BAB I PENDAHULUAN - Widyatama Repository

advertisement
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Adanya globalisasi perekonomian dunia menimbulkan persaingan yang
semakin ketat dalam dunia usaha, karenanya perusahaan harus bersaing dalam
menjual produk yang dihasilkannya bukan hanya dengan perusahaan lain dalam
negeri saja tetapi juga dengan pihak luar negeri. Dalam hal ini strategi perusahaan
yang tepat merupakan langkah awal yang penting agar dapat meningkatkan
penjualan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Setiap perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Keputusan-keputusan itu harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Salah satu
tujuan perusahaan adalah memperoleh laba. Laba merupakan salah satu faktor
yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan sebagai ukuran efektivitas
kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan
kelangsungan hidupnya melalui pencapaian tujuan itu. Suatu tujuan akan tercapai
jika perusahaan dikelola secara baik sesuai dengan yang diharapkan dan itu berarti
penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat adalah sangat
penting.
Sejalan dengan adanya pertumbuhan perusahaan yang semakin besar,
pimpinan dituntut untuk dapat mendelegasikan wewenang kepada bawahannya,
agar bawahan mampu bekerja menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa harus meminta
persetujuan atasannya. Karena dengan pertumbuhan perusahaan tersebut yang
diikuti dengan semakin banyaknya jumlah aktivitas dan jumlah tenaga kerja yang
harus diawasi, maka kemampuan pimpinan perusahaan semakin kecil dalam
mengendalikan jalannya operasi karena semakin luasnya rentang kendali
kepemimpinan.
Perkembangan dunia usaha dewasa ini, baik sektor perdagangan, industri
maupun jasa membuat persaingan jenis-jenis usaha yang ada didalamnya semakin
hari semakin ketat dan membuat masalah yang timbul semakin kompleks.
Sehingga bagi perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya
22
dituntut untuk mengelola seluruh aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien,
agar dapat menekan segala bentuk pemborosan yang ada.
Untuk pengambilan keputusan dan penetapan suatu kebijakan yang tepat
diperlukan suatu informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan
diambil, yang tersedia tepat waktu, jelas, lengkap, akurat dan relevan dengan
situasi dan kondisi. Dalam hal ini perusahaan akan menyusun suatu sistem
informasi yang dapat menggambarkan seluruh kegiatan perusahaan.
Menyadari
hal
itu,
maka
PT.
COCA-COLA
DISTRIBUTION
INDONESIA. berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumennya, sesuai
dengan tingkat kebutuhan yang diharapkan, dengan cara meningkatkan kualitas
produk, memberikan potongan harga (discount) dan terus berupaya membuat
inovasi-inovasi baru yang dapat menarik minat konsumen. PT. COCA-COLA
DISTRIBUTION INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
distribusi dagang.
Salah
satu
aktivitas
perusahaan
yang
langsung
mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan adalah aktivitas penjualan. Aktivitas penjualan
sangat penting untuk diawasi dan perlu dilakukan pengendalian yang baik
terhadapnya. Oleh karena itu, Sistem Informasi Penjualan merupakan alat bantu
bagi pimpinan dalam melakukan aktivitas penjualan.
Dalam hal ini pengendalian internal penjualan bukanlah satu-satunya alat
untuk meniadakan segala kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan,
pengendalian intern dapat menekan sekecil mungkin terjadinya kesalahan atau
penyelewengan yang mungkin terjadi.
Sistem informasi akuntansi diperlukan untuk menyediakan bukti
pencatatan dan pelaporan yang memadai atas seluruh kegiatan penjualan
perusahaan. Sehingga dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen
didalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen
memerlukan informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi akuntansi
penjualan yang tepat dan benar. Jadi dengan adanya sistem informasi akuntansi
yang memadai diharapkan dapat menunjang efektivitas pengendalian internal
penjualan.
23
Bedasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul :
“PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN
DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL
PENJUALAN”.
(Studi kasus pada PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA
SALES CENTER PASIR KOJA)
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
dengan
latar
belakang
penelitian,
maka
penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.
Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang dilaksanakan PT.
COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA SALES CENTER PASIR
KOJA telah memadai.
2.
Apakah Pengendalian Internal Penjualan yang dijalankan oleh PT. COCACOLA DISTRIBUTION INDONESIA SALES CENTER PASIR KOJA
telah efektif.
3.
Bagaimana peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam
menunjang efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, maksud dan tujuan yang ingin dicapai
adalah :
1.
Untuk mengetahui kememadaian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
yang diterapkan perusahaan.
2.
Untuk mengetahui Pengendalian Internal perusahaan telah berjalan dengan
baik dan efektif.
3.
Untuk mengetahui peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam menunjang
keefektifan Pengendalian Internal Penjualan.
24
1.4
Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan serta bagi pembaca atau orang lain dari hasil penelitian
yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1.
Bagi penulis
a. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Widyatama dalam rangka menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1.
b. Dengan hasil penelitian ini, penulis dapat menambah pengetahuan
untuk lebih memahami tentang pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan dalm praktek sesungguhnya dan bagaimana
pelaksanaan
efektifitas
pengendalian
internal
penjualan
yang
diterapkan perusahaan.
2.
Bagi pihak perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
dan pertimbangan atas pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
yang dilaksanakan perusahaan selama ini dalam menunjang efektifitas
Pengendalian Internal Penjualan bagi perusahaan yang bersangkutan untuk
menentukan kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang
3.
Bagi pembaca dan orang lain
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pedoman dan
bahan bacaan untuk menambah informasi dan pengetahuan bagi pembaca
atau pihak lain yang membutuhkan, khususnya bagi yang berminat
melakukan penelitian lebih lanjut mnegenai masalah ini.
1.5
Kerangka Pemikiran
Sejalan dengan semakin luasnya perusahaan, informasi memegang
peranan penting untuk membantu kelancaran efetifitas perusahaan dan dalam hal
kelangsungan hidup perusahaan.
25
Dalam organisasi perusahaan yang dilayani oleh sistem informasi
akuntansi merupakan suatu perusahaan yang sangat kompleks. Organisasi seperti
ini mungkin mempekerjakan beribu-ribu orang dengan tugas-tugas yang
bervariasi dari pengembangan dan pembuatan suatu produk baru sampai pada
manajemen tenaga penjual yang cukup besar. Posisi seperti ini dalam dunia
modern menimbulkan kepentingan dalam aktivitas-aktivitasnya di antara banyak
golongan masyarakat yang langsung tertarik seperti pelanggan, supplier, pegawai
dan berbagai bagian yang terkait dalam hal tersebut.
Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar yang dialih bahasakan oleh
Amir Abadi Yusuf (2000;1), adalah
“Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur
untuk mengubah data menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada
beragam pengambil keputusan”.
Sedangkan definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Cushing yang
dialih bahasakan oleh La Midjan dan Azhar Susanto (2001;30) adalah sebagai
berikut :
“Sistem Informasi Akuntansi merupakan seperangkat sumber daya
manusia dan modal dalam suatu organisasi yang dibangun untuk
menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan
pemrosesan data keuangan”.
Jadi sistem informasi akuntansi mempunyai komponen utama yang dapat
dijadikan fokus perhatian, yaitu sumber daya manusia sebagai pelaksana dari
sistem yang dijalankan. Dan modal berupa alat dan metode yang berfungsi
sebagai media yang digunakan untuk menghasilkan informasi-informasi yang
diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi. Semakin baik dari
para pelaksanan sistem yang didukung oleh alat dan metode yang memadai
maka akan semakin baik informasi yang dihasilkan.
Dalam suatu perusahaan, manajer dapat melakukan pengendalian dengan
cara mengawasi pekerjaan setiap bagian sehingga dapat mengetahui semua
aktivitas
perusahaan,
sebagai
tugas
dan
wewenang
manajemen
harus
didelegasikan kepada beberapa pelaksana yang ada dibawahnya. Manajemen
26
membutuhkan alat untuk mengadakan pengendalian agar apa yang dicapai
perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Salah satu kegiatan perusahaan yang paling penting adalah kegiatan
penjualan karena aktivitas tersebut merupakan sumber utama pendapatan
perusahaan dan merupakan tahap akhir dari perputaran modal.
Komaruddin (1994;775) mengartikan penjualan sebagai berikut :
“Penjualan adalah suatu persetujuan yang menetapkan bahwa penjual
memindahkan hak milik kepada pembeli untuk sejumlah uang yang disebut
harga”.
Alasan perlunya membahas aktivitas penjualan dalam Sistem Informasi
Akuntansi yang disusun perusahaan menurut La Midjan dan Azhar Susanto
(2000;170) adalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan.
Kurang dikelolanya aktivitas penjualan dengan baik, secara langsung
akan merugikan perusahaan karena selain sasaran penjualan tidak
tercapai juga pendapatan akan berkurang.
Pendapatan dari hasil penjualan merupakan sumber pembiayaan
perusahaan oleh karenanya perlu diamankan.
Akibat adanya penjualan akan merubah posisi harta dan menyangkut :
Timbulnya piutang kalau penjualan secara kredit atau masuknya
uang kontan kalau penjualan secara tunai.
Kuantitas barang akan berkurang di gudang karena penjualan
akan terjadi.
Perubahan atas harta perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap
kondisi harta perusahaan tersebut, misalnya perubahan persediaan menjadi
piutang, mengandung resiko adanya piutang macet. Untuk mengatasi hal tersebut,
perlu didesain sistem akuntansi penjualan yang memadai.
Tujuan utama dari setiap perusahaan yang berorientasi laba adalah
memperoleh laba yang memuaskan. Oleh karenanya, laba merupakan tolak ukur
yang penting dari efektivitas, lebih jauh lagi karena laba merupakan selisih
pendapatan dan biaya, sehingga merupakan tolak ukur dari efisiensi.
Menurut Ares, Elder dan Beasley (2003;738) definisi efektivitas adalah
“Effectiveness refers to accomplishment of objectives, whereas efficiency refers
to the resources used to achieve these objective”.
27
Dari definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas
mengacu pada pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Sedangkan pengertian Pengendalian Internal menurut COSO (The
Committee Of Sponsoring Organization) sebagaimana dikutip oleh Cushing
(1997;428) adalah sebagai berikut :
“Internal control is the plan of organization and the methods a business
used to safeguard assets, provide accurate and reliable information, promote
and improve operational efficiency and encourage adherence to prescribed
managerial policies”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal
merupakan rencana yang dibuat oleh organisasi dan juga merupakan metodemetode bisnis yang digunakan untuk melindungi harta kekayaan, menyediakan
informasi yang akurat dan dapat di percaya, meningkatkan dan memperbaiki
efisiensi kegiatan operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah
ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang memadai akan menunjang
Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan. Pengendalian Internal Penjualan
yang efektif dapat tercapai bila adanya otorisasi atas transaksi yang dilakukan
secara benar, dimana setiap transaksi yang dilakukan dicatat, diklasifikasikan dan
dilaporkan sebagaimana mestinya, sehingga aktiva dan catatan perusahaan bisa
dilindungi secara memadai.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis menarik suati hipotesis
untuk penelitian sebagai berikut :
“SISTEM
MEMADAI
INFORMASI
DAPAT
AKUNTANSI
BERPERAN
PENJUALAN
DALAM
YANG
MENUNJANG
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN”.
1.6
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Metode ini dikemukakan oleh
Moch. Nazir (1993;63) yaitu suatu metode dalam meneliti statistikal manusia,
suatu objek, set kondisi, set sistematis pemikiran atau set kelas peristiwa pada
28
masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1)
Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu dengan mengadakan penelitian
secara langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian dan
mengumpulkan data serta informasi yang dibutuhkan, melalui :
a.
Daftar pertanyaan (kuesioner), yaitu alat bantu untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
data yang terdaftar kepada responden.
b.
Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dan
bertanggung jawab dengan memberikan data dan keterangan yang
dibutuhkan, yaitu Kepala bagian penjualan (sales departement head),
Supervisor keuangan dan administrasi (finance and administration
supervisor).
c.
Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas
penjualan yang dilaksanakan perusahaan
2)
Studi Kepustakaan (Library Research), yaitu dengan cara membaca dan
mempelajari literatur-literatur di perpustakaan yang relevan dengan masalah
yang diteliti, untuk mendapatkan data teoritis dan bahan pertimbangan dan
landasan perbandingan dalam memecahkan masalah.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam rangka pengumpulan data, penulis mengadakan suatu penelitian
yang dilakukan pada PT PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA
SALES CENTER PASIR KOJA yang bergerak di bidang distribusi dagang yang
berlokasi di Jalan Terusan Pasirkoja No.334 Bandung. Waktu penelitian
dilakukan mulai bulan April 2007 sampai dengan selesai.
Download