BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian

advertisement
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Kegiatan bisnis selalu ada kompetisi. Perusahaan akan terus mencari
pasar dan tidak akan pernah puas dengan pasar yang telah didapatnya.
Aktivitas
pemasaran
diarahkan
untuk
menciptakan
perputaran
yang
memungkinkan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup.
Dalam hal ini, pemasaran memegang peranan penting dalam menentukan
sukses atau tidaknya suatu bisnis. Untuk itu, perusahaan harus dapat
memahami benar pemasaran bagi perusahaan yang ingin tetap bertahan. Di
bawah ini terdapat beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli.
Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong (2008) yaitu
“sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.
Pemasaran, menurut Daryanto (2011) adalah “suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain”.
Pemasaran, menurut Tjiptono (2008) adalah “fungsi yang memiliki
kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
12
13
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh
karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan
strategi.
Pemasaran berhubungan dengan mengidientifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu definisi pemasaran terpendek
adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan “. Asosiasi pemasaran
Amerika menawarkan definisi formal berikut: Pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya (American
Marketing Association dalam Kotler dan Keller, 2009).
Menurut Kotler dan Amstrong, (2007) “Pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbale
balik produk dan nilai dengan orang lain”.
Menurut Hasan (2013) Pemasaran adalah proses mengidentifikasi,
menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang
memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
“Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba”. (Swastha
dan Irawan, 2008).
14
Pemasaran
dirancang
semenarik
mungkin
untuk
menjangkau
masyarakat luas melalui bermacam-macam media, hal ini betujuan agar
perusahaan dapat berkomunikasi dengan konsumen. Tujuan pemasaran
menurut Kuncoro (2010) terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Memberikan informasi kepada pelanggan tentang produk atau fitur baru.
b. Mengingatkan pelanggan tentang merek perusahaan.
c. Mempengaruhi pelanggan untuk membeli.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan
pemasaran bukan sekedar menjual barang yang telah dihasilkan tetapi kegiatan
pemasaran mempunyai tujuan yang lebih penting yaitu memberikan kepuasaan
terhadap kegiatan dan kebutuhan konsumen.
2. Pemasaran Jasa
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar
dan pertumbuhannya pun sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain
diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga
disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan
perkembangan zaman. Dipandang dari segi konteks globalisasi, pesatnya
pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya intensitas
pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di
dunia.
Perkembangan tersebut pada akhirnya mempu memberikan tekanan
yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan
pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak pada
15
menguatnya kompetisi dalam industri. Kondisi ini secara langsung
menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan usaha yang
semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu mengidentifikasikan bentuk
persaingan yang akan dihadapi, menetapkan berbagai standar kinerjanya serta
mengenali secara baik para pesaingnya (Hurriyati, 2010).
Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan
berbagai industri seperti layanan antar surat, layanan paket barang, pengiriman
atau transfer uang yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi
kepada pelanggan atau konsumen. Perusahaan manufaktur kini juga telah
menyadari perlunya elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan
competitive advantage bisnisnya. Implikasi penting dari fenomena ini adalah
semakin tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen
pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional
(barang) yang telah dikenal selama ini.
Menurut Hurriyati (2010) bahwa pemasaran jasa merupakan suatu
proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan
pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber
sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian,
manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber
sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian
pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan,
keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing.
16
Menurut Hurriyati (2010) Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen
kunci, yaitu sebagai berikut:
a. Bauran pemasaran (markting mix)
Merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program
pemasaran sebuah organisasi.
b. Kekuatan pasar
Merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana operasi pemasaran
sebuah organisasi berinteraksi.
c. Proses penyelarasan
Merupakan proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa
bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan internal organisasi sudah
layak untuk menghadapi kekuatan pasar.
Tugas
manajer
dalam
menyusun
program
pemasaran
adalah
mengintegrasikan unsur-unsur bauran pemasaran agar dapat memastikan
keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal dan lingkungan pasar
eksternal.
3. Strategi Pemasaran
Pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing.
Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual,
tetapi lebih dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli,
menjual, dengan segala macam cara, menyangkut barang, menyimpan,
mensortir dan sebagainya. Di dalam marketing usaha ini kita kenal sebagai
fungsi-fungsi marketing.
17
Pemasaran merupakan salah satu bagian bagian diantara bagian-bagian
yang lain yang ada dalam suatu organisasi bisnis atau perusahaan. Pemasaran
merupakan orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan
produk yang kita pasarkan dan mereka itu memiliki daya beli yang cukup, guna
memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini maka pengusaha dapat
memperoleh petunjuk tentang bagaimana dia harus memasarkan produknya itu.
Pengusaha juga dapat mengetahui bahwa pasarnya itu dapat dibagi-bagi
menurut jenis kelaminnya, menurut jumlah penghasilannya, menurut
daerahnya, pekerjaan pokoknya dan lain sebagainya.
Penggolongan pasar yang dapat dilakukan tersebut akan sangat
membantu pengusaha dalam rangka kegiatan pemasarannya agar menjadi lebih
terarah atau lebih tajam, sehingga menjadi lebih efektif dan memuaskan
konsumennya. Usaha untuk mengenal pasar seperti itu disebut sebagai kegiatan
untuk mengidentifikasikan pasar, sedangkan usaha untuk membagi atau
menggolongkan pasar tadi disebut kegiatan segmentasi pasar. Dengan
melakukan segmentasi pasar itu, maka pengusaha dapat memilih dan kemudian
menentukan bagian atau segmen pasar yang mana yang potensial yang akan
dijadikannya sebagai sasaran untuk dilayani secara efektif. Pelayanan terhadap
pasar yang sudah diidentifikasikannya serta digolong-golongkannya bahkan
sudah pula ditentukan sasaran pasarnya itu merupakan kegiatan pemasaran.
Menurut Saladin (2007), berpendapat bahwa pemasaran ialah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
18
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Di
samping itu menurut Saladin (2007), pemasaran dapat mengandung beberapa
konsep pokok diantaranya ialah:
a. Kebutuhan, ialah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang
dirasakan dan disadari.
b. Keinginan, ialah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu
untuk kebutuhan yang lebih mendalam.
c. Permintaan, ialah keinginan terhadap produk atau jasa tertentu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk
atau jasa.
d. Produk, ialah segala suatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk
memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan baik yang berwujud
maupun tidak berwujud.
e. Pertukaran, ialah penentuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan seseorang dengan cara tertentu.
Menurut Druker (2008) “tujuan pemasaran adalah membuat penjual
tidak diperlukan lagi”. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran
pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerja sama
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan
pelanggan. Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai
proses penjualan barang dan jasa tetapi apabila dilihat lebih mendalam
pengertian pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas daripada pengertian
tersebut. Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan
19
manajerial dimana pribadi dan organisasi memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang
lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup
menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai yang menguntungkan.
Menurut Laksana (2008) di dalam bukunya menyatakan bahwa
pemasaran ialah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain. Secara luas pemasaran dapat dikatakan sebagai suatu proses sosial
dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang telah
mereka
butuhkan
dan
inginkan
dengan
cara
menciptakan
serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Strategi merupakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan,
banyak faktor yang menyebabkan perusahaan harus mengadakan perubahan
besar-besaran dalam strategi pemasarannya. Menurut Saladin (2007) ada tiga
faktor utama yang menyebabkannya, yaitu:
a. Daur hidup produk (product life cycle stage)
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu
tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar (company’s competitive position in
the market)
20
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan
dalam persaingan, apakah ia memimpin (leader), menantang (chalangger),
mengikuti saja (follower) atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar
(nicher)
c. Situasi ekonomi (the economic climate)
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi
tinggi (resesi).
Menurut Alma (2009) dalam bukunya menuliskan tentang pengertian
pemasaran yang dikemukakan oleh Herman Kartajaya bahwa definisi
pemasaran ialah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholdernya. Landasan filosofis yang mendasari definisi pemasaran dapat
diartikan dalam bentuk visi, misi dan nilai dari pemasaran itu sendiri.
Visinya ialah bahwa pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis
strategi yang dapat memberi kepuasan berkelanjutan, bukan kepuasan sesaat
untuk tiga stakeholder utamanya yaitu konsumen, karyawan dan pemilik
perusahaan.
Misinya ialah pemasaran akan menjadi jiwa, bukan sekedar salah satu
anggota atau bagian saja, dalam perusahaan yang harus aktif dalam marketing,
tapi semua lini harus menjadi pemasar ulung, semua harus merasa terpanggil
mencapai tujuan lembaga yaitu memberi kepuasan.
21
Nilainya ialah jaga merek agar lebih melekat di hati para pelanggan,
setiap orang dalam perusahaan harus merasa terlibat dalam proses pemuasan
konsumen. Pegawai bukan hanya sebagai petugas saja perpanjangan dari
atasan, tetapi semua pegawai harus mampu menambah nilai terhadap kepuasan
konsumen.
Untuk merealisasikan kepuasan dan loyalitas ini, maka peranan strategi
pemasaran sangat penting sekali. Strategi pemasaran sangat mengutamakan
orientasi pada pelanggan dengan memberikan kepuasan tertinggi dan fokus
pada tampilan perusahaan dalam melayani konsumen. Dengan perencanaan
yang dilakukan secara aktif dan baik akan dapat mengantisipasi perkembangan
di masa yang akan datang, bahkan faktor di luar lingkungan bisnis akan dapat
dikuasai atau diramalkan terlebih dahulu.
Menurut Alma (2008) pemasaran strategis bermula dari perencanaan
strategis yang lebih dulu menetapkan visi, misi dan tujuan lembaga. Setelah itu
dilakukan langkah-langkah:
a. Analisis lingkungan
Dengan mengkaji lingkungan makro maupun lingkungan mikro.
Lingkungan makro misalnya melihat perkembangan demografi, ekonomi,
politik, hukum, teknologi, sosial dan budaya yang akan berpengaruh
terhadap
perusahaan.
Sedangkan
lingkungan
mikro
ialah
mempertimbangkan faktor kemampuan intern dalam suatu perusahaan,
seperti faktor finansial, sumber daya manusia dan berbagai fasilitasnya.
22
b. Analisis prilaku konsumen
Dalam hal ini dilihat kecendrungan-kecendrungan selera, keinginan
konsumen, faktor psikologis yang menyebabkan konsumen tertarik terhadap
suatu produk
c. Analisis prilaku pesaing
Yang aktual maupun yang potensial, dalam hal ini perlu dimonitor
bagaimana gerak langkah, taktik dan strategi yang dikembangkan oleh
pesaing kita dalam mengantisipasi di masa yang akan datang.
Visi merupakan konsep yang ideal yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan, yakni ingin menjadi suatu perusahaan yang paling unggul diantara
perusahaan yang lainnya. Visi merupakan sesuatu yang didambakan
perusahaan untuk dimiliki dimasa yang akan datang. Visi menggambarkan
aspirasi masa yang akan datang tanpa mensfesifikasikan cara-cara untuk
mencapainya. Visi yang paling efektif adalah visi yang dapat memunculkan
inspirasi. Inspirasi tersebut biasanya dikaitkan dengan keinginan yang
terbaik.Visi memberikan motivasi kebanggan bagi suatu perusahaan.Suatu visi
lebih nyata apabila dinyatakan dalam bentuk misi. Jadi misi ialah apa yang
didambakan oleh organisasi untuk menjadi seperti yang diinginkan di masan
yang akan datang. Tanpa ada misi, maka pimpinan hanya akan bereaksi pada
tantangan yang dihadapi seketika. Hal ini dikenal sebagai reaktor, ada unsur
ketakutan, akan ancaman dan sulit menatap masa yang akan datang.
23
a. Analisis situasi pemasaran
Manajemen pemasaran memerlukan berbagai informasi sebagai
bahan pertimbangan untuk mendesain strategi pemasaran. Antara lain
informasi perlu dikumpulkan tentang analisa pasar, analisa produk dan
keadaan persaingan. Analisa persaingan perlu dilakukan dalam hal strategi
yang digunakan oleh lembaga sejenis, kekuatan dan kelemahan mereka serta
pesaing potensial.
b. Merancang strategi pemasaran
Merancang strategi pemasaran berarti perusahaan harus mengatur
penetapan dan pencapaian target pasar dan menetapkan posisi. Program
positioning ini ialah keterpaduan antara kualitas produk, saluran distribusi,
harga dan promosi, inilah yang kita kenal dengan bauran pemasaran.
Strategi pasaran mana yang akan diutamakan pertimbangannya sangat
tergantung pada pimpinan, keadaan produk, proses dan sasaran konsumen
yang hendak dituju. Selanjutnya mendesain marketing relationship dengan
terlebih dahulu meningkatkan kepuasan konsumen dan loyalitas.
c. Program pembangunan pemasaran
Untuk mengembangkan program marketing ini, perlu ditunjang oleh
alokasi keuangan, sumber daya manusia. Pada setiap elemen bauran
pemasaran perlu dikembangkan programnya yaitu mencakup program
produk, distribusi, harga, promosi, orang, proses dan sarana fisik.
24
d. Pelaksanaan dan mengelola strategi pemasaran
Untuk strategi pemasaran ini perlu diatur pemasarannya dengan
menempatkan
orang
yang
cocok
dan
bertanggungjawab
dalam
merencanakan, menggerakkan, mengevaluasi dan pengawasan.
Menuru Alma (2009) mengungkapkan enam langkah proses yang
kompleks dan saling berhubungan dalam strategi pemasaran, yaitu:
a. Defining the character of the organizations business. Perusahaan harus
mendefinisikan bisnisnya secara jelas, konsumen yang ingin dituju,
permintaan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi.
b. Specifying the purpose of the organization. Dapat dilihat dari definisi
bisnis yang dijalankannya. Apa yang ingin dicapai oleh organisasi
dengan mengetahui terlebih dahulu peluang dan ancaman serta
kemampuan dari perusahaan.
c. Identifying organizational opportunities. Identifikasi peluang ini akan
muncul dari analisa situasi lingkungan dengan kemampuan perusahaan
menjawabnya, besarnya resiko dan ketersediaan sumber-sumber.
d. Formulating produck market strategies. Dalam hal ini ditetapkan strategi
pemasaran yang mana yang akan digunakan. Ini bermula dari pemilihan
pasar yang hendak dituju dan bagaimana usaha mencapai pasar sasaran
tersebut dengan menggunakan bauran pemasaran.
e. Budgeting financial, production and human resources. Titik puncak dari
keputusan strategis ini ialah muncul dalam bentuk penguasaan anggaran
untuk perusahaan. Anggaran yang dipersiapkan secara sempurna akan
25
menampilkan strategi pemasaran dengan tujuan yang terintegrasi untuk
keseluruhan perusahaan.
f. Developing reformulation and recovery strategis. Dalam hal ini perlu
dikembangkan strategi formulasi dan strategi pemulihan. Perubahanperubahan pasar dan prilaku dalam persaingan dalam secara periodik,
kadang-kadang secara mendadak, jadi dibutuhkan penyesuaian.
Menurut Alam (2009), beliau memberikan kerangka besar dari
manajemen strategi pemasaran ini dalam tiga aspek utama, yakni:
a. Analisis eksternal
b. Analisis internal
c. Strategi identifikasi dan seleksi
Menyangkut analisis eksternal yang perlu dilakukan analisis mengenai :
pelanggan, segmen, motivasi, kebutuhan yang belum terpenuhi, strategi
perusahaan, kinerja, gambaran, tujuan, budaya, anggaran biaya, kekuatan,
kelemahan, ukuran, pertumbuhan, hambatan masuk, sistem pendistribusian,
faktor keberuntungan, teknologi, pemerintah, ekonomi, budaya, demografis
dan informasi.
Sebuah perusahaan dalam merumuskan strategi pemasarannya dari
awal harus mendefinisikan dulu apa bisnisnya, apa core bisnisnya, tetapkan
visi, misi serta tujuan perusahaannya. Pelanggan mana yang hendak dituju,
bagaimana peluang-peluang yang tersedia, strategi apa yang digunakan dan
semua ini harus ditunjang oleh anggaran belanja yang cukup.
26
4. Bauran Pemasaran Jasa
Pemasaran pada saat ini mempunyai peranan penting dalam suatu
perusahaan di mana telah terjadi perubahan dalam suatu lingkungan bisnis
yang menyebabkan perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi. Strategi ini
digunakan agar keadaan suatu perusahaan akan menjadi lebih baik dalam
memenuhi kepuasan pelanggan.
Pemasaran membutuhkan suatu program atau rencana pemasaran dalam
melaksanakan kegiatannya guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan.Program pemasaran tersebut terdiri dari sejumlah keputusan
tentang bauran alat pemasaran disebut bauran pemasaran yang lebih dikenal
dengan marketing mix.Bauran pemasaran juga merupakan kebijakan yang
digunakan pada perusahaan untuk mampu memasarkan produknya dan
mencapai keuntungan.
Marketing mix atau bauran pemasaran produk adalah bauran yang
terdiri dari unsur 4P, yaitu produk, tempat, harga dan Promosi. Hal ini sesuai
dengan yang dikatakan oleh Mc Carthy dalam Kotler (2007), mengklarifikasi
alat pemasaran itu menjadi 4 kelompok yang disebut dengan 4P dalam
pemasaran yaitu: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion). Bauran pemasaran adalah elemen pada organisasi perusahan yang
mengkontrol dalam melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai
untuk mencapai kepuasan konsumen.
Sementara itu, untuk pemasaran jasa diperlukan bauran pemasaran yang
diperluas dengan penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa
27
dikatakan sebagai salah satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atau
perbuatan yang ditawarkan dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak
berwujud. Sedangkan alat pemasaran tersebut dikenal dengan istilah “4P” dan
dikembangkan menjadi “7P” (Product, Price, Place, Promotion, People,
Physical Evidence, dan Process) yang dipakai sangat tepat untuk pemasaran
jasa.
Adapun pengertian dari masing-masing bauran pemasaran yaitu:
a. Product
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada pasar agar
menarik perhatian, akusisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Selanjutnya, produk dalam arti
luas meliputi objek-objek fisik, jasa, cara, orang, tempat, organisasi, ide atau
bauran entitas-entitas ini (Kotler dan Amstrong, 2008).
Produk dalam pengertian umum adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, dipergunakan atau
dikonsumsidan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan (Nana, 2015).
Produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kategori utama yaitu, tangible
dan intangible. Tangible adalah sebuah produk nyata adalah barang
dagangan yang dapat disentuh, seperti buku, kursi, televise dan lain
sebagainya. Sebaliknya intangible, produk atau jasa tidak berwujud unsur
produk yang memiliki atribut yang tidak teramati.
28
Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan produk,
sehingga dapat menstimuli konsumen untuk melakukan pembelian. Kelima
hal tersebut antara lain adalah:
1) Atribut Produk
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan
manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikumunikasikan dalam bentuk
atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.Kualitas produk
berarti kualitas kerja atau kemampuan produk untuk melaksanakan
fungsinya. Perusahaan memilih tingkat kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan pasar sasaran dan tingkat kualitas produk pesaing. Fitur adalah
alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.
Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang
dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk
bersaing. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang
ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit, tetapi
bagaimana mencapai rancangan produk yang memberi kontribusi pada
kegunaan suatu produk begitu juga penampilannya.
2) Pemberian Merek (Branding)
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari
penawaran produk pesaing (Kotler, 2009). Nama merek membantu
konsumen
untuk
mengidentifikasikan
produk
yang
mungkin
29
menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam makna,
yaitu; atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai.
Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada penjual dan
membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar.
3) Pengemasan
Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang
berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) dan
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan
meliputi:
a) sebagai pelindung isi (protection),
b) untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating),
c) memberikan daya tarik (promotion),
d) sebagai identitas (image) produk,misalnya berkesan kokoh/awet,
lembut, atau mewah,
e) informasi (labelling) dan
f) sebagai cermin inovasi produk.
4) Pemberian Label
Label
memiliki
beberapa
fungsi,
antara
lain:
Label
mengidentifikasikan produk atau merek dan label menggambarkan
beberapa hal mengenai produk: perusahaan yang membuat, di mana:
dibuat,
isinya,
bagaimana
penggunaannya,
dan
bagaimana
menggunakannya secara aman. Label mempromosikan produk melalui
aneka gambar yang menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan
30
keterangan harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung
di dalam produk.
5) Jasa Pendukung Produk
Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa
jenis jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total. Perusahaan
menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat untuk memperoleh
keunggulan kompetitif. Perusahaan harus merancang produk dan jasa
pendukungnya
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelanggan
secara
menguntungkan.
Menurut Kotler dan Keller (2009) “Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat,
properti, informasi dan ide “.
Untuk mengembangkan strategi pemasaran produk dan jasa suatu
perusahaan perlu mengembangkan beberapa klasifikasi produk. Klasifikasi
produk yang dijelaskan Kotler dan Keller (2009) adalah sebagai berikut:
1) Menurut daya tahan dan wujud produk, dibagi menjadi tiga yaitu:
a) Barang-barang yang tidak tahan lama, adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan. Misalnya bir dan sabun.
b) Barang tahan lama, adalah barang-barang berwujud yang biasanya
dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Misalnya : kulkas,
alat-alat mesin, dan pakaian.
31
c) Jasa, adalah produk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi,
dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan kendali
kualitas kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih
besar. Misalnya : salon potong rambut dan perbaikan peralatan.
b. Price
Pengertian harga menurut Kotler (2008) “ harga adalah jumlah uang
yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk “Secara
konseptual, harga mengacu pada jumlah uang yang dikenakan biaya untuk
pelanggan yang baik dan Harga produk adalah apa yang perusahaan
mendapatkan kembali untuk semua upaya dimasukkan ke dalam
manufaktur dan pemasaran produk. Dengan demikian, cara tercepat dan
paling efektif bagi perusahaan untuk merealisasikan keuntungan maksimum
adalah untuk mendapatkan harga yang tepat.
Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa harga adalah
elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas
tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu
produk. Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi
harga yang meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas
berdasarkan harga (price-quality inferences) dan petunjuk harga (price
clues).
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak
menentukan
harga
pokoknya.
Faktor-faktor
yang
perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya,
32
keuntungan, praktik saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan
harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan, mark-up, markdown, dan sebagainya.
Tujuan penetapan harga harus diturunkan dari tujuan pemasaran
secara keseluruhan, yang pada gilirannya harus berasal dari tujuan
perusahaan. Tujuan penetapan harga yang paling umum termasuk mencapai
laba yang ditargetkan pada investasi dan pangsa pasar, stabilisasi harga dan
margin, dan pertemuan atau mencegah persaingan. Selain itu, keberhasilan
atau kegagalan bisnis dapat bergantung pada bagaimana keputusan harga
mengintegrasikan dengan strategi perusahaan biaya pemasaran, kondisi
bisnis, permintaan, variable produk, saluran distribusi dan sumber daya
umum yang akan berdampak pada pelanggan pengambilan keputusan atas
pembelian.
Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Molan (2011) harga
merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran (Marketing Mix) dan
harga pun memiliki komponen-komponen tersendiri dari:
1) Daftar harga
Daftar harga ialah suatu harga yang dicantumkan pada label atau
produk.
2) Diskon/rabat
Diskon merupakan pengurangan harga dari daftar harga. Menurut
Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan oleh Alexander
Sindoro (2011) diskon dapat bermacam-macam bentuknya, yaitu :
33
a) Diskon tunai (cash discount), yakni pengurangan harga kepada
pembeli yang membayar tagihan mereka lebih awal.
b) Diskon jumlah ( quality discount), adalah pengurangan harga bagi
pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
c) Diskon musiman (seasonal discount) adalah pengurangan harga
bagi pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa di luar
musim.
3) Kredit
Kredit adalah bentuk pembayaran cara pinjaman.
4) Periode Pembayaran
Periode pembayaran adalah cicilan sesuai kesepakatan antara
penjual dan pembeli biasanya berhubungan dengan kredit. Menurut
Kasmir (2011) periode pembayaran dibagi dalam 3 bagian :
a) Jangka pendek
b) Jangka menengah
c) Jangka panjang
5) Syarat-syarat kredit
Syarat-syarat kredit adalah sesuatu yang harus dipenuhi
konsumen dalam upaya pengambilan kredit.
Pengertian dari penetapan harga menurut Alma (2011) adalah
keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti dalam jangka waktu
tertentu sedangkan menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Molan (2011)
menyatakan bahwa:
34
Suatu perusahaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang
diberikan dan di pahami pelanggan. Jika harganya ternyata lebih tinggi dari
pada nilai yang diterima, perusahaan tersebut akan kehilangan kemungkinan
untuk memetik laba, jika harganya ternyata terlalu rendah dari pada nilai
yang diterima, perusahaan tersebut tidak akan berhasil menuai kemungkinan
memperoleh laba.
Menurut Indriyo (2011), penetapan harga merupakan harga produk
yang ditetapkan oleh perusuhaan berdasarkan tiga dasar pandangan yang
meliputi :
1) Biaya
Penetapan harga yang dilandaskan atas dasar biaya adalah harga
jual produk atas dasar biaya produksinya dan kemudian ditambah dengan
margin keuntungan yang diinginkan.
2) Konsumen
Penetapan harga yang dilandaskan atas dasar konsumen yaitu
harga ditetapkan atas dasar selera konsumen. Apabila selera konsumen
atau permintaan konsumen menghendaki rendah sebaiknya harga akan
rendah.
3) Persaingan
Penetapan harga yang lain adalah atas dasar persaingan, dalam
hal ini kita menetapkan harga menurut kebutuhan perusahaan yaitu
berdasarkan persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis dan
merupakan pesaing-pesaingnya. Dalam situasi tertentu, sering terjadi
35
perusahaan harus menetapkan harga jualnya jauyh dibawah harga
produksinya.
Hal
ini
dilakukan
karena
pertimbangan
utnuk
memenangkan pesaing.
Menurut sukirno (2011) ada enam strategi penetapan harga yaitu:
1) Penetapan harga yang kompetitif
2) Menentukan harga terobosan
3) Menentukan harga berdasarkan permintaan
4) Kepemimpinan harga
5) Menjual barang berkualitas dengan harga yang rendah
6) Kebijakan harga tinggi jangka pendek.
c. Place
Menurut Ratih Hurriyati (2010) bahwa place diartikan sebagai
distribusi dan sebagai lokasi. Untuk produk industri manufactur place
diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan
multilevel channel), sedangkan untuk produk industri jasa, place diartikan
sebagai tempat pelayanan jasa.
Place juga bisa diartikan sebagai lokasi/tempat. Para ahli
menjelaskan mengenai place sebagai lokasi/tempat salah satunya menurut
Alma (2005) bahwa penentuan lokasi akan mempengaruhi preferensi calon
pelanggan dalam menentukan pilihannya. Lokasi yang strategis dan mudah
dicapai kendaraan umum, serta akan menjadi daya tarik bagi mereka.
Sedangkan menurut Ratih Hurriyati (2010) bahwa penting tidaknya lokasi
(Place) akan sangat tergantung pada jenis jasa yang ditawarkan.
36
Beberapa definisi diatas dapat di simpulkan lokasi adalah penentuan
lokasi yang menentukan pilihan bagi konsumen untuk berkunjung. Lokasi
yang strategis akan mempermudah bagi para konsumen untuk berkunjung.
Tempat yang nyaman akan mempengaruhi konsumen untuk lebih lama.
Adapun menurut Cowell yang dikutip Ratih Hurriyati (2010)
pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan terhadap beberapa
faktor berikut:
1) Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi
umum.
2) Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
3) Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:
a) Banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan.
4) Tempat parkir yang luas dan aman.
5) Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perlusan usaha
dikemudian hari.
6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan.
7) Persaingan, yaitu lokasi pesaing.
8) Peraturan pemerintah.
37
d. Promotion
Menurut Babin (2011) mendefinisikan promosi merupakan fungsi
komunikasi dari perusahaan yang bertanggung jawab menginformasikan
dan membujuk atau mengajak pembeli. Promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi merupakan
cara khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat
yang dipergunakan perusahaan untuk tujuan iklan dan pemasarannya.
Hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan
yang bersangkutan Tjiptono (2008).
Menurut Tjiptono (2008) secara umum bentuk-bentuk promosi
memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan
berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering
disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication
mix) adalah:
1) Personal selling
Personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka antar
penjualan dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
38
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai
berikut:
a) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
mereka.
b) Targeting, yaitu mengalokasi kelangkaan waktu penjualan demi
pembeli.
c) Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk
perusahaan kepada pelanggan.
d) Selling, yakni mendekati, mempresentasi dan mendemonstrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
e) Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan
f) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar
g) Allocation, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
2) Mass selling (terdiri atas periklanan dan publisitas) Mass Selling
merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.
a) Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang
39
disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan
yang akan mengubah pemikiran seseorang untuk melakukan
pembelian.
b) Publisitas
Publisitas merupakan bentuk penyajian dan penyebaran ide,
barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau organisasi
yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisistas merupakan
pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
3) Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat
menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba
produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang
aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian
tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja sama yang lebih
erat dengan pengecer.
4) Public relations (Hubungan masyarakat)
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari
suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan
sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Jika ditinjau dari
40
aspek manajemen, maka public relation didefinisikan Sebagai fungsi
manajemen yang menilai sikap publik, serta merencanakan dan
melaksanaan program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan
publik. Berdasarkan definisi ini ada tiga sifat public relation yang utama,
Pertama, kredibilitas tinggi dimana artikel dan berita di media massa
lebih dipercaya daripada iklan. Kedua, offguard yakni public relation
dapat menjangkau pihak-pihak yang menghindari wiraniaga atau iklan.
Ketiga, dramatization yaitu public relation memiliki potensi untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu.
5) Direct marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang
lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung
kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau
dengan datang langsung ke tempat pemasar.
e. People
Menurut Zeithhaml and Bitner oleh Hurryanti (2005) pengertian
people adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa
sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Elemen-elemen dari
people adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam
lingkungan jasa. Semua sikap dan penampilan karyawan mempunyai
41
pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa
(service encounter).
People dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan
merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua semua
organisasi. Oleh perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memegang
peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga
dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen.
Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam
mempengaruhi mutu jasa ditawarkan dan image perusahaan yang
bersangkutan Zeithhaml and Bitner (Hurriyati, 2005).
Elemen people ini memilki 2 aspek, yaitu:
1) Service People
Service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu
mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang
baik, cepat, ramah teliti dan kesetiaan konsumen terhadap perusahaan
yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.
2) Costumer
Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada
diantara para pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada
pelanggan lain, tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari
perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan
seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen dari sumber daya manusia.
42
f. Process
Sebuah strategi proses atau transformasi adalah sebuah pendekatan
organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan
strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada
dalam batasan biaya dan manajerial lain. Proses yang dipilih akan
mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu juga
pada fleksibilitas biaya dan kualitas barang yang diproduksi. Oleh karena
itu, banyak strategi perusahaan ditentukan saat keputusan proses ini (Hezer,
2006).
Strategi proses juga berhubungan dengan tata letak ruang alur
produksi dan alur penjualan produk. Tata letak merupakan suatu keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya,
serta, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan dan citra perusahaan.
Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi
yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat (Hezer, 2006).
Selanjutnya menurut Hezer (2006), dalam semua kasus, desain tata letak
harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai:
1) Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.
2) Aliran informasi, barang atay orang yang lebih baik.
43
3) Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang
lebih aman.
4) Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5) Fleksibilitas.
g. Physical Evidence
Lingkungan fisik (physical evidence) adalah keadaan atau kondisi
yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan
merupakan segi paling nampak dalam kaitannya dengan situasi. Yang
dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi geografi dan
lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya, cuaca,
peletakkan dan layout yang nampak sebagai objek.
Physical evidence merupakan lingkungan dimana suatu perusahaan
memberikan layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi
dengan konsumen, serta berbagi komponen yang tampak (tangible) dalam
menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan (Zeithaml, Bitner, dan
Gremler, 2006).
Lovelock (2002) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga
pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang
strategis, yaitu sebagai berikut:
1) An
attention-Creating
medium.
Perusahaan
jasa
melakukan
differensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik
mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.
44
2) As a message-creating medium. Menggunakan symbol atau isyarat
untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai
kekhususan kualitas dari produk jasa.
3) An effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak,
suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk
jasa yang ditawarkan.
5. Teori Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Keller, Perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaiman
individu,
kelompok,
dan
organisasi
memilih,
membeli,
menggunakan barang dan jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut Mangkunegara, perilaku
konsumen merupakan suatu tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok atau organisasi yang berhubugan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapatkan, dan menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomi yang dapat dinpengaruhi oleh lingkungan.
Dari definisi diatas dapat dilihat ada dua hal penting dari perilaku
konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
semuanya
ini
melibatkan
individu
dalm
menilai,
mendapatkan
dan
mempergunakan barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata lain, perilaku
konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli suatu barang dan jasa.
45
6. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2008), menyatakan bahwa proses
keputusan pembelian oleh konsumen melalui lima tahap, yaitu:
a. Pengenalan Masalah, proses ini dimulai saat konsumen menyadari
adanya masalah atau kebutuhan. Konsumen merasakan adanya perbedaan
antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini karena adanya
rangsangan internal maupun eksternal.
b. Pencarian Informasi, terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya. Yang
pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai dengan
pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Kedua, pencarian
informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari
segala sumber.
c. Evaluasi Alternatif, konsumen berusaha menentukan alternatif
yang
terbaik dari semua pilihan yang ada.
d. Keputusan pembelian, menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan
serta membentuk niat pembelian.
e. Perilaku pasca pembelian, konsumen akan mengevaluasi bagaimana
suatu produk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Pengertian lain tentang keputusan pembelian menurut Swastha dan
Handoko (2008) mengemukakan bahwa keputusan pembelian merupakan
proses dalam pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalah tindakan yang dilakukan konsumen untuk melakukan
46
pembelian sebuah produk. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian
konsumen merupakan suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa
alternatif penyelesaian masalah dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah itu
konsumen dapat melakukan evaluasi pilihan dan kemudian dapat menentukan
sikap yang akan diambil selanjutnya.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
Kotler (2007) mengatakan bahwa, “perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis”.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai
berikut:
a. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai penaruh paling luas dan mendalam
terhadap prilaku konsumen. Terdiri dari budaya, sub budaya, dan kelas
social. Budaya yang merupakan karakter paling penting dari suatu social
yang membedakannya dari kelompok budaya lain menjadi penentu dan
keinginan dan prilaku yang paling mendasar. Masing-masing budaya terdiri
dari sub budaya yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi.Sub
budaya adalah suatu kelompok homogeny atas sejumlah orang yang terbagi
menjadi beberapa bagian dari keseluruhan suatu budaya. Masyarakat dalam
suatu budaya dan sub budaya sesungguhnya terbagi dalam strata atau kelas
social. Kelas social merupakan sekelompok orang yang sama-sama
mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.
47
b. Faktor Sosial
Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang
sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena
itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap prilaku konsumen.
Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu : kelompok acuan, keluarga, dan
peran. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang memilki pengaruh
langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan pendapat yang
diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan
konsumsi. Keluarga sebagai organisasi pembelian konsumen yang paling
penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang
dalam membeli barang sehari-hari. Sedangkan peran meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat
menggambarkan peran dan status pamakainya.
c. Faktor Pribadi
Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu
membutuhkan barang dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan.
Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui aktivitas
sehari-hari, minat dan pendapat seseorang. Seseorang dengan pendapatan
yang tinggi dan gaya hidup mewah tentunya akan menentukan pilihan pada
barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri
juga mempengaruhi pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana
konsumen mempresepsikan diri mereka sendiri, yang meliputi sikap,
48
persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam
menganalisis prilaku sonsumen sehingga banyak perusahaan menggunakan
konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang.
d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat facktor
psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan.
Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Melalui
motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan
terhadap suatu produk yang secara otomatis mempengaruhi prilaku
pembelian
konsumen.
Para
konsumen
mengembangkan
beberapa
kenyakinan mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan
membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut.
Proses keputusan pembelian yang spesifik menurut Kotler dan
Armstrong (2008) terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku pasca pembelian. Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan
konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya
dengan kondisi yang di harapkan.
49
b. Pencarian informasi, yaitu konsumen ingin mencari lebih banyak
konsumen yang mungkin hanya memperbesar perhatian atau melakukan
pencarian informasi secara aktif.
c. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang
diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif
pilihan terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan
pembelian.
d. Keputusan membeli, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan
pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap merek
yang akan dipilih.
e. Perilaku sesudah pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian
terhadap suatu produk atau jasa maka konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Menurut Sutisna dan Sunyoto (2013), ada tiga hal penting dari
memahami model keputusan pembelian konsumen yaitu sebagai berikut:
a. Dengan adanya model, pandangan terhadap perilaku konsumen bisa
dilihat dalam perspektif yang terintegrasi
b. Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk
pengembangan strategi pemasaran yang efektif
Model keputusan pembelian konsumen dapat dijadikan dasar untuk segmentasi
dan positioning.
50
B. Penelitian Terdahulu
Peneliti-peneliti terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan
penelitian. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh
bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen dan beberapa
penelitian lain yang masih memiliki keterkaitan.
1. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dan telah diteliti oleh Ulus (2013),
yang meneliti tentang bauran pemasaran pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian mobil Daihatsu pada PT. Astra Internasional Manado. Dengan
menggunakan
sampel
data
kepada
konsumen
PT.
ASTRA
INTERNASIONAL MANADO sebanyak 531 orang pada tahun 2012, yang
dilakukan dengan menggunakan Data Primer dan Data Sekunder setelah itu
dianalisis menggunakan 4 alat uji analisis yaitu uji validasi, uji Reliabilitas,
uji Asumsi Klasik serta Uji analisis regresi linier berganda. Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagaiberikut:
a. Produk, harga, lokasi, dan promosi secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian pada PT. Astra
Internasional Manado.
b. Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pada PT. Astra Internasional Manado.
c. Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian pada PT. Astra Internasional Manado.
d. Lokasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap keputusan pembelian pada PT. Astra Internasional Manado.
51
e. Promosi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap keputusan pembelian pada PT. Astra Internasional Manado.
2. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dan telah diteliti oleh Semuel (2008),
yang meneliti tentang ekspetasi pelanggan dan aplikasi bauran pemasaran
terhadap loyalitas toko modern dengan kepuasan pelanggan sebagai
intervening (Studi kasus pada Hypermarket Carrefour di Surabaya). Dengan
menggunakan Sampel pada pelanggan Carrefour Surabaya. Dengan kriteria
responden ditetapkan sebagai berikut:
a. Pelanggan Carrefour serta berdomisili di Surabaya
b. Usia
minimum
25
tahun
(diasumsikan
memiliki
penghasilan
sendiri).Yang dilakukan dengan menggunakan teknik judgement
sampling oleh Kuncoro(2003)
c. Prosedur Pengumpulan Data (kuesioner)
d. uji Reliabilitas
e. uji Validitas Insrumen
f. uji Struktur Equation Modeling (SEM)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Ekspektasi pelanggan terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh
toko modern ternyata berpengaruh langsung secara negatip terhadap
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan toko moderen.
52
b. Aplikasi Bauran Pemasaran Eceran yang dilakukan oleh toko moderen
berpengaruh langsung secara positip terhadap kepuasan pelanggan dan
loyalitas toko moderen.
c. Walaupun kedua variabel bebas Ekspektasi pelanggan dan Bauran
Pemasaran Eceran secara bersama mepengaruhi Loyalitas pelanggan,
namun variabel Aplikasi Bauran Pemasaran mempunyai pengaruh yang
lebih dominan.
d. Kepuasan pelanggan dapat merupakan variabel intervening positip antara
Ekspektasi pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran Eceran terhadap
Loyalitas toko moderen.
3. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dan telah diteliti oleh Leon Endra
Agusta (2008) yang meneliti tentang Pengarus Bauran Pemasaran (Produk,
Harga, Tempat dan Promosi) Terhadap Keputusan Pembelian Pada CFC Di
Yogyakarta dengan variabel yang digunakan yaitu:
a. Variabel Dependen:
1) Keputusan Pembelian
b. Variabel Independen
1) Produk
2) Harga
3) Tempat
Berdasarkan hasil penelitian, keseluruhan variabel mempunyai pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian produk CFC di Yogaykarta. Variabel yang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah harga.
53
4. Penelitian sebelumnya yang bekaitan dan telah diteliti oleh Herawati
Pradhana Wati, Ari dan Dewi (2013) yang meneliti tentang Pengaruh
Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan
Pelanggan Pada Konsumen Alfamart Di Kecamatan Tembalang Semarang
dengan Variabel yang digunakan yaitu:
a. Variabel Dependen:
1) Loyalitas Pelanggan
b. Variabel Independen
1) Variabel Merchandisin
2) Basic Priciple
3) Kepuasan Pelanggan
4) Pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil perhitungan menunjukkan bahwa
variabel bauran pemasaran ritai secara simultan mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan pelanggan yaitu sebesar 62,7%. Sedangkan kepuasan pelanggan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan yaitu
sebesar 46,4%. Hal ini berarti semakin baik bauran pemasaran ritel akan
menilbulkan kepuasan pelanggan yang tinggi sehingga akan meningkatkan
loyalitas pelanggan.
5. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dan telah diteliti oleh Salgado dan
Felipe (2008). Yang berjudul marketing mix influencing organic foods
purchase of Mexican consumers (bauran pemasaran yang mempengaruhi
pembelian makanan organik konsumen Meksiko). Dengan menggunakan
54
data sampel yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner terstruktur
berdasarkan skala Likert lima poin. Pengambilan sampel dilakukan pada
titik-titik penjualan supermarket dengan segmentasi berusia 18 - 65 tahun
dengan menggunakan Analisis data dilakukan oleh Persamaan Struktural
Model SEM yang ditentukan dalam analisis yang sama seperti hubungan
antara variabel manifes dan laten.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. pasar tentang cara pendekatan konsumen Meksiko, mengenai bauran
pemasaran ( harga , produk , dan komunikasi dan distribusi strategi ) dan
dampaknya pada pembelian makanan organik.
b. Persamaan penelitian ini dengan penelitain penulis adalah sama-sama
menganalisis tentang prilaku konsumen, sedangkan perbedaannya adalah
pada objek penelitiannya.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis
besar alur logika berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat
berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan merepresentasikan
suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep
tersebut (Polancik, 2009). Kerangkan pemikiran dalam penelitian ini adalah:
55
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Produk (X1)
Harga (X2)
Tempat (X3)
Promosi (X4)
Keputusan
Pembelian (Y)
Proses (X5)
Orang (X6)
Bukti Fisik
(X7)
D. Hipotesis Penelitian
Sebelum dirumuskan hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dikemukakan mengenai hipotesis menurut Sugiyono (2009) pengertian hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu
rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori
56
yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Jadi, hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diduga Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
2. Diduga Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
3. Diduga Tempat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
4. Diduga Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
5. Diduga Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
6. Diduga Orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
7. Diduga Bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian pada J-VA Coffee.
8. Diduga Harga, Promosi, Proses, Orang dan Bukti Fisik secara simultan
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada J-VA Coffee.
Download