PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E–LIBRARY TERHADAP SEKOLAH MENENGAH ATAS DI INDONESIA DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PAPER INDIVIDU MATA KULIAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI Oleh : BRIAN LEE 1501178440 EA DI SAVE DI FOLDER KELOMPOK 06-PDM UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2014 ABSTRAK Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau E Library. Apa itu E-Library? Dalam makalah ini, E-Library didefinisikan sebagai suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-Library merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on-line atau download, E-Library mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif. ELibrary merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan referensi penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan mengetahui lebih dalam tentang apa itu E-Library, cara kerja E-Library, Masalahmasalah yang dihadapi E-Library, serta pengembangan E-Library kedepannya. Key Word: E – Library, Library DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ...................... ............................................................................................. i Abstrak ................................. ............................................................................................. ii Daftar Isi ............................... ............................................................................................. iii Daftar Gambar ...................... ............................................................................................. iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......... ............................................................................................. 1.2 Ruang Lingkup ......... ............................................................................................. 1.3 Tujuan dan Manfaat . ............................................................................................. 1.4 Metodologi ............... ............................................................................................. 1 1 1 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian ................. ............................................................................................. 2.2 Manfaat dan Tujuan . ............................................................................................. 2.3 Sistem dan Infrastruktur ......................................................................................... 2.4 Komponen ................ ............................................................................................. 2.5 Faktor Pembangunan E-library .............................................................................. 2.6 Masalah E-library ..... ............................................................................................. 2.7 Kondisi di Indonesia ............................................................................................. 2.8 Tipe-tipe E-library .... ............................................................................................. 3 3 4 8 8 9 9 10 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Perkembangan Citra E-library Binus University ................................................... 11 3.2 Perancangan Tampilan Website Binus University ................................................. 12 3.3 Coppyright and Licensing Dokumen dalam Binus University .............................. 13 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan .............. ............................................................................................. 15 4.2 Saran ......................... ............................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 Struktur dari Sistem E-library .................................................................. 5 2. Gambar 3.1 Situs E-library Binus University .............................................................. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dan informasi diera globalisasi saat ini semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman, terlebih lagi pada sistem pengolahan data yang diperlukan oleh sebuah organisasi juga memberi dukungan dan pengolahan fungsi-fungsi manajemen serta mengambil keputusan. Keterbatasan waktu dan kebutuhan akan informasi menjadi hal sangat penting dalam perkembangan zaman. Kondisi inilah yang mau tidak mau menuntut perkembangan teknologi informasi untuk semakin canggih dan menghasilkan sebuah informasi yang unggul, efektif, efisien, dan akurat sehingga dibuatlah E-Library. E-Library merupakan perkembangan modern dari bentuk perpustakaan tradisional walaupun mungkin suatu E-Library masih mempunyai bentuk fisik dalam proses pelaksanaannya seperti : ada gedung, koleksi buku-buku, serta pelayanan langsung. Tujuan adanya E-Library antara lain : penyimpanan informasi, dokumen, audiovisual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media. 1.2 RUANG LINGKUP Penyusunan paper E-Library ini membahas cakupan E-Library beserta media yang dapat disediakan didalamnya, sedikit sejarah atau asal mula E-Library, jenis-jenis perpustakaan, peranan E-Library, masalah yang ditimbulkan E-Library, pembahasan solusi atas masalah yang ditimbulkan E-Library, beserta struktur dari sistem perpustakaan digital. 1.3 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan E-Library yang akan dibahas dalam paper ini antara lain: 1. Mengetahui penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan digital. 2. Sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah Topik-topik Lanjutan. Manfaat penulisan paper E-Library ini adalah : 1. Dapat di implementasikannya ide atau pemikiran yang akan di bahas sehingga dapat mengembangkan aplikasi E-Library sekarang 2. Mengatasi masalah yang ada dalam E-Library. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif (yuridis 4 normatif) dengan mendasarkan pada sumber data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. (Mamudji, 2004). Metodologi yang kami terapkan pada paper ini adalah studi kepustakaan/studi dokumen (Soekanto 1986). Dimana seluruh informasi mengenai E-Library dikumpulkan berdasarkan referensi dari internet dan beberapa buku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah teknik analisis data kualitatif (Sugiyono, 2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN E–Library (Electronic Library) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-Library merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on-line atau download, e-Library mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif. E-Library merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan referensi penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam penelitian. (Griffin, 1999) Menghadapi era informasi (information era), informasi menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi mahasiswa. Adanya perkembangan dan kemajuan bidang teknologi informasi (Information Technology) yang sangat pesat dewasa ini, mengharuskan perubahan paradigma dan kinerja pada pusat-pusat atau sumber informasi. Salah satu sumber informasi tersebut adalah perpustakaan, Salah satu upaya memaksimalkan pemanfataan dan penggunaan data/informasi di atas adalah mengembangkan infrastruktur informasi dengan konsep perpustakan digital (E-library) atau lebih dikenal dengan e-Library yang pada akhirnya akan menjadi perpustakaan virtual (virtual library), E-library (DL) atau perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah E-library sendiri mengandung pengertian sama dengan electronic library dan virtual library. (Rangan and Adner, 2001) E-Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 diiringi dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika. (Arif, 2003) 2.2 MANFAAT DAN TUJUAN Tujuan dari membangun e-Library itu sendiri sangat bermacammacam seperti Mendukung Pengembangan Kemanusiaan, Eksplorasi Musik Populer (Juga Video dan Multimedia Lain), Sumber Koleksi, Organisasi Bibliografis, Modus Akses, Digitasi Dokumen. Manfaat E-library sebagai suatu layanan baru di perpustakaan bagi komunitas pengguna perpustakaan adalah sebagai berikut : (Rangan and Adner, 2001) Satu file Resources atau content bisa diakses secara bersama-sama (Access). Menurunkan Budget Tidak diperlukan lagi investasi untuk pembangunan gedung yang besar untuk menampung jumlah koleksi sedemikian banyak. Semua dikarenakan semua koleksi sudah dalam format digital dan disimpan dalam harddisk dalam kapasitas besar apabila kapasitas harddisk kurang maka tinggal ditambah/diupgrade kapasitas harddisknya saja. Selain itu biaya maintenance dari gedung otomatis hilang karena sudah tidak ada gedung dalam E-library ini. Biaya operational yang mungkin harus di keluarkan adalah maintenance perangkat komputer dan biaya jaringan. Efisiensi Dengan adanya E-library ini maka tidak diperlukan lagi bangunanbangunan secara fisik karena semua koleksi atau konten sudah dalam bentuk digital tidak berbentuk fisik lagi. Demikian pula bagi pustakawan tidak perlu lagi mengulang-ulang jawaban terhadap pertanyaan yang sama karena E-library menyediakan seluruh fasilitas yang bisa menjawab pertanyaan pelanggan secara on line. Sebuah model bisnis baru Dengan adanya E-library ini memungkinkan perpustakaan atau penerbit mengembangkan sebuah model bisnis baru. Untuk perpustakaan, dengan aplikasi seperti ini dapat mengembangkan institusinya tidak hanya menyewakan buku secara fisik tetapi dapat juga menyewakan bukubukunya secara on-line (e-book rental) bahkan dapat saja perpustakaan tersebut pada suatu saat bisa berfungsi juga sebagai penerbit. Untuk penerbit konsep ini memungkinkan bisnis penerbitan dikembangkan lagi menjadi sebuah perpustakaan digital. Dalam hal ini semua hasil terbitan penerbit tersebut yang berbentuk digital format dikumpulkan dan kemudian diklasifikasikan. Selanjtunya di publish dalam bentuk perpustakaan maya ini. Ada keuntungan ganda dari penerapan konsep Elibrary kepada dunia penerbitan. Pertama, penerbit bisa melakukan penjualan secara online buku-bukunya bahkan buku-buku tersebut bisa dijual dalam bentuk digital (e-book). Kedua, penerbit tersebut bisa memfungsikan diri sebagai perpustakaan digital yang menawarkan jasa seperti perpustakaan lainnya. 2.3 SISTEM DAN INFRASTRUKTUR Suatu rangkaian deskripsi dari sistem perpustakaan digital ditunjukkan dalam gambar 1. Komponennya terdiri dari sistem perpustakaan pribadi untuk para pemakai, sistem perpustakaan organisasi untuk melayani kelompok aktifitas atau individu, baru seperti halnya tempat penyimpanan database secara lokal dan antar negeri, server database untuk menangani remote request, dan berbagai fungsi sistem untuk mengkoordinir dan mengatur masukan dan penerimaan data. Komponen sistem diasumsikan berhubungan dengan satu atau lebih jaringan komputer yang saling berhubungan. (Arif, 2003) Local request untuk informasi, jika tidak mampu dipuaskan oleh perpustakaan pribadi lokal, akan diberangkatkan pada lainnya, sumber informasi khusus yang lebih besar yang tersedia lewat jaringan. Pemeriksaan tunggal mungkin menghasilkan puluhan atau ribuan pertukaran antar berbagai bagian dari sistem perpustakaan digital. Ini bisa dengan mudah terjadi jika sistem harus query pertama beberapa database sebelum merespon pemeriksaan tertentu. Gambar 2.1 Struktur dari Sistem E-Library Pertukaran ini sebagian besar dikenal sebagai Knowbots, dimana merupakan program intilijen aktif yang mampu menukar pesan satu sama lain dan bergerak dari satu sistem ke sistem lainnya untuk menyelesaikan berbagai permintaan pemakai. Mereka mungkin membawa hasil intermediasi, kriteria dan rencana pencarian, format output dan kebutuhan organisasi serta informasi relevan lainnya untuk memuaskan query pemakai. Suatu Knowbot secara khas dibangun atas nama seorang pemakai pada sistem perpustakaan pribadinya dan diberangkatkan ke suatu Server Database yang menghubungkan jaringan kepada database tertentu atau satuan database. Untuk mengakomodasi sistem database yang ada dimana tidak mampu secara langsung berinteraksi dengan Knowbots, server ini dapat membantu Knowbots dalam menerjemahan informasi mereka kedalam terminologi yang kompatibel dengan metode akses database yang ada. Dalam masa depan, kita diharapkan menjadi saksi dari perkembangan sistem database yang mempunyai mekanismae yang built-in untuk housing dan catering ke pemilik atau penumpang sementara Knowbots. Mungkin saja, bahwa lebih dari satu Knowbot diberangkatkan baik secara langsung dari suatu Sistem Perpustakaan Pribadi ataupun secara tidak langsung sebagai hasil dari pengambilan tindakan pada Server Database tertentu. Berbagai Knowbots boleh mengadakan pertemuan pada suatu server umum atau semua kembali ke permulaan stasiun-kerja untuk perakitan hasil. Dua komponen penting DLS yang ditunjukkan dalam Gambar 1, adalah Import/Export Servers dan Representation Transformation Servers. Komponen yang utama adalah tanggung jawab untuk meneriman dokumen baru ke dalam sistem perpustakaan digital dan untuk pengiriman dokumen ke luar dari sistem. Komponen selanjutnya mengkonversi dokumen dari satu penyajian internal ke yang lain. Tergantung pada sifat keluaran yang diperlukan, hasil yang diperoleh mungkin dilewati melalui Representation Transformation Server untuk konversi sebelum dikirimkan. Hasilnya mungkin diperuntukkan untuk suatu permulaan PLS, suatu target PLS ( atau workstation lain) yang ditunjuk dalam query yang asli atau suatu Import/Export Server jika tujuannya di luar Sistem Perpustakaan Digital tertentu. Sebagai contoh, jika hasil diproduksi pada CD-ROM dikirimkan secara phisik kepada pemakai, proses ini akan melibatkan jalan lintasan hasil ke luar dari Server Ekspor. Ketika Knowbots dan workstations atau kebutuhan server informasi intermediate lain dibutuhkan untuk menemukan informasi, mereka melibatkan Indexing, Cataloging dan Referencing Server yang disebabkan oleh satu atau lebih Knowbots atau pesan untuk diberangkatkan ke sana. Indexing,, Cataloging dan Referencing Server secara bersama berisi informasi tentang isi dan organisasi mengenai sistem perpustakaan digital dan membantu mengidentifikasi Server Database yang perlu untuk bereaksi terhadap jenis tertentu query. Indexing, Cataloging dan Referencing Servers pada gilirannya akan dijaga agar up-to-date oleh Registration Server dimana menerima informasi baru ke dalam sistem perpustakaan digital. Registration Server menggunakan Indexing, Cataloging dan Referencing Server untuk menentukan tempat untuk menyimpan informasi baru. Registration Server juga membaharui Server Akuntansi sehingga penyedia informasi dapat dikenali dan compensation untuk penggunaan informasi dalam perpustakaan dapat dengan baik dibukukan. Para pemakai perpustakaan digital juga dicatat dengan Registration Server dan informasi tentang mereka diberikan kepada Server Akuntansi, sedemikian sehingga akses informasi dan penagihan penggunaannya dapat didukung. Arsip dari hasil dan akses dikumpulkan, atas pertolongan Knowbots tambahan, dan dilaporkan untuk suatu sistem koleksi statistik dan akuntansi untuk penilaian atau analisa. Hasil koleksi akuntansi diberikan kepada suatu sistem koleksi dan penagihan untuk tindakan lebih lanjut. Gambar struktur Sistem E-Library menggambarkan pandangan top level dari sistem perpustakaan digital. Komponen utama sistem terdiri dari : (Greenstein, 2002) Import/Export Server. Suatu Import/Export Server bertindak sebagai suatu alat penghubung utama antara sistem perpustakaan digital dan dunia luar. Kontribusi ke dan didapatnya untuk Perpustakaan digital dipresentasikan melalui Import Server. Metode interaksi dengan suatu Import Server membentuk salah satu dari banyak tampilan penting dalam sistem itu. Suatu Import Server akan mampu menerima kontribusi kepada perpustakaan dalam banyak format. Registration Server Bertanggung jawab untuk 1) menerima pesan dari atau menjadi hosting dari datangnya Knowbots yang membawa informasi baru ( atau referensi informasi baru) untuk ditambahkan ke Perpustakaan Digital, dan 2) pendaftaran para pemakai baru, sumber informasi (database) atau komponen lainnya yang baru saja ditambahkan kedalam sistem. Indexing, Cataloging and Reference Servers Fungsi utama dari Indexing, Cataloging dan Referencing Server dalam sistem perpustakaan digital adalah menyediakan global cataloging dan indexing jasa untuk perolehan kembali isi perpustakaan. Sistem diorganisir untuk mendukung berbagai kerja sama server. Ini juga untuk merencanakan akomodasi alternatif, Indexing khusus, Cataloging dan Referencing Server dalam arsitektur ini untuk mengambil keuntungan dari implementasi dan gagasan baru tanpa menuntut perpindahan atau penggantian dari jasa yang sudah ada. Database Servers Disain dari sistem perpustakaan digital dimaksudkan untuk mengakomodasi database yang ada dan jasa database serta untuk menyediakan suatu kerangka untuk database baru di sekitar konsep tentang perolehan kembali dan penyimpanan informasi Knowbotic. Server Database menghilangkan perbedaan antara jasa database dan sistem perpustakaan digital yang sudah ada, dengan menyediakan dukungan untuk resident and arriving Knowbots dan pertukaran pesan inter-Knowbot. Tugas utama Server Database adalah: a. Untuk menerima dan menyimpan informasi baru, dan b. Untuk memondokkan Knowbots yang datang beserta querynya Accounting and Statistics Servers Fungsi dari Server Statistik dan Akuntansi adalah mengumpulkan dan menyimpan data berkenaan dengan penggunaan sistem perpustakaan digital dan untuk mengirimkan pembagian akuntansi ke Billing Server. Informasi yang dikumpulkan oleh Server Statistik dan Akuntansi tidak hanya meliputi perolehan kembali data sesuai dengan tujuan penagihan, tetapi juga statistik diperlukan untuk memandu keputusan operasional. Contoh meliputi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi permasalahan kapasitas; profil dari penggunaan informasi (e.g., untuk mengidentifikasi kebutuhan replicate data untuk mengurangi penundaan atau peningkatan proses transaksi throughput); dan pesan lalu lintas inter-Knowbot (e.g., untuk menentukan ketika akan lebih efisien untuk suatu Knowbot untuk resident dan pertukaran pesan sebagai lawan untuk menggerakkan Knowbots antara pasangan situs yang telah ditentukan). Billing System Sistem Penagihan menghasilkan faktur untuk penggunaan sistem perpustakaan digital berdasar pada informasi yang didapatkan dari Server Statistik dan Akuntansi. Sistem Penagihan juga perlu untuk menangkap informasi tentang para pemakai dan object baru saja dicatatkan dan mungkin melalui arsip yang dikirim ke Server Statistik dan Akuntansi oleh Server Pendaftaran atau oleh pertukaran langsung dengan Server Pendaftaran. Representation Transformation Servers Untuk menghindari kebutuhan untuk membangun ke dalam Server Database, kemampuan untuk menerima atau menghasilkan keseluruhan dari penyajian obyek yang memungkinkan, perpustakaan digital mempekerjakan Server Penyajian Perubahan dimana dapat menerima suatu objek perpustakaan standard dan mengkonversinya menjadi beberapa penyajian keluaran apapun untuk dikirimkan ke seorang pemakai. dengan cara yang sama, object yang tiba di Import/Export Server yang bukan dalam suatu format perpustakaan standard mungkin akan dikonversi pada suatu Server Perubahan yang sesuai. Personal Library System Sistem perpustakaan pribadi (PLS) harus mencukupi dua kebutuhan dalam arsitektur sistem perpustakaan digital. Yang pertama untuk menyediakan suatu basis untuk suatu instansi dari sistem perpustakaan yang sepenuhnya dapat stand alone dimana dapat beroperasi dengan bebas dari koleksi sistem perpustakaan digital lain atau bahkan komponen dari suatu DLS. Yang kedua untuk saling berhubungan dengan komponen lain yang didistribusikan dalam DLS. 2.4 KOMPONEN Berdasarkan pada pengertian diperlukan di dalam diantaranya : Perangkat computer Koneksi dengan internet Ensiklopedia elektronik E-books Koleksi CD pembelajaran interaktif File audio/video Katalog buku E-library komponen yang 2.5 FAKTOR PEMBANGUNAN E-LIBRARY Untuk membangun e-Library, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan agar pembangunan e-Library tersebut dapat berjalan optimal. Adapun faktor-faktornya seperti : Analisis kebutuhan Studi kelayakan Pemilihan software Aspek manusia Pelaksanaan dan evaluasi. Untuk mengembangkan suatu program perpustakaan digital harus didukung dana dan sumberdaya manusia yang handal karena harus mampu mengelola berbagai komponen penting di dalamnya seperti : isi (content); sumberdaya informasi (information resources), aplikasi informasi (information application) dan jasa informasi (information services). 2.6 MASALAH E-LIBRARY Ada beberapa masalah dalam mengelola E-Library, antara lain : (Loundon, 2005) Masalah mendigitalkan Dokumen Pembuatan E-library tidak menemui masalah selama dokumen yang diterima berupa file elektronik. Masalah muncul pada saat dokumen yang diterima berupa file non-elektronik, misalnya berupa kertas atau buku. Hal ini merupakan masalah utama pada pembuatan E-library dengn dokumen dari perpustakaan umum atau grey literature. Masalah Hak Cipta Masalah ini sebagian besar terbagi menjadi dua : a. Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan. Yang termasuk di dalamnya adalah merubah dokumen ke digital dokumen, memasukan digital dokumen ke database, merubah digital dokumen ke hypertext dokumen. b. Hak cipta pada dokumen di Communication Network. Di dalam hukum hak cipta masalah transfer dokumen lewat komputer network belum didefinisikan dengan jelas. Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang hal menyebarkan, hak meminjamkan, hak memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa umum atau pribadi, semuanya dengan media jaringan komputer termasuk di dalamnya internet, internet dan sebagainya. Pengaturan hak cipta pada digital dokumen di atas sangat diperlukan terutama untuk memperlancar pembangunan E-library di dunia. Salah satu wujud nyata adalah penelitian tentang ECSM (Electronic Copyright Management System), yang intinya adalah sistem memonitor penggunaan digital dokumen oleh user secara otomatis c. Masalah Penarikan biaya Hal ini menjadi masalah terutama untuk E-library swasta yang menarik biaya untuk setiap dokumen yang di akses. 2.7 KONDISI DI INDONESIA Di Indonesia terdapat hambatan-hambatan untuk pembangunan E-library, faktor-faktor yang menghambat untuk pembangunan E-library diantaranya : (Jatim, 2007) Komunikasi masih mahal. Infrastruktur kurang memadai. Aspek birokrasi dan politis. 2.8 TIPE-TIPE E-LIBRARY Dilihat dari perkembangan dalam basis lingkungan web, ada 2 macam E-Library : (Greenstein, 2002) Perpustakaan digital dikembangkan atau didirikan sejak awal dengan web. Perpustakaan umum, sekolah dan perguruan tinggi juga dapat dikembangkan dengan digital download website, seperti E-Books, audiobooks, musik dan video. Perpustakaan digital dikembangkan atau didirikan dari perpustakaan tradisional. Bahkan ada perpustakaan yang lebih tua daripada umur web artinya perpustakaan tradisional sudah ada lebih dulu jauh semenjak web diciptakan. Contohnya : Project Perseus, Project Gutenberg, and ibiblio. Dilihat dari bentuk perkembangan perpustakaannya, ada 2 macam E-Library : (Adner, 2001) Berbentuk hybrid library atau perpustakaan campuran, yaitu perpustakaan dulunya berbentuk tradisional lalu berkembang dan bersamaan menggunakan web, menggunakan koleksi fisik (buku) dan koleksi digital (E-Book). Berbentuk full digital library, yaitu perpustakaan hanya mempunyai koleksi digital bahkan mungkin saja kalau perpustakaannya tidak memiliki kantor dengan kata lain dijalankan hanya dalam web. Beberapa perpustakaan digital penting juga bertindak sebagai penyimpanan arsip bersejarah. Contoh : ePrint arXiv, dan Internet Arsip. BAB III PEMBAHASAN 3.1 PERKEMBANGAN CITRA E-LIBRARY BINUS UNIVERSITY Binus University sekarang mempunyai situs E-Library (http://library.binus.ac.id) seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University (Sumber : <Library.binus.ac.id>, diakses 16 Maret 2014) Saat ini E–Library sedang marak dikembangkan oleh banyak universitas karena sangat berguna bagi mahasiswa yang ingin mengumpulkan data data dan informasi. E–Library juga sangat berguna bagi pihak Universitas sendiri karena E – Library bisa digunakan untuk menyimpan E - Thesis, E – books , E – Journals, Case Studies , University Photos, dll. Tetapi Mahasiswa umum belum bisa mengakses E – Library dengan mudah karena E – Library untuk umum masih hanya bisa memberikan katalog untuk perpustakaan fisik nya dan tidak bisa diakses langsung lewat internet. Dalam tulisan ini dilontarkan ide atau pemikiran pengembangan e-library di binus yang difokuskan pada beberapa hal, yaitu: Perkembangan citra e-library binus, Perancangan tampilan website e-library di Binus University, Copyright and licensing dokumen dalam e-library Binus University Perpustakaan menurut pendapat umum adalah suatu tempat untuk menyimpan buku-buku yang sudah kuno atau ketinggalan jaman. Ruangan perpustakaan adalah suatu tempat yang penuh dengan debu, pengap dan gelap. Berbagai anggapan di mahasiswa dan orang yang tidak mencintai perpustakaan tentulah tidak sepenuhnya salah. Hal tersebut terjadi karena masih terdapat perpustakaan yang cerminan citra lewat gedung perpustakaan dan pustakawannya memang belum mencerminkan sesuatu yang menyenangkan Oleh karena itu perpustakaan khususnya perpustakaan disekolah menengah atau ke atas harus mulai berbenah untuk meningkatkan citra diri baik dari hal yang kecil sampai pembenahan yang berskala besar Peningkatan citra yang berskala kecil dapat dilihat dari pemberian nama perpustakaan sekolah mulai berubah atau berganti dengan istilah yang menarik. Dengan perubahan nama mau tidak mau perpustakaaningin meningkatkan citranya dimata siswanya baik dilingkungannya sendirimaupun di mahasiswa. Peningkatan citra yang berskala menengah, dapat kita lihat perpustakaan mulai membangun website perpustakaan sampai dengan membenahi koleksi dan ruangan. Pembenahan website dapat kita kenalidengan beberapa homepage yang diakses melalui internet. Peningkatan citra yang berskala besar, dapat kita lihat beberapa perpustakaan mulai berbenah dengan membangun gedung perpustakaan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perpustakaan Di universitas bina nusantara sudah di lakukannya pembangunan citra berskala besar, bisa di lihat dengan adanya e-library dan peningkatan bangunan perpustakaan yang dengan standar yang tinggi, Namun perkembangan citra harus tetap di kembangkan seperti pengembangan design website dan user interface serta bekerja sama dengan lebih banyak e-journal lagi. Dengan adanya peningkatan citra perpustakaan diharapkan perpustakaan khususnya perpustakaan elektronik tidak lagi kuno dan membosankan di lingkungannya sendiri. 3.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS UNIVERSITY Membuat sebuah e-library online adalah hal yang lain dengan membuat sebuah e-library yang fungsional dan mudah di gunakan. Website e-library yang dirancang dengan buruk dapat menyebabkan citra yang buruk terhadap perpustakaan Menurut penelitian kami ,kami menemukan beberapa kekurangan dalam e-library binus seperti : User Experience yang kurang bagus sehingga membuat mahasiswa sulit untuk menggunakannya Perancangan website yang tidak User-Centered Navigasi yang membingungkan atau terminology yang buruk Tidak adaptive terhadap seluler atau responsive Tidak cocok dengan mahasiswa yang low e-skills Menurut Penelitian kami, Website Pemerintahan yang mempunyai user experience yang kuat adalah yang dapat mencakup bagianbagian berikut, Useful (Berguna), Apakah websitenya benar-benar membantu Mahasiswa Usable (Dapat di pakai), Apakah Websitenya bisa di gunakan oleh Mahasiswa yang low Computer Skills Desirable (Disukai), Apakah websitenya di sukai dengan Mahasiswa Accesible (Bisa Di akses), Apakah websitenya bisa di gunakan di seluler dan desktop Findable (Dapat di cari), Apakah mahasiswa dapat apa yang mereka butuh di websitenya 3.3 COPYRIGHT AND LICENSING DOKUMEN DALAM E-LIBRARY BINUS UNIVERSITY Salah satu tantangan dan juga kendala yang sering “menghantui’ dalam proses pengembangan sistem e-library adalah masalah hak cipta. Hak cipta adalah suatu format hak milik intelektual yang memberikan pencipta dari suatu pekerjaan asli memiliki hak eksklusif untuk suatu periode waktu tertentu dalam hubungan dengan pekerjaannya, termasuk penerbitannya, adaptasi dan distribusi; setelah waktu pekerjaan dikatakan masuk daerah publik. Hak cipta berlaku pada expressible format apapun dari suatu informasi atau gagasan yang terpisah dan diskrit. Beberapa yurisdiksi juga mengenali " hak moral" tentang pencipta dari suatu pekerjaan, seperti hak untuk dihargai dari pekerjaannya. Konsep hak cipta yang ada pada karya berbasis cetak kadang terpangkas begitu saja dalam lingkungan digital karena ‘hilang’nya kontrol penggandaan. Objek digital kurang tetap, mudah digandakan, dan dapat diakses secara remote oleh banyak pengguna secara bersamaan. Hal ini tentunya harus diperhatikan dan perlu adanya mekanisme yang memberikan kesempatan kepada perpustakaan untuk menampilkan informasi tanpa merusak hak cipta, dan untuk itu diperlukan semacam manajemen hak milik. Cleveland (1998) menyampaikan beberapa fungsi yang mungkin harus ada dalam manajemen hak milik seperti; Jejak penggunaan, identifikasi dan pemberian hak pengguna, Memberikan status hak cipta dari setiap objek digital, dan pembatasan penggunaan atau pencantuman biaya di dalamnya, Menangani transaksi dengan pengguna dengan mengijinkan hanya beberapa salinan dapat diakses, atau dengan mengenakan tarif untuk tiap salinan, atau langsung meminta kepada penerbit. Masalah Hak Cipta Terbagi menjadi dua yaitu: Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan a. Merubah dokumen ke dokumen digital b. Memasukkan dokumen digital ke database c. Merubah dokumen digital ke format HTML. Hak cipta pada dokumen di communication network. Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang: hak menyebarkan, meminjamkan, memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa umum atau pribadi, semuanya dengan media jaringan computer termasuk didalamnya internet, intranet, dan sebagainya. Solusi dari copyright hanya cukup memerlukan ijin dan license yang diperlukan baik untuk mendistribusikan format digital ataupun menyalinnya. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN Pada prinsipnya konsep e-library akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Perpustakaan di Indonesia, terutama perpustakaan perguruan tinggi yang sudah mempunyai ‘kesadaran’ untuk mulai membangun sebuah e-library hendaknya terus meningkatkan pengembangannya hingga menjadi sebuah sistem e-library yang utuh dan lengkap. Pada dasarnya, perpustakaan digital itu sama saja dengan perpustakaan biasa, hanya saja memakai prosedur kerja berbasis komputer dan sumber informasinya digital. Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja tetapi juga artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk tercetak. Masalah pemeliharaan digital dan copyright serta licensing sudah mempunyai solusi yang berarti, maksudnya dapat digunakan dan dikembangkan lagi oleh perpustakaan digital. E-Library memiliki banyak keuntungan untuk memudahkan semua penggunanya, bukan hanya dari peminjam atau pencari informasi tapi juga untuk perpustakaan digital itu sendiri, pustakawan, dan orang lain yang mengkontribusikan secara tidak langsung seperti dalam membuat karya ilmiah ataupun hasil buku yang diciptakan. Pengembangan Citra E-Library harus di kembangkan terus karena masih banyak kekurangan dan dengan harapan perkembangan citra ini dapat membawa e-library menjadi lebih maju. 4.2 SARAN Evaluasi yang terus menerus terhadap program aplikasi dari pengolahan data harus terus dilakukan setiap tahun. Melakukan perubahan perancangan website e-library binus supaya mempunyai user experience yang kuat Mengembangkan rencana strategis perpustakaan. Rencana strategis adalah proses yang berulang yang meliputi evaluasi, pembaharuan, dan verifikasi terhadap rencana strategis yang dibuat. Biasanya dilakukan 5 tahun sekali. Rencana strategis itu harus dikomunikasikan dengan seluruh staf perpustakaan dan menjamin akan adanya dukungan penuh dalam implementasinya. Melakukan perkembangan citra e-library skala besar sehingga dapat dengan pesat mengembangkan citra e-library binus supaya menjadi lebih bagus DAFTAR PUSTAKA Arif, Ikhwan. 2003. Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Greenstein, Daniel 2002. The Digital Library:A Biography. Washington : Library Federation Council on Library and Information Resources Washington, D.C Griffin. 1999. An Architecture for Collaborative Math and Science Digital Libraries. Virginia :Virginia Tech Department of Computer Science Loudon, Kenneth 2005. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan Digital. Yogyakarta: Andi Offset Mamudji. 2004. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali Rangan dan Adner, Digital Library Extension Service (University of Michigan. 2001). Pemprop Jatim. 2007. Mimbar Pustaka Jatim. Jawa Timur : Badan Perpustakaan Prop. Jatim