PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN E–LIBRARY TERHADAP

advertisement
PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN
E–LIBRARY TERHADAP SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI INDONESIA
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PAPER INDIVIDU
MATA KULIAH TOPIK-TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Oleh :
BRIAN LEE
1501178440
EA DI SAVE DI FOLDER KELOMPOK
06-PDM
UNIVERSITAS
BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014
ABSTRAK
Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di
semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi
pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi
yang berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan jenis
perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali
dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau E Library.
Apa itu E-Library? Dalam makalah ini, E-Library didefinisikan sebagai
suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara
dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan
protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-Library merupakan suatu
kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia untuk bacaan on-line
atau download, E-Library mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif. ELibrary merupakan sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan
referensi penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam penelitian.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami dan
mengetahui lebih dalam tentang apa itu E-Library, cara kerja E-Library, Masalahmasalah yang dihadapi E-Library, serta pengembangan E-Library kedepannya.
Key Word: E – Library, Library
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...................... ............................................................................................. i
Abstrak ................................. ............................................................................................. ii
Daftar Isi ............................... ............................................................................................. iii
Daftar Gambar ...................... ............................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......... .............................................................................................
1.2 Ruang Lingkup ......... .............................................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat . .............................................................................................
1.4 Metodologi ............... .............................................................................................
1
1
1
1
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian ................. .............................................................................................
2.2 Manfaat dan Tujuan . .............................................................................................
2.3 Sistem dan Infrastruktur .........................................................................................
2.4 Komponen ................ .............................................................................................
2.5 Faktor Pembangunan E-library ..............................................................................
2.6 Masalah E-library ..... .............................................................................................
2.7 Kondisi di Indonesia .............................................................................................
2.8 Tipe-tipe E-library .... .............................................................................................
3
3
4
8
8
9
9
10
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Perkembangan Citra E-library Binus University ................................................... 11
3.2 Perancangan Tampilan Website Binus University ................................................. 12
3.3 Coppyright and Licensing Dokumen dalam Binus University .............................. 13
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .............. ............................................................................................. 15
4.2 Saran ......................... ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Struktur dari Sistem E-library .................................................................. 5
2. Gambar 3.1 Situs E-library Binus University .............................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi dan informasi diera globalisasi saat ini
semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman, terlebih lagi pada
sistem pengolahan data yang diperlukan oleh sebuah organisasi juga
memberi dukungan dan pengolahan fungsi-fungsi manajemen serta
mengambil keputusan.
Keterbatasan waktu dan kebutuhan akan informasi menjadi hal
sangat penting dalam perkembangan zaman. Kondisi inilah yang mau tidak
mau menuntut perkembangan teknologi informasi untuk semakin canggih
dan menghasilkan sebuah informasi yang unggul, efektif, efisien, dan akurat
sehingga dibuatlah E-Library.
E-Library merupakan perkembangan modern dari bentuk
perpustakaan tradisional walaupun mungkin suatu E-Library masih
mempunyai bentuk fisik dalam proses pelaksanaannya seperti : ada gedung,
koleksi buku-buku, serta pelayanan langsung. Tujuan adanya E-Library
antara lain : penyimpanan informasi, dokumen, audiovisual, dan materi
grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media.
1.2
RUANG LINGKUP
Penyusunan paper E-Library ini membahas cakupan E-Library
beserta media yang dapat disediakan didalamnya, sedikit sejarah atau asal
mula E-Library, jenis-jenis perpustakaan, peranan E-Library, masalah yang
ditimbulkan E-Library, pembahasan solusi atas masalah yang ditimbulkan
E-Library, beserta struktur dari sistem perpustakaan digital.
1.3
1.4
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan E-Library yang akan dibahas dalam paper ini antara lain:
1. Mengetahui penerapan teknologi informasi dalam perpustakaan digital.
2. Sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah Topik-topik Lanjutan.
Manfaat penulisan paper E-Library ini adalah :
1. Dapat di implementasikannya ide atau pemikiran yang akan di bahas
sehingga dapat mengembangkan aplikasi E-Library sekarang
2. Mengatasi masalah yang ada dalam E-Library.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif
(yuridis 4 normatif) dengan mendasarkan pada sumber data sekunder yang
terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. (Mamudji, 2004).
Metodologi yang kami terapkan pada paper ini adalah studi
kepustakaan/studi dokumen (Soekanto 1986). Dimana seluruh informasi
mengenai E-Library dikumpulkan berdasarkan referensi dari internet dan
beberapa buku. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan oleh
penulis dalam penelitian ini ialah teknik analisis data kualitatif (Sugiyono,
2005).
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
PENGERTIAN
E–Library (Electronic Library) atau perpustakaan digital adalah
suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar,
suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan
menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. E-Library
merupakan suatu kumpulan/koleksi artikel-artikel dan laporan yang tersedia
untuk bacaan on-line atau download, e-Library mengarah pada inisiatif
pembelajaran integratif. E-Library merupakan sumber yang sempurna untuk
mengirimkan teks lengkap dan referensi penting multimedia, serta mudah
untuk digunakan dalam penelitian. (Griffin, 1999)
Menghadapi era informasi (information era), informasi menjadi
sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi mahasiswa.
Adanya perkembangan dan kemajuan bidang teknologi informasi
(Information Technology) yang sangat pesat dewasa ini, mengharuskan
perubahan paradigma dan kinerja pada pusat-pusat atau sumber informasi.
Salah satu sumber informasi tersebut adalah perpustakaan, Salah satu upaya
memaksimalkan pemanfataan dan penggunaan data/informasi di atas adalah
mengembangkan infrastruktur informasi dengan konsep perpustakan digital
(E-library) atau lebih dikenal dengan e-Library yang pada akhirnya akan
menjadi perpustakaan virtual (virtual library), E-library (DL) atau
perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik
itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan
mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui
jaringan komputer. Istilah E-library sendiri mengandung pengertian sama
dengan electronic library dan virtual library. (Rangan and Adner, 2001)
E-Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 diiringi
dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan
pengaksesan informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh
dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on
Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika. (Arif, 2003)
2.2
MANFAAT DAN TUJUAN
Tujuan dari membangun e-Library itu sendiri sangat bermacammacam seperti Mendukung Pengembangan Kemanusiaan, Eksplorasi Musik
Populer (Juga Video dan Multimedia Lain), Sumber Koleksi, Organisasi
Bibliografis, Modus Akses, Digitasi Dokumen. Manfaat E-library sebagai
suatu layanan baru di perpustakaan bagi komunitas pengguna perpustakaan
adalah sebagai berikut : (Rangan and Adner, 2001)
 Satu file Resources atau content bisa diakses secara bersama-sama
(Access).

Menurunkan Budget
Tidak diperlukan lagi investasi untuk pembangunan gedung yang besar
untuk menampung jumlah koleksi sedemikian banyak. Semua
dikarenakan semua koleksi sudah dalam format digital dan disimpan
dalam harddisk dalam kapasitas besar apabila kapasitas harddisk kurang
maka tinggal ditambah/diupgrade kapasitas harddisknya saja. Selain itu
biaya maintenance dari gedung otomatis hilang karena sudah tidak ada
gedung dalam E-library ini. Biaya operational yang mungkin harus di
keluarkan adalah maintenance perangkat komputer dan biaya jaringan.
 Efisiensi
Dengan adanya E-library ini maka tidak diperlukan lagi bangunanbangunan secara fisik karena semua koleksi atau konten sudah dalam
bentuk digital tidak berbentuk fisik lagi. Demikian pula bagi pustakawan
tidak perlu lagi mengulang-ulang jawaban terhadap pertanyaan yang
sama karena E-library menyediakan seluruh fasilitas yang bisa menjawab
pertanyaan pelanggan secara on line.
 Sebuah model bisnis baru
Dengan adanya E-library ini memungkinkan perpustakaan atau penerbit
mengembangkan sebuah model bisnis baru. Untuk perpustakaan, dengan
aplikasi seperti ini dapat mengembangkan institusinya tidak hanya
menyewakan buku secara fisik tetapi dapat juga menyewakan bukubukunya secara on-line (e-book rental) bahkan dapat saja perpustakaan
tersebut pada suatu saat bisa berfungsi juga sebagai penerbit. Untuk
penerbit konsep ini memungkinkan bisnis penerbitan dikembangkan lagi
menjadi sebuah perpustakaan digital. Dalam hal ini semua hasil terbitan
penerbit tersebut yang berbentuk digital format dikumpulkan dan
kemudian diklasifikasikan. Selanjtunya di publish dalam bentuk
perpustakaan maya ini. Ada keuntungan ganda dari penerapan konsep Elibrary kepada dunia penerbitan. Pertama, penerbit bisa melakukan
penjualan secara online buku-bukunya bahkan buku-buku tersebut bisa
dijual dalam bentuk digital (e-book). Kedua, penerbit tersebut bisa
memfungsikan diri sebagai perpustakaan digital yang menawarkan jasa
seperti perpustakaan lainnya.
2.3 SISTEM DAN INFRASTRUKTUR
Suatu rangkaian deskripsi dari sistem perpustakaan digital
ditunjukkan dalam gambar 1. Komponennya terdiri dari sistem perpustakaan
pribadi untuk para pemakai, sistem perpustakaan organisasi untuk melayani
kelompok aktifitas atau individu, baru seperti halnya tempat penyimpanan
database secara lokal dan antar negeri, server database untuk menangani
remote request, dan berbagai fungsi sistem untuk mengkoordinir dan
mengatur masukan dan penerimaan data. Komponen sistem diasumsikan
berhubungan dengan satu atau lebih jaringan komputer yang saling
berhubungan. (Arif, 2003)
Local request untuk informasi, jika tidak mampu dipuaskan oleh
perpustakaan pribadi lokal, akan diberangkatkan pada lainnya, sumber
informasi khusus yang lebih besar yang tersedia lewat jaringan. Pemeriksaan
tunggal mungkin menghasilkan puluhan atau ribuan pertukaran antar
berbagai bagian dari sistem perpustakaan digital. Ini bisa dengan mudah
terjadi jika sistem harus query pertama beberapa database sebelum merespon
pemeriksaan tertentu.
Gambar 2.1 Struktur dari Sistem E-Library
Pertukaran ini sebagian besar dikenal sebagai Knowbots,
dimana merupakan program intilijen aktif yang mampu menukar pesan satu
sama lain dan bergerak dari satu sistem ke sistem lainnya untuk
menyelesaikan berbagai permintaan pemakai. Mereka mungkin membawa
hasil intermediasi, kriteria dan rencana pencarian, format output dan
kebutuhan organisasi serta informasi relevan lainnya untuk memuaskan
query pemakai.
Suatu Knowbot secara khas dibangun atas nama seorang
pemakai pada sistem perpustakaan pribadinya dan diberangkatkan ke suatu
Server Database yang menghubungkan jaringan kepada database tertentu
atau satuan database. Untuk mengakomodasi sistem database yang ada
dimana tidak mampu secara langsung berinteraksi dengan Knowbots, server
ini dapat membantu Knowbots dalam menerjemahan informasi mereka
kedalam terminologi yang kompatibel dengan metode akses database yang
ada. Dalam masa depan, kita diharapkan menjadi saksi dari perkembangan
sistem database yang mempunyai mekanismae yang built-in untuk housing
dan catering ke pemilik atau penumpang sementara Knowbots. Mungkin
saja, bahwa lebih dari satu Knowbot diberangkatkan baik secara langsung
dari suatu Sistem Perpustakaan Pribadi ataupun secara tidak langsung
sebagai hasil dari pengambilan tindakan pada Server Database tertentu.
Berbagai Knowbots boleh mengadakan pertemuan pada suatu server umum
atau semua kembali ke permulaan stasiun-kerja untuk perakitan hasil.
Dua komponen penting DLS yang ditunjukkan dalam Gambar 1,
adalah Import/Export Servers dan Representation Transformation Servers.
Komponen yang utama adalah tanggung jawab untuk meneriman dokumen
baru ke dalam sistem perpustakaan digital dan untuk pengiriman dokumen
ke luar dari sistem. Komponen selanjutnya mengkonversi dokumen dari satu
penyajian internal ke yang lain. Tergantung pada sifat keluaran yang
diperlukan, hasil yang diperoleh mungkin dilewati melalui Representation
Transformation Server untuk konversi sebelum dikirimkan. Hasilnya
mungkin diperuntukkan untuk suatu permulaan PLS, suatu target PLS ( atau
workstation lain) yang ditunjuk dalam query yang asli atau suatu
Import/Export Server jika tujuannya di luar Sistem Perpustakaan Digital
tertentu. Sebagai contoh, jika hasil diproduksi pada CD-ROM dikirimkan
secara phisik kepada pemakai, proses ini akan melibatkan jalan lintasan hasil
ke luar dari Server Ekspor.
Ketika Knowbots dan workstations atau kebutuhan server
informasi intermediate lain dibutuhkan untuk menemukan informasi, mereka
melibatkan Indexing, Cataloging dan Referencing Server yang disebabkan
oleh satu atau lebih Knowbots atau pesan untuk diberangkatkan ke sana.
Indexing,, Cataloging dan Referencing Server secara bersama berisi
informasi tentang isi dan organisasi mengenai sistem perpustakaan digital
dan membantu mengidentifikasi Server Database yang perlu untuk bereaksi
terhadap jenis tertentu query.
Indexing, Cataloging dan Referencing Servers pada gilirannya
akan dijaga agar up-to-date oleh Registration Server dimana menerima
informasi baru ke dalam sistem perpustakaan digital. Registration Server
menggunakan Indexing, Cataloging dan Referencing Server untuk
menentukan tempat untuk menyimpan informasi baru. Registration Server
juga membaharui Server Akuntansi sehingga penyedia informasi dapat
dikenali dan compensation untuk penggunaan informasi dalam perpustakaan
dapat dengan baik dibukukan. Para pemakai perpustakaan digital juga
dicatat dengan Registration Server dan informasi tentang mereka diberikan
kepada Server Akuntansi, sedemikian sehingga akses informasi dan
penagihan penggunaannya dapat didukung.
Arsip dari hasil dan akses dikumpulkan, atas pertolongan
Knowbots tambahan, dan dilaporkan untuk suatu sistem koleksi statistik dan
akuntansi untuk penilaian atau analisa. Hasil koleksi akuntansi diberikan
kepada suatu sistem koleksi dan penagihan untuk tindakan lebih lanjut.
Gambar struktur Sistem E-Library menggambarkan pandangan
top level dari sistem perpustakaan digital. Komponen utama sistem terdiri
dari : (Greenstein, 2002)
 Import/Export Server.
Suatu Import/Export Server bertindak sebagai suatu alat penghubung
utama antara sistem perpustakaan digital dan dunia luar. Kontribusi ke
dan didapatnya untuk Perpustakaan digital dipresentasikan melalui
Import Server. Metode interaksi dengan suatu Import Server membentuk
salah satu dari banyak tampilan penting dalam sistem itu. Suatu Import




Server akan mampu menerima kontribusi kepada perpustakaan dalam
banyak format.
Registration Server
Bertanggung jawab untuk 1) menerima pesan dari atau menjadi hosting
dari datangnya Knowbots yang membawa informasi baru ( atau referensi
informasi baru) untuk ditambahkan ke Perpustakaan Digital, dan 2)
pendaftaran para pemakai baru, sumber informasi (database) atau
komponen lainnya yang baru saja ditambahkan kedalam sistem.
Indexing, Cataloging and Reference Servers
Fungsi utama dari Indexing, Cataloging dan Referencing Server dalam
sistem perpustakaan digital adalah menyediakan global cataloging dan
indexing jasa untuk perolehan kembali isi perpustakaan. Sistem
diorganisir untuk mendukung berbagai kerja sama server. Ini juga untuk
merencanakan akomodasi alternatif, Indexing khusus, Cataloging dan
Referencing Server dalam arsitektur ini untuk mengambil keuntungan
dari implementasi dan gagasan baru tanpa menuntut perpindahan atau
penggantian dari jasa yang sudah ada.
Database Servers
Disain dari sistem perpustakaan digital dimaksudkan untuk
mengakomodasi database yang ada dan jasa database serta untuk
menyediakan suatu kerangka untuk database baru di sekitar konsep
tentang perolehan kembali dan penyimpanan informasi Knowbotic.
Server Database menghilangkan perbedaan antara jasa database dan
sistem perpustakaan digital yang sudah ada, dengan menyediakan
dukungan untuk resident and arriving Knowbots dan pertukaran pesan
inter-Knowbot. Tugas utama Server Database adalah:
a. Untuk menerima dan menyimpan informasi baru, dan
b. Untuk memondokkan Knowbots yang datang beserta querynya
Accounting and Statistics Servers
Fungsi dari Server Statistik dan Akuntansi adalah mengumpulkan dan
menyimpan data berkenaan dengan penggunaan sistem perpustakaan
digital dan untuk mengirimkan pembagian akuntansi ke Billing Server.
Informasi yang dikumpulkan oleh Server Statistik dan Akuntansi tidak
hanya meliputi perolehan kembali data sesuai dengan tujuan penagihan,
tetapi juga statistik diperlukan untuk memandu keputusan operasional.
Contoh meliputi informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi
permasalahan kapasitas; profil dari penggunaan informasi (e.g., untuk
mengidentifikasi kebutuhan replicate data untuk mengurangi penundaan
atau peningkatan proses transaksi throughput); dan pesan lalu lintas
inter-Knowbot (e.g., untuk menentukan ketika akan lebih efisien untuk
suatu Knowbot untuk resident dan pertukaran pesan sebagai lawan untuk
menggerakkan Knowbots antara pasangan situs yang telah ditentukan).



Billing System
Sistem Penagihan menghasilkan faktur untuk penggunaan sistem
perpustakaan digital berdasar pada informasi yang didapatkan dari
Server Statistik dan Akuntansi. Sistem Penagihan juga perlu untuk
menangkap informasi tentang para pemakai dan object baru saja
dicatatkan dan mungkin melalui arsip yang dikirim ke Server Statistik
dan Akuntansi oleh Server Pendaftaran atau oleh pertukaran langsung
dengan Server Pendaftaran.
Representation Transformation Servers
Untuk menghindari kebutuhan untuk membangun ke dalam Server
Database, kemampuan untuk menerima atau menghasilkan keseluruhan
dari penyajian obyek yang memungkinkan, perpustakaan digital
mempekerjakan Server Penyajian Perubahan dimana dapat menerima
suatu objek perpustakaan standard dan mengkonversinya menjadi
beberapa penyajian keluaran apapun untuk dikirimkan ke seorang
pemakai. dengan cara yang sama, object yang tiba di Import/Export
Server yang bukan dalam suatu format perpustakaan standard mungkin
akan dikonversi pada suatu Server Perubahan yang sesuai.
Personal Library System
Sistem perpustakaan pribadi (PLS) harus mencukupi dua kebutuhan
dalam arsitektur sistem perpustakaan digital. Yang pertama untuk
menyediakan suatu basis untuk suatu instansi dari sistem perpustakaan
yang sepenuhnya dapat stand alone dimana dapat beroperasi dengan
bebas dari koleksi sistem perpustakaan digital lain atau bahkan
komponen dari suatu DLS. Yang kedua untuk saling berhubungan
dengan komponen lain yang didistribusikan dalam DLS.
2.4 KOMPONEN
Berdasarkan pada pengertian
diperlukan di dalam diantaranya :
 Perangkat computer
 Koneksi dengan internet
 Ensiklopedia elektronik
 E-books
 Koleksi CD pembelajaran interaktif
 File audio/video
 Katalog buku
E-library komponen
yang
2.5 FAKTOR PEMBANGUNAN E-LIBRARY
Untuk membangun e-Library, banyak faktor yang perlu
dipertimbangkan agar pembangunan e-Library tersebut dapat berjalan
optimal. Adapun faktor-faktornya seperti :
 Analisis kebutuhan
 Studi kelayakan
 Pemilihan software
 Aspek manusia

Pelaksanaan dan evaluasi. Untuk mengembangkan suatu program
perpustakaan digital harus didukung dana dan sumberdaya manusia yang
handal karena harus mampu mengelola berbagai komponen penting di
dalamnya seperti : isi (content); sumberdaya informasi (information
resources), aplikasi informasi (information application) dan jasa
informasi (information services).
2.6
MASALAH E-LIBRARY
Ada beberapa masalah dalam mengelola E-Library, antara lain :
(Loundon, 2005)
 Masalah mendigitalkan Dokumen
Pembuatan E-library tidak menemui masalah selama dokumen yang
diterima berupa file elektronik. Masalah muncul pada saat dokumen
yang diterima berupa file non-elektronik, misalnya berupa kertas atau
buku. Hal ini merupakan masalah utama pada pembuatan E-library
dengn dokumen dari perpustakaan umum atau grey literature.
 Masalah Hak Cipta
Masalah ini sebagian besar terbagi menjadi dua :
a. Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan. Yang termasuk di
dalamnya adalah merubah dokumen ke digital dokumen, memasukan
digital dokumen ke database, merubah digital dokumen ke hypertext
dokumen.
b. Hak cipta pada dokumen di Communication Network. Di dalam
hukum hak cipta masalah transfer dokumen lewat komputer network
belum didefinisikan dengan jelas. Hal yang perlu disempurnakan
adalah tentang hal menyebarkan, hak meminjamkan, hak
memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa umum atau
pribadi, semuanya dengan media jaringan komputer termasuk
di dalamnya internet, internet dan sebagainya.
Pengaturan hak cipta pada digital dokumen di atas sangat diperlukan
terutama untuk memperlancar pembangunan E-library di dunia. Salah
satu wujud nyata adalah penelitian tentang ECSM (Electronic
Copyright Management System), yang intinya adalah sistem
memonitor penggunaan digital dokumen oleh user secara otomatis
c. Masalah Penarikan biaya
Hal ini menjadi masalah terutama untuk E-library swasta yang
menarik biaya untuk setiap dokumen yang di akses.
2.7
KONDISI DI INDONESIA
Di Indonesia terdapat hambatan-hambatan untuk pembangunan
E-library, faktor-faktor yang menghambat untuk pembangunan E-library
diantaranya : (Jatim, 2007)
 Komunikasi masih mahal.
 Infrastruktur kurang memadai.
 Aspek birokrasi dan politis.
2.8 TIPE-TIPE E-LIBRARY
Dilihat dari perkembangan dalam basis lingkungan web, ada 2
macam E-Library : (Greenstein, 2002)
 Perpustakaan digital dikembangkan atau didirikan sejak awal dengan
web. Perpustakaan umum, sekolah dan perguruan tinggi juga dapat
dikembangkan dengan digital download website, seperti E-Books,
audiobooks, musik dan video.
 Perpustakaan digital dikembangkan atau didirikan dari perpustakaan
tradisional. Bahkan ada perpustakaan yang lebih tua daripada umur web
artinya perpustakaan tradisional sudah ada lebih dulu jauh semenjak web
diciptakan. Contohnya : Project Perseus, Project Gutenberg, and ibiblio.
Dilihat dari bentuk perkembangan perpustakaannya, ada 2
macam E-Library : (Adner, 2001)
 Berbentuk hybrid library atau perpustakaan campuran, yaitu
perpustakaan dulunya berbentuk tradisional lalu berkembang dan
bersamaan menggunakan web, menggunakan koleksi fisik (buku) dan
koleksi digital (E-Book).
 Berbentuk full digital library, yaitu perpustakaan hanya mempunyai
koleksi digital bahkan mungkin saja kalau perpustakaannya tidak
memiliki kantor dengan kata lain dijalankan hanya dalam web. Beberapa
perpustakaan digital penting juga bertindak sebagai penyimpanan arsip
bersejarah. Contoh : ePrint arXiv, dan Internet Arsip.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
PERKEMBANGAN CITRA E-LIBRARY BINUS UNIVERSITY
Binus University sekarang mempunyai situs E-Library
(http://library.binus.ac.id) seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Situs E-Library Binus University (Sumber :
<Library.binus.ac.id>, diakses 16 Maret 2014)
Saat ini E–Library sedang marak dikembangkan oleh banyak
universitas karena sangat berguna bagi mahasiswa yang ingin
mengumpulkan data data dan informasi. E–Library juga sangat berguna bagi
pihak Universitas sendiri karena E – Library bisa digunakan untuk
menyimpan E - Thesis, E – books , E – Journals, Case Studies , University
Photos, dll. Tetapi Mahasiswa umum belum bisa mengakses E – Library
dengan mudah karena E – Library untuk umum masih hanya bisa
memberikan katalog untuk perpustakaan fisik nya dan tidak bisa diakses
langsung lewat internet.
Dalam tulisan ini dilontarkan ide atau pemikiran pengembangan
e-library di binus yang difokuskan pada beberapa hal, yaitu:
 Perkembangan citra e-library binus,
 Perancangan tampilan website e-library di Binus University,
 Copyright and licensing dokumen dalam e-library Binus University
Perpustakaan menurut pendapat umum adalah suatu tempat
untuk menyimpan buku-buku yang sudah kuno atau ketinggalan jaman.
Ruangan perpustakaan adalah suatu tempat yang penuh dengan debu,
pengap dan gelap. Berbagai anggapan di mahasiswa dan orang yang tidak
mencintai perpustakaan tentulah tidak sepenuhnya salah. Hal tersebut terjadi
karena masih terdapat perpustakaan yang cerminan citra lewat gedung
perpustakaan dan pustakawannya memang belum mencerminkan sesuatu
yang menyenangkan Oleh karena itu perpustakaan khususnya perpustakaan
disekolah menengah atau ke atas harus mulai berbenah untuk meningkatkan
citra diri baik dari hal yang kecil sampai pembenahan yang berskala besar
Peningkatan citra yang berskala kecil dapat dilihat dari
pemberian nama perpustakaan sekolah mulai berubah atau berganti dengan
istilah yang menarik. Dengan perubahan nama mau tidak mau
perpustakaaningin meningkatkan citranya dimata siswanya baik
dilingkungannya sendirimaupun di mahasiswa.
Peningkatan citra yang berskala menengah, dapat kita lihat
perpustakaan mulai membangun website perpustakaan sampai dengan
membenahi koleksi dan ruangan. Pembenahan website dapat kita
kenalidengan beberapa homepage yang diakses melalui internet.
Peningkatan citra yang berskala besar, dapat kita lihat beberapa
perpustakaan mulai berbenah dengan membangun gedung perpustakaan
sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh perpustakaan
Di universitas bina nusantara sudah di lakukannya
pembangunan citra berskala besar, bisa di lihat dengan adanya e-library dan
peningkatan bangunan perpustakaan yang dengan standar yang tinggi,
Namun perkembangan citra harus tetap di kembangkan seperti
pengembangan design website dan user interface serta bekerja sama dengan
lebih banyak e-journal lagi. Dengan adanya peningkatan citra perpustakaan
diharapkan perpustakaan khususnya perpustakaan elektronik tidak lagi kuno
dan membosankan di lingkungannya sendiri.
3.2 PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE E-LIBRARY DI BINUS
UNIVERSITY
Membuat sebuah e-library online adalah hal yang lain dengan
membuat sebuah e-library yang fungsional dan mudah di gunakan. Website
e-library yang dirancang dengan buruk dapat menyebabkan citra yang buruk
terhadap perpustakaan Menurut penelitian kami ,kami menemukan beberapa
kekurangan dalam e-library binus seperti :
 User Experience yang kurang bagus sehingga membuat mahasiswa sulit
untuk menggunakannya
 Perancangan website yang tidak User-Centered
 Navigasi yang membingungkan atau terminology yang buruk
 Tidak adaptive terhadap seluler atau responsive
 Tidak cocok dengan mahasiswa yang low e-skills
Menurut Penelitian kami, Website Pemerintahan yang
mempunyai user experience yang kuat adalah yang dapat mencakup bagianbagian berikut,
 Useful (Berguna), Apakah websitenya benar-benar membantu
Mahasiswa
 Usable (Dapat di pakai), Apakah Websitenya bisa di gunakan oleh
Mahasiswa yang low Computer Skills
 Desirable (Disukai), Apakah websitenya di sukai dengan Mahasiswa
 Accesible (Bisa Di akses), Apakah websitenya bisa di gunakan di seluler
dan desktop
 Findable (Dapat di cari), Apakah mahasiswa dapat apa yang mereka
butuh di websitenya
3.3
COPYRIGHT AND LICENSING DOKUMEN DALAM E-LIBRARY
BINUS UNIVERSITY
Salah satu tantangan dan juga kendala yang sering “menghantui’
dalam proses pengembangan sistem e-library adalah masalah hak cipta. Hak
cipta adalah suatu format hak milik intelektual yang memberikan pencipta
dari suatu pekerjaan asli memiliki hak eksklusif untuk suatu periode waktu
tertentu dalam hubungan dengan pekerjaannya, termasuk penerbitannya,
adaptasi dan distribusi; setelah waktu pekerjaan dikatakan masuk daerah
publik. Hak cipta berlaku pada expressible format apapun dari suatu
informasi atau gagasan yang terpisah dan diskrit. Beberapa yurisdiksi juga
mengenali " hak moral" tentang pencipta dari suatu pekerjaan, seperti hak
untuk dihargai dari pekerjaannya.
Konsep hak cipta yang ada pada karya berbasis cetak kadang
terpangkas begitu saja dalam lingkungan digital karena ‘hilang’nya kontrol
penggandaan. Objek digital kurang tetap, mudah digandakan, dan dapat
diakses secara remote oleh banyak pengguna secara bersamaan.
Hal ini tentunya harus diperhatikan dan perlu adanya mekanisme
yang memberikan kesempatan kepada perpustakaan untuk menampilkan
informasi tanpa merusak hak cipta, dan untuk itu diperlukan semacam
manajemen hak milik. Cleveland (1998) menyampaikan beberapa fungsi
yang mungkin harus ada dalam manajemen hak milik seperti;
 Jejak penggunaan,
 identifikasi dan pemberian hak pengguna,
 Memberikan status hak cipta dari setiap objek digital, dan pembatasan
penggunaan atau pencantuman biaya di dalamnya,
 Menangani transaksi dengan pengguna dengan mengijinkan hanya
beberapa salinan dapat diakses, atau dengan mengenakan tarif untuk tiap
salinan, atau langsung meminta kepada penerbit.
Masalah Hak Cipta Terbagi menjadi dua yaitu:
Hak cipta pada dokumen yang didigitalkan
a. Merubah dokumen ke dokumen digital
b. Memasukkan dokumen digital ke database
c. Merubah dokumen digital ke format HTML.
 Hak cipta pada dokumen di communication network.
Hal yang perlu disempurnakan adalah tentang: hak menyebarkan,
meminjamkan, memperbanyak, hak menyalurkan baik kepada mahasiswa
umum atau pribadi, semuanya dengan media jaringan computer termasuk
didalamnya internet, intranet, dan sebagainya.
Solusi dari copyright hanya cukup memerlukan ijin dan license
yang diperlukan baik untuk mendistribusikan format digital ataupun
menyalinnya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
KESIMPULAN
Pada prinsipnya konsep e-library akan terus berkembang dari
waktu ke waktu. Perpustakaan di Indonesia, terutama perpustakaan
perguruan tinggi yang sudah mempunyai ‘kesadaran’ untuk mulai
membangun
sebuah
e-library
hendaknya
terus
meningkatkan
pengembangannya hingga menjadi sebuah sistem e-library yang utuh dan
lengkap.
 Pada dasarnya, perpustakaan digital itu sama saja dengan perpustakaan
biasa, hanya saja memakai prosedur kerja berbasis komputer dan sumber
informasinya digital. Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada
dokumen elektronik pengganti bentuk cetak saja tetapi juga artefak
digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk tercetak.
 Masalah pemeliharaan digital dan copyright serta licensing sudah
mempunyai solusi yang berarti, maksudnya dapat digunakan dan
dikembangkan lagi oleh perpustakaan digital.
 E-Library memiliki banyak keuntungan untuk memudahkan semua
penggunanya, bukan hanya dari peminjam atau pencari informasi tapi
juga untuk perpustakaan digital itu sendiri, pustakawan, dan orang lain
yang mengkontribusikan secara tidak langsung seperti dalam membuat
karya ilmiah ataupun hasil buku yang diciptakan.
 Pengembangan Citra E-Library harus di kembangkan terus karena masih
banyak kekurangan dan dengan harapan perkembangan citra ini dapat
membawa e-library menjadi lebih maju.
4.2
SARAN
 Evaluasi yang terus menerus terhadap program aplikasi dari pengolahan
data harus terus dilakukan setiap tahun.
 Melakukan perubahan perancangan website e-library binus supaya
mempunyai user experience yang kuat
 Mengembangkan rencana strategis perpustakaan. Rencana strategis
adalah proses yang berulang yang meliputi evaluasi, pembaharuan, dan
verifikasi terhadap rencana strategis yang dibuat. Biasanya dilakukan 5
tahun sekali. Rencana strategis itu harus dikomunikasikan dengan
seluruh staf perpustakaan dan menjamin akan adanya dukungan penuh
dalam implementasinya.
 Melakukan perkembangan citra e-library skala besar sehingga dapat
dengan pesat mengembangkan citra e-library binus supaya menjadi lebih
bagus
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Ikhwan. 2003. Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan.
Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Greenstein, Daniel 2002. The Digital Library:A Biography. Washington : Library
Federation Council on Library and Information Resources Washington,
D.C
Griffin. 1999. An Architecture for Collaborative Math and Science Digital
Libraries. Virginia :Virginia Tech Department of Computer Science
Loudon, Kenneth 2005. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Yogyakarta: Andi Offset
Mamudji. 2004. Penelitian Hukum Normatif. Jakarta: Rajawali
Rangan dan Adner, Digital Library Extension Service (University of Michigan.
2001).
Pemprop Jatim. 2007. Mimbar Pustaka Jatim. Jawa Timur : Badan Perpustakaan
Prop. Jatim
Download