LAPORAN KHUSUS KONAS II PERDAFKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Farmakologi Klinik) Dihadiri oleh sekitar 430 peserta dari berbagai spesialis, dokter, dan farmakologis, acara selama 2 hari ini dimulai pada Sabtu, 29 Januari 2011, pkl 08.30 WIB. Beragam topik kedokteran terapan yang terutama dikhususkan bagi dokter yang bekerja di pelayanan tingkat primer ini disampaikan oleh para ahli dari beberapa daerah di Indonesia. Tema KONAS kali ini adalah “Peningkatan Kompetensi Penggunaan Obat melalui Pemahaman Farmakologi Klinik.” Beberapa topik pilihan : Aspek Farmakologi Tamsulosin untuk Benign Prostatic Hyperplasia/BPH - Prof. Dr.Iwan Dwiprahasto. PhD, SpFK • Sekitar seperempat pria usia > 45 tahun mengalami gejala saluran kemih bawah (International Prostatic Symptom Score / IPSS > 7). Pada usia 60 tahun insidensnya meningkat menjadi 50 - 60%. Sedangkan pada pria usia 70 - 80 tahun sekitar 80 - 90% mengalami gejala tersebut. 146 • Reseptor α1 lebih banyak terdapat pada saluran kemih. Tamsulosin bekerja selektif pada α1 dengan aksi panjang. Penelitian awal menunjukkan tamsulosin memiliki afinitas 10 kali lebih tinggi pada reseptor α1 dibandingkan α2. • Absorpsi tamsulosin HCl kapsul 0,4 mg secara esensial lengkap (> 90%) pada kondisi puasa dan menunjukkan kinetik linear. Kadar mantap dicapai pada hari ke-5 setelah pemberian harian. Pemberian bersama makanan mempengaruhi kadar puncak. Tmax 4-5 jam saat puasa, namun memanjang menjadi 6-7 jam jika diberikan bersama makanan. • Distribusinya ke cairan ekstraselular. Penelitian in vitro tidak menunjukkan adanya interaksi dengan berbagai obat. Tamsulosin dimetabolisme ekstensif dengan sitokrom P450. Namun profil metabolit belum diketahui dengan pasti. Ekskresi sebagian besar melalui ginjal. Sekitar < 10 % diekskresi dalam urin dalam bentuk utuh. Obat penghambat metabolisme enzim, misalnya ketokonazol dan cimetidine meningkatkan paparan terhadap tamsulosin. • Kendala perubahan farmakokinetik tamsulosin jika diberikan bersama makanan berhasil diatasi dengan teknologi OCAS (Oral Control Absorption System). Teknologi ini menggunakan lapisan gel untuk melindungi obat sehingga tidak diabsorpsi di lambung melainkan di kolon, sehingga makanan tidak mempengaruhi profil farmakokinetik tamsulosin. Pelepasan obat menjadi lebih stabil dalam 24 jam, sehingga efek samping akibat kadar awal yang tinggi dapat dikurangi. • Pemberian pada pasien disfungsi ginjal tidak memerlukan penyesuaian dosis, namun tidak dianjurkan pada pasien dengan klirens kreatinin < 10 mL/menit karena belum ada datanya. Selain itu juga belum ada data pada pasien gangguan fungsi hati berat, sehingga tidak direkomendasikan. CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 LAPORAN KHUSUS • Pada uji klinik terhadap 1.486 pasien BPH, tamsulosin 0,4 dan 0,8 mg/hari selama 13 minggu menghasilkan penurunan skor gejala AUA dibandingkan plasebo dan peningkatan aliran urin. Namun setelah obat dihentikan, seluruh gejala muncul seperti semula, sehingga bersifat simtomatik. • Tamsulosin diindikasikan sebagai terapi gejala dan tanda BPH. Profil keamanan jangka panjang belum diketahui. • • Tamsulosin : The First-Line Treatment for Symptomatic BPH - Dr.Chaidir A Mochtar SpU, PhD • Walaupun gejala saluran kemih bawah makin meningkat pada pasien usia lanjut, namun hanya sekitar 25% orang usia > 80 tahun yang mendapat terapi untuk BPH. • Alpha blocker berkerja menghambat reseptor α1 pada otot prostat sehingga mengurangi penurunan tonus otot polos prostat (komponen dinamis) • Perbandingan tidak langsung menunjukkan efektifitas tamsulosin sebanding dengan alpha blocker lainnya dalam hal mengurangi gejala dan tanda BPH (penurunan skor IPSS rerata : 3 poin). Namun efek samping tamsulosin - rasa pusing, hipotensi, kelelahan, dsb.lebih rendah, • Penggunaan alpha blocker (termasuk tamsulosin) menyebabkan sindrom intraoperative floppy iris, sehingga menyulitkan operasi katarak; hal tersebut harus dievaluasi sebelum operasi katarak. Terapi alpha blocker umumnya dihentikan sebelum operasi mata. • Penelitian tamsosulin vs doxazosin di Indonesia menunjukkan efektifitas tamsulosin lebih tinggi secara bermakna dalam hal penurunan skor IPSS (p< 0,01) dengan efek samping terhadap tekanan darah yang lebih rendah. • Saat ini tamsulosin merupakan terapi lini pertama gejala saluran kemih bawah yang diduga disebabkan BPH. Incretin Therapy in T2DM, Role of DPP-4 Inhibitors - Dr.Freddy Wilmana, MFPM, SpFK • Incretin merupakan hormon yang dikeluarkan di saluran cerna, merangsang sel alfa dan beta pankreas. Setelah makan, incretin ( GLP-1) akan disekresi dari sel L di jejunum dan ileum, sehingga insulin terstimulasi dan glukagon terhambat. Pada pasien DM, sekresi incretin menurun. • GLP-1 dan GIP memiliki masa hidup pendek (1-2 menit) dan diaktivasi dengan DPP-4. CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 • • Pemberian penghambat DPP-4 akan memperlama masa kerja GLP-1. Penghambat DPP4 (sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin, dsb) dapat menangani abnormalitas pankreas, termasuk penurunan fungsi sel beta. Penghambat DPP-4 memperpanjang masa kerja hormon incretin (GLP-1 dan GIP) menghasilkan perangsangan sel beta dan alfa lebih lama, sehingga kadar insulin lebih tinggi dan glukagon lebih rendah. GLP-1 mimetic : exenatide. Kerugiannya yaitu hanya diberikan secara injeksi, sedangkan penghambat DPP-4 dapat diberikan secara oral. Sitagliptin masih dapat diberikan pada pasien dengan peningkatan klirens kreatinin hingga 30 mL/menit dengan penyesuaian dosis. Pada pasien gangguan fungsi hati berat tidak direkomendasi. Insidens hipoglikemia sitagliptin sebanding dengan plasebo (1,2 vs 0,9%) karena jika pasien tidak makan, produksi GLP-1 tidak terjadi sehingga obat tidak bekerja. Sitagliptin juga bersifat weight neutral. Aspek Farmakologi Klinik Drospirenon sebagai Progesteron Baru - dr.Suharti K. Suherman, SpFK • Progesteron alamiah memiliki kekurangan, yaitu absorpsi, metabolisme, dan ekskresi terlalu cepat. Oleh sebab itu dibuat progestogen sintetik (golongan progestin) . • Drospirenon merupakan golongan spirolactone, yaitu progestogen sintetik golongan terbaru. • Drospirenon memiliki sifat progestogenik dan antiandrogenik, serta antimineralokortikoid (hingga 8 kali lipat spironolakton). Drospirenon tidak memiliki efek estrogenik /androgenik. • Keuntungan efek antimineralokortikoid drospirenon adalah menghambat reseptor aldosteron sehingga tidak terjadi retensi cairan, mengurangi pembengkakan, dan mengurangi nyeri payudara. • Sebagai obat tunggal, bioavailabilitas absolut ± 76%. Pemberian bersama makanan • tidak mengganggu absorpsi. Metabolisme di hati (sebagian kecil oleh CYP3A4). Cmax 1,5 jam, dengan T1/2 terminal 32 jam. Ekskresi sebagian besar melalui feses dibandingkan urin. • Hasil uji klinik acak, multisenter drospirenon vs etinilestradiol menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok dalam hal gangguan haid. Namun perubahan berat badan, nafsu makan, dan well being lebih baik pada kelompok drospirenon. Manfaat Drospirenon Sebagai Kontrasepsi pada Perempuan Usia Reproduksi dan Terapi Hormon pada Menopause - DR. dr.Andon Hestiantoro SpOG(K) • Drospirenon selalu dikombinasi dengan etinilestradiol sebagai kontrasepsi pada wanita, sebab jika drospirenon diberikan tunggal sulit untuk mencapai siklus haid, walaupun dapat memberikan efek kontraseptif memadai. Kombinasi berupa : 30 mcg etinil estradiol (EE) + 3 mg drospirenon = 21 + 7 hari. Atau dosis EE lebih rendah (20mcg) = 24 + 4 hari. • Kombinasi drospirenon+EE tidak menaikkan berat badan dan tidak berefek terhadap tekanan darah, serta perubahan profil lipid lebih minimal dibandingkan levnogestrel+ EE. Selain itu karena memiliki efek antiandrogenik, keluhan kulit berminyak dan akne akan berkurang. • Karena efek kombinasi EE + drospirenon terhadap gejolak hormonal lebih kecil, maka sindrom pre-menstruasi lebih minimal. • Kombinasi drospirenon + estradiol untuk mengatasi keluhan saat menopause. Kombinasi tersebut dapat mengatasi hot-flashes dan efek peningkatan berat badan dapat diminimalkan. Parameter osteoporosis juga dapat dijaga. • Manfaat drospirenon : kontrasepsi (kombinasi EE) , non-kontrasepsi (terapi acne, sindrom pre-menstruasi), serta pada kondisi menopause (kombinasi estradiol). Rational Combination of Aliskiren as AntiHypertension Therapy - dr. J. Hudyono, MS., SpOk., MFPM • Aliskiren adalah obat antihipertensi baru dengan mekanisme kerja Direct Renin Inhibitor (DRI) • Mengutamakan pemberian rasional, yaitu dalam bentuk kombinasi dalam 1 pil - Single Pill Combination (SPC). • Terapi kombinasi rasional adalah kombinasi obat dari kelas berbeda yang memiliki efek sinergis atau additive dan memiliki profil mengurangi reaksi efek hemodinamik dan atau metabolik yang tidak diinginkan dari penggunaan satu obat. • Contoh kombinasi Aliskiren, yaitu: - Aliskiren + Diuretik (HCT) - Aliskiren + ARB (Angiotensin Receptor Blockers - Valsartan) - Aliskiren + CCB (Calcium Channel Blockers - Amlodipin) 147 LAPORAN KHUSUS • SPC dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna dibandingkan monoterapi dan dari segi cost effectiveness lebih baik dibandingkan monoterapi. • Faktor lain yang dapat memperbaiki cost effectiveness pengobatan hipertensi, antara lain kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. - Lebih efektif dan efek samping lebih rendah • Dapat mengcounteract efek negative feedback dari inhibisi ACE1/ARB RAAS • Perbandingan DRI dengan mekanisme obat lain: • DRI bekerja menghambat perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1 • Saat ini mekanisme metabolisme DRI belum dapat ditentukan, menunggu hasil penelitian terakhir. • Angotensin II mempunyai efek negative (-) feedback ke ginjal sebagai Renin-release inhibitor. • Secara evidence based, SPC lebih baik dibandingkan monoterapi. Contohnya kombinasi Aliskiren + HCT lebih baik dalam segi efektivitas dan juga efek samping dibandingkan dengan monoterapi HCT, seperti telah dibuktikan dalam studi ALOFT dan AVOID. • Dalam semua studi tersebut, SPC terbukti dapat menurunkan darah secara bermakna; kejadian efek samping berat seperti gagal jantung, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada monoterapi. • Aliskiren sangat efektif menurunkan tekanan darah, serta dapat mengurangi kerusakan organ pada akhir pengobatan. • Aliskiren menempel pada active site Renin, sehingga Angiotensinogen tidak dapat menempel ke Renin dan tidak terjadi perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1. • Studi klinik ASPIRE HIGHER adalah penelitian Aliskiren sebagai organ protector. • Di studi ALLAY, Aliskiren menghasilkan penurunan LVMI yang lebih bermakna dibandingkan dengan monoterapi Losartan. • Sponsor dari Rasilez® (Aliskiren) - Novartis. Sesi Khusus: Direct Renin Inhibitors and Organ Protection - Jose Roesma, MD, PhD • Lebih menguntungkan dibandingkan dengan antihipertensi lain, karena : - Menghambat di “hulu” - Dapat menghindari efek metabolik karena menghambat di awal metabolisme renin 148 Uji Klinik Susu Formula yang Disuplementasi Gangliosida untuk Perkembangan Otak Bayi - Dr. dr. Dida Akhmad Gurnida, M.Kes., SpA (K) • Gizi bayi < 6 bulan sangat penting untuk perkembangan otak (kognitif) bayi. • Sumber zat gizi hendaknya ideal, komposisi seimbang, cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi s/d usia 6 bulan. • Bayi dengan ASI eksklusif tingkat perkembangan kognitifnya lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif. • Berdasarkan hasil survai hanya ±3.8% bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, mayoritas ibu memberikan ASI eksklusif kurang dari 4 bulan. • Pemberian susu kepada bayi digantikan dengan susu formula; penjualan susu formula bayi bertambah 3 kali lipat di tahun 1997. • Sejumlah 27.3% balita mengalami malnutrisi • Telah ditemukan bahwa salah satu faktor utama yang dapat mengganggu tumbuh kembang bayi adalah kandungan gangliosida (GA) pada ASI dan susu formula. • GA ASI sangat berbeda bermakna dengan susu formula biasa; penelitian dilakukan dengan menambahkan GA ke dalam susu formula • Fungsi GA: - Berperan dalam pembentukan struktur dan fungsi sinaps - Membantu proses transmisi sel saraf melalui pengikatan molekul-molekul transmiter dengan membran sinap. - Terkait dengan neuritogenesis - Berperan dalam proses pembentukan memori dan menjadi substrat pembentuk lapisan saraf dalam menghasilkan fungsi kognitif • Penelitian acak-buta ganda membandingkan susu formula biasa dengan susu formula + GA yang konsentrasinya hampir sama dengan ASI, hasilnya : - kemampuan lokomotor, interaksi sosial, pendengaran dan bahasa tidak berbeda bermakna - koordinasi tangan dan mata, IQ performa lebih baik bermakna pada suplementasi GA • GA meningkatkan tingkat perkembangan IQ Kebijakan Pengawasan Obat - Dra. Kustantinah, Apt., M.AptSc (Kepala BPOM RI) • Tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS) 2006 : CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 LAPORAN KHUSUS • Pada uji klinik terhadap 1.486 pasien BPH, tamsulosin 0,4 dan 0,8 mg/hari selama 13 minggu menghasilkan penurunan skor gejala AUA dibandingkan plasebo dan peningkatan aliran urin. Namun setelah obat dihentikan, seluruh gejala muncul seperti semula, sehingga bersifat simtomatik. • Tamsulosin diindikasikan sebagai terapi gejala dan tanda BPH. Profil keamanan jangka panjang belum diketahui. • • Tamsulosin : The First-Line Treatment for Symptomatic BPH - Dr.Chaidir A Mochtar SpU, PhD • Walaupun gejala saluran kemih bawah makin meningkat pada pasien usia lanjut, namun hanya sekitar 25% orang usia > 80 tahun yang mendapat terapi untuk BPH. • Alpha blocker berkerja menghambat reseptor α1 pada otot prostat sehingga mengurangi penurunan tonus otot polos prostat (komponen dinamis) • Perbandingan tidak langsung menunjukkan efektifitas tamsulosin sebanding dengan alpha blocker lainnya dalam hal mengurangi gejala dan tanda BPH (penurunan skor IPSS rerata : 3 poin). Namun efek samping tamsulosin - rasa pusing, hipotensi, kelelahan, dsb.lebih rendah, • Penggunaan alpha blocker (termasuk tamsulosin) menyebabkan sindrom intraoperative floppy iris, sehingga menyulitkan operasi katarak; hal tersebut harus dievaluasi sebelum operasi katarak. Terapi alpha blocker umumnya dihentikan sebelum operasi mata. • Penelitian tamsosulin vs doxazosin di Indonesia menunjukkan efektifitas tamsulosin lebih tinggi secara bermakna dalam hal penurunan skor IPSS (p< 0,01) dengan efek samping terhadap tekanan darah yang lebih rendah. • Saat ini tamsulosin merupakan terapi lini pertama gejala saluran kemih bawah yang diduga disebabkan BPH. Incretin Therapy in T2DM, Role of DPP-4 Inhibitors - Dr.Freddy Wilmana, MFPM, SpFK • Incretin merupakan hormon yang dikeluarkan di saluran cerna, merangsang sel alfa dan beta pankreas. Setelah makan, incretin ( GLP-1) akan disekresi dari sel L di jejunum dan ileum, sehingga insulin terstimulasi dan glukagon terhambat. Pada pasien DM, sekresi incretin menurun. • GLP-1 dan GIP memiliki masa hidup pendek (1-2 menit) dan diaktivasi dengan DPP-4. CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 • • Pemberian penghambat DPP-4 akan memperlama masa kerja GLP-1. Penghambat DPP4 (sitagliptin, vildagliptin, saxagliptin, dsb) dapat menangani abnormalitas pankreas, termasuk penurunan fungsi sel beta. Penghambat DPP-4 memperpanjang masa kerja hormon incretin (GLP-1 dan GIP) menghasilkan perangsangan sel beta dan alfa lebih lama, sehingga kadar insulin lebih tinggi dan glukagon lebih rendah. GLP-1 mimetic : exenatide. Kerugiannya yaitu hanya diberikan secara injeksi, sedangkan penghambat DPP-4 dapat diberikan secara oral. Sitagliptin masih dapat diberikan pada pasien dengan peningkatan klirens kreatinin hingga 30 mL/menit dengan penyesuaian dosis. Pada pasien gangguan fungsi hati berat tidak direkomendasi. Insidens hipoglikemia sitagliptin sebanding dengan plasebo (1,2 vs 0,9%) karena jika pasien tidak makan, produksi GLP-1 tidak terjadi sehingga obat tidak bekerja. Sitagliptin juga bersifat weight neutral. Aspek Farmakologi Klinik Drospirenon sebagai Progesteron Baru - dr.Suharti K. Suherman, SpFK • Progesteron alamiah memiliki kekurangan, yaitu absorpsi, metabolisme, dan ekskresi terlalu cepat. Oleh sebab itu dibuat progestogen sintetik (golongan progestin) . • Drospirenon merupakan golongan spirolactone, yaitu progestogen sintetik golongan terbaru. • Drospirenon memiliki sifat progestogenik dan antiandrogenik, serta antimineralokortikoid (hingga 8 kali lipat spironolakton). Drospirenon tidak memiliki efek estrogenik /androgenik. • Keuntungan efek antimineralokortikoid drospirenon adalah menghambat reseptor aldosteron sehingga tidak terjadi retensi cairan, mengurangi pembengkakan, dan mengurangi nyeri payudara. • Sebagai obat tunggal, bioavailabilitas absolut ± 76%. Pemberian bersama makanan • tidak mengganggu absorpsi. Metabolisme di hati (sebagian kecil oleh CYP3A4). Cmax 1,5 jam, dengan T1/2 terminal 32 jam. Ekskresi sebagian besar melalui feses dibandingkan urin. • Hasil uji klinik acak, multisenter drospirenon vs etinilestradiol menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok dalam hal gangguan haid. Namun perubahan berat badan, nafsu makan, dan well being lebih baik pada kelompok drospirenon. Manfaat Drospirenon Sebagai Kontrasepsi pada Perempuan Usia Reproduksi dan Terapi Hormon pada Menopause - DR. dr.Andon Hestiantoro SpOG(K) • Drospirenon selalu dikombinasi dengan etinilestradiol sebagai kontrasepsi pada wanita, sebab jika drospirenon diberikan tunggal sulit untuk mencapai siklus haid, walaupun dapat memberikan efek kontraseptif memadai. Kombinasi berupa : 30 mcg etinil estradiol (EE) + 3 mg drospirenon = 21 + 7 hari. Atau dosis EE lebih rendah (20mcg) = 24 + 4 hari. • Kombinasi drospirenon+EE tidak menaikkan berat badan dan tidak berefek terhadap tekanan darah, serta perubahan profil lipid lebih minimal dibandingkan levnogestrel+ EE. Selain itu karena memiliki efek antiandrogenik, keluhan kulit berminyak dan akne akan berkurang. • Karena efek kombinasi EE + drospirenon terhadap gejolak hormonal lebih kecil, maka sindrom pre-menstruasi lebih minimal. • Kombinasi drospirenon + estradiol untuk mengatasi keluhan saat menopause. Kombinasi tersebut dapat mengatasi hot-flashes dan efek peningkatan berat badan dapat diminimalkan. Parameter osteoporosis juga dapat dijaga. • Manfaat drospirenon : kontrasepsi (kombinasi EE) , non-kontrasepsi (terapi acne, sindrom pre-menstruasi), serta pada kondisi menopause (kombinasi estradiol). Rational Combination of Aliskiren as AntiHypertension Therapy - dr. J. Hudyono, MS., SpOk., MFPM • Aliskiren adalah obat antihipertensi baru dengan mekanisme kerja Direct Renin Inhibitor (DRI) • Mengutamakan pemberian rasional, yaitu dalam bentuk kombinasi dalam 1 pil - Single Pill Combination (SPC). • Terapi kombinasi rasional adalah kombinasi obat dari kelas berbeda yang memiliki efek sinergis atau additive dan memiliki profil mengurangi reaksi efek hemodinamik dan atau metabolik yang tidak diinginkan dari penggunaan satu obat. • Contoh kombinasi Aliskiren, yaitu: - Aliskiren + Diuretik (HCT) - Aliskiren + ARB (Angiotensin Receptor Blockers - Valsartan) - Aliskiren + CCB (Calcium Channel Blockers - Amlodipin) 147 LAPORAN KHUSUS • SPC dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna dibandingkan monoterapi dan dari segi cost effectiveness lebih baik dibandingkan monoterapi. • Faktor lain yang dapat memperbaiki cost effectiveness pengobatan hipertensi, antara lain kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. - Lebih efektif dan efek samping lebih rendah • Dapat mengcounteract efek negative feedback dari inhibisi ACE1/ARB RAAS • Perbandingan DRI dengan mekanisme obat lain: • DRI bekerja menghambat perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1 • Saat ini mekanisme metabolisme DRI belum dapat ditentukan, menunggu hasil penelitian terakhir. • Angotensin II mempunyai efek negative (-) feedback ke ginjal sebagai Renin-release inhibitor. • Secara evidence based, SPC lebih baik dibandingkan monoterapi. Contohnya kombinasi Aliskiren + HCT lebih baik dalam segi efektivitas dan juga efek samping dibandingkan dengan monoterapi HCT, seperti telah dibuktikan dalam studi ALOFT dan AVOID. • Dalam semua studi tersebut, SPC terbukti dapat menurunkan darah secara bermakna; kejadian efek samping berat seperti gagal jantung, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pada monoterapi. • Aliskiren sangat efektif menurunkan tekanan darah, serta dapat mengurangi kerusakan organ pada akhir pengobatan. • Aliskiren menempel pada active site Renin, sehingga Angiotensinogen tidak dapat menempel ke Renin dan tidak terjadi perubahan Angiotensinogen menjadi Angiotensin 1. • Studi klinik ASPIRE HIGHER adalah penelitian Aliskiren sebagai organ protector. • Di studi ALLAY, Aliskiren menghasilkan penurunan LVMI yang lebih bermakna dibandingkan dengan monoterapi Losartan. • Sponsor dari Rasilez® (Aliskiren) - Novartis. Sesi Khusus: Direct Renin Inhibitors and Organ Protection - Jose Roesma, MD, PhD • Lebih menguntungkan dibandingkan dengan antihipertensi lain, karena : - Menghambat di “hulu” - Dapat menghindari efek metabolik karena menghambat di awal metabolisme renin 148 Uji Klinik Susu Formula yang Disuplementasi Gangliosida untuk Perkembangan Otak Bayi - Dr. dr. Dida Akhmad Gurnida, M.Kes., SpA (K) • Gizi bayi < 6 bulan sangat penting untuk perkembangan otak (kognitif) bayi. • Sumber zat gizi hendaknya ideal, komposisi seimbang, cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi s/d usia 6 bulan. • Bayi dengan ASI eksklusif tingkat perkembangan kognitifnya lebih baik dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif. • Berdasarkan hasil survai hanya ±3.8% bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, mayoritas ibu memberikan ASI eksklusif kurang dari 4 bulan. • Pemberian susu kepada bayi digantikan dengan susu formula; penjualan susu formula bayi bertambah 3 kali lipat di tahun 1997. • Sejumlah 27.3% balita mengalami malnutrisi • Telah ditemukan bahwa salah satu faktor utama yang dapat mengganggu tumbuh kembang bayi adalah kandungan gangliosida (GA) pada ASI dan susu formula. • GA ASI sangat berbeda bermakna dengan susu formula biasa; penelitian dilakukan dengan menambahkan GA ke dalam susu formula • Fungsi GA: - Berperan dalam pembentukan struktur dan fungsi sinaps - Membantu proses transmisi sel saraf melalui pengikatan molekul-molekul transmiter dengan membran sinap. - Terkait dengan neuritogenesis - Berperan dalam proses pembentukan memori dan menjadi substrat pembentuk lapisan saraf dalam menghasilkan fungsi kognitif • Penelitian acak-buta ganda membandingkan susu formula biasa dengan susu formula + GA yang konsentrasinya hampir sama dengan ASI, hasilnya : - kemampuan lokomotor, interaksi sosial, pendengaran dan bahasa tidak berbeda bermakna - koordinasi tangan dan mata, IQ performa lebih baik bermakna pada suplementasi GA • GA meningkatkan tingkat perkembangan IQ Kebijakan Pengawasan Obat - Dra. Kustantinah, Apt., M.AptSc (Kepala BPOM RI) • Tujuan Kebijakan Obat Nasional (KONAS) 2006 : CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 LAPORAN KHUSUS • • • • • a. Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan terutama obat esensial. b. Jaminan keamanan, khasiat dan mutu obat beredar c. Penggunaan obat yang rasional Terdapat 3 lapis sistem keamanan penggunaan obat, yaitu dari Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan farmasi Prinsip evaluasi obat menggunakan pedoman GRP (Good Review Practice). Pengawasan dilakukan 2 tahap, yaitu: Premarket dan Post-market Peraturan pengadaan obat terbaru adalah Permenkes No.10 thn 2008, dimasukkan dalam Pengadaan Jalur Obat Khusus (Special Access Scheme - SAS). Stem Cell untuk Pengobatan - Dr. Cynthia Retna S., M.Si (Prodia) • Stem cell adalah sel yang dapat berpoliferasi dan diferensiasi ke berbagai bentuk sel tubuh makhluk hidup. • Banyak digunakan sebagai terapi transplantasi organ untuk mengurangi penolakan tubuh. • Stem cell dapat melakukan self-renewal di dalam kultur serta membentuk jaringan ex vivo. • Di antara semua jenis stem cell yang tersedia (embryonic, adult, dan mesenchymal), embryonic stem cell mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang paling besar. • Embryonic stem cell jarang digunakan karena masalah etika. • Stem cell yang diisolasi dari darah talipusat, terbukti lebih baik daripada adult stem cell. • Aplikasi pada hewan sudah banyak berhasil, tetapi uji klinis pada manusia masih sangat sedikit. • Perlu jelas diketahui terlebih dahulu mekanisme stem cell untuk pengobatan, apakah immunomodulator atau immunoprotective. • Diperlukan produksi dengan GMP untuk menjaga keamanan dan efikasi pengobatan stem cell. • Diharapkan stem cell tidak menjadi patogen dalam tubuh. Kombinasi amlodipin + atorvastatin pada praktek klinis: Menggabungkan bukti ilmiah dengan mekanisme kerja. - Prof. DR. dr. Hadyanto Lim, M.Kes, SpFK, FESC, FIBA Hipertensi dan dislipidemia adalah faktor risiko gangguan fungsi jantung. Jika tidak dirawat dapat berlanjut dan berkembang menjadi CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 penyakit jantung koroner (Coronary Arteery Disease/CAD). Pasien CAD lebih berisiko mengalami gangguan fungsi jantung berat seperti infark miokard. Observasi menunjukkan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan dislipidemia secara umum meningkatkan risiko kejadian kardiovaskuler secara berlipat. ganda. Bukti-bukti selama beberapa dekade menunjukkan bahwa beberapa golongan obat termasuk calcium channel blockers menurunkan tekanan darah. Studi intervensi mengkonfirmasi manfaat kardiovaskuler statin pada pencegahan primer dan sekunder. Uji klinis besar terbaru menunjukkan kombinasi calcium channel blockers amlodipin + atorvastatin lebih bermanfaat dalam penanganan risiko kejadian kardiovaskuler pada pasien hipertensi, mungkin dengan menurunkan tekanan darah sistolik, kadar kolesterol LDL, mekanisme farmakologi dan efek pleiotropiknya. Treatment of Systemic Fungal Infection : Farmakologi Micafungin - Prof. Dr. dr. Armen Muchtar, SpFK Micafungin merupakan anti-jamur golongan Echinocandin. Echinocandin merupakan heksapeptida siklik dengan rantai samping ocyl lipid yang terhubung dengan atom N. Mekanisme kerja micafungin adalah menghambat 1,3-βdan 1,6-β-D-glucan synthetase. Hambatan sintesis glucan ini menyebabkan kebocoran dinding sel yang berakhir dengan kematian sel jamur. Micafungin terutama aktif untuk spesies Candida dan Aspergillus karena kandungan glucan paling tinggi pada dinding selnya. Micafungin hampir tidak diserap pada pemberian per oral, diberikan secara intravena dan memiliki ikatan protein yang tinggi (99,8%). Penetrasinya ke LCS rendah. Micafungin dieliminasi dari sel hepar ke dalam cairan empedu sebanyak 40%. Data farmakokinetik micafungin tidak berubah pada gangguan fungsi hepar dan ginjal sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis. Micafungin merupakan anti-jamur yang tergolong concentrationdependent killing sehingga pemberiannya cukup 1 kali sehari. Indikasi micafungin (FDA): terapi empirik demam neutropenia yang diduga terinfeksi jamur, terapi infeksi Candida, profilaksis infeksi Candida pada penderita transplantasi stem cell hematopoetic, dan terapi aspergilosis invasif pada penderita yang refrakter atau tidak toleran dengan obat lain. Efek samping yang sering dilaporkan: mual (2,8%), flebitis (2,5%), muntah (2,5%), peningkatan enzim aspartate aminotransferase (2,3%) dan alkaline phosphatase (2,7%). Anti-jamur golongan Echinocandin lainnya antara lain caspofungin dan anidulafungin (belum ada di Indonesia). Penatalaksanaan Infeksi Jamur Sistemik atau Invasif pada Pasien Demam Neutropenia dan Peran Echinocandin - Dr. dr. Djumhana Atmakusuma, MSc, SpPD-KHOM Salah satu faktor risiko pasien dengan infeksi jamur adalah demam neutropenia. Terapi definitif infeksi jamur sistemik atau invasif memerlukan diagnosis pasti yaitu kultur darah (+) Candida 2 kali pada waktu yang berbeda. Namun, hasil pemeriksaan yang positif sering < 50%. Diagnosis pasti aspergilosis invasif memerlukan pemeriksaan histopatologi dengan pengecatan Gomori methenamin. Menunda terapi anti-jamur meningkatkan mortalitas, oleh karena itu sambil menunggu hasil pemeriksaan diberikan terapi profilaksis (terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur), terapi pre-emptive (terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur tetapi belum ada gejala dan tanda, hanya ditemukan koloni jamur), terapi empirik (terapi pasien dengan faktor risiko infeksi jamur yang tanda dan gejala infeksinya sudah ada), terapi pre-sumptive (terapi pasien dengan faktor risiko infeksi jamur yang mengalami infeksi di paru tapi tidak berespon terhadap antibiotik dan memiliki tanda halo pada CT Scan paru). LAPORAN KHUSUS Dosis anti-jamur golongan Echinocandin pada dewasa adalah anidulafungin : dosis muat 200 mg kemudian 100 mg/hari, caspofungin : dosis muat 70 mg kemudian 50 mg/hari, micafungin : 100 mg/hari (tanpa dosis muat). Single inhaler combination therapy for maintenance and relief of asthma - Prof. Dr. dr. Rozaimah Z.H., MS, SpFK • Penatalaksanaan asma pada dasarnya terdiri atas controller treatment dan reliever treatment. Reliever treatment ditujukan untuk mengatasi gejala eksaserbasi, sementara controller treatment bertujuan mengontrol penyakit untuk jangka panjang. • Selama ini, pendekatan tatalaksana asma cenderung terfokus pada penanganan eksaserbasi saja. Seharusnya, kunci utama penanganan asma terletak pada pengendalian faktor-faktor yang terlibat dalam patogenesis asma. Dengan kata lain, tanpa mengesampingkan reliever treatment, terapi asma yang terpenting adalah long-term controller treatment. • Obat-obat asma yang banyak dipakai selama ini (terutama oleh dokter umum) ialah obat-obat untuk mengatasi gejala eksaserbasi saja, seperti salbutamol dan salmeterol, padahal diperlukan juga obat-obat untuk mengatasi patogenesis yang mendasari asma, yakni inflamasi. Karena itu, dalam pengobatan asma, dibutuhkan anti- inflamasi. • Berdasarkan pertimbangan tersebut, GINA (2009) menetapkan strategi terkini dalam penatalaksanaan asma berupa pengobatan tepat (appropriate) melalui kombinasi terapi inhalasi controller jangka panjang (antiinflamasi, yaitu inhalation corticosteroid/ ICS) dengan long-acting reliever (long acting β2 agonist/LABA). • Kombinasi budesonide + formoterol inhalasi merupakan obat pilihan. Kedua obat menghasilkan efek sinergistik yang bermanfaat mengendalikan patogenesis asma dan, dengan demikian, meningkatkan kualitas hidup pasien. Formoterol merupakan obat golongan LABA yang mempunyai keuntungan terapeutik karena mula kerjanya cepat dan durasi kerjanya lama. Budesonide menjadi kortikosteroid pilihan karena dapat dipakai untuk semua kasus asma, termasuk pada eksaserbasi. • Selain terapi medikamentosa, pemahaman pasien atas penyakitnya dan kerja sama dokter-pasien yang baik (diistilahkan sebagai adherence) serta aspek farmakoekonomik harus dipertimbangkan. Achieving asthma control in clinical practice with SMART approach - Prof. Dr. dr. Tamsil Syafiuddin, SpP • Seiring perkembangan ilmu kedokteran, terjadi revolusi dalam patogenesis asma, yang menciptakan revolusi penatalaksanaan. Patogenesis asma kini dianggap tidak hanya berkaitan dengan bronkospasme dan inflamasi, tetapi juga remodeling. Karena itu, terapi asma saat ini lebih difokuskan untuk mencegah agar pasien tidak jatuh pada keadaan remodeling tersebut. • Tujuan penatalaksanaan asma (GINA 2009), ialah mengatasi inflamasi jalan napas, mencegah eksaserbasi, dan mengurangi gejala menggunakan dosis efektif minimum. Semua ini berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien. • Kombinasi LABA (formoterol) + ICS (budenoside) menjadi obat pilihan utama untuk terapi asma. • Terapi kombinasi yang efektif untuk mengatasi eksaserbasi sekaligus mengendalikan patogenesis asma tersebut dikenal dengan istilah SMART (Symbicort maintenance and reliever therapy). Symbicort adalah produk kombinasi yang berisi formoterol dan budesonide. • Pengobatan asma dengan pendekatan SMART akan meningkatkan adherence dan confidence dalam penanganan asma. (HLI, MAJ, AGG, AAM, LHS) Anti-jamur golongan Echinocandin diberikan pada pasien demam neutropenia dengan kandidemia (grade A-II). Sementara pada aspergilosis paru invasif, anti-jamur golongan Echinocandin direkomendasikan sebagai terapi alternatif (guideline IDSA 2008-2009). Micafungin (Echinocandin) direkomendasikan sebagai terapi profilaksis lini pertama pada pasien hematologi dan transplantasi sumsum tulang, terapi empirik kandidiasis, terapi profilaksis lini pertama dan terapi empirik aspergilosis paru invasif (guideline Jepang 2007). 149 150 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 LAPORAN KHUSUS • • • • • a. Ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan terutama obat esensial. b. Jaminan keamanan, khasiat dan mutu obat beredar c. Penggunaan obat yang rasional Terdapat 3 lapis sistem keamanan penggunaan obat, yaitu dari Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan farmasi Prinsip evaluasi obat menggunakan pedoman GRP (Good Review Practice). Pengawasan dilakukan 2 tahap, yaitu: Premarket dan Post-market Peraturan pengadaan obat terbaru adalah Permenkes No.10 thn 2008, dimasukkan dalam Pengadaan Jalur Obat Khusus (Special Access Scheme - SAS). Stem Cell untuk Pengobatan - Dr. Cynthia Retna S., M.Si (Prodia) • Stem cell adalah sel yang dapat berpoliferasi dan diferensiasi ke berbagai bentuk sel tubuh makhluk hidup. • Banyak digunakan sebagai terapi transplantasi organ untuk mengurangi penolakan tubuh. • Stem cell dapat melakukan self-renewal di dalam kultur serta membentuk jaringan ex vivo. • Di antara semua jenis stem cell yang tersedia (embryonic, adult, dan mesenchymal), embryonic stem cell mempunyai kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang paling besar. • Embryonic stem cell jarang digunakan karena masalah etika. • Stem cell yang diisolasi dari darah talipusat, terbukti lebih baik daripada adult stem cell. • Aplikasi pada hewan sudah banyak berhasil, tetapi uji klinis pada manusia masih sangat sedikit. • Perlu jelas diketahui terlebih dahulu mekanisme stem cell untuk pengobatan, apakah immunomodulator atau immunoprotective. • Diperlukan produksi dengan GMP untuk menjaga keamanan dan efikasi pengobatan stem cell. • Diharapkan stem cell tidak menjadi patogen dalam tubuh. Kombinasi amlodipin + atorvastatin pada praktek klinis: Menggabungkan bukti ilmiah dengan mekanisme kerja. - Prof. DR. dr. Hadyanto Lim, M.Kes, SpFK, FESC, FIBA Hipertensi dan dislipidemia adalah faktor risiko gangguan fungsi jantung. Jika tidak dirawat dapat berlanjut dan berkembang menjadi CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011 penyakit jantung koroner (Coronary Arteery Disease/CAD). Pasien CAD lebih berisiko mengalami gangguan fungsi jantung berat seperti infark miokard. Observasi menunjukkan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan dislipidemia secara umum meningkatkan risiko kejadian kardiovaskuler secara berlipat. ganda. Bukti-bukti selama beberapa dekade menunjukkan bahwa beberapa golongan obat termasuk calcium channel blockers menurunkan tekanan darah. Studi intervensi mengkonfirmasi manfaat kardiovaskuler statin pada pencegahan primer dan sekunder. Uji klinis besar terbaru menunjukkan kombinasi calcium channel blockers amlodipin + atorvastatin lebih bermanfaat dalam penanganan risiko kejadian kardiovaskuler pada pasien hipertensi, mungkin dengan menurunkan tekanan darah sistolik, kadar kolesterol LDL, mekanisme farmakologi dan efek pleiotropiknya. Treatment of Systemic Fungal Infection : Farmakologi Micafungin - Prof. Dr. dr. Armen Muchtar, SpFK Micafungin merupakan anti-jamur golongan Echinocandin. Echinocandin merupakan heksapeptida siklik dengan rantai samping ocyl lipid yang terhubung dengan atom N. Mekanisme kerja micafungin adalah menghambat 1,3-βdan 1,6-β-D-glucan synthetase. Hambatan sintesis glucan ini menyebabkan kebocoran dinding sel yang berakhir dengan kematian sel jamur. Micafungin terutama aktif untuk spesies Candida dan Aspergillus karena kandungan glucan paling tinggi pada dinding selnya. Micafungin hampir tidak diserap pada pemberian per oral, diberikan secara intravena dan memiliki ikatan protein yang tinggi (99,8%). Penetrasinya ke LCS rendah. Micafungin dieliminasi dari sel hepar ke dalam cairan empedu sebanyak 40%. Data farmakokinetik micafungin tidak berubah pada gangguan fungsi hepar dan ginjal sehingga tidak diperlukan penyesuaian dosis. Micafungin merupakan anti-jamur yang tergolong concentrationdependent killing sehingga pemberiannya cukup 1 kali sehari. Indikasi micafungin (FDA): terapi empirik demam neutropenia yang diduga terinfeksi jamur, terapi infeksi Candida, profilaksis infeksi Candida pada penderita transplantasi stem cell hematopoetic, dan terapi aspergilosis invasif pada penderita yang refrakter atau tidak toleran dengan obat lain. Efek samping yang sering dilaporkan: mual (2,8%), flebitis (2,5%), muntah (2,5%), peningkatan enzim aspartate aminotransferase (2,3%) dan alkaline phosphatase (2,7%). Anti-jamur golongan Echinocandin lainnya antara lain caspofungin dan anidulafungin (belum ada di Indonesia). Penatalaksanaan Infeksi Jamur Sistemik atau Invasif pada Pasien Demam Neutropenia dan Peran Echinocandin - Dr. dr. Djumhana Atmakusuma, MSc, SpPD-KHOM Salah satu faktor risiko pasien dengan infeksi jamur adalah demam neutropenia. Terapi definitif infeksi jamur sistemik atau invasif memerlukan diagnosis pasti yaitu kultur darah (+) Candida 2 kali pada waktu yang berbeda. Namun, hasil pemeriksaan yang positif sering < 50%. Diagnosis pasti aspergilosis invasif memerlukan pemeriksaan histopatologi dengan pengecatan Gomori methenamin. Menunda terapi anti-jamur meningkatkan mortalitas, oleh karena itu sambil menunggu hasil pemeriksaan diberikan terapi profilaksis (terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur), terapi pre-emptive (terapi pasien berrisiko tinggi terinfeksi jamur tetapi belum ada gejala dan tanda, hanya ditemukan koloni jamur), terapi empirik (terapi pasien dengan faktor risiko infeksi jamur yang tanda dan gejala infeksinya sudah ada), terapi pre-sumptive (terapi pasien dengan faktor risiko infeksi jamur yang mengalami infeksi di paru tapi tidak berespon terhadap antibiotik dan memiliki tanda halo pada CT Scan paru). LAPORAN KHUSUS Dosis anti-jamur golongan Echinocandin pada dewasa adalah anidulafungin : dosis muat 200 mg kemudian 100 mg/hari, caspofungin : dosis muat 70 mg kemudian 50 mg/hari, micafungin : 100 mg/hari (tanpa dosis muat). Single inhaler combination therapy for maintenance and relief of asthma - Prof. Dr. dr. Rozaimah Z.H., MS, SpFK • Penatalaksanaan asma pada dasarnya terdiri atas controller treatment dan reliever treatment. Reliever treatment ditujukan untuk mengatasi gejala eksaserbasi, sementara controller treatment bertujuan mengontrol penyakit untuk jangka panjang. • Selama ini, pendekatan tatalaksana asma cenderung terfokus pada penanganan eksaserbasi saja. Seharusnya, kunci utama penanganan asma terletak pada pengendalian faktor-faktor yang terlibat dalam patogenesis asma. Dengan kata lain, tanpa mengesampingkan reliever treatment, terapi asma yang terpenting adalah long-term controller treatment. • Obat-obat asma yang banyak dipakai selama ini (terutama oleh dokter umum) ialah obat-obat untuk mengatasi gejala eksaserbasi saja, seperti salbutamol dan salmeterol, padahal diperlukan juga obat-obat untuk mengatasi patogenesis yang mendasari asma, yakni inflamasi. Karena itu, dalam pengobatan asma, dibutuhkan anti- inflamasi. • Berdasarkan pertimbangan tersebut, GINA (2009) menetapkan strategi terkini dalam penatalaksanaan asma berupa pengobatan tepat (appropriate) melalui kombinasi terapi inhalasi controller jangka panjang (antiinflamasi, yaitu inhalation corticosteroid/ ICS) dengan long-acting reliever (long acting β2 agonist/LABA). • Kombinasi budesonide + formoterol inhalasi merupakan obat pilihan. Kedua obat menghasilkan efek sinergistik yang bermanfaat mengendalikan patogenesis asma dan, dengan demikian, meningkatkan kualitas hidup pasien. Formoterol merupakan obat golongan LABA yang mempunyai keuntungan terapeutik karena mula kerjanya cepat dan durasi kerjanya lama. Budesonide menjadi kortikosteroid pilihan karena dapat dipakai untuk semua kasus asma, termasuk pada eksaserbasi. • Selain terapi medikamentosa, pemahaman pasien atas penyakitnya dan kerja sama dokter-pasien yang baik (diistilahkan sebagai adherence) serta aspek farmakoekonomik harus dipertimbangkan. Achieving asthma control in clinical practice with SMART approach - Prof. Dr. dr. Tamsil Syafiuddin, SpP • Seiring perkembangan ilmu kedokteran, terjadi revolusi dalam patogenesis asma, yang menciptakan revolusi penatalaksanaan. Patogenesis asma kini dianggap tidak hanya berkaitan dengan bronkospasme dan inflamasi, tetapi juga remodeling. Karena itu, terapi asma saat ini lebih difokuskan untuk mencegah agar pasien tidak jatuh pada keadaan remodeling tersebut. • Tujuan penatalaksanaan asma (GINA 2009), ialah mengatasi inflamasi jalan napas, mencegah eksaserbasi, dan mengurangi gejala menggunakan dosis efektif minimum. Semua ini berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien. • Kombinasi LABA (formoterol) + ICS (budenoside) menjadi obat pilihan utama untuk terapi asma. • Terapi kombinasi yang efektif untuk mengatasi eksaserbasi sekaligus mengendalikan patogenesis asma tersebut dikenal dengan istilah SMART (Symbicort maintenance and reliever therapy). Symbicort adalah produk kombinasi yang berisi formoterol dan budesonide. • Pengobatan asma dengan pendekatan SMART akan meningkatkan adherence dan confidence dalam penanganan asma. (HLI, MAJ, AGG, AAM, LHS) Anti-jamur golongan Echinocandin diberikan pada pasien demam neutropenia dengan kandidemia (grade A-II). Sementara pada aspergilosis paru invasif, anti-jamur golongan Echinocandin direkomendasikan sebagai terapi alternatif (guideline IDSA 2008-2009). Micafungin (Echinocandin) direkomendasikan sebagai terapi profilaksis lini pertama pada pasien hematologi dan transplantasi sumsum tulang, terapi empirik kandidiasis, terapi profilaksis lini pertama dan terapi empirik aspergilosis paru invasif (guideline Jepang 2007). 149 150 CDK 183/Vol.38 no.2/Maret - April 2011