STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN GLOBAL

advertisement
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN GLOBAL DENGAN MENGUBAH
KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI KEUNGGULAN KOMPETETIF
Asep Candra Hidayat
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
[email protected]
Abstract. Entering the start of 2016, Indonesia is faced with the era of free market trade Asia
(MEA), an era of trade competition is very tight. MEA's presence can not be dammed and is a
necessity that we must face and take very wisely and positively, so that we are able to align
the rhythm and the rhythm of the wave of change and are not crushed by the changing times.
The necessary intelligence and wisdom that mature to equip themselves with a variety of
advantages that we are not only able to survive (exist), but also capable of being a winner. To
achieve all that, we need a strong determination and courage to change the paradigm or view
thinking that a systematic, logical, analytical and realistic in building a solid foundation as a
major prerequisite in building a robust trading system. The paradigm is in the form of a
strategy to change the value of comparative advantage into competitive advantage. The
strategy is a necessity so that we can show our strength as a country that is not only able to
survive but also excels as a winner in the global competition.
Keywords: Changing Comparative Advantage into Competitive
Abstrak. Memasuki awal tahun 2016, Indonesia dihadapkan dengan era perdagangan pasar
bebas Asia (MEA), sebuah era persaingan perdagangan yang sangat ketat. Kehadiran MEA
tersebut tidak dapat dibendung dan merupakan suatu keniscayaan yang harus kita hadapi dan
sikapi dengan bijak dan positif, agar kita mampu menyelaraskan ritme dan irama gelombang
perubahan serta tidak tergilas oleh perkembangan jaman.
Diperlukan kecerdasan dan
kearifan yang matang untuk membekali diri dengan berbagai keunggulan agar kita tidak
hanya mampu bertahan (eksis), tetapi juga mampu menjadi pemenang. Untuk meraih
semuanya itu, diperlukan suatu tekad dan keberanian yang kuat dalam merubah paradigma
atau pandangan berpikir yang sistematis, logis, analitis dan realistis dalam membangun
sebuah fondasi yang kokoh sebagai prasyarat utama dalam membangun sistem perdagangan
yang tangguh. Paradigma tersebut adalah berupa strategi untuk mengubah nilai keunggulan
komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Strategi tersebut merupakan suatu keniscayaan
agar kita mampu menunjukkan kekuatan kita sebagai negara yang tidak hanya mampu
bertahan melainkan juga unggul sebagai pemenang dalam persaingan global.
Kata Kunci : Merubah Keunggulan Komparatif menjadi Kompetitif
Kehadiran
PENDAHULUAN
Memasuki era milenium ke-3, dunia
ditandai
dengan
merupakan sebuah proses rangkaian sebab
akibat yang tidak dapat dibendung dan
perkembangan jumlah penduduk yang
merupakan suatu keniscayaan yang harus
semakin pesat ; tuntutan perubahan jaman
kita hadapi dan sikapi dengan bijak dan
yang semakin cepat; persaingan hidup
positif, agar kita mampu menyelaraskan
yang semakin ketat serta problema hidup
ritme dan irama gelombang perubahan
76
fenomena
tersebut
:
yang semakin berat.
4
fenomena
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
serta tidak tergilas oleh perkembangan
memenangkan persaingan global, tidak ada
jaman.
pilihan lain selain harus bekerja dengan
Tentu
diperlukan
dan
sungguh-sungguh, tidak hanya bekerja
kearifan yang matang untuk membekali
keras tapi juga harus berkerja cerdas untuk
diri
dapat unggul dan keluar sebagai pemenang
dengan
kecerdasan
berbagai
keunggulan
komparatif dan kompetitif yang tinggi agar
dalam era persaingan global.
kita tidak hanya mampu bertahan (eksis),
pilihan yang tak dapat ditawar.
Sebuah
tetapi juga mampu maju dan berkembang
Strategi untuk dapat memenangkan
bahkan lebih jauh lagi mampu keluar
persaingan global kuncinya terletak pada
sebagai pemenang dalam era persaingan
bagaimana
mengubah
keunggulan
global.
komparatif
menjadi
keunggulan
Untuk
meraih
semuanya
itu,
kompetitif.
Strategi tersebut merupakan
diperlukan suatu tekad dan keberanian
suatu
yang kuat dalam merubah paradigma atau
menunjukkan kekuatan kita sebagai negara
pandangan berpikir yang sistematis, logis,
yang
analitis dan realistis dalam membangun
perdagangan di Asia.
sebuah
sebagai
ingin kalah dan “terjajah” oleh Negara-
prasyarat utama dalam membangun sistem
negara Asia lainnya. Kita juga tentu tidak
perdagangan yang tangguh.
ingin takluk dan bertekuk lutut pada
fondasi
yang
kokoh
Begitu pula halnya dengan Indonesia,
dimana
saat
ini
Indonesia
keniscayaan
unggul
agar
dalam
kita
mampu
persaingan
Kita tentu tidak
“gempuran” produk asing tersebut. Akan
mulai
sangat memalukan dan menyakitkan bagi
dihadapkan era persaingan global, sejak
kita bilamana kita hanya menjadi “objek”
kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asia
atau sasaran bukannya menjadi “subjek”
(MEA) diberlakukan sejak awal Januari
atau pelaku yang mampu dan unggul
2016 ini. Persaingan perdagangan global
memainkan peran sekaligus memimpin
tersebut jelas tak terhindarkan. Ke depan
persaingan. Strategi yang mengedepankan
tantangan Indonesia akan semakin berat
keunggulan
karena harus bersaing dengan negara-
mampu menghantarkan Indonesia untuk
negara Asia lainnya.
dapat bertahan bahkan unggul dalam era
Tentu bukan
merupakan tugas yang ringan, apalagi
kompetitif
tersebut
akan
persaingan global.
negara lain memiliki banyak produk
Sebagai negara yang telah merdeka
(barang dan jasa) andalan untuk meraih
lebih dari setengah abad, tentu sudah
dan merebut pangsa pasar yang ada. Jika
bukan
Indonesia ingin bertahan atau bahkan dapat
paradigma lama. Sudah saatnya bagi
saatnya
lagi
berpikir
dengan
77
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
negara kita untuk merubah paradigma
efisien daripada barang dan jasa lain dan
berpikir,
tidak
bertumpu
dan
mengimpor barang dan jasa yang tidak
kekayaan
dan
memiliki keunggulan komparatif itu. Jadi
keanekaragaman sumberdaya alam dan
keunggulan komparatif, adalah keunggulan
sumberdaya hayati sebagai modal untuk
yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
membangun bangsa ini, melainkan sudah
negara yang lebih unggul dibandingkan
saatnya
mengandalkan
lagi
pada
maju
mengedepankan
beberapa
langkah
dengan yang dimiliki oleh organisasi atau
pemikiran
strategis
negara lainnya.
dengan cara memberikan sentuhan inovasi
Contoh real produk Indonesia yang
dan teknologi terhadap sumberdaya alam
memiliki
dan hayati yang kita miliki tersebut,
dibanding negara lain ada 19 produk
sehingga komoditi yang kita hasilkan
unggulan diantanya adalah terdiri atas
tersebut memiliki nilai ekonomi kompetitif
sembilan yang unggul, dan 10 produk
yang tinggi, yang tidak saja sangat
potensial. Ke sembilan produk unggulan
berharga untuk diproduksi, melainkan juga
ekspor tersebut adalah tekstil dan produk
sangat dibutuhkan oleh siapapun, negara
tekstil, elektronik, karet, produk hutan, alas
manapun, baik itu negara Asia maupun
kaki, otomotif, udang, coklat/kakao dan
Negara dunia lainnya.
kopi. Sedangkan yang termasuk kedalam
Sebelum
komparatif
mengenai
10 produk potensil adalah kulit dan produk
Keunggulan Kompetetif, terlebih dahulu
kulit, peralatan dan instrumen medis,
kita
rempah-rempah, makanan olahan, essential
bahas
komparatif,
membahas
keunggulan
mengenai
agar
keunggulan
kita
dapat
oil,
ikan
dan
produk
ikan,
produk
membandingkan keduanya dalam proporsi
kerajinan, perhiasan, bambu dan peralatan
yang tepat secara substansial
tulis selain kertas.
Produk unggulan tersebut saat ini
Keunggulan Komparatif (Comparative
merupakan
produk
andalan
Indonesia
Adventage)
sebagai komoditi ekspor. Produk tersebut
Menurut Rinaldy (2000), keunggulan
mampu menembus pasar Negara Asia,
komparatif adalah konsepsi sentral dalam
bahkan negara dunia lainnya, dan telah
teori
menghasilkan nilai jual dan manfaat yang
perdagangan
internasional
yang
menyatakan bahwa sebuah negara atau
besar bagi negara kita.
wilayah mengkhususkan diri pada produksi
produk unggulan tersebut.
dan mengekspor barang dan jasa yang
tumbuh menjadi negara yang berkembang,
dapat dihasilkan dengan biaya relatif lebih
dan mampu membangun bangsanya sendiri
78
Dengan ekspor
Indonesia
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
secara mandiri. Produk unggulan tersebut
potensinya sehingga bisa mengekspor ke
saat ini terus menerus digali potensinya
negara lain.
dan terus dikembangkan untuk meraih
manfaat yang tinggi.
Angkatan
kerja
menjadikan
yang
Indonesia
besar
memiliki
keunggulan komparatif di industri padat
Mengoptimalkan Keunggulan
karya.
Komparatif.
berbagai persoalan yang menyelimuti iklim
Pemerintah
Indonesia
perlu
Pemerintah
investasi
industri
perlu
padat
membenahi
karya
untuk
mengoptimalkan keunggulan komparatif
mengembangkan industri lokal, menjaga
untuk menumbuh kembangkan industri
pertumbuhan pendapatan, dan mengurangi
berbasis sumber daya lokal yang berdaya
kemiskinan.
saing
internasional.
dengan berbagai keunggulan komparatif,
pemerintah
di antaranya angkatan kerja yang besar dan
tinggi
Kecepatan
di
dan
pasar
ketepatan
Indonesia
adalah
negara
mengidentifikasi industri yang unggul
cukup terdidik,
secara
dinamis, dan secara geografis dekat dengan
komparatif
dan
perkembangannya
memfasilitasi
dapat
memacu
pertumbuhan jangka panjang ekonomi
nasional.
beberapa sentra pertumbuhan.
Sektor pertanian adalah sektor yang
banyak
Saat ini, Indonesia diprediksi menjadi
komunitas bisnis yang
memanfaatkan
keunggulan
komparatif. Kegiatan ekonomi di sektor
salah satu dari enam negara dengan
pertanian
kontribusi separuh pertumbuhan ekonomi
mendayagunakan keunggulan komparatif
global. Akan tetapi, sebelum mencapai
menjadi
titik tersebut, pemerintah harus lebih intens
disertai dengan pengembangan industri
membenahi upaya dalam mencapai target
hulu pertanian, industri hilir pertanian serta
yang
dengan
jasa-jasa pendukung secara harmonis dan
keuntungan komparatif. Indonesia adalah
simultan artinya sektor pertanian secara
negara
terpisah
dibuat
dalam
dengan
sektor
banyak
keuntungan,
diharapkan
keunggulan
tidak
akan
mampu
kompetitif
mampu
jika
menjadi
misalnya, sumber daya alam, angkatan
penggerak ekonomi masa depan. Pertanian
kerja berpendidikan yang besar, sektor
dapat menjadi kekuatan yang besar apabila
swasta yang bergairah, dan pasar domestik
dikombinasi
yang
perdagangan dan jasa-jasa penunjang.
besar.
membangun
keberhasilan
Kemampuan
industri
Indonesia
adalah
Indonesia
contoh
mengelola
Agroindustri
agribisnis
dengan
agroindustri,
merupakan
pengolahan
sub
sistem
yang mengolah
produk pertanian primer menjadi produk
79
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
olahan baik produk antara maupun produk
mari kita siapkan, kita bangun dan
akhir. Agroindustri terkait erat ke sisi hulu
kembangkan
maupun ke hilir dalam produksi pertanian
keunggulan kompetitif, yaitu produk yang
primer.
memiliki nilai tambah yang tinggi, produk
produk
yang
memiliki
tersebut yang telah mengalami sentuhan
inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ancaman Negara lain
Kita sadar bahwa beberapa negara
Namun demikian sebelum menuju
lainpun tentunya memiliki produk yang
bangsa yang benar-benar ungul dalam
sejenis, yang juga mendapat perhatian
penguasaan
serius dan sungguh-sungguh untuk terus
keunggulan kompetitif, kita juga tetap
menerus
harus menguasai dan mengoptimalkan
mereka
kembangkan
secara
produk
potensial. Banyak cara dan strtategi yang
produk
juga
komparatif terlebih dahulu.
mereka
kembangkan
untuk
yang
yang
memiliki
memiliki
keunggulan
memenangkan persaingan global secara
komparatif.
Keunggulan Kompetitif (Competitive
Pertanyaannya
bagi
kita
adalah
sampai kapan produk unggulan komparatif
Adventage)
Keunggulan
kompetitif
menurut
yang kita miliki saat ini akan unggul ?
Porter dalam Keegan (1995), adalah
karena bukan mustahil suatu saat apakah
kemampuan
itu 5, 10, 15 atau 20 tahun lagi, produk
karakteristik dan sumber daya
tersebut akan mampu disaingi oleh negara
perusahaan untuk memiliki kinerja yang
Asia lain bahkan mampu dilampaui dan
lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
dikalahkan, sehingga yang tadinya produk
pada industri atau pasar yang sama. Istilah
unggulan, ke depan sudah tidak lagi
ini berasal dari judul buku Michael Porter,
menjadi
Competitive
produk
unggulan
yang
kita
banggakan.
yang
diperoleh
Advantage,
yang
melalui
suatu
dibuat
sebagai jawaban atas kritik terhadap
Apalagi produk tersebut memiliki
konsep keunggulan komparatif. Porter
nilai jual standar, sehingga kita tidak bisa
merumuskan
berharap banyak dalam mengandalkan
kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah
produk
atau diferensiasi produk.
yang
memiliki
keunggulan
komparatif untuk terus menerus berjaya di
masa yang akan datang.
dua
jenis
keunggulan
Keunggulan Kompetitif tercapai saat
sebuah perusahaan menerapkan strategi
Lantas apa yang harus kita siapkan
biaya rendah, yang membuatnya mampu
untuk tetap unggul ? jawabannya adalah
menawarkan produk yang mempunyai
80
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
kualitas sama dengan produk sejenis tetapi
di tempat lain. Sehingga, semakin kita
dengan
rendah
memonopoli sesuatu yang tidak dimiliki
dibandingkan pesaingnya. Keunggulan ini
oleh tempat lain, kita bisa menaikkan
juga
harga produk atau jasa kita hingga berkali-
harga
dapat
yang
diraih
lebih
dengan
strategi
diferensiasi produk, sehingga pelanggan
kali lipat.
menganggap memperoleh manfaat unik
yang sesuai dengan harga yang cukup
untuk ditiru, maka competitive advantage
Jadi keunggulan kompetitif, adalah
bagaimana
memanfaatkan
Jika produk yang kita hasilkan mudah
keunggulan
kita
hanya
Masalahnya
bertahan
adalah
sebentar
saja.
bagaimana
cara
yang dimiliki oleh organisasi (negara)
membuat sesuatu yang tidak mudah ditiru?
untuk bisa mendapatkan tujuan, dengan
Ada beberapa cara, seperti melindungi
cara
dengan paten, meningkatkan inovasi, be
berkompetisi
dengan
organisasi
(negara) lainnya.
the first dalam setiap pengeluaran produk
Jika pelaku bisnis tidak sebanyak
sekarang,
mungkin
yang
inovatif,
intinya
adalah
continuous
namanya
improvement, karena tidak ada sesuatu di
keunggulan kompetitif ini belum terlalu
dunia ini yang benar-benar tidak bisa ditiru
penting untuk dibahas. Hal ini kemudian
atau diadaptasi.
menjadi penting dalam bisnis saat ternyata
Focus
on
Innovation,
seringkali
persaingan semakin ketat. Pemain-pemain
research and development diabaikan ketika
dalam bisnis dan usaha akhir-akhir ini
kita sudah merasa menjadi pioneer dalam
tumbuh dengan sangat signifikan.
mengeluarkan produk atau jasa yang
Kita sudah sering sekali melihat
bermutu dan benar-benar menggebrak.
berbagai macam persaingan yang sangat
Terakhir, alokasikan tenaga yang ada
tajam saat produk atau jasa yang kita
dalam bisnis kita untuk melakukan inovasi
tawarkan sama-sama standar. Pilihannya
terkait keunikan yang kita miliki. Teruslah
tinggal dua, bersaing secara harga atau
berkembang,
bersaing secara nilai tambah. Bersaing
menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan
dengan nilai tambah adalah keunggulan
ini orang pun tahu siapa yang memang
kompetitif.
kreatif dan siapa yang memang hanya
berkembang,
dan
meniru.
Tujuan Keunggulan kompetitif
Tujuan
keunggulan
kompetitif
diciptakan dengan satu tujuan,
yaitu
Gambaran
Produk
yang
Memeiliki
Keunggulan Kompetitif
membuat nilai produk tersebut tidak ada
81
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
Produk yang memiliki keunggulan
harganya
akan
melonjak
menjadi
kompetitif, yaitu produk yang memiliki
ratusan juta bahkan milyaran rupiah.
nilai tambah yang tinggi, karena produk
4. Bijih bauxite atau alumunium jika
tersebut yang telah mengalami sentuhan
dijual
langsung
di
pasaran
inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
internasional akan dihargai tidak lebih
Produk tersebut disamping akan sulit
dari US$ 20/ton atau sekitar Rp.
disaingi oleh negara lain, juga memiliki
275/kg, namun jika telah diolah
harga yang sangat tinggi, berkali-kali lipat
menjadi
bahkan berjuta-juta kali lipat. Sebagai
harganya akan melonjak luar biasa
contoh coba bandingkan harga
sampai ratusan milyar rupiah.
yang
sebuah
pesawat
terbang,
muncul jika kita membandingkan harga
produk
yang
memiliki
keunggulan
Dari uraian di atas terlihat sangat jelas
komparatif dan kompetitif sebagai berikut :
bahwa
sedemikian
hebatnya
sentuhan
1. Kelapa sawit yang jika dijual per kg
teknologi dan inovasi, sehingga mampu
hanya laku Rp 800 /kg, namun setelah
mendongkrat harga komoditi dari yang
melalui sentuhan teknologi berubah
tadinya memiliki harga standar, dapat
menjadi minyak kelapa sawit harganya
melonjak bisa 10 sampai ratusan juta kali
melonjak menjadi US$ 744 /MT atau
lipat. Sehingga tidak berlebihan bahwa
sekitar Rp 10.000/kg, melonjak lebih
menurut
dari 10 kali lipat
negara yang unggul dalam menyerap dan
menurut Bank Dunia, negara-
2. Kayu gelondongan yang dihasilkan
menerapkan keunggulan kompetetif telah
dari penebangan hutan, jika dijual
menjadi negara-negara yang maju, unggul
(disekpor) langsung, harganya paling
dan memimpin dunia seperti Amerika,
hanya US$ 40 per m3, akan tetapi jika
Jerman, Inggris, Perancis, Kanada, jepang,
kayu tersebut telah diolah terlebih
dlll
dahulu melalui sentuhan teknologi
menjadi kayu lapis, maka harganya
Strategi Memenangkan Persaingan
akan melonjak menjadi US$ 400 per
m3, atau melonjak 10 kali lipat.
3. Seonggok besi, baja seberat 1000 kg
82
Di era perdagangan bebas MEA ini,
Indonesia harus bersaing dengan negara
lain,
utamanya Thailand,
Vietnam,
kalau dijual langsung akan dihargai
Myanmar, Laos dan Kamboja. Pesaing
Rp 20.000/kg, akan tetapi setelah
utama Indonesia di lingkungan ASEAN
diolah dengan sentuhan inovasi dan
adalah Thailand, karena berbagai produk
teknologi menjadi sebuah mobil, maka
yang dihasilkan kedua negara mempunyai
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
kesamaan,
dimana
Thailand
membanjiri
Indonesia
dengan
bisa
produk
1. Mengoptimalkan
produk
yang
memiliki Keunggulan Komparatif
pertanian dan industri dengan harga relatif
2. Mengembangkan dan memaksimalkan
lebih murah. Disamping itu Thailand
produk yang memiliki Keunggulan
memungkinkan membangun industri di
Kompetitif
Indonesia dengan mendatangkan tenaga
3. Membangun
dan
mengembangkan
kerja asal negaranya guna menekan ongkos
pasar dengan 7 pendekatan marketing
produksi. Dengan begitu, produk Thailand
mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk,
dapat dijual lebih murah.
Price, Promotion, Place, Partisipant,
Selama ini neraca perdagangan kita
Proses, dan Physical Evidence.
masih defisit banyak dari Thailand. Kita
perlu imbangi defisit ini dengan produkproduk dari Indonesia yang punya kualitas
1. Mengoptimlakan
Sebelum
kita
satu strategi untuk dapat memenangkan
membangun
persaingan
produk/komoditi
Thailand
adalah
Yang
memiliki Keunggulan Komparatif
dan kreativitas supaya bisa survive. Salah
dengan
produk
fokus
dan
untuk
mengembangkan
yang
memiliki
menggempur pasar Negeri Gajah Putih
keunggulan kompetitif, kita juga perlu
dengan produk dalam negeri dan harga
terus
terjangkau.
Indonesia,
harus
produk/komoditi yang memiliki nilai
menciptakan
produk
yang
keunggulan
memiliki
mengekspor
juga
berkualitas
keunikan.
Salah
buah-buahan
Produk/komoditi
produk
bahan
dan
menggali
tersebut
dasar/utama
yang
menjadi
selalu
dibutuhkan negara manapun sebagai
Namun demikian disamping negara
negara
dan
komparatif.
satunya
makanan turunan ke Thailand.
Thailand,
menjaga
seperti
Vietnam,
Myanmar, Laos dan Kamboja juga tidak
bahan yang langsung dikonsumsi atau
juga
sebagai
bahan
baku
untuk
pembuatan produk/komoditi lainnya.
bisa diabaikan, karena mereka masing-
Banyak produk/komoditi ekspor
masing memiliki produk atau komoditi
yang bisa digali dan terus menerus
unggulan tersendiri, yang jika kita abaikan
dikembangkan diantaranya adalah :
bisa
1. Produk pertanian
menjadi
ancaman
besar
bagi
Indonesia.
Adapun
persaingan
Produk
strategi
dapat
pendekatan yaitu
memenangkan
ditempuh
dalam
3
tersebut
diantaranya
seperti kedelai, jagung, karet,
kopi, kapas, kakau, pisang, ubi,
singkong, tebu serta
rempah83
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
rempah seperti pala, cengkih,
makanan-minuman
ohahan,
vanilla, lada, dll
makanan-minuman
kaleng,
2. Produk peternakan
Diantaranya
makanan
adalah,
kambing,
sapi, ayam, bebek, telur, itik, dll
ringan,
pakaian,
perabotan rumah tangga dll
3. Produk elektronik
3. Produk Hasil Laut
Diantaranya adalah televis, radio,
Produk hasil laut diantaranya
komputer, gadget, lemari es, AC,
seperti : udang, tuna, cakalang,
infocus, rice coocer, dispencer,
lobster, kerapu, kakap merah,
mesin cuci dll
rumput laut, mutiara dll
4. Produk otomotif/transportasi
4. Produk Hasil hutan
Diantaranya adalah mobil, motor,
Kayu, rotan, kelapa sawit, bambu
truck,
dll
terbang berikut suku cadangnya
5. Produk hasil tambang
bus,
kereta,
pesawat
dll.
Besi, alumunium, tembaga, emas,
5. Produk IT
nikel, perak, bauksit, uranium,
Diantaranya
seperti
silkon dll
laptop/netbook,
handphone,
tablet, satelit dll
2. Mengembangkan dan Memaksimalkan
6. Produk jasa/konsultan
Produk Yang Memiliki Keunggulan
Seperti
Kompetitif
teknologi
Produk-produk
unggulan
yang
keunggulan
yang
memeiliki
kompetitif
nilai
diantaranya
informasi,
jasa
jasa
pusat perbelanjaan (mall),
7.
Jasa pariwisata
Seperti isata alam, wisata alam,
adalah
wisata
1. Produk Home industry
agroindustry, wisata budaya dan
Diantaranya
adalah
produk
kerajinan tangan (industri kreatif)
seperti
kuliner,
witasa
pusat-pusat/tempat-tempat
hiburan lainnya
sepatu, tas, keramik,
gerabah, asesoris hiasan rumah dll
2. Produk industri
Diantaranya
adalah
3. Membangun Strategi 7 Mix
Setelah
:
tekstil,
furniture (perabot rumah tangga),
84
konstruksi,
transportasi, hotel, restoran, pusat-
bisa kita kembangkan menjadi produk
komoditi
Jasa
mampu
produk/komoditi
keunggulan
membangun
yang
komparatif
memiliki
danm
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
kompetitif tersebut di atas, maka
langkah selanjutnya yang tak boleh
Menurut
dilupakan adalah membangun strategi
menyatakan
dagang melalui 7 mix. Strategi 7 mix
merupakan
adalah kegiatan pemasaran melalui
ekonomis
marketing mix strategy yang (Kotler
pelanggan untuk memperoleh
dan Armstrong, 1997).
produk atau jasa. Selain itu
Strategi 7 mix tersebut adalah
Monroe
(2005)
bahwa
harga
pengorbanan
yang
dilakukan
harga salah satu faktor penting
sebagai berikut :
konsumen dalam mengambil
a. Product (The Services)
keputusan untuk melakukan
Produk jasa merupakan produk
transaksi atau tidak.
yang dapat memberikan manfaat,
memenuhi kebutuhan konsumen,
Harga dikatakan mahal, murah
dan dapat memuaskan konsumen.
atau biasa-biasa saja dari setiap
Sesungguhnya
tidak
individu tidaklah harus sama,
membeli barang atau jasa, tetapi
karena tergantung dari persepsi
membeli manfaat dari sesuatu yang
individu yang dilatar belakangi
ditawarkan.
yang
oleh lingkungan kehidupan dan
ditawarkan menunjukkan sejumlah
kondisi individu (Schifman and
manfaat
Kanuk, 2004).
pelanggan
Pengertian
yang
didapat
oleh
konsumen, baik barang atau jasa
maupun kombinasinya.
c. Place
b. Price
Penetapan harga merupakan
Tempat
atau
lokasi
yang
suatu hal penting. Perusahaan akan
strategis akan menjadi salah
melakukan hal ini dengan penuh
satu
pertimbangan
penetapan
perusahaan
harga akan dapat mempengaruhi
terjangkau
pendapatan total dan biaya. Harga
namun
merupakan faktor utama penentu
menjadikan biaya rental atau
posisi dan harus diputuskan sesuai
investasi
dengan pasar sasaran, bauran ragam
semakin
produk,
biaya lokasi tersebut dapat
dan
persaingan.
karena
pelayanan,
serta
keuntungan
karena
oleh
mudah
konsumen,
sekaligus
tempat
mahal.
terkompensasi
bagi
juga
menjadi
Tingginya
dengan
85
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
reducing
biaya
marketing,
tinggi. Kebutuhan konsumen
sebaliknya lokasi yang kurang
terhadap karyawan berkinerja
strategis akan membutuhkan
tinggi
biaya marketing lebih mahal
konsumen
untuk menarik konsumen agar
Kemampuan
berkunjung.
(pengetahuan) yang baik, akan
Dekorasi
dan
akan
menyebabkan
puas
dan
loyal.
knowledge
desain sering menjadi daya
menjadi
kompetensi
dasar
tarik tersendiri bagi para target
dalam internal perusahaan dan
konsumen. Kondisi bangunan
pencitraan yang baik di luar.
juga menjadi persyaratan yang
Faktor penting lainnnya dalam
memberikan kenyamanan.
people adalah attitude dan
motivasi dari karyawan dalam
industri jasa. Moment of truth
d. Promotion
akan terjadi pada saat terjadi
Promosi
merupakan
suatu
kontak antara karyawan dan
aktivitas
dan
yang
konsumen.
materi
dalam
Attitude
sangat
aplikasinya
penting, dapat diaplikasikan
menggunakan teknik, dibawah
dalam berbagai bentuk, seperti
pengendalian
penampilan karyawan, suara
penjual/produsen, yang dapat
dalam bicara, body language,
mengkomunikasikan informasi
ekspresi wajah, dan tutur kata.
persuasif yang menarik tentang
Sedangkan motivasi karyawan
produk yang ditawarkan oleh
diperlukan untuk mewujudkan
penjual/produsen, baik secara
penyampaian pesan dan jasa
langsung
yang ditawarkan pada level
pihak
maupun
yang
melalui
dapat
yang diekspetasikan.
mempengaruhi pembelian.
f. Process
e. People
Process, mutu layanan jasa
86
People merupakan aset utama
sangat bergantung pada proses
dalam industri jasa, terlebih
penyampaian
lagi people yang merupakan
konsumen. Mengingat bahwa
karyawan dengan performance
penggerak
jasa
kepada
perusahaan
jasa
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
adalah karyawan itu sendiri,
menjadi
syarat
utama
maka untuk menjamin mutu
perusahaan jasa dengan kelas
layanan (quality assurance),
market khusus.
seluruh operasional perusahaan
harus dijalankan sesuai dengan
sistem
dan
prosedur
Multiflier Effek Nilai Tambah
yang
terstandarisasi oleh karyawan
Nilai tambah memiliki multiflier yang
yang
luar
berkompetensi,
berkomitmen,
dan
loyal
biasa
dahsyat,
mampu
mendongkrak harga ke tingkat harga
terhadap perusahaan tempatnya
yang
paling
bekerja.
terbayangkan,
tinggi
dan
sehingga
tak
mampu
mendongkrak nilai outcome, benefit
dan dampak yang juga luar biasa
g. Physical Evidence
dahsyat bagi suatu negera.
Building
merupakan
bagian
dari bukti fisik, karakteristik
Bayangkan
Jepang,
yang menjadi persyaratan yang
memiliki
bernilai tambah bagi konsumen
sangat terbatas, setelah kalah perang
dalam perusahaan jasa yang
pada tahun 1945 karena di bom
memiliki karakter. Perhatian
sekutu,
terhadap interior, perlengkapan
sederhana ia akan terpuruk, namun
bangunan, termasuk lightning
ternyata
diluar
dugaan,
system, dan tata ruang yang
tuntutan
hidup
dan
lapang
bangsanya
sumberdaya
mestinya
yang
alam
yang
menurut
karena
keasadaran
perhatian
dan
dapat
sumberdaya
mood
masyarakatnya sadar dan bangkit dari
mempengaruhi
alam
pengunjung. Bangunan harus
keterpurukan
dapat
membuat
menciptakan
dengan
suasana
tidak
logika
menjadi
penting
yang
negara
memiliki
apa-apa,
untuk
maka
kemudian
terobosan-terobosan
dan
memperhatikan
lompatan berpikir yang tidak lazim,
sehingga
sehingga akhirnya mampu menjadi
pengalaman
bangsa yang memiliki SDM yang
kepada pengunjung dan dapat
handal, unggul, inovatif, kreatif dan
memberikan nilai tambah bagi
produktif, sehingga menjadi bangsa
ambience
memberikan
pengunjung,
khususnya
87
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
yang unggul, leading dalam inovasi,
serta maju dan makmur.
Ekspor Jepang ke Amerika Serikat
meningkat 21,4 persen pada bulan
Dengan SDM yang unggul tersebut ia
April. Laju pertumbuhan ini sama
mampu
terbosan-
dengan bulan sebelumnya. Sebaliknya,
terobosan di bidang teknologi produk,
pengiriman ke Cina, mitra dagang
sehingga memiliki nilai tambah yang
terbesar Jepang, naik 2,4 persen pada
tinggi,
bulan April 2015.
menciptakan
seperti
produk
otomotif
diantaranya seperti mobil dan motor
yang
membanjiri
hampir
setiap
Ekspor
Jepang
ke
menyumbang
sampai
angkasa,
pengiriman Jepang, hanya tumbuh 6
padahal baku baku untuk pembuatan
persen atau lebih rendah daripada
produk tersebut diimpor dari berbagai
kenaikan di bulan Maret, yang sebesar
negara termasuk dari Indonesia.
6,7 persen.
Bukti keunggulan tersebut ditunjukkan
Kunci Mampu Mewujudkan Nilai
dalam neraca perdagangan ekspornya
Tambah
ruang
dari
yang
negara; Information Teknologi (IT)
teknologi
lebih
Asia,
setengah
yang terus meningkat.
Adapun
kunci
dasar
untuk
Menurut harian TEMPO.CO, Ekspor
mewujudkan nilai tambah tersebut
Jepang
dapat dikelompokkan ke dalam 3
bulan
April
2015
naik
dibandingkan dengan periode yang
kategori yaitu :
sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan
ditopang oleh pengiriman ke pasar
Amerika Serikat (AS).
1. Keinginan
yang
kuat
berubah
untuk
(perubahan
mindset/paradigma berpikir) ke
Data Departemen Keuangan Jepang
arah yang lebih maju
menunjukkan ekspor tumbuh 8 persen
dibanding tahun sebelumnya (year on
Keinginan
year).
berubah merupakan modal utama
Angka
ketimbang
88
ini
estimasi
lebih
para
tinggi
ekonom
bagi
yang
seseorang
kuat
bahkan
untuk
suatu
dalam jajak pendapat Reuters, yakni
negara, jika ia ingin merubah
sebesar 6,4 persen.
jalan hidupnya ke arah yang lebih
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
baik.
Perhatikan Jepang, yang
memenangkan dan unggul dalam
setelah bangsanya hancur di bom,
suatu persaingan.
Coba lihat
namun karena keinginan yang
negara-negara
kuat untuk berubah, maka ia
Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
mampu bangkit kembali sebagai
Perancis,
negara industri yang disegani
sekarang
bangsa lain.
mereka
maju
seperti
Kanada,
Korea
unggul
bahkan
dan
China,
karena
juga
didukung dengan anggaran yang
2. Daya kreatifitas dan inovasi yang
tinggi
memadai untuk melakukan suatu
riset,
walaupun
riset
tersebut
menelan biaya yang tidak sedikit.
Inivasi adalah kunci utama untuk
Namun
bisa
dan
membuahkan hasil dan mampu
Perhatikan
menghasilkan terobosan inovasi,
bagaimana akhirnya Nokia yang
hasilnya sudah bisa diduga bahwa
pada era tahun 90 berjaya, namun
mereka akan layak mendapatkan
karena
dengan
imbalannya berupa unggul baik
mengabaikan
dalam hal penguasaan teknologi
eksis,
maju
berkembangan.
ia
kejayaannya
terlena
dan
setelah
inovasi, akhinya ia runtuh dan
maupun
jatuh
persaingan bisnis.
memalukan
akhirnya
Contoh
dibeli
lainnya
sebelum
dalam
riset
tersebut
memenangkan
Microsoft.
dan
Kesimpulan
Jepang yang setelah bangsanya
Berdasarkan
kalah
karena
kesimpulan yang bisa diambil agar
kualitas SDM-nya yang handal
bangsa Indonesia unggul dan keluar
dan mampu membuat terobosan
sebagai
inovasi
persaingan global adalah kita harus
perang,
di
Jerman
namun
bidang
teknologi,
akhinya kembali leading di bidang
mampu
ekonomi dan industry.
komparatif
uraian
pemenang
merubah
menjadi
di
dalam
atas,
era
keunggulan
keunggulan
kompetitif, sehingga produk/komoditi
3. Dukungan
anggaran
yang
yang dihasilkan keunggulan lebih
mendukung dan memadai
dengan memiliki nilai tambah dan
Dukungan anggaran biaya adalah
nilai jual yang sangat tinggi.
kunci terakhir dan penentu untuk
89
Prosiding Seminar STIAMI
ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
Perbedaan diantara kedua unggulan
lompatan berpikir dan terobosan-
tersebut
terobosan riset dengan membentuk
dapat
dirangkum
dan
digambarkan dalam table 1.
lembaga-lembaga riset unggulan
untuk
menciptakan
produk/komoditi
Saran
Untuk
bisa
unggul
dan
menjadi
pemenang, Indonesia harus segera
melakukan hal-hal berikut :
1. Mendobrak
dan
kerunggulan
yang
memiliki
kompetetif
yang
tinggi.
3. Pemerintah perlu pula mendukung
dari
baik usaha mikro, kecil, menengah
paradigma lama untuk membangun
bahkan besar dengan dukungan dan
paradigma
mampu
kucuran anggaran untuk melakukan
menciptakan kreatifitas dan inovasi
riset dan pengembangan produk
produk/komoditi melalui sentuhan
agar
teknologi yang tinggi.
kompetetif yang tinggi
baru
keluar
untuk
memiliki
keunggulan
2. Indonesia perlu melakukan
Tabel 1. Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif
1
Jenis
Jenis
Keunggulan
Aktifitas
Komparatif
Kerja Keras
2
Kompetitif
No
Kerja
Cerdas
Daftar Pustaka
Amstrong, G & Kotler P. 1997,
Prinsip-prinsip
pemasaran,
cetakan
pertama
Jakarta:
Erlangga
Keegan, Wareen J. 1995. Manajemen
Pemasaran Global. Edisi kenam,
Jakarta : PT. Prehallindo, Jakarta
Monroe, Allard C.R Van Riel et al.
(2005). Marketing Antecedent of
Industrial Brand Equity: An
90
Sentuhan
Kerja
Sentuhan otot
(tenaga
dan
kesungguhan)
Sentuhan
otak/Pemikiran
(Inovasi
dan
teknologi)
Nilai
Barang
Nilai
Standar
Harga
Barang
Biasa
Nilai
Lebih
Luar Biasa
Empirical
Investigation
in
Specialty Chemical. Industrial
Marketing Management (12)
841-847.
Porter, M. (1985). Competitive
Advantage:
Creating
and
Sustaining
Superior
Performance. New York: Free
Press.
Rinaldy, Eddie, 2008. Membaca
Neraca Bank, Cetakan Pertama,
Karya Gemilang, Jakarta, hal 25
Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ...
Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku
Konsumen (edisi 7). Jakarta :
Prentice Hall
Stalk, G. (1988). Time: The Next
Source
of
Competitive
Advantage. Harvard Business
Review.
91
Download