TIPS MEMILIH ADAPTOR/POWER ADAPTER YANG BERKUALITAS. Adaptor merupakan sumber daya yang menghidupkan beberapa efek gitar/pedal. Selain adaptor terdapat juga baterai sebagai alternatif sumber daya, namun sumber daya ini sangat terbatas pemakaiannya. Adaptor merupakan sebuah piranti keras (hardware) yang mengubah tegangan AC 110V/220V menjadi DC 9V/12V/15V atau tergantung tegangan keluaran yang dibutuhkan. Adaptor pedal/efek gitar adalah adaptor spesifik yang penggunaannya khusus untuk peralatan audio sehingga disainnya berbeda dengan adaptor pada umumnya. Banyaknya keluhan seputar adaptor menunjukan kurangnya pemahaman mengenai adaptor pedal. Pemilihan adaptor tidak hanya ditentukan oleh kebutuhan kita tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang akan menunjang performanya. Berikut adalah cara memilih adaptor efek gitar/pedal yang baik: 1. Output Voltage and Polarity of Adaptor Tegangan keluaran dan kutub muatan (polaritas) adaptor adalah hal utama yang perlu diperhatikan. Tidak semua efek gitar/pedal memiliki kebutuhan tegangan yang sama, begitu pula dengan polaritasnya. Pada umumnya efek gitar/pedal membutuhkan tegangan 9V DC, namun ada beberapa juga yang membutuhkan tegangan 12V DC (model lama). Tegangan yang tidak sesuai dapat menyebabkan pedal kita rusak (over voltage) atau tidak mengangkat (low voltage). Oleh karena itu, sebelum membeli adaptor ceklah dahulu tegangan yang dibutuhkan pedal anda. Bacalah pada label yang tertulis di pedal anda, atau bila tidak ada maka baca pada buku manual yang ada pada kemasan. Bila masih tidak ada, ceklah lewat internet di situs produsen pedal anda. Kemudian cocokkan tegangan keluaran pada adaptor. Tegangan yang dibutuhkan pedal anda harus sesuai dengan tegangan keluaran dari adaptor. Selain itu yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah kesesuaian kutub muatan (polaritas) pada jack adaptor. Pada umumnya jack adaptor memiliki muatan negatif/ground pada bagian tengah/dalam, sedangkan pada bagian luar memiliki muatan positif. Pemasangan yang salah atau kutub muatan yang terbalik dapat menyebabkan rusaknya komponen elektronik didalam efek gitar/pedal anda misalnya IC dan kapasitor. 1 2. Input Voltage of Adaptor Tegangan masukan untuk adaptor adalah tegangan listrik AC dari PLN. Tegangan AC (arus bolak-balik) memiliki nilai 220V. Sedangkan untuk tegangan AC di luar negeri biasanya AC 110V. Perhatikanlah label/manual pada adaptor anda. Apakah adaptor anda didisain intuk kebutuhan di luar negeri (110V) atau dalam negeri (220V). Tegangan masukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan adaptor anda dapat menyebabkan kerusakan komponen elektronik didalam adaptor. Dan bila suatu saat mendapat kesempatan manggung di luar negeri, tanyakanlah terlebih dahulu besarnya tegangan listrik disana. Apakah sesuai dengan adaptor anda. Atau bawalah dua buah adaptor dengan jenis yang berbeda agar aman. 3. Right adaptor for the right use Beberapa teman penggitar mengeluhkan besarnya suara hum pada adaptor yang mereka beli di forum internet. Murahnya harga menjadi pilihan tanpa mempertimbangkan fungsi adaptor tersebut. Adaptor tidak hanya digunakan pada efek gitar/pedal saja. Ada adaptor untuk laptop/netbook, ada adaptor untuk smart phone dll. Beberapa diantaranya memiliki tegangan dan kutub muatan yang sama dengan adaptor pedal/efek gitar. Tentu adaptor jenis ini tidak dapat digunakan untuk efek/pedal meski tegangan dan kutub muatannya sama. Hal ini disebabkan frekuensi yang dihasilkan adaptor tersebut berbeda dengan kebutuhan frekuensi efek gitar/pedal (50/60Hz). Sedangkan untuk adaptor laptop/netbook frekuensi yang dihasilkan biasanya lebih diatas 60Hz, sehingga menghasilkan suara hum yang besar. Selain itu, ada juga penggitar yang menggunakan adaptor universal yang biasa dijual di toko elektronik. Harga adaptor jenis ini biasanya lebih murah dari adaptor khusus pedal/efek gitar. Adaptor ini biasanya memiliki switch untuk memilih tegangan keluaran yang diinginkan. Bisa DC 5V, 9V, 12V atau 15V. Selain itu juga biasanya terdapat switch untuk memilih kutub muatan sesuai dengan kebutuhannya. Adaptor jenis ini untuk sementara memberi kepuasan pada temen-temen penggitar. Namun, tanpa disadari pedal ini sebenarnya menyimpan bom waktu yang dapat merusak pedal/efek gitar kita. Mengapa? Adaptor universal didisain untuk kebutuhan universal sehingga bisa diterima untuk berbagai peralatan listrik. Karena sifatnya yang universal, tegangan yang dihasilkan pun tidak tepat seperti yang tertulis. Cek saja dengan Volt meter atau multimeter, berapa tegangan sebenarnya pada 9V. Hasil pengukuran menunjukkan dibawah 9V atau diatasnya. 2 Hal ini tentu tidak baik buat komponen elektronik didalam pedal. Over voltage akan menyebabkan over heat atau panas berlebih pada komponen didalamnya. Panas ini akan mempercepat umur komponen elektronik pedal contoh komponen ini adalah IC. Selain itu, adaptor universal juga menghasilkan hum kecil. Hum ini tidak terdengar jelas ketika memakai ampli kecil. Namun, akan terdengar jelas ketika ketika menggunakan ampli power besar misalnya sound panggung. Hal ini disebabkan tegangan DC yang dihasilkan adaptor universal memiliki ripple. Ripple inilah yang terdengar di telinga kita sebagai hum/noise. Ini dikarenakan disain adaptor universal ini sangat standar. Berbeda dengan adaptor universal, adapula adaptor spesifik. Contohnya dalam kasus ini adalah adaptor audio atau adaptor pedal/efek. Adaptor ini didisain khusus untuk kebutuhan audio. Dalam adaptor ini biasanya terdapat regulator IC yang berfungsi menghasilkan tegangan yang tepat dan stabil (9V). Selain itu, IC ini berfungsi menghilangkan ripple sehingga tidak menghasilkan hum/noise. Pemilihan jenis adaptor yang tepat akan menunjang performa permainan gitar. Biasanya adaptor jenis ini terdapat tulisan regulated atau regulator. Untuk lebih amannya, cek saja tegangan keluarannya dengan menggunakan Voltmeter atau multimeter. 4. Output current of adaptor Arus keluaran dari adaptor nilainya bermacam-macam. Cek pada label yang tertempel di adaptor atau baca manual book dari adaptor tersebut. Besarnya bervariasi, ada yang 200mA, 500mA, 1000mA (1A), 1200mA (1,2A) dll. Besarnya arus pada adaptor disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian arus pada pedal. Banyak teman-teman penggitar tidak memahami hal ini. Akibatnya tentu sangat fatal. Beberapa adaptor saya temukan jebol/rusak. Hal ini disebabkan oleh besarnya beban pemakaian arus pada pedal melebihi arus keluaran adaptor. Misalnya adaptor 200mA dipakai untuk mensuplai 6-8 pedal. Tentu ini melebihi kemampuan adaptor. Lalu, bagaimanakah cara yang aman agar adaptor kita tidak jebol? Tentu, besarnya arus pada adaptor harus lebih besar dari jumlah arus dari masing-masing pedal. (IA > • I FX1+ I FX2 + I FX3 +…+ I FXN) Dari rumus ini kita harus mengetahui berapa besarnya arus pada efek/pedal-pedal yang kita miliki. Setelah itu kita jumlahkan semuanya. Hasil perhitungan ini dipakai untuk acuan memilih adaptor yang akan kita beli. Adaptor yang akan kita beli tentunya harus memiliki arus yang lebih besar dari hasil perhitungan kita tadi. 3 Untuk mengetahui berapa besarnya arus pada pedal/efek yang kita miliki. Kita dapat melihat pada label yang tertempel di pedal atau baca pada manual book pedal tersebut. Bila masih kesulitan mendapatkannya, anda dapat mengunjungi website produsen pedal tersebut. Berikut gambaran umum besarnya arus dari beberapa pedal: Analog Delay BOSS DM-2: 11 mA Digital Delay BOSS DD-3: 45 mA – 65 mA Distorsi ZVEX Box of Rock: 3 mA Distorsi RAT Deucetone: 5 mA 5. Garansi Carilah adaptor efek gitar/pedal yang memberi garansi. Ini memberi keuntungan pada kita bila terjadi kerusakan. Tanyakan juga lokasi servis dan lamanya pengerjaan. Selamat memilih adaptor! 4