BAB I PENDAHULUAN Multimedia sekarang ini telah menjadi sesuatu yang wajib dan umum didalam teknologi informasi yang khususnya dalam hal berkomunikasi serta berinteraksi, atau dengan kata lainnya tanpa ada multimedia maka suatu komunikasi menjadi kurang menarik. Multimedia sendiri dapat diartikan sebagai banyak media atau berbagai media, yang komponen penyusunnya antara lain teks, gambar, video, animasi dan audio. Didalam hal berkomunikasi, multimedia merupakan cara menyampaikan informasi dengan berbagai media yang ada dan yang digunakan. Multimedia disadari atau tidak telah marak dan merebak didalam banyak situs yang ada atau sebut saja website. Situs atau website sekarang – sekarang ini semakin berwarna dan unik, dengan adanya teks yang disisipkan gambar, animasi, video, dan audio. Bagi para desainer website, penyisipan multimedia dihalaman website sering kali dikaitkan dengan ukuran file website yang dapat membuat proses loading untuk masuk kedalam website menjadi lama. Pada dasarnya, jika halaman website hanya berisi kata – kata atau teks, yang mungkin juga ditambah dengan sedikit ornamen gambar didalamnya akan memiliki ukuran file yang relatif kecil, dan tentunya akan membuat cepat juga didalam proses loading untuk masuk kedalam website tersebut, dibandingkan dengan website yang memiliki serta menyisipkan animasi ataupun video dan audio didalamnya. 1 Menurut Kierzkosky ( 1996 ) dalam bukunya “ Marketing to the Digital Consumer ” nilai visual terdiri dari lima elemen yang biasa dijadikan acuan dasar didalam pembuatan suatu website dalam media promosi secara digital, diantaranya : 1. Menarik, dalam hal ini website sangat didahulukan dari segi tampilannya yang indah, bagus, layak dan dapat membuat audience senang terhadap website tersebut dan kalau bisa suatu website dapat juga membuat audience berdecak kagum. 2. Mengajak, apabila suatu website dapat memberikan rasa simpatik untuk memberikan kesan dorongan kepada audience dalam hal produk yang ditawarkan ataupun jasa yang disajikan untuk menggunakan kembali jasa website tersebut pada suatu saat nanti. 3. Hubungan, suatu relasi antara yang satu dengan yang lainnya juga harus diterapkan oleh desainer website dalam membangun suatu website, dan memberikan kekuatan perantaraan halaman dengan status dan lingkup yang satu ke halaman lainnya juga. 4. Belajar, website selain memberikan suatu rangakaian informasi ataupun bisnis, dan segala jenis lainnya, harus tetap memberikan stimulus didalamnya yang secara langsung ataupun tidak langsung memberikan suatu proses pembelajaran bagi para audience website. 5. Menahan, dalam hal menahan ini, website harus bisa mengangkat informasi ataupun isi yang ditawarkan dalam segala jenisnya untuk 2 menahan kredibilitasnya dan identitasnya secara baik yang kemudian dapat dijadikan bahan rekomendasi dari audience yang telah masuk kedalam website tersebut. Maksud dan inti dari kelima elemen acuan dasar dari Kierzkosky tersebut dalam bukunya “ Marketing to the Digital Consumer “, menjelaskan bahwa dengan memperhatikan kelima elemen diatas sebagian besar desainer website semakin memiliki tujuan yang jelas dalam menentukan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh suatu website dan pasti juga akan dengan mudah dapat mewujudkan tujuan dari terbentuknya website tersebut. Selanjutnya, setelah ditelaah lebih dalam terhadap pokok bahasan, ternyata hal yang membuat website menjadi menarik, mengajak, memiliki hubungan, terdapat pembelajaran, dan menahan atau suatu mekanisme yang dapat membuat pengunjung ingin kembali lagi ke website tersebut adalah suatu gambaran interaktif dari website dengan ada animasi didalamnya yang memberikan kesan dinamis, dan hal itu akan dapat penulis temukan melalui penelitian ini. Selanjutnya terdapat contoh pertanyaan yang mungkin sering timbul didalam benak para desainer website, yaitu apabila terdapat sebuah website dengan style serta content yang unik dan menarik serta berbagai ornamen pendukung yang sangat bagus dan mungkin sudah menerapkan beberapa elemen dasar pembuatan website, sering kali memiliki trafik pengunjung yang tidak sebanyak harapan pembuatnya maupun mendapat simpatik dalam hal rekomendasi. 3 Dalam hal ini mungkin pembuat website tersebut telah membuat dengan mengerahkan kemampuan kreatifitasnya melalui berbagai observasi dan penelitian data terkait pokok bahasan. Mengapa hal ini tetap terjadi? Apakah hal ini disebabkan karena desainnya yang kurang menarik dan unik? Atau disebabkan oleh kurang bagusnya content didalam website tersebut? Jawabannya tidak, karena diawal telah dikatakan bahwa website ini memiliki style dan content yang unik dan menarik, lantas pertanyaan selanjutnya: jadi apa penyebabnya? Bagaimana solusinya? Jika kita ingin menyisipkan suatu animasi kedalam suatu website pastinya juga akan membuat website tersebut menjadi lama dalam proses loading, lalu dengan apa kita dapat membuat animasi yang memiliki ukuran kecil dan tidak terlalu memberatkan website? Apakah jika pertanyaan – pertanyaan diatas dapat dijawab akan membuat variabel penelitian ini menjadi meningkat ( dalam hal ini jumlah pengunjung website )? Dengan rasa yang penasaran, maka dari beberapa pertanyaan tersebut, penulis akan berusaha menemukan jawabannya, namun seraya mencari jawaban tersebut melalui observasi dan pengumpulan data terkait pokok bahasan yang mungkin juga melalui metode ilmiah didalam hal ini, selanjutnya penulis juga akan berbagi dan menginformasikan apa saja yang telah penulis teliti dan lakukan serta beberapa yang penulis wujudkan jawaban dari pertanyaan - pertanyaan tersebut didalam karya tulis penulis ini yang berjudul “ Peranan Animasi Berbasis Website “. Disini Penulis akan mencoba riset dan observasi untuk menjawab apakah benar dengan adanya animasi didalam suatu website akan menambah nilai jual dan 4 trafik pengunjung, dan juga penulis akan mengupas mengenai beberapa macam animasi sederhana yang terdapat pada suatu website, serta dasar-dasar teori yang sering digunakan dalam pembuatan website hingga terciptalah website yang dapat dikatakan sukses atau layak dengan trafik pengunjung yang banyak dan diharapkan. Langkah awal yang penulis lakukan untuk mewujudkannya adalah dengan coba mengambil satu sampel website yang terbilang sukses dan satu sample website yang dapat dikatakan kurang sukses dengan ornamen serta desain yang hampir serupa. Setelah langkah awal diatas, langkah selanjutnya yang akan penulis lakukan adalah melakukan berbagai perbandingan secara umum apa yang membuat kedua website yaitu website yang sukses dan website yang kurang sukses tersebut dan nantinya semua pasti berhubungan dengan dunia animasi, lalu mengarah pada teori pengembangan website yang kemudian penulis jadikan acuan dasar. Kemudian disini penulis juga mencoba untuk melakukan teori terapan dan berbagi dalam proses pembuatan animasi didalam suatu website, beserta langkah langkah praktis yang dapat dilakukan untuk membuat animasi tersebut tidak memberatkan didalam website, sehingga proses loading dapat dengan cepat terlaksana. Semoga materi dari observasi dan penelitian yang penulis lakukan akan memberikan inspirasi bagi siapapun yang ingin berpromosi dan melakukan proses pembuatan website secara tepat, efektif, dan efisien dengan terdapat animasi juga didalamnya. 5 Usulan penelitian (research proposal) ini merupakan rencana penelitian yang akan dilakukan penulis sebagai mahasiswa untuk penyusunan skripsi, yang hasilnya disusun dalam bentuk skripsi mahasiswa tersebut, yaitu penulis dalam hal ini sebagai mahasiswa yang mengajukan usulan penelitian ini. Usulan penelitian penulis ini diawali dengan abstrak ( intisari ) yang menyajikan intisari proposal yang memuat pentingnya penelitian, variabel‐variabel yang diteliti beserta hubungannya, metode pengujiannya dan hasil‐hasil yang diharapkan, dan diakhiri dengan penyebaran kuisoner keberbagai kalangan dan dirinci kedalam bentuk data observasi, tidak hanya itu, penulis juga memasukkan praktek uji coba pembuatan animasi didalam website itu sendiri dengan langkah‐langkah praktis yang dilakukan. Pada tahap awal merupakan bagian dari pendahuluan yang materinya sebagian besar terdiri dari : A. Latar Belakang Mengungkapkan perlunya dan pentingnya dilakukan penelitian dalam bidang yang bersangkutan. Latar belakang memuat uraian secara jelas timbulnya masalah yang memerlukan pemecahan dengan didukung oleh logika‐logika dan teori‐teori yang mendasari timbulnya gagasan pemecahan/pembahasan masalah. Dengan mengemukakan latar belakang masalah akan mempermudah rumusan masalah. Secara umum, pentingnya penelitian dapat disebabkan karena adanya : 6 1. Fenomena tertentu. Fenomena tersebut menunjukkan adanya celah antara fenomena yang terjadi dengan yang diharapkan dalam bisnis, industri, atau negara yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. 2. Celah hasil penelitian. Celah hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil‐hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tertentu dibandingkan lainnya. 3. Celah teori. Celah teori menunjukkan adanya perbedaan pandangan teoritikal antara ahli tertentu dibandingkan ahli lainnya. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki latar belakang yang berkaitan dengan dunia multimedia. Multimedia pada saat ini telah menjadi sesuatu yang wajib dan umum dalam teknologi informasi yang khususnya didalam dunia berkomunikasi, atau dengan kata lain tanpa multimedia suatu komunikasi menjadi kurang menarik. Multimedia dapat diartikan sebagai banyak media, yang komponen penyusunnya antara lain teks, gambar, video, animasi dan audio. Dalam hal ini komunikasi multimedia merupakan cara berkomunikasi dengan berbagai media yang ada. Bagi desainer website, penyisipan multimedia dihalaman website biasanya dikaitkan dengan ukuran filenya yang membuat proses loading menjadi lama. Tentunya halaman website yang hanya berisi teks dan gambar akan memiliki ukuran 7 yang relatif kecil dan cepat dalam proses loading, dibandingkan dengan website yang menyisipkan animasi serta video dan audio didalamnya. Bagaimana suatu website yang terdapat penyisipan animasi atau video dan audio didalamnya dapat memiliki ukuran yang tidak besar atau relatif kecil? Nah, itulah yang akan penulis jawab melalui penelitian penulis kali ini yang meriset garis besar peranan animasi didalam suatu website. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dicari pemecahannya melalui penelitian yang akan diajukan hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang tegas dan jelas, untuk menambah ketajaman masalah. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki rumusan masalah jika terdapat sebuah website dengan style serta content yang unik dan menarik serta berbagai ornamen pendukung yang sangat bagus, sering kali memiliki trafik pengunjung yang tidak sebanyak harapan pembuatnya. Dalam hal ini mungkin pembuat website tersebut telah membuat dengan mengerahkan kemampuan kreatifitasnya melalui berbagai observasi dan penelitian data terkait. Apakah hal ini disebabkan karena desainnya yang kurang menarik dan unik? Atau disebabkan oleh kurang bagusnya content didalam website tersebut? 8 Jawabannya tidak, karena diawal telah dikatakan bahwa website ini memiliki style dan content yang unik dan menarik, jadi apakah penyebabnya? Bagaimana solusinya? Jika kita ingin menyisipkan suatu animasi kedalam suatu website pastinya akan membuat website tersebut menjadi lama dalam proses loading, nah dengan apa kita dapat membuat animasi yang memiliki ukuran kecil dan tidak terlalu memberatkan website? Dari beberapa pertanyaan tersebut, maka penulis akan berusaha menemukan jawabannya, bagaimana caranya? seraya mencari jawaban tersebut melalui observasi dan pengumpulan data terkait pokok bahasan yang mungkin juga melalui metode ilmiah, penulis kemudian akan berbagi dan informasikan hal tersebut didalam karya tulis penulis ini yang berjudul “ Peranan Animasi Berbasis Website “. C. Batasan Masalah Batasan masalah menguraikan alasan‐alasan, kriteria‐kriteria, atau pertimbangan untuk mempersempit atau hanya meneliti sebagian dari masalah‐masalah yang telah diuraikan dalam rumusan masalah. Masalah yang akan dicari pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya agar pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan pengambilan keputusan definitif. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki batasan masalah mengenai macammacam animasi yang terdapat pada suatu website, bagaimana dapat meningkatkan jumlah audience, serta apakah benar dengan adanya animasi yang menurut beberapa pakar desain website pada dasarnya dapat meningkatkan kualitas dari suatu website 9 itu sendiri, serta disini penulis juga akan menguji dasar-dasar teori yang sering digunakan dalam pembuatan website hingga terciptalah website yang dapat dikatakan sukses atau layak dengan trafik pengunjung yang diharapkan dan banyak. Dengan mencoba mengambil dua sampel website yang terbilang sukses dan beberapa sample website yang dapat dikatakan kurang sukses, penulis akan melakukan berbagai perbandingan antara website yang sukses dan website yang kurang sukses tersebut dan nantinya semua mengarah pada teori pengembangan website yang kemudian penulis jadikan acuan dasar. Kemudian disini penulis juga mencoba untuk melakukan teori terapan dan berbagi dalam proses pembuatan animasi didalam suatu website, beserta langkahlangkah praktis yang dapat dilakukan untuk membuat animasi tersebut tidak memberatkan didalam website, sehingga proses loading dapat dengan cepat terlaksana. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian memuat uraian yang menyebutkan secara spesifik maksud atau tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan dengan merujuk pada rumusan masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Maksud‐maksud yang terkandung di dalam kegiatan tersebut baik maksud utama maupun tambahan, harus dikemukakan dengan jelas. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) 10 Pada karya tulis penulis ini memiliki tujuan penelitian berupa suatu inovasi. Inovasi didalam dunia website semakin hari kian mengalami perkembangan yang berarti, ini dibuktikan dengan adanya berbagai perubahan didalam website dari masa ke masa, diawali sejak penemu website yaitu Sir Timothy John yang bertujuan dalam menciptakan website untuk mempermudah tukar-menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti ditempat dia bekerja yang hanya berisi rangkaian kata-kata, hingga pada abad milenium sekarang yang sudah menggunakan berbagai animasi interaktif didalamnya untuk mempercantik tampilan website. Oleh sebab itu, tujuan penelitian penulis kali ini pada dasarnya untuk menciptakan suatu animasi didalam sebuah website yang mengasyikan serta menarik dengan adanya suatu animasi yang memberikan kesan dinamis, serta hidup dengan ukuran file yang tidak memberatkan proses loading website sehingga mudah untuk dimanfaatkan dan dipakai serta di kunjungi berkali-kali tanpa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memasuki website tersebut. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian kali ini menguraikan mengenai kontribusi yang diharapkan dari penelitian. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, bagi objek yang diteliti, bagi peneliti sendiri, bagi para peneliti berikutnya, maupun bagi pengembangan negara pada umumnya. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) 11 Pada karya tulis penulis ini memiliki manfaat penelitian bagi pembacanya yang akan dituntun agar dapat membuat animasi sederhana didalam website yang dengan cepat, mudah, dan praktis didalam loading serta memiliki penampilan website yang menarik dengan animasi didalamnya, dan pastinya juga nanti akan membuat trafik pengunjung banyak terhadap website tersebut. Dalam karya tulis penulis ini, pembaca akan menemukan langkah‐langkah membuat animasi didalam sebuah website yang memiliki ukuran file yang relatif kecil sehingga tidak memberatkan proses loading dan memiliki standar acuan dasar didalam proses pembuatannya dari beberapa teori pakar pembuat website. Materi dari observasi dan penelitian yang disajikan akan memberikan inspirasi bagi siapapun yang ingin berpromosi dan melakukan bisnis secara tepat, efektif, dan efisien melalui website dengan terdapat animasi juga didalamnya. F. Telaah Literatur Telaah literatur menguraikan teori‐teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan melaksanakan telaah literatur, peneliti dapat memahami dasar teori yang mendasari, variabel‐variabel yang telah diteliti dan belum diteliti, metode yang digunakan serta hasil temuan dari penelitian yang sebelumnya. Telaah ini berasal dari literatur ( baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan ) berupa: 1. Buku‐buku, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah lainnya. 2. CD‐Rom, internet, dan media on‐line lainnya. 12 3. Sumber‐sumber lainnya. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki telaah literatur dari beberapa sumber yang dikutip. Menurut seorang pakar website, dalam pembuatan suatu website harus melakukan proses pendekatan visual yang berujung pada tahap evaluasi. Walaupun desain visual website cenderung menjadi bagian dari seni daripada sains, menurut Tom Brinck ( 2002 ), pengembangan website meliputi beberapa tahap, yaitu : 1. Requirement Analysis, pada tahap ini ditentukan tujuan dari dibuatnya website serta bagaimana mengatasi problem yang ada serta menentukan target audience, dengan demikian website dapat dikatakan komunikatif. 2. Conceptual Design, merupakan konsep pengembangan desain, dan harus dilihat dari semua aspek ( sketsa kasar yang harus dikembangkan terlebih dahulu ), desain menggambarkan bagaimana fungsionalitas produk bekerja yang sebaiknya sederhana dan bersifat umum. 3. Mockeup and Prototype, pada tahap ini membuat website dengan cepat dan mengevaluasinya sebelum dibuat produk akhir, dapat dibuat dengan sketsa manual ataupun ilustrasi dengan komputer yang dibuat secara menyatu dan bersama dari elemen dan unsur yang digunakan. 13 4. Production, pada tahap ini dibuat produk akhir, teks final, isi grafik, dan program harus dibuat semuanya. Evaluasi yang umum mencakup penjaminan kualitas, user testing, field testing. 5. Launch, pada tahap ini website diluncurkan dan siap diakses secara umum, yang selanjutnya website di evaluasi dan dipelihara, dan berlanjut kembali ke awal proses. Menurut Kierzkosky ( 1996 ) dalam bukunya “ Marketing to the Digital Consumer” nilai visual suatu website terdiri dari lima elemen dasar, antara lain : 1) Menarik 2) Mengajak 3) Hubungan 4) Belajar 5) Menahan Ternyata hal yang membuat website menjadi menarik, mengajak, memiliki hubungan, terdapat pembelajaran, dan menahan atau suatu mekanisme yang membuat pengunjung ingin kembali lagi ke website tersebut adalah suatu gambaran interaktif dari website dengan ada animasi didalamnya, dan bagaimana hal itu dapat penulis temukan melalui penelitian ini. G. Hipotesis 14 Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas masalah‐masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya. Hipotesis harus dibuktikan dengan penelitian. Hipotesis berguna bagi peneliti agar penelitiannya lebih terarah. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki hipotesis bahwa pemberian suatu animasi merupakan langkah yang sangat penting setelah suatu website telah tercipta. Dengan adanya animasi kemungkinan akan memberikan dorongan serta peningkatan kualitas serta kuantitas audience yang mengunjungi website tersebut. Pada umumnya animasi didalam website memiliki tujuan agar tampil menarik dan membuat website tersebut mudah dikenal oleh pengunjung. Apabila sebuah website tidak memiliki animasi dan hanya bersifat diam serta statis, pengunjung akan lebih mudah merasa bosan dan kurang tertarik pada website tersebut, yang padahal website merupakan sarana untuk menyebarkan informasi dan mungkin menjadi sarana pemasaran global. Salah satu indikator sebuah website dikatakan baik adalah tingginya trafik pengunjung terhadap website tersebut dan itupun harus bersifat dinamis atau terus menerus dan terlebih lagi dengan animasi sebagai pelengkap website secara keseluruhan. Namun, bagaimana cara agar animasi didalam suatu website dapat memiliki ukuran file yang relatif kecil? Jawaban sementaranya adalah dengan menggunakan program aplikasi yang juga mengeluarkan animasi kedalam ukuran 15 yang pantas pada sebuah website ataupun dengan cara convert animasi tersebut kedalam jenis yang disesuaikan. H. Metode Penelitian Metode penelitian menguraikan antara lain : 1. Populasi dan sampel 2. Pengumpulan data 3. Variabel‐variabel penelitian dan pengukurannya 4. Isu‐isu metodologik ( misalnya uji pendahuluan, bias, reliabilitas, validitas ). 5. Metode analisis data ( misalnya uji normalitas atau goodness of fit dan uji hipotesis ). ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki metode penelitian berupa metode penelitian kualitatif yang penulis lakukan dengan menggunakan media kuisoner. Media kuisoner penulis pilih karena dapat dijadikan alat bantu pengumpulan data serta dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya serta data lebih mudah diolah, dan juga dapat membuat data lebih terstruktur dan sistematis, sehingga tidak membuat dualisme pengertian serta pemahaman dari hasil yang didapatkan. Adapun pengertian metode kualitatif itu sendiri yang penulis terjemahkan kembali dari beberapa sumber pemahaman serta pengertian, yaitu proses untuk mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine Marshall : 1995) 16 Pada dasarnya metode penelitian kualitatif digunakan untuk : 1. Memahami makna yang melandasi tingkah laku partisipan 2. Mendeskripsikan latar dan interaksi partisipan 3. Melakukan eksplorasi untuk mengidentifikasi informasi baru 4. Memahami keadaan yang terbatas dan ingin mengetahui secara mendalam dan terperinci 5. Mendeskripsikan fenomena untuk menciptakan teori baru Dasar utama penelitian ini menggunakan tahap yang dikenal dengan nama etnography, yaitu riset tentang perilaku masyarakat yang dipelajari langsung dari habitat atau lingkungan naturalnya, yang penulis dapatkan melalui penyebaran kuisoner I. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian menguraikan berbagai keterbatasan peneliti, penelitian dan hasil‐ hasil penelitian. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) Pada karya tulis penulis ini memiliki keterbatasan penelitian yaitu didalam pembuatan serta pengembangan website, terdapat beberapa metodologi pengembangan yang diadaptasi dari disiplin ilmu seni atau disiplin ilmu komputer. Model navigasi dasar harus dikenal secara baik oleh para desainer, karena setiap 17 model memberika solusi dan kegunaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu semua, pada dasarnya suatu desain berdasarkan desain dan aplikasinya dapat dikatakan bagus atau tidaknya tergantung dari setiap subjek atau probadi, yang masing-masing memiliki pendapat sendiri-sendiri antara satu dengan yang lainnya. Selain daripada itu semua, rancangan dasar suatu website biasa menggunakan storyboard sebagai konsep awalnya sebelum diproses pada tahap pembuatan, disinilah suatu konsep sering kali tidak sesuai secara optimal terhadap apa yang dijadikan acuan dasar karena persepsi antara seseorang dengan yang lainnya belum tentu mirip secara mutlak. Kendala lainnya adalah, akan selalu ada perkembangan dari teori seni dan desain dan juga berbagai perkembangan program aplikasi yang didalamnya membutuhkan penyesuaian secara terus menerus, sehingga belum tentu pada masa berikutnya desain serta program aplikasi yang menghasilkan suatu karya ini terbilang baik atau sukses dengan pengunjung yang mencapai target dari pembuatnya. J. Hambatan Penelitian Bagian ini menguraikan hambatan‐hambatan penelitian yang mungkin dihadapi dan cara‐ cara untuk mengatasi hambatan tersebut. ( Buku Panduan Skripsi Program Studi Desain Komunikasi Visual : 2010) 18 Pada karya tulis penulis ini memiliki beberapa hambatan di dalam penelitian, yaitu di dunia sekarang ini, telah banyak beredar berbagai jenis website dengan style serta ornamen-ornamen dan berbagai tujuan didalamnya, seperti : website marketing, learning, portal, forum, gallery. Dalam hal ini inovasi didunia website semakin hari semakin berkembang, ini dibuktikan dengan adanya berbagai program-program aplikasi terbaru untuk membuat suatu website, inilah hambatan pertama yang kemungkinan akan penulis hadapi. Hambatan kedua yang kemungkinan juga akan penulis hadapi yaitu kebanyakan dari website ternyata dibuat hanya untuk mengejar status dan tujuan dasarnya saja tanpa menghiraukan elemen-elemen mendasar didalam pembuatan suatu website. Pada akhirnya terciptanya website inipun tidak akan mendapatkan keuntungan apapun, tidak dapat mengusir kejenuhan dan mungkin hanya mengisi waktu luang saja bagi para pengunjung untuk browsing. Dalam karya tulis penulis kali ini akan membahas juga beberapa action script yang biasa digunakan pada beberapa program aplikasi, khususnya pada adobe Flash yang penulis gunakan untuk proses penelitian atau observasi ini. Action script merupakan jantung dari sebuah karya animasi didalam adobe Flash untuk membuat karya menjadi hasil yang dinamis dan bukan hanya image yang digerakkan saja tanpa adanya perhitungan. Karena sadar atau tidak, pengunjung website lebih suka melihat adanya animasi didalam suatu website yang memiliki keunikan dan kreatifitas didalam tampilannya yang tidak terlepas dari action script itu sendiri. K. Metode Analisis Data 19 Pada karya tulis penulis ini memiliki metode analisis data, penulis lakukan dengan penelaahan dan penguraian dari karakteristik setiap website. Kemudian penulis lanjutkan dengan variabel bebas yang terdiri dari beberapa indikator didalamnya. Variabel bebas ini adalah jenis website sedangkan variabel tidak bebasnya adalah jumlah pengunjung website dan motif konsumen dalam mengunjungi website tersebut. Pada penelitian yang menggunakan metode kualitatif diperlukan teknik analisa data dengan menggunakan metode statistik melalui penyebaran kuisoner. Statistik yang digunakan untuk menganalisa data biasanya atau pada umumnya berupa statistik deskriptif. Statistik deskriptif, yaitu salah satu metode statistik untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang sudah terkumpul, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum yang kemudian diolah untuk mendapatkan perolehan hasil akhir dari data tersebut yang selanjutnya mulai dapat dianalisa terhadap populasi. Melalui kuisoner ini akan didapat data karakteristik responden berupa : Jenis website yang dijadikan sampel dari populasi, target audience, jenis animasi yang digunakan, ornamen pendukung didalam website. Hasil penelitian dari uraian kelompok data tersebut, pada akhirnya akan digunakan untuk menarik kesimpulan akhir yang diharapkan. Metode analisis data akan menguraikan secara berturut-turut mulai dari perancangan observasi, lokasi dan waktu penelitian, uji hipotesis, menentukan populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengolahan data, dan analisis data. L. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian 20 Pada karya tulis penulis ini memiliki sistematika penulisan laporan penelitian, antara lain : 1. BAGIAN AWAL a. Halaman Sampul Depan, memuat : 1) Judul Skripsi 2) Jenis Laporan 3) Lambang Universitas Multimedia Nusantara 4) Nama Penyusun / Penulis 5) Nama Perguruan Tinggi 6) Tahun dipertahankan b. Halaman Judul c. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing d. Halaman Pengesahan e. Halaman Orisinalitas f. Halaman Motto dan Persembahan g. Halaman Kata Pengantar h. Halaman Daftar Isi i. Halaman Daftar Tabel j. Halaman Daftar Gambar k. Halaman Daftar lampiran l. Arti Lambang dan Singkatan m. Abstrak ( Intisari ) 2. BAGIAN UTAMA a. BAB I PENDAHULUAN 21 Dalam Bab ini materinya sebagian besar berupa penyempurnaan dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian. b. BAB II TELAAH LITERATUR Telaah literatur menguraikan teori – teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, yang mendasari pembahasan secara detail, dapat berupa definisi – definisi atau model matematis yang langsung berkaitan dengan ilmu atau masalah yang diteliti. Dengan melaksanakan telaah literatur, peneliti dapat memahami dasar teori yang mendasari, variabel – variabel yang telah diteliti dan belum diteliti, metode yang digunakan serta hasil – hasil dari penelitian yang sebelumnya. Telaah ini berasal dari literatur ( baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan ). Bab ini juga menguraikan hasil penelitian yang telah diteliti oleh para peneliti terdahulu beserta teori yang digunakan dan metodologinya, penilaian tentang celah ( gap ) berupa kelemahan, ketidakjelasan, dan ketidakkonsistenan teori-teori, peneliti –peneliti dan hasil – hasil temuan terdahulu, disamping juga kebutuhan akan teori atau pendekatan baru untuk menjelaskan secara lebih baik atas masalah terkait. 22 c. BAB III METODE PENELITIAN, terdiri atas : 1) Gambaran Umum Objek Penelitian 2) Metode Penelitian 3) Variabel Penelitian 4) Teknik Pengumpulan Data 5) Teknik Pengambilan Sampel 6) Teknik Analisis Data d. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, dipaparkan hasil – hasil dari penelitian, dan tahap analisis, desain, hasil pengujian dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara ringkas padat disertai pernyataan mengenai temuan – temuan signifikan sewaktu melakukan analisis. Presentasi atau deskripsi dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar, atau narasi, disertai penjelasan sesuai dengan fakta dan kajian teoritis. Beberapa penemuan didalam proses kajian akan penulis berikan langkah – langkah dan juga tahapan yang telah terlaksana. e. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan simpulan dan saran, simpulan merupakan jawaban atas batasan masalah serta tujuan 23 penelitian yang dikemukakan, beserta informasi tambahan yang diperoleh atas dasar temuan penelitian. Saran disini merupakan manifestasi dari penulis atas sesuatu yang belum ditempuh dan layak untuk dilaksanakan pada penelitian lanjutan. Saran dicantumkan karena penulis melihat adanya kemungkinan untuk mengatasi masalah atau kelemahan yang ada, sejauh tidak terlepas dari ruang lingkup penelitian. 3. BAGIAN AKHIR 1. Daftar Pustaka Memuat semua sumber yang dijadikan acuan dasar didalam proses penulisan skripsi atau paper ini yaitu semua sumber yang dibaca ataupun yang dikutip. 2. Daftar Lampiran Daftar lampiran berisi daftar pertanyaan ( kuisoner ), tabeltabel tambahan, dan gambar – gambar tambahan, surat keterangan, instrumen penelitian, peraturan – peraturan dan sebagainya yang berfungsi melengkapi laporan penelitian. 24 25