keputusan presiden republik indonesia nomor

advertisement
www.hukumonline.com
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 57 TAHUN 1966
TENTANG
OTORITA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG BALAI IBUKOTA JAKARTA
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Membaca:
Surat Menteri Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tanggal 3 Maret 1966 Nomor 225/B/k/BKD/66;
Menimbang:
a.
bahwa pembangunan gedung Balai Ibukota Jakarta adalah merupakan Proyek Nasional yang harus
menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia;
b.
bahwa berhubung kedudukan pembangunan proyek ini bersifat Nasional, maka pembangunannya harus
didukung oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dengan pengerahan segenap potensi yang ada di
masyarakat.
c.
bahwa oleh karenanya perlu dibentuk satu badan Otorita yang bertugas melaksanakan pembangunan
Proyek tersebut dan mengusahakan pembiayaan pembangunan yang diperlukan;
Mengingat:
1.
Pasal 4 ayat (1) Undang-undang Dasar;
2.
Undang-undang Nomor 10 tahun 1964 tentang Penempatan Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik
Indonesia;
3.
Keputusan Presiden Nomor 20 tahun 1966 tentang Penempatan Balai Kota Raja Jakarta;
4.
Keputusan Presidium Nomor 55 tahun 1966 tentang Pernyataan Pembangunan Proyek Gedung Balai
Ibukota Jakarta sebagai Proyek Mandataris dan Proyek Vital.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERTAMA:
a.
Membentuk "OTORITA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG BALAI IBUKOTA JAKARTA ", yang
selanjutnya dalam keputusan ini disebut "OTORITA" dan menempatkan langsung di bawah pengawasan
Presiden Republik Indonesia.
b.
Pimpinan Umum daripada pelaksanaan diserahkan kepada Major Jenderal Dr. Soemarno Sosroatmodjo,
Menteri Dalam Negeri/Menteri Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, selaku Ketua Umum Otorita.
c.
Mengangkat Saudara Jusuf Muda Dalam, Menteri Urusan Bank Sentral untuk duduk dalam Otorita
1/3
www.hukumonline.com
sebagai Anggota Pimpinan Umum.
d.
Susunan keanggotaan selengkapnya akan ditentukan lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.
KEDUA:
Pimpinan Umum Otorita dalam melaksanakan tugasnya dapat menunjuk atau mengangkat tenaga ahli dan
tenaga pembantu lainnya yang diperlukan untuk melancarkan jalannya pekerjaan.
KETIGA:
a.
Otorita adalah Badan Hukum yang berhak melakukan usaha-usahanya berdasarkan keputusan ini;
b.
Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan dalam keputusan ini, maka terhadap Otorita berlaku.
KEEMPAT:
Otorita bertugas memimpin dan melaksanakan pembangunan Gedung Balai Ibukota Jakarta yang representatif
dan mencerminkan keagungan serta kepribadian bangsa Indonesia.
KELIMA:
a.
Otorita mengadakan usaha-usaha di segala bidang dengan mengerahkan semua funds dan forces,
terutama di Daerah Jakarta maupun di daerah-daerah melalui Pemerintah Daerah masing-masing untuk
memperoleh sumber-sumber keuangan guna pembiayaan pembangunan Gedung Balai Ibukota Jakarta.
b.
Untuk melakukan usahanya kepada Otorita diberikan wewenang:
1.
Mengadakan usaha funds-raising dengan cara pemungutan sumbangan, penghimpunan dana dan
usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan kebijaksanaan
umum Pemerintah.
2.
Mengadakan perjanjian pinjaman dan perjanjian usaha dengan badan-badan resmi ataupun swasta
baik di dalam maupun diluar negeri.
KEENAM:
Demi suksesnya pembangunan proyek ini, maka kepada seluruh potensi pemerintah maupun swasta di pusat
dan didaerah serta segenap lapisan masyarakat diharapkan untuk memberikan bantuan dan fasilitas yang
diperlukan.
KETUJUH:
Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam keputusan ini akan diatur dan ditetapkan oleh Menteri
Dalam Negeri Menteri Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
KEDELAPAN:
Surat Keputusan ini mulai berlaku pada hari ditetapkan.
2/3
www.hukumonline.com
Ditetapkan Di Jakarta,
Pada Tanggal 17 Maret 1966
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SUKARNO
3/3
Download