LAPORAN KHUSUS PITNAS VI PEROSI Malang, 14-16 Oktober 2010 P ertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PITNAS VI PEROSI) diadakan di Hotel Santika Malang pada 14 -16 Oktober 2010, dibuka oleh Prof Dr. Errol U. Hutagalung, SpB, SpOT-K sebagai ketua PEROSI. Bertemakan “ Stand Tall, Speak Out for your bones “, menurut ketua panitia Dr. BP Putra Suryana, SpPD-KR simposium ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta dari Malang dan sekitarnya. Para pembicara membahas aspek osteoporosis ditinjau dari berbagai bidang ilmu kedokteran, serta pengenalan beberapa obat baru yang terkait dengan osteoporosis. Plenary Lecture Interaksi Tulang dan Sistim Imun Prof. Dr. Handono Kalim, SpPD-KR (FK Unibraw, Malang) Kaitan antara gangguan metabolisme tulang dalam hal ini osteoporosis dengan berbagai penyakit radang menahun telah lama dilaporkan. Banyak penelitian menunjukkan peningkatan risiko osteoporosis pada pasien radang usus (inflammatory bowel disease), rematik autoimun ( SLE, artritis rheumatoid, ankylosing spondylitis dll), penyakit hati, paru menahun serta aterosklerosis. Telah ditemukan banyak persamaan antara sel-sel tulang dengan sistem imun, baik asal-usulnya, sifat, serta mediator yang berperan. Sel-sel yang berkaitan dengan osteoblast mempengaruhi perkembangan sel punca (stem cell) hematopoietik menjadi sel darah dan sel imun. Osteoklas terbukti berasal dari sel induk yang sama dengan sel prekursor myeloid yang berkembang menjadi makrofag dan sel dendrit. Sel-sel imun juga mampu berkembang menjadi osteoklas. Kelainan tulang pada penyakit ginjal kronik (renal osteodystrophy) - Dr. Atma Gunawan (Divisi Ginjal & Hipertensi FK Unibraw Malang) Renal osteodystrophy adalah kelain- 72 Layout CDK Edisi 182 Januari 2011 oDRk.indd 72 an tulang akibat komplikasi penyakit ginjal kronik. Kelainan tersebut dapat berupa : osteitis fibrosa, osteomalacia akibat intoksikasi aluminium, mixed renal osteodystrophy dll. Kelainan ini umumnya tanpa gejala atau asimtomatik; keluhan dapat berupa : pruritus, nyeri tulang, miopati, kelemahan otot, kalsifikasi ekstraskeletal, fraktur dan ruptur tendon. Upaya yang dilakukan : diit rendah fosfat, pemberian kalsium oral,calcitriol, phosphate binder, low calcium dialysate, kontrol asidosis, paratiroidektomi. Peran bisfosfonat untuk osteoporosis - Dr. Suharti K Suherman, SpFK (Farmakologi & Terapeutik FKUI Jakarta) Bisfosfonat telah lama dan luas digunakan untuk osteoporosis karena akan terakumulasi di tulang dan dilepaskan sedikit demi sedikit sampai beberapa bulan bahkan beberapa tahun setelah terapi dihentikan. Pada masa kini dapat dikatakan bahwa bisfosfonat merupakan golongan obat penghambat resorpsi tulang yang paling penting melalui efeknya pada osteoklas, dan juga berperan penting dalam penanggulangan kanker payudara dengan metastasis tulang. Makin banyak bukti bahwa bisfosfonat juga mempunyai aktivitas langsung sebagai anti tumor terhadap berbagai cell lines kanker. Klasifikasi berdasarkan potensi antiresoprsi : 1. Bisfosfonat generasi I : Klodronat, etindronat, tiludronat dengan potensi lemah 2. Bisfosfonat generasi II : Alendronat, pamidronat dengan potensi 10-100 kali lebih besar dari generasi I 3. Bisfosfonat generasi III : Risedronat, ibandronat dan zoledronat dengan potensi sampai 10.000 kali lebih besar dari generasi I Risedronat adalah bisfosfonat generasi III, potensi anti resorpsinya cukup kuat, umumnya diberikan per oral. Preparat ini telah luas digunakan un- tuk osteoporosis dan penyakit Paget; tahun lalu pada percobaan kultur sel kanker dibuktikan bahwa risedronat secara langsung dapat menghambat diferensiasi osteoklas dan mempunyai efek antikanker. Berdasarkan hasil uji klinik, acak, dengan kontrol plasebo, penggunaan zoledronat dan risedronat selama 3 dan 4 tahun menurunkan kejadian fraktur pada masa terapi 6 – 12 bulan pertama. Untuk risedronat efek ini dipertahankan selama 5 tahun, bahkan 7 tahun. Penggunaan alendronat sampai 10 tahun dan risedronat 8 tahun, dapat ditoleransi dengan baik dan cukup aman. The role of phytoestrogen for treatment of osteoporosis - Prof Dr. Ichramsjah A Rahman, SpOG-K (FKUI, Jakarta) Phytoestrogen terdiri dari beberapa komponen : flavonoid (isoflavone), lignan, coumestan, dll; bahan aktif isoflavon adalah : genestein, daidzein, formonetin, biochanin, glycetein. Menurut hasil penelitian beliau, Genestein dan vitamin K + Kalsium + vitamin D serta weight bearing exercise (WBE) merupakan pengobatan yang baik untuk osteoporosis jika pasien tidak mendapat HRT. Prophylaxis antibiotics in osteoporosis fracture surgery - Dr. Thomas CJ Huwae, SpOT ( FK Unibraw, Malang) Profilaksis antiobiotik digunakan karena tingginya infeksi. Pada pembedahan bersih (clean surgery), infeksi tetap terjadi pada 1,5% di antara 47.000 kasus. Infeksi tempat pembedahan kadang disebabkan oleh infeksi nosokomial. Profilaksis diharapkan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas, khususnya pada bedah tulang dan sendi. Antibiotik profilaksis pilihan pertama adalah Cefazolin, sefalosporin generasi I, dan Cefuroksim, sefalosporin generasi II. Beberapa perusahaan farmasi turut mendukung dan berpartisipasi dalam acara ini, antara lain : Kalbe Farma, Phapros, Sanofi Aventis, Roche, Pfizer, Novartis, Merck, Interbat, Fahrenheit, Guardian Pharmatama dll. (IWA) | JANUARI - FEBRUARI 2011 12/30/2010 11:22:01 AM