BAB III PROFIL BNI SYARIAH PEKALONGAN A. Sejarah Perke mbangan BNI Syariah Krisis ekonomi berkepanjangan yang telah terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 menimbulkan niat BNI sebagai salah satu komponen perekonomian nasional untuk ikut membangun kontribusinya melalui aktivitas bidang perbankan dalam rangka ikut serta membenahi ko ndisi perekonomian Indonesia yang semakin kacau.Salah satu upayanya adalah dengan mendirikan BNI Syariah. Maka pada tahun 1999 dibentuk proyek cabang syariah. Pola yang digunakan BNI untuk masuk dalam pasar perbankan syariah. Pola yang digunakan BNI untuk masuk dalam pasar perbankan syariah adalah duel system bank, yaitu membuka kantor bank syariah dengan sistem syariah, yang terpisah dengan konvensional, sesuai dasar hukum UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun ingin mengkonversikan sistem konvensional menjadi sistem syariah. Dan pada tahun 2000 dengan serempak membuka lima cabang syariah di Indonesia yaitu BNI Syariah Cabang Pekalongan, Yogyakarta, Jepara, Malang dan Banjarmasin. BNI Syariah cabang Pekalongan dibuka pada tanggal 29 April 2000 yang diresmikan oleh Dr. Bambang Sudibyo. 1 1 Siska, Bagian Customer Service BNI Syariah Cabang Pekalongan 40 41 Mencermati potensi masyarakat yang ada di Pekalongan yang didominasi kaum muslim, maka berdirinya bank BNI Syariah Cabang Pekalongan diharapkan dapat menjawab spekulasi bahwa potensi nasabah dari kaum muslim pekalongan yang belum terjaring cukup profitable (menguntungkan), di samping juga untuk memenuhi permintaan Bank Indonesia agar bank-bank yang telah mampu dapat mendirikan bank syariah. Sistem Bagi Hasil yang diterapkan pada BNI Syariah secara keseluruhan maupun bagi nasabah atau calon nasabah yang selama ini beranggapan bahwa bunga yang diperoleh dari bank adalah riba. 2 Dibukanya Cabang BNI Syariah di Pekalongan tentu saja tidak hanya karena alasan- alasan tersebut di atas, akan tetapi juga mempunyai visi dan misi yang diharapkan dapat menjadikan Bank BNI Syariah dapat berkembang dengan baik dan sesuai harapan. Untuk itu Bank BNI Syariah memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya. Visi Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan adalah “menjadikan Bank Syariah yang unggul dalam kaidah sehingga Insya Allah membawa berkah”. Sedangkan misinya adalah “Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan kasa keuangan syariah sehingga menjadi Bank Syariah kebanggaan anak negeri”. 3 Menurut Sisca Novita, Bagian Customer Service BNI Syariah menjelaskan bahwa budaya kerja BNI Syariah adalah sebagai berikut:4 2 Sekripsi A li di BNI Syariah Cabang Pekalongan, Ekonomi Islam (STAIN: 2011) Siska, Bagian Customer Service BNI Syariah Cabang Pekalongan 4 Ibid., 3 http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 42 1. Profesionalisme Dalam penangannya tiap pekerjaan disesuaikan dengan skill dan aturan main yang ditetepkan BNI Syariah. 5 2. Integritas Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji, perilaku yang diharapkan yaitu : menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku, melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan (bank) serta nilai- nilai syariah. Menerima tugas seabagai amanah dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. 3. Customer focus Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan BNI Syariah sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan. Perilaku yang diharapkan yaitu; melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat, proaktif, menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru, mengutamakan akan layanan dan kepuasan pelanggan. 4. Orientasi pada pelanggan atau nasabah dan perbaikan tiada henti, berupaya untuk mengimplementasikan layanan pada nasabah dengan baik. 5 6 Siska, Bagian Customer Service BNI Syariah Cabang Pekalongan Ibid., http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 6 43 B. Manajemen Sumbe r Daya Manusia BNI Syariah Cabang Pekalongan meliputi : 7 1. Perencanaan SDM BNI Syariah Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan proses penyediaan tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjaga kualitas kerja dan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Perencanaan Sumber Daya Manusia dilakukan oleh kantor pusat yang mengacu pada kebutuhan kantor cabang, menyesuaikan dengan tingkat laba atau keuntungan kantor cabang dan operasional cabang, karena banyaknya nasabah atau pelanggan maka diperlukan pegawai yang lebih banyak. 8 2. Rekrutmen karyawan Rekrutmen atau pengadaan karyawan ini sepenuhnya dilakukan oleh kantor pusat terutama bagi karyawan tetap dan ditempatkan di seluruh yang ada di Indonesia sesuai kebutuhan kantor cabang. Sedangkan karyawan yang direkrut oleh Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan dengan melakukan system penilaian on the job training (karyawan melakukan praktek kerja ke unit-unit yang ada di kantor cabang secara langsung) dan juga dengan system klasikal (system atau bagian dari on the job traning). BNI Syariah Pekalongan yang berkedudukan sebagai kantor 7 Tugas akhir A mrina Rosyada tentang Penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Pekalongan. 8 Ibid., http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 44 cabang ini hanya menjalankan rekomendasi yang telah digariskan oleh kantor pusat. 9 3. Pemeliharaan SDM Agar terjadi integrasi yang baik antara akal, mental dan spiritual yang baik dalam pengelolaan SDM maka pemeliharaan terhadap inti dari nilai manusia tersebut adalah hal yang harus diperhatikan. Salah satunya dilakukan BNI Syariah Pekalongan adalah memberikan gaji, gaji tambahan (lembur), tunjangan pendapatan (insentif) dan lain- lain. Hal ini dikelola oleh devisi umum kantor cabang atau devisi SDM disetiap masing- masing kantor cabang yang mengacu pada ketentuan SDM kantor pusat. Pemeliharaan Sumber Daya Manusia ini untuk menjaga nilai- nilai syariah sehingga menciptakan suasana kerja yang harmonis dan edukatif antar pegawai, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai atau karyawan. 10 4. Pendidikan atau pelatihan dan pengembangan karyawan. Pelatihan dan pendidikan di BNI Syariah Pekalongan dilakukan secara berkala dengan melalui system dari BNI Syariah atau pelatihan dilakukan langsung di devisi sumber daya manusia kantor pusat dengan mendatangkan praktisi- praktisi dibidangnya. Bagi karyawan yang ingin mengikuti pelatihan, sebelumnya karyawan mendaftarkan diri melalui elearning dari BNI Syariah (training by sistem), dengan cara adanya 9 Tugas akhir A mrina Rosyada tentang Penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Pekalongan. 10 Hasil wawancara dengan CS BNI Syariah pekalongan Bu Sisca http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 45 persetujuan, pengarahan supervisor, setelah itu selama pelatihan dituntut untuk mengikuti tata tertib pelatihan serta adanya sharing knowledge kepada rekan kerja, mengimplementasikan pengetahuan yang didapat pada unit kerja masing- masing. 11 5. Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah salah satu fungsi dari manajemen SDM BNI Syariah dalam menjaga keseimbangan perusahaan, yaitu: mengembalikan karyawan kepada masyarakat dan berakhirnya hak dan kewajiban yang selama ini dimiliki karyawan tersebut. Putusnya hubungan kerja dapat berupa pegawai yang melakukan pelanggaran karena menyalahi peraturan perusahaan, mengundurkan diri, kontrak kerja berakhir ataupun pemecatan. Pemutusan hubungan kerja yang bersifat pemecatan, di BNI Syariah dilakukan apabila pegawai melakukan kesalahan berulang kali sehingga mendapatkan teguran lisan, tertulis surat peringatan (SP) 1-3 yang kemudian dilakukan PHK.12 Teguran atau Surat Peringatan tidak selalu diberikan secara berurutan, dengan mempertimbangkan kualitas dan kuantitas atau kasus yang terjadi. PHK di BNI Syariah juga dapat dilakukan jika pegawai yang bersangkutan melakukan pelanggaran jenis berat seperti yang bersifat 11 12 Hasil wawancara dengan pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan Bu Sisca. Ibid http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 46 administrasi atau prosedural dimana tindakan tersebut membawa akibat yuridis (hukum) atau pelanggaran terhadap UU RI. 13 6. Prinsip dan Operasional BNI Syariah Dalam operasionalnya, BNI Syariah berada dalam koridor prinsipprinsip sebagai berikut : 14 1. Keadilan. Keadilan dalam berbagi hasil. BNI Syariah memberikan bagi hasil, transfer prestasi dari mitra usaha sesuai dengan hasil kerjanya masingmasing dalam proporsi yang adil. Aplikasi prinsip keadilan tersebut adalah pembagian keuntungan antara bank dengan pengusaha atas dasar volume penjualan riil. 2. Tranparasi Keterbukaan informasi.Faktor inheren yang melekat dan menjadi bagian dalam system profit sharing, laporan keuangan bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah pemilik dana dapat dengan segera mengetahui tingkat keamanan dana, situasi dunia usaha, kondisi perekonomian bahkan kualitas manajemen bank. 3. Kemitraan Kemitraan yang sejajar, posisi nasabah investor, pengelola dana dan bank berada dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan menguntungkan dan bertanggung jawab. 13 14 Ibid Data dari BNI Syariah Cabang Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ bersama yang 47 C. Struktur Organisasi BNI Syariah Organisasi merupakan bentuk kerjasama yang dikembangkan oleh perusahaan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam sebuah organisasi adalah strukturnya. Ada beberapa perusahaan yang tidak memiliki struktur organisasi yang jelas. Segala sesuatu berjalan sesuai adanya. Akibatnya selain timbul masalah potensial berupa alur tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi yang jelas memberikan gambaran wewenang dan tanggung jawab seseorang. Dengan demikian, sistem pelaporan dan tanggung jawab dapat berjalan dengan baik. 15 Dalam struktur organisasi terdapat juga hubungan adanya sistem pembagian kerja di perusahaan. Semakin jelas pembagian kerja, semakin fokus pekerjaan orang (unit) tertentu. Hal ini akan memberikan efisiensi yang lebih tinggi karena orang menjadi lebih ahli dibidangnya masing- masing. Untuk memenuhi tuntutan kinerja bank Islam yang efektif, efisien, berintegritas tinggi dan melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip kehati- hatian diharapkan manajemen bank Islam memiliki kewenangan dan diberi fungsi yang tegas dan pasti, agar dapat menjamin terselenggaranya kinerja perbankan Islam yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, transparan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat, menjaga kehati- hatian dan profesional. 16 15 Jopie Juwuf, Analisis Kredit Untuk Account Officer, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1998), h. 240. 16 Widyaningsih, Bank dan Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 91. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 48 Untuk menunjang kinerja tersebut, Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah Cabang Pekalongan menyusun Struktur Organisasi sebagai berikut : Gambar 1 Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang Pekalongan 17 Pimpinan Cabang Branch Quality Assurance Bag. Pemasaran Bagian Pelayanan Nasabah Manajer Operasional Bagian Operasional Bagian Keuangan & Umum Bag. Pembiayaan Khusus Keterangan: ------------ (Wewenang) ________ (Garis kedudukan) Struktur organisasi bank BNI Syariah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pimpinan Kantor Cabang Seseorang yang bertanggung jawab atas aktivitas yang dilaksanakan di kantor cabang dan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut : a. Memimpin kantor cabang sesuai dengan tugas pokok yang telah ditetapkan, membina dan mengatur usaha di kantor cabang. b. Menyimpan seluruh prioritas serta tujuan kantor cabang. 17 Tugas akhir Amrina Rosyada tentang Penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Pekalongan. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 49 c. Mengembangkan dan merekomendasikan rencana kerja dan anggaran bagi kantor cabang. d. Membantu dan memeriksa ulang serta mengevaluasi keberhasilan kantor cabang. e. Memberikan persetujuan pembiayaan dalam batas- batas kewenangan kantor cabang f. Memberikan persetujuan pembiayaan dalam batas-batas kewenangan sesuai dengan pedoman kerja. g. Memberi penilaian dan pembinaan bagi keberhasilan pegawai kantor cabang dalam melaksanakan tugas- tugasnya demi pencapaian tujuan kantor cabang. 2. Branch Quality Assurance Berfungsi mengamati kegiatan di bidang operasional kemudian melaporkan ke pusat. Tugas-tugas pokoknya adalah: 18 a. Pencatatan kasus- kasus yang terjadi di bidang operasional kantor cabang. b. Memberikan laporan kepada pusat c. Memberikan masukan, opini maupun pendapat serta cara pemecahannya. 3. Bagian pemasaran Orang yang bertanggung jawab pada pimpinan cabang dalam mengelola, merencanakan dan mengawasi aktivitas- aktivitas kantor 18 Data dari BNI Syariah Cabang Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 50 cabang serta kualitas portofolio pembiayaan untuk memaksimumkan pendapatan kantor cabang. Adapun tugas bagian pemasaran secara umum antara lain dapat diukur berdasarkan Standarisasi Kerja (Produktivitas Kerja). Serta bertugas untuk menekan bagi nasabah yang bermasalah, sasaran produk dana mencapai dengan target, mengetahui produk- produk dan produk pemasaran, dan menjaga hubungan baru pada nasabah atau yang sudah ada. 19 4. Manager Operasional Orang yang bertanggung jawab kepada pimpinan cabang untuk mengelola, merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi aktivitas operasional kantor cabang. 20 5. Bagian Pelayanan Nasabah Orang yang bertanggung jawab kepada manajer operasional dalam mengelola dan mengkoordinasi secara efektif dan efisien, proses pelayanan dan pembiayaan kepada nasabah termasuk membantu menyelesaikan masalah- masalah mereka dan meningkatkan mutu pelayanan. 21 6. Bagian Operasional Orang yang bertanggung jawab kepada manajer operasional, tugastugasnya adalah sebagai berikut : a. Mengelola dan mengkoordinasikan proses pelayanan nasabah di kantor cabang secara efektif dan efisien. 19 Data dari BNI Syariah Cabang Pekalongan ibid 21 ibid 20 http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 51 b. Mengawasi seluruh proses kegiatan operasional dan pembiayaan dan mempersiapkan pembayaran gaji pegawai kantor cabang. c. Mengelola dan mengkoordinasikan penggunaan dan usaha mobilisasi dana dari masyarakat secara profesional. 7. Bagian Keuangan dan Umum Orang yang bertanggung jawab kepada manager operasional dalam menyusun anggaran untuk setiap tahun periode berikutnya, serta menyusun laporan hasil kinerja kantor cabang. Dan juga betanggung jawab pada aset kantor, Melaporkan data keuangan kekantor badan pusat, Melaporkan bulanan Bank Umum ke- Bank Indonesia atau ke Pusat, Menyajikan system Informasi asset. 8. Bagian Pembiyaan Khusus Orang yang bertanggung jawab kepada manajer operasional dalam usaha menyelesaikan pembiayaan- pembiayaan yang ada di golongan 3, 4, dan 5 yaitu pembiayaan yang menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. D. Sumber Modal dan Produk BNI Syariah Sumber modal atau sumber dana menuru wawan cara dengan pihak Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan yaitu Bu Sisca adalah dari mana dana berasal dan diperoleh, serta menelaah sumber dana yang diperoleh. 22 Maksud dari menelaah sumber dana yang diperoleh adalah untuk mengetahui jenisjenis sumber dana, menentukan kebijakan tentang jenis sumber dana yang 22 Hasil wawancara dengan Bu Sisca selaku pihak dari BNI Syariah Cabang Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 52 diprioritaskan dan dapat membuat strategi dan teknik mencapai tujuan dari penghimpunan modal (dana) untuk bank yang bersangkutan. 23 1. Sumber Modal BNI Syariah Modal dalam bank BNI Syariah terdiri dari modal inti, kuasi ekuitas (mudharabah account) dan dana titipan atau wadiah. a. Modal Inti Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yaitu pemilik bank. 24 Modal inti bank BNI Syariah dibagi menjadi tiga komponen, yaitu : 1) Modal Disetor Modal disetor merupakan modal yang paling utama, yaitu modal yang disetor oleh pemilik bank termasuk didalamnya para pemegang saham dalam modal bank BNI. Modal disetor BNI disetor oleh bank BNI 46 (BNI Konvensional) hal ini karena BNI Syariah masih merupakan cabang dari bank BNI 46 jadi seluruh modal intinya berasal dari BNI Konvensional. Untuk saat ini posisi modal disetor bank BNI Syariah masih kosong atau nihil dan komponen modal yang masih bersaldo hanya terdapat dalam laba ditahan. 23 Tugas akhir A mrina Rosyada tentang Penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Pekalongan. 24 Zaenal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), h. 54. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 53 2) Tambahan Modal Merupakan modal tambahan yang didapat dari laba para pemegang saham/pemilik yang tidak dibagi. Laba dari hasil usahanya tidak dibagikan karena bank mempunyai prinsip kehatihatian dan berjaga- jaga sewaktu- waktu bank mengalami kerugian. 3) Laba Ditahan Laba ditahan yaitu laba yang oleh para pemegang saham sengaja tidak diambil. Hal ini dilakukan untuk menambah modal pada bank agar bank diharapkan dapat lebih berkembang dengan adanya tambahan modal, karena dengan kuatnya modal bank maka bank BNI Syariah dapat dipercaya oleh para nasabah maupun oleh para invenstor yang akan menginvestasikan dananya ke bank BNI Syariah. 25 Besarnya prosentase laba yang akan ditahan untuk setiap pemilik saham biasanya ditentukan oleh kantor pusat, dalam hal ini adalah ditentukan oleh bank BNI 45, dan pihak dari bank BNI Syariah kurang mengetahui besarnya laba yang ditahan bagi pemilik saham atau bank. b. Kuasi Ekuitas Kuasi ekuitas (mudharabah account) adalah penghimpunan dana/modal bank dengan cara menghimpun dana dari para pemilik dna 25 Zaenal Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), h. 54. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 54 atau nasabah dengan prinsip kerjasama dengan akad mudharabah. Di BNI Syariah, mudharabah account terdiri dari produk: 26 1) Deposito Mudharabah dengan akad mudharabah muthlaqoh Deposito mudharabah merupakan dana simpanan dari nasabah yang ingin menyimpan atas dana simpanan dari nasabah yang ingin menyimpan atas dana mereka dalam bentuk investasi. Biasanya simpanan atau investasi berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan dan seterusnya sesuai kesepakatan. Untuk pembagian hasilnya atau keuntungan masing- masing untuk setiap periodenya besarnya keuntungannya masing- masing untuk setiap periodenya besarnya berbeda-beda. Berikut ini penulis jelaskan pembagian prosentase nisbah bagi hasil untuk setiap periodenya. - Deposito jangka waktu 1 bulan nisbah bagi hasil nasabah 64% sedangkan pihak bank 36%. - Deposito jangka waktu 3 bulan nisbah bagi hasil nasabah 66% sedangkan pihak bank 34%. - Deposito jangka waktu 6 bulan nisbah bagi hasil nasabah 68% sedangkan bank 32%. 2) Tabungan Mudharabah dengan akad Mudharabah Muthlaqoh Tabungan Mudharabah merupakan suatu bentuk dana titipan atau simpanan yang mempunyai batasan waktu pengambilan. Dalam tabungan mudharabah ini dana yang disetor hanya berupa 26 Nur A ini, Skripsi “Analisis Implementasi Prinsip Syariah Permodalan Pada BNI Syariah Pekalongan”2010 http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 55 uang tunai yang jumlahnya sudah ditentukan sesuai kesepakatan. Tabungan mudharabah adalah bentuk dana titipan yang tidak bisa diambil sewaktu- waktu seperti tabungan pada umumnya. Para pemegang tabungan ini tidak diberikan fasilitas ATM karena mengingat dalam perjanjian atau akad bahwa dana simpanan tidak dapat diambil sebelum waktu yang ditentukan berakhir. Produk- produk dari tabungan mudharabah di BNI Syariah antara lain: 27 - Tabungan iB Plus (Islamic Banking) Adalah tabungan yang dikelola berdasarkan Mudharabah Muthlaqoh. Dengan prinsip prinsip ini tabungan nasabah akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagikan antara nisbah dan bank sesuai kesepakatan awal pada saat pembukaan tabungan. Biasanya besarnya nisbah adalah 30% untuk nasabah dan 70% untuk bank. - Tabungan Syariah Prima Adalah simpanan masyarakat segmen high worth individuals secara perorangan dalam bentuk valuta rupiah yang transaksi penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui teller dan fasilitas ATM. Nisbah untuk bagi hasil dana 27 Nur A ini, Skripsi “Analisis Implementasi Prinsip Syariah Permodalan Pada BNI Syariah Pekalongan”2010. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 56 ini cukup besar untuk nasabah yaitu 40% nasabah dan bank 60%. - BNI iB Tapenas Adalah tabungan yang diperuntukkan untuk merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin, karena pendidikan merupakan bekal penting untuk masa depan setiap anak. Jangka waktu untuk BNI iB Tapenas ini, antara 1 tahun sampai dengan 18 tahun. Dan untuk nisbah bagi hasilnya yaitu nasabah 50% dan bank 50%. - 28 BNI iB Haji Adalah tabungan atau simpanan yang disiapkan untuk keperluan ibadah haji para nasabah. Tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqoh. Untuk nisbah bagi hasil antara nasabah dan bank adalah 25% - 75%. Ketiga macam dana titipan atau wadi’ah di atas, ketentuan dalam perjanjiannya produknya, berlaku secara umum sesuai dengan misalnya untuk tabungan sesuai syarat umum pembukaan tabungan, demikian juga dengan rekening giro. Hanya saja yang berbeda dengan bank konvensional adalah bahwa dalam bank konvensional nasabah mendapatkan bunga, sedangkan dalam produk wadi’ah, benefit yang diberikan kepada nasabah berupa bonus yang tidak diperjanjikan atau tidak usah diharapkan, jadi 28 Nur A ini, Skripsi “Analisis Implementasi Prinsip Syariah Permodalan Pada BNI Syariah Pekalongan”2010 http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 57 suatu saat bisa juga tidak memperoleh apa- apa. Adapun produkproduk bank BNI Syariah lainnya adalah sebagai berikut : 29 1) Murabahah Konsumtif Pegawai 2) Murabahah Multiguna 3) Murabahah Rumah 4) Murabahah Kendaraan 5) Murabahah Usaha Kecil 6) Murabahah Usaha Ritel 7) Murabahah Usaha non Ritel 8) Pembiayaan Musyarakah Usaha Kecil 9) Pembiayaan Musyarakah Usaha Ritel 10) Pembiayaan Musyarakah Usaha Non Ritel 11) Pembiayaan Mudharabah Usaha Kecil 12) Pembiayaan Mudharabah Usaha Ritel 13) Pembiayaan Mudharabah Usaha Non Ritel 14) Pembiayaan Cash collateral 15) Gadai Mas Syari’ah Qard al- Hasan Keterangan : 1. Fasilitas penyaluran dana kepada suatu perusahaan untuk pembelian berbagai barang (kecuali kendaraan bermotor) yang tidak bertentangan dengan Undang- undangan yang berlaku serta tidak 29 Tugas akhir A mrina Rosyada tentang Penghimpunan dana di Bank BNI Syariah Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 58 termasuk kategori yang diharamkan syari’ah dengan memaksimalkan fasilitas piutang 20 juta 2. Fasilitasa penyaluran dana kepada pegawai pengusaha dan lainlain, untuk pembaelian berbagai barang yang tidak bertentangan undang- undang yang belaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan syari’ah, dengan maksimal fasilitas piutang 20- 2 miliyar 30 3. Fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli, dimana bank membelikan rumah tinggak kemudian menjualnya kepada pemohon untuk di angsur sesuai kemampuan pemohon dengan maksimum fasilitas piutang sebesar lima milyar 4. Fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli dimana membeli kendaraan yang dibutuhkan kemudian menjualnya kepada pemohon untuk diangsur sesuai dengan kemampuan pemohon, maksimal piutangnya adalah 80% (delapan puluh persen) dari harga kendaraan 5. Fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli, disetor produktif sampai dengan 150 juta untuk pembelian barang, baik untuk tujuan investasi (modal kerja yang berdasarkan mudharabah) 6. Fasilitas penyaluran dana dengan system jual beli yang digunakan untuk tujuan produktif dengan maksimum sampai 5 milyar disetor produktif untuk pembelian barang baik untuk tujuan investasi maupun modal kerja berdasarkan prinsip mudharabah 30 Data dari BNI Syariah Cabang Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 59 7. Pembiayaan murabahah yang digunakan denga tujuan produktif, inestasi atau modal kerja diatas Rp 5 milyar pernasabah pembiayaan 8. Pembiayaan Musyarakah adalah suatu kerjasama antara bank dengan nasabah untuk tujuan produktif (modal kerja) maksimum 150 juta dalam membiayai suatu proyek dimana masing- masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggung jawab atas segala kerugian yang tidak sesuai dengan pernyataannya mas ingmasing c. Dana Titipan (Wadi’ah) 31 Sumber dana titipan di BNI Syariah terdiri dari : 1) TabunganKu 2) Tabungan Wadiah Tabungan wadiah merupakan tabungan di mana nasabahnya tidak memperoleh nisbah bagi hasil. Berapapun dana yang dititipkan ke dalam tabungan wadiah, nasabah tidak akan memperoleh keuntungan seperti pada bentuk- bentuk tabungan yang lainnya, akan tetapi nasabah boleh menarik dananya sewaktu- waktu dibutuhkan. Jadi keuntungan yang didapat dari hasil dana tersebut dimiliki oleh pihak bank saja. Nasabah hanya berakad untuk menitipkan dana tersebut tanpa meminta imbalan jasa. Selain dana titipan BNI Syari’ah juga memberikan pelayananpelayanan kepada masyarakat, salah satunya yaitu untuk Wakaf 31 Data dari BNI Syariah Cabang Pekalongan http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 60 Uang Tunai, Bank hanya sebagai fasilitator untuk pelayanan wakaf uang tunai yang bekerjasama langsung dengan BWI pusat, dimana setoran wakaf langsung dimasukan dalam rekening BWI. 32 3) Giro Wadiah Adalah sebuah produk dana titipan yang bertujuan untuk kemudahan bertransaksi giro secara syariah. Dalam giro wadiah ini perjanjiannya menggunakan akad wadiah yad dhamanah, yaitu merupakan titipan dana murni yang dengan seijin pemilik dana dapat dioperasikan oleh bank untuk mendukung sektor riil dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu-waktu oleh pemilik dana akan tetapi dalam giro wadiah ini, si pemilik dana atau nasabah tidak mendapatkan bagi hasil. 2. Alokasi Penggunaan Modal di BNI Syariah Alokasi penggunaan modal bank adalah penggunaan dana modal untuk keperluan kegiatan yang dijalankan dalam bank agar memperlancar jalannya aktivitas usaha bank agar dapat melayani masyarakat. Modal bank biasanya disalurkan untuk biaya operasional bank untuk kegiatan pembiayaan bank kepada masyarakat yang ingin mengajukan pembiayaan di bank. Tidak jauh beda dengan bank- bank yang lain, BNI Syariah Pekalongan juga melakukan hal yang sama dalam pembagian fungsi modal. Hanya saja di BNI Syariah Pekalongan sebagian modalnya 32 Hasil wawancara dengan CS BNI Syariah pekalongan Bu Sisca http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 61 disalurkan dalam bentuk pembiayaan, dan biaya operasional dan investasi bank, ditanggung oleh pihak BNI Syariah sendiri yang berasal dari BNI konvensional, dan tidak membebankan kepada nasabah, karena pada prinsipnya BNI Syariah Pekalongan menggunakan prinsip dasar bagi hasil revenue sharing (sebelum dikurangi biaya) bukan profit dan loss sharing. Penetapan prosentase besarnya biaya operasional dan investasi di BNI Syariah dari jumlah modal yang ada dilakukan oleh kantor pusat BNI yaitu BNI Konvensional, mengingat bahwa modal utama yang disetor berasal dari kantor pusat BNI Kovensional. Jadi, segala kebijakan yang ada ditentukan dari kantor pusat. E. Implementasi Wakaf Uang Pengelolaan wakaf di Indonesia telah mengalami tiga periode besar pengelolaan wakaf yaitu pertama adalah periode tradisional dimana wakaf diperuntukkan bagi pembangunan fisik seperti masjid, pesantren dan kuburan sehingga kontribusi sosial belum begitu terasa; kedua adalah periode semi profesional dimana wakaf dikelola secara produktif namun belum dilakukan secara maksimal, sebagai contoh pembangunan masjid yang ditambah dengan bangunan toko dan gedung pertemuan untuk acara pernikahan, seminar dan lain- lain; dan ketiga, merupakan periode profesional yang ditandai dengan pemberdayaan potensi wakaf masyarakat secara produktif yang meliputi aspek: manajemen, SDM kenazhiran, pola kemitraan usaha, bentuk benda http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 62 wakaf yang mulai berkembang lebih likuid seperti uang, saham dan surat berharga lainnya. 33 Kemitraan BNI Syariah, BWI dan YBWSA ini bakal dilakukan khususnya di wilayah Jawa Tengah. Wakaf uang yang disetorkan wakif (orang yang berwakaf) itu memiliki plafon minimum sekurang-kurangnya Rp 5.000 baik secara tunai maupun non tunai. Dalam hal ini di BNI Syariah Wakaf Uang ada dua macam yaitu wakaf berjangka dan wakaf abadi. Wakaf berjangka adalah wakaf yang pengembangan dana yang diwakafkan untuk kesejahteraan masyarakat, sedangkan nilai pokok dana wakaf akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu, minimal 5th . Wakaf abadi ialah wakaf yang seluruhnya digunakan / diwakafkan untuk kesejahteraan masyarakat. 34 Nadzir akan mendaptkan sertifikat wakaf dengan dengan mewakafkan uangnya dengan nominal minimal Rp 1.000.000,- dan secara langsung dibuwatkan dari pihak BNI Syariah. BNI Syariah hanya sebagai mediator atau tempat penyaluran wakaf uang, karna setiap nadzir yang akan berwakaf uang melalui BNI Syariah langsung masuk dalam rekening BWI yang telah tersedia di BNI Syariah, sama halnya dengan YBWSA. Yang kemudian uang wakf itu dikelola lebih lanjut oleh BWI dan YBWSA untuk kemaslakhatan dan kesejahteraan umat Islam khususnya di Indonesia 35 33 http://www.b wi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=741:peranan perbankan-syariah-dalam-implementasi-wakaf-uang&catid=27:opin i&Itemid=113&lang=en 34 Brosur Wakaf Uang BNI Syariah Cabang Pekalongan 35 Hasil wawancara dengan CS BNI Syariah cabang pekalongan Bu Sisca. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/ 63 Wakaf bertujuan untuk memberikan manfaat pada harta yang diwakafkan kepada orang yang berhak dan dipergunakan sesuai dengan ajaran syariah Islam. Hal ini sesuai dengan fungsi wakaf dalam Undang-Undang (UU) Nomor 41 tahun 2004 Pasal 5 tentang wakaf. http://elc.stain-pekalongan.ac.id/