Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN GLOBAL DENGAN MENGUBAH KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI KEUNGGULAN KOMPETETIF Asep Candra Hidayat Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI [email protected] Abstract. Entering the start of 2016, Indonesia is faced with the era of free market trade Asia (MEA), an era of trade competition is very tight. MEA's presence can not be dammed and is a necessity that we must face and take very wisely and positively, so that we are able to align the rhythm and the rhythm of the wave of change and are not crushed by the changing times. The necessary intelligence and wisdom that mature to equip themselves with a variety of advantages that we are not only able to survive (exist), but also capable of being a winner. To achieve all that, we need a strong determination and courage to change the paradigm or view thinking that a systematic, logical, analytical and realistic in building a solid foundation as a major prerequisite in building a robust trading system. The paradigm is in the form of a strategy to change the value of comparative advantage into competitive advantage. The strategy is a necessity so that we can show our strength as a country that is not only able to survive but also excels as a winner in the global competition. Keywords: Changing Comparative Advantage into Competitive Abstrak. Memasuki awal tahun 2016, Indonesia dihadapkan dengan era perdagangan pasar bebas Asia (MEA), sebuah era persaingan perdagangan yang sangat ketat. Kehadiran MEA tersebut tidak dapat dibendung dan merupakan suatu keniscayaan yang harus kita hadapi dan sikapi dengan bijak dan positif, agar kita mampu menyelaraskan ritme dan irama gelombang perubahan serta tidak tergilas oleh perkembangan jaman. Diperlukan kecerdasan dan kearifan yang matang untuk membekali diri dengan berbagai keunggulan agar kita tidak hanya mampu bertahan (eksis), tetapi juga mampu menjadi pemenang. Untuk meraih semuanya itu, diperlukan suatu tekad dan keberanian yang kuat dalam merubah paradigma atau pandangan berpikir yang sistematis, logis, analitis dan realistis dalam membangun sebuah fondasi yang kokoh sebagai prasyarat utama dalam membangun sistem perdagangan yang tangguh. Paradigma tersebut adalah berupa strategi untuk mengubah nilai keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Strategi tersebut merupakan suatu keniscayaan agar kita mampu menunjukkan kekuatan kita sebagai negara yang tidak hanya mampu bertahan melainkan juga unggul sebagai pemenang dalam persaingan global. Kata Kunci : Merubah Keunggulan Komparatif menjadi Kompetitif Kehadiran PENDAHULUAN Memasuki era milenium ke-3, dunia ditandai dengan merupakan sebuah proses rangkaian sebab akibat yang tidak dapat dibendung dan perkembangan jumlah penduduk yang merupakan suatu keniscayaan yang harus semakin pesat ; tuntutan perubahan jaman kita hadapi dan sikapi dengan bijak dan yang semakin cepat; persaingan hidup positif, agar kita mampu menyelaraskan yang semakin ketat serta problema hidup ritme dan irama gelombang perubahan 76 fenomena tersebut : yang semakin berat. 4 fenomena Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... serta tidak tergilas oleh perkembangan memenangkan persaingan global, tidak ada jaman. pilihan lain selain harus bekerja dengan Tentu diperlukan dan sungguh-sungguh, tidak hanya bekerja kearifan yang matang untuk membekali keras tapi juga harus berkerja cerdas untuk diri dapat unggul dan keluar sebagai pemenang dengan kecerdasan berbagai keunggulan komparatif dan kompetitif yang tinggi agar dalam era persaingan global. kita tidak hanya mampu bertahan (eksis), pilihan yang tak dapat ditawar. Sebuah tetapi juga mampu maju dan berkembang Strategi untuk dapat memenangkan bahkan lebih jauh lagi mampu keluar persaingan global kuncinya terletak pada sebagai pemenang dalam era persaingan bagaimana mengubah keunggulan global. komparatif menjadi keunggulan Untuk meraih semuanya itu, kompetitif. Strategi tersebut merupakan diperlukan suatu tekad dan keberanian suatu yang kuat dalam merubah paradigma atau menunjukkan kekuatan kita sebagai negara pandangan berpikir yang sistematis, logis, yang analitis dan realistis dalam membangun perdagangan di Asia. sebuah sebagai ingin kalah dan “terjajah” oleh Negara- prasyarat utama dalam membangun sistem negara Asia lainnya. Kita juga tentu tidak perdagangan yang tangguh. ingin takluk dan bertekuk lutut pada fondasi yang kokoh Begitu pula halnya dengan Indonesia, dimana saat ini Indonesia keniscayaan unggul agar dalam kita mampu persaingan Kita tentu tidak “gempuran” produk asing tersebut. Akan mulai sangat memalukan dan menyakitkan bagi dihadapkan era persaingan global, sejak kita bilamana kita hanya menjadi “objek” kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asia atau sasaran bukannya menjadi “subjek” (MEA) diberlakukan sejak awal Januari atau pelaku yang mampu dan unggul 2016 ini. Persaingan perdagangan global memainkan peran sekaligus memimpin tersebut jelas tak terhindarkan. Ke depan persaingan. Strategi yang mengedepankan tantangan Indonesia akan semakin berat keunggulan karena harus bersaing dengan negara- mampu menghantarkan Indonesia untuk negara Asia lainnya. dapat bertahan bahkan unggul dalam era Tentu bukan merupakan tugas yang ringan, apalagi kompetitif tersebut akan persaingan global. negara lain memiliki banyak produk Sebagai negara yang telah merdeka (barang dan jasa) andalan untuk meraih lebih dari setengah abad, tentu sudah dan merebut pangsa pasar yang ada. Jika bukan Indonesia ingin bertahan atau bahkan dapat paradigma lama. Sudah saatnya bagi saatnya lagi berpikir dengan 77 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 negara kita untuk merubah paradigma efisien daripada barang dan jasa lain dan berpikir, tidak bertumpu dan mengimpor barang dan jasa yang tidak kekayaan dan memiliki keunggulan komparatif itu. Jadi keanekaragaman sumberdaya alam dan keunggulan komparatif, adalah keunggulan sumberdaya hayati sebagai modal untuk yang dimiliki oleh suatu organisasi atau membangun bangsa ini, melainkan sudah negara yang lebih unggul dibandingkan saatnya mengandalkan lagi pada maju mengedepankan beberapa langkah dengan yang dimiliki oleh organisasi atau pemikiran strategis negara lainnya. dengan cara memberikan sentuhan inovasi Contoh real produk Indonesia yang dan teknologi terhadap sumberdaya alam memiliki dan hayati yang kita miliki tersebut, dibanding negara lain ada 19 produk sehingga komoditi yang kita hasilkan unggulan diantanya adalah terdiri atas tersebut memiliki nilai ekonomi kompetitif sembilan yang unggul, dan 10 produk yang tinggi, yang tidak saja sangat potensial. Ke sembilan produk unggulan berharga untuk diproduksi, melainkan juga ekspor tersebut adalah tekstil dan produk sangat dibutuhkan oleh siapapun, negara tekstil, elektronik, karet, produk hutan, alas manapun, baik itu negara Asia maupun kaki, otomotif, udang, coklat/kakao dan Negara dunia lainnya. kopi. Sedangkan yang termasuk kedalam Sebelum komparatif mengenai 10 produk potensil adalah kulit dan produk Keunggulan Kompetetif, terlebih dahulu kulit, peralatan dan instrumen medis, kita rempah-rempah, makanan olahan, essential bahas komparatif, membahas keunggulan mengenai agar keunggulan kita dapat oil, ikan dan produk ikan, produk membandingkan keduanya dalam proporsi kerajinan, perhiasan, bambu dan peralatan yang tepat secara substansial tulis selain kertas. Produk unggulan tersebut saat ini Keunggulan Komparatif (Comparative merupakan produk andalan Indonesia Adventage) sebagai komoditi ekspor. Produk tersebut Menurut Rinaldy (2000), keunggulan mampu menembus pasar Negara Asia, komparatif adalah konsepsi sentral dalam bahkan negara dunia lainnya, dan telah teori menghasilkan nilai jual dan manfaat yang perdagangan internasional yang menyatakan bahwa sebuah negara atau besar bagi negara kita. wilayah mengkhususkan diri pada produksi produk unggulan tersebut. dan mengekspor barang dan jasa yang tumbuh menjadi negara yang berkembang, dapat dihasilkan dengan biaya relatif lebih dan mampu membangun bangsanya sendiri 78 Dengan ekspor Indonesia Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... secara mandiri. Produk unggulan tersebut potensinya sehingga bisa mengekspor ke saat ini terus menerus digali potensinya negara lain. dan terus dikembangkan untuk meraih manfaat yang tinggi. Angkatan kerja menjadikan yang Indonesia besar memiliki keunggulan komparatif di industri padat Mengoptimalkan Keunggulan karya. Komparatif. berbagai persoalan yang menyelimuti iklim Pemerintah Indonesia perlu Pemerintah investasi industri perlu padat membenahi karya untuk mengoptimalkan keunggulan komparatif mengembangkan industri lokal, menjaga untuk menumbuh kembangkan industri pertumbuhan pendapatan, dan mengurangi berbasis sumber daya lokal yang berdaya kemiskinan. saing internasional. dengan berbagai keunggulan komparatif, pemerintah di antaranya angkatan kerja yang besar dan tinggi Kecepatan di dan pasar ketepatan Indonesia adalah negara mengidentifikasi industri yang unggul cukup terdidik, secara dinamis, dan secara geografis dekat dengan komparatif dan perkembangannya memfasilitasi dapat memacu pertumbuhan jangka panjang ekonomi nasional. beberapa sentra pertumbuhan. Sektor pertanian adalah sektor yang banyak Saat ini, Indonesia diprediksi menjadi komunitas bisnis yang memanfaatkan keunggulan komparatif. Kegiatan ekonomi di sektor salah satu dari enam negara dengan pertanian kontribusi separuh pertumbuhan ekonomi mendayagunakan keunggulan komparatif global. Akan tetapi, sebelum mencapai menjadi titik tersebut, pemerintah harus lebih intens disertai dengan pengembangan industri membenahi upaya dalam mencapai target hulu pertanian, industri hilir pertanian serta yang dengan jasa-jasa pendukung secara harmonis dan keuntungan komparatif. Indonesia adalah simultan artinya sektor pertanian secara negara terpisah dibuat dalam dengan sektor banyak keuntungan, diharapkan keunggulan tidak akan mampu kompetitif mampu jika menjadi misalnya, sumber daya alam, angkatan penggerak ekonomi masa depan. Pertanian kerja berpendidikan yang besar, sektor dapat menjadi kekuatan yang besar apabila swasta yang bergairah, dan pasar domestik dikombinasi yang perdagangan dan jasa-jasa penunjang. besar. membangun keberhasilan Kemampuan industri Indonesia adalah Indonesia contoh mengelola Agroindustri agribisnis dengan agroindustri, merupakan pengolahan sub sistem yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk 79 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 olahan baik produk antara maupun produk mari kita siapkan, kita bangun dan akhir. Agroindustri terkait erat ke sisi hulu kembangkan maupun ke hilir dalam produksi pertanian keunggulan kompetitif, yaitu produk yang primer. memiliki nilai tambah yang tinggi, produk produk yang memiliki tersebut yang telah mengalami sentuhan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ancaman Negara lain Kita sadar bahwa beberapa negara Namun demikian sebelum menuju lainpun tentunya memiliki produk yang bangsa yang benar-benar ungul dalam sejenis, yang juga mendapat perhatian penguasaan serius dan sungguh-sungguh untuk terus keunggulan kompetitif, kita juga tetap menerus harus menguasai dan mengoptimalkan mereka kembangkan secara produk potensial. Banyak cara dan strtategi yang produk juga komparatif terlebih dahulu. mereka kembangkan untuk yang yang memiliki memiliki keunggulan memenangkan persaingan global secara komparatif. Keunggulan Kompetitif (Competitive Pertanyaannya bagi kita adalah sampai kapan produk unggulan komparatif Adventage) Keunggulan kompetitif menurut yang kita miliki saat ini akan unggul ? Porter dalam Keegan (1995), adalah karena bukan mustahil suatu saat apakah kemampuan itu 5, 10, 15 atau 20 tahun lagi, produk karakteristik dan sumber daya tersebut akan mampu disaingi oleh negara perusahaan untuk memiliki kinerja yang Asia lain bahkan mampu dilampaui dan lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain dikalahkan, sehingga yang tadinya produk pada industri atau pasar yang sama. Istilah unggulan, ke depan sudah tidak lagi ini berasal dari judul buku Michael Porter, menjadi Competitive produk unggulan yang kita banggakan. yang diperoleh Advantage, yang melalui suatu dibuat sebagai jawaban atas kritik terhadap Apalagi produk tersebut memiliki konsep keunggulan komparatif. Porter nilai jual standar, sehingga kita tidak bisa merumuskan berharap banyak dalam mengandalkan kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah produk atau diferensiasi produk. yang memiliki keunggulan komparatif untuk terus menerus berjaya di masa yang akan datang. dua jenis keunggulan Keunggulan Kompetitif tercapai saat sebuah perusahaan menerapkan strategi Lantas apa yang harus kita siapkan biaya rendah, yang membuatnya mampu untuk tetap unggul ? jawabannya adalah menawarkan produk yang mempunyai 80 Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... kualitas sama dengan produk sejenis tetapi di tempat lain. Sehingga, semakin kita dengan rendah memonopoli sesuatu yang tidak dimiliki dibandingkan pesaingnya. Keunggulan ini oleh tempat lain, kita bisa menaikkan juga harga produk atau jasa kita hingga berkali- harga dapat yang diraih lebih dengan strategi diferensiasi produk, sehingga pelanggan kali lipat. menganggap memperoleh manfaat unik yang sesuai dengan harga yang cukup untuk ditiru, maka competitive advantage Jadi keunggulan kompetitif, adalah bagaimana memanfaatkan Jika produk yang kita hasilkan mudah keunggulan kita hanya Masalahnya bertahan adalah sebentar saja. bagaimana cara yang dimiliki oleh organisasi (negara) membuat sesuatu yang tidak mudah ditiru? untuk bisa mendapatkan tujuan, dengan Ada beberapa cara, seperti melindungi cara dengan paten, meningkatkan inovasi, be berkompetisi dengan organisasi (negara) lainnya. the first dalam setiap pengeluaran produk Jika pelaku bisnis tidak sebanyak sekarang, mungkin yang inovatif, intinya adalah continuous namanya improvement, karena tidak ada sesuatu di keunggulan kompetitif ini belum terlalu dunia ini yang benar-benar tidak bisa ditiru penting untuk dibahas. Hal ini kemudian atau diadaptasi. menjadi penting dalam bisnis saat ternyata Focus on Innovation, seringkali persaingan semakin ketat. Pemain-pemain research and development diabaikan ketika dalam bisnis dan usaha akhir-akhir ini kita sudah merasa menjadi pioneer dalam tumbuh dengan sangat signifikan. mengeluarkan produk atau jasa yang Kita sudah sering sekali melihat bermutu dan benar-benar menggebrak. berbagai macam persaingan yang sangat Terakhir, alokasikan tenaga yang ada tajam saat produk atau jasa yang kita dalam bisnis kita untuk melakukan inovasi tawarkan sama-sama standar. Pilihannya terkait keunikan yang kita miliki. Teruslah tinggal dua, bersaing secara harga atau berkembang, bersaing secara nilai tambah. Bersaing menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan dengan nilai tambah adalah keunggulan ini orang pun tahu siapa yang memang kompetitif. kreatif dan siapa yang memang hanya berkembang, dan meniru. Tujuan Keunggulan kompetitif Tujuan keunggulan kompetitif diciptakan dengan satu tujuan, yaitu Gambaran Produk yang Memeiliki Keunggulan Kompetitif membuat nilai produk tersebut tidak ada 81 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 Produk yang memiliki keunggulan harganya akan melonjak menjadi kompetitif, yaitu produk yang memiliki ratusan juta bahkan milyaran rupiah. nilai tambah yang tinggi, karena produk 4. Bijih bauxite atau alumunium jika tersebut yang telah mengalami sentuhan dijual langsung di pasaran inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. internasional akan dihargai tidak lebih Produk tersebut disamping akan sulit dari US$ 20/ton atau sekitar Rp. disaingi oleh negara lain, juga memiliki 275/kg, namun jika telah diolah harga yang sangat tinggi, berkali-kali lipat menjadi bahkan berjuta-juta kali lipat. Sebagai harganya akan melonjak luar biasa contoh coba bandingkan harga sampai ratusan milyar rupiah. yang sebuah pesawat terbang, muncul jika kita membandingkan harga produk yang memiliki keunggulan Dari uraian di atas terlihat sangat jelas komparatif dan kompetitif sebagai berikut : bahwa sedemikian hebatnya sentuhan 1. Kelapa sawit yang jika dijual per kg teknologi dan inovasi, sehingga mampu hanya laku Rp 800 /kg, namun setelah mendongkrat harga komoditi dari yang melalui sentuhan teknologi berubah tadinya memiliki harga standar, dapat menjadi minyak kelapa sawit harganya melonjak bisa 10 sampai ratusan juta kali melonjak menjadi US$ 744 /MT atau lipat. Sehingga tidak berlebihan bahwa sekitar Rp 10.000/kg, melonjak lebih menurut dari 10 kali lipat negara yang unggul dalam menyerap dan menurut Bank Dunia, negara- 2. Kayu gelondongan yang dihasilkan menerapkan keunggulan kompetetif telah dari penebangan hutan, jika dijual menjadi negara-negara yang maju, unggul (disekpor) langsung, harganya paling dan memimpin dunia seperti Amerika, hanya US$ 40 per m3, akan tetapi jika Jerman, Inggris, Perancis, Kanada, jepang, kayu tersebut telah diolah terlebih dlll dahulu melalui sentuhan teknologi menjadi kayu lapis, maka harganya Strategi Memenangkan Persaingan akan melonjak menjadi US$ 400 per m3, atau melonjak 10 kali lipat. 3. Seonggok besi, baja seberat 1000 kg 82 Di era perdagangan bebas MEA ini, Indonesia harus bersaing dengan negara lain, utamanya Thailand, Vietnam, kalau dijual langsung akan dihargai Myanmar, Laos dan Kamboja. Pesaing Rp 20.000/kg, akan tetapi setelah utama Indonesia di lingkungan ASEAN diolah dengan sentuhan inovasi dan adalah Thailand, karena berbagai produk teknologi menjadi sebuah mobil, maka yang dihasilkan kedua negara mempunyai Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... kesamaan, dimana Thailand membanjiri Indonesia dengan bisa produk 1. Mengoptimalkan produk yang memiliki Keunggulan Komparatif pertanian dan industri dengan harga relatif 2. Mengembangkan dan memaksimalkan lebih murah. Disamping itu Thailand produk yang memiliki Keunggulan memungkinkan membangun industri di Kompetitif Indonesia dengan mendatangkan tenaga 3. Membangun dan mengembangkan kerja asal negaranya guna menekan ongkos pasar dengan 7 pendekatan marketing produksi. Dengan begitu, produk Thailand mix (Marketing Mix-7p) yaitu: Produk, dapat dijual lebih murah. Price, Promotion, Place, Partisipant, Selama ini neraca perdagangan kita Proses, dan Physical Evidence. masih defisit banyak dari Thailand. Kita perlu imbangi defisit ini dengan produkproduk dari Indonesia yang punya kualitas 1. Mengoptimlakan Sebelum kita satu strategi untuk dapat memenangkan membangun persaingan produk/komoditi Thailand adalah Yang memiliki Keunggulan Komparatif dan kreativitas supaya bisa survive. Salah dengan produk fokus dan untuk mengembangkan yang memiliki menggempur pasar Negeri Gajah Putih keunggulan kompetitif, kita juga perlu dengan produk dalam negeri dan harga terus terjangkau. Indonesia, harus produk/komoditi yang memiliki nilai menciptakan produk yang keunggulan memiliki mengekspor juga berkualitas keunikan. Salah buah-buahan Produk/komoditi produk bahan dan menggali tersebut dasar/utama yang menjadi selalu dibutuhkan negara manapun sebagai Namun demikian disamping negara negara dan komparatif. satunya makanan turunan ke Thailand. Thailand, menjaga seperti Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja juga tidak bahan yang langsung dikonsumsi atau juga sebagai bahan baku untuk pembuatan produk/komoditi lainnya. bisa diabaikan, karena mereka masing- Banyak produk/komoditi ekspor masing memiliki produk atau komoditi yang bisa digali dan terus menerus unggulan tersendiri, yang jika kita abaikan dikembangkan diantaranya adalah : bisa 1. Produk pertanian menjadi ancaman besar bagi Indonesia. Adapun persaingan Produk strategi dapat pendekatan yaitu memenangkan ditempuh dalam 3 tersebut diantaranya seperti kedelai, jagung, karet, kopi, kapas, kakau, pisang, ubi, singkong, tebu serta rempah83 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 rempah seperti pala, cengkih, makanan-minuman ohahan, vanilla, lada, dll makanan-minuman kaleng, 2. Produk peternakan Diantaranya makanan adalah, kambing, sapi, ayam, bebek, telur, itik, dll ringan, pakaian, perabotan rumah tangga dll 3. Produk elektronik 3. Produk Hasil Laut Diantaranya adalah televis, radio, Produk hasil laut diantaranya komputer, gadget, lemari es, AC, seperti : udang, tuna, cakalang, infocus, rice coocer, dispencer, lobster, kerapu, kakap merah, mesin cuci dll rumput laut, mutiara dll 4. Produk otomotif/transportasi 4. Produk Hasil hutan Diantaranya adalah mobil, motor, Kayu, rotan, kelapa sawit, bambu truck, dll terbang berikut suku cadangnya 5. Produk hasil tambang bus, kereta, pesawat dll. Besi, alumunium, tembaga, emas, 5. Produk IT nikel, perak, bauksit, uranium, Diantaranya seperti silkon dll laptop/netbook, handphone, tablet, satelit dll 2. Mengembangkan dan Memaksimalkan 6. Produk jasa/konsultan Produk Yang Memiliki Keunggulan Seperti Kompetitif teknologi Produk-produk unggulan yang keunggulan yang memeiliki kompetitif nilai diantaranya informasi, jasa jasa pusat perbelanjaan (mall), 7. Jasa pariwisata Seperti isata alam, wisata alam, adalah wisata 1. Produk Home industry agroindustry, wisata budaya dan Diantaranya adalah produk kerajinan tangan (industri kreatif) seperti kuliner, witasa pusat-pusat/tempat-tempat hiburan lainnya sepatu, tas, keramik, gerabah, asesoris hiasan rumah dll 2. Produk industri Diantaranya adalah 3. Membangun Strategi 7 Mix Setelah : tekstil, furniture (perabot rumah tangga), 84 konstruksi, transportasi, hotel, restoran, pusat- bisa kita kembangkan menjadi produk komoditi Jasa mampu produk/komoditi keunggulan membangun yang komparatif memiliki danm Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... kompetitif tersebut di atas, maka langkah selanjutnya yang tak boleh Menurut dilupakan adalah membangun strategi menyatakan dagang melalui 7 mix. Strategi 7 mix merupakan adalah kegiatan pemasaran melalui ekonomis marketing mix strategy yang (Kotler pelanggan untuk memperoleh dan Armstrong, 1997). produk atau jasa. Selain itu Strategi 7 mix tersebut adalah Monroe (2005) bahwa harga pengorbanan yang dilakukan harga salah satu faktor penting sebagai berikut : konsumen dalam mengambil a. Product (The Services) keputusan untuk melakukan Produk jasa merupakan produk transaksi atau tidak. yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, Harga dikatakan mahal, murah dan dapat memuaskan konsumen. atau biasa-biasa saja dari setiap Sesungguhnya tidak individu tidaklah harus sama, membeli barang atau jasa, tetapi karena tergantung dari persepsi membeli manfaat dari sesuatu yang individu yang dilatar belakangi ditawarkan. yang oleh lingkungan kehidupan dan ditawarkan menunjukkan sejumlah kondisi individu (Schifman and manfaat Kanuk, 2004). pelanggan Pengertian yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya. c. Place b. Price Penetapan harga merupakan Tempat atau lokasi yang suatu hal penting. Perusahaan akan strategis akan menjadi salah melakukan hal ini dengan penuh satu pertimbangan penetapan perusahaan harga akan dapat mempengaruhi terjangkau pendapatan total dan biaya. Harga namun merupakan faktor utama penentu menjadikan biaya rental atau posisi dan harus diputuskan sesuai investasi dengan pasar sasaran, bauran ragam semakin produk, biaya lokasi tersebut dapat dan persaingan. karena pelayanan, serta keuntungan karena oleh mudah konsumen, sekaligus tempat mahal. terkompensasi bagi juga menjadi Tingginya dengan 85 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 reducing biaya marketing, tinggi. Kebutuhan konsumen sebaliknya lokasi yang kurang terhadap karyawan berkinerja strategis akan membutuhkan tinggi biaya marketing lebih mahal konsumen untuk menarik konsumen agar Kemampuan berkunjung. (pengetahuan) yang baik, akan Dekorasi dan akan menyebabkan puas dan loyal. knowledge desain sering menjadi daya menjadi kompetensi dasar tarik tersendiri bagi para target dalam internal perusahaan dan konsumen. Kondisi bangunan pencitraan yang baik di luar. juga menjadi persyaratan yang Faktor penting lainnnya dalam memberikan kenyamanan. people adalah attitude dan motivasi dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth d. Promotion akan terjadi pada saat terjadi Promosi merupakan suatu kontak antara karyawan dan aktivitas dan yang konsumen. materi dalam Attitude sangat aplikasinya penting, dapat diaplikasikan menggunakan teknik, dibawah dalam berbagai bentuk, seperti pengendalian penampilan karyawan, suara penjual/produsen, yang dapat dalam bicara, body language, mengkomunikasikan informasi ekspresi wajah, dan tutur kata. persuasif yang menarik tentang Sedangkan motivasi karyawan produk yang ditawarkan oleh diperlukan untuk mewujudkan penjual/produsen, baik secara penyampaian pesan dan jasa langsung yang ditawarkan pada level pihak maupun yang melalui dapat yang diekspetasikan. mempengaruhi pembelian. f. Process e. People Process, mutu layanan jasa 86 People merupakan aset utama sangat bergantung pada proses dalam industri jasa, terlebih penyampaian lagi people yang merupakan konsumen. Mengingat bahwa karyawan dengan performance penggerak jasa kepada perusahaan jasa Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... adalah karyawan itu sendiri, menjadi syarat utama maka untuk menjamin mutu perusahaan jasa dengan kelas layanan (quality assurance), market khusus. seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur Multiflier Effek Nilai Tambah yang terstandarisasi oleh karyawan Nilai tambah memiliki multiflier yang yang luar berkompetensi, berkomitmen, dan loyal biasa dahsyat, mampu mendongkrak harga ke tingkat harga terhadap perusahaan tempatnya yang paling bekerja. terbayangkan, tinggi dan sehingga tak mampu mendongkrak nilai outcome, benefit dan dampak yang juga luar biasa g. Physical Evidence dahsyat bagi suatu negera. Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik Bayangkan Jepang, yang menjadi persyaratan yang memiliki bernilai tambah bagi konsumen sangat terbatas, setelah kalah perang dalam perusahaan jasa yang pada tahun 1945 karena di bom memiliki karakter. Perhatian sekutu, terhadap interior, perlengkapan sederhana ia akan terpuruk, namun bangunan, termasuk lightning ternyata diluar dugaan, system, dan tata ruang yang tuntutan hidup dan lapang bangsanya sumberdaya mestinya yang alam yang menurut karena keasadaran perhatian dan dapat sumberdaya mood masyarakatnya sadar dan bangkit dari mempengaruhi alam pengunjung. Bangunan harus keterpurukan dapat membuat menciptakan dengan suasana tidak logika menjadi penting yang negara memiliki apa-apa, untuk maka kemudian terobosan-terobosan dan memperhatikan lompatan berpikir yang tidak lazim, sehingga sehingga akhirnya mampu menjadi pengalaman bangsa yang memiliki SDM yang kepada pengunjung dan dapat handal, unggul, inovatif, kreatif dan memberikan nilai tambah bagi produktif, sehingga menjadi bangsa ambience memberikan pengunjung, khususnya 87 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 yang unggul, leading dalam inovasi, serta maju dan makmur. Ekspor Jepang ke Amerika Serikat meningkat 21,4 persen pada bulan Dengan SDM yang unggul tersebut ia April. Laju pertumbuhan ini sama mampu terbosan- dengan bulan sebelumnya. Sebaliknya, terobosan di bidang teknologi produk, pengiriman ke Cina, mitra dagang sehingga memiliki nilai tambah yang terbesar Jepang, naik 2,4 persen pada tinggi, bulan April 2015. menciptakan seperti produk otomotif diantaranya seperti mobil dan motor yang membanjiri hampir setiap Ekspor Jepang ke menyumbang sampai angkasa, pengiriman Jepang, hanya tumbuh 6 padahal baku baku untuk pembuatan persen atau lebih rendah daripada produk tersebut diimpor dari berbagai kenaikan di bulan Maret, yang sebesar negara termasuk dari Indonesia. 6,7 persen. Bukti keunggulan tersebut ditunjukkan Kunci Mampu Mewujudkan Nilai dalam neraca perdagangan ekspornya Tambah ruang dari yang negara; Information Teknologi (IT) teknologi lebih Asia, setengah yang terus meningkat. Adapun kunci dasar untuk Menurut harian TEMPO.CO, Ekspor mewujudkan nilai tambah tersebut Jepang dapat dikelompokkan ke dalam 3 bulan April 2015 naik dibandingkan dengan periode yang kategori yaitu : sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ditopang oleh pengiriman ke pasar Amerika Serikat (AS). 1. Keinginan yang kuat berubah untuk (perubahan mindset/paradigma berpikir) ke Data Departemen Keuangan Jepang arah yang lebih maju menunjukkan ekspor tumbuh 8 persen dibanding tahun sebelumnya (year on Keinginan year). berubah merupakan modal utama Angka ketimbang 88 ini estimasi lebih para tinggi ekonom bagi yang seseorang kuat bahkan untuk suatu dalam jajak pendapat Reuters, yakni negara, jika ia ingin merubah sebesar 6,4 persen. jalan hidupnya ke arah yang lebih Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... baik. Perhatikan Jepang, yang memenangkan dan unggul dalam setelah bangsanya hancur di bom, suatu persaingan. Coba lihat namun karena keinginan yang negara-negara kuat untuk berubah, maka ia Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, mampu bangkit kembali sebagai Perancis, negara industri yang disegani sekarang bangsa lain. mereka maju seperti Kanada, Korea unggul bahkan dan China, karena juga didukung dengan anggaran yang 2. Daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi memadai untuk melakukan suatu riset, walaupun riset tersebut menelan biaya yang tidak sedikit. Inivasi adalah kunci utama untuk Namun bisa dan membuahkan hasil dan mampu Perhatikan menghasilkan terobosan inovasi, bagaimana akhirnya Nokia yang hasilnya sudah bisa diduga bahwa pada era tahun 90 berjaya, namun mereka akan layak mendapatkan karena dengan imbalannya berupa unggul baik mengabaikan dalam hal penguasaan teknologi eksis, maju berkembangan. ia kejayaannya terlena dan setelah inovasi, akhinya ia runtuh dan maupun jatuh persaingan bisnis. memalukan akhirnya Contoh dibeli lainnya sebelum dalam riset tersebut memenangkan Microsoft. dan Kesimpulan Jepang yang setelah bangsanya Berdasarkan kalah karena kesimpulan yang bisa diambil agar kualitas SDM-nya yang handal bangsa Indonesia unggul dan keluar dan mampu membuat terobosan sebagai inovasi persaingan global adalah kita harus perang, di Jerman namun bidang teknologi, akhinya kembali leading di bidang mampu ekonomi dan industry. komparatif uraian pemenang merubah menjadi di dalam atas, era keunggulan keunggulan kompetitif, sehingga produk/komoditi 3. Dukungan anggaran yang yang dihasilkan keunggulan lebih mendukung dan memadai dengan memiliki nilai tambah dan Dukungan anggaran biaya adalah nilai jual yang sangat tinggi. kunci terakhir dan penentu untuk 89 Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883 Volume III, No. 01, Februari 2016 Perbedaan diantara kedua unggulan lompatan berpikir dan terobosan- tersebut terobosan riset dengan membentuk dapat dirangkum dan digambarkan dalam table 1. lembaga-lembaga riset unggulan untuk menciptakan produk/komoditi Saran Untuk bisa unggul dan menjadi pemenang, Indonesia harus segera melakukan hal-hal berikut : 1. Mendobrak dan kerunggulan yang memiliki kompetetif yang tinggi. 3. Pemerintah perlu pula mendukung dari baik usaha mikro, kecil, menengah paradigma lama untuk membangun bahkan besar dengan dukungan dan paradigma mampu kucuran anggaran untuk melakukan menciptakan kreatifitas dan inovasi riset dan pengembangan produk produk/komoditi melalui sentuhan agar teknologi yang tinggi. kompetetif yang tinggi baru keluar untuk memiliki keunggulan 2. Indonesia perlu melakukan Tabel 1. Keunggulan Komparatif dan Keunggulan Kompetitif 1 Jenis Jenis Keunggulan Aktifitas Komparatif Kerja Keras 2 Kompetitif No Kerja Cerdas Daftar Pustaka Amstrong, G & Kotler P. 1997, Prinsip-prinsip pemasaran, cetakan pertama Jakarta: Erlangga Keegan, Wareen J. 1995. Manajemen Pemasaran Global. Edisi kenam, Jakarta : PT. Prehallindo, Jakarta Monroe, Allard C.R Van Riel et al. (2005). Marketing Antecedent of Industrial Brand Equity: An 90 Sentuhan Kerja Sentuhan otot (tenaga dan kesungguhan) Sentuhan otak/Pemikiran (Inovasi dan teknologi) Nilai Barang Nilai Standar Harga Barang Biasa Nilai Lebih Luar Biasa Empirical Investigation in Specialty Chemical. Industrial Marketing Management (12) 841-847. Porter, M. (1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. New York: Free Press. Rinaldy, Eddie, 2008. Membaca Neraca Bank, Cetakan Pertama, Karya Gemilang, Jakarta, hal 25 Asep Candra Hidayat, Strategi Memenangkan Persaingan Global Dengan ... Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall Stalk, G. (1988). Time: The Next Source of Competitive Advantage. Harvard Business Review. 91