A Subsidiary of Bank of India A Subsidiary of Bank of India 20 16 PT Bank of India Indonesia, Tbk. Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta - 10710, Indonesia Telp : (+62 21) 3500 007 Fax : (+62 21) 3808 178 E-mail : [email protected] Website : www.boiindonesia.co.id ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN A Subsidiary of Bank of India 2016 ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN CONSOLIDATION STRENGTHEN CONSOLIDATION STRENGTHEN MEMPERKOKOH KONSOLIDASI Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, Bank memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah dan juga tentunya fokus pada pemulihan ( recovery ) atas kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan Bank lebih lanjut. Kemudian, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang terfokus untuk melakukan remedial, recovery, sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Bank telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan kredit dibuat lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan di 2017 yaitu segmen retail. In facing the challenges in 2016, we strengthen consolidation by continuously focusing on increasing reserve amount and on recovery of non-performing loans. In addition, the Bank also conducted further review on existing loans which has the potential to become non-performing loans, and has taken preventive steps to avoid further potential loss. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Thus, the Bank formed two large teams, one focused on remedial and recovery, up to execution activities, while the other team focused on maintaining good customers, while obtaining new customers. The Bank has upgraded their system, where loan application has been made simpler, in line with the Company’s 2017 focus on retail segment. 1 DAFTAR ISI 2 KINERJA 2016 / PERFORMANCE 2016 04 Analisa & Pembahasan Manajemen / Management Discussion and Analysis 54 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 05 Tinjauan Industri / Industry Outlook 56 Ikhtisar Perdagangan Saham / Stock Trading Highlights 10 Tinjauan Operasional / Operational Review 59 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition 11 Uraian Atas Kinerja Keuangan Bank / Overview Of Bank’s Financial Performance 61 Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 / 2017 Business Plan 73 LAPORAN MANAJEMEN / MANAGEMENT REPORT 12 Sambutan Dewan Komisaris / Messages from the Board of Commissioners 14 Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance 86 Sambutan Direksi / Messages from the Board of Directors 18 Direksi / Board of Directors 88 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / General Meeting of Shareholders (GMS) 95 PROFIL PERSEROAN / COMPANY PROFILE 22 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 100 Sekilas Perusahan / Company at a Glance 24 Manajemen Risiko / Risk Management 113 Visi & Misi / Vision & Mission 27 Penilaian Profil Risiko Bank / Assesment on Bank’s Risk Profile 118 Tonggak Sejarah / Milestones 29 Produk & Jasa Bank / Products & Services 30 Tanggung Jawab Sosial Perseroan / Corporate Social Responsibility 134 Struktur Pemegang Saham / Shareholders Structure 36 136 Struktur Organisasi / Organization Structure 37 Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners Profile 38 Profil Direksi / Board of Directors Profile 40 Profil Pejabat Eksekutif / Executives Officers Profile 44 Sumber Daya Manusia / Human Resources 49 Kronologis Pencatatan Saham / Chronology of Stock Listing 51 Peristiwa Penting / Events Highlights 52 Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Yang Dilaksanakan Tahun 2016 / Corporate Social Responsibility Activities Performed Throughout 2016 LAMPIRAN / ATTACHMENT 138 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Tahun 2016 / Statement of Responsibility of the Board of Commissioners & Directors for the 2016 Annual Report 160 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen / Consolidated Financial Statements And Independent Auditors’ Report 162 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 TABLE OF CONTENTS 3 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights URAIAN / DESCRIPTION (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah) NERACA / BALANCE SHEET 2016 2015 2014 Aset Total / Total Assets 4,306,074 6,087,483 5,200,631 Kredit yang Diberikan / Loans 2,500,163 3,592,787 3,157,427 CKPN / Allowances for Impairment Losses (380,699) (213,540) (27,717) Kredit yang Diberikan - Bersih / Loans- Net 2,191,948 3,401,455 3,129,867 Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund 3,023,225 4,378,123 3,585,345 • Giro / Current Accounts 269,069 297,976 322,718 • Tabungan / Saving Accounts 155,320 144,583 168,516 • Deposito / Time Deposits 2,598,836 3,935,564 3,094,112 Total Liabilitas / Total Liabilities 3,197,858 4,972,595 4,644,381 Ekuitas / Equity 1,108,216 1,114,888 556,249 LABA RUGI / PROFIT & LOSS (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah) Pendapatan Bunga / Interest Income 408.092 553,936 441,365 Beban Bunga / Interest Expense (247,803) (364,277) (266,673) Pendapatan Bunga - Bersih / Interest Income - Nett 160,289 189,659 174,692 9,991 25,176 34,098 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Allowance for Impairment Loss (678,724) (197,497) (5,911) Beban Operasional Lainnya / Other Operating Expenses (65,549) (63,082) (60,847) Beban Operasional Lainnya - Bersih / Other Operating Expenses - Net (734,282) (235,403) (32,660) Laba (Rugi) Operasional / Operating Income (Loss) (573,993) (45,746) 142,032 Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax (575,044) (47,601) 142,022 70,042 2,933 (35,855) (505,002) (44,668) 106,168 (1,670) 119,187 (442) (506,672) 74,579 105,726 (505,002) (44.668) 106,386 - - - (505,002) (44.668) 106,386 (506,672) 74,519 105,726 - - - (506,672) 74,519 105,726 (485) (43) 123 Pendapatan Operasional Lainnya / Other Operating Income Beban Pajak ( Bersih ) / Tax Expense - Net Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) Jumlah Penghasilan ( Rugi ) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak / Total Other Comprehensive Income ( Loss ) For The Year After Tax Jumlah Penghasilan ( Rugi ) Komprehensif Lain Tahun Berjalan / Total Other Comprehensive Income ( Loss ) For The Year Laba ( Rugi ) yang dapat diatribusikan kepada: / Profit ( Loss ) Attributable to: Pemilik / Owner Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest Total Laba Tahun Berjalan / Net Income For The Year Laba ( Rugi ) Komprehensif Lain yang dapat diatribusikan kepada: Other Comprehensive Profit ( Loss ) Attributable to: Pemilik / Owner Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest Total Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan / Total Others Comprehensive Income For The Year KINERJA 2016 2016 PERFORMANCE Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar / Earning Per Share 96 40 94 92 90 88 Rasio Keuangan 86 84 Financial Ratio 82 80 URAIAN / DESCRIPTION (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO 2016 2015 (11,15) (0,77) 35 30 25 20 78 76 2014 74 15 82,70 82,06 88,06 72 Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset / Return on Assests (ROA) (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM ) Capital Adequacy Ratio (CAR) (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) 34,50 23,85 15,39 2016 2015 2014 1,22 2,48 3,41 2016 2015 2014 10 3,36 2015 2014 14,04 10,12 13,70 2016 2015 2014 2016 (64,14) (4,50) 23,92 Laba Rugi Terhadap Pendapatan / Profitability Ratio (315,06) (23,55) 60,90 Liabilitas Terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity 208,57 446,02 827,45 Rasio Dana Murah Low Cost Deposit Ratio 24 (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal / Return on Equity (ROE) 22 Liabilitas Terhadap Total Aset / Liabilities to Assets 74,26 81,69 89,22 Rasio Lancar / Curent Ratio 120,68 114,58 114,44 Net Interest Margin / Net Interest Margin (NIM) 3,69 3,70 4,97 Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga / Loan to Deposit Ratio (LDR) 82,70 82,06 88,06 20 18 16 14 12 10 8 Kecukupan Modal / Capital Adequacy Ratio (CAR) 34,50 23,85 15,39 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO) 235,20 110,20 74,92 Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit / Non-Performing Loan (NPL - Gross) 15,82 8,90 1,17 Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit - Bersih / Non-Performing Loan Nett (NPL - Nett) 4,69 4,96 0,58 5,85 6,23 1,51 6 4 10,12 13,70 6,94 9,05 9,57 1,22 2,48 3,41 14,04 14,25 14,21 Biaya Dana (US$) Cost of Fund (US$) 12 3,5 11 10 9 8 Biaya Dana (US$) / Cost of Fund (US$) PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Suku Bunga Kredit Rupiah (rata-rata) / Credit Interest Rate in Rupiah (average) 6 Suku Bunga Kredit US Dollar (rata-rata) / Credit Interest Rate in US Dollar (average) 7 6 5 8,79 9,05 8,19 4 3,0 2,5 2,0 1,5 3 2 1 1,0 6,94 9,05 9,57 0 0,5 2016 2015 2014 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Biaya Dana (Rupiah) / Cost of Fund (Rupiah) 14,04 Biaya Dana (Rupiah) Cost of Fund (Rupiah) (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) Dana Murah / Low-Cost Deposit 0 (Dalam Persentase (%) / In Percentage (%)) Posisi Devisa Netto (PDN) / Net Open Position (NOP) 2 7 Data Pertumbuhan Growth Data Pertumbuhan Kredit (%) Loan Growth (%) Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) Third Party Fund Growth (%) Pendapatan Bunga Bersih (Dalam Jutaan Rupiah) Net Interest Income (In Million Rupiah) 40 40 30 30 200.000 20 20 180.000 0 160.000 10 10 ( 30 ) 14 23 0 ( 31 ) 22 29 140.000 -10 -10 120.000 -20 -20 100.000 -30 -30 -40 -40 2016 2015 2014 0 2016 2015 2014 Pertumbuhan Aset (%) Assets Growth (%) Pertumbuhan Modal (%) Capital Growth (%) 40 100 30 80 20 200.000 60 10 100.000 40 0 20 -10 -100.000 -20 -200.000 -20 -30 -300.000 -40 -40 ( -0.6 ) 2016 99 2015 24 2014 Pertumbuhan Pendapatan (Beban) Bunga Bersih (%) Net Interest Income ( Expenses ) Growth (%) ( 29 ) 17 44 0 2015 2014 Pertumbuhan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (%) Allowance for Impairment Losses Growth (%) 1.200.000 20 2800 1.000.000 10 2100 800.000 1400 600.000 -10 700 400.000 -20 0 -30 -700 -40 -1400 2016 2015 2014 2014 (505,002) (44,668) 106,387 2016 2015 2014 1,108,126 1,114,888 556,249 2016 2015 2014 4,306,074 6,087,483 5,200,631 2016 2015 2014 Ekuitas (Dalam Jutaan Rupiah) Equity (In Million Rupiah) 3500 24 2015 -500.000 30 9 2016 -400.000 2016 4200 15 174,692 300.000 40 0 189,659 Laba (Rugi) Bersih (dalam jutaan Rupiah) Net Profit (Loss) (in million Rupiah) 120 0 160,289 244 100 3421 100 200.000 0 2016 2015 2014 Total Aset (Dalam Jutaan Rupiah) Assets Total (In Million Rupiah) Pertumbuhan Laba (Rugi) Bersih (%) Net Profit (Loss) Growth (%) 200 8 (1031) (142) 30 7.000.000 -200 6.000.000 -400 5.000.000 -600 4.000.000 -800 3.000.000 -1000 2.000.000 -1200 1.000.000 -1400 0 2016 2015 2014 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 0 9 Ikhtisar Saham Shares Highlights Data Saham 2016 per Bulan dalam Rupiah 2016 Monthly Stock Data in IDR Terendah Lowest Penutupan Closing VOLUME VOLUME 3,595 3,360 3,365 52,000 3,470 1.041.600.000 3,360 3,090 3,090 15,000 3,186 1.041.600.000 Maret 3,085 2,890 2,890 43,000 2,980 1.041.600.000 April 2,885 2,490 2,490 12,000 2,568 1.041.600.000 2,600 2,290 2,450 1,000 2,526 1.041.600.000 Juni 2,750 2,060 2,240 7,000 2,310 1.041.600.000 Juli 2,600 1,740 1,740 22,000 1,794 1.041.600.000 2,400 1,600 2,040 17,000 2,104 1.041.600.000 September 2,500 2,000 2,080 6,000 2,145 1.041.600.000 Oktober 2,070 2,000 2,000 6,000 2,062 1.041.600.000 1,995 1,975 1,975 6,000 2,037 1.041.600.000 Desember 3,250 2,000 2,050 7,000 2,114 1.041.600.000 KURS AKHIR 3,595 1,600 2,050 194,000 2,114 Januari Februari Mei Agustus Nopember Q1 Q2 Q3 Q4 18,00% Terendah Lowest Penutupan Closing VOLUME VOLUME 2,565 1,275 2,565 36,000 2,645 1.041.600.000 - - 2,565 - 2,645 1.041.600.000 Maret 5,800 3,200 5,350 5,000 5,517 1.041.600.000 April 5,700 3,360 3,600 32,000 3,712 1.041.600.000 4,000 2,635 2,635 14,000 2,717 1.041.600.000 Juni 2,200 1,400 1,450 7,000 1,495 1.041.600.000 Juli 3,000 1,200 2,900 11,000 2,990 1.041.600.000 3,950 2,895 3,350 18,000 3,454 1.041.600.000 September 4,430 3,545 4,420 20,000 4,558 1.041.600.000 Oktober 4,345 4,325 4,330 24,000 4,465 1.041.600.000 4,330 3,845 3,850 26,000 3,970 1.041.600.000 Desember 3,795 3,595 3,595 31,000 3,707 1.041.600.000 KURS AKHIR 5,800 1,200 3,595 224,000 3,707 Februari Mei Agustus PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Nopember 10 KAPITALISASI Jumlah saham beredar CAPITALIZATION Number of share ( Miliar / Billion ) outstanding Tertinggi Highest Januari Q1 Q2 Q3 Q4 76,00% 1.041.600.000 Data Saham 2015 per Bulan dalam Rupiah 2015 Monthly Stock Data in IDR 2016 Komposisi Pemegang Saham (%) Shareholders Composition (%) 1.041.600.000 1,61% 4,39% BANK OF INDIA PT. Panca Mantra Jaya Masyarakat Umum / Public Prakash Rupchand Chugani PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT 2016 KAPITALISASI Jumlah saham beredar CAPITALIZATION Number of share ( Miliar / Billion ) outstanding Tertinggi Highest 11 Laporan Manajemen MANAGEMENT’s REPORT Laporan Dewan Komisaris Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Puji Syukur kepada Tuhan YME atas berkat dan Rahmat-Nya bagi Bank di tahun 2016. Tahun yang masih penuh dengan tantangan namun sekaligus diwarnai optimisme bagi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sebesar 5,02%, naik dari pertumbuhan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,73%. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta pemerintah dan dunia perbankan dalam mencanangkan berbagai program yang membantu menggairahkan kembali sektor properti. Pada sebuah kesempatan, Presiden Jokowi pun mengatakan jika saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Presiden mengundang para chief executive officer (CEO) perusahaan-perusahaan terkemuka India untuk menggali lebih banyak tentang peluang berinvestasi di Indonesia. Dear respected Shareholders and Stakeholders, Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Komisaris Utama / President Commissioner 14 First and foremost, please allow us to give thanks to the Almighty God for His guidance in 2016. A year full of challenges, but yet highlighted with glimpse of optimism. Indonesian Economic Growth at 5% was an incline compared to the year before which was at 4,73%. It was due to the relentless collaboration between the Government and the banking industry in implementing numerous programs that had helped accelerating the property sector. President Jokowi even mentioned that the timing was right for making investment in Indonesia. Thus, He invited CEOs from numerous Companies from India to asses more about the potential of making investment in Indonesia. Koordinasi yang baik antara pemerintah dengan bank sentral dalam hal pengendalian inflasi telah berhasil mencatatkan angka Inflasi rendah di angka 3,02%. Tingkat inflasi ini menjadi yang terendah sejak 2010. Hal ini juga tidak lepas dari dampak harga komoditas internasional dan pengendalian stabilisasi nilai tukar. Meskipun sejumlah harga komoditas naik pada tahun 2016 namun kurs tetap terkendali. The great coordination between the government and the central bank in controlling the inflation which resulted in the low inflation rate at 3,02%. The number was in fact, the lowest since 2010. It was also due to the international commodity price and the stabilizing control of foreign exchange. Even though the commodity price rose in 2016, but the exchange rate was still under control. Penilaian Atas Kinerja Dewan Direksi Di tengah Kondisi makro ekonomi yang penuh dengan tantangan tersebut, Dewan Komisaris mengapresiasi performa Direksi yang mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat untuk memperkuat konsolidasi Bank. Assesment on The Board of Directors Performance In the midst of the challenging macro-economic situation, The Board of Commissioners appreciate the efforts of The Board of Directors in implementing relevant strategies in order to strengthen and consolidate the Banking operations. Sepanjang tahun 2016, Bank membukukan pendapatan sebesar Rp. 409 miliar, menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 554 miliar. Kerugian Bank pada tahun 2016 dan indikator strategis seperti Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset dan Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal berada pada ranah negatif. Penurunan profitabilitas terutama disebabkan oleh meningkatnya angka Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dari Rp 198 miliar menjadi Rp 679 miliar. During 2016, Bank generated revenue amounting to Rp. 409 billions, a reduction compared to 2015, wherein revenue generated was Rp. 554 billions. The Bank incurred Losses in the year 2016 and the major parameters such as Return on Assets & Return on Equity were negative. The losses were mainly caused by the incremental allowance for Impairment Losses which increased from from Rp 198 billion to Rp 679 billion. Dewan Komisaris senantiasa mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Direksi pada tahun 2016 untuk melakukan berbagai perbaikan dalam rangka mengembangkan kinerja Bank di 2017. The Board of Commissioners, however, support the strategic actions taken by The Board of Directors in order to consolidate the bank’s business during the year 2016 and prepare the Bank for a growth path for the year 2017. Keseluruhan proses konsolidasi yang digagas oleh Direksi akan menjadi fondasi yang kokoh bagi Bank dalam terus berkarya dengan lebih baik ke depannya, sehingga dapat menjadi Bank yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Dewan Komisaris memandang bahwa kinerja Bank tidak lepas dari adanya sinergi yang menyeluruh dalam setiap komponen Bank. Untuk ke depannya, Dewan Komisaris berharap agar sinergi yang sudah terjalin dapat senantiasa dipertahankan untuk mendukung kinerja Bank ke depan. The consolidation during 2016 will strengthen the processes and would be a reliable foundation for the Bank’s performance in the future, in order to have a sound and progressive Bank with International Standards so as to meet the domestic and foreign banking requirements of our customers. The Board of Commissioners wished that notwithstanding the hiccups and setbacks in the year 2016, the existing synergy would support the Bank’s performance in future. Prospek dan Target usaha Bank kini menyongsong tahun yang penuh tantangan, sekaligus tahun pemulihan potensi pendapatan dari bergairahnya kembali perkeonomian sektor domestik, namun tentunya tetap melakukan pembenahan / peningkatan kualitas layanan untuk mengoptimalkan potensi dari setiap segmen terkait. Fondasi yang telah dibentuk pada tahun-tahun sebelumnya senantiasa dijadikan batu loncatan untuk pencapaian yang lebih baik lagi. Business Prospect and Target The year ahead is a challenging one and the Bank is fully aware of it. It is committed to the growth path in the improved economic scenario and explore the possibility for higher revenue through a prudent mix of Corporate and SME business. The focus for the year 2017 shall be on maximization of available resources to achieve the targeted growth trajectory. Penilaian atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Dalam kegiatan operasional, Bank senantiasa memperhatikan penerapan tata kelola yang baik. Hal ini dilakukan tentunya demi meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Dewan komisaris bersama-sama dengan Direksi selalu mengawasi praktik tata kelola yang baik dalam setiap elemen operasional, proses pencapaian target, dan tentunya implementasi dari strategi Bank. Komitmen terhadap implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan senantiasa disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia dan ketentuan OJK. Assessment on The Implementation of The Good Corporate Governance Within the operations, the Bank implemented the principles of Good Corporate Governance. It was concluded to enhance the trust from both The Shareholders and The Stakeholders. The Board of Commissioners altogether with The Board of Directors monitored the implementation of Good Corporate Governance within each operational element, target achieving process, and off course the implementation of The Bank’s corporate strategies. The Bank was committed to the implementation of Good Corporate Governance norms in line with the Bank Indonesia and OJK requirements. Dewan Komisaris mengapresiasi upaya Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi dalam mengevaluasi dan mendukung penerapan Tata Kelola Perusahaan. Seluruh Komite telah melakukan evaluasi secara rutin, efektif, dan komprehensif. Tugas pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan bisnis dan operasional telah dilakukan dengan baik. The Board of Commissioners appreciate the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Renumeration & Nomination Committee in evaluation and supporting the implementation of Good Corporate Governance. The Committees had been regularly evaluated effectively and comprehensively. The monitoring task towards all the business and operational activities had been concluded well. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Board of Commissioners Report 15 Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris senantiasa berkomunikasi secara rutin dengan Direksi. Komunikasi tersebut dilakukan sebanyak seminggu sekali dan dilakukan melalui media teleconference. Kemajuan teknologi informasi telah memungkinkan untuk terciptanya ruang kondusif untuk berkomunikasi dengan cara yang efisien. Occurrence and methods used to advise The Board of Directors In conducting the monitoring function, The Board of Commissioners regularly held a meeting with The Board of Directors. The meetings were also conducted via video conference. The Information Technology nowadays had enabled us to create a content room for communication in a very efficient way. Apresiasi Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Bank. Dewan Komisaris pun memberikan apresiasi atas kepemimpinan Direksi, seluruh tim manajemen dan karyawan atas kerja keras yang konsisten dilakukan dalam meningkatkan daya saing Bank. Kami optimis, Bank akan semakin berkembang, selalu mampu mengatasi berbagai tantangan, dan senantiasa menjadi semakin kuat. Appreciation Through this opportunity, We would like to extend a great gratitude toward The Shareholders and Stakeholders for the immense support and trust towards The Bank. The Board of Commissioners also appreciates the contribution by the Board of Directors, the management teams, and employees for the consistent hard work performed in improving the Bank’s competitiveness. We are optimistic that the Bank would strive towards a higher growth path in the years to come. Atas nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan Komisaris Utama / President Commissioner 16 17 Laporan Direksi 18 Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Pertama-tama, perkenankan kami mengucap puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas karunia-Nya sehingga Perusahaan mampu bertahan sampai dengan saat ini. Menjadi suatu kehormatan bagi kami selaku Direksi untuk dapat menyampaikan Laporan Tahunan 2016. Sepanjang tahun 2016, perekonomian global masih mengalami perlambatan dan dibayangi risiko ketidakpastian. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2016 hanya berkisar di angka 2,3%, lebih rendah dari tahun 2015 yang tumbuh 2,7%. Di sisi lain, perekonomian Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan kinerja yang solid meskipun pada akhir tahun mulai menunjukkan tanda perbaikan. Ketidakpastian arah Dear Respected Shareholders and Stakeholders, kebijakan ekonomi pemerintah AS pasca pemilihan Donald Trump juga meningkatkan sentimen negatif di pasar keuangan AS, yang akhirnya berpengaruh terhadap volatilitas pasar keuangan dunia. direction of United States of America’s government’s economic policy following the inauguration of President-elect Donald Trump has also increased the negative sentiment in the US financial market, which then influenced the volatility of global financial market. Meanwhile, Asian countries’ economy were still in consolidation phase. There’s concern that US trade policy that was imposed on China will decrease China’s export to US. Bearing in mind that China is one of Indonesia’s main trading partner, there’s concern that such decrease would influence Indonesia’s trading performance with China, causing a slowdown and potentially increase the current account deficit while giving pressure to Rupiah currency. Sementara itu, ekonomi negara-negara Asia juga masih dalam tahap konsolidasi. Kebijakan perdagangan AS atas Tiongkok dikhawatirkan berdampak pada penurunan ekspor Tiongkok ke AS. Mengingat Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, penurunan tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan kinerja perdagangan Indonesia juga mengalami perlambatan dan berpotensi memperbesar defisit neraca transaksi berjalan serta memberikan tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Namun demikian, di tengah dinamika perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,02% year on year (YoY) pada 2016. Kondisi ekonomi domestik yang stabil dan keberhasilan program tax amnesty turut meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong penguatan mata uang Rupiah dan Index Harga Saham Firstly, please allow us to give thanks to the God Almighty for all of His grace that has blessed the Company to continue its businesses up to today. It is an honor for us as Board of Directors to present the Annual Report of 2016. Throughout 2016, global economy still experienced a slowdown and was overshadowed by risk of uncertainties. The World Bank estimated the world economic to grow by about 2.3% in year 2016, lower than growth in 2015 which was 2.7%. On the other side, the economy of United States of America hasn’t shown solid performance even though there was evidence of improvement towards the end of the year. The uncertainties of However, in the midst of uncertainties hovering the global economy, Indonesia managed to grow its economy by 5.02% yoy in year 2016. Stable domestic economic condition and the success of tax amnesty program has increased the level of trust of investors, strengthen Rupiah currency exchange rate, and also strengthen the Composite Stock Price Index of capital Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun 2016, Rupiah mengalami penguatan terhadap hampir semua mata uang utama dunia. Sementara itu, di pasar modal IHSG pada tahun lalu ditutup di posisi Rp 5.296,71 atau menguat 15,32% dari posisi penutupan tahun 2015. market. Throughout year 2016, Rupiah has strengthen towards almost all global currencies. The capital market’s composite stock price index was closed at Rp 5,296.71 or increased by 15.32% from previous closing position in year 2015. Kinerja 2016 Dalam kondisi yang masih penuh tantangan, kami senantiasa memperkuat konsolidasi Bank. Pada tahun 2016. Rugi Bersih Bank tercatat sebesar Rp. 505 miliar, lebih besar dibandingkan rugi bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 44,67 miliar. Kerugian terjadi karena meningkatnya pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dari Rp 197,50 miliar menjadi Rp 678,72 miliar. Hal ini dikarenakan Bank mengambil langkah antisipatif terhadap kredit bermasalah dan potensi memburuknya kredit yang ada. Pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 166,20 miliar menjadi kontributor terbesar dalam pendapatan keuangan Bank. Meskipun angka tersebut masih mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp. 197,25 miliar. 2016 Performance Amidst challenging condition, we continuously strengthen the Bank’s consolidation. In year 2016, the Bank recorded net loss of Rp. 505 billion, larger than previous year’s net loss of Rp 44.67 billion. This loss was a result to increase in loss provision for financial assets from Rp 197.5 billion to Rp 678.72 billion. This is due to the Bank taking anticipative measure towards nonperforming loans and potential deterioration of existing loan. Net Interest income of Rp. 166.2 billion was the main income contributor of the Bank, even though it was a decrease compared to year 2015 of Rp. 197.25 billion. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Board of Directors Report 19 Focus and Strategies for 2016 In facing the challenges in 2016, we strengthen consolidation by continuously focusing on increasing reserve amount and on recovery of non-performing loans. In addition, the Bank also conducted further review on existing loans which has the potential to become non-performing loans, and has taken preventive steps to avoid further potential loss. Lebih lanjut, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang terfokus untuk melakukan remedial, recovery, sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Bank telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan kredit dibuat lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan di 2017 yaitu segmen retail. Realisasi Target Usaha Sepanjang tahun 2016, Bank merespon situasi yang penuh tantangan dengan mengadaptasi target usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dan berfokus pada proses konsolidasi. Meskipun pencapaian target belum terpenuhi secara maksimal, namun Bank tetap fokus pada peningkatan kualitas dan konsolidasi. Dalam pelaksanaannya Bank telah meninjau banyak potensi kredit bermasalah, yang kemudian berhasil diselesaikan sebelum menimbulkan kerugian lebih besar bagi Bank. Di mana proses konsolidasi yang telah berlangsung akan memperkuat kedudukan Bank untuk fokus ke depan, pembenahan terus dilakukan secara bertahap dan akan menjadi fondasi yang kokoh dalam memasuki tahun 2017. Further, the Bank formed two large teams, one focused on remedial and recovery, up to execution activities, while the other team focused on maintaining good customers, while obtaining new customers. The Bank has upgraded their system, where loan application has been made simpler, in line with the Company’s 2017 focus on retail segment. Kendala Menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan asset terpenting dalam pertumbuhan Bank ini, manajemen telah mengubah konsep pengelolaan sumber daya manusia dari penyebutan Human Resources menjadi Human Capital. seiring dengan perubahan penamaan tersebut, program pengembangan SDM dimulai dengan meminta bantuaan konsultan SDM ternama, yakni Hay Consultant untuk menyusun skala remunerasi yang mampu menarik talent terbaik untuk bergabung dengan Bank of India Indonesia dan memperbaiki sistem pengelolaan kinerja karyawan melalui pengembangan sistem penilaian kinerja berbasis key performance indikator jabatan masing-masing. Constrains Realizing that Human Resource is the most important asset in this Bank’s growing, management has changed the concept of human resources management by changing Human Resources to Human Capital. Along with the changing of the name, program of human resource development was started by hiring consultant “ Hay Consultant “ to set remuneration scale which able to get the best talent to join Bank of India Indonesia and improve the system of employee performance through performance appraisal system based on key performance of each position. Pengembangan kompetensi karyawan lebih banyak dilakukan dengan menyelenggarakan training internal dengan memanfaatkan tenaga kerja asing yang tersedia. Oleh karenanya, biaya pelatihan di tahun 2016 hanya mencapai 1,07 % dari biaya tenaga kerja, masih kurang dari yang di persyaratkan oleh regulator, yakni 5% dari biaya pegawai. Perihal kecilnya serapan biaya tenaga kerja ini, telah dimaklumi oleh regulator mengingat fokus PT Bank of India Indonesia Tbk di tahun 2016 adalah penyelsaian kredit bermasalah dan efisiensi usaha agar kelangsungan usaha Bank dapat lebih terjaga. Manajemen telah bertekad untuk lebih memberi porsi pengembangan kompetensi karyawan di tahun-tahun mendatang. Development of employee competence is mostly done by going internal training and utilize the expatriate. Therefore, training cost in 2016 was only 1.07% of Labor Cost, still less than required by regulations, which is 5% of labor cost. Regulation has been undertood about this condition since Bank of India Indonesia is focusing on NPL settlement and effort to maintain the business of Bank. Management has decided to focus on employee performance competence in the future years. Realization of Business Target Throughout the year of 2016, the Bank responded to challenging conditions by executing the previously set business target, and focusing on consolidation process. Albeit the target achievement has not been fulfilled optimally, the Bank maintained its focus on improvement in quality and consolidation. The Bank has reviewed many non-performing loans potential, which were then taken care of, before it could cause greater loss for the Bank. While on-going consolidation process would be able to strengthen the Bank’s position to focus ahead, continuous improvements were done in stages, and expected to be a strong foundation in entering year of 2017. Prospek 2017 Seiring dengan pemulihan ekonomi global, pemulihan harga komoditas, dan ditambah lagi dengan keberhasilan program tax amnesty pemerintah, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2017 akan mengalami perbaikan. Meskipun terdapat potensi tekanan sejalan dengan kebijakan pemerintah di tahun 2017 untuk pengurangan subsidi listrik, penyesuaian biaya surat kendaraan, dan penerapan kebijakan satu harga untuk BBM. Prospek perekonomian yang membaik tersebut mendorong optimisme tersendiri bagi Bank dalam memasuki tahun 2017. Selaras dengan himbauan OJK terkait fokus pemberian kredit di 2017, antara lain: sektor perikanan, perkebunan, infrastruktur, dan pariwisata. Bank senantiasa turut berpartisipasi untuk melakukan penyaluran kredit ke empat sektor tersebut. Hal ini pun telah terangkum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) di tahun 2017. Di tengah persaingan yang semakin ketat, kami yakin Bank akan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan perencanaan fokus bisnis yang tajam. Masih banyak pembenahan yang harus dan akan kami lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan secara konsisten. Bagi kami, hal tersebut senantiasa menjadi prioritas utama. 2017 Prospect In line with recovery of global economy, commodities prices, and the success of Government’s tax amnesty program, Bank of Indonesia estimated that Indonesia economic growth will improve in year 2017. Even though there may be potential pressure coming from 2017 Government’s policy such as electricity subsidy cut, adjustment in cost for vehicle permit, and implementation of one fuel price, improved economic prospect provided a boost in optimism for the Bank in entering 2017. Penilaian atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Perusahaan melihat bahwa penerapan prinsip tata kelola Perusahaan yang baik bukanlah sekedar pemenuhan peraturan perundang-undangan semata, namun lebih dari itu, merupakan nilai dasar untuk keberlangsungan usaha yang sehat. Assessment on Company’s Corporate Governance The Company is in the view that Good Corporate Governance is not only to fulfill the law and regulation, but further, it is the base for healthy business continuity. Implementasi tata kelola Perusahaan yang telah dilaksanakan selama ini telah memberikan kontribusi positif dan manfaat yang nyata berupa meningkatnya daya saing perusahaan, kinerja perusahaan serta meningkatnya kepercayaan para pemangku kepentingan. Bank senantiasa didukung oleh komitmen penuh dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perusahaan dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik sebagai landasan dalam menjalankan kegiatan usaha, yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Implementation of Corporate Governance conducted has provided positive contribution and real benefit in the form of improvement in Company’s competitiveness, Company’s performance and increase in trust of all stakeholders. The Bank has full commitment of all management team and its employees in execution of Good Corporate Governance principles as the foundation in conducting its business activities, including transparency, responsibility, independency and fairness. Apresiasi Direksi menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesarbesarnya kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaan yang besar bahkan di situasi yang sulit sekalipun, termasuk para deposan yang tetap memberikan kepercayaan kepada Bank. Apresiasi mendalam ditujukan kepada Dewan Komisaris yang telah menjadi mitra kami dan telah menjalankan fungsi pengawasan dengan baik, serta seluruh jajaran staf dan karyawan yang telah berkontribusi positif bagi Bank. Berbekal dukungan penuh dari seluruh pihak, Perusahaan berkomitmen untuk dapat terus mewujudkan kerja nyata. Appreciation The Board of Directors would like to convey their appreciation and gratitude to all the shareholders and stakeholders that have put their trust in the Bank albeit in difficult conditions, including to all depositors. We also convey our deep appreciation to Board of Commissioner that has been our partner in monitoring, and also towards staffs dan employees who had contributed positively to the Bank. With full support from all parties, the Company is committed to continue its work. In line with OJK appeal regarding loan disbursement in 2017 for fisheries, plantation, infrastructure and tourism sectors, the Bank will participate to disburse loan to these sectors. This has been summarized in the Bank’s Business Plan for year 2017. Amid a more intense competition, we believe the Bank would be able to continuously perform well, by utilizing existing resources, and with sharp planning on business focus. There are still many improvements that we need to and will undertake to improve our service’s consistencies to our customer. This will always remain as our main priority. Atas nama Direksi On behalf of Board of Directors Sindbad Rijadi Hardjodipuro Direktur Utama / President Director PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 20 Fokus dan Strategi 2016 Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, kami memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah dan juga tentunya fokus pada pemulihan ( recovery ) atas kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan Bank lebih lanjut. 21 PROFIL BANK BANK’s PROFILE Bank of India Indonesia Tbk Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta - 10710, Indonesia Telepon : (+62 21) 3500 007 (hunting) Faksimili : (+62 21) 3808 178, 3500 007 Ext. 6 SWIFT BIC : BKIDIDJA E-mail : [email protected] Website : www.boiindonesia.co.id Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut dibawah kepemilikan dan manajemen yang baru, sehingga pada tanggal 11 November 1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan status dari Bank Indonesia yaitu secara resmi beroperasi menjadi Bank Devisa. Dengan status Bank Devisa ini semakin memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai lembaga kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah. The process of growing and developing is continuesly on going under the new ownership and management and on 11 November 1994 Bank Swadesi obtained upgraded status issued by Bank Indonesia and officially operated as Foreign Exchange Bank. By having of foreign exchange status it strengthening the Bank Swadesi position as an institution of trust that provides more diverse banking services based on customer needs. Bidang Usaha / Line of Business Tanggal Didirikan / Date of Establishment Notaris / Notarial Deeds Banking Service 28 September 1968 Njoo Sioe Liep, S.H. No. 20 Ratification from Ministry of Law and Human Rights No. Y.A. 5/35/8 dated February 3, 1975 Announced in Republic of Indonesia State Gazzette No. 19 dated March 5, 1976, Appendix No. 162. Modal Dasar / Authorized Capital Bursa Efek / Stock Exchange Tanggal Pencatatan / Listing Date Harga / Price Kode Saham / Ticker Code Underwriter / Underwriter Rp 690.000.000.000. Bursa Efek Jakarta / Indonesian Stock Exchange May 2002 Rp 250,BSWD PT Ciptadana Sekuritas Plaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park Unit 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59 Jakarta - 12190, Indonesia (Date of Right Issue (II) Desember 2014) Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, pada tahun 1995 dilakukan pemindahan Kantor Pusat dari Surabaya ke Jakarta. Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian, telah menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi dalam melewati masa-masa sulit ditengah krisis multidimensi yang melanda Indonesia. Berdasarkan hasil due diligence yang dilakukan oleh pihak independent Bank Swadesi termasuk dalam kategori bank “A” sehingga tidak perlu masuk dalam program rekapitalisasi. In the efforts to develop business as well as to get closer to the business centers nationwide, in 1995 the head office was relocated from Surabaya to Jakarta. Consistency on the commitment to continue to develop and to provide the best based on the prudential principle, has yet proven the success of Bank Swadesi in overcoming the hard times amid the multidimensional crisis that hit Indonesia. Based on the results of due diligence carried out by the independent parties, Swadesi Bank is categorized in Bank ‘A’ group. Harga / Price Kode Saham / Ticker Code Securities Registrar / Securities Registrar Rp 2800,BSWD PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2, Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur - 13210, Indonesia Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan perbankan dimasa mendatang, khususnya dalam aspek permodalan, pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang “go public”. Sejalan dengan program kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal minimal Rp 100 miliar dan dengan kondisi permodalan yang cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada. As a strategic step to anticipate the future as development, specifieclly in the capital, in 2002 Bank Swadesi listed its shares on the Jakarta Stock Exchange and listed as the 22th banking institutions that become ‘go public’. In line with the program of activities of the Indonesian Banking Architecture (API), Bank Swadesi have met the criteria as a Focus Bank with a capital of at least Rp 100 billion and with the available sufficient capital condition, if will provide Bank Swadesi with a competitive advantage by utilizing all available opportunities. Untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan sekaligus memperkuat posisinya dipeta perbankan nasional, Bank Swadesi memandang perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan mengundang investor yang kuat. Upaya tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India terkait dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar saham atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi pada tanggal 22 Juni 2007. Dengan demikian secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. Dengan terjadinya pengambilalihan pengendalian kepemilikan, pada tahun 2011 nama Bank Swadesi berubah nama menjadi PT. Bank of India Indonesia Tbk. In order to achieve the vision, mission and at the same time strengthening its position in banking industry nationwide, Bank Swadesi deems it necessary to establish a strategic alliance by inviting sound investors. That effort is implemented by signing of the acquisition deed between the majority shareholder of Bank Swadesi with Bank Of India in line with the acquisition of shares ammouning of 235.6 million shares, which representing 76% of the total shares of Bank Swadesi on 22 June 2007. Henceforth, Bank of India has officially become the majority shareholder and become controlling shareholder of Bank Swadesi. With this acquisition, in 2011 the Bank Swadesi changed the name to PT. Bank of India Indonesia Tbk. Dengan dukungan Bank of India, PT Bank of India Indonesia, Tbk kedepan diharapkan akan terus membangun pondasi yang kokoh untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi, penempatan individu dan meningkatkan modal pada saat dibutuhkan. Bank of India, sebagai bank yang telah berusia 100 tahun dan memiliki 22 kantor cabang diluar negeri yang meliputi: USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan, China. Vietnam, South Africa, serta 4.963 kantor cabang di seluruh India, memberikan keyakinan kepada PT Bank of India Indonesia Tbk untuk tumbuh dan berkembang serta dapat berperan diperbankan nasional maupun internasional. With the support of Bank of India, PT Bank of India Indonesia, Tbk in the future it expected to continue to build a solid foundation for achieving the best performance with continued growth through the transfer of knowledge and technology, stafting and raise capital whenever needed. Bank of India, as a bank which has over 100 years of age and has 25 branches abroad covering: USA, United Kingdom, Channel Islands, France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hong Kong, West Indies, Japan, China. Vietnam, South Africa, and 2,718 branch offices throughout India, giving confidence to PT Bank of India Indonesia Tbk to grow and develop as well as for actualize its role in nationwide and global banking. Hubungan Investor / Investor Relation Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Sekilas Perusahaan PT Bank of India Indonesia Ferry Koswara *) Jl. K.H. Samanhudi No. 37 Jakarta - 10710, Indonesia Telepon : (+62 21) 3500 007 (hunting) Faksimili : (+62 21) 3808 178 *Juga menjabat sebagai Direktur Operasional * also served as Operational Director PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Company in a Glance 24 Keberadaan PT Bank of India Indonesia Tbk berawal dari sebuah bank pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuhkembangkan Bank ini sehingga pada tanggal 2 September 1989, Bank Pasar Swadesi meningkatkan statusnya dan secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama Bank Swadesi. The existence of PT Bank of India Indonesia Tbk formerly known as Bank Pasar Swadesi was established in 1968 in Surabaya. In 1984, the Bank’s ownership was taken over by Chugani Family who grow and develop the bank, and on September 2, 1989, Bank Pasar Swadesi improve their status and formally became Commercial Bank operates under the name of Bank Swadesi. Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka kantor cabang di Jakarta. Pada tahun 1992 Bank Swadesi memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjalankan usaha sebagai pedagang valuta asing. In 1990, Bank Swadesi merger (merger) with PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi which based in Surakarta to enable the Bank to open a branch office in Jakarta. In 1992 Bank Swadesi obtained permission from Bank Indonesia to operate as a money charger. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Nama / Name Kantor Pusat / Head Office 25 Hingga 31 Desember 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk memiliki kantor operasional, yang tediri dari 1 kantor pusat, 7 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu, 2 kantor kas yang tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. Dengan berpedoman pada visi dan misi yang baru, komitmen untuk memberikan yang terbaik dan penerapan prinsip kehati-hatian, PT Bank of India Indonesia, Tbk bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia. Until end of December 31st 2016, the Bank’s network have operational office consisting of 1 head office, 7 branch office, 6 subbranches and 2 cashier office, spread across the area of Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. With guided by the new vision and mission, commitment to provide the best and the implementation of prudencial principles, PT Bank of India Indonesia Tbk is determined to provide the best services for the community and economic development of Indonesia. Visi dan Misi Perusahaan Company’s Vision & Mission Visi Vision Menjadi Bank yang prudent dan terpercaya dengan Standar Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam transaksi perbankan nasional maupun internasional. To be a prudent and progressive Bank with International Standards and meet the domestic and foreign banking requirements of our customers. Misi Mission Menyediakan layanan unggulan dengan lebih memfokuskan pada perbankan retail, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder. To provide premium services focusing on retail banking, based on the principles of Prudential Banking and Good Corporate Governance to enhance value to our Stakeholder. Vision MISSIOn S T A R incere Ketulusan VALUES eamwork Kerja sama ccountable Terukur esponsibleBertanggung jawab PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT BUDAYA / VALUES 27 Bank Swadesi memperluas jaringan kantor dengan membuka kantor di Denpasar, Bali. Jejak Langkah Bank of India Indonesia berawal dari bank pasar di Surabaya dengan nama Bank Pasar Swadesi. Bank Pasar Swadesi memperoleh izin dari Menteri Keuangan RI untuk beroperasi sebagai bank umum. Dengan berganti nama menjadi Bank Swadesi. Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan dan juga perkembangan transaksi nasabah, maka Bank Swadesi meningkatkan statusnya menjadi bank devisa. Kantor pusat pindah dari Surabaya ke Jakarta dalam rangka pengembangan bisnis dan jaringan pemasaran yang lebih cepat dan luas. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Bank Swadesi menjalin aliansi strategis dengan Bank of India berupa pengambil alihan saham 235.600.000 lembar saham, atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian, secara resmi Bank of india telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. 28 Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas I dalam rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 558 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 139.500 juta. Tetapi Penawaran Terbatas I tersebut tidak mengubah komposisi saham Bank of India, yaitu tetap 76%. 19 68 19 89 19 94 19 95 20 07 20 08 Bank of India Indonesia was intiated from rural bank in Surabaya named Bank Pasar Swadesi. Bank Swadesi obtained permitting from Ministry of Finance RI to be operated as commercial bank. Enchange it’s name into Bank Swadesi. In line with effort to fulfill customer transaction needs and development, Bank Swadesi upgraded its status into foreign exchange bank. Headquarter relocation from Surabaya to Jakarta for further business expansion as well as faster and broader marketing network. Bank Swadesi entered strategic alliance with Bank of India by acquiring 253,600,000 shares or representing 76% of total shares of Bank Swadesi. Therefore, Bank of India was officially becoming majority shareholders and taking ownership of Bank Swadesi. Extraordinary GMS to approve 1st Limited Public Offering with Pre-emptive Rights for 558 million regular shares with total par value Rp 139,500 million. However, the 1st Limited Offering did not change shareholders composition of bank of India that remained 76%. Bank Swadesi memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka kantor cabang di Medan, Sumatera Utara. Bank Swadesi memperluas jaringan kantor kembali dengan membuka dua kantor cabang yakni di Bandung dan Makassar. Peresmian penggunaan nama dan logo baru dari PT Bank Swadesi Tbk menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk dengan hasil keputusan rapat Perubahan Anggaran Dasar yang tertuang pada Akta No. 69. Sampai dengan tahun 2012, jaringan operasional Bank of India Indonesia (d/h. Bank Swadesi) terdiri dari 8 Kantor Cabang, termasuk di kota besar propinsi di luar Jawa, 5 Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor kas sehingga mampu memberikan pelayanan bagi para nasabah. Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui Penawaran Terbatas II dalam Rangka Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 173,6 juta saham biasa atas nama dengan total nilai nominal Rp 486.080 juta. Tetapi Penawaran Terbatas II tersebut komposisi saham Bank of India tetap 76%. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang telah resmi di tunjuk melalui RUPS LB pada 28 Agustus 2015 serta lulus Fit & Proper Tes dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu Bapak Sindbad R. Hardjodipuro sebagai Direktur Utama, Bapak Gopinathan sebagai Wakil Direktur Utama, Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit & Internasional Banking, serta Bapak R.A Sankara Narayanan sebagai Komisaris Utama namun beliau melaksanakan Fit & Proper Tes pada awal Tahun 2016. Bapak R.A. Sankara Narayanan resmi menjadi Komisaris Utama PT Bank of India Indonesia, Tbk dan Bapak Prashant Thapliyal sebagai Direktur Kredit & International Banking. 20 09 20 10 20 11 Bank Swadesi expanded office network by opening branch office in Denpasar, Bali. Bank Swadesi expanded office network by opening another branch office in Medan, North Sumatera. Bank Swadesi expanded office network by opening other two branch offices in Bandung and Makassar. 20 12 Inauguration of new name and logo use of PT Bank Swadesi Tbk into PT Bank of India Indonesia Tbk with reference to Articles of Association Meeting Resolution declared in Deeds Number 69. As of 2012, operational network of Bank of India Indonesia (formerly known as Bank Swadesi) comprised of 8 Branch Offices, including at non-java provincial major cities, 5 sub-branch offices and cash offie to deliver service to the customers. 20 14 Extraordinary GMS was organized to approve Right Issue (II) with Pre-emptive rights for 173.6 million regular shares with total par value was Rp486.080 million. However, Right Issue (II) did not change shareholders composition of Bank of India that remained 76%. 20 15 Change to Board of Commissioners and Board of Director’s composition who have been officially appointed in EGMS on August 28, 2015 and passed Fit and Proper Test from Financial Service Authority, Mr. Sindbad R. Hardjodipuro as President Director, Mr. Gopinathan as Vice President Director, Mr. Prashant Thapliyal as Credit & International Banking Director, as well as Mr. R.A Sankara Narayanan as President Commisisoner, although he has not conducted Fit & Proper Test until beginning of 2016. 20 16 Mr. RA Sankara Narayanan officially became The President Commissioner of PT Bank of India Indonesia, Tbk dan Mr. Prashant Thapliyal officially became Credit & International Banking Director. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Milestones 29 Produk Simpanan Third Party of Fund Products • Giro Merupakan produk simpanan masyarakat yang mekanisme penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening Giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi maupun badan usaha. Bank of India Indonesia menawarkan produk Giro dalam mata uang Rupiah maupun USD dengan bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima. Produk ini dapat memudahkan memenuhi kebutuhan uang tunai, pemindahbukuan dan transfer antar bank. • Current Account A product of the public savings whose withdrawal mechanism use a check or bank draft. Current Account is used for commercial purposes, both by persons or corporate entities. Bank of India Indonesia offers Current Account products in Rupiah and USD with competitive rates and excellent service. This product would help the need of cash, overbooking, and interbank transfer. • Rekening Star Dollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang USD, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. • Star Dollar Account Is a product of deposits in USD, which can be withdrawn at any time using a withdrawal slip. • Tabungan Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Bank akan menerbitkan laporan mutasi setiap bulannya (seperti rekening Koran) kepada pemilik Tabungan. • Saving Account A product of public savings in Rupiah, which can be withdrawn any time using a withdrawal slip. The Bank will publish a mutation report every month (such as bank account statements) to the Saving owners. Products and Services “Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri perbankan. Dalam menjaga kepuasan, loyalitas nasabah, serta memperluas customer base, Bank of India Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan prima”. Semenjak pasca akuisisi oleh Bank of India, Kami telah tumbuh dan berkembang dengan pesat. Reputasi internasional Bank of India mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat secara signifikan. Sebagai wujud kepedulian atas kepercayaan yang diberikan, Bank of India Indonesia terus berupaya untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat melalui layanan jasa dan produk perbankan, melalui produk-produk yang berorientasi pada kebutuhan nasabah.Adapun jenis produk dan jasa yang disediakan oleh Bank of India Indonesia terdiri dari: Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan dengan permintaan nasabah penabung. There are various types of savings that can be customized to meet customers demand. a. Tabungan SIBOS Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan berbunga tinggi, dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/ passbook. a. Tabungan Suka-Suka Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata uang rupiah dan pengambilan dananya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Keistimewaan produk ini adalah jumlah simpanan dan suku bunga yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah sesuai jenjang suku bunga yang berlaku, bebas biaya administrasi. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/ passbook. Suka – Suka Saving Account A public savings product denominated in Rupiah which can be withdrawn any time by using a withdrawal slip. The specialty of this product is the amount of deposits and interest rates that can be decided by the customers in accordance with the prevailing level of interest rates, free of administrative charge. The mutation on the account will be printed in savings book / passbook. c. TabunganKu Saving Account The specialty of TabunganKu is free of administrative charge, intended for beginner savers. Moreover, the product of Tabunganku savings is a national savings program which is marketed simultaneously by several banks in Indonesia. The mutation on the account will be printed in savings book / passbook. Time Deposit A term deposit that available both in Rupiah and USD. Bank of India Indonesia always strive to provide excellent products, both in interest rates and withdrawal flexibility, initial deposit and disbursement date of deposit is in accordance with customers needs. The customers can choose period: 1 (one) month, 3 (three) months, 6 (six) months and 12 (twelve) months. b. “Quality of service is one of the keys to achieve the success in the banking industry. In order to maintain the satisfaction and loyalty of the customers, and to expand the customer base, Bank of India Indonesia is always committed to continually provide high quality of services “ Since the post-acquisition by Bank of India, We have grown and thrived rapidly. Bank of India’s international reputation has been able to significantly improve public confidence. b. c.TabunganKu Keistimewaan Produk TabunganKu ini adalah bebas biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula. Selain itu, produk TabunganKu merupakan program tabungan nasional yang dipasarkan secara bersamasama oleh sejumlah Bank-Bank di Indonesia. Mutasi pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/ passbook. As a form of concern for the trust given, Bank of India Indonesia continually strives to meet all the needs of the people through banking services and products, through the products which are oriented to the needs of customers. The types of products and services provided by Bank of India Indonesia consist of: • Deposito Merupakan simpanan berjangka yang tersedia baik dalam mata uang rupiah maupun mata uang USD. Bank of India Indonesia selalu berusaha memberikan produk yang prima, baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito sesuai dengan kebutuhan nasabah. Periode yang dapat dipilih nasabah adalah: 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan. SIBOS Saving Account A public savings product denominated in Rupiah with high interest rate, which can be withdrawn at any time by using a withdrawal slip. The mutation on the account will be printed in savings book / passbook. • PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Produk dan Jasa Bank 31 Produk Kredit Loan Products Jaringan Kantor Office Network • • Strategi perluasan dan/ atau perubahan jaringan kantor merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan oleh PT. Bank of India Indonesia Tbk. dalam mengantisipasi ketatnya persaingan di industri perbankan, sekaligus juga untuk memenuhi tingginya kebutuhan nasabah akan kemudahan jasa layanan perbankan. Untuk itu, pada tahun 2016 PT. Bank of India Indonesia Tbk telah merelokasi kantor cabang yang ada di Bandung dari awalnya beralamatkan di Komplek Pasar Baru, Bandung, menjadi di Jl. Veteran No.49, Bandung. Expansion strategy and / or changes in the office network is one of the main steps undertaken by PT. Bank of India Indonesia Tbk. to anticipate competition in the banking industry, as well as to meet the high requirements of customers for the ease in banking services. In 2016, PT. Bank of India Indonesia Tbk. relocated a branch office in Bandung, from Pasar Baru, Bandung to Jl. Veteran No. 49, Bandung. Di akhir tahun 2016, Bank of India Indonesia telah memiliki 16 kantor yang tersebar di 6 kota besar yang ada di Indonesia, dan rencananya akan terus bertambah dalam rangka ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan jaringan kantor, Penambahan dan/ atau pengembangan jaringan kantor bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya Nasabah Bank of India Indonesia. By the end of 2016, Bank of India Indonesia already has 16 offices in six major cities in Indonesia, and plans to continue to grow to expand its business. The addition and / or development of office network is done in order to develop a network of offices which aims to improve services to the community, especially the Customer of Bank of India Indonesia. Kantor Pusat : Head Office : Jl. H. Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat Telp. : (021) 350 0007 (Hunting) Fax : 021 380 8178 Website : www.boiindonesia.co.id Alamat E-mail : [email protected] SWIFT BIC : BKIDIDJA Jl. H. Samanhudi No. 37 Central Jakarta Telp. : (021) 350 0007 (Hunting) Fax : 021 380 8178 Website : www.boiindonesia.co.id Alamat E-mail : [email protected] SWIFT BIC : BKIDIDJA Wilayah Jakarta Jakarta Region • • • • • • • • Pinjaman Rekening Koran (PRK), Kredit Demand Loan (DL) Fixed Loan (FL) Kredit Ekspor (KE), Pre Shipment dan Post Shipment Diskonto Tagihan / Piutang Kredit Angsuran Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Investasi • • • • • • • • PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk pembelian/pembangunan gedung/ ruko, pembelian kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya. 32 Working Capital Loan Credit applied to companies or individuals with the aim to meet their working capital needs. The form of credits can be: Current Account Loan (PRK), Demand Loan Credit (DL) Fixed Loan (FL) Export Credit (KE), Pre Shipment and Post Shipment Discount Billing / Accounts Receivable Working Capital Installment Loan Investment Loan Investment Loan Loans which are given to corporation or entrepreneurs to finance their investment, such as investment for purchase / construction / shop, purchase of vehicles, purchase of machinery and other production equipment. • Kredit Ekspor dan Impor Kredit yang diberikan kepada kegiatan usaha yang terkait dengan ekspor / impor. • Export & Import Loan Loans which are given to corporations related to export / import. • Kredit Konsumsi Merupakan kredit yang diberikan kepada individu untuk pembelian rumah tinggal berupa KPR (Kredit Kepemilikan Rumah/Apartment), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan lain-lain. • Consumer Loan Loans which are given to individuals for facilitating residential purchases in the form of mortgage-KPR (Housing/Apartment Loan), Motor Vehicle Credit (KKB), and others. Produk Jasa Perbankan Lainnya Other Banking Services Products Layanan Jasa Dalam Negeri Layanan yang cepat dan aman dengan proteksi yang handal yang terdiri dari: • Bank Garansi • Kiriman Uang (Transfer), RTGS & SKN gen II • SKBDN • Pembayaran rekening telepon • Pembayaran rekening listrik • Pembayaran gaji • Pembayaran uang sekolah • ATM Bank of India Indonesia. Layanan Jasa Dalam Negeri A fast and reliable services with credible protection: Layanan Jasa Luar Negeri Layanan yang menjadi sarana penunjang jangkauan usaha dengan biaya yang relatif murah, yang terdiri dari: • Ekspor Impor • Kiriman Uang (TT/MT) • Inkaso • Menyediakan uang kertas asing • Stand by L/C • Penjualan / Pembelian Devisa Umum • Bank Draft Layanan Jasa Luar Negeri Bank Services that support business expansion with low cost. Bank of India Indonesia berkomitmen untuk mampu menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop service) atas seluruh kebutuhan nasabah. Bank of India Indonesia is committed to provide a comprehensive banking service with the one stop service concept towards all of the customer’s demands. • • • • • • • • • • • • • • • Bank Guarantee Fund Transfer, RTGS & SKN gen II SKBDN Telephone bill payment Electricity bill payment Payroll system School Fee payment ATM Bank of India Indonesia. International Trading International Fund Transfer Clearing Bank Notes Stand by Letter of Credit (L/C) Foreign Exchange Transactions Bank Draft • Kantor Cabang Mangga Dua Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17 Mangga Dua Selatan Jakarta Utara Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14 Fax : (021) 626 7879 • Mangga Dua Branch Office Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM No. 17 Mangga Dua Selatan North Jakarta Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14 Fax : (021) 626 7879 • Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading Graha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6, Kelapa Gading Jakarta Utara Telp : (021) 4522244, 4534909-11 Fax : (021) 4528713 • Kelapa Gading Sub Branch Office Graha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6, Kelapa Gading North Jakarta Telp : (021) 4522244, 4534909-11 Fax : (021) 4528713 • Kantor Cabang Pembantu Kramat Jati Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18 Kramat Jati Jakarta Timur Telp : (021) 87799864 – 65 Fax : (021) 87799863 • Kramat Jati Sub Branch Office Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18 Kramat Jati East Jakarta Telp : (021) 87799864 – 65 Fax : (021) 87799863 • Kantor Cabang Pembantu Sunter • Komplek Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D-1 Kav. 12-13/3 Sunter Agung Jakarta Utara Telp : (021) 65301010 (Hunting) Fax : (021) 65301602 Sunter Sub Branch Office Komplek Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D-1 Kav. 12-13/3 Sunter Agung North Jakarta Telp : (021) 65301010 (Hunting) Fax : (021) 65301602 • Kantor Cabang Pembantu MD Place • Jl. Setiabudi Selatan No. 7 Jakarta Selatan Telp : (021) 29316888, 2952 9995, 29529996, 2952 9997 Fax : (021) 29529998 MD Place Sub Branch Office J l . Setiabudi Selatan No. 7 South Jakarta Telp : (021) 29316888, 2952 9995, 29529996, 2952 9997 Fax : (021) 29529998 • Kantor Kas Gandhi Memorial School Jl. Pangandaran IXB B4 Ancol Barat Jakarta Utara Telp : (021) 6909902 - 03 Gandhi Memorial School Cash Office Jl. Pangandaran IXB B4 Ancol Barat North Jakarta Telp : (021) 6909902 - 03 • PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Kredit Modal Kerja Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau individu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya. Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa : 33 Kantor Kas Gandhi Memorial International School Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Jakarta Pusat Telp : (021) 6586 5670 Wilayah Surabaya • • • • Kantor Cabang Tunjungan Jl. Tunjungan No. 32 Surabaya Jawa Timur. Telp : (031) 5326666 (Hunting) Fax : (031) 5311959 Kantor Cabang Coklat Jl. Coklat No. 20 – 22 Surabaya Jawa Timur Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89 Fax : (031) 3534101 Kantor Cabang Pembantu Ngagel Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169A Surabaya Jawa Timur Telp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726, 502 3725, 5040949, 5041359 Fax : (031) 5022074 Kantor Cabang Pembantu Wiyung Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung (Jl. Raya Menganti 211 Blok A-37)Surabaya Jawa Timur Telp : (031) 7667115, 7667119, 7667121 Fax : (031) 7662600 Wilayah Bali • Kantor Cabang Denpasar Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27 Denpasar Bali Telp : (0361) 842 4241, 842 4243 Fax : (0361) 842 4248 Wilayah Medan • PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 • 34 • • • • Laporan Keuangan Bank of India (Entitas Induk) Bank of India (Parent Entity) Financial Statements Keterangan Description Tunjungan Branch Office Jl. Tunjungan No. 32 Surabaya East Java Telp : (031) 5326666 (Hunting) Fax : (031) 5311959 Coklat Branch Office Jl. Coklat No. 20 – 22 Surabaya East Java Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89 Fax : (031) 3534101 Ngagel Sub Branch Office Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169A Surabaya East Java Telp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726, 502 3725, 5040949, 5041359 Fax : (031) 5022074 Wiyung Sub-Branch Office Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung (Jl. Raya Menganti 211 Blok A-37) Surabaya East Java Telp : (031) 7667115, 7667119, 7667121 Fax : (031) 7662600 I. • 62.031.446 64.174.208 1.076.572.901 1.101.484.662 84.882.047 80.987.282 25.678.912 32.273.676 1.251.259.279 1.280.570.997 49.618.015 49.847.896 104.167.063 125.281.403 308.378.615 255.307.694 714.614.2821 793.132.430 16.187.635 12.218.840 58.293.670 44.782.734 1.251.259.279 1.280.570.997 19.492.304 20.913.657 3.510.192 2.181.5689 23.002.496 23.095.226 13.812.886 15.272.539 4.312.105 4.887.661 4.568.299 7.507.326 22.693.290 27.667.526 309.206 (4.572.300) TOTAL LABA 309.206 (4.572.300) Beban Pajak 107.434 (1.436.027) 201.812 (3.136.274) Dana Pihak Ketiga Third Party Funds Pinjaman Bank Lain Borrowings Kewajiban Lainnya & CKPN Other Liabilities and allowance for impairment losses TOTAL II. ASET ASSETS Kas dan GWM Dana Bank of India Cash and balance with Reserve Bank of India Tagihan Jangka Pendek Balance with Bank and Money at call and short notice Surat Berharga Investment Pinjaman Advances Aktiva Tetap Fixed Assets Aset Lainnya Other Assets Total III. PENDAPATAN Income Pendapatan Bunga Interest Earned Pendapatan Lainnya Other income TOTAL INCOME IV. PENGELUARAN EXPENDITURE Biaya Bunga Interest Expended Biaya Operasional Operating Expended Provisi dan Kontigensi Bandung Region Bandung Branch Office Jl. Veteran No. 49 Bandung West Java Telp : (022) 20510769 Fax : (022) 20521920 1.651.169 Reserves & Surplus Makassar Region Kantor Cabang Bandung • Jl. Veteran No. 49 Bandung Jawa Barat Telp : (022) 20510769 Fax : (022) 20521920 2015 2.093.973 Cadangan & Kelebihan Medan Branch Office Jl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31 North Sumatera Telp : (061) 4517943, 4517950 Fax : (061) 4517945 Makassar Branch Office Jl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13 Makassar South Sulawesi Telp : (0411) 3636430 – 31 Fax : (0411) 3636432 2016 Capital Denpasar Branch Office Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27 Denpasar Bali Telp : (0361) 842 4241, 842 4243 Fax : (0361) 842 4248 Medan Region ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) CAPITAL AND LIABILITIES BALANCE SHEET Modal Bali Region Kantor Cabang Makassar • Jl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13 Sulawesi Selatan Telp : (0411) 3636430 – 31 Fax : (0411) 3636432 Wilayah Bandung Gandhi Memorial International School Cash Office Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Central Jakarta Telp : (021) 6586 5670 Surabaya Region Kantor Cabang Medan • Jl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31 Sumatera Utara Telp : (061) 4517943, 4517950 Fax : (061) 4517945 Wilayah Makassar • • Provision and Contingencies TOTAL EXPENDITURE V. LABA PROFIT Laba Kotor Gross Profit Tax Expense Laba Bersih Tahun Berjalan Net Profit Current Catatan: Untuk laporan Entitas Induk pada periode 31 Desember 2016, tidak terdapat opini dari Auditor, karena laporan tersebut belum Audited. Laporan Entitas Induk Audited baru akan terbit pada periode 31 Maret 2017. Notes: For Parent Entity Report in 31 Desember 2016 period, there was no opinion from the Auditor, because the report had not yet been Audited. Audited Parent Entity Report would be published on March 31, 2017. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT • 35 Struktur Pemegang Saham Entitas Induk Struktur Organisasi Parent Entity Shareholders Structure Organization Structure Pemegang Saham Shareholders Bank of India (Ultimate Shareholders) Struktur Pemegang Saham Shareholders Structure Command Line from top to down Coordinating Line 73,72% As on December 2016 Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Nominasi & Remunerasi Nomination & Remuneration Committee Direktur Utama President Director Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Wakil Direktur Utama Vice President Director Komite Audit Audit Committee Pemerintah India Government of India Ultimate Shareholder Reksadana Mutual Funds Individu Individuals Korporasi Corporate Perusahaan Asuransi Insurance Companies Investor dari Institusi Asing Foreign Institutional Investors Institusi Keuangan Financial Institution 1,09% 6,02% 1,50% 13,77% 2,44% 1,45% Direktur Kredit & Internasional Banking Credit & International Banking Director Bank of India Direktur Operasional Operational Director Direktur Kepatuhan Compliance Director BOI AXA Investment Managers Pvt Pte Ltd BOI AXA Trusteeship Service Pte Ltd 51,00% 51,00% PT. Panca Mantra Jaya Prakash Rupchand Publik Publics 18,00% PT. Bank of India Indonesia Ltd Bank of India Shareholding Ltd 76,00% Bank of India New Zealand Ltd 100% 100% 100% 100% STCI Finance Ltd ASREC (India) Ltd Bank of India Tanzania Ltd 100% 29,96% 26,02% 100% Divisi Analisis Kredit Credit Analysis Division Divisi Perencanaan Strategi & Pengembangan Bisnis Strategic Planning & Business Development Division Divisi Kontrol Akunting & Pengendalian Keuangan Accounting & Financial Control Division Divisi SDM HR Division Divisi Administrasi Kredit & Remedial Credit Administration & Remedial Division Divisi Pelayanan Pelanggan Customer Support Division Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division Divisi Kepatuhan Compliance Division Divisi Legal Legal Division Divisi MIS & Pelaporan MIS & Reporting Division Divisi Umum & Corporate Support Corporate Support & GA Division Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division Unit Kontrol Internal Internal Control Unit Divisi Sekretaris Peruahaan Corporate Secretary Division 1,61% 4,39% Gramin Bank of Aryavart, India Jharkhand Gramin Bank, India Indo Zambia Bank Ltd Star Union Dai Life Insurance Company Ltd 35,00% 35,00% 20,00% 30,00% 35,00% PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Bank of India Uganda Ltd BOI Merchant Bankers Ltd Narmada Jhabua Gramin Bank, India 36 Bank of India 100% Ltd Botswana Vidarbha Konkan Gramin Bank, India 35,00% Allied Bank of Nigeria Ltd. Divisi Indian Desk Indian Desk Division Divisi Treasury Treasury Division Divisi Internasional & Koresponden Bank International & Correspondent Banking Division 13,00% SKAI Internal Audit Task Force Kantor Cabang & Kantor Kas Branch Offices Cash Offices PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Komite Di bawah Direksi Directors Committee 37 Profil Dewan Komisaris HANDADJAJA SULAIMAN (59) Komisaris Independen / Independent Commissioners Board of Commissioners Profile Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank od India Indonesia Tbk, sejak tahun 2013. Menyandang gelar insinyur dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1982, lima tahun kemudian, yaitu pada tahun 1987, menyandang gelar Master of Business Administration dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai Contruction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya, bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Sejak tahun 2007 - sekarang masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 2. Beliau juga merangkap jabatan menjadi ketua Komite Remunerasi dan Nominasi melalui surat keputusan No.05B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 tanggal 09 Juni 2015. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan (56) Komisaris Utama / President Commissioner Warga Negara India, usia 56 tahun. Lulus Master Administrasi Publik dari University of Madras tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India Mumbai pada tahun 1983 sebagai Direct Recruit Officer, lalu menjadi Head of Treasury, Zonal Manager dan berbagai posisi penting termasuk bekerja di Kantor Bank of India Tokyo dan Singapore. Dia menjadi General Manager International Operations sejak April 2013 dan mengawasi International Operations Bank of India di 59 kantor pada 22 negara yang memberikan kontribusi sebesar 29% dari keseluruhan bisnis Bank. Beliau menjadi Direktur Eksekutif Bank of India pada Mei 2015. Dia menjadi anggota Direksi Bank of India dan melakukan pengawasan operasional Bank dengan 5000 cabang domestik dan 59 cabang luar negeri dan berbagai anak perusahaan lokal. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau tidak pernah mengikuti pelatihan. Indonesian Citizen, 59 years, appointed as Independent Commissioner at PT Bank of India Indonesia Tbk since 2013. Holds Engineering degree in 1982 from Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987 got a Master of Business Administration degree from California State University, Long Beach. He began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joined PT. Procon Indah from 1990 – 2007. And in 2007 until now, he still serves as Executive Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of India Indonesia Tbk. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 2. He also served as Head of Remuneration and Nomination Committee, appointed with the decree No.05B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 dated June 9, 2015. Indian Citizen, 56 years old. Earned Master Degree of Public Administration from University of Madras in 1987. Joining with Bank of India Mumbai in 1983 as Direct Recruit Officer, and was appointed as Head Treasury, Zonal Manager and various important assignments including worked in Tokyo and Singapore offices, Bank of India. He was General Manager International operation since April 2013 and supervised Bank of India International Operation in 59 offices across 22 countries with 29% contribution of total Bank’s business. He has become Executive Director of Bank of India in May 2015. He is in Board of Bank of India and does overall supervision of Banking Operations with 5000 domestic Branches / 59 overseas offices and various domestic subsidiaries. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016. Throughout 2016, He did not undergo any training program. Komisaris Independen / Independent Commissioners Warga Negara Indonesia, 72 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT Inter- Pacific Securities, Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama, dan dilanjutkan sebagai Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002, beliau memegang jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank India Indonesia Tbk. Mulai pertengahan tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan Perbanas. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau mengikuti pelatihan yaitu, rapat kerja dan in-house training. Beliau juga merangkap jabatan menjadi ketua Komite Audit melalui surat keputusan No.009/KP-BD/Int/SK/PRM/XII/2014 tanggal 1 Desember 2014, serta menjadi ketua Komite Pemantau Risiko sesuai surat keputusan No.010/ KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 tanggal 27 November 2014. PRAKASH RUPCHAND CHUGANI (47) Komisaris / Commissioner 00% PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996, beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur Pemasaran. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau tidak pernah mengikuti pelatihan. 38 Indonesian citizen, 47 years. Holds the position as Commissioner of PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesia from 1996. Earned his Bachelor of Science in Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner. Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016. Throughout 2016, He did not undergo any training program. *Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen telah mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 30 Mei 2016, dan telah di setujui dalam Rapat Komisaris tanggal 16 September 2016, saat ini menunggu hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat. *Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner had tendered his resignation letter on September, 16 2016 and would be ratified in the next General Meeting of Shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk. Indonesian citizen, 72 years. Awarded Bachelor Degree in Economics from University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in holding various managerial positions such as Director of PT Inter-Pacific Financial Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016. Throughout 2016, he enrolled into several training programs, which were work meeting and in-house training. He also served as Head of Audit Committee, appointed with the decree No.009/KP-BD/Int/SK/PRM/XII/2014 dated December 1, 2014, alse served as Head of Risk Monitoring Committee in accordance to the decree No.010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT ) LELAND GERRITS ROMPAS (72) 39 Profil Direksi Board of Directors Profile PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Direktur Utama / President Director 40 GOPINATHAN EKAMURTHY (56) Wakil Direktur Utama / Vice President Director Warga Negara Indonesia, 54 tahun, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung memulai karir dalam industri perbankan sejak tahun 1987 sampai dengan 2008 di Bank Niaga dengan posisi Executive Development Program - Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta serta Group Head – Jakarta. Selanjutnya, pada bulan November 2008, menduduki jabatan sebagai Deputy Director SME Commercial di Commonwealth Bank. Pada tahun 2012 – April 2015, beliau menduduki jabatan sebagai Business Director di Bank ICB Bumiputera yang pada tahun 2014 berubah menjadi Bank MNC. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Utama, sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No.64 yang diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus fit and proper test OJK No. SR-210/D.03/ tgl. 18 November 2015. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4. Warga Negara India, 56 tahun, dipercaya untuk menduduki jabatan Wakil Direktur Utama setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kredit dan International Bank. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun 1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore, dan pada tahun 1986 memperoleh gelar Master of Science dari universitas yang sama. Memulai karir di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah menduduki jabatan sebagai Chief Manager di Bank of India Cabang London, serta berbagai posisi penting di Bank of India (1985 – 2015). Pengalaman perbankannya lebih dari 30 tahun di bidang Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, dan International Operations. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Wakil Direktur Utama, sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No.64 yang diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus fit and proper test OJK proper test OJK No. SR-211/D.03. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4. Indonesian citizen, 54 years. He earned his Bachelor Degree in Economics from Universitas Katolik Parahyangan Bandung. He started his career in banking industry since 1987 until 2008 in Bank Niaga with position as Executive Development Program – Jakarta, Operational Officer – Cirebon, Branch Manager – Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta and Group Head – Jakarta. Later on in November 2008, He was assigned as Deputy Director SME Commercial in Commonwealth Bank. Between 2012 – April 2015, He was appointed as Business Director in Bank ICB Bumiputera – that changed its name into Bank MNC in 2014. Legal base for his appointment as President Director referred to Extraordinary GMS held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on September, 7 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Qualifying the fit and proper test from OJK No. SR-210/D.03/ tgl. 18 November 2015. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4. *Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama telah berakhir masa tugasnya dan kembali ke kantor Bank of India, Mumbai pada 11 Januari 2017, dan akan di sahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat. Indian citizen, 56 years, appointed as Vice President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk, leaving his previous post as Credit and International Director. He earned Bachelor of Science Degree in 1983 from Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore and obtained Master of Science in 1986 from the same university. He started his career in Bank of India as Agricultural Officer, and worked as Chief Manager in Bank of India London Branch, and other key positions in other branch offices of Bank of India (1985 – 2015). He holds more than 30 years of experience in Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, and International Operations sectors. Legal base for his appointment as Vice President Director referred to Extraordinary GMS held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on September, 7 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Qualified the fit and proper test from OJK No. SR-211/D.03. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4. *The tenure of assignment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director has already ended and he was already repatriated to Bank of India, Mumbai on Januari, 11 2017. The demitted will be ratified in the next General Meeting of Shareholder. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO (54) 41 PRIMASURA PANDU DWIPANATA (46) Warga Negara Indonesia, Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung, pada tahun 1989, dan gelar Magister Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003. Beliau memulai karir di Bank Bali cabang Bandung sebagai Account Officer / Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di pasar modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 – 1995, dan Bhakti Investama pada tahun 1995 – 1996. Kembali ke industri perbankan pada periode 1996 – sekarang. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Operasional sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 20 Maret 2013, dengan akta No. 76 yang diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, SH, Mkn. Lulus fit and proper test OJK no. 15/12/ GBI/DPIP/Rahasia tgl. 28 Januari 2013. Pada tahun 2016 beliau mengikuti kegiatan pelatihan yaitu, rapat kerja dan in-house training.Beliau juga menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013. Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas.Memulai karirnya sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi sebelum berganti nama menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk, kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang waktu tahun 2001 – 2013, seperti Kepala Bagian Biro Direksi, Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Risiko. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Kepatuhan sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 23 Desember 2013, dengan akta No. 128 yang diterbitkan pada tanggal 23 Desember 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, SH, Mkn. Lulus fit and proper test OJK no. SR-32/D.03/2014 tgl. 20 Maret 2014. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan inhouse training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4. Indonesian citizen, 51 years old. He earned Bachelor Degree in Economics from Parahyangan Catholic University in 1989 and pursued Masters Degree in Management from STIE IBII in the year 2003. He began his career in Bank Bali Bandung branch as Account Officer/Assistant Manager in 1989. He then resumed his career in the Indonesian Capital Market in Bali Securities during the year of 1993-1995 and in Bhakti Investama in 19951996. He returned to the banking business in 1996 until now. Legal base for his appointment as Operational Director, referred to Extraordinary GMS held on March, 20, 2013, under act No. 76 published on March, 20, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH, Mkn. Qualified on fit and proper test OJK no. 15/12/GBI/DPIP/ Rahasia on January 28, 2013. Throughout 2016, he enrolled into several training programs, which were work meeting and in-house training. He also served as Corporate Secretary, appointed with the decree No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013. Indonesian citizen, 46 years old. He earned his Bachelor Degree in Economics from STIE Perbanas in 1996. He began his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk, and was appointed in various key positions during the period of 2001- 2003 such as Head of Directors Bureau, Corporate Secretary and Head of Risk Management Division. Legal base for his appointment as Compliance Director referred to Extraordinary GMS held on December, 23, 2013, under act No. 128 published on March, 23, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH, Mkn. Qualified on fit and proper test OJK no. SR-32/D.03/2014 on March 20, 2014. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Direktur Operasional / Operational Director 42 Direktur Kepatuhan / Compliance Director PRASHANT THAPLIYAL (50) Direktur Kredit & International Banking / Credit & International Banking Director Warga Negara India, 50 tahun. Lulus dengan gelar Master of Arts dari HNB University tahun 1988. Bergabung dengan Bank of India tahun 1992 sebagai Direct recruit Officer, lalu menjadi Branch Manager, Manager Senior, Chief Manager dan terakhir Assistant General Manager di CPC Andheri-India. Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Kredit & International Banking sejak April tahun 2016 sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No.64 yang diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus fit and proper test OJK no. SR-228/D.03/2015 tgl. 22 Desember 2015. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4. Indian Citizen, 50 years old. Earned Master of Arts from HNB University in 1988. Joining with Bank of India in 1992 as Direct Recruit Officer and promoted as Branch Manager, Senior Manager, Chief Manager and the latest position as Assistant General Manager in large Appointed as Director since 24 March 2016 based on GMS Deed No. 186 Year 2015. Legal base for his appointment as as Credit & International Banking Director referred to Extraordinary GMS held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on September, 7 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Qualified from the fit and proper test from OJK no. SR-228/D.03/2015 at 22nd December 2015. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT FERRY KOSWARA (51) 43 Wahyu Himmah R. Kadiv Manajemen Risiko Risk Management Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, lulusan ITS Surabaya tahun 1992 ini, bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai staf teknologi, dan diangkat sebagai Kadiv Teknologi Informasi sejak tahun 2006. Pada tahun 2016, beliau menduduki posisi Kadiv Manajemen Risiko. Indonesian citizen, 50 years old, graduated from ITS Surabaya in 1992, joined Bank of India Indonesia in 1993 as a technology staff and was appointed as Technology & Information Head Division since 2006. In 2016, he served as Risk Management Division Head. Muhammad Chotib Kadiv Legal Legal Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, Pendidikan terakhir Candidat Doktor (S3) Program Studi Hukum Bisnis pada Universitas Islam Negeri Bandung, memulai karir di perbankan pada tahun 1997 – 2000 sebagai Legal, Remedial dan Litigasi Officer di Bank Yudha Bhakti, Kemudian pada tahun 2000 – 2016 sebagai Marketing Officer, Sub Branch Manager dan Branch Manager di Bank Mandiri Syariah, Selanjutnya sejak tanggal 02 Mei 2016 bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Kepala Divisi Legal. Executive Officers Ade Devi Butar Butar Kadiv Perencanaan Strategi & Pengembangan Bisnis Strategic Planning & Business Development Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 39 tahun, lulusan program studi Magister Perencanaan Kebijakan Publik UI, memulai karir perbankan sebagai Analis Kredit pada tahun 2001 – 2005 di Bank Central Asia, kemudian pada tahun 2005 – 2007 sebagai Account Officer di Bank Central Asia, dan sebagai Supervisor UAT dan Prosedur Aplikasi Kredit di Bank Central Asia pada tahun 2007 – 2010. Selanjutnya, berkarir di Bank of India Indonesia sebagai Analis Kredit mulai tahun 2010 -2011, pada tahun 2011 – 2015 menjadi Kabag Strategic Planning dan Budgeting dan diangkat sebagai Kadiv Perencanaan Strategi dan Pengembangan Bisnis sejak Mei 2015. Indonesian citizen, 39 years old, earned her Magister in Planning & Public Policy from UI, began her banking career as a Credit Analyst in 2001-2005 at Bank Central Asia, and was promoted as an Account Officer at Bank Central Asia in 2005-2007, UAT and Credit Application Procedure Supervision at Bank Central Asia in 2007-2010. Subsequently, she joined in Bank of India Indonesia as a Credit Analyst from 2010 -2011, and was promoted as the Strategic Planning and Budgeting Division Head in 2011-2015, and was appointed as the Strategic Planning & Business Development Division Head since May 2015. E.C Timotius Tinarko PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Kadiv Kontrol Akunting dan Pengendalian Keuangan Accounting & Financial Control Division Head 44 Berkewarganegaraan Indonesia, 53 tahun, memulai karir perbankan sebagai Asisten Kabag. Keuangan di Bank Surya Kencana pada tahun 1988, dan diangkat sebagai Kadiv. Kontrol Akunting dan Pengendalian Keuangan sejak tahun 2005. Indonesian citizen, 53 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting & Financial Control Division Head since 2005. Aminah Kadiv Administrasi Kredit & Remedial Administration Credit & Remedial Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Yudha Bhakti pada tahun 1992 sebagai Staf Legal dan administrasi kredit, kemudian bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 1995 serta mulai menjabat sebagai Kadiv Administrasi Kredit & Remedial sejak tahun 2006. Indonesian citizen, 51 years old, started his banking career at Bank Yudha Bhakti in 1992 as Legal and administrative credits staff, then joined Bank of India, Indonesia in 1995 and began serving as Administration Credit & Remedial Division Head since 2006. Gautam Chada Kadiv Indian Desk Indian Desk Division Head Berkewarganegaraan India, 43 tahun Pernah menjadi credit officer dibeberapa cabang Bank of India di Mumbai dan Delhi selama lebih dari 20 tahun, selain itu beliau pernah menjabat sebagai Asisten Manager RSM, Branch Manager Investment Manager, dan Dealer di Bank of India. Pada bulan April 2016, Bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Indian Desk Division Head. Indian citizen, 43 years old. Had been working as credit officer in several BOI Branches in Mumbai and Delhi for more than 20 years, He also served as Asisten Manager RSM, Branch Manager Investment Manager, and Dealer. In April 2016, He joined Bank of India Indonesia as Indian Desk Division Head. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Pejabat Eksekutif Indonesian citizen, 47 years old, his last education as a Doctoral Candidate (S3) in Business Law at the State Islamic University of Bandung, began his banking career as the Legal, Remedial and Litigation Officer at Bank Yudha Bhakti in 1997-2000. Then, as the Marketing Officer, the Sub-Branch Manager, and the Branch Manager at Bank Syariah Mandiri in 2000-2016. Further on May 2nd, 2016, he joined Bank of India Indonesia as the Legal Division Head. 45 Indonesian citizen, 48 years old, began his banking career at Bank Indonesia, Directorate of Banking Examination / Non Organic Examiner from 2001 - 2004. Then, in Bank Mega from the year 2005 to 2008 in the Internal Audit Unit. Furthermore, continued his career in Agroniaga Bank from 2008 until 2013. Then he joined Bank of India Indonesia since February 2014 as Compliance Division Head. Heru Helbianto Kadiv Treasury / Treasury Division Head Kewarganegaraan Indonesia, 43 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Bali, sebagai Deputy Manager – Treasury Commercial Banking, pernah berkarir di Kementerian Keuangan RI, Permata Bank, PT. Trimegah Securities, Tbk, CIMB Bank, Post Energy Group, Ltd, hingga akhirnya mulai bekerja di Bank of India Indonesia pada bulan Juni 2016 sebagai Kepala Divisi Treasury. Indonesian citizen, 43 years old, began his career at Bank Bali, as Deputy Manager – Treasury Commercial Banking, with experience in Indonesian Ministry of Finance, Permata Bank, PT. Trimegah Securities, Tbk, CIMB Bank, Post Energy Group, Ltd, until he joined Bank of India Indonesia in June 2016 as Treasury Division Head. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Ibrahim Iman Utomo Pimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Manager Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, berkewarganegaraan Indonesia, 35 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account Officer di Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2010. Menjabat sebagai manajer operasional dan pemasaran di Bank Rakyat Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Menjabat sebagai Sub Branch Manager di Bank Rakyat Indonesia tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Selanjutnya berkarier di Bank of India Indonesia sebagai Branch Manager sejak awal tahun 2016 sampai dengan sekarang. 46 Joko Yunianto Kadiv Personalia / Human Resources Division Head Warga Negara Indonesia, 50 th, peraih gelar Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan Magister Management dari UGM ini memulai karir perbankan di Bank Niaga sejak Oktober tahun 1991 dengan menduduki berbagai posisi antara lain Assistant Manager di ATM Center Jakarta, Manager Training & Recruitment wilayah Jakarta, Manager Operation & Service Commercial Banking Jakarta, Senior Manager Electronic Banking Operation dan Assistant Vice President Jakarta Regional Human Resources Head. Selama tahun 2007 - 2015, beliau bekerja di PT. Saseka Gelora Finance, PT.CIMB Niaga Auto Finance, & Reliance Capital Management, hingga akhirnya bergabung di Bank of India Indonesia sebagai Kadiv Personalia pada tahun 2016. Indonesian citizen, 50 years old, a Bachelor of Science in International Relations and a Master in Management from UGM, began his banking career at Bank Niaga since October 1991 and held various positions, including Assistant Manager at the ATM Center Jakarta, Training & Recruitment Manager for Jakarta area, Manager of Operation & Service Commercial Banking Jakarta, Senior Manager of Electronic Banking Operations, and Assistant Vice President of Jakarta, then Regional Head of Human Resources. In 20072015, he worked at PT. Saseka Gelora Finance, PT.CIMB Niaga Auto Finance, and Reliance Capital Management, then eventually joined in Bank of India Indonesia as Human Capital and Transformation Head in 2016. Ramamurthy Bhamidimukkula Kadiv IT / IT Division Head Berkewarganegaraan India, 38 tahun, meraih gelar Bachelor in Science, dan Master dalam bidang Computer Application and Foreign Trade. mengawali karir di BOI pada tahun 2009 sebagai IT Officer hingga pada akhirnya bergabung dengan BOI Indonesia pada Agustus 2016 sebagai Kadiv IT. Indian citizen, 38 years old, earned his Bachelor in Science, and Master of Computer Application and Foreign Trade. Started his career in BOI in 2009 as an IT Officer, then he joined BOI Indonesia in August 2016 as IT Division Head. Siti Yanti E. Gultom Kadiv Analis Kredit / Credit Analyst Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account Officer pada tahun 1993-1995 di Bank Nasional, kemudian di Bank State Bank India dari 1996 – 2015 dengan jabatan terakhir sebagai kepala cabang, selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari 2015 sebagai Kadiv Analis Kredit. Graduated from Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Indonesian citizen, 35 years old, started his career as account officer in Bank Rakyat Indonesia in 2004 until 2010. Worked as Operational Manager and Marketing in Bank Rakyat Indonesia from 2011 to 2012. Worked as Sub Branch Manager in Bank Rakyat Indonesia in 2013 until 2015. Thus, he joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2016 until now. Indonesian citizen, 47 years old, began her banking career as Account Officer in 1993 – 1995 at National Bank and continued at Bank State Bank India from 1996 – 2015 with the latest position as branch head, she later joined with bank of India Indonesia as Credit Analyst Division Head since January 2015. Indonesian citizen, 52 years old, started his banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005. Hary Suryawan Dwiputra Pimpinan KPO Samanhudi / KPO Samanhudi Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Capem Mayjend Sungkono Tahun 2005, pada tahun 2007 pindah menjadi Pimpinan Cabang Mangga Dua. Pada bulan Maret 2016 beliau dipercaya menjadi Pimpinan KPO Samanhudi hingga sekarang. Ardi Hermawan Kadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) Head Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai Account Officer. Karirnya terus berkembang hingga di percaya untuk memimpin beberapa cabang pembantu seperti Kramat Jati, Kelapa Gading dan Sunter. Dengan berbekal beberapa pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan audit, beliau di percaya menjadi Kepala Divisi Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) sejak Juni 2015. Indonesian citizen, 45 years old, joined in Bank of India Indonesia in 1993 as an Account Officer, and was promoted as the Sub-Branch Manager of Mayjend Sungkono in 2005, and was moved to be the Sub-Branch Manager of Mangga Dua in 2007. In March 2016, he was appointed as the KPO Samanhudi Branch Manager until now. Indonesian citizen, 51 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1993 as Account Officer. His career was soaring until promoted as head of several sub-branch offices namely Kramat Jati, Kelapa Gading and Sunter. Holding competency from several trainings in audit evaluation, he was appointed as Internal Audit Unit (IAU) Head since June 2015. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Heru Hermawan Indrasaputra Kadiv Kepatuhan / Compliance Division Head Berkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Indonesia, Direktorat (DH) Pemeriksaan Bank I Pemeriksa Non Organik dari tahun 2001 – 2004. Kemudian, di Bank Mega dari tahun 2005 – 2008 di bagian SKAI. Selanjutnya, berkarir di Bank Agroniaga dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk selanjutnya bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Februari 2014 sebagai Kadiv Kepatuhan. 47 Pimpinan Cabang Sumber Daya Manusia Branch Managers Human Resources Merry Tioris Indonesian citizen, 49 years old, began his career as a Teller at Bank Agung Asia, and then joined Bank of India, Indonesia in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch Manager since 2004. Irvina Pimpinan Cabang Coklat / Coklat Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun. Pernah bekerja sebagai AO di BII, bergabung dengan Bank of India Indonesia sejak Januari 1994 sebagai AO di Cabang Coklat. Pada tahun 2015, beliau dipercaya menjadi Pimpinan Cabang Coklat. Indonesian citizen, 49 years old. Worked as AO in BII, since January 1994, she joined Bank of India Indonesia as AO, since January 2015, she was appointed as Coklat Branch Manager. Jabatan Position 4 1,26 2. Manajer Manager 20 6,29 17 5,36 3. Supervisor Supervisors 51 16,04 44 13,88 4. Staff Staffs 183 57,55 188 59,31 5. Non-Staf Non-Staffs 59 18,55 64 20,19 318 100 317 100 Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan Employees Composition Refering to Positions PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 48 2015 Jumlah Total Persentase Percentage Jumlah Total Persentase Percentage 12 3,77 6 1,89 181 56,92 180 56,78 S2 Master Degree 2. S1 Bachelor Degree 3. D1,D2,D3 Diploma 37 11,64 35 11,04 4. SLTA High School 79 24,84 85 26,81 5. SMP & SD Junior High School & Elementary School 9 2,83 11 3,47 318 100 317 100 TOTAL Tabel Komposisi Direksi & Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Employees Composition Refering to Education Indonesian Citizen, 36 Years, his last education was Master in Business Management in ITB, Bandung. In 2005, he started his banking career at the Bank Niaga’s Executive Education Program. Then, in 2006-2008, he acted as the Account Officer for Commercial Banking in Bank Niaga. In 2008-2011, he served as Bussiness Manager SME of Dago branch of Bank CIMB Niaga. Then, in 2011-2016, he served as the Business Manager SME of Lembong branch of Bank CIMB Niaga. In 2016, he stated to join in PT Bank of India Indonesia Tbk as Brach Manager of Banding branch. Indarmawan Pimpinan Cabang Medan / Medan Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 33 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010. 2016 1. Rahmat Irfan Arfi Pimpinan Cabang Bandung / Bandung Branch Manager Kewarganegaraan Indonesia, 36 Tahun, Pendidikan terakhir S2 Management Bisnis ITB, Bandung. Memulai karir diperbankan pada tahun 2005 di Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga. Lalu pada tahun 2006-2008 menjadi Account Officer Commercial Banking di Bank Niaga. Pada tahun 2008-2011 menjabat sebagai Bussiness Manager SME cabang Dago Bank CIMB Niaga. Lalu tahun 2011-2016 menjabat Business Manager SME cabang Lembong Bank CIMB Niaga. Pada tahun 2016 baru bergabung dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Brach Manager Cabang Bandung. Persentase Percentage 1,57 Berdasarkan Pendidikan Education level Indonesian citizen, 51 years, began his banking career in 19891994 at Bank Niaga as Cleak/Loan & Bookeeping, in 1994-2005 served as Account Officer, Funding, Consumer-Comercial Loan, in 2005-2007 served as the Team Leader II Bussines Banking of Makassar branch, in 2007-2010 served as the Business Banking Manager/Care Taker Branch of Manado branch, in 2010 served as the Sales Manager Mortgage of Makassar branch, in 20102011 served as the Business Banking Support for East Indonesia area, in 2012 served as Care Taker Branch Manager of Kupang branch. In 2012-2015, he had a career in MNC Bank as the Branch Manager of Makassar branch. In 2015-2016 he worked at Bank Maspion as the Makassar Area Business Leader. Then, since 2016 until now, he started his career in PT. Bank Of India Indonesia, Tbk as the Branch Manager of Makassar branch. Jumlah Total 5 Marquil Marcon Pimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 51 Tahun, memulai karir perbankan tahun 1989 – 1994 di Bank Niaga sebagai Cleak/Loan & Bookeeping, tahun 1994 – 2005 menjabat sebagai Account Officer, Funding , Consumer-Comercial Loan, tahun 2005 – 2007 menjabat sebagai team Leader II bussines banking di cabang Makassar, tahun 2007 – 2010 menjabat sebagai Bussines Banking Manager /Care Taker Branch Manager cabang Manado, tahun 2010 menjabat sebagai Sales Manager Mortgage di cabang Makassar, tahun 2010-2011 sebagai Support Bussines Banking Area Indonesia Timur, tahun 2012 sebagai Caretaker Branch Manager cabang Kupang. Pada tahun 2012 – 2015 berkarir di MNC Bank sebagai Branch Manager cabang Makassar. Pada tahun 2015 – 2016 berkarir di Bank Maspion sebagai Pemimpin Bisnis Area Makassar. Dan pada tahun 2016 – sekarang berkarir di PT. Bank Of India Indonesia,Tbk sebagai Branch Manager cabang Makassar. Persentase Percentage Direksi Directors TOTAL Indonesian citizen, 48 years old, began his career as an Account Officer at Bank Dagang Bali, and joined in Bank of India Indonesia in 2009 as Account Officer, then was promoted as a Branch Manager since 2010. Jumlah Total 2015 1. I Putu Parwata Pimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir sebagai Account Officer di Bank Dagang Bali, dan bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2009 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2010. 2016 Berdasarkan Usia Age Group 2015 Jumlah Total Persentase Percentage Jumlah Total Persentase Percentage 1. S/D 30 S/D 30 57 16,67 57 17,98 2. 31-40 31-40 92 28,93 95 29,97 3. 41-60 41-60 173 54,40 165 52,05 4. > 60 > 60 0 - 0 - 318 100 317 100 TOTAL Indonesian citizen, 32 years old, began his career as an Account Officer at Standard Chartered Bank, and later joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2010. 2016 Tabel Komposisi Direksi & Karyawan Menurut Jenjang Usia Employees Composition Refering to Ages PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Pimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, mengawali karir sebagai Teller di Bank Agung Asia, kemudian bergabung dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak tahun 2004. 49 Berdasarkan Lokasi Kerja Working Location Kronologi Pencatatan Saham Rasio Ratio 1. KPNO + DIREKSI 85 2. KPO 73 3. MANGGA DUA BRANCH 8 4. KELAPA GADING SUB-BRANCH 8 5. KRAMAT JATI SUB-BRANCH 8 6. SUNTER SUB-BRANCH 7 7. MD PLACE SUB-BRANCH 8 8. TUNJUNGAN BRANCH 54 9. COKLAT BRANCH 11 10 NGAGEL SUB-BRANCH 14 11. WIYUNG SUB-BRANCH 10 12. BALI BRANCH 9 13. MEDAN BRANCH 8 14. MAKASSAR BRANCH 8 15. BANDUNG BRANCH 7 Total 318 Chronologies of Stock Listing Tabel Komposisi Karyawan Menurut Lokasi Kerja di Tahun 2016 Employees Composition Refering to Working Location in 2016 Informasi Kepemilikan Saham Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No.S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX). Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008. As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/ BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares through rights issue to stockholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015. Based on effective notification from Financial Services Authority (OJK) No.S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank has undertaken the Limited Public Offering II in order to Right Issue of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of January 6, 2015. Shareholding Information Persentase Kepemilikan Saham Shares Owned Percentage 1. Bank of India, Mumbai 76 2. PT. Panca Mantra Jaya 18 3. Prakash Chugani 1,61 4. Masyarakat Public 4,39 Daftar Pemegang berdasarkan Klasifikasi Classified Shareholders List Keterangan Pemegang Saham Shareholders Description PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 1. 50 2. Persentase Kepemilikan Saham Shares Owned Percentage Lokal Local Lembaga Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions PT. KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) PT. Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman kav. 52-53, Jakarta 12190 Indonesia Telepon (+62 21) 515 2855 Fax (+62 21) 5299 1199 [email protected] Indonesia Stock Exchange Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia PT. ADIMITRA Jasa Corp Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka dan Rekan (MAZARS) Rukan Kirana Boutique Office Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5 Kelapa Gading Jakarta Timur, 14250 Indonesia KAP Aria Kanaka dan Rekan Sona Topas Tower lt. 7 Jl. Jend. Sudirman ka. 26, Jakarta Selatan 12920 Kantor Notaris Aryanti Artisari Institution Institution 18 Individu Individual 5,09 Asing Foreign Institution Institution 76 Individu Individual 0,91 Menara Sudirman Lt. 18 Jl Jend Sudirman Kav. 60 Jakarta Selatan 12190 Dengan periode penugasan masing-masing 1 tahun, total fee yang diberikan kepada Profesi Penunjang di atas sebesar Rp. 3.065.623.252,- With each period of assignment of 1 year. Total fees given to the Supporting Professionals above was Rp. 3.065.623.252,- PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Nama Pemegang Saham Shareholder 51 Peristiwa Penting 52 Rapat Kerja Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk telah dilakukan pada tanggal 20 – 21 Februari 2016 di hotel Ibis Harmoni. Rapat kerja dengan tema Consolidation Strengthen di hadiri oleh Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Pimpinan Cabang seluruh Indonesia. Annual Working Meeting of PT Bank of India Indonesia Tbk was conducted on 20th-21st February 2016 at Ibis Harmony Hotel. The workshop with the theme of Consolidation Strengthen, was attended by the Board of Commissioners, the Board of Directors, Executives, and the Branch Managers from all over Indonesia. Pada bulan 27 Juni 2016, Bank melakukan pemindahan Kantor Cabang Bandung yang sebelumnya berada di komplek pertokoan Pasar Baru ke tempat yang lebih representatif di jalan Veteran no. 49 Bandung. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diadakan pada tanggal 10 Juni 2016. Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan cara mengadakan perlombaan antar karyawan yaitu lomba tenis meja, Badminton, dan Futsal. Celebrated the Independence Day of Indonesia by organizing some competitions among employees, namely Table Tennis, Badminton, and Futsal Tournaments. On June 27th, 2016, the Bank shifting the Bandung Branch that was previously located in the Pasar Baru shopping complex to a more representative location in Veteran street no. 49 Bandung. Paparan Publik (Public Expose) dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016, yang diadakan di Kantor Pusat PT Bank of India Indonesia Tbk Jakarta. Paparan Publik ini menjelaskan mengenai informasi terkini PT Bank of India Indonesia Tbk Public Expose was held on September 19th, 2016, at the Head Office of PT Bank of India Indonesia Tbk in Jakarta. The Public Expose explained the current information of PT Bank of India Indonesia Tbk Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was held on June 10th, 2016. Dalam rangka menyambut pergantian tahun, diadakan acara gathering dan tukar kado pada 31 Desember 2016. In celebrating new year, there was held a gathering and gift exchange event on December 31st, 2016. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Event Highlights 53 ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN management discussion & analysis Tinjauan Industri 56 Perekonomian Global Perlambatan ekonomi global pada 2015 membawa konsekuensi pada perkiraan laju pertumbuhan ekonomi tahun berikutnya. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan berada di angka 2.9%, artinya terdapat optimisme perbaikan meskipun tidak signifikan. Perbaikan ini diperkirakan muncul akibat makin stabilnya kondisi moneter di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, negara-negara kawasan Uni Eropa (the European Union), serta negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika. Global Economy Global economic slowdown in 2015 has affected the estimated economic growth rate for the following year. In 2016, global economy was projected to grow at 2.9%, implying optimism in improvement, albeit insignificant. This improvement is expected to come as result of increasing stability of monetary condition of developed countries such as United States of America, Japan, the European Union, and also developing countries in Asia and Africa region. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju diperkirakan meningkat dari 1.9% pada 2015 menjadi 2.2% di 2016. Sementara untuk negara-negara berkembang diproyeksikan mengalami peningkatan lebih besar lagi dari 3.8% di 2015 menjadi 4.3% di 2016. Economic growth in developed countries was expected to increase from 1.9% in 2015 to 2.2% in 2016. Economic growth for developing countries was expected to increase even higher from 3.8% in 2015 to 4.3% in 2016. Sementara akibat laju pertumbuhan ekonomi yang melambat, terjadi peningkatan angka pengangguran (unemployment rate) secara global, sekaligus penurunan jumlah lapangan kerja baru. As a result of slower economic growth rate, there has been an increase in global unemployment rate, with decrease in availability of new jobs. Lebih lanjut, penurunan harga komoditas penting dunia membawa dampak secara langsung pada angka Pendapatan Domestik Bruto negara-negara penghasil utama komoditas. Tercatat penurunan harga minyak mentah dunia lebih dari 55% sejak pertengahan 2014, serta harga komoditas pangan merosot hingga lebih dari 12%. Further, the decrease in world’s important commodity prices has directly impacted Gross Domestic Product (GDP) of commodity producing countries. Crude oil price was recorded decreasing by more than 55% since the middle of 2014, while food commodity prices decreased by more than 12%. Perlambatan ekonomi juga mengakibatkan menurunnya investasi secara global, baik dalam infrastruktur, perdagangan, serta industri manufaktur Economy slowdown has also resulted in decrease in global investment in infrastructure, trade, and manufacturing sector. (Sumber : United Nations, World Economic Situation and Prospects 2016, January, 2016). (Source: United Nations, World Economic Situation and Prospects 2016, January, 2016). Menurut World Economic Outlook (WEO), pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 sebesar 3,1%, lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 3,2%. Pertumbuhan ekonomi negara maju mengalami penurunan menjadi 1,6% dari 2,1%. Namun, negara sedang berkembang dan emerging market tidak mengalami perubahan yaitu tetap berada pada posisi 4,1%. According to World Economic Outlook (WEO), global economy was growing at 3.1% in 2016, lower in comparison to growth rate of 3.2% in 2015. Economic growth in developed countries experienced a decrease from 2.1% to 1.6% year-on-year (yoy), while there were no changes on developing countries and emerging countries, which growth remained at 4.1% yoy. Perekonomian Indonesia Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02% lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah tangga sebesar 6,62%. Indonesian Economy Indonesian economy in 2016 had a growth of 5,02%, which was higher than 2015 in 4,88%. From income perspective, the highest growth was achieved by Financial Services and Insurance Businesses, at 8.9%. While from expenditure perspective, highest growth was recorded by growth in consumption expenses of non-profit organisations servicing household, at 6.62%. Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 masih sejalan dengan perkiraan. Di tengah realisasi belanja pemerintah yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, pertumbuhan konsumsi dan investasi tetap kuat. Di sisi eksternal, ekspor meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra In 2016, Indonesian economy was in line with expectation. In the midst of lower realization of government expenditure, growth in consumption and investment remained robust. From external point of view, export has experienced an increase, in line with improvement in economic condition of trade partnering countries dagang dan meningkatnya harga komoditas global. Perbaikan ekspor tersebut diperkirakan akan berlanjut tidak hanya ditopang oleh ekspor komoditas tetapi juga produk manufaktur yang prospeknya terus membaik. Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan tahun 2016, perekonomian nasional diperkirakan tumbuh sekitar 5,02%. Pada tahun 2017, fase pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor, dan mulai menggeliatnya investasi yang didukung oleh meningkatnya pembiayaan baik dari kredit perbankan maupun pembiayaan non-bank. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan masih cukup stabil. and increase in world commodities prices. This improvement in export is expected to continue, supported not only by export of commodities, but also by manufacturing products which prospects continue to improve. With such development, in 2016, overall national economy is expected to grow by approximately 5,02% (yoy). In 2017, economic improvement phase is expected to continue, driven by improvement in export, and growth in investment, supported by both bank and non-bank financing. Growth in household consumption is expected to remain stable. Dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) memperkirakan mengalami surplus, terutama ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang mencatat surplus cukup besar dan membaiknya kinerja ekspor. Sementara itu, defisit transaksi berjalan diperkirakan cukup rendah di bawah 2%, ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang cukup besar seiring dengan kinerja ekspor yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2016 tercatat sebesar 116,4 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir November 2016 yang sebesar 111,5 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. In terms of balance of payment, Indonesia is expected to experience a surplus, mainly due to capital and financial transaction that recorded a large surplus, and improvement in export. Meanwhile, current account deficit is estimated to be low at 2%, due to large surplus in non-oil and gas trade balance as result of improvement in export. Indonesia’s foreign exchange reserve as at December 2016 was at USD 116.4 billion, higher than USD 111.5 billion in November 2016. This reserve will be sufficient to cover 8.8 months of import or 8.4 months of import, and for government overseas debt payment. This is above the international reserve requirement standard of 3 months of import. Dari sisi Inflasi IHK bulan Desember 2016 tercatat sebesar 0,42%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,47%, sehingga secara keseluruhan tahun inflasi 2016 tercatat 3,02%. Inflasi yang rendah tersebut didukung oleh inflasi inti yang rendah dan administered prices yang minimal, di tengah inflasi volatile food yang masih meningkat. Pencapaian tersebut didukung oleh kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi dengan Pemerintah yang semakin solid, baik di pusat maupun di daerah, dalam mengendalikan inflasi. Ke depan, upaya pengendalian inflasi akan menghadapi sejumlah risiko yang perlu terus diwaspadai, terutama terkait penyesuaian administered prices sejalan dengan kebijakan lanjutan reformasi subsidi energi oleh Pemerintah, serta risiko kenaikan harga volatile food. Sehubungan dengan itu, koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah akan terus diperkuat. CPI inflation rate for month of December 2016 was recorded at 0.42% mom, lower than previous month of 0.47% (mom), with yearly 2016 inflation rate recorded at 3.02% yoy. Low inflation rate was a result of low core inflation and minimal administered prices, while volatile food inflation was still increasing. This achievement is made possible by Bank Indonesia policy and solid coordination between central and regional government in controlling inflation rate. Moving forward, there will be risks towards inflation controlling effort, mainly in relation to adjustment in administered prices, in line with government’s energy subsidize reform advance policy, and also increase in volatile food prices. In relation to this, stronger coordination of Bank Indonesia policies and government policies will be required. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Industry Outlook 57 Kondisi Industri Perbankan Kondisi sistem keuangan tetap stabil didukung oleh ketahanan industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang terjaga. Pada Desember 2016, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) perbankan tercatat sebesar 22,7%, dan rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,9%. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,9% (kotor) atau 1,2% (bersih). Selama periode Januari-Desember 2016, pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial telah dapat menurunkan suku bunga deposito 122 bps dan suku bunga kredit sebesar 79 bps. Berdasarkan jenis kreditnya, suku bunga kredit modal kerja turun 110 bps, suku bunga kredit investasi turun 91 bps dan suku bunga kredit konsumsi turun 29 bps. Pertumbuhan kredit Desember 2016 tercatat sebesar 7,9%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 10,5%. Hal ini lebih disebabkan oleh masih rendahnya permintaan kredit sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Selanjutnya, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2016 tercatat sebesar 9,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,3% yang didorong dana repatriasi tax amnesty yang tinggi di akhir 2016. Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham (IPO dan right issue), obligasi korporasi, dan medium term notes (MTN) terus mengalami peningkatan. Ke depan, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2017 diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10-12% dan 9-11% Banking Sector Condition The financial system remained stable, supported by banking system resilience and financial market stability. In December 2016, the Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 22.7% and the liquidity ratio at 20.9%, while non-performing loans (NPL) were recorded at 2.9% (gross) or 1.2% (net). Throughout JanuaryDecember 2016, monetary and macroprudential policy easing has led to lower rates on term deposits by 122 bps and loans by 79 bps. Based on the type of loan, the interest rates on working capital loans decreased by 110 bps, investment loans by 91 bps and consumer loans by 29 bps. Meanwhile, credit growth was recorded at 7.9% (yoy), down from 10.5% (yoy) one year earlier. This was due to the low demand on loans along with corporate consolidation and the sluggish global economic growth. Conversely, deposit growth has accelerated from 7.3% (yoy) to 9.6% (yoy) over the same period, driven by an influx of repatriated funds at yearend as part of the successful tax amnesty. Economic financing through the capital market, including IPOs and rights issues, corporate bonds and mediumterm notes (MTN), also increased. Bank Indonesia projects credit and deposit growth to accelerate in 2017 to 10-12% and 9-11% respectively on the back of increasing economic activity, coupled with the looser monetary and macroprudential policy stance adopted. (Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Triwulan IV 2016 ) (Source: Bank Indonesia Monetary Policy Report Quarter IV 2016 ) Tinjauan Operasional OPERATIONAL REVIEW KINERJA PRODUK SIMPANAN PERSEROAN COMPANNY SAVINGS PRODUCT PERFORMANCE 1.Deposito Bank of India Indonesia memiliki produk deposito berjangka sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat investasi yang maksimal bagi para nasabahnya. Deposito berjangka Bank tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 atau 12 bulan dan fasilitas Automatic Roll Over untuk memudahkan para nasabahnya. 1.Time Deposit Bank of India Indonesia has time deposit products as fund placement facility that provides maximum investment rate for clients. Bank time deposit is available in both Rupiah and USD currency with choices of 1, 3, 6 or 12 months terms and Automatic Roll Over facility for the convenience of clients. 2.Giro BOII juga menawarkan produk giro yang bertujuan untuk mempermudah transaksi bisnis dan keuangan nasabah yang tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD dan tersedia bagi perusahaan maupun individu. 2.Current Account BOII also offers current account products to provide convenience in business and financial transaction of clients, available in Rupiah and USD currency, and available for both corporation and individual. 3.Tabungan Suka – Suka Tabungan Suka - Suka merupakan tabungan perorangan yang di segmentasikan agar seluruh kalangan dapat menabung. Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga yang menarik dan setoran awal yang kecil sebesar Rp. 10.000,nasabah sudah dapat membuka rekening di BOII. 3.Suka-Suka Saving Account Suka – Suka Saving Account is an individual saving account catered to cover all segments to allow everyone to save. This saving account is available in Rupiah currency with attractive interest rate. With small amount of initial deposit of Rp. 10,000,-, client can open an account with BOII. 4.Tabungan Si Bos Tabungan Si Bos merupakan tabungan perorangan dengan segmentasi pasar yaitu pengusaha, karyawan. Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga yang menarik. 4. Si Bos Saving Account Si Bos Saving Account is an individual saving account catered for business person and employees. This saving account is available in Rupiah currency with attractive interest rate. 5.Tabungan Star Dollar Tabungan Star Dollar merupakan tabungan perorangan dan perusahaan dalam mata uang USD dengan suku bunga yang menarik. 5.Star Dollar Saving Account Star Dollar Saving Account is saving account catered for individual and corporation, available in USD currency with attractive interest rate. 6.Tabunganku TabunganKu merupakan salah satu produk BOII yang bertujuan membumikan gerakan Indonesia Menabung. Produk ini diterbitkan bersama oleh bank-bank di Indonesia sebagai implementasi dari program Bank Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6.TabunganKu TabunganKu is one of BOII products that is catered to support Indonesia Menabung movement. This product was launched together by banks in Indonesia as implementation of Bank Indonesia program to foster culture of savings and to increase public welfare. Berikut perkembangan penghimpunan dana Bank Following are the development of Bank’s funding ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 58 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) 1. Giro Current Account 269.069 297.976 (9) 2. Tabungan Saving Account 155.320 144.583 7 3. Deposito Time Deposits 2.598.836 3.935.964 (33) TOTAL 3.023.225 4.378.523 (31) Tabel 1: Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak ke tiga. Table 1: Trend of Third Party Funds PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Uraian Description 59 2. KINERJA PRODUK PINJAMAN PERSEROAN 2. COMPANY LOAN PRODUCT PERFORMANCE 1. Pinjaman Korporasi 1. Corporate Loan Bank of India Indonesia memberikan layanan kredit bagi nasabah korporasi dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Adapun layanan kredit yang di berikan untuk mendukung usaha nasabah korporasi diantaranya adalah : • Kredit Modal Kerja • Kredit Investasi • Kredit Konsumtif BOII extends loan services for corporate clients with competitive interest rate. Some of the loan services provided to support corporate client businesses include: • Working capital loan • nvestment loan • Consumer loan 2. Pinjaman Retail Bank of India Indonesia juga memberikan fasilitas kredit pada para pengusaha retail terutama untuk mengembangkan usahanya dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Adapun layanan kredit yang di berikan diantaranya adalah : • Kredit Modal Kerja • Kredit Investasi • Kredit Konsumtif 2. Retail Loan BOII also provides loan facility for retail businesses, mainly to support business growth, with competitive interest rate. Some of the loan services provided include: • Working capital loan • Investment loan • Consumer loan Berikut perkembangan Pinjaman Perseroan Following are the development of Company’s loan ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian / Description 1. Kredit Modal Kerja Working Capital Loan 2. Kredit Investasi Investment Loan 3. Kredit Konsumtif Consumer Loan Total Uraian / Description 1. Kredit Modal Kerja Working Capital Loan 2. Kredit Investasi Investment Loan 3. Kredit Konsumtif Consumer Loan Total Tabel 2 : Perkembangan Penyaluran Dana Tabel 2 : Trend of Loan Dirbursement Mikro / micro 2016 Menengah / Medium Kecil / Small Korporasi / Corporate Grand Total 2.026 42.379 218.493 1.936.163 2.199.061 269 11.189 19.838 217.585 248.881 - - - 52.221 52.221 2.295 53.568 2.205.969 2.500.163 238.331 Menengah / Medium Kecil / Small OVERVIEW OF BANK’S FINANCIAL PERFORMANCE Overview of Babk’s financial performance was presented in accordance with rule of Indonesia PSAK, and Accounting & Reporting Guideline for banking industry in Indonesia. In addition, bank’s financial statement has been audited by Public Accountant Aria Kanaka & Associate, (Person in Charge : Dudi Hadi Santoso) in the report dated on March 27, 2017. In opinion the Financial Statements present fairly without modifying with emphasis of a matter about Bank Business Continuity. LAPORAN POSISI KEUANGAN - TOTAL ASET FINANCIAL POSITION REPORT - TOTAL ASSETS ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description Korporasi / Corporate Grand Total 2.838 49.538 236.591 2.845.602 3.134.569 400 14.594 27.935 309.857 352.786 - - - 105.434 105.434 3.238 64.132 264.525 3.260.842 3.592.707 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) 8.737 13.520 (35) Giro Pada Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia 234.752 409.940 (43) 3. Giro Pada Bank Lain - Bersih Current Accounts with other banks - net 58.529 83.505 (32) 4. Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain Placement with Bank Indonesia & Other Banks 118.974 78.964 51 5. Efek - efek - Bersih Securities - net 1.182.154 1.568.732 (25) 6. Tagihan Derivatif Derivative Receivables 29 1.673 (98) 7. Kredit yang diberikan - bersih Loans - net 2.191.948 3.401.455 (36) 8. Tagihan Akseptasi Acceptance Receivables 33.585 99.867 (66) 9. Biaya dibayar dimuka Prepayments 3.216 3.035 6 141.921 144.834 (2) 2.801 4.848 (42) 68.642 - 100 260.786 277.110 (6) 4.306.074 6.087.483 (29) 1. Kas Cash 2. Korporasi / Corporate 2015 Mikro / micro URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN BANK Uraian atas kinerja keuangan Bank disajikan sesuai dengan kaidah yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia, dan Pedoman Akuntansi & Pelaporan untuk Industri Perbankan di Indonesia. Selain itu, Laporan Keuangan bank telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka & Rekan (Rekan Penanggung Jawab: Dudi Hadi Santoso) yang dalam laporannya tertanggal 27 Maret 2017 menyatakan opini wajar tanpa pengecualian dengan penekanan suatu hal mengenai kelangsungan usaha Bank. 10. Aset Tetap - bersih fix asset - net 11. Aset tak berwujud - bersih Intangible asset - net 12. Aset pajak tangguhan - bersih Deferred tax assets - net 13. Aset lain - lain Other Assets Total Aset PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tabel 3: Total Aset Table 3: Total Assets 60 61 Total Aset Total Aset PT Bank of India Indonesia, Tbk per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 4.306 miliar menurun 29% atau Rp 1.781 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6.087 miliar. Menurunnya total aset ini disebabkan penurunan dana pihak ketiga dan terjadinya peningkatan pembentukan CKPN Kredit. Total Aset Total Asset of PT Bank of India Indonesia Tbk as at 31 December 2016 is at Rp 4.306 billion decreased by 29% or Rp 1.781 billion from previous year of 6.087 billion. The decrease in total asset was due to decrease in third party fund and increase in impairment provision. Pinjaman yang diberikan PT Bank of India Indonesia, Tbk mencatat pinjaman bersih yang diberikan di akhir tahun 2016 sebesar Rp 2.192 miliar menurun sebesar 36% dari Rp 3.401 miliar di tahun 2015. Hal ini disebabkan karena Bank lebih memfokuskan untuk menyelesaikan kredit bermasalah. Loan disbursed PT Bank of India Indonesia, Tbk recorded loan disbursement of Rp 2.192 billion in 2016, a decrease by 36% from Rp 3.401 billion in 2015. The decrease was a result of Bank focusing on resolving existing non-performing loans. TOTAL LIABILITAS TOTAL LABILITIES (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description 1. Liabilitas Segera Current Liabilities 2. Simpanan nasabah Deposits from customers 3. Simpanan dari bank lain Deposits from other banks 4. Liabilitas Derivatif Derivative Liabilities 5. Utang akseptasi Acceptance payables 6. Utang Pajak Tax Payable 7. 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) 3.229 9.577 (66) 3.023.225 4.378.123 (31) 111.118 442.826 (75) 32 1.590 (98) 33.585 99.867 (66) 3.523 6.188 (43) Pendapatan diterima dimuka Unearned income 688 2.197 (69) 8. Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liabilities 8.040 4.465 80 9. Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities - 1.806 (100) 14.419 25.956 (44) 3.197.858 4.972.595 (36) 10. Liabilitas lain-lain Other Liabilities Total Seiring dengan membaiknya aktivitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank of India Indonesia memiliki keyakinan untuk bergerak dinamis di industri perbankan Indonesia. Selain itu Bank siap dengan inovasi-inovasi untuk meningkatkan layanan dan produk-produk perbankan guna mendukung pertumbuhan dana CASA yang berkelanjutan. In line with improvement in Indonesia economic growth and activities, Bank of India Indonesia is confident to move dynamically in Indonesia banking scene. The Bank is also ready to innovate to improve banking services and products to support continuous CASA fund growth. Deposito Dana deposito terpangkas 33,97%, menjadi Rp 2.599 miliar pada akhir tahun 2016 dari Rp 3.935 miliar pada akhir tahun 2015. Pada akhir tahun 2016 sebagian besar dana deposito memiliki jangka waktu 6 s.d. 12 bulan dengan total nominal sebesar Rp 735 miliar. Deposito jangka waktu 1 bulan tercatat sebesar Rp 508 miliar, sementara itu deposito dengan jangka waktu 1 s.d. 3 bulan sebesar Rp 709 miliar, dan deposito dengan jangka waktu 3 s.d 6 bulan sebesar Rp 648 miliar. Time Deposits In 2016, time deposit decreased by 33,97%, amounting to Rp 2.599 billion in 2016, from Rp 3.935 billion in 2015. In end of 2016. It was dominated by time deposit of 6 to 12 months term with total outstanding amount of Rp 735 billion. Time deposit with up to 1 months term was recorded at Rp 508 billion. While from 1 to 3 months term, amounting to Rp 709 billion, while time deposit with term of 3 to 6 months was of Rp 648 billion. Simpanan dari Bank Lain Di akhir tahun 2016, simpanan dari bank lain sebesar Rp 111 miliar turun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 443 miliar. Adapun simpanan dari bank lain untuk tahun 2016 hanya berupa giro. Deposit from Other Banks In end of year 2016, deposit from other banks was at Rp 111.118 decreasing from previous year of Rp 442.826 For 2016, deposit from other banks was only in the form of current account. Liabilitas Segera Transaksi yang masuk dalam pos ini adalah bunga masih harus dibayar dan lain-lain. Di akhir tahun 2016 Bank of India Indonesia mencatat liabilitas segera sebesar Rp 3 miliar turun 66% dibanding posisi Desember 2015 sebesar Rp 10 miliar. Penurunan tersebut karena terjadi penurunan yang signifikan perihal Kiriman Uang dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 7 miliar Current Liabilities Included in this account are accrued interest and others. At the end of 2016, Bank of India Indonesia recorded current liabilities of Rp 3 billion decrease of 66% from December 2015 of Rp 10 billion. The plummeting number was contributed by a massive decrement in Fund Transfer amounted to Rp 7 billion Utang Pajak Bank of India Indonesia mencatat utang pajak per 31 Desember 2016 sebesar Rp 4 miliar turun 76% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6 miliar. Jumlah tersebut mencakup pajak penghasilan badan, PPh 21, PPh 23,PPh 26 dan Pasal 4 (ayat2). Tax Payable Bank of India Indonesia recorded tax payable of Rp 4 billion as at 31 December 2016, a decrease of 76% from previous year of Rp 6 billion. This amount comprises of income tax, PPh 21, PPh 23, PPh 26 and Article 4 (clause 2). Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas imbalan kerja tercatat sebesar Rp 8 miliar per 31 Desember 2016. Jumlah tersebut naik 44% dari Rp 4 miliar yang tercatat pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena adanya pencadangan dari Aktuaria dan Internal Bank serta pembayaran imbalan kerja beberapa karyawan yang pensiun pada tahun 2016. Employee Benefits Liabilities Employee benefit liabilities as at 31 December 2016 was at Rp 8 billion. This was an decrease of 44% from Rp 4 billion recorded in year 2016. It was due to back up fund from actuarial and internal, thus for pension funds. 62 Dana Pihak Ketiga Di tengah kondisi perekonomian kurang kondusif di akhir tahun 2016, PT Bank of India Indonesia, Tbk mencatat dana pihak ketiga sebesar Rp 3,032 miliar di akhir tahun. Nilai ini menurun 30,74% dibandingkan posisi tahun sebelumnya di Rp 4,378 miliar. Hal ini disebabkan oleh usaha efisiensi Bank terkait Dana Pihak Ketiga, dengan menurunkan portfolio dana mahal. Third Party Fund In the midst of less conducive economic condition in early 2016, PT Bank of India Indonesia, Tbk managed to record third party fund of Rp 3,032 billion at the end of 2016. This was a decrement of 30,74% compred to previous year of Rp 4,378 billion. It was due to Bank’s effort in efficiency regarding Third Party Fund by reducing the portfolio of Expensive Funds. Giro dan Tabungan (CASA) Pada tahun 2016 BOII mencatat penurunan CASA sebesar Rp 18 miliar. Namun, prosentase pertumbuhan Dana Murah meningkat dari 10,42% menjadi 14,04%. Current Account and Savings Account (CASA) In year 2016, BOII recorded a drop in CASA of Rp 18 billion. But, aside from that, there was an increase in Low Cost Deposit from 10,42% to 14,04%. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Tabel 4: Perkembangan Liabilitas Table 4: Trend of Liabilities 63 EKUITAS EQUITIES INCOME STATEMENT LAPORAN LABA RUGI (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 2015 1. Modal Saham Share Capital 208.320 208.320 0 2. Tambahan Modal Disetor Additional Paid in Capital 500.000 0 100 3. Tambahan Modal Disetor Additional Paid in Capital 478.301 478.301 0 4. Surplus revaluasi aset - setelah pajak Surplus on revaluation of fixed assets- net 117.070 117.070 0 5. Laba belum direalisasikan atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Unrealized gain on available for sale securities 0 452 (100) 6. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih Remeasurement of defined benefit plan - net (3.246) (2.028) (60) 7. b. Tidak ditentukan penggunaannya Unappropriated (212.229) Total Equity 1.108.216 20.000 292.773 1.114.888 0 (27) (1) Tabel 5: Ekuitas Table 5: Equity PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Pada tahun 2016, total ekuitas Bank mencapai Rp 1.108 miliar menurun Rp 6 miliar atau sebesar 1% dari tahun 2015 mencapai Rp 1.115 miliar. In year 2016, the Bank’s total equity was at Rp 1.108 billion increased/decreased by Rp 6 billion or 1% from year 2015 amounting Rp 1.115 billion. Pertumbuhan Growth (%) 408.092 553.936 (26) 2. Beban Bunga Interest expenses (247.803) (364.277) 32 3. Pendapatan bunga bersih Net Interest income 160.289 189.659 (15) 4. Pendapatan operasional lainnya Other operating income 9.991 25.176 (60) 5. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Provision for impairment losses on financial assets (678.724) (197.497) 244 (734.282) (235.403) 212 (573.993) (45.745) 1.155 (1.051) (1.857) (43) (575.044) (47.601) 1.108 70.042 2.933 2.288 (505.002) (44.668) 1.031 8. 20.000 2015 Pendapatan Bunga Interest Income 7. Saldo Laba (defisit) Retained earnings (deficit) 2016 1. 6. a. Ditentukan penggunaannya Appropriated 64 Uraian Description Pertumbuhan Growth (%) 9. 10. 11. Beban Operasional Operating expenses Rugi Operasional Operating Loss Beban non Operasional - Bersih Non Operating Income and Expense Rugi sebelum beban pajak Loss before income tax Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan Income Tax Benefit Deferred Rugi tahun berjalan Net Loss For The Year Tabel 6: Pendapatan Laba Rugi Table 6: Net profit / loss Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga menurun sebesar 36% atau Rp 554 miliar menjadi Rp 408 miliar pada tahun 2016. Penurunan tersebut terjadi karena terjadinya penurunan Jumlah Kredit yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2015, yakni sebesar Rp 1.093 miliar. Interest Income Interest income was decreased by 36% or Rp 554 billion Rp 408 billion in year 2016. The decrement was caused by the significant drop amounting to Rp 1.093 billion in Total Credit compared to 2015. Beban Bunga Pada tahun 2016, Beban Bunga Bank menurun 47% menjadi Rp 248 miliar pada tahun 2016. Hal ini pertama-tama disebabkan oleh penurunan jumlah dana pihak ketiga sebesar 31%. Selain itu, penurunan tersebut juga mendapatkan imbas dari penurunan tingkat suku bunga dana Rupiah dari 9.05% di tahun 2015 menjadi 6.95%. Interest Expense In year 2016, interest expense of Bank was decreased by 47%to Rp 248 billion. This was firstly caused by the 31% decrement of Third Party Funds. Thus, the decrement was also caused by the dropping Cost of Fund ( Rupiah ) from 9.05% in 2015 to 6.95% in 2015. Pendapatan Bunga Bersih Penurunan pendapatan bunga bersih Bank di tahun 2016 adalah sebesar Rp 20 miliar. Net Interest Income In 2016, net interest income of Bank was dropped by Rp 20 billion. Di sisi lain, Net Interest Margin (NIM) menurun menjadi 18% lebih rendah dibandingkan tahun 2015, yaitu Rp 190 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan dari sisi kredit dan dana pihak ketiga. While Net Interest Margin (NIM) decreased to 18% lower than 2015 which was Rp 190 billion. This was caused by the decrement in credit and third party funds PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Uraian Description 65 Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2016 menurun 152% menjadi Rp 10 miliar. Penurunan ini disebabkan terutama oleh terpangkasnya pendapatan provisi, dan komisi selain kredit Other Operational Income Other operational income in 2016 was dropped by 152% to Rp 10 billion. The decrement was mainly due to the cut in provision income, and comissions not related to loans. Beban Operasional Beban operasional terdiri dari beban gaji dan tunjangan, beban umum dan administrasi, serta beban operasional lainnya, meningkat 68% menjadi sebesar 734 miliar dari nilai sebesar Rp 235 miliar pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pembentukan CKPN kredit terutama kredit bermasalah dari NPL. Operational Expense Operational expenses comprised of salary and benefits, general and administration expenses, and other operational expenses, increased by 68% to 734 billion from Rp 235 billion in 2015. It was caused by the great increment in credit provisions of allowance for impairment losses mainly from NPL. Rugi Operasional Rugi operasional tercatat sebesar Rp 575 miliar pada tahun 2016, meningkat 92% dari Rp 46 miliar Pada tahun 2015. Hal ini terjadi akibat peningkatan nilai CKPN pada kredit bermasalah. Operational Loss Operational loss was at Rp 575 billion for year 2016, an increase of 92% from Rp 46 billion. The increase was due to the increase in provisions of allowance for impairment losses. Rugi Tahun Berjalan Rugi tahun berjalan BOII pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 505 miliar Nilai ini meningkat sebesar 1.031% dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 45 miliar. Loss for the Year Loss for the year of BOII for 2016 was Rp 505 billion, started to increase by 1.031% compared to 2015 where the Bank experienced loss of Rp 45 billion. ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description 1. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) ( 505.002 ) ( 44.668 ) 1.031% - - - Comprehensive Income for the Year Attributable to Equity Holders of Parent Entity 2. Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali Comprehensive Income for the Year Attributable to Non-Controlling Interests Tabel 9: Penghasilan Komprehensif Table 9: Comprehensive Income (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) 1. Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas Operasi Cash Flows From (For) Operating Activities (997.737) (115.559) (763) 2. Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas Investasi Cash Flows From (For) Investing Activities 335.144 (838.577) 140 3. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows From Financing Activities 500.000 484.119 3 4. Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents (162.594) (470.017) 65 5. Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalents at Beginning of year 586.085 1.042.994 (45) 6. Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and cash Equivalents at end of year 421.139 586.085 (28) Tabel 7: Arus Kas Table 7: Cash Flow Pada tahun 2016, Bank mencatatkan kas dan setara kas akhir tahun yang mencapai Rp 421 miliar. Pencapaian kas dan setara kas akhir tahun tersebut mengalami penurunan Rp. 165 miliar atau sebesar 28% dari kas awal tahun yang mencapai Rp. 586 miliar. Penurunan kas dan setara kas akhir tahun tersebut disebabkan oleh penurunan yang signifikan dari arus kas aktivitas operasi. In 2016, the Bank recorded cash and cash equivalent of Rp 421 billion. This was a decrease of Rp. 165 billion or 28% from beginning of the year position of Rp. 586 billion. Decrease of cash and cash equivalent was due to significant decrease in cash flow, in operating cash flow. Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Operasi Arus kas dari aktivitas operasi Bank pada tahun 2016 tercatat di ranah negatif Rp. 998 miliar, menurun sebesar Rp. 882 miliar atau 763% dari tahun 2015 yang tercatat di negatif Rp. 116 miliar. Penurunan kas ini terjadi karena liabilitas operasi dari simpanan menurun secara drastis. Operating Cash Flow Operating cash flow of the Bank for 2016 was Rp. 998 billion in the negative zone, decreased by Rp. 882 billion or 763% from 2015 of Rp. 116 billion in the negative zone. The decrease was due to a significant drop in operational liabilities. Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Investasi Arus kas dari aktivitas Investasi Bank pada tahun 2016 mencapai Rp. 335 miliar, meningkat sebesar 140% dari tahun 2015 yang tercatat sebesar negatif Rp. 838 miliar. Hal ini terjadi karena peningkatan nilai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo. Investing Cash Flow The Bank’s investing cash flow for 2016 was amounted at Rp. 335 billion, an increase of 140% from 2015 which amounted at negative Rp. 838 billion. This was due to increase in held to maturity securities. Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Pendanaan Arus kas dari aktivitas Pendanaan Bank pada tahun 2016, mengalami peningkatan sebesar Rp 500 miliar, hal ini terjadi karena adanya pencatatan tambahan modal disetor sebanyak Rp. 500 miliar pada tahun 2016. Financing Cash Flow The Bank’s financing cash flow for 2016 experienced an increase of Rp. 500 billion, this increase was due to the increment in paid up capital of Rp. 500 billion in the beginning of 2016. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT The Bank’s Comprehensive Loss for 2016 was Rp 505 billion, an increase of 1.031% from Rp 45 billion in 2015. Increase in Comprehensive Loss was due to decrease in comprehensive other income this year and due to the provisions credit of allowance for impairment losses mainly from NPL. CASH FLOW STATEMENT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Jumlah Rugi komprehensif tahun berjalan Bank di 2016 mencapai Rp 505 miliar, mengalami peningkatan 1.031% dari Rugi komprehensif tahun 2015 sebesar Rp 45 miliar. Peningkatan Rugi komprehensif tahun berjalan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan jumlah penghasilan komprehensif lain di tahun berjalan dan adanya peningkatan pembentukan CKPN kredit terutama kredit bermasalah dari NPL. LAPORAN ARUS KAS 66 67 FINANCIAL RATIO ( Dalam Prosentase / In Percentage) Uraian Description 2016 2015 Rasio Kinerja Performance Ratios 1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) CAR Associated with Credit Risk and Operational Risk 34,50 23,85 2. Aset Produktif dan Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif Non-Performing Earning Assets and Non-Earning Assets to Total Earning Assets and Non-Earning Assets 14,06 6,84 3. Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif Non-Perfoming Earning Assets to Total Earning Assets 11,80 7,45 4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif RISK Weighted Assets 9,60 3,92 5. NPL Gross NPL Gross 15,82 8,90 6. NPL Netto NPL Net 4,69 4,96 7. ROA ROA (11,15) (0,77) 8. ROE ROE (64,14) (4,50) 9. NIM NIM 3,69 3,70 235,20 110,20 82,70 82,06 337 - 10. Beban Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional Operating Expenses to Operating Income 11. LDR (Loan To Deposit Ratio) LDR 12. LCR (Liquidity Covarage Ratio) LDR KEPATUHAN COMPLIANCE 1. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 2. 68 a. Persentase Pelanggaran BMPK Percentage of Violation to the LLL - - i. Pihak Terkait Related Party - - ii.Pihak Tidak Terkait Non-Related Party - - b. Persetase Pelampauan BMPK Percentage of Exceedance to the LLL - - i. Pihak Terkait Related Party - - ii. Pihak Tidak Terkait Non-Related Party - - a.GWM Primer - Rupiah Primary MRR - Rupiah 6,64 8,11 b.GWM Valuta Asing Forex MRR 8,26 8,46 Posisi Devisa Netto Net Open Position 5,85 6,23 Tabel 8: Rasio Keuangan Table 8: Financial Ratios KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Pada tahun 2016, tingkat kemampuan membayar utang Bank yang ditunjukkan melalui rasio terkait kecukupan modal, yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Pada 31 Desember 2016 CAR mencapai 34,50%. Pencapaian tersebut telah memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan, yaitu sebesar 10%. Pencapaian tersebut menunjukkan kemampuan permodalan Bank yang semakin kuat dalam menopang seluruh kegiatan operasionalnya. Kemampuan membayar utang juga terlihat dari tingkat likuiditas Bank tahun 2016 yang diukur melalui Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 82,70%. DEBT SERVICE ABILITY In 2016, the Bank’s debt servicing capability that is shown by Capital Adequacy Ratio (CAR), increased in comparison to 2015. CAR calculated with credit and operational risk is at 34,50%. This is higher than the minimum capital requirement, of 10%, showing the Bank’s stronger capital position to support its operational activities. KOLEKTIBILITAS PIUTANG Tingkat kolektibilitas piutang yang juga mencerminkan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank pada tahun 2016 yang ditunjukkan melalui rasio aset produktif dan non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan non produktif serta rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif mengalami penurunan sehingga masing-masing mencapai 14,06% dan 11,80%. Sedangkan, berdasarkan NPL gross dan NPL nett masing-masing menjadi 15,82% dan 4,69%. Hal ini disebabkan oleh semakin memburuknya kualitas kredit yang tercermin dari peningkatan kredit bermasalah Bank. RECEIVABLES COLLECTABILITY Receivables collectability of 2016 showed the Bank’s asset quality, that can be seen through ratio of Non Performing Earning and Non-Earning Assets to Total Earning and Non Earning Assets and ratio of Non Performing Earning Assets to Total Earning Assets, which decreased to 14,06% and 11,80%, respectively. While, gross NPL and net NPL decreased to 15,82% and 4,69%. This means that the Bank experienced a decrease in receivables collectability and asset quality as result of fluctuations in global and domestic economic condition in year 2016. However, such ratio is still considered “healthy” by regulator. PROFITABILITAS Tingkat profitabilitas Bank dapat ditunjukkan melalui pencapaian rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), serta Net Interest Margin (NIM). Pada tahun 2016, rasio ROA mencapai (11,15%) dan rasio ROE mencapai (64,11%). Kondisi tersebut disebabkan oleh Bank mengalami peningkatan kerugian yang cukup signifikan. PROFITABILITY Bank’s profitability can be observed from the Return of Asset (ROA), Return on Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM) ratios. In 2016, ROA was at (11,15%) and ROE was at (64,11%). There’s decrease from previous year. This showed that the Bank has well implemented strategy to increase net interest income even though economic condition has also affected the Bank’s business operation. EFISIENSI Tingkat efisiensi Bank tahun 2016 yang diukur melalui rasio beban operasional terhadap pendapatan Operasional (BOPO) mencapai 235,20%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban operasional lebih besar dari peningkatan pendapatan operasional, di mana peningkatan beban operasional ini dikarenakan oleh peningkatan pembentukan CKPN. EFFICIENCY The Bank’s efficiency for year 2016 can be measured through ratio of Operational Cost to Operational Income Ratio (CIR) of 235,20%. This is higher than previous year, showing increase in risk faced by the Bank resulting in higher expenses, including higher loan loss provision. KEPATUHAN Pada tahun 2016, tingkat kepatuhan Bank yang diukur melalui persentase pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), persentase pelampauan BMPK, Giro Wajib Minimum (GWM), dan posisi devisa neto menunjukkan bahwa Bank telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. COMPLIANCE In year 2016, Bank’s compliance measured by percentage of violation of legal lending limit, percentage lending in excess of legal lending limit, Minimum Reserve Requirement, and Net Open Position showed that the Bank has complied with the prevailing Bank Indonesia Regulations. STRUKTUR MODAL Kebijakan atas struktur modal di susun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Dalam penyusunan perencanaan modal, Direksi mempertimbangkan kebutuhan modal dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pertimbangan tersebut juga dikaitkan dengan risiko yang telah dipetakan. Tujuan Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga tetap dapat memberikan imbal hasil bagi pemegang saham. Di CAPITAL STRUCTURE Capital structure policy was developed by Board of Directors and approved by Board of Commissioners. In developing capital structure, Board of Directors has taken into consideration capital requirement and economic growth. In addition, risk mapping will also be taken into consideration. The main objective of the Company in capital management is to preserve the capability to conduct business in continuity, in order to provide return for shareholders. The bank also strives to provide benefit for other Debt servicing capability can also be observed from the Bank’s Loan to Deposit ratio (LDR) in 2016 at 82,70%, that is lower than previous year. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT RASIO KEUANGAN 69 stakeholders, while maintaining optimal capital structure to reduce cost of capital. samping itu juga dapat memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, serta mempertahankan struktur permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal. INFORMASI PERBANDINGAN DITAHUN 2016 TARGET DENGAN REALISASI KINERJA PERUSAHAAN DAN TARGET YANG INGIN DICAPAI PADA TAHUN 2017 COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION OF COMPANY PERFORMANCE IN 2016 AND TARGET TO BE ACHIEVED IN 2017 Pencapaian Target Tahun 2016 2016 Target Achievement (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Pos - pos tertentu Description CAPITAL STRUCTURE 31 Desember 2016 Audited Audited Realisasi Realization ( Audited ) Budget Budget (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description 2016 2015 Pertumbuhan Growth (%) Modal Capital 1. Tier I Tier I 1,012,597 882,496 15 2. Tier II Tier II 19,793 15,479 28 1. Total Aset Total Assets 6,087,483 5,728,000 4,306,074 75.18 (29.26) 2. Kredit yang diberikan Loan disbursed 3,592,787 2,950,000 2,500,163 84.75 (30.41) 3. Dana Pihak III Third party fund 4,378,123 3,600,000 3,023,225 83.98 (30.95) 4. Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak) Net income for the year (before tax) (47,600) (339,000) (575,044) 169.63 (1,108.08) 5. Rugi Tahun Berjalan (setelah pajak) Net income for the year (after tax) (44,608) (339,000) (505,002) 118.97 (1,030.58) 6. Modal Capital 1,114,888 1,152,501 1,108,216 96.16 (0.59) 1,032,390 897,975 15 3. Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit Risk Weighted Assets for Credit Risk 2,625,560 3.470.903 (24) 7. Rasio KPMM (CAR) Capital Adequacy Ratio (CAR 23.85 32.63 34.50 104.11 - 4. Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Operasional Risk Weighted Assets for Operational Risk 2,988,830 3,764,616 (21) 8. Rasio Modal Inti terhadap ATMR Core capital to RWA Ratio 23.44 32.16 33.33 103.63 - 9. Rasio Leverage Modal Inti (Tier 1 Leverage Ratio) Tier 1 Ratio 14.43 22.38 20.79 92.92 - 10. ROA ROA (0.77) (5.89) (145.00) 179.04 - 11. ROE ROE (4.50) (34.19) (64.19) 188.53 - 12. NIM NIM 3.70 3.76 (3.69) 96.54 - 13. BOPO Operating Expense to Operating Income 110.20 175.60 (235.20) 133.94 - 14. Rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Non-Performing Earning Assets to Total Earning Assets Ratio 7.45 14.23 8.93 62.76 - 15. Rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Impairment Provision on Earning Assets to Total Earning Assets Ratio 3.92 12.11 7.43 61.33 - 16. NPL Ratio - Gross NPL Ratio - Gross 8.90 10.00 15.82 158.20 - 17. NPL Ratio - Net NPL Ratio - Net 4.96 5.00 4.69 93.80 - 18. Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif Loan to Total Earning Assets Ratio 76.07 64.76 56.40 87.08 - 19. Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit MSME Loan to Total Loan Ratio 9.24 18.50 11.78 63.68 - 20. Aset Trading, Tagihan Spot dan Derivatif, Dana Set Fair Value Option terhadap Total Aset Trading Assets, Spot and Derivative Receivables, Fair value of Options to Total Assets 1.38 2.10 1.27 60.38 - 21. Rasio Aset Likuid terhadap Pendanaan Jangka Pendek Liquid Assets to Short Term Funding Ratios 60.00 53.75 54.60 101.57 - 22. LDR LDR 82.06 81.94 82.71 100.94 - Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Pasar Risk Weighted Assets for Market Risk - - Rasio Keuangan (%) Financial ratios (%) - 6. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) 34.54% 23.84% 45 7. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai Profil Risiko Capital Adequacy Ratio (CAR) Appropriate with Risk Profile 10.00% 10.00% 0 Tabel 9: Struktur Modal Table 9: Capital Structure PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Pertumbuhan Growth Jumlah Modal Total Capital 5. 70 Pencapaian Achievement Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank of India Indonesia telah melakukan perhitungan kecukupan modal yang dimiliki yang diklasifikasikan dalam 2 Tier, yaitu Modal Tier I dan Modal Tier II. Bank juga telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Based on prevailing Bank Indonesia stipulation, Bank of India Indonesia has calculated capital adequacy classified in 2 Tiers, Tier I Capital and Tier II Capital. The Bank has complied to all capital requirement requested by all external parties, specifically in relation to calculation of Minimum Capital Adequacy ratio and Risk Weighted Assets. Terkait dengan struktur modal Bank, pada tahun 2016, didominasi oleh liabilitas dengan persentase liabilitas terhadap total ekuitas sebesar 209%. The Bank’s 2016 capital structure was largely dominated by liabilities with ratio of liabilities to total equities of 209%. Tabel 10: Pencapaian target Table 10: Target Achievement PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT STRUKTUR MODAL 31-Des-15 71 1) Total Aset BOII menargetkan nilai Total Aset per posisi 31 Desember 2016 ditargetkan sebesar Rp. 5.723 miliar, namun hanya terealisasi sebesar Rp. 4.297 miliar lebih rendah Rp. 1.431 miliar. Hal ini terjadi, disebabkan penurunan dana pihak ketiga dan terjadinya penambahan CKPN. 1) Total Assets BOII targeted total assets position as at 31 December 2016 of Rp. 5.723 billion, however only Rp. 4.297 billion achieved, Rp. 1.431 billion lower. This was due to the decrease in third party fund and the increase in provisions of allowance for impairment losses. 2) Dana Pihak Ketiga (DPK) Realisasi DPK sebesar Rp. 3.023 miliar lebih rendah dari rencana/target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3.600 miliar atau hanya tercapai sebesar 83,98%. Hal ini disebabkan oleh usaha efisiensi Bank untuk – Dana Pihak Ketiga dengan menurunkan portofolio dana mahal. 2) Third Party Fund Realisation of Third Party Fund was amounting to Rp. 3.023 billion, lower than the target of Rp. 3.600 billion, which translates to 83,98% achievement. This was due to the Bank’s efficiency effort for Third Party Fund by reducing expensive funding portfolio. 3) Kredit Target penyaluran kredit yang ditetapkan sebesar Rp. 2.950 miliar belum terpenuhi, realisasi penyaluran kredit yang di capai oleh bank pada 31 Desember 2016 adalah sekitar Rp. 2.501 miliar, kredit ini hanya mendapat pencapaian sebesar 84,75%, tidak tercapainya penyaluran kredit ini karena Bank sedang terfokus untuk menyelesaikan kredit bermasalah. 3) Loan Loan disbursement target of Rp. 2.950 billion was not achieved by the Bank, the loan disbursed was amounting to Rp. 2,501 billion as of 31 December 2016, which translated to 84,75% in achievement. This was because the Bank was focusing to solve non-performing loans. 4) Rugi Tahun Berjalan (Sebelum Pajak) Berdasarkan target 2016 Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak) telah ditetapkan sebesar Rp. 339 miliar. Namun pada 31 Desember 2016 ini, nilai Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak) yang diperoleh Bank per posisi 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 575 miliar, Hal ini disebabkan oleh peningkatan CKPN yang jauh lebih besar daripada pendapatan kredit dan pendapatan operasional. 4) Loss For The Year (Before Tax) The Target for loss for the year 2016 (before tax) was amounting to Rp. 339 billion. However, as at 31 December 2016, the loss for the year (before tax) for Bank was at Rp. 575 billion. This was due to increase in provisions of allowance for impairment losses that was much higher than interest and operational income 5) Total Modal Jumlah modal pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 1.108 miliar. Nominal ini belum mencapai target yang ditetapkan pada RBB sebesar Rp. 1.153 miliar. Penurunan modal ini terjadi karena walaupun Bank sudah melakukan penambahan modal sebesar Rp. 500 Miliar, namun nilai CKPN Bank yang besar membuat modal Bank berkurang. 5) Total Capital Total capital as at 31 December 2016 was Rp. 1.108 billion. This was less than the target aimed on the Bank Business Plan of Rp. 1.153 billion. The decrease in capital was due to the increase in provisions of allowance for impairment losses that was bigger than the increase in capital of Rp. 500 billion, resulting in capital decrease. Berdasarkan 5 (lima) point yang telah diungkapkan di atas sebagai gambaran singkat dari pencapaian Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank tahun 2016 – 2018 posisi 31 Desember 2016 diketahui tidak ada yang mencapai target. Tidak tercapainya target-target tersebut dikarenakan Bank sedang melakukan konsolidasi internal dan memfokuskan penyelesaian terhadap kredit macet. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Realisasi RBB Bank pada tanggal 31 Desember 2016 masih belum sesuai dengan perencanaan/ target, untuk tahun 2017 Bank akan terus berusaha untuk memenuhi target yang telah di cantumkan pada buku RBB. Based on 5 (five) points stated above, as at 31 December 2016, Bank did not meet any of the target set on the Bank Business Plan for year 2016-2018. This was because the Bank was conducting internal consolidation and was focusing to resolve non-performing loan. Hence, it could be concluded that realization of Bank Bank Business Plan as at 31 December 2016 was not in line with target. For 2017, the Bank would step up the efforts in order to meet the targets as aimed on the Bank Business Plan. Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 2017 Business Plan Bank ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Indikator Indicators 2017 Audited Des 16 Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Des 18 Des 19 1. Total Aset Total Assets 4,306,074 4,391,000 4,517,000 4,731,000 4,753,000 5,225,000 5,987,000 2. Total Kredit Total Loan 2,500,163 2,588,907 2,640,105 2,682,860 2,725,000 3,074,999 3,690,200 3. Total Dana Pihak Ketiga Total Third Party Fund 3,023,225 3,079,900 3,179,500 3,221,400 3,250,001 3,622,250 4,250,300 4. Giro Current Accounts 269,069 308,000 314,000 319,500 325,001 373,700 483,000 5. Tabungan Saving Accounts 155,320 462,001 470,500 478,900 487,500 560,600 658,675 6. Deposito Deposits 2,598,836 2,309,900 2,395,000 2,423,000 2,437,500 2,687,950 3,108,624 7. Pendapatan Bunga Interest Income 408,092 89,206 176,852 263,287 352,274 425,366 535,716 8. Beban Bunga Interest Expense (240,471) 54,148 106,897 159,676 212,015 258,266 298,243 9. Pendapatan Bunga - Besih Net Interest Income - Net 160,289 35,058 69,955 103,612 140,259 167,101 237,474 10. Laba (Rugi) Operasional Operating Income (Loss) (573,993) 20,035 36,566 53,703 83,328 96,847 150,446 11. Laba (Rugi) Sebelum Pajak Profit (Loss) before Tax (575,044) 21,000 38,000 56,000 86,000 106,000 160,000 12. Modal Capital 1,006,150 1,020,944 1,041,489 1,221,331 1,209,784 1,274,624 1,365,916 13. Modal Inti Core Capital 1,000,066 1,014,880 1,035,415 1,215,252 1,203,675 1,268,505 1,359,787 14. CAR CAR 34.50% 32.93% 33.62% 35.99% 34.89% 31.35% 28.84% 15. NPL Rasio - Gross NPL Ratio - Gross 15.82% 14.68% 14.01% 13.42% 5.14% 3.50% 2.00% 16. NPL Rasio - Net NPL Ratio - Net 4.69% 4.06% 3.79% 3.35% 2.94% 1.75% 0.90% 17. Rasio UMKM MSME Ratio 36.75% 36.47% 36.70% 37.05% 37.39% 39.15% 39.81% 18. ROA ROA (11.15%) 1.91% 1.49% 1.47% 1.91% 2.15% 2.67% 19. ROE ROE (64.11%) 2.07% 3.67% 4.61% 7.14% 8.36% 11.77% 20. NIM NIM 3.69% 3.47% 3.59% 3.57% 3.77% 4.60% 6.51% 21. BOPO Operating Expenses to Operating Income 235.20% 79.31% 81.04% 81.35% 80.97% 79.24% 72.45% 22. LDR LDR 82.70% 84.06% 83.04% 83.28% 83.85% 84.89% 86.82% PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tabel 11: Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 Table 11: 2017 Business Plan Bank 72 73 ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Uraian Description 2015 TAGIHAN KOMITMEN Committed Receivables - - - - - - 4.042 79.070 81.420 68.691 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 1. Unused Credit Facilities - - a. BUMN a. SOE - - - - 1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 1. Unused Credit Facilities a. Rupiah a. Rupiah b. Valuta asing b. Foreign Currency 2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 2. Spot and Derivative Purchase Position 3. Lainnya 3. Others II. KEWAJIBAN KOMITMEN / Committed Liabilities i. Committed i. Committed - Rupiah - Rupiah - - - Valuta asing -Foreign Currency - - - - ii. Uncommitted ii. Uncommitted - Rupiah - Rupiah - - - Valuta asing - Foreign Currency - - - - - - 366.705 549.724 b. Lainnya b. Others i . Committed i. Committed ii. Uncommitted ii. Uncommitted 2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 2. Unused Credit Facilities to Other Banks i . Committed i. Committed INFORMASI-INFORMASI MATERIAL LAINNYA OTHER MATERIAL INFORMATIONS KOMITMEN KONTINJENSI COMMITMENT AND CONTIGENCIES PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Bank of India Indonesia mempunyai komitmen dan kontijensi. Ikhtisar komitmen dan kontijensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak sebagai berikut. 74 Bank of India Indonesia has commitment and contingencies. The summary of commitment and contingencies of the Bank are stated in the contract as follow. The Bank does not have any other significant commitment and contingencies apart from commitment and contingencies that has been disclosed. - - Rupiah - Rupiah - - Valuta asing - Foreign Currency - ii. Uncommitted ii. Uncommitted - - - Rupiah - Rupiah - - - Valuta asing - Foreign Currency - - - - a. L/C luar negeri a. Offshore L/C 48.054 64.137 b. L/C dalam negeri b. Onshore L/C 33.366 4.554 14.146 78.999 - - 3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 3. On-going Irrevocable L/C 4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 4. Spot and Derivative Selling Position 5. Lainnya 5. Others PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT I. 2015 2016 75 ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2015 2016 Uraian Description 2015 III. TAGIHAN KONTINJENSI Contingencies Receivables 2016 2015 - 9.172 234.948 10.306 72.578 1. Tanah Land 93.489 93.489 - - 2. Bangunan Buildings 45.057 47.009 25.739 11.667 3. Perlengkapan dan Peralatan Kantor Office furniture and equipment 1.845 2.586 - - 4. Kendaraan Bermotor Vehicles 1.530 1.749 - 141.921 144.834 a. Bunga kredit yang diberikan a. Loan Interest Income b. Bunga lainnya b. Other interests 3. Lainnya 3. Others TOTAL IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI Contingencies LIabilities 1. Garansi yang diberikan 1. Bank Guarantee Issued a.Rupiah a. Rupiah b. Valuta asing b. Foreign Currency 2. Lainnya 2. Others Tabel 12: Investasi Barang Modal Table 12: Capital Expenditures - - 9.172 234.948 10.306 72.578 31.345 24.974 Tabel 15: Komitmen Kontinjensi Table 15: Commitment and Contigencies Bank tidak memiliki komitmen dan kontijensi signifikan lainnya selain komitmen dan kontijensi yang telah diungkapkan di atas. The Bank does not have any other significant commitment and contingencies apart from commitment and contingencies that has been disclosed. Pada tahun 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal yang dilakukan. Seluruh kegiatan investasi barang modal dalam bentuk tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, mesin – mesin dan peralatan, perlengkapan dan perabotan kantor dibiayai oleh Bank dalam mata uang Rupiah. MATERIAL CONTIGENCIES IN RELATION TO CAPITAL GOODS INVESTMENT In 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk did not have any material contingencies in relation to capital goods investment. All capital good investment in form of land and building, motor vehicles, machineries and equipment, office equipment and pre-operational assets were financed by the Bank in Rupiah denomination. Selain itu, dalam rangka meningkatkan teknologi untuk menunjang transaksi nasabah dan memenuhi standart sistem informasi dari Otoritas Jasa Keuangan, maka PT Bank of India Indonesia, Tbk melakukan Investasi dalam Teknologi Informasi yang bekerjasama dengan Telkom Sigma. As an effort to improve technology to support client transaction and to meet the information system standard requirement of Financial Services Authorit, PT Bank of India Indonesia Tbk has invested in Information Technology by partnering with Telkom Sigma. IKATAN MATERIAL TERKAIT INVESTASI BARANG MODAL Harga Perolehan Acquisition Cost Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Tri Pakarta (pihak ketiga), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihak ketiga), PT Fairfax Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 50.941.017.678 pada tanggal 31 Desember 2016 dan kepada PT KSK Insurance Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 67.288.948.659 pada tanggal 31 Desember 2015. Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Tri Pakarta (third party), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (third party), PT Fairfax Indonesia (third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Eka Lloyd Jaya (third party), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. with insurance coverage of Rp 50,941,017,678 as of December 31, 2016 and with PT KSK Insurance Indonesia (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 67,288,948,659 as of December 31, 2015. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016. Management has reassessed the estimated useful lives, residual values and depreciation method of fixed assets as of December 31, 2016. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2016 and 2015. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT 2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2. Interest Income in Settlement PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Uraian Description - a.Rupiah a. Rupiah 76 CAPITAL GOODS INVESTMENT In 2016, Bank of India Indonesia has conducted capital goods investment with objective to fulfill the needs of Bank operational activities. This investment includes the following ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 1. Garansi yang diterima 1. Bank Guarantee Received b. Valuta asing b. Foreign Currency INVESTASI BARANG MODAL Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia telah melakukan investasi barang modal dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasional Bank. Adapun kegiatan investasi barang modal tersebut sebagai berikut. 77 INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG DAN MODAL MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, OR RESTURCTURISATION OF DEBT AND CAPITAL INVESTASI BOII melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan lain dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan kinerja Bank. Adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi tersebut berasal dari dana yang dimiliki Bank of India Indonesia. INVESTMENT BOII invested in a number of other corporate bonds with objective to increase the Bank’s profitability and performance. The source of fund used to conduct such investment activities are from the fund owned by Bank of India Indonesia. (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Terbit Issued Jatuh Tempo Maturity Date Rate Rate Nominal Penempatan Placement Amount Penerbit Issuer 1. SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) 19/02/16 17/02/17 6,6500% 75,000 BANK INDONESIA 2. SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) 18/03/16 17/03/17 6,7500% 150,000 BANK INDONESIA 3. SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) 22/04/16 20/01/17 6,6000% 350,000 BANK INDONESIA 4. SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) 20/05/16 17/02/17 6,6000% 175,000 BANK INDONESIA 5. SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) 22/08/16 18/08/17 6,5000% 300,000 BANK INDONESIA 6. MANDIRI BRKLJT THP I 2016 SERI A 29/09/16 30/09/21 7,9500% 13,000 BANK MANDIRI 7. EXIM BANK BKLJT III 2016 SERI B 21/11/16 22/11/19 7,8500% 75,000 BANK EXIM 8. BANK BRI BKLJT 12016 SERI A 30/11/16 06/12/17 7,2500% 20,000 BANK BRI 9. BANK BRI BKLJT 12016 SERI B 30/11/16 01/12/19 8,0000% 40,000 BANK BRI TOTAL 1,198,000 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Tabel 13: Informasi material Investasi Table 13: Investment Material Information 78 DIVIDEND POLICY The execution of dividend distribution implemented by the Bank in accordance with the stipulated Deed of the Bank regarding Use of Retained Earnings and Dividend Distribution. Based on such stipulation, dividend distribution policy is to be adjusted according to the Bank’s capability based on decision reached on General Meeting of Shareholder. This is done by taking into account financial condition and financial health level, and also Bank Indonesia relevant regulation regarding core capital allocation and prevailing law and regulations in banking sector. Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melaksanakan pembagian dividen tunai. Hal ini disebabkan Bank mengalami kerugian pada akhir tahun 2015. For year 2016, Bank of India Indonesia did not distribute cash dividend. This is as result of loss experienced in 2015. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/ ATAU KARYAWAN MANAGEMENT AND/OR EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM Bank of India Indonesia tidak melaksanakan program kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan . Bank of India Indonesia did not conduct shares ownership program for management and/or employees. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan penawaran umum. Realisation of Use of Proceed from Public Offering In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any public offering. TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI MATERIAL TRANSACTION THAT HAS CONFLICT OF INTEREST AND/OR AFFILIATED PARTY TRANSACTIONS SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat yang Berelasi Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of Relationship In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties. EKSPANSI Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan kegiatan ekspansi EXPANSION In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any expansion activities. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties. DIVESTASI Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan kegiatan divestasi. DIVESTMENT In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any divestment activities. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: AKUISISI Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan kegiatan akuisisi. ACQUISITION In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any acquisition. RESTRUKTURISASI UTANG DAN/ATAU RESTRUKTURISASI MODAL RESTRUCTURISATION RESTRUCTURISATION Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia melakukan kegiatan restrukturisasi modal, dengan di tambahnya modal dari pemegang saham mayoritas Bank of India, Mumbai sebesar Rp. 500 Milyar. In year 2016, Bank of India Indonesia has conducted capital restructuring activities, by additional capital from majority shareholder Bank of India, Mumbai, amounting Rp 500 billion. INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN MATERIAL INFORMATION SUBSEQUENT TO AUDITED REPORT DATE Bank of India Indonesia tidak memiliki informasi material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Bank of India Indonesia did not have any material information occurring subsequent to date of accounting report. OF DEBT AND/OR CAPITAL PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Surat Berharga Obligasi Security Bond Tanggal/Date KEBIJAKAN DIVIDEN Pelaksanaan kebijakan pembagian dividen yang diterapkan Bank didasarkan pada ketentuan Anggaran Dasar Bank tentang Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen. Berdasarkan ketentuan tersebut, kebijakan pembagian dividen disesuaikan dengan kemampuan Bank berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan, serta peraturan terkait Peraturan Bank Indonesia mengenai Alokasi Modal Inti dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan. 79 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Pihak-pihak berelasi Related parties Sifat relasi Nature of relationship Jenis transaksi Type of transactions 1. Bank of India Pemegang saham Shareholders Giro pada bank lain Demand deposits with other banks 2. PT Panca Mantra Jayal Pemegang saham Shareholders Simpanan nasabah Deposits from customers 3. Prakash R Chugani Pemegang saham Shareholders Kredit yang diberikan Loans 4. Deepak Rupo Chugani Keluarga Komisaris Commisioner’s Family Kredit yang diberikan Loans 5. PT Classic Prima Carpet Perusahaan Komisaris Commisioner’s Company Kredit yang diberikan Loans 6. PT Metro Global Services Penjamin oleh Pemegang Saham Guarantee by Shareholders Kredit yang diberikan Loans 7. PT Shiva Sakti Steel Perusahaan Keluarga Komisaris The Company of Commisioner’s Family Kredit yang diberikan Loans 8. PT Multindo Velvet Industries Perusahaan Keluarga Komisaris The Company of Commisioner’s Family Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi (2015) Loans and Acceptance Receivables (2015) 9. Dilip R. Chugani Keluarga Komisaris Commisioner’s Family Kredit yang diberikan Loans 10. Narwani Prakash Kotumal Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris Key Person of Company Is Commisioner’s Family Kredit yang diberikan Loans 11. PT Classic Automotive Manufacturing Perusahaan Keluarga Pemegang saham Bank Stockholder’s Family Company Simpanan nasabah dan kredit yang diberikan Deposit from customers and loans 12. Personil manajemen kunci dan keluarga/ Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah Loans Key management personnel and family Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank Relation of the Bank’s Activity Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah Loans deposits from customers Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 5,46% dan 4,25% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan pada tahun 2016 dan 2015 adalah 1,10% dan 1,05% Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada tahun 2016 dan 2015 adalah 0,61% dan 0,52%. Current accounts At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 5.46% and 4.25% as of December 31, 2016 and 2015. Interest rate demand deposits on Rupiah in 2016 and 2015 are 1.10% and 1.05%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in 2016 and 2015 are 0.61% and 0.52%, respectively. Tabungan Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,45% dan 3,04% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% untuk tahun 2016 dan 2015. Saving accounts At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 0.45% and 3.04% as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rates on saving deposits in 2016 and 2015 are 4.04%. Deposito berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 0,60% dan 6,63% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,51% dan 10,10% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 1,37% dan 3,15% pada tahun 2016 dan 2015. Time deposits At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 0.60% and 6.63% as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 7.51% and 10.10% in 2016 and 2015. Average interest rate on United States Dollar deposits are 1.37% and 3.15% in 2016 and 2015. Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits from customer and deposits from other banks with (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 80 Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksi-transaksi tersebut meliputi: • Giro pada bank lain merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masingmasing sebesar kurang lebih 1,25% dan 6,48%. • Kredit Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 2,63% dan 5,37% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 7,25%15,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk tahun 2016 serta 10,00%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8,00% untuk mata uang asing pada tahun 2015. • Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan Uraian Description In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following: • Current accounts with other banks Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2016 and 2015, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 1.25% and 6.48% respectively. • Loans At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 2.63% and 5.37% respectively, of the total loans as of December 31, 2016 and 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 7.25%-15.00% for Rupiah currency and 8% for foreign currency in 2016 and 10.00%13.75% for Rupiah currency and 8.00% for foreign currency in 2015. • Placements of funds related parties in the form of deposits 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Simpanan dari bank lain Deposits from other banks 1. Giro Current accounts 2. 3. 6 25 Interbank Call Money Interbank Call Money 80,835 385,980 Deposito berjangka Time deposits 17,801 32,504 TOTAL 98,642 418,509 4. Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Percentage of other banks deposits from total liabilities 3.08% 8.42% 5. Pendapatan bunga - Kredit Persentase Interest income - Loans Percentage of loans interest 9,062 16,783 6. Pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Income from total Interest income 2.22% 3.03% Beban bunga Interest expense 7. Giro Interest expense 54 63 8. Tabungan Current accounts 29 27 9. Deposito berjangka Time deposits 5,118 17,761 TOTAL 5,202 17,851 2.10% 5.03% 10. Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga Percentage of deposit and deposit from other banks interest expense from total interest expenses PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.1. Disclosure of Total Credit Risk 81 BUSINESS SUSTAINABILITY INFORMATION Kelangsungan usaha sebuah bank dapat dipengaruhi oleh banyak hal, demikian pula dengan BOII. Beberapa hal penting yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan usaha adalah tingkat kesehatan bank, ketaatan pada regulasi, dan kepercayaan nasabah. Assessment atau penilaian atas semua hal yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan usaha dilakukan secara ketat dan berkala oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggunakan asumsi standar penilaian yang ditentukan. Salah satu penilaian kesehatan Bank of India Indonesia adalah peringkat komposit 3 dengan kategori “Moderate’ dan hasil survei kepuasan nasabah dengan kategori “baik”, karena setiap pengaduan nasabah dapat diselesaikan oleh Bank kurang dari 20 hari kerja. Hasil ini dapat terlihat bahwa tingkat kesehatan BOII memang sedang kurang mendukung, namun Bank akan terus berupaya meningkatkan nilai kesehatan Bank. Dilihat dari hasil survei tingkat penanganan kepuasan nasabah Bank di nilai baik. Hal ini nilai tingkat kelangsungan usaha Bank yang baik. Business sustainability of a bank can be affected by various matters, so does business sustainability of BOII. Some important matters that could potentially affect the business sustainability are bank health level, compliance on regulation, and customer’s trusts. Assessment on all matters that may potentially affect the business continuity was done in strict manner and regularly by Financial Service Authority (OJK), using all stated assessment standard. One of the health assessment of Bank of India Indonesia resulted in composite ranking 3 with “Moderate” category, and customers satisfaction survey with “good” category, as all customer complains can be resolved by the Bank within less than 20 working days. This result shows that BOII health condition is not good, however, the Bank will continue its effort to increase the bank’s health rating. PERUBAHAN PEFRATURAN PERUNDANG - UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN CHANGES OF REGULATIONS AFFECTING SIGNIFICANTLY TO THE COMPANY In 2016, Bank of India Indonesia implemented business development strategy to achieve the target operational and financial performance as per Bank Business Plan, and to achieve every opportunities and potentials created in 2016. The Business development strategies are as follow: Pada tahun 2016 Bank tidak memiliki informasi perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank. In 2016, the Bank does not have the information on changes in regulations that significantly influenced the performance of the Bank. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN PADA TAHUN BUKU TERAKHIR CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES IMPLEMENTED IN THE LAST FINANCIAL YEAR Pengembangan produk, terfokus pada produk peningkatan DPK yakni tabungan dan giro yang termasuk dalam produk- produk dana murah dan fokus kredit Retail (konsumer, mikro, dan komersil). Development of products, focusing on third party funding product, including savings and current accounts which are considered cheap funding products and retail loan focused products (consumer, micro and commercial loan). occurring subsequent to date of accounting report. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun, berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The basic preparation of Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The financial statements is measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. ASPEK PEMASARAN Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, Bank memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah dan juga tentunya fokus pada pemulihan ( recovery ) atas kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan Bank lebih lanjut. Hal tersebut dilakukan mengingat kondisi pasar yang belum kondusif, sehingga Bank memilih untuk melakukan perbaikan internal. MARKETING ASPECT In facing the challenges in 2016, The Bank strengthen consolidation by continuously focusing on increasing reserve amount and on recovery of non-performing loans. In addition, the Bank also conducted further review on existing loans which has the potential to become non-performing loans, and has taken preventive steps to avoid further potential loss. The Bank decided to conduct internal improvement, considering market condition that was still unconducive. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statements of cash flows have been prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank. Lebih lanjut, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang terfokus untuk melakukan remedial, recovery, sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Bank telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan kredit dibuat lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan di 2017 yaitu segmen retail. Further, the Bank formed two large teams, one focused on remedial and recovery, up to execution activities, while the other team focused on maintaining good customers, while obtaining new customers. The Bank has upgraded their system, where loan application has been made simpler, in line with the Company’s 2017 focus on retail segment. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tahun berjalan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2016. The accounting policies adopted in the preparation of the current financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2015, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2016. Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu: The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by Financial Accounting Standard Board - Indonesian Institute of Accountant (DSAKIAI) and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows: Outstanding commitments and contingencies liabilities to related parties as of December 31, 2016 and 2015 were Rp 12.95 and Rp 55.23 miliar, respectively. STRATEGI PERUSAHAAN Sesuai dengan Visi dan Misi BOII yaitu Menyediakan layanan unggulan dengan lebih memfokuskan pada perbankan retail, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder. berusaha untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh Hal tersebut dilaksanakan, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan institusi lain yang berasal dari negara, pemerintah, individu, masyarakat, sesama perusahaan keuangan, maupun badan partikelir lainnya Selain kontribusi terhadap bangsa dan negara tersebut, BOII berusaha menegaskan eksistensinya dengan berusaha untuk menjadi salah satu pemain utama di sektor keuangan khususnya perbankan melalui layanan keuangan yang menyeluruh kepada semua nasabah perbankan dan nilai tambah bermanfaat bagi seluruh stakeholder yaitu nasabah, investor, karyawan, komunitas, dan industri keuangan COMPANY STRATEGY In line with BOII vision and mission, to provide premier services by focusing on retail banking, based on Bank prudential and Good Corporate Governance principles to increase the value for Stakeholders, strive to provide best contribution to boost economic growth and development to achieve overall public welfare. This is executed, coordinated, by cooperating with other institutions, from country, government, individual, public, financial company peers, and other institutions. In addition to contributing to state and nation, BOII strives to emphasise its existence by striving to be one of the main players in financial sectors, especially in banking through comprehensive financial services provision to all banking customers, and to provide value added benefit for all stakeholders, including customers, investors, employees, communities, and financial industry. Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia melaksanakan strategi pengembangan bisnis untuk mendukung tercapainya kinerja operasional dan kinerja keuangan yang telah ditargetkan dalam Rencana Bisnis Bank, serta untuk meraih setiap peluang dan potensi yang tercipta di tahun 2016. Strategi pengembangan bisnis tersebut sebagai berikut : PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 82 INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 12.95 miliar dan Rp 55.23 miliar. 83 • • • • • • • • • • • • • • • • • PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PSAK No. 5 (Revised 2015) - “Operating Segment” PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related Party Disclosures” PSAK No. 13 (Revised 2015) - “Investment Property” PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed Assets” PSAK No. 19 (Revised 2015) - “Intangible Assets” PSAK No. 22 (Revised 2015) - “Business Combination” PSAK No. 25 (Revised 2015) - “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK No. 53 (Revised 2015) - “Share Based Payment” PSAK No. 68 (Revised 2015) - “Fair Value Measurement”. PSAK No. 70 - “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” PSAK No. 4 Amendment - “Separate Financial Statement” on the Equity Method in Separate Financial Statement PSAK No. 15 Amendment - “Investment in Associates and Joint Ventures” on Investment Entities: Exception Application for Consolidation PSAK No. 16 Amendment - “Fixed Assets” on the Clarification of Accepted Method for Depreciation and Amortization PSAK No. 19 Amendment - “Intangible Assets” on the Clarification of Accepted Method for Depreciation and Amortization PSAK No. 24 Amendment - “Employee Benefits” on Defined Benefit Program: Employee Contribution PSAK No. 65 Amendment - “Consolidated Financial Statements” on the Investment Entities: Exception Application for Consolidation PSAK No. 66 Amendment - “Joint Arrangements” Accounting for Acquisition of Interests in Joint Operation PSAK No. 67 Amendment - “Disclosure of Interests in Other Entities” on Investment Entities: Exception Application for Consolidation ISAK No. 30 - “Levies” Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Bank: The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the financial statements of the Bank: • PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi” Penyesuaian ini mengklarifikasi: • PSAK No. 5 (Revised 2015) – “Operating Segments” The revision are as follows: • Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. Penerapan penyesuaian standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. • An entity shall disclose the management judgments that made in applying the criteria aggregation PSAK No. 5 paragraph 12, including a brief explanation of the operating segments are combined and economic characteristics. Disclosure of reconciliation of segment assets to total assets if reconciliation is reported to the operational decision maker, as well as to the disclosure of segment liabilities. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” • • 84 PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi” PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK No. 13 (Revisi 2015) - “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2015) - “Aset Tetap” PSAK No. 19 (Revisi 2015) - “Aset Takberwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2015) - “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 25 (Revisi 2015) - “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” PSAK No. 53 (Revisi 2015) - “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 68 (Revisi 2015) - “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 70 - “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Amandemen PSAK No. 4 - “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja Amandemen PSAK No. 65 - “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK No. 66 - “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama Amandemen PSAK No. 67 - “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi ISAK No. 30 - “Pungutan” • Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas • PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related Party Disclosures” This revised PSAK adds requirements for determining related parties and clarifies that the management entity (entity that yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya harus diungkapkan juga. Bank telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi. • PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) - “Aset Takberwujud” provides services as key management personnel) is a related party that is subject to be disclosed as related parties. The cost incurred for management services from management entity should also be disclosed. The Bank has applied this PSAK and has completed the requirements concerning related parties information. • PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed Assets” and PSAK No. 19 (Revised 2015) - “Intangible Assets” Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 ini mengklarifikasi bahwa aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. Revised PSAK No. 16 and PSAK No. 19 clarifies that assets could be revaluated by reference to observable market data on the gross carrying amount or net amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross carrying amount and the carrying amount of the asset. The carrying amount of the asset will be restated to the amount of revaluation. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. • • Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud” tentang klarifikasi metode yang diterima untuk penyusutan dan amortisasi Amendment of PSAK No. 16 - “Fixed Assets” and PSAK No. 19 - “Intangible Assets” about clarification on the method of depreciation and amortization. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. This amendment clarifies the principle contained in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, that income reflects a pattern of economic benefits resulting from the operation of the business (in which the asset is a part of) rather than the economic benefits of a user through the use of the asset. In conclusion, the use of depreciation method of fixed assets based on revenues is not appropriate. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. • • Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang program imbalan pasti: iuran pekerja Amendment of PSAK No. 24 - Employee Benefits” of benefit program: workers dues Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amendment of PSAK No. 24 asking the entity to consider the contributions from workers or third parties while taking into account the defined benefit plan. When the license fee related services, should be attributed to the period of service as a negative reward. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. This amendment clarifies that, if the amount of contributions does not depend on the number of years of service, the entity is allowed to recognize the contribution as a deduction of the cost of services in the period when the related services provided, rather than the allocation of the contribution in the service period. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT • • 85 TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Board of Directors PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 The Duties and Responsibilities of Board Directors Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi diatur dalam surat Keputusan Direksi No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/ XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Uraian Pekerjaan (Job Description) PT Bank Of India Indonesia Tbk. The duties and responsibilities of each member of the Board of Directors are stipulated in the Board of Directors Decree No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 on December 14th, 2012 on the Job Description PT Bank of India Indonesia Tbk. Direktur Utama 1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh Pemegang Saham dari suatu periode ke periode lainnya, termasuk didalamnya penetapan strategi Bank; 2. Bertanggung jawab terhadap pencapaian startegi, rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh Komisaris; 3. Mengkoordinir dan monitor pelaksanaan tugas dan pekerjaan Wakil Direktur Utama, Direktur Kredit dan & International Banking dan Direktur Kepatuhan serta Kepala SKAI sesuai bidang dan tugas masing masing; President Director 1. Perform all duties and responsibilities imposed by the Shareholders from a period to another, including the establishment of the Bank’s strategies 4. Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola PT Bank Of India Indonesia Tbk, merumuskan dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya. Untuk itu, sesuai anggaran dasar Bank Of India Indonesia Tbk, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. The Board of Directors is an authorized organ within the Bank and is responsible for managing the PT Bank of India Indonesia Tbk, formulating and implementing business strategies and policies, maintaining and managing assets, ensuring the achievement of business goals and objectives, and continuing to improve the cost efficiency and effectiveness. Therefore, based on the Articles of Association of the Bank of India Indonesia Tbk, the Board of Directors is fully responsible for the implementation of its duties to the shareholders through the General Meeting of Shareholders. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Each member of the Board of Directors carries out their duties and takes decisions in accordance with the roles and responsibilities. Tasks, authorities, and other matters related to the Board of Directors are in accordance with the Statutes and the current regulations. Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2016 berjumlah 5 (lima) orang, yakni: As of December 31st, 2016, the Board of Directors of PT Bank of India Indonesia Tbk consists of five (5) members, as follows: 4. Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Kepatuhan Direktur Kredit & Internasional Banking President Director Vice President Director Operation Director Compliance Director Credit & International Banking Director 5. : Sindbad R. Hardjodipuro : Gopinathan Ekamurthy : Ferry Koswara : Primasura Pandu Dwipanata : Prashant Thapliyal : Sindbad R. Hardjodipuro : Gopinathan Ekamurthy : Ferry Koswara : Primasura Pandu Dwipanata : Prashant Thapliyal Seusai Anggaran Dasar, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Pursuant to the Articles of Association, the Board of Directors is fully responsible for the implementation of their duties to the shareholders through the General Meeting of Shareholders. 6. Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Divisi Kepatuhan yang telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank. To implement the Good Coporate Governance principles, the Board of Directors has formed Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR), and Compliance Divsion that have been working effectively in supporting the Board of Directors to perform the monitoring and controlling upon the business activities of the Bank. 7. Pada tahun 2016 Direksi mengikuti beberapa pelatihan yaitu sebagai berikut: Throughout 2016, The Board of Directors enrolled into several trainings as follow: Training/Seminar yang diikuti oleh Direksi/ Workshop Participated by Board of Directors 88 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi Peserta / Participant 1. Seminar in OJK Direktur Kepatuhan Compliance Director 2. Refreshment Risk Management level 4 Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Kredit & Internasional Banking President Director, Compliance Director, Credit and international Banking Director 3. FKDKP Seminar Direktur Kepatuhan Compliance Director 4. Workshop Operational Risk, Liquidity Risk & Liquidity Stress Testing Direktur Utama President Director 8. 9. Memonitor, mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi dan kegiatan pengawasan dabn pengendalian intern telah dilaksanakan sesuai sistem, prosedur dan ketentuan berlaku; Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non oprerasional pada seluruh unit kerja telah dijalankan sesuai dengan strategi, kebijakan dan prosedur yang berlaku; Menandatangani seluruh surat-surat berharga, data/ dokumen penting perusahaan, surat-surat keputusan direksi, laporan kepada instansi terkait, penunjukan kuasa dan surat laporan/ data/dokumen lainnya sesuai dengan ketentuan berlaku; Bersama sama dengan pejabat ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan peminjaman dana dan penggunaan dana, penempatan dana serta penjaminan harta perusahaan atau tindakan tindakan lainnya sesuai dengan wewenang yang tercantum dalam anggaran dasar Bank; Membawa misi pengenalan perusahaan kepada umum dengan melakukan fungsi humas; Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan instansi terkait (ekstern) untuk terciptanya hubungan konsultatif yang harmonis. 2. 3. 5. 6. 7. 8. 9. Responsible for the achievement of the Bank’s strategies, working plans and budgets that have been approved by the Board of Commissioners; Coordinate and monitor the implementation of the tasks and jobs of the Vice President Director, the Credit and International Banking Director, and the Compliance Director, as well as the Head of SKAI based on each’s areas and duties; Monitor, direct and ensure that the functions and activities of supervision and internal controls have been implemented according to the prevailing system, procedures and regulations; Monitor both operational and non-oprerational activities of the entire working units have been run in accordance with the applied strategy, policies and procedures; Sign the entire securities, important data/documents of the Company, decrees of the Board of Directors, reports to the relevant agencies, letter of power of attorney, and any other reports/data/documents in accordance with the prevailing regulations; Together with the appointed authorities in accordance with the prevailing regulations, conduct the activities of loans, funds utilization, placement of funds, and company property assurance, or any other actions in accordance with the authority contained in the Bank’s Articles of Association; Bring the mission of introducing the company to public by performing a public relations role; Foster a good relationship with the related officials and agencies (external) for the creation of a harmonious consultative relationship. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Direksi 89 Vice President Director 1. Perform all duties and responsibilities imposed by the shareholders from one period to another, including assist the President Director in implementing the Bank’s strategy; Direktur Operasional 1. Merancang, menetapkan serta mengevaluasi sistem akutansi dan MIS dalam upaya menciptakan pelaksanaan bank management efektif, reporting financial system untuk memenuhi pelaporan pihak ekstern dan intern dan rencana pengambangan usaha dan produk bank dengan mendasar pada feasibility study serta cost dan benefit analisis; 2. Bertanggung jawab terhadap pengembangan tekhnologi dan informasi dalam mendukung kegiatan operasional perbankan; 3. Bertanggung jawab atas penyusunan garis-garis kebijaksanaan perusahaan dibidang administrasi, akutansi dan koordinator operasi cabang, memonitor dan mengevaluasi laporan pengendalian biaya operasional, perubahan dan perkembangan pendapatan unit kerja/ cabang yang terkait dengan biaya operasional; 4. Bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan financial statement yang disampaikan ke Bank Indonesia Operation Director 1. Design, specify, and evaluate the accounting system and MIS to create an effective implementation of the bank management, the financial reporting system to meet the external and internal report, as well as the business and product development plan, based on the feasibility study and cost and benefit analisys; 2. Responsible for the information and technology development in supporting the banking operations; 5. 6. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Together with the President Director, responsible for achieving the Bank’s strategy, working and budget plan that have been approved by the Board of Commissioners; Coordinate and monitor the implementation of the tasks and duties of the subordinate Directors, based on their respesctive tasks; Monitor, direct, and ensure that the functions and activities of the internal monitoring and controlling of each of the subordinate Directors, have been carried out in accordance with the prevailing systems, procedures, and regulations; Monitor that both operational and non-operational activities in each subordinate Directors’ working units, have been undertaken in accordance with the prevailing strategies, policies, and procedures; Sign all of the securities, Bank’s important data/ documents, Board of Directors’ decrees, reports to the relevant agencies, and power of attorneys, letters/reports/ data/other documents in accordance with the prevailing regulations; Together with the appointed authorities in accordance with the prevailing regulations, conduct the activities of loans, funds utilization, placement of funds, and company property assurance, or any other actions in accordance with the authority contained in the Bank’s Articles of Association; Bring the Bank’s communication mission to a specific community (namely Indian communities) by performing the functions of Public Relations; Maintain a good relationship with the Bank of India related officials and departments as the parent company for the creation of a harmonious consultative relationship; 10. Perform other duties stipulated by the Articles of Association and the rules/provisions of the prevailing regulation, as long as still within the scope of duties and functions of the Vice President Director. 3. 4. Responsible for creating the Company’s guidelines in the areas of administration, accounting, and branch operations coordinator, monitor and evaluate the report of operational cost control, amendments and developments in the operational costs related revenue of the working unit/branch; Responsible for the authenticity and validity of the financial statement both submitted to the Bank Indonesia 7. 8. 9. maupun yang dipublikasikan pada media masa; Menyusun garis kebijakan mengenai wewenang limit cabang dalam mengeluarkan biaya operasional di lingkungan kantor cabang; Memonitor dan mengevaluasi laporan pengendalian biaya operasional, perubahan dan pendapat unit kerja/cabang yang terkait dengan biaya opearasional; Mengevaluasi dan memonitr keberhasilan operasional kantor cabang; Bertangung jawab atas penyusunan rencana kerja dan anggaran dari seluruh divisi/unit kerja yang menjadi target realisasi atas anggaran tersebut; Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur oleh anggaran Dasar sepanjang masih dalam ruang linggkup tugas dan fungsi Direktur Operasi. Direktur Kredit & International Banking 1. Merancang dan menetapkan kebijaksanaan yang menyangkut bidang perkreditan serta melakukan tindak lanjut atas koordinasi pelaksanaan kebijaksanaan kredit yang telah dilaksanakan; 2. Merancang dan menetapkan terciptanya sistem dan prosedur kredit, monitoring kredit serta administrasi kredit yang efektif; 3. Melaksanakan persetujuan pemberian kredit sesuai dengan otoritas kredit yang dimiliki; 4. Menyusun garis kebijaksanaan perkreditan yang jelas; 5. Merancang, menetapkan serta menentukan sistem monitoring kredt dan penyelesaian kredit seuai dengan ketentuan yang berlaku; 6. Menyusun strategi penyelesaian kredit bermasalah termasuk pertimbangan dalam negosiasi jumlah penyelesaian dengan debitur, usulan proses yuridis dan penyusunan restrukturisasi kredit sesuai kemampuan nasabah; 7. Memonitor tingkat kolektibilitas kredit dan usaha penyelesaian kredit bermasalah pada masing masing kantor cabang/capem; 8. Mempertimbangkan dan mengusulkan penghapusan baik sebagian atau seluruh pokok pinjaman sesuai dengan intensitas usaha pengalihan yang telah dilakukan dan tingkat kerugian; 9. Bertanggung jawab atas keseimbangan likuiditas baik rupiah maupun valuta asing sehubungan dengan kegiatan money market atau aktivitas hubungan Bank Koresponden 10. Membina hubungan baik dengan kalangan masyarakat perbankan baik didalam maupun diluar negeri terutama Bank Indonesia, Bank Koresponden dan instansi atau pejabat terkait; 11. Menyusun garis-garis kebijakan dalam masalah pendanaan baik rupiah atau valuta asing; 12. Bertanggungjawab dan mengkoordinir pengelolaan serta pengaturan pemberian dan permohonan credit line ( money market ) secara timbal balik dengan Bank Koresponden; 13. Mengkoordinir, mengarahkan, membina dan mengawasi ekspor dan impor serta transaksi devisa secara keseluruhan yang meliputi transfer, inkaso, bank draft/ wesel,perdagangan valuta asing dan sebagainya; 5. 6. 7. 8. 9. and published in the mass media. Develop policies on the branch’s authority limit in issuing the operational costs within the branch office environments. Monitor and evaluate the report of operational cost control, amendments and developments in the operational costs related revenue of the working unit/branch. Evaluate and monitor the success of branch offices’ operations. Responsible for the working and budget plan preparation of the entire divisions/units, that become the realization target of the budget. Perform other duties given by the President Director and/ or the Vice President Director governed by the Articles of Association as long as still within the scope of the duties and functions of the Operation Director. Credit and International Banking Director 1. Design and establish the policies on the area of credit, as well as to follow up on the coordination of the credit policies implementation that has been implemented; 2. Draft and establish the credit systems and procedures, credit monitoring, and an effective credit administration; 3. Implement the loan approval based on the owned credit authorization.; Develop a clear guidelines on credit; Design, establish, and determine the credit monitoring system and credit settlement compatible in accordance with the prevailing regulations; Develop strategies on a non-performing loan settlement, including the judgement in negotiating the settlement amount with the debtor, the proposed judicial process, and the preparation of debt restructuring according to the customers’ ability; Monitor the loans collectibility and the non-performing loan settlement at each branch/sub-branch offices; 4. 5. 6. 7. 8. Consider and propose the elimination of either the part or the entire of the loan principal in accordance with the transfer efforts intentisity that have been made and the losses level; 9. Responsible for the liquidity balance, both Indonesian Rupiah and foreign exchange in connection with the money market activities or corresponding bank relationship activities; 10. Foster a good relationship with the banking community both at home and abroad, especially the Bank of Indonesia, Correspondent Banks, and related agencies or officials; 11. Develop guidelines in the funding area both Indonesian Rupiah and foreign currencies; 12. Responsible and coordinate the management and administration in the disbursement and proposal of credit line (money market) on a reciprocal basis with the correspondent banks; 13. Coordinate, direct, develop, and oversee the exports and imports as well as the overall foreign exchange transactions, which include transfers, collections, bank draft/money orders, foreign exchange trading, etc; PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 90 Wakil Direktur Utama 1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang dibebankan oleh Pemegang Saham dan suatu periode ke periode lainnya, termasuk di dalamnya membantu Direktur Utama dalam penetapan strategi Bank; 2. Bersama-sama dengan Direktur Utama bertanggung jawab terhadap pencapaian strategi, rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui oleh Komisaris; 3. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur yang dibawahinya sesuai bidang tugas masing-masing; 4. Memonitor mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi dan kegiatan pengawasan dan pengendalian intern pada masing-masing bidang tugas Direktur yang dibawahinya, telah dilaksanakan sesuai dengan sistem, prosedur dan ketentuan yang berlaku; 5. Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non operasional pada seluruh unit kerja pada masing-masing Direktur yang dibawahinya telah dijalankan sesuai dengan strategi, kebijakan dan prosedur yang berlaku; 6. Menandatangani seluruh surat - surat berharga, data / dokumen penting Bank surat surat keputusan direksi, laporan kepada instansi terkait, penunjukan kuasa dan surat / laporan / data /dokumen lainya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 7. Bersama-sama dengan pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan peminjaman dana dan pengguna dana, penempatan dana serta penjaminan harta perusahaan atau tindakantindakan lainnya sesuai dengan wewenang yang tercantum dalam anggaran dasar Bank; 8. Membawa misi pengenalan Bank kepada komunitas tertentu (antara lain komunitas India) dengan melakukan fungsi Humas; 9. Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan departemen terkait dari Bank of India sebagai parent company untuk terciptanya hubungan konsultatif yang harmonis; 10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diatur oleh anggaran dasar dan peraturan / ketentuan Perundang - undangan yang berlaku sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Wakil Direktur Utama. 91 14. Responsible for the preparation of working and budget plan of division or its subordinate unit, and evaluation on its realization; 15. Perform other duties given by the President Director and/ or the Vice President Director governed by the Articles of Association as long as still within the scope of the duties and functions of the Credit and International Banking Director. Direktur Kepatuhan 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan di lingkungan Bank of India Indonesia; 2. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku; 3. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku; 4. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank Kepada Bank Indonesia; 5. Mencegah agar Direksi Bank tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku; 6. Melakukan evaluasi, analisa, pengembangan dan pencipta sistem dan prosedur dilingkungan Bank of India Indonesia; Compliance Director 1. Formulate the strategies to encourage the creation of compliance culture within the Bank of India Indonesia; 2. Establish the necessary steps to ensure that the Bank will not deviate from the prevailing regulations; 7. 7. 8. 9. 10. 11. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 12. 92 13. Bertanggung jawab atas tahap pengujian terhadap setiap bentuk kebijakan, sistem dan prosedur baru maupun yang akan disempurnakan dari sistem lama dengan mengajukan kepada tim untuk didiskusikan; Memastikan kelengkapan sistem yang akan dikembangkan berikut dengan dokumentasi yang baik dan sempurna termasuk didalamnya buku pedoman operasional kontrol, audit, dan lain-lain yang dianggap perlu; Mengevaluasi kebijakan manajemen resiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen resiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi; Mengevaluasi dan menyempurnakan penerapan Manajemen Resiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil sebagai akibat dari sesuatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil resiko bank dan hasil evaluasi terhadap efektifitas penerapan tersebut; Memberikan rekomendasi atas hal hal yang terkait dengan keputusan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal berdasarkan analisa profil resiko misalnya keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank atau pengambilan posisi eksposur resiko yang melampaui limit yang ditetapkan; Merancang, menetapkan dan mengevaluasi sistem perencanaan karyawan, career path dan menyesuaikan arah dan kebijakan pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia untuk menciptakan jumah karyawan yang efisien bagi bank; Bertanggung jawab atas pembinaan serta pengembangan personalia termasuk didalamnya upaya-upaya pengembangan internal maupun eksternal training; 3. 4. 5. 6. 8. 9. Monitor and maintain the Bank’s business activities to not deviate from the prevailing regulations; Monitor and maintain the Bank’s compliance against all of the agreements and commitments made by the Bank to the Bank of Indonesia; Prevent the Bank’s Board of Directors to not adopt a policy and/or assign any decision that deviates from the Bank of Indonesia’s prevailing rules and regulations; Conduct evaluation, analysis, development and creation of the systems and procedures within the Bank of India Indonesia; Responsible for the testing phase of any form of policies, systems, and procedures, both the new ones and the ones that will be refined from the old system by submitting to the team for discussion; Ensure the complete system that will be developed along with the a good and perfect documentation including manual books of operational control, audit, and others deemed necessary; Evaluate the risk management policies and its changes, including risk management strategy and a contingency plan in case of abnormal external conditions; 10. Evaluate and enhance the implementation of risk management, both regularly and incidental as a result of changes in the Bank’s external and internal conditions, which influences the Bank’s capital adequacy and risk profile, as well as the evaluation results on the deployment effectiveness; 11. Provide recommendations on the things that are related with the business decision that deviate from normal procedure based on the risk profile analysis, such as the decision in a significantly exceeding business expansion compared with the Bank’s business plan or a risk exposures position making that exceeding the limit; 12. Design, establish, and evaluate the planning system of employees, career path, and adjust the directions and policies of human capital development and education, to create an efficient number of employees for the Bank; 13. Responsible for the coaching and personnel development, including the internal and external trainings; 14. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kesekeretariatan, humas, tata usaha dan penyimpanan arsip serta tugastugas lain terkait sekertaris perusahaan; 15. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan direktur utama dan yang diatur oleh anggaran dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Kepatuhan. 14. Coordinate the implementation of the secretarial activities, public relations, administrative, and archiving, as well as other corporate secretary tasks related. 15. Perform other tasks given by the President Dorector and regulated by the Articles of Association as long as still within the scope of duties and functions of the Compliance Director. Piagam Direksi Pedoman kerja Direksi diatur dalam Surat Keputusan Direksi No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India Indonesia Tbk. Pedoman Kerja Direksi berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Direksi, serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Charter of The Board of Directors The Board of Directors Working Guidelines is stipulated in the Board of Directors Decree No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 dated December 14th, 2012 on the Working Guidelines of the Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors. The Board of Directors Working Guidelines provide the practical guidance for the Board of Directors, as well as explain the activity stages in a structured and systematic way, easy to understand and can be run consistently, it can be used as a reference for the Board of Directors in performing its respective duties to achieve the Company’s vision and mission. Adapun isi dari Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India Indonesia antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut: • Fungsi; • Susunan; • Pengangkatan dan pengunduran diri; • Program Pengembangan Kualitas Diri; • Rapat Direksi; • Kehadiran dan Waktu Kerja; • Penilaian dan Pertanggung Jawaban; • Tugas dan wewenang; • Komite-Komite di Tingkat Direksi. The contents of the Working Guidelines of PT Bank of India Indonesia Board of Directors are organizing the following: • Function; • Structure; • The Appointment and Resignation; • Self Quality Development Program; • Board of Directors Meetings; • Attendance and Working Time; • Assessment and Accountability; • Duties and Powers ; • Committees at the Board of Directors Level. Dalam Surat Keputusan Direksi No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/ XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India ndonesia Tbk. Rapat direksi diadakan minimal 1 ( satu ) kali dalam 1 (satu) bulan, bilamana dianggap perlu oleh Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi, rapat dapat diadakan lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris diselenggarakan minimal setiap Triwulan. In the Board of Directors’ Decree No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/ XII/2012 dated December 14, 2012 on the Working Guidelines of the Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors. The Board of Directors Meeting is organized minimum 1 (one) time in 1 (one) month, when deemed necessary by the President Director or by one or more members of the Board of Directors or at the written request of one or more members of the Board of Directors, the meeting is organized more than 1 (one) in 1 (one) month. The Joint Meeting of Board of Directors and Board of Commissioners is organized minimum once every quarter. Remunerasi Direksi Sesuai dengan yang telah digariskan dalam anggaran dasar, diatur dalam SK No. 021/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012. Bank telah memberikan remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama tahun 2016 sebesar Rp 4,5 miliar kepada Direksi. The Remuneration of The Board of Directors In accordance with the Articles of Association, as mentioned in SK No. 021/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012. The Bank provided remuneration and other fringe benefit throughout 2016 that amounted IDR 4,5 billion for the Board of Directors. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT 14. Bertanggung jawab atas penyusunan rencana kerja dan anggaran divisi/unit kerja yang dibawahinya dan evaluasi realisasi atas anggaran /rencana kerja tersebut; 15. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur oleh anggaran dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur Kredit dan International Banking. 93 Dalam Jutaan Rupiah / tahun In million Rupiah / annum 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other facilities in non natura form) 5 4.060 2. Fasilitas Lain dalam bentuk Natura (perumahan, transportasi,askes dan sebagainya: Other facilities in natura form (housing, transportation, ASKES and others) that: a. Dapat dimiliki a. Can be owned b. Tidak dapat dimiliki b. Can not be owned - - TOTAL - - - 393 5 4.453 Keputusan RUPS Tahun 2015 RUPS Tahunan tanggal 24 Maret 2015 memutuskan: Keputusan RUPS Tahun 2015 The Annual GMS dated March 24th, 2015 decided as follows: 1. 1. Direksi Board of Directors 1. Di atas Rp 2 miliar More than IDR 2 billion 0 2. Rp 1 miliar - Rp 2 miliar More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion 1 3. Rp 500 juta - Rp 1 miliar More than IDR500 million until Rp1 billion 3 4. Di bawah Rp 500 juta Less than IDR500 million 1 2. Frekuensi Rapat Direksi Dalam Surat Keputusan Direksi No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/ XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India ndonesia Tbk. Rapat direksi diadakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, bilamana dianggap perlu oleh Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi, rapat dapat diadakan lebih dari 1 (satu) kali dalam 1(satu) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris diselenggarakan minimal setiap Triwulan. The Frequency of The Board of Directors’ Meeting In the Board of Directors’ Letter No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/ XII/2012 dated 14 Desember 2012 regarding The Board of Directors’ charter, Directors meeting are to be held minimum of 1 (one) time in 1 (one) month. If considered necessary, either by the President Director, or by one or more members of The Board of Directors, or by a written request, the meeting can be conducted more than 1 (one) time in 1 (one) month. The Joint Meeting of The Board of Directors and The Board of Commissioners are to be held once in every three months. Pada tahun 2016, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 28 kali. In 2016, the Board of Directors organized 28 meetings. Nama Name PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 General Meeting of Shareholders Jabatan Position Total Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1. Sindbad R. Hardjodipuro Direktur Utama President Director 28 meetings 28 meetings 100% 2. Gopinathan Ekamurthy Wakil Direktur Utama Vice President Director 28 meetings 26 meetings 93% 3. Ferry Koswara Direktur Oprasional Operational Director 28 meetings 27 meetings 96% 4. Primasura Pandu Dwipanata Direktur Kepatuhan Compliance Director 28 meetings 28 meetings 100% 5. Prashant Thapliyal Direktur Kredit & Internasional Banking Credit & International Banking Director 28 meetings 18 meetings 64% Segala kebijakan dan keputusan strategis ditetapkan Direksi melalui rapat Direksi. Segala pengambilan keputusan dalam rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 3. Every strategic policies and decisions is implemented by the Board of Directors in the Board of Directors meeting. Every decision making in the Board of Directors meeting is based on collective consensus. 4. 5. a. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi termasuk Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 yang termuat dalam Laporan Tahunan 2014; b. Mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh KAP Gani Sigiro & Handayani (anggota Grant Thornton International ltd.) yang secara keseluruhan tercantum dalam laporan tahunan 2014; c. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang dilakukan masingmasing selama tahun 2014. Menetapkan penggunaan laba bersih perseroan Rp 106.167.729.998 (seratus enam miliar seratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu sembilan puluh delapan rupiah) dengan penggunaan sebagai berikut: a. Rp 2.000.000.000 (dua miliar rupiah) sebagai kewajiban cadangan, sedangkan sisanya; b. Rp 104.167.729.998 (seratus empat miliar seratus enam puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan rupiah) dibukukan sebagai laba ditahan untuk penguatan modal; c. Tidak adanya pembagian deviden tahun buku periode 2014, karena Bank akan menuju BUKU 2 dimana salah satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik melalui Laba Ditahan. Menyetujui pengangkatan kembali Nyonya IYER VIJAYALAKSHMI RAJARAM selaku Komisaris Utama, Tuan PRAKASH RUPCHAND CHUGANI selaku Komisaris, Tuan LELAND GERRITS ROMPAS selaku Komisaris Independen, Tuan HANDADJAJA SULAIMAN selaku Komisaris Independen, Tuan MONESH DILEEP AMARNANI selaku Komisaris Independen (menunggu hasil fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan/OJK dan ketentuan lain), Nyonya NINGSIH SUCIATI selaku Direktur Utama, Tuan PAYLLORE LAKSHMAN RAMACHANDRAN IYER selaku Wakil Direktur Utama, Tuan GOPINATHAN EKAMURTHY selaku Direktur, Tuan FERRY KOSWARA selaku Direktur, Tuan PRIMASURA PANDU DWIPANATA selaku Direktur, masing-masing terhitung sejak ditutupnya Rapat ini. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan gaji/honorarium dan tunjangan lain kepada anggota Direksi dan Komisaris Perseroan tahun 2015 setelah mendapatkan pertimbangan dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan 2. 3. 4. 5. a. Approved The Board of Directors Annual Report, including the Supervisory Report of the Board of Commissioners for the financial year 2014 contained in the Annual Report 2014; b. Certified the financial statements for the fiscal year ended December 31st, 2014 audited by KAP Gani Sigiro & Handayani (member of Grant Thornton International ltd.), which as a whole was listed in the Annual Report 2014; c. Granted a full release and discharge (acquit et de charge) of obligations to the members of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors in respect of their respected supervisory and management actions during the year 2014. Determined the Company’s net profit of Rp 106,167,729,998 (one hundred and six billion, one hundred and sixty-seven million, seven hundred and twenty-nine thousand, nine hundred and ninety eight Rupiah) to be used as follows: a. Rp 2,000,000,000 (two billion Rupiah) as a liability reserve, while the rest; b. Rp 104,167,729,998 (one hundred and four billion, one hundred and sixty-seven million, seven hundred and twenty-nine thousand, nine hundred and ninety eight rupiah) recorded as the retained earning for capital gains; c. The absence of dividend payment period of the fiscal year 2014, because the Bank was going towards BUKU 2 where in one of the efforts was an organic Additional Capital through retained earning. Approved the reappointment of Ms. IYER VIJAYALAKSHMI RAJARAM as Chief Commissioner, Mr. PRAKASH RUPCHAND CHUGANI as Commissioner, Mr. LELAND GERRITS ROMPAS as Independent Commissioner, Mr. HANDADJAJA SULAIMAN as Independent Commissioner, Mr. MONESH DILEEP AMARNANI as Independent Commissioner (awaiting results of the fit and proper test by the Financial Services Authority (OJK) and other provisions), Ms. NINGSIH SUCIATI as President Director, Mr. PAYLLORE LAKSHMAN RAMACHANDRAN IYER as Vice President Director, Mr. GOPINATHAN EKAMURTHY as Director, Mr. FERRY KOSWARA as Director, Mr. PRIMASURA PANDU DWIPANATA as Director, each effective after the closing of this Meeting. Delegated authority to the Board of Commissioners to determine the salary/honorarium and other benefits to the members of the Board of Directors and Board of Commissioners in 2015 after receiving judgements by the Nomination and Remuneration Committee. Delegating authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint the Public Accountant who PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Jumlah Orang Person Remunerasi per Orang Remuneration per Person 94 Rapat Umum Pemegang Saham Direksi / Board of Directors Uraian Description 95 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 96 RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2015 memutuskan: Extraordinary GMS dated August 28th, 2015 decided as follows: • Menyetujui pengunduran diri NYONYA NINGSIH SUCIATI selaku Direktur Utama Perseroan; • Menyetujui pelepasan dan selanjutnya memberhentikan dengan hormat Tuan P.L. RAMACHANDRAN IYER selaku Wakil Direktur Utama Bank sehubungan penugasan yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham Pengendali di India; • Menyetujui pengangkatan Tuan SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO selaku Direktur Utama Bank yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and proper test tidak disetujui oleh OJK; • Menyetujui pengangkatan Tuan R.A SANKARAN NARAYANAN selaku Komisaris Utama Bank yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and proper test tidak disetujui oleh OJK; • Menyetujui pengangkatan Tuan GOPINATHAN EKAMURTHY selaku Wakil Direktur Utama Bank yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and proper test tidak disetujui oleh OJK; • Menyetujui pengangkatan Tuan PRASHANT THAPLIYAL selaku Direktur Bank yang berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and proper test tidak disetujui oleh OJK; • Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Bank, dengan hak substitusi, untuk menyatakan / menuangkan keputusan mengenai perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris dan untuk menyampaikan pemberitahuan keapda Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris terhitung sejak ditutupnya Rapat menjadi sebagai berikut: • Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur : Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro*) : Mr. Gopinathan Ekamurthy *) : Mr Ferry Koswara : Mr. Primasura Pandu Dwipanata : Mr. Prashant Thapliyal*) • • • • • • Approved the resignation of Ms. NINGSIH SUCIATI as the Company’s President Director; Approved dismissal then honorary discharged Mr. P. L. RAMACHANDRAN IYER as the Bank’s Vice President Director in relations with his assignment at the Headquarter of Controlling Shareholders in India; Approved the appointment of Mr. SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO as the Bank’s President Director that would be effective after passing the Fit and Proper Test process by the Financial Service Authority (OJK) where the appointment would be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the OJK. Approved the appointment of Mr. R.A SANKARAN NARAYANAN as the Bank’s Chief Commissioner that would be effective after passing the Fit and Proper Test process by the Financial Service Authority (OJK) where the appointment would be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the OJK. Approved the appointment of Mr. GOPINATHAN EKAMURTHY as the Vice President Director Bank’s that would be effective after passing the Fit and Proper Test process by the Financial Service Authority (OJK) where the appointment would be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the OJK. Approved the appointment of Mr. PRASHANT THAPLIYAL as the Director Bank’s that would be effective after passing the Fit and Proper Test process by the Financial Service Authority (OJK) where the appointment would be revoked under legal cause if the Fit and Proper Test result was not approved by the OJK. Approved to grant authority to the Bank’s Board of Directors, with substitutive rights, to declare/state the resolution on the composition transformation of the Company’s Board of Commissioner and Board of Directors in a separated deed made before the Notary, and to give the notice to the Minister of Law and Human Rights in relation to the composition transformation of the Board of Commissioners and Directors, as well as to take any actions that are necessary and required by the prevailing laws. Thus, the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners as of the conclusion of the Meeting became as follows: : Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro*) : Mr. Gopinathan Ekamurthy *) : Mr Ferry Koswara : Mr. Primasura Pandu Dwipanata : Mr. Prashant Thapliyal*) Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan*) : Mr Prakash Rupchand Chugani : Mr Leland Gerrits Rompas : Mr. Handadjaja Sulaiman : Mr. Monesh Dileep Amarnani*) Board of Commissioners: Chief of Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner : Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan *) : Mr Prakash Rupchand Chugan : Mr. Leland Gerrits Rompas : Mr. Handadjaja Sulaiman : Mr. Monesh Dileep Amarnani *) RUPS Luar Biasa tanggal 3 Desember 2015 memutuskan: • Menyetujui, merubah dan menyatakan kembali Anggaran Dasar Perseroan termasuk merubah Anggaran Dasar dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan merubah pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, sebagaimana telah dijelaskan dalam Rapat; • Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Bank, dengan hak substitusi untuk melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut, dalam aktaakta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk merubah dan/ atau menyusun kembali seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sesuai keputusan tersebut (termasuk menegaskan susunan pemegang saham dalam akta tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh membuat serta menandatangani akta-akta dan suratsurat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, yang selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan Rapat ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan, kepada instansi yang berwenang serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Extraordinary GMS dated December 3rd, 2015 decided as follows: • Approved, amended, and restated the Articles of Association, including to amend the Articles of Association in order to conform with the Financial Services Authority Regulations, amended the Article 3 of the Articles of Association to be adjusted to the Regulation No. IX.J.1 on the Principles of the Articles of Association in Public Offering of Equity Securities and Public Companies, as outlined in the Meeting; Semua keputusan RUPST maupun RUPSLB yang dilaksanakan pada tahun 2015 telah di realisasikan dengan baik sesuai hasil RUPS tersebut. All of the decisions of Annual GMS and Extraordinary GMS held in 2015 had been well realized in accordance to the GMS. RUPS Tahunan tanggal 10 Juni 2016 memutuskan: 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Bank untuk tahun buku 2015, yang meliputi antara lain laporan mengenai kegiatan Bank, laporan mengenai tugas pengawasan dari Dewan Komisaris, Laporan Keuangan Bank tahun buku 2015, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Bank atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut. 2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran remunerasi dan pembagian remunerasi tersebut diantara para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang menjabat selama tahun buku 2016, termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan pembayaran remunerasi tersebut. Annual GMS dated June 10th, 2016 decided as follows: 1. Approve the Bank’s Annual Report for the financial year 2015, which included, among others, reports on the Bank’s activities, a report on the monitoring duties of the Board of Commissioners, the Bank’s Financial Statements for the fiscal year 2015, and granted a full release and discharge of obligations (acquit et decharge) to members of the Board of Directors and Board of Commissioners for their management and supervision actions that had been done, the actions were reflected in the Annual Report. 2. Granted power and authority to the Board of Commissioners to determine the remuneration and the remuneration division among the members of the Board of Commissioners and Board of Directors who served during the fiscal year 2016, including everything related to the remuneration payment. • Agreed to grant the authority and power to the Board of Directors, with substitutive rights to perform any and all actions required in relation with the decision, in deeds before a Notary, to ammend and/or to reconstruct all of the provisions in the Company’s Articles of Association based on the decision (including to confirm the composition of shareholders in the deed, if necessary), as required by and in accordance with the prevailing laws, to make or to ask to make, as well as to sign the required deeds and letters or documents, which further to request for approval and/ or to give a notice on the Meeting’s resolutions and/or the amendment in the Company’s Articles of Association, to the relevant authorities, and to take all and any necessary actions, in accordance with the prevailing laws. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT would audit the Company’s Financial Statements the fiscal year ended on December 31st, 2015 and decided the amount of honorarium and other requirements. mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain. 97 Reaffirmed that the appointed Director for the Independent Director in fulfilling the Regulation Number I-A of the Registration of Shares and Equities in addition to the Shares Issued by the Listed Company, was Mr. Ferry Koswara. Pada tahun 2016, Bank telah melakukan 4 kali rapat ALCO yaitu: • Tanggal 25 Februari 2016; • Tanggal 20 Juni 2016; • Tanggal 27 September 2016; • Tanggal 28 Desember 2016. Throughout 2016, The Bank had held 4 ALCO meetings: • On February 25, 2016; • On June 20, 2016; • On September 27, 2016; • On December 28, 2016. Komite Kredit Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember 2007 tentang Komite Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan. Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik di tingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan kebutuhan proses persetujuan kredit. Credit Committee Credit Committee was established under Board of Directors Decree Number 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 dated December 17, 2007 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Credit Committee with duty and responsibility to approve loans disbursement accordign to regulated limit. The Credit Committee consists of Branch Committee and Central Committee with members from related executives. Both in central and branch levels, the Credit Committee organizes meeting according to necessity in loan approval process. Komite Personalia Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/ KPBD/INT/ VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank of India Indonesia Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite adalah menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia sesuai dengan sasaran dan strategi PT Bank of India Indonesia Tbk dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan program-program sumber daya manusia secara menyeluruh agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur yang berlaku. Human Resources Committee The Committee was established under Board of Directors Decree Number 008/KPBD/INT/VII/05 dated July 29, 2004 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Human Resoures Committee. Duty and responsibility of the Committee is to stipulate target and strategy of PT Bank of India indonesia Tbk and formulate, supervise and evaluate human capital program implementation comprehensively to be consistent with prevailing principle, philosophy, policy and procedure. Pada tahun 2016, Bank telah melakukan 1 kali rapat yaitu tanggal 18 Januari 2016, dengan beberapa agenda yaitu: • Mutasi Karyawan; • Seragam Karyawan; • Memperbaharui Surat Keputusan yang ada dipersonalia; • Membahas Upah Minimum Regional 2016 yang ditentukan oleh pemerintah. Throughout 2016, The Bank had held 1 meetings i.e January 18, 2016, with some agenda as follow : • Mutations Employees; • Employees Uniforms; • Update decree in Human Resources; • Discuss about Standart Salary Wage 2016 determined by government. Therrefore, the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners became as follows: Board of Directors: President Director : Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro Vice President Director : Mr. Gopinathan Ekamurthy Independent Director : Mr. Ferry Koswara Director : Mr. Primasura Pandu Dwipanata Director : Mr. Prashant Thapliyal : Bpk. Sindbad Rijadi Hardjodipuro : Bpk. Gopinathan Ekamurthy : Bpk Ferry Koswara : Bpk. Primasura Pandu Dwipanata : Bpk. Prashant Thapliyal : Bpk. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan : Bpk Prakash Rupchand : Bpk Leland Gerrits Rompas : Bpk. Handadjaja Sulaiman 4. Board of Commissioners: President Commissioner : Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan Commissioner : Mr. Prakash Rupchand Chugani Independent Commissioner : Mr. Leland Gerrits Rompas Independent Commissioner : Mr. Handadjaja Sulaiman Pada tahun 2016, Bank melaksanakan RUPSLB pada tanggal 27 Oktober 2016. Namun dalam rapat tersebut terdapat keputusan yang belum direalisasikan karena belum adanya kesepakatan antara pemegang saham. In 2016, The Bank held an Extraordinary GMS on October 27, 2016. In the meeting, there were still decisions left unrealized due to lack of agreement between shareholders. Penilaian Terhadap Kinerja Komite yang Mendukung Pelaksanaan Tugas Direksi Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), dan Divisi Kepatuhan yang telah bekerja secara efektif untuk membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank. Assessment on the Committee’s Performance in Supporting the Board of Directors Duties In implementing the Good Corporate Governance principles, the Board of Directors formed the Internal Audit Unit (SKAI), the Risk Management Unit (SKMR), and the Compliance Division that had been working effectively to assist the Board of Directors in monitoring and controlling the Bank’s business activities. Di samping ketiga satuan kerja tersebut di atas, Direksi juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite Manajemen Dana (ALCO), Komite Kredit, serta Komite Personalia. Adapun 3 Komite tersebut yaitu : In addition to the three units, the Board of Directors were also assisted by several Executive Committees, namely the Assets Liabilities Committee (ALCO), the Credit Committee, and the Human Capital Committee. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Fund Management Committee (ALCO) Fund Managment Committee/ALCO was established with following duties and responsibilities: • Stipulate direction, policy, strategy, management of balance sheet, liquidity, interest rate, earning and growth management by upholding prudential banking principle; • Balance sheet and liquidity management altogether with the embedded risks by risk identification, risk exposure measurement, monitoring process as well as liquidity and interest risk management strategy. Sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Chugani Komisaris Independen Komisaris Independen PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Komite Manajemen Dana ( ALCO) Komite Manjemen Dana/ALCO dibentuk dengan tugas dan tanggung jawab: • Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehatihatian; • Pengelolaan neraca dan likuiditas serta resiko di dalamnya melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko, monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas dan interest rate risk. 3. Direksi: Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Independen Direktur Direktur 98 Granted authority to the Board of Directors to appoint a registered Public Accounting Firm that would audit the Bank’s financial statements for the financial year 2016, and to determine the honorarium along with the appointment terms and conditions. Reaffirmed that the composition of the Bank’s Board of Directors and Board of Commissioners who were appointed by the Annual General Meeting of Shareholders held in 2015, was for the tenure until the Third Annual General Meeting of Shareholders since its appointment, that was to the General Meeting of Shareholders in 2018. Memberikan wewenang kepada Direksi Bank untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan mengaudit laporan keuangan Bank untuk tahun buku 2016, dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat penunjukannya. 4. Menegaskan kembali susunan Direksi dan Dewan Komisaris Bank yang diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan Tahun 2015 adalah untuk masa jabatan sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ketiga sejak pengangkatannya yaitu sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan pada tahun 2018. Menegaskan kembali Direktur yang ditunjuk sebagai Direktur Independen guna memenuhi Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat adalah Bapak Ferry Koswara. 3. 99 Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi Dewan Komisaris Bank telah memberikan remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama tahun 2016 sebesar Rp. 434 juta kepada Dewan Komisaris. Board of Commissioners Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana tersebut diatas dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank. The Board of Commissioners supervises the management policies, the management process in general, both about the Bank and the Bank’s business, and provide advices to the Board of Directors. The supervision and the counseling as mentioned above is done for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Bank. Pada akhir 2016, Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk terdiri dari empat orang anggota, termasuk dua orang anggota Komisaris Independen yang bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali. Dengan komposisi ini memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. At the end of 2016, the Board of Commissioners of PT Bank of India Indonesia Tbk was consisted of four members, including two Independent Commissioners who are free from the influence of the controlling shareholders. With this composition, it has enabled effective, fast and accurate decision making as well as to act independently. Jumlah itu memenuhi ketentuan Bank Indonesia bahwa sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Tugas Komisaris Independen adalah memperjuangan kepentingan pemegang saham minoritas PT Bank of India Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan masa jabatan sampai dengan RUPS ketiga setelah tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain. The composition has complied with Bank Indonesia regulation governing that minimum 50% of the Board of Commissioners members are Independent Commissioners. The duty of Independent Commissioners is to promote the interests of the minority shareholders in the PT Bank of India Indonesia Tbk, which is one of the main principles of good corporate governance. The Board of Commissioners is appointed and dismissed by the GMS, with a tenure up to the third GMS after appointment year, unless specified differently. Susunan Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2016 terdiri dari: Composition of the Board of Commissioners of PT Bank of India Indonesia Tbk per December 31st, 2016 consisted of: Komisaris Utama : Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan Komisaris : Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen : Leland Gerrits Rompas *) Komisaris Independen : Handadjaja Sulaiman President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 *Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen telah mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 30 Mei 2016, dan telah di setujui dalam Rapat Komisaris tanggal 16 September 2016, saat ini menunggu hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat. 100 : Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan : Mr. Prakash Rupchand Chugani : Mr. Leland Gerrits Rompas *) : Mr. Handadjaja Sulaiman *Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner had tendered his resignation letter on September, 16 2016 and would be ratified in the next General Meeting of Shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas dan wewenang dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank Of India Indonesia Tbk. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The duties and responsibilities of the Board of Commissioners was stipulated in the Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated November 30th, 2012 on the Working Guidelines for the Board of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk. Piagam Dewan Komisaris Pedoman kerja Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank Of India Indonesia Tbk Charter of The Board of Commissioners The Board of Commissioners Working Guidelines was stipulated in the Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated November 30th, 2012 on the Working Guidelines for the Board of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk Remuneration of the Bank’s Board of Commissioners provided remunerations and other facilities in natura form throughout 2016 that amounted to Rp. 434 million to the Board of Commissioners. Dewan Komisaris / Board of Commissioners Uraian Description Jumlah Orang Person Dalam Jutaan Rupiah / tahun In million Rupiah / annum 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other facilities in non natura form) 3 434 2. Fasilitas Lain dalam bentuk Natura (perumahan, transportasi,askes dan sebagainya: Other facilities in natura form (housing, transportation, ASKES and others) that: a. Dapat dimiliki a. Can be owned b. Tidak dapat dimiliki b. Can not be owned - - - - - - TOTAL 3 434 Remunerasi per Orang Remuneration per Person Direksi Board of Directors 1. Di atas Rp 2 miliar More than IDR 2 billion - 2. Rp 1 miliar - Rp 2 miliar More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion - 3. Rp 500 juta - Rp 1 miliar More than IDR500 million until Rp1 billion - 4. Di bawah Rp 500 juta Less than IDR500 million 3 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diadakan minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris diselenggarakan minimal setiap Triwulan. Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali: Pada tahun 2016, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat gabungan sebanyak 3 kali. Nama Name Jabatan Position Occurence of The Board of Commissioners meetings The Board of Commissioners meetings were held at least 1(one) time in 4 (four) months. The Joint Meetings of Board of Commissioners & Board of Directors were held one in every three months. The Board of Commissioners meetings were held 3 times: Pada tahun 2016, The Joint Meetings of Board of Commissioners & Board of Directors were held 3 times. Total Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1. R.A Sankara Narayanan Komisaris Utama President Commissioner 3 meetings 3 meetings 100% 2. Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen Independent Commissioner 3 meetings 1 meetings 33% 3. Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen Independent Commissioner 3 meetings 3 meetings 100% 4. Handadjaja Sulaiman Komisaris Independen Independent Commissioner 3 meetings 3 meetings 100% 5. Sindbad R. Hardjodipuro Direktur Utama President Director 3 meetings 3 meetings 100% 6. Gopinathan Ekamurthy Wakil Direktur Utama Vice President Director 3 meetings 3 meetings 100% 7. Ferry Koswara Direktur Oprasional Operational Director 3 meetings 3 meetings 100% 8. Primasura Pandu Direktur Kepatuhan Compliance Director 3 meetings 3 meetings 100% 9. Prashant Thapliyal Direktur Kredit & Internasional Banking Credit & International Banking 3 meetings 1 meetings 33% PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Dewan Komisaris 101 Assessment On Performance of The Board of Directors and The Board of Commissioners and The Implementation Kebijakan Bank tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank Of India Indonesia Tbk. The Bank’s regulation on assessment on performance of The Board of Directors and The Board of Commissioners is regulated in decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated November 30, 2012 regarding Working Guidance for The Board of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk. Dalam RUPS para pemegang saham dapat mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris serta pelaksanaan kewajiban utama mereka. Dewan Komisaris juga melakukan Self Assesment terhadap keefektifan dari pengawasannya. In GMS, the shareholders are able to evaluate the performance of The Board of Commissioners and the implementation of their main duties. The Board of Commisioner also conclude Self Assesment on the effectiveness of the monitoring system. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Komitmen terhadap jadwal kerja Dewan Komisaris yang telah diberikan kepadanya; 2. Pemahaman terhadap berbagai dinamika dan kondisi muthakir perusahaan; 3. Tingkat objektivitas, profesionalisme dan independensi dalam setiap pengambilan keputusan; 4. Kontribusi dalam membangun jaringan bagi kepentingan perusahaan; 5. Level kompetensi, keahlian, serta pengalaman profesional yang menunjang kemajuan perusahaan dalam jangka panjang; 6. Sumbangan pemikiran dan gagasan pada setiap rapat, baik rapat komite, dewan komisaris, gabungan, maupun pada berbagai pertemuan penting lainnya; 7. Komitmen untuk melakukan pengawasan agar perusahaan tetap berada pada jalur yang benar dalam menerapkan semua prinsip Good Corporate Governance secara intensif dan komprehensif. The criterias are as follow: 1. Commitment towards the given work timetable; Penilaian Terhadap Kinerja Komite yang Mendukung Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Assessment On The Performance of Commitees in Supporting The Duties of The Board of Commissioners Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi dengan Komite Audit yang bertugas, antara lain, melakukan evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan Satuan Kerja Audit Internal PT Bank of India Indonesia Tbk dalam rangka pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh dua komite lainnya, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko. In performing the duties, The Board of Commissioners are assisted by the Audit Committee whose duties are to evaluate the materials discovered by The Internal Audit Unit of PT Bank of India Indonesia Tbk. In performing the monitoring function as regulated within the SOP of Internal Audit Function of The Bank, The Board of Commissioners are assisted by another two committees which are Nomination and Remuneration Committee and Risk Monitoring Committee. 2. 3. 4. 5. 6. 7. The understanding about the very current situation of the Company; Level of objectivity, professionalism and independency in decisions making; Contribution in building network for the Company; Level of competence, skills, and professional experiences that would support the Company’s sustainable growth; Level of contribution regarding ideas given within every meeting, ranging from committee meeting, The Board of Commissioners meeting, joint meeting, to other important meetings; Commitment in doing monitoring function in order to safeguard The Company’s business to be on track in implementing Good Corporate Governance intensively and comprehensively. Komite Audit Audit Committee Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Audit Internal bank, Auditor Ekstrnal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan / atau hasil pengawasan otoritas lain. memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko. Audit Committee is formed by The Board of Commissioners to assist them in monitoring the performance of The Board of Directors in following up the audit findings and recommendation from the Internal Audit Unit, external auditor, the results of Bank Indonesia monitoring and / or other authorities. Also to give them opinions regarding risk management issues to further evaluate Risk Management and internal monitoring system, and to provide relevant informations for Board of Commissioner in anticipating further risks. Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Audit melalui Surat Keputusan Direksi No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/14 tertanggal 1 Desember 2014 tentang Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk. Masa jabatan komite audit ini tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan di adakan peninjauan sebagaimana mestinya. In accordance with The Board of Commissioners decision, The Board of Directors form the Audit Committee through the Directors Decree No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/14 dated December 1, 2014 regarding The Audit Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk. The work period of The Audit Committe is not mentioned, however, if there are further changes, a proper assessment will be concluded. Adapun uraian tentang komite audit adalah sebagai berikut: The Audit Committee is further described as follow: Struktur Komite Audit Structure of Audit Committee Leland Gerrits Rompas Ketua Komite Audit Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris. Head of Audit Committee His profile can be found in The Board of Commissioners Profile. Haryono Adi Prasetyo Anggota Komite Audit Pria, Warga Negara Indonesia, di Semarang, 5 Januari 1966. Lulusan Program D IV Spesialisasi Akuntansi dari STAN Jakarta ini mengawali karir sejak tahun 1987 sebagai Anggota Tim Pemeriksa pada Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah di Semarang. Beliau mulai bergabung dengan Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) pada tahun 2009 sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit hingga sekarang. Member of Audit Committee Male, Indonesia citizen, Born in Semarang, January 5th 1966. Graduted from D IV Program, specializing in Accounting from STAN Jakarta. Began his carrer since 1997 as member of Assessment Team Representing BPKP Central Java in Semarang. He then joined Bank of India Indonesia (ex. Bank Swadesi) in 2009 as member of Risk Assessment Committee and Audit Committee until now. Monesh Dileep Amarnani Anggota Komite Audit Pria, Warga Negara Indonesia, Lahir pada tanggal 24 Juni 1983. Meraih gelar Bachelor of Business Management dari Monash University, Melbourne pada tahun 2003. Memulai karirnya sebagai Independent Professional Trader hingga Februari 2006, kemudian beliau berkarir di PT. Monex Investindo Futures sebagai Head of Dealing & Options Desk, Market Strategist & Business Development, Kemudian beliau berkarir sebagai Invesment Manager dan Risk Control & Management sebelum bergabung dengan Bank of India Indonesia. Member of Audit Committee Male, Indonesian Citizen, Born at 24 Juni 1983. Earned his Bachelor of Business Management from Monash University, Melbourne in 2003. Began his career as Independent Professional Trader untul February 2006. He then began his career in PT. Monex Investindo Futures as Head of Dealing & Options Desk, Market Strategist & Business Development, then he became Invesment Manager and Risk Control & Management before he joined Bank of India Indonesia. *Bapak Mounesh Dileep Amarnani telah memberikan surat pengunduran diri sebagai anggota Komite Audit pada tanggal 22 Agustus 2016 *Mr. Mounesh Dileep Amarnani had tendered his resignation letter as member of The Audit Committee on August, 22 2016. Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan The Audit Committee monitors and evaluates the audit planning and implementation, as well as monitor the follow-up results PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 102 Penilaian Terhadap Kinerja Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris dan Pelaksanaannya 103 of the audit in assessing the adequacy of internal controls, including the adequacy of the financial reporting process. Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perusahaan; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; 3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal; 6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal; 7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Bank, menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan, 8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perusahaan. In order to perform the tasks as the number 1 above, the Audit Committee shall at least do the monitoring and evaluation of: 1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company to public and/or the authorities, among others, financial statements, projections, and other statements related to the Company’s financial information; 2. Reviewing the compliance towards the related laws and regulations to the Company’s activities; 3. Providing independent opinion should there be discrepancies between the management and the accountant and its services; 4. Providing recommendations to the Board of Commissioners on the Accountants appointment, based on the independence, the scope of the assignment, and the fee; 5. Reviewing the audit implementation by internal auditors and oversee the follow-up implementation by the Board of Directors on the internal audit findings; 6. Reviewing the audit implementation by internal auditors and oversee the follow-up implementation by the Board of Directors on the internal audit findings; 7. Examining the complaints related to the Company’s accounting process and financial reporting, reviewing and providing advice to the Board of Commissioners in relation to the Company’s potential conflict of interests, 8. Maintain confidentiality of the Company’s documents, data, and information Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. The Audit Committee shall make recommendations for the appointment of a Public Accountant and Public Accountant Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. Untuk terlaksananya tugas dan kewajiban tersebut di atas dengan baik, Komite Audit berwenang untuk: • Mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerjanya; • Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit Internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit; • Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); • Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. For a proper implementation of the duties and obligations mentioned above, the Audit Committee is authorized to: • Access the Company’s documents, data, and information about the needed things in running its tasks; • Communicate directly with employees, including the Board of Directors and the parties who perform functions of internal audit, risk management, and the Accountant, in relation with the tasks and responsibilities of the Audit Committee; • Involve independent parties outside of the Audit Committee members, who are needed to assist in performing its duties (if required); • Perform other authorities that are granted by the Board of Commissioners. Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak independen terhadap Direksi dan Auditor Eksternal, serta melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi atas hasil evaluasi dan identifikasi hal- hal yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi, laporan dari auditor internal maupun eksternal, serta ketaatan Each member of the Audit Committee has the competence and experience in accounting, finance, law, and banking. All members of the Committee act independently towards the Board of Directors and the external auditor, and report their activities to the Board of Commissioners in the form of recommendations as a result of the evaluation and identification on the things that need special attention in the financial statements of the Board of Directors, the reports from internal and external auditors, as pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko. well as the compliance to the laws and the implementation of risk management. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Audit Internal Bank, Audit Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. In accordance with the prevailing regulations, the Audit Committee’s function is to assist the Board of Commissioners in ensuring the Board of Directors have done follow-up on audit findings and recommendations from the Bank’s internal audit unit, external auditors, the monitoring reports from the Bank of Indonesia and/or the monitoring reports from other authorities. Sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit adalah meyakini bahwa: • Struktur pengendalian internal PT Bank of India Indonesia Tbk telah dapat dilaksanakan dengan baik; • Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan; • Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. Based on the functions, the main task of the Committee is to be convinced that: • The internal control structure of PT Bank of India Indonesia Tbk has been performed well; • Both the implementation of internal and external audit have been conducted in accordance with prevailing auditing standards, and; • The follow-up of the audit findings has been done by the management. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi yang intensif dengan Direksi, SKAI dan Auditor Eksternal. In performing its duties, the Audit Committee run an intensive interaction with the Board of Directors, SKAI, and the external auditors. During 2016, the Audit Committee has conducted 4 meetings, as follows: January 14th, 2016, March 21th 2016, August 23th 2016. The meeting agenda to discuss, as follows: Selama tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 3 kali yaitu sebagai berikut : 14 Januari 2016, 21 Maret 2016, 23 Agustus 2016, dengan kehadiran sebagai berikut: Nama Name Jabatan Position Total Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1. Leland Gerrits Rompas Ketua Chairman 3 meetings 3 meetings 100 2. Haryono Adi Prasetyo Anggota Member 3 meetings 3 meetings 100 3. Monesh Dileep Amarnani anggota Member 3 meetings 0 meetings 0 Agenda rapat antara lain membahas : • Tentang pencapaian rencana kerja; • Tentang Audit Issue dengan Kantor Akuntan Publik Grant Thornton; • Membahas tentang pembahasan temuan Otoritas Jasa Keuangan; • Membahas tentang pembahasan temuan Satuan Kerja Audit Internal; • Peningkatan sumber daya manusia. • • • • • On the working plan achievement; On the Audit Issues with the Grant Thornton Public Accounting Firm; About the findings by the OJK; About the findings by the Internal Audit Unit; Improvement of the human resources. Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam rangka mengantisipasi risiko. Risk Monitoring Committee is formed by the Board of Commissioners with the responsibility to provide input to the Board of Commissioners about risk management issues, to evaluate the risk management, and the internal control systems, as well as to provide various information for the Board of Commissioners to anticipate risks. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 104 atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 105 Based on the Board of Commissioners’ decision, the Board of Directors has formed a Risk Monitoring Committee through the Board of Directors’ Decree No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/14 dated November 27th, 2014 of the Risk Monitoring Committee of the PT Bank of India Indonesia Tbk. The work period of the committe is not mentioned, however, if there are further changes, a proper assessment will be concluded. Adapun uraian tentang komite ini adalah sebagai berikut: The committee is further described as follow: Keanggotaan Komite Pemantau Resiko PT Bank of India Indonesia terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu masing masing: • Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai Ketua Komite; • Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan; • Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajeman risiko. The membership of the Risk Monitoring Committee in PT Bank of India Indonesia is consisted of three (3) members, respectively: Struktur Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Leland Gerrits Rompas Ketua Komite Pemantau Risiko Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris. Head of Risk Monitoring Committee His profile can be found in The Board of Commissioners Profile. Haryono Adi Prasetyo Anggota Komite Pemantau Risiko Profil beliau dapat dilihat pada Profil anggota Komite Audit. Member of Risk Monitoring Committee His profile can be found in The Audit Committee Profile. Teddy Reinier Sondakh Anggota Komite Pemantau Risiko Pria, Warga Negara Indonesia, Kelahiran Probolinggo 4 April 1948. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum Universitas Katholik Dharma Cendika Surabaya pada tahun 1998, kemudian meraih gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa Surabaya, dan Magister Hukum dari Universitas Surabaya, lulus tahun 2000. Doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Brawijaya Malang ini pernah menjadi Anggota Komite Audit Bank of India di Indonesia (d/h Bank Swadesi) Sejak tahun 2004 sampai tahun 2014. Kemudian menjadi Anggota Komite Pemantau Resiko Bank of India di Indonesia sejak tahun 2014 sampai sekarang. Member of Risk Monitoring Committee Male, Indonesian Citizen, born in Probolinggo, April 4th 1948. He earned his Law Degree from Universitas Katholik Dharma Cendika Surabaya in 1998, then he earned His Psychology Degree from Universitas Putra Bangsa Surabaya, and His Master in Law from Universitas Surabaya, in 2000. Earned his Doctorate in Law from Universitas Brawijaya Malang, had worked as Member of The Audit Committee in Bank of India Indonesia (ex. Bank Swadesi) since 2004 until 2014. He then became member of Risk Assessment Committee Bank of India Indonesia since 2014 until now. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas, wewenang dan tanggung jawab komite adalah: 1. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam memberikan persetujuan dan evaluasi terhadap kebijakan Manajemen Risiko; 2. Monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan Manejemen Risiko melalui paparan-paparan program kerja yang dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan hasil monitoring dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko; 3. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan dewan Komisaris. • • • An independent commissioner as well as the Chairman of the Committee; An independent party with expertise in finance; An independent party with expertise in the risk management field. In accordance with the prevailing regulations, the duties, authorities, and responsibilities of the committee are: 1. Provide input to the Board of Commissioners for the Board of Commissioners’ consideration in approving and evaluating the Risk Management policies; 2. 3. Monitoring the implementation of the Risk Management policies through the working program exposures done by the Risk Management Unit, and the results of monitoring is to be used as evaluation materials of the Risk Management Policies implementation; Provide inputs to the Board of Commissioners in evaluating and deciding on the Board of Directors’s requests that are related with the transactions which require the approval from the Board of Commissioners. During 2016, the Risk Monitoring Committee had perfomed its During 2016, the Risk Monitoring Committee had perfomed its duties and functions according to the prevailing regulations, among others, had organized 3 meetings, i.e. January 28th, 2016, May 26nd, 2016, Agustus 30th, 2016. Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain, telah melakukan rapat sebanyak 3 Kali, yaitu 28 Januari 2016, 26 Mei 2016, 30 Agustus 2016. Nama Name Jabatan Position Total Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1. Leland Gerrits Rompas Ketua Chairman 3 meetings 3 meetings 100 2. Haryono Adi Prasetyo Anggota Member 3 meetings 3 meetings 100 3. Teddy R. Sondakh Anggota Member 3 meetings 3 meetings 100 Rapat antara lain membahas tentang Profil Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk serta beberapa topik terkini lainnya. The meetings were among others discussing the Risk Profile of PT Bank of India Indonesia Tbk and several other recent topics. Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan pertimbangan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi di PT Bank of India Indonesia Tbk. Remuneration and Nomination Committee is formed by The Board of Commisioners with the duties in giving out recommendations to them regarding function, duties, authorities, and responsibilities in carrying out the remuneration and nomination in PT Bank of India Indonesia Tbk. Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi melalui Surat Keputusan Direksi No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 tertanggal 9 Juni 2015 tentang Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank of India Indonesia Tbk. Masa jabatan komite ini tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan diadakan peninjauan sebagaimana mestinya. In accrodance with the decisions made by The Board of Commissioners, The Board of Directors formed the Remuneration and Nomination Committee through the Directors decree No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 dated Junei 9, 2015 regarding Remuneration and Nomination Committee of PT Bank of India Indonesia Tbk. The work period of the committe is not mentioned, however, if there are further changes, a proper assessment will be concluded. Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Structure Handadjaja Sulaiman Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris. Head of Remuneration and Nomination Committee His profile can be found in The Board of Commissioners Profile. Prakash R. Chugani Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris. Member of Remuneration and Nomination Committee His profile can be found in The Board of Commissioners Profile. Eka Surya Chandra Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Berkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, mengawali perbankan di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) pada tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India Indonesia. Member of Remuneration and Nomination Committee Indonesian citizen, 46 years old, began his banking career at Bank of India Indonesia (ex. Bank Swadesi) in 1993 as Administration Staff, in 1994 as Credit Administration Staff and 2006 as Human Capital Staff, and was appointed as Human Capital Division Head at Bank of India Indonesia in 2015. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 106 Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan Direksi No. 010/KP-BD/INT/SK/ PRM/XI/14 tertanggal 27 November 2014 tentang Komite Pemantau Risiko PT Bank of India Indonesia Tbk. Masa jabatan komite ini tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan di adakan peninjauan sebagaimana mestinya. 107 Duties, Authorities, and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Commitee are to assist and provide recommendation to the Board of Commissioners in evaluating the Remuneration and Nomination policies, regarding: 1. Remunerasi • Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi; • Dalam memberikan rekomendasi yang terkait dengan Remunerasi ini juga harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut: 1. Remuneration • The Remuneration Policies for the Board of Commissioners and the Board of Directors to be presented to the General Meeting of Shareholders (GMS); • The Remuneration Policies for the Executives and employees to be presented to the Board of Directors; • In providing the remuneration related recommendations, it should also consider some following factors: 1. 2. 3. 4. Kinerja keuangan Bank dan kecukupan pemenuhan cadangan; Prestasi kerja individu; Kewajiban dengan peer group dan; Pertimbangan sasaran dan strategi jangka pendek Bank. 2. Nominasi • Menyusun kebijakan sistem dan prosedur pemilihan dan/ atau penggantian anggota Komisaris dan Direksi untu disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; • Memberikan rekomendasi mengenai pihak Independen yang akan menjadi: 1. 2. 3. 4. 5. Anggota Komite Audit yang memiliki keahlian di bidang hukum/perbankan; Anggota Komite Pemantau Resiko, seorang yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang di bidang Manajemen Risiko; Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi dan Nominasi bekerja sama dengan Divisi/Unit Kerja/ Satuan Kerja yang mengenai Sumber Daya Manusia; Mengevaluasi kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh Direksi terkait dengan penerapan Remunerasi dan Nominasi; Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, masing-masing: • Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai Ketua Komite; • Seorang Komisaris; • Seorang pejabat eksekutif dari Divisi yang membawahi Sumber Daya Manusia. 108 1. 2. 3. 4. The Bank’s financial performance and the reserve allowance sufficiency; ndividual’s working achievement; Fairness with the peer group, and; Consideration of Bank’s targets and short-term goals. 2. Nomination • Developing policies on system and procedures for the members selection and/or succession of the Board of Commissioners and the Board of Directors to be presented to the General Meeting of Shareholders (GMS); • Providing recommendation on the Board of Commissioners and/or Board of Directors member candidates, to the Board of Commissioners to be presented to the General Meeting of Shareholders; • Providing recommendation on the Independent Party to be appointed as: 1. The Audit Committee member with expertise in legal/ banking; 2. The Risk Monitoring Committee member, a person who has expertise in Finance and another one in Risk Management; 3. In performing its authority, the Remuneration and Nomination Committee cooperates with the Division/ Working Unit/Unit who is in charge in Human Capital Aspect; 4. Evaluating the policy or resolution taken by the Board of Directors regarding the Remuneration and Nomination implementation; 5. Protecting the confidentiality of Bank’s documents, data, and information. Remuneration and Nomination Committee membership consists of three (3) members, in respectively: • An Independent Commissioner who is also the Chairman of the Committee; • A Commissioner; • An executive officer from the Division that supervises the Human Capital; During 2016, the Remuneration and Nomination Committee has organized 8 meetings, i.e. February 17th, 2016, March 2nd, 2016, March 21st, 2016, June 6th, 2016, July 26th, 2016, August 23rd, 2016, October 24th, 2016, and December 13th, 2016. Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 8 kali, yaitu 17 Februari 2016, 2 Maret 2016, 21 Maret 2016, 6 Juni 2016, 26 Juli 2016, 23 Agustus 2016, 24 Oktober 2016, dan 13 Desember 2016. Nama Name Jabatan Position Total Rapat Total Meeting Kehadiran Attendance Persentase Percentage 1. Handadjaja Sulaiman Ketua Chairman 8 meetings 8 meetings 100 2. Prakash R. Chugani Anggota Member 8 meetings 0 meetings 0 3. Eka Surya Chandra Anggota Member 8 meetings 8 meetings 100 Agenda atau Kegiatan yang dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi yaitu sebagai berikut: The Agendas or Activities conducted by Remuneration and Nomination Committee are as follow: • • • • • • Membahas penyesuaian mengenai Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi; Membahas pencarian kandidat Komisaris Independen yang baru setelah adanya pengunduran diri Bapak Leland Gerrits Rompas; Membahas Remunerasi untuk calon Komisaris Independen yang baru; Membahas penyesuaian gaji untuk karyawan tenaga asing; Membahas tentang penggantian anggota komite Remunerasi dan Nominasi dari Bapak Eka Surya Chandra menjadi Bapak Joko Yunianto. • • • • Discussion regarding the adjustment on remuneration of The Board of Commissioners and The Board of Directors; Discussion regarding the search of new candidate for Independent Commissioner following the resignation of Mr Leland Gerrits Rompas; Discussion on the remuneration amount for the new Independent Commissioner; Discussion on the adjustment of the salary of expartiate employees; Discussion on the change of the member of Remuneration and Nomination Committee from Mr. Eka Surya Chandra to Mr. Joko Yunianto. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan PT Bank of India Indonesia Tbk. Divisi ini mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. The Corporate Secretary Division was established under the Board of Directors Decree No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001 dated December 3rd, 2001 on the PT Bank of India Indonesia Tbk Corporate Secretary Establishment. The division carries a mission to support the positive corporate image consistently and continuously through the effective communication management program to all stakeholders. Melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 tentang penunjukan Corporate Secretary PT Bank of India Indonesia Tbk telah mengangkat Bapak Ferry Koswara (Direktur Operasional) untuk melaksanakan tugas sebagai Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan) Profil beliau dapat dilihat pada profil direksi. Masa jabatan komite audit ini tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan di adakan peninjauan sebagaimana mestinya. Under the Decree No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 regarding the Corporate Secretary appointment. PT Bank of India Indonesia Tbk has appointed Mr. Ferry Koswara (Operational Director) to carry the duties of Corporate Secretary. His profile can be found in the Director’s Profile. The work period of the committe is not mentioned, however, if there are further changes, a proper assessment will be concluded. Secara umum, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum PT Bank of India Indonesia Tbk dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas In general, the Company Secretary is responsible for communicating the general condition of PT Bank of India Indonesia Tbk and its performance to all interested parties in the financial markets as well as to the general public. Every announcements that is material have to be conducted fairly and to be disclosed simultaneously to all parties in accordance with the prevailing regulations and the Company’s Articles of PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah membantu dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi, mengenai: 109 Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Association. Another Corporate Secretary’s duty includes reminding the Board of Directors of its responsibility and accountability in implementing Good Corporate Governance. Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang tahun 2016 PT Bank of India Indonesia Tbk menerima keluhan dari nasabah sejumlah 60 pengaduan yang diterima melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya. Dari total pengaduan tersebut, seluruhnya terkait dengan mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM danseluruh pengaduan tersebut telah diselesaikan dengan baik Related with the customer complaints handling as part of the Corporate Secretary’s duties, throughout 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk had received customer’s complaint in a total of 60 complaints that were received through branch offices, sub-branch offices, and other working units. From the total complaints, all complaints are associated with the payment mechanism, especially the ATM cards use, and all of the complaints had been well resolved. Nama Name Jabatan Position 1. Ardi Hermawan Kepala SKAI • Account Officer Bank Swadesi • Pimpinan Cabang Bank of India Indonesia • Penanggungjawab sementara Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia • Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia 2. Nery Staf Audit • Staf KAP Teguh Heru Irianto 1 tahun • Senior Auditor Bank of India Indonesia 12 tahun 3. Jody Fajar Staf Audit • Staff PT. Intermas Tata Trading 4 tahun • Staff Keuangan N.P & Company 5 tahun • Credit Officer PT. Bank Danamon 3 tahun • Staff Appraisal PT. Bank of India Indonesia 5 tahun • Staff SKAI PT.Bank Of India Indonesia 6 bulan 4. Abdurrahman Staf Audit • Internal Audit PT. Busan Auto Finance 4 tahun • Compliance Support PT. MNC SKY Vision, Tbk 8 bulan • Spv Operasional Restaurant Malayang 2 tahun • Staff SKAI PT. Bank of India Indonesia 1 bulan 5. Purwo Widodo Staf Audit • Staf EDP PT. Bank Dipo International 3 tahun • Staf IT PT Bank Sahabat Sampoerna 4 tahun • Staf Internal Audit IT Bank of India Indonesia 1 tahun Unit Audit Internal Internal Audit Unit Pengalaman Experiance Ardi Hermawan Kepala Unit Audit Internal / Head of Internal Audit Unit Appointed under decree no. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15 dated June 18, 2015. Had the exprience as an accontant, AO, and Branch Manager of BOII. He had no qualification or certification as an Internal Audit Unit. In 2016, beliau went through several trainings regarding audit evaluation. Struktur Audit Internal Audit Internal Structure Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tanggung jawab yaitu membuat perencanaan dan pelaksanaan audit antara lain: 1. Membuat rencana kerja tahunan; 2. Melaksanakan rencana kerja yang sudah disetujui Direktur Utama, Ketua Komite Audit dan Dewan Komisaris; 3. Dewan Komisaris Board of Commissioners 4. 5. Direktur Utama President Director 6. 7. Wakil Direktur Utama Vice President Director 8. Direktur Kredit & Int Banking Credit & Int Banking Director Direktur Operasional Operational Director Menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur Utama atau Direksi, Dewan Komisaris serta Komite Audit dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan; Memberikan saran perbaikan informasi yang objektif tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan manajemen; Melakukan evaluasi dan analias terhadap kebenaran dan kewajaran informasi; Memonitor kepatuhan Cabang, Capem dan Satuan Kerja atau Unit Kerja bank terhadap kebijakan, rencana, hukum dan peraturan berlaku; Melaksanakan komunikasi langsung dengan Komisaris dan Komite Audit yang dilaksanakan melalui pertemuan minimal 3 bulan, melakukan presentasi hasil pemeriksaan Cabang, Capem dan Unit Kerja; Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada OJK setiap semester. Direktur Kepatuhan Compliance Director PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Pelaksanaan Tugas Unit Internal Audit di Tahun 2016 110 Head of SKAI Internal Audit Task Force Members of SKAI Internal Audit Task Force Menyusun dan merencanakan audit, melaksanakan fungsi audit untuk memastikan bahwa operasional bank telah berjalan efektif, efisien serta sesuai dengan ketentuan internal dan eksternal yang berlaku agar tujuan perusahaan tercapai melalui kecukupan dan efektivitas pengendalian internal serta kualitas kinerja. Duties and Responsibilities The responsibilities of developing the audit planning and implementation, among others: 1. Building the annual working plan; 2. Implementing the working plan approved by the Board of Directors, the Chairman of the Audit Committee and the Board of Commissioners; 3. Presenting the audit report to the President Director or the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Audit Committee with a copy to the Compliance Director. 4. Providing reccomendations to improve the objective information on the reviewed activities to all levels of the management; 5. Evaluating and analysing the truth and fairness of the information; 6. Monitor the compliance of the Branches, Sub-Branches, and Working Units or bank business units towards the prevailing policies, plans, laws and regulations; 7. Implement direct communication with the Board of Commissioners and the Audit Committee that is conducted through meetings at least 3 months, present the investigation results of the Branches, Sub-Branches, and Working Units; 8. Prepare reports on the implementation and the key points of the audit results that will be submitted to the OJK every mid year. The Implementation of The Duties of Internal Audit Unit di Tahun 2016 Develop and plan the audit, perform the audit function to ensure that the Bank’s operations have been running effectively, efficiently and in accordance with the prevailing internal and external regulations, in order to achieve the Company’s objectives through the adequacy and effectiveness of the internal controls and the performance quality. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Ditunjuk berdasarkan SK no. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15 tanggal 18 Juni 2015. Memiliki pengalaman sebagai tenaga pembukuan, AO, hingga Pimpinan Capem BOII. Beliau belum memiliki kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal. Pada tahun 2016 beliau mengikuti beberapa pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan audit. 111 Conducting the related Special Audit: • In January 2016, completed the special examination report related to the case in Sub-Branch MD Place, and followed up the legal process to the police; • In January 2016, examination on the complaints related to on the money laundering indications; • In July 2016, examination on the payment of Migrasi Alphabits and additional modules of RTGS Gen II; • In September 2016 - November 2016, special examination on the non-performing; • In November 2016, inspection related to an indication of Executive Officer gratification; • In November 2016, examination related to the complaints of debtor; • In December 2016, examination on the intermediary loan account related to a fraud payment fraud in 2012. Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan di Bank of India Indonesia adalah menggunakan sistem pendekatan daily basis (Pengecekan Harian) yaitu memeriksa seluruh transaksi harian melalui media voucher / tiket transaksi dan memastikan bahwa transaksi yang dilakukan oleh bisnis atau supporting units telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk juga menjaga proses aktivitas harus berlandaskan prinsip ke hati-hatian Adapun fungsi dan tugas dari internal control Bank adalah : Internal Control System Internal Control System implemented in the Bank of India Indonesia uses a daily basis approach system, examines the entire daily transactions through the voucher/ticket transactions medium, and ensures that the transactions made by businesses or supporting units are in compliance with the prevailing regulations, as well as keeps the activities process be based on the circumspection principles, as for the functions and duties of the Bank’s Internal Control are: Pengawasan, berupa pembuatan laporan penyimpangan secara periodik, kepada atasan langsung atau manajemen. Proteksi terhadap asset Bank berupa dual custody, restricted area, proofing, cash count, cross checking, dan lain lain; Monitoring, in the form of developing regular reports of irregularities, to the direct supervisor or the management. Protection against the Bank’s assets in the form of dual custody, restricted area, proofing, cash count, cross checking, etc; Kepatuhan terhadap seluruh ketentuan mengenai exposure limit yang berlaku, melalui pemeriksaan secara periodik. Pemeriksaan dan rekonsiliasi, untuk memeriksa kebenaran pelaksanaan transaksi dan kegiatan yang dilakukan, baik yang terkait dengan arus dana ataupun tidak; Compliance towards all of the prevailing regulations on the exposure limits, through regular examinations. The examinations and reconciliations, to check the validity of the transactions and activities, both related and not related to the cash flows; Kewenangan limit persetujuan (approval and authorization), untuk memastikan transaksi dengan nilai tertentu telah diperiksa dan direview kelayakannya oleh pejabat yang berwenang. Sedangkan tujuan dari pengendalian interen Bank adalah memastikan bahwa operasional transaksi telah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan harus efektif dan akurat sehingga suatu kesalahan dapat terdeteksi secara dini. Authority of approval (approval and authorization) limit, to ensure that the transactions with certain values have been examined and reviewed on its feasibility, by the authorized officers. While, the purpose of the Bank’s Internal Control is to ensure that the operational transactions have been run in accordance with the prevailing procedures. The performed monitoring and examination must be effective and accurate, so that an error can be detected early. Manajemen Risiko Risk Management Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang sehat yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. The Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks of the Bank In conducting its business. In addition, the Bank also needs to organize the practice of Good Corporate Governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations. Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu. In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner. Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan Good Corporate Governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance. In the implementation of risk management and the implementation of Good Corporate Governance, the Bank always be guided by the existing regulations such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of Good Corporate Governance. The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Application of risk management in the Bank includes management new products and activities. Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: Application of risk management in the Bank is a process that includes the identification, measurement, control and monitoring of risks, which include the following: • • • • • Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. • • • Active supervision of the Board of Commissioners and Directors; Adequacy of policies, procedures and limits; Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, control of risk and risk management information system; A comprehensive internal control system. Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risikorisiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler. To assist the implementation of these tasks, the Bank has established a Risk Management Unit (SKMR) that are independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit (“Internal Audit”) in the hope of an overall risk management can be integrated, focused, coordinated and sustainable. In an effort to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management Committee consisting officials of the Bank related charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis. Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan Good Corporate Governance. SKMR main function is to conduct research on all types of risks inherent risk and the quality of risk management on such risks. SKMR also undertake the preparation of related reports such as risk management and risk profile reports the implementation of Good Corporate Governance report. In addition SKMR also reviews the planned launch of new products or activities in PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 112 Melakukan Audit Khusus terkait: • Pada bulan Januari 2016 menyelesaikan laporan pemeriksaan khusus terkait Kasus yang terjadi di Capem MD Place serta menindaklanjuti proses hukum ke kepolisian; • Pada bulan Januari 2016 pemeriksaan terkait pengaduan atas Indikasi tindak pidana pencucian uang; • Pada bulan Juli 2016 pemeriksaan atas pembayaran Migrasi Alphabits dan modul Tambahan RTGS Gen II; • Pada bulan September 2016 – November 2016 pemeriksaan khusus debitur bermasalah; • Pada bulan November 2016 pemeriksaan terkait Indikasi Gratifikasi; • Pada bulan November 2016 pemeriksaan terkait pengaduan debitur; • Pada bulan Desember 2016 pemeriksaan account perantara pinjaman terkait pembayaran Fraud tahun 2012. 113 the Bank and make an assessment (‘rating’) against the debtor credit proposals. sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten. entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle consistenly Selanjutnya untuk memantau efektivitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris. Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee who responsible directly to the Board of Commissioners. Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, di mana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. The Bank continues to monitor the development of credit portfolio risk through credit risk profile reports that a composite assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control System, which is specifically regulated by Bank Indonesia Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain parameter penilaian yang dilakukan adalah pada konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan. In the assessment of credit risk profile is using the concentration of credit based on certain economic sectors, credit quality problems, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral. 2. Risiko Likuiditas Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal untuk mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. 2. Liquidity Risk Managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s statement of financial position in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk. Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals as well as financial asset growth and inability to comply with its obligations at fair market price. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening administratif, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas. The Bank measures and monitors liquidity risk through assets and liabilities concentration analysis and administrative account transaction, also ability to access financial sources. The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio. 3. Risiko Pasar Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing dapat di kategori sebagai Risiko Pasar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan. 3. Market Risk The potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates is categorize as Market Risk. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limit.. 4. Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. 4. Operational Risk Operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of “know your customer” as a precaution against possible aspect of things that are not desirable Operational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan Bank has increased its control function in the processing Profil Risiko PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Risk Profile 114 Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank. Banks also create risk profiles which can broadly map the activity that has risks as well as potential risks that disrupt the Bank business continuity. Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko Assessment of risk type is a combination of the inherent risks in any functional risk activity (inherent risk) and risk control systems. Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank. The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight) types of risk, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, strategic risk, compliance risks and reputation risk found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank. 1. Risiko Kredit Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/ sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 1. Credit Risk Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and bank management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Effective loan management can minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risks.The Bank’s loan management is geared towards supporting loan expansion and managing the quality of each loan from the time it is granted until it is paid in full by the borrower, to prevent these from becoming Non Performing Loans (NPL). Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank. The Bank already has written policies and guidelines on its lending activities in order to manage, among others, credit analysis procedures, credit approval procedures, credit recording and monitoring procedures, and credit restructuring. Policies and procedures are reviewed periodically to suit the size and complexity of the Bank’s business. Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, The Bank was implemented procedures and measures to support the process of granting credit by considering risk and return. The Bank also measures and monitors risk for every debtor either individually, or the economic sector as well as the the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. Operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-today operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap proposal kredit debitur. 115 of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to asset, data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer to minimize the operational risks incurred. By increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities is to minimization of operational risk in terms of human resources. 5. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko. 5. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties are appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective. The Bank continuously improves the competence of its employees in the field of law and enhances socialization bank values as an effort to reduce risk. Antisipasi terhadap risiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. Anticipating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of legal documentation and adequate, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring 6. Risiko Strategis Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Risiko Strategis. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person. 6. Strategic Risk The risk caused by the decision making and/or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions can categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by Bank in the end of each year to decide strategies for the next year, with the involvement of internal parties thus achievement of Bank’s strategies can be more focused and understood by all key-person. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. 7. Risiko Reputasi Risiko reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. that transactions have been complied with aspects law and if necessary, consult with legal counsel. Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan Bank untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu. Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation were attempts by the Bank to control reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as possible to resolve customer complains that arise, as well as improving the quality of human resources for every process related to banking transactions can be done correctly and on time. Work Plan and Strategic Plan established the Bank communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with a predetermined. 8. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. 8. Compliance Risk Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (PDN), implementation of Good Corporate Governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange. 7. Reputational Risk Bank reputational risk is managed in compliance with customer complaints as well as quick respond to any news that may cause negative impacts on the Bank. Reputational risk arises from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on the Bank. Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal. Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 116 prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia. 117 2. Assesment on Bank’s Risk Profile Berdasarkan hasil prudensial meeting dengan OJK menyatakan bahwa profil Risiko Bank dinilai 3 “ MODERATE “ adapun hasil penilaian tersebut sebagai berikut: Based on the prudential meeting result with the OJK, it was stated that the Bank’s risk profile was rated at 3 “MODERATE”, the results of the assessment were as follow: Penilaian Posisi 31 Desember 2016 Period 31 Desember 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Profil Risiko Risk Profile 118 Peringkat Risiko Inheren Risk Profile Rating Inherent Risk Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Composite Rating of Risk Management Quality Penilaian Posisi 30 September 2016 Period 30 September 2016 Peringkat Tingkat Risiko Risk Level Rank Peringkat Risiko Inheren Risk Profile Rating Inherent Risk Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Composite Rating of Risk Management Quality Peringkat Tingkat Risiko Risk Level Rank 1. Risiko Kredit Credit Risk Analysis 4 4 4 4 4 4 2. Risiko Pasar Market Risk Analysis 2 2 2 2 2 2 3. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Analysis 2 3 2 2 2 2 4. Risiko Oprasional Operational Risk Analysis 3 3 3 3 2 3 5. Risiko Hukum Legal Risk Analysis 3 2 3 3 2 3 6. Risiko Stratejik Strategic Risk Analysis 3 3 3 3 3 3 7. Risiko Kepatuhan Compliance Risk Analysis 4 4 4 4 4 4 8. Risiko Reputasi Reputation Risk Analysis 3 2 3 2 2 2 Peringkat Komposit Composite Rank 3 3 - 3 3 - Peringkat Profil Risiko Risk Level Rank - - 3 - - 3 Analisa Risiko Kredit Peringkat Risiko : 4 Risiko Inheren : 4 MODERATE TO HIGH Hal-hal yang melandasi penilaian, sehingga risiko inheren atas risiko kredit dinilai “Moderate to High”, antara lain: Credit Risk Analysis Credit Rating : 4 Inherent Risk : 4 MODERATE TO HIGH The following underlines the risk assessment of credit risk inherent to be Moderate to High: Kredit bermasalah (NPL) pada 31 Desember 2016 mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan posisi 30 September 2016. Di mana NPL gross pada posisi 31 Desember 2016 adalah 15.83% dan pada 30 September 2016 adalah 16.36%. Turunnya rasio NPL dikarenakan hapus buku kredit macet kurang lebih senilai Rp. 80 milyar yang terjadi pada periode penilaian. Total nilai kredit bermasalah pada 31 Desember 2016 masih cukup tinggi yaitu Rp. 396 miliar; sedangkan pada periode 30 September 2016 adalah Rp. 452 miliar. 1. Nilai pencadangan kerugian penurunan nilai kredit (CKPN) Bank pada posisi 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp. 329 miliar; lebih rendah dari pada posisi 30 September 2016 yang sebesar Rp. 366 miliar. Demikian pula dengan NPL netto Bank yang berada pada posisi 4.70% pada 31 Desember 2016 sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi 30 September 2016 yang berada pada posisi sebesar 4.77%. Non-Performing Loans (NPL) on December 31st, 2016 was decreased when compared to the September 30th, 2016. Where the gross NPL of December 31st, 2016 was 15.83% and on September 30th, 2016 was 16.36%. The lower NPL ratio was driven by the Non-Performing Loan write-off approximately Rp. 80 billion that occurred in the assessment period. The nonperforming loans amount at December 31st, 2016 was still quite high at Rp 396 Billion; while in the period of September 30th, 2016 was Rp. 452 Billion. 1. The Bank’s credit allowance for impairment losses (CKPN) on December 31st, 2016 position to Rp. 329 billion; lower than on September 30th, 2016 which was amounted to Rp. 366 billion. Similarly, the Bank’s NPL net position of 4.70% on December 31st, 2016 was slightly lower when compared to the position of 4.77% on September 30th, 2016. Persentase debitur inti pada bulan Desember 2016 naik menjadi sebesar 48.91% dari posisi sebelumnya di bulan September 2016 yang sebesar 42.37%. Nominal debitur inti pada bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp. 1.141 miliar (setelah dikurangi dengan jaminan deposito) dengan total kredit adalah Rp. 2.500 miliar, sedangkan di bulan September 2016 nominal debitur inti adalah sebesar Rp. 1.170 miliar (setelah dikurangi dengan jaminan deposito) dengan total kredit adalah Rp. 2.762 miliar. Mayoritas kredit masih merupakan kredit Korporasi sebesar 78.67% dari total kredit dan kondisi ini meningkat jika dibandingkan dengan posisi September 2016 yang sebesar 74.83%, kondisi ini tidak dapat dihindari karena dilakukannya proses hapus buku serta belum maksimalnya penyaluran kredit pada sektor UMKM sehingga risiko konsentrasi kredit, khususnya pada kredit korporasi masih cukup tinggi. Untuk kedepannya yaitu sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB), Bank telah menetapkan akan lebih fokus mengembangkan kredit UMKM, sehingga eksposur untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit dapat dikurangi. 2. Core depositor percentage in December 2016 rose to 48.91% from the previous position of 42.37% in September 2016. The core debtor nominal in December 2016 was Rp. 1.141 billion (net after time deposit guarantee) which total loans amounted Rp. 2.500 billion, while in September 2016 the core debtor nominal was Rp.1.170 billion (net after time deposit guarantee) with total loans amounted Rp. 2.762 billion. The majority of the loans were still a corporation loan amounted to 78.67% of total loans and the condition was improved compared to the position of September 2016 amounted to 74.83%, this condition could not be avoided because there was a write-offs process implementation and the lending to SME sectors that had not reached its maximum level, therefore there was a credit concentration risk, especially in the corporate loans that was quite high. For the future, in accordance with the Bank’s Business Plan (RBB), the Bank has determined to be more focus on developing SME loans, so that the exposure to the credit concentration risk can be reduced. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 4 MARGINAL Quality of Risk Management : 4 MARGINAL Kualitas penerapan manajemen risiko kredit dinilai pada Level 4 (“Marginal”). Penilaian ini tercermin kualitas penerapan manajemen risiko kredit yang dijalankan Bank, antara lain : Quality of credit risk management implementation arrived at Level 4 (“Marginal”). The assessment was reflected from the credit risk management implemented by the Bank, among others: 1. 1. 2. 3. 4. Dengan telah disusunnya kebijakan tertulis terkait target market, negative list, dan risk appetite bank terkait dengan penyaluran kredit, diharapkan proses kredit, mulai dari pengajuan kredit, akan lebih tepat sasaran dan mendapatkan debitur yang berkualitas dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, namun begitu kebijakan perkreditan dinilai masih belum secara rinci mengatur tentang pemberian kredit. Sekalipun sudah tidak lagi diijinkan penggunaan Personal Guarantee untuk semua proposal kredit baru guna menghindari risiko kredit seperti yang pernah terjadi di masa lalu, namun demikian masih terjadi Risk Tolerance yang dinilai cukup tinggi. Proses pengambilalihan dan pengelolaan AYDA juga dinilai masih tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Proses manajemen risiko kredit dinilai perlu mendapatkan peningkatan yang lebih baik terutama menyangkut kualitas SDM pemroses kredit serta mengefektifkan call report oleh petugas Account Officer agar kondisi terkini nasabah dapat terdeteksi lebih dini serta penyesuaian segera atas metode rapat komisi kredit yang sampai saat ini masih dilakukan secara sirkuler. Sistem pengendalian internal dinilai harus lebih efektif dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, sehingga dapat meningkatkan efektivitas peran dari Dewan Komisaris dalam pelaksanaan manajemen risiko kredit. Struktur organisasi perkreditan bank juga dinilai masih belum mencerminkan segregation of duty yang memadai. Bank telah melaksanakan hapus buku atas kredit macet 2. 3. 4. By the formulation of written policies related to the target market, the negative list, and the Bank’s risk appetite associated with lending, it is expected that credit process, starting from the loan proposal, will be better targeted and get qualified debtors by always concerning prudential banking principle, however the credit policies are still considered not yet detail in granting the loan. Although it is no longer permitted in using Personal Guarantee for all new credit proposals in order to avoid credit risk, as happened in the past, however, the Risk Tolerance is still considered quite high. The process of takeover and AYDA management are also assessed as not in accordance with the prevailing regulations. The credit risk management process is considered necessary to get a better improvement, especially regarding the quality of HR in processing the credit and streamline call report by the Account Officer so that the customer current condition can be detected earlier and adjusted immediately based on the method of credit commission meeting that is organized circularly. Internal control system is assessed to be more effective in supporting the credit risk management implementation, both in terms of methodology, frequency, and reporting to the Board of Commissioners and Board of Directors, so that it can increase the Board of Commissioners role effectiveness in the implementation of credit risk management. The Bank lending organizational structure is also assessed as far below the adequate segregation of duty. The Bank has undertaken the non-performing loans write- PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Penilaian Profil Risiko Bank 119 Analisa Risiko Pasar Peringkat Risiko : 2 Risiko Inheren : 2 LOW TO MODERATE Market Risk Analysis Risk Rating : 2 Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE Risiko Inheren dari Risiko Pasar yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai rendah yaitu dinilai pada level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : Inherent Risk of Market Risk encountered by The Bank of India Indonesia at Quarter IV 2016 was classified as Low, at level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the risk assessment: 1. 1. 2. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 3. 120 Eksposur risiko pasar yang dihadapi Bank relatif rendah untuk portfolio surat berharga pada banking book; Portfolio surat berharga Bank terdiri dari instrument keuangan pemerintah (SBI,SDBI dan SUN) yang relatif tidak berisiko tinggi/ risk free; Aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi di pasar juga dinilai masih sedikit dan konservatif (Plain Vanilla), dimana Bank berupaya untuk tidak memegang posisi pada akhir hari (square position). 2. 3. Market risk exposure encountered by the Bank was relatively low for securities portfolio in the banking book; The Bank’s securities portfolio consisted of the government financial instruments (SBI, SDBI and SUN) that were relatively risk free; The related Bank’s business activities related to trading and market positioning were also assessed as low and conservative (Plain Vanilla), which the Bank seek not to hold the position at the end of the day (square position). Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY Kualitas penerapan manajemen risiko pasar dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko pasar yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Secara umum, sumber daya manusia unit kerja terkait (unit kerja yang berhubungan langsung dengan risiko pasar/ treasury) telah dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Tresuri yang cukup berkompeten sehingga kinerja tresuri dirasa cukup memadai sesuai dengan tingkat kompleksitas dan ukuran bisnis bank; 2. Sistem pengendalian internal dinilai masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko pasar. Kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar dinilai perlu diperbaiki sejalan dengan penerapan manajemen risiko, serta direview secara terus menerus dari waktu ke waktu. Quality of market risk management rated at Level 2 (“Satisfactory”). This assessment was reflected from the market risk management implemented by the Bank, among others: 1. In general, the related human capital working units (working units that are directly related to market risk/ treasury) was led by a Treasury Division Head who was competent enough, so that the treasury performance was deemed as adequate in accordance with the level of complexity and size of the Bank’s business; 2. Internal control system was considered necessary to be improved to support the market risk management implementation. The market risk policies, procedures, and limits were considered necessary to be improved along with the risk management implementation, as well as continually to be reviewed from time to time. Analisa Risiko Likuiditas Peringkat Risiko : 2 Risiko Inheren : 2 LOW TO MODERATE Liquidity Risk Analysis Risk Rating : 2 Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE Risiko Inheren dari Risiko Likuiditas yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai rendah yaitu pada level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian; 2. Sumber pendanaan berupa pendanaan volatile tidak signifikan. Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan periode penilaian (31 Desember 2016) masih didominasi oleh Deposito (persentase sebesar 85,96% dari total DPK yang berhasil dihimpun Bank; di mana total DPK pada 31 Desember 2016 adalah Rp. 3.023 miliar; 3. Walaupun komposisi dana didominasi oleh penempatan dana jangka pendek, namun nasabah cenderung Inherent Risks of Liquidity Risks faced by the Bank of India Indonesia at Quarter IV 2016 was considered low, at level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the assessment: 1. 2. 3. Bank placed idle funds in the SBI instrument in an adequate amount to anticipate the daily liquidity needs; Source of fund in the form of volatile financing was not significant. Third Party Funds (DPK) as of the assessment period (December 31st, 2016) was dominated by deposits (percentage of the deposits amounted to 85.96% from total deposits collected by the Bank; where total deposits on December 31st, 2016 was Rp. 3.023 billion; Despite the fund composition was dominated by shortterm funds placement, the customers tended to continue to extend the placement period (evergreen/rolled over untuk terus memperpanjang periode penempatannya (evergreen/ senantisa di roll over). Sehingga dengan demikian, konsentrasi pada sumber pendanaan yang tidak stabil (volatile) tidak signifikan. Selain daripada itu, berdasarkan “Analisa Core Deposit” yang dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2016, diketahui bahwa rata-rata lebih dari 95% nilai deposito Rupiah dan rata-rata lebih dari 96% nilai Depsito USD nasabah yang telah jatuh tempo, dilakukan penempatan kembali dananya oleh nasabah selama periode penilaian. continuously). Thereby, the concentration of unstable (volatile) funding sources was not significant. Other than that, based on the “Analysis of Core Deposit” which was carried out from January to December 2016, it was found that on average more than 95% of the IDR deposit value and average more than 96% of the USD deposit value that had reached its maturity date, there were fund replacement by the customer during the assessment period. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR Risk Management Quality Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko likuiditas yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Bank masih belum melaksanakan secara komprehensif pengelolaan risiko likuiditas Bank dengan belum dimilikinya pedoman internal pengelolaan risiko likuiditas. Hal ini tercermin dari antara lain : • Bank belum memiliki pedoman internal stress testing risiko likuiditas; • Bank belum memiliki pedoman internal contigency funding plan; • Bank belum menetapkan indikator buffer alat likuid yang dipelihara oleh Bank sebagai alat monitoring kondisi likuiditas; 2. Terkait point 1 di atas, Bank sudah memulai untuk mempersiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan untuk pengelolaan risiko likuiditas, misalnya dimulainya penyusunan pedoman internal stress testing risiko likuiditas. Quality of liquidity risk management was assessed at Level 3 (“Fair”). This assessment is reflected in the liquidity risk management implemented, among others: 1. Bank was considered as had not implemented the Bank’s liquidity risk management comprehensively by not owning the internal guidelines for liquidity risk management. This was reflected, among others: • Bank had not had internal guidelines for liquidity risk stress testing; • Bank had not had internal guidelines for contingency funding plan; • Bank had not set buffer indicators for the liquid assets maintained by the Bank as a means of; 2. Related to point 1 above, the Bank had started to prepare the necessary instruments for the liquidity risk management, for example, the start of creating internal guidelines for liquidity risk stress testing. Analisa Risiko Operasional Peringkat Risiko : 3 Risiko Inheren : 3 MODERATE Operational Risk Analysis Risk Rating : 3 Inherent Risk : 3 MODERATE Risiko Inheren dari Risiko Operasional yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2016 tergolong relatif rendah yaitu pada level 3 (“Moderate”), namun masih terdapat halhal yang perlu mendapat perhatian. Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik yang dinilai belum terlalu kompleks. Produk dan jasa yang ditawarkan relatif belum banyak , jumlah unit bisnis termasuk kantor cabang relatif sedikit, struktur organisasi tidak kompleks, dan penggunaan jasa alih (outsourcing) yang relatif tidak banyak/ minimal; 2. Selain itu, dinilai juga perlu dilakukan peningkatan jumlah kuantitas dan kualitas SDM. Karena masih terjadinya beberapa kesalahan akibat human error yang mengakibatkan denda dari regulator dan kerugian, maka perlu peningkatan dari kualitas SDM dari semua unit kerja. Tanpa mengembangkan kualitas dan kuantitas, maka besar peluang untuk terjadinya human error (risiko operasional yang mengganggu operasional Bank); 3. Tidak ada kegagalan aktivitas operasional yang bersifat fatal, tidak terjadi shutdown core-banking system, tidak terdapat penerobosan dari pihak eksternal kedalam sistem bank, juga tidak terdapat ancaman pihak eksternal terhadap kelangsungan operasional bank. Bank juga telah melakukan uji coba disaster recovery plan terhadap sistem Inherent Risks of Operational Risk encountered by Bank of India Indonesia at Quarter IV 2016 remained relatively low, at level 3 (“Moderate”), but there were some necessary areas to be considered. The following underlines the assessment: 1. Businesses operated by the Bank had considerably less complex characteristics. Products and services offered were relatively few, number of business units including branch offices was also relatively low, organizational structure was not complex, and minimum outsourcing service utilization; 2. 3. : 3 FAIR In addition, improving the quantity and quality of human resources was also considered need to be done. This was due several issues due to human error that causing penalty from the regulator and loss for the Bank, therefore, it is necessary to increase the quality of human resources from all working units. Without developing the quality and quantity, the greater the chance for human error (operational risks that disrupt operations of the Bank); There was no major operational activities failure, no corebanking system shutdown, no external party breach into the bank system, there were also no external threats against the Bank’s continuous operation. The Bank also had been testing a disaster recovery plan to the Core Banking System during the assessment period with PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT off to clean up the non-earning assets from the bank assets. untuk membersihkan aktiva non produktif bermasalah dari aset bank 121 122 4. adequate results; There were quite a lot of manual mechanisms in preparing the report, and there was no on-line integration into the core banking system from the two applications, namely RTGS Gen 2 and SKN Gen 2, resulted an exposure of human error risk in the reporting process and transactions from both applications. 6. Prosedur terkait bidang Legal harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dengan mempertimbangkan resiko-resiko yang ada, antara lain terkait jaminan-jaminan kredit. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR Risk Management Quality: 3 FAIR Kualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko hukum yang dijalankan Bank, antara lain : Kualitas penerapan manajemen risiko operasional dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko operasional yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Fraud internal sebagaimana pernah terjadi di Bank pada waktu lalu, mengindikasikan bahwa Bank perlu untuk segera melakukan peningkatan petunjuk pelaksanaan operasi serta pengawasan yang ketat dari manajemen untuk menekan terjadinya peningkatan risiko operasional, terutama probabilitas untuk terjadinya fraud, selain itu Bank sudah melengkapi pengamanan kantor dengan memasang alarm di setiap khasanah di seluruh kantor Bank; 2. Hal yang perlu menjadi perhatian manajemen adalah mereview seluruh SOP yang ada, mengkinikan dan menambahkan jika belum dimiliki serta menyiapkan SDM yang berkualitas dan berintegritas serta penerapan SOP secara lebih optimal yang diikuti dengan peningkatan pada Pengawasan Internal Operasional Bank. Standarisasi jumlah SDM ideal untuk setiap jaringan kantor, dan perapan segregation of duties dan dual control; 3. Bank juga perlu mempersiapkan kader-kader pengganti karyawan yang pada waktu mendatang akan segera memasuki usia pensiun. The operational risk management quality was rated at Level 3 (“Fair”). This assessment is reflected in the operational risk management implemented by the Bank, among others: 1. Analisa Risiko Hukum Peringkat Risiko : 3 Risiko Inheren : 3 MODERATE Legal Risk Analysis Risk Rating : 3 Inherent Risk : 3 Moderate Risiko Inheren dari Risiko Hukum yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai relatif rendah yaitu pada level 3 (“ Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Pada periode penilaian, masih terdapat panggilan dari Polda Bali terkait kasus Debitur PT. Ratu Kharisma. Bank dipanggil untuk didengar keterangan sebagai saksi terkait gugatan Debitur kepada Balai Lelang. Bank telah memperoleh SP3 dari Polda Bali saat itu; 2. Bank juga digugat oleh CV Sumber Mas terkait proses AYDA yang tidak standar. Saat ini proses hukum masih berlangsung; 3. Kasus fraud pada cabang pembantu MD Place masih berlangsung prosesnya di Polda; 4. Adanya gugatan oleh pihak yang mengaku ahli waris deposan yang meninggal dunia karena adanya pencairan deposito milik deposan oleh bank; 5. Perjanjian yang dibuat Bank dinilai perlu lebih ditingkatkan ke depannya, dalam menjalankan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh; Inherent Risks of Legal Risks encountered by Bank of India Indonesia at Quarter IV 2016 was rated relatively low, at level 3 (“Moderate”). 1. 2. 3. Fraud internal that was happened at the Bank in the past, indicated that the Bank needs to immediately make improvements to the standard operating procedure and a close supervision by the management to suppress the increase in operational risk, especially the fraud possibilities, moreover, the Bank had complemented the office security by installing alarm in each deposit vault in every Bank office; It should be noted by the management to review the entire existing SOP, update and add if not yet owned, and prepare qualified and full of integrity human, as well as a more optimal SOP application followed by an increase in the Bank’s Internal Controls Operations. The standardization of HR is ideal for any office network, and implementation of segregation of duties and dual control; Banks also need to prepare successors to the employees who will retire soon in the future. 2. Legal related procedures should be implemented as well as possible with taking into account the existing risks, namely, those related to the credit guarantees. Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY Legal risk management implementation quality was rated at Level 2 (“Satisfactory”). This assessment is reflected in the legal risk management implemented by the Bank, among others: 1. Legal risk management policies and procedures is considered needs to be continuously reviewed to identify, measure, monitor, mitigate the lagal risk, related to the constantly changing conditions; 2. Implementation of the review by the Internal Audit Unit is still considered needs to be improved, both in terms of methodology, frequency, and reporting to the Board of Commissioners and Board of Directors. This is due to the lack of human resources in the SKAI, both in terms of quantity as well as knowledge of certain fields (mainly in law). Analisa Risiko Stratejik Peringkat Risiko : 3 Risiko Inheren : 3 MODERATE Strategic Risk Analysis Risk Rating : 3 Inheren Risk : 3 MODERATE Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Pencapaian / realisasi Rencana Bisnis Bank (“RBB”) Triwulan IV ,2016 dinilai memadai, dan mayoritas target masih belum dapat tercapai. Hal ini dapat terlihat antara lain pada : The following underlines the assessment: 1. Achievement/realization of the Business Plan (“RBB”) Quarter IV, 2016 was rated adequate, and the majority of the targets had not yet achieved. This indicated in the followings: • Bank managed to raise Third Party Funds of Rp. 3.023 billion; 16.02% under RBB budget that was 3,600 billion; • Bank disbursed loans amounting to Rp. 2.500 billion; 15.24% under RBB budget that was Rp. 2.950 billion; • Bank Total Assets on December 31st, 2016 was Rp. 4.297 billion; 24.99% under RBB budget that was Rp. 5.728 billion; • Loss Current Year before taxes increased to the amount of Rp. 575 billion on December 31st, 2016 where the realization was under RBB budget for the current year loss that was Rp. 339 billion; • The high realization of the current year loss in the period of assessment was also affected by the high number of nonperforming loans during the period of assessment. 2. Bank’s products and/or its business activities were not classified as complex. In the 2016-2018 Business Plan, the Bank continued the same strategy, and added some new strategies but still in the core business and competence. • The following underlines the assessment: 1. During the assessment period, there were calls from the Bali Regional Police regarding the Debtor PT. Ratu Kharisma case. The Bank was called to be heard as a witness related to the Debtor lawsuits to the Auction Office. The Bank obtained an SP3 from the Bali Regional Police at that time; 2. The Bank was also sued by CV Sumber Mas related to the not standardized AYDA process foreclosed assets. The legal process is still ongoing; 3. The fraud in Sub-branch of MD Place is in the ongoing process at the Regional Police; 4. There was claim by a party who proclaimed as a late depositor’s heir for a disbursement of their deposit by the Bank; 5. Agreement made by the Bank is considered needs to be improved to undertake comprehensive risk management implementation. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum dinilai perlu terus menerus direview dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, terkait dengan kondisi yang terus menerus berubah; Pelaksanaan kaji ulang oleh SKAI dinilai masih perlu ditingkatkan, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini disebabkan kurangnya SDM di unit kerja SKAI, baik dari sisi jumlah maupun knowledge untuk bidang-bidang tertentu (terutama bidang hukum). 6. • • • • 2. Bank berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga senilai Rp. 3.023 miliar; 16.02% di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 3.600 miliar; Bank menyalurkan kredit sebesar Rp. 2.500 miliar; 15,24% di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 2.950 miliar. Total Aset Bank pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 4.297 miliar; 24.99% di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 5.728 miliar; Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak) mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp. 575 miliar pada 31 Desember 2016 di mana realisasi ini berada di bawah budget RBB untuk rugi tahun berjalan yaitu sebesar Rp. 339 miliar; Tingginya rugi tahun berjalan pada periode penilaian juga dipengaruhi karena masih tingginya kredit bermasalah pada periode penilaian. Produk dan/atau aktivitas usaha Bank tergolong tidak kompleks. Pada RBB 2016-2018, Bank melanjutkan strategi yang sama dan menambahkan beberapa strategi baru namun masih dalam core bisnis dan kompetensi yang ada. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR Risk Management Quality : 3 FAIR Kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dinilai pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko stratejik yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Pemantauan kinerja Bank dijalankan secara aktif oleh Direksi, serta dilaporkan kepada Komisaris melalui Strategic risk management implementation quality was rated at Level 3 (“Fair”). This assessment is reflected in the strategic risk management implemented by the Bank, among others: 1. The performance monitoring of the Bank was carried out actively by the Board of Directors and reported to the PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 4. Aplikasi Utama Perbankan (Core Banking System) selama periode penilaian dengan hasil memadai; Masih cukup banyaknya mekanisme manual dalam penyusunan laporan, maupun masih belum terintegrasinya secara on-line ke dalam sistem core banking dari dua aplikasi yaitu RTGS Gen 2 dan SKN Gen 2 mengakibatkan masih terpaparnya atas risiko human error dari proses pelaporan maupun transaksi dari kedua aplikasi tersebut. 123 3. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 4. 124 mekanisme Rapat Komisaris; Budaya manajemen risiko stratejik telah diinternalisasikan dengan baik, melalui sosialisasi dan rapat yang dilaksanakan secara berkala; Manajemen Bank telah melakukan revisi terhadap RBB yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional maupun global, dan pertumbuhan bisnis Bank; Masih tingginya realisasi rugi tahun berjalan melebihi target yang ditetapkan pada RBB. 2. 3. 4. Board of Commissioner through the mechanism of the Board of Commissioners Meetings; The strategic risk management culture has internalized well, through socialization and meetings that are organized regularly; The Bank’s management has revised the predetermined RBB, taking into account the macro-economic conditions nationally and globally, and the Bank’s business growth; There are high realization of current year loss that exceeded the target set at RBB. Analisa Risiko Kepatuhan Peringkat Risiko : 4 Risiko Inheren : 4 MODERATE TO HIGH Compliance Risk Analysis Risk Rating :4 Inherent Risk : 4 MODERATE TO HIGH Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Per Periode penilaian 31 Desember 2016 , Bank diketahui belum sepenuhnya mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada , antara lain adanya teguran dari Bursa Efek Indonesia terkait jumlah pemegang saham publik, adanya teguran dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait belum ditanda tanganinya surat pernyataan salah satu komisaris. Bank telah menindaklanjuti pelanggaran BMPK PT. Radi Logam yaitu telah melakukan hapus buku per Agustus 2016, namun Bank belum melaksanakan RUPS sampai dengan 31 Desember 2016; 2. Adanya pengunduran diri Komisaris Independen Bank akan berimplikasi tidak terpenuhinya ketentuan GCG yaitu jumlah Komisaris Independen minimal 50 % dari total Komisaris. Bank harus segera mengisi posisi yang ditinggalkan, karena tidak adanya Komisaris Independen juga berakibat kosongnya posisi Ketua Komite Komisaris yaitu : Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit; 3. Bank telah melakukan perbaikan melalui reorganisasi dan memenuhi pengisian beberapa Pejabat Eksekutif pada Triwulan IV- 2016, melakukan penyempurnaan kebijakan Internal Control dan Kebijakan Kredit Bank dan meminta Pemegang Saham Pengendali (PSP) melakukan tambahan setoran modal untuk memperkuat permodalan. The following underlines the assessment : 5. Per December 31st, 2016 assessment period, the Bank was considered to not yet fully comply with the prevailing regulations, namely, the warning from the Indonesia Stock Exchange about the number of public shareholders, the warning from the Deposit Insurance Agency (LPS) about the letter of statement that is not signed by one of the Board of Commissioners. The Bank had been addressing the BMPK PT. Radi Metals infringement namely by writtenoff as per August 2016, but the Bank has not executed the GMS until December 31st, 2016; 6. The resignation of an Independent Commissioner of the Banks will have implications for non-fulfillment of the GCG regulations, which is the number of Independent Commissioners should be at least 50% of the total number of the Board of Commissioners. The Bank should fill in the vacant position, in the absence of the Independent Commissioner has also resulted a vacant position of the Board of Commissioners Chairman, which is the Risk Monitoring Committee and the Audit Committee; 7. The Bank had made improvements through the reorganization and fulfill some of the Executive Officer positions in Quarter IV-2016, made improvements of the Bank’s Internal Control Policy and Credit Policy, and asked the Controlling Shareholder (PSP) to perform additional capital injection to strengthen its capital. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 4 MARGINAL Risk Management Quality : 4 MARGINAL Kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada Level 4 (“Marginal”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko kepatuhan yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Dewan Komisaris dan Direksi dinilai masih belum memadai untuk mengidentifikasi dan memahami risiko kepatuhan terkait dengan aktivitas yang dilakukan Bank; 2. Unit kerja dan kebijakan belum mendukung fungsi kepatuhan secara optimal untuk memastikan bahwa kebijakan, SOP dan aktivitas Bank sesuai dengan ketentuan internal dan eksternal; 3. Masih lemahnya pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Sumber Daya Manusia (SDM); 4. Masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diselesaikan untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada OJK. Serta relatif masih banyak denda atas pelanggaran keterlambatan penyampaian laporanke OJK, namun Bank Compliance risk management implementation quality was rated at Level 4 (“Marginal”). This assessment is reflected in the compliance risk management implemented by the Bank, among others: 1. The Board of Commissioners and Board of Directors are considered still insufficient to identify and understand the compliance risks related with the Bank’s activities; 2. The working units and policies do not yet support the compliance function optimally in ensuring that the Bank’s policies, SOPs, and activities are in accordance with the internal and external regulations; 3. The weakness of the management of the Management Information System (SIM) and Human Capital (SDM); 4. There are still many things that need to be undertaken and completed to meet the findings/commitment settlements to the OJK. Moreover, there are still relatively many 5. 6. telah melakukan upayaupaya perbaikan; Bank dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas temuantemuan pelanggaran yang diinformasikan oleh regulator; Bank dinilai masih perlu memperbaiki kualitas penyampaian laporan-laporan kepada regulator. 5. 6. fines for violations of the late submission reports to the OJK. However, the Bank has made several improvement attempts; The Bank is considered as cooperative by confirming the findings of violations that are informed by the regulator. The Bank is considered needs to improve the quality of the submission of reports to the regulator. Analisa Risiko Reputasi Peringkat Risiko : 3 Risiko Inheren : 3 MODERATE Reputation Risk Analysis Risk Rating : 3 Inherent Risk : 3 MODERATE Risiko Inheren dari Risiko Reputasi yang dihadapi Bank of India Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai pada level 3 (“Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah : 1. Bank of India selaku controlling shareholder dari PT. Bank of India Indonesia Tbk. memiliki reputasi internasional yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat serta sepenuhnya didukung oleh pemerintah India selaku pemilik mayoritas; 2. Selama periode penilaian, tidak ditemukan adanya publikasi negatif yang secara signifikan dapat mengganggu jalannya operasional bank; 3. Bank mengalami kerugian sebesar Rp. 575 Milyar yang disebabkan pembentukan CKPN yang relatif besar yang disebabkan beberapa debitur harus dihapus-buku (writeoff); 4. Frekuensi pengaduan nasabah relatif sedikit. Keluhan yang terjadi mayoritas dikarenakan kelalaian nasabah sendiri dan juga karena kelalaian Bank pemilik ATM; 5. Terdapat publikasi kasus hukum di Media massa Regional Bali dan terkait gugatan Debitur PT. Ratu Kharisma kepada Balai Lelang; 6. Terdapat publikasi di media on-line terkait gugatan secara hukum dari pemegang saham minoritas kepada manajemen Bank of India Indonesia dan pemegang saham mayoritas (BOI, Mumbai). Risk Inherent of the Reputation Risk encountered by Bank of India Indonesia at Quarter IV 2016 were assessed at level 3 (“Moderate”). The following underlines the assessment: 1. Bank of India as the controlling shareholder of PT. Bank of India Indonesia Tbk. has a good international reputation, and has a strong financial capability and is fully supported by the Indian government as the majority owner; 2. During the assessment period, there were no negative publicity which could significantly disrupt the operations of the Bank; 3. The Bank incurred a loss of Rp. 575 billion due to the formation of a relatively large CKPN that was caused by some debtors who had to be written-off; 4. Frequency of customer complaints was relatively small. Majority of the complaints happened because of the customers’ own negligence and the Bank ATM owner’s negligence; 5. There was a legal case publication on the Regional Bali mass media related to the lawsuit of Debtor PT. Ratu Kharisma to the Auction Office; 6. There were publications in the on-line media related to the lawsuits from the minority shareholders to the management of Bank of India Indonesia and the majority shareholder (BOI, Mumbai) Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi dinilai pada Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen risiko reputasi yang dijalankan Bank, antara lain : 1. Manajemen Bank dinilai bertindak aktif dalam menjaga reputasi Bank. Hal ini dapat terlihat dari komitmen Manajemen Bank dalam rangka meningkatkan kompetensi frontliner, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah; 2. Seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan dengan baik, tanpa adanya perpanjangan kasus pengaduan nasabah (dapat diselesaikan <20 hari kerja). Reputation risk management implementation quality was rated at Level 2 (“Satisfactory”). This assessment is reflected in the reputation risk management implemented by the Bank, among others: 1. Bank’s Management is considered had been active in maintaining the reputation of the Bank. It can be seen from the commitment of Bank’s Management in order to improve the competence of frontline, to optimize the customer service; 2. The entire customer complaints can be resolved, without any extension of the customer complaints case (can be completed <20 working days). Fungsi Kepatuhan Dengan meningkatnya tingkat resiko dalam kegiatan perbankan, Bank selalu melakukan upaya mewujudkan terlaksananya fungsi kepatuhan pada semua tingkatan dan kegiatan usaha Bank. Namun demikian pelaksanaan fungsi kepatuhan merupakan tanggung jawab setiap individu Compliance Function With the increasing of the risk level in banking activities, the Bank continuously put efforts in realizing the compliance function implementation at the all levels and business activities of the Bank. However, the compliance function implementation is the responsibility of every individual within the Bank’s organization, PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT 2. 125 therefore an active participation from the management and employees as individuals is needed to make the function can be achieved effectively. Hence, it is a must for every individual to apply, so in the end the Bank’s operations can be implemented well and have a high professionalism. The compliance function which is supported by adequate organization, human resources, and compliance policies, will continue to be developed on an ongoing basis, to ensure that the Bank’s business activities have been implemented in accordance with the principles of prudence and Good Corporate Governance. As stated in the Board of Commissioners Letter to the President Director (carbon copy to Compliance Director) of the PT Bank of India Indonesia Tbk on July 20th, 2012 about the Evaluation of Commercial Bank Compliance Function. The role of SKAI will also be enhanced with the examination and monitoring approach/format based on the Risk Based Audit and fostering the internal control function. Sepanjang tahun 2016 PT Bank of India Indonesia Tbk terbilang cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dana atau kebijakan manajemen. Throughout 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk successfully maintained the compliance towards the prevailing law and regulation as well as other compliance standards that have been applied. The compliance function had been well implemented, and will be developed by improving the quality of understanding to the prevailing regulation, intensifying monitoring and evaluation towards the fund approval plan or the management policy. Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas implementasi prinsip kepatuhan, termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan, Direktur serta Pimpinan Divisi terkait yang dikoordinasikan oleh Divisi Kepatuhan melakukan komunikasi dan sosialisasi mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan standar baru yang berlaku. Compliance Director consistently conducts monitoring on the compliance principle implementation, including the execution of necessary corrective actions, results of the monitoring is disclosed in the periodic reports. To ignite the commitment on the compliance principles implementation, the Director and the Head of related Division, coordinated by the Compliance Division conduct the communication and socialization on the several issues related to the prevailing laws, regulations, and new standards. Berdasarkan hasil penilaian otoritas jasa keuangan per akhir tahun 2016, tingkat risiko kepatuhan Bank yaitu “Moderate to High”. Hal-hal yang melandasi penilaian ini, yaitu per periode penilaian 31 Desember 2016, Bank diketahui belum sepenuhnya mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada , antara lain adanya teguran dari Bursa Efek Indonesia terkait jumlah pemegang saham publik, adanya teguran dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait belum ditanda tanganinya surat pernyataan salah satu komisaris. Adanya pengunduran diri Komisaris Independen Bank akan berimplikasi tidak terpenuhinya ketentuan GCG yaitu jumlah Komisaris Independen minimal 50 % dari total Komisaris. Bank harus segera mengisi posisi yang ditinggalkan, karena tidak adanya Komisaris Independen juga berakibat kosongnya posisi Ketua Komite Komisaris yaitu : Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Based on the results of the financial services authority assessment by the end of 2016, the Bank’s compliance risk level was rated at “Moderate to High”. The points that underline this assessment, namely as of assessment period on December 31st, 2016, the Bank was considered to not yet fully compy the prevailing provisions, among others, the Indonesia Stock Exchange warning in regard to the number of public shareholders, the Deposit Insurance Agency (LPS) warning related to the letter of statement that had not yet signed by one of the Board of Commissioners. The resignation of an Independent Commissioner of the Banks will have implications for non-fulfillment of the GCG regulations, which is the number of Independent Commissioners should be at least 50% of the total number of the Board of Commissioners. The Bank should fill in the vacant position, in the absence of the Independent Commissioner has also resulted a vacant position of the Board of Commissioners Chairman, which are the Risk Monitoring Committee and the Audit Committee. Namun, untuk memperbaiki nilai kepatuhan Bank, melakukan beberapa tindakan diantaranya yaitu Bank menindaklanjuti pelanggaran BMPK PT. Radi Logam telah melakukan hapus buku per Agustus 2016, tetapi Bank telah yaitu Bank belum melaksanakan RUPS sampai dengan 31 Desember 2016. Bank telah melakukan perbaikan melalui reorganisasi dan memenuhi pengisian beberapa Pejabat Eksekutif pada Triwulan IV-2016, melakukan penyempurnaan kebijakan Internal Control dan Kebijakan Kredit Bank dan meminta Pemegang Saham Pengendali (PSP) melakukan tambahan setoran modal untuk memperkuat permodalan. Selain itu juga, Bank berupaya untuk memenuhi semua ketentuan yang ditentukan oleh regulator, seperti pemenuhan laporan publikasi Koran, laporan RBB dan lain-lain. Selain itu juga Bank telah melakukan paparan public pada tanggal 20 September 2016 yang dihadiri oleh beberapa jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan Jakarta Globe. not executed the GMS until December 31st, 2016. The Bank made improvements through the reorganization and fulfill some of the Executive Officer positions in Quarter IV-2016, made improvements of the Bank’s Internal Control Policy and Credit Policy, and asked the Controlling Shareholder (PSP) to perform additional capital injection to strengthen its capital. Moreover, the Bank put efforts to meet all of the provisions made by the regulator, such as the fulfillment of the published report in newspapers, RBB reports, etc. In addition to that, the Bank organized a press conference on September 20th, 2016 and it was attended by several journalists, among others, Bisnis Indonesia, Kontan, and Jakarta Globe. Fungsi kepatuhan sampai dengan 31 Desember 2016 ini belum berjalan secara baik, karena organisasi, personalia dan budaya kepatuhan yang belum memadai. Untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip berkesinambungan akan terus dikembangkan dan dikuatkan, antara lain dengan peningkatan kualitas pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen Bank serta mengupayakan adanya sinergi antara Satuan Kerja Audit Intern, Divisi Kepatuhan. As of December 31, 2016, the compliance function had not yet well executed, because of inadequate organization, human resources, and compliance culture. To ensure that bank’s business activities had been conducted in accordance with the sustainability principle, it would continuously be developed and strengthened, namely, by improving the understanding quality towards the prevailing regulations, monitoring, and evaluation on the Bank’s approval plan and management policy as well as seeking synergies between the Internal Audit Unit and the Compliance Division. Teknologi Informasi However, in order to improve the Bank’s compliance level, the Bank performed several actions, among others, the Bank addressed the BPMK PT. Radi Logam infringement by executing the write-off as per August 2016, but the Bank had Information Technology Kemajuan teknologi mempunyai kecenderungan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan kemajuan di bidang bisnis perbankan khususnya. Karena, pengembangan teknologi tidak selalu diperuntukkan bagi bisnis perbankan saja, tetapi juga untuk keperluan bisnis lainnya. Namun, perkembangan teknologi bagi bisnis perbankan saat ini maupun yang akan datang sangat penting. The ever advancing Information Technology had the trend to beat the advancing Banking business for the development of Information Technology was not focusing on Banking alone, but also for other businesses. Hence, the advancing Information Technology was proven to play a very important role in Banking. Memerhatikan apa yang sudah dilakukan kalangan perbankan, maka jenis teknologi yang diprioritaskan adalah yang berkaitan dengan kecepatan, akurasi, kepraktisan, dan efisiensi. Pada awalnya teknologi difokuskan untuk kebutuhan bidang keuangan, accounting, dan pelaporan. Hal tersebut pada akhirnya dirasakan tidak memadai lagi ketika produk perbankan yang dipasarkan dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu kecepatan layanan, kemudahan, kepraktisan, dan efisiensi. By further observing on what had been done in banking, the type of technologies being prioritized were those of speed, accuracy, practical, and efficiency. At the beginning, the technology was focused in finance, accounting, and reporting. But, in the further development, it was expanding to Bank products as well where there are demands regarding speed, ease, practical, and efficiency. Bisnis perbankan dan teknologi sudah saling melekat sedemikian rupa. Sehingga, begitu memutuskan menggunakan teknologi untuk pengembangan bisnisnya, maka sepanjang masa tidak bisa tidak selalu tergantung pada teknologi. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa hal strategis yang perlu menjadi perhatian, baik perbankan maupun pihak regulator. Both Banking industry and technology had complemented one another. Consequently, once the implementation of information technlogy had been decided, further development would require an even more sophisticated technology. Therefore, there were strategic matters need to be concerned by both The Bank and The Regulator. Guna mendukung strategi pengembangan bisnis bank serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank sebagai perusahaan penyedia jasa layanan perbankan sangat bergantung pada dukungan teknologi informasi terbaru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah. In order to enforce the business development strategies and to further increase the service quality toward customers, The Bank was ever dependant of the role of information technology in order to be able to give a value added service for the customers. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 126 dalam organisasi Bank, sehingga perlunya partisipasi aktif manajemen dan karyawan sebagai individu agar fungsi ini dapat tercapai dengan efektif. Sehingga adalah suatu keharusan bagi setiap individu menerapkannya yang pada akhirnya pelaksanaan operasional Bank dapat berjalan baik dan memiliki profosionalisme yang tinggi. Fungsi kepatuhan yang ditunjang dengan organisasi, personalia, dan kebijakan kepatuhan yang memadai, secara berkesinambungan akan terus dikembangkan, untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance. Sebagaimana yang tertuang dalam Surat Dewan Komisaris kepada DirekturUtama (tembusan Direktur Kepatuhan) PT Bank of India Indonesia Tbk tanggal 20 Juli 2012 mengenai Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Peran SKAI juga akan lebih ditingkatkan dengan pendekatan/pola pemeriksaan dan pengawasan berdasarkan Risk Based Audit serta ditingkatkannya fungsi internal control. 127 In accordance, to support the operational aspect of The Bank, there were several applications being developed: Interface SKN G2 BI system, this application was developed to support the Bank working system especially in clearing products. On Desember 31, 2016, the application was in the UAT phase; • SLIK BI Report, this application was developed to support the Bank working system, especially in checking debtors data in BI database. On Desember 31, 2016, there was a draft regarding agreement; • MIS Application, which was developed by the Bank’s internal team. this application was developed to support the Bank working system, especially in the fullfillment of Bank’s data. On Desember 31, 2016, the application was still under development. Important Case Permasalahan Hukum / Cases Throughout 2016, there were ten legal issues encountered by the Bank. All of the cases had been settled and had permanent legal force. So far, the encountered legal issues do not significantly affect the Bank’s financial condition. Perdata / Civil Pidana / Criminal 1. Telah selesai Done 2 1 2. Dalam Proses On Progress 6 1 Total 8 2 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Keterangan Description 1. 06 Januari 2016 Denda LHBU bulan September Penalty LHBU on September 2. 13 Januari 2016 Denda LHBU FORM 407 Penalty LHBU FORM 407 3. 25 Januari 2016 Denda Pelaporan LBU Penalty For LBU Report 4. 02 Februari 2016 Denda LBBU Penalty LBBU 6. 11 Februari 2016 Sanksi Keterlambatan Laporan OJK Late submission of OJK Report 7. 20 Maret 2016 Sanksi Keterlambatan RBB Late submission of Business Plan 8. 14 Maret 2016 Denda LBU (Koreksi) Penalty For LBU Report (Corection) 9. 28 April 2016 Denda Koreksi of Line Februari 2016 Penalty Corection offline February 2016 10. 27 Mei 2016 Sanksi Keterlambatan Laporan Late Submission Report 11. 01 Juni 2016 Denda Pelaporan LBU Penalty For LBU Report 12. 14 Juni 2016 Denda Koreksi LBBU Correction in Monthly Report to BI 13. 28 Juni 2016 Denda Pelaporan LBU Penalty For LBU Report 14. 09 Agustus 2016 Denda Pelaporan LHBU Penalty For LHBU Report 15. 10 Agustus 2016 Denda Pelaporan LHBU Penalty For LHBU Report 16. 10 Agustus 2016 Sanksi Keterlambatan Laporan OJK Late submission of OJK Report Tidak menyampaikan Action Plan BMPK No Submitting of Legal Landing Limit Action Plan 17. 16 Agustus 2016 Denda Pelaporan SID JAN 16 Penalty SID Report 18. 19 Agustus 2016 Denda SP 2 A/ PEMEN KET BUR Peringatan Tertulis II Pemenuhan Ketentuan V.3 Peraturan Bursa I-A Penalty of IDX Regulation 19. 19 Agustus 2016 Sanksi Koreksi offline LBBU Perubahan Modal karena Restore Hapus buku Kredit Akhir bulan Juni 2016 pada 12 Juli 2016 Penalty From LBBU Offline Corection Because W/O In the End June 2016 20. 12 Oktober 2016 Denda Atas Laporan SID Terlambat lapor online dan terlambat koreksi offline Delay for submitting SID (Debtor Information System) Report, online & offline correction to Regulator. 21. 31 Oktober 2016 Denda Pelaporan SID Penalty of SID Report Codes of Conduct Whistleblowing System 128 Tanggal Date Kode Etik Bank Sistem Pelaporan Pelanggaran Bank belum menerapkan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) secara terinci, namun untuk menampung keluhan para karyawan, Bank memiliki kotak saran di setiap cabang. Administrative Sanctions • Perkara Penting Sepanjang Tahun 2016 terdapat sepuluh permasalahan hukum yang dihadapi Bank. Dari kasus itu, sebanyak semuanya sudah diselesaikan, dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Sejauh ini, permasalahan hukum yang dihadapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan Bank. Sanksi Administratif Bank had not implemented a whistleblowing system in detail, but to accommodate the complaints of an employees, the Bank allready has a suggestion box in every branch. Penetapan Kode Etik merupakan upaya dari Bank untuk membangun nilai-nilai kepercayaan, profesionalisme, dan integritas serta membangun perilaku disiplin, bertanggungjawab, cepat tanggap, berinisiatif, ahli di bidangnya, mampu bekerjasama, peka dan peduli untuk kebaikan serta tidak menyalahgunakan jabatan yang pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan pemegang saham kepada Bank. Establishment of Codes of Conduct was a concrete effort by The Bank in establishing the values of trust, professionalism and integrity and to build a discipline behavior, responsible, responsive, initiative, experts in their fields, able to work as team, sensitive and care for goodness and not misuse the authority, which in turn was expected to foster the trust of shareholders to the Company. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Sejalan dengan hal itu, untuk mendukung kelancaran operasional Bank maka Bank berupaya mengembangkan beberapa aplikasi diantaranya sebagai berikut : • Interface sistem SKN G2 BI, aplikasi ini dibuat untuk mendukung sistem kerja Bank dalam melayani nasabah terutama pada produk kliring. Pada 31 Desember 2016 aplikasi ini sedang berada pada tahap UAT; • Laporan SLIK BI, aplikasi ini di buat untuk mendukung sistem kerja Bank , terutama untuk pengecekan data debitur pada sistem pencatatan di BI. Pada 31 Desember 2016 progress aplikasi ini sedang dilakukannya draft perjanjian kerjasama; • Aplikasi MIS, aplikasi ini merupakan aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh internal Bank. Aplikasi ini di buat untuk mendukung sistem kerja Bank terutama pada pemenuhan kebutuhan data Bank. Pada 31 Desember 2016 progress aplikasi ini masih sedang tahap pengembangan. 129 Adapun poin-poin pokok yang terkait dengan Kode Etik Perusahaan adalah sebagai berikut: The key points related to the Company’s Codes of Conduct are as follows: Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar. Funds Supply to Related Parties and Large Funds Supply. Mematuhi peraturan internal, peraturan Bank Indonesia, peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku. • Menolak penyuapan dan korupsi; • Menghindari kompromi karena hadiah dan hiburan; • Speak up. • Mencegah pencucian uang dan fraud; • Menghindari benturan kepentingan; • Cepat dan tanggap dalam menangani keluhan pelanggan; • Menjaga kerahasiaan dan perlindungan informasi dan data; • Memperlakukan karyawan dengan adil; • Terbuka dan jujur kepada para regulator; • Senantiasa menjaga sikap dan perilaku. Comply with internal regulations, the regulation from Bank Indonesia, the regulation from The Authority of Financial Services and other applicable legislation. • Reject any form of bribery and corruption; • Refuse to compromise due to gifts and entertainment • Speak up; • Prevent money laundering and fraud; • Avoid conflict of interest; • Fast and responsive in handling customer complaints ; • Safeguard confidentiality and protect any relevant information and data; • Treat employees with fairness; • Be honest to the regulator; • Maintain a good attitude and behavior. Jumlah penyediaan dana kepada keseluruhan per posisi 31 Desember 2016 adalah Rp 1.290 miliar. Dimana total penyediaan dana tersebut terbagi atas penyediaan dana kepada pihak terkait dan Debitur inti. Penyediaan dana kepada pihak terkait diberikan dalam bentuk kredit sebesar Rp 66 miliar dan penempatan pada beberapa Nostro yaitu sebesar Rp 736 Juta. Penyediaan dana untuk Debitur inti sebesar Rp 1.223 miliar yang terbagi atas individu sebesar Rp 298 miliar dan kelompok Rp 925 miliar. As of December 31st, 2016, the funds supply to all amounted to Rp. 1.290 billion. Where the total funds supply was divided into provision of funds to related parties and to the core debtor. Funds supply to related parties was disbursed in the form of loans, amounted to Rp. 66 billion, and the placement in several Nostro accounts, amounted to Rp. 736 million. Funds supply to the core debtor, amounted to Rp. 1.223 billion that was divided to individuals, amounted to Rp. 298 billion and to group, amounted to Rp. 925 billion. ( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 1. Budaya Perusahaan PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Corporate Culture 130 2. Sincere - Ketulusan Menjadi seseorang yang tulus berarti menjadi seseorang yang apa adanya tanpa kepura-puraan. Dengan mempelajari lebih dalam tentang pola pikir dan perasaannya, sesesorang akan dapat menjadi sosok yang apa adanya, yang lebih tulus dalam berinteraksi dengan orang lain. Seseorang senantiasa harus jujur dan tulus dalam bekerja. Sincere Sincerity means being honest and straightforward without any pretense, or deceit. Learning to recognize thoughts and feelings can help you become a more genuine person, which in turn can help you become more sincere in your dealings with others. An individual needs to be honest and sincere to the work deliverables. Teamwork - Kerja Sama Kerja sama tim adalah hal yang penting dalam kegiatan usaha. Hal ini menyangkut kebutuhan saling melengkapi antar satu orang dengan yang lain, dengan memadukan kemampuan masing-masing individu, saling memberikan masukan, lepas dari konflik pribadi antar rekan kerja. Sesorang dengan etos kerja yang baik akan bisa menempatkan diri menjadi sosok yang lebih peka dan pengertian terhadap kebutuhan rekan kerjanya. Teamwork Teamwork is a crucial part of a business, as it is often necessary for colleagues to work well together, trying their best in any circumstance. Teamwork means that people will try to cooperate, using their individual skills and providing constructive feedback, despite any personal conflict between individuals. An individual with strong work ethics will be more sensitive to co-workers’ needs and demands. He would also empathize with them in testing times. Accountable - Terukur Hal ini terkait dengan kewajiban tiap individu dalam pemenuhan kewajibannya secara terukur, untuk kemudian bertanggungjawab dan bersikap terbuka atas hasilnya. Akuntabilitas juga tentunya terkait tanggung jawab terhadap uang ataupun kepercayaan lainnya. Accountable The obligation of an individual to account for its activities, accept responsibility for them, and to disclose the results in a transparent manner. It also includes the responsibility for money or other entrusted property. Responsible - Tanggung Jawab Setiap orang tentunya harus memenuhi semua tanggung jawab yang telah dipercayakan kepadanya. Mulai dari tanggung jawab yang sifatnya sederhana, hingga pada level yang rumit sekalipun. Dengan mencoba mengerti lebih dalam tentang latar belakang dari setiap tanggung jawab yang ada, seseorang akan mampu untuk bisa saling mengerti dan mendukung satu sama lain. Responsible Everyone must live up to their responsibilities. While some of these responsibilities are formal and easy to understand or enforce, others are more difficult to conceive and enact. By understanding workplace responsibilities and working to meet them in all areas, a workforce can keep its members safe and productive. Jumlah Dana Total Funds Kepada Pihak Terkait Affiliated Party a. Kredit Credit b. Penempatan Bank Placement 15 66.494 8 65.758 7 736 Kepada Debitur Inti Core Debtors: a. Individu Individual b. Kelompok Group 15 1.223.014 4 298.367 11 924.647 Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota Dewan Komisaris per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut: Jenis Rasio Type of Ratio Highest and Lowest Salary Ratio Salary is rights of the employees received and expressed in cash as remuneration from the Company to the employees that is stipulated and paid based on working contract, agreement or prevailing Law, including allowance or employees and their families regarding particular job and/or services committed. The highest and lowest monthly salary ratio of employees and Board of Directors and Board of Commissioners members in comparison scale is explained below: Ratio (%) 1. Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Employee Salary Ratio 13.32 2. Rasio Gaji Direktur Tertinggi dan Terendah Highest and Lowes Directors Salary Ratio 3.33 3. Rasio Gaji Komisaris Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Commissioners Salary Ratio 1.00 4. Rasio Gaji Direktur dan Pegawai Tertinggi Highest Directors Salary to Highest Employee Salary Ratio 3.14 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Penyediaan Dana Financing Jumlah / Total Debitur / Debtor 131 Shares Option Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option dalam bentuk ESOP atau MSOP kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif. Shares Option Bank does not have shares option policy and/ or program as ESOP or MSOP for the Board of Commissioners and Board of Directors members or Executives officers. Internal Fraud Selama tahun 2016, Bank tidak mengalami internal fraud. Internal Fraud During 2016, The Bank did not experiance Internal fraud. Transaksi Benturan Kepentingan Bank senantiasa berupaya untuk menghindari adanya transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasonal wajib dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh melangggar/bertentangan dengan peraturan/ ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Transaction with Conflict of Interest Bank is committed to prevent any transaction embedded with conflict of interest. According to Bank’s Operational Policy, entire operational activities have to be carried out by concerning internal control factor upon prudential banking principle and without any violation against prevailing law/regulation. Buyback Saham dan Obligasi Bank Selama 2016, Bank tidak ada buyback saham dan obligasi bank. Bank’s Shares and Bonds Buyback Throughout 2016, there was no Bank’s shares and bonds buyback. 132 For governance outcome associated with the governance process that has not executed optimally, as well as the stagnant rank of the governance structure, then, the output that occurs is still not as what have been expected. The recurrence fines and warnings from the regulator, as well as delays in respond the commitment to regulation. Additional Capital from Right Issue In 2016, Bank had added additional capital from majority shareholder ( Bank of India ) amounted to Rp 500 billion, but The Bank was yet to have a Right Issue in 2016. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Bank kepada lingkungan, selama tahun 2016, Bank telah mengeluarkan dana sebesar Rp 112.127.500 untuk kegiatan sosial kemasyarakatan. Fund Donation for Social Activity As manifestation of social awareness and responsibility of the Bank for the community, the Bank had allocated Rp112.127.500 budget throughout 2016 for social community activities. Hasil Self Assesment Pelaksanaan GCG Secara komposit, pelaksanaan prinsip GCG di PT.Bank of India Indonesia dinilai pada peringkat 3. Hal ini tercermin dari pencapaian atas governance structure, governance process dan governance outcome. GCG Self-Assessment Result Compositely, the GCG principles implementation in PT. Bank of India Indonesia is assessed on rank 3. This is reflected in the achievement of governance structure, governance process, and governance outcome. Perbaikan di bidang Tata Kelola Perusahaan dilakukan dengan upaya untuk melengkapi posisi-posisi manajerial yaitu, Komisaris Utama dan Direktur Utama, juga pejabat eksekutif lainnya seperti Kepala Divisi Manajemen Risiko, Kepala Divisi Treasury, Kepala Divisi Legal, Kepala Divisi Indian Desk serta rekrutmen beberapa pejabat pimpinan cabang/cabang pembantu. Bank juga melakukan rotasi maupun promosi untuk mencegah terjadinya kejenuhan bekerja dan meminimalkan terjadinya human error atau bahkan fraud. Namun demikian, dengan belum adanya pengganti dari salah satu Komisaris Independen yang telah mengundurkan diri sampai dengan periode penilaian, mengakibatkan masih belum membaiknya peringkat governance structure bank. Improvements in the Corporate Governance field was done to complete the managerial positions, namely, Chairman of the Board of Commissioners and President Director, as well as other executives, such as Risk Management Division Head, Treasury Division Head, Legal Division Head, Indian Desk Division Head, and the recruitment of some of the Branches/ Sub-Branches lead officials. The Bank also executed rotations and promotions to prevent burnout at work and minimize human errors, or even fraud. However, by the vacant position of one of the Independent Commissioners, who was resigned, until the period of assessment, resulted in the Bank’s governance structures rank that had not upgraded. Dari sisi governance process juga masih belum terdapat perbaikan yang memadai, lebih-lebih dengan gagalnya RUPSLB yang direncanakan dilakukan pada 27 Oktober 2016 lalu. Selain daripada itu masih dilakukannya rapat komite kredit secara sirkuler, belum berjalannya proses end to end proposal kredit secara baik, terukur dan termonitor, masih lemahnya risk awareness petugas pelaksana operasional, menjadi alasan belum meningkatnya peringkat governance process bank. From the governance process, there are no sufficient improvements, especially with the failure of the EGMS planned on October 27th, 2016. Moreover, the circularly organized credit committee meetings, end to end credit proposals process that had not well executed, measured, and monitored, the weak risk awareness of the operational officers, become the reasons for the Bank’s governance process rank that had not yet upgraded. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Penambahan Modal melalui Right Issue Pada Tahun 2016, Bank telah melakukan penambahan modal yang berasal dari pemegang saham mayoritas ( Bank of India , Mumbai ) sebesar Rp 500 miliar, namun Bank belum melakukan Penawaran Umum Terbatas ditahun 2016. Untuk governance outcome terkait dengan belum berjalannya governance process secara optimal, serta stagnannya peringkat governance structure maka output yang terjadi masih belum seperti yang diharapkan. Masih terjadinya denda-denda maupun teguran dari regulator, juga keterlambatan merespon komitmen kepada regulasi. 133 TANGGUNG JAWAB SOSIAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Pemberian Edukasi Ke Sekolah Educated For Students Pelaksanaan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan ini dilakukan sehubungan dengan rencana bisnis bank 2016 – 2018. Selain itu kegiatan ini merupakan himbauan dari Otoritas Jasa Keuangan yang tertulis dalam peraturan OJK no. 01/ POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 1/SEOJK/07/2014 tentang pelaksanaan edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan/atau masyarakat Pelaksanaan kegiatan ini juga, merupakan bentuk dukungan PT Bank of India Indonesia, Tbk dalam pelaksanaan kegiatan inklusi keuangan oleh lembaga jasa keuangan. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin Bank dalam ikut serta mendukung program – program yang dihimbau oleh Otoritas Jasa Keuangan. PT Bank of India Indonesia, Tbk telah melakukan edukasi, literasi dan inklusi keuangan yaitu memberikan kegiatan edukasi. Edukasi yang kami berikan yaitu, kepada salah satu The implementation of education, literacy and financial inclusion was done in relation to the Bank’s business plan for 2016-2018. Moreover, the activities was a Financial Services Authority’s call that was written in the OJK regulation no. 01/ POJK.07/2013 on the Financial Services Sector Consumer Protection, and in the Financial Services Authority’s Circular Letter No. 1/SEOJK/07/2014 on the education implementation, in improving the financial literacy to the consumers and/or community. The implementation of the activities was also a support of PT Bank of India Indonesia, Tbk in the financial inclusion activities implementation by the financial services institutions. The activities would become the Bank’s regular agenda in supporting the programs that were encouraged by the Financial Services Authority. PT Bank of India Indonesia, Tbk did the education, literacy and financial inclusion by providing some educational activities. The education that was provided, namely, to one of the junior high schools, the Junior High School Sejahtera Bekasi. The educational activities was aimed to equip the students with the knowledge about banking activities as well as Bank’s investment product, so that, the students knew the importance of investing in the bank at an early age. Kegiatan edukasi ini, dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Oktober 2016 pukul 09.00 WIB. Peserta edukasi ini terdiri atas perwakilan dari kelas 8 dan 9 yang berjumlah 62 orang. Acara ini, berlangsung selama kurang lebih selama kurang lebih 4 jam yang melibatkan interaksi antara pemberi materi dari petugas BOII dengan para siswa siswi SMP Sejahtera Bekasi. Selain itu, PT Bank of India Indonesia, Tbk memberikan cenderamata berupa plangkat ucapan terimakasih kepada SMP Sejahtera Bekasi. Berikut dokumentasi dalam kegiatan acara edukasi tersebut : This educational activity, was held on Thursday, October 13th, 2016 at 09:00 AM. The education participants were consisted of representatives from the Grade 8th and 9th which was amounted up to 62 people. The event was held for approximately 4 hours that was involving interaction between the speakers from BOII and the students of the Junior High School Sejahtera Bekasi. Moreover, PT Bank of India Indonesia, Tbk gave a token of appreciation to the Junior High School Sejahtera Bekasi. Herewith the documentation of the educational event: Kegiatan Buka Puasa Bersama & Santunan Anak Yatim Program pelaksanaan CSR tahun 2016 ini dengan mengadakan buka puasa bersama dan bakti sosial dengan seluruh karyawan PT. Bank of India Indonesia se cabang Jakarta dan mengundang anak yatim, dibawah asuhan Yayasan Harapan Robanni sebagai pengelola Graha Yatim & Dhuafa (GRAY). Yayasan ini adalah salah satu unit dari lembaga sosial Yayasan Robbani yang peduli pada kesejahteraan sosial yang mengelola santunan bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa (kurang mampu) yang bertujuan menjadi jembatan dan menjamin semua donasi yang diterima dapat dikelola dan disalurkan kepada yang berhak sesuai dengan harapan para donatur. Iftar Gathering & Charity to the Orphans The CSR Program 2016 was implemented by organizing iftar gathering and charity events with employees of PT. Bank of India Indonesia from all Jakarta branches, and invited the orphans, under the care of Harapan Robanni Foundation as the administrator of Graha Yatim & Dhuafa (GRAY). The foundation was one of the Harapan Robanni Foundation units that cared about social welfare in managing donations for the orphans and the dhuafa (underpriviledged people), aimed as the connector, and guaranteed all donations received could be managed and distributed to those entitled in accordance with the donors’ expectation. Penyerahan Donasi kepada pengurus Yayasan GRAY Sebanyak 20 orang anak yatim sebagai perwakilan panti asuhan dan 2 orang pengurusnya hadir seusia undangan kami. Graha Yatim & Dhuafa tersebut mempunyai 8 asrama yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Kuningan & Cirebon dengan total anak yatim dan dhuafa sebanyak kurang lebih 513 orang. Panti asuhan dan asrama yang kami undang berlokasi di Jl. Cempaka Putih Barat 1B Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Telp : 021-42803629. Di asrama ini menampung sekitar 50 orang yang disantuni. As many as 20 kids represented the orphanage, along with two of their patrons. Graha Yatim & Dhuafa had 8 dormintories spreaded in Jakarta, Bekasi, Kuningan & Cirebon with total of 513 kids. The invited orphanage was located in Jl. Cempaka Putih Barat 1B, Cempaka Putih Barat, Central Jakarta. Telp 02142803629. The dormintory could accomodate up to 50 people in need. Pada acara tersebut Management PT. Bank of India Indonesia,Tbk melalui Bp. Primasura Pandu selaku Direktur Kepatuhan menyerahkan donasi atau sumbangan voucher belanja Carefour senilai Rp. 10,000,000.- (sepuluh juta rupiah) dan telah kami salurkan melalui pengurus nya Bp. Ustadz Ahmad Rivai untuk keperluan sehari-hari. In the event, the PT. Bank of India Indonesia, Tbk Management through Mr. Primasura Pandu as the Compliance Director, donated a Carrefour shopping voucher with value of 10,000,000.IDR (ten million Indonesian Rupiah), and had been disbursed to its manager, Mr. Ustadz Ahmad Rivai for their daily needs. Program Bantuan Pendidikan ( Beasiswa ) Manajemen PT. Bank of India mencanangkan dan telah melaksanakan program reguler beasiswa berupa bantuan pendidikan bagi putra - putri karyawan yang berprestasi selama 2 periode yaitu ajaran Agustus 2015 s/d Juli 2016 dan Agustus 2016 s/d Desember 2017, Sebesar Rp 75.950.000. Regular Scholarship Program The PT. Bank of India Management launched and organized a regular scholarships program in the form of educational assistance for the employees’ children who excelled in the 2 periods which are in August 2015 to July 2016 and August 2016 to December 2017, amounted to Rp. 75,950,000. Kegiatan Donor Darah PT. Bank of India melalui komite welfare telah melaksanakan program bhakti sosial untuk kemanusiaan berupa donor darah. Kegiatan ini telah diselenggarakan 2 kali selama Tahun 2016, yaitu pada bulan Mei dan Bulan September. Blood Donation PT. Bank of India through welfare committee organized a humanitarian charity program, in the form of blood donor. The activity was organized two times during 2016, in May and September. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 136 sekolah menengah pertama, yaitu SMP Sejahtera Bekasi. Kegiatan Edukasi ini bertujuan untuk membekali siswa-siswi dengan pengetahuan mengenai kegiatan perbankan serta produk – produk investasi yang ada di Bank agar siswa siswi mengetahui pentingnya melakukan investasi pada perbankan sejak usia dini. 137 LAMPIRAN ATTACHMENT Pos - Pos (Posts) 2015 Bank (Net Receivables) Bank (Net Receivables) Pos - Pos (Posts) 1. 1.012.597 882.497 208.320 208.320 875.720 679.025 Faktor Penambah Additional Factors - - Pendapatan Komprehensif lainnya Other comprehensive income - - Selisih lebih penjabaran laporan keuangan Excess differences arising from translation of financial statement Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual Potential gain of the increase in the fair value of financial assets available for sale of financial assets available for sale Saldo surplus revaluasi aset tetap Surplus of fixed assets revaluation Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve) Other Disclosed reserves Agio / Disagio Agio / Disagio - - - - 117.070 117.070 - - 478.302 478.302 20.000 20.000 292.773 337.441 - - 500.000 - Lainnya Others - - Faktor Pengurang Deduction factor - - - - - Pendapatan Komprehensif lainnya Other comprehensive income - - - - Selisih lebih penjabaran laporan keuangan Negative differences arising from translation of financial statement - - - - - - 882.497 1.012.597 882.497 208.320 208.320 875.720 679.025 Faktor Penambah Additional Factors - - Pendapatan Komprehensif lainnya Other comprehensive income - - Selisih lebih penjabaran laporan keuangan Excess differences arising from translation of financial statement Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual Potential gain of the increase in the fair value of financial assets available for sale of financial assets available for sale Saldo surplus revaluasi aset tetap Surplus of fixed assets revaluation Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve) Other Disclosed reserves Agio / Disagio Agio / Disagio - - - - 117.070 117.070 - - 478.302 478.302 20.000 20.000 292.773 337.441 - - Laba tahun-berjalan Current year profit 500.000 - Dana setoran modal Funds for paid-in capital Lainnya Others - - Faktor Pengurang Deduction factor - Pendapatan Komprehensif lainnya Other comprehensive income Selisih lebih penjabaran laporan keuangan Negative differences arising from translation of financial statement Modal Disetor Paid -in Capital (net of Treasury Stock) Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves Cadangan umum General reserves Laba tahun-tahun lalu Previous year profit Laba tahun-berjalan Current year profit Dana setoran modal Funds for paid-in capital Modal Disetor Paid -in Capital (net of Treasury Stock) Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves Cadangan umum General reserves Laba tahun-tahun lalu Previous year profit - - - - - - - Disagio Disagio - Disagio Disagio - - - Rugi tahun-tahun lalu Previous year loss - Rugi tahun-tahun lalu Previous year loss (505.002) (44.668) (505.002) (44.668) - (216.337) - (216.337) - - - - (27.423) (12.783) (27.423) (12.783) - - - - Rugi tahun-berjalan Current year loss PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 1. Potensi kerugian dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual Potential losses from the decrease in the fair value of financial assets availablefor sale Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve) Other disclosed reserves Potensi kerugian dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual Potential losses from the decrease in the fair value of financial assets availablefor sale Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve) Other disclosed reserves 140 Bank (Net Receivables) 882.497 Modal Inti (Tier 1) Core Capital Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1) Common Equity Tier 1 (CET 1) 1.012.597 Modal Inti (Tier 1) Core Capital Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1) Common Equity Tier 1 (CET 1) 2015 Bank (Net Receivables) 1.012.597 I. I. 2016 Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif Negative differences in allowance for possible losses and allowance for impairment of earning assets Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book Negative difference in adjustment amounts from fair value of financial assets in trading book PPA aset non produktif yang wajib dibentuk Required allowance for non earning assets Lainnya Others Rugi tahun-berjalan Current year loss Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif Negative differences in allowance for possible losses and allowance for impairment of earning assets Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book Negative difference in adjustment amounts from fair value of financial assets in trading book PPA aset non produktif yang wajib dibentuk Required allowance for non earning assets Lainnya Others PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 141 Pos - Pos (Posts) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO RISK WEIGHTED ASSETS ATMR RISIKO KREDIT CREDIT RISK - WEIGHTED ASSETS ATMR RISIKO PASAR MARKET RISK - WEIGHTED ASSETS ATMR RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK - WEIGHTED ASSETS TOTAL ATMR TOTAL RISK WEIGHTED ASSETS RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO % CAR BASED ON RISK PROFILE (%) RASIO KPMM CAR RATIO Rasio CET 1 (%) CET 1 Ratio (%) Rasio Tier 1 (%) Tier 1 Ratio (%) Rasio Tier 2 (%) Tier 2 Ratio (%) Rasio KPMM CAR Ratio CET 1 UNTUK BUFFER (%) CET 1 FOR BUFFER (%) ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO CAPITAL ALLOCATION FOR CAR BASED ON RISK PROFILE Dari CET1 ( % ) From CET1 ( % ) (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 2015 Bank (Net Receivables) Bank (Net Receivables) - - 2.629.357 3.470.903 - - 363.270 293.713 2.992.627 3.764.616 10% 10% 33,84% 23,44% 33,84% 23,44% 0,66% 0,41% 34,50% 23,85% 23,84% 13,44% 10,00% 10,00% Dari AT1 ( % ) From AT1 ( % ) 0,00% 0,00% Dari Tier 2 ( % ) From Tier 2 ( % ) 0,00% 0,00% Kategori Portfolio Portfolio Category 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables By Region Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 Wilayah 3 Zone 3 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables By Region dst. Outside Total Total Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 Wilayah 3 Zone 3 dst. Outside Total Total 1. Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - - - - - 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities - - - - - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - - - - - - 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 728 - - - 728 - - - - - 5. Kredit Bangun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans 34.254 1.817 4.938 - 41.009 85,606 6,957 - - 92,563 6. Kredit Bangun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans - - - - - - - - - - 7. Kredit Pegawai/Pensiun Employee/Retirement Loans - - - - - - - - - - 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio 94.553 2.238 1.458 - 98.249 115,150 4,387 1,127 - 120,644 9. Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporations 1.807.819 112.596 60.546 - 1.980.691 2,800,239 174,985 95,206 - 3,070,430 94.188 17.704 5.170 - 117.016 138,352 16,896 4,939 - 160,187 10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables 11. Aset Lainnya Other Assets - - - - - - - - - - 12. Eksposur di Unit Usaha Syariah Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - - - - - - - 2.031.542 134.355 72.112 - 2.238.009 3,139,347 203,225 101,272 - 3,443,844 Total Tabel 2.1.a Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Table 2.1.a Net Claims by Region PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%) PERCENTAGE OF BUFFER MANDATORY FILLED BY BANK (%) Capital Conservation Buffer (%) Capital Conservation Buffer (%) Countercyclical Buffer (%) Countercyclical Buffer (%) Capital Surcharge untuk BankSistemik (%) Capital Surcharge for Systemic Bank (%) 2016 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tabel 1.a. Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Triwulan Bank Umum Table 1.a. Statements of Calculation of Capital Adequacy Ratio Commerical Bank 142 143 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Bublik Receivables from Public Sector Entities - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - - 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - - 728 - - 728 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans 498 9.618 16.246 14.647 - 41.009 6. Kredit Bragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans - - - - - - 7. Kredit Pegawai/Pensiun Employee/ Retirement Loans - - - - - - 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio 76.754 14.093 6.207 1.195 - 98.249 Tagihan Kepada Koporasi Receivables from Corporations 1.687.228 148.854 144.879 - - 1.980.961 113.827 2.990 (5.694) 5.939 - 117.062 2016 1. Pertanian, Perubahan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry - - - - - - - 664 324 - - - 2. Perikanan Fishery - - - - - - - 53 - - - - 3. Pertambangan dan Penggalian Mining and excavation - - - - - - - 648 83.815 (7.031) - - 4. Industri Pengolahan Processing industry - - - - - - - 11.324 410.064 26.220 - - 5. Listrik, Gas dan Aair Power, gas and water - - - - - - - - - - - - 6. Konstruksi Construction - - - - - - - 10.828 34.728 - - - 7. Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and retail trading - - - - 3.452 - - 48.828 1.027.338 91.278 - - 8. Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan Minum Provision of accomodation and foods & beverages - - - - - - - 1.479 6.244 - - - 9. Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi Transportation,warehousing and communications - - - - - - - 2.776 66.481 203 - - 10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables 11. Aset Lainnya Other Assets - - - - - - 12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - - - 10. Perantara Keuangan FInancial agency - - - 728 - - - - - - - - 1.878.307 175.555 162.366 21.781 - 2.238.009 11. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real estate, leasing and corporate services - - - - - - - 9.430 186.766 - - - 12. Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Government administration, land business and mandatory social service - - - - - - - - - - - - 13. Jasa Pendidikan Educational services - - - - - - - 934 77.450 34 - - 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and social services - - - - - - - 83 10.551 - - - 15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Societal, sociocultural, entertainment and other individual services - - - - - - - 11.078 74.108 - - - 16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual householdrelated services - - - - - - - 66 - - - - 17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya International and other extrainternational agencies - - - - - - - - - - - - 18. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Non-defined activities - - - - - - - - - - - - 19. Bukan Lapangan Usaha Non-business - - - - - - - - - - - - 20. Lainnya Others - - - - 37.557 - - 58 3.037 6.358 - - Total - - - 728 41.009 - - 98.249 1.980.961 117.062 - - 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables by Remaining Contract Period < 1 Tahun < 1 year >1 Thn s.d. 3 Thn >1 to 3 years >3 Thn s.d. 5 Thn >3 to 5 years > 5 Thn > 5 years Non Kontraktual Non-Contractual Total Total 1. Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Bublik Receivables from Public Sector Entities - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions - - - - - - 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - - - - - - 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans 1,012 9,636 15,826 53,577 - 80,051 6. Kredit Bragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans 2,040 - - - - 2,040 7. Kredit Pegawai/Pensiun Employee/ Retirement Loans - - - - - - 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio 92,736 14,198 17,014 5,095 - 129,043 9. Tagihan Kepada Koporasi Receivables from Corporations 2,364,635 165,320 349,460 66,333 - 2,945,748 3,329 1,390 282 1,890 - 6,891 10. Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Due Receivables 11. Aset Lainnya Other Assets - - - - - - 12. Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada) Exposure in Sharia Business Unit (if any) - - - - - - 2,463,752 190,544 382,582 126,895 - 3,163,773 Total Tabel 2.2.a. Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Table 2.2.a. Net Claims by Remaining Maturity of the Contract PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT - Eksposur di Unit Usaha Syariah Exposure in Sharia Business Unit (if any) - Aset Lainnya OtherAssets - Tagihan yang Telah jatuh Tempo Due Receivables - Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporations - Tagihan Kepada Usaha MIkro, Usaha Kecil &Portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio - Kredit Pegawai/Pensiun Employee/ Retirement Loans Sektor Ekonomi Economi Sector Kredit Bragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans Total Total Kredit Bragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans Non Kontraktual Non-Contractual Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government Kategori Portfolio Portfolio Category PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 > 5 Thn > 5 years 1. Total 144 >3 Thn s.d. 5 Thn >3 to 5 years Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks >1 Thn s.d. 3 Thn >1 to 3 years Tagihan Kepada Bank Pembangun Multilateral Dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions < 1 Tahun < 1 year Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables by Remaining Contract Period Tagihan Kepadda Pemerintah Receivables from Government Kategori Portfolio Portfolio Category 9. (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 145 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Eksposur di Unit Usaha Syariah Exposure in Sharia Business Unit (if any) Aset Lainnya OtherAssets Kategori Portfolio Portfolio Category 1. 2. 2015 1. Pertanian, Perubahan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry - - - - - - - 750 27,366 - - - 2. Perikanan Fishery - - - - - - - 11 8,861 - - - 3. Pertambangan dan Penggalian Mining and excavation - - - - - - - 1,001 192,907 8,190 - - 4. Industri Pengolahan Processing industry - - - - - - - 12,161 937,310 60,629 - - 5. Listrik, Gas dan Aair Power, gas and water - - - - - - - - - - - - 6. Konstruksi Construction - - - - - - - 13,021 50,576 - - - 7. Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and retail trading - - - - - - - 61,314 1,371,216 78,453 - - 8. Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan Minum Provision of accomodation and foods & beverages - - - - - - - 1,801 13,890 9,161 - - 9. Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi Transportation,warehousing and communications - - - - - - - 4,634 93,331 - - - 10. Perantara Keuangan FInancial agency - - - - - - - - - - - 11. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real estate, leasing and corporate services - - - - - - - 10,890 197,805 - - Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Government administration, land business and mandatory social service - 12. PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 - - - - - - - - - Jasa Pendidikan Educational services - - - - - - - 1,210 77,331 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and social services - - - - - - - 183 11,996 15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Societal, sociocultural, entertainment and other individual services - - - - - - - 12,559 79,280 16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual householdrelated services - - - - - - - 1,007 77 17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya International and other extrainternational agencies - - - - - - - - - 18. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Non-defined activities - - - - - - - - 1,391 19. Bukan Lapangan Usaha Non-business - - - - 92,563 - - 122 6,993 Lainnya Others - - - - - - - - - Total - - - - 92,563 - - 120,664 3,070,330 - - - Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 Wilayah 3 Zone 3 Tabel 2.3.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Table 2.3.a Net Claims by Economic Sector – Bank Individually (Unconsolidated) 3,754 160,187 dst. Outside Total Total Wilayah 1 Zone 1 Wilayah 2 Zone 2 Wilayah 3 Zone 3 dst. Outside Total Total - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 260.782 10.099 664 - 271.545 11.315 2.727 73 - 14.115 32.988 23 3.659 - 36.670 10.559 1.112 1.774 - 13.445 - - - - - - - - - - Tagihan Receivables Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables b. Telah Jatuh Tempo b. Due 3. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Individual Impairment Losses Allowance (ILA) 4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif Collective Impairment Losses Allowance (ILA) 5. Tagihan yang Dihapus Buku Receivables Written Off Tabel 2.4.a Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual Table 2.4.a Claims and Reserves by Region – Unconsolidated (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 Uraian Description - CKPN Individual Individual ILA 2015 CKPN Kolektif Collective ILA CKPN Individual Individual ILA CKPN Kolektif Collective ILA Saldo Awal CKPN ILA - Starting Balance - - - - 2.a Pembentukan CKPN Pada Priode Berjalan 2.a. Establishment of ILA in current period - - 2.a Pemulihan CKPN Pada Priode Berjalan 2.b. Recovery of ILA in current period - - - - 2. Pembentukan CKPN Pada Priode Berjalan (Net) Establishment (Recovery) of ILA in current period (Net) 3. CKPN yang digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas Tagihan Pada Priode Berjalan ILA used for writing off receivables in current period 4. Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Priode Berjalan Other Establishment (Recovery) in current period Saldo Akhir CKPN - Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables By Region a. Belum Jatuh Tempo a. Not Due 1. 13. 20. 146 - - 2015 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables By Region - - - - - - - - 132.731 58.601 14,115 13,445 - - 118,616 44,970 129.725 49.278 128,396 44,970 (498.404) 71.209 (9,780) - 507.493 - - 186 - - - - 271.545 36.670 132,731 58,601 Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual Table 2.6.a. Disclosure of Changes in Impairment Reserves – Unconsolidated PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tagihan yang Telah jatuh Tempo Due Receivables 2016 Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporations Tagihan Kepada Usaha MIkro, Usaha Kecil &Portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio Kredit Pegawai/Pensiun Employee/ Retirement Loans Kredit Bragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans Kredit Bragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks Tagihan Kepada Bank Pembangun Multilateral Dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities Sektor Ekonomi Economi Sector Tagihan Kepadda Pemerintah Receivables from Government (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 147 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Sektor Ekonomi Economic Sector Tagihan yang Tagihan Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Penurunan Nilai (CKPN)-Kolektif (CKPN)-Individual (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Tagihan yang Dihapus Buku Sektor Ekonomi Economic Sector Tagihan Receivables 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry - 2. Perikanan Fishery - - - - - - 3. Pertambangan dan Penggalian Mining and excavation - - - 257 2,063 - 4. Industri Pengolahan Processing industry - - - 60,773 36,596 - 5. Listrik, Gas dan Aair Power, gas and water - - - - - - 6. Konstruksi Construction - 7. Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and retail trading - - - 60,026 9,033 - 8. Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan Minum Provision of accomodation and foods & beverages - - - 3,693 943 - Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi Transportation, warehousing and communications - 10. Perantara Keuangan FInancial agency - - - - - - 11. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real estate, leasing and corporate services - - - - 6,133 - 1. 9. 12. Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Government administration, land business and mandatory social service - Jasa Pendidikan Educational services - 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and social services 15. 13. - - - - - - - - 513 - 6,000 - - 773 771 - - - - Pertanian, Perburuan dan Kehutanan Agriculture, hunting and forestry - - - - - - 2. Perikanan Fishery - - - - - - 3. Pertambangan dan Penggalian Mining and excavation - - - 84.786 16 - 4. Industri Pengolahan Processing industry - - - 119.919 8.339 - 5. Listrik, Gas dan Aair Power, gas and water - - - - - - 6. Konstruksi Construction - - - 2 1.496 - 7. Perdagangan Besar dan Eceran Wholesale and retail trading - - - 63.089 14.621 - 8. Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan Minum Provision of accomodation and foods & beverages - - - - 546 - 9. Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi Transportation, warehousing and communications - - - 193 1.062 - 10. Perantara Keuangan FInancial agency - - - - - - 11. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan Real estate, leasing and corporate services - - - - 7.296 - 12. Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Government administration, land business and mandatory social service - - - - - - 13. Jasa Pendidikan Educational services - - - - 233 - 14. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Health and social services - - - - 712 - 15. Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Societal, sociocultural, entertainment and other individual services - - - - 345 - 16. Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual household-related services - - - - - - 17. Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya International and other extrainternational agencies - - - - - - Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Non-defined activities - - - - - - Bukan Lapangan Usaha Non-business - - - - - - Lainnya Others - - - 3.556 2.004 - Total - - - 271.545 36.670 - - - - - - - - - 564 - Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya Societal, sociocultural, entertainment and other individual services - - - - 205 - Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga Individual household-related services - Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya International and other extrainternational agencies - 18. Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya Non-defined activities - - - - - - 18. 19. Bukan Lapangan Usaha Non-business - - - 1,469 1,520 - 19. 20. Lainnya Others - Total - 17. - - - - - 132,731 - 58,601 - - 20. Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Table 2.5.a. Disclosure of Claims and Reserves by Economic Sector – Unconsolidated PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT - - PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual Table 2.5.a. Disclosure of Claims and Reserves by Economic Sector – Unconsolidated - Tagihan yang Dihapus Buku Receivables Written Off 2016 - - Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo Not Due Tempo Due Individual Kolektif Individual Impairment Collective Impairment Losses Allowance (ILA) Losses Allowance (ILA) 1. - 16. Cadangan Kerugian Tagihan yang mengalami penurunan nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)- Penurunan Nilai (CKPN)Impaired Receivables 148 149 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2016 Kategori Portfolio Portfolio Category 1. Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government 2. Tagihan Bersih Net Receivables (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2015 ATMR Sebelum MRK Pre MRK RWA ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Tagihan Bersih Net Receivables 2016 ATMR Sebelum MRK Pre RMK RWA Kategori Portfolio Portfolio Category ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Tagihan Bersih Net Receivables 2015 ATMR Sebelum MRK Pre MRKRWA ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Tagihan Bersih Net Receivables ATMR Sebelum MRK Pre RMK RWA ATMR Setelah MRK Post MRK RWA 1,386,898 - - 1,949,753 - - 1. Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government - - - - - - Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entity - - - 465 93 93 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entity - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Companies - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Companies - - - - - - 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 208,314 42,209 41,845 83,504 20,452 20,452 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks - - - - - - 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans 41,009 14,353 13,595 92,560 32,397 30,486 5. Kredit Beragun Rumah Tinggal Residential Property Collateralized Loans - - - - - - 6. Kredit Beragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans - - - - - - 6. Kredit Beragun Properti Komersial Commercial Property Collateralized Loans - - - - - - 7. Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans - - - - - - 7. Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/ Retirement Loans - - - - - - 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Receivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios 98,265 71,699 71,591 120,658 90,494 87,100 8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Receivables from Micro Businesses, Small Businesses and Retail Portfolios - - - 4 3 3 9. Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporation 2,015,235 1,015,235 1,857,355 3,273,243 3,273,243 2,627,995 9. Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporation 26,023 26,023 16,284 166,999 166,999 12,419 10. - - - - - - 26,023 26,023 16,284 167,003 167,002 12,422 10. Tagihan yang telah Jatuh Tempo Due Receivables 117,663 173,315 161,509 147,352 219,151 219,151 11. Aset Lainnya Other Assets 381,477 - 467,077 380,808 - 470,730 TOTAL Tagihan yang telah Jatuh Tempo Due Receivables TOTAL 4,248,861 1,316,811 2,612,972 6,048,343 3,635,830 3,456,007 Tabel 6.1.2. Pengungkapan Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Table 6.1.2. Disclosure of Liability Commitment/Contingency Exposure on Administrative Account Transactions Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/ Perhitungan ATMR Resiko kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual. Table 6.1.1. Disclosure of Exposure to Commitment/ Contingencies Liabilities in Administrative Account Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah) (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Kategori Portfolio Portfolio Category ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Tagihan Bersih Net Receivables ATMR Sebelum MRK Pre RMK RWA - - - - - - 2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entity - - - - - - 3. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Banks and International Companies - - - - - - 4. Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks 138 28, 28 998 200 200 5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portfolio Ritel Receivables from Microbusiness, Small Business, and Retail Portfolio - - - 55 41 41 Tagihan Kepada Koprasi Receivables from Corporations 2016 ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government TOTAL PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 ATMR Sebelum MRK Pre MRK RWA 1. 6. 150 Tagihan Bersih Net Receivables (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) 2015 Jenis Transaksi Portfolio Category 1. 2. 73 73 73 2,233 2,233 2,233 211 101 101 3,286 2,474 2,474 Tabel 6.1.3. Eksposur yang menimbukan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Table 6.1.3. Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Counterparty Failure (Counterparty Credit Risk) Nilai Eksposur Net Receivables 2015 Faktor Pengurang Modal Pre MRK RWA ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Nilai Eksposur Net Receivables Faktor Pengurang Modal Pre RMK RWA ATMR Setelah MRK Post MRK RWA Delivery versus payment - - - - - - a. Beban Modal 8% (5 - 15 hari) Capital Charge 8% ( 5-15 days) - - - - - - b. Beban Modal 50% (16 - 30 hari) Capital Charge 50% (16-30 days) - - - - - - c. Beban Modal 75% (31 - 45 hari) Capital Charge 75% (31-45 days - - - - - - d. Beban Modal 100% (Lebih dari 45 hari) Capital Changed 100% - - - - - - Non-delivery versus payment Residential Property Collateralized Loans - - - - - - TOTAL - - - - - - Tabel 6.1.4. Eksposur yang menimbukan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Table 6.1.4. Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Settlement Failure (Settlement Risk) PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT 2016 151 2016 Jenis Transaksi Transaction Type Faktor Pengurang Modal Reduction factors 2015 ATMR RWA Faktor Pengurang Modal Reduction factors 2016 1. Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan Support Credit Facilities that meet the requirements - - - - 2. Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan Support Credit Facilities that do not meet the requirements - - - - Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Liquidity Facilities that meet the requirements - - - - Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan Liquidity Facilities that do not meet the requirements - - - - Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Stock that meet the requirements - - - - Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan Purchase of Asset-Backed Stock that do not meet the requirements - - - - 3. 4. 5. 6. 7. Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercapai dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi Bank umum Securitization exposure not covered by Bank Indonesia regulations on the application of prudential principles to asset securitization by commercial banks - - - - - - - - 1. 2,629,357 3,470,903 - - Tabel 6.1.6 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.6. Disclosure of Total Measurement of Credit Risk Pendekatan yang Digunakan Approach Used Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach 2016 Pendapatan Bruto Rata-rata 3 Tahun Terakhir Gross Revenue (Last 3 Years’ Average) 193,744,00 Beban Modal Capital Expenses 29,061,60 2015 ATMR RWA 363,270 Pendapatan Bruto Rata-rata 3 Tahun Terakhir Gross Revenue (Last 3 Years’ Average) 156,647.00 Beban Modal Capital Expenses 23,497.05 ATMR RWA 293,713 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitip Risiko Oprasional Table 8.1.a. Operational Risk Quantitative Disclosure PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table 6.1.5. Disclosure of Securitization Exposure Total ATMR Risiko Kredit Total RWA of Credit Risks Total Faktor Pengurangan Modal Total Capital Reduction Factors 1. TOTAL 2015 ATMR RWA 152 153 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Jauh Tempo *) Pos - Pos Portfolio Category A. > 3 Bulan s.d 6 Bulan > 3 Months s.d 6 monts > 6 Bulan s.d 12 Bulan > 6 Months s.d 12 Months > 12 Bulan > 12 Months 8.736.913.370,00 - - - - - - 1.386.898.161.398,79 353.725.120.452,72 - 350.000.000.000,00 383.173.040.946,07 - 300.000.000.000,00 - 58.677.319.227,89 895.525,00 - 58.676.423.702,89 221.317.257.159,29 - - 8.401.254.705,69 64.120.797.841,30 795.204.612,30 20.000.000.000,00 128.000.000.000,00 2.500.562.612.061,51 113.113.415.777,05 268.960.246.276,07 648.742.171.852,47 345.384.590.364,09 347.591.079.712,53 270.821.837.952,01 505.949.270.127,29 33.614.436.610,22 17.917.411,00 - 9.077.650.236,43 24.518.868.962,79 - - - 7. Lain-lain Others 271.521.603.415,02 1.247.377.807,20 9.412.500,00 68.987.456.157,73 4.380.064.309,80 36.213.603.573,38 147.547.772.531,63 13.135.916.535,28 Total Aset 15 Kewajiban Liabilities 4.481.328.303.242,72 476.841.640.342,97 268.969.658.776,07 1.143.884.956.655,21 821.577.362.424,05 384.599.887.898,21 738.369.610.483,64 647.085.186.662,57 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds 3.023.224.858.960,51 528.567.484.996,19 91.219.331.345,04 861.888.486.398,75 1.097.355.893.353,57 323.334.873.932,06 120.858.788.934,93 - - - - - - - - - 111.117.902.985,07 6.731.644.680,00 - 45.417.500.000,00 15.735.256.088,50 42.483.502.216,57 750.000.000,00 - 4. Surat yang Berharga yang Diterbitkan Securities issued - - - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima Loans received - - - - - - - - 6. Kewajiban Lainnya Other liabilities 33.617.016.596,22 22.790.220,00 - 9.076.851.923,43 24.517.374.452,79 - - - 7. Lain-lain Others 34.074.904.308,80 1.916.547.036,05 3.225.029.625,98 17.723.821.783,18 5.682.442.813,69 2.230.791.052,45 1.227.655.644,91 2.068.211.902,63 4. Surat Berharga **) Securities 5. Kredit Yang Diberikan Loans disbursed 6. Tagihan Lainnya Other receivables 2. Kewajiban Kepada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia 3. Kewajiban Kepada Bank Lain Liabilities to other banks - - - - Total Kewajiban 3.202.034.682.850,60 537.238.466.932,24 94.444.360.971,01 934.106.660.105,35 1.143.290.966.708,54 368.049.167.201,07 122.836.444.579,84 2.068.211.902,63 Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet 1.279.293.620.392,12 (60.396.826.589,27) 174.525.297.805,06 209.778.296.549,86 (321.713.604.284,50) 16.550.720.697,14 615.533.165.903,80 645.016.974.759,94 1. Komitmen Commitment 85.461.779.873,47 1.347.250.000,00 - 25.636.199.571,88 49.035.907.461,54 2.579.418.979,40 6.863.003.860,65 - 2. Kontijensi *****) Contingencies 45.217.286.716,41 - - 4.936.313.138,98 99.392.824,77 16.297.129.959,93 12.615.554.938,53 11.268.895.854,20 130.679.066.589,88 1.347.250.000,00 - 30.572.512.710,86 49.135.300.286,31 18.876.548.939,33 19.478.558.799,18 11.268.895.854,20 462.271.065.724,07 11.455.633.315,30 2.096.912.793,50 151.375.855.175,01 141.886.693.574,89 104.279.683.962,96 50.153.710.493,14 1.022.576.409,27 50.822.872.431,00 30.555.462.941,00 266.138.860,00 1.563.247.400,00 - 14.542.636.880,00 3.895.386.350,00 - 513.093.938.155,07 42.011.096.256,30 2.363.051.653,50 152.939.102.575,01 141.886.693.574,89 118.822.320.842,96 54.049.096.843,14 1.022.576.409,27 (382.414.871.565,19) (40.663.846.256,30) (2.363.051.653,50) (122.366.589.864,15) (92.751.393.288,58) (99.945.771.903,63) (34.570.538.043,96) 10.246.319.444,93 896.878.748.826,93 (101.060.672.845,57) 172.162.246.151,56 87.411.706.685,71 (414.464.997.573,08) (83.395.051.206,49) 580.962.627.859,84 655.263.294.204,87 896.878.748.826,93 (101.060.672.845,57) 71.101.573.306,00 158.513.279.991,71 (255.951.717.581,37) (339.346.768.787,86) 241.615.859.071,98 896.879.153.276,85 II. REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables Total Tagihan Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi ******) Contingencies Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 > 1 Bulan s.d 3 Bulan > 1 Month s.d 3 months 8.736.913.370,00 3. Penempatan pada bank lain Placements with Other Banks 154 > 2 Minggu s.d 1 Bulan > 2 Weeks s.d 1 month Aset Assets 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia B. > 1 Minggu s.d 2 Minggu > 1 week s.d 2 Weeks 2016 2015 NARACA 1. Kas Cash B. s.d 1 Minggu s.d 1 Week Selisih Tagihan dan Kewajiban Dalam Rekening Difference between Receivables and Liabilities in the Administrative Account Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Amount of [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cumulative Amount PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT I. Saldo Balance 155 (Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah) Jauh Tempo *) Pos - Pos Portfolio Category A. > 3 Bulan s.d 6 Bulan > 3 Months s.d 6 monts > 6 Bulan s.d 12 Bulan > 6 Months s.d 12 Months > 12 Bulan > 12 Months 14.459.865.000,00 - - - - - - 1.949.752.917.078,18 488.904.175.851,41 - 400.000.000.000,00 405.000.000.000,00 500.848.741.226,77 155.000.000.000,00 - 84.234.283.986,77 12.646.731,57 - 84.221.637.255,20 129.984.464.421,19 - - 13.250.918.166,55 95.219.187.222,00 3.631.303.699,80 17.451.506.816,00 431.548.516,84 3.592.787.460.232,01 63.676.418.341,69 260.056.011.975,32 636.263.257.564,46 471.419.947.227,70 483.154.830.669,87 1.018.292.823.140,94 659.924.171.312,03 6. Tagihan Lainnya Other receivables 101.539.238.718,60 23.717.349,00 277.438.296,00 36.432.438.263,85 24.400.153.347,35 40.405.491.462,40 - - 7. Lain-lain Others 282.555.480.105,40 1.032.358.199,30 5.357.000,00 62.628.786.084,79 4.227.997.024,88 36.275.430.609,27 147.116.260.919,63 31.269.290.267,53 Total Aset 15 Kewajiban Liabilities 6.155.313.709.542,15 568.109.181.472,97 260.338.807.271,32 1.232.797.037.334,85 1.000.267.284.821,93 1.064.315.797.668,11 1.337.860.590.876,57 691.625.010.096,40 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds 4.378.123.136.999,07 654.090.956.239,85 153.688.708.402,88 1.438.705.133.352,47 1.275.688.843.390,09 589.921.231.970,44 252.744.763.643,34 13.283.500.000,00 - - - - - - - - 442.826.224.803,54 86.052.082.143,99 70.425.000.000,00 192.990.000.000,00 39.946.212.955,70 53.412.929.703,85 - - 4. Surat yang Berharga yang Diterbitkan Securities issued - - - - - - - - 5. Pinjaman yang diterima Loans received - - - - 15.735.256.088,50 - - - 101.456.947.729,60 17.383.409,00 267.922.364,00 36.432.438.263,85 24.336.168.618,35 40.403.035.074,40 - - 38.131.812.314,88 3.083.739.516,09 6.303.213.797,80 13.127.462.588,18 8.552.303.497,06 3.847.301.811,59 2.768.632.667,10 449.158.437,06 4. Surat Berharga **) Securities 5. Kredit Yang Diberikan Loans disbursed 2. Kewajiban Kepada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia 3. Kewajiban Kepada Bank Lain Liabilities to other banks 6. Kewajiban Lainnya Other liabilities 7. Lain-lain Others PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 > 1 Bulan s.d 3 Bulan > 1 Month s.d 3 months 14.459.865.000,00 3. Penempatan pada bank lain Placements with Other Banks 156 > 2 Minggu s.d 1 Bulan > 2 Weeks s.d 1 month Aset Assets 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia - - - - Total Kewajiban 4.960.538.121.847,09 743.244.161.308,93 230.684.844.564,68 1.681.255.034.204,50 1.348.523.528.461,20 687.584.498.560,28 255.513.396.310,44 13.732.658.437,06 Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet 1.279.293.620.392,12 (175.134.979.835,96) 29.653.962.706,64 (448.457.996.869,65) (348.256.243.639,27) 376.731.299.107,83 1.082.347.194.566,13 677.892.351.659,34 1. Komitmen Commitment 147.761.198.424,89 4.631.256.373,60 19.988.250.000,00 12.318.497.662,80 86.786.274.548,59 23.358.451.501,55 678.468.338,35 - 2. Kontijensi *****) Contingencies 318.852.121.078,29 - - 3.695.841.918,58 236.477.225.499,98 69.219.107.075,22 8.324.110.959,03 1.135.835.625,48 Total Tagihan Rekening Administratif 466.613.319.503,18 4.631.256.373,60 19.988.250.000,00 16.014.339.581,38 323.263.500.048,57 92.577.558.576,77 9.002.579.297,38 1.135.835.625,48 1. Komitmen Commitment 697.413.819.616,57 5.428.614.195,03 24.853.858.403,08 99.010.466.641,75 259.911.281.872,33 153.216.631.630,16 154.928.336.315,27 64.630.558,95 2. Kontijensi ******) Contingencies 331.499.985.475,00 18.624.760.551,00 3.650.537.144,00 2.490.004.867,00 232.821.412.913,00 66.992.270.000,00 6.921.000.000,00 - Total Kewajiban Rekening Administratif Total Administrative Account Liabilities 1.028.913.805.091,57 24.053.374.746,03 28.504.395.547,08 101.500.471.508,75 492.732.694.785,33 220.208.901.630,16 161.849.336.315,27 64.630.558,95 Selisih Tagihan dan Kewajiban Dalam Rekening Difference between Receivables and Liabilities in the Administrative Account (562.300.485.588,39) (19.422.118.372,43) (8.516.145.547,08) (85.486.131.927,37) (169.469.194.736,76) (127.631.343.053,39) (152.846.757.017,89) 1.071.205.066,53 Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Amount of [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 632.475.102.106,67 (194.557.098.208,39) 21.137.817.159,56 (533.944.128.797,02) (517.725.438.376,03) 249.099.956.054,44 929.500.437.548,24 678.963.556.725,87 Selisih Kumulatif Cumulative Amount 632.475.102.106,67 (194.557.098.208,39) (173.419.281.048,83) (707.363.409.845,85) (1.225.088.848.221,88) (975.988.892.167,44) (46.488.454.619,20) 632.475.102.106,67 II. REKENING ADMINISTRATIF ADMINISTRATIVE ACCOUNT A. Tagihan Rekening Administratif Administrative Account Receivables B. > 1 Minggu s.d 2 Minggu > 1 week s.d 2 Weeks 2015 2015 NARACA 1. Kas Cash B. s.d 1 Minggu s.d 1 Week Kewajiban Rekening Administratif Administrative Account Liabilities PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT I. Saldo Balance 157 2016 Jenis Risiko (Risk Profiles) 1. 2. Bank (Net Receivables) 2015 Konsolidasi (Pre MRK RWA) Bank (Post MRK RWA) 2016 Berdasarkan Pendidikan (Education Level) Konsolidasi (Net Receivables) Jumlah (Total) 2015 Persentase (Percentage) Jumlah (Total) Persentase (Percentage) Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk - - - - 1. S2 Master Degree - - 6 1,89 a. Risiko Spesifik Specific Risk - - - - 2. S1 Bachelor Degree - - 180 56,78 b. Risiko Umum General Risk - - - - 3. - - 35 11,04 - - - - D1,D2,D3 Diploma 4. - 85 26,81 - - - SLTA High School - - 5. - - 11 3,47 - - - - SMP & SD Junior High School & Elementary Total - - 317 100 - - - - - - - - Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 3. Risiko Ekuitas*) Equity Risk 4. Risiko Komoditas*) Commodity Risk 5. Risiko Option Option Risk Total Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 2016 dan 2015 Table of Employees Profile by Education Level in 2016 and 2015 Untuk Bank Yang Memiliki Anak Yang Memiliki Eksposur Risiko Dimaksud For Bank Consolidated with Subsidiaries with Referred Risk Exposure 2016 Berdasarkan Usia (Age Group) 2016 Jenis Risiko (Risk Profiles) Jumlah (Total) 2015 Persentase (Percentage) Jumlah (Total) Persentase (Percentage) 2015 Var Rata-Rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Priode Var Rata-Rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Priode (Net Receivables) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Post MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) 1. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk - - - - - - - 2. Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk - - - - - - - 3. Risiko Option Option Risk - - - - - - - Total - - - - - - - 1. < 30 - - 57 17,98 2. 31 - 40 - - 95 29,97 3. 41 - 60 - - 165 52,05 4. > 60 - - 0 - Total - - 317 100 Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia 2016 dan 2015 Table of Employees Profile by Age in 2016 and 2015 2016 Jabatan (Position) Jumlah (Total) 2015 Persentase (Percentage) Jumlah (Total) Persentase (Percentage) 1. Direksi Directors - - 4 1,26 2. Manajer Managers - - 17 5,36 3. Supervisor Supervisors - - 44 13,88 4. Staff Staffs - - 188 59,31 5. Non-Staf Non-Staffs - - 64 20,19 Total - - 317 100 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk 2016 ANNUAL REPORT Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan 2016 dan 2015 Table of Employees Profile by Position Level in 2016 and 2015 158 159 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk STATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITY FOR THE 2016 ANNUAL REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. We hereby state that all information contained herein has been fully disclosed in this 2016 Annual Report of PT Bank of India Indonesia Tbk and we are solely responsible for the accuracy of the content. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. The Declaration has been made truthfully. Jakarta, April 2017 Jakarta, April 2017 DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan Prakash Rupchand Chugani Komisaris Commissioner Handadjaja Sulaiman Komisaris Independen Independent Commissioner Presiden Komisaris President Commissioner DIREKSI BOARD OF DIRECTORS Sindbad RIJADI Hardjodipuro Presiden Direktur President Director Ferry Koswara Direktur Operasional Operational Director Primasura Pandu Dwipanata Direktur Kepatuhan Compliance Director Prashant Thapliyal Direktur Kredit & International Banking Director of Credit & International Banking Catatan. Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen telah mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 30 Mei 2016, dan telah di setujui dalam Rapat Komisaris tanggal 16 September 2016, saat ini menunggu hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat. Notes. Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner had tendered his resignation letter on September, 16 2016 and would be ratified in the next General Meeting of Shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk. Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama telah berakhir masa tugasnya dan kembali ke kantor Bank of India, Mumbai pada 11 Januari 2017, dan akan di sahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat. The tenure of assignment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director has already ended and he was already repatriated to Bank of India, Mumbai on Januari, 11 2017. The demitted will be ratified in the next General Meeting of Shareholder. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 / AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 DAN / AND LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. DAFTAR ISI PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENTS LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS 1. Laporan Posisi Keuangan 1 1. Statements of Financial Position 2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3 2. Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income 3. Laporan Perubahan Ekuitas 5 3. Statements of Changes in Equity 4. Laporan Arus Kas 6 4. Statements of Cash Flows 5. Catatan atas Laporan Keuangan 8 4 5. Notes to Financial Statements 6 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ASSETS 2d,2f,4,34,38 2d,2f,2g 5,34,38 8,736,913,370 13,519,538,000 234,751,556,085 409,940,362,071 2d,2e,2f,2g,2n 6,28,32,34,38 735,964,706 57,941,354,522 5,096,716,683 78,564,895,946 (147,876,955) Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Efek-efek - bersih Tagihan derivatif Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan Aset tetap - bersih Aset takberwujud Dikurangi: Amortisasi Aset takberwujud - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET 58,529,442,273 2f,2h,7,38 2d,2f,2i,2n,8,28,34,38 118,973,564,367 1,254,490,298,105 (72,336,324,434) 2d,2f,2j,9,38 2d,2e,2f,2k 10,32,33,34,38 2q,14 2x,19d 2d,2f,2p,2r 15,34,38 83,504,546,416 78,963,813,780 1,590,833,205,647 (22,101,331,933) 1,182,153,973,671 29,086,425 1,568,731,873,714 1,672,704,977 65,757,882,389 2,434,404,729,672 192,929,084,207 3,399,858,376,025 (308,214,862,425) 2d,2f,2l 11,34,38 2o,12 2m,13 (157,066,213) (191,332,047,488) Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank s Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses Current accounts with other bank s - net Placements with Bank Indonesia and other bank s Mark etable securities Less: Allowance for impairment losses Mark etable Securities - net Derivative receivables Loans Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses 2,191,947,749,636 33,585,350,185 3,401,455,412,744 99,866,533,741 Loans - net Acceptance receivables 3,216,187,615 163,180,724,673 3,035,352,801 162,263,041,838 (21,259,275,660) (17,429,351,641) Prepayments Fixed assets Less: Accumulated depreciation 141,921,449,013 7,277,315,587 (4,476,133,741) 144,833,690,197 7,027,878,087 (2,180,320,373) Fixed assets - net Intangible assets Less: Amortization 2,801,181,846 68,642,299,894 4,847,557,714 - Intangible assets - net Deferred tax assets - net 260,784,795,519 277,111,394,584 Other assets 4,306,073,549,899 6,087,482,780,739 TOTAL ASSETS Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 1 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan / Notes 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Utang pajak Pendapatan diterima dimuka Liabilitas imbalan pasca masa kerja Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas lain-lain LIABILITIES AND EQUITY 2d,2f,2s,2z,16,34,38 2d,2e,2f,2t 17,32,33,34,38 2d,2e,2f,2u 18,32,34,38 2d,2f,2j,9,34,38 2d,2f,2l,11,34,38 2x,19a 2v 2y,20 2x,19d 2d,2f,2v 21,34,38 JUMLAH LIABILITAS 3,228,712,059 9,576,669,338 31,048,415,388 2,992,176,443,572 278,144,135,429 4,099,979,001,570 3,023,224,858,960 4,378,123,136,999 98,641,789,986 12,476,112,999 418,508,662,132 24,317,562,672 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 3,522,954,897 688,005,946 442,826,224,804 1,590,413,989 99,866,533,741 6,188,184,776 2,197,231,714 8,039,576,114 - 4,465,116,018 1,806,149,085 JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS Total deposits from customers Deposits from other bank s Related parties Third parties Total deposits from other bank s Derivative liabilities Acceptance payables Taxes payable Unearned income Obligation for postemployment benefits Deferred tax liabilities 14,418,515,963 25,955,067,583 Other liabilities 3,197,857,543,519 4,972,594,728,047 TOTAL LIABILITIES EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar 3.450.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.041.600.000 lembar saham Uang muka setoran modal Tambahan modal disetor Surplus revaluasi aset tetap - bersih Laba belum direalisasi atas pemilikan efek tersedia untuk dijual Pengukuran kembali atas program imbalan pasti - bersih Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya LIABILITIES Obligation due immediately Deposits from customers Related parties Third parties EQUITY Capital stock Rp 200 par value per share Authorized capital 3,450,000,000 shares 22 23 24 208,320,000,000 500,000,000,000 478,301,320,814 208,320,000,000 478,301,320,814 2m,13 117,070,216,228 117,070,216,228 - 451,506,817 2i,8 2y,20 (3,246,066,340) 20,000,000,000 (212,229,464,322) 1,108,216,006,380 4,306,073,549,899 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. (2,027,549,893) 20,000,000,000 292,772,558,726 Issued and fully paid in 1,041,600,000 shares Advance payment of capital Additional paid in capital Surplus on revaluation of fixed assets - net Unrealized gain on available for sale securities Remeasurement of defined benefit plan - net Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated 1,114,888,052,692 TOTAL EQUITY 6,087,482,780,739 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 2 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan / Notes PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Bunga Provisi dan komisi 2e,2v,26,32,33 2w Total pendapatan bunga Beban bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan 2e,2v,27,32,33 Jumlah beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit - bersih Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya 2016 2015 406,669,396,636 1,422,652,097 552,414,395,187 1,521,204,470 OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest earned Fees and commissions 408,092,048,733 553,935,599,657 Total interest income (240,470,691,104) (355,160,899,253) (7,332,785,551) (9,116,124,916) Interest expenses Interest incurred Premium on deposit guarantees program (247,803,476,655) (364,277,024,169) Total interest expenses 160,288,572,078 189,658,575,488 7,915,818,780 13,460,480,998 1,306,967,259 768,657,737 10,687,119,483 1,028,660,029 Interest income - net Other operating income Fees and commissions not related to loans - net Gain on foreign exchange - net Others 9,991,443,776 25,176,260,510 Total other operating income 2n,6,8,10,13 15,28 (678,723,632,333) (197,497,235,808) Provision of allowance for impairment losses on financial assets 2y,20,29 2m,2q,13,14,30 (34,101,703,491) (31,447,899,213) (36,126,734,284) (26,955,597,434) Other operating expenses Personnel and benefits General and administrative (65,549,602,704) (63,082,331,718) Total other operating expenses Beban operasional lainnya - bersih (734,281,791,261) (235,403,307,016) Other operating expenses - net RUGI OPERASI - BERSIH (573,993,219,183) (45,744,731,528) Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Beban operasional lainnya Tenaga kerja dan tunjangan Umum dan administrasi Jumlah beban operasional lainnya PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Laba penjualan aset tetap - bersih Lainnya - bersih 2m,13 BEBAN NON OPERASIONAL - BERSIH RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN OPERATING LOSS - NET 686,572,698 (1,737,653,393) 116,400,000 (1,972,900,322) NON-OPERATING INCOME AND EXPENSE Gain on sale of fixed assets - net Others - net (1,051,080,695) (1,856,500,322) NON OPERATING EXPENSES - NET (575,044,299,878) (47,601,231,850) LOSS BEFORE INCOME TAX 70,042,276,830 2,933,188,355 (505,002,023,048) (44,668,043,495) 2x,19b Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. INCOME TAX BENEFIT Current Deferred NET LOSS FOR THE YEAR See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 3 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan / Notes 2016 2015 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss: Surplus revaluasi aset tetap Pengukuran kembali atas program imbalan pasti Pajak atas penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (1,624,688,596) 406,172,149 126,612,660,054 3,373,037,393 (10,385,703,174) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Items that will be reclassified to profit or loss: Kerugian neto yang belum direalisasi atas perubahan nilai efek-efek yang tersedia untuk dijual (451,506,817) JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK (1,670,023,264) JUMLAH PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN RUGI PER SAHAM DASAR Surplus on revaluation of fixed assets Remeasurement of defined benefit plan Income tax relating to items that will not be reclassified to profit or loss (506,672,046,312) 2aa,31 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. (485) (412,531,179) Unrealized net loss on changes in value of available-for-sale securities 119,187,463,094 TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR AFTER TAX 74,519,419,599 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR (43) BASIC LOSS PER SHARE See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 4 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Saldo laba/Retained earnings Saldo per 31 Desember 2014 Penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas II-bersih Modal ditempatkan dan disetor penuh/Shares capital issued and fully paid Uang muka setoran modal/Advance payment of capital Tambahan modal disetor/ Additional paidin capital Surplus revaluasi aset tetapbersih/Surplus on revaluation of fixed assets-net Laba (rugi) belum direalisasi atas efek tersedia untuk dijual/Unrealized gain (loss) on available-for-sale securities Pengukuran kembali atas pemilikan program imbalan pasti bersih/Remeasurement of defined benefit plan net Ditentukan penggunaannya/ Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya/ Unappropriated 173,600,000,000 - 28,902,005,054 - 864,037,996 (4,557,327,938) 18,000,000,000 339,440,602,221 34,720,000,000 - 449,399,315,760 - - - - Penyisihan cadangan umum - - - - - - 2,000,000,000 (2,000,000,000) Rugi tahun berjalan - - - - - - - (44,668,043,495) Penghasilan komprehensif lain - - - 117,070,216,228 (412,531,179) 2,529,778,045 Saldo per 31 Desember 2015 208,320,000,000 - 478,301,320,814 117,070,216,228 451,506,817 (2,027,549,893) Uang muka setoran modal (Catatan 23) - 500,000,000,000 - - - Rugi tahun berjalan - - - - Rugi komprehensif lain - - - - 208,320,000,000 500,000,000,000 478,301,320,814 117,070,216,228 Saldo per 31 Desember 2016 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. (451,506,817) - - Jumlah ekuitas/Total equity 556,249,317,333 Balance as of December 31, 2014 484,119,315,760 Issuance of new shares through limited offering II-net - Appropriation of general reserve (44,668,043,495) Net loss for the year - - 119,187,463,094 Other comprehensive income 20,000,000,000 292,772,558,726 1,114,888,052,692 Balance as of December 31, 2015 - - - 500,000,000,000 Advance payment of capital (Note 23) - - (1,218,516,447) - (3,246,066,340) 20,000,000,000 (505,002,023,048) (212,229,464,322) (505,002,023,048) Net loss for the year (1,670,023,264) Other comprehensive loss 1,108,216,006,380 Balance as of December 31, 2016 See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 5 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Penerimaan operasional lainnya Pembayaran bunga, provisi dan komisi Pembayaran beban tenaga kerja dan tunjangan Pembayaran beban umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan Beban non-operasional Pembayaran beban pajak Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi Perubahan dalam aset operasi: Kredit Aset lain-lain Perubahan dalam liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan Liabilitas lain-lain Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki hingga jatuh tempo Hasil dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap dan aset takberwujud Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan) untuk Aktivitas Investasi (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2015 402,122,585,180 8,684,476,517 544,468,452,386 19,974,496,604 (248,104,038,657) (361,435,272,145) (34,101,703,491) (50,874,043,802) (23,286,028,272) (1,737,653,392) (2,665,229,881) (24,818,649,330) (1,971,535,381) (28,104,774,789) 100,912,408,004 97,238,673,543 584,668,954,729 20,871,707,823 (435,360,510,061) (154,955,625,794) PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Personnel expenses paid General, administrative, repairs and maintenance expenses paid Non operating expenses Income tax paid Cash flow before changes in operating assets and liabilities (6,047,395,276) (1,686,606,599,858) (11,536,551,619) (417,386,872,296) 792,777,652,794 2,127,757,653 Changes in operating assets: Loans Other assets Changes in operating liabilities: Obligation due immediately Deposits Other liabilities (997,737,476,197) (115,558,924,161) Net Cash Used in Operating Activities 335,891,400,725 692,466,746 (1,440,211,250) 335,143,656,221 (2,137,587,946) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease (increase) in held-tomaturity securities Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets and intangible assets (838,577,280,902) Net Cash Receipt from (Used in) Financing Activities (836,556,092,821) 116,399,865 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Uang muka setoran modal CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commissions received Other operating received Interest, fees and commissions paid CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 500,000,000,000 484,119,315,760 Advance payment of capital (162,593,819,976) (470,016,889,303) DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS 586,085,326,480 (2,352,153,454) 421,139,353,050 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. 1,042,994,476,953 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR 13,107,738,830 Effect of foreign exchange rate changes 586,085,326,480 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 6 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember / December 31, 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember / December 31, 2015 PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah Kas dan Setara Kas SUPPLEMENTAL DISCLOSURE 8,736,913,370 13,519,538,000 234,751,556,085 58,677,319,228 409,940,362,071 83,661,612,629 118,973,564,367 78,963,813,780 Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank s Placements in Bank Indonesia and other bank s 421,139,353,050 586,085,326,480 Total Cash and Cash Equivalents Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements. 7 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL a. Establishment and General Information PT Bank of India Indonesia Tbk. (dahulu PT Bank Swadesi Tbk.) (Bank) didirikan berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Februari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. PT Bank of India Indonesia Tbk. (formerly PT Bank Swadesi Tbk.) (the “Bank”) was established based on notarial deed No. 20 dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep, SH, notary in Surabaya, under the name of PT Bank Pasar Swadesi. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated February 3, 1975 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 19, Supplement No. 162 dated March 5, 1976. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dan disetor menjadi sejumlah 1.041.600.000 lembar saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015. The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amended The Bank’s Articles of Association by Notarial deed No. 36 dated December 3, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notary in Jakarta in connection with the change of the Bank capital and placed amounted to 1,041,600,000 shares, with a nominal value Rp 208,320,000,000. The amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun 2015 dated December 23, 2015 and has been registered in the Register of Company No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun 2015 dated December 23, 2015. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan. In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in activities related to banking. Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 7 kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu dan 2 kantor kas. The Bank’s head office is located at Jalan H. Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank has 7 branch offices, 6 sub-branch offices and 2 cash offices. Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989. Based on the Decision Letter of Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated October 12, 1994, the Bank obtained approval to conduct foreign exchange banking activities. Pemegang saham mayoritas Bank adalah Bank of India yang didirikan di India. The Bank’s majority shareholder is Bank of India which is incorporated in India. 8 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011, Bank Indonesia telah menyetujui: Based on the decision letter of Governor of Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 dated November 17, 2011, Bank Indonesia has approved: 1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk. menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk. 2. Ijin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT Bank of India Indonesia Tbk. 1. The change in the name of PT Bank Swadesi Tbk. to PT Bank of India Indonesia Tbk. 2. The Bank’s business license as commercial bank based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated August 16, 1989 is still valid for PT Bank of India Indonesia Tbk. b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko b. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Risk Monitoring Committee Based on Notarial Deed Artisari, S.H., M.Kn, the Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2016 are as follows: Berdasarkan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: 2016 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Tn./ Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan President Commissioners Tn./ Mr. Prakash Rupchand Chugani Commissioners Tn./ Mr. Handadjaja Sulaiman Independent Commissioners Tn./ Mr. Leland Gerrits Rompas *) Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Tn./ Mr. Sindbad R Hardjodipuro Tn./ Mr. Gopinathan Ekamurthy Tn./ Mr. Ferry Koswara Tn./ Mr. Prashant Thapliyal Tn./ Mr. Primasura Pandu Dwipanata President Director Vice President Director Directors Ketua Komite Audit Anggota Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas *) Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./ Mr. Monesh Dileep Amamani **) Tn./Mr. Leland Gemits Rompas *) Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./ Mr. Teddy Reinier Sondakh Chairman Audit Committee Members Ketua Pemantau Risiko Anggota Chairman Risk Monitoring Members The Bank’s management and audit and risk monitoring committees as of December 31, 2015 are as follows: Susunan pengurus dan komite audit dan pemantau risiko Bank pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2015 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Tn./Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayana Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas Tn./Mr. Handadjaja Sulaiman Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Tn./Mr. Sindbad R Hardjodipuro Tn./Mr. Gopinathan Ekamurthy Tn./Mr. Ferry Koswara Tn./Mr. Prashant Thapliyal ***) Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata President Commissioners Commissioners Independent Commissioners President Director Vice President Director Directors 9 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) 2015 Ketua Komite Audit Anggota Ketua Pemantau Risiko Anggota *) Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./ Mr. Monesh Dileep Amarnani Chairman Audit Committee Members Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo Tn./ Mr. Teddy Reinier Sondakh Chairman Risk Monitoring Members Telah mengundurkan diri pada tanggal 16 September 2016, akan tetapi masih menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. *) Resigned on September 16, 2016 but still waiting for approval from General Meeting of Shareholders. **) Telah mengundurkan diri pada tanggal 22 Agustus 2016. **) Resigned on August 22, 2016. ***) Berlaku setelah mendapat persetujuan OJK dan/atau ketentuan lainnya. ***) Applied after the approval of OJK and/other terms. Pembentukan Komite Audit Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Establishment of Bank’s Audit Committee is in compliance with the requirements of Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 which has been amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 on the Establishment and Implementation Guidance of the Audit Committee. Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing 270 dan 272 karyawan (tidak diaudit). As of December 31, 2016 and 2015, the Bank has a total of 270 and 272 permanent employees (unaudited). c. Penawaran Umum Saham Bank c. Public Offering of the Bank’s Shares Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250 per saham. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“BAPEPAM”) through letter No. S-75/PM/2002 for its public offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX). Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008. As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares through rights issue to shareholders. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008. 10 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued) Based on effective notification from Financial Services Authority (OJK) No. S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014, the Bank has undertaken the Limited Public Offering II in order to Right Issue of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share. These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as of January 6, 2015. Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015. d. Penyelesaian Laporan Keuangan d. Completion of the financial statements The management of the Bank is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that was completed on March 27, 2017. Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2017. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Statement of Compliance Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia (SAK) which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. The financial statements has also been prepared and presented in accordance with Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), whose function has been transferred to the Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of the Issuer or Public Company”. 11 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Basis of Statements Preparation of Financial Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun, berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. The basic preparation of Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis. The financial statements is measured based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statements of cash flows have been prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tahun berjalan adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2016. The accounting policies adopted in the preparation of the current financial statements are consistent with those made in the preparation of the financial statements for the year ended December 31, 2015, except for the adoption of several amended SAKs effective January 1, 2016. c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu: c. New Financial Accounting Standards and Revised Effective in the Current Year The following are new standards, amendments of standards and interpretation of standard issued by Financial Accounting Standard Board - Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI) and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows: - PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi” - PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” - PSAK No. 13 (Revisi 2015) - “Properti Investasi” - PSAK No. 16 (Revisi 2015) - “Aset Tetap” - - PSAK No. 19 (Revisi 2015) - “Aset Takberwujud” - PSAK No. 22 (Revisi 2015) - “Kombinasi Bisnis” - - - PSAK No. 5 (Revised 2015) - “Operating Segment” PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related Party Disclosures” PSAK No. 13 (Revised 2015) “Investment Property” PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed Assets” PSAK No. 19 (Revised 2015) - “Intangible Assets” PSAK No. 22 (Revised 2015) - “Business Combination” 12 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - PSAK No. 25 (Revisi 2015) - “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” - PSAK No. 53 (Revisi 2015) - “Pembayaran Berbasis Saham” - PSAK No. 68 (Revisi 2015) - “Pengukuran Nilai Wajar”. - PSAK No. 70 - “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak - Amandemen PSAK No. 4 - “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri - Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi - Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi - Amandemen PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi - Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja - Amandemen PSAK No. 65 - “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi - Amandemen PSAK No. 66 - “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama - Amandemen PSAK No. 67 - “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi - ISAK No. 30 - “Pungutan” - PSAK No. 25 (Revised 2015) - “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” - PSAK No. 53 (Revised 2015) - “Share Based Payment” - PSAK No. 68 (Revised 2015) - “Fair Value Measurement”. - PSAK No. 70 - “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” - PSAK No. 4 Amendment - “Separate Financial Statement” on the Equity Method in Separate Financial Statement - PSAK No. 15 Amendment - "Investment in Associates and Joint Ventures" on Investment Entities: Exception Application for Consolidation - PSAK No. 16 Amendment - "Fixed Assets" on the Clarification of Accepted Method for Depreciation and Amortization - PSAK No. 19 Amendment - "Intangible Assets" on the Clarification of Accepted Method for Depreciation and Amortization - PSAK No. 24 Amendment - "Employee Benefits" on Defined Benefit Program: Employee Contribution - PSAK No. 65 Amendment - "Consolidated Financial Statements" on the Investment Entities: Exception Application for Consolidation - PSAK No. 66 Amendment - "Joint Arrangements" Accounting for Acquisition of Interests in Joint Operation - PSAK No. 67 Amendment - "Disclosure of Interests in Other Entities" on Investment Entities: Exception Application for Consolidation - ISAK No. 30 - “Levies” The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant and significant to the financial statements of the Bank: Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Bank: • PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi” • PSAK No. 5 (Revised 2015) – "Operating Segments" Penyesuaian ini mengklarifikasi: The revision are as follows: - Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi. - An entity shall disclose the management judgments that made in applying the criteria aggregation PSAK No. 5 paragraph 12, including a brief explanation of the operating segments are combined and economic characteristics. 13 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen. - The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. Penerapan penyesuaian standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. • • • PSAK No. 7 (Revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” - Disclosure of reconciliation of segment assets to total assets if reconciliation is reported to the operational decision maker, as well as to the disclosure of segment liabilities. • PSAK No. 7 (Revised 2015) - "Related Party Disclosures" Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya harus diungkapkan juga. This revised PSAK adds requirements for determining related parties and clarifies that the management entity (entity that provides services as key management personnel) is a related party that is subject to be disclosed as related parties. The cost incurred for management services from management entity should also be disclosed. Bank telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi. The Bank has applied this PSAK and has completed the requirements concerning related parties information. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) - “Aset Takberwujud” • PSAK No. 16 (Revised 2015) - "Fixed Assets" and PSAK No. 19 (Revised 2015) "Intangible Assets" Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 ini mengklarifikasi bahwa aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasinya. Revised PSAK No. 16 and PSAK No. 19 clarifies that assets could be revaluated by reference to observable market data on the gross carrying amount or net amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross carrying amount and the carrying amount of the asset. The carrying amount of the asset will be restated to the amount of revaluation. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud” tentang klarifikasi metode yang diterima untuk penyusutan dan amortisasi • Amendment of PSAK No. 16 - "Fixed Assets" and PSAK No. 19 - "Intangible Assets" about clarification on the method of depreciation and amortization. 14 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. This amendment clarifies the principle contained in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, that income reflects a pattern of economic benefits resulting from the operation of the business (in which the asset is a part of) rather than the economic benefits of a user through the use of the asset. In conclusion, the use of depreciation method of fixed assets based on revenues is not appropriate. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. • • Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang program imbalan pasti: iuran pekerja Amendment of PSAK No. 24 - Employee Benefits" of benefit program: workers dues Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa. Amendment of PSAK No. 24 asking the entity to consider the contributions from workers or third parties while taking into account the defined benefit plan. When the license fee related services, should be attributed to the period of service as a negative reward. This amendment clarifies that, if the amount of contributions does not depend on the number of years of service, the entity is allowed to recognize the contribution as a deduction of the cost of services in the period when the related services provided, rather than the allocation of the contribution in the service period. Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan. The adoption of this revised standard has no significant impact to the financial statements. d. Penjabaran mata uang asing i. Mata uang fungsional pelaporan d. dan mata uang Foreign currency translation i. Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo dalam mata uang asing didasarkan pada peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”). currency and functional The financial statements are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank. Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Reporting currency ii. Transactions and balances in foreign currency Accounting policies for transactions and balances in foreign currency is based on BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”). 15 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual berdasarkan Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku pada tanggal tersebut. The Bank refers to the Accounting Guidelines for Indonesia Banking Industry (“PAPI”) where transactions denominated in foreign currency are converted into Indonesian Rupiah using the reporting (closing) rate set by Bank Indonesia that is middle rate which is the average of bid rate and ask rate based on Reuters at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) prevailing at the time. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam Rupiah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang menggunakan kurs tengah Reuters yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00 WIB): Below are the major exchange rates used for translation to Rupiah as of December 31, 2016 and 2015 using the Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set by Bank Indonesia: 31 Desember / December 31 , 2016 Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Euro Eropa Pound Sterling Inggris Dolar Hongkong 31 Desember / December 31 , 2015 13,472.50 9,311.93 115.07 14,175.77 16,555.01 1,737.34 13,785.00 9,758.95 114.52 15,056.67 20,439.02 1,778.70 United States Dollar Singapore Dollar Australian Dollar European Euro U.K.Pound Sterling Hongkong Dollar 198.40 208.31 India Rupee Rupee India e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties Bank melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. The Bank enters into transactions with related parties. The transactions are made based on terms agreed by the parties, in which such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties. Saldo dan transaksi signifikan dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 32. All significant balances and transactions with related parties are disclosed in Note 32. 16 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Effective interest rate (“EIR”) method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instrument, or if more appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari EIR. When calculating the effective interest, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all commission and other form paid or received that are an integral part of the EIR. (i) Klasifikasi (i) Classification Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: - - Financial assets at fair value through profit or loss (FVPL), which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets held-fortrading; - Loans and receivables; Held-to-maturity (HTM) investments; Available-for-sale (AFS) investments. - Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; Kredit yang diberikan dan piutang; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Investasi tersedia untuk dijual. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: - - those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held-for- trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at FVPL; - those that upon initial recognition are designated as AFS investments; or - yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau 17 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. - those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration, which are classified as AFS. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk periode yang tidak dapat ditentukan tidak dikategorikan dalam klasifikasi ini. HTM investments consist of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity. Investments intended to be held for an undetermined period are not included in this classification. Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset keuangan lain. Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari ekuitas sampai dengan investasi dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam laba rugi. The AFS investments consist of non-derivative financial assets that are designated as AFS or are not classified in one of the other categories of financial assets. After initial recognition, AFS investments are measured at fair value with gains or losses being recognized as part of equity until the investment is derecognized or until the investment is determined to be impaired at which time the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in profit or loss. Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada laba rugi. The effective yield and (where applicable) results of foreign exchange restatement for AFS investments are reported in profit or loss. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: - Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal; - Financial liabilities at FVPL, which have 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition; - Liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang ditentukan sebagai nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan liabilitas. - Other financial liabilities. Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not designated as at FVPL upon recognition of the liability. 18 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. The sub-classification of financial assets and liabilities at FVPL consists of financial assets and liabilities held for trading which the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi. Derivatives are also categorized under this sub-classification unless they are designated as effective hedging instruments. Assets and liabilities classified under this category are carried at fair value in the statements of financial position, with any gains or losses being recognized in profit or loss. Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: As of December 31, 2016 and 2015, the Bank classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: Keuangan / Financial Kategori yang didefinisikan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2014) / Category as defined by PSAK 55 (Revised 2014) Klasifikasi / Classification Kas / Cash Aset keuangan / Financial assets Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Kredit yang diberikan dan piutang / Loans and receivables Giro pada Bank Indonesia dan bank lain / Current accounts with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain / Placements with Bank Indonesia and other banks Kredit yang diberikan / Loans Aset lain-lain / Other assets Dimiliki hingga jatuh tempo / held to Efek-efek / Marketable securities maturity Aset keuangan tersedia untuk dijual / Efek-efek / Marketable securities Available-for-sale financial assets Liabilitas segera / Obligations due immediately Liabilitas keuangan lainnya / Other Simpanan dari nasabah / Deposits from customers Simpanan dari bank lain / Deposits from other banks financial liabilities Pinjaman yang diterima / Borrowings Liabilitas lain-lain / Other liabilities 19 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (ii) Pengakuan awal (ii) Initial recognition a. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian atau penjualan reguler) diakui pada tanggal perdagangan atau tanggal penyelesaian, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. a. Purchase or sale of a financial asset under a contract whose terms require delivery of the asset within the time frame established generally by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases or sale) is recognized on the trade date or settlement date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets. Bank, pada saat pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at FVPL (fair value option). The fair value option is only applied when the following conditions are met: - - the application of the fair value option significantly reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or - the financial assets and liabilities are part of a portfolio of identified financial instruments that are managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategyand reported to key management personnel; or the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated. - - penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi secara signifikan atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang tertentu kelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan dan dilaporkan kepada manajemen kunci; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal b. Financial assets and financial liabilities are initially recognized at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as at FVPL, the fair value is added with directly attributable transaction costs. - (iii) Subsequent measurement Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya. AFS financial assets and financial assets and liabilities measured at FVPL are subsequently measured at fair value. Kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Loans and receivables, HTM investments and other financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. 20 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (iv) Pengukuran nilai wajar (iv) Fair value measurement Mulai tanggal 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participant) pada tanggal pengukuran di pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Prior to January 1, 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date. Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif, yang tersedia sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. The Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market, which are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis. 21 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan biasanya sama dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang dimiliki adalah harga permintaannya. Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas dengan risiko pasar saling hapus, nilai tengah dari pasar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan diterapkan pada posisi terbuka atau neto (net open position), yang sesuai. The appropriate quoted market price for an asset held or liability to be issued is usually the current bid price and for an asset to be acquired or liability held, the asking price. When the Bank has assets and liabilities with offsetting market risks, mid-market prices can be used as a basis for establishing fair values for the offsetting risk positions and apply the bid or asking price to the net open position as appropriate. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal input pasar, mengandalkan sedikit mungkin pada input khusus dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable, willing parties (if available), reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same and discounted cash flow analysis. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on the inputs specifically from the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan. The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes. Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar: Fair values are categorized into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety: 22 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level 1); ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level 2); iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level 3). i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1); ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level 2); Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Bank sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. When measuring the fair value of an asset or a liability, the Bank uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Bank uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs. Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Bank pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi. Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognized by the Bank at the end of the reporting period during which the change occurred. (v) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. (vi) Pengakuan pendapatan dan beban a. b. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada laba rugi. iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level 3). (v) Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method of any difference between the initial amount and the maturity amount, and minus any reduction for impairment or uncollectibility. (vi) Income and expense recognition a. Interest income and expense on AFS assets and financial assets and liabilities measured at amortized cost, are recognized in profit or loss using the effective interest method. b. Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at FVPL shall be recognized in profit or loss. 23 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Gains and losses arising from changes in the fair value of AFS financial assets shall be recognized directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial asset is derecognized. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laba rugi. When a financial asset is derecognized, the cumulative gains or losses previously recognized in equity are recognized in profit or loss. Untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. For financial assets and financial liabilities carried ar amortized cost, the gains and losses shall be recognized in profit or loss when the financial asset or financial liabilities is derecognized or impaired, and through the amortisation process. (vii) Reklasifikasi aset keuangan (vii) Reclassification of financial assets Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. The Bank is not allowed to reclassify any financial instrument out of or into the FVPL category while it is held or issued. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual karena perubahan intensi atau kemampuan, diukur kembali pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Reclassification of financial assets from HTM category to AFS category as a result of a change in intention or ability, shall be remeasured at fair value. The gains or losses shall be recognized directly in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognized. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Bank can not classify any financial assets as HTM investments, if the Bank has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of HTM investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of HTM investments) other than sales or reclassifications that: 24 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. a. are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. (viii) Offsetting (viii) Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan, yang mendekati nilai wajar dari pembayaran yang ditransfer untuk memperoleh aset. Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statements of financial position if, and only if, the Bank has a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously, which approximates the fair value of the consideration transferred to acquire the asset. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. (ix) Derecognition (ix) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan pengakuannya jika: dihentikan - Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau - Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan; atau a. Financial when: assets are derecognized - the contractual rights to the cash flows from the financial assets have expired; or - the Bank has transferred the financial assets and its contractual rights to receive the cash flows or if the contractual rights were retained by the Bank but assumes a contractual obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass through’ arrangement; or 25 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) - antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer pengendalian atas aset. - either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred the control of the asset. Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a 'pass through' arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit dalam waktu dekat atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai. Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written-off against the related allowance for impairment losses. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. b. Financial liabilities are derecognized when the obligations specified in the contract are discharged, cancelled or have expired. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru. Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer, dengan jumlah yang dibayarkan, termasuk aset non-kas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing financial liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new financial liability. The difference between the carrying amount of the extinguished or transferred financial liability and the consideration paid, including any non-cash assets transferred or liabilities assumed, shall be recognized in profit or loss. 26 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at FVPL are impaired. Financial assets are impaired when there is objective evidence that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows of the asset that can be estimated reliably. Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: The criteria used by the Bank to determine objective evidence of impairment are as follows: (i) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; (i) significant financial difficulties experienced by the issuer or debtor; (ii) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; (ii) breach of contract, like defaults or deferred principal or interest payments; (iii) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; (iii) the creditor, for economic or legal reasons in connection with the financial difficulties experienced by the debtor, provides relief (concession) to the debtor that may not be given if the debtor does not have such difficulties; (iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; (iv) there is a possibility that the debtor will declare bankruptcy or perform other financial reorganisations; (v) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau (v) the loss of an active market on financial assets as the result of financial difficulties; or (vi) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: (vi) observable data has indicated that there is measurable decrease in the estimated future cash flows of the financial assets since the initial recognition of the assets, although the decrease can not be identified to the individual financial assets in the portfolio, including: - memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan - deterioration of the payment status of the debtor in the portfolio; and - kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. - national or local economic conditions related to the default on assets in the portfolio. 27 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas) bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. The estimation of period between the occurrence of events and identification of loss are determined by management for every identified portfolio. Generally, that period varies between 3 (three) and 12 (twelve) months and for specific cases, it needs longer period. Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individu dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. The Bank first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines that loans should be evaluated individually for impairment if one of the following criteria is met: (i) Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai; (i) Loans which individually have significant value but there is no objective evidence of impairment; (ii) Kredit yang direstrukturisasi secara individual memiliki signifikan. yang nilai (ii) Restructured loans which individually have significant value. (iii) Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan. (iii) Restructured loans which individually have insignificant value. Penghitungan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara kolektif berdasarkan pengalaman kerugian yang lalu (historical loss experience). Historical loss experience disesuaikan menggunakan dasar data yang dapat diobservasi untuk mencerminkan efek dari kondisi saat ini terhadap Bank dan menghilangkan efek dari masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini. Aset keuangan dikelompokan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sama antara lain dengan mempertimbangkan segmentasi kredit dan tunggakan debitur. The calculation of allowance for impairment losses on financial assets are collectively evaluated on the basis of historical loss experience. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions affecting the Bank and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist. Financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering the credit segmentation and past due status of the debtors, among others. 28 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Bank menggunakan roll rate analysis method, untuk menilai penyisihan kerugian penurunan nilai aset. Bank menggunakan data historis selama 3 (tiga) tahun dalam menghitung Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). The Bank uses roll rate analysis method to assess the allowance for impairment losses. Bank uses historical data for 3 (three) years in calculating the Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila memenuhi salah satu kondisi berikut: The Bank uses the fair value of collateral as the basis for future cash flow if one of the following conditions is met: i. ii. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan; Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan perjanjian legal pengikatan agunan. i. ii. Loans are collateral dependent, i.e. if the source of loans repayment is only from the collateral; Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate. Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or HTM investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms. Jika kredit yang diberikan, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. If a loan, receivable or HTM investment has a variable interest rate, the discount rate used to measure the impairment loss is the current effective interest rate specified in the contract. Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, di mana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biayabiaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laba rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. As a practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument's fair value by using observable market price, where the calculation of present value of the estimated future cash flows of collateralized financial asset reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless of whether or not foreclosure is probable. Impairment losses are recognized in profit or loss and reflected in an "Allowance for impairment losses" account as a deduction from financial assets carried at amortized cost. 29 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi pada periode berjalan. If, in a subsequent period, the amount of impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event that occured after the impairment was recognized (i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s credit rating), the impairment loss that was previously recognized has to be reversed either directly or by adjusting the allowance account. The reversal should not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The reversal amount is recognized in the current profit or loss. Kerugian penurunan nilai atas surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Impairment losses on AFS marketable securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to profit or loss. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in profit or loss is the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortisation) and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan diakui pada periode terjadinya. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as AFS securities increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the profit or loss, the impairment loss is reversed and recognized in the period it occurred. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Interest income on the impaired financial assets continues to be recognized using the original rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. The recoveries of written-off financial assets in the current period are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income. 30 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi Impairment contingencies of commitments and Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan atas aset non-produktif dan transaksi rekening administrasi (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. In accordance with Bank Indonesia Letter No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum digunakan. Commitments and contingencies of offbalance-sheet transactions include bank guarantees and unused loans facilities. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laba rugi tahun berjalan. The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years’ comprehensive income. However, as the impact of the change in respect of prior years’ results is not material, no restatements were made and the impact of the change is charged to the current period's profit or loss. Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu kepada PSAK No. 57 (Revisi 2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” dan PSAK No. 48 (Revisi 2014): “Penurunan Nilai Aset”. The calculation for allowance for impairment losses is conducted according to PSAK No. 57 (Revised 2009): “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” and PSAK No. 48 (Revised 2014): “Impairment of Assets”. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada laporan posisi keuangan. Estimated losses from off-balance-sheet transactions are presented as estimated losses on commitments and contingencies on the statements of financial position. Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai dari taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya. Adjustments to the allowance for impairment losses from the estimated losses from administrative accounts transaction are reported in the period such adjusments become known or can be reasonably estimated. These adjustments include additional allowance for impairment losses from productive assets and additional estimated losses from administrative accounts transactions, as well as recoveries of previously written-off assets. 31 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) g. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain g. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivable. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. h. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain h. Placements with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan deposito berjangka. Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Bank Indonesia’s Saving Facility (FASBI) and time deposits. Penempatan pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman dan piutang, dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi. Placements with Bank Indonesia is classified as loans and receivable, stated at the outstanding balances net of unamortized discount. Penempatan pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman dan piutang, dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Placements with other banks is classified as loans and receivable, stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses. i. Efek-efek i. Marketable securities Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Obligasi Korporasi dan Negotiable Certificate of Deposit. Marketable securities consist of Corporate Bonds and Negotiable Certificate of Deposit. Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar, setelah dikurangi pajak, diakui pada penghasilan komprehensif lain dan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari efek-efek diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek-efek tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia untuk dijual tersebut, setelah dikurangi pajak, yang disajikan dalam ekuitas diakui sebagai pendapatan atau beban pada tahun terjadi realisasi. Penurunan permanen atas nilai Efek-efek tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. Unrealized gains or losses from changes in fair value, net of tax, are recognized in other comprehensive income and presented in the equity section. The difference between the selling price and the carrying value of the marketable securities is recognized as gain or losses in the year when realized. The unrealized gains or losses, net of tax, of the available-for-sale marketable securities presented in equity are recognized as income or expense in the year when realized. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current year's statements of profit and loss and other comprehensive income. 32 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Premium or discount is amortized using effective interest rate method. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities. Tagihan dan liabilitas derivatif j. Derivative receivables and liabilities Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan untuk perdagangan dan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Derivative receivables and liabilities are stated at the amount of unrealized gains or losses arising from derivative contracts with purposes for trading and hedging. The unrealized gains or losses are calculated from the difference between contract value and fair value of derivative instruments at the reporting date. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. The fair value is determined based on market price, pricing models or quoted prices for instruments with similar characteristics. Gains or losses from derivative instruments that do not quality to be classified as hedges are recognized as profit or loss for the year. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai tercatat. The derivative receivables and liabilities classified as fair value through profit or loss. Fair value from derivative receivables and liabilities its carrying amount. k. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif . k. Loans Loans are measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortisation is recognized in profit or loss. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment. 33 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Restrukturisasi kredit yang diberikan Loan restructuring Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. After the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring. Kredit yang dihapus buku Loans written-off Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related allowance for impairment losses. The recoveries of written-off loans, in current period is credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous period are recorded as operational income other than interest income. l. Tagihan dan utang akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. l. Acceptance receivables and payables Acceptance receivables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate net of allowance for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized acquisition costs using the effective interest rate method. 34 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya The estimated fair value of acceptance receivables which is a non interest bearing instrument is the amount to be paid by the debtors to the Bank. Whereas the estimated fair value of acceptance payables which is a non interest bearing instrument is the amount repayable on demand. The fair value of acceptance receivables and payables is its carrying amount. m. Aset Tetap m. Fixed Assets Bank menerapkan PSAK No 16 (Revisi 2015), "Aset Tetap". Penyesuaian PSAK ini juga mengatur akuntansi tanah dan sekaligus mencabut PSAK No. 47, "Akuntansi Tanah". The Bank implemented PSAK No. 16 (Revised 2015), "Fixed Assets". This improvement PSAK also prescribes the accounting for land and therefore, it revoked PSAK No. 47, "Accounting for Land". Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the assets to its working condition and location for its intended use. Sejak Desember 2015, Bank melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan bangunan dari model biaya menjadi model revaluasi. Since December 2015, the Bank changed their accounting policies of land and buildings from cost model to revaluation model. Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk bangunan. Penilaian terhadap tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap. Land and buildings are stated at fair value, less accumulated depreciation for buildings. Valuation of land and buildings are performed with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued asset does not differ materially from its carrying amount. Accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset and the net amount is restated to the revalued amount of the asset. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya. Revaluation is made with sufficient regularity to ensure that their fair value of a revaluated assets do not differ materially from its carrying amount. 35 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai “Cadangan Revaluasi Aset” dan disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”. Penurunan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan. Increasing in the carrying amount which arising on revaluation of land and buildings recorded in “Asset Revaluation Reserve” and presented as “Other Comprehensive Income”. Decreasing in carrying amount as the result of revaluation is recorded as expenses in the current year. If the asset does have balance on its “Gain of Revaluation of Fixed Assets”, loss from revaluation of fixed assets is charged to “Gain of Revaluation of Fixed Assets” which presented as “Other Comprehensive Income” and the rest of the amount is charged to current year’s expenses. Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. The revaluation surplus of land and buildings are directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya konstruksi atau harga pembelian dan setiap biaya diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). The initial cost of the fixed assets consists of its construction cost or purchase price and any directly attributable costs of bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Land is stated at historical cost and is not depreciated. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Assets under construction are stated at cost and are presented as part of “Fixed Assets”. The accumulated costs include cost of construction and other direct costs. Assets under construction are not depreciated and they will only be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the constructed asset is ready for its intended use. Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan dapat dioperasikan sebagaimana yang dimaksud oleh manajemen. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Recognition of depreciation commences when an asset is in its location and condition and capable of being operated in the manner intended by management. Depreciation is computed using the double declining balance method, except for buildings, which depreciation is computed using the straightline method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows: Depreciaton rates Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Renovasi sewa 5% 25% - 12.5% 25% - 12.5% 25% Useful life 20 tahun/years 4 - 8 tahun/years 4 - 8 tahun/years 4 tahun/years Leasehold improvements Office furniture and equipment Vehicles Leasehold improvement 36 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Sebelum Desember 2015, tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa besar kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Before December 2015, land is stated at cost and not amortized as the management has the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed/extended upon expiration. Sebelum Desember 2015, bangunan dicatat menggunakan metode biaya dan dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Before December 2015, buildings recorded by using cost method and stated at cost net of accumulated depreciation. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalized as part of the replacement cost of the asset’s carrying amount, if the criteria for recognition are met. All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalization criteria, are recognized in profit or loss upon occurrence. At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. The carrying amounts of fixed assets are derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statements of profit or loss and other comprehensive income at the year of the asset is derecognized. n. Penurunan aset non-keuangan Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan, aset atau unit penghasil kas diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan. Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai. Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi yang wajar dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan muncul dari penggunaan aset secara terus menerus dan dari penjualannya pada akhir masa pakainya. Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas masuk independen yang besar, jumlah terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. n. Impairment of non-financial assets The carrying values of non-financial assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If such indication exists and where the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, the assets or cash-generating units are written down to their recoverable amount. The estimated recoverable amount of an asset is the higher of an asset's fair value and valuein-use. The fair value is the amount obtainable from the sale of an asset in an arm's length transaction less costs of disposal while value-in-use is the present value of estimated future cash flows expected to arise from the continuing use of an asset and from its disposal at the end of its useful life. For an asset that does not generate largely independent cash inflows, the recoverable amount is determined for the cash-generating unit to which the asset belongs. Impairment losses are recognized in profit or loss. 37 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi arus kas masa mendatang didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari uang dan risiko spesifik untuk aset. In assessing value-in-use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi, jumlah terpulihkan diperkirakan. Rugi penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah tercatat aset meningkat menjadi jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian penurunan nilai yang diakui untuk aset tahuntahun sebelumnya tidak pernah terjadi. For non-financial assets excluding intangible assets with indefinite useful life, an assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increased amount can not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba rugi kecuali aset dicatat pada nilai revaluasi, yang mana pembalikan diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan itu, beban penyusutan atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara sistematis atas sisa manfaatnya. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is carried at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such a reversal, the depreciation or amortization expense is adjusted in future years to allocate the asset's revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun baik secara individu maupun di tingkat unit penghasil kas mana yang sesuai dan ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin mengalami penurunan nilai. Intangible assets with indefinite useful lives are tested for impairment annually either individually or at the cash generating unit level as appropriate and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. o. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). p. Aset lain-lain Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, pajak dibayar di muka, beban ditangguhkan dan lainlain. o. Prepaid expense Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method. p. Other assets Other assets consist of interest receivables, prepaid taxes, deferred expense and others. 38 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) q. Aset takberwujud r. q. Intagible assets Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak atas Tanah. Intangible assets consist of software acquired by Bank and renewal fees of Land Rights. Aset takberwujud yang diperoleh oleh Bank dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Intagible assets acquired by Bank is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat lunak akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Subsequents expenditure on software is capitalized only when it increase the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred. Aset takberwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya. An intangible assets is derecognized on disposal or when no future economics benefits are expected from its use or disposals. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), kecuali untuk biaya perpanjangan Hak atas Tanah yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method), dari tanggal aset tak berwujud tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat dari aset tak berwujud adalah empat hingga dua puluh tahun. Amortization is recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income using the double declining balance method, except for the extend cost of land right is computed using the straight line method, from the date is available for use. The estimated useful life of intangible assets is four until twenty years. Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat. Amortization method, useful life and residual values are reviewed at each financial yearend and adjusted if approriate. Agunan yang diambil alih r. Foreclosed assets Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan. Foreclosed assets are presented in “Other Assets” account in the statement of financial position. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit. Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi Bank. Foreclosed assets are recognized at net realizable value. The difference of loan balance over the net realizable value of foreclosed assets when the loan was taken over, is charged to allowance for possible losses on loans. However, if net realizable value exceeds the loan balance, foreclosed assets are recognized at the amount of loan balance and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts. 39 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Gains or losses on the sale of foreclosed assets are recognized in the current statement of income. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the statements of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang di ambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan. Management evaluates the value of foreclosed asset periodically. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets and the loss is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income at current year. s. Liabilitas segera s. Obligations due immediately represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Obligations due immediately are measured at their amortised cost using effective interest method. Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. t. Simpanan dari nasabah Obligations due immediately t. Deposits from customers Simpanan dari nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (kecuali Bank) berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding Banks) with the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving accounts, time deposits and other forms which are similar. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Current accounts represent customers' funds which can be used as payment instruments, and which can be withdrawn by the depositors at any time through check writing, or transfers between accounts using bilyet giro and other orders of payment or transfer. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Saving accounts represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors under certain conditions. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Time deposits represent customers' funds, which can only be withdrawn by the depositors at specific maturities. 40 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Deposits from customers are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of the deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. u. Simpanan dari bank lain u. Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian. Deposits from other banks represent liabilities to other banks, in the form of savings deposits, current accounts and time deposits with maturities based on contracts. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. v. Pengakuan pendapatan dan beban bunga v. Interest income and expense recognition Pendapatan bunga diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Beban bunga diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). Interest income is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the income can be reliably measured. Interest expenses are recognized in conformity with its benefits in the current operations (accrual basis). Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Interest income and expenses are recognized in statements of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or liabilities (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or liabilities. 41 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments but not future credit losses. This calculation includes all remuneration/fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Transactions costs include incremental costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liabilities. Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Interest on financial assets and liabilities at amortized cost, AFS financial assets are calculated on an effective interest basis. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. If a financial asset or group of similar financial assets' value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognized based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Loans whose principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan. w. Pendapatan dan beban provisi dan komisi w. Fees and expense commission income and Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan, atau selama periode risiko. Fees and commission income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Commissions and fees not related to lending activities or loan periods, or not material are recognized as revenues and expenses at the time the transactions occur. 42 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) x. Perpajakan PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) x. Taxation Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated using the prevailing or substantially prevailing tax rate at the statements of financial position date. The changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities caused by the change in tax rates shall be or charged to current year, except for the prior transactions, which are directly charged or credited to equity. Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan. Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes. The effective tax rate is used to determine deferred tax. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut. A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates. Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), yang mengharuskan Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi - transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Bank applied PSAK No. 46 (Revised 2014), which requires the Bank to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. 43 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) y. Liabilitas Imbalan Pasca Masa Kerja PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) y. Obligation Benefits for Post Employement Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bank menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada periode ketika Bank telah menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program. Employment termination benefits are payable whenever an employee's employment is terminated before the normal retirement date. The Bank recognizes termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is low. Termination costs are recognized in the period when the Bank is demontrably commited to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan. Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan aktuaris adalah metode Projected Unit Credit. The Bank recognizes provisions for employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003. The provisions are recognized using actuarial calculation. The method used by the actuary for actuarial calculation is the Projected Unit Credit. Liabilitas imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. The liability recognized in the statement of financial position in respect of a defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date adjusted for unrecognized actuarial gains or losses of past service costs. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Pengukuran kembali dapat timbul dari perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain dan disajikan bagian dari penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Remeasurement arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income and presented as part of other comprehensive income in equity. Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Past service costs are recognized immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income. 44 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) z. Provisi PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) z. Provisions Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik secara hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dimana ada kemungkinan bahwa untuk penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi, dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. A provision is recognized when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. Provisi direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. All provisions are reviewed at the end of each reporting period and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligations, the provisions are reversed. aa. Rugi per saham dasar aa. Basic loss per share Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings (loss) per share is computed based on PSAK No. 56 (Revised 2011), by dividing income (loss) for the year attributable to ordinary equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding during year. Bank tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. The Bank has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2016 and 2015, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income. ab. Informasi segmen ab. Segment information Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. Segmen wilayah adalah komponen Bank yang secara jelas operasionalnya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank. An area segment is a distinguishable component area of the Bank is distinguishable from one area to another with regards to its assets, performances and activities. Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan internal bank yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2015). Pengambil keputusan operasional Bank adalah Direksi. The Bank presents segment based on the Bank’s internal reporting to the chief operating decision-maker in accordance with PSAK No. 5 (Revisi 2015). The Bank’s chief operating decision-maker is Board of Director. 45 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Assets and liabilites that are used in one segment or more are allocated to each segment if, and if only, income and expenses that are related to those assets are also allocated to those segments. Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut. ac. Liabilitas dan aset kontinjensi ac.Contingent liabilities and assets Contingent liabilities are not recognized in the financial statements but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized but are disclosed in the financial statements when an inflow of economic benefits are probable. Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali jika kemungkinan terjadi kecil. Aset kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan dalam laporan keuangan ketika adanya kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi. ad. Peristiwa setelah periode pelaporan ad. Events after the reporting period Any post-year-end event that provides additional information about the Bank’s financial position (adjusting event) is reflected in the financial statements. Postyear-end events that are not adjusting events, if any, are disclosed when material to the financial statements. Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, AND ASSUMPTIONS - - ESTIMATES The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects: the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: The most significant uses of the judgement and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements are follows: 46 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Usaha yang berkelanjutan Going concern Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. The Bank's management has made an assessment of the Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Futhermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification financial asset and liabilities Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan pada Catatan 2f. The Bank determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the accounting policies disclosed in Note 2f. Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on statements of financial position can not be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as prepayment rates and default rate assumptions. Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hierarki nilai wajar sebagai berikut: The Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: - - Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan - - Level 1 - the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets; - - Level 2 - the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices); and 47 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) - Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) - - Level 3 - the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs). Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Classification to held-to-maturity investments Bank mengklasifikasikan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. The Bank classifies non-derivative financial assets with fixed and determinable payments and fixed maturity as held-to-maturity investments. This classification requires significant judgment to hold such investments to maturity. In making this judgment, the Bank evaluates its intention and ability to hold such investments to maturity. Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif Financial assets not quoted in an active market Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions in an arm’s length basis. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Impairment losses on loans and receivables Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang produktif secara kolektif dan individual untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. The Bank reviews its loans and receivables collectively and individually at each statements of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in profit or loss. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realisable value of collateral. 48 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif tersebut, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan nilai secara kolektif adalah metode statistik (statistical model analysis method), yaitu roll rate analysis method untuk menentukan tingkat Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) karena angka persentase antar segmentasi lebih tertib, teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat persentase PD dan LGD digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat. For the evaluation objective of impairment losses collectively, loans are classified by similar characteristics of credit risk, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss loan group, which experienced during last five years. The historical losses are assessed to reflect current conditions. Estimation method used in the calculation of impairment losses collectively is statistical model analysis method, which is roll rate analysis method to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) because inter segment percentage value are more organized, smooth and still calculating loans write-off data. Furthermore, the result of percentage rate of PD and LGD is used as basic estimate impairment losses collectively on loans. While the evaluation of impairment losses individually is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the carrying amount. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsiasumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. These estimates are based in assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future. Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Impairment of available-for-sale investments Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individual pada kredit yang diberikan. The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale investments at each statement of financial position dates to assess whether they is an impairment in value. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans. Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang dimiliki Bank diungkapkan pada Catatan 8. The carrying value of the Bank's available-for-sale financial assets is disclosed in Note 8. 49 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (Continued) Umur ekonomis aset tetap Useful life of fixed assets Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban operasional yang diakui. The Bank estimate the useful lifes of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of fixed assets is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses. Penurunan nilai aset non keuangan Impairment of non-financial assets Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan Tren negatif industri dan ekonomi signifikan. The Bank assess impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an assets may not be recoverable. The factors that which could trigger an impairment review include the following: Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (Unit Penghasil Kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk Unit Penghasil Kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. - - Significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results; - - - - Siginificant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and Significant negative industry or economic trends. The Bank recognize an impairment loss whenever the carrying amount of an assets exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an assets (Cash Generating Unit's) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs. 50 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI SIGNIFIKAN (Lanjutan) DAN ASUMSI PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, AND ASSUMPTIONS (Continued) ESTIMATES Pengakuan pajak tangguhan Recognition of deferred taxes Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang. Deferred tax assets are recognized for all unused fiscal loss and temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilised. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Nilai sekarang dari imbalan kerja Present value of retirement obligation Biaya untuk imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan. The cost of post employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and future pension increases. Due to the long term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty. 4. KAS 4. CASH This account consist of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 7,291,691,350 11,285,747,675 1,445,222,020 2,233,790,325 Rupiah Foreign Currency United States Dollar Jumlah 8,736,913,370 13,519,538,000 Total Cash In Safe dan Cash In Transit diasuransikan terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga) dan PT MAG Fairfax (pihak ketiga). Cash In Safe and Cash In Transit are insured for burglary risks with PT Asuransi Jasa Indonesia (third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party) and PT MAG Fairfax (third party). Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut. The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. Per 31 Desember 2016 dan 2015, saldo kas termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) masing-masing sebesar Rp 86.150.000 dan Rp 48.700.000. As of December 31, 2016 and 2015, cash balance includes cash in Automatic Teller Machine (ATM) amounted to Rp 86,150,000 and Rp 48,700,000. 51 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK INDONESIA PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CURRENT INDONESIA ACCOUNTS WITH BANK 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 163,347,306,085 274,847,362,071 71,404,250,000 135,093,000,000 Rupiah Foreign Currency United States Dollar Jumlah 234,751,556,085 409,940,362,071 Total Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia The balance of demand deposits with Bank Indonesia are maintained to comply with Bank Indonesia’s Minimum Statutory Requirements (GWM). Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 yang telah diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang kemudian diubah dengan PBI No. 17/12/PBI/2015 tanggal 1 Desember 2015 dan PBI No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 serta PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta asing yang masing-masing sebesar: As of December 31, 2016 and 2015, the Bank’s Minimum Statutory Reserve complies with Bank Indonesia (BI) Regulation No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011 which has been amended with BI Regulation No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which have been further amended with PBI No. 17/12/PBI/2015 dated December 1, 2015 and PBI No. 18/3/PBI/2016 dated March 10, 2016 and PBI No. 18/14/PBI/2016 dated August 18, 2016 regarding the changes of BI regulation No. 15/15/PBI/2013 concerning Minimum Statutory Reserve of Commercial Banks with BI in Rupiah and foreign currency which are as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder 6.50% 4.00% Rupiah 7.50% Primary Statutory Reserve 4.00% Secondary Statutory Reserve Mata uang asing 8.00% 8.00% Foreign Currency 52 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 5. CURRENT ACCOUNTS INDONESIA (Continued) WITH BANK GWM Primer adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan/atau excess reserve yang merupakan kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah pada Bank dari GWP Primer dan GWM Loan to Funding Ratio (LFR). GWM LFR adalah tambahan simpanan minumum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, jika LFR Bank dibawah minimum LFR target BI (80%) atau jika di atas maksimum LFR target BI (92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif BI sebesar 14%. Primary Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Bank in Current Accounts with Bank Indonesia. Secondary Minimum Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by the Bank comprised of Certificates of Bank Indonesia (SBI), Government Debenture Debt (SUN), Sharia Government Securities (SBSN), and/or excess reserve of the Bank’s Current Accounts in Rupiah over the Primary Minimum Statutory Reserve on Loan to Funding Ratio (LFR). The Minimum Statutory Reserve on LFR is the additional reserve that should be maintained by the Bank in the form of Current Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR is below the minimum of LFR targeted by Bank Indonesia (80%) or if the the Bank’s LFR above the maximum of LFR targeted by BI (92%) and the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below BI requirement of 14%. Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar: The ratio of the Minimum Statutory Reserve requirement for its Rupiah and foreign currencies accounts as of December 31, 2016 and 2105, are as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 Rupiah GWM Primer GWM Sekunder 6.64% 42.16% Mata uang asing GWM Primer 8.26% 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah 8.11% Primary Statutory Reserve 42.42% Secondary Statutory Reserve 8.46% Foreign Currency Primary Statutory Reserve 53 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. GIRO PADA BANK LAIN a. 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS Berdasarkan nama bank dan mata uang 31 Desember / December 31 , 2016 Pihak berelasi Mata uang asing India Rupee Bank of India - Mumbai Dolar Amerika Serikat Bank of India - New York Poundsterling Bank of India - London Euro Bank of India - Paris Dollar Hongkong Bank of India - Hongkong Dollar Singapura Bank of India - Singapura Yen Jepang Bank of India - Tokyo Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. Mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. Bank of America PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Euro Bank Indover Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah giro pada bank lain - bersih PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) a. By counterparty bank and currency 31 Desember / December 31 , 2015 305,608,186 399,808,298 150,034,745 3,232,820,153 122,265,868 377,361,334 49,388,524 245,902,674 43,843,269 123,743,679 41,787,100 697,919,019 23,037,014 19,161,526 Related Parties Foreign currencies Indian Rupee Bank of India - Mumbai United States Dollar Bank of India - New York Poundsterling Bank of India - London Euro Bank of India - Paris Hongk ong Dollar Bank of India - Hongk ong Singapore Dollar Bank of India - Singapore Japan Yen Bank of India - Tok yo 735,964,706 5,096,716,683 Total related parties 1,091,998,941 895,525 - 27,109,152,173 20,851,045,240 8,740,385,688 147,876,955 57,941,354,522 (147,876,955) 58,529,442,273 Third parties Rupiah 12,504,188,441 PT Bank Pan Indonesia Tbk . 12,541,732 PT Bank Central Asia Tbk . 105,000 PT Bank Permata Tbk . Foreign currencies United States Dollar 8,566,652,271 PT Bank Central Asia Tbk . 56,831,511,997 Bank of America 492,830,292 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk . Euro 157,066,213 Bank Indover 78,564,895,946 (157,066,213) 83,504,546,416 Total third parties Allowance for impairment losses Total current accounts with other banks - net 54 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 6. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan) b. 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (Continued) Berdasarkan kolektibilitas b. 31 Desember / December 31 , 2016 Rupiah Lancar By collectability 31 Desember / December 31 , 2015 1,092,894,466 12,516,835,173 Rupiah Current Mata uang asing Lancar Macet 57,436,547,807 147,876,955 70,987,711,243 157,066,213 Foreign currencies Current Loss Jumlah mata uang asing 57,584,424,762 71,144,777,456 Total foreign currencies Jumlah 58,677,319,228 83,661,612,629 Total c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. 2016 Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valas d. Average interest rate per annum 2015 0.00% 0.00% Average effective interest rate per annum Rupiah Foreign 0.00% 0.00% Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai d. Movements in the impairment losses allowance for 31 Desember / December 31 , 2016 Mata uang asing/Foreign Currency Rupiah Saldo awal tahun Tambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs - Saldo akhir tahun - - 157,066,213 (9,189,258) 147,876,955 Jumlah/Amount 157,066,213 (9,189,258) 147,876,955 Balance at beginning of year Additional (reversal) of allowance for impairment losses Exchange rate differences Balance at end of year 31 Desember / December 31 , 2015 Mata uang asing/Foreign Currency Rupiah Jumlah/Amount Saldo awal tahun Tambahan (pemulihan) cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs - 157,031,580 157,031,580 - 34,633 34,633 Balance at beginning of year Additional (reversal) of allowance for impairment losses Exchange rate differences Saldo akhir tahun - 157,066,213 157,066,213 Balance at end of year 55 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. All placements with other banks are made with third parties. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan dan mata uang adalah sebagai berikut: Placements with Bank Indonesia and other banks by types and currency of placements are as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 Jenis penempatan Jangka waktu (hari)/Term (days) Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bunga diskonto Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective 3 4.00% Jumlah - bersih Jumlah / Total Type of placements Rupiah Placements with Bank Indonesia 119,000,000,000 Deposit Facilities of Bank Indonesia (26,435,633) Discount interest 118,973,564,367 Total - net 31 Desember / December 31 , 2015 Jenis penempatan Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bunga diskonto Jangka waktu (hari)/Term (days) Tingkat bunga rata-rata efektif per tahun/Average annual effective 4 Jumlah - bersih 5.50% Jumlah / Total Type of placements Rupiah Placements with Bank Indonesia 79,000,000,000 Deposit Facilities of Bank Indonesia (36,186,220) Discount interest 78,963,813,780 Total - net Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai lancar. Based on the prevailing Bank Indonesia’s regulation, all placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2016 and 2015 are classified as current. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan. As of December 31, 2016 and 2015, there were no placements with Bank Indonesia and other banks which are pledged. Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2016 and 2015 classified according to remaining period to maturity are as follows: 56 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan) 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 Jenis penempatan 1 Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month Lebih dari 1 s.d 12 bulan / More than 1 to 12 months Jumlah / Total Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 119,000,000,000 Bunga diskonto (26,435,633) - 119,000,000,000 (26,435,633) Jumlah - bersih - 118,973,564,367 118,973,564,367 Type of placements Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank Indonesia Discount interest Total - net 31 Desember / December 31 , 2015 Jenis penempatan Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month Lebih dari 1 s.d 12 bulan / More than 1 to 12 months Jumlah Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bunga diskonto 79,000,000,000 (36,186,220) - 79,000,000,000 (36,186,220) Jumlah - bersih 78,963,813,780 - 78,963,813,780 Type of placements Rupiah Placements with Bank Indonesia Deposit Facilities of Bank Indonesia Discount interest Total - net Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai. As of December 31, 2016 and 2015, there were no impairment losses in respect of placements with Bank Indonesia and other banks. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu dibentuk pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The management believes that no allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks to be provided as of 31 December 2016 and 2015. 57 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK a. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES Berdasarkan jenis a. By type 31 Desember / December 31 , 2016 Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Dikurang: diskonto yang belum diamortisasi Sertifikat Bank Indonesia-bersih Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap III Tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2016 SERI B Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2016 SERI A Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang : Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek - bersih Peringkat/Rating Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia 1,050,000,000,000 (16,826,959,053) 1,033,173,040,947 13,000,000,000 75,000,000,000 40,000,000,000 20,000,000,000 Less: unamortized discount - Certificates of Bank Indonesia-net Bank Mandiri Bonds I idAAA Phase I Series A 2016 Indonesia Eximbank Bonds III idAAA Phase III Series B 2016 Bank BRI Bonds I Phase I idAAA Series B 2016 Bank BRI Bonds I Phase I idAAA Series A 2016 1,181,173,040,947 Total held-to-maturity 57,743,243,453 15,574,013,705 - (72,336,324,434) - Loans and receivables United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills Less: Allowance for impairment losses 980,932,724 Total loans and receivables 1,182,153,973,671 Marketable Securities - net 58 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Rp Dimilki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Dikurang: diskonto yang belum diamortisasi Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia 330,000,000,000 (11,271,472,044) Sertifikat Bank Indonesia-bersih Less: unamortized discount 318,728,527,956 - Certificates of Bank Indonesia-net Certificates Deposits of Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Dikurang: diskonto yang belum diamortisasi 1,155,000,000,000 Sertifikat Deposito Bank Indonesia-bersih 1,142,120,213,270 - 17,451,506,816 idAA+ (12,879,786,730) Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I tahun 2009 Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 : Tranche A Tranche B Tranche C Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Certificates Deposits of Bank Indonesia-net Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 Jasa Marga JORR bonds II - 2005: idAA Tranche A idAA Tranche B idAA Tranche C 1,478,731,796,559 Jumlah pinjaman yang diberikan dan piutang Efek-efek - bersih Less: unamortized discount 129,464,555 129,464,555 172,619,407 Pinjaman yang diberikan dan piutang : Rupiah Promes Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Total held-to-maturity 4,000,000,000 - 92,166,149,935 15,935,259,153 - (22,101,331,933) - Loans and receivables Rupiah Promisory Notes United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills Less: Allowance for impairment losses 90,000,077,155 Total loans and receivables 1,568,731,873,714 Marketable Securities - net Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo b. Peringkat/Rating Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah 31 Desember / December 31 , 2016 Securities as mentioned above were rated by Pefindo b. By government and non government securities 31 Desember / December 31 , 2015 Efek pemerintah Efek bukan pemerintah 1,033,173,040,947 221,317,257,158 1,460,848,741,226 129,984,464,421 Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 1,254,490,298,105 (72,336,324,434) 1,590,833,205,647 (22,101,331,933) Jumlah efek-efek - bersih 1,182,153,973,671 1,568,731,873,714 Government securities Non government securities Total securities Allowance for impairment losses Total securities - net 59 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK (Lanjutan) c. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued) Berdasarkan transaksi dengan berelasi dan pihak ketiga pihak Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat efek-efek yang berasal dari pihak berelasi. d. Berdasarkan jangka waktu c. By transactions with related party and third party As of December 31, 2016 and 2015, there were no marketable securities from related party. d. By maturity 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah < 1 bulan > 1 bulan ≤ 3 bulan > 3 bulan ≤ 60 bulan > 60 bulan 1,168,173,040,947 13,000,000,000 1,464,848,741,227 17,883,055,332 Rupiah < 1 month > 1 month ≤ 3 months > 3 months ≤ 60 months > 60 months Jumlah Rupiah 1,181,173,040,947 1,482,731,796,559 Total Rupiah 72,522,052,546 795,204,612 - 104,470,105,388 3,631,303,700 - United States Dollar < 1 month > 1 month ≤ 3 months > 3 months ≤ 60 months > 60 months 108,101,409,088 Total foreign currency Dolar Amerika Serikat < 1 bulan > 1 bulan ≤ 3 bulan > 3 bulan ≤ 60 bulan > 60 bulan Jumlah mata uang asing 73,317,257,158 Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 1,254,490,298,105 (72,336,324,434) 1,590,833,205,647 (22,101,331,933) Jumlah efek-efek - bersih 1,182,153,973,671 1,568,731,873,714 e. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Total marketable securities - net e. By remaining period to maturity 31 Desember / December 31 , 2016 Rupiah < 1 bulan > 1 bulan ≤ 3 bulan > 3 bulan ≤ 60 bulan > 60 bulan Total securities Allowance for impairment losses 31 Desember / December 31 , 2015 348,838,944,177 395,979,227,356 436,354,869,414 - 402,723,304,529 400,460,722,982 679,375,149,642 172,619,406 Rupiah < 1 month > 1 month ≤ 3 months > 3 months ≤ 60 months > 60 months 1,181,173,040,947 1,482,731,796,559 Total Rupiah Dolar Amerika Serikat < 1 bulan > 1 bulan ≤ 3 bulan > 3 bulan ≤ 60 bulan > 60 bulan 72,717,057,284 600,199,874 - 107,006,735,621 1,094,673,467 - United States Dollar < 1 month > 1 month ≤ 3 months > 3 months ≤ 60 months > 60 months Jumlah mata uang asing 73,317,257,158 108,101,409,088 Total foreign currency Jumlah Rupiah Jumlah efek-efek Cadangan kerugian penurunan nilai 1,254,490,298,105 (72,336,324,434) 1,590,833,205,647 (22,101,331,933) Jumlah efek-efek - bersih 1,182,153,973,671 1,568,731,873,714 Total securities Allowance for impairment losses Total securities - net 60 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK (Lanjutan) f. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued) Berdasarkan nilai wajar f. The fair value of assets classified as heldto- maturity is based on market price or price quotation from a broker/seller. If this information is not available, the fair values are estimated using the quoted market price for securities with credit characteristics, maturity, and a similar return. Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi dari pedagang perantara/penjual. Apabila informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh tempo, dan pengembalian yang serupa. 31 Desember / December 31 , 2016 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III Tahap III Tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2016 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2016 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 SERI A Obligasi Subordinasi Bank Mandiri Bonds I - 2009 Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 Promes Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Diskonto wesel ekspor Diskonto wesel import Jumlah By fair value 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah Certificates of Bank Indonesia Certificates Deposit of Bank Indonesia Bonds Indonesia Eximbank Bonds III Phase III Series B 2016 Bank BRI Bonds I Phase I Series B 2016 Bank BRI Bonds I Phase I Series A 2016 Bank Mandiri Bonds I Phase I Series A 2016 Subordinated Bank Mandiri Bonds I - 2009 Jasa Marga JORR Bonds II- 2005 Promisory notes 1,033,173,040,947 318,728,527,956 - 1,142,120,213,270 75,000,000,000 - 40,000,000,000 - 20,000,000,000 13,000,000,000 - - 17,408,000,000 431,548,517 4,000,000,000 1,181,173,040,947 1,482,688,289,743 Total Rupiah 980,932,724 - 92,166,149,935 15,935,259,153 United States Dollar Discounted export bills Discounted import bills 1,182,153,973,671 1,590,789,698,831 Total Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek (sebelum cadangan kerugian nilai) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan sebagai berikut: 31 Desember / December 31 , 2016 Based on the prevailing BI regulation, securities (before allowance impairment losses) as of December 31, 2016 and 2015 were classified as follow: 31 Desember / December 31 , 2015 Lancar Dalam perhatian khusus Macet 1,182,153,973,671 72,336,324,434 1,498,168,646,559 6,552,580,581 86,111,978,507 Current Special mentions Loss Saldo akhir tahun 1,254,490,298,105 1,590,833,205,647 Balance at end year Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak ada efek-efek yang dijaminkan. As of December 31, 2016 and 2015, there were no securities which are pledged. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efekefek pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment losses on securities as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 61 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. EFEK-EFEK (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 8. MARKETABLE SECURITIES (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Jumlah/Total Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan - 22,101,331,933 50,234,992,501 22,101,331,933 50,234,992,501 Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Saldo akhir tahun - 72,336,324,434 72,336,324,434 Balance at end of year 31 Desember / December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Jumlah/Total Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan - 22,101,331,933 22,101,331,933 Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Saldo akhir tahun - 22,101,331,933 22,101,331,933 Balance at end of year Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek. 9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover the losses, which might arise from uncollectible securities. 9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk kontrak berjangka mata uang asing dan foreign currency swaps. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign currency contracts and foreign currency swaps. Swap and forward foreign exchange contracts are agreements to the seller or buyer to buy and sell a currency for another currency at a future date and at a specified price. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif Bank berjangka valuta asing berkisar antara 4 sampai 184 hari. The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of the counter party to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 4 days to 184 days. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif berdasarkan jenis pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The details of derivative receivables and liabilities by type as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 62 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. TAGIHAN (Lanjutan) DAN LIABILITAS PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) DERIVATIF 9. DERIVATIVE RECEIVABLES LIABILITIES (Continued) AND 31 Desember / December 31 , 2016 Jumlah nosional / Notional amount Transaksi Beli / Buy Nilai Wajar / Fair Value Tagihan / Receivables Jual / Sell Liabilitas / Liabilities Transactions Terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Transaksi Spot Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Laxmirani PT Bank Permata Tbk. - - 3,373,875 10,045,884 4,051,300,000 - 4,055,400,000 6,436,399 19,276,151 15,982,441 5,638,085 Hedging instrument Third parties Spot Transaction Forward Contract United States Dollar PT Laxmirani PT Bank Permata Tbk . Jumlah 4,051,300,000 4,055,400,000 29,086,425 31,666,410 Total 31 Desember / December 31 , 2015 Jumlah nosional / Notional amount Transaksi Beli / Buy Nilai Wajar / Fair Value Tagihan / Receivables Jual / Sell Liabilitas / Liabilities Transactions Terkait instrumen lindung nilai Pihak ketiga Transaksi Spot Kontrak Forward Dolar Amerika Serikat PT Shakuntala PT Nasco PT Essar Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk. - - 8,726,511 4,891,045 2,792,000,000 4,294,200,000 70,330,250,000 - 69,843,639,414 4,301,000,000 2,797,500,000 1,460,807,694 162,808,164 40,362,608 34,879,221 156,101,411 1,394,542,312 - Hedging instrument Third parties Spot Transaction Forward Contract United States Dollar PT Shak untala PT Nasco PT Essar Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk . Jumlah 77,416,450,000 76,942,139,414 1,672,704,977 1,590,413,989 Total Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 40. Information in respect to maturities is disclose in Note 40. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan sebagai lancar. All derivative receivables as of December 31, 2016 and 2015 are classified as current. Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa datang menggunakan suku bunga saat ini. Estimation of fair value loan is determined by discounted the estimate future cash flow using current interest rate method. 63 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN a. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS Berdasarkan jenis dan kualitas kredit a. By type and loans quality Type and loans quality based on impaired and unimpaired loans. Jenis dan kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai. 31 Desember / December 31, 2016 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Penurunan Nilai / Impaired Jumlah / Total Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Karyawan Konsumsi 48,764,736,170 97,373,598 46,165,940 - 48,764,736,170 97,373,598 46,165,940 Related parties Rupiah Work ing capital Employees Consumer Sub jumlah 48,908,275,708 - 48,908,275,708 Sub total Dolar Amerika Serikat Modal kerja 16,849,606,681 - 16,849,606,681 United States Dollar Work ing capital Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Third parties Rupiah Work ing capital Investment Consumer Employees 1,363,056,707,321 134,687,218,991 39,086,019,833 1,161,580,475 169,910,471,813 32,101,305,712 11,759,824,566 34,625,564 1,532,967,179,134 166,788,524,703 50,845,844,399 1,196,206,039 Sub jumlah 1,537,991,526,620 213,806,227,655 1,751,797,754,275 Sub total Dolar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi 451,142,948,255 49,682,466,616 35,729,743 149,336,206,270 32,409,624,513 - 600,479,154,525 82,092,091,129 35,729,743 United States Dollar Work ing capital Investment Consumer Sub jumlah 500,861,144,614 181,745,830,783 682,606,975,397 Sub total 2,104,610,553,623 395,552,058,438 2,500,162,612,061 Total Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah (29,900,025,294) 2,074,710,528,329 (278,314,837,131) 117,237,221,307 (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Less: Allowance for impairment losses Total 64 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Penurunan Nilai / Impaired Jumlah / Total Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Investasi Karyawan Konsumsi 124,474,598,389 5,800,000,000 80,091,514 133,169,054 - 124,474,598,389 5,800,000,000 80,091,514 133,169,054 Related parties Rupiah Work ing capital Investment Employees Consumer Sub jumlah 130,487,858,957 - 130,487,858,957 Sub total 62,441,225,250 - 62,441,225,250 United States Dollar Work ing capital Third parties Rupiah Work ing capital Investment Consumer Employees Dolar Amerika Serikat Modal kerja Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan 1,790,415,444,232 217,606,988,755 96,712,067,137 1,714,404,630 111,996,605,734 22,338,962,589 6,637,941,668 14,632,327 1,902,412,049,966 239,945,951,344 103,350,008,805 1,729,036,957 Sub jumlah 2,106,448,904,754 140,988,142,318 2,247,437,047,072 Sub total Dolar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi 894,821,375,894 78,690,899,678 141,580,773 150,418,397,105 28,349,075,503 - 1,045,239,772,999 107,039,975,181 141,580,773 United States Dollar Work ing capital Investment Consumer Sub jumlah 973,653,856,345 178,767,472,608 1,152,421,328,953 Sub total 3,273,031,845,306 319,755,614,926 3,592,787,460,232 Total Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah (49,943,480,175) 3,223,088,365,131 (141,388,567,313) 178,367,047,613 (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Less: Allowance for impairment losses Total 65 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) Loans quality based on collectibility according to OJK/BI regulation Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan OJK/BI 31 Desember / December 31, 2016 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Karyawan Konsumsi 48,764,736,170 97,373,598 46,165,940 - - - - 48,764,736,170 97,373,598 46,165,940 Related parties Rupiah Work ing capital Employee Consumer Sub jumlah 48,908,275,708 - - - - 48,908,275,708 Sub total Dolar Amerika Serikat Modal kerja 16,849,606,681 - - - - 16,849,606,681 Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan Sub jumlah 1,182,897,132,703 180,159,574,618 18,768,964,493 - 151,141,507,320 1,532,967,179,134 119,494,001,291 37,701,054,659 1,161,580,475 15,193,217,700 1,384,965,174 - 1,485,925,925 - - 30,615,379,787 11,759,824,566 34,625,564 166,788,524,703 50,845,844,399 1,196,206,039 1,341,253,769,128 196,737,757,492 20,254,890,418 - 193,551,337,237 1,751,797,754,275 United States Dollar Work ing capital Third parties Rupiah Work ing capital Investment Consumer Employees Sub total 66 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2016 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Dolar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi 361,096,610,716 49,682,466,616 35,729,743 90,046,337,539 - - - 149,336,206,270 32,409,624,513 - 600,479,154,525 82,092,091,129 35,729,743 United States Dollar Work ing Capital Investment Consumer Sub jumlah 410,814,807,075 90,046,337,539 - - 181,745,830,783 682,606,975,397 Sub total 1,817,826,458,592 286,784,095,031 20,254,890,418 - 375,297,168,020 2,500,162,612,061 Total (29,578,103,607) (3,813,292,576) - (274,501,544,555) 257,205,991,424 16,441,597,842 - 100,795,623,465 Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih (321,921,687) 1,817,504,536,905 (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Less: Allowance for impairment losses Net - Loans 67 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan 124,474,598,389 5,800,000,000 80,091,514 133,169,054 - - - - 124,474,598,389 5,800,000,000 80,091,514 133,169,054 Related parties Rupiah Work ing capital Investment Consumer Employees Sub jumlah 130,487,858,957 - - - - 130,487,858,957 Sub total 62,441,225,250 United States Dollar Work ing Capital Dolar Amerika Serikat Modal kerja 62,441,225,250 - - - - Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Karyawan 1,531,992,463,772 179,453,302,413 94,692,614,433 1,714,404,630 258,422,980,460 38,153,686,342 2,019,452,704 - 710,510,577 - 1,848,882,636 513,177,105 517,776,154 - 110,147,723,098 21,115,274,907 6,120,165,514 14,632,327 1,902,412,049,966 239,945,951,344 103,350,008,805 1,729,036,957 Third parties Rupiah Work ing capital Investment Consumer Employees Sub jumlah 1,807,852,785,248 298,596,119,506 710,510,577 2,879,835,895 137,397,795,846 2,247,437,047,072 Sub total 68 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Dolar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi 618,522,600,999 74,043,078,898 141,580,773 276,298,774,895 4,647,820,780 - - - 150,418,397,105 28,349,075,503 - 1,045,239,772,999 107,039,975,181 141,580,773 United States Dollar Work ing capital Investment Consumer Sub jumlah 692,707,260,670 280,946,595,675 - - 178,767,472,608 1,152,421,328,953 Sub total 2,693,489,130,125 579,542,715,181 710,510,577 2,879,835,895 316,165,268,454 3,592,787,460,232 Total (49,890,156,726) (564,003,296) (1,394,998,342) (139,429,565,675) 529,652,558,455 146,507,281 1,484,837,553 176,735,702,779 Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih (53,323,449) 2,693,435,806,676 (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Less: Allowance for impairment losses Net - Loans 69 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) b. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (Continued) Berdasarkan sektor ekonomi b. By economic sector Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi, serta kredit yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai Loans based on economic sector, also impaired and unimpaired loans. 31 Desember / December 31, 2016 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Penurunan Nilai / Impaired 825,826,765,625 211,660,186,595 138,295,099,696 83,310,567,761 67,533,438,665 45,049,172,962 10,568,265,141 975,873,338 203,680,432,545 112,500,751,381 28,867,108,253 56,036,613,630 1,507,309,891 1,411,439,079 711,796,293 12,771,209,128 938,327,517,006 240,527,294,848 138,295,099,696 139,347,181,391 69,040,748,556 46,460,612,041 11,280,061,434 975,873,338 216,451,641,673 Rupiah Trade Manufacturing Business services Mining Transportation Construction Public services Agriculture Others 1,586,899,802,328 213,806,227,655 1,800,706,029,983 Sub total Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Lain-lain 235,798,434,458 214,288,032,531 61,546,137,235 6,078,147,071 47,199,471,280 112,828,616,749 21,717,742,754 - 282,997,905,738 327,116,649,280 61,546,137,235 21,717,742,754 6,078,147,071 United States Dollar Trade Manufacturing Business services Mining Others Sub jumlah 517,710,751,295 181,745,830,783 699,456,582,078 Sub total 2,104,610,553,623 395,552,058,438 2,500,162,612,061 Total Rupiah Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Transportasi Konstruksi Jasa pelayanan Pertanian Lain-lain Sub jumlah Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah (29,900,025,294) 2,074,710,528,329 (278,314,837,131) 117,237,221,307 Jumlah / Total (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Less: Allowance for impairment losses Total 70 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Tidak mengalami penurunan nilai / Not impaired Penurunan Nilai / Impaired Rupiah Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Transportasi Konstruksi Pertanian Jasa pelayanan Lain-lain 1,018,508,822,796 410,785,387,205 176,674,820,024 154,746,349,676 86,440,444,361 62,932,218,380 27,705,827,874 11,943,799,593 287,199,093,802 76,934,755,950 34,971,015,998 513,177,105 6,586,677,062 710,759,079 710,510,577 20,561,246,547 1,095,443,578,746 445,756,403,203 176,674,820,024 155,259,526,781 93,027,121,423 63,642,977,459 27,705,827,874 12,654,310,170 307,760,340,349 Rupiah Trade Manufacturing Mining Business services Transportation Construction Agriculture Public services Others Sub jumlah 2,236,936,763,711 140,988,142,318 2,377,924,906,029 Sub total 392,156,445,286 552,786,558,494 16,296,916,485 57,535,746,999 10,312,903,007 7,006,511,324 72,812,608,894 97,507,360,750 8,447,502,964 - 464,969,054,180 650,293,919,244 24,744,419,449 57,535,746,999 10,312,903,007 7,006,511,324 United States Dollar Trade Manufacturing Mining Business services Transportation Others Sub jumlah 1,036,095,081,595 178,767,472,608 1,214,862,554,203 Sub total Jumlah 3,273,031,845,306 319,755,614,926 3,592,787,460,232 Total Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Transportasi Lain-lain Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah (49,943,480,175) 3,223,088,365,131 (141,388,567,313) 178,367,047,613 Jumlah / Total (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Less: Allowance for impairment losses Total 71 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas sesuai ketentuan OJK/BI LOANS (Continued) Loans quality based on economic sector and collectibility according to OJK/BI regulation 31 Desember / December 31, 2016 Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful 743,301,570,027 173,771,951,229 83,310,567,761 66,256,510,446 66,955,582,893 44,276,208,528 10,568,265,141 975,873,338 200,745,515,473 82,525,195,598 37,888,235,366 72,038,589,250 577,855,772 772,964,434 2,934,917,072 15,745,267,062 3,194,666,680 989,309,891 325,646,785 - 96,755,484,319 28,867,108,253 52,841,946,950 518,000,000 1,411,439,079 711,796,293 12,445,562,343 938,327,517,006 240,527,294,848 139,347,181,391 138,295,099,696 69,040,748,556 46,460,612,041 11,280,061,434 975,873,338 216,451,641,673 Rupiah Trade Manufacturing Mining Business services Transportation Construction Public services Agriculture Others 1,390,162,044,836 196,737,757,492 20,254,890,418 - 193,551,337,237 1,800,706,029,983 Sub total Lancar / Current Rupiah Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Transportasi Konstruksi Jasa pelayanan Pertanian Lain-lain Sub jumlah Macet / Loss Jumlah / Total 72 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2016 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Lain-lain 231,918,354,458 128,121,774,992 61,546,137,235 6,078,147,071 3,880,080,000 86,166,257,539 - - - 47,199,471,280 112,828,616,749 21,717,742,754 - 282,997,905,738 327,116,649,280 21,717,742,754 61,546,137,235 6,078,147,071 United States Dollar Trade Manufacturing Mining Business services Others Sub jumlah 427,664,413,756 90,046,337,539 - - 181,745,830,783 699,456,582,078 Sub total 1,817,826,458,592 286,784,095,031 20,254,890,418 - 375,297,168,020 2,500,162,612,061 Total (29,578,103,607) (3,813,292,576) - (274,501,544,555) 257,205,991,424 16,441,597,842 - 100,795,623,465 Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih (321,921,687) 1,817,504,536,905 (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Less: Allowance for impairment losses Net - Loans 73 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful 964,309,759,602 267,611,083,488 152,684,820,024 83,440,700,575 84,315,144,942 62,214,542,082 27,705,827,874 11,943,799,593 284,114,966,025 54,199,063,194 143,174,303,717 23,990,000,000 71,305,649,101 2,125,299,419 717,676,298 3,084,127,777 710,510,577 - 1,848,882,636 513,177,105 517,776,154 75,085,873,314 34,971,015,998 6,586,677,062 710,759,079 20,043,470,393 1,095,443,578,746 445,756,403,203 176,674,820,024 155,259,526,781 93,027,121,423 63,642,977,459 27,705,827,874 12,654,310,170 307,760,340,349 Rupiah Trade Manufacturing Mining Business services Transportation Construction Agriculture Public services Others 1,938,340,644,205 298,596,119,506 710,510,577 2,879,835,895 137,397,795,846 2,377,924,906,029 Sub total Lancar / Current Rupiah Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Transportasi Konstruksi Pertanian Jasa pelayanan Lain-lain Sub jumlah Macet / Loss Jumlah / Total 74 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued) 31 Desember / December 31, 2015 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mention Kurang Lancar / Sub-standard Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Dolar Amerika Serikat Perdagangan Industri Pertambangan Jasa bisnis Transportasi Lain-lain 392,156,445,286 271,839,962,819 16,296,916,485 57,535,746,999 10,312,903,007 7,006,511,324 280,946,595,675 - - - 72,812,608,894 97,507,360,750 8,447,502,964 - 464,969,054,180 650,293,919,244 24,744,419,449 57,535,746,999 10,312,903,007 7,006,511,324 United States Dollar Trade Manufacturing Mining Business services Transportation Others Sub jumlah 755,148,485,920 280,946,595,675 - - 178,767,472,608 1,214,862,554,203 Sub total 2,693,489,130,125 579,542,715,181 710,510,577 2,879,835,895 316,165,268,454 3,592,787,460,232 Total (49,890,156,726) (564,003,296) (1,394,998,342) (139,429,565,675) 529,652,558,455 146,507,281 1,484,837,553 176,735,702,779 Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Kredit - Bersih (53,323,449) 2,693,435,806,676 (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Less: Allowance for impairment losses Net - Loans 75 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c. 10. Berdasarkan penilaian secara kolektif dan individual c. By assessment as collective and individual 31 Desember / December 31, 2016 d. LOANS (Lanjutan) 31 Desember / December 31, 2015 Individual Kolektif 443,558,596,446 2,056,604,015,615 315,974,905,000 3,276,812,555,232 Individual Collective Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 2,500,162,612,061 3,592,787,460,232 Total Allowance for impairment losses Saldo akhir tahun 2,191,947,749,636 (308,214,862,425) (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Berdasarkan jangka waktu pinjaman Balance at end of year d. By Term of Loans The classification of loans according to term of credit agreements and remaining periods from statement of financial position date to maturity dates are as follows: Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut: Based on term of credit agreements: Berdasarkan periode perjanjian kredit : 31 Desember / December 31, 2016 Pihak berelasi / Related parties Pihak ketiga / Third parties Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Jumlah/Total Sampai dengan 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 13,863,883,964 34,900,852,206 46,165,940 97,373,598 15,512,461,016 1,337,145,665 - 817,940,862,248 615,922,221,077 89,366,420,686 228,568,250,264 245,715,541,234 234,061,119,901 66,051,396,435 136,778,917,827 1,093,032,748,462 886,221,338,849 155,463,983,061 365,444,541,689 Up to 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 48,908,275,708 16,849,606,681 1,751,797,754,275 682,606,975,397 2,500,162,612,061 Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 48,898,522,761 (9,752,947) (3,369,922) 16,846,236,759 (200,298,552,720) (107,903,186,836) 1,551,499,201,555 574,703,788,561 (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Total - net 31 Desember / December 31, 2015 Pihak berelasi / Related parties Rupiah Sampai dengan 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Pihak ketiga / Third parties Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Jumlah/Total 55,688,125,000 74,586,473,389 80,091,514 133,169,054 62,441,225,250 - 460,993,133,700 1,313,911,681,906 119,536,657,071 352,995,574,395 437,680,103,633 501,881,103,196 41,572,666,909 171,287,455,215 954,361,362,333 1,952,820,483,741 161,189,415,494 524,416,198,664 Up to 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 130,487,858,957 62,441,225,250 2,247,437,047,072 1,152,421,328,953 3,592,787,460,232 - - Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 130,487,858,957 62,441,225,250 (80,511,159,739) 2,166,925,887,333 (110,820,887,749) 1,041,600,441,204 (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Total - net 76 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e. 10. LOANS (Lanjutan) Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: e. Based on remaining periods until maturity dates: 31 Desember / December 31, 2016 Pihak berelasi / Related parties Pihak ketiga / Third parties Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Jumlah/Total Sampai dengan 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 48,764,736,170 46,165,940 97,373,598 - 16,849,606,681 - 1,480,614,452,748 39,517,947,120 207,700,678,081 23,964,676,326 520,797,989,949 59,194,607,104 102,614,378,344 - 2,067,026,785,548 98,758,720,164 310,412,430,023 23,964,676,326 Up to 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 48,908,275,708 16,849,606,681 1,751,797,754,275 682,606,975,397 2,500,162,612,061 Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 48,898,522,761 (9,752,947) (3,369,922) 16,846,236,759 (200,298,552,720) (107,903,186,836) 1,551,499,201,555 574,703,788,561 (308,214,862,425) 2,191,947,749,636 Total - net 31 Desember / December 31, 2015 Pihak berelasi / Related parties Pihak ketiga / Third parties Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Dolar Amerika Serikat/United States Dollar Rupiah Jumlah/Total Sampai dengan 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun 130,274,598,389 213,260,568 - 62,441,225,250 - 1,801,416,689,666 55,722,886,472 254,105,240,457 136,192,230,477 940,673,922,993 58,026,607,577 148,330,215,081 5,390,583,302 2,934,806,436,298 113,749,494,049 402,648,716,106 141,582,813,779 Up to 1 year 1 - 2 years 2 - 5 years More than 5 years Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai 130,487,858,957 62,441,225,250 2,247,437,047,072 1,152,421,328,953 3,592,787,460,232 - - Total Allowance for impairment losses Jumlah - bersih 130,487,858,957 62,441,225,250 f. (80,511,159,739) 2,166,925,887,333 (110,820,887,749) 1,041,600,441,204 (191,332,047,488) 3,401,455,412,744 Total - net f. Restructured loans Kredit yang direstrukturisasi As of December 31, 2016 and 2015, total restructured loans during the year based on the collectibility are as follow: Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah kredit yang direstrukturisasi selama tahun berjalan berdasarkan kolektibilitas adalah: 31 Desember / December 31, 2016 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mentions Kurang Lancar / Substandard Perpanjangan jangka waktu dan skema lain 16,082,430,636 42,009,753,439 545,950,987 - - Extension of credit terms 58,638,135,062 and other scheme Jumlah 16,082,430,636 42,009,753,439 545,950,987 - - 58,638,135,062 Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Total 31 Desember / December 31 , 2015 Lancar / Current Dalam Perhatian Khusus / Special Mentions Kurang Lancar / Substandard Perpanjangan jangka waktu dan skema lain 180,714,583 - - - 16,783,750,000 Extension of credit terms 16,964,464,583 and other scheme Jumlah 180,714,583 - - - 16,783,750,000 16,964,464,583 g. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Diragukan / Doubtful Macet / Loss Jumlah / Total Total g. Non-performing loans (NPL) ratio as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 77 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) h. 10. LOANS (Lanjutan) h. The changes in the allowance for impairment losses as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember / December 31, 2016 Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Rupiah Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir tahun 80,511,159,739 Jumlah / Total 110,820,887,749 191,332,047,488 599,830,077,778 - 28,204,653,300 (3,659,120,713) 628,034,731,078 (3,659,120,713) Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Exchange rate differences (480,032,931,850) (27,459,863,578) (507,492,795,428) Write off during the year 200,308,305,667 107,906,556,758 308,214,862,425 Balance at end of year 31 Desember / December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Rupiah Jumlah / Total Saldo awal tahun Pembentukan cadangan selama tahun berjalan Selisih kurs 26,733,569,284 826,398,042 27,559,967,326 53,777,590,455 - 109,384,047,895 610,441,812 163,161,638,350 610,441,812 Balance at beginning of year Provision of allowance during the year Exchange rate differences Saldo akhir tahun 80,511,159,739 110,820,887,749 191,332,047,488 Balance at end of year Management believes that the allowance for impairment losses/allowance for losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit. i. Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah sebagai berikut: 31 Desember / December 31, 2016 j. i. Changes in loans written-off are as follows: 31 Desember / December 31, 2015 Saldo awal tahun Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan 10,464,013,893 10,464,013,893 Balance at beginning of year 507,492,795,428 - Written-off during the year Saldo akhir tahun 517,956,809,321 10,464,013,893 Balance at end of year Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank tidak melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak berelasi j. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank did not exceed its Legal Lending Limit (LLL) to related parties. 78 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Lanjutan) k. Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah terhadap total kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar 11,77% dan 9,24%. k. The ratio of loans to small medium enterprises to total loans as of December 31, 2016 and 2015 were 11.77% and 9.24%, respectively. l. Tingkat suku bunga rata-rata efektif per tahun l. Average effective interest rates per annum 2016 Rupiah Dolar Amerika Serikat 2015 14.04% 8.79% 14.06% 8.49% Rupiah United States Dollar m. Rasio KUK terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebesar 2,23% dan 1,88%. m. The ratio of KUK enterprises to total loans as of December 31, 2016 and 2015 were 2.23% and 1.88%, respectively. n. n. Time deposits which pledged as loan collateral and others amounted to Rp 251,724,717,061 and USD 4,519,005 in December 31, 2016 and Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in 2015. Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 251.724.717.061 dan USD 4.519.005 pada 31 Desember 2016 serta Rp 337.878.464.256 dan USD 11.010.395 pada tahun 2015. 11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 11. ACCEPTANCE PAYABLES a. Berdasarkan mata uang a. 31 Desember / December 31, 2016 RECEIVABLES AND By currencies 31 Desember / December 31, 2015 Tagihan dan utang Acceptance receivables akseptasi Rupiah Mata uang asing 33,585,350,185 36,611,963,715 63,254,570,026 and payables Rupiah Foreign currencies Jumlah 33,585,350,185 99,866,533,741 Total - - Impairment losses 33,585,350,185 99,866,533,741 Total - Net Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat tagihan dan utang akseptasi yang mengalami penurunan nilai. As of December 31, 2016 and 2015, there were no impairment losses on acceptance receivables and payables. 79 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES PAYABLES (Continued) b. Berdasarkan kolektibilitas b. dengan pihak c. By transactions with related parties and third party As of December 31, 2016 and 2015, there were no acceptance receivables and payables from related party. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat tagihan dan utang akseptasi yang berasal dari pihak berelasi. d. Berdasarkan jangka waktu perjanjian d. 31 Desember / December 31, 2016 Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables By Collectibility As of December 31, 2016 and 2015, all acceptance receivables and payable were classified as current. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, seluruh tagihan dan utang akseptasi digolongkan sebagai lancar. c. Berdasarkan transaksi berelasi dan pihak ketiga AND Utang Akseptasi / Acceptance Payables By term of agreements 31 Desember / December 31, 2015 Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables Utang Akseptasi / Acceptance Payables Mata uang rupiah: 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan - - 33,611,963,715 3,000,000,000 - 33,611,963,715 3,000,000,000 - Rupiah currency: 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months Jumlah - - 36,611,963,715 36,611,963,715 Total Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan Lebih dari 6 bulan 33,585,350,185 - 33,585,350,185 - 25,981,244,563 37,273,325,463 - 25,981,244,563 37,273,325,463 - Foreign currency Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months Jumlah 33,585,350,185 33,585,350,185 63,254,570,026 63,254,570,026 Total Jumlah - bersih 33,585,350,185 33,585,350,185 99,866,533,741 99,866,533,741 Total - net 80 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES PAYABLES (Continued) e. Berdasarkan jatuh tempo e. 31 Desember / December 31, 2016 Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables Utang Akseptasi / Acceptance Payables AND By maturity date 31 Desember / December 31, 2015 Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables Utang Akseptasi / Acceptance Payables Mata uang rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan - - 36,611,963,715 - 36,611,963,715 - Rupiah currency: 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months Jumlah - - 36,611,963,715 36,611,963,715 Total Mata uang asing Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan > 6 bulan 27,058,217,637 6,527,132,548 - 27,058,217,637 6,527,132,548 - 19,072,396,932 44,182,173,094 - 19,072,396,932 44,182,173,094 - Foreign currency Less than 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months More than 6 months Jumlah 33,585,350,185 33,585,350,185 63,254,570,026 63,254,570,026 Total Jumlah - bersih 33,585,350,185 33,585,350,185 99,866,533,741 99,866,533,741 Total - net f. Cadangan kerugian penurunan nilai f. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan dan utang akseptasi sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai. 12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Allowance for impairment losses Management believes that there is no impaired acceptance receivables and payables. Therefore no allowance for impairment losses is needed. 12. PREPAYMENTS Biaya dibayar dimuka pada tanggal Desember 2016 dan 2015 terdiri dari: 31 Prepayments as of December 31, 2016 and 2015 consisted of the following: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Sewa gedung Asuransi Iklan dan promosi Administrasi saham Lain-lain 1,804,691,667 989,537,870 105,417,717 5,250,000 311,290,361 1,301,717,593 210,859,812 143,129,688 5,875,500 1,373,770,208 Building rent Insurance Advertisement and promotions Stock administration Others Jumlah 3,216,187,615 3,035,352,801 Total 81 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember / December 31 , 2016 Saldo Awal / Beginning Balance Harga perolehan Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Nilai buku Selisih penilaian kembali aset tetap / Revaluation increment in fixed assets Penambahan / Additions Pengurangan / Disposals Reklasifikasi / Reclassification 93,489,000,000 47,327,743,001 436,000,000 94,843,000 - - 93,489,000,000 47,668,900,001 14,538,967,529 6,907,331,308 466,090,752 288,683,000 37,347,917 140,900,000 - - 14,967,710,364 7,055,114,308 Acquisition Cost Land Buildings Office furniture and equipment Vehicles 162,263,041,838 1,190,773,752 273,090,917 - - 163,180,724,673 Total 318,522,439 2,383,019,214 90,049,946 - - 2,611,491,707 11,952,711,236 5,158,117,966 1,205,993,618 508,108,055 36,246,920 140,900,002 - - 13,122,457,934 5,525,326,019 17,429,351,641 4,097,120,887 267,196,868 - - 144,833,690,197 Saldo Akhir / Ending Balance Accumulated depreciation Building Office furniture and equipment Vehicles 21,259,275,660 Total 141,921,449,013 Book value 31 Desember / December 31 , 2015 Saldo Awal / Beginning Balance Penambahan / Additions Pengurangan / Disposals 5,046,115,250 21,975,936,121 - - 15,793,363,958 6,302,207,308 664,968,423 941,250,000 1,919,364,852 336,126,000 49,117,622,637 1,606,218,423 2,255,490,852 12,009,538,724 902,129,468 - 12,167,935,643 5,130,073,027 1,702,775,580 364,170,934 1,917,999,987 336,125,995 Jumlah 29,307,547,394 2,969,075,982 2,254,125,982 Nilai buku 19,810,075,243 Harga perolehan Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Selisih penilaian kembali aset tetap / Revaluation increment in fixed assets Reklasifikasi / Reclassification Saldo Akhir / Ending Balance 88,442,884,750 37,944,952,632 93,489,000,000 47,327,743,001 - 14,538,967,529 6,907,331,308 Acquisition Cost Land Buildings Office furniture and equipment Vehicles (12,593,145,752) 126,387,837,382 162,263,041,838 Total (12,593,145,753) - 318,522,439 - 11,952,711,236 5,158,117,966 (12,593,145,752) - (12,593,145,753) - Accumulated depreciation Building Office furniture and equipment Vehicles 17,429,351,641 Total 144,833,690,197 Book value Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 4.097.120.887 dan Rp 2.969.075.982 dibebankan pada beban umum dan administrasi tahun berjalan (Catatan 30) Depreciation for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 4,097,120,887 and Rp 2,969,075,982, respectively charged to current years general and administrative expense (Note 30). Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014) selama tahun berjalan. Bank believes that there is no indication of impairment in the value of fixed assets owned by the Bank during the year as meant in PSAK No. 48 (Revised 2014). 82 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 13. FIXED ASSETS (Continued) Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Tri Pakarta (pihak ketiga), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihak ketiga), PT Fairfax Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 50.941.017.678 pada tanggal 31 Desember 2016 dan kepada PT KSK Insurance Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 67.288.948.659 pada tanggal 31 Desember 2015. Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Tri Pakarta (third party), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (third party), PT Fairfax Indonesia (third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Eka Lloyd Jaya (third party), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. with insurance coverage of Rp 50,941,017,678 as of December 31, 2016 and with PT KSK Insurance Indonesia (third party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum Mega (third party), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third party) with insurance coverage of Rp 67,288,948,659 as of December 31, 2015. Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016. Management has reassessed the estimated useful lives, residual values and depreciation method of fixed assets as of December 31, 2016. Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. There are no fixed assets pledged by the Bank as of December 31, 2016 and 2015. 14. ASET TAKBERWUJUD 14. INTANGIBLE ASSETS Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 terdiri dari: Intangible assets as of December 31, 2016 and 2015 consisted of the following: 31 Desember / December 31 , 2016 1 Januari / January 1, 2016 Penambahan / Additions Pengurangan / Deductions Reklasifikasi / Reclassification 31 Desember / December 31 , 2016 Harga perolehan Perangkat lunak Hak atas Tanah 6,657,874,230 370,003,857 249,437,500 - - 6,657,874,230 619,441,357 Acquisition Cost Software Land Rights Jumlah 7,027,878,087 249,437,500 - - 7,277,315,587 Total Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Hak atas Tanah 2,118,910,372 61,410,001 2,269,481,925 26,331,443 - - 4,388,392,297 87,741,444 Accumulated amortization Software Land Rights Jumlah 2,180,320,373 2,295,813,368 - - 4,476,133,741 Total Jumlah Tercatat 4,847,557,714 2,801,181,846 Net Carrying Value 83 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 14. INTANGIBLE ASSETS (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 1 Januari / January 1, 2015 Penambahan / Additions Pengurangan / Deductions Reklasifikasi / Reclassification 31 Desember / December 31 , 2015 Harga perolehan Perangkat lunak Hak atas Tanah 7,397,964,691 172,484,336 333,850,000 197,519,521 1,073,940,461 - - 6,657,874,230 370,003,857 Acquisition Cost Software Land Rights Jumlah 7,570,449,027 531,369,521 1,073,940,461 - 7,027,878,087 Total Accumulated amortization Software Land Rights Akumulasi amortisasi Perangkat lunak Hak atas Tanah 1,309,014,687 42,909,808 1,883,836,140 18,500,193 1,073,940,455 - - 2,118,910,372 61,410,001 Jumlah 1,351,924,495 1,902,336,333 1,073,940,455 - 2,180,320,373 Total Jumlah Tercatat 6,218,524,532 4,847,557,714 Net Carrying Value Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp 2.295.813.368 dan Rp 1.902.336.333 yang dibebankan dalam beban umum dan administrasi (Catatan 30). 15. ASET LAIN-LAIN Amortization charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 2,295,813,368 and Rp 1,902,336,333 (Note 30). 15. OTHER ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Agunan yang diambil alih Pendapatan bunga yang masih harus diterima Pajak dibayar dimuka Beban yang ditangguhkan Lainnya 186,671,707,559 206,882,712,340 Foreclosed assets 47,119,082,461 23,764,129,964 877,131,148 2,352,744,387 42,573,973,703 23,764,129,964 673,274,834 3,217,303,743 Interest receivable Prepaid taxes Deferred expense Others Jumlah - Bersih 260,784,795,519 277,111,394,584 Total - Net 84 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. LIABILITAS SEGERA PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 16. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah: Biaya yang masih harus dibayar Bunga yang masih harus dibayar Kiriman uang Lainnya 1,767,148,748 177,230,355 69,265,030 - 13,553,132 470,087,163 7,323,559,977 183,152,355 Rupiah: Accrued expenses Accrued interest Fund transfer Others Jumlah Rupiah 2,013,644,133 7,990,352,627 Total Rupiah 833,739,726 311,635,496 69,692,704 417,019,939 319,340,691 849,956,081 Foreign currencies: Fund transfer Accrued interest Accrued expenses Jumlah mata uang asing 1,215,067,926 1,586,316,711 Total foreign currency Jumlah 3,228,712,059 9,576,669,338 Total Mata uang asing: Kiriman uang Bunga yang masih harus dibayar Biaya yang masih harus dibayar 17. SIMPANAN DARI NASABAH 17. DEPOSITS FROM CUSTOMER 31 Desember / December 31 , 2016 Pihak Berelasi / Related Parties Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total 3,985,444,730 699,216,423 14,980,008,137 119,903,150,672 154,620,688,680 2,044,504,764,062 123,888,595,402 155,319,905,103 2,059,484,772,199 19,664,669,290 2,319,028,603,414 2,338,693,272,704 10,698,815,650 684,930,448 134,481,494,534 538,666,345,624 145,180,310,184 539,351,276,072 11,383,746,098 673,147,840,158 684,531,586,256 31,048,415,388 2,992,176,443,572 3,023,224,858,960 Rupiah Current accounts Savings accounts Time deposits Total Rupiah United States Dollar Current accounts Time deposits Total foreign currency Total 85 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. DEPOSITS FROM CUSTOMER (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Rupiah Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total 8,911,349,090 4,392,995,176 148,439,866,663 135,144,739,012 140,189,580,960 2,905,022,939,454 144,056,088,102 144,582,576,136 3,053,462,806,117 161,744,210,929 3,180,357,259,426 3,342,101,470,355 3,749,475,612 112,650,448,888 150,170,818,368 769,450,923,776 153,920,293,980 882,101,372,664 116,399,924,500 919,621,742,144 1,036,021,666,644 278,144,135,429 4,099,979,001,570 4,378,123,136,999 Rupiah Current accounts Savings accounts Time deposits Total Rupiah United States Dollar Current accounts Time deposits Total foreign currency Total Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Under the Law No. 24 of the Indonesian Deposit Insurance Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective September 22, 2005, as ammended by Act No. 7 Tahun 2009 dated January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of Government Regulation No. 3 Tahun 2008, LPS was formed to guarantee program, the amount of collateral values can change if the meet certain criteria applied. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan dengan nilai sampai dengan Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan Surat Edaran LPS No. 19 Tahun 2016 tanggal 20 Oktober 2016, simpanan nasabah yang dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau di bawah 6,25% untuk simpanan Rupiah serta 0,75% untuk simpanan dalam mata uang asing. Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed by LPS, as of December 31, 2016 and 2015, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp 2,000,000,000 per customer per bank. As of December 31, 2016 and 2015, based on Circular Letter No. 19 Tahun 2016 dated October 20, 2016, covered deposits from customers are only required if the rate of interest is equal to or below 6.25% for deposits denominated in Rupiah and 0.75% for deposits denominated in foreign currency. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank is a participant of the guarantee program. 86 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. 17. DEPOSITS (Continued) SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) a. a. Giro FROM CUSTOMER Current accounts 31 Desember / December 31 , 2016 Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total Rupiah Dolar Amerika Serikat 3,985,444,730 10,698,815,650 119,903,150,672 134,481,494,534 123,888,595,402 145,180,310,184 Rupiah United States Dollar Jumlah 14,684,260,380 254,384,645,206 269,068,905,586 Total 31 Desember / December 31 , 2015 Pihak Berelasi / Related Parties Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total 8,911,349,090 3,749,475,612 135,144,739,012 150,170,818,368 144,056,088,102 153,920,293,980 Rupiah United States Dollar 12,660,824,702 285,315,557,380 297,976,382,082 Total 2016 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat 2015 1.11% 0.61% 1.05% 0.52% As of December 31, 2016 and 2015, there were no demand deposits which were blocked nor pledged as loan. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit. b. Average annual effective interest rate: Rupiah United States Dollar Tabungan b. Saving accounts 31 Desember / December 31 , 2016 Pihak Berelasi / Related Parties Rupiah Tabungan Pihak Ketiga / Third Parties 699,216,423 Jumlah / Total 154,620,688,680 155,319,905,103 Rupiah Saving accounts 31 Desember / December 31 , 2015 Pihak Berelasi / Related Parties Rupiah Tabungan Pihak Ketiga / Third Parties 4,392,995,176 140,189,580,960 2016 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Jumlah / Total 144,582,576,136 Rupiah Saving accounts 2015 4.04% Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit. 4.04% Average annual effective interest rates As of December 31, 2016 and 2015, there is no saving account used as loan collateral. 87 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. 17. DEPOSITS (Continued) SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) c. Deposito berjangka FROM CUSTOMER c. Time deposits 31 Desember / December 31 , 2016 Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total Rupiah Dolar Amerika Serikat 14,980,008,137 684,930,448 2,044,504,764,062 538,666,345,624 2,059,484,772,199 539,351,276,072 Rupiah United States Dollar Jumlah 15,664,938,585 2,583,171,109,686 2,598,836,048,271 Total 31 Desember / December 31 , 2015 Pihak Berelasi / Related Parties Pihak Ketiga / Third Parties Jumlah / Total Rupiah Dolar Amerika Serikat 148,439,866,663 112,650,448,888 2,905,022,939,454 769,450,923,776 3,053,462,806,117 882,101,372,664 Rupiah United States Dollar Jumlah 261,090,315,551 3,674,473,863,230 3,935,564,178,781 Total 2016 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dolar Amerika Serikat 2015 7.51% 1.37% Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar 10.10% 3.15% Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: The classification of time deposits based on maturity dates and remaining period to maturity dates are as follows: Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu: Time deposits by maturity: 31 Desember / December 31, 2016 Pihak berelasi / Related parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Pihak ketiga / Third parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Jumlah / Total Sampai dengan 1 bulan 1 s.d 3 bulan 3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan 4,064,580,189 10,598,682,538 75,000,000 241,745,410 277,302,042 407,628,406 - 350,449,383,188 500,023,629,772 562,290,736,760 631,741,014,342 153,179,527,437 197,535,143,057 85,312,206,933 102,639,468,197 507,970,792,856 708,565,083,773 647,677,943,693 734,622,227,949 Up to 1 month 1 to 3 months 3 to 6 months 6 to 12 months Jumlah 14,980,008,137 684,930,448 2,044,504,764,062 538,666,345,624 2,598,836,048,271 Total 88 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 17. 17. DEPOSITS (Continued) SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan) FROM CUSTOMER 31 Desember / December 31, 2015 Pihak berelasi / Related parties Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Rupiah Sampai dengan 1 bulan 1 s.d 3 bulan 3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah Pihak ketiga / Third parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Jumlah / Total 2,754,302,975 43,202,348,098 42,511,673,878 59,971,541,712 286,161,574 673,177,655 111,691,109,659 - 283,153,099,618 871,336,034,787 878,230,377,143 872,303,427,906 104,208,447,065 326,256,140,532 136,627,727,748 202,358,608,431 390,402,011,232 1,241,467,701,072 1,169,060,888,428 1,134,633,578,049 Up to 1 month 1 to 3 months 3 to 6 months 6 to 12 months 148,439,866,663 112,650,448,888 2,905,022,939,454 769,450,923,776 3,935,564,178,781 Total By remaining periods to maturity dates: Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 31 Desember / December 31, 2016 Pihak berelasi / Related parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Pihak ketiga / Third parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Jumlah / Total Sampai dengan 1 bulan 1 s.d 3 bulan 3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan 14,670,262,727 223,000,000 86,745,410 - 684,930,448 - 839,691,434,640 859,345,898,314 272,069,952,788 73,397,478,320 212,324,129,279 241,642,227,702 52,608,375,894 32,091,612,749 1,067,370,757,094 1,101,211,126,016 324,765,074,092 105,489,091,069 Up to 1 month 1 to 3 months 3 to 6 months 6 to 12 months Jumlah 14,980,008,137 684,930,448 2,044,504,764,062 538,666,345,624 2,598,836,048,271 Total 31 Desember / December 31, 2015 Pihak berelasi / Related parties Dolar Amerika Serikat / United States Dollar 62,694,510,185 31,428,814,766 36,159,041,712 18,157,500,000 148,439,866,663 Rupiah Sampai dengan 1 bulan 1 s.d 3 bulan 3 s.d 6 bulan 6 s.d 12 bulan Jumlah Pihak ketiga / Third parties Rupiah Dolar Amerika Serikat / United States Dollar Jumlah / Total 959,339,229 111,691,109,659 - 1,231,675,594,169 1,115,659,767,231 330,307,566,952 227,380,011,102 381,597,163,051 201,027,643,384 144,405,229,160 42,420,888,181 1,676,926,606,634 1,459,807,335,040 510,871,837,824 287,958,399,283 Up to 1 month 1 to 3 months 3 to 6 months 6 to 12 months 112,650,448,888 2,905,022,939,454 769,450,923,776 3,935,564,178,781 Total Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain sebesar Rp 251.724.717.061 dan USD 4.519.005 pada 31 Desember 2016 serta Rp 337.878.464.256 dan USD 11.010.395 pada tahun 2015. Time deposits which pledged as loan collateral and others amounted to Rp 251,724,717,061 and USD 4,519,005 in December 31, 2016 and Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in 2015. 89 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. SIMPANAN DARI BANK LAIN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan mata uang terdiri dari: 31 Desember / December 31 , 2016 Deposits from other currency consist of: banks by type and 31 Desember / December 31 , 2015 Pihak berelasi Rupiah Giro Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money Deposito berjangka 5,531,681 24,519,472 80,835,000,000 17,801,258,305 385,980,000,000 32,504,142,660 Related parties Rupiah Current accounts United States Dollar Interbank Call Money Time deposits Jumlah pihak berelasi 98,641,789,986 418,508,662,132 Total related parties Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Jumlah pihak ketiga Jumlah 4,726,112,999 7,750,000,000 3,117,562,672 21,200,000,000 Third parties Rupiah Current accounts Time deposits 12,476,112,999 24,317,562,672 Total third parties 111,117,902,985 442,826,224,804 2016 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Giro Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Interbank Call Money Deposito berjangka Total 2015 1.00% 6.67% 1.00% 10.00% 1.15% 1.92% 1.06% 3.50% Pada 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat simpanan dari bank lain - interbank call money dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan. 19. PERPAJAKAN Average annual effective interest rates: Rupiah Current accounts Time deposits United States Dollar Interbank Call Money Time deposits As of December 31, 2016 and 2015, there were no deposits from other banks – interbank call money and time deposits pledged as loans collateral. 19. TAXATION a. Utang pajak a. 31 Desember / December 31 , 2016 Taxes payable 31 Desember / December 31 , 2015 Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai 3,042,495,108 470,564,027 6,115,762 3,780,000 5,565,661,586 613,398,369 5,484,821 3,640,000 Income taxes Article 4(2) Article 21 Article 23/26 Value Added Tax Jumlah 3,522,954,897 6,188,184,776 Total 90 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. TAXATION (Continued) Manfaat pajak penghasilan b. 31 Desember / December 31 , 2016 Income tax benefit 31 Desember / December 31 , 2015 Pajak kini Pajak tangguhan 70,042,276,830 2,933,188,355 Current tax Deferred tax Jumlah 70,042,276,830 2,933,188,355 Total c. Pajak kini c. Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember / December 31 , 2016 Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (575,044,299,878) Perbedaan temporer Penyisihan imbalan kerja karyawan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Penyusutan aset tetap (12,434,234,220) - Jumlah perbedaan temporer (585,528,762,598) Current tax The reconciliation between loss before tax expense, as shown in the statements of comprehensive income and estimated fiscal loss for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember / December 31 , 2015 (47,601,231,850) Loss before tax per statements of profit or loss and other comprehensive income Temporary differences 1,949,771,500 (14,747,309,518) Provision for employee benefit - Provision for impairment losses 363,150,760 Depreciation of fixed assets (61,985,390,608) Total temporary differences Perbedaan tetap Penyusutan aset tetap Cadangan kerugian penurunan nilai Lain-lain 211,133,423 463,994,952 3,284,187,572 34,777,421,522 627,061,956 Permanent differences Depreciation of fixed assets Provision for impairment losses Others Jumlah perbedaan tetap 3,495,320,995 35,868,478,430 Total permanent differences Taksiran rugi fiskal (582,033,441,603) (26,116,912,178) Estimated fiscal loss Akumulasi rugi fiskal Tahun 2016 Tahun 2015 (582,033,441,603) (26,116,912,178) (26,116,912,178) Accumulated fiscal loss: Year 2016 Year 2015 Akumulasi rugi fiskal (608,150,353,781) (26,116,912,178) Accumulated fiscal loss 91 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PERPAJAKAN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. TAXATION (Continued) d. Aset pajak tangguhan - neto d. Deferred tax assets - net 31 Desember / December 31 , 2016 Aset (liabilitas) pajak tangguhan Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi / Charged (credited) to profit or loss 1 Januari 2016 / January 1, 2016 Liabilitas imbalan pasca masa kerja Penyusutan dan penurunan nilai Rugi fiskal Cadangan kerugian penurunan nilai kredit dan penempatan bank lain 1,116,279,007 (9,451,656,136) 6,529,228,044 487,442,875 (90,787,690) 145,508,360,400 Jumlah (1,806,149,085) 142,796,457,030 Dikurangi: penurunan nilai atas rugi fiskal Jumlah Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain / Charged (credited) to other comprehensive income 406,172,149 - (3,108,558,555) (1,806,149,085) 70,042,276,830 2,009,894,031 (9,542,443,826) 152,037,588,444 - (3,108,558,555) 406,172,149 (72,754,180,200) 31 Desember 2016 / December 31, 2016 141,396,480,094 - (72,754,180,200) 406,172,149 68,642,299,894 Deferred tax assets (liabilities) Obligation for post-employment benefits Depreciation and impairment Fiscal loss Allowance for impairment losses on: Loans and placement with other bank s Total Less: impairment of fiscal loss Total 31 Desember / December 31, 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan 1 Januari 2015 / January 1, 2015 Dibebankan (dikreditkan) ke laba rugi / Charged (credited) to profit or loss Dibebankan (dikreditkan) ke penghasilan komprehensif lain / Charged (credited) to other comprehensive income 31 Desember 2015 / December 31, 2015 Deferred tax assets (liabilities) Obligation for post-employment benefits Depreciation and impairment Fiscal loss Liabilitas imbalan pasca masa kerja Penyusutan dan penurunan nilai Rugi fiskal 5,646,365,734 - (3,686,827,379) 90,787,690 6,529,228,044 (843,259,348) (9,542,443,826) - 1,116,279,007 (9,451,656,136) 6,529,228,044 Jumlah 5,646,365,734 2,933,188,355 (10,385,703,174) (1,806,149,085) Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences and accumulated fiscal loss can be realized in the future periods. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang. e. Administrasi Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA Sejak Januari 2015, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang merupakan pihak ketiga Bank. e. Administration Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. 20. OBLIGATION BENEFITS FOR POST-EMPLOYMENT Since January 2015, the Bank had a defined contribution pension plan that cover all permanent employees and managed by PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia which is the Bank’s third party. 92 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. OBLIGATION FOR BENEFITS (Continued) POST-EMPLOYMENT Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah 270 dan 272. The Bank provides employee benefits (including pension fund) in accordance with agreements between the Bank and employees which has complied with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2016 and 2015 are 270 and 272. Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini didasarkan pada laporan penilaian aktuaria yang diperoleh dari PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan laporan aktuaria tertanggal 24 Februari 2017 termasuk tahun perbandingan yang telah disajikan kembali sesuai dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013). All amounts presented below are based in the actuarial valuation report obtained from PT Padma Radya Aktuaria, an independent actuary, with the actuarial report dated February 24, 2017 including the comparative years which have been restated in line with the adoption of PSAK 24 (Revised 2013). Jumlah beban yang diakui dalam laporan labarugi komprehensif adalah: Total expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows: 2016 2015 Biaya jasa kini Biaya bunga-bersih Biaya jasa lalu 1,775,386,750 378,302,650 - 1,605,954,325 447,892,800 - Current service cost Interest cost-net Past service cost Jumlah 2,153,689,400 2,053,847,125 Total Mutasi (aset) liabilitas di dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: The charges in the (assets) liability recognized in the statement of financial position are as follows: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan (Catatan 28) Biaya yang diakui pada penghasilan komprehensif lain Pembayaran selama tahun berjalan Iuran kontribusi perusahaan 4,465,116,018 2,153,689,400 22,585,462,930 2,053,847,125 1,624,688,596 (203,917,900) - (3,373,037,393) (16,801,156,644) Jumlah 8,039,576,114 4,465,116,018 Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir dari nilai wajar aset program: Total Reconciliation beginning balance and ending balance from fair value asset plan: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Nilai wajar aset - awal periode Iuran pemberi kerja Ekspektasi imbal hasil dari aset program Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti-bersih: imbal hasil aset program Imbalan yang dibayarkan 16,637,375,061 1,409,585,561 16,801,156,644 1,300,954,121 Nilai wajar aset - Akhir periode 16,900,118,398 (259,012,540) (887,829,684) Beginning of the year Expense during the year (Note 28) Cost recognized in other comprehensive income Payment during the year Corporate contribution 129,575,981 (1,594,311,685) 16,637,375,061 Fair value assets - Beginning period Employer contribution Expected return on plan assets Remeasurement of defined benefit liabilities-net: return on plan assets Payment during the year Fair value assets - Ending period 93 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA (Lanjutan) Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. OBLIGATION FOR BENEFITS (Continued) POST-EMPLOYMENT Movements in the present value of obligation in the current year were as follows: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Saldo awal nilai kini liabilitas Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu Pembayaran selama tahun berjalan (Keuntungan) kerugian aktuarial yang timbul dari: - asumsi keuangan - asumsi pengalaman 21,102,491,079 1,775,386,750 1,787,888,211 (1,091,747,584) 22,585,462,930 1,605,954,325 1,748,846,921 (1,594,311,685) 1,463,455,315 (97,779,259) (4,799,502,565) 1,556,041,153 Beginning present value of obligation Current service cost Interest cost Past service cost Payment during the year Actuarial (gains) losses arising from: - financial assumption - experience assumption Saldo akhir nilai kini liabilitas 24,939,694,512 21,102,491,079 Ending present value of obligation Jumlah tercatat dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember / December 31, 2016 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aset (jika didanai) Status pendanaan 24,939,694,512 (16,900,118,398) 8,039,576,114 The amounts included in the statements of financial position as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember / December 31, 2015 21,102,491,079 Present value of defined benefit liabilities (16,637,375,061) Fair value assets (if funded) 4,465,116,018 Funding status Program ini memberikan eksposur risiko aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga dan gaji. The program provides actuarial risk exposure to the Bank such as interest rate risk and salary risk. Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan kewajiban program. The present value of the defined benefits obligation is calculated using a discount rate determined by reference to market yields of government bonds. Generally, a decrease in the interest rate of a government bonds will increases the plan obligation. Risiko Tingkat Kenaikan Gaji Salary Rate Risk Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya kewajiban. The present value of the defined benefit is calculated using the estimated of salary growth rate, higher salary growth rate will lead to higher obligation. 94 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA (Lanjutan) 20. OBLIGATION FOR BENEFITS (Continued) POST-EMPLOYMENT The main actuarial valuation as of December 31, 2016 and 2015 were carried out using the following key assumptions: Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto/Discount rate : 8,00% tahun 2016/in 2016 9,00% tahun 2015/in 2015 8,00% tahun 2016/in 2016 8,00% tahun 2015/in 2015 100% TMI3 7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/ Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate : Tingkat kematian/Mortality rate Tingkat pengunduran diri/Resignation rate : : Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate 7% until age 40 then decreasing linearly into 0% at 55 then fixed : 100% Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan. Suku bunga / Discount rate Analisis Sensitivitas Tingkat Diskonto Kenaikan suku bunga 1% Penurunan suku bunga 1% Analisis Sensitivitas Kenaikan Gaji Kenaikan suku bunga 1% Penurunan suku bunga 1% Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below has been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end or the assumptions constant. Nilai kini kewajiban imbalan pasti / Present value of benefits obligation 9.00% 7.00% 23,529,530,566 26,506,427,763 9.00% 7.00% 26,577,337,193 23,440,192,946 Sensitivity Analysis of Discount Rate Increase of 1% the discount rate Decrease of 1% the discount rate Sensitivity Analysis of Salary Increase Increase of 1% the discount rate Decrease of 1% the discount rate Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in liability recognized in the statements of financial position. Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 8,51 tahun. The weighted average duration of the defined benefit obligation as of December 31, 2016 is 8.51 years. 95 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. LIABILITAS LAINNYA PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. OTHER LIABILITIES This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Bunga yang masih harus dibayar Setoran jaminan Lainnya 13,031,615,290 760,500,000 626,400,673 24,821,596,742 758,500,000 374,970,841 Accrued interest Security deposit Others Jumlah 14,418,515,963 25,955,067,583 Total Bunga yang Masih Harus Dibayar Accrued Interest Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain. Represents accrued interest on deposits and deposits from other banks. Setoran Jaminan Security Deposits Merupakan setoran jaminan atas sewa safe deposit. Represents security deposits of safe deposit rentals. Lainnya Others Liabilitas lainnya terdiri dari titipan kliring dan lainnya. Others account consists of suspense account and others. 22. MODAL SAHAM 22. CAPITAL STOCK Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The composition of Bank’s shareholders as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 31 Desember 2016 dan 2015 / December 31, 2016 and 2015 Pemegang Saham Bank of India PT Panca Mantra Jaya Prakash Rupchand Chugani Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Jumlah Saham/Number of Shares Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Jumlah Modal Disetor/Total Paid-in Capital Shareholders 791,616,000 187,473,442 16,800,000 76.00% 18.00% 1.61% 158,323,200,000 Bank of India 37,494,688,400 PT Panca Mantra Jaya 3,360,000,000 Mr. Prak ash Rupchand Chugani 45,710,558 4.39% 9,142,111,600 Public (below 5% each) 1,041,600,000 100.00% 208,320,000,000 Total 96 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 22. CAPITAL STOCK (Continued) Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pemegang saham Bank menyetujui modal dasar Bank sebesar Rp 690.000.000.000 (nilai penuh) terbagi atas 3.450.000.000 lembar saham, masingmasing saham bernilai nominal sebesar Rp 200 (nilai penuh). Modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30,19% atau sejumlah 1.041.600.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 208.320.000.000. Pernyataan Keputusan Pemegang Saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015. 23. UANG MUKA SETORAN MODAL In the Statement of Shareholders’ Decision as documented in Notarial Deed No. 36 dated December 3, 2015 of Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si, notary in Jakarta, the Bank’s shareolders approved the authorized capital amounted to Rp 690,000,000,000 (full amounts) by issuing 3,450,000,000 shares with par value Rp 200 (full amounts). Authorized capital which has been placed and fully paid amounted to 30.19% or amounted to 1,041,600,000 shares, with a nominal value of Rp 208,320,000,000. The Statements of shareholders’ Decision were approved by the Minister of Justice and Human Rights on the decision letter No. AHU0948823.AH.01.02.TAHUN 2015 dated December 23, 2015. 23. ADVANCE PAYMENT OF CAPITAL Akun ini merupakan uang muka setoran modal yang diterima Bank dari Bank of India, pemegang saham pada tanggal 10 Agustus 2016 sebesar Rp 500.000.000.000 berdasarkan surat No. INTL:GM: 697 dari Bank of India 24. TAMBAHAN MODAL DISETOR This account represents an advance payment of capital received by the Bank from Bank of India, shareholders on August 10, 2016 amounted to Rp 500,000,000,000 based on a letter No. INTL:GM:697 from Bank of India. 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan penawaran umum terbatas I dengan hak untuk memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008 dan penawaran umum terbatas II dengan hak memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2014 setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan perincian sebagai berikut: Agio saham/Paid in capital in excess of par This account represents additional paid-in capital after deducting share issuance costs in connection with the Bank’s initial public offering in 2002, limited public offering I in 2008 and limited public offering II in 2014 with details as follows: Biaya emisi saham/Share issuance cost Jumlah/Total Saldo per 31 Desember 2014 Pengeluaran 173.600.000 saham melalui penawaran umum terbatas II kepada pemegang saham tahun 2014 30,900,000,000 (1,997,994,946) 28,902,005,054 451,360,000,000 (1,960,684,240) 449,399,315,760 Balance as of December 31, 2014 Issuance of 173,600,000 shares through limited offering II to stock holders in 2014 Saldo per 31 Desember 2015 482,260,000,000 (3,958,679,186) 478,301,320,814 Balance as of December 31, 2015 25. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI Pada tahun 2016, tidak membagikan dividen tunai serta tidak melakukan pembentukan cadangan umum. 25. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS On 2016, the Bank has not paid cash dividend and did not make any allowance for general reserves. 97 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENDAPATAN BUNGA PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. INTEREST INCOME This account consists of: Akun ini terdiri dari: 2016 2015 Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek 312,398,780,476 438,765,198,617 7,007,289,014 87,263,327,146 17,427,073,057 96,222,123,513 Loans Placements with Bank Indonesia and other bank s Securities Jumlah 406,669,396,636 552,414,395,187 Total Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 9.062.424.823 dan Rp 16.782.932.858 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 32). 27. BEBAN BUNGA 27. INTEREST EXPENSE This account consist of: Akun ini terdiri dari: 2016 Simpanan Deposito berjangka Tabungan Giro Interbank Call Money Total Interest income from related parties amounted to Rp 9,062,424,823 and Rp 16,782,932,858 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 32). 2015 228,636,368,315 5,811,601,707 2,802,775,076 3,219,946,006 342,843,532,168 5,532,977,496 2,926,863,404 3,857,526,185 240,470,691,104 - 355,160,899,253 - Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 5.201.576.645 dan Rp 17.850.540.247 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (Catatan 32). Deposits Time deposits Saving accounts Current accounts Interbank Call Money Total Total interest expense to related parties amounted to Rp 5,201,576,645 and Rp 17,850,540,247 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively (Note 32). 98 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. CADANGAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN 28. PROVISION (REVERSAL) FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NONFINANCIAL ASSETS This account consists of: Akun ini terdiri dari: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Aset keuangan Giro pada bank lain (Catatan 6) Efek-efek (Catatan 8) Kredit yang diberikan (Catatan 10) 50,234,992,500 21,974,115,698 628,497,829,091 163,161,638,350 Loans (Note 10) Jumlah aset produktif 678,723,632,333 185,135,754,048 Total financial assets Aset non-keuangan Aset tetap (Catatan 13) Aset lainnya (Catatan 15) - 224,822,672 12,136,659,088 Non-financial Assets Fixed assets (Note 13) Other assets (Note 15) Jumlah aset non produktif - 12,361,481,760 Total non-financial assets 678,723,632,333 197,497,235,808 Total Jumlah (9,189,258) 29. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN 2016 - Financial Assets Current accounts in other banks (Note 6) Marketable Securities (Note 8) 29. PERSONNEL EXPENSES 2015 Gaji Tunjangan Imbalan kerja (Catatan 20) 30,652,919,741 1,499,012,250 1,949,771,500 29,050,551,705 5,022,335,454 2,053,847,125 Salary Benefits Post-employment b enefits (Note 20) Jumlah 34,101,703,491 36,126,734,284 Total Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan komite pemantau risiko Bank adalah sebagai berikut: Details of salary and benefits given to commissioners, directors, audit committee and risk monitoring committee of the Bank are as follows: 99 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN (Lanjutan) 29. PERSONNEL EXPENSES (Continued) 2016 Jumlah pejabat/Number of officers Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko Jumlah 3 5 Gaji/Salary Tunjangan/Benefits Bonus/Bonuses 74,293,950 1,203,806,842 - 360,000,000 2,855,746,639 2 78,000,000 5,025,000 - 10 3,293,746,639 1,283,125,792 - Jumlah/Total 434,293,950 4,059,553,481 Commissioners Directors Audit committee and risk 83,025,000 monitoring committee 4,576,872,431 Total 2015 Jumlah pejabat/Number of officers Gaji/Salary Tunjangan/Benefits Bonus/Bonuses 179,706,950 887,497,787 220,057,394 1,135,430,453 Komisaris Direksi Komite audit dan komite pemantau risiko 3 4 685,564,500 1,940,699,997 2 78,000,000 5,537,599 - Jumlah 9 2,704,264,497 1,072,742,336 1,355,487,847 30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Commissioners Directors Audit committee and risk 83,537,599 monitoring committee 5,132,494,680 Total This account consists of: 2016 Jumlah 1,085,328,844 3,963,628,237 30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Akun ini terdiri dari: Penyusutan dan amortisasi (Catatan 13 dan 14) Komunikasi Honorarium tenaga ahli Barang cetak dan keperluan kantor Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Transportasi Pajak dan perijinan Asuransi Pendidikan dan pelatihan Iklan dan promosi Lain-lain Jumlah/Total 2015 6,392,934,255 4,200,408,915 3,956,525,817 3,254,286,972 2,054,596,247 1,593,992,717 1,334,321,820 651,915,139 430,265,035 367,171,876 140,633,133 7,070,847,287 4,871,412,315 5,661,872,032 1,939,522,100 3,069,938,542 1,811,266,593 1,415,139,503 1,841,587,217 569,707,752 434,430,663 1,882,061,859 233,486,142 3,225,172,716 Depreciation and amortization (Notes 13 and 14) Communication Professional fees Printing and office supplies Repairs and maintenance Rental Transportation Taxes and licenses Insurance Education and training Advertisement and promotion Others 31,447,899,213 26,955,597,434 Total 100 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 31. RUGI PER SAHAM DASAR 31. BASIC LOSS PER SHARE Below are the data used to calculate the basic loss per share: Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan rugi per saham dasar: 2016 Rugi bersih Rugi bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar 2015 (505,002,023,048) (44,668,043,495) Lembar / Share Lembar / Share Net loss Net loss for calculation of b asic earnings per share Numb er of shares 1,041,600,000 Rugi per saham dasar 1,027,133,333 (485) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Ordinary shares for calculation of b asic earnings per share (43) Basic loss per share 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Sifat yang Berelasi Nature of Relationship Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi. In the normal course of business, the Bank entered into certain transaction with related parties. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Transactions with related parties are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transaction between unrelated parties. Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: No. / No. Pihak-pihak berelasi/Related parties Sifat relasi/Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transactions 1 Bank of India Pemegang saham/Shareholders Giro pada bank lain/Demand deposits with other bank s 2 PT Panca Mantra Jaya Pemegang saham/Shareholders Simpanan nasabah/Deposits from customers 3 Prakash R Chugani Pemegang saham/Shareholders Kredit yang diberikan/Loans 4 Deepak Rupo Chugani Keluarga Komisaris/Commisioner's Family Kredit yang diberikan/Loans 5 PT Classic Prima Carpet Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company Kredit yang diberikan/Loans 6 PT Metro Global Services Penjamin oleh Pemegang Saham/Guarantee by Shareholders Kredit yang diberikan/Loans 7 PT Shiva Sakti Steel Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner's Family Kredit yang diberikan/Loans 8 PT Multindo Velvet Industries Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner's Family Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi (2015)/ Loans and Acceptance Receivables (2015) 9 Dilip R. Chugani Keluarga Komisaris/Commisioner's Family Kredit yang diberikan/Loans 10 Narwani Prakash Kotumal Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris/Key Person of Company Is Commisioner's Family Kredit yang diberikan/Loans 11 PT Classic Automotive Manufacturing Perusahaan Keluarga Pemegang saham Bank/Stock holder's Family Company Simpanan nasabah dan kredit yang diberikan/ Deposit from customers and loans 12 Personil manajemen kunci dan keluarga/ Key management personnel and family Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank/Relation of the Bank 's Activity Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah/Loans deposits from customers 101 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan kepada para karyawan. Transaksitransaksi tersebut meliputi: In conducting its business, the Bank entered into certain transactions with its related parties. According to the Bank management, transactions with related parties were made at similar conditions and terms as those done with third parties, except for loans to employees. These transactions include the following: a. Giro pada bank lain (Catatan 6) a. Current accounts with other banks (Notes 6) Demand deposits with related party which were placed with Bank of India. As of December 31, 2016 and 2015, percentage of demand deposits from other banks from related parties accounted for 1.25% and 6.48% respectively. Merupakan penempatan pihak berelasi pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masing-masing sebesar kurang lebih 1,25% dan 6,48%. b. Kredit (Catatan 10) b. Loans (Notes 10) At statement of financial position date, percentage of loans from related parties accounted for 2.63% and 5.37% respectively, of the total loans as of December 31, 2016 and 2015. Interest rates per annum on loans for related parties ranged from 7.25%-15.00% for Rupiah currency and 8% for foreign currency in 2016 and 10.00%-13.75% for Rupiah currency and 8.00% for foreign currency in 2015. Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar kurang lebih 2,63% dan 5,37% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 7,25%-15,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing untuk tahun 2016 serta 10,00%-13,75% untuk mata uang Rupiah dan 8,00% untuk mata uang asing pada tahun 2015. c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan (Catatan 17 dan 18) - Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 5,46% dan 4,25% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan pada tahun 2016 dan 2015 adalah 1,10% dan 1,05% Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat pada tahun 2016 dan 2015 adalah 0,61% dan 0,52%. c. Placements of funds related parties in the form of deposits (Notes 17 dan 18) - Current accounts At statement of financial positions date, percentage of demand deposits from related parties accounted for 5.46% and 4.25% as of December 31, 2016 and 2015. Interest rate demand deposits on Rupiah in 2016 and 2015 are 1.10% and 1.05%, respectively. While, interest rate for demand deposits on United States Dollar in 2016 and 2015 are 0.61% and 0.52%, respectively. 102 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) - Tabungan PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) - - Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,45% dan 3,04% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 4,04% untuk tahun 2016 dan 2015. - Deposito berjangka Saving accounts At statement of financial positions date, percentage of saving deposits from related parties accounted for 0.45% and 3.04% as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rates on saving deposits in 2016 and 2015 are 4.04%. - - Time deposits Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah sebesar 0,60% dan 6,63% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,51% dan 10,10% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 1,37% dan 3,15% pada tahun 2016 dan 2015. At statement of financial positions date, percentage of time deposits from related parties accounted for 0.60% and 6.63% as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rate for time deposits on Rupiah is 7.51% and 10.10% in 2016 and 2015. Average interest rate on United States Dollar deposits are 1.37% and 3.15% in 2016 and 2015. Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: The balance of demand deposits with other banks, loans, deposits from customer and deposits from other banks with related parties can be summarized as follows: 103 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) Simpanan dari bank lain Giro Interbank Call Money Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 5,531,681 80,835,000,000 17,801,258,305 24,519,472 385,980,000,000 32,504,142,660 98,641,789,986 418,508,662,132 3.08% 8.42% 9,062,424,823 16,782,932,858 2.22% 3.03% Interest income - Loans Percentage of loans interest income from total Interest income 54,137,262 29,205,569 5,118,233,814 62,656,877 26,703,136 17,761,180,234 Interest expense Current accounts Saving accounts Time deposits 5,201,576,645 17,850,540,247 2.10% 4.90% Deposits from other bank s Current accounts Interbank Call Money Time deposits Total Percentage of other bank s deposits from total liabilities Total Percentage of deposit and deposit from other bank s interest expense from total interest expenses 104 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan) Simpanan dari bank lain Giro Interbank Call Money Deposito berjangka Jumlah Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas Pendapatan bunga - Kredit Persentase pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga Beban bunga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank lain dari jumlah beban bunga PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 32. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 5,531,681 80,835,000,000 17,801,258,305 24,519,472 385,980,000,000 32,504,142,660 98,641,789,986 418,508,662,132 3.08% 8.42% 9,062,424,823 16,782,932,858 2.22% 3.03% Interest income - Loans Percentage of loans interest income from total Interest income 54,137,262 29,205,569 5,118,233,814 62,656,877 26,703,136 17,761,180,234 Interest expense Current accounts Saving accounts Time deposits 5,201,576,645 17,850,540,247 2.10% Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp 12.947.602.608 dan Rp 55.229.841.640. 5.03% Deposits from other bank s Current accounts Interbank Call Money Time deposits Total Percentage of other bank s deposits from total liabilities Total Percentage of deposit and deposit from other bank s interest expense from total interest expenses Outstanding commitments and contingencies liabilities to related parties as of December 31, 2016 and 2015 were Rp 12,947,602,608 and Rp 55,229,841,640, respectively. 105 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 KOMITMEN Tagihan komitmen Dolar Amerika Serikat Pembelian berjangka valuta asing yang belum selesai Pembelian tunai valuta asing yang belum selesai Lainnya - 75,817,500,000 4,041,750,000 81,420,029,874 3,252,756,374 68,690,942,051 COMMITMENTS Commitment receivables United States Dollar Unsettled purchase of foreign currencies forward Unsettled purchase of foreign currencies forward Others Jumlah tagihan komitmen 85,461,779,874 147,761,198,425 Total commitment receivables Liabilitas komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan Dolar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang irrevocable dan masih berjalan 297,643,296,604 481,652,935,733 14,573,528,914 4,554,028,638 69,061,614,246 68,071,291,504 66,846,500,960 64,136,913,413 4,041,750,000 75,264,128,331 10,104,375,000 3,734,522,000 Commitment liabilities Rupiah Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit United States Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Unsettled sales of foreign currencies forward and swap Unsettled sales of foreign currencies spot Jumlah liabilitas komimen 462,271,065,724 697,413,819,619 Total commitment liabilities Jumlah liabilitas komitmen - bersih 376,809,285,850 549,652,621,194 Total commitment liabilities - net Penjualan berjangka valuta asing yang belum selesai Penjualan tunai valuta asing yang belum selesai KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima 25,739,263,486 9,171,560,730 11,667,262,966 234,948,357,913 CONTINGENCIES Contingent receivables Rupiah Past due receivables Guarantee received Dolar Amerika Serikat Garansi yang diterima 10,306,462,500 72,578,025,000 United States Dollar Guarantee received Jumlah tagihan kontinjensi 45,217,286,716 319,193,645,879 Total contingent receivables 106 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. COMMITMENTS (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 AND CONTINGENCIES 31 Desember / December 31 , 2015 Liabilitas kontinjensi Rupiah Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 9,171,560,730 234,948,357,913 Contingent liabilities Rupiah Bank guarantees issued Dolar Amerika Serikat Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 10,306,462,500 72,578,025,000 United States Dollar Bank guarantees issued Jumlah liabilitas kontinjensi 19,478,023,230 307,526,382,913 Total contingent liability Jumlah tagihan kontinjensi - bersih 25,739,263,486 11,667,262,966 Total contingent receivable - net Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi 351,070,022,364 537,985,358,228 Total commitment and contingent liabilities LAIN-LAIN Titipan cek dan bilyet giro 31,344,849,201 24,973,603,562 OTHERS Cheques for clearing Jumlah 31,344,849,201 24,973,603,562 Total Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat komitmen dan kontinjensi yang mengalami penurunan nilai. As of December 31, 2016 and 2015, there was no impairment on commitment and contingencies. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya cadangan kerugian penurunan nilai. Management believes that no allowance for impairment losses is necessary. 34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES a. Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at statements of financial position dates are as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 Mata Uang Asing / Foreign Currencies Setara dalam/Equivalent in Rp Aset Kas USD 107,272 1,445,222,020 Assets Cash Giro pada Bank Indonesia USD 5,300,000 71,404,250,000 Current account with Bank Indonesia Giro pada bank lain USD INR EUR GBP SGD HKD JPY 4,219,753 1,540,364 13,916 7,385 4,487 25,236 200,200 56,850,617,847 305,608,186 197,265,479 122,265,868 41,787,100 43,843,269 23,037,014 Cadangan kerugian penurunan nilai EUR (10,432) Current accounts with other bank s (147,876,955) Allowance for impairment losses 107 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 Mata Uang Asing / Foreign Currencies Setara dalam/Equivalent in Rp Efek-efek USD 5,441,993 73,317,257,158 Cadangan kerugian penurunan nilai USD (5,369,183) (72,336,324,434) Allowance for impairment losses Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi Aset lain-lain USD USD USD USD USD 1,250,667 50,666,690 (8,009,394) 2,492,882 979,258 16,849,606,681 682,606,975,397 (107,906,556,758) 33,585,350,185 13,193,060,007 Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Acceptance receivables Other assets Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Utang akseptasi 769,595,388,063 USD INR 166,318 1,866,148 2,240,719,255 370,243,827 Securities Total Assets Liabilities Obligations due immediately USD USD 794,122 9,981,926 10,698,808,646 134,481,501,538 USD USD 50,839 39,982,657 684,928,428 538,666,347,646 USD USD 7,321,303 2,492,882 98,636,258,305 33,585,350,185 Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties Deposits from other bank s Related parties Acceptance payables USD 7 94,308 Other liabilities Jumlah liabilitas 819,364,252,137 Total Liabilities Aset (Liabilitas) - bersih (49,768,864,074) Liabilitas lain-lain Asset (Liabilities) - net 31 Desember / December 31 , 2015 Mata Uang Asing / Foreign Currencies Setara dalam/Equivalent in Rp Aset Kas USD 162,045 2,233,790,325 Assets Cash Giro pada Bank Indonesia USD 9,800,000 135,093,000,000 Current account with Bank Indonesia 108 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan) 34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 Mata Uang Asing / Foreign Currencies 5,014,423 1,919,295 26,763 18,463 71,516 69,570 167,320 Setara dalam/Equivalent in Rp Giro pada bank lain USD INR EUR GBP SGD HKD JPY Cadangan kerugian penurunan nilai EUR Efek-efek USD 7,841,959 108,101,409,088 Cadangan kerugian penurunan nilai USD (1,603,280) (22,101,214,800) Allowance for impairment losses Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Tagihan akseptasi USD USD USD USD 4,529,650 83,599,661 (8,039,237) 4,588,652 62,441,225,250 1,152,421,328,953 (110,820,882,045) 63,254,570,026 Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Acceptance receivables Aset lain-lain USD (10,432) 772,288 Jumlah Aset Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Giro Pihak berelasi Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak berelasi Pihak ketiga Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Utang akseptasi Liabilitas lain-lain USD INR 602,127 22,564 69,123,814,713 399,808,298 402,968,887 377,361,334 697,919,019 123,743,679 19,161,526 (157,071,181) Current accounts with other bank s Allowance for impairment losses Securities 10,645,990,080 Other assets 1,472,256,923,152 Total Assets 8,300,320,695 4,700,307 Liabilities Obligations due immediately Deposits from customers Current accounts Related parties Third parties Time deposits Related parties Third parties Deposits from other bank s Related parties Acceptance payables USD USD 271,997 10,893,784 3,749,478,645 150,170,815,335 USD USD 8,171,959 55,817,985 112,650,454,815 769,450,917,849 USD USD 30,357,936 4,588,652 418,484,142,660 63,254,570,036 USD EUR 1,017 30 14,019,345 451,700 Other liabilities 1,526,079,871,387 Total Liabilities 53,822,948,235 Asset (Liabilities) - net Jumlah Liabilitas Aset (Liabilitas) - bersih Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB. The foreign exchange rates used for assets and liabilities denominated in foreign currencies were Reuters’ spot rates at 16:00 hours Western Indonesian Time. 109 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION Bank beroperasi di dua wilayah utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. The Bank is operating in two main areas which are in Special District of Jakarta (DKI Jakarta) and outside DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen wilayah: The areas segment information is as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 DKI Jakarta / Special District of Jakarta Luar DKI Jakarta / Outside DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya 346,211,344,799 10,000,680,182 60,458,051,837 1,413,415,691 - 406,669,396,636 11,414,095,873 INCOME Interest income Other income Jumlah 356,212,024,981 61,871,467,528 - 418,083,492,509 Total (570,899,459,875) (572,606,523,184) (3,093,759,308) (2,437,776,694) Rugi segmen Rugi sebelum pajak Eliminasi / Elimination Jumlah / Total (573,993,219,183) (575,044,299,878) Rugi bersih (505,002,023,048) Segment loss Loss before tax Net loss INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit yang diberikan - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih 118,973,564,367 1,182,153,973,671 1,815,100,920,026 99,650,040,144 806,740,260,042 376,846,829,610 42,271,408,869 76,596,449,545 (212,259,896,376) 118,973,564,367 1,182,153,973,671 2,191,947,749,636 141,921,449,013 671,076,813,211 OTHER INFORMATION ASSETS Placements with Bank Indonesia and other bank s - net Securities - net Loans - net Fixed assets - net Other assets - net Jumlah Aset 4,022,618,758,250 495,714,688,024 (212,259,896,376) 4,306,073,549,899 Total Assets LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain 2,607,462,719,918 308,857,434,373 415,762,139,043 78,035,146,564 (212,259,896,376) 3,023,224,858,961 174,632,684,561 LIABILITIES Deposits Other liabilities Jumlah Liabilitas 2,916,320,154,291 493,797,285,607 (212,259,896,376) 3,197,857,543,522 Total Liabilities 575,631,102 4,840,590,174 864,580,150 1,552,344,081 1,440,211,252 6,392,934,255 Capital expenditures Depreciation and amortization Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi 31 Desember / December 31 , 2015 DKI Jakarta / Special District of Jakarta Luar DKI Jakarta / Outside DKI Jakarta PENDAPATAN Pendapatan bunga Pendapatan lainnya 477,594,612,754 21,820,049,185 75,025,371,072 2,629,950,655 - 552,619,983,826 24,449,999,840 Jumlah 499,414,661,939 77,655,321,727 - 577,069,983,666 Rugi segmen Rugi sebelum pajak (38,198,259,203) (40,108,232,409) (7,546,472,325) (7,492,999,441) Eliminasi / Elimination Jumlah / Total (45,744,731,528) (47,601,231,850) Rugi bersih (44,668,043,495) INCOME Interest income Other income Total Segment loss Loss before tax Net loss INFORMASI LAINNYA ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Kredit - bersih Aset tetap - bersih Aset lain-lain - bersih 572,396,075,536 1,568,731,873,714 2,860,951,117,442 102,457,608,941 522,294,800,443 12,646,732 540,504,295,302 42,376,081,255 283,695,314,893 (399,049,833,811) 572,408,722,268 1,568,731,873,714 3,401,455,412,744 144,833,690,196 406,940,281,525 OTHER INFORMATION ASSETS Placements with Bank Indonesia and other bank s - net Securities - net Loans - net Fixed assets - net Other assets - net Jumlah Aset 5,626,831,476,076 866,588,338,182 (399,049,833,811) 6,094,369,980,447 Total Assets 110 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 35. SEGMENT INFORMATION (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 DKI Jakarta / Special District of Jakarta Luar DKI Jakarta / Outside DKI Jakarta LIABILITAS Simpanan Liabilitas lain-lain 3,573,708,082,008 523,008,256,391 804,415,054,991 69,657,185,572 - 4,378,123,136,999 592,665,441,963 LIABILITIES Deposits Other liabilities Jumlah Liabilitas 4,096,716,338,399 874,072,240,563 - 4,970,788,578,962 Total Liabilities 2,061,589,521 4,294,920,523 75,998,425 581,360,630 - 2,137,587,946 4,876,281,153 Capital expenditures Depreciation and amortization Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank konvensional sehingga informasi segmen usaha tidak signifikan. 36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM Eliminasi / Elimination Jumlah / Total The Bank operations are all under conventional banking therefore the business segment is not significant. 36. GOVERNMENT’S GUARANTEE COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS ON Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Based on Law No. 24 concerning the Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, which was amended by Law No. 7 Year 2009 dated January 13, 2009 regarding with the Determination of Government Regulation as Substitution of Law No. 3 Year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, which the amount of guarantee can be adjusted if meet certain criterias. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal Rp 2.000.000.000. In accordance with Indonesia Government Regulation No. 66 Year 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits of each customers in one bank for maximum of Rp 100,000,000, previously, then was changed to maximum of Rp 2,000,000,000. Berdasarkan Surat Edaran No. 19 Tahun 2016 tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan Untuk Simpanan di Bank Umum tertanggal 20 Oktober 2016, tingkat bunga penjaminan periode 15 September 2016 sampai dengan 15 Januari 2017 untuk simpanan di Bank Umum adalah 6,25% untuk mata uang Rupiah dan 0,75% untuk mata uang asing. Based on Circular No. 19 Year 2016 on the Evaluation Interest Rate Guarantee for Deposits at Commercial Banks dated October 20, 2016, the interest rate guarantee period September 15, 2016 up to January 15, 2017 for deposits in Commercial Banks is 6.25% for Rupiah and 0.75% for foreign currency. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank adalah peserta dari program penjaminan. As of December 31, 2016 and 2015, the Bank is a participant of the program. Beban premi penjaminan yang dibayarkan pada 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 7.332.785.551 dan Rp 9.116.124.916. Guarantee premium expense paid as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 7,332,785,551 and Rp 9,116,124,916, respectively. 111 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. KONTINJENSI PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. CONTINGENCIES Gugatan Perdata terhadap Bank oleh PT Panca Matra Jaya dan Prakash Rupchand Chugani (No.597/PDT/2016/PN.JKT.PST) Civil Claim against the Bank, filed by PT Panca Matra Jaya dan Prakash Rupchand Chugani (No.597/PDT/2016/PN.JKT.PST) Pada perkara ini, PT Panca Matra Jaya dan Prakash Rupchand Chugani (“Penggugat I dan II”), mengajukan gugatannya terhadap 15 Tergugat, termasuk Bank, Direksi dan Komisaris yang menjabat di Bank pada tahun 2016, PT Radi Logam Indonesia, PT Rainbow Metal Indonesia, PT Indovie Minerals Indonesia, PT Maxmoda Indo Global dan PT Matrix Indo Global. Pada pokoknya, Penggugat berdalil bahwa terjadi missmanagement dalam pemberian pinjaman dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang tidak sah terkait dengan penunjukkan manajemen yang tidak sah. In this case, PT Panca Matra Jaya dan Prakash Rupchand Chugani (“the Plaintiff I and II”), filed their claim against 15 Defendants, including the Bank, Directors and Commissioners serving in the Bank during 2016, PT Radi Logam Indonesia, PT Rainbow Metal Indonesia, PT Indovie Minerals Indonesia, PT Maxmoda Indo Global and PT Matrix Indo Global. Essentially, the Plaintiffs asserted that there are missmanagement in providing loans and held an unauthorized General Shareholders’ Meeting since the Directors that appointed was also unauthorized. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan ini, gugatan perdata tersebut sedang dalam proses pemeriksaan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Until the date of issuance of these financial statements, the civil claim is in process of examination by the Central Jakarta District Court. 38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan disajikan menggunakan nilai wajar. Berikut ini adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan dan nilai wajarnya. A significant number of financial instruments are carried at fair value in the statements of financial position. Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statements of financial position, and its fair value. Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan akuntansi penting pada Catatan 2f menjelaskan bagaimana setiap kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui. In the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting recognized policies in Note 2f describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments) are recognized. Pengelompokan aset keuangan telah diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi. Financial assets classes have been allocated into held-to-maturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. In other hand, financial liabilities has been classified as amortized cost. Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan belum diperbarui untuk merefleksikan perubahaan keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi keuangan. The fair value are based on relevant information available as at the statements of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statements of financial position date. Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The table below presents the carrying amount and fair values of the financial assets and liabilities as at December 31, 2016 and 2015. 112 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR (Lanjutan) INSTRUMEN KEUANGAN 31 Desember / December 31 , 2016 Nilai Tercatat / Carrying Value Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Nilai wajar melalui laba rugi Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Nilai Wajar / Fair Value PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 Nilai Tercatat / Carrying Value Nilai Wajar / Fair Value Financial Assets 8,736,913,370 8,736,913,370 13,519,538,000 13,519,538,000 234,751,556,085 234,751,556,085 409,940,362,071 409,940,362,071 58,529,442,273 58,529,442,273 83,504,546,416 83,504,546,416 118,973,564,367 73,317,257,158 2,500,162,612,061 33,585,350,185 260,784,795,519 118,973,564,367 980,932,725 2,500,162,612,061 33,585,350,185 260,784,795,519 78,963,813,780 112,101,409,088 3,592,787,460,232 99,866,533,741 277,111,394,584 78,963,813,780 112,101,409,087 3,592,787,460,232 99,866,533,741 277,111,394,584 29,086,425 29,086,425 1,672,704,977 1,672,704,977 1,181,173,040,947 1,181,173,040,947 1,478,731,796,559 1,478,588,289,744 Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank s - net Placements with Bank Indonesia and other bank s Securities Loans Acceptance receivables Other assets Fair value through profit or loss Derivative receivables Held-to-maturity Securities 4,470,043,618,390 4,397,707,293,957 6,148,199,559,448 6,148,056,052,632 Total financial assets 3,228,712,059 3,023,224,858,960 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 760,500,000 3,228,712,059 3,023,224,858,960 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 760,500,000 9,576,669,338 4,378,123,136,999 442,826,224,804 1,590,413,989 99,866,533,741 758,500,000 9,576,669,338 4,378,123,136,999 442,826,224,804 1,585,522,989 99,866,533,741 758,500,000 Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits Deposits from other bank s Derivative liabilities Acceptance payable Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 3,171,948,990,599 3,171,948,990,599 4,932,741,478,871 4,932,736,587,871 Total financial liabilities Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan di atas diukur dengan dasar sebagai berikut: The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following: Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya. The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year) such as demand deposits with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, interest receivables and other asset represent their carrying amounts as these approximates their fair values. Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan (umumnya kredit dengan bunga mengambang) merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima yang didiskontokan pada suku bunga pasar. The estimated fair value of loans (normally floating interest bearing loans) represents the present value amount of estimated future cash flows expected to be received discounted at current market rates. Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasi efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa. The fair values of held-to-maturity marketable securities are based on the market prices or broker/dealer price quotations. When this informations is not available, the fair value is estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics. 113 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR (Lanjutan) INSTRUMEN KEUANGAN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Liabilitas keuangan Financial liabilities Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari nasabah dan bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya. The fair values of financial liabilities that are short- term in nature (generally less than one year) such as deposits with customers and other banks, accrued interest and other liabilities represent their carrying amounts as these approximates their the estimated fair values. Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih. The estimated fair value of deposits with no stated maturity is equal to the amount owed when the debt must be paid at the time billed. Hirarki nilai wajar Fair value hierarchy PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: PSAK 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1); quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1); input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (as derived from prices) (level 2); and input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3). inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3). Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan sesuai dengan masingmasing level pada hirarki nilai wajar: The tables below sets out the fair values of financial instruments by the level in the fair value hierarcy: 114 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR (Lanjutan) INSTRUMEN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) KEUANGAN 31 Desember / December 31 , 2016 Jumlah tercatat / Total carrying amount Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Nilai wajar melalui laba rugi Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Level 1 / Level 1 Level 2 / Level 2 Jumlah / Total Financial assets 8,736,913,370 - 8,736,913,370 8,736,913,370 234,751,556,085 - 234,751,556,085 234,751,556,085 58,529,442,273 - 58,529,442,273 58,529,442,273 118,973,564,367 73,317,257,158 2,500,162,612,061 33,585,350,185 260,784,795,519 73,317,257,158 - 118,973,564,367 2,500,162,612,061 33,585,350,185 260,784,795,519 118,973,564,367 73,317,257,158 2,500,162,612,061 33,585,350,185 260,784,795,519 29,086,425 - 29,086,425 29,086,425 1,181,173,040,947 148,000,000,000 1,033,173,040,947 1,181,173,040,947 Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank s - net Placement with Bank Indonesia and other bank s Securities Loans Acceptance receivables Other assets Fair value through profit or loss Derivative receivables Helt-to-maturity Securities 4,470,043,618,390 221,317,257,158 4,248,726,361,232 4,470,043,618,390 Total financial assets 3,228,712,059 3,023,224,858,960 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 760,500,000 - 3,228,712,059 3,023,224,858,960 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 760,500,000 3,228,712,059 3,023,224,858,960 111,117,902,985 31,666,410 33,585,350,185 760,500,000 Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits from customer Deposits from other bank s Derivative liabilities Acceptance payable Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 3,171,948,990,599 - 3,171,948,990,599 3,171,948,990,599 Total financial liabilities 115 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR (Lanjutan) INSTRUMEN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) KEUANGAN 31 Desember / December 31 , 2015 Jumlah tercatat / Total carrying amount Level 1 / Level 1 Level 2 / Level 2 Jumlah / Total Aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas 13,519,538,000 - 13,519,538,000 13,519,538,000 Giro pada Bank Indonesia 409,940,362,071 - 409,940,362,071 409,940,362,071 83,504,546,416 - 83,504,546,416 83,504,546,416 78,963,813,780 112,101,409,088 3,592,787,460,232 99,866,533,741 277,111,394,584 112,101,409,088 - 78,963,813,780 3,592,787,460,232 99,866,533,741 277,111,394,584 78,963,813,780 112,101,409,088 3,592,787,460,232 99,866,533,741 277,111,394,584 1,672,704,977 - 1,672,704,977 1,672,704,977 Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other bank s - net Placement with Bank Indonesia and other bank s Securities Loans Acceptance receivables Other assets Fair value through profit or loss Derivative receivables 1,478,731,796,559 336,611,583,289 1,142,120,213,270 1,478,731,796,559 Helt-to-maturity Securities 6,148,199,559,448 448,712,992,377 5,699,486,567,071 6,148,199,559,448 Total financial assets Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain Nilai wajar melalui laba rugi Tagihan derivatif Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi lainnya Liabilitas segera Simpanan pihak ketiga Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Financial assets 9,576,669,338 4,378,123,136,999 442,826,224,804 1,590,413,989 99,866,533,741 758,500,000 - 9,576,669,338 4,378,123,136,999 442,826,224,804 1,590,413,989 99,866,533,741 758,500,000 9,576,669,338 4,378,123,136,999 442,826,224,804 1,590,413,989 99,866,533,741 758,500,000 Financial liabilities Others amortized cost Obligation due immediately Deposits Deposits from other bank s Derivative liabilities Acceptance payable Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 4,932,741,478,871 - 4,932,741,478,871 4,932,741,478,871 Total financial liabilities Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan. There were no transfers between levels 1 and 2 during the period. 116 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. NILAI WAJAR (Lanjutan) INSTRUMEN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) KEUANGAN 38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using specific valuation techniques. These valuation techniques use the observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs of fair value are observable, these financial instruments is included in level 2. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto, digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan lainnya. Specific valuation techniques used to determine the financial instruments value include of: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flows analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments. 39. INFORMASI LAINNYA 39. OTHER INFORMATION a. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 11,80% dan 7,45%. a. The ratio of classified earning assets to total earning assets as of Desember 31, 2016 and 2015 are 11.85% and 7.45%, respectively. b. Jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 menurut surat keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998 tentang batas maksimum pemberian kredit adalah sama dengan jumlah penyediaan dana kepada pihak berelasi. b. The amount of funds provided to related parties as of December 31, 2016 and 2015, according to Director of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 31/177/KEP/DIR dated December 31, 1998, concerning legal lending limit is the same with the funds granted to related parties as stated in this report. c. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar 82,70% dan 82,06%. c. The ratio of loans to total deposits as of December 31, 2016 and 2015 were 82.70% and 82.06%, respectively. 40. MANAJEMEN RISIKO Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Bank juga perlu menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 40. RISK MANAGEMENT The Bank realized that the development of the banking business was also followed by the increasing complexity of risks faced, both internal and external risks of the Bank In conducting its business. In addition, the Bank also needs to organize the practice of good corporate governance (GCG) which is in accordance with applicable regulations. 117 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan dilaporkan secara tepat waktu. In an effort to respond to these conditions, the Bank has implemented a risk management policy which aims to ensure that the risks that arise in their business activities have been identified, measured, managed and reported in a timely manner. Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan good corporate governance, Bank senantiasa berpedoman pada ketentuanketentuan yang ada seperti Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait implementasi good corporate governance. In the implementation of risk management and the implementation of good corporate governance, the Bank always be guided by the existing regulations such as Bank Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter regarding to Risk Management for Commercial Banks and related regulations to the implementation of good corporate governance. Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. Application of risk management in the Bank includes management new products and activities. Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal sebagai berikut: Application of risk management in the Bank is a process that includes the identification, measurement, control and monitoring of risks, which include the following: - - - - Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risikorisiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta melakukan pemantauan risiko secara reguler. - - Active supervision of the Board of Commissioners and Directors; Adequacy of policies, procedures and limits; Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, control of risk and risk management information system; and A comprehensive internal control system. To assist the implementation of these tasks, the Bank has established a Risk Management Unit (SKMR) that are independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit ("Internal Audit") in the hope of an overall risk management can be integrated, focused, coordinated and sustainable. In an effort to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management Committee consisting officials of the Bank related charge of identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a regular basis. 118 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren) maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil risiko serta laporan pelaksanaan good corporate governance. Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap proposal kredit debitur. SKMR main function is to conduct research on all types of risks inherent risk and the quality of risk management on such risks. SKMR also undertake the preparation of related reports such as risk management and risk profile reports the implementation of good corporate governance report. In addition SKMR also reviews the planned launch of new products or activities in the Bank and make an assessment ('rating') against the debtor credit proposals. Selanjutnya untuk memantau efektivitas dari pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris. Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee who responsible directly to the Board of Commissioners. Profil Risiko Risk Profile Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank. Banks also create risk profiles which can broadly map the activity that has risks as well as potential risks that disrupt the Bank business continuity. Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko. Assessment of risk type is a combination of the inherent risks in any functional risk activity (inherent risk) and risk control systems. Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank. The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight) types of risk, which are credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, strategic risk, compliance risks and reputation risk found in the functional activity of banks that have the potential losses for the bank. Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan per 31 Desember 2016 berada pada Tingkat Komposit 3 dengan hasil penilaian risiko Moderate. Assessment of the overall the Bank’s risk profile by December 31, 2016 was at Composite Level 3 with Moderate risk assessment. 119 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 1. Risiko Kredit PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 1. Credit Risk Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. Credit risk represents the inability of counterparties to meet their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s credit policies are prepared in line with the Bank’s function as an intermediary institution. In providing credits, the Bank implements prudential banking as required by Bank Indonesia and bank management. Also credit risk is managed, among others by the diversification of portfolio and credit risk (business segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of earning assets and increase in remedial activity and adequacy of allowance for losses. Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL). Effective loan management can minimize the risk of losses and optimize the use of capital allocated for credit risks.The Bank’s loan management is geared towards supporting loan expansion and managing the quality of each loan from the time it is granted until it is paid in full by the borrower, to prevent these from becoming Non Performing Loans (NPL). Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank. The Bank already has written policies and guidelines on its lending activities in order to manage, among others, credit analysis procedures, credit approval procedures, credit recording and monitoring procedures, and credit restructuring. Policies and procedures are reviewed periodically to suit the size and complexity of the Bank’s business. Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four-eyes principle secara konsisten. The Bank was implemented procedures and measures to support the process of granting credit by considering risk and return. The Bank also measures and monitors risk for every debtor either individually, or the economic sector as well as the entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle consistenly. Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, di mana hal ini secara khusus diatur oleh Bank Indonesia. The Bank continues to monitor the development of credit portfolio risk through credit risk profile reports that a composite assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control System, which is specifically regulated by Bank Indonesia 120 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain parameter penilaian yang dilakukan adalah pada konsentrasi pemberian kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan cadangan dan agunan. In the assessment of credit risk profile is using the concentration of credit based on certain economic sectors, credit quality problems, the concentration of purchasing securities, the adequacy of reserves and collateral. Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur: Below is the table of maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis and credit concentration by the type of debtors: i. Eksposur kredit i. Maximum exposure to credit risk maksimum terhadap risiko ii.Analisis risiko konsentrasi kredit Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan wilayah geografis. ii.Concentration of credit risk analysis Concentration of credit risk of loans by type of loans, economic sector and geographic region. 121 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) The following table presents the credit concentration by type of loans: Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan: 31 Desember / December 31 , 2016 Jumlah / Amount 31 Desember / December 31 , 2015 % Jumlah / Amount % Modal kerja Investasi Konsumsi 2,199,060,676,510 248,880,615,832 52,221,319,719 87.96% 9.95% 2.09% 3,134,567,646,601 352,785,926,525 105,433,887,106 87.25% 9.82% 2.93% Work ing capital Investment Consumption Jumlah 2,500,162,612,061 100.00% 3,592,787,460,232 100.00% Total Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi: 31 Desember / December 31 , 2016 Jumlah / Amount % The following table presents the credit concentration by economic sector: 31 Desember / December 31 , 2015 Jumlah / Amount % Perdagangan Industri Jasa bisnis Pertambangan Transportasi Konstruksi Jasa pelayanan sosial Pertanian Lain-lain 1,221,325,422,744 567,643,944,128 199,841,236,931 161,064,924,145 69,040,748,556 46,460,612,041 11,280,061,434 975,873,338 222,529,788,744 48.85% 22.70% 7.99% 6.44% 2.76% 1.86% 0.45% 0.04% 8.91% 1,560,412,632,926 1,096,050,322,447 212,795,273,780 201,419,239,473 103,340,024,430 63,642,977,459 12,654,310,170 27,705,827,874 314,766,851,673 43.43% 30.51% 5.92% 5.61% 2.86% 1.77% 0.37% 0.77% 8.76% Trade Manufacturing Business services Mining Transportation Construction Public services Agriculture Others Jumlah 2,500,162,612,061 100.00% 3,592,787,460,232 100.00% Total Penilaian Bank atas risiko kredit adalah 4 dikarenakan total nilai kredit bermasalah yang masih cukup tinggi. Bank’s assessment of credit risk is 4 because the total value of non-performing loans is still high. 122 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 2. Risiko Likuiditas 2. Liquidity Risk Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal untuk mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga pasar yang layak. Managing the ability of the Bank to meet maturing obligations, liquidity management is also performed through its Asset and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s statement of financial position in line with market condition through monthly meetings and decides the optimum strategy to manage liquidity risk. Liquidity risk represents the inability to accommodate maturing liabilities and withdrawals as well as financial asset growth and inability to comply with its obligations at fair market price. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening administratif, serta kemampuan akses pada sumber-sumber pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas likuid. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset likuid (aset likuid primer dan sekunder) terhadap liabilitas likuid adalah sebagai berikut: The Bank measures and monitors liquidity risk through assets and liabilities concentration analysis and administrative account transaction, also ability to access financial sources. The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio. One of the liquidity ratios is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2016 and 2015, the ratios from liquid assets (primary and secondary liquid assets) to liquid liabilities are as follows: 31 Desember / December 31 , 2016 31 Desember / December 31 , 2015 Kas Giro, SBI dan penempatan BI lainnya 8,736,913,370 13,519,538,000 353,725,120,452 488,904,175,851 Cash Current accounts, BI Certificate and other BI placements Jumlah aset likuid 362,462,033,822 502,423,713,851 Total liquid assets 3,023,224,858,960 4,738,123,136,999 11.99% 10.60% Simpanan nasabah Rasio likuiditas Deposits from customers Liquidity ratio Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Maturity mismatch analysis financial assets and liabilities Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions): The table below shows the maturity mismatch analysis between financial assets and liabilities as of December 31, 2016 and 2015 based on the remaining period to the contractual maturity date and behavior assumptions: between 123 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 Sampai dengan 1 bulan / Up to 1 month Lainnya / Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Current accounts with other bank s Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Less: Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Less: Allowance for impairment losses Suku bunga tetap/ Fixed interest Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other bank s Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/ Less: Allowance for impairment losses Jumlah Aset/ Total Assets Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka/ Unearned Income Suku bunga variabel/ Variable Interest Simpanan nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Current and Saving accounts) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other bank s (Current accounts) 3 bulan s.d. 12 1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun 1 month to 3 months 12 months / 1 year to 5 years 5 tahun / 5 years Jumlah / Total - 8,736,913,370 - - - - 8,736,913,370 - 234,751,556,085 - - - - 234,751,556,085 - 29,086,425 - - - - 29,086,425 - 24,348,951,775 9,236,398,410 - - - 33,585,350,185 - 58,677,319,228 - - - - 58,677,319,228 (147,876,955) 265,458,283,743 664,445,961,838 361,349,157,402 775,773,382,565 409,171,150,187 23,964,676,326 (147,876,955) 2,500,162,612,061 (308,214,862,425) - - - - - (308,214,862,425) 118,973,564,367 349,439,144,052 395,979,227,354 288,354,869,414 207,717,057,285 13,000,000,000 - - - - 1,459,402,497,140 766,564,783,166 1,064,128,251,979 616,888,207,472 36,964,676,326 3,828,707,636,013 - 3,228,712,059 - - - - 3,228,712,059 - 10,045,884 21,620,526 - - - 31,666,410 - 24,348,951,775 9,236,398,410 - - - 33,585,350,185 688,005,946 - - - - - 688,005,946 - 424,388,810,689 - - - - 424,388,810,689 - 4,731,644,680 - - - - 4,731,644,680 - (72,336,324,434) (115,240,780,071) 118,973,564,367 1,254,490,298,105 (72,336,324,434) 124 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016 (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember / December 31 , 2016 Sampai dengan 1 bulan / Up to 1 month Lainnya / Others Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other bank s (Time deposits) Jumlah Liabilitas Total/Liabilities Selisih/Net - 3 bulan s.d. 12 1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun 1 month to 3 months 12 months / 1 year to 5 years 1,067,370,757,094 1,101,211,126,016 5 tahun / 5 years Jumlah / Total 430,254,165,161 - - 2,598,836,048,271 - 7,750,000,000 - 17,801,258,305 - - 25,551,258,305 688,005,946 1,531,828,922,181 1,110,469,144,952 448,055,423,466 - - 3,091,041,496,545 616,072,828,513 616,888,207,472 36,964,676,326 737,666,139,468 (115,928,786,017) (72,426,425,041) (343,904,361,786) 31 Desember / December 31 , 2015 Sampai dengan 1 bulan / Up to 1 month Lainnya / Others Aset/Asset Tanpa suku bunga/ Without interest Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Tagihan derivatif/ Derivative receivables Tagihan Akseptasi/ Acceptance receivables Piutang bunga/ Interest receivables Suku bunga variabel/ Variable interest Giro pada bank lain/ Demand deposits with other bank s Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Less: Allowance for impairment losses Kredit/Loans Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Less : Allowance for impairment losses Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other bank s Efek-efek/Securities Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai/Less Allowance for impairment losses Jumlah Aset/ Total Assets 3 bulan s.d. 12 1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun 1 month to 3 months 12 months / 1 year to 5 years 5 tahun / 5 years Jumlah / Total - 13,519,538,000 - - - - 13,519,538,000 - 409,940,362,071 - - - - 409,940,362,071 - 1,672,704,977 - - - - 1,672,704,977 - 55,684,360,647 44,182,173,094 - - - 99,866,533,741 42,573,973,703 - - - - - 42,573,973,703 - 83,661,612,629 - - - - 83,661,612,629 (157,066,213) - 17,439,463,740 185,698,100,334 751,223,798,259 2,114,009,899,232 524,416,198,667 (157,066,213) 3,592,787,460,232 (191,332,047,488) - - - - - (191,332,047,488) 78,963,813,780 506,842,937,933 401,801,411,224 681,886,772,529 129,464,555 172,619,406 (22,101,331,933) - - - - - (171,016,471,931) 1,167,724,793,777 631,681,684,652 1,433,110,570,788 2,114,139,363,787 524,588,818,073 - 78,963,813,780 1,590,833,205,647 (22,101,331,933) 5,700,228,759,146 125 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 Sampai dengan 1 bulan / Up to 1 month Lainnya / Others Liabilitas/Liabilities Tanpa suku bunga/ Without interest Liabilitas segera/ Obligation due immediately Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Utang akseptasi/ Acceptance payables Pendapatan diterima dimuka/ Unearned Income Suku bunga variabel/ Variable Interest Simpanan dari nasabah (Giro dan Tabungan)/ Deposits from customer (Current and Saving accounts) Simpanan dari bank lain (Giro)/ Deposits from other bank s (Current accounts) Suku bunga tetap/ Fixed interest Simpanan nasabah (Deposito berjangka)/ Deposits from customer (Time deposits) Simpanan dari bank lain (Deposito berjangka)/ Deposits from other bank s (Time deposits) Jumlah Liabilitas Total Liabilities Selisih/Net 3 bulan s.d. 12 1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun 1 month to 3 months 12 months / 1 year to 5 years 5 tahun / 5 years Jumlah / Total - 9,576,669,338 - - - - 9,576,669,338 - 1,590,413,989 - - - - 1,590,413,989 - 55,684,333,647 44,182,200,094 - - - 99,866,533,741 2,197,231,714 - - - - - 2,197,231,714 - 442,558,958,218 - - - - 442,558,958,218 - 3,142,082,144 - - - - 3,142,082,144 - 390,402,011,232 1,241,467,701,072 2,303,694,466,477 - - 3,935,564,178,781 - - 2,200,000,000 51,504,142,660 - - 53,704,142,660 2,197,231,714 902,954,468,568 1,287,849,901,166 2,355,198,609,137 - - 4,548,200,210,585 2,114,139,363,787 524,588,818,073 1,152,028,548,561 (173,213,703,645) 264,770,325,209 (656,168,216,514) Penilaian Bank atas risiko likuiditas adalah 2 dikarenakan bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI dalam jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian dan sumber pendanaan berupa pendanaan volatile tidak signifikan. 3. Risiko Pasar Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar valuta asing dapat di kategori sebagai Risiko Pasar. Risiko pasar dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing, derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan. (922,088,038,349) Bank assesment of liquidity risk is 2 because of the amount in idle funds are in SBI and the amount is sufficient to anticipate the needs of daily liquidity and funding in the form of volatile funding sources are not significant. 3. Market Risk The potential loss due to market fluctuations, such as changes in interest and exchange rates is categorize as Market Risk. Market risk is managed within established limits. The entire trading activity related to foreign exchange transactions, derivative and money market are monitored on a daily basis and revalued using mark to market methods within established limit. 126 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Risiko Nilai Tukar Forex Risk Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi valuta asing baik dari posisi laporan posisi keuangan maupun dari sisi off the statement of financial position. Forex risk is risk that arises from forex transactions, both on and off statement of financial position. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between assets and liabilities balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah. Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank: Following is the Bank’s Net Open Position: 31 Desember / December 31 , 2016 Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi / Assets, commitment and contingent receivables Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hongkong Euro Eropa Pound Sterling Inggris India Rupee Jumlah Modal Presentase PDN terhadap modal Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi / Liabilities, commitment and contingent liabilities Bersih - absolut / Net - absolute Rp000 850,233,258 41,787 23,037 43,843 49,389 122,266 305,608 Rp000 910,324,763 370,244 Rp000 60,091,505 41,787 23,037 43,843 49,389 122,266 64,636 United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Hongk ong Dollar European Euro Great Britain Pound Sterling Indian Rupee 850,819,188 910,695,007 60,436,463 Total 1,032,390 Total Capital 5.85 Percentage of Net Open Position to capital 127 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 31 Desember / December 31 , 2015 Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi / Assets, commitment and contingent receivables Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi / Liabilities, commitment and contingent liabilities Bersih - absolut / Net - absolute Dolar Amerika Serikat Euro Eropa India Rupee Dolar Singapura Dolar Hongkong Yen Jepang Pound Sterling Inggris Rp000 1,687,089,795 245,903 1,160,827 697,919 123,744 19,162 377,361 Rp000 1,742,607,981 452 775,447 - Rp000 55,518,186 245,451 385,380 697,919 123,744 19,162 377,361 United States Dollar European Euro Indian Rupee Singapore Dollar Hongk ong Dollar Japanese Yen Great Britain Pound Sterling Jumlah 1,689,714,711 1,743,383,880 57,367,203 Total Modal Presentase PDN terhadap modal 920,195 Total Capital 6.23 Percentage of Net Open Position to capital Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 206.478 juta dan Rp 184.039 juta. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia. Maximum limit of the Net Open Position (absolute) as of December 31, 2016 and 2015 amounted to Rp 206,478 million and Rp 184,039 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2016 and 2015 did not exceed the maximum limit (absolute) required by Bank Indonesia. Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. To minimize the impact of changes in interest rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel in both assets and liabilities, the Bank is not exposed to much interest rate risk. Sensitivitas Suku Bunga Interest Rate Sensitivitiy Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potential loss dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/ fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan Rupiah dan laporan posisi keuangan valas atau fluktuasi berdasarkan historical data selama setahun kebelakang. Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is higher for the interest rate assumption for Rupiah statement of financial position and forex statement of financial position or historical data for the preceding one year. Penilaian Bank atas risiko pasar adalah 2 dikarenakan portofolio surat berharga bank terdiri dari instrumen keuangan pemerintah yang relatif tidak berisiko tinggi. Bank assesment of market risk is 2 because a portfolio of securities of banks consisting of financial instruments of government relatively not high risk. 128 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 4. Risiko Operasional PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) 4. Operational Risk Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Operational risk management also includes matters related to the development of products, systems, human resources and the principle of "know your customer" as a precaution against possible aspect of things that are not desirable Operational risk is the chance of loss due to failure of processes, systems or personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of the above factors as well as factors that are not always under the control of the Bank. Operational risk management, each business unit is responsible for the risks that occur in day-to-day operational activities with reference to the policies and procedures, controls and monitoring routine. Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia. Bank has increased its control function in the processing of transactions conducted, among others, by implementing procedures that ensure timely completion of the transaction, make adjustments to the accounting methods applicable standards, document and maintain records in an orderly, secure access to asset, data and assets in custody through the use of passwords and apply the principle of know your customer to minimize the operational risks incurred. By increasing the intensity of training and socialization that aims to increase the understanding and awareness of each individual in carrying out their duties and responsibilities is to minimization of operational risk in terms of human resources. Penilaian Bank atas risiko operasional adalah 3 dikarenakan bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik yang dinilai belum terlalu kompleks Bank assesment of liquidity risk is 3 because Bank has characteristics that are considered not too complex. 5. Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya menurunkan risiko. 5. Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk in Bank is managed by ensuring all activities and business of the bank with all parties are appropriate and based on rules and requirements that can protect the interests of the Bank from a legal perspective. The Bank continuously improves the competence of its employees in the field of law and enhances socialization bank values as an effort to reduce risk. 129 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Antisipasi terhadap risiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksitransaksi telah memenuhi ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan konsultasi dengan penasihat hukum. Anticipating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of legal documentation and adequate, perform analytical procedures on the legal aspects of new products and activities, assuring that transactions have been complied with aspects law and if necessary, consult with legal counsel. Penilaian Bank atas risiko hukum adalah 3 dikarenakan perjanjian yang dibuat Bank dinilai perlu lebih ditingkatkan ke depannya, dalam menjalankan penerapan manajemen risiko secara menyeluruh dan prosedur terkait bidang legal harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dengan mempertimbangkan risikorisiko yang ada, antara lain terkait jaminanjaminan kredit. Bank assesment of legal risk is 3 because agreement made by Bank should improved in the future , in carrying out a thorough risk managment practices and procedures related legal fields should be implemented as well as possible by considering the risks that exist, among others associated credit guarantees. 6. Risiko Strategis 6. Strategic Risk Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Risiko Strategis. Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh setiap key-person. The risk caused by the decision making and/or implementation on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures in responding to the changes of external conditions can categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by Bank in the end of each year to decide strategies for the next year, with the involvement of internal parties thus achievement of Bank’s strategies can be more focused and understood by all key-person. Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. Work Plan and Strategic Plan established the Bank communicated to the Bank’s officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the budget and performance in accordance with a predetermined. Penilaian Bank atas risiko strategis adalah 3 dikarenakan pencapaian rencana bisnis bank dinilai memadai dan mayoritas target masih belum dapat tercapai. Bank assesment of strategic risk is 3 because the achievement of Bank business plan were adequate and the majority target still can not be reached. 7. Risiko Reputasi Risiko reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank. 7. Reputational Risk Bank reputational risk is managed in compliance with customer complaints as well as quick respond to any news that may cause negative impacts on the Bank. Reputational risk arises from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions on the Bank. 130 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 40. RISK MANAGEMENT (Continued) Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan Bank untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat dilaksanakan secara benar dan tepat waktu. Providing the best service to the customers, customer complaints unit formation were attempts by the Bank to control reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as possible to resolve customer complains that arise, as well as improving the quality of human resources for every process related to banking transactions can be done correctly and on time. Penilaian Bank atas risiko reputasi adalah 3. Bank assesment of reputational risk is 3. 8. Risiko Kepatuhan 8. Compliance Risk Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Compliance risk is the risk that arises because the Bank does not comply with legislation implementation and other applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open Position (PDN), implementation of good corporate governance (GCG) and others, including the fulfillment of targets that must be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital market institutions regarding the status of the Bank as a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange. Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal maupun eksternal. Non-fulfillment of these requirements carries risks for the Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines and other sanctions against the management of the Bank. In practice, the Director of Compliance is fully supported by the Compliance Division in terms of monitoring the implementation of compliance with existing regulations, both internal and external. Penilaian Bank atas risiko kepatuhan adalah 3 dikarenakan Bank masih belum sepenuhnya mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada. Bank assesment of reputational risk is 3 because Bank is still not fully comply with the regulations. Laporan Profil Risiko Risk Profile Report Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas bank dan sistem pengendalian risiko yaitu pengendalian terhadap risiko inheren. The Bank periodically conducts a risk assessment of the risks above eighth as stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment which consists of inherent risk is the risk inherent in bank activities and risk control systems that control the inherent risks. Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia secara triwulanan. The Bank profile assessment results which have been submitted to the President Director and Risk Management Committee and be submitted to Bank Indonesia on a quarterly basis. 131 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 41. CAPITAL RISK MANAGEMENT Bank memelihara modal yang dikelola untuk mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio atau CAR), sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia. The Bank maintains its managed capital base to cover inherent risks in the banking business. The adequacy of the Bank’s capital is monitored using a Capital Adequacy Ratio (CAR), as requested by Bank Indonesia. Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai untuk membiayai dan menopang operasi dan untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang saham. Bank dapat mengubah struktur modal apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam manajemen modal adalah penerbitan saham. Pengelolaan modal dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank. The Bank’s capital management focuses on compliance with the minimum required capital and maintenance of an adequate CAR to finance and sustain its day-to-day operations and to maximize ownership value. The Bank may change its capital structure based on changes of economic conditions and risk characteristics of business. One of the capital management strategies is issuance of capital stock. Capital management is performed by the Bank’s Directors and Commissioners. Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 15/12/PBI/2013, di mana modal yang diwajibkan regulator dianalisis dalam dua tier sebagai berikut: Starting January 1, 2015, the Bank calculates its capital requirements in accordance with BI regulation No. 15/12/PBI/2013, where the regulatory capital is analyzed into two tiers as follows: Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama. Modal inti utama antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, laba tahuntahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%), penghasilan komprehensif lainnya, selisih kurang dari penyisihan penghapusan aset produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia dan cadangan kerugian penurunan nilai asset produktif yang diperbolehkan. Perhitungan pajak tangguhan dan aset takberwujud merupakan faktor pengurang modal inti utama. Core capital (tier 1) is core capital. Core capital includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (100%), other comprehensive income, shortfall between allowable amount of allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation and allowance for impairment losses on productive assets. Calculation of deferred tax and intangible assets are deducted from core capital. Modal pelengkap (tier 2) penyisihan penghapusan asset sesuai ketentuan Bank Indonesia. Suplementary capital (tier 2), which includes allowance for uncollectible account on productive assets according to Bank Indonesia regulation. meliputi produktif Bank tidak mempunyai modal inti tambahan yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku. The Bank does not have any additional core capital which meets the criteria under prevailing BI regulation. Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, di mana modal yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua tier sebagai berikut: Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its capital requirements in accordance with BI regulation No. 14/18/PBI/2012, where the regulatory capital is also analyzed into two tiers as follows: Modal tier 1, antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan laba periode/tahun berjalan (50%). Tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up capital, additional paid-in capital, general reserve, retained earnings and profit for the period/year (50%). Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif Tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets. 132 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 41. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (Lanjutan) 41. CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued) Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud ditetapkan sebagai berikut: Minimum capital requirements are as follows: 8% of RWA for bank with risk rating 1. 9% up to less than 10% of RWA for bank with risk rating 2. 10% up to less than 11% of RWA for bank with risk rating 3. 11% up to 14% of RWA for bank with risk rating 4. 8% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 1. 9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 2. 10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 3. 11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk bank dengan profil risiko peringkat 4. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar 34,50% dan 23,85% dengan rincian sebagai berikut: The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of December 31, 2016 and 2015 are 34.50% and 23,85%, respectively, computed as follows: 31 Desember / December 31, 2016 31 Desember / December 31, 2015 Rp juta/Rp million Rp juta/Rp million Modal Modal Inti (Tier 1) Modal pelengkap (Tier 2) 1,012,597 19,793 882,496 15,479 Capital Modal Inti (Tier 1) Supplementary capital (Tier 2) Jumlah Modal 1,032,390 897,975 Total Capital Aset tertimbang menurut risiko: Tanpa memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko pasar Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM): Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio total Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Diwajibkan Risk weighted assets: 2,629,357 3,470,903 Excluding mark et risk 2,629,357 3,470,903 Including mark et risk 2,992,627 3,764,616 Including credit, mark et and operational risk s 33.84% 33.84% 0.66% 34.50% 23.44% 23.44% 0.41% 23.85% Capital Adequacy Ratio (CAR): Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Ratio total 10.00% - 11.00% 10.00% - 11.00% Minimum Capital Adequacy Ratio 133 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 42. REKLASIFIKASI AKUN 42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the financial statements as of December 31, 2015 has been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of December 31, 2016 are as follows: Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Keterangan/Descriptions ASET/ASSETS Aset lain-lain/ Other assets Tagihan derivatif/ Derivative securities LIABILITAS/LIABILITIES Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities Sebelum reklasifikasi/Before reclassification 277,120,121,095 1,663,978,466 (8,726,511) 8,726,511 277,111,394,584 1,672,704,977 25,959,958,628 1,585,522,944 (4,891,045) 4,891,045 25,955,067,583 1,590,413,989 43. TRANSAKSI NON KAS 43. NON CASH TRANSACTION Activities not effecting cash flows for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: 31 Desember / December 31 , 2016 Penurunan tagihan dan utang akseptasi (Catatan 11) Mutasi sehubungan dengan perubahan nilai wajar pemilikan efek yang tersedia untuk dijual - bersih (Catatan 8) Penambahan aset tetap atas surplus revaluasi - bersih (Catatan 13) Reklasifikasi/Reclassification Setelah reklasifikasi/After reclassification (66,281,183,556) 44. INFORMASI SIGNIFIKAN - 31 Desember / December 31 , 2015 (30,285,123,093) (412,531,179) 126,612,660,054 Decrease in acceptances receivables and payable (Notes 11) Mutation in respect of fair value change of available-for-sale securities-net (Note 8) Increase of fixed assets through revaluation surplus-net (Note 13) 44. SIGNIFICANT INFORMATION Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank mempunyai tagihan atas pinjaman yang diberikan kepada kreditur grup tertentu dengan total kredit sebesar Rp 221.326.601.470. Bank telah membuat estimasi penyisihan kerugian atas kredit tersebut yang dipandang memadai sesuai dengan estimasi terbaik manajemen saat ini. Apabila dikemudian hari terjadi perubahan estimasi yang signifikan, maka akan memberikan dampak yang signifikan di masa yang akan datang. As of December 31, 2016, the Bank has receivable of loans to a certain group of debtor amounting to Rp 221,326,601,470. The Bank has provided allowance for impairment losses of loans which is adequate in accordance with currently management’s best estimate. If in the future there is a significant change in estimation, it will have a significant impact in the future. Berdasarkan informasi tersebut, terdapat beberapa konsekuensi potensial yang mungkin akan berdampak signifikan terhadap Bank salah satunya adalah sebagai berikut: Based on those information, there are several potential consequences that may have a significant impact on the Bank , e.g. is as follow: 134 PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 44. INFORMASI SIGNIFIKAN (Lanjutan) Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti Bank, Bank akan mengalami perubahan dari kategori Bank Buku 2 menjadi Bank Buku 1 sebagai akibat menurunnya modal inti Bank sehubungan dengan tambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang masih harus dibentuk oleh Bank dan atas hal tersebut Bank tidak dapat melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana, pembiayaan perdagangan dalam mata uang asing. 45. KELANGSUNGAN USAHA PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 44. SIGNIFICANT INFORMATION (Continued) Based on Bank Indonesia Regulation No. 14/26/PBI/2012 regarding business activities and office network based on Bank’s core capital, the Bank will have a change of category from Bank “Buku 2” to Bank “Buku 1” as a result of decreased on Bank’s core capital in connection to additional allowance of impairment losses that are still be provided by the Bank and on terms that the Bank can not do fund rising, fund distributing, trade finance in foreign currency. 45. GOING CONCERN Laporan keuangan disusun dengan anggapan Bank akan melanjutkan usahanya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Pada tahun 2016, Bank mengalami kerugian dan defisit yang signifikan. The financial statements have been prepared assuming the Bank will continue as a going concern entity capable of sustaining its operation. The Bank incurred significant losses and deficits during 2016. Bank telah menetapkan rencana terkait dengan konsekuensi yang mungkin akan timbul, diantaranya adalah sebagai berikut: The consequences that might arise, the Bank has set-up a plan as follows: - Melakukan pendekatan dan penagihan insentif kepada debitur-debitur bermasalah dengan memperkuat unit kerja remedial dengan menambah SDM; - Conduct the approach and insentive collectibility to non-perform debtors, by way of strengthening the remedial work unit by adding more human resources (SDM); - Secara rutin melakukan rapat remedial untuk memonitor hasil kerja unit remedial; - Conduct a weekly remedial meeting regularly to monitor the work progress of remedial unit; - Melakukan kajian atas kemungkinan dilakukannya restrukturisasi kredit, termasuk pula kajian kemungkinan dilakukannya hapus buku; - Review the possibilities for loan restructuring of some certain non-perform debtors, including the possibilities to conduct write-off; - Melakukan fungsi intermediasi, yaitu melakukan penyaluran secara kredit secara selektif dengan tetap menjalankan prudential banking; - Doing intermediary functions, such as to selective the loan disbursement by way of prudential banking; - Menetapkan risk appetite Bank, antara lain pemilihan sektor ekonomi; - Decide Bank’s risk appetite based on the economic sector; - Melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017 - 2019 - Adjust Bank Business Plan (RBB) 2017 2019 - Bank merencanakan untuk melakukan penambahan modal terkait dengan turunnya modal inti bank, karena adanya pembentukan CKPN kredit bermasalah. Dalam penambahan modal tersebut, Bank telah menerima tambahan modal dari pemegang saham mayoritas sebesar Rp 500 miliar dan selanjutnya Bank akan merencanakan right issue pada tahun 2017. Dengan adanya penambahan modal tersebut, Bank diharapkan untuk tetap mempertahankan status sebagai Bank Devisa (menjalankan bisnis dalam valuta asing). - Bank plans to undertake capital increase associated with the decline in the Bank's core capital, due to the formation of problem loans CKPN. In the capital increase, the Bank has received additional capital from the majority shareholders of Rp 500 billion and then the Bank will plan a rights issue in 2017. With the capital increase, the Bank is expected to keep the status as a Foreign Exchange Bank (running a business in exchange foreign). 135