Annual Report - Bank Swadesi

advertisement
A Subsidiary of Bank of India
A Subsidiary of Bank of India
20
16
PT Bank of India Indonesia, Tbk.
Jl. K.H. Samanhudi No. 37
Jakarta - 10710, Indonesia
Telp
: (+62 21) 3500 007
Fax
: (+62 21) 3808 178
E-mail
: [email protected]
Website : www.boiindonesia.co.id
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN
A Subsidiary of Bank of India
2016
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN
CONSOLIDATION
STRENGTHEN
CONSOLIDATION STRENGTHEN
MEMPERKOKOH KONSOLIDASI
Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, Bank memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus
pada penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah dan juga tentunya fokus pada pemulihan
( recovery ) atas kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan peninjauan lebih dalam terhadap
kredit-kredit yang berpotensi untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah preventif untuk
mencegah terjadi hal yang dapat merugikan Bank lebih lanjut.
Kemudian, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang terfokus untuk melakukan remedial, recovery,
sampai dengan eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan nasabah yang baik, sekaligus
mendapatkan nasabah baru. Bank telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan kredit dibuat
lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan di 2017 yaitu segmen retail.
In facing the challenges in 2016, we strengthen consolidation by continuously focusing on increasing reserve
amount and on recovery of non-performing loans. In addition, the Bank also conducted further review on
existing loans which has the potential to become non-performing loans, and has taken preventive steps to
avoid further potential loss.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Thus, the Bank formed two large teams, one focused on remedial and recovery, up to execution activities,
while the other team focused on maintaining good customers, while obtaining new customers. The Bank has
upgraded their system, where loan application has been made simpler, in line with the Company’s 2017 focus
on retail segment.
1
DAFTAR ISI
2
KINERJA 2016 / PERFORMANCE 2016
04
Analisa & Pembahasan Manajemen / Management Discussion and Analysis
54
Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights
05
Tinjauan Industri / Industry Outlook
56
Ikhtisar Perdagangan Saham / Stock Trading Highlights
10
Tinjauan Operasional / Operational Review
59
Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition
11
Uraian Atas Kinerja Keuangan Bank / Overview Of Bank’s Financial Performance
61
Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 / 2017 Business Plan
73
LAPORAN MANAJEMEN / MANAGEMENT REPORT
12
Sambutan Dewan Komisaris / Messages from the Board of Commissioners
14
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
86
Sambutan Direksi / Messages from the Board of Directors
18
Direksi / Board of Directors
88
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / General Meeting of Shareholders (GMS)
95
PROFIL PERSEROAN / COMPANY PROFILE
22
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
100
Sekilas Perusahan / Company at a Glance
24
Manajemen Risiko / Risk Management
113
Visi & Misi / Vision & Mission
27
Penilaian Profil Risiko Bank / Assesment on Bank’s Risk Profile
118
Tonggak Sejarah / Milestones
29
Produk & Jasa Bank / Products & Services
30
Tanggung Jawab Sosial Perseroan / Corporate Social Responsibility
134
Struktur Pemegang Saham / Shareholders Structure
36
136
Struktur Organisasi / Organization Structure
37
Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners Profile
38
Profil Direksi / Board of Directors Profile
40
Profil Pejabat Eksekutif / Executives Officers Profile
44
Sumber Daya Manusia / Human Resources
49
Kronologis Pencatatan Saham / Chronology of Stock Listing
51
Peristiwa Penting / Events Highlights
52
Aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Yang Dilaksanakan Tahun 2016 /
Corporate Social Responsibility Activities Performed Throughout 2016
LAMPIRAN / ATTACHMENT
138
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan
Tahunan Tahun 2016 / Statement of Responsibility of the Board of Commissioners & Directors for the
2016 Annual Report
160
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Auditor Independen /
Consolidated Financial Statements And Independent Auditors’ Report
162
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
TABLE OF CONTENTS
3
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
URAIAN / DESCRIPTION
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
NERACA / BALANCE SHEET
2016
2015
2014
Aset Total / Total Assets
4,306,074
6,087,483
5,200,631
Kredit yang Diberikan / Loans
2,500,163
3,592,787
3,157,427
CKPN / Allowances for Impairment Losses
(380,699)
(213,540)
(27,717)
Kredit yang Diberikan - Bersih / Loans- Net
2,191,948
3,401,455
3,129,867
Dana Pihak Ketiga / Third Party Fund
3,023,225
4,378,123
3,585,345
• Giro / Current Accounts
269,069
297,976
322,718
• Tabungan / Saving Accounts
155,320
144,583
168,516
• Deposito / Time Deposits
2,598,836
3,935,564
3,094,112
Total Liabilitas / Total Liabilities
3,197,858
4,972,595
4,644,381
Ekuitas / Equity
1,108,216
1,114,888
556,249
LABA RUGI / PROFIT & LOSS
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Pendapatan Bunga / Interest Income
408.092
553,936
441,365
Beban Bunga / Interest Expense
(247,803)
(364,277)
(266,673)
Pendapatan Bunga - Bersih / Interest Income - Nett
160,289
189,659
174,692
9,991
25,176
34,098
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai / Allowance for Impairment Loss
(678,724)
(197,497)
(5,911)
Beban Operasional Lainnya / Other Operating Expenses
(65,549)
(63,082)
(60,847)
Beban Operasional Lainnya - Bersih / Other Operating Expenses - Net
(734,282)
(235,403)
(32,660)
Laba (Rugi) Operasional / Operating Income (Loss)
(573,993)
(45,746)
142,032
Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax
(575,044)
(47,601)
142,022
70,042
2,933
(35,855)
(505,002)
(44,668)
106,168
(1,670)
119,187
(442)
(506,672)
74,579
105,726
(505,002)
(44.668)
106,386
-
-
-
(505,002)
(44.668)
106,386
(506,672)
74,519
105,726
-
-
-
(506,672)
74,519
105,726
(485)
(43)
123
Pendapatan Operasional Lainnya / Other Operating Income
Beban Pajak ( Bersih ) / Tax Expense - Net
Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss)
Jumlah Penghasilan ( Rugi ) Komprehensif Lain Tahun Berjalan Setelah Pajak /
Total Other Comprehensive Income ( Loss ) For The Year After Tax
Jumlah Penghasilan ( Rugi ) Komprehensif Lain Tahun Berjalan /
Total Other Comprehensive Income ( Loss ) For The Year
Laba ( Rugi ) yang dapat diatribusikan kepada: / Profit ( Loss ) Attributable to:
Pemilik / Owner
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest
Total Laba Tahun Berjalan / Net Income For The Year
Laba ( Rugi ) Komprehensif Lain yang dapat diatribusikan kepada:
Other Comprehensive Profit ( Loss ) Attributable to:
Pemilik / Owner
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest
Total Penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan / Total Others
Comprehensive Income For The Year
KINERJA 2016
2016 PERFORMANCE
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar / Earning Per Share
96
40
94
92
90
88
Rasio Keuangan
86
84
Financial Ratio
82
80
URAIAN / DESCRIPTION
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO
2016
2015
(11,15)
(0,77)
35
30
25
20
78
76
2014
74
15
82,70
82,06
88,06
72
Laba Bersih Terhadap Rata-rata Aset / Return on Assests (ROA)
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM )
Capital Adequacy Ratio (CAR)
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
Rasio Kredit Terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
34,50
23,85
15,39
2016
2015
2014
1,22
2,48
3,41
2016
2015
2014
10
3,36
2015
2014
14,04
10,12
13,70
2016
2015
2014
2016
(64,14)
(4,50)
23,92
Laba Rugi Terhadap Pendapatan / Profitability Ratio
(315,06)
(23,55)
60,90
Liabilitas Terhadap Ekuitas / Liabilities to Equity
208,57
446,02
827,45
Rasio Dana Murah
Low Cost Deposit Ratio
24
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal / Return on Equity (ROE)
22
Liabilitas Terhadap Total Aset / Liabilities to Assets
74,26
81,69
89,22
Rasio Lancar / Curent Ratio
120,68
114,58
114,44
Net Interest Margin / Net Interest Margin (NIM)
3,69
3,70
4,97
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga / Loan to Deposit Ratio (LDR)
82,70
82,06
88,06
20
18
16
14
12
10
8
Kecukupan Modal / Capital Adequacy Ratio (CAR)
34,50
23,85
15,39
Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Operating Expenses to Operating Income Ratio (BOPO)
235,20
110,20
74,92
Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit / Non-Performing Loan (NPL - Gross)
15,82
8,90
1,17
Kredit Bermasalah Terhadap Total Kredit - Bersih / Non-Performing Loan Nett
(NPL - Nett)
4,69
4,96
0,58
5,85
6,23
1,51
6
4
10,12
13,70
6,94
9,05
9,57
1,22
2,48
3,41
14,04
14,25
14,21
Biaya Dana (US$)
Cost of Fund (US$)
12
3,5
11
10
9
8
Biaya Dana (US$) / Cost of Fund (US$)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Suku Bunga Kredit Rupiah (rata-rata) / Credit Interest Rate in Rupiah (average)
6
Suku Bunga Kredit US Dollar (rata-rata) / Credit Interest Rate in US Dollar
(average)
7
6
5
8,79
9,05
8,19
4
3,0
2,5
2,0
1,5
3
2
1
1,0
6,94
9,05
9,57
0
0,5
2016
2015
2014
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Biaya Dana (Rupiah) / Cost of Fund (Rupiah)
14,04
Biaya Dana (Rupiah)
Cost of Fund (Rupiah)
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
Dana Murah / Low-Cost Deposit
0
(Dalam Persentase (%) / In Percentage (%))
Posisi Devisa Netto (PDN) / Net Open Position (NOP)
2
7
Data Pertumbuhan
Growth Data
Pertumbuhan Kredit (%)
Loan Growth (%)
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%)
Third Party Fund Growth (%)
Pendapatan Bunga Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)
Net Interest Income (In Million Rupiah)
40
40
30
30
200.000
20
20
180.000
0
160.000
10
10
( 30 )
14
23
0
( 31 )
22
29
140.000
-10
-10
120.000
-20
-20
100.000
-30
-30
-40
-40
2016
2015
2014
0
2016
2015
2014
Pertumbuhan Aset (%)
Assets Growth (%)
Pertumbuhan Modal (%)
Capital Growth (%)
40
100
30
80
20
200.000
60
10
100.000
40
0
20
-10
-100.000
-20
-200.000
-20
-30
-300.000
-40
-40
( -0.6 )
2016
99
2015
24
2014
Pertumbuhan Pendapatan (Beban) Bunga Bersih (%)
Net Interest Income ( Expenses ) Growth (%)
( 29 )
17
44
0
2015
2014
Pertumbuhan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (%)
Allowance for Impairment Losses Growth (%)
1.200.000
20
2800
1.000.000
10
2100
800.000
1400
600.000
-10
700
400.000
-20
0
-30
-700
-40
-1400
2016
2015
2014
2014
(505,002)
(44,668)
106,387
2016
2015
2014
1,108,126
1,114,888
556,249
2016
2015
2014
4,306,074
6,087,483
5,200,631
2016
2015
2014
Ekuitas (Dalam Jutaan Rupiah)
Equity (In Million Rupiah)
3500
24
2015
-500.000
30
9
2016
-400.000
2016
4200
15
174,692
300.000
40
0
189,659
Laba (Rugi) Bersih (dalam jutaan Rupiah)
Net Profit (Loss) (in million Rupiah)
120
0
160,289
244
100
3421
100
200.000
0
2016
2015
2014
Total Aset (Dalam Jutaan Rupiah)
Assets Total (In Million Rupiah)
Pertumbuhan Laba (Rugi) Bersih (%)
Net Profit (Loss) Growth (%)
200
8
(1031)
(142)
30
7.000.000
-200
6.000.000
-400
5.000.000
-600
4.000.000
-800
3.000.000
-1000
2.000.000
-1200
1.000.000
-1400
0
2016
2015
2014
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
0
9
Ikhtisar Saham
Shares Highlights
Data Saham 2016 per Bulan dalam Rupiah
2016 Monthly Stock Data in IDR
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
VOLUME
VOLUME
3,595
3,360
3,365
52,000
3,470
1.041.600.000
3,360
3,090
3,090
15,000
3,186
1.041.600.000
Maret
3,085
2,890
2,890
43,000
2,980
1.041.600.000
April
2,885
2,490
2,490
12,000
2,568
1.041.600.000
2,600
2,290
2,450
1,000
2,526
1.041.600.000
Juni
2,750
2,060
2,240
7,000
2,310
1.041.600.000
Juli
2,600
1,740
1,740
22,000
1,794
1.041.600.000
2,400
1,600
2,040
17,000
2,104
1.041.600.000
September
2,500
2,000
2,080
6,000
2,145
1.041.600.000
Oktober
2,070
2,000
2,000
6,000
2,062
1.041.600.000
1,995
1,975
1,975
6,000
2,037
1.041.600.000
Desember
3,250
2,000
2,050
7,000
2,114
1.041.600.000
KURS AKHIR
3,595
1,600
2,050
194,000
2,114
Januari
Februari
Mei
Agustus
Nopember
Q1
Q2
Q3
Q4
18,00%
Terendah
Lowest
Penutupan
Closing
VOLUME
VOLUME
2,565
1,275
2,565
36,000
2,645
1.041.600.000
-
-
2,565
-
2,645
1.041.600.000
Maret
5,800
3,200
5,350
5,000
5,517
1.041.600.000
April
5,700
3,360
3,600
32,000
3,712
1.041.600.000
4,000
2,635
2,635
14,000
2,717
1.041.600.000
Juni
2,200
1,400
1,450
7,000
1,495
1.041.600.000
Juli
3,000
1,200
2,900
11,000
2,990
1.041.600.000
3,950
2,895
3,350
18,000
3,454
1.041.600.000
September
4,430
3,545
4,420
20,000
4,558
1.041.600.000
Oktober
4,345
4,325
4,330
24,000
4,465
1.041.600.000
4,330
3,845
3,850
26,000
3,970
1.041.600.000
Desember
3,795
3,595
3,595
31,000
3,707
1.041.600.000
KURS AKHIR
5,800
1,200
3,595
224,000
3,707
Februari
Mei
Agustus
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Nopember
10
KAPITALISASI Jumlah saham beredar
CAPITALIZATION
Number of share
( Miliar / Billion )
outstanding
Tertinggi
Highest
Januari
Q1
Q2
Q3
Q4
76,00%
1.041.600.000
Data Saham 2015 per Bulan dalam Rupiah
2015 Monthly Stock Data in IDR
2016
Komposisi Pemegang Saham (%)
Shareholders Composition (%)
1.041.600.000
1,61%
4,39%
BANK OF INDIA
PT. Panca Mantra Jaya
Masyarakat Umum / Public
Prakash Rupchand Chugani
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
2016
KAPITALISASI Jumlah saham beredar
CAPITALIZATION
Number of share
( Miliar / Billion )
outstanding
Tertinggi
Highest
11
Laporan Manajemen
MANAGEMENT’s REPORT
Laporan Dewan Komisaris
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
yang terhormat,
Puji Syukur kepada Tuhan YME atas berkat dan Rahmat-Nya bagi Bank di
tahun 2016. Tahun yang masih penuh dengan tantangan namun sekaligus
diwarnai optimisme bagi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2016 sebesar 5,02%, naik dari pertumbuhan tahun sebelumnya
yang tercatat sebesar 4,73%. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran serta
pemerintah dan dunia perbankan dalam mencanangkan berbagai program
yang membantu menggairahkan kembali sektor properti. Pada sebuah
kesempatan, Presiden Jokowi pun mengatakan jika saat ini merupakan waktu
yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Presiden mengundang
para chief executive officer (CEO) perusahaan-perusahaan terkemuka India
untuk menggali lebih banyak tentang peluang berinvestasi di Indonesia.
Dear respected Shareholders and Stakeholders,
Radhamangalam Anantharaman
Sankara Narayanan
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Komisaris Utama / President Commissioner
14
First and foremost, please allow us to give thanks to the Almighty God for His
guidance in 2016. A year full of challenges, but yet highlighted with glimpse
of optimism. Indonesian Economic Growth at 5% was an incline compared to
the year before which was at 4,73%. It was due to the relentless collaboration
between the Government and the banking industry in implementing numerous
programs that had helped accelerating the property sector. President Jokowi
even mentioned that the timing was right for making investment in Indonesia.
Thus, He invited CEOs from numerous Companies from India to asses more
about the potential of making investment in Indonesia.
Koordinasi yang baik antara pemerintah dengan bank sentral
dalam hal pengendalian inflasi telah berhasil mencatatkan
angka Inflasi rendah di angka 3,02%. Tingkat inflasi ini menjadi
yang terendah sejak 2010. Hal ini juga tidak lepas dari dampak
harga komoditas internasional dan pengendalian stabilisasi
nilai tukar. Meskipun sejumlah harga komoditas naik pada
tahun 2016 namun kurs tetap terkendali.
The great coordination between the government and the
central bank in controlling the inflation which resulted in the
low inflation rate at 3,02%. The number was in fact, the lowest
since 2010. It was also due to the international commodity price
and the stabilizing control of foreign exchange. Even though the
commodity price rose in 2016, but the exchange rate was still
under control.
Penilaian Atas Kinerja Dewan Direksi
Di tengah Kondisi makro ekonomi yang penuh dengan tantangan
tersebut, Dewan Komisaris mengapresiasi performa Direksi
yang mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat untuk
memperkuat konsolidasi Bank.
Assesment on The Board of Directors Performance
In the midst of the challenging macro-economic situation, The
Board of Commissioners appreciate the efforts of The Board
of Directors in implementing relevant strategies in order to
strengthen and consolidate the Banking operations.
Sepanjang tahun 2016, Bank membukukan pendapatan sebesar
Rp. 409 miliar, menurun dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp. 554 miliar. Kerugian Bank pada tahun 2016 dan
indikator strategis seperti Laba Bersih Terhadap Rata-rata
Aset dan Laba Bersih Terhadap Rata-rata Modal berada pada
ranah negatif. Penurunan profitabilitas terutama disebabkan
oleh meningkatnya angka Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(CKPN) dari Rp 198 miliar menjadi Rp 679 miliar.
During 2016, Bank generated revenue amounting to Rp. 409
billions, a reduction compared to 2015, wherein revenue
generated was Rp. 554 billions. The Bank incurred Losses in the
year 2016 and the major parameters such as Return on Assets
& Return on Equity were negative. The losses were mainly
caused by the incremental allowance for Impairment Losses
which increased from from Rp 198 billion to Rp 679 billion.
Dewan Komisaris senantiasa mendukung langkah-langkah
yang diambil oleh Direksi pada tahun 2016 untuk melakukan
berbagai perbaikan dalam rangka mengembangkan kinerja
Bank di 2017.
The Board of Commissioners, however, support the strategic
actions taken by The Board of Directors in order to consolidate
the bank’s business during the year 2016 and prepare the Bank
for a growth path for the year 2017.
Keseluruhan proses konsolidasi yang digagas oleh Direksi akan
menjadi fondasi yang kokoh bagi Bank dalam terus berkarya
dengan lebih baik ke depannya, sehingga dapat menjadi Bank
yang progresif dan terpercaya dengan Standar Internasional
dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Dewan Komisaris
memandang bahwa kinerja Bank tidak lepas dari adanya sinergi
yang menyeluruh dalam setiap komponen Bank. Untuk ke
depannya, Dewan Komisaris berharap agar sinergi yang sudah
terjalin dapat senantiasa dipertahankan untuk mendukung
kinerja Bank ke depan.
The consolidation during 2016 will strengthen the processes
and would be a reliable foundation for the Bank’s performance
in the future, in order to have a sound and progressive Bank
with International Standards so as to meet the domestic and
foreign banking requirements of our customers. The Board of
Commissioners wished that notwithstanding the hiccups and
setbacks in the year 2016, the existing synergy would support
the Bank’s performance in future.
Prospek dan Target usaha
Bank kini menyongsong tahun yang penuh tantangan, sekaligus
tahun pemulihan potensi pendapatan dari bergairahnya
kembali perkeonomian sektor domestik, namun tentunya tetap
melakukan pembenahan / peningkatan kualitas layanan untuk
mengoptimalkan potensi dari setiap segmen terkait. Fondasi
yang telah dibentuk pada tahun-tahun sebelumnya senantiasa
dijadikan batu loncatan untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
Business Prospect and Target
The year ahead is a challenging one and the Bank is fully aware
of it. It is committed to the growth path in the improved economic
scenario and explore the possibility for higher revenue through
a prudent mix of Corporate and SME business. The focus for
the year 2017 shall be on maximization of available resources to
achieve the targeted growth trajectory.
Penilaian atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Dalam kegiatan operasional, Bank senantiasa memperhatikan
penerapan tata kelola yang baik. Hal ini dilakukan tentunya
demi meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan para
pemangku kepentingan. Dewan komisaris bersama-sama
dengan Direksi selalu mengawasi praktik tata kelola yang baik
dalam setiap elemen operasional, proses pencapaian target,
dan tentunya implementasi dari strategi Bank. Komitmen
terhadap implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
senantiasa disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia dan
ketentuan OJK.
Assessment on The Implementation of
The Good Corporate Governance
Within the operations, the Bank implemented the principles of
Good Corporate Governance. It was concluded to enhance the
trust from both The Shareholders and The Stakeholders. The
Board of Commissioners altogether with The Board of Directors
monitored the implementation of Good Corporate Governance
within each operational element, target achieving process,
and off course the implementation of The Bank’s corporate
strategies. The Bank was committed to the implementation
of Good Corporate Governance norms in line with the Bank
Indonesia and OJK requirements.
Dewan Komisaris mengapresiasi upaya Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi
dalam mengevaluasi dan mendukung penerapan Tata Kelola
Perusahaan. Seluruh Komite telah melakukan evaluasi secara
rutin, efektif, dan komprehensif. Tugas pengawasan terhadap
keseluruhan kegiatan bisnis dan operasional telah dilakukan
dengan baik.
The Board of Commissioners appreciate the Audit Committee,
Risk Monitoring Committee, and Renumeration & Nomination
Committee in evaluation and supporting the implementation
of Good Corporate Governance. The Committees had been
regularly evaluated effectively and comprehensively. The
monitoring task towards all the business and operational
activities had been concluded well.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Board of Commissioners Report
15
Frekuensi dan cara pemberian nasihat kepada anggota Direksi
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris
senantiasa berkomunikasi secara rutin dengan Direksi.
Komunikasi tersebut dilakukan sebanyak seminggu sekali dan
dilakukan melalui media teleconference. Kemajuan teknologi
informasi telah memungkinkan untuk terciptanya ruang kondusif
untuk berkomunikasi dengan cara yang efisien.
Occurrence and methods used to advise The Board of Directors
In conducting the monitoring function, The Board of
Commissioners regularly held a meeting with The Board
of Directors. The meetings were also conducted via video
conference. The Information Technology nowadays had
enabled us to create a content room for communication in a
very efficient way.
Apresiasi
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada para Pemegang Saham dan
Pemangku Kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang
diberikan kepada Bank. Dewan Komisaris pun memberikan
apresiasi atas kepemimpinan Direksi, seluruh tim manajemen
dan karyawan atas kerja keras yang konsisten dilakukan
dalam meningkatkan daya saing Bank. Kami optimis, Bank
akan semakin berkembang, selalu mampu mengatasi berbagai
tantangan, dan senantiasa menjadi semakin kuat.
Appreciation
Through this opportunity, We would like to extend a great
gratitude toward The Shareholders and Stakeholders for the
immense support and trust towards The Bank. The Board
of Commissioners also appreciates the contribution by the
Board of Directors, the management teams, and employees for
the consistent hard work performed in improving the Bank’s
competitiveness. We are optimistic that the Bank would strive
towards a higher growth path in the years to come.
Atas nama Dewan Komisaris
On behalf of Board of Commissioners
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan
Komisaris Utama / President Commissioner
16
17
Laporan Direksi
18
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang
Terhormat,
Pertama-tama, perkenankan kami mengucap puji dan syukur
kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas karunia-Nya sehingga
Perusahaan mampu bertahan sampai dengan saat ini. Menjadi
suatu kehormatan bagi kami selaku Direksi untuk dapat
menyampaikan Laporan Tahunan 2016.
Sepanjang tahun 2016, perekonomian global masih mengalami
perlambatan dan dibayangi risiko ketidakpastian. Bank Dunia
memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2016 hanya
berkisar di angka 2,3%, lebih rendah dari tahun 2015 yang
tumbuh 2,7%. Di sisi lain, perekonomian Amerika Serikat (AS)
belum menunjukkan kinerja yang solid meskipun pada akhir
tahun mulai menunjukkan tanda perbaikan. Ketidakpastian arah
Dear Respected Shareholders and Stakeholders,
kebijakan ekonomi pemerintah AS pasca pemilihan Donald
Trump juga meningkatkan sentimen negatif di pasar keuangan
AS, yang akhirnya berpengaruh terhadap volatilitas pasar
keuangan dunia.
direction of United States of America’s government’s economic
policy following the inauguration of President-elect Donald
Trump has also increased the negative sentiment in the US
financial market, which then influenced the volatility of global
financial market.
Meanwhile, Asian countries’ economy were still in consolidation
phase. There’s concern that US trade policy that was imposed
on China will decrease China’s export to US. Bearing in mind
that China is one of Indonesia’s main trading partner, there’s
concern that such decrease would influence Indonesia’s
trading performance with China, causing a slowdown and
potentially increase the current account deficit while giving
pressure to Rupiah currency.
Sementara itu, ekonomi negara-negara Asia juga masih dalam
tahap konsolidasi. Kebijakan perdagangan AS atas Tiongkok
dikhawatirkan berdampak pada penurunan ekspor Tiongkok ke
AS. Mengingat Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang
utama Indonesia, penurunan tersebut dikhawatirkan dapat
menyebabkan kinerja perdagangan Indonesia juga mengalami
perlambatan dan berpotensi memperbesar defisit neraca
transaksi berjalan serta memberikan tekanan terhadap nilai
tukar Rupiah.
Namun demikian, di tengah dinamika perekonomian global yang
masih diliputi ketidakpastian, perekonomian Indonesia mampu
tumbuh 5,02% year on year (YoY) pada 2016. Kondisi ekonomi
domestik yang stabil dan keberhasilan program tax amnesty
turut meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong
penguatan mata uang Rupiah dan Index Harga Saham
Firstly, please allow us to give thanks to the God Almighty for
all of His grace that has blessed the Company to continue
its businesses up to today. It is an honor for us as Board of
Directors to present the Annual Report of 2016.
Throughout 2016, global economy still experienced a slowdown
and was overshadowed by risk of uncertainties. The World
Bank estimated the world economic to grow by about 2.3% in
year 2016, lower than growth in 2015 which was 2.7%. On the
other side, the economy of United States of America hasn’t
shown solid performance even though there was evidence of
improvement towards the end of the year. The uncertainties of
However, in the midst of uncertainties hovering the global
economy, Indonesia managed to grow its economy by 5.02%
yoy in year 2016. Stable domestic economic condition and the
success of tax amnesty program has increased the level of
trust of investors, strengthen Rupiah currency exchange rate,
and also strengthen the Composite Stock Price Index of capital
Gabungan (IHSG). Sepanjang tahun 2016, Rupiah mengalami
penguatan terhadap hampir semua mata uang utama dunia.
Sementara itu, di pasar modal IHSG pada tahun lalu ditutup di
posisi Rp 5.296,71 atau menguat 15,32% dari posisi penutupan
tahun 2015.
market. Throughout year 2016, Rupiah has strengthen towards
almost all global currencies. The capital market’s composite
stock price index was closed at Rp 5,296.71 or increased by
15.32% from previous closing position in year 2015.
Kinerja 2016
Dalam kondisi yang masih penuh tantangan, kami senantiasa
memperkuat konsolidasi Bank. Pada tahun 2016. Rugi Bersih
Bank tercatat sebesar Rp. 505 miliar, lebih besar dibandingkan
rugi bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 44,67 miliar.
Kerugian terjadi karena meningkatnya pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dari Rp 197,50 miliar
menjadi Rp 678,72 miliar. Hal ini dikarenakan Bank mengambil
langkah antisipatif terhadap kredit bermasalah dan potensi
memburuknya kredit yang ada. Pendapatan bunga bersih
sebesar Rp. 166,20 miliar menjadi kontributor terbesar dalam
pendapatan keuangan Bank. Meskipun angka tersebut masih
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yang tercatat
sebesar Rp. 197,25 miliar.
2016 Performance
Amidst challenging condition, we continuously strengthen the
Bank’s consolidation. In year 2016, the Bank recorded net loss
of Rp. 505 billion, larger than previous year’s net loss of Rp 44.67
billion. This loss was a result to increase in loss provision for
financial assets from Rp 197.5 billion to Rp 678.72 billion. This
is due to the Bank taking anticipative measure towards nonperforming loans and potential deterioration of existing loan.
Net Interest income of Rp. 166.2 billion was the main income
contributor of the Bank, even though it was a decrease
compared to year 2015 of Rp. 197.25 billion.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Board of Directors Report
19
Focus and Strategies for 2016
In facing the challenges in 2016, we strengthen consolidation
by continuously focusing on increasing reserve amount and
on recovery of non-performing loans. In addition, the Bank
also conducted further review on existing loans which has
the potential to become non-performing loans, and has taken
preventive steps to avoid further potential loss.
Lebih lanjut, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang
terfokus untuk melakukan remedial, recovery, sampai dengan
eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan
nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Bank
telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan
kredit dibuat lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan
di 2017 yaitu segmen retail.
Realisasi Target Usaha
Sepanjang tahun 2016, Bank merespon situasi yang penuh
tantangan dengan mengadaptasi target usaha yang telah
ditetapkan sebelumnya dan berfokus pada proses konsolidasi.
Meskipun pencapaian target belum terpenuhi secara
maksimal, namun Bank tetap fokus pada peningkatan kualitas
dan konsolidasi. Dalam pelaksanaannya Bank telah meninjau
banyak potensi kredit bermasalah, yang kemudian berhasil
diselesaikan sebelum menimbulkan kerugian lebih besar bagi
Bank. Di mana proses konsolidasi yang telah berlangsung
akan memperkuat kedudukan Bank untuk fokus ke depan,
pembenahan terus dilakukan secara bertahap dan akan
menjadi fondasi yang kokoh dalam memasuki tahun 2017.
Further, the Bank formed two large teams, one focused on
remedial and recovery, up to execution activities, while the
other team focused on maintaining good customers, while
obtaining new customers. The Bank has upgraded their system,
where loan application has been made simpler, in line with the
Company’s 2017 focus on retail segment.
Kendala
Menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan asset
terpenting dalam pertumbuhan Bank ini, manajemen telah
mengubah konsep pengelolaan sumber daya manusia dari
penyebutan Human Resources menjadi Human Capital.
seiring dengan perubahan penamaan tersebut, program
pengembangan SDM dimulai dengan meminta bantuaan
konsultan SDM ternama, yakni Hay Consultant untuk menyusun
skala remunerasi yang mampu menarik talent terbaik untuk
bergabung dengan Bank of India Indonesia dan memperbaiki
sistem pengelolaan kinerja karyawan melalui pengembangan
sistem penilaian kinerja berbasis key performance indikator
jabatan masing-masing.
Constrains
Realizing that Human Resource is the most important asset in
this Bank’s growing, management has changed the concept of
human resources management by changing Human Resources
to Human Capital. Along with the changing of the name,
program of human resource development was started by
hiring consultant “ Hay Consultant “ to set remuneration scale
which able to get the best talent to join Bank of India Indonesia
and improve the system of employee performance through
performance appraisal system based on key performance of
each position.
Pengembangan kompetensi karyawan lebih banyak dilakukan
dengan menyelenggarakan training internal dengan
memanfaatkan tenaga kerja asing yang tersedia. Oleh
karenanya, biaya pelatihan di tahun 2016 hanya mencapai 1,07 %
dari biaya tenaga kerja, masih kurang dari yang di persyaratkan
oleh regulator, yakni 5% dari biaya pegawai. Perihal kecilnya
serapan biaya tenaga kerja ini, telah dimaklumi oleh regulator
mengingat fokus PT Bank of India Indonesia Tbk di tahun 2016
adalah penyelsaian kredit bermasalah dan efisiensi usaha agar
kelangsungan usaha Bank dapat lebih terjaga. Manajemen
telah bertekad untuk lebih memberi porsi pengembangan
kompetensi karyawan di tahun-tahun mendatang.
Development of employee competence is mostly done by going
internal training and utilize the expatriate. Therefore, training
cost in 2016 was only 1.07% of Labor Cost, still less than required
by regulations, which is 5% of labor cost. Regulation has been
undertood about this condition since Bank of India Indonesia is
focusing on NPL settlement and effort to maintain the business
of Bank. Management has decided to focus on employee
performance competence in the future years.
Realization of Business Target
Throughout the year of 2016, the Bank responded to challenging
conditions by executing the previously set business target, and
focusing on consolidation process. Albeit the target achievement
has not been fulfilled optimally, the Bank maintained its focus
on improvement in quality and consolidation. The Bank has
reviewed many non-performing loans potential, which were
then taken care of, before it could cause greater loss for the
Bank. While on-going consolidation process would be able
to strengthen the Bank’s position to focus ahead, continuous
improvements were done in stages, and expected to be a strong
foundation in entering year of 2017.
Prospek 2017
Seiring dengan pemulihan ekonomi global, pemulihan harga
komoditas, dan ditambah lagi dengan keberhasilan program
tax amnesty pemerintah, Bank Indonesia memperkirakan
perekonomian Indonesia di tahun 2017 akan mengalami
perbaikan. Meskipun terdapat potensi tekanan sejalan dengan
kebijakan pemerintah di tahun 2017 untuk pengurangan subsidi
listrik, penyesuaian biaya surat kendaraan, dan penerapan
kebijakan satu harga untuk BBM. Prospek perekonomian yang
membaik tersebut mendorong optimisme tersendiri bagi Bank
dalam memasuki tahun 2017.
Selaras dengan himbauan OJK terkait fokus pemberian kredit
di 2017, antara lain: sektor perikanan, perkebunan, infrastruktur,
dan pariwisata. Bank senantiasa turut berpartisipasi untuk
melakukan penyaluran kredit ke empat sektor tersebut. Hal
ini pun telah terangkum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) di
tahun 2017.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, kami yakin Bank
akan tetap mampu menunjukkan kinerja yang baik, dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dan perencanaan fokus
bisnis yang tajam. Masih banyak pembenahan yang harus dan
akan kami lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kepada
pelanggan secara konsisten. Bagi kami, hal tersebut senantiasa
menjadi prioritas utama.
2017 Prospect
In line with recovery of global economy, commodities prices,
and the success of Government’s tax amnesty program, Bank
of Indonesia estimated that Indonesia economic growth will
improve in year 2017. Even though there may be potential
pressure coming from 2017 Government’s policy such as
electricity subsidy cut, adjustment in cost for vehicle permit, and
implementation of one fuel price, improved economic prospect
provided a boost in optimism for the Bank in entering 2017.
Penilaian atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Perusahaan melihat bahwa penerapan prinsip tata kelola
Perusahaan yang baik bukanlah sekedar pemenuhan peraturan
perundang-undangan semata, namun lebih dari itu, merupakan
nilai dasar untuk keberlangsungan usaha yang sehat.
Assessment on Company’s Corporate Governance
The Company is in the view that Good Corporate Governance is
not only to fulfill the law and regulation, but further, it is the base
for healthy business continuity.
Implementasi tata kelola Perusahaan yang telah dilaksanakan
selama ini telah memberikan kontribusi positif dan manfaat yang
nyata berupa meningkatnya daya saing perusahaan, kinerja
perusahaan serta meningkatnya kepercayaan para pemangku
kepentingan. Bank senantiasa didukung oleh komitmen penuh
dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perusahaan
dalam pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang
baik sebagai landasan dalam menjalankan kegiatan usaha,
yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.
Implementation of Corporate Governance conducted has
provided positive contribution and real benefit in the form
of improvement in Company’s competitiveness, Company’s
performance and increase in trust of all stakeholders. The Bank
has full commitment of all management team and its employees
in execution of Good Corporate Governance principles as
the foundation in conducting its business activities, including
transparency, responsibility, independency and fairness.
Apresiasi
Direksi menyampaikan apresiasi dan terima kasih sebesarbesarnya kepada para pemegang saham dan pemangku
kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaan yang
besar bahkan di situasi yang sulit sekalipun, termasuk para
deposan yang tetap memberikan kepercayaan kepada Bank.
Apresiasi mendalam ditujukan kepada Dewan Komisaris
yang telah menjadi mitra kami dan telah menjalankan fungsi
pengawasan dengan baik, serta seluruh jajaran staf dan
karyawan yang telah berkontribusi positif bagi Bank. Berbekal
dukungan penuh dari seluruh pihak, Perusahaan berkomitmen
untuk dapat terus mewujudkan kerja nyata.
Appreciation
The Board of Directors would like to convey their appreciation
and gratitude to all the shareholders and stakeholders that have
put their trust in the Bank albeit in difficult conditions, including
to all depositors. We also convey our deep appreciation to
Board of Commissioner that has been our partner in monitoring,
and also towards staffs dan employees who had contributed
positively to the Bank. With full support from all parties, the
Company is committed to continue its work.
In line with OJK appeal regarding loan disbursement in 2017
for fisheries, plantation, infrastructure and tourism sectors, the
Bank will participate to disburse loan to these sectors. This has
been summarized in the Bank’s Business Plan for year 2017.
Amid a more intense competition, we believe the Bank would
be able to continuously perform well, by utilizing existing
resources, and with sharp planning on business focus. There
are still many improvements that we need to and will undertake
to improve our service’s consistencies to our customer. This will
always remain as our main priority.
Atas nama Direksi
On behalf of Board of Directors
Sindbad Rijadi Hardjodipuro
Direktur Utama / President Director
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
20
Fokus dan Strategi 2016
Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, kami
memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada
penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah
dan juga tentunya fokus pada pemulihan ( recovery ) atas
kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan
peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi
untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah
preventif untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan
Bank lebih lanjut.
21
PROFIL BANK
BANK’s PROFILE
Bank of India Indonesia Tbk
Jl. K.H. Samanhudi No. 37
Jakarta - 10710, Indonesia
Telepon
: (+62 21) 3500 007 (hunting)
Faksimili
: (+62 21) 3808 178, 3500 007 Ext. 6
SWIFT BIC
: BKIDIDJA
E-mail
: [email protected]
Website
: www.boiindonesia.co.id
Proses tumbuh dan berkembang ini terus berlanjut dibawah
kepemilikan dan manajemen yang baru, sehingga pada tanggal
11 November 1994 Bank Swadesi mendapatkan peningkatan
status dari Bank Indonesia yaitu secara resmi beroperasi
menjadi Bank Devisa. Dengan status Bank Devisa ini semakin
memperkokoh posisi Bank Swadesi sebagai lembaga
kepercayaan yang memberikan jasa dan layanan perbankan
yang lebih beragam sesuai dengan kebutuhan nasabah.
The process of growing and developing is continuesly on
going under the new ownership and management and on 11
November 1994 Bank Swadesi obtained upgraded status issued
by Bank Indonesia and officially operated as Foreign Exchange
Bank. By having of foreign exchange status it strengthening the
Bank Swadesi position as an institution of trust that provides
more diverse banking services based on customer needs.
Bidang Usaha / Line of Business
Tanggal Didirikan / Date of Establishment
Notaris / Notarial Deeds
Banking Service
28 September 1968
Njoo Sioe Liep, S.H. No. 20 Ratification from Ministry of Law and Human Rights
No. Y.A. 5/35/8 dated February 3, 1975 Announced in Republic of Indonesia
State Gazzette No. 19 dated March 5, 1976, Appendix No. 162.
Modal Dasar / Authorized Capital
Bursa Efek / Stock Exchange
Tanggal Pencatatan / Listing Date
Harga / Price
Kode Saham / Ticker Code
Underwriter / Underwriter
Rp 690.000.000.000.
Bursa Efek Jakarta / Indonesian Stock Exchange
May 2002
Rp 250,BSWD
PT Ciptadana Sekuritas
Plaza ASIA (d/h. ABDA) Office Park Unit 2
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 59
Jakarta - 12190, Indonesia
(Date of Right Issue (II) Desember 2014)
Dalam upaya pengembangan usaha dan sekaligus untuk
mendekatkan diri pada sentra bisnis nasional, pada tahun 1995
dilakukan pemindahan Kantor Pusat dari Surabaya ke Jakarta.
Konsistensi pada komitmen untuk terus berkembang dan
memberikan yang terbaik dengan berpedoman pada prinsip
kehati-hatian, telah menjadi bukti keberhasilan Bank Swadesi
dalam melewati masa-masa sulit ditengah krisis multidimensi
yang melanda Indonesia. Berdasarkan hasil due diligence yang
dilakukan oleh pihak independent Bank Swadesi termasuk
dalam kategori bank “A” sehingga tidak perlu masuk dalam
program rekapitalisasi.
In the efforts to develop business as well as to get closer to
the business centers nationwide, in 1995 the head office
was relocated from Surabaya to Jakarta. Consistency on
the commitment to continue to develop and to provide the
best based on the prudential principle, has yet proven the
success of Bank Swadesi in overcoming the hard times amid
the multidimensional crisis that hit Indonesia. Based on the
results of due diligence carried out by the independent parties,
Swadesi Bank is categorized in Bank ‘A’ group.
Harga / Price
Kode Saham / Ticker Code
Securities Registrar / Securities Registrar
Rp 2800,BSWD
PT Adimitra Jasa Korpora
Plaza Property Lt. 2, Komplek Pertokoan Pulomas
Blok VIII No. 2 Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta Timur - 13210, Indonesia
Sebagai langkah strategis untuk mengantisipasi perkembangan
perbankan dimasa mendatang, khususnya dalam aspek
permodalan, pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga
perbankan ke-22 yang “go public”. Sejalan dengan program
kegiatan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Swadesi
telah memenuhi kriteria sebagai Bank Fokus dengan modal
minimal Rp 100 miliar dan dengan kondisi permodalan yang
cukup akan memberikan keunggulan kompetitif bagi Bank
Swadesi dalam memanfaatkan segala peluang yang ada.
As a strategic step to anticipate the future as development,
specifieclly in the capital, in 2002 Bank Swadesi listed its shares
on the Jakarta Stock Exchange and listed as the 22th banking
institutions that become ‘go public’. In line with the program of
activities of the Indonesian Banking Architecture (API), Bank
Swadesi have met the criteria as a Focus Bank with a capital
of at least Rp 100 billion and with the available sufficient capital
condition, if will provide Bank Swadesi with a competitive
advantage by utilizing all available opportunities.
Untuk dapat mewujudkan Visi, Misi dan sekaligus memperkuat
posisinya dipeta perbankan nasional, Bank Swadesi
memandang perlu untuk menjalin aliansi strategis dengan
mengundang investor yang kuat. Upaya tersebut direalisasikan
dengan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang
saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India terkait
dengan pengambilalihan saham sebanyak 235.600.000 lembar
saham atau yang mewakili 76% dari keseluruhan saham Bank
Swadesi pada tanggal 22 Juni 2007. Dengan demikian secara
resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas
dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi. Dengan
terjadinya pengambilalihan pengendalian kepemilikan, pada
tahun 2011 nama Bank Swadesi berubah nama menjadi PT.
Bank of India Indonesia Tbk.
In order to achieve the vision, mission and at the same time
strengthening its position in banking industry nationwide, Bank
Swadesi deems it necessary to establish a strategic alliance by
inviting sound investors. That effort is implemented by signing of
the acquisition deed between the majority shareholder of Bank
Swadesi with Bank Of India in line with the acquisition of shares
ammouning of 235.6 million shares, which representing 76% of
the total shares of Bank Swadesi on 22 June 2007. Henceforth,
Bank of India has officially become the majority shareholder
and become controlling shareholder of Bank Swadesi. With this
acquisition, in 2011 the Bank Swadesi changed the name to PT.
Bank of India Indonesia Tbk.
Dengan dukungan Bank of India, PT Bank of India Indonesia,
Tbk kedepan diharapkan akan terus membangun pondasi yang
kokoh untuk mencapai kinerja terbaik dengan pertumbuhan
yang berkelanjutan melalui alih pengetahuan dan teknologi,
penempatan individu dan meningkatkan modal pada saat
dibutuhkan. Bank of India, sebagai bank yang telah berusia
100 tahun dan memiliki 22 kantor cabang diluar negeri yang
meliputi: USA, United Kingdom, Channel Islands, France,
Kenya, Singapore, Indonesia, Hongkong, West Indies, Japan,
China. Vietnam, South Africa, serta 4.963 kantor cabang di
seluruh India, memberikan keyakinan kepada PT Bank of India
Indonesia Tbk untuk tumbuh dan berkembang serta dapat
berperan diperbankan nasional maupun internasional.
With the support of Bank of India, PT Bank of India Indonesia,
Tbk in the future it expected to continue to build a solid
foundation for achieving the best performance with continued
growth through the transfer of knowledge and technology,
stafting and raise capital whenever needed. Bank of India, as
a bank which has over 100 years of age and has 25 branches
abroad covering: USA, United Kingdom, Channel Islands,
France, Kenya, Singapore, Indonesia, Hong Kong, West
Indies, Japan, China. Vietnam, South Africa, and 2,718 branch
offices throughout India, giving confidence to PT Bank of India
Indonesia Tbk to grow and develop as well as for actualize its
role in nationwide and global banking.
Hubungan Investor / Investor Relation
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
Sekilas Perusahaan
PT Bank of India Indonesia
Ferry Koswara *)
Jl. K.H. Samanhudi No. 37
Jakarta - 10710, Indonesia
Telepon : (+62 21) 3500 007 (hunting)
Faksimili : (+62 21) 3808 178
*Juga menjabat sebagai Direktur Operasional
* also served as Operational Director
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Company in a Glance
24
Keberadaan PT Bank of India Indonesia Tbk berawal dari
sebuah bank pasar bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri
pada tahun 1968 di Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan
Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuhkembangkan Bank ini sehingga pada tanggal 2 September 1989,
Bank Pasar Swadesi meningkatkan statusnya dan secara resmi
beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama Bank Swadesi.
The existence of PT Bank of India Indonesia Tbk formerly known
as Bank Pasar Swadesi was established in 1968 in Surabaya. In
1984, the Bank’s ownership was taken over by Chugani Family
who grow and develop the bank, and on September 2, 1989,
Bank Pasar Swadesi improve their status and formally became
Commercial Bank operates under the name of Bank Swadesi.
Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan
usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya
Ekonomi yang berkedudukan di Surakarta untuk dapat membuka
kantor cabang di Jakarta. Pada tahun 1992 Bank Swadesi
memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjalankan usaha
sebagai pedagang valuta asing.
In 1990, Bank Swadesi merger (merger) with PT Bank Perkreditan
Rakyat Panti Daya Ekonomi which based in Surakarta to enable
the Bank to open a branch office in Jakarta. In 1992 Bank
Swadesi obtained permission from Bank Indonesia to operate
as a money charger.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Nama / Name
Kantor Pusat / Head Office
25
Hingga 31 Desember 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk
memiliki kantor operasional, yang tediri dari 1 kantor pusat, 7
kantor cabang, 6 kantor cabang pembantu, 2 kantor kas yang
tersebar di wilayah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan,
Bali, dan Makassar. Dengan berpedoman pada visi dan misi
yang baru, komitmen untuk memberikan yang terbaik dan
penerapan prinsip kehati-hatian, PT Bank of India Indonesia,
Tbk bertekad untuk memberikan jasa dan layanan yang terbaik
bagi masyarakat dan pembangunan perekonomian Indonesia.
Until end of December 31st 2016, the Bank’s network have
operational office consisting of 1 head office, 7 branch office,
6 subbranches and 2 cashier office, spread across the area of
Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. With
guided by the new vision and mission, commitment to provide
the best and the implementation of prudencial principles, PT
Bank of India Indonesia Tbk is determined to provide the best
services for the community and economic development of
Indonesia.
Visi dan Misi Perusahaan
Company’s Vision & Mission
Visi
Vision
Menjadi Bank yang prudent dan terpercaya dengan Standar
Internasional dalam memenuhi kebutuhan nasabah, dalam
transaksi perbankan nasional maupun internasional.
To be a prudent and progressive Bank with International
Standards and meet the domestic and foreign banking
requirements of our customers.
Misi
Mission
Menyediakan layanan unggulan dengan lebih memfokuskan
pada perbankan retail, berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank
dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan nilai bagi
Stakeholder.
To provide premium services focusing on retail banking, based
on the principles of Prudential Banking and Good Corporate
Governance to enhance value to our Stakeholder.
Vision
MISSIOn
S
T
A
R
incere
Ketulusan
VALUES
eamwork
Kerja sama
ccountable
Terukur
esponsibleBertanggung jawab
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
BUDAYA / VALUES
27
Bank Swadesi memperluas jaringan kantor
dengan membuka kantor di Denpasar, Bali.
Jejak Langkah
Bank of India Indonesia berawal dari bank
pasar di Surabaya dengan nama Bank Pasar
Swadesi.
Bank Pasar Swadesi memperoleh izin dari
Menteri Keuangan RI untuk beroperasi
sebagai bank umum. Dengan berganti nama
menjadi Bank Swadesi.
Seiring dengan upaya memenuhi kebutuhan
dan juga perkembangan transaksi nasabah,
maka Bank Swadesi meningkatkan
statusnya menjadi bank devisa.
Kantor pusat pindah dari Surabaya ke
Jakarta dalam rangka pengembangan
bisnis dan jaringan pemasaran yang lebih
cepat dan luas.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Bank Swadesi menjalin aliansi strategis
dengan Bank of India berupa pengambil
alihan saham 235.600.000 lembar saham,
atau yang mewakili 76% dari keseluruhan
saham Bank Swadesi. Dengan demikian,
secara resmi Bank of india telah menjadi
pemegang saham mayoritas dan mengambil
alih pengendalian Bank Swadesi.
28
Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui
Penawaran Terbatas I dalam rangka
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak
558 juta saham biasa atas nama dengan
total nilai nominal Rp 139.500 juta. Tetapi
Penawaran Terbatas I tersebut tidak
mengubah komposisi saham Bank of India,
yaitu tetap 76%.
19
68
19
89
19
94
19
95
20
07
20
08
Bank of India Indonesia was intiated from
rural bank in Surabaya named Bank Pasar
Swadesi.
Bank Swadesi obtained permitting from
Ministry of Finance RI to be operated as
commercial bank. Enchange it’s name into
Bank Swadesi.
In line with effort to fulfill customer
transaction needs and development, Bank
Swadesi upgraded its status into foreign
exchange bank.
Headquarter relocation from Surabaya
to Jakarta for further business expansion
as well as faster and broader marketing
network.
Bank Swadesi entered strategic alliance
with Bank of India by acquiring 253,600,000
shares or representing 76% of total shares of
Bank Swadesi. Therefore, Bank of India was
officially becoming majority shareholders
and taking ownership of Bank Swadesi.
Extraordinary GMS to approve 1st Limited
Public Offering with Pre-emptive Rights
for 558 million regular shares with total par
value Rp 139,500 million. However, the 1st
Limited Offering did not change shareholders
composition of bank of India that remained
76%.
Bank Swadesi memperluas jaringan kantor
kembali dengan membuka kantor cabang di
Medan, Sumatera Utara.
Bank Swadesi memperluas jaringan kantor
kembali dengan membuka dua kantor
cabang yakni di Bandung dan Makassar.
Peresmian penggunaan nama dan logo
baru dari PT Bank Swadesi Tbk menjadi
PT Bank of India Indonesia Tbk dengan
hasil keputusan rapat Perubahan Anggaran
Dasar yang tertuang pada Akta No. 69.
Sampai dengan tahun 2012, jaringan
operasional Bank of India Indonesia (d/h.
Bank Swadesi) terdiri dari 8 Kantor Cabang,
termasuk di kota besar propinsi di luar Jawa,
5 Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor kas
sehingga mampu memberikan pelayanan
bagi para nasabah.
Diadakan RUPS Luar Biasa yang menyetujui
Penawaran Terbatas II dalam Rangka
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak
173,6 juta saham biasa atas nama dengan
total nilai nominal Rp 486.080 juta. Tetapi
Penawaran Terbatas II tersebut komposisi
saham Bank of India tetap 76%.
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Bank yang telah resmi di tunjuk
melalui RUPS LB pada 28 Agustus 2015
serta lulus Fit & Proper Tes dari Otoritas
Jasa Keuangan yaitu Bapak Sindbad R.
Hardjodipuro sebagai Direktur Utama,
Bapak Gopinathan sebagai Wakil Direktur
Utama, Bapak Prashant Thapliyal sebagai
Direktur Kredit & Internasional Banking,
serta Bapak R.A Sankara Narayanan
sebagai Komisaris Utama namun beliau
melaksanakan Fit & Proper Tes pada awal
Tahun 2016.
Bapak R.A. Sankara Narayanan resmi
menjadi Komisaris Utama PT Bank of
India Indonesia, Tbk dan Bapak Prashant
Thapliyal sebagai Direktur Kredit &
International Banking.
20
09
20
10
20
11
Bank Swadesi expanded office network by
opening branch office in Denpasar, Bali.
Bank Swadesi expanded office network by
opening another branch office in Medan,
North Sumatera.
Bank Swadesi expanded office network
by opening other two branch offices in
Bandung and Makassar.
20
12
Inauguration of new name and logo use of
PT Bank Swadesi Tbk into PT Bank of India
Indonesia Tbk with reference to Articles of
Association Meeting Resolution declared in
Deeds Number 69. As of 2012, operational
network of Bank of India Indonesia (formerly
known as Bank Swadesi) comprised of
8 Branch Offices, including at non-java
provincial major cities, 5 sub-branch offices
and cash offie to deliver service to the
customers.
20
14
Extraordinary GMS was organized to
approve Right Issue (II) with Pre-emptive
rights for 173.6 million regular shares with
total par value was Rp486.080 million.
However, Right Issue (II) did not change
shareholders composition of Bank of India
that remained 76%.
20
15
Change to Board of Commissioners and
Board of Director’s composition who have
been officially appointed in EGMS on August
28, 2015 and passed Fit and Proper Test from
Financial Service Authority, Mr. Sindbad
R. Hardjodipuro as President Director, Mr.
Gopinathan as Vice President Director, Mr.
Prashant Thapliyal as Credit & International
Banking Director, as well as Mr. R.A Sankara
Narayanan as President Commisisoner,
although he has not conducted Fit & Proper
Test until beginning of 2016.
20
16
Mr. RA Sankara Narayanan officially
became The President Commissioner of
PT Bank of India Indonesia, Tbk dan Mr.
Prashant Thapliyal officially became Credit
& International Banking Director.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Milestones
29
Produk Simpanan
Third Party of Fund Products
•
Giro
Merupakan produk simpanan masyarakat yang mekanisme
penarikannya menggunakan cek atau bilyet giro. Rekening
Giro dipergunakan untuk tujuan komersial, baik pribadi
maupun badan usaha. Bank of India Indonesia menawarkan
produk Giro dalam mata uang Rupiah maupun USD dengan
bunga yang kompetitif serta pelayanan yang prima. Produk
ini dapat memudahkan memenuhi kebutuhan uang tunai,
pemindahbukuan dan transfer antar bank.
•
Current Account
A product of the public savings whose withdrawal
mechanism use a check or bank draft. Current Account
is used for commercial purposes, both by persons or
corporate entities. Bank of India Indonesia offers Current
Account products in Rupiah and USD with competitive
rates and excellent service. This product would help the
need of cash, overbooking, and interbank transfer.
•
Rekening Star Dollar
Merupakan produk simpanan dalam mata uang USD,
dimana pengambilannya dapat dilakukan kapan saja
dengan menggunakan slip penarikan.
•
Star Dollar Account
Is a product of deposits in USD, which can be withdrawn at
any time using a withdrawal slip.
•
Tabungan
Merupakan produk simpanan masyarakat dalam mata
uang rupiah, dimana pengambilannya dapat dilakukan
kapan saja dengan menggunakan slip penarikan. Bank
akan menerbitkan laporan mutasi setiap bulannya (seperti
rekening Koran) kepada pemilik Tabungan.
•
Saving Account
A product of public savings in Rupiah, which can be
withdrawn any time using a withdrawal slip. The Bank
will publish a mutation report every month (such as bank
account statements) to the Saving owners.
Products and Services
“Kualitas layanan adalah salah satu kunci sukses dalam industri
perbankan. Dalam menjaga kepuasan, loyalitas nasabah,
serta memperluas customer base, Bank of India Indonesia
berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan prima”.
Semenjak pasca akuisisi oleh Bank of India, Kami telah tumbuh
dan berkembang dengan pesat. Reputasi internasional Bank
of India mampu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
secara signifikan.
Sebagai wujud kepedulian atas kepercayaan yang diberikan,
Bank of India Indonesia terus berupaya untuk memenuhi
seluruh kebutuhan masyarakat melalui layanan jasa dan
produk perbankan, melalui produk-produk yang berorientasi
pada kebutuhan nasabah.Adapun jenis produk dan jasa yang
disediakan oleh Bank of India Indonesia terdiri dari:
Terdapat berbagai jenis tabungan yang bisa disesuaikan
dengan permintaan nasabah penabung.
There are various types of savings that can be customized
to meet customers demand.
a.
Tabungan SIBOS
Merupakan produk simpanan masyarakat dalam
mata uang rupiah dan berbunga tinggi, dimana
pengambilannya dapat dilakukan kapan saja dengan
menggunakan slip penarikan. Mutasi pada rekening
akan dicetak pada buku tabungan/ passbook.
a.
Tabungan Suka-Suka
Merupakan produk simpanan masyarakat dalam
mata uang rupiah dan pengambilan dananya dapat
dilakukan kapan saja dengan menggunakan slip
penarikan. Keistimewaan produk ini adalah jumlah
simpanan dan suku bunga yang dapat ditentukan
sendiri oleh nasabah sesuai jenjang suku bunga
yang berlaku, bebas biaya administrasi. Mutasi
pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/
passbook.
Suka – Suka Saving Account
A public savings product denominated in Rupiah
which can be withdrawn any time by using a
withdrawal slip. The specialty of this product is the
amount of deposits and interest rates that can be
decided by the customers in accordance with the
prevailing level of interest rates, free of administrative
charge. The mutation on the account will be printed in
savings book / passbook.
c. TabunganKu Saving Account
The specialty of TabunganKu is free of administrative
charge, intended for beginner savers. Moreover, the
product of Tabunganku savings is a national savings
program which is marketed simultaneously by several
banks in Indonesia. The mutation on the account will
be printed in savings book / passbook.
Time Deposit
A term deposit that available both in Rupiah and USD.
Bank of India Indonesia always strive to provide excellent
products, both in interest rates and withdrawal flexibility,
initial deposit and disbursement date of deposit is in
accordance with customers needs. The customers can
choose period: 1 (one) month, 3 (three) months, 6 (six)
months and 12 (twelve) months.
b.
“Quality of service is one of the keys to achieve the success in
the banking industry. In order to maintain the satisfaction and
loyalty of the customers, and to expand the customer base,
Bank of India Indonesia is always committed to continually
provide high quality of services “
Since the post-acquisition by Bank of India, We have grown and
thrived rapidly. Bank of India’s international reputation has been
able to significantly improve public confidence.
b.
c.TabunganKu
Keistimewaan Produk TabunganKu ini adalah bebas
biaya administrasi, ditujukan bagi penabung pemula.
Selain itu, produk TabunganKu merupakan program
tabungan nasional yang dipasarkan secara bersamasama oleh sejumlah Bank-Bank di Indonesia. Mutasi
pada rekening akan dicetak pada buku tabungan/
passbook.
As a form of concern for the trust given, Bank of India Indonesia
continually strives to meet all the needs of the people through
banking services and products, through the products which are
oriented to the needs of customers. The types of products and
services provided by Bank of India Indonesia consist of:
•
Deposito
Merupakan simpanan berjangka yang tersedia baik
dalam mata uang rupiah maupun mata uang USD. Bank
of India Indonesia selalu berusaha memberikan produk
yang prima, baik dalam suku bunga maupun fleksibilitas
penarikan, setoran awal, serta tanggal pencairan deposito
sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Periode yang dapat dipilih nasabah adalah: 1 (satu) bulan,
3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan dan 12 (dua belas) bulan.
SIBOS Saving Account
A public savings product denominated in Rupiah with
high interest rate, which can be withdrawn at any
time by using a withdrawal slip. The mutation on the
account will be printed in savings book / passbook.
•
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Produk dan Jasa Bank
31
Produk Kredit
Loan Products
Jaringan Kantor
Office Network
•
•
Strategi perluasan dan/ atau perubahan jaringan kantor
merupakan salah satu langkah utama yang dilakukan oleh PT.
Bank of India Indonesia Tbk. dalam mengantisipasi ketatnya
persaingan di industri perbankan, sekaligus juga untuk
memenuhi tingginya kebutuhan nasabah akan kemudahan
jasa layanan perbankan. Untuk itu, pada tahun 2016 PT. Bank of
India Indonesia Tbk telah merelokasi kantor cabang yang ada
di Bandung dari awalnya beralamatkan di Komplek Pasar Baru,
Bandung, menjadi di Jl. Veteran No.49, Bandung.
Expansion strategy and / or changes in the office network is
one of the main steps undertaken by PT. Bank of India Indonesia
Tbk. to anticipate competition in the banking industry, as well
as to meet the high requirements of customers for the ease
in banking services. In 2016, PT. Bank of India Indonesia
Tbk. relocated a branch office in Bandung, from Pasar Baru,
Bandung to Jl. Veteran No. 49, Bandung.
Di akhir tahun 2016, Bank of India Indonesia telah memiliki 16
kantor yang tersebar di 6 kota besar yang ada di Indonesia,
dan rencananya akan terus bertambah dalam rangka
ekspansi bisnis. Dalam rangka pengembangan jaringan
kantor, Penambahan dan/ atau pengembangan jaringan kantor
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
khususnya Nasabah Bank of India Indonesia.
By the end of 2016, Bank of India Indonesia already has 16
offices in six major cities in Indonesia, and plans to continue to
grow to expand its business. The addition and / or development
of office network is done in order to develop a network of offices
which aims to improve services to the community, especially
the Customer of Bank of India Indonesia.
Kantor Pusat :
Head Office :
Jl. H. Samanhudi No. 37 Jakarta Pusat Telp. : (021) 350 0007 (Hunting)
Fax : 021 380 8178
Website : www.boiindonesia.co.id
Alamat E-mail : [email protected] SWIFT BIC : BKIDIDJA
Jl. H. Samanhudi No. 37 Central Jakarta Telp. : (021) 350 0007 (Hunting)
Fax : 021 380 8178
Website : www.boiindonesia.co.id
Alamat E-mail : [email protected] SWIFT BIC : BKIDIDJA
Wilayah Jakarta
Jakarta Region
•
•
•
•
•
•
•
•
Pinjaman Rekening Koran (PRK),
Kredit Demand Loan (DL)
Fixed Loan (FL)
Kredit Ekspor (KE), Pre Shipment dan Post Shipment
Diskonto Tagihan / Piutang
Kredit Angsuran Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Investasi
•
•
•
•
•
•
•
•
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau pengusaha
untuk membiayai investasinya, baik investasi untuk
pembelian/pembangunan gedung/ ruko, pembelian
kendaraan, pembelian mesin dan alat produksi lainnya.
32
Working Capital Loan
Credit applied to companies or individuals with the aim to
meet their working capital needs. The form of credits can
be:
Current Account Loan (PRK),
Demand Loan Credit (DL)
Fixed Loan (FL)
Export Credit (KE), Pre Shipment and Post Shipment
Discount Billing / Accounts Receivable
Working Capital Installment Loan
Investment Loan
Investment Loan
Loans which are given to corporation or entrepreneurs to
finance their investment, such as investment for purchase
/ construction / shop, purchase of vehicles, purchase of
machinery and other production equipment.
•
Kredit Ekspor dan Impor
Kredit yang diberikan kepada kegiatan usaha yang terkait
dengan ekspor / impor.
•
Export & Import Loan
Loans which are given to corporations related to export /
import.
•
Kredit Konsumsi
Merupakan kredit yang diberikan kepada individu untuk
pembelian rumah tinggal berupa KPR (Kredit Kepemilikan
Rumah/Apartment), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor),
dan lain-lain.
•
Consumer Loan
Loans which are given to individuals for facilitating
residential purchases in the form of mortgage-KPR
(Housing/Apartment Loan), Motor Vehicle Credit (KKB),
and others.
Produk Jasa Perbankan Lainnya
Other Banking Services Products
Layanan Jasa Dalam Negeri
Layanan yang cepat dan aman dengan proteksi yang handal
yang terdiri dari:
• Bank Garansi
• Kiriman Uang (Transfer), RTGS & SKN gen II
• SKBDN
• Pembayaran rekening telepon
• Pembayaran rekening listrik
• Pembayaran gaji
• Pembayaran uang sekolah
• ATM Bank of India Indonesia.
Layanan Jasa Dalam Negeri
A fast and reliable services with credible protection:
Layanan Jasa Luar Negeri
Layanan yang menjadi sarana penunjang jangkauan usaha
dengan biaya yang relatif murah, yang terdiri dari:
• Ekspor Impor
• Kiriman Uang (TT/MT)
• Inkaso
• Menyediakan uang kertas asing
• Stand by L/C
• Penjualan / Pembelian Devisa Umum
• Bank Draft
Layanan Jasa Luar Negeri
Bank Services that support business expansion with low cost.
Bank of India Indonesia berkomitmen untuk mampu
menyediakan pelayanan perbankan yang komprehensif dan
menyediakan pelayanan yang bersifat ‘satu atap’ (one stop
service) atas seluruh kebutuhan nasabah.
Bank of India Indonesia is committed to provide a comprehensive
banking service with the one stop service concept towards all
of the customer’s demands.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bank Guarantee
Fund Transfer, RTGS & SKN gen II
SKBDN
Telephone bill payment
Electricity bill payment
Payroll system
School Fee payment
ATM Bank of India Indonesia.
International Trading
International Fund Transfer
Clearing
Bank Notes
Stand by Letter of Credit (L/C)
Foreign Exchange Transactions
Bank Draft
•
Kantor Cabang Mangga Dua Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM
No. 17 Mangga Dua Selatan Jakarta Utara
Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14
Fax : (021) 626 7879
•
Mangga Dua Branch Office Wisma Eka Jiwa Jl. Arteri Mangga Dua Raya Blok RM
No. 17 Mangga Dua Selatan North Jakarta
Telp : (021) 626 0007, 612 9113 – 14
Fax : (021) 626 7879
•
Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading Graha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6,
Kelapa Gading Jakarta Utara
Telp : (021) 4522244, 4534909-11
Fax : (021) 4528713
•
Kelapa Gading Sub Branch Office Graha KNS Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6,
Kelapa Gading North Jakarta
Telp : (021) 4522244, 4534909-11
Fax : (021) 4528713
•
Kantor Cabang Pembantu Kramat Jati
Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18 Kramat Jati Jakarta Timur
Telp : (021) 87799864 – 65
Fax : (021) 87799863
•
Kramat Jati Sub Branch Office
Jl. Raya Bogor Km. 21 No. 18 Kramat Jati East Jakarta Telp : (021) 87799864 – 65
Fax : (021) 87799863
•
Kantor Cabang Pembantu Sunter •
Komplek Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D-1
Kav. 12-13/3 Sunter Agung Jakarta Utara
Telp : (021) 65301010 (Hunting)
Fax : (021) 65301602
Sunter Sub Branch Office
Komplek Sunter Garden Jl. Danau Sunter Utara Blok D-1
Kav. 12-13/3 Sunter Agung North Jakarta
Telp : (021) 65301010 (Hunting)
Fax : (021) 65301602
•
Kantor Cabang Pembantu MD Place •
Jl. Setiabudi Selatan No. 7 Jakarta Selatan
Telp : (021) 29316888,
2952 9995, 29529996, 2952 9997
Fax : (021) 29529998
MD Place Sub Branch Office J l .
Setiabudi Selatan No. 7 South Jakarta
Telp : (021) 29316888,
2952 9995, 29529996, 2952 9997
Fax : (021) 29529998
•
Kantor Kas Gandhi Memorial School
Jl. Pangandaran IXB B4 Ancol Barat Jakarta Utara Telp : (021) 6909902 - 03
Gandhi Memorial School Cash Office
Jl. Pangandaran IXB B4 Ancol Barat North Jakarta Telp : (021) 6909902 - 03
•
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau individu
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan modal kerjanya.
Adapun bentuk kredit yang diberikan dapat berupa :
33
Kantor Kas Gandhi Memorial International School
Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Jakarta Pusat Telp : (021) 6586 5670
Wilayah Surabaya
•
•
•
•
Kantor Cabang Tunjungan
Jl. Tunjungan No. 32 Surabaya Jawa Timur.
Telp : (031) 5326666 (Hunting)
Fax : (031) 5311959
Kantor Cabang Coklat
Jl. Coklat No. 20 – 22 Surabaya Jawa Timur
Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89
Fax : (031) 3534101
Kantor Cabang Pembantu Ngagel Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169A Surabaya Jawa Timur Telp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726,
502 3725, 5040949, 5041359 Fax : (031) 5022074
Kantor Cabang Pembantu Wiyung
Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung (Jl. Raya
Menganti 211 Blok A-37)Surabaya Jawa Timur
Telp : (031) 7667115, 7667119, 7667121
Fax : (031) 7662600
Wilayah Bali
•
Kantor Cabang Denpasar
Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27 Denpasar Bali
Telp : (0361) 842 4241, 842 4243
Fax : (0361) 842 4248
Wilayah Medan
•
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
•
34
•
•
•
•
Laporan Keuangan Bank of India (Entitas Induk)
Bank of India (Parent Entity) Financial Statements
Keterangan
Description
Tunjungan Branch Office Jl. Tunjungan No. 32 Surabaya East Java
Telp : (031) 5326666 (Hunting)
Fax : (031) 5311959
Coklat Branch Office
Jl. Coklat No. 20 – 22 Surabaya East Java
Telp : (031) 3521156 – 57, 3521188 – 89
Fax : (031) 3534101
Ngagel Sub Branch Office
Jl. Ngagel Jaya Selatan No. 169A Surabaya East Java Telp : (031) 502 2073 – 74, 502 0726,
502 3725, 5040949, 5041359 Fax : (031) 5022074
Wiyung Sub-Branch Office
Ruko Taman Pondok Indah Blok A-37 Wiyung (Jl. Raya Menganti 211 Blok A-37) Surabaya East Java
Telp : (031) 7667115, 7667119, 7667121
Fax : (031) 7662600
I.
•
62.031.446
64.174.208
1.076.572.901
1.101.484.662
84.882.047
80.987.282
25.678.912
32.273.676
1.251.259.279
1.280.570.997
49.618.015
49.847.896
104.167.063
125.281.403
308.378.615
255.307.694
714.614.2821
793.132.430
16.187.635
12.218.840
58.293.670
44.782.734
1.251.259.279
1.280.570.997
19.492.304
20.913.657
3.510.192
2.181.5689
23.002.496
23.095.226
13.812.886
15.272.539
4.312.105
4.887.661
4.568.299
7.507.326
22.693.290
27.667.526
309.206
(4.572.300)
TOTAL LABA
309.206
(4.572.300)
Beban Pajak
107.434
(1.436.027)
201.812
(3.136.274)
Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds
Pinjaman Bank Lain
Borrowings
Kewajiban Lainnya & CKPN
Other Liabilities and allowance for impairment losses
TOTAL
II.
ASET
ASSETS
Kas dan GWM Dana Bank of India
Cash and balance with Reserve Bank of India
Tagihan Jangka Pendek
Balance with Bank and Money at call and short notice
Surat Berharga
Investment
Pinjaman
Advances
Aktiva Tetap
Fixed Assets
Aset Lainnya
Other Assets
Total
III.
PENDAPATAN
Income
Pendapatan Bunga
Interest Earned
Pendapatan Lainnya
Other income
TOTAL INCOME
IV.
PENGELUARAN
EXPENDITURE
Biaya Bunga
Interest Expended
Biaya Operasional
Operating Expended
Provisi dan Kontigensi
Bandung Region
Bandung Branch Office
Jl. Veteran No. 49 Bandung West Java
Telp : (022) 20510769
Fax : (022) 20521920
1.651.169
Reserves & Surplus
Makassar Region
Kantor Cabang Bandung •
Jl. Veteran No. 49 Bandung Jawa Barat
Telp : (022) 20510769
Fax : (022) 20521920
2015
2.093.973
Cadangan & Kelebihan
Medan Branch Office
Jl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31 North Sumatera Telp : (061) 4517943, 4517950
Fax : (061) 4517945
Makassar Branch Office
Jl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13 Makassar South Sulawesi
Telp : (0411) 3636430 – 31
Fax : (0411) 3636432
2016
Capital
Denpasar Branch Office
Ruko Indah Jl. Diponegoro No. 135 – 137 Blok 27 Denpasar Bali
Telp : (0361) 842 4241, 842 4243
Fax : (0361) 842 4248
Medan Region
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
CAPITAL AND LIABILITIES
BALANCE SHEET
Modal
Bali Region
Kantor Cabang Makassar •
Jl. Ujung Pandang (Ex. Taman Bahari) No. 13
Sulawesi Selatan
Telp : (0411) 3636430 – 31
Fax : (0411) 3636432
Wilayah Bandung
Gandhi Memorial International School Cash Office Jl. HBR Motik Blok D 6 No. 1 Kemayoran Central Jakarta
Telp : (021) 6586 5670
Surabaya Region
Kantor Cabang Medan •
Jl. H. Zainul Arifin, No. 55-C/31 Sumatera Utara
Telp : (061) 4517943, 4517950
Fax : (061) 4517945
Wilayah Makassar
•
•
Provision and Contingencies
TOTAL EXPENDITURE
V.
LABA
PROFIT
Laba Kotor
Gross Profit
Tax Expense
Laba Bersih Tahun Berjalan
Net Profit Current
Catatan: Untuk laporan Entitas Induk pada periode 31 Desember 2016,
tidak terdapat opini dari Auditor, karena laporan tersebut belum
Audited. Laporan Entitas Induk Audited baru akan terbit pada periode
31 Maret 2017.
Notes: For Parent Entity Report in 31 Desember 2016 period, there
was no opinion from the Auditor, because the report had not yet been
Audited. Audited Parent Entity Report would be published on March
31, 2017.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
•
35
Struktur Pemegang Saham Entitas Induk
Struktur Organisasi
Parent Entity Shareholders Structure
Organization Structure
Pemegang Saham
Shareholders
Bank of India
(Ultimate Shareholders)
Struktur Pemegang Saham
Shareholders Structure
Command Line from top to down
Coordinating Line
73,72%
As on December 2016
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komite Nominasi &
Remunerasi
Nomination & Remuneration
Committee
Direktur Utama
President Director
Komite Pemantau
Risiko
Risk Monitoring
Committee
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
Komite Audit
Audit Committee
Pemerintah India
Government of India
Ultimate Shareholder
Reksadana
Mutual Funds
Individu
Individuals
Korporasi
Corporate
Perusahaan
Asuransi
Insurance Companies
Investor dari
Institusi Asing
Foreign Institutional
Investors
Institusi Keuangan
Financial
Institution
1,09%
6,02%
1,50%
13,77%
2,44%
1,45%
Direktur Kredit &
Internasional Banking
Credit & International
Banking Director
Bank of India
Direktur Operasional
Operational Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
BOI AXA
Investment
Managers Pvt
Pte Ltd
BOI AXA
Trusteeship
Service Pte Ltd
51,00%
51,00%
PT. Panca
Mantra Jaya
Prakash
Rupchand
Publik
Publics
18,00%
PT. Bank of
India Indonesia
Ltd
Bank of India
Shareholding
Ltd
76,00%
Bank of India
New Zealand
Ltd
100%
100%
100%
100%
STCI
Finance
Ltd
ASREC
(India)
Ltd
Bank of India
Tanzania Ltd
100%
29,96%
26,02%
100%
Divisi Analisis Kredit
Credit Analysis Division
Divisi Perencanaan
Strategi &
Pengembangan Bisnis
Strategic Planning &
Business Development Division
Divisi Kontrol Akunting
& Pengendalian Keuangan
Accounting & Financial
Control Division
Divisi SDM
HR Division
Divisi Administrasi
Kredit & Remedial
Credit Administration &
Remedial Division
Divisi Pelayanan
Pelanggan
Customer Support
Division
Divisi Teknologi
Informasi
Information Technology
Division
Divisi Kepatuhan
Compliance Division
Divisi Legal
Legal Division
Divisi MIS &
Pelaporan
MIS & Reporting
Division
Divisi Umum &
Corporate Support
Corporate Support &
GA Division
Divisi Manajemen
Risiko
Risk Management Division
Unit Kontrol Internal
Internal Control Unit
Divisi Sekretaris
Peruahaan
Corporate Secretary
Division
1,61%
4,39%
Gramin Bank
of Aryavart,
India
Jharkhand
Gramin Bank,
India
Indo Zambia
Bank Ltd
Star Union
Dai Life
Insurance
Company Ltd
35,00%
35,00%
20,00%
30,00%
35,00%
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Bank of India
Uganda Ltd
BOI Merchant
Bankers Ltd
Narmada Jhabua
Gramin Bank,
India
36
Bank of India
100% Ltd
Botswana
Vidarbha
Konkan Gramin
Bank, India
35,00%
Allied Bank of
Nigeria Ltd.
Divisi Indian Desk
Indian Desk Division
Divisi Treasury
Treasury Division
Divisi Internasional &
Koresponden Bank
International & Correspondent
Banking Division
13,00%
SKAI
Internal Audit Task Force
Kantor Cabang &
Kantor Kas
Branch Offices
Cash Offices
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Komite Di bawah Direksi
Directors Committee
37
Profil Dewan Komisaris
HANDADJAJA SULAIMAN (59)
Komisaris Independen / Independent Commissioners
Board of Commissioners Profile
Warga Negara Indonesia, 59 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen
PT Bank od India Indonesia Tbk, sejak tahun 2013. Menyandang gelar insinyur
dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1982, lima tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1987, menyandang gelar Master of Business Administration
dari California State University, Long Beach. Beliau memulai karirnya sebagai
Contruction Manager di Mulia Group pada tahun 1983. Kemudian menjadi Business
Development di PT. The First National Glassware pada tahun 1983. Selanjutnya,
bergabung di PT. Procon Indah dari tahun 1990 – 2007. Sejak tahun 2007 - sekarang
masih menjadi Executive Director di PT. Cushman & Wakefield Indonesia. Dasar
hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32 tanggal 10
Juni 2016. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti
beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training
dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 2. Beliau juga
merangkap jabatan menjadi ketua Komite Remunerasi dan Nominasi melalui surat
keputusan No.05B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 tanggal 09 Juni 2015.
Radhamangalam Anantharaman
Sankara Narayanan (56)
Komisaris Utama / President Commissioner
Warga Negara India, usia 56 tahun. Lulus Master Administrasi Publik dari
University of Madras tahun 1987. Bergabung dengan Bank of India Mumbai pada
tahun 1983 sebagai Direct Recruit Officer, lalu menjadi Head of Treasury, Zonal
Manager dan berbagai posisi penting termasuk bekerja di Kantor Bank of India
Tokyo dan Singapore. Dia menjadi General Manager International Operations
sejak April 2013 dan mengawasi International Operations Bank of India di 59
kantor pada 22 negara yang memberikan kontribusi sebesar 29% dari keseluruhan
bisnis Bank. Beliau menjadi Direktur Eksekutif Bank of India pada Mei 2015. Dia
menjadi anggota Direksi Bank of India dan melakukan pengawasan operasional
Bank dengan 5000 cabang domestik dan 59 cabang luar negeri dan berbagai
anak perusahaan lokal. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil
RUPST No. 32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau tidak pernah mengikuti
pelatihan.
Indonesian Citizen, 59 years, appointed as Independent Commissioner at PT
Bank of India Indonesia Tbk since 2013. Holds Engineering degree in 1982 from
Universitas Katolik Parahyangan and five years later, in 1987 got a Master of
Business Administration degree from California State University, Long Beach. He
began his career as a Construction Manager at Mulia Group in 1983. Then became
Business Development at PT. The First National Glassware in 1988. Then joined PT.
Procon Indah from 1990 – 2007. And in 2007 until now, he still serves as Executive
Director at PT. Cushman & Wakefield Indonesia. In 2013, he joined PT. Bank of
India Indonesia Tbk. Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32
dated June 10, 2016. Throughout 2016, in order to further develop his competence,
he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house
training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 2. He also
served as Head of Remuneration and Nomination Committee, appointed with the
decree No.05B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 dated June 9, 2015.
Indian Citizen, 56 years old. Earned Master Degree of Public Administration from
University of Madras in 1987. Joining with Bank of India Mumbai in 1983 as Direct
Recruit Officer, and was appointed as Head Treasury, Zonal Manager and various
important assignments including worked in Tokyo and Singapore offices, Bank
of India. He was General Manager International operation since April 2013 and
supervised Bank of India International Operation in 59 offices across 22 countries
with 29% contribution of total Bank’s business. He has become Executive Director
of Bank of India in May 2015. He is in Board of Bank of India and does overall
supervision of Banking Operations with 5000 domestic Branches / 59 overseas
offices and various domestic subsidiaries. Legal base for his appointment referred
to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016. Throughout 2016, He did not undergo
any training program.
Komisaris Independen / Independent Commissioners
Warga Negara Indonesia, 72 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Indonesia. Sangat berpengalaman di industri keuangan, baik di
sektor merchant banking, pasar modal dan perbankan karena pernah menduduki
berbagai tingkat manajerial secara luas, Direktur PT Inter- Pacific Securities,
Komisaris PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama, dan dilanjutkan sebagai
Komisaris Utama Bank Prima Master. Sejak tahun 2002, beliau memegang jabatan
sebagai Komisaris Independen PT Bank India Indonesia Tbk. Mulai pertengahan
tahun 2007, beliau diangkat sebagai Komisaris PT Lintas Artha mewakili Yayasan
Perbanas. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No. 32
tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau mengikuti pelatihan yaitu, rapat kerja
dan in-house training. Beliau juga merangkap jabatan menjadi ketua Komite Audit
melalui surat keputusan No.009/KP-BD/Int/SK/PRM/XII/2014 tanggal 1 Desember
2014, serta menjadi ketua Komite Pemantau Risiko sesuai surat keputusan No.010/
KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 tanggal 27 November 2014.
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI (47)
Komisaris / Commissioner
00%
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Warga Negara Indonesia, 47 tahun, menjabat sebagai Komisaris PT Bank of India
Indonesia Tbk sejak tahun 1996. Menyandang gelar Bachelor of Science bidang
Keuangan dari Bentley College Boston, USA. Beliau memulai karirnya sebagai
Trainee di Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991-1992. Sejak tahun 1996,
beliau menjabat Direktur di PT Classic Prima Carpet Industries, dan sekarang
menduduki jabatan Komisaris. Sejak tahun 1997, beliau menduduki jabatan
Komisaris PT Panca Mantra Jaya. Beliau bergabung dengan PT Bank of India
Indonesia Tbk sejak 1992 sebagai Asisten Direktur, kemudian menjadi Direktur
Pemasaran. Dasar hukum pengangkatan beliau sesuai dengan hasil RUPST No.
32 tanggal 10 Juni 2016. Pada tahun 2016 beliau tidak pernah mengikuti pelatihan.
38
Indonesian citizen, 47 years. Holds the position as Commissioner of PT Bank of
India Indonesia Tbk. Indonesia from 1996. Earned his Bachelor of Science in
Finance from Bentley College Boston, USA. Started his career as a Trainee in
Prudential Insurance Co. Boston, USA, 1991- 1992. Held the position as Director
in PT Classic Prima Carpet Industries since 1996 and now is the Commissioner.
Became Commissioner in PT Panca Mantra Jaya since 1997. Joined PT Bank
Swadesi.Tbk. in 1992 as Assistant Director and then as Marketing Director. Legal
base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10, 2016.
Throughout 2016, He did not undergo any training program.
*Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen telah
mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 30 Mei 2016, dan telah di
setujui dalam Rapat Komisaris tanggal 16 September 2016, saat ini menunggu
hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia
Tbk terdekat.
*Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner had tendered
his resignation letter on September, 16 2016 and would be ratified in the next
General Meeting of Shareholder of PT Bank of India Indonesia Tbk.
Indonesian citizen, 72 years. Awarded Bachelor Degree in Economics from
University of Indonesia. Highly experienced in the financial industry, specifically
in the field of merchant banking, capital market and banking due to experience in
holding various managerial positions such as Director of PT Inter-Pacific Financial
Corporation, President Director of PT Inter-Pacific Securities, Commissioner of
Jakarta Stock Exchange, President Director followed by President Commissioner
of Bank Prima Master. Holds the position as Independent Commissioner of PT
Bank Swadesi Tbk. from 2002. In mid 2007, he was appointed as a member of the
Board of Commissioners of PT Lintas Artha, representing Perbanas Institution.
Legal base for his appointment referred to Annual GMS No. 32 dated June 10,
2016. Throughout 2016, he enrolled into several training programs, which were
work meeting and in-house training. He also served as Head of Audit Committee,
appointed with the decree No.009/KP-BD/Int/SK/PRM/XII/2014 dated December
1, 2014, alse served as Head of Risk Monitoring Committee in accordance to the
decree No.010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/2014 dated November 27, 2014.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
)
LELAND GERRITS ROMPAS (72)
39
Profil Direksi
Board of Directors Profile
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Direktur Utama / President Director
40
GOPINATHAN EKAMURTHY (56)
Wakil Direktur Utama / Vice President Director
Warga Negara Indonesia, 54 tahun, Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung
memulai karir dalam industri perbankan sejak tahun 1987 sampai dengan 2008 di Bank Niaga dengan posisi
Executive Development Program - Jakarta, Operational Officer - Cirebon, Branch Manager – Bandung,
Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager – Jakarta
serta Group Head – Jakarta. Selanjutnya, pada bulan November 2008, menduduki jabatan sebagai Deputy
Director SME Commercial di Commonwealth Bank. Pada tahun 2012 – April 2015, beliau menduduki jabatan
sebagai Business Director di Bank ICB Bumiputera yang pada tahun 2014 berubah menjadi Bank MNC. Dasar
hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Utama, sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015
dengan Akta No.64 yang diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi.
Lulus fit and proper test OJK No. SR-210/D.03/ tgl. 18 November 2015. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan
kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house
training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4.
Warga Negara India, 56 tahun, dipercaya untuk menduduki jabatan Wakil Direktur Utama setelah sebelumnya
menjabat sebagai Direktur Kredit dan International Bank. Memperoleh gelar Bachelor of Science pada tahun
1983 dari Tamil Nadu Agricultural University Coimbatore, dan pada tahun 1986 memperoleh gelar Master
of Science dari universitas yang sama. Memulai karir di Bank of India sebagai Agricultural Officer, pernah
menduduki jabatan sebagai Chief Manager di Bank of India Cabang London, serta berbagai posisi penting
di Bank of India (1985 – 2015). Pengalaman perbankannya lebih dari 30 tahun di bidang Agricultural Banking,
Community Banking, Corporate Credit, dan International Operations. Dasar hukum pengangkatan beliau
sebagai Wakil Direktur Utama, sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No.64 yang
diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus fit and proper test
OJK proper test OJK No. SR-211/D.03. Pada tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti
beberapa kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment
Manajemen Risiko perbankan level 4.
Indonesian citizen, 54 years. He earned his Bachelor Degree in Economics from Universitas Katolik
Parahyangan Bandung. He started his career in banking industry since 1987 until 2008 in Bank Niaga with
position as Executive Development Program – Jakarta, Operational Officer – Cirebon, Branch Manager –
Bandung, Branch Manager – Makassar, Banking Head – Surabaya, Area Manager – Medan, Area Manager
– Jakarta and Group Head – Jakarta. Later on in November 2008, He was assigned as Deputy Director SME
Commercial in Commonwealth Bank. Between 2012 – April 2015, He was appointed as Business Director in
Bank ICB Bumiputera – that changed its name into Bank MNC in 2014. Legal base for his appointment as
President Director referred to Extraordinary GMS held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on
September, 7 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Qualifying the fit and proper test from OJK No.
SR-210/D.03/ tgl. 18 November 2015. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled
into several training programs, which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management
Refreshment Program level 4.
*Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama telah berakhir masa tugasnya dan kembali ke
kantor Bank of India, Mumbai pada 11 Januari 2017, dan akan di sahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat.
Indian citizen, 56 years, appointed as Vice President Director of PT Bank of India Indonesia Tbk, leaving his
previous post as Credit and International Director. He earned Bachelor of Science Degree in 1983 from Tamil
Nadu Agricultural University Coimbatore and obtained Master of Science in 1986 from the same university.
He started his career in Bank of India as Agricultural Officer, and worked as Chief Manager in Bank of India
London Branch, and other key positions in other branch offices of Bank of India (1985 – 2015). He holds more
than 30 years of experience in Agricultural Banking, Community Banking, Corporate Credit, and International
Operations sectors. Legal base for his appointment as Vice President Director referred to Extraordinary GMS
held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on September, 7 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH,
Msi. Qualified the fit and proper test from OJK No. SR-211/D.03. Throughout 2016, in order to further develop
his competence, he enrolled into several training programs, which were work meeting, in-house training and
Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4.
*The tenure of assignment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director has already ended and he
was already repatriated to Bank of India, Mumbai on Januari, 11 2017. The demitted will be ratified in the next
General Meeting of Shareholder.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
SINDBAD RIJADI HARDJODIPURO (54)
41
PRIMASURA PANDU DWIPANATA (46)
Warga Negara Indonesia, Warga Negara Indonesia, 51 tahun.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik
Parahyangan, Bandung, pada tahun 1989, dan gelar Magister
Manajemen dari STIE IBII pada tahun 2003. Beliau memulai
karir di Bank Bali cabang Bandung sebagai Account Officer
/ Assistant Manager pada tahun 1989. Melanjutkan karir di
pasar modal Indonesia di Bali Securities pada tahun 1993 –
1995, dan Bhakti Investama pada tahun 1995 – 1996. Kembali ke
industri perbankan pada periode 1996 – sekarang. Dasar hukum
pengangkatan beliau sebagai Direktur Operasional sesuai
dengan hasil RUPSLB tanggal 20 Maret 2013, dengan akta No.
76 yang diterbitkan pada tanggal 20 Maret 2013 oleh Notaris
Aryanti Artisari, SH, Mkn. Lulus fit and proper test OJK no. 15/12/
GBI/DPIP/Rahasia tgl. 28 Januari 2013. Pada tahun 2016 beliau
mengikuti kegiatan pelatihan yaitu, rapat kerja dan in-house
training.Beliau juga menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan
melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013.
Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada tahun 1996 dari STIE Perbanas.Memulai karirnya
sebagai Management Trainee pada tahun 1996 di Bank Swadesi
sebelum berganti nama menjadi PT Bank of India Indonesia
Tbk, kemudian menjabat berbagai posisi penting pada rentang
waktu tahun 2001 – 2013, seperti Kepala Bagian Biro Direksi,
Sekretaris Perusahaan dan Kepala Divisi Manajemen Risiko.
Dasar hukum pengangkatan beliau sebagai Direktur Kepatuhan
sesuai dengan hasil RUPSLB tanggal 23 Desember 2013, dengan
akta No. 128 yang diterbitkan pada tanggal 23 Desember 2013
oleh Notaris Aryanti Artisari, SH, Mkn. Lulus fit and proper test
OJK no. SR-32/D.03/2014 tgl. 20 Maret 2014. Pada tahun 2016
dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa
kegiatan pelatihan di antaranya yaitu, rapat kerja dan inhouse training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko
perbankan level 4.
Indonesian citizen, 51 years old. He earned Bachelor Degree in
Economics from Parahyangan Catholic University in 1989 and
pursued Masters Degree in Management from STIE IBII in the
year 2003. He began his career in Bank Bali Bandung branch as
Account Officer/Assistant Manager in 1989. He then resumed
his career in the Indonesian Capital Market in Bali Securities
during the year of 1993-1995 and in Bhakti Investama in 19951996. He returned to the banking business in 1996 until now.
Legal base for his appointment as Operational Director, referred
to Extraordinary GMS held on March, 20, 2013, under act No.
76 published on March, 20, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH,
Mkn. Qualified on fit and proper test OJK no. 15/12/GBI/DPIP/
Rahasia on January 28, 2013. Throughout 2016, he enrolled
into several training programs, which were work meeting and
in-house training. He also served as Corporate Secretary,
appointed with the decree No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013.
Indonesian citizen, 46 years old. He earned his Bachelor
Degree in Economics from STIE Perbanas in 1996. He began
his career as Management Trainee in 1996 in Bank Swadesi prior to change its name to PT Bank of India Indonesia, Tbk,
and was appointed in various key positions during the period
of 2001- 2003 such as Head of Directors Bureau, Corporate
Secretary and Head of Risk Management Division. Legal
base for his appointment as Compliance Director referred to
Extraordinary GMS held on December, 23, 2013, under act No.
128 published on March, 23, 2013 by Notary Aryanti Artisari, SH,
Mkn. Qualified on fit and proper test OJK no. SR-32/D.03/2014
on March 20, 2014. Throughout 2016, in order to further develop
his competence, he enrolled into several training programs,
which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk
Management Refreshment Program level 4.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Direktur Operasional / Operational Director
42
Direktur Kepatuhan / Compliance Director
PRASHANT THAPLIYAL (50)
Direktur Kredit & International Banking /
Credit & International Banking Director
Warga Negara India, 50 tahun. Lulus dengan gelar Master of Arts dari HNB University tahun 1988. Bergabung
dengan Bank of India tahun 1992 sebagai Direct recruit Officer, lalu menjadi Branch Manager, Manager Senior,
Chief Manager dan terakhir Assistant General Manager di CPC Andheri-India. Dasar hukum pengangkatan
beliau sebagai Direktur Kredit & International Banking sejak April tahun 2016 sesuai dengan hasil RUPSLB
tanggal 28 Agustus 2015 dengan Akta No.64 yang diterbitkan tanggal 7 September 2015 oleh Notaris Dr.
Irawan Soerodjo, SH, Msi. Lulus fit and proper test OJK no. SR-228/D.03/2015 tgl. 22 Desember 2015. Pada
tahun 2016 dalam meningkatkan kompetensi beliau mengikuti beberapa kegiatan pelatihan di antaranya
yaitu, rapat kerja dan in-house training dan melakukan Refreshment Manajemen Risiko perbankan level 4.
Indian Citizen, 50 years old. Earned Master of Arts from HNB University in 1988. Joining with Bank of India in
1992 as Direct Recruit Officer and promoted as Branch Manager, Senior Manager, Chief Manager and the latest
position as Assistant General Manager in large Appointed as Director since 24 March 2016 based on GMS
Deed No. 186 Year 2015. Legal base for his appointment as as Credit & International Banking Director referred
to Extraordinary GMS held on August, 28, 2015, under act No. 64 published on September, 7 2015 by Notary Dr.
Irawan Soerodjo, SH, Msi. Qualified from the fit and proper test from OJK no. SR-228/D.03/2015 at 22nd December
2015. Throughout 2016, in order to further develop his competence, he enrolled into several training programs,
which were work meeting, in-house training and Bank’s Risk Management Refreshment Program level 4.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
FERRY KOSWARA (51)
43
Wahyu Himmah R.
Kadiv Manajemen Risiko
Risk Management Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 50 tahun, lulusan ITS Surabaya tahun 1992 ini,
bergabung di Bank of India Indonesia sejak tahun 1993 sebagai staf teknologi, dan
diangkat sebagai Kadiv Teknologi Informasi sejak tahun 2006. Pada tahun 2016, beliau
menduduki posisi Kadiv Manajemen Risiko.
Indonesian citizen, 50 years old, graduated from ITS Surabaya in 1992, joined Bank
of India Indonesia in 1993 as a technology staff and was appointed as Technology
& Information Head Division since 2006. In 2016, he served as Risk Management
Division Head.
Muhammad Chotib
Kadiv Legal
Legal Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, Pendidikan terakhir Candidat Doktor (S3)
Program Studi Hukum Bisnis pada Universitas Islam Negeri Bandung, memulai karir
di perbankan pada tahun 1997 – 2000 sebagai Legal, Remedial dan Litigasi Officer di
Bank Yudha Bhakti, Kemudian pada tahun 2000 – 2016 sebagai Marketing Officer,
Sub Branch Manager dan Branch Manager di Bank Mandiri Syariah, Selanjutnya
sejak tanggal 02 Mei 2016 bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Kepala
Divisi Legal.
Executive Officers
Ade Devi Butar Butar
Kadiv Perencanaan Strategi & Pengembangan Bisnis
Strategic Planning & Business Development Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 39 tahun, lulusan program studi Magister Perencanaan
Kebijakan Publik UI, memulai karir perbankan sebagai Analis Kredit pada tahun 2001 –
2005 di Bank Central Asia, kemudian pada tahun 2005 – 2007 sebagai Account Officer
di Bank Central Asia, dan sebagai Supervisor UAT dan Prosedur Aplikasi Kredit di Bank
Central Asia pada tahun 2007 – 2010. Selanjutnya, berkarir di Bank of India Indonesia
sebagai Analis Kredit mulai tahun 2010 -2011, pada tahun 2011 – 2015 menjadi Kabag
Strategic Planning dan Budgeting dan diangkat sebagai Kadiv Perencanaan Strategi dan
Pengembangan Bisnis sejak Mei 2015.
Indonesian citizen, 39 years old, earned her Magister in Planning & Public Policy from
UI, began her banking career as a Credit Analyst in 2001-2005 at Bank Central Asia, and
was promoted as an Account Officer at Bank Central Asia in 2005-2007, UAT and Credit
Application Procedure Supervision at Bank Central Asia in 2007-2010. Subsequently, she
joined in Bank of India Indonesia as a Credit Analyst from 2010 -2011, and was promoted as
the Strategic Planning and Budgeting Division Head in 2011-2015, and was appointed as
the Strategic Planning & Business Development Division Head since May 2015.
E.C Timotius Tinarko
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Kadiv Kontrol Akunting dan Pengendalian Keuangan
Accounting & Financial Control Division Head
44
Berkewarganegaraan Indonesia, 53 tahun, memulai karir perbankan sebagai Asisten
Kabag. Keuangan di Bank Surya Kencana pada tahun 1988, dan diangkat sebagai Kadiv.
Kontrol Akunting dan Pengendalian Keuangan sejak tahun 2005.
Indonesian citizen, 53 years old, started his banking career as an Assistant Head
Department of Finance at Bank Surya Kencana in 1988, and was appointed as Accounting
& Financial Control Division Head since 2005.
Aminah
Kadiv Administrasi Kredit & Remedial
Administration Credit & Remedial Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, mengawali karir perbankan di Bank
Yudha Bhakti pada tahun 1992 sebagai Staf Legal dan administrasi kredit, kemudian
bergabung di Bank of India Indonesia pada tahun 1995 serta mulai menjabat sebagai
Kadiv Administrasi Kredit & Remedial sejak tahun 2006.
Indonesian citizen, 51 years old, started his banking career at Bank Yudha Bhakti in
1992 as Legal and administrative credits staff, then joined Bank of India, Indonesia
in 1995 and began serving as Administration Credit & Remedial Division Head since
2006.
Gautam Chada
Kadiv Indian Desk
Indian Desk Division Head
Berkewarganegaraan India, 43 tahun Pernah menjadi credit officer dibeberapa
cabang Bank of India di Mumbai dan Delhi selama lebih dari 20 tahun, selain itu
beliau pernah menjabat sebagai Asisten Manager RSM, Branch Manager Investment
Manager, dan Dealer di Bank of India. Pada bulan April 2016, Bergabung dengan
Bank of India Indonesia sebagai Indian Desk Division Head.
Indian citizen, 43 years old. Had been working as credit officer in several BOI
Branches in Mumbai and Delhi for more than 20 years, He also served as Asisten
Manager RSM, Branch Manager Investment Manager, and Dealer. In April 2016, He
joined Bank of India Indonesia as Indian Desk Division Head.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Pejabat Eksekutif
Indonesian citizen, 47 years old, his last education as a Doctoral Candidate (S3) in
Business Law at the State Islamic University of Bandung, began his banking career
as the Legal, Remedial and Litigation Officer at Bank Yudha Bhakti in 1997-2000.
Then, as the Marketing Officer, the Sub-Branch Manager, and the Branch Manager
at Bank Syariah Mandiri in 2000-2016. Further on May 2nd, 2016, he joined Bank of
India Indonesia as the Legal Division Head.
45
Indonesian citizen, 48 years old, began his banking career at Bank Indonesia, Directorate
of Banking Examination / Non Organic Examiner from 2001 - 2004. Then, in Bank Mega
from the year 2005 to 2008 in the Internal Audit Unit. Furthermore, continued his career
in Agroniaga Bank from 2008 until 2013. Then he joined Bank of India Indonesia since
February 2014 as Compliance Division Head.
Heru Helbianto
Kadiv Treasury / Treasury Division Head
Kewarganegaraan Indonesia, 43 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Bali, sebagai
Deputy Manager – Treasury Commercial Banking, pernah berkarir di Kementerian
Keuangan RI, Permata Bank, PT. Trimegah Securities, Tbk, CIMB Bank, Post Energy
Group, Ltd, hingga akhirnya mulai bekerja di Bank of India Indonesia pada bulan Juni 2016
sebagai Kepala Divisi Treasury.
Indonesian citizen, 43 years old, began his career at Bank Bali, as Deputy Manager –
Treasury Commercial Banking, with experience in Indonesian Ministry of Finance,
Permata Bank, PT. Trimegah Securities, Tbk, CIMB Bank, Post Energy Group, Ltd, until he
joined Bank of India Indonesia in June 2016 as Treasury Division Head.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Ibrahim Iman Utomo
Pimpinan Cabang Mangga Dua / Mangga Dua Branch Manager
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, berkewarganegaraan Indonesia, 35 tahun,
memulai karir perbankan sebagai Account Officer di Bank Rakyat Indonesia pada tahun
2004 sampai dengan tahun 2010. Menjabat sebagai manajer operasional dan pemasaran
di Bank Rakyat Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Menjabat sebagai
Sub Branch Manager di Bank Rakyat Indonesia tahun 2013 sampai dengan tahun 2015.
Selanjutnya berkarier di Bank of India Indonesia sebagai Branch Manager sejak awal
tahun 2016 sampai dengan sekarang.
46
Joko Yunianto
Kadiv Personalia / Human Resources Division Head
Warga Negara Indonesia, 50 th, peraih gelar Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dan
Magister Management dari UGM ini memulai karir perbankan di Bank Niaga sejak
Oktober tahun 1991 dengan menduduki berbagai posisi antara lain Assistant Manager
di ATM Center Jakarta, Manager Training & Recruitment wilayah Jakarta, Manager
Operation & Service Commercial Banking Jakarta, Senior Manager Electronic Banking
Operation dan Assistant Vice President Jakarta Regional Human Resources Head.
Selama tahun 2007 - 2015, beliau bekerja di PT. Saseka Gelora Finance, PT.CIMB Niaga
Auto Finance, & Reliance Capital Management, hingga akhirnya bergabung di Bank of
India Indonesia sebagai Kadiv Personalia pada tahun 2016.
Indonesian citizen, 50 years old, a Bachelor of Science in International Relations and a
Master in Management from UGM, began his banking career at Bank Niaga since October
1991 and held various positions, including Assistant Manager at the ATM Center Jakarta,
Training & Recruitment Manager for Jakarta area, Manager of Operation & Service
Commercial Banking Jakarta, Senior Manager of Electronic Banking Operations, and
Assistant Vice President of Jakarta, then Regional Head of Human Resources. In 20072015, he worked at PT. Saseka Gelora Finance, PT.CIMB Niaga Auto Finance, and Reliance
Capital Management, then eventually joined in Bank of India Indonesia as Human Capital
and Transformation Head in 2016.
Ramamurthy Bhamidimukkula
Kadiv IT / IT Division Head
Berkewarganegaraan India, 38 tahun, meraih gelar Bachelor in Science, dan Master
dalam bidang Computer Application and Foreign Trade. mengawali karir di BOI pada
tahun 2009 sebagai IT Officer hingga pada akhirnya bergabung dengan BOI Indonesia
pada Agustus 2016 sebagai Kadiv IT.
Indian citizen, 38 years old, earned his Bachelor in Science, and Master of Computer
Application and Foreign Trade. Started his career in BOI in 2009 as an IT Officer, then he
joined BOI Indonesia in August 2016 as IT Division Head.
Siti Yanti E. Gultom
Kadiv Analis Kredit / Credit Analyst Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 47 tahun, memulai karir perbankan sebagai Account
Officer pada tahun 1993-1995 di Bank Nasional, kemudian di Bank State Bank India dari
1996 – 2015 dengan jabatan terakhir sebagai kepala cabang, selanjutnya bergabung
dengan Bank of India Indonesia sejak Januari 2015 sebagai Kadiv Analis Kredit.
Graduated from Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Indonesian citizen, 35 years old,
started his career as account officer in Bank Rakyat Indonesia in 2004 until 2010. Worked
as Operational Manager and Marketing in Bank Rakyat Indonesia from 2011 to 2012.
Worked as Sub Branch Manager in Bank Rakyat Indonesia in 2013 until 2015. Thus, he
joined Bank of India Indonesia as Branch Manager since 2016 until now.
Indonesian citizen, 47 years old, began her banking career as Account Officer in 1993 –
1995 at National Bank and continued at Bank State Bank India from 1996 – 2015 with the
latest position as branch head, she later joined with bank of India Indonesia as Credit
Analyst Division Head since January 2015. Indonesian citizen, 52 years old, started his
banking career as an Assistant Head Department of Finance at Bank Surya Kencana in
1988, and was appointed as Accounting Head Division since 2005.
Hary Suryawan Dwiputra
Pimpinan KPO Samanhudi / KPO Samanhudi Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 45 tahun, bergabung dengan Bank of India Indonesia
pada tahun 1993 sebagai Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Capem Mayjend
Sungkono Tahun 2005, pada tahun 2007 pindah menjadi Pimpinan Cabang Mangga Dua.
Pada bulan Maret 2016 beliau dipercaya menjadi Pimpinan KPO Samanhudi hingga
sekarang.
Ardi Hermawan
Kadiv Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) / Internal Audit Unit (IAU) Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 51 tahun, mengawali karir di Bank of India Indonesia
sejak tahun 1993 sebagai Account Officer. Karirnya terus berkembang hingga di percaya
untuk memimpin beberapa cabang pembantu seperti Kramat Jati, Kelapa Gading dan
Sunter. Dengan berbekal beberapa pelatihan tentang evaluasi pelaksanaan audit, beliau
di percaya menjadi Kepala Divisi Satuan Kerja Internal Audit (SKAI) sejak Juni 2015.
Indonesian citizen, 45 years old, joined in Bank of India Indonesia in 1993 as an Account
Officer, and was promoted as the Sub-Branch Manager of Mayjend Sungkono in 2005, and
was moved to be the Sub-Branch Manager of Mangga Dua in 2007. In March 2016, he was
appointed as the KPO Samanhudi Branch Manager until now.
Indonesian citizen, 51 years old, began his career at Bank of India Indonesia since 1993
as Account Officer. His career was soaring until promoted as head of several sub-branch
offices namely Kramat Jati, Kelapa Gading and Sunter. Holding competency from several
trainings in audit evaluation, he was appointed as Internal Audit Unit (IAU) Head since
June 2015.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Heru Hermawan Indrasaputra
Kadiv Kepatuhan / Compliance Division Head
Berkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir perbankan di Bank Indonesia,
Direktorat (DH) Pemeriksaan Bank I Pemeriksa Non Organik dari tahun 2001 – 2004.
Kemudian, di Bank Mega dari tahun 2005 – 2008 di bagian SKAI. Selanjutnya, berkarir di
Bank Agroniaga dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk selanjutnya bergabung
dengan Bank of India Indonesia sejak Februari 2014 sebagai Kadiv Kepatuhan.
47
Pimpinan Cabang
Sumber Daya Manusia
Branch Managers
Human Resources
Merry Tioris
Indonesian citizen, 49 years old, began his career as a Teller
at Bank Agung Asia, and then joined Bank of India, Indonesia
in 1993 as an Account Officer and was appointed as Branch
Manager since 2004.
Irvina
Pimpinan Cabang Coklat / Coklat Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun. Pernah bekerja
sebagai AO di BII, bergabung dengan Bank of India Indonesia
sejak Januari 1994 sebagai AO di Cabang Coklat. Pada tahun
2015, beliau dipercaya menjadi Pimpinan Cabang Coklat.
Indonesian citizen, 49 years old. Worked as AO in BII, since
January 1994, she joined Bank of India Indonesia as AO, since
January 2015, she was appointed as Coklat Branch Manager.
Jabatan
Position
4
1,26
2.
Manajer
Manager
20
6,29
17
5,36
3.
Supervisor
Supervisors
51
16,04
44
13,88
4.
Staff
Staffs
183
57,55
188
59,31
5.
Non-Staf
Non-Staffs
59
18,55
64
20,19
318
100
317
100
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan
Employees Composition Refering to Positions
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
48
2015
Jumlah
Total
Persentase
Percentage
Jumlah
Total
Persentase
Percentage
12
3,77
6
1,89
181
56,92
180
56,78
S2
Master Degree
2.
S1
Bachelor Degree
3.
D1,D2,D3
Diploma
37
11,64
35
11,04
4.
SLTA
High School
79
24,84
85
26,81
5.
SMP & SD
Junior High School & Elementary School
9
2,83
11
3,47
318
100
317
100
TOTAL
Tabel Komposisi Direksi & Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan
Employees Composition Refering to Education
Indonesian Citizen, 36 Years, his last education was Master
in Business Management in ITB, Bandung. In 2005, he started
his banking career at the Bank Niaga’s Executive Education
Program. Then, in 2006-2008, he acted as the Account Officer
for Commercial Banking in Bank Niaga. In 2008-2011, he served
as Bussiness Manager SME of Dago branch of Bank CIMB
Niaga. Then, in 2011-2016, he served as the Business Manager
SME of Lembong branch of Bank CIMB Niaga. In 2016, he stated
to join in PT Bank of India Indonesia Tbk as Brach Manager of
Banding branch.
Indarmawan
Pimpinan Cabang Medan / Medan Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 33 tahun, mengawali karir
sebagai Account Officer di Standard Chartered Bank, kemudian
bergabung dengan Bank of India Indonesia sebagai Pimpinan
Cabang sejak tahun 2010.
2016
1.
Rahmat Irfan Arfi
Pimpinan Cabang Bandung / Bandung Branch Manager
Kewarganegaraan Indonesia, 36 Tahun, Pendidikan terakhir S2
Management Bisnis ITB, Bandung. Memulai karir diperbankan
pada tahun 2005 di Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga.
Lalu pada tahun 2006-2008 menjadi Account Officer Commercial
Banking di Bank Niaga. Pada tahun 2008-2011 menjabat sebagai
Bussiness Manager SME cabang Dago Bank CIMB Niaga. Lalu
tahun 2011-2016 menjabat Business Manager SME cabang
Lembong Bank CIMB Niaga. Pada tahun 2016 baru bergabung
dengan PT Bank of India Indonesia Tbk sebagai Brach Manager
Cabang Bandung.
Persentase
Percentage
1,57
Berdasarkan Pendidikan
Education level
Indonesian citizen, 51 years, began his banking career in 19891994 at Bank Niaga as Cleak/Loan & Bookeeping, in 1994-2005
served as Account Officer, Funding, Consumer-Comercial Loan,
in 2005-2007 served as the Team Leader II Bussines Banking of
Makassar branch, in 2007-2010 served as the Business Banking
Manager/Care Taker Branch of Manado branch, in 2010 served
as the Sales Manager Mortgage of Makassar branch, in 20102011 served as the Business Banking Support for East Indonesia
area, in 2012 served as Care Taker Branch Manager of Kupang
branch. In 2012-2015, he had a career in MNC Bank as the
Branch Manager of Makassar branch. In 2015-2016 he worked
at Bank Maspion as the Makassar Area Business Leader. Then,
since 2016 until now, he started his career in PT. Bank Of India
Indonesia, Tbk as the Branch Manager of Makassar branch.
Jumlah
Total
5
Marquil Marcon
Pimpinan Cabang Makassar / Makassar Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 51 Tahun, memulai karir
perbankan tahun 1989 – 1994 di Bank Niaga sebagai Cleak/Loan
& Bookeeping, tahun 1994 – 2005 menjabat sebagai Account
Officer, Funding , Consumer-Comercial Loan, tahun 2005 – 2007
menjabat sebagai team Leader II bussines banking di cabang
Makassar, tahun 2007 – 2010 menjabat sebagai Bussines Banking
Manager /Care Taker Branch Manager cabang Manado, tahun
2010 menjabat sebagai Sales Manager Mortgage di cabang
Makassar, tahun 2010-2011 sebagai Support Bussines Banking
Area Indonesia Timur, tahun 2012 sebagai Caretaker Branch
Manager cabang Kupang. Pada tahun 2012 – 2015 berkarir di
MNC Bank sebagai Branch Manager cabang Makassar. Pada
tahun 2015 – 2016 berkarir di Bank Maspion sebagai Pemimpin
Bisnis Area Makassar. Dan pada tahun 2016 – sekarang
berkarir di PT. Bank Of India Indonesia,Tbk sebagai Branch
Manager cabang Makassar.
Persentase
Percentage
Direksi
Directors
TOTAL
Indonesian citizen, 48 years old, began his career as an
Account Officer at Bank Dagang Bali, and joined in Bank of
India Indonesia in 2009 as Account Officer, then was promoted
as a Branch Manager since 2010.
Jumlah
Total
2015
1.
I Putu Parwata
Pimpinan Cabang Denpasar / Denpasar Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 48 tahun, mengawali karir
sebagai Account Officer di Bank Dagang Bali, dan bergabung
dengan Bank of India Indonesia pada tahun 2009 sebagai
Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak
tahun 2010.
2016
Berdasarkan Usia
Age Group
2015
Jumlah
Total
Persentase
Percentage
Jumlah
Total
Persentase
Percentage
1.
S/D 30
S/D 30
57
16,67
57
17,98
2.
31-40
31-40
92
28,93
95
29,97
3.
41-60
41-60
173
54,40
165
52,05
4.
> 60
> 60
0
-
0
-
318
100
317
100
TOTAL
Indonesian citizen, 32 years old, began his career as an Account
Officer at Standard Chartered Bank, and later joined Bank of
India Indonesia as Branch Manager since 2010.
2016
Tabel Komposisi Direksi & Karyawan Menurut Jenjang Usia
Employees Composition Refering to Ages
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Pimpinan Cabang Tunjungan / Tunjungan Branch Manager
Berkewarganegaraan Indonesia, 49 tahun, mengawali karir
sebagai Teller di Bank Agung Asia, kemudian bergabung
dengan Bank of India Indonesia pada tahun 1993 sebagai
Account Officer, dan diangkat sebagai Pimpinan Cabang sejak
tahun 2004.
49
Berdasarkan Lokasi Kerja
Working Location
Kronologi Pencatatan Saham
Rasio
Ratio
1.
KPNO + DIREKSI
85
2.
KPO
73
3.
MANGGA DUA BRANCH
8
4.
KELAPA GADING SUB-BRANCH
8
5.
KRAMAT JATI SUB-BRANCH
8
6.
SUNTER SUB-BRANCH
7
7.
MD PLACE SUB-BRANCH
8
8.
TUNJUNGAN BRANCH
54
9.
COKLAT BRANCH
11
10
NGAGEL SUB-BRANCH
14
11.
WIYUNG SUB-BRANCH
10
12.
BALI BRANCH
9
13.
MEDAN BRANCH
8
14.
MAKASSAR BRANCH
8
15.
BANDUNG BRANCH
7
Total
318
Chronologies of Stock Listing
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Lokasi Kerja di Tahun 2016
Employees Composition Refering to Working Location in 2016
Informasi Kepemilikan Saham
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif
dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan
suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum
atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat.
Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp
250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
As of April 12, 2002, the Bank obtained the notice of effectivity
from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency
(“BAPEPAM”) through letter No.S-75/PM/2002 for its public
offering of 60,000,000 common shares. The nominal value per
share is Rp 200 with an offering price Rp 250 per share. As of
May 1, 2002, these shares were listed on the Jakarta Stock
Exchange (currently Indonesia Stock Exchange or IDX).
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif
dari ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-4071/BL/2008
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I Dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 558.000.000 saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 2 Juli 2008.
As of June 24, 2008, the Bank obtained the notice of effectivity
from the Chairman of BAPEPAM-LK through letter No. S-4071/
BL/2008 for its Limited Public Offering I of 558,000,000 shares
through rights issue to stockholders. These shares were listed
on the Indonesia Stock Exchange as of July 2, 2008.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) No.S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember 2014,
Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam
rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
sebanyak 173.600.000 lembar saham dari tanggal 17 Desember
2014 sampai dengan tanggal 6 Januari 2015 dengan harga
penawaran sebesar Rp 2.800 per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6
Januari 2015.
Based on effective notification from Financial Services
Authority (OJK) No.S-500/D.04/2014 dated December 3, 2014,
the Bank has undertaken the Limited Public Offering II in order
to Right Issue of 173,600,000 shares from December 17, 2014 up
to January 6, 2015 with an offering price of Rp 2,800 per share.
These shares were listed on the Indonesia Stock Exchange as
of January 6, 2015.
Shareholding Information
Persentase Kepemilikan Saham
Shares Owned Percentage
1.
Bank of India, Mumbai
76
2.
PT. Panca Mantra Jaya
18
3.
Prakash Chugani
1,61
4.
Masyarakat
Public
4,39
Daftar Pemegang berdasarkan Klasifikasi
Classified Shareholders List
Keterangan Pemegang Saham
Shareholders Description
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
1.
50
2.
Persentase Kepemilikan Saham
Shares Owned Percentage
Lokal
Local
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions
PT. KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)
PT. Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5
Jl. Jend. Sudirman kav. 52-53, Jakarta 12190 Indonesia
Telepon (+62 21) 515 2855
Fax
(+62 21) 5299 1199
[email protected]
Indonesia Stock Exchange
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53
Jakarta Selatan 12190, Indonesia
PT. ADIMITRA Jasa Corp
Kantor Akuntan Publik Aria Kanaka dan Rekan
(MAZARS)
Rukan Kirana Boutique Office
Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5
Kelapa Gading
Jakarta Timur, 14250
Indonesia
KAP Aria Kanaka dan Rekan
Sona Topas Tower lt. 7
Jl. Jend. Sudirman ka. 26,
Jakarta Selatan 12920
Kantor Notaris Aryanti Artisari
Institution
Institution
18
Individu
Individual
5,09
Asing
Foreign
Institution
Institution
76
Individu
Individual
0,91
Menara Sudirman Lt. 18
Jl Jend Sudirman Kav. 60
Jakarta Selatan 12190
Dengan periode penugasan masing-masing 1 tahun, total fee
yang diberikan kepada Profesi Penunjang di atas sebesar Rp.
3.065.623.252,-
With each period of assignment of 1 year. Total fees given to the
Supporting Professionals above was Rp. 3.065.623.252,-
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Nama Pemegang Saham
Shareholder
51
Peristiwa Penting
52
Rapat Kerja Tahunan PT Bank of India Indonesia Tbk telah
dilakukan pada tanggal 20 – 21 Februari 2016 di hotel Ibis
Harmoni. Rapat kerja dengan tema Consolidation Strengthen di
hadiri oleh Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Pimpinan
Cabang seluruh Indonesia.
Annual Working Meeting of PT Bank of India Indonesia Tbk was
conducted on 20th-21st February 2016 at Ibis Harmony Hotel.
The workshop with the theme of Consolidation Strengthen,
was attended by the Board of Commissioners, the Board of
Directors, Executives, and the Branch Managers from all over
Indonesia.
Pada bulan 27 Juni 2016, Bank melakukan pemindahan
Kantor Cabang Bandung yang sebelumnya berada di komplek
pertokoan Pasar Baru ke tempat yang lebih representatif di
jalan Veteran no. 49 Bandung.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diadakan
pada tanggal 10 Juni 2016.
Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dengan cara
mengadakan perlombaan antar karyawan yaitu lomba tenis
meja, Badminton, dan Futsal.
Celebrated the Independence Day of Indonesia by organizing
some competitions among employees, namely Table Tennis,
Badminton, and Futsal Tournaments.
On June 27th, 2016, the Bank shifting the Bandung Branch that
was previously located in the Pasar Baru shopping complex to a
more representative location in Veteran street no. 49 Bandung.
Paparan Publik (Public Expose) dilaksanakan pada tanggal 19
September 2016, yang diadakan di Kantor Pusat PT Bank of
India Indonesia Tbk Jakarta. Paparan Publik ini menjelaskan
mengenai informasi terkini PT Bank of India Indonesia Tbk
Public Expose was held on September 19th, 2016, at the Head
Office of PT Bank of India Indonesia Tbk in Jakarta. The Public
Expose explained the current information of PT Bank of India
Indonesia Tbk
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was held on
June 10th, 2016.
Dalam rangka menyambut pergantian tahun, diadakan acara
gathering dan tukar kado pada 31 Desember 2016.
In celebrating new year, there was held a gathering and gift
exchange event on December 31st, 2016.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Event Highlights
53
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN
management discussion & analysis
Tinjauan Industri
56
Perekonomian Global
Perlambatan ekonomi global pada 2015 membawa konsekuensi
pada perkiraan laju pertumbuhan ekonomi tahun berikutnya.
Pada 2016, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan berada
di angka 2.9%, artinya terdapat optimisme perbaikan meskipun
tidak signifikan. Perbaikan ini diperkirakan muncul akibat
makin stabilnya kondisi moneter di negara-negara maju seperti
Amerika Serikat, Jepang, negara-negara kawasan Uni Eropa
(the European Union), serta negara-negara berkembang di
kawasan Asia dan Afrika.
Global Economy
Global economic slowdown in 2015 has affected the estimated
economic growth rate for the following year. In 2016, global
economy was projected to grow at 2.9%, implying optimism in
improvement, albeit insignificant. This improvement is expected
to come as result of increasing stability of monetary condition of
developed countries such as United States of America, Japan,
the European Union, and also developing countries in Asia and
Africa region.
Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju diperkirakan
meningkat dari 1.9% pada 2015 menjadi 2.2% di 2016. Sementara
untuk negara-negara berkembang diproyeksikan mengalami
peningkatan lebih besar lagi dari 3.8% di 2015 menjadi 4.3% di
2016.
Economic growth in developed countries was expected to
increase from 1.9% in 2015 to 2.2% in 2016. Economic growth
for developing countries was expected to increase even higher
from 3.8% in 2015 to 4.3% in 2016.
Sementara akibat laju pertumbuhan ekonomi yang melambat,
terjadi peningkatan angka pengangguran (unemployment rate)
secara global, sekaligus penurunan jumlah lapangan kerja baru.
As a result of slower economic growth rate, there has been
an increase in global unemployment rate, with decrease in
availability of new jobs.
Lebih lanjut, penurunan harga komoditas penting dunia
membawa dampak secara langsung pada angka Pendapatan
Domestik Bruto negara-negara penghasil utama komoditas.
Tercatat penurunan harga minyak mentah dunia lebih dari 55%
sejak pertengahan 2014, serta harga komoditas pangan merosot
hingga lebih dari 12%.
Further, the decrease in world’s important commodity prices
has directly impacted Gross Domestic Product (GDP) of
commodity producing countries. Crude oil price was recorded
decreasing by more than 55% since the middle of 2014, while
food commodity prices decreased by more than 12%.
Perlambatan ekonomi juga mengakibatkan menurunnya
investasi secara global, baik dalam infrastruktur, perdagangan,
serta industri manufaktur
Economy slowdown has also resulted in decrease in global
investment in infrastructure, trade, and manufacturing sector.
(Sumber : United Nations, World Economic Situation and
Prospects 2016, January, 2016).
(Source: United Nations, World Economic Situation and
Prospects 2016, January, 2016).
Menurut World Economic Outlook (WEO), pertumbuhan
ekonomi global pada tahun 2016 sebesar 3,1%, lebih rendah
bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar 3,2%.
Pertumbuhan ekonomi negara maju mengalami penurunan
menjadi 1,6% dari 2,1%. Namun, negara sedang berkembang
dan emerging market tidak mengalami perubahan yaitu tetap
berada pada posisi 4,1%.
According to World Economic Outlook (WEO), global economy
was growing at 3.1% in 2016, lower in comparison to growth
rate of 3.2% in 2015. Economic growth in developed countries
experienced a decrease from 2.1% to 1.6% year-on-year (yoy),
while there were no changes on developing countries and
emerging countries, which growth remained at 4.1% yoy.
Perekonomian Indonesia
Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02% lebih tinggi
dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88%. Dari sisi produksi,
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa
Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90%. Dari sisi pengeluaran
pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah tangga
sebesar 6,62%.
Indonesian Economy
Indonesian economy in 2016 had a growth of 5,02%, which was
higher than 2015 in 4,88%. From income perspective, the highest
growth was achieved by Financial Services and Insurance
Businesses, at 8.9%. While from expenditure perspective,
highest growth was recorded by growth in consumption
expenses of non-profit organisations servicing household, at
6.62%.
Perekonomian Indonesia pada tahun 2016 masih sejalan dengan
perkiraan. Di tengah realisasi belanja pemerintah yang lebih
rendah dari perkiraan sebelumnya, pertumbuhan konsumsi
dan investasi tetap kuat. Di sisi eksternal, ekspor meningkat
seiring dengan perbaikan ekonomi negara-negara mitra
In 2016, Indonesian economy was in line with expectation. In the
midst of lower realization of government expenditure, growth in
consumption and investment remained robust. From external
point of view, export has experienced an increase, in line with
improvement in economic condition of trade partnering countries
dagang dan meningkatnya harga komoditas global. Perbaikan
ekspor tersebut diperkirakan akan berlanjut tidak hanya
ditopang oleh ekspor komoditas tetapi juga produk manufaktur
yang prospeknya terus membaik. Dengan perkembangan
tersebut, untuk keseluruhan tahun 2016, perekonomian
nasional diperkirakan tumbuh sekitar 5,02%. Pada tahun
2017, fase pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut
terutama didorong oleh membaiknya kinerja ekspor, dan mulai
menggeliatnya investasi yang didukung oleh meningkatnya
pembiayaan baik dari kredit perbankan maupun pembiayaan
non-bank. Sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga
diperkirakan masih cukup stabil.
and increase in world commodities prices. This improvement
in export is expected to continue, supported not only by export
of commodities, but also by manufacturing products which
prospects continue to improve. With such development, in 2016,
overall national economy is expected to grow by approximately
5,02% (yoy). In 2017, economic improvement phase is expected
to continue, driven by improvement in export, and growth in
investment, supported by both bank and non-bank financing.
Growth in household consumption is expected to remain stable.
Dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) memperkirakan
mengalami surplus, terutama ditopang oleh transaksi modal dan
finansial yang mencatat surplus cukup besar dan membaiknya
kinerja ekspor. Sementara itu, defisit transaksi berjalan
diperkirakan cukup rendah di bawah 2%, ditopang oleh surplus
neraca perdagangan nonmigas yang cukup besar seiring
dengan kinerja ekspor yang membaik. Dengan perkembangan
tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir
Desember 2016 tercatat sebesar 116,4 miliar dolar AS, lebih
tinggi dibandingkan dengan posisi akhir November 2016 yang
sebesar 111,5 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut
cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor
dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada
di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
In terms of balance of payment, Indonesia is expected to
experience a surplus, mainly due to capital and financial
transaction that recorded a large surplus, and improvement
in export. Meanwhile, current account deficit is estimated
to be low at 2%, due to large surplus in non-oil and gas trade
balance as result of improvement in export. Indonesia’s foreign
exchange reserve as at December 2016 was at USD 116.4
billion, higher than USD 111.5 billion in November 2016. This
reserve will be sufficient to cover 8.8 months of import or 8.4
months of import, and for government overseas debt payment.
This is above the international reserve requirement standard of
3 months of import.
Dari sisi Inflasi IHK bulan Desember 2016 tercatat sebesar
0,42%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar
0,47%, sehingga secara keseluruhan tahun inflasi 2016 tercatat
3,02%. Inflasi yang rendah tersebut didukung oleh inflasi inti
yang rendah dan administered prices yang minimal, di tengah
inflasi volatile food yang masih meningkat. Pencapaian tersebut
didukung oleh kebijakan Bank Indonesia dan koordinasi dengan
Pemerintah yang semakin solid, baik di pusat maupun di daerah,
dalam mengendalikan inflasi. Ke depan, upaya pengendalian
inflasi akan menghadapi sejumlah risiko yang perlu terus
diwaspadai, terutama terkait penyesuaian administered prices
sejalan dengan kebijakan lanjutan reformasi subsidi energi
oleh Pemerintah, serta risiko kenaikan harga volatile food.
Sehubungan dengan itu, koordinasi kebijakan Bank Indonesia
dan Pemerintah akan terus diperkuat.
CPI inflation rate for month of December 2016 was recorded at
0.42% mom, lower than previous month of 0.47% (mom), with
yearly 2016 inflation rate recorded at 3.02% yoy. Low inflation
rate was a result of low core inflation and minimal administered
prices, while volatile food inflation was still increasing. This
achievement is made possible by Bank Indonesia policy and
solid coordination between central and regional government
in controlling inflation rate. Moving forward, there will be
risks towards inflation controlling effort, mainly in relation to
adjustment in administered prices, in line with government’s
energy subsidize reform advance policy, and also increase in
volatile food prices. In relation to this, stronger coordination
of Bank Indonesia policies and government policies will be
required.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Industry Outlook
57
Kondisi Industri Perbankan
Kondisi sistem keuangan tetap stabil didukung oleh ketahanan
industri perbankan dan stabilitas pasar keuangan yang terjaga.
Pada Desember 2016, rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) perbankan tercatat sebesar 22,7%, dan rasio
likuiditas (AL/DPK) berada pada level 20,9%. Sementara itu,
rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat
sebesar 2,9% (kotor) atau 1,2% (bersih). Selama periode
Januari-Desember 2016, pelonggaran kebijakan moneter dan
makroprudensial telah dapat menurunkan suku bunga deposito
122 bps dan suku bunga kredit sebesar 79 bps. Berdasarkan
jenis kreditnya, suku bunga kredit modal kerja turun 110 bps,
suku bunga kredit investasi turun 91 bps dan suku bunga kredit
konsumsi turun 29 bps. Pertumbuhan kredit Desember 2016
tercatat sebesar 7,9%, lebih rendah dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 10,5%. Hal ini
lebih disebabkan oleh masih rendahnya permintaan kredit
sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi dan
masih lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Selanjutnya,
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Desember 2016
tercatat sebesar 9,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan periode
yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,3% yang didorong dana
repatriasi tax amnesty yang tinggi di akhir 2016. Sementara itu,
pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan
saham (IPO dan right issue), obligasi korporasi, dan medium
term notes (MTN) terus mengalami peningkatan. Ke depan,
sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak
pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang
telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit dan DPK
pada tahun 2017 diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam
kisaran 10-12% dan 9-11%
Banking Sector Condition
The financial system remained stable, supported by banking
system resilience and financial market stability. In December
2016, the Capital Adequacy Ratio (CAR) stood at 22.7% and the
liquidity ratio at 20.9%, while non-performing loans (NPL) were
recorded at 2.9% (gross) or 1.2% (net). Throughout JanuaryDecember 2016, monetary and macroprudential policy easing
has led to lower rates on term deposits by 122 bps and loans by
79 bps. Based on the type of loan, the interest rates on working
capital loans decreased by 110 bps, investment loans by 91
bps and consumer loans by 29 bps. Meanwhile, credit growth
was recorded at 7.9% (yoy), down from 10.5% (yoy) one year
earlier. This was due to the low demand on loans along with
corporate consolidation and the sluggish global economic
growth. Conversely, deposit growth has accelerated from 7.3%
(yoy) to 9.6% (yoy) over the same period, driven by an influx
of repatriated funds at yearend as part of the successful tax
amnesty. Economic financing through the capital market,
including IPOs and rights issues, corporate bonds and mediumterm notes (MTN), also increased. Bank Indonesia projects
credit and deposit growth to accelerate in 2017 to 10-12% and
9-11% respectively on the back of increasing economic activity,
coupled with the looser monetary and macroprudential policy
stance adopted.
(Sumber: Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Triwulan
IV 2016 )
(Source: Bank Indonesia Monetary Policy Report Quarter IV
2016 )
Tinjauan Operasional
OPERATIONAL REVIEW
KINERJA PRODUK SIMPANAN PERSEROAN
COMPANNY SAVINGS PRODUCT PERFORMANCE
1.Deposito
Bank of India Indonesia memiliki produk deposito berjangka
sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat
investasi yang maksimal bagi para nasabahnya. Deposito
berjangka Bank tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD
dengan pilihan jangka waktu 1, 3, 6 atau 12 bulan dan fasilitas
Automatic Roll Over untuk memudahkan para nasabahnya.
1.Time Deposit
Bank of India Indonesia has time deposit products as fund
placement facility that provides maximum investment rate for
clients. Bank time deposit is available in both Rupiah and USD
currency with choices of 1, 3, 6 or 12 months terms and Automatic Roll Over facility for the convenience of clients.
2.Giro
BOII juga menawarkan produk giro yang bertujuan untuk
mempermudah transaksi bisnis dan keuangan nasabah yang
tersedia dalam mata uang Rupiah dan USD dan tersedia bagi
perusahaan maupun individu.
2.Current Account
BOII also offers current account products to provide convenience in business and financial transaction of clients, available
in Rupiah and USD currency, and available for both corporation
and individual.
3.Tabungan Suka – Suka
Tabungan Suka - Suka merupakan tabungan perorangan yang
di segmentasikan agar seluruh kalangan dapat menabung.
Tabungan ini dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga
yang menarik dan setoran awal yang kecil sebesar Rp. 10.000,nasabah sudah dapat membuka rekening di BOII.
3.Suka-Suka Saving Account
Suka – Suka Saving Account is an individual saving account
catered to cover all segments to allow everyone to save. This
saving account is available in Rupiah currency with attractive
interest rate. With small amount of initial deposit of Rp. 10,000,-,
client can open an account with BOII.
4.Tabungan Si Bos
Tabungan Si Bos merupakan tabungan perorangan dengan
segmentasi pasar yaitu pengusaha, karyawan. Tabungan ini
dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga yang menarik.
4. Si Bos Saving Account
Si Bos Saving Account is an individual saving account catered
for business person and employees. This saving account is
available in Rupiah currency with attractive interest rate.
5.Tabungan Star Dollar
Tabungan Star Dollar merupakan tabungan perorangan dan
perusahaan dalam mata uang USD dengan suku bunga yang
menarik.
5.Star Dollar Saving Account
Star Dollar Saving Account is saving account catered for individual and corporation, available in USD currency with attractive interest rate.
6.Tabunganku
TabunganKu merupakan salah satu produk BOII yang
bertujuan membumikan gerakan Indonesia Menabung.
Produk ini diterbitkan bersama oleh bank-bank di Indonesia
sebagai implementasi dari program Bank Indonesia untuk
menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
6.TabunganKu
TabunganKu is one of BOII products that is catered to support
Indonesia Menabung movement. This product was launched
together by banks in Indonesia as implementation of Bank Indonesia program to foster culture of savings and to increase
public welfare.
Berikut perkembangan penghimpunan dana Bank
Following are the development of Bank’s funding
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
58
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
1.
Giro
Current Account
269.069
297.976
(9)
2.
Tabungan
Saving Account
155.320
144.583
7
3.
Deposito
Time Deposits
2.598.836
3.935.964
(33)
TOTAL
3.023.225
4.378.523
(31)
Tabel 1: Perkembangan Penghimpunan Dana Pihak ke tiga.
Table 1: Trend of Third Party Funds
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Uraian
Description
59
2. KINERJA PRODUK PINJAMAN PERSEROAN
2. COMPANY LOAN PRODUCT PERFORMANCE
1. Pinjaman Korporasi
1. Corporate Loan
Bank of India Indonesia memberikan layanan kredit bagi
nasabah korporasi dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Adapun layanan kredit yang di berikan untuk mendukung usaha
nasabah korporasi diantaranya adalah :
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Investasi
• Kredit Konsumtif
BOII extends loan services for corporate clients with competitive interest rate. Some of the loan services provided to support
corporate client businesses include:
• Working capital loan
• nvestment loan
• Consumer loan
2. Pinjaman Retail
Bank of India Indonesia juga memberikan fasilitas kredit
pada para pengusaha retail terutama untuk mengembangkan
usahanya dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Adapun
layanan kredit yang di berikan diantaranya adalah :
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Investasi
• Kredit Konsumtif
2. Retail Loan
BOII also provides loan facility for retail businesses, mainly to
support business growth, with competitive interest rate. Some
of the loan services provided include:
• Working capital loan
• Investment loan
• Consumer loan
Berikut perkembangan Pinjaman Perseroan
Following are the development of Company’s loan
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian / Description
1.
Kredit Modal Kerja
Working Capital
Loan
2.
Kredit Investasi
Investment Loan
3.
Kredit Konsumtif
Consumer Loan
Total
Uraian / Description
1.
Kredit Modal Kerja
Working Capital
Loan
2.
Kredit Investasi
Investment Loan
3.
Kredit Konsumtif
Consumer Loan
Total
Tabel 2 : Perkembangan Penyaluran Dana
Tabel 2 : Trend of Loan Dirbursement
Mikro / micro
2016
Menengah / Medium
Kecil / Small
Korporasi / Corporate
Grand Total
2.026
42.379
218.493
1.936.163
2.199.061
269
11.189
19.838
217.585
248.881
-
-
-
52.221
52.221
2.295
53.568
2.205.969
2.500.163
238.331
Menengah / Medium
Kecil / Small
OVERVIEW OF BANK’S FINANCIAL PERFORMANCE
Overview of Babk’s financial performance was presented in
accordance with rule of Indonesia PSAK, and Accounting &
Reporting Guideline for banking industry in Indonesia. In addition, bank’s financial statement has been audited by Public
Accountant Aria Kanaka & Associate, (Person in Charge : Dudi
Hadi Santoso) in the report dated on March 27, 2017. In opinion
the Financial Statements present fairly without modifying with
emphasis of a matter about Bank Business Continuity.
LAPORAN POSISI KEUANGAN - TOTAL ASET
FINANCIAL POSITION REPORT - TOTAL ASSETS
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
Korporasi / Corporate
Grand Total
2.838
49.538
236.591
2.845.602
3.134.569
400
14.594
27.935
309.857
352.786
-
-
-
105.434
105.434
3.238
64.132
264.525
3.260.842
3.592.707
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
8.737
13.520
(35)
Giro Pada Bank Indonesia
Current Accounts with Bank Indonesia
234.752
409.940
(43)
3.
Giro Pada Bank Lain - Bersih
Current Accounts with other banks - net
58.529
83.505
(32)
4.
Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain
Placement with Bank Indonesia & Other Banks
118.974
78.964
51
5.
Efek - efek - Bersih
Securities - net
1.182.154
1.568.732
(25)
6.
Tagihan Derivatif
Derivative Receivables
29
1.673
(98)
7.
Kredit yang diberikan - bersih
Loans - net
2.191.948
3.401.455
(36)
8.
Tagihan Akseptasi
Acceptance Receivables
33.585
99.867
(66)
9.
Biaya dibayar dimuka
Prepayments
3.216
3.035
6
141.921
144.834
(2)
2.801
4.848
(42)
68.642
-
100
260.786
277.110
(6)
4.306.074
6.087.483
(29)
1.
Kas
Cash
2.
Korporasi / Corporate
2015
Mikro / micro
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN BANK
Uraian atas kinerja keuangan Bank disajikan sesuai dengan
kaidah yang tertuang dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Indonesia, dan Pedoman Akuntansi &
Pelaporan untuk Industri Perbankan di Indonesia. Selain itu,
Laporan Keuangan bank telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Aria Kanaka & Rekan (Rekan Penanggung Jawab: Dudi
Hadi Santoso) yang dalam laporannya tertanggal 27 Maret 2017
menyatakan opini wajar tanpa pengecualian dengan penekanan
suatu hal mengenai kelangsungan usaha Bank.
10.
Aset Tetap - bersih
fix asset - net
11.
Aset tak berwujud - bersih
Intangible asset - net
12.
Aset pajak tangguhan - bersih
Deferred tax assets - net
13.
Aset lain - lain
Other Assets
Total Aset
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tabel 3: Total Aset
Table 3: Total Assets
60
61
Total Aset
Total Aset PT Bank of India Indonesia, Tbk per 31 Desember
2016 tercatat sebesar Rp 4.306 miliar menurun 29% atau Rp
1.781 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp
6.087 miliar. Menurunnya total aset ini disebabkan penurunan
dana pihak ketiga dan terjadinya peningkatan pembentukan
CKPN Kredit.
Total Aset
Total Asset of PT Bank of India Indonesia Tbk as at 31 December
2016 is at Rp 4.306 billion decreased by 29% or Rp 1.781 billion
from previous year of 6.087 billion. The decrease in total
asset was due to decrease in third party fund and increase in
impairment provision.
Pinjaman yang diberikan
PT Bank of India Indonesia, Tbk mencatat pinjaman bersih
yang diberikan di akhir tahun 2016 sebesar Rp 2.192 miliar
menurun sebesar 36% dari Rp 3.401 miliar di tahun 2015.
Hal ini disebabkan karena Bank lebih memfokuskan untuk
menyelesaikan kredit bermasalah.
Loan disbursed
PT Bank of India Indonesia, Tbk recorded loan disbursement
of Rp 2.192 billion in 2016, a decrease by 36% from Rp 3.401
billion in 2015. The decrease was a result of Bank focusing on
resolving existing non-performing loans.
TOTAL LIABILITAS
TOTAL LABILITIES
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
1.
Liabilitas Segera
Current Liabilities
2.
Simpanan nasabah
Deposits from customers
3.
Simpanan dari bank lain
Deposits from other banks
4.
Liabilitas Derivatif
Derivative Liabilities
5.
Utang akseptasi
Acceptance payables
6.
Utang Pajak
Tax Payable
7.
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
3.229
9.577
(66)
3.023.225
4.378.123
(31)
111.118
442.826
(75)
32
1.590
(98)
33.585
99.867
(66)
3.523
6.188
(43)
Pendapatan diterima dimuka
Unearned income
688
2.197
(69)
8.
Liabilitas Imbalan Kerja
Employee Benefits Liabilities
8.040
4.465
80
9.
Liabilitas Pajak Tangguhan
Deferred Tax Liabilities
-
1.806
(100)
14.419
25.956
(44)
3.197.858
4.972.595
(36)
10.
Liabilitas lain-lain
Other Liabilities
Total
Seiring dengan membaiknya aktivitas dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia, Bank of India Indonesia memiliki keyakinan
untuk bergerak dinamis di industri perbankan Indonesia. Selain
itu Bank siap dengan inovasi-inovasi untuk meningkatkan
layanan dan produk-produk perbankan guna mendukung
pertumbuhan dana CASA yang berkelanjutan.
In line with improvement in Indonesia economic growth
and activities, Bank of India Indonesia is confident to move
dynamically in Indonesia banking scene. The Bank is also
ready to innovate to improve banking services and products to
support continuous CASA fund growth.
Deposito
Dana deposito terpangkas 33,97%, menjadi Rp 2.599 miliar pada
akhir tahun 2016 dari Rp 3.935 miliar pada akhir tahun 2015.
Pada akhir tahun 2016 sebagian besar dana deposito memiliki
jangka waktu 6 s.d. 12 bulan dengan total nominal sebesar Rp
735 miliar. Deposito jangka waktu 1 bulan tercatat sebesar Rp
508 miliar, sementara itu deposito dengan jangka waktu 1 s.d. 3
bulan sebesar Rp 709 miliar, dan deposito dengan jangka waktu
3 s.d 6 bulan sebesar Rp 648 miliar.
Time Deposits
In 2016, time deposit decreased by 33,97%, amounting to Rp
2.599 billion in 2016, from Rp 3.935 billion in 2015. In end of 2016.
It was dominated by time deposit of 6 to 12 months term with
total outstanding amount of Rp 735 billion. Time deposit with up
to 1 months term was recorded at Rp 508 billion. While from 1 to
3 months term, amounting to Rp 709 billion, while time deposit
with term of 3 to 6 months was of Rp 648 billion.
Simpanan dari Bank Lain
Di akhir tahun 2016, simpanan dari bank lain sebesar Rp 111
miliar turun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp
443 miliar. Adapun simpanan dari bank lain untuk tahun 2016
hanya berupa giro.
Deposit from Other Banks
In end of year 2016, deposit from other banks was at Rp 111.118
decreasing from previous year of Rp 442.826 For 2016, deposit
from other banks was only in the form of current account.
Liabilitas Segera
Transaksi yang masuk dalam pos ini adalah bunga masih
harus dibayar dan lain-lain. Di akhir tahun 2016 Bank of India
Indonesia mencatat liabilitas segera sebesar Rp 3 miliar turun
66% dibanding posisi Desember 2015 sebesar Rp 10 miliar.
Penurunan tersebut karena terjadi penurunan yang signifikan
perihal Kiriman Uang dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 7
miliar
Current Liabilities
Included in this account are accrued interest and others. At the
end of 2016, Bank of India Indonesia recorded current liabilities
of Rp 3 billion decrease of 66% from December 2015 of Rp 10
billion. The plummeting number was contributed by a massive
decrement in Fund Transfer amounted to Rp 7 billion
Utang Pajak
Bank of India Indonesia mencatat utang pajak per 31 Desember
2016 sebesar Rp 4 miliar turun 76% dari tahun sebelumnya
yang sebesar Rp 6 miliar. Jumlah tersebut mencakup pajak
penghasilan badan, PPh 21, PPh 23,PPh 26 dan Pasal 4 (ayat2).
Tax Payable
Bank of India Indonesia recorded tax payable of Rp 4 billion as
at 31 December 2016, a decrease of 76% from previous year of
Rp 6 billion. This amount comprises of income tax, PPh 21, PPh
23, PPh 26 and Article 4 (clause 2).
Liabilitas Imbalan Kerja
Liabilitas imbalan kerja tercatat sebesar Rp 8 miliar per 31
Desember 2016. Jumlah tersebut naik 44% dari Rp 4 miliar
yang tercatat pada tahun 2015. Hal ini terjadi karena adanya
pencadangan dari Aktuaria dan Internal Bank serta pembayaran
imbalan kerja beberapa karyawan yang pensiun pada tahun
2016.
Employee Benefits Liabilities
Employee benefit liabilities as at 31 December 2016 was at Rp 8
billion. This was an decrease of 44% from Rp 4 billion recorded
in year 2016. It was due to back up fund from actuarial and
internal, thus for pension funds.
62
Dana Pihak Ketiga
Di tengah kondisi perekonomian kurang kondusif di akhir tahun 2016, PT Bank of India Indonesia, Tbk mencatat dana pihak
ketiga sebesar Rp 3,032 miliar di akhir tahun. Nilai ini menurun
30,74% dibandingkan posisi tahun sebelumnya di Rp 4,378 miliar.
Hal ini disebabkan oleh usaha efisiensi Bank terkait Dana Pihak
Ketiga, dengan menurunkan portfolio dana mahal.
Third Party Fund
In the midst of less conducive economic condition in early 2016,
PT Bank of India Indonesia, Tbk managed to record third party
fund of Rp 3,032 billion at the end of 2016. This was a decrement
of 30,74% compred to previous year of Rp 4,378 billion. It was
due to Bank’s effort in efficiency regarding Third Party Fund by
reducing the portfolio of Expensive Funds.
Giro dan Tabungan (CASA)
Pada tahun 2016 BOII mencatat penurunan CASA sebesar
Rp 18 miliar. Namun, prosentase pertumbuhan Dana Murah
meningkat dari 10,42% menjadi 14,04%.
Current Account and Savings Account (CASA)
In year 2016, BOII recorded a drop in CASA of Rp 18 billion. But,
aside from that, there was an increase in Low Cost Deposit from
10,42% to 14,04%.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Tabel 4: Perkembangan Liabilitas
Table 4: Trend of Liabilities
63
EKUITAS
EQUITIES
INCOME STATEMENT
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
2015
1.
Modal Saham
Share Capital
208.320
208.320
0
2.
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid in Capital
500.000
0
100
3.
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid in Capital
478.301
478.301
0
4.
Surplus revaluasi aset - setelah pajak
Surplus on revaluation of fixed assets- net
117.070
117.070
0
5.
Laba belum direalisasikan atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual
Unrealized gain on available for sale securities
0
452
(100)
6.
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti
- bersih
Remeasurement of defined benefit plan - net
(3.246)
(2.028)
(60)
7.
b. Tidak ditentukan penggunaannya
Unappropriated
(212.229)
Total Equity
1.108.216
20.000
292.773
1.114.888
0
(27)
(1)
Tabel 5: Ekuitas
Table 5: Equity
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Pada tahun 2016, total ekuitas Bank mencapai Rp 1.108 miliar
menurun Rp 6 miliar atau sebesar 1% dari tahun 2015 mencapai
Rp 1.115 miliar.
In year 2016, the Bank’s total equity was at Rp 1.108 billion
increased/decreased by Rp 6 billion or 1% from year 2015
amounting Rp 1.115 billion.
Pertumbuhan
Growth (%)
408.092
553.936
(26)
2.
Beban Bunga
Interest expenses
(247.803)
(364.277)
32
3.
Pendapatan bunga bersih
Net Interest income
160.289
189.659
(15)
4.
Pendapatan operasional lainnya
Other operating income
9.991
25.176
(60)
5.
Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset keuangan
Provision for impairment losses on financial
assets
(678.724)
(197.497)
244
(734.282)
(235.403)
212
(573.993)
(45.745)
1.155
(1.051)
(1.857)
(43)
(575.044)
(47.601)
1.108
70.042
2.933
2.288
(505.002)
(44.668)
1.031
8.
20.000
2015
Pendapatan Bunga
Interest Income
7.
Saldo Laba (defisit)
Retained earnings (deficit)
2016
1.
6.
a. Ditentukan penggunaannya
Appropriated
64
Uraian
Description
Pertumbuhan
Growth (%)
9.
10.
11.
Beban Operasional
Operating expenses
Rugi Operasional
Operating Loss
Beban non Operasional - Bersih
Non Operating Income and Expense
Rugi sebelum beban pajak
Loss before income tax
Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan
Income Tax Benefit Deferred
Rugi tahun berjalan
Net Loss For The Year
Tabel 6: Pendapatan Laba Rugi
Table 6: Net profit / loss
Pendapatan Bunga
Pendapatan Bunga menurun sebesar 36% atau Rp 554 miliar
menjadi Rp 408 miliar pada tahun 2016. Penurunan tersebut
terjadi karena terjadinya penurunan Jumlah Kredit yang cukup
signifikan dibandingkan tahun 2015, yakni sebesar Rp 1.093
miliar.
Interest Income
Interest income was decreased by 36% or Rp 554 billion Rp
408 billion in year 2016. The decrement was caused by the
significant drop amounting to Rp 1.093 billion in Total Credit
compared to 2015.
Beban Bunga
Pada tahun 2016, Beban Bunga Bank menurun 47% menjadi Rp
248 miliar pada tahun 2016. Hal ini pertama-tama disebabkan
oleh penurunan jumlah dana pihak ketiga sebesar 31%.
Selain itu, penurunan tersebut juga mendapatkan imbas dari
penurunan tingkat suku bunga dana Rupiah dari 9.05% di tahun
2015 menjadi 6.95%.
Interest Expense
In year 2016, interest expense of Bank was decreased by 47%to
Rp 248 billion. This was firstly caused by the 31% decrement of
Third Party Funds. Thus, the decrement was also caused by the
dropping Cost of Fund ( Rupiah ) from 9.05% in 2015 to 6.95% in
2015.
Pendapatan Bunga Bersih
Penurunan pendapatan bunga bersih Bank di tahun 2016 adalah
sebesar Rp 20 miliar.
Net Interest Income
In 2016, net interest income of Bank was dropped by Rp 20
billion.
Di sisi lain, Net Interest Margin (NIM) menurun menjadi 18%
lebih rendah dibandingkan tahun 2015, yaitu Rp 190 miliar. Hal
ini disebabkan oleh penurunan dari sisi kredit dan dana pihak
ketiga.
While Net Interest Margin (NIM) decreased to 18% lower than
2015 which was Rp 190 billion. This was caused by the decrement in credit and third party funds
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Uraian
Description
65
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya pada tahun 2016 menurun
152% menjadi Rp 10 miliar. Penurunan ini disebabkan terutama
oleh terpangkasnya pendapatan provisi, dan komisi selain kredit
Other Operational Income
Other operational income in 2016 was dropped by 152% to Rp
10 billion. The decrement was mainly due to the cut in provision
income, and comissions not related to loans.
Beban Operasional
Beban operasional terdiri dari beban gaji dan tunjangan, beban
umum dan administrasi, serta beban operasional lainnya,
meningkat 68% menjadi sebesar 734 miliar dari nilai sebesar Rp
235 miliar pada tahun 2015. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
pembentukan CKPN kredit terutama kredit bermasalah dari
NPL.
Operational Expense
Operational expenses comprised of salary and benefits, general
and administration expenses, and other operational expenses,
increased by 68% to 734 billion from Rp 235 billion in 2015. It was
caused by the great increment in credit provisions of allowance
for impairment losses mainly from NPL.
Rugi Operasional
Rugi operasional tercatat sebesar Rp 575 miliar pada tahun
2016, meningkat 92% dari Rp 46 miliar Pada tahun 2015. Hal ini
terjadi akibat peningkatan nilai CKPN pada kredit bermasalah.
Operational Loss
Operational loss was at Rp 575 billion for year 2016, an increase
of 92% from Rp 46 billion. The increase was due to the increase
in provisions of allowance for impairment losses.
Rugi Tahun Berjalan
Rugi tahun berjalan BOII pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp
505 miliar Nilai ini meningkat sebesar 1.031% dibandingkan
dengan tahun 2015 yaitu sebesar Rp 45 miliar.
Loss for the Year
Loss for the year of BOII for 2016 was Rp 505 billion, started
to increase by 1.031% compared to 2015 where the Bank
experienced loss of Rp 45 billion.
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
1.
Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun
Berjalan yang Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
( 505.002 )
( 44.668 )
1.031%
-
-
-
Comprehensive Income for the Year
Attributable to Equity Holders of Parent
Entity
2.
Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun
Berjalan yang Diatribusikan Kepada
Kepentingan Non Pengendali
Comprehensive Income for the Year
Attributable to Non-Controlling Interests
Tabel 9: Penghasilan Komprehensif
Table 9: Comprehensive Income
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
1.
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Operasi
Cash Flows From (For) Operating Activities
(997.737)
(115.559)
(763)
2.
Arus Kas Bersih Dari (Untuk) Aktivitas
Investasi
Cash Flows From (For) Investing Activities
335.144
(838.577)
140
3.
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows From Financing Activities
500.000
484.119
3
4.
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara
Kas
Net Increase (Decrease) in Cash and Cash
Equivalents
(162.594)
(470.017)
65
5.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Cash and Cash Equivalents at Beginning
of year
586.085
1.042.994
(45)
6.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Cash and cash Equivalents at end of year
421.139
586.085
(28)
Tabel 7: Arus Kas
Table 7: Cash Flow
Pada tahun 2016, Bank mencatatkan kas dan setara kas akhir
tahun yang mencapai Rp 421 miliar. Pencapaian kas dan setara
kas akhir tahun tersebut mengalami penurunan Rp. 165 miliar
atau sebesar 28% dari kas awal tahun yang mencapai Rp. 586
miliar. Penurunan kas dan setara kas akhir tahun tersebut
disebabkan oleh penurunan yang signifikan dari arus kas
aktivitas operasi.
In 2016, the Bank recorded cash and cash equivalent of Rp
421 billion. This was a decrease of Rp. 165 billion or 28% from
beginning of the year position of Rp. 586 billion. Decrease of
cash and cash equivalent was due to significant decrease in
cash flow, in operating cash flow.
Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi Bank pada tahun 2016 tercatat
di ranah negatif Rp. 998 miliar, menurun sebesar Rp. 882 miliar
atau 763% dari tahun 2015 yang tercatat di negatif Rp. 116 miliar.
Penurunan kas ini terjadi karena liabilitas operasi dari simpanan
menurun secara drastis.
Operating Cash Flow
Operating cash flow of the Bank for 2016 was Rp. 998 billion in
the negative zone, decreased by Rp. 882 billion or 763% from
2015 of Rp. 116 billion in the negative zone. The decrease was
due to a significant drop in operational liabilities.
Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Investasi
Arus kas dari aktivitas Investasi Bank pada tahun 2016 mencapai
Rp. 335 miliar, meningkat sebesar 140% dari tahun 2015 yang
tercatat sebesar negatif Rp. 838 miliar. Hal ini terjadi karena
peningkatan nilai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo.
Investing Cash Flow
The Bank’s investing cash flow for 2016 was amounted at Rp.
335 billion, an increase of 140% from 2015 which amounted at
negative Rp. 838 billion. This was due to increase in held to
maturity securities.
Arus Kas Dari (Untuk) Ativitas Pendanaan
Arus kas dari aktivitas Pendanaan Bank pada tahun 2016,
mengalami peningkatan sebesar Rp 500 miliar, hal ini terjadi
karena adanya pencatatan tambahan modal disetor sebanyak
Rp. 500 miliar pada tahun 2016.
Financing Cash Flow
The Bank’s financing cash flow for 2016 experienced an increase
of Rp. 500 billion, this increase was due to the increment in paid
up capital of Rp. 500 billion in the beginning of 2016.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
The Bank’s Comprehensive Loss for 2016 was Rp 505 billion,
an increase of 1.031% from Rp 45 billion in 2015. Increase in
Comprehensive Loss was due to decrease in comprehensive
other income this year and due to the provisions credit of
allowance for impairment losses mainly from NPL.
CASH FLOW STATEMENT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Jumlah Rugi komprehensif tahun berjalan Bank di 2016
mencapai Rp 505 miliar, mengalami peningkatan 1.031% dari
Rugi komprehensif tahun 2015 sebesar Rp 45 miliar. Peningkatan
Rugi komprehensif tahun berjalan tersebut terutama disebabkan
oleh penurunan jumlah penghasilan komprehensif lain di tahun
berjalan dan adanya peningkatan pembentukan CKPN kredit
terutama kredit bermasalah dari NPL.
LAPORAN ARUS KAS
66
67
FINANCIAL RATIO
( Dalam Prosentase / In Percentage)
Uraian
Description
2016
2015
Rasio Kinerja
Performance Ratios
1.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
CAR Associated with Credit Risk and Operational Risk
34,50
23,85
2.
Aset Produktif dan Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Non
Produktif
Non-Performing Earning Assets and Non-Earning Assets to Total Earning Assets and
Non-Earning Assets
14,06
6,84
3.
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif
Non-Perfoming Earning Assets to Total Earning Assets
11,80
7,45
4.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif
RISK Weighted Assets
9,60
3,92
5.
NPL Gross
NPL Gross
15,82
8,90
6.
NPL Netto
NPL Net
4,69
4,96
7.
ROA
ROA
(11,15)
(0,77)
8.
ROE
ROE
(64,14)
(4,50)
9.
NIM
NIM
3,69
3,70
235,20
110,20
82,70
82,06
337
-
10.
Beban Oprasional Terhadap Pendapatan Oprasional
Operating Expenses to Operating Income
11.
LDR (Loan To Deposit Ratio)
LDR
12.
LCR (Liquidity Covarage Ratio)
LDR
KEPATUHAN
COMPLIANCE
1.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
2.
68
a. Persentase Pelanggaran BMPK
Percentage of Violation to the LLL
-
-
i. Pihak Terkait
Related Party
-
-
ii.Pihak Tidak Terkait
Non-Related Party
-
-
b. Persetase Pelampauan BMPK
Percentage of Exceedance to the LLL
-
-
i. Pihak Terkait
Related Party
-
-
ii. Pihak Tidak Terkait
Non-Related Party
-
-
a.GWM Primer - Rupiah
Primary MRR - Rupiah
6,64
8,11
b.GWM Valuta Asing
Forex MRR
8,26
8,46
Posisi Devisa Netto
Net Open Position
5,85
6,23
Tabel 8: Rasio Keuangan
Table 8: Financial Ratios
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Pada tahun 2016, tingkat kemampuan membayar utang Bank
yang ditunjukkan melalui rasio terkait kecukupan modal,
yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2015. Pada 31 Desember 2016 CAR
mencapai 34,50%. Pencapaian tersebut telah memenuhi rasio
kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan, yaitu
sebesar 10%. Pencapaian tersebut menunjukkan kemampuan
permodalan Bank yang semakin kuat dalam menopang seluruh
kegiatan operasionalnya.
Kemampuan membayar utang juga terlihat dari tingkat likuiditas
Bank tahun 2016 yang diukur melalui Loan to Deposit Ratio
(LDR) mencapai 82,70%.
DEBT SERVICE ABILITY
In 2016, the Bank’s debt servicing capability that is shown by
Capital Adequacy Ratio (CAR), increased in comparison to 2015.
CAR calculated with credit and operational risk is at 34,50%.
This is higher than the minimum capital requirement, of 10%,
showing the Bank’s stronger capital position to support its
operational activities.
KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang yang juga mencerminkan kualitas
aset yang dimiliki oleh Bank pada tahun 2016 yang ditunjukkan
melalui rasio aset produktif dan non produktif bermasalah
terhadap total aset produktif dan non produktif serta rasio aset
produktif bermasalah terhadap total aset produktif mengalami
penurunan sehingga masing-masing mencapai 14,06% dan
11,80%. Sedangkan, berdasarkan NPL gross dan NPL nett
masing-masing menjadi 15,82% dan 4,69%. Hal ini disebabkan
oleh semakin memburuknya kualitas kredit yang tercermin dari
peningkatan kredit bermasalah Bank.
RECEIVABLES COLLECTABILITY
Receivables collectability of 2016 showed the Bank’s asset
quality, that can be seen through ratio of Non Performing
Earning and Non-Earning Assets to Total Earning and Non
Earning Assets and ratio of Non Performing Earning Assets to
Total Earning Assets, which decreased to 14,06% and 11,80%,
respectively. While, gross NPL and net NPL decreased to
15,82% and 4,69%. This means that the Bank experienced a
decrease in receivables collectability and asset quality as
result of fluctuations in global and domestic economic condition
in year 2016. However, such ratio is still considered “healthy”
by regulator.
PROFITABILITAS
Tingkat profitabilitas Bank dapat ditunjukkan melalui
pencapaian rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity
(ROE), serta Net Interest Margin (NIM). Pada tahun 2016, rasio
ROA mencapai (11,15%) dan rasio ROE mencapai (64,11%).
Kondisi tersebut disebabkan oleh Bank mengalami peningkatan
kerugian yang cukup signifikan.
PROFITABILITY
Bank’s profitability can be observed from the Return of Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM)
ratios. In 2016, ROA was at (11,15%) and ROE was at (64,11%).
There’s decrease from previous year. This showed that the
Bank has well implemented strategy to increase net interest
income even though economic condition has also affected the
Bank’s business operation.
EFISIENSI
Tingkat efisiensi Bank tahun 2016 yang diukur melalui rasio
beban operasional terhadap pendapatan Operasional (BOPO)
mencapai 235,20%. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan
tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
beban operasional lebih besar dari peningkatan pendapatan
operasional, di mana peningkatan beban operasional ini
dikarenakan oleh peningkatan pembentukan CKPN.
EFFICIENCY
The Bank’s efficiency for year 2016 can be measured through
ratio of Operational Cost to Operational Income Ratio (CIR) of
235,20%. This is higher than previous year, showing increase in
risk faced by the Bank resulting in higher expenses, including
higher loan loss provision.
KEPATUHAN
Pada tahun 2016, tingkat kepatuhan Bank yang diukur melalui
persentase pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), persentase pelampauan BMPK, Giro Wajib Minimum
(GWM), dan posisi devisa neto menunjukkan bahwa Bank telah
memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
COMPLIANCE
In year 2016, Bank’s compliance measured by percentage of
violation of legal lending limit, percentage lending in excess
of legal lending limit, Minimum Reserve Requirement, and Net
Open Position showed that the Bank has complied with the
prevailing Bank Indonesia Regulations.
STRUKTUR MODAL
Kebijakan atas struktur modal di susun oleh Direksi dan disetujui
oleh Dewan Komisaris. Dalam penyusunan perencanaan modal,
Direksi mempertimbangkan kebutuhan modal dan pertumbuhan
ekonomi. Selain itu, pertimbangan tersebut juga dikaitkan
dengan risiko yang telah dipetakan. Tujuan Perusahaan dalam
mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan
dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga tetap
dapat memberikan imbal hasil bagi pemegang saham. Di
CAPITAL STRUCTURE
Capital structure policy was developed by Board of Directors
and approved by Board of Commissioners. In developing capital
structure, Board of Directors has taken into consideration capital
requirement and economic growth. In addition, risk mapping
will also be taken into consideration. The main objective of the
Company in capital management is to preserve the capability
to conduct business in continuity, in order to provide return for
shareholders. The bank also strives to provide benefit for other
Debt servicing capability can also be observed from the Bank’s
Loan to Deposit ratio (LDR) in 2016 at 82,70%, that is lower than
previous year.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
RASIO KEUANGAN
69
stakeholders, while maintaining optimal capital structure to
reduce cost of capital.
samping itu juga dapat memberikan manfaat bagi pemangku
kepentingan lainnya, serta mempertahankan struktur
permodalan yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
INFORMASI PERBANDINGAN DITAHUN 2016 TARGET DENGAN
REALISASI KINERJA PERUSAHAAN DAN TARGET YANG INGIN
DICAPAI PADA TAHUN 2017
COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION OF
COMPANY PERFORMANCE IN 2016 AND TARGET TO BE
ACHIEVED IN 2017
Pencapaian Target Tahun 2016
2016 Target Achievement
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Pos - pos tertentu
Description
CAPITAL STRUCTURE
31 Desember 2016
Audited
Audited
Realisasi
Realization
( Audited )
Budget
Budget
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
2016
2015
Pertumbuhan
Growth (%)
Modal
Capital
1.
Tier I
Tier I
1,012,597
882,496
15
2.
Tier II
Tier II
19,793
15,479
28
1.
Total Aset
Total Assets
6,087,483
5,728,000
4,306,074
75.18
(29.26)
2.
Kredit yang diberikan
Loan disbursed
3,592,787
2,950,000
2,500,163
84.75
(30.41)
3.
Dana Pihak III
Third party fund
4,378,123
3,600,000
3,023,225
83.98
(30.95)
4.
Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak)
Net income for the year (before tax)
(47,600)
(339,000)
(575,044)
169.63
(1,108.08)
5.
Rugi Tahun Berjalan (setelah pajak)
Net income for the year (after tax)
(44,608)
(339,000)
(505,002)
118.97
(1,030.58)
6.
Modal
Capital
1,114,888
1,152,501
1,108,216
96.16
(0.59)
1,032,390
897,975
15
3.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit
Risk Weighted Assets for Credit Risk
2,625,560
3.470.903
(24)
7.
Rasio KPMM (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR
23.85
32.63
34.50
104.11
-
4.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko
Operasional
Risk Weighted Assets for Operational Risk
2,988,830
3,764,616
(21)
8.
Rasio Modal Inti terhadap ATMR
Core capital to RWA Ratio
23.44
32.16
33.33
103.63
-
9.
Rasio Leverage Modal Inti (Tier 1 Leverage Ratio)
Tier 1 Ratio
14.43
22.38
20.79
92.92
-
10.
ROA
ROA
(0.77)
(5.89)
(145.00)
179.04
-
11.
ROE
ROE
(4.50)
(34.19)
(64.19)
188.53
-
12.
NIM
NIM
3.70
3.76
(3.69)
96.54
-
13.
BOPO
Operating Expense to Operating Income
110.20
175.60
(235.20)
133.94
-
14.
Rasio aset produktif bermasalah terhadap total
aset produktif
Non-Performing Earning Assets to Total Earning
Assets Ratio
7.45
14.23
8.93
62.76
-
15.
Rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN)
aset keuangan terhadap aset produktif
Impairment Provision on Earning Assets to Total
Earning Assets Ratio
3.92
12.11
7.43
61.33
-
16.
NPL Ratio - Gross
NPL Ratio - Gross
8.90
10.00
15.82
158.20
-
17.
NPL Ratio - Net
NPL Ratio - Net
4.96
5.00
4.69
93.80
-
18.
Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif
Loan to Total Earning Assets Ratio
76.07
64.76
56.40
87.08
-
19.
Rasio Kredit UMKM terhadap Total Kredit
MSME Loan to Total Loan Ratio
9.24
18.50
11.78
63.68
-
20.
Aset Trading, Tagihan Spot dan Derivatif, Dana Set
Fair Value Option terhadap Total Aset
Trading Assets, Spot and Derivative Receivables,
Fair value of Options to Total Assets
1.38
2.10
1.27
60.38
-
21.
Rasio Aset Likuid terhadap Pendanaan Jangka
Pendek
Liquid Assets to Short Term Funding Ratios
60.00
53.75
54.60
101.57
-
22.
LDR
LDR
82.06
81.94
82.71
100.94
-
Aset Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Pasar
Risk Weighted Assets for Market Risk
-
-
Rasio Keuangan (%)
Financial ratios (%)
-
6.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio (CAR)
34.54%
23.84%
45
7.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Sesuai Profil Risiko
Capital Adequacy Ratio (CAR) Appropriate with Risk
Profile
10.00%
10.00%
0
Tabel 9: Struktur Modal
Table 9: Capital Structure
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Pertumbuhan
Growth
Jumlah Modal
Total Capital
5.
70
Pencapaian
Achievement
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank of
India Indonesia telah melakukan perhitungan kecukupan modal
yang dimiliki yang diklasifikasikan dalam 2 Tier, yaitu Modal Tier I
dan Modal Tier II. Bank juga telah mematuhi semua persyaratan
modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal, khususnya
berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR).
Based on prevailing Bank Indonesia stipulation, Bank of India
Indonesia has calculated capital adequacy classified in 2
Tiers, Tier I Capital and Tier II Capital. The Bank has complied
to all capital requirement requested by all external parties,
specifically in relation to calculation of Minimum Capital
Adequacy ratio and Risk Weighted Assets.
Terkait dengan struktur modal Bank, pada tahun 2016,
didominasi oleh liabilitas dengan persentase liabilitas terhadap
total ekuitas sebesar 209%.
The Bank’s 2016 capital structure was largely dominated by
liabilities with ratio of liabilities to total equities of 209%.
Tabel 10: Pencapaian target
Table 10: Target Achievement
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
STRUKTUR MODAL
31-Des-15
71
1) Total Aset
BOII menargetkan nilai Total Aset per posisi 31 Desember 2016
ditargetkan sebesar Rp. 5.723 miliar, namun hanya terealisasi
sebesar Rp. 4.297 miliar lebih rendah Rp. 1.431 miliar. Hal ini
terjadi, disebabkan penurunan dana pihak ketiga dan terjadinya
penambahan CKPN.
1) Total Assets
BOII targeted total assets position as at 31 December 2016 of
Rp. 5.723 billion, however only Rp. 4.297 billion achieved, Rp.
1.431 billion lower. This was due to the decrease in third party
fund and the increase in provisions of allowance for impairment
losses.
2) Dana Pihak Ketiga (DPK)
Realisasi DPK sebesar Rp. 3.023 miliar lebih rendah dari
rencana/target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 3.600 miliar
atau hanya tercapai sebesar 83,98%. Hal ini disebabkan oleh
usaha efisiensi Bank untuk – Dana Pihak Ketiga dengan
menurunkan portofolio dana mahal.
2) Third Party Fund
Realisation of Third Party Fund was amounting to Rp. 3.023
billion, lower than the target of Rp. 3.600 billion, which translates
to 83,98% achievement. This was due to the Bank’s efficiency
effort for Third Party Fund by reducing expensive funding
portfolio.
3) Kredit
Target penyaluran kredit yang ditetapkan sebesar Rp. 2.950
miliar belum terpenuhi, realisasi penyaluran kredit yang di
capai oleh bank pada 31 Desember 2016 adalah sekitar Rp. 2.501
miliar, kredit ini hanya mendapat pencapaian sebesar 84,75%,
tidak tercapainya penyaluran kredit ini karena Bank sedang
terfokus untuk menyelesaikan kredit bermasalah.
3) Loan
Loan disbursement target of Rp. 2.950 billion was not achieved
by the Bank, the loan disbursed was amounting to Rp. 2,501
billion as of 31 December 2016, which translated to 84,75% in
achievement. This was because the Bank was focusing to solve
non-performing loans.
4) Rugi Tahun Berjalan (Sebelum Pajak)
Berdasarkan target 2016 Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak)
telah ditetapkan sebesar Rp. 339 miliar. Namun pada 31
Desember 2016 ini, nilai Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak)
yang diperoleh Bank per posisi 31 Desember 2016 adalah
sebesar Rp. 575 miliar, Hal ini disebabkan oleh peningkatan
CKPN yang jauh lebih besar daripada pendapatan kredit dan
pendapatan operasional.
4) Loss For The Year (Before Tax)
The Target for loss for the year 2016 (before tax) was amounting
to Rp. 339 billion. However, as at 31 December 2016, the loss
for the year (before tax) for Bank was at Rp. 575 billion. This
was due to increase in provisions of allowance for impairment
losses that was much higher than interest and operational
income
5) Total Modal
Jumlah modal pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.
1.108 miliar. Nominal ini belum mencapai target yang ditetapkan
pada RBB sebesar Rp. 1.153 miliar. Penurunan modal ini terjadi
karena walaupun Bank sudah melakukan penambahan modal
sebesar Rp. 500 Miliar, namun nilai CKPN Bank yang besar
membuat modal Bank berkurang.
5) Total Capital
Total capital as at 31 December 2016 was Rp. 1.108 billion. This
was less than the target aimed on the Bank Business Plan of Rp.
1.153 billion. The decrease in capital was due to the increase in
provisions of allowance for impairment losses that was bigger
than the increase in capital of Rp. 500 billion, resulting in capital
decrease.
Berdasarkan 5 (lima) point yang telah diungkapkan di atas
sebagai gambaran singkat dari pencapaian Rencana Bisnis
Bank (RBB) Bank tahun 2016 – 2018 posisi 31 Desember 2016
diketahui tidak ada yang mencapai target. Tidak tercapainya
target-target tersebut dikarenakan Bank sedang melakukan
konsolidasi internal dan memfokuskan penyelesaian terhadap
kredit macet. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Realisasi RBB Bank pada tanggal 31 Desember 2016 masih
belum sesuai dengan perencanaan/ target, untuk tahun 2017
Bank akan terus berusaha untuk memenuhi target yang telah di
cantumkan pada buku RBB.
Based on 5 (five) points stated above, as at 31 December
2016, Bank did not meet any of the target set on the Bank
Business Plan for year 2016-2018. This was because the Bank
was conducting internal consolidation and was focusing to
resolve non-performing loan. Hence, it could be concluded that
realization of Bank Bank Business Plan as at 31 December 2016
was not in line with target. For 2017, the Bank would step up
the efforts in order to meet the targets as aimed on the Bank
Business Plan.
Rencana Bisnis Bank Tahun 2017
2017 Business Plan Bank
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Indikator
Indicators
2017
Audited
Des 16
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Des 18
Des 19
1.
Total Aset
Total Assets
4,306,074
4,391,000
4,517,000
4,731,000
4,753,000
5,225,000
5,987,000
2.
Total Kredit
Total Loan
2,500,163
2,588,907
2,640,105
2,682,860
2,725,000
3,074,999
3,690,200
3.
Total Dana Pihak Ketiga
Total Third Party Fund
3,023,225
3,079,900
3,179,500
3,221,400
3,250,001
3,622,250
4,250,300
4.
Giro
Current Accounts
269,069
308,000
314,000
319,500
325,001
373,700
483,000
5.
Tabungan
Saving Accounts
155,320
462,001
470,500
478,900
487,500
560,600
658,675
6.
Deposito
Deposits
2,598,836
2,309,900
2,395,000
2,423,000
2,437,500
2,687,950
3,108,624
7.
Pendapatan Bunga
Interest Income
408,092
89,206
176,852
263,287
352,274
425,366
535,716
8.
Beban Bunga
Interest Expense
(240,471)
54,148
106,897
159,676
212,015
258,266
298,243
9.
Pendapatan Bunga - Besih
Net Interest Income - Net
160,289
35,058
69,955
103,612
140,259
167,101
237,474
10.
Laba (Rugi) Operasional
Operating Income (Loss)
(573,993)
20,035
36,566
53,703
83,328
96,847
150,446
11.
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Profit (Loss) before Tax
(575,044)
21,000
38,000
56,000
86,000
106,000
160,000
12.
Modal
Capital
1,006,150
1,020,944
1,041,489
1,221,331
1,209,784
1,274,624
1,365,916
13.
Modal Inti
Core Capital
1,000,066
1,014,880
1,035,415
1,215,252
1,203,675
1,268,505
1,359,787
14.
CAR
CAR
34.50%
32.93%
33.62%
35.99%
34.89%
31.35%
28.84%
15.
NPL Rasio - Gross
NPL Ratio - Gross
15.82%
14.68%
14.01%
13.42%
5.14%
3.50%
2.00%
16.
NPL Rasio - Net
NPL Ratio - Net
4.69%
4.06%
3.79%
3.35%
2.94%
1.75%
0.90%
17.
Rasio UMKM
MSME Ratio
36.75%
36.47%
36.70%
37.05%
37.39%
39.15%
39.81%
18.
ROA
ROA
(11.15%)
1.91%
1.49%
1.47%
1.91%
2.15%
2.67%
19.
ROE
ROE
(64.11%)
2.07%
3.67%
4.61%
7.14%
8.36%
11.77%
20.
NIM
NIM
3.69%
3.47%
3.59%
3.57%
3.77%
4.60%
6.51%
21.
BOPO
Operating Expenses to Operating
Income
235.20%
79.31%
81.04%
81.35%
80.97%
79.24%
72.45%
22.
LDR
LDR
82.70%
84.06%
83.04%
83.28%
83.85%
84.89%
86.82%
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tabel 11: Rencana Bisnis Bank Tahun 2017
Table 11: 2017 Business Plan Bank
72
73
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Uraian
Description
2015
TAGIHAN KOMITMEN
Committed Receivables
-
-
-
-
-
-
4.042
79.070
81.420
68.691
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
1. Unused Credit Facilities
-
-
a. BUMN
a. SOE
-
-
-
-
1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
1. Unused Credit Facilities
a. Rupiah
a. Rupiah
b. Valuta asing
b. Foreign Currency
2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
2. Spot and Derivative Purchase Position
3. Lainnya
3. Others
II.
KEWAJIBAN KOMITMEN / Committed Liabilities
i. Committed
i. Committed
- Rupiah
- Rupiah
-
-
- Valuta asing
-Foreign Currency
-
-
-
-
ii. Uncommitted
ii. Uncommitted
- Rupiah
- Rupiah
-
-
- Valuta asing
- Foreign Currency
-
-
-
-
-
-
366.705
549.724
b. Lainnya
b. Others
i . Committed
i. Committed
ii. Uncommitted
ii. Uncommitted
2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
2. Unused Credit Facilities to Other Banks
i . Committed
i. Committed
INFORMASI-INFORMASI MATERIAL LAINNYA
OTHER MATERIAL INFORMATIONS
KOMITMEN KONTINJENSI
COMMITMENT AND CONTIGENCIES
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Bank of India Indonesia mempunyai komitmen dan kontijensi.
Ikhtisar komitmen dan kontijensi Bank yang dinyatakan dalam
nilai kontrak sebagai berikut.
74
Bank of India Indonesia has commitment and contingencies.
The summary of commitment and contingencies of the Bank
are stated in the contract as follow. The Bank does not have
any other significant commitment and contingencies apart from
commitment and contingencies that has been disclosed.
-
- Rupiah
- Rupiah
-
- Valuta asing
- Foreign Currency
-
ii. Uncommitted
ii. Uncommitted
-
-
- Rupiah
- Rupiah
-
-
- Valuta asing
- Foreign Currency
-
-
-
-
a. L/C luar negeri
a. Offshore L/C
48.054
64.137
b. L/C dalam negeri
b. Onshore L/C
33.366
4.554
14.146
78.999
-
-
3. Irrevocable L/C yang masih berjalan
3. On-going Irrevocable L/C
4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
4. Spot and Derivative Selling Position
5. Lainnya
5. Others
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
I.
2015
2016
75
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2015
2016
Uraian
Description
2015
III. TAGIHAN KONTINJENSI
Contingencies Receivables
2016
2015
-
9.172
234.948
10.306
72.578
1.
Tanah
Land
93.489
93.489
-
-
2.
Bangunan
Buildings
45.057
47.009
25.739
11.667
3.
Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Office furniture and equipment
1.845
2.586
-
-
4.
Kendaraan Bermotor
Vehicles
1.530
1.749
-
141.921
144.834
a. Bunga kredit yang diberikan
a. Loan Interest Income
b. Bunga lainnya
b. Other interests
3. Lainnya
3. Others
TOTAL
IV. KEWAJIBAN KONTINJENSI
Contingencies LIabilities
1. Garansi yang diberikan
1. Bank Guarantee Issued
a.Rupiah
a. Rupiah
b. Valuta asing
b. Foreign Currency
2. Lainnya
2. Others
Tabel 12: Investasi Barang Modal
Table 12: Capital Expenditures
-
-
9.172
234.948
10.306
72.578
31.345
24.974
Tabel 15: Komitmen Kontinjensi
Table 15: Commitment and Contigencies
Bank tidak memiliki komitmen dan kontijensi signifikan lainnya
selain komitmen dan kontijensi yang telah diungkapkan di atas.
The Bank does not have any other significant commitment and
contingencies apart from commitment and contingencies that
has been disclosed.
Pada tahun 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk tidak memiliki
ikatan material terkait investasi barang modal yang dilakukan.
Seluruh kegiatan investasi barang modal dalam bentuk tanah
dan bangunan, kendaraan bermotor, mesin – mesin dan
peralatan, perlengkapan dan perabotan kantor dibiayai oleh
Bank dalam mata uang Rupiah.
MATERIAL CONTIGENCIES IN RELATION TO CAPITAL GOODS
INVESTMENT
In 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk did not have any
material contingencies in relation to capital goods investment.
All capital good investment in form of land and building, motor
vehicles, machineries and equipment, office equipment and
pre-operational assets were financed by the Bank in Rupiah
denomination.
Selain itu, dalam rangka meningkatkan teknologi untuk
menunjang transaksi nasabah dan memenuhi standart sistem
informasi dari Otoritas Jasa Keuangan, maka PT Bank of India
Indonesia, Tbk melakukan Investasi dalam Teknologi Informasi
yang bekerjasama dengan Telkom Sigma.
As an effort to improve technology to support client transaction
and to meet the information system standard requirement of
Financial Services Authorit, PT Bank of India Indonesia Tbk has
invested in Information Technology by partnering with Telkom
Sigma.
IKATAN MATERIAL TERKAIT INVESTASI BARANG MODAL
Harga Perolehan
Acquisition Cost
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi
Rama Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Tri Pakarta (pihak
ketiga), PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (pihak ketiga),
PT Fairfax Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Wahana Tata
(pihak ketiga), PT Eka Lloyd Jaya (pihak ketiga), PT Asuransi
Multi Artha Guna Tbk. dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 50.941.017.678 pada tanggal 31 Desember 2016 dan kepada
PT KSK Insurance Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi Rama
Satria Wibawa (pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak
ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak
ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (pihak
ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 67.288.948.659
pada tanggal 31 Desember 2015.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against
losses by fire and other risks with PT Asuransi Rama Satria
Wibawa (third party), PT Tri Pakarta (third party), PT Asuransi
Jasa Indonesia (Persero) (third party), PT Fairfax Indonesia
(third party), PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Eka
Lloyd Jaya (third party), PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.
with insurance coverage of Rp 50,941,017,678 as of December
31, 2016 and with PT KSK Insurance Indonesia (third party), PT
Asuransi Rama Satria Wibawa (third party), PT Asuransi Umum
Mega (third party), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and
PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third
party) with insurance coverage of Rp 67,288,948,659 as of
December 31, 2015.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur ekonomis,
metode penyusutan dan nilai residu aset tetap pada tanggal 31
Desember 2016.
Management has reassessed the estimated useful lives,
residual values and depreciation method of fixed assets as of
December 31, 2016.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December
31, 2016 and 2015.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
2. Interest Income in Settlement
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Uraian
Description
-
a.Rupiah
a. Rupiah
76
CAPITAL GOODS INVESTMENT
In 2016, Bank of India Indonesia has conducted capital goods
investment with objective to fulfill the needs of Bank operational
activities. This investment includes the following
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
1. Garansi yang diterima
1. Bank Guarantee Received
b. Valuta asing
b. Foreign Currency
INVESTASI BARANG MODAL
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia telah melakukan
investasi barang modal dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kegiatan operasional Bank. Adapun kegiatan
investasi barang modal tersebut sebagai berikut.
77
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI,
DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG DAN
MODAL
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION,
DIVESTMENT, ACQUISITION, OR RESTURCTURISATION OF
DEBT AND CAPITAL
INVESTASI
BOII melakukan investasi pada sejumlah obligasi perusahaan
lain dengan tujuan meningkatkan profitabilitas dan kinerja
Bank. Adapun sumber dana untuk melakukan kegiatan investasi
tersebut berasal dari dana yang dimiliki Bank of India Indonesia.
INVESTMENT
BOII invested in a number of other corporate bonds with
objective to increase the Bank’s profitability and performance.
The source of fund used to conduct such investment activities
are from the fund owned by Bank of India Indonesia.
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Terbit
Issued
Jatuh Tempo
Maturity Date
Rate
Rate
Nominal Penempatan
Placement Amount
Penerbit
Issuer
1.
SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)
19/02/16
17/02/17
6,6500%
75,000
BANK INDONESIA
2.
SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)
18/03/16
17/03/17
6,7500%
150,000
BANK INDONESIA
3.
SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)
22/04/16
20/01/17
6,6000%
350,000
BANK INDONESIA
4.
SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)
20/05/16
17/02/17
6,6000%
175,000
BANK INDONESIA
5.
SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)
22/08/16
18/08/17
6,5000%
300,000
BANK INDONESIA
6.
MANDIRI BRKLJT THP I 2016 SERI A
29/09/16
30/09/21
7,9500%
13,000
BANK MANDIRI
7.
EXIM BANK BKLJT III 2016 SERI B
21/11/16
22/11/19
7,8500%
75,000
BANK EXIM
8.
BANK BRI BKLJT 12016 SERI A
30/11/16
06/12/17
7,2500%
20,000
BANK BRI
9.
BANK BRI BKLJT 12016 SERI B
30/11/16
01/12/19
8,0000%
40,000
BANK BRI
TOTAL
1,198,000
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Tabel 13: Informasi material Investasi
Table 13: Investment Material Information
78
DIVIDEND POLICY
The execution of dividend distribution implemented by the Bank
in accordance with the stipulated Deed of the Bank regarding
Use of Retained Earnings and Dividend Distribution. Based on
such stipulation, dividend distribution policy is to be adjusted
according to the Bank’s capability based on decision reached
on General Meeting of Shareholder. This is done by taking into
account financial condition and financial health level, and also
Bank Indonesia relevant regulation regarding core capital
allocation and prevailing law and regulations in banking sector.
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melaksanakan
pembagian dividen tunai. Hal ini disebabkan Bank mengalami
kerugian pada akhir tahun 2015.
For year 2016, Bank of India Indonesia did not distribute cash
dividend. This is as result of loss experienced in 2015.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN/
ATAU KARYAWAN
MANAGEMENT AND/OR EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP
PROGRAM
Bank of India Indonesia tidak melaksanakan program
kepemilikan saham oleh manajemen dan/atau karyawan .
Bank of India Indonesia did not conduct shares ownership
program for management and/or employees.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan
penawaran umum.
Realisation of Use of Proceed from Public Offering
In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any public
offering.
TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK
AFILIASI
MATERIAL TRANSACTION THAT HAS CONFLICT OF INTEREST
AND/OR AFFILIATED PARTY TRANSACTIONS
SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Sifat yang Berelasi
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga mengadakan
transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang berelasi.
NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH
RELATED PARTIES
Nature of Relationship
In the normal course of business, the Bank entered into certain
transaction with related parties.
EKSPANSI
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan
kegiatan ekspansi
EXPANSION
In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any
expansion activities.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang
mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made based on terms
agreed by the parties, which may not be the same as those of
the transaction between unrelated parties.
DIVESTASI
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan
kegiatan divestasi.
DIVESTMENT
In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any
divestment activities.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan
dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant
transactions with related parties as of December 31, 2016 and
2015 are as follows:
AKUISISI
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia tidak melakukan
kegiatan akuisisi.
ACQUISITION
In year 2016, Bank of India Indonesia did not conduct any
acquisition.
RESTRUKTURISASI UTANG DAN/ATAU RESTRUKTURISASI
MODAL
RESTRUCTURISATION
RESTRUCTURISATION
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia melakukan kegiatan
restrukturisasi modal, dengan di tambahnya modal dari
pemegang saham mayoritas Bank of India, Mumbai sebesar Rp.
500 Milyar.
In year 2016, Bank of India Indonesia has conducted capital
restructuring activities, by additional capital from majority
shareholder Bank of India, Mumbai, amounting Rp 500 billion.
INFORMASI MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL
LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL INFORMATION SUBSEQUENT TO AUDITED REPORT
DATE
Bank of India Indonesia tidak memiliki informasi material
penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Bank of India Indonesia did not have any material information
occurring subsequent to date of accounting report.
OF
DEBT
AND/OR
CAPITAL
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Surat Berharga
Obligasi
Security Bond
Tanggal/Date
KEBIJAKAN DIVIDEN
Pelaksanaan kebijakan pembagian dividen yang diterapkan
Bank didasarkan pada ketentuan Anggaran Dasar Bank tentang
Penggunaan Laba dan Pembagian Dividen. Berdasarkan
ketentuan tersebut, kebijakan pembagian dividen disesuaikan
dengan kemampuan Bank berdasarkan keputusan yang
diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hal ini
dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan dan
tingkat kesehatan keuangan, serta peraturan terkait Peraturan
Bank Indonesia mengenai Alokasi Modal Inti dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan.
79
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Pihak-pihak berelasi
Related parties
Sifat relasi
Nature of relationship
Jenis transaksi
Type of transactions
1.
Bank of India
Pemegang saham
Shareholders
Giro pada bank lain
Demand deposits with other banks
2.
PT Panca Mantra Jayal
Pemegang saham
Shareholders
Simpanan nasabah
Deposits from customers
3.
Prakash R Chugani
Pemegang saham
Shareholders
Kredit yang diberikan
Loans
4.
Deepak Rupo Chugani
Keluarga Komisaris
Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan
Loans
5.
PT Classic Prima Carpet
Perusahaan Komisaris
Commisioner’s Company
Kredit yang diberikan
Loans
6.
PT Metro Global Services
Penjamin oleh Pemegang Saham
Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan
Loans
7.
PT Shiva Sakti Steel
Perusahaan Keluarga Komisaris
The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan
Loans
8.
PT Multindo Velvet Industries
Perusahaan Keluarga Komisaris
The Company of Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi (2015)
Loans and Acceptance Receivables (2015)
9.
Dilip R. Chugani
Keluarga Komisaris
Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan
Loans
10.
Narwani Prakash Kotumal
Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris
Key Person of Company Is Commisioner’s Family
Kredit yang diberikan
Loans
11.
PT Classic Automotive Manufacturing
Perusahaan Keluarga Pemegang saham Bank
Stockholder’s Family Company
Simpanan nasabah dan kredit yang diberikan
Deposit from customers and loans
12.
Personil manajemen kunci dan keluarga/
Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah
Loans Key management personnel and family
Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank
Relation of the Bank’s Activity
Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah
Loans deposits from customers
Giro
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase rekening
giro pihak berelasi dari jumlah rekening giro adalah 5,46% dan
4,25% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk rekening giro Rupiah,
tingkat suku bunga rata-rata yang diberikan pada tahun 2016
dan 2015 adalah 1,10% dan 1,05% Sedangkan untuk Dolar
Amerika Serikat pada tahun 2016 dan 2015 adalah 0,61% dan
0,52%.
Current accounts
At statement of financial positions date, percentage of demand
deposits from related parties accounted for 5.46% and 4.25% as
of December 31, 2016 and 2015. Interest rate demand deposits
on Rupiah in 2016 and 2015 are 1.10% and 1.05%, respectively.
While, interest rate for demand deposits on United States Dollar
in 2016 and 2015 are 0.61% and 0.52%, respectively.
Tabungan
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase tabungan
pihak berelasi dari jumlah tabungan adalah sebesar 0,45% dan
3,04% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tingkat bunga
rata-rata yang diberikan adalah 4,04% untuk tahun 2016 dan
2015.
Saving accounts
At statement of financial positions date, percentage of saving
deposits from related parties accounted for 0.45% and 3.04% as
of December 31, 2016 and 2015. Average interest rates on saving
deposits in 2016 and 2015 are 4.04%.
Deposito berjangka
Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase deposito
berjangka pihak berelasi dari jumlah deposito berjangka adalah
sebesar 0,60% dan 6,63% pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata
yang diberikan adalah 7,51% dan 10,10% pada tahun 2016 dan
2015. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah 1,37% dan 3,15% pada
tahun 2016 dan 2015.
Time deposits
At statement of financial positions date, percentage of time
deposits from related parties accounted for 0.60% and 6.63%
as of December 31, 2016 and 2015. Average interest rate for
time deposits on Rupiah is 7.51% and 10.10% in 2016 and 2015.
Average interest rate on United States Dollar deposits are
1.37% and 3.15% in 2016 and 2015.
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dari nasabah dan
simpanan dari bank lain dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan
sebagai berikut:
The balance of demand deposits with other banks, loans,
deposits from customer and deposits from other banks with
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
80
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan
transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Menurut
manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan
dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan
dengan pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang diberikan
kepada para karyawan. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
• Giro pada bank lain merupakan penempatan pihak berelasi
pada Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, persentase giro pada bank lain kepada pihak berelasi
terhadap jumlah keseluruhan giro pada bank lain masingmasing sebesar kurang lebih 1,25% dan 6,48%.
• Kredit Pada tanggal laporan posisi keuangan, persentase
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap
jumlah keseluruhan kredit yang diberikan adalah sebesar
kurang lebih 2,63% dan 5,37% pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015. Tingkat bunga per tahun untuk kredit yang
diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 7,25%15,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang
asing untuk tahun 2016 serta 10,00%-13,75% untuk mata
uang Rupiah dan 8,00% untuk mata uang asing pada tahun
2015.
• Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk
simpanan
Uraian
Description
In conducting its business, the Bank entered into certain
transactions with its related parties. According to the Bank
management, transactions with related parties were made at
similar conditions and terms as those done with third parties,
except for loans to employees. These transactions include the
following:
• Current accounts with other banks Demand deposits with
related party which were placed with Bank of India. As
of December 31, 2016 and 2015, percentage of demand
deposits from other banks from related parties accounted
for 1.25% and 6.48% respectively.
• Loans At statement of financial position date, percentage
of loans from related parties accounted for 2.63% and
5.37% respectively, of the total loans as of December
31, 2016 and 2015. Interest rates per annum on loans for
related parties ranged from 7.25%-15.00% for Rupiah
currency and 8% for foreign currency in 2016 and 10.00%13.75% for Rupiah currency and 8.00% for foreign currency
in 2015.
•
Placements of funds related parties in the form of deposits
31 Desember /
December 31,
2016
31 Desember /
December 31,
2015
Simpanan dari bank lain
Deposits from other banks
1.
Giro
Current accounts
2.
3.
6
25
Interbank Call Money
Interbank Call Money
80,835
385,980
Deposito berjangka
Time deposits
17,801
32,504
TOTAL
98,642
418,509
4.
Persentase simpanan dari bank lain dari jumlah liabilitas
Percentage of other banks deposits from total liabilities
3.08%
8.42%
5.
Pendapatan bunga - Kredit Persentase
Interest income - Loans Percentage of loans interest
9,062
16,783
6.
Pendapatan bunga kredit dari jumlah pendapatan bunga
Income from total Interest income
2.22%
3.03%
Beban bunga
Interest expense
7.
Giro
Interest expense
54
63
8.
Tabungan
Current accounts
29
27
9.
Deposito berjangka
Time deposits
5,118
17,761
TOTAL
5,202
17,851
2.10%
5.03%
10.
Persentase beban bunga simpanan dan simpanan dari bank
lain dari jumlah beban bunga
Percentage of deposit and deposit from other banks interest
expense from total interest expenses
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Tabel 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Table 6.1.1. Disclosure of Total Credit Risk
81
BUSINESS SUSTAINABILITY INFORMATION
Kelangsungan usaha sebuah bank dapat dipengaruhi oleh
banyak hal, demikian pula dengan BOII. Beberapa hal
penting yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan usaha
adalah tingkat kesehatan bank, ketaatan pada regulasi, dan
kepercayaan nasabah. Assessment atau penilaian atas semua
hal yang berpotensi mempengaruhi kelangsungan usaha
dilakukan secara ketat dan berkala oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) menggunakan asumsi standar penilaian yang ditentukan.
Salah satu penilaian kesehatan Bank of India Indonesia adalah
peringkat komposit 3 dengan kategori “Moderate’ dan hasil
survei kepuasan nasabah dengan kategori “baik”, karena setiap
pengaduan nasabah dapat diselesaikan oleh Bank kurang dari
20 hari kerja. Hasil ini dapat terlihat bahwa tingkat kesehatan
BOII memang sedang kurang mendukung, namun Bank akan
terus berupaya meningkatkan nilai kesehatan Bank. Dilihat dari
hasil survei tingkat penanganan kepuasan nasabah Bank di nilai
baik. Hal ini nilai tingkat kelangsungan usaha Bank yang baik.
Business sustainability of a bank can be affected by various
matters, so does business sustainability of BOII. Some important
matters that could potentially affect the business sustainability
are bank health level, compliance on regulation, and customer’s
trusts. Assessment on all matters that may potentially affect the
business continuity was done in strict manner and regularly by
Financial Service Authority (OJK), using all stated assessment
standard. One of the health assessment of Bank of India
Indonesia resulted in composite ranking 3 with “Moderate”
category, and customers satisfaction survey with “good”
category, as all customer complains can be resolved by the
Bank within less than 20 working days. This result shows
that BOII health condition is not good, however, the Bank will
continue its effort to increase the bank’s health rating.
PERUBAHAN PEFRATURAN PERUNDANG - UNDANGAN YANG
BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
CHANGES OF REGULATIONS AFFECTING SIGNIFICANTLY TO
THE COMPANY
In 2016, Bank of India Indonesia implemented business
development strategy to achieve the target operational and
financial performance as per Bank Business Plan, and to
achieve every opportunities and potentials created in 2016. The
Business development strategies are as follow:
Pada tahun 2016 Bank tidak memiliki informasi perubahan
peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan
terhadap kinerja Bank.
In 2016, the Bank does not have the information on changes in
regulations that significantly influenced the performance of the
Bank.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG DITERAPKAN
PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES IMPLEMENTED IN THE
LAST FINANCIAL YEAR
Pengembangan produk, terfokus pada produk peningkatan DPK
yakni tabungan dan giro yang termasuk dalam produk- produk
dana murah dan fokus kredit Retail (konsumer, mikro, dan
komersil).
Development of products, focusing on third party funding
product, including savings and current accounts which are
considered cheap funding products and retail loan focused
products (consumer, micro and commercial loan).
occurring subsequent to date of accounting report.
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk
laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan
Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun
tertentu disusun, berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
The basic preparation of Bank’s financial statements, except for
the statements of cash flows, are prepared under the accrual
basis. The financial statements is measured based on historical
cost, except for certain accounts which are measured on the
bases described in the related accounting policies.
ASPEK PEMASARAN
Dalam menghadapi tantangan sepanjang tahun 2016, Bank
memperkuat konsolidasi dengan senantiasa fokus pada
penambahan dana cadangan (reserve) untuk kredit bermasalah
dan juga tentunya fokus pada pemulihan ( recovery ) atas
kredit-kredit bermasalah. Selain itu, Bank juga melakukan
peninjauan lebih dalam terhadap kredit-kredit yang berpotensi
untuk menjadi bermasalah dan merencanakan langkah-langkah
preventif untuk mencegah terjadi hal yang dapat merugikan
Bank lebih lanjut. Hal tersebut dilakukan mengingat kondisi
pasar yang belum kondusif, sehingga Bank memilih untuk
melakukan perbaikan internal.
MARKETING ASPECT
In facing the challenges in 2016, The Bank strengthen
consolidation by continuously focusing on increasing reserve
amount and on recovery of non-performing loans. In addition,
the Bank also conducted further review on existing loans which
has the potential to become non-performing loans, and has
taken preventive steps to avoid further potential loss. The Bank
decided to conduct internal improvement, considering market
condition that was still unconducive.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using direct
method by classifying cash flows into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Bank.
The reporting currency used in the financial statements is
Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the
Bank.
Lebih lanjut, Bank membentuk dua tim besar, satu tim yang
terfokus untuk melakukan remedial, recovery, sampai dengan
eksekusi, sementara tim lain berfokus untuk mempertahankan
nasabah yang baik, sekaligus mendapatkan nasabah baru. Bank
telah memperbarui sistem yang telah ada, di mana pengajuan
kredit dibuat lebih sederhana, seiring dengan fokus Perusahaan
di 2017 yaitu segmen retail.
Further, the Bank formed two large teams, one focused on
remedial and recovery, up to execution activities, while the
other team focused on maintaining good customers, while
obtaining new customers. The Bank has upgraded their system,
where loan application has been made simpler, in line with the
Company’s 2017 focus on retail segment.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan tahun berjalan adalah konsisten dengan
kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang
telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2016.
The accounting policies adopted in the preparation of the
current financial statements are consistent with those made in
the preparation of the financial statements for the year ended
December 31, 2015, except for the adoption of several amended
SAKs effective January 1, 2016.
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan
interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) dan
berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2016, yaitu:
The following are new standards, amendments of standards
and interpretation of standard issued by Financial Accounting
Standard Board - Indonesian Institute of Accountant (DSAKIAI) and effectively applied for the period starting on or after
January 1, 2016, as follows:
Outstanding commitments and contingencies liabilities to
related parties as of December 31, 2016 and 2015 were Rp 12.95
and Rp 55.23 miliar, respectively.
STRATEGI PERUSAHAAN
Sesuai dengan Visi dan Misi BOII yaitu Menyediakan layanan
unggulan dengan lebih memfokuskan pada perbankan retail,
berdasarkan prinsip Kehati-hatian Bank dan Good Corporate
Governance untuk meningkatkan nilai bagi Stakeholder.
berusaha untuk memberikan kontribusi yang terbaik untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan demi
terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh
Hal tersebut dilaksanakan, berkoordinasi, dan bekerja sama
dengan institusi lain yang berasal dari negara, pemerintah,
individu, masyarakat, sesama perusahaan keuangan, maupun
badan partikelir lainnya Selain kontribusi terhadap bangsa dan
negara tersebut, BOII berusaha menegaskan eksistensinya
dengan berusaha untuk menjadi salah satu pemain utama
di sektor keuangan khususnya perbankan melalui layanan
keuangan yang menyeluruh kepada semua nasabah perbankan
dan nilai tambah bermanfaat bagi seluruh stakeholder yaitu
nasabah, investor, karyawan, komunitas, dan industri keuangan
COMPANY STRATEGY
In line with BOII vision and mission, to provide premier services
by focusing on retail banking, based on Bank prudential and
Good Corporate Governance principles to increase the value
for Stakeholders, strive to provide best contribution to boost
economic growth and development to achieve overall public
welfare. This is executed, coordinated, by cooperating with
other institutions, from country, government, individual, public,
financial company peers, and other institutions. In addition to
contributing to state and nation, BOII strives to emphasise its
existence by striving to be one of the main players in financial
sectors, especially in banking through comprehensive financial
services provision to all banking customers, and to provide
value added benefit for all stakeholders, including customers,
investors, employees, communities, and financial industry.
Pada tahun 2016, Bank of India Indonesia melaksanakan strategi
pengembangan bisnis untuk mendukung tercapainya kinerja
operasional dan kinerja keuangan yang telah ditargetkan dalam
Rencana Bisnis Bank, serta untuk meraih setiap peluang dan
potensi yang tercipta di tahun 2016. Strategi pengembangan
bisnis tersebut sebagai berikut :
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
82
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi
per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 12.95 miliar dan Rp 55.23 miliar.
83
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PSAK No. 5 (Revised 2015) - “Operating Segment”
PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related Party Disclosures”
PSAK No. 13 (Revised 2015) - “Investment Property”
PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed Assets”
PSAK No. 19 (Revised 2015) - “Intangible Assets”
PSAK No. 22 (Revised 2015) - “Business Combination”
PSAK No. 25 (Revised 2015) - “Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors”
PSAK No. 53 (Revised 2015) - “Share Based Payment”
PSAK No. 68 (Revised 2015) - “Fair Value Measurement”.
PSAK No. 70 - “Accounting for Tax Amnesty Assets and
Liabilities”
PSAK No. 4 Amendment - “Separate Financial Statement”
on the Equity Method in Separate Financial Statement
PSAK No. 15 Amendment - “Investment in Associates
and Joint Ventures” on Investment Entities: Exception
Application for Consolidation
PSAK No. 16 Amendment - “Fixed Assets” on the
Clarification of Accepted Method for Depreciation and
Amortization
PSAK No. 19 Amendment - “Intangible Assets” on the
Clarification of Accepted Method for Depreciation and
Amortization
PSAK No. 24 Amendment - “Employee Benefits” on
Defined Benefit Program: Employee Contribution
PSAK No. 65 Amendment - “Consolidated Financial
Statements” on the Investment Entities: Exception
Application for Consolidation
PSAK No. 66 Amendment - “Joint Arrangements”
Accounting for Acquisition of Interests in Joint Operation
PSAK No. 67 Amendment - “Disclosure of Interests in Other
Entities” on Investment Entities: Exception Application for
Consolidation
ISAK No. 30 - “Levies”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi
diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan
Bank:
The following is the impact of the amendments in accounting
standards that are relevant and significant to the financial
statements of the Bank:
•
PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi” Penyesuaian
ini mengklarifikasi:
•
PSAK No. 5 (Revised 2015) – “Operating Segments” The
revision are as follows:
•
Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat
manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK No.
5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi
yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.
Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total
aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil
keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan
liabilitas segmen. Penerapan penyesuaian standar ini
tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan
keuangan.
•
An entity shall disclose the management judgments that
made in applying the criteria aggregation PSAK No. 5
paragraph 12, including a brief explanation of the operating
segments are combined and economic characteristics.
Disclosure of reconciliation of segment assets to total
assets if reconciliation is reported to the operational
decision maker, as well as to the disclosure of segment
liabilities. The adoption of this revised standard has no
significant impact to the financial statements.
PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”
•
•
84
PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen Operasi”
PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”
PSAK No. 13 (Revisi 2015) - “Properti Investasi”
PSAK No. 16 (Revisi 2015) - “Aset Tetap”
PSAK No. 19 (Revisi 2015) - “Aset Takberwujud”
PSAK No. 22 (Revisi 2015) - “Kombinasi Bisnis”
PSAK No. 25 (Revisi 2015) - “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
PSAK No. 53 (Revisi 2015) - “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 68 (Revisi 2015) - “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 70 - “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan
Pajak
Amandemen PSAK No. 4 - “Laporan Keuangan Tersendiri”
tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri
Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi Pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
Amandemen PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud” tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi
Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang
Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
Amandemen PSAK No. 65 - “Laporan Keuangan
Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
Amandemen PSAK No. 66 - “Pengaturan Bersama”
tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama
Amandemen PSAK No. 67 - “Pengungkapan Kepentingan
Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi
ISAK No. 30 - “Pungutan”
•
Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas
•
PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related Party Disclosures”
This revised PSAK adds requirements for determining related
parties and clarifies that the management entity (entity that
yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak
berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Biaya
yang terjadi untuk jasa manajemennya harus diungkapkan juga.
Bank telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi
persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.
•
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - “Aset Tetap” dan PSAK
No. 19 (Penyesuaian 2015) - “Aset Takberwujud”
provides services as key management personnel) is a related
party that is subject to be disclosed as related parties. The cost
incurred for management services from management entity
should also be disclosed.
The Bank has applied this PSAK and has completed the
requirements concerning related parties information.
•
PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed Assets” and PSAK No.
19 (Revised 2015) - “Intangible Assets”
Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 ini mengklarifikasi
bahwa aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar
yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun
neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi
adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah
tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan
kembali pada jumlah revaluasinya.
Revised PSAK No. 16 and PSAK No. 19 clarifies that assets
could be revaluated by reference to observable market data
on the gross carrying amount or net amount. In addition, the
accumulated depreciation or amortization is the difference
between the gross carrying amount and the carrying amount of
the asset. The carrying amount of the asset will be restated to
the amount of revaluation.
Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material
terhadap laporan keuangan.
The adoption of this revised standard has no significant impact
to the financial statements.
•
•
Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap” dan PSAK No.
19 - “Aset Takberwujud” tentang klarifikasi metode yang
diterima untuk penyusutan dan amortisasi
Amendment of PSAK No. 16 - “Fixed Assets” and PSAK No.
19 - “Intangible Assets” about clarification on the method
of depreciation and amortization.
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam
PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, bahwa pendapatan
mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan
dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah
bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui
penggunaan aset. Sebagai kesimpulan, penggunaan metode
penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan
adalah tidak tepat. Penerapan standar ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan keuangan.
This amendment clarifies the principle contained in PSAK No.
16 and PSAK No. 19, that income reflects a pattern of economic
benefits resulting from the operation of the business (in which
the asset is a part of) rather than the economic benefits of a
user through the use of the asset. In conclusion, the use of
depreciation method of fixed assets based on revenues is
not appropriate. The adoption of this revised standard has no
significant impact to the financial statements.
•
•
Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja” tentang
program imbalan pasti: iuran pekerja
Amendment of PSAK No. 24 - Employee Benefits” of
benefit program: workers dues
Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan
iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan
program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan
dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai
imbalan negatif.
Amendment of PSAK No. 24 asking the entity to consider the
contributions from workers or third parties while taking into
account the defined benefit plan. When the license fee related
services, should be attributed to the period of service as a
negative reward.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak
bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan
untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya
jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada
alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
This amendment clarifies that, if the amount of contributions
does not depend on the number of years of service, the entity is
allowed to recognize the contribution as a deduction of the cost
of services in the period when the related services provided,
rather than the allocation of the contribution in the service
period.
Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material
terhadap laporan keuangan.
The adoption of this revised standard has no significant impact
to the financial statements.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
•
•
85
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Board of Directors
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
The Duties and Responsibilities of Board Directors
Tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi
diatur dalam surat Keputusan Direksi No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/
XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Uraian Pekerjaan
(Job Description) PT Bank Of India Indonesia Tbk.
The duties and responsibilities of each member of the Board
of Directors are stipulated in the Board of Directors Decree
No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 on December 14th, 2012 on
the Job Description PT Bank of India Indonesia Tbk.
Direktur Utama
1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Pemegang Saham dari suatu periode ke
periode lainnya, termasuk didalamnya penetapan strategi
Bank;
2. Bertanggung jawab terhadap pencapaian startegi,
rencana kerja dan anggaran Bank yang telah disetujui
oleh Komisaris;
3. Mengkoordinir dan monitor pelaksanaan tugas dan
pekerjaan Wakil Direktur Utama, Direktur Kredit dan
& International Banking dan Direktur Kepatuhan serta
Kepala SKAI sesuai bidang dan tugas masing masing;
President Director
1. Perform all duties and responsibilities imposed by the
Shareholders from a period to another, including the
establishment of the Bank’s strategies
4.
Direksi adalah organ Bank yang berwenang dan bertanggung
jawab mengelola PT Bank Of India Indonesia Tbk, merumuskan
dan melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, memelihara
dan mengelola aktiva, memastikan pencapaian sasaran dan
tujuan usaha, serta terus berupaya meningkatkan efisiensi dan
efektivitas biaya. Untuk itu, sesuai anggaran dasar Bank Of
India Indonesia Tbk, Direksi bertanggungjawab penuh terhadap
pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat
Umum Pemegang Saham.
The Board of Directors is an authorized organ within the Bank
and is responsible for managing the PT Bank of India Indonesia
Tbk, formulating and implementing business strategies and
policies, maintaining and managing assets, ensuring the
achievement of business goals and objectives, and continuing
to improve the cost efficiency and effectiveness. Therefore,
based on the Articles of Association of the Bank of India
Indonesia Tbk, the Board of Directors is fully responsible for
the implementation of its duties to the shareholders through the
General Meeting of Shareholders.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait
dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Each member of the Board of Directors carries out their
duties and takes decisions in accordance with the roles and
responsibilities. Tasks, authorities, and other matters related to
the Board of Directors are in accordance with the Statutes and
the current regulations.
Direksi PT Bank of India Indonesia Tbk per 31 Desember 2016
berjumlah 5 (lima) orang, yakni:
As of December 31st, 2016, the Board of Directors of PT Bank
of India Indonesia Tbk consists of five (5) members, as follows:
4.
Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Direktur Operasional Direktur Kepatuhan Direktur Kredit & Internasional Banking
President Director
Vice President Director Operation Director Compliance Director
Credit & International Banking Director
5.
: Sindbad R. Hardjodipuro
: Gopinathan Ekamurthy
: Ferry Koswara
: Primasura Pandu Dwipanata
: Prashant Thapliyal
: Sindbad R. Hardjodipuro
: Gopinathan Ekamurthy
: Ferry Koswara
: Primasura Pandu Dwipanata
: Prashant Thapliyal
Seusai Anggaran Dasar, Direksi bertanggungjawab penuh
terhadap pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham
melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
Pursuant to the Articles of Association, the Board of Directors
is fully responsible for the implementation of their duties to the
shareholders through the General Meeting of Shareholders.
6.
Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate
Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR),
dan Divisi Kepatuhan yang telah bekerja secara efektif untuk
membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.
To implement the Good Coporate Governance principles, the
Board of Directors has formed Internal Audit Unit (SKAI), Risk
Management Unit (SKMR), and Compliance Divsion that have
been working effectively in supporting the Board of Directors
to perform the monitoring and controlling upon the business
activities of the Bank.
7.
Pada tahun 2016 Direksi mengikuti beberapa pelatihan yaitu
sebagai berikut:
Throughout 2016, The Board of Directors enrolled into several
trainings as follow:
Training/Seminar yang diikuti oleh Direksi/
Workshop Participated by Board of Directors
88
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi
Peserta /
Participant
1.
Seminar in OJK
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
2.
Refreshment Risk Management level 4
Direktur Utama, Direktur Kepatuhan, Direktur Kredit & Internasional Banking
President Director, Compliance Director, Credit and international Banking Director
3.
FKDKP Seminar
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
4.
Workshop Operational Risk, Liquidity Risk & Liquidity Stress Testing
Direktur Utama
President Director
8.
9.
Memonitor, mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi
dan kegiatan pengawasan dabn pengendalian intern
telah dilaksanakan sesuai sistem, prosedur dan ketentuan
berlaku;
Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non
oprerasional pada seluruh unit kerja telah dijalankan
sesuai dengan strategi, kebijakan dan prosedur yang
berlaku;
Menandatangani seluruh surat-surat berharga, data/
dokumen penting perusahaan, surat-surat keputusan
direksi, laporan kepada instansi terkait, penunjukan kuasa
dan surat laporan/ data/dokumen lainnya sesuai dengan
ketentuan berlaku;
Bersama sama dengan pejabat ditunjuk sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan peminjaman
dana dan penggunaan dana, penempatan dana serta
penjaminan harta perusahaan atau tindakan tindakan
lainnya sesuai dengan wewenang yang tercantum dalam
anggaran dasar Bank;
Membawa misi pengenalan perusahaan kepada umum
dengan melakukan fungsi humas;
Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan
instansi terkait (ekstern) untuk terciptanya hubungan
konsultatif yang harmonis.
2.
3.
5.
6.
7.
8.
9.
Responsible for the achievement of the Bank’s strategies,
working plans and budgets that have been approved by
the Board of Commissioners;
Coordinate and monitor the implementation of the tasks
and jobs of the Vice President Director, the Credit and
International Banking Director, and the Compliance
Director, as well as the Head of SKAI based on each’s
areas and duties;
Monitor, direct and ensure that the functions and
activities of supervision and internal controls have
been implemented according to the prevailing system,
procedures and regulations;
Monitor both operational and non-oprerational activities of
the entire working units have been run in accordance with
the applied strategy, policies and procedures;
Sign the entire securities, important data/documents of
the Company, decrees of the Board of Directors, reports
to the relevant agencies, letter of power of attorney, and
any other reports/data/documents in accordance with the
prevailing regulations;
Together with the appointed authorities in accordance
with the prevailing regulations, conduct the activities of
loans, funds utilization, placement of funds, and company
property assurance, or any other actions in accordance
with the authority contained in the Bank’s Articles of
Association;
Bring the mission of introducing the company to public by
performing a public relations role;
Foster a good relationship with the related officials and
agencies (external) for the creation of a harmonious
consultative relationship.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Direksi
89
Vice President Director
1. Perform all duties and responsibilities imposed by the
shareholders from one period to another, including assist
the President Director in implementing the Bank’s strategy;
Direktur Operasional
1. Merancang, menetapkan serta mengevaluasi sistem
akutansi dan MIS dalam upaya menciptakan pelaksanaan
bank management efektif, reporting financial system untuk
memenuhi pelaporan pihak ekstern dan intern dan rencana
pengambangan usaha dan produk bank dengan mendasar
pada feasibility study serta cost dan benefit analisis;
2. Bertanggung jawab terhadap pengembangan tekhnologi
dan informasi dalam mendukung kegiatan operasional
perbankan;
3. Bertanggung jawab atas penyusunan garis-garis
kebijaksanaan perusahaan dibidang administrasi,
akutansi dan koordinator operasi cabang, memonitor dan
mengevaluasi laporan pengendalian biaya operasional,
perubahan dan perkembangan pendapatan unit kerja/
cabang yang terkait dengan biaya operasional;
4. Bertanggung jawab atas kebenaran dan keabsahan
financial statement yang disampaikan ke Bank Indonesia
Operation Director
1. Design, specify, and evaluate the accounting system and
MIS to create an effective implementation of the bank
management, the financial reporting system to meet the
external and internal report, as well as the business and
product development plan, based on the feasibility study
and cost and benefit analisys;
2. Responsible for the information and technology
development in supporting the banking operations;
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Together with the President Director, responsible for
achieving the Bank’s strategy, working and budget plan
that have been approved by the Board of Commissioners;
Coordinate and monitor the implementation of the tasks
and duties of the subordinate Directors, based on their
respesctive tasks;
Monitor, direct, and ensure that the functions and
activities of the internal monitoring and controlling of each
of the subordinate Directors, have been carried out in
accordance with the prevailing systems, procedures, and
regulations;
Monitor that both operational and non-operational
activities in each subordinate Directors’ working units,
have been undertaken in accordance with the prevailing
strategies, policies, and procedures;
Sign all of the securities, Bank’s important data/
documents, Board of Directors’ decrees, reports to the
relevant agencies, and power of attorneys, letters/reports/
data/other documents in accordance with the prevailing
regulations;
Together with the appointed authorities in accordance
with the prevailing regulations, conduct the activities of
loans, funds utilization, placement of funds, and company
property assurance, or any other actions in accordance
with the authority contained in the Bank’s Articles of
Association;
Bring the Bank’s communication mission to a specific
community (namely Indian communities) by performing the
functions of Public Relations;
Maintain a good relationship with the Bank of India related
officials and departments as the parent company for the
creation of a harmonious consultative relationship;
10. Perform other duties stipulated by the Articles of
Association and the rules/provisions of the prevailing
regulation, as long as still within the scope of duties and
functions of the Vice President Director.
3.
4.
Responsible for creating the Company’s guidelines in
the areas of administration, accounting, and branch
operations coordinator, monitor and evaluate the report of
operational cost control, amendments and developments
in the operational costs related revenue of the working
unit/branch;
Responsible for the authenticity and validity of the
financial statement both submitted to the Bank Indonesia
7.
8.
9.
maupun yang dipublikasikan pada media masa;
Menyusun garis kebijakan mengenai wewenang limit
cabang dalam mengeluarkan biaya operasional di
lingkungan kantor cabang;
Memonitor dan mengevaluasi laporan pengendalian biaya
operasional, perubahan dan pendapat unit kerja/cabang
yang terkait dengan biaya opearasional;
Mengevaluasi dan memonitr keberhasilan operasional
kantor cabang;
Bertangung jawab atas penyusunan rencana kerja dan
anggaran dari seluruh divisi/unit kerja yang menjadi target
realisasi atas anggaran tersebut;
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur
Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur oleh
anggaran Dasar sepanjang masih dalam ruang linggkup
tugas dan fungsi Direktur Operasi.
Direktur Kredit & International Banking
1. Merancang dan menetapkan kebijaksanaan yang
menyangkut bidang perkreditan serta melakukan tindak
lanjut atas koordinasi pelaksanaan kebijaksanaan kredit
yang telah dilaksanakan;
2. Merancang dan menetapkan terciptanya sistem dan
prosedur kredit, monitoring kredit serta administrasi kredit
yang efektif;
3. Melaksanakan persetujuan pemberian kredit sesuai
dengan otoritas kredit yang dimiliki;
4. Menyusun garis kebijaksanaan perkreditan yang jelas;
5. Merancang, menetapkan serta menentukan sistem
monitoring kredt dan penyelesaian kredit seuai dengan
ketentuan yang berlaku;
6. Menyusun strategi penyelesaian kredit bermasalah
termasuk pertimbangan dalam negosiasi jumlah
penyelesaian dengan debitur, usulan proses yuridis dan
penyusunan restrukturisasi kredit sesuai kemampuan
nasabah;
7. Memonitor tingkat kolektibilitas kredit dan usaha
penyelesaian kredit bermasalah pada masing masing
kantor cabang/capem;
8. Mempertimbangkan dan mengusulkan penghapusan baik
sebagian atau seluruh pokok pinjaman sesuai dengan
intensitas usaha pengalihan yang telah dilakukan dan
tingkat kerugian;
9. Bertanggung jawab atas keseimbangan likuiditas baik
rupiah maupun valuta asing sehubungan dengan kegiatan
money market atau aktivitas hubungan Bank Koresponden
10. Membina hubungan baik dengan kalangan masyarakat
perbankan baik didalam maupun diluar negeri terutama
Bank Indonesia, Bank Koresponden dan instansi atau
pejabat terkait;
11. Menyusun garis-garis kebijakan dalam masalah
pendanaan baik rupiah atau valuta asing;
12. Bertanggungjawab dan mengkoordinir pengelolaan serta
pengaturan pemberian dan permohonan credit line ( money
market ) secara timbal balik dengan Bank Koresponden;
13. Mengkoordinir, mengarahkan, membina dan mengawasi
ekspor dan impor serta transaksi devisa secara
keseluruhan yang meliputi transfer, inkaso, bank draft/
wesel,perdagangan valuta asing dan sebagainya;
5.
6.
7.
8.
9.
and published in the mass media.
Develop policies on the branch’s authority limit in
issuing the operational costs within the branch office
environments.
Monitor and evaluate the report of operational cost
control, amendments and developments in the operational
costs related revenue of the working unit/branch.
Evaluate and monitor the success of branch offices’
operations.
Responsible for the working and budget plan preparation
of the entire divisions/units, that become the realization
target of the budget.
Perform other duties given by the President Director and/
or the Vice President Director governed by the Articles of
Association as long as still within the scope of the duties
and functions of the Operation Director.
Credit and International Banking Director
1. Design and establish the policies on the area of credit,
as well as to follow up on the coordination of the credit
policies implementation that has been implemented;
2.
Draft and establish the credit systems and procedures,
credit monitoring, and an effective credit administration;
3.
Implement the loan approval based on the owned credit
authorization.;
Develop a clear guidelines on credit;
Design, establish, and determine the credit monitoring
system and credit settlement compatible in accordance
with the prevailing regulations;
Develop strategies on a non-performing loan settlement,
including the judgement in negotiating the settlement
amount with the debtor, the proposed judicial process,
and the preparation of debt restructuring according to the
customers’ ability;
Monitor the loans collectibility and the non-performing
loan settlement at each branch/sub-branch offices;
4.
5.
6.
7.
8.
Consider and propose the elimination of either the part
or the entire of the loan principal in accordance with the
transfer efforts intentisity that have been made and the
losses level;
9. Responsible for the liquidity balance, both Indonesian
Rupiah and foreign exchange in connection with the money
market activities or corresponding bank relationship
activities;
10. Foster a good relationship with the banking community
both at home and abroad, especially the Bank of Indonesia,
Correspondent Banks, and related agencies or officials;
11. Develop guidelines in the funding area both Indonesian
Rupiah and foreign currencies;
12. Responsible and coordinate the management and
administration in the disbursement and proposal of
credit line (money market) on a reciprocal basis with the
correspondent banks;
13. Coordinate, direct, develop, and oversee the exports
and imports as well as the overall foreign exchange
transactions, which include transfers, collections, bank
draft/money orders, foreign exchange trading, etc;
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
90
Wakil Direktur Utama
1. Melakukan seluruh tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Pemegang Saham dan suatu periode ke
periode lainnya, termasuk di dalamnya membantu Direktur
Utama dalam penetapan strategi Bank;
2. Bersama-sama dengan Direktur Utama bertanggung
jawab terhadap pencapaian strategi, rencana kerja dan
anggaran Bank yang telah disetujui oleh Komisaris;
3. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan tugas dan
pekerjaan Direktur yang dibawahinya sesuai bidang tugas
masing-masing;
4. Memonitor mengarahkan dan memastikan bahwa fungsi
dan kegiatan pengawasan dan pengendalian intern pada
masing-masing bidang tugas Direktur yang dibawahinya,
telah dilaksanakan sesuai dengan sistem, prosedur dan
ketentuan yang berlaku;
5. Memonitor bahwa kegiatan operasional maupun non
operasional pada seluruh unit kerja pada masing-masing
Direktur yang dibawahinya telah dijalankan sesuai dengan
strategi, kebijakan dan prosedur yang berlaku;
6. Menandatangani seluruh surat - surat berharga, data
/ dokumen penting Bank surat surat keputusan direksi,
laporan kepada instansi terkait, penunjukan kuasa dan
surat / laporan / data /dokumen lainya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
7. Bersama-sama dengan pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, melakukan kegiatan
peminjaman dana dan pengguna dana, penempatan
dana serta penjaminan harta perusahaan atau tindakantindakan lainnya sesuai dengan wewenang yang
tercantum dalam anggaran dasar Bank;
8. Membawa misi pengenalan Bank kepada komunitas
tertentu (antara lain komunitas India) dengan melakukan
fungsi Humas;
9. Membina hubungan yang baik dengan para pejabat dan
departemen terkait dari Bank of India sebagai parent
company untuk terciptanya hubungan konsultatif yang
harmonis;
10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diatur oleh anggaran
dasar dan peraturan / ketentuan Perundang - undangan
yang berlaku sepanjang masih dalam ruang lingkup tugas
dan fungsi Wakil Direktur Utama.
91
14. Responsible for the preparation of working and budget
plan of division or its subordinate unit, and evaluation on
its realization;
15. Perform other duties given by the President Director and/
or the Vice President Director governed by the Articles of
Association as long as still within the scope of the duties
and functions of the Credit and International Banking
Director.
Direktur Kepatuhan
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya
kepatuhan di lingkungan Bank of India Indonesia;
2. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk
memastikan Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang
berlaku;
3. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak
menyimpang dari ketentuan yang berlaku;
4. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh
perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Bank Kepada
Bank Indonesia;
5. Mencegah agar Direksi Bank tidak menempuh kebijakan
dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari
peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku;
6. Melakukan evaluasi, analisa, pengembangan dan pencipta
sistem dan prosedur dilingkungan Bank of India Indonesia;
Compliance Director
1. Formulate the strategies to encourage the creation of
compliance culture within the Bank of India Indonesia;
2. Establish the necessary steps to ensure that the Bank will
not deviate from the prevailing regulations;
7.
7.
8.
9.
10.
11.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
12.
92
13.
Bertanggung jawab atas tahap pengujian terhadap setiap
bentuk kebijakan, sistem dan prosedur baru maupun yang
akan disempurnakan dari sistem lama dengan mengajukan
kepada tim untuk didiskusikan;
Memastikan kelengkapan sistem yang akan dikembangkan
berikut dengan dokumentasi yang baik dan sempurna
termasuk didalamnya buku pedoman operasional kontrol,
audit, dan lain-lain yang dianggap perlu;
Mengevaluasi kebijakan manajemen resiko serta
perubahannya termasuk strategi manajemen resiko dan
contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal
terjadi;
Mengevaluasi
dan
menyempurnakan
penerapan
Manajemen Resiko yang dilakukan secara berkala
maupun insidentil sebagai akibat dari sesuatu perubahan
kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi
kecukupan permodalan dan profil resiko bank dan hasil
evaluasi terhadap efektifitas penerapan tersebut;
Memberikan rekomendasi atas hal hal yang terkait
dengan keputusan keputusan bisnis yang menyimpang
dari prosedur normal berdasarkan analisa profil resiko
misalnya keputusan pelampauan ekspansi usaha yang
signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank atau
pengambilan posisi eksposur resiko yang melampaui limit
yang ditetapkan;
Merancang, menetapkan dan mengevaluasi sistem
perencanaan karyawan, career path dan menyesuaikan
arah dan kebijakan pendidikan dan pengembangan
sumberdaya manusia untuk menciptakan jumah karyawan
yang efisien bagi bank;
Bertanggung jawab atas pembinaan serta pengembangan
personalia
termasuk
didalamnya
upaya-upaya
pengembangan internal maupun eksternal training;
3.
4.
5.
6.
8.
9.
Monitor and maintain the Bank’s business activities to not
deviate from the prevailing regulations;
Monitor and maintain the Bank’s compliance against all of
the agreements and commitments made by the Bank to the
Bank of Indonesia;
Prevent the Bank’s Board of Directors to not adopt a policy
and/or assign any decision that deviates from the Bank of
Indonesia’s prevailing rules and regulations;
Conduct evaluation, analysis, development and creation
of the systems and procedures within the Bank of India
Indonesia;
Responsible for the testing phase of any form of policies,
systems, and procedures, both the new ones and the ones
that will be refined from the old system by submitting to the
team for discussion;
Ensure the complete system that will be developed along
with the a good and perfect documentation including
manual books of operational control, audit, and others
deemed necessary;
Evaluate the risk management policies and its changes,
including risk management strategy and a contingency
plan in case of abnormal external conditions;
10. Evaluate and enhance the implementation of risk
management, both regularly and incidental as a result of
changes in the Bank’s external and internal conditions,
which influences the Bank’s capital adequacy and risk
profile, as well as the evaluation results on the deployment
effectiveness;
11. Provide recommendations on the things that are related
with the business decision that deviate from normal
procedure based on the risk profile analysis, such as the
decision in a significantly exceeding business expansion
compared with the Bank’s business plan or a risk
exposures position making that exceeding the limit;
12. Design, establish, and evaluate the planning system of
employees, career path, and adjust the directions and
policies of human capital development and education, to
create an efficient number of employees for the Bank;
13. Responsible for the coaching and personnel development,
including the internal and external trainings;
14. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kesekeretariatan,
humas, tata usaha dan penyimpanan arsip serta tugastugas lain terkait sekertaris perusahaan;
15. Melakukan tugas-tugas lainnya yang diberikan direktur
utama dan yang diatur oleh anggaran dasar sepanjang
masih dalam ruang lingkup tugas dan fungsi Direktur
Kepatuhan.
14. Coordinate the implementation of the secretarial activities,
public relations, administrative, and archiving, as well as
other corporate secretary tasks related.
15. Perform other tasks given by the President Dorector and
regulated by the Articles of Association as long as still
within the scope of duties and functions of the Compliance
Director.
Piagam Direksi
Pedoman kerja Direksi diatur dalam Surat Keputusan Direksi
No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember 2012
tentang Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India Indonesia Tbk.
Pedoman Kerja Direksi berisi tentang petunjuk tata laksana
kerja Direksi, serta menjelaskan tahapan aktivitas secara
terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan
dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai visi dan
misi perusahaan.
Charter of The Board of Directors
The Board of Directors Working Guidelines is stipulated in the
Board of Directors Decree No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012
dated December 14th, 2012 on the Working Guidelines of the
Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors. The Board of
Directors Working Guidelines provide the practical guidance
for the Board of Directors, as well as explain the activity stages
in a structured and systematic way, easy to understand and can
be run consistently, it can be used as a reference for the Board
of Directors in performing its respective duties to achieve the
Company’s vision and mission.
Adapun isi dari Pedoman Kerja Direksi PT Bank Of India
Indonesia antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:
• Fungsi;
• Susunan;
• Pengangkatan dan pengunduran diri;
• Program Pengembangan Kualitas Diri;
• Rapat Direksi;
• Kehadiran dan Waktu Kerja;
• Penilaian dan Pertanggung Jawaban;
• Tugas dan wewenang;
• Komite-Komite di Tingkat Direksi.
The contents of the Working Guidelines of PT Bank of India
Indonesia Board of Directors are organizing the following:
• Function;
• Structure;
• The Appointment and Resignation;
• Self Quality Development Program;
• Board of Directors Meetings;
• Attendance and Working Time;
• Assessment and Accountability;
• Duties and Powers ;
• Committees at the Board of Directors Level.
Dalam Surat Keputusan Direksi No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/
XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja
Direksi PT Bank Of India ndonesia Tbk. Rapat direksi diadakan
minimal 1 ( satu ) kali dalam 1 (satu) bulan, bilamana dianggap
perlu oleh Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota
Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih
anggota Direksi, rapat dapat diadakan lebih dari 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris
diselenggarakan minimal setiap Triwulan.
In the Board of Directors’ Decree No.023/KP-BD/Int/SK/DKI/
XII/2012 dated December 14, 2012 on the Working Guidelines
of the Bank of India Indonesia Tbk Board of Directors. The
Board of Directors Meeting is organized minimum 1 (one) time
in 1 (one) month, when deemed necessary by the President
Director or by one or more members of the Board of Directors
or at the written request of one or more members of the Board
of Directors, the meeting is organized more than 1 (one) in 1
(one) month. The Joint Meeting of Board of Directors and Board
of Commissioners is organized minimum once every quarter.
Remunerasi Direksi
Sesuai dengan yang telah digariskan dalam anggaran dasar,
diatur dalam SK No. 021/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal
14 Desember 2012. Bank telah memberikan remunerasi dan
fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama tahun 2016
sebesar Rp 4,5 miliar kepada Direksi.
The Remuneration of The Board of Directors
In accordance with the Articles of Association, as mentioned
in SK No. 021/KP-BD/Int/SK/DKI/XII/2012 tanggal 14 Desember
2012. The Bank provided remuneration and other fringe benefit
throughout 2016 that amounted IDR 4,5 billion for the Board of
Directors.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
14. Bertanggung jawab atas penyusunan rencana kerja dan
anggaran divisi/unit kerja yang dibawahinya dan evaluasi
realisasi atas anggaran /rencana kerja tersebut;
15. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh
Direktur Utama dan/atau Wakil Direktur Utama yang diatur
oleh anggaran dasar sepanjang masih dalam ruang lingkup
tugas dan fungsi Direktur Kredit dan International Banking.
93
Dalam Jutaan Rupiah / tahun
In million Rupiah / annum
1.
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam
bentuk non natura)
Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other
facilities in non natura form)
5
4.060
2.
Fasilitas Lain dalam bentuk Natura (perumahan, transportasi,askes dan
sebagainya:
Other facilities in natura form (housing, transportation, ASKES and others)
that:
a. Dapat dimiliki
a. Can be owned
b. Tidak dapat dimiliki
b. Can not be owned
-
-
TOTAL
-
-
-
393
5
4.453
Keputusan RUPS Tahun 2015
RUPS Tahunan tanggal 24 Maret 2015 memutuskan:
Keputusan RUPS Tahun 2015
The Annual GMS dated March 24th, 2015 decided as follows:
1.
1.
Direksi
Board of Directors
1.
Di atas Rp 2 miliar
More than IDR 2 billion
0
2.
Rp 1 miliar - Rp 2 miliar
More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion
1
3.
Rp 500 juta - Rp 1 miliar
More than IDR500 million until Rp1 billion
3
4.
Di bawah Rp 500 juta
Less than IDR500 million
1
2.
Frekuensi Rapat Direksi
Dalam Surat Keputusan Direksi No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/
XII/2012 tanggal 14 Desember 2012 tentang Pedoman Kerja
Direksi PT Bank Of India ndonesia Tbk. Rapat direksi diadakan
minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan, bilamana dianggap
perlu oleh Direktur Utama atau oleh seorang atau lebih anggota
Direksi lainnya atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih
anggota Direksi, rapat dapat diadakan lebih dari 1 (satu) kali
dalam 1(satu) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris
diselenggarakan minimal setiap Triwulan.
The Frequency of The Board of Directors’ Meeting
In the Board of Directors’ Letter No. 023/KP-BD/Int/SK/DKI/
XII/2012 dated 14 Desember 2012 regarding The Board of
Directors’ charter, Directors meeting are to be held minimum
of 1 (one) time in 1 (one) month. If considered necessary, either
by the President Director, or by one or more members of The
Board of Directors, or by a written request, the meeting can
be conducted more than 1 (one) time in 1 (one) month. The
Joint Meeting of The Board of Directors and The Board of
Commissioners are to be held once in every three months.
Pada tahun 2016, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak
28 kali.
In 2016, the Board of Directors organized 28 meetings.
Nama
Name
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
General Meeting of Shareholders
Jabatan
Position
Total Rapat
Total Meeting
Kehadiran
Attendance
Persentase
Percentage
1.
Sindbad R. Hardjodipuro
Direktur Utama
President Director
28 meetings
28 meetings
100%
2.
Gopinathan Ekamurthy
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
28 meetings
26 meetings
93%
3.
Ferry Koswara
Direktur Oprasional
Operational Director
28 meetings
27 meetings
96%
4.
Primasura Pandu Dwipanata
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
28 meetings
28 meetings
100%
5.
Prashant Thapliyal
Direktur Kredit &
Internasional Banking
Credit & International
Banking Director
28 meetings
18 meetings
64%
Segala kebijakan dan keputusan strategis ditetapkan Direksi
melalui rapat Direksi. Segala pengambilan keputusan dalam
rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
3.
Every strategic policies and decisions is implemented by the
Board of Directors in the Board of Directors meeting. Every
decision making in the Board of Directors meeting is based on
collective consensus.
4.
5.
a. Menyetujui Laporan Tahunan Direksi termasuk Laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku
2014 yang termuat dalam Laporan Tahunan 2014;
b. Mengesahkan laporan keuangan untuk tahun buku yang
berakhir pada tgl 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh
KAP Gani Sigiro & Handayani (anggota Grant Thornton
International ltd.) yang secara keseluruhan tercantum
dalam laporan tahunan 2014; c. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan
pengawasan dan pengurusan yang dilakukan masingmasing selama tahun 2014. Menetapkan penggunaan laba bersih perseroan Rp
106.167.729.998 (seratus enam miliar seratus enam
puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu
sembilan puluh delapan rupiah) dengan penggunaan
sebagai berikut: a. Rp 2.000.000.000 (dua miliar rupiah) sebagai kewajiban
cadangan, sedangkan sisanya;
b. Rp 104.167.729.998 (seratus empat miliar seratus enam
puluh tujuh juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu
sembilan ratus sembilan puluh delapan rupiah) dibukukan
sebagai laba ditahan untuk penguatan modal;
c. Tidak adanya pembagian deviden tahun buku periode
2014, karena Bank akan menuju BUKU 2 dimana salah
satu upayanya adalah Penambahan Modal secara organik
melalui Laba Ditahan.
Menyetujui pengangkatan kembali Nyonya IYER
VIJAYALAKSHMI RAJARAM selaku Komisaris Utama, Tuan
PRAKASH RUPCHAND CHUGANI selaku Komisaris, Tuan
LELAND GERRITS ROMPAS selaku Komisaris Independen,
Tuan HANDADJAJA SULAIMAN selaku Komisaris
Independen, Tuan MONESH DILEEP AMARNANI selaku
Komisaris Independen (menunggu hasil fit and proper
test dari Otoritas Jasa Keuangan/OJK dan ketentuan lain),
Nyonya NINGSIH SUCIATI selaku Direktur Utama, Tuan
PAYLLORE LAKSHMAN RAMACHANDRAN IYER selaku
Wakil Direktur Utama, Tuan GOPINATHAN EKAMURTHY
selaku Direktur, Tuan FERRY KOSWARA selaku Direktur,
Tuan PRIMASURA PANDU DWIPANATA selaku Direktur,
masing-masing terhitung sejak ditutupnya Rapat ini. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk menetapkan gaji/honorarium dan
tunjangan lain kepada anggota Direksi dan Komisaris
Perseroan tahun 2015 setelah mendapatkan pertimbangan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan
2.
3.
4.
5.
a. Approved The Board of Directors Annual Report,
including the Supervisory Report of the Board of
Commissioners for the financial year 2014 contained in the
Annual Report 2014;
b. Certified the financial statements for the fiscal year
ended December 31st, 2014 audited by KAP Gani Sigiro &
Handayani (member of Grant Thornton International ltd.),
which as a whole was listed in the Annual Report 2014; c. Granted a full release and discharge (acquit et de
charge) of obligations to the members of the Company’s
Board of Commissioners and Board of Directors in respect
of their respected supervisory and management actions
during the year 2014.
Determined the Company’s net profit of Rp 106,167,729,998
(one hundred and six billion, one hundred and sixty-seven
million, seven hundred and twenty-nine thousand, nine
hundred and ninety eight Rupiah) to be used as follows:
a. Rp 2,000,000,000 (two billion Rupiah) as a liability reserve, while the rest;
b. Rp 104,167,729,998 (one hundred and four billion, one
hundred and sixty-seven million, seven hundred and twenty-nine thousand, nine hundred and ninety eight rupiah)
recorded as the retained earning for capital gains;
c. The absence of dividend payment period of the fiscal
year 2014, because the Bank was going towards BUKU
2 where in one of the efforts was an organic Additional
Capital through retained earning. Approved the reappointment of Ms. IYER VIJAYALAKSHMI
RAJARAM as Chief Commissioner, Mr. PRAKASH
RUPCHAND CHUGANI as Commissioner, Mr. LELAND
GERRITS ROMPAS as Independent Commissioner, Mr.
HANDADJAJA SULAIMAN as Independent Commissioner,
Mr. MONESH DILEEP AMARNANI as Independent
Commissioner (awaiting results of the fit and proper
test by the Financial Services Authority (OJK) and other
provisions), Ms. NINGSIH SUCIATI as President Director,
Mr. PAYLLORE LAKSHMAN RAMACHANDRAN IYER as
Vice President Director, Mr. GOPINATHAN EKAMURTHY
as Director, Mr. FERRY KOSWARA as Director, Mr.
PRIMASURA PANDU DWIPANATA as Director, each
effective after the closing of this Meeting.
Delegated authority to the Board of Commissioners to
determine the salary/honorarium and other benefits to
the members of the Board of Directors and Board of
Commissioners in 2015 after receiving judgements by the
Nomination and Remuneration Committee.
Delegating authority to the Company’s Board of
Commissioners to appoint the Public Accountant who
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Jumlah Orang
Person
Remunerasi per Orang
Remuneration per Person
94
Rapat Umum Pemegang Saham
Direksi / Board of Directors
Uraian
Description
95
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
96
RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2015 memutuskan:
Extraordinary GMS dated August 28th, 2015 decided as follows:
•
Menyetujui pengunduran diri NYONYA NINGSIH SUCIATI
selaku Direktur Utama Perseroan;
• Menyetujui pelepasan dan selanjutnya memberhentikan
dengan hormat Tuan P.L. RAMACHANDRAN IYER selaku
Wakil Direktur Utama Bank sehubungan penugasan
yang bersangkutan di Kantor Pusat Pemegang Saham
Pengendali di India;
• Menyetujui pengangkatan Tuan SINDBAD RIJADI
HARDJODIPURO selaku Direktur Utama Bank yang berlaku
efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan
tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and
proper test tidak disetujui oleh OJK;
• Menyetujui pengangkatan Tuan R.A SANKARAN
NARAYANAN selaku Komisaris Utama Bank yang berlaku
efektif setelah disetujuinya proses Fit and Proper Test
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana pengangkatan
tersebut menjadi batal demi hukum bila proses fit and
proper test tidak disetujui oleh OJK;
• Menyetujui
pengangkatan
Tuan
GOPINATHAN
EKAMURTHY selaku Wakil Direktur Utama Bank yang
berlaku efektif setelah disetujuinya proses Fit and
Proper Test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dimana
pengangkatan tersebut menjadi batal demi hukum bila
proses fit and proper test tidak disetujui oleh OJK;
• Menyetujui pengangkatan Tuan PRASHANT THAPLIYAL
selaku Direktur Bank yang berlaku efektif setelah
disetujuinya proses Fit and Proper Test oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dimana pengangkatan tersebut menjadi
batal demi hukum bila proses fit and proper test tidak
disetujui oleh OJK;
• Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Bank,
dengan hak substitusi, untuk menyatakan / menuangkan
keputusan mengenai perubahan susunan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam
akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris dan untuk
menyampaikan pemberitahuan keapda Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehubungan
dengan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi tersebut, serta melakukan segala tindakan yang
diperlukan dan disyaratkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris terhitung sejak ditutupnya Rapat menjadi sebagai
berikut:
•
Direksi
Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direksi
Direktur Utama Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
: Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro*)
: Mr. Gopinathan Ekamurthy *)
: Mr Ferry Koswara
: Mr. Primasura Pandu Dwipanata
: Mr. Prashant Thapliyal*)
•
•
•
•
•
•
Approved the resignation of Ms. NINGSIH SUCIATI as the
Company’s President Director;
Approved dismissal then honorary discharged Mr.
P. L. RAMACHANDRAN IYER as the Bank’s Vice
President Director in relations with his assignment at
the Headquarter of Controlling Shareholders in India;
Approved the appointment of Mr. SINDBAD RIJADI
HARDJODIPURO as the Bank’s President Director that
would be effective after passing the Fit and Proper Test
process by the Financial Service Authority (OJK) where
the appointment would be revoked under legal cause if the
Fit and Proper Test result was not approved by the OJK.
Approved the appointment of Mr. R.A SANKARAN
NARAYANAN as the Bank’s Chief Commissioner that
would be effective after passing the Fit and Proper Test
process by the Financial Service Authority (OJK) where
the appointment would be revoked under legal cause if the
Fit and Proper Test result was not approved by the OJK.
Approved the appointment of Mr. GOPINATHAN
EKAMURTHY as the Vice President Director Bank’s that
would be effective after passing the Fit and Proper Test
process by the Financial Service Authority (OJK) where
the appointment would be revoked under legal cause if the
Fit and Proper Test result was not approved by the OJK.
Approved the appointment of Mr. PRASHANT THAPLIYAL
as the Director Bank’s that would be effective after passing
the Fit and Proper Test process by the Financial Service
Authority (OJK) where the appointment would be revoked
under legal cause if the Fit and Proper Test result was not
approved by the OJK.
Approved to grant authority to the Bank’s Board of
Directors, with substitutive rights, to declare/state the
resolution on the composition transformation of the
Company’s Board of Commissioner and Board of Directors
in a separated deed made before the Notary, and to give
the notice to the Minister of Law and Human Rights in
relation to the composition transformation of the Board of
Commissioners and Directors, as well as to take any actions
that are necessary and required by the prevailing laws.
Thus, the composition of the Board of Directors and Board of
Commissioners as of the conclusion of the Meeting became as
follows:
: Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro*)
: Mr. Gopinathan Ekamurthy *)
: Mr Ferry Koswara
: Mr. Primasura Pandu Dwipanata
: Mr. Prashant Thapliyal*)
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
: Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan*)
: Mr Prakash Rupchand Chugani
: Mr Leland Gerrits Rompas
: Mr. Handadjaja Sulaiman
: Mr. Monesh Dileep Amarnani*)
Board of Commissioners:
Chief of Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
: Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara
Narayanan *)
: Mr Prakash Rupchand Chugan
: Mr. Leland Gerrits Rompas
: Mr. Handadjaja Sulaiman
: Mr. Monesh Dileep Amarnani *)
RUPS Luar Biasa tanggal 3 Desember 2015 memutuskan:
• Menyetujui, merubah dan menyatakan kembali Anggaran
Dasar Perseroan termasuk merubah Anggaran Dasar
dalam rangka menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan merubah pasal 3 Anggaran Dasar
Perseroan disesuaikan dengan Peraturan Nomor IX.J.1
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang
Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik, sebagaimana telah dijelaskan dalam
Rapat; • Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa
kepada Direksi Bank, dengan hak substitusi untuk
melakukan segala dan setiap tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan keputusan tersebut, dalam aktaakta yang dibuat dihadapan Notaris, untuk merubah dan/
atau menyusun kembali seluruh ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan sesuai keputusan tersebut (termasuk
menegaskan susunan pemegang saham dalam akta
tersebut bilamana diperlukan), sebagaimana yang
disyaratkan oleh serta sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, membuat atau suruh
membuat serta menandatangani akta-akta dan suratsurat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan, yang
selanjutnya untuk mengajukan permohonan persetujuan
dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas keputusan
Rapat ini dan/atau perubahan Anggaran Dasar Perseroan,
kepada instansi yang berwenang serta melakukan semua
dan setiap tindakan yang diperlukan, sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Extraordinary GMS dated December 3rd, 2015 decided as
follows:
• Approved, amended, and restated the Articles of
Association, including to amend the Articles of
Association in order to conform with the Financial
Services Authority Regulations, amended the Article
3 of the Articles of Association to be adjusted to the
Regulation No. IX.J.1 on the Principles of the Articles
of Association in Public Offering of Equity Securities
and Public Companies, as outlined in the Meeting;
Semua keputusan RUPST maupun RUPSLB yang dilaksanakan
pada tahun 2015 telah di realisasikan dengan baik sesuai hasil
RUPS tersebut.
All of the decisions of Annual GMS and Extraordinary GMS held
in 2015 had been well realized in accordance to the GMS.
RUPS Tahunan tanggal 10 Juni 2016 memutuskan:
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Bank
untuk tahun buku 2015, yang meliputi antara lain laporan
mengenai kegiatan Bank, laporan mengenai tugas
pengawasan dari Dewan Komisaris, Laporan Keuangan
Bank tahun buku 2015, serta memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et
decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Bank atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang
telah dilakukan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut
tercermin dalam Laporan Tahunan tersebut.
2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan besaran remunerasi dan
pembagian remunerasi tersebut diantara para anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang menjabat
selama tahun buku 2016, termasuk segala sesuatu yang
berhubungan dengan pembayaran remunerasi tersebut.
Annual GMS dated June 10th, 2016 decided as follows:
1. Approve the Bank’s Annual Report for the financial year
2015, which included, among others, reports on the Bank’s
activities, a report on the monitoring duties of the Board
of Commissioners, the Bank’s Financial Statements for the
fiscal year 2015, and granted a full release and discharge
of obligations (acquit et decharge) to members of the
Board of Directors and Board of Commissioners for their
management and supervision actions that had been done,
the actions were reflected in the Annual Report.
2. Granted power and authority to the Board of
Commissioners to determine the remuneration and the
remuneration division among the members of the Board of
Commissioners and Board of Directors who served during
the fiscal year 2016, including everything related to the
remuneration payment.
•
Agreed to grant the authority and power to the Board of
Directors, with substitutive rights to perform any and all
actions required in relation with the decision, in deeds
before a Notary, to ammend and/or to reconstruct all of the
provisions in the Company’s Articles of Association based
on the decision (including to confirm the composition of
shareholders in the deed, if necessary), as required by and
in accordance with the prevailing laws, to make or to ask
to make, as well as to sign the required deeds and letters
or documents, which further to request for approval and/
or to give a notice on the Meeting’s resolutions and/or
the amendment in the Company’s Articles of Association,
to the relevant authorities, and to take all and any
necessary actions, in accordance with the prevailing laws.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
would audit the Company’s Financial Statements the
fiscal year ended on December 31st, 2015 and decided the
amount of honorarium and other requirements.
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain.
97
Reaffirmed that the appointed Director for the Independent
Director in fulfilling the Regulation Number I-A of the
Registration of Shares and Equities in addition to the Shares
Issued by the Listed Company, was Mr. Ferry Koswara.
Pada tahun 2016, Bank telah melakukan 4 kali rapat ALCO yaitu:
• Tanggal 25 Februari 2016;
• Tanggal 20 Juni 2016;
• Tanggal 27 September 2016;
• Tanggal 28 Desember 2016.
Throughout 2016, The Bank had held 4 ALCO meetings:
• On February 25, 2016;
• On June 20, 2016;
• On September 27, 2016;
• On December 28, 2016.
Komite Kredit
Komite kredit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi
No. 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 tertanggal 17 Desember
2007 tentang Komite Kredit PT Bank of India Indonesia Tbk
dengan tugas dan tanggung jawab memutuskan persetujuan
pemberian kredit sesuai batas/limit yang telah ditentukan.
Komite Kredit terdiri dari Komite Cabang dan Komite Pusat yang
beranggotakan para pejabat yang terkait. Komite kredit baik di
tingkat pusat maupun cabang melakukan rapat sesuai dengan
kebutuhan proses persetujuan kredit.
Credit Committee
Credit Committee was established under Board of Directors
Decree Number 032/KPBD/INT/SK/XII/2007 dated December
17, 2007 concerning PT Bank of India Indonesia Tbk Credit
Committee with duty and responsibility to approve loans
disbursement accordign to regulated limit. The Credit Committee
consists of Branch Committee and Central Committee with
members from related executives. Both in central and branch
levels, the Credit Committee organizes meeting according to
necessity in loan approval process.
Komite Personalia
Komite ini dibentuk melalui SK Direksi No. 008/ KPBD/INT/
VII/05 tanggal 29 Juli 2005 tentang Komite Personalia PT Bank
of India Indonesia Tbk. Tugas dan tanggung jawab komite
adalah menetapkan sasaran dan strategi sumber daya manusia
sesuai dengan sasaran dan strategi PT Bank of India Indonesia
Tbk dan merumuskan, memantau dan menilai pelaksanaan
program-program sumber daya manusia secara menyeluruh
agar konsisten dengan prinsip, falsafah, kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
Human Resources Committee
The Committee was established under Board of Directors Decree
Number 008/KPBD/INT/VII/05 dated July 29, 2004 concerning
PT Bank of India Indonesia Tbk Human Resoures Committee.
Duty and responsibility of the Committee is to stipulate target
and strategy of PT Bank of India indonesia Tbk and formulate,
supervise and evaluate human capital program implementation
comprehensively to be consistent with prevailing principle,
philosophy, policy and procedure.
Pada tahun 2016, Bank telah melakukan 1 kali rapat yaitu
tanggal 18 Januari 2016, dengan beberapa agenda yaitu:
• Mutasi Karyawan;
• Seragam Karyawan;
• Memperbaharui Surat Keputusan yang ada dipersonalia;
• Membahas Upah Minimum Regional 2016 yang ditentukan
oleh pemerintah.
Throughout 2016, The Bank had held 1 meetings i.e January 18,
2016, with some agenda as follow :
• Mutations Employees;
• Employees Uniforms;
• Update decree in Human Resources;
• Discuss about Standart Salary Wage 2016 determined by
government.
Therrefore, the composition of the Company’s Board of Directors
and Board of Commissioners became as follows:
Board of Directors:
President Director
: Mr. Sindbad Rijadi Hardjodipuro
Vice President Director
: Mr. Gopinathan Ekamurthy
Independent Director
: Mr. Ferry Koswara
Director
: Mr. Primasura Pandu Dwipanata
Director
: Mr. Prashant Thapliyal
: Bpk. Sindbad Rijadi Hardjodipuro
: Bpk. Gopinathan Ekamurthy
: Bpk Ferry Koswara
: Bpk. Primasura Pandu Dwipanata
: Bpk. Prashant Thapliyal
: Bpk. Radhamangalam Anantharaman Sankara
Narayanan
: Bpk Prakash Rupchand
: Bpk Leland Gerrits Rompas
: Bpk. Handadjaja Sulaiman
4.
Board of Commissioners:
President Commissioner
: Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan
Commissioner
: Mr. Prakash Rupchand Chugani
Independent Commissioner : Mr. Leland Gerrits Rompas
Independent Commissioner : Mr. Handadjaja Sulaiman
Pada tahun 2016, Bank melaksanakan RUPSLB pada tanggal 27
Oktober 2016. Namun dalam rapat tersebut terdapat keputusan
yang belum direalisasikan karena belum adanya kesepakatan
antara pemegang saham.
In 2016, The Bank held an Extraordinary GMS on October 27,
2016. In the meeting, there were still decisions left unrealized
due to lack of agreement between shareholders.
Penilaian Terhadap Kinerja Komite
yang Mendukung Pelaksanaan Tugas Direksi
Dalam rangka melaksanakan prinsip Good Corporate
Governance, Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR),
dan Divisi Kepatuhan yang telah bekerja secara efektif untuk
membantu Direksi dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian terhadap kegiatan usaha Bank.
Assessment on the Committee’s Performance in Supporting the
Board of Directors Duties
In implementing the Good Corporate Governance principles,
the Board of Directors formed the Internal Audit Unit (SKAI), the
Risk Management Unit (SKMR), and the Compliance Division
that had been working effectively to assist the Board of Directors in monitoring and controlling the Bank’s business activities.
Di samping ketiga satuan kerja tersebut di atas, Direksi
juga dibantu oleh beberapa Komite Eksekutif, yakni Komite
Manajemen Dana (ALCO), Komite Kredit, serta Komite
Personalia. Adapun 3 Komite tersebut yaitu :
In addition to the three units, the Board of Directors were also
assisted by several Executive Committees, namely the Assets
Liabilities Committee (ALCO), the Credit Committee, and the
Human Capital Committee.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Fund Management Committee (ALCO)
Fund Managment Committee/ALCO was established with
following duties and responsibilities:
• Stipulate direction, policy, strategy, management of
balance sheet, liquidity, interest rate, earning and
growth management by upholding prudential banking
principle;
• Balance sheet and liquidity management altogether with
the embedded risks by risk identification, risk exposure
measurement, monitoring process as well as liquidity and
interest risk management strategy.
Sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Chugani
Komisaris Independen Komisaris Independen PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Komite Manajemen Dana ( ALCO)
Komite Manjemen Dana/ALCO dibentuk dengan tugas dan
tanggung jawab:
• Menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen
struktur neraca, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan
pertumbuhan dengan memegang teguh prinsip kehatihatian;
• Pengelolaan neraca dan likuiditas serta resiko di dalamnya
melalui proses identifikasi, pengukuran eksposur risiko,
monitoring serta penetapan strategi pengelolaan likuiditas
dan interest rate risk.
3.
Direksi:
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur Independen
Direktur Direktur
98
Granted authority to the Board of Directors to appoint a
registered Public Accounting Firm that would audit the
Bank’s financial statements for the financial year 2016, and
to determine the honorarium along with the appointment
terms and conditions.
Reaffirmed that the composition of the Bank’s Board
of Directors and Board of Commissioners who were
appointed by the Annual General Meeting of Shareholders
held in 2015, was for the tenure until the Third Annual
General Meeting of Shareholders since its appointment,
that was to the General Meeting of Shareholders in 2018.
Memberikan wewenang kepada Direksi Bank untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik terdaftar yang akan
mengaudit laporan keuangan Bank untuk tahun buku
2016, dan menetapkan honorarium berikut syarat-syarat
penunjukannya.
4. Menegaskan kembali susunan Direksi dan Dewan
Komisaris Bank yang diangkat pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan
Tahun 2015 adalah untuk masa jabatan sampai dengan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Ketiga sejak
pengangkatannya yaitu sampai dengan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang akan diselenggarakan
pada tahun 2018.
Menegaskan kembali Direktur yang ditunjuk sebagai Direktur
Independen guna memenuhi Peraturan Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat adalah Bapak Ferry
Koswara.
3.
99
Remunerasi Dewan Komisaris
Remunerasi Dewan Komisaris Bank telah memberikan
remunerasi dan fasilitas lainnya dalam bentuk natura selama
tahun 2016 sebesar Rp. 434 juta kepada Dewan Komisaris.
Board of Commissioners
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik
mengenai Bank maupun usaha Bank, dan memberikan
nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat
sebagaimana tersebut diatas dilakukan untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Bank.
The Board of Commissioners supervises the management
policies, the management process in general, both about the
Bank and the Bank’s business, and provide advices to the Board
of Directors. The supervision and the counseling as mentioned
above is done for the benefit of the Company and in accordance
with the purposes and objectives of the Bank.
Pada akhir 2016, Dewan Komisaris PT Bank of India
Indonesia Tbk terdiri dari empat orang anggota, termasuk
dua orang anggota Komisaris Independen yang bebas dari
pengaruh pemegang saham pengendali. Dengan komposisi ini
memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat
dan cepat, serta dapat bertindak independen.
At the end of 2016, the Board of Commissioners of PT Bank of
India Indonesia Tbk was consisted of four members, including
two Independent Commissioners who are free from the
influence of the controlling shareholders. With this composition,
it has enabled effective, fast and accurate decision making as
well as to act independently.
Jumlah itu memenuhi ketentuan Bank Indonesia bahwa
sedikitnya 50% dari anggota Dewan Komisaris merupakan
Komisaris Independen. Tugas Komisaris Independen adalah
memperjuangan kepentingan pemegang saham minoritas
PT Bank of India Indonesia Tbk, yang merupakan salah satu
prinsip utama dalam tata kelola perusahaan yang baik. Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan
masa jabatan sampai dengan RUPS ketiga setelah tahun
pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.
The composition has complied with Bank Indonesia regulation
governing that minimum 50% of the Board of Commissioners
members are Independent Commissioners. The duty of
Independent Commissioners is to promote the interests of
the minority shareholders in the PT Bank of India Indonesia
Tbk, which is one of the main principles of good corporate
governance. The Board of Commissioners is appointed and
dismissed by the GMS, with a tenure up to the third GMS after
appointment year, unless specified differently.
Susunan Dewan Komisaris PT Bank of India Indonesia Tbk per
31 Desember 2016 terdiri dari:
Composition of the Board of Commissioners of PT Bank of India
Indonesia Tbk per December 31st, 2016 consisted of:
Komisaris Utama : Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan
Komisaris
: Prakash Rupchand Chugani
Komisaris Independen : Leland Gerrits Rompas *)
Komisaris Independen
: Handadjaja Sulaiman
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
*Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen
telah mengajukan surat pengunduran diri pada tanggal 30
Mei 2016, dan telah di setujui dalam Rapat Komisaris tanggal
16 September 2016, saat ini menunggu hasil keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk
terdekat.
100
: Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan
: Mr. Prakash Rupchand Chugani
: Mr. Leland Gerrits Rompas *)
: Mr. Handadjaja Sulaiman
*Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner
had tendered his resignation letter on September, 16 2016 and
would be ratified in the next General Meeting of Shareholder of
PT Bank of India Indonesia Tbk.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Tugas dan wewenang dewan Komisaris diatur dalam Surat
Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30
November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT
Bank Of India Indonesia Tbk.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
The duties and responsibilities of the Board of Commissioners
was stipulated in the Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012
dated November 30th, 2012 on the Working Guidelines for the
Board of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk.
Piagam Dewan Komisaris
Pedoman kerja Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan
No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30 November 2012
tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT Bank Of India
Indonesia Tbk
Charter of The Board of Commissioners
The Board of Commissioners Working Guidelines was
stipulated in the Decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012
dated November 30th, 2012 on the Working Guidelines for the
Board of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk
Remuneration of the Bank’s Board of Commissioners
provided remunerations and other facilities in natura form
throughout 2016 that amounted to Rp. 434 million to the Board
of Commissioners.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Uraian
Description
Jumlah Orang
Person
Dalam Jutaan Rupiah / tahun
In million Rupiah / annum
1.
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam
bentuk non natura)
Remuneration (salary, bonus, regular allowance, incentives, and other
facilities in non natura form)
3
434
2.
Fasilitas Lain dalam bentuk Natura (perumahan, transportasi,askes dan
sebagainya:
Other facilities in natura form (housing, transportation, ASKES and others)
that:
a. Dapat dimiliki
a. Can be owned
b. Tidak dapat dimiliki
b. Can not be owned
-
-
-
-
-
-
TOTAL
3
434
Remunerasi per Orang
Remuneration per Person
Direksi
Board of Directors
1.
Di atas Rp 2 miliar
More than IDR 2 billion
-
2.
Rp 1 miliar - Rp 2 miliar
More than IDR 1 billion - IDR 2 Billion
-
3.
Rp 500 juta - Rp 1 miliar
More than IDR500 million until Rp1 billion
-
4.
Di bawah Rp 500 juta
Less than IDR500 million
3
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris diadakan minimal 1 (satu) kali dalam
4 (empat) bulan. Rapat gabungan Direksi dan Komisaris
diselenggarakan minimal setiap Triwulan. Dewan Komisaris
telah mengadakan rapat sebanyak 3 kali: Pada tahun 2016,
Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat
gabungan sebanyak 3 kali.
Nama
Name
Jabatan
Position
Occurence of The Board of Commissioners meetings
The Board of Commissioners meetings were held at least
1(one) time in 4 (four) months. The Joint Meetings of Board of
Commissioners & Board of Directors were held one in every
three months. The Board of Commissioners meetings were
held 3 times: Pada tahun 2016, The Joint Meetings of Board of
Commissioners & Board of Directors were held 3 times.
Total Rapat
Total Meeting
Kehadiran
Attendance
Persentase
Percentage
1.
R.A Sankara Narayanan
Komisaris Utama
President Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
2.
Prakash Rupchand Chugani
Komisaris Independen
Independent Commissioner
3 meetings
1 meetings
33%
3.
Leland Gerrits Rompas
Komisaris Independen Independent
Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
4.
Handadjaja Sulaiman
Komisaris Independen Independent
Commissioner
3 meetings
3 meetings
100%
5.
Sindbad R. Hardjodipuro
Direktur Utama
President Director
3 meetings
3 meetings
100%
6.
Gopinathan Ekamurthy
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
3 meetings
3 meetings
100%
7.
Ferry Koswara
Direktur Oprasional
Operational Director
3 meetings
3 meetings
100%
8.
Primasura Pandu
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
3 meetings
3 meetings
100%
9.
Prashant Thapliyal
Direktur Kredit & Internasional Banking
Credit & International Banking
3 meetings
1 meetings
33%
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Dewan Komisaris
101
Assessment On Performance of The Board of Directors and
The Board of Commissioners and The Implementation
Kebijakan Bank tentang penilaian terhadap kinerja anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris diatur dalam Surat
Keputusan No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 tanggal 30
November 2012 tentang Pedoman Kerja Dewan Komisaris PT
Bank Of India Indonesia Tbk.
The Bank’s regulation on assessment on performance of
The Board of Directors and The Board of Commissioners is
regulated in decree No.018/KP-BD/Int/SK/DKI/XI/2012 dated
November 30, 2012 regarding Working Guidance for The Board
of Commissioners of PT Bank Of India Indonesia Tbk.
Dalam RUPS para pemegang saham dapat mengevaluasi
kinerja Dewan Komisaris serta pelaksanaan kewajiban utama
mereka. Dewan Komisaris juga melakukan Self Assesment
terhadap keefektifan dari pengawasannya.
In GMS, the shareholders are able to evaluate the performance
of The Board of Commissioners and the implementation of their
main duties. The Board of Commisioner also conclude Self
Assesment on the effectiveness of the monitoring system.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Komitmen terhadap jadwal kerja Dewan Komisaris yang
telah diberikan kepadanya;
2. Pemahaman terhadap berbagai dinamika dan kondisi
muthakir perusahaan;
3. Tingkat objektivitas, profesionalisme dan independensi
dalam setiap pengambilan keputusan;
4. Kontribusi dalam membangun jaringan bagi kepentingan
perusahaan;
5. Level kompetensi, keahlian, serta pengalaman profesional
yang menunjang kemajuan perusahaan dalam jangka
panjang;
6. Sumbangan pemikiran dan gagasan pada setiap rapat,
baik rapat komite, dewan komisaris, gabungan, maupun
pada berbagai pertemuan penting lainnya;
7. Komitmen untuk melakukan pengawasan agar perusahaan
tetap berada pada jalur yang benar dalam menerapkan
semua prinsip Good Corporate Governance secara intensif
dan komprehensif.
The criterias are as follow:
1. Commitment towards the given work timetable;
Penilaian Terhadap Kinerja Komite yang Mendukung
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Assessment On The Performance of Commitees in Supporting
The Duties of The Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dilengkapi
dengan Komite Audit yang bertugas, antara lain, melakukan
evaluasi atas hasil temuan pemeriksaan Satuan Kerja Audit
Internal PT Bank of India Indonesia Tbk dalam rangka
pengendalian umum sebagaimana ditetapkan dalam standar
pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank yang ditetapkan oleh
instansi yang berwenang. Dewan Komisaris juga dibantu oleh
dua komite lainnya, yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi,
serta Komite Pemantau Risiko.
In performing the duties, The Board of Commissioners are
assisted by the Audit Committee whose duties are to evaluate
the materials discovered by The Internal Audit Unit of PT Bank
of India Indonesia Tbk. In performing the monitoring function
as regulated within the SOP of Internal Audit Function of The
Bank, The Board of Commissioners are assisted by another
two committees which are Nomination and Remuneration
Committee and Risk Monitoring Committee.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
The understanding about the very current situation of the
Company;
Level of objectivity, professionalism and independency in
decisions making;
Contribution in building network for the Company;
Level of competence, skills, and professional experiences
that would support the Company’s sustainable growth;
Level of contribution regarding ideas given within every
meeting, ranging from committee meeting, The Board of
Commissioners meeting, joint meeting, to other important
meetings;
Commitment in doing monitoring function in order to
safeguard The Company’s business to be on track in
implementing Good Corporate Governance intensively and
comprehensively.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tanggung
jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam memastikan
Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari satuan kerja Audit Internal bank, Auditor Ekstrnal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan / atau hasil pengawasan
otoritas lain. memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk mengevaluasi
manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern serta
menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris dalam
rangka mengantisipasi risiko.
Audit Committee is formed by The Board of Commissioners
to assist them in monitoring the performance of The Board of
Directors in following up the audit findings and recommendation
from the Internal Audit Unit, external auditor, the results of Bank
Indonesia monitoring and / or other authorities. Also to give
them opinions regarding risk management issues to further
evaluate Risk Management and internal monitoring system, and
to provide relevant informations for Board of Commissioner in
anticipating further risks.
Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah
membentuk Komite Audit melalui Surat Keputusan Direksi No.
009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/14 tertanggal 1 Desember 2014
tentang Komite Audit PT Bank of India Indonesia Tbk. Masa
jabatan komite audit ini tidak dicantumkan, namun apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan perubahan dalam
penetapannya akan di adakan peninjauan sebagaimana
mestinya.
In accordance with The Board of Commissioners decision,
The Board of Directors form the Audit Committee through the
Directors Decree No. 009/KP-BD/INT/SK/PRM/XII/14 dated
December 1, 2014 regarding The Audit Committee of PT Bank of
India Indonesia Tbk. The work period of The Audit Committe is
not mentioned, however, if there are further changes, a proper
assessment will be concluded.
Adapun uraian tentang komite audit adalah sebagai berikut:
The Audit Committee is further described as follow:
Struktur Komite Audit
Structure of Audit Committee
Leland Gerrits Rompas
Ketua Komite Audit
Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris.
Head of Audit Committee
His profile can be found in The Board of Commissioners Profile.
Haryono Adi Prasetyo
Anggota Komite Audit
Pria, Warga Negara Indonesia, di Semarang, 5 Januari 1966.
Lulusan Program D IV Spesialisasi Akuntansi dari STAN
Jakarta ini mengawali karir sejak tahun 1987 sebagai Anggota
Tim Pemeriksa pada Perwakilan BPKP Propinsi Jawa Tengah
di Semarang. Beliau mulai bergabung dengan Bank of India
Indonesia (d/h Bank Swadesi) pada tahun 2009 sebagai Anggota
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit hingga sekarang.
Member of Audit Committee
Male, Indonesia citizen, Born in Semarang, January 5th 1966.
Graduted from D IV Program, specializing in Accounting
from STAN Jakarta. Began his carrer since 1997 as member
of Assessment Team Representing BPKP Central Java in
Semarang. He then joined Bank of India Indonesia (ex. Bank
Swadesi) in 2009 as member of Risk Assessment Committee
and Audit Committee until now.
Monesh Dileep Amarnani
Anggota Komite Audit
Pria, Warga Negara Indonesia, Lahir pada tanggal 24 Juni 1983.
Meraih gelar Bachelor of Business Management dari Monash
University, Melbourne pada tahun 2003. Memulai karirnya
sebagai Independent Professional Trader hingga Februari
2006, kemudian beliau berkarir di PT. Monex Investindo Futures
sebagai Head of Dealing & Options Desk, Market Strategist
& Business Development, Kemudian beliau berkarir sebagai
Invesment Manager dan Risk Control & Management sebelum
bergabung dengan Bank of India Indonesia.
Member of Audit Committee
Male, Indonesian Citizen, Born at 24 Juni 1983.
Earned his Bachelor of Business Management from Monash
University, Melbourne in 2003. Began his career as Independent
Professional Trader untul February 2006. He then began his
career in PT. Monex Investindo Futures as Head of Dealing
& Options Desk, Market Strategist & Business Development,
then he became Invesment Manager and Risk Control &
Management before he joined Bank of India Indonesia.
*Bapak Mounesh Dileep Amarnani telah memberikan surat
pengunduran diri sebagai anggota Komite Audit pada tanggal
22 Agustus 2016
*Mr. Mounesh Dileep Amarnani had tendered his resignation
letter as member of The Audit Committee on August, 22 2016.
Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi
atas perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan
The Audit Committee monitors and evaluates the audit planning
and implementation, as well as monitor the follow-up results
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
102
Penilaian Terhadap Kinerja Anggota Direksi dan
Anggota Dewan Komisaris dan Pelaksanaannya
103
of the audit in assessing the adequacy of internal controls,
including the adequacy of the financial reporting process.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit paling
kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perusahaan kepada publik dan/atau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi,
dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
Perusahaan;
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
Perusahaan;
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang
diberikannya;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada
independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal;
6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak
lanjut oleh Direksi atas temuan Audit Internal;
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Bank, menelaah
dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait
dengan adanya potensi benturan kepentingan Perusahaan,
8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perusahaan.
In order to perform the tasks as the number 1 above, the Audit
Committee shall at least do the monitoring and evaluation of:
1. Reviewing the financial information that will be issued by
the Company to public and/or the authorities, among others,
financial statements, projections, and other statements
related to the Company’s financial information;
2. Reviewing the compliance towards the related laws and
regulations to the Company’s activities;
3. Providing independent opinion should there be
discrepancies between the management and the
accountant and its services;
4. Providing recommendations to the Board of Commissioners
on the Accountants appointment, based on the
independence, the scope of the assignment, and the fee;
5. Reviewing the audit implementation by internal auditors
and oversee the follow-up implementation by the Board of
Directors on the internal audit findings;
6. Reviewing the audit implementation by internal auditors
and oversee the follow-up implementation by the Board of
Directors on the internal audit findings;
7. Examining the complaints related to the Company’s
accounting process and financial reporting, reviewing and
providing advice to the Board of Commissioners in relation
to the Company’s potential conflict of interests,
8. Maintain confidentiality of the Company’s documents,
data, and information
Komite Audit wajib memberikan rekomendasi mengenai
penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
The Audit Committee shall make recommendations for the
appointment of a Public Accountant and Public Accountant
Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the
General Meeting of Shareholders.
Untuk terlaksananya tugas dan kewajiban tersebut di atas
dengan baik, Komite Audit berwenang untuk:
• Mengakses dokumen, data, dan informasi Perusahaan
tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kerjanya;
• Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit Internal,
manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung
jawab Komite Audit;
• Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit
yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya
(jika diperlukan);
• Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
For a proper implementation of the duties and obligations
mentioned above, the Audit Committee is authorized to:
• Access the Company’s documents, data, and information
about the needed things in running its tasks;
• Communicate directly with employees, including the
Board of Directors and the parties who perform functions
of internal audit, risk management, and the Accountant,
in relation with the tasks and responsibilities of the Audit
Committee;
• Involve independent parties outside of the Audit Committee
members, who are needed to assist in performing its duties
(if required);
• Perform other authorities that are granted by the Board of
Commissioners.
Masing-masing anggota Komite Audit mempunyai kompetensi
dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan, hukum
dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak independen
terhadap Direksi dan Auditor Eksternal, serta melaporkan
kegiatannya kepada Dewan Komisaris berupa rekomendasi
atas hasil evaluasi dan identifikasi hal- hal yang memerlukan
perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan dari Direksi,
laporan dari auditor internal maupun eksternal, serta ketaatan
Each member of the Audit Committee has the competence
and experience in accounting, finance, law, and banking. All
members of the Committee act independently towards the Board
of Directors and the external auditor, and report their activities
to the Board of Commissioners in the form of recommendations
as a result of the evaluation and identification on the things that
need special attention in the financial statements of the Board
of Directors, the reports from internal and external auditors, as
pada peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan
manajemen risiko.
well as the compliance to the laws and the implementation of
risk management.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit
adalah membantu Dewan Komisaris dalam memastikan
Direksi telah menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi
dari satuan kerja Audit Internal Bank, Audit Eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
In accordance with the prevailing regulations, the Audit
Committee’s function is to assist the Board of Commissioners
in ensuring the Board of Directors have done follow-up on audit
findings and recommendations from the Bank’s internal audit
unit, external auditors, the monitoring reports from the Bank of
Indonesia and/or the monitoring reports from other authorities.
Sesuai dengan fungsi tersebut, tugas utama dari Komite Audit
adalah meyakini bahwa:
• Struktur pengendalian internal PT Bank of India Indonesia
Tbk telah dapat dilaksanakan dengan baik;
• Pelaksanaan audit internal maupun eksternal telah
dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku,
dan;
• Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh
manajemen.
Based on the functions, the main task of the Committee is to be
convinced that:
• The internal control structure of PT Bank of India Indonesia
Tbk has been performed well;
• Both the implementation of internal and external audit
have been conducted in accordance with prevailing
auditing standards, and;
• The follow-up of the audit findings has been done by the
management.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit melakukan interaksi
yang intensif dengan Direksi, SKAI dan Auditor Eksternal.
In performing its duties, the Audit Committee run an intensive
interaction with the Board of Directors, SKAI, and the external
auditors.
During 2016, the Audit Committee has conducted 4 meetings, as
follows: January 14th, 2016, March 21th 2016, August 23th 2016.
The meeting agenda to discuss, as follows:
Selama tahun 2016, Komite Audit telah melaksanakan rapat
sebanyak 3 kali yaitu sebagai berikut : 14 Januari 2016, 21 Maret
2016, 23 Agustus 2016, dengan kehadiran sebagai berikut:
Nama
Name
Jabatan
Position
Total Rapat
Total Meeting
Kehadiran
Attendance
Persentase
Percentage
1.
Leland Gerrits Rompas
Ketua
Chairman
3 meetings
3 meetings
100
2.
Haryono Adi Prasetyo
Anggota
Member
3 meetings
3 meetings
100
3.
Monesh Dileep Amarnani
anggota
Member
3 meetings
0 meetings
0
Agenda rapat antara lain membahas :
• Tentang pencapaian rencana kerja;
• Tentang Audit Issue dengan Kantor Akuntan Publik Grant
Thornton;
• Membahas tentang pembahasan temuan Otoritas Jasa
Keuangan;
• Membahas tentang pembahasan temuan Satuan Kerja
Audit Internal;
• Peningkatan sumber daya manusia.
•
•
•
•
•
On the working plan achievement;
On the Audit Issues with the Grant Thornton Public
Accounting Firm;
About the findings by the OJK;
About the findings by the Internal Audit Unit;
Improvement of the human resources.
Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Komite Pemantau Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris
dengan tanggung jawab untuk memberikan masukan kepada
Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, untuk
mengevaluasi manajemen risiko, dan sistem pengawasan intern
serta menyediakan berbagai informasi bagi Dewan Komisaris
dalam rangka mengantisipasi risiko.
Risk Monitoring Committee is formed by the Board of
Commissioners with the responsibility to provide input to the
Board of Commissioners about risk management issues, to
evaluate the risk management, and the internal control systems,
as well as to provide various information for the Board of
Commissioners to anticipate risks.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
104
atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan
keuangan.
105
Based on the Board of Commissioners’ decision, the Board of
Directors has formed a Risk Monitoring Committee through the
Board of Directors’ Decree No. 010/KP-BD/INT/SK/PRM/XI/14
dated November 27th, 2014 of the Risk Monitoring Committee
of the PT Bank of India Indonesia Tbk. The work period of
the committe is not mentioned, however, if there are further
changes, a proper assessment will be concluded.
Adapun uraian tentang komite ini adalah sebagai berikut:
The committee is further described as follow:
Keanggotaan Komite Pemantau Resiko PT Bank of India
Indonesia terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yaitu masing
masing:
• Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai
Ketua Komite;
• Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di
bidang keuangan;
• Seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di
bidang manajeman risiko.
The membership of the Risk Monitoring Committee in PT Bank of
India Indonesia is consisted of three (3) members, respectively:
Struktur Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee
Leland Gerrits Rompas
Ketua Komite Pemantau Risiko
Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris.
Head of Risk Monitoring Committee
His profile can be found in The Board of Commissioners Profile.
Haryono Adi Prasetyo
Anggota Komite Pemantau Risiko
Profil beliau dapat dilihat pada Profil anggota Komite Audit.
Member of Risk Monitoring Committee
His profile can be found in The Audit Committee Profile.
Teddy Reinier Sondakh
Anggota Komite Pemantau Risiko
Pria, Warga Negara Indonesia, Kelahiran Probolinggo 4 April
1948. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum Universitas Katholik
Dharma Cendika Surabaya pada tahun 1998, kemudian
meraih gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Putra Bangsa
Surabaya, dan Magister Hukum dari Universitas Surabaya, lulus
tahun 2000. Doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Brawijaya
Malang ini pernah menjadi Anggota Komite Audit Bank of India
di Indonesia (d/h Bank Swadesi) Sejak tahun 2004 sampai tahun
2014. Kemudian menjadi Anggota Komite Pemantau Resiko
Bank of India di Indonesia sejak tahun 2014 sampai sekarang.
Member of Risk Monitoring Committee
Male, Indonesian Citizen, born in Probolinggo, April 4th 1948.
He earned his Law Degree from Universitas Katholik Dharma
Cendika Surabaya in 1998, then he earned His Psychology
Degree from Universitas Putra Bangsa Surabaya, and His
Master in Law from Universitas Surabaya, in 2000. Earned his
Doctorate in Law from Universitas Brawijaya Malang, had
worked as Member of The Audit Committee in Bank of India
Indonesia (ex. Bank Swadesi) since 2004 until 2014. He then
became member of Risk Assessment Committee Bank of India
Indonesia since 2014 until now.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tugas, wewenang dan
tanggung jawab komite adalah:
1. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris sebagai
bahan pertimbangan Dewan Komisaris dalam memberikan
persetujuan dan evaluasi terhadap kebijakan Manajemen
Risiko;
2. Monitoring terhadap pelaksanaan kebijakan Manejemen
Risiko melalui paparan-paparan program kerja yang
dilakukan Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan hasil
monitoring dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan
Kebijakan Manajemen Risiko;
3. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris
dalam mengevaluasi dan memutuskan permohonan
Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan dewan Komisaris.
•
•
•
An independent commissioner as well as the Chairman of
the Committee;
An independent party with expertise in finance;
An independent party with expertise in the risk
management field.
In accordance with the prevailing regulations, the duties,
authorities, and responsibilities of the committee are:
1. Provide input to the Board of Commissioners for the
Board of Commissioners’ consideration in approving and
evaluating the Risk Management policies;
2.
3.
Monitoring the implementation of the Risk Management
policies through the working program exposures done by
the Risk Management Unit, and the results of monitoring is
to be used as evaluation materials of the Risk Management
Policies implementation;
Provide inputs to the Board of Commissioners in evaluating
and deciding on the Board of Directors’s requests that are
related with the transactions which require the approval
from the Board of Commissioners.
During 2016, the Risk Monitoring Committee had perfomed its
During 2016, the Risk Monitoring Committee had perfomed its
duties and functions according to the prevailing regulations,
among others, had organized 3 meetings, i.e. January 28th,
2016, May 26nd, 2016, Agustus 30th, 2016.
Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan
tugas dan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain,
telah melakukan rapat sebanyak 3 Kali, yaitu 28 Januari 2016, 26
Mei 2016, 30 Agustus 2016.
Nama
Name
Jabatan
Position
Total Rapat
Total Meeting
Kehadiran
Attendance
Persentase
Percentage
1.
Leland Gerrits Rompas
Ketua
Chairman
3 meetings
3 meetings
100
2.
Haryono Adi Prasetyo
Anggota
Member
3 meetings
3 meetings
100
3.
Teddy R. Sondakh
Anggota
Member
3 meetings
3 meetings
100
Rapat antara lain membahas tentang Profil Risiko PT Bank of
India Indonesia Tbk serta beberapa topik terkini lainnya.
The meetings were among others discussing the Risk Profile of
PT Bank of India Indonesia Tbk and several other recent topics.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk oleh Dewan
Komisaris dengan tanggung jawab untuk memberikan
pertimbangan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dalam menjalankan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung
jawab terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi di PT
Bank of India Indonesia Tbk.
Remuneration and Nomination Committee is formed by
The Board of Commisioners with the duties in giving out
recommendations to them regarding function, duties,
authorities, and responsibilities in carrying out the remuneration
and nomination in PT Bank of India Indonesia Tbk.
Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah
membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi melalui Surat
Keputusan Direksi No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015
tertanggal 9 Juni 2015 tentang Komite Remunerasi dan
Nominasi PT Bank of India Indonesia Tbk. Masa jabatan komite
ini tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan diadakan
peninjauan sebagaimana mestinya.
In accrodance with the decisions made by The Board
of Commissioners, The Board of Directors formed the
Remuneration and Nomination Committee through the Directors
decree No. 052B/KP-PERS/INT/SK/ESC/VI/2015 dated Junei 9,
2015 regarding Remuneration and Nomination Committee of PT
Bank of India Indonesia Tbk. The work period of the committe is
not mentioned, however, if there are further changes, a proper
assessment will be concluded.
Struktur Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Structure
Handadjaja Sulaiman
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris.
Head of Remuneration and Nomination Committee
His profile can be found in The Board of Commissioners Profile.
Prakash R. Chugani
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Profil beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris.
Member of Remuneration and Nomination Committee
His profile can be found in The Board of Commissioners Profile.
Eka Surya Chandra
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Berkewarganegaraan Indonesia, 46 tahun, mengawali
perbankan di Bank of India Indonesia (d/h Bank Swadesi) pada
tahun 1993 sebagai Staf Pembukuan, tahun 1994 sebagai Staf
Admin Kredit, dan tahun 2006 sebagai Staf Personalia, kemudian
tahun 2015 menjabat sebagai Kadiv Personalia di Bank of India
Indonesia.
Member of Remuneration and Nomination Committee
Indonesian citizen, 46 years old, began his banking career
at Bank of India Indonesia (ex. Bank Swadesi) in 1993 as
Administration Staff, in 1994 as Credit Administration Staff and
2006 as Human Capital Staff, and was appointed as Human
Capital Division Head at Bank of India Indonesia in 2015.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
106
Sesuai hasil keputusan Dewan Komisaris, Direksi telah
membentuk Komite Pemantau Risiko melalui Surat Keputusan
Direksi No. 010/KP-BD/INT/SK/ PRM/XI/14 tertanggal 27
November 2014 tentang Komite Pemantau Risiko PT Bank of
India Indonesia Tbk. Masa jabatan komite ini tidak dicantumkan,
namun apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan
perubahan dalam penetapannya akan di adakan peninjauan
sebagaimana mestinya.
107
Duties, Authorities, and Responsibilities of the Remuneration
and Nomination Commitee are to assist and provide
recommendation to the Board of Commissioners in evaluating
the Remuneration and Nomination policies, regarding:
1. Remunerasi
• Kebijakan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS);
• Kebijakan Remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai
secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;
• Dalam memberikan rekomendasi yang terkait dengan
Remunerasi ini juga harus memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Remuneration
• The Remuneration Policies for the Board of Commissioners
and the Board of Directors to be presented to the General
Meeting of Shareholders (GMS);
• The Remuneration Policies for the Executives and
employees to be presented to the Board of Directors;
• In providing the remuneration related recommendations, it
should also consider some following factors:
1.
2.
3.
4.
Kinerja keuangan Bank dan kecukupan pemenuhan
cadangan;
Prestasi kerja individu;
Kewajiban dengan peer group dan;
Pertimbangan sasaran dan strategi jangka pendek
Bank.
2. Nominasi
• Menyusun kebijakan sistem dan prosedur pemilihan dan/
atau penggantian anggota Komisaris dan Direksi untu
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS);
• Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi, kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham;
• Memberikan rekomendasi mengenai pihak Independen
yang akan menjadi:
1.
2.
3.
4.
5.
Anggota Komite Audit yang memiliki keahlian di
bidang hukum/perbankan;
Anggota Komite Pemantau Resiko, seorang yang
memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang di
bidang Manajemen Risiko;
Dalam melaksanakan wewenang, Komite Remunerasi
dan Nominasi bekerja sama dengan Divisi/Unit Kerja/
Satuan Kerja yang mengenai Sumber Daya Manusia;
Mengevaluasi kebijakan atau keputusan yang
telah diambil oleh Direksi terkait dengan penerapan
Remunerasi dan Nominasi;
Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Bank.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3
(tiga) orang anggota, masing-masing:
• Seorang Komisaris Independen yang sekaligus sebagai
Ketua Komite;
• Seorang Komisaris;
• Seorang pejabat eksekutif dari Divisi yang membawahi
Sumber Daya Manusia.
108
1.
2.
3.
4.
The Bank’s financial performance and the reserve
allowance sufficiency;
ndividual’s working achievement;
Fairness with the peer group, and;
Consideration of Bank’s targets and short-term goals.
2. Nomination
• Developing policies on system and procedures for the
members selection and/or succession of the Board of
Commissioners and the Board of Directors to be presented
to the General Meeting of Shareholders (GMS);
• Providing recommendation on the Board of Commissioners
and/or Board of Directors member candidates, to the
Board of Commissioners to be presented to the General
Meeting of Shareholders;
• Providing recommendation on the Independent Party to be
appointed as:
1.
The Audit Committee member with expertise in legal/
banking;
2. The Risk Monitoring Committee member, a person
who has expertise in Finance and another one in Risk
Management;
3. In performing its authority, the Remuneration and
Nomination Committee cooperates with the Division/
Working Unit/Unit who is in charge in Human Capital
Aspect;
4. Evaluating the policy or resolution taken by the
Board of Directors regarding the Remuneration and
Nomination implementation;
5. Protecting the confidentiality of Bank’s documents,
data, and information.
Remuneration and Nomination Committee membership consists
of three (3) members, in respectively:
• An Independent Commissioner who is also the Chairman
of the Committee;
• A Commissioner;
• An executive officer from the Division that supervises the
Human Capital;
During 2016, the Remuneration and Nomination Committee has
organized 8 meetings, i.e. February 17th, 2016, March 2nd, 2016,
March 21st, 2016, June 6th, 2016, July 26th, 2016, August 23rd,
2016, October 24th, 2016, and December 13th, 2016.
Selama tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
mengadakan rapat sebanyak 8 kali, yaitu 17 Februari 2016, 2
Maret 2016, 21 Maret 2016, 6 Juni 2016, 26 Juli 2016, 23 Agustus
2016, 24 Oktober 2016, dan 13 Desember 2016.
Nama
Name
Jabatan
Position
Total Rapat
Total Meeting
Kehadiran
Attendance
Persentase
Percentage
1.
Handadjaja Sulaiman
Ketua
Chairman
8 meetings
8 meetings
100
2.
Prakash R. Chugani
Anggota
Member
8 meetings
0 meetings
0
3.
Eka Surya Chandra
Anggota
Member
8 meetings
8 meetings
100
Agenda atau Kegiatan yang dilakukan oleh Komite Remunerasi
dan Nominasi yaitu sebagai berikut:
The Agendas or Activities conducted by Remuneration and
Nomination Committee are as follow:
•
•
•
•
•
•
Membahas penyesuaian mengenai Remunerasi untuk
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi;
Membahas pencarian kandidat Komisaris Independen
yang baru setelah adanya pengunduran diri Bapak Leland
Gerrits Rompas;
Membahas Remunerasi untuk calon Komisaris Independen
yang baru;
Membahas penyesuaian gaji untuk karyawan tenaga
asing;
Membahas tentang penggantian anggota komite
Remunerasi dan Nominasi dari Bapak Eka Surya Chandra
menjadi Bapak Joko Yunianto.
•
•
•
•
Discussion regarding the adjustment on remuneration of
The Board of Commissioners and The Board of Directors;
Discussion regarding the search of new candidate for
Independent Commissioner following the resignation of
Mr Leland Gerrits Rompas;
Discussion on the remuneration amount for the new
Independent Commissioner;
Discussion on the adjustment of the salary of expartiate
employees;
Discussion on the change of the member of Remuneration
and Nomination Committee from Mr. Eka Surya Chandra to
Mr. Joko Yunianto.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Divisi Sekretaris Perusahaan dibentuk melalui SK Direksi No.
182.A/KP-BD/INT/XII/2001 tanggal 3 Desember 2001 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan PT Bank of India
Indonesia Tbk. Divisi ini mengemban misi untuk mendukung
terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan
berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi
yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
The Corporate Secretary Division was established under the
Board of Directors Decree No. 182.A/KP-BD/INT/XII/2001
dated December 3rd, 2001 on the PT Bank of India Indonesia
Tbk Corporate Secretary Establishment. The division carries a
mission to support the positive corporate image consistently
and continuously through the effective communication
management program to all stakeholders.
Melalui surat keputusan No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013
tentang penunjukan Corporate Secretary PT Bank of India
Indonesia Tbk telah mengangkat Bapak Ferry Koswara
(Direktur Operasional) untuk melaksanakan tugas sebagai
Corporate Secretary (Sekretaris Perusahaan) Profil beliau
dapat dilihat pada profil direksi. Masa jabatan komite audit ini
tidak dicantumkan, namun apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan perubahan dalam penetapannya akan di adakan
peninjauan sebagaimana mestinya.
Under the Decree No.025/KP-BD/Int/SK/DKI/X/2013 regarding
the Corporate Secretary appointment. PT Bank of India
Indonesia Tbk has appointed Mr. Ferry Koswara (Operational
Director) to carry the duties of Corporate Secretary. His profile
can be found in the Director’s Profile. The work period of
the committe is not mentioned, however, if there are further
changes, a proper assessment will be concluded.
Secara umum, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan kondisi umum PT Bank of India Indonesia
Tbk dan kinerjanya kepada seluruh pihak yang berkepentingan
di pasar keuangan maupun kepada masyarakat luas. Semua
pengumuman yang material harus dilaksanakan secara adil
dan diungkapkan secara serentak kepada semua pihak sesuai
dengan peraturan dan Anggaran Dasar perusahaan. Tugas
In general, the Company Secretary is responsible for
communicating the general condition of PT Bank of India
Indonesia Tbk and its performance to all interested parties in
the financial markets as well as to the general public. Every
announcements that is material have to be conducted fairly
and to be disclosed simultaneously to all parties in accordance
with the prevailing regulations and the Company’s Articles of
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
dan Nominasi adalah membantu dan memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap
kebijakan Remunerasi dan Nominasi, mengenai:
109
Sekretaris Perusahaan lainnya adalah mengingatkan Direksi
tentang tanggung jawab dan akuntabilitas mereka dalam
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Association. Another Corporate Secretary’s duty includes
reminding the Board of Directors of its responsibility and
accountability in implementing Good Corporate Governance.
Berkaitan dengan penanganan pengaduan nasabah yang
menjadi salah satu tugas dari Sekretaris Perusahaan, sepanjang
tahun 2016 PT Bank of India Indonesia Tbk menerima keluhan
dari nasabah sejumlah 60 pengaduan yang diterima melalui
kantor cabang, kantor cabang pembantu dan unit kerja lainnya.
Dari total pengaduan tersebut, seluruhnya terkait dengan
mekanisme pembayaran khususnya penggunaan kartu ATM
danseluruh pengaduan tersebut telah diselesaikan dengan baik
Related with the customer complaints handling as part of the
Corporate Secretary’s duties, throughout 2016, PT Bank of India
Indonesia Tbk had received customer’s complaint in a total
of 60 complaints that were received through branch offices,
sub-branch offices, and other working units. From the total
complaints, all complaints are associated with the payment
mechanism, especially the ATM cards use, and all of the
complaints had been well resolved.
Nama
Name
Jabatan
Position
1.
Ardi Hermawan
Kepala SKAI
• Account Officer Bank Swadesi
• Pimpinan Cabang Bank of India Indonesia
• Penanggungjawab sementara Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia
• Kepala Internal Audit Bank of India Indonesia
2.
Nery
Staf Audit
• Staf KAP Teguh Heru Irianto 1 tahun
• Senior Auditor Bank of India Indonesia 12 tahun
3.
Jody Fajar
Staf Audit
• Staff PT. Intermas Tata Trading 4 tahun
• Staff Keuangan N.P & Company 5 tahun
• Credit Officer PT. Bank Danamon 3 tahun
• Staff Appraisal PT. Bank of India Indonesia 5 tahun
• Staff SKAI PT.Bank Of India Indonesia 6 bulan
4.
Abdurrahman
Staf Audit
• Internal Audit PT. Busan Auto Finance 4 tahun
• Compliance Support PT. MNC SKY Vision, Tbk 8 bulan
• Spv Operasional Restaurant Malayang 2 tahun
• Staff SKAI PT. Bank of India Indonesia 1 bulan
5.
Purwo Widodo
Staf Audit
• Staf EDP PT. Bank Dipo International 3 tahun
• Staf IT PT Bank Sahabat Sampoerna 4 tahun
• Staf Internal Audit IT Bank of India Indonesia 1 tahun
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Pengalaman
Experiance
Ardi Hermawan
Kepala Unit Audit Internal / Head of Internal Audit Unit
Appointed under decree no. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15 dated
June 18, 2015. Had the exprience as an accontant, AO, and
Branch Manager of BOII. He had no qualification or certification
as an Internal Audit Unit. In 2016, beliau went through several
trainings regarding audit evaluation.
Struktur Audit Internal
Audit Internal Structure
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab yaitu membuat perencanaan dan pelaksanaan
audit antara lain:
1. Membuat rencana kerja tahunan;
2. Melaksanakan rencana kerja yang sudah disetujui Direktur
Utama, Ketua Komite Audit dan Dewan Komisaris;
3.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
4.
5.
Direktur Utama
President Director
6.
7.
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
8.
Direktur Kredit & Int Banking
Credit & Int Banking Director
Direktur Operasional
Operational Director
Menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur Utama
atau Direksi, Dewan Komisaris serta Komite Audit dengan
tembusan kepada Direktur Kepatuhan;
Memberikan saran perbaikan informasi yang objektif
tentang kegiatan yang direview kepada semua tingkatan
manajemen;
Melakukan evaluasi dan analias terhadap kebenaran dan
kewajaran informasi;
Memonitor kepatuhan Cabang, Capem dan Satuan Kerja
atau Unit Kerja bank terhadap kebijakan, rencana, hukum
dan peraturan berlaku;
Melaksanakan komunikasi langsung dengan Komisaris
dan Komite Audit yang dilaksanakan melalui pertemuan
minimal 3 bulan, melakukan presentasi hasil pemeriksaan
Cabang, Capem dan Unit Kerja;
Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil
audit yang akan disampaikan kepada OJK setiap semester.
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Pelaksanaan Tugas Unit Internal Audit di Tahun 2016
110
Head of SKAI
Internal Audit Task Force
Members of SKAI
Internal Audit Task Force
Menyusun dan merencanakan audit, melaksanakan fungsi
audit untuk memastikan bahwa operasional bank telah berjalan
efektif, efisien serta sesuai dengan ketentuan internal dan
eksternal yang berlaku agar tujuan perusahaan tercapai
melalui kecukupan dan efektivitas pengendalian internal serta
kualitas kinerja.
Duties and Responsibilities
The responsibilities of developing the audit planning and
implementation, among others:
1. Building the annual working plan;
2. Implementing the working plan approved by the Board of
Directors, the Chairman of the Audit Committee and the
Board of Commissioners;
3. Presenting the audit report to the President Director or the
Board of Directors, the Board of Commissioners, and the
Audit Committee with a copy to the Compliance Director.
4. Providing reccomendations to improve the objective
information on the reviewed activities to all levels of the
management;
5. Evaluating and analysing the truth and fairness of the
information;
6. Monitor the compliance of the Branches, Sub-Branches,
and Working Units or bank business units towards the
prevailing policies, plans, laws and regulations;
7. Implement direct communication with the Board of
Commissioners and the Audit Committee that is conducted
through meetings at least 3 months, present the
investigation results of the Branches, Sub-Branches, and
Working Units;
8. Prepare reports on the implementation and the key points
of the audit results that will be submitted to the OJK every
mid year.
The Implementation of The Duties of Internal Audit Unit di
Tahun 2016
Develop and plan the audit, perform the audit function to ensure
that the Bank’s operations have been running effectively,
efficiently and in accordance with the prevailing internal
and external regulations, in order to achieve the Company’s
objectives through the adequacy and effectiveness of the
internal controls and the performance quality.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Ditunjuk berdasarkan SK no. 053/KP-PERS/SK/ESC/VI/15
tanggal 18 Juni 2015. Memiliki pengalaman sebagai tenaga
pembukuan, AO, hingga Pimpinan Capem BOII. Beliau belum
memiliki kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit
internal. Pada tahun 2016 beliau mengikuti beberapa pelatihan
tentang evaluasi pelaksanaan audit.
111
Conducting the related Special Audit:
• In January 2016, completed the special examination report
related to the case in Sub-Branch MD Place, and followed
up the legal process to the police;
• In January 2016, examination on the complaints related to
on the money laundering indications;
• In July 2016, examination on the payment of Migrasi
Alphabits and additional modules of RTGS Gen II;
• In September 2016 - November 2016, special examination
on the non-performing;
• In November 2016, inspection related to an indication of
Executive Officer gratification;
• In November 2016, examination related to the complaints
of debtor;
• In December 2016, examination on the intermediary loan
account related to a fraud payment fraud in 2012.
Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan di Bank of India
Indonesia adalah menggunakan sistem pendekatan daily basis
(Pengecekan Harian) yaitu memeriksa seluruh transaksi harian
melalui media voucher / tiket transaksi dan memastikan bahwa
transaksi yang dilakukan oleh bisnis atau supporting units telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku termasuk juga menjaga
proses aktivitas harus berlandaskan prinsip ke hati-hatian
Adapun fungsi dan tugas dari internal control Bank adalah :
Internal Control System
Internal Control System implemented in the Bank of India
Indonesia uses a daily basis approach system, examines
the entire daily transactions through the voucher/ticket
transactions medium, and ensures that the transactions made
by businesses or supporting units are in compliance with the
prevailing regulations, as well as keeps the activities process
be based on the circumspection principles, as for the functions
and duties of the Bank’s Internal Control are:
Pengawasan, berupa pembuatan laporan penyimpangan
secara periodik, kepada atasan langsung atau manajemen.
Proteksi terhadap asset Bank berupa dual custody, restricted
area, proofing, cash count, cross checking, dan lain lain;
Monitoring, in the form of developing regular reports of
irregularities, to the direct supervisor or the management.
Protection against the Bank’s assets in the form of dual custody,
restricted area, proofing, cash count, cross checking, etc;
Kepatuhan terhadap seluruh ketentuan mengenai exposure
limit yang berlaku, melalui pemeriksaan secara periodik.
Pemeriksaan dan rekonsiliasi, untuk memeriksa kebenaran
pelaksanaan transaksi dan kegiatan yang dilakukan, baik yang
terkait dengan arus dana ataupun tidak;
Compliance towards all of the prevailing regulations on the
exposure limits, through regular examinations. The examinations
and reconciliations, to check the validity of the transactions and
activities, both related and not related to the cash flows;
Kewenangan limit persetujuan (approval and authorization),
untuk memastikan transaksi dengan nilai tertentu telah diperiksa
dan direview kelayakannya oleh pejabat yang berwenang.
Sedangkan tujuan dari pengendalian interen Bank adalah
memastikan bahwa operasional transaksi telah berjalan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Pengawasan dan pemeriksaan
yang dilakukan harus efektif dan akurat sehingga suatu
kesalahan dapat terdeteksi secara dini.
Authority of approval (approval and authorization) limit, to
ensure that the transactions with certain values have been
examined and reviewed on its feasibility, by the authorized
officers. While, the purpose of the Bank’s Internal Control is
to ensure that the operational transactions have been run in
accordance with the prevailing procedures. The performed
monitoring and examination must be effective and accurate, so
that an error can be detected early.
Manajemen Risiko
Risk Management
Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis perbankan
juga diikuti oleh semakin kompleksnya risiko-risiko yang
dihadapi, baik risiko internal maupun risiko eksternal Bank
dalam menjalankan usahanya. Selain itu, Bank juga perlu
menyelenggarakan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang sehat
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The Bank realized that the development of the banking business
was also followed by the increasing complexity of risks faced,
both internal and external risks of the Bank In conducting its
business. In addition, the Bank also needs to organize the
practice of Good Corporate Governance (GCG) which is in
accordance with applicable regulations.
Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank telah
menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan
memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam aktivitas
bisnisnya telah teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan
dilaporkan secara tepat waktu.
In an effort to respond to these conditions, the Bank has
implemented a risk management policy which aims to ensure
that the risks that arise in their business activities have been
identified, measured, managed and reported in a timely manner.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun pelaksanaan
Good Corporate Governance, Bank senantiasa berpedoman
pada ketentuan-ketentuan yang ada seperti Peraturan Bank
Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum maupun ketentuan terkait
implementasi good corporate governance.
In the implementation of risk management and the
implementation of Good Corporate Governance, the Bank
always be guided by the existing regulations such as Bank
Indonesia Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter
regarding to Risk Management for Commercial Banks and
related regulations to the implementation of Good Corporate
Governance.
The Bank has managed 8 (eight) types of risk according to
Bank Indonesia which are credit risk, liquidity risk, market risk,
operational risk, compliance risk, legal risk, reputation risk
and strategic risk. Application of risk management in the Bank
includes management new products and activities.
Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko sesuai ketentuan
Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar,
risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko
reputasi dan risiko strategik. Penerapan manajemen risiko pada
Bank juga mencakup pengelolaan risiko produk dan aktivitas
baru.
Penerapan manajemen risiko pada Bank merupakan suatu
proses yang meliputi kegiatan identifikasi, pengukuran,
pengendalian dan pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal
sebagai berikut:
Application of risk management in the Bank is a process
that includes the identification, measurement, control and
monitoring of risks, which include the following:
•
•
•
•
•
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen
risiko;
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
•
•
•
Active supervision of the Board of Commissioners and
Directors;
Adequacy of policies, procedures and limits;
Adequacy of risk identification, measurement, monitoring,
control of risk and risk management information system;
A comprehensive internal control system.
Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut, Bank telah
membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang
independen terhadap Satuan Kerja Operasional maupun Satuan
Kerja Audit Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko
secara keseluruhan dapat dilakukan secara terpadu, terarah,
terkoordinir dan berkesinambungan. Dalam upaya mengelola
risikorisiko yang ada Bank telah memiliki Komite Manajemen
Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat Bank yang terkait yang
bertugas mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan serta
melakukan pemantauan risiko secara reguler.
To assist the implementation of these tasks, the Bank has
established a Risk Management Unit (SKMR) that are
independent of the Operational Unit and the Internal Audit Unit
(“Internal Audit”) in the hope of an overall risk management can
be integrated, focused, coordinated and sustainable. In an effort
to manage the existing risks, the Bank has a Risk Management
Committee consisting officials of the Bank related charge of
identifying, measuring, controlling and monitoring risk on a
regular basis.
Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk melakukan telaah
risiko terhadap seluruh jenis risiko yang melekat (risiko inheren)
maupun terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada
risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan penyusunan
laporan-laporan terkait manajemen risiko seperti laporan profil
risiko serta laporan pelaksanaan Good Corporate Governance.
SKMR main function is to conduct research on all types of risks
inherent risk and the quality of risk management on such risks.
SKMR also undertake the preparation of related reports such
as risk management and risk profile reports the implementation
of Good Corporate Governance report. In addition SKMR also
reviews the planned launch of new products or activities in
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
112
Melakukan Audit Khusus terkait:
• Pada bulan Januari 2016 menyelesaikan laporan
pemeriksaan khusus terkait Kasus yang terjadi di Capem
MD Place serta menindaklanjuti proses hukum ke
kepolisian;
• Pada bulan Januari 2016 pemeriksaan terkait pengaduan
atas Indikasi tindak pidana pencucian uang;
• Pada bulan Juli 2016 pemeriksaan atas pembayaran
Migrasi Alphabits dan modul Tambahan RTGS Gen II;
• Pada bulan September 2016 – November 2016 pemeriksaan
khusus debitur bermasalah;
• Pada bulan November 2016 pemeriksaan terkait Indikasi
Gratifikasi;
• Pada bulan November 2016 pemeriksaan terkait
pengaduan debitur;
• Pada bulan Desember 2016 pemeriksaan account
perantara pinjaman terkait pembayaran Fraud tahun 2012.
113
the Bank and make an assessment (‘rating’) against the debtor
credit proposals.
sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan
menerapkan four-eyes principle secara konsisten.
entire credit portfolio by implementing the four-eyes principle
consistenly
Selanjutnya untuk memantau efektivitas dari pelaksanaan tugas
Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko,
Bank juga telah membentuk Komite Pemantau Risiko yang
bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Komisaris.
Furthermore, to monitor the effectiveness of the implementation
of the Risk Management Committee and the Risk Management
Unit, the Bank has also established a Risk Oversight Committee
who responsible directly to the Board of Commissioners.
Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap
perkembangan risiko portofolio kredit melalui laporan Profil
Risiko Kredit yang disusun secara bulanan yang merupakan
penilaian komposit dari penilaian terhadap Risiko Inheren dan
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko, di mana hal ini secara
khusus diatur oleh Bank Indonesia.
The Bank continues to monitor the development of credit
portfolio risk through credit risk profile reports that a composite
assessment of the assessment of Inherent Risk and Risk Control
System, which is specifically regulated by Bank Indonesia
Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain parameter
penilaian yang dilakukan adalah pada konsentrasi pemberian
kredit berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas kredit
bermasalah, konsentrasi pembelian surat berharga, kecukupan
cadangan dan agunan.
In the assessment of credit risk profile is using the concentration
of credit based on certain economic sectors, credit quality
problems, the concentration of purchasing securities, the
adequacy of reserves and collateral.
2. Risiko Likuiditas
Pengelolaan likuiditas selain meliputi pemeliharaan likuiditas
pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh
tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset and Liability
Committee (ALCO) yang mengawasi posisi dan kondisi laporan
posisi keuangan Bank sehubungan dengan kondisi pasar melalui
rapat-rapat bulanannya dalam menentukan strategik optimal
untuk mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas merupakan
suatu ketidakmampuan untuk mengakomodasikan jatuh tempo
liabilitas dan penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset
keuangan dan untuk memenuhi kewajiban pada tingkat harga
pasar yang layak.
2. Liquidity Risk
Managing the ability of the Bank to meet maturing obligations,
liquidity management is also performed through its Asset
and Liability Committee (ALCO) which monitors the Bank’s
statement of financial position in line with market condition
through monthly meetings and decides the optimum strategy
to manage liquidity risk. Liquidity risk represents the inability
to accommodate maturing liabilities and withdrawals as
well as financial asset growth and inability to comply with its
obligations at fair market price.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui
analisis konsentrasi aset dan liabilitas dan transaksi rekening
administratif, serta kemampuan akses pada sumber-sumber
pendanaan. Bank juga memantau risiko likuiditas dengan
memantau gap jatuh tempo likuiditas Bank termasuk rasio-rasio
likuiditas.
The Bank measures and monitors liquidity risk through assets
and liabilities concentration analysis and administrative
account transaction, also ability to access financial sources.
The Bank also monitors the liquidity risk through monitoring the
Bank’s liquidity maturity gap included liquidity ratio.
3. Risiko Pasar
Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak
pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar
valuta asing dapat di kategori sebagai Risiko Pasar. Risiko pasar
dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh. Seluruh aktivitas
perdagangan sehubungan dengan pertukaran mata uang asing,
derivatif, dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji dengan
basis mark to market sesuai limit yang telah ditetapkan.
3. Market Risk
The potential loss due to market fluctuations, such as changes
in interest and exchange rates is categorize as Market Risk.
Market risk is managed within established limits. The entire
trading activity related to foreign exchange transactions,
derivative and money market are monitored on a daily basis and
revalued using mark to market methods within established limit..
4. Risiko Operasional
Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal yang terkait
dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia
dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan
terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang
disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau
personil, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun
karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali
Bank. Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing
unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada
kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada
kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin.
4. Operational Risk
Operational risk management also includes matters related to
the development of products, systems, human resources and
the principle of “know your customer” as a precaution against
possible aspect of things that are not desirable Operational risk
is the chance of loss due to failure of processes, systems or
personnel weaknesses, omissions, crime, the combination of
Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam pemrosesan
transaksi yang dilakukan antara lain dengan cara menerapkan
Bank has increased its control function in the processing
Profil Risiko
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Risk Profile
114
Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis besar
memetakan aktivitas yang memiliki risiko maupun potensi risiko
yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis Bank.
Banks also create risk profiles which can broadly map the
activity that has risks as well as potential risks that disrupt the
Bank business continuity.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risiko-risiko
yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk)
dan sistem pengendalian risiko
Assessment of risk type is a combination of the inherent risks
in any functional risk activity (inherent risk) and risk control
systems.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan)
risiko, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan
risiko reputasi yang terdapat pada aktivitas fungsional bank
yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The assessment made by the Bank risk profile against 8 (eight)
types of risk, which are credit risk, market risk, liquidity risk,
operational risk, legal risk, strategic risk, compliance risks and
reputation risk found in the functional activity of banks that have
the potential losses for the bank.
1. Risiko Kredit
Risiko kredit timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty
dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan
risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank dirumuskan
sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi.
Dalam menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada prinsip
kehati-hatian sebagaimana digariskan oleh Bank Indonesia
maupun kebijakan yang dirumuskan manajemen bank. Selain
itu, pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara lain melalui
diversifikasi risiko kredit dan portofolio (segmen usaha/
sektor industri/ debitur), pemantauan terhadap kualitas aset
produktif dan peningkatan aktivitas remedial serta kecukupan
pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.
1. Credit Risk
Credit risk represents the inability of counterparties to meet
their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank’s
credit policies are prepared in line with the Bank’s function
as an intermediary institution. In providing credits, the Bank
implements prudential banking as required by Bank Indonesia
and bank management. Also credit risk is managed, among
others by the diversification of portfolio and credit risk (business
segment/industry sector/debtor), monitoring of the quality of
earning assets and increase in remedial activity and adequacy
of allowance for losses.
Pengelolaan kredit yang efektif dapat meminimalkan kerugian
dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan
untuk risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan untuk
melakukan ekspansi kredit dan mengelola kualitas setiap kredit
sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah
kredit tersebut menjadi Non Performing Loan (NPL).
Effective loan management can minimize the risk of losses and
optimize the use of capital allocated for credit risks.The Bank’s
loan management is geared towards supporting loan expansion
and managing the quality of each loan from the time it is granted
until it is paid in full by the borrower, to prevent these from
becoming Non Performing Loans (NPL).
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait
dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur
prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan
pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan
prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan
dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Bank.
The Bank already has written policies and guidelines on its
lending activities in order to manage, among others, credit
analysis procedures, credit approval procedures, credit
recording and monitoring procedures, and credit restructuring.
Policies and procedures are reviewed periodically to suit the
size and complexity of the Bank’s business.
Bank juga telah menerapkan standar dan prosedur untuk
mendukung terciptanya suatu proses pemberian kredit yang
mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil. Bank mengukur
dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual,
The Bank was implemented procedures and measures to
support the process of granting credit by considering risk and
return. The Bank also measures and monitors risk for every
debtor either individually, or the economic sector as well as the
the above factors as well as factors that are not always under
the control of the Bank. Operational risk management, each
business unit is responsible for the risks that occur in day-today operational activities with reference to the policies and
procedures, controls and monitoring routine.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Selain itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana peluncuran
produk atau aktivitas baru di Bank serta melakukan penilaian
(‘rating’) terhadap proposal kredit debitur.
115
of transactions conducted, among others, by implementing
procedures that ensure timely completion of the transaction,
make adjustments to the accounting methods applicable
standards, document and maintain records in an orderly, secure
access to asset, data and assets in custody through the use
of passwords and apply the principle of know your customer
to minimize the operational risks incurred. By increasing the
intensity of training and socialization that aims to increase the
understanding and awareness of each individual in carrying out
their duties and responsibilities is to minimization of operational
risk in terms of human resources.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh
kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum,
ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya
kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum
di Bank dikelola dengan memastikan seluruh aktivitas dan
hubungan kegiatan usaha Bank dengan semua pihak telah
sesuai dan didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat
melindungi kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus
menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang
hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai bank sebagai
upaya menurunkan risiko.
5. Legal Risk
Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system
or by the legal challenge, the absence of clear legal support
or a weakness in the contract, claims or collaterals. Legal risk
in Bank is managed by ensuring all activities and business of
the bank with all parties are appropriate and based on rules
and requirements that can protect the interests of the Bank
from a legal perspective. The Bank continuously improves the
competence of its employees in the field of law and enhances
socialization bank values as an effort to reduce risk.
Antisipasi terhadap risiko hukum, Bank memiliki Divisi Legal
dan Remedial yang bertugas memantau atau mengurangi
risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian
dokumentasi hukum yang tertib dan memadai, melakukan
prosedur analisis aspek hukum terhadap produk dan aktivitas
baru, meyakinkan bahwa transaksi-transaksi telah memenuhi
ketentuan aspek hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan
konsultasi dengan penasihat hukum.
Anticipating to legal risks, the Bank has Legal and Remedial
Division tasked with monitoring or reducing legal risks
that may arise through the orderly administration of legal
documentation and adequate, perform analytical procedures
on the legal aspects of new products and activities, assuring
6. Risiko Strategis
Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan
dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau
kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan dari
kondisi eksternal dapat dikategorikan sebagai Risiko Strategis.
Risiko strategis dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk
penetapan strategi pada awal tahun berikutnya, dengan
melibatkan berbagai pihak internal Bank sehingga diharapkan
pencapaian strategi bank dapat lebih terfokus dan dipahami
oleh setiap key-person.
6. Strategic Risk
The risk caused by the decision making and/or implementation
on strategy that is not appropriate to the bank, or bank failures
in responding to the changes of external conditions can
categorized as Strategic Risk. Strategic risk is managed by
Bank in the end of each year to decide strategies for the next
year, with the involvement of internal parties thus achievement
of Bank’s strategies can be more focused and understood by all
key-person.
Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang telah ditetapkan
Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Bank
pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang
dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
7. Risiko Reputasi
Risiko reputasi Bank dikelola dengan memperhatikan keluhan
nasabah serta dengan cepat merespon setiap berita yang dapat
menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Risiko reputasi timbul
dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan
usaha bank atau persepsi negatif mengenai Bank.
that transactions have been complied with aspects law and if
necessary, consult with legal counsel.
Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah, pembentukan
unit pengaduan nasabah merupakan upaya yang dilakukan Bank
untuk mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya antara
lain dengan sesegera mungkin menyelesaikan pengaduan
nasabah yang masuk, serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia agar setiap proses terkait transaksi perbankan dapat
dilaksanakan secara benar dan tepat waktu.
Providing the best service to the customers, customer
complaints unit formation were attempts by the Bank to control
reputational risk, the Bank seeks to among others, as soon as
possible to resolve customer complains that arise, as well as
improving the quality of human resources for every process
related to banking transactions can be done correctly and on
time.
Work Plan and Strategic Plan established the Bank
communicated to the Bank’s officers and employees at every
level of the organization, and monitor the progress of the budget
and performance in accordance with a predetermined.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang disebabkan Bank tidak
mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku, antara lain pemenuhan rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan Tata Kelola
Perusahaan (GCG) dan lain-lain, termasuk juga pemenuhan
target-target laporan yang harus disampaikan baik ke Bank
Indonesia maupun ke institusi pasar modal terkait status
Bank sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
8. Compliance Risk
Compliance risk is the risk that arises because the Bank
does not comply with legislation implementation and other
applicable provisions, such as, the fulfillment of Capital
Adequacy Ratio (CAR), Legal Lending Limit (LLL), Net Open
Position (PDN), implementation of Good Corporate Governance
(GCG) and others, including the fulfillment of targets that must
be submitted both reports to Bank Indonesia and the capital
market institutions regarding the status of the Bank as a public
company and listed on the Indonesia Stock Exchange.
7. Reputational Risk
Bank reputational risk is managed in compliance with customer
complaints as well as quick respond to any news that may
cause negative impacts on the Bank. Reputational risk arises
from negative publicity related to the business of banks or
negative perceptions on the Bank.
Tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan tersebut membawa
risiko bagi Bank antara lain pengenaan sanksi denda dan
juga sanksi lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam
pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu sepenuhnya
oleh Divisi Kepatuhan dalam hal memantau terlaksananya
pemenuhan atas peraturan-peraturan yang ada, baik internal
maupun eksternal.
Non-fulfillment of these requirements carries risks for the
Bank, which will lead to the imposition of sanctions of fines
and other sanctions against the management of the Bank. In
practice, the Director of Compliance is fully supported by the
Compliance Division in terms of monitoring the implementation
of compliance with existing regulations, both internal and
external.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
116
prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian
transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap
standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara
tertib, mengamankan akses terhadap aset, data dan aset dalam
kustodian melalui penggunaan password dan menerapkan
prinsip mengenal nasabah untuk meminimalisasi risiko
operasional yang timbul. Penambahan intensitas pelatihan dan
sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dan awareness setiap individu dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya merupakan suatu langkah untuk
minimalisasi risiko operasional dari segi sumber daya manusia.
117
2.
Assesment on Bank’s Risk Profile
Berdasarkan hasil prudensial meeting dengan OJK menyatakan
bahwa profil Risiko Bank dinilai 3 “ MODERATE “ adapun hasil
penilaian tersebut sebagai berikut:
Based on the prudential meeting result with the OJK, it was
stated that the Bank’s risk profile was rated at 3 “MODERATE”,
the results of the assessment were as follow:
Penilaian Posisi 31 Desember 2016
Period 31 Desember 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Profil Risiko
Risk Profile
118
Peringkat Risiko
Inheren
Risk Profile Rating
Inherent Risk
Peringkat Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko
Composite Rating of Risk
Management Quality
Penilaian Posisi 30 September 2016
Period 30 September 2016
Peringkat Tingkat
Risiko
Risk Level Rank
Peringkat Risiko
Inheren
Risk Profile Rating
Inherent Risk
Peringkat Kualitas
Penerapan Manajemen
Risiko
Composite Rating of Risk
Management Quality
Peringkat Tingkat
Risiko
Risk Level Rank
1.
Risiko Kredit
Credit Risk Analysis
4
4
4
4
4
4
2.
Risiko Pasar
Market Risk Analysis
2
2
2
2
2
2
3.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Analysis
2
3
2
2
2
2
4.
Risiko Oprasional
Operational Risk Analysis
3
3
3
3
2
3
5.
Risiko Hukum
Legal Risk Analysis
3
2
3
3
2
3
6.
Risiko Stratejik
Strategic Risk Analysis
3
3
3
3
3
3
7.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Analysis
4
4
4
4
4
4
8.
Risiko Reputasi
Reputation Risk Analysis
3
2
3
2
2
2
Peringkat Komposit
Composite Rank
3
3
-
3
3
-
Peringkat Profil Risiko
Risk Level Rank
-
-
3
-
-
3
Analisa Risiko Kredit
Peringkat Risiko : 4
Risiko Inheren : 4 MODERATE TO HIGH
Hal-hal yang melandasi penilaian, sehingga risiko inheren atas
risiko kredit dinilai “Moderate to High”, antara lain:
Credit Risk Analysis
Credit Rating : 4
Inherent Risk : 4 MODERATE TO HIGH
The following underlines the risk assessment of credit risk
inherent to be Moderate to High:
Kredit bermasalah (NPL) pada 31 Desember 2016 mengalami
penurunan apabila dibandingkan dengan posisi 30 September
2016. Di mana NPL gross pada posisi 31 Desember 2016 adalah
15.83% dan pada 30 September 2016 adalah 16.36%. Turunnya
rasio NPL dikarenakan hapus buku kredit macet kurang lebih
senilai Rp. 80 milyar yang terjadi pada periode penilaian.
Total nilai kredit bermasalah pada 31 Desember 2016 masih
cukup tinggi yaitu Rp. 396 miliar; sedangkan pada periode 30
September 2016 adalah Rp. 452 miliar.
1. Nilai pencadangan kerugian penurunan nilai kredit (CKPN)
Bank pada posisi 31 Desember 2016 menjadi sebesar Rp.
329 miliar; lebih rendah dari pada posisi 30 September
2016 yang sebesar Rp. 366 miliar. Demikian pula dengan
NPL netto Bank yang berada pada posisi 4.70% pada 31
Desember 2016 sedikit lebih rendah jika dibandingkan
dengan posisi 30 September 2016 yang berada pada posisi
sebesar 4.77%.
Non-Performing Loans (NPL) on December 31st, 2016 was
decreased when compared to the September 30th, 2016.
Where the gross NPL of December 31st, 2016 was 15.83% and
on September 30th, 2016 was 16.36%. The lower NPL ratio was
driven by the Non-Performing Loan write-off approximately
Rp. 80 billion that occurred in the assessment period. The nonperforming loans amount at December 31st, 2016 was still quite
high at Rp 396 Billion; while in the period of September 30th,
2016 was Rp. 452 Billion.
1. The Bank’s credit allowance for impairment losses (CKPN)
on December 31st, 2016 position to Rp. 329 billion; lower
than on September 30th, 2016 which was amounted to Rp.
366 billion. Similarly, the Bank’s NPL net position of 4.70%
on December 31st, 2016 was slightly lower when compared
to the position of 4.77% on September 30th, 2016.
Persentase debitur inti pada bulan Desember 2016 naik
menjadi sebesar 48.91% dari posisi sebelumnya di bulan
September 2016 yang sebesar 42.37%. Nominal debitur
inti pada bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp. 1.141
miliar (setelah dikurangi dengan jaminan deposito) dengan
total kredit adalah Rp. 2.500 miliar, sedangkan di bulan
September 2016 nominal debitur inti adalah sebesar Rp.
1.170 miliar (setelah dikurangi dengan jaminan deposito)
dengan total kredit adalah Rp. 2.762 miliar. Mayoritas kredit
masih merupakan kredit Korporasi sebesar 78.67% dari
total kredit dan kondisi ini meningkat jika dibandingkan
dengan posisi September 2016 yang sebesar 74.83%,
kondisi ini tidak dapat dihindari karena dilakukannya
proses hapus buku serta belum maksimalnya penyaluran
kredit pada sektor UMKM sehingga risiko konsentrasi
kredit, khususnya pada kredit korporasi masih cukup
tinggi. Untuk kedepannya yaitu sesuai dengan Rencana
Bisnis Bank (RBB), Bank telah menetapkan akan lebih
fokus mengembangkan kredit UMKM, sehingga eksposur
untuk terjadinya risiko konsentrasi kredit dapat dikurangi.
2.
Core depositor percentage in December 2016 rose to
48.91% from the previous position of 42.37% in September
2016. The core debtor nominal in December 2016 was Rp.
1.141 billion (net after time deposit guarantee) which total
loans amounted Rp. 2.500 billion, while in September 2016
the core debtor nominal was Rp.1.170 billion (net after time
deposit guarantee) with total loans amounted Rp. 2.762
billion. The majority of the loans were still a corporation
loan amounted to 78.67% of total loans and the condition
was improved compared to the position of September 2016
amounted to 74.83%, this condition could not be avoided
because there was a write-offs process implementation
and the lending to SME sectors that had not reached its
maximum level, therefore there was a credit concentration
risk, especially in the corporate loans that was quite high.
For the future, in accordance with the Bank’s Business
Plan (RBB), the Bank has determined to be more focus on
developing SME loans, so that the exposure to the credit
concentration risk can be reduced.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 4 MARGINAL
Quality of Risk Management : 4 MARGINAL
Kualitas penerapan manajemen risiko kredit dinilai pada Level 4
(“Marginal”). Penilaian ini tercermin kualitas penerapan
manajemen
risiko kredit yang dijalankan Bank, antara lain :
Quality of credit risk management implementation arrived at
Level 4 (“Marginal”). The assessment was reflected from the
credit risk management implemented by the Bank, among
others:
1.
1.
2.
3.
4.
Dengan telah disusunnya kebijakan tertulis terkait target
market, negative list, dan risk appetite bank terkait
dengan penyaluran kredit, diharapkan proses kredit,
mulai dari pengajuan kredit, akan lebih tepat sasaran
dan mendapatkan debitur yang berkualitas dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian, namun begitu
kebijakan perkreditan dinilai masih belum secara rinci
mengatur tentang pemberian kredit. Sekalipun sudah
tidak lagi diijinkan penggunaan Personal Guarantee untuk
semua proposal kredit baru guna menghindari risiko kredit
seperti yang pernah terjadi di masa lalu, namun demikian
masih terjadi Risk Tolerance yang dinilai cukup tinggi.
Proses pengambilalihan dan pengelolaan AYDA juga
dinilai masih tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Proses manajemen risiko kredit dinilai perlu mendapatkan
peningkatan yang lebih baik terutama menyangkut kualitas
SDM pemroses kredit serta mengefektifkan call report
oleh petugas Account Officer agar kondisi terkini nasabah
dapat terdeteksi lebih dini serta penyesuaian segera atas
metode rapat komisi kredit yang sampai saat ini masih
dilakukan secara sirkuler.
Sistem pengendalian internal dinilai harus lebih efektif
dalam mendukung pelaksanaan manajemen risiko kredit,
baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun pelaporan
kepada Dewan Komisaris dan Direksi, sehingga dapat
meningkatkan efektivitas peran dari Dewan Komisaris
dalam pelaksanaan manajemen risiko kredit. Struktur
organisasi perkreditan bank juga dinilai masih belum
mencerminkan segregation of duty yang memadai.
Bank telah melaksanakan hapus buku atas kredit macet
2.
3.
4.
By the formulation of written policies related to the target
market, the negative list, and the Bank’s risk appetite
associated with lending, it is expected that credit process,
starting from the loan proposal, will be better targeted and
get qualified debtors by always concerning prudential
banking principle, however the credit policies are still
considered not yet detail in granting the loan. Although
it is no longer permitted in using Personal Guarantee for
all new credit proposals in order to avoid credit risk, as
happened in the past, however, the Risk Tolerance is still
considered quite high. The process of takeover and AYDA
management are also assessed as not in accordance with
the prevailing regulations.
The credit risk management process is considered
necessary to get a better improvement, especially
regarding the quality of HR in processing the credit and
streamline call report by the Account Officer so that the
customer current condition can be detected earlier and
adjusted immediately based on the method of credit
commission meeting that is organized circularly.
Internal control system is assessed to be more effective
in supporting the credit risk management implementation,
both in terms of methodology, frequency, and reporting
to the Board of Commissioners and Board of Directors,
so that it can increase the Board of Commissioners
role effectiveness in the implementation of credit risk
management. The Bank lending organizational structure
is also assessed as far below the adequate segregation
of duty.
The Bank has undertaken the non-performing loans write-
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Penilaian Profil Risiko Bank
119
Analisa Risiko Pasar
Peringkat Risiko : 2
Risiko Inheren : 2 LOW TO MODERATE
Market Risk Analysis
Risk Rating : 2
Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Pasar yang dihadapi Bank of India
Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai rendah yaitu dinilai pada
level 2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian
ini, antara lain adalah :
Inherent Risk of Market Risk encountered by The Bank of
India Indonesia at Quarter IV 2016 was classified as Low, at
level 2 (“Low to Moderate”). The following underlines the risk
assessment:
1.
1.
2.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
3.
120
Eksposur risiko pasar yang dihadapi Bank relatif rendah
untuk portfolio surat berharga pada banking book;
Portfolio surat berharga Bank terdiri dari instrument
keuangan pemerintah (SBI,SDBI dan SUN) yang relatif
tidak berisiko tinggi/ risk free;
Aktivitas bisnis bank terkait dengan trading dan posisi
di pasar juga dinilai masih sedikit dan konservatif (Plain
Vanilla), dimana Bank berupaya untuk tidak memegang
posisi pada akhir hari (square position).
2.
3.
Market risk exposure encountered by the Bank was
relatively low for securities portfolio in the banking book;
The Bank’s securities portfolio consisted of the government
financial instruments (SBI, SDBI and SUN) that were
relatively risk free;
The related Bank’s business activities related to trading
and market positioning were also assessed as low and
conservative (Plain Vanilla), which the Bank seek not to
hold the position at the end of the day (square position).
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY
Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY
Kualitas penerapan manajemen risiko pasar dinilai pada Level 2
(“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko pasar yang dijalankan Bank, antara lain :
1. Secara umum, sumber daya manusia unit kerja terkait (unit
kerja yang berhubungan langsung dengan risiko pasar/
treasury) telah dipimpin oleh seorang Kepala Divisi Tresuri
yang cukup berkompeten sehingga kinerja tresuri dirasa
cukup memadai sesuai dengan tingkat kompleksitas dan
ukuran bisnis bank;
2. Sistem pengendalian internal dinilai masih perlu
ditingkatkan untuk mendukung pelaksanaan manajemen
risiko pasar. Kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar
dinilai perlu diperbaiki sejalan dengan penerapan
manajemen risiko, serta direview secara terus menerus
dari waktu ke waktu.
Quality of market risk management rated at Level 2
(“Satisfactory”). This assessment was reflected from the market
risk management implemented by the Bank, among others:
1. In general, the related human capital working units
(working units that are directly related to market risk/
treasury) was led by a Treasury Division Head who was
competent enough, so that the treasury performance
was deemed as adequate in accordance with the level of
complexity and size of the Bank’s business;
2. Internal control system was considered necessary to
be improved to support the market risk management
implementation. The market risk policies, procedures, and
limits were considered necessary to be improved along
with the risk management implementation, as well as
continually to be reviewed from time to time.
Analisa Risiko Likuiditas
Peringkat Risiko : 2
Risiko Inheren : 2 LOW TO MODERATE
Liquidity Risk Analysis
Risk Rating : 2
Inherent Risk : 2 LOW TO MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Likuiditas yang dihadapi Bank of India
Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai rendah yaitu pada level
2 (“Low to Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini,
antara lain adalah :
1. Bank menempatkan idle fund pada instrumen SBI dalam
jumlah yang cukup untuk mengantisipasi kebutuhan
likuiditas harian;
2. Sumber pendanaan berupa pendanaan volatile tidak
signifikan. Dana Pihak Ketiga (DPK) sampai dengan
periode penilaian (31 Desember 2016) masih didominasi
oleh Deposito (persentase sebesar 85,96% dari total DPK
yang berhasil dihimpun Bank; di mana total DPK pada 31
Desember 2016 adalah Rp. 3.023 miliar;
3. Walaupun komposisi dana didominasi oleh penempatan
dana jangka pendek, namun nasabah cenderung
Inherent Risks of Liquidity Risks faced by the Bank of India
Indonesia at Quarter IV 2016 was considered low, at level 2
(“Low to Moderate”). The following underlines the assessment:
1.
2.
3.
Bank placed idle funds in the SBI instrument in an
adequate amount to anticipate the daily liquidity needs;
Source of fund in the form of volatile financing was not
significant. Third Party Funds (DPK) as of the assessment
period (December 31st, 2016) was dominated by deposits
(percentage of the deposits amounted to 85.96% from total
deposits collected by the Bank; where total deposits on
December 31st, 2016 was Rp. 3.023 billion;
Despite the fund composition was dominated by shortterm funds placement, the customers tended to continue
to extend the placement period (evergreen/rolled over
untuk terus memperpanjang periode penempatannya
(evergreen/ senantisa di roll over). Sehingga dengan
demikian, konsentrasi pada sumber pendanaan yang
tidak stabil (volatile) tidak signifikan. Selain daripada itu,
berdasarkan “Analisa Core Deposit” yang dilakukan dari
bulan Januari sampai dengan Desember 2016, diketahui
bahwa rata-rata lebih dari 95% nilai deposito Rupiah dan
rata-rata lebih dari 96% nilai Depsito USD nasabah yang
telah jatuh tempo, dilakukan penempatan kembali dananya
oleh nasabah selama periode penilaian.
continuously). Thereby, the concentration of unstable
(volatile) funding sources was not significant. Other than
that, based on the “Analysis of Core Deposit” which was
carried out from January to December 2016, it was found
that on average more than 95% of the IDR deposit value and
average more than 96% of the USD deposit value that had
reached its maturity date, there were fund replacement by
the customer during the assessment period.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR
Risk Management Quality
Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas dinilai pada
Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko likuiditas yang dijalankan Bank, antara lain :
1. Bank masih belum melaksanakan secara komprehensif
pengelolaan risiko likuiditas Bank dengan belum
dimilikinya pedoman internal pengelolaan risiko likuiditas.
Hal ini tercermin dari antara lain :
• Bank belum memiliki pedoman internal stress testing risiko
likuiditas;
• Bank belum memiliki pedoman internal contigency funding
plan;
• Bank belum menetapkan indikator buffer alat likuid yang
dipelihara oleh Bank sebagai alat monitoring kondisi
likuiditas;
2. Terkait point 1 di atas, Bank sudah memulai untuk
mempersiapkan instrumen-instrumen yang dibutuhkan
untuk pengelolaan risiko likuiditas, misalnya dimulainya
penyusunan pedoman internal stress testing risiko
likuiditas.
Quality of liquidity risk management was assessed at Level
3 (“Fair”). This assessment is reflected in the liquidity risk
management implemented, among others:
1. Bank was considered as had not implemented the Bank’s
liquidity risk management comprehensively by not owning
the internal guidelines for liquidity risk management. This
was reflected, among others:
• Bank had not had internal guidelines for liquidity risk
stress testing;
• Bank had not had internal guidelines for contingency
funding plan;
• Bank had not set buffer indicators for the liquid assets
maintained by the Bank as a means of;
2. Related to point 1 above, the Bank had started to
prepare the necessary instruments for the liquidity risk
management, for example, the start of creating internal
guidelines for liquidity risk stress testing.
Analisa Risiko Operasional
Peringkat Risiko : 3
Risiko Inheren : 3 MODERATE
Operational Risk Analysis
Risk Rating : 3
Inherent Risk
: 3 MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Operasional yang dihadapi Bank of
India Indonesia pada Triwulan IV 2016 tergolong relatif rendah
yaitu pada level 3 (“Moderate”), namun masih terdapat halhal yang perlu mendapat perhatian. Hal-hal yang melandasi
penilaian ini, antara lain adalah :
1. Bisnis yang dijalankan Bank memiliki karakteristik yang
dinilai belum terlalu kompleks. Produk dan jasa yang
ditawarkan relatif belum banyak , jumlah unit bisnis
termasuk kantor cabang relatif sedikit, struktur organisasi
tidak kompleks, dan penggunaan jasa alih (outsourcing)
yang relatif tidak banyak/ minimal;
2. Selain itu, dinilai juga perlu dilakukan peningkatan
jumlah kuantitas dan kualitas SDM. Karena masih
terjadinya beberapa kesalahan akibat human error yang
mengakibatkan denda dari regulator dan kerugian, maka
perlu peningkatan dari kualitas SDM dari semua unit kerja.
Tanpa mengembangkan kualitas dan kuantitas, maka besar
peluang untuk terjadinya human error (risiko operasional
yang mengganggu operasional Bank);
3. Tidak ada kegagalan aktivitas operasional yang bersifat
fatal, tidak terjadi shutdown core-banking system, tidak
terdapat penerobosan dari pihak eksternal kedalam
sistem bank, juga tidak terdapat ancaman pihak eksternal
terhadap kelangsungan operasional bank. Bank juga telah
melakukan uji coba disaster recovery plan terhadap sistem
Inherent Risks of Operational Risk encountered by Bank of India
Indonesia at Quarter IV 2016 remained relatively low, at level
3 (“Moderate”), but there were some necessary areas to be
considered. The following underlines the assessment:
1. Businesses operated by the Bank had considerably less
complex characteristics. Products and services offered
were relatively few, number of business units including
branch offices was also relatively low, organizational
structure was not complex, and minimum outsourcing
service utilization;
2.
3.
: 3 FAIR
In addition, improving the quantity and quality of human
resources was also considered need to be done. This
was due several issues due to human error that causing
penalty from the regulator and loss for the Bank, therefore,
it is necessary to increase the quality of human resources
from all working units. Without developing the quality
and quantity, the greater the chance for human error
(operational risks that disrupt operations of the Bank);
There was no major operational activities failure, no corebanking system shutdown, no external party breach into
the bank system, there were also no external threats
against the Bank’s continuous operation. The Bank also
had been testing a disaster recovery plan to the Core
Banking System during the assessment period with
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
off to clean up the non-earning assets from the bank
assets.
untuk membersihkan aktiva non produktif bermasalah dari
aset bank
121
122
4.
adequate results;
There were quite a lot of manual mechanisms in preparing
the report, and there was no on-line integration into the
core banking system from the two applications, namely
RTGS Gen 2 and SKN Gen 2, resulted an exposure of
human error risk in the reporting process and transactions
from both applications.
6.
Prosedur terkait bidang Legal harus dilaksanakan dengan
sebaikbaiknya dengan mempertimbangkan resiko-resiko
yang ada, antara lain terkait jaminan-jaminan kredit.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR
Risk Management Quality: 3 FAIR
Kualitas penerapan manajemen risiko hukum dinilai pada
Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko hukum yang dijalankan Bank, antara lain :
Kualitas penerapan manajemen risiko operasional dinilai
pada Level 3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko operasional yang dijalankan Bank, antara
lain :
1. Fraud internal sebagaimana pernah terjadi di Bank pada
waktu lalu, mengindikasikan bahwa Bank perlu untuk
segera melakukan peningkatan petunjuk pelaksanaan
operasi serta pengawasan yang ketat dari manajemen
untuk menekan terjadinya peningkatan risiko operasional,
terutama probabilitas untuk terjadinya fraud, selain itu
Bank sudah melengkapi pengamanan kantor dengan
memasang alarm di setiap khasanah di seluruh kantor
Bank;
2. Hal yang perlu menjadi perhatian manajemen adalah
mereview seluruh SOP yang ada, mengkinikan dan
menambahkan jika belum dimiliki serta menyiapkan SDM
yang berkualitas dan berintegritas serta penerapan SOP
secara lebih optimal yang diikuti dengan peningkatan pada
Pengawasan Internal Operasional Bank. Standarisasi
jumlah SDM ideal untuk setiap jaringan kantor, dan
perapan segregation of duties dan dual control;
3. Bank juga perlu mempersiapkan kader-kader pengganti
karyawan yang pada waktu mendatang akan segera
memasuki usia pensiun.
The operational risk management quality was rated at Level
3 (“Fair”). This assessment is reflected in the operational risk
management implemented by the Bank, among others:
1.
Analisa Risiko Hukum
Peringkat Risiko : 3
Risiko Inheren : 3 MODERATE
Legal Risk Analysis
Risk Rating : 3
Inherent Risk : 3 Moderate
Risiko Inheren dari Risiko Hukum yang dihadapi Bank of India
Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai relatif rendah yaitu pada
level 3 (“ Moderate”).
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :
1. Pada periode penilaian, masih terdapat panggilan dari
Polda Bali terkait kasus Debitur PT. Ratu Kharisma. Bank
dipanggil untuk didengar keterangan sebagai saksi
terkait gugatan Debitur kepada Balai Lelang. Bank telah
memperoleh SP3 dari Polda Bali saat itu;
2. Bank juga digugat oleh CV Sumber Mas terkait proses
AYDA yang tidak standar. Saat ini proses hukum masih
berlangsung;
3. Kasus fraud pada cabang pembantu MD Place masih
berlangsung prosesnya di Polda;
4. Adanya gugatan oleh pihak yang mengaku ahli waris
deposan yang meninggal dunia karena adanya pencairan
deposito milik deposan oleh bank;
5. Perjanjian yang dibuat Bank dinilai perlu lebih ditingkatkan
ke depannya, dalam menjalankan penerapan manajemen
risiko secara menyeluruh;
Inherent Risks of Legal Risks encountered by Bank of India
Indonesia at Quarter IV 2016 was rated relatively low, at level
3 (“Moderate”).
1.
2.
3.
Fraud internal that was happened at the Bank in the
past, indicated that the Bank needs to immediately make
improvements to the standard operating procedure and
a close supervision by the management to suppress
the increase in operational risk, especially the fraud
possibilities, moreover, the Bank had complemented the
office security by installing alarm in each deposit vault in
every Bank office;
It should be noted by the management to review the entire
existing SOP, update and add if not yet owned, and prepare
qualified and full of integrity human, as well as a more
optimal SOP application followed by an increase in the
Bank’s Internal Controls Operations. The standardization
of HR is ideal for any office network, and implementation
of segregation of duties and dual control;
Banks also need to prepare successors to the employees
who will retire soon in the future.
2.
Legal related procedures should be implemented as well
as possible with taking into account the existing risks,
namely, those related to the credit guarantees.
Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY
Legal risk management implementation quality was rated at
Level 2 (“Satisfactory”). This assessment is reflected in the
legal risk management implemented by the Bank, among others:
1. Legal risk management policies and procedures is
considered needs to be continuously reviewed to identify,
measure, monitor, mitigate the lagal risk, related to the
constantly changing conditions;
2. Implementation of the review by the Internal Audit Unit
is still considered needs to be improved, both in terms
of methodology, frequency, and reporting to the Board
of Commissioners and Board of Directors. This is due to
the lack of human resources in the SKAI, both in terms of
quantity as well as knowledge of certain fields (mainly in
law).
Analisa Risiko Stratejik
Peringkat Risiko : 3
Risiko Inheren : 3 MODERATE
Strategic Risk Analysis
Risk Rating : 3
Inheren Risk : 3 MODERATE
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :
1. Pencapaian / realisasi Rencana Bisnis Bank (“RBB”)
Triwulan IV ,2016 dinilai memadai, dan mayoritas target
masih belum dapat tercapai. Hal ini dapat terlihat antara
lain pada :
The following underlines the assessment:
1. Achievement/realization of the Business Plan (“RBB”)
Quarter IV, 2016 was rated adequate, and the majority of
the targets had not yet achieved. This indicated in the
followings:
• Bank managed to raise Third Party Funds of Rp. 3.023
billion; 16.02% under RBB budget that was 3,600 billion;
• Bank disbursed loans amounting to Rp. 2.500 billion; 15.24%
under RBB budget that was Rp. 2.950 billion;
• Bank Total Assets on December 31st, 2016 was Rp. 4.297
billion; 24.99% under RBB budget that was Rp. 5.728
billion;
• Loss Current Year before taxes increased to the amount of
Rp. 575 billion on December 31st, 2016 where the realization
was under RBB budget for the current year loss that was
Rp. 339 billion;
• The high realization of the current year loss in the period of
assessment was also affected by the high number of nonperforming loans during the period of assessment.
2. Bank’s products and/or its business activities were not
classified as complex. In the 2016-2018 Business Plan, the
Bank continued the same strategy, and added some new
strategies but still in the core business and competence.
•
The following underlines the assessment:
1. During the assessment period, there were calls from
the Bali Regional Police regarding the Debtor PT. Ratu
Kharisma case. The Bank was called to be heard as a
witness related to the Debtor lawsuits to the Auction
Office. The Bank obtained an SP3 from the Bali Regional
Police at that time;
2. The Bank was also sued by CV Sumber Mas related to the
not standardized AYDA process foreclosed assets. The
legal process is still ongoing;
3. The fraud in Sub-branch of MD Place is in the ongoing
process at the Regional Police;
4. There was claim by a party who proclaimed as a late
depositor’s heir for a disbursement of their deposit by the
Bank;
5. Agreement made by the Bank is considered needs to be
improved to undertake comprehensive risk management
implementation.
Kebijakan dan prosedur manajemen risiko hukum dinilai
perlu terus menerus direview dalam mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum,
terkait dengan kondisi yang terus menerus berubah;
Pelaksanaan kaji ulang oleh SKAI dinilai masih perlu
ditingkatkan, baik dari sisi metodologi, frekuensi, maupun
pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Hal
ini disebabkan kurangnya SDM di unit kerja SKAI, baik
dari sisi jumlah maupun knowledge untuk bidang-bidang
tertentu (terutama bidang hukum).
6.
•
•
•
•
2.
Bank berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga senilai
Rp. 3.023 miliar; 16.02% di bawah budget RBB yaitu sebesar
Rp. 3.600 miliar;
Bank menyalurkan kredit sebesar Rp. 2.500 miliar; 15,24%
di bawah budget RBB yaitu sebesar Rp. 2.950 miliar.
Total Aset Bank pada 31 Desember 2016 adalah sebesar
Rp. 4.297 miliar; 24.99% di bawah budget RBB yaitu sebesar
Rp. 5.728 miliar;
Rugi Tahun Berjalan (sebelum pajak) mengalami kenaikan
yaitu sebesar Rp. 575 miliar pada 31 Desember 2016 di
mana realisasi ini berada di bawah budget RBB untuk rugi
tahun berjalan yaitu sebesar Rp. 339 miliar;
Tingginya rugi tahun berjalan pada periode penilaian juga
dipengaruhi karena masih tingginya kredit bermasalah
pada periode penilaian.
Produk dan/atau aktivitas usaha Bank tergolong tidak
kompleks. Pada RBB 2016-2018, Bank melanjutkan strategi
yang sama dan menambahkan beberapa strategi baru
namun masih dalam core bisnis dan kompetensi yang ada.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 3 FAIR
Risk Management Quality : 3 FAIR
Kualitas penerapan manajemen risiko stratejik dinilai pada Level
3 (“Fair”). Penilaian ini tercermin dari penerapan manajemen
risiko stratejik yang dijalankan Bank, antara lain :
1. Pemantauan kinerja Bank dijalankan secara aktif oleh
Direksi, serta dilaporkan kepada Komisaris melalui
Strategic risk management implementation quality was rated
at Level 3 (“Fair”). This assessment is reflected in the strategic
risk management implemented by the Bank, among others:
1. The performance monitoring of the Bank was carried out
actively by the Board of Directors and reported to the
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
4.
Aplikasi Utama Perbankan (Core Banking System) selama
periode penilaian dengan hasil memadai;
Masih cukup banyaknya mekanisme manual dalam
penyusunan laporan, maupun masih belum terintegrasinya
secara on-line ke dalam sistem core banking dari dua
aplikasi yaitu RTGS Gen 2 dan SKN Gen 2 mengakibatkan
masih terpaparnya atas risiko human error dari proses
pelaporan maupun transaksi dari kedua aplikasi tersebut.
123
3.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
4.
124
mekanisme Rapat Komisaris;
Budaya manajemen risiko stratejik telah diinternalisasikan
dengan baik, melalui sosialisasi dan rapat yang
dilaksanakan secara berkala;
Manajemen Bank telah melakukan revisi terhadap
RBB yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan
mempertimbangkan kondisi makro ekonomi nasional
maupun global, dan pertumbuhan bisnis Bank;
Masih tingginya realisasi rugi tahun berjalan melebihi
target yang ditetapkan pada RBB.
2.
3.
4.
Board of Commissioner through the mechanism of the
Board of Commissioners Meetings;
The strategic risk management culture has internalized
well, through socialization and meetings that are organized
regularly;
The Bank’s management has revised the predetermined
RBB, taking into account the macro-economic conditions
nationally and globally, and the Bank’s business growth;
There are high realization of current year loss that
exceeded the target set at RBB.
Analisa Risiko Kepatuhan
Peringkat Risiko : 4
Risiko Inheren : 4 MODERATE TO HIGH
Compliance Risk Analysis
Risk Rating
:4
Inherent Risk
: 4 MODERATE TO HIGH
Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain adalah :
1. Per Periode penilaian 31 Desember 2016 , Bank diketahui
belum sepenuhnya mematuhi ketentuan-ketentuan yang
ada , antara lain adanya teguran dari Bursa Efek Indonesia
terkait jumlah pemegang saham publik, adanya teguran
dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait belum
ditanda tanganinya surat pernyataan salah satu komisaris.
Bank telah menindaklanjuti pelanggaran BMPK PT. Radi
Logam yaitu telah melakukan hapus buku per Agustus
2016, namun Bank belum melaksanakan RUPS sampai
dengan 31 Desember 2016;
2. Adanya pengunduran diri Komisaris Independen Bank
akan berimplikasi tidak terpenuhinya ketentuan GCG
yaitu jumlah Komisaris Independen minimal 50 % dari
total Komisaris. Bank harus segera mengisi posisi yang
ditinggalkan, karena tidak adanya Komisaris Independen
juga berakibat kosongnya posisi Ketua Komite Komisaris
yaitu : Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit;
3. Bank telah melakukan perbaikan melalui reorganisasi dan
memenuhi pengisian beberapa Pejabat Eksekutif pada
Triwulan IV- 2016, melakukan penyempurnaan kebijakan
Internal Control dan Kebijakan Kredit Bank dan meminta
Pemegang Saham Pengendali (PSP) melakukan tambahan
setoran modal untuk memperkuat permodalan.
The following underlines the assessment :
5. Per December 31st, 2016 assessment period, the Bank
was considered to not yet fully comply with the prevailing
regulations, namely, the warning from the Indonesia Stock
Exchange about the number of public shareholders, the
warning from the Deposit Insurance Agency (LPS) about
the letter of statement that is not signed by one of the
Board of Commissioners. The Bank had been addressing
the BMPK PT. Radi Metals infringement namely by writtenoff as per August 2016, but the Bank has not executed the
GMS until December 31st, 2016;
6. The resignation of an Independent Commissioner of the
Banks will have implications for non-fulfillment of the
GCG regulations, which is the number of Independent
Commissioners should be at least 50% of the total number
of the Board of Commissioners. The Bank should fill in
the vacant position, in the absence of the Independent
Commissioner has also resulted a vacant position of the
Board of Commissioners Chairman, which is the Risk
Monitoring Committee and the Audit Committee;
7. The Bank had made improvements through the
reorganization and fulfill some of the Executive Officer
positions in Quarter IV-2016, made improvements of the
Bank’s Internal Control Policy and Credit Policy, and asked
the Controlling Shareholder (PSP) to perform additional
capital injection to strengthen its capital.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 4 MARGINAL
Risk Management Quality : 4 MARGINAL
Kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan dinilai pada
Level 4 (“Marginal”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko kepatuhan yang dijalankan Bank, antara lain :
1. Dewan Komisaris dan Direksi dinilai masih belum memadai
untuk mengidentifikasi dan memahami risiko kepatuhan
terkait dengan aktivitas yang dilakukan Bank;
2. Unit kerja dan kebijakan belum mendukung fungsi
kepatuhan secara optimal untuk memastikan bahwa
kebijakan, SOP dan aktivitas Bank sesuai dengan
ketentuan internal dan eksternal;
3. Masih lemahnya pengelolaan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) dan Sumber Daya Manusia (SDM);
4. Masih banyak hal yang perlu dilakukan dan diselesaikan
untuk memenuhi penyelesaian temuan/ komitmen kepada
OJK. Serta relatif masih banyak denda atas pelanggaran
keterlambatan penyampaian laporanke OJK, namun Bank
Compliance risk management implementation quality was rated
at Level 4 (“Marginal”). This assessment is reflected in the
compliance risk management implemented by the Bank, among
others:
1. The Board of Commissioners and Board of Directors are
considered still insufficient to identify and understand the
compliance risks related with the Bank’s activities;
2. The working units and policies do not yet support the
compliance function optimally in ensuring that the Bank’s
policies, SOPs, and activities are in accordance with the
internal and external regulations;
3. The weakness of the management of the Management
Information System (SIM) and Human Capital (SDM);
4. There are still many things that need to be undertaken and
completed to meet the findings/commitment settlements
to the OJK. Moreover, there are still relatively many
5.
6.
telah melakukan upayaupaya perbaikan;
Bank dinilai kooperatif dengan melakukan konfirmasi atas
temuantemuan pelanggaran yang diinformasikan oleh
regulator;
Bank dinilai masih perlu memperbaiki kualitas
penyampaian laporan-laporan kepada regulator.
5.
6.
fines for violations of the late submission reports to the
OJK. However, the Bank has made several improvement
attempts;
The Bank is considered as cooperative by confirming the
findings of violations that are informed by the regulator.
The Bank is considered needs to improve the quality of the
submission of reports to the regulator.
Analisa Risiko Reputasi
Peringkat Risiko : 3
Risiko Inheren : 3 MODERATE
Reputation Risk Analysis
Risk Rating : 3
Inherent Risk : 3 MODERATE
Risiko Inheren dari Risiko Reputasi yang dihadapi Bank of India
Indonesia pada Triwulan IV 2016 dinilai pada level 3
(“Moderate”). Hal-hal yang melandasi penilaian ini, antara lain
adalah :
1. Bank of India selaku controlling shareholder dari PT. Bank
of India Indonesia Tbk. memiliki reputasi internasional
yang baik, dan memiliki kemampuan finansial yang kuat
serta sepenuhnya didukung oleh pemerintah India selaku
pemilik mayoritas;
2. Selama periode penilaian, tidak ditemukan adanya
publikasi negatif yang secara signifikan dapat mengganggu
jalannya operasional bank;
3. Bank mengalami kerugian sebesar Rp. 575 Milyar yang
disebabkan pembentukan CKPN yang relatif besar yang
disebabkan beberapa debitur harus dihapus-buku (writeoff);
4. Frekuensi pengaduan nasabah relatif sedikit. Keluhan
yang terjadi mayoritas dikarenakan kelalaian nasabah
sendiri dan juga karena kelalaian Bank pemilik ATM;
5. Terdapat publikasi kasus hukum di Media massa Regional
Bali dan terkait gugatan Debitur PT. Ratu Kharisma kepada
Balai Lelang;
6. Terdapat publikasi di media on-line terkait gugatan
secara hukum dari pemegang saham minoritas kepada
manajemen Bank of India Indonesia dan pemegang saham
mayoritas (BOI, Mumbai).
Risk Inherent of the Reputation Risk encountered by Bank of
India Indonesia at Quarter IV 2016 were assessed at level 3
(“Moderate”).
The following underlines the assessment:
1. Bank of India as the controlling shareholder of PT. Bank of
India Indonesia Tbk. has a good international reputation,
and has a strong financial capability and is fully supported
by the Indian government as the majority owner;
2. During the assessment period, there were no negative
publicity which could significantly disrupt the operations
of the Bank;
3. The Bank incurred a loss of Rp. 575 billion due to the
formation of a relatively large CKPN that was caused by
some debtors who had to be written-off;
4. Frequency of customer complaints was relatively small.
Majority of the complaints happened because of the
customers’ own negligence and the Bank ATM owner’s
negligence;
5. There was a legal case publication on the Regional Bali
mass media related to the lawsuit of Debtor PT. Ratu
Kharisma to the Auction Office;
6. There were publications in the on-line media related
to the lawsuits from the minority shareholders to the
management of Bank of India Indonesia and the majority
shareholder (BOI, Mumbai)
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko : 2 SATISFACTORY
Risk Management Quality : 2 SATISFACTORY
Kualitas penerapan manajemen risiko reputasi dinilai pada
Level 2 (“Satisfactory”). Penilaian ini tercermin dari penerapan
manajemen risiko reputasi yang dijalankan Bank, antara lain :
1. Manajemen Bank dinilai bertindak aktif dalam menjaga
reputasi Bank. Hal ini dapat terlihat dari komitmen
Manajemen Bank dalam rangka meningkatkan kompetensi
frontliner, untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
nasabah;
2. Seluruh pengaduan nasabah dapat diselesaikan dengan
baik, tanpa adanya perpanjangan kasus pengaduan
nasabah (dapat diselesaikan <20 hari kerja).
Reputation risk management implementation quality was rated
at Level 2 (“Satisfactory”). This assessment is reflected in the
reputation risk management implemented by the Bank, among
others:
1. Bank’s Management is considered had been active in
maintaining the reputation of the Bank. It can be seen
from the commitment of Bank’s Management in order
to improve the competence of frontline, to optimize the
customer service;
2. The entire customer complaints can be resolved, without
any extension of the customer complaints case (can be
completed <20 working days).
Fungsi Kepatuhan
Dengan meningkatnya tingkat resiko dalam kegiatan
perbankan, Bank selalu melakukan upaya mewujudkan
terlaksananya fungsi kepatuhan pada semua tingkatan dan
kegiatan usaha Bank. Namun demikian pelaksanaan fungsi
kepatuhan merupakan tanggung jawab setiap individu
Compliance Function
With the increasing of the risk level in banking activities, the Bank
continuously put efforts in realizing the compliance function
implementation at the all levels and business activities of the
Bank. However, the compliance function implementation is the
responsibility of every individual within the Bank’s organization,
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
2.
125
therefore an active participation from the management and
employees as individuals is needed to make the function can be
achieved effectively. Hence, it is a must for every individual to
apply, so in the end the Bank’s operations can be implemented
well and have a high professionalism. The compliance function
which is supported by adequate organization, human resources,
and compliance policies, will continue to be developed on an
ongoing basis, to ensure that the Bank’s business activities
have been implemented in accordance with the principles of
prudence and Good Corporate Governance. As stated in the
Board of Commissioners Letter to the President Director (carbon
copy to Compliance Director) of the PT Bank of India Indonesia
Tbk on July 20th, 2012 about the Evaluation of Commercial Bank
Compliance Function. The role of SKAI will also be enhanced
with the examination and monitoring approach/format based on
the Risk Based Audit and fostering the internal control function.
Sepanjang tahun 2016 PT Bank of India Indonesia Tbk terbilang
cukup berhasil menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku dan standar-standar
kepatuhan lainnya yang telah ditetapkan. Fungsi kepatuhan
yang telah berjalan dengan baik, secara berkesinambungan
akan terus dikembangkan dengan meningkatkan kualitas
pemahaman terhadap ketentuan yang berlaku, peningkatan
pemantauan dan pengujian terhadap rencana keputusan dana
atau kebijakan manajemen.
Throughout 2016, PT Bank of India Indonesia Tbk successfully
maintained the compliance towards the prevailing law
and regulation as well as other compliance standards that
have been applied. The compliance function had been well
implemented, and will be developed by improving the quality
of understanding to the prevailing regulation, intensifying
monitoring and evaluation towards the fund approval plan or
the management policy.
Direktur Kepatuhan senantiasa melakukan pemantauan atas
implementasi prinsip kepatuhan, termasuk di dalamnya adalah
pelaksanaan tindakan koreksi yang harus dilakukan, hasil dari
pemantauan dituangkan dalam laporan secara berkala. Untuk
menggalang komitmen dalam pelaksanaan prinsip kepatuhan,
Direktur serta Pimpinan Divisi terkait yang dikoordinasikan
oleh Divisi Kepatuhan melakukan komunikasi dan sosialisasi
mengenai hal-hal yang terkait dengan hukum, peraturan dan
standar baru yang berlaku.
Compliance Director consistently conducts monitoring on the
compliance principle implementation, including the execution
of necessary corrective actions, results of the monitoring is
disclosed in the periodic reports. To ignite the commitment on
the compliance principles implementation, the Director and
the Head of related Division, coordinated by the Compliance
Division conduct the communication and socialization on the
several issues related to the prevailing laws, regulations, and
new standards.
Berdasarkan hasil penilaian otoritas jasa keuangan per akhir
tahun 2016, tingkat risiko kepatuhan Bank yaitu “Moderate to
High”. Hal-hal yang melandasi penilaian ini, yaitu per periode
penilaian 31 Desember 2016, Bank diketahui belum sepenuhnya
mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada , antara lain adanya
teguran dari Bursa Efek Indonesia terkait jumlah pemegang
saham publik, adanya teguran dari Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) terkait belum ditanda tanganinya surat pernyataan salah
satu komisaris. Adanya pengunduran diri Komisaris Independen
Bank akan berimplikasi tidak terpenuhinya ketentuan GCG yaitu
jumlah Komisaris Independen minimal 50 % dari total Komisaris.
Bank harus segera mengisi posisi yang ditinggalkan, karena
tidak adanya Komisaris Independen juga berakibat kosongnya
posisi Ketua Komite Komisaris yaitu : Komite Pemantau Risiko
dan Komite Audit.
Based on the results of the financial services authority
assessment by the end of 2016, the Bank’s compliance
risk level was rated at “Moderate to High”. The points that
underline this assessment, namely as of assessment period on
December 31st, 2016, the Bank was considered to not yet fully
compy the prevailing provisions, among others, the Indonesia
Stock Exchange warning in regard to the number of public
shareholders, the Deposit Insurance Agency (LPS) warning
related to the letter of statement that had not yet signed by
one of the Board of Commissioners. The resignation of an
Independent Commissioner of the Banks will have implications
for non-fulfillment of the GCG regulations, which is the number
of Independent Commissioners should be at least 50% of the
total number of the Board of Commissioners. The Bank should
fill in the vacant position, in the absence of the Independent
Commissioner has also resulted a vacant position of the Board
of Commissioners Chairman, which are the Risk Monitoring
Committee and the Audit Committee.
Namun, untuk memperbaiki nilai kepatuhan Bank,
melakukan beberapa tindakan diantaranya yaitu Bank
menindaklanjuti pelanggaran BMPK PT. Radi Logam
telah melakukan hapus buku per Agustus 2016, tetapi
Bank
telah
yaitu
Bank
belum melaksanakan RUPS sampai dengan 31 Desember 2016.
Bank telah melakukan perbaikan melalui reorganisasi dan
memenuhi pengisian beberapa Pejabat Eksekutif pada Triwulan
IV-2016, melakukan penyempurnaan kebijakan Internal Control
dan Kebijakan Kredit Bank dan meminta Pemegang Saham
Pengendali (PSP) melakukan tambahan setoran modal untuk
memperkuat permodalan. Selain itu juga, Bank berupaya untuk
memenuhi semua ketentuan yang ditentukan oleh regulator,
seperti pemenuhan laporan publikasi Koran, laporan RBB dan
lain-lain. Selain itu juga Bank telah melakukan paparan public
pada tanggal 20 September 2016 yang dihadiri oleh beberapa
jurnalis antara lain dari harian Bisnis Indonesia, Kontan dan
Jakarta Globe.
not executed the GMS until December 31st, 2016. The Bank
made improvements through the reorganization and fulfill
some of the Executive Officer positions in Quarter IV-2016,
made improvements of the Bank’s Internal Control Policy and
Credit Policy, and asked the Controlling Shareholder (PSP) to
perform additional capital injection to strengthen its capital.
Moreover, the Bank put efforts to meet all of the provisions
made by the regulator, such as the fulfillment of the published
report in newspapers, RBB reports, etc. In addition to that, the
Bank organized a press conference on September 20th, 2016
and it was attended by several journalists, among others, Bisnis
Indonesia, Kontan, and Jakarta Globe.
Fungsi kepatuhan sampai dengan 31 Desember 2016 ini belum
berjalan secara baik, karena organisasi, personalia dan budaya
kepatuhan yang belum memadai. Untuk memastikan bahwa
kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip
berkesinambungan akan terus dikembangkan dan dikuatkan,
antara lain dengan peningkatan kualitas pemahaman terhadap
ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pengujian terhadap
rencana keputusan dan atau kebijakan manajemen Bank serta
mengupayakan adanya sinergi antara Satuan Kerja Audit
Intern, Divisi Kepatuhan.
As of December 31, 2016, the compliance function had not yet
well executed, because of inadequate organization, human
resources, and compliance culture. To ensure that bank’s
business activities had been conducted in accordance with the
sustainability principle, it would continuously be developed and
strengthened, namely, by improving the understanding quality
towards the prevailing regulations, monitoring, and evaluation
on the Bank’s approval plan and management policy as well
as seeking synergies between the Internal Audit Unit and the
Compliance Division.
Teknologi Informasi
However, in order to improve the Bank’s compliance level,
the Bank performed several actions, among others, the
Bank addressed the BPMK PT. Radi Logam infringement by
executing the write-off as per August 2016, but the Bank had
Information Technology
Kemajuan teknologi mempunyai kecenderungan menjadi
lebih cepat dibandingkan dengan kemajuan di bidang bisnis
perbankan khususnya. Karena, pengembangan teknologi
tidak selalu diperuntukkan bagi bisnis perbankan saja, tetapi
juga untuk keperluan bisnis lainnya. Namun, perkembangan
teknologi bagi bisnis perbankan saat ini maupun yang akan
datang sangat penting.
The ever advancing Information Technology had the trend to
beat the advancing Banking business for the development of
Information Technology was not focusing on Banking alone, but
also for other businesses. Hence, the advancing Information
Technology was proven to play a very important role in Banking.
Memerhatikan apa yang sudah dilakukan kalangan perbankan,
maka jenis teknologi yang diprioritaskan adalah yang berkaitan
dengan kecepatan, akurasi, kepraktisan, dan efisiensi. Pada
awalnya teknologi difokuskan untuk kebutuhan bidang
keuangan, accounting, dan pelaporan. Hal tersebut pada
akhirnya dirasakan tidak memadai lagi ketika produk perbankan
yang dipasarkan dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu
kecepatan layanan, kemudahan, kepraktisan, dan efisiensi.
By further observing on what had been done in banking, the
type of technologies being prioritized were those of speed,
accuracy, practical, and efficiency. At the beginning, the
technology was focused in finance, accounting, and reporting.
But, in the further development, it was expanding to Bank
products as well where there are demands regarding speed,
ease, practical, and efficiency.
Bisnis perbankan dan teknologi sudah saling melekat sedemikian
rupa. Sehingga, begitu memutuskan menggunakan teknologi
untuk pengembangan bisnisnya, maka sepanjang masa tidak
bisa tidak selalu tergantung pada teknologi. Berkaitan dengan
hal tersebut, ada beberapa hal strategis yang perlu menjadi
perhatian, baik perbankan maupun pihak regulator.
Both Banking industry and technology had complemented one
another. Consequently, once the implementation of information
technlogy had been decided, further development would require
an even more sophisticated technology. Therefore, there were
strategic matters need to be concerned by both The Bank and
The Regulator.
Guna mendukung strategi pengembangan bisnis bank serta
meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank sebagai
perusahaan penyedia jasa layanan perbankan sangat
bergantung pada dukungan teknologi informasi terbaru untuk
memberikan nilai tambah bagi nasabah.
In order to enforce the business development strategies and to
further increase the service quality toward customers, The Bank
was ever dependant of the role of information technology in
order to be able to give a value added service for the customers.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
126
dalam organisasi Bank, sehingga perlunya partisipasi aktif
manajemen dan karyawan sebagai individu agar fungsi
ini dapat tercapai dengan efektif. Sehingga adalah suatu
keharusan bagi setiap individu menerapkannya yang pada
akhirnya pelaksanaan operasional Bank dapat berjalan baik
dan memiliki profosionalisme yang tinggi. Fungsi kepatuhan
yang ditunjang dengan organisasi, personalia, dan kebijakan
kepatuhan yang memadai, secara berkesinambungan akan
terus dikembangkan, untuk memastikan bahwa kegiatan usaha
Bank telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip kehati-hatian
dan Good Corporate Governance. Sebagaimana yang tertuang
dalam Surat Dewan Komisaris kepada DirekturUtama (tembusan
Direktur Kepatuhan) PT Bank of India Indonesia Tbk tanggal 20
Juli 2012 mengenai Evaluasi Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan
Bank Umum. Peran SKAI juga akan lebih ditingkatkan dengan
pendekatan/pola pemeriksaan dan pengawasan berdasarkan
Risk Based Audit serta ditingkatkannya fungsi internal control.
127
In accordance, to support the operational aspect of The Bank,
there were several applications being developed:
Interface SKN G2 BI system, this application was developed
to support the Bank working system especially in clearing
products. On Desember 31, 2016, the application was in the
UAT phase;
• SLIK BI Report, this application was developed to support
the Bank working system, especially in checking debtors
data in BI database. On Desember 31, 2016, there was a
draft regarding agreement;
• MIS Application, which was developed by the Bank’s
internal team. this application was developed to support
the Bank working system, especially in the fullfillment of
Bank’s data. On Desember 31, 2016, the application was
still under development.
Important Case
Permasalahan Hukum / Cases
Throughout 2016, there were ten legal issues encountered by
the Bank. All of the cases had been settled and had permanent
legal force. So far, the encountered legal issues do not
significantly affect the Bank’s financial condition.
Perdata / Civil
Pidana / Criminal
1.
Telah selesai
Done
2
1
2.
Dalam Proses
On Progress
6
1
Total
8
2
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Keterangan
Description
1.
06 Januari 2016
Denda LHBU bulan September
Penalty LHBU on September
2.
13 Januari 2016
Denda LHBU FORM 407
Penalty LHBU FORM 407
3.
25 Januari 2016
Denda Pelaporan LBU
Penalty For LBU Report
4.
02 Februari 2016
Denda LBBU
Penalty LBBU
6.
11 Februari 2016
Sanksi Keterlambatan Laporan OJK
Late submission of OJK Report
7.
20 Maret 2016
Sanksi Keterlambatan RBB
Late submission of Business Plan
8.
14 Maret 2016
Denda LBU (Koreksi)
Penalty For LBU Report (Corection)
9.
28 April 2016
Denda Koreksi of Line Februari 2016
Penalty Corection offline February 2016
10.
27 Mei 2016
Sanksi Keterlambatan Laporan
Late Submission Report
11.
01 Juni 2016
Denda Pelaporan LBU
Penalty For LBU Report
12.
14 Juni 2016
Denda Koreksi LBBU
Correction in Monthly Report to BI
13.
28 Juni 2016
Denda Pelaporan LBU
Penalty For LBU Report
14.
09 Agustus 2016
Denda Pelaporan LHBU
Penalty For LHBU Report
15.
10 Agustus 2016
Denda Pelaporan LHBU
Penalty For LHBU Report
16.
10 Agustus 2016
Sanksi Keterlambatan Laporan OJK
Late submission of OJK Report
Tidak menyampaikan Action Plan BMPK
No Submitting of Legal Landing Limit Action Plan
17.
16 Agustus 2016
Denda Pelaporan SID JAN 16
Penalty SID Report
18.
19 Agustus 2016
Denda SP 2 A/ PEMEN KET BUR
Peringatan Tertulis II Pemenuhan
Ketentuan V.3 Peraturan Bursa I-A
Penalty of IDX Regulation
19.
19 Agustus 2016
Sanksi Koreksi offline LBBU
Perubahan Modal karena Restore
Hapus buku Kredit Akhir bulan Juni 2016
pada 12 Juli 2016
Penalty From LBBU Offline Corection Because W/O In
the End June 2016
20.
12 Oktober 2016
Denda Atas Laporan SID
Terlambat lapor online dan
terlambat koreksi offline
Delay for submitting SID (Debtor Information System)
Report, online & offline correction to Regulator.
21.
31 Oktober 2016
Denda Pelaporan SID
Penalty of SID Report
Codes of Conduct
Whistleblowing System
128
Tanggal
Date
Kode Etik Bank
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Bank belum menerapkan sistem pelaporan pelanggaran
(whistleblowing system) secara terinci, namun untuk
menampung keluhan para karyawan, Bank memiliki kotak saran
di setiap cabang.
Administrative Sanctions
•
Perkara Penting
Sepanjang Tahun 2016 terdapat sepuluh permasalahan hukum
yang dihadapi Bank. Dari kasus itu, sebanyak semuanya
sudah diselesaikan, dan telah mempunyai kekuatan hukum
tetap. Sejauh ini, permasalahan hukum yang dihadapi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi keuangan
Bank.
Sanksi Administratif
Bank had not implemented a whistleblowing system in detail,
but to accommodate the complaints of an employees, the Bank
allready has a suggestion box in every branch.
Penetapan Kode Etik merupakan upaya dari Bank untuk
membangun nilai-nilai kepercayaan, profesionalisme, dan
integritas serta membangun perilaku disiplin, bertanggungjawab,
cepat tanggap, berinisiatif, ahli di bidangnya, mampu
bekerjasama, peka dan peduli untuk kebaikan serta tidak
menyalahgunakan jabatan yang pada akhirnya diharapkan
dapat menumbuhkan kepercayaan pemegang saham kepada
Bank.
Establishment of Codes of Conduct was a concrete effort by
The Bank in establishing the values of trust, professionalism
and integrity and to build a discipline behavior, responsible,
responsive, initiative, experts in their fields, able to work as
team, sensitive and care for goodness and not misuse the
authority, which in turn was expected to foster the trust of
shareholders to the Company.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Sejalan dengan hal itu, untuk mendukung kelancaran
operasional Bank maka Bank berupaya mengembangkan
beberapa aplikasi diantaranya sebagai berikut :
• Interface sistem SKN G2 BI, aplikasi ini dibuat untuk
mendukung sistem kerja Bank dalam melayani nasabah
terutama pada produk kliring. Pada 31 Desember 2016
aplikasi ini sedang berada pada tahap UAT;
• Laporan SLIK BI, aplikasi ini di buat untuk mendukung
sistem kerja Bank , terutama untuk pengecekan data
debitur pada sistem pencatatan di BI. Pada 31 Desember
2016 progress aplikasi ini sedang dilakukannya draft
perjanjian kerjasama;
• Aplikasi MIS, aplikasi ini merupakan aplikasi yang
dikembangkan sendiri oleh internal Bank. Aplikasi ini di
buat untuk mendukung sistem kerja Bank terutama pada
pemenuhan kebutuhan data Bank. Pada 31 Desember 2016
progress aplikasi ini masih sedang tahap pengembangan.
129
Adapun poin-poin pokok yang terkait dengan Kode Etik
Perusahaan adalah sebagai berikut:
The key points related to the Company’s Codes of Conduct are
as follows:
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana
Besar.
Funds Supply to Related Parties and Large Funds Supply.
Mematuhi peraturan internal, peraturan Bank Indonesia,
peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan
lainnya yang berlaku.
• Menolak penyuapan dan korupsi;
• Menghindari kompromi karena hadiah dan hiburan;
• Speak up.
• Mencegah pencucian uang dan fraud;
• Menghindari benturan kepentingan;
• Cepat dan tanggap dalam menangani keluhan pelanggan;
• Menjaga kerahasiaan dan perlindungan informasi dan
data;
• Memperlakukan karyawan dengan adil;
• Terbuka dan jujur kepada para regulator;
• Senantiasa menjaga sikap dan perilaku.
Comply with internal regulations, the regulation from Bank
Indonesia, the regulation from The Authority of Financial
Services and other applicable legislation.
• Reject any form of bribery and corruption;
• Refuse to compromise due to gifts and entertainment
• Speak up;
• Prevent money laundering and fraud;
• Avoid conflict of interest;
• Fast and responsive in handling customer complaints ;
• Safeguard confidentiality and protect any relevant
information and data;
• Treat employees with fairness;
• Be honest to the regulator;
• Maintain a good attitude and behavior.
Jumlah penyediaan dana kepada keseluruhan per posisi 31
Desember 2016 adalah Rp 1.290 miliar. Dimana total penyediaan
dana tersebut terbagi atas penyediaan dana kepada pihak
terkait dan Debitur inti. Penyediaan dana kepada pihak terkait
diberikan dalam bentuk kredit sebesar Rp 66 miliar dan
penempatan pada beberapa Nostro yaitu sebesar Rp 736 Juta.
Penyediaan dana untuk Debitur inti sebesar Rp 1.223 miliar yang
terbagi atas individu sebesar Rp 298 miliar dan kelompok Rp 925
miliar.
As of December 31st, 2016, the funds supply to all amounted
to Rp. 1.290 billion. Where the total funds supply was divided
into provision of funds to related parties and to the core debtor.
Funds supply to related parties was disbursed in the form of
loans, amounted to Rp. 66 billion, and the placement in several
Nostro accounts, amounted to Rp. 736 million. Funds supply to
the core debtor, amounted to Rp. 1.223 billion that was divided to
individuals, amounted to Rp. 298 billion and to group, amounted
to Rp. 925 billion.
( Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
1.
Budaya Perusahaan
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Corporate Culture
130
2.
Sincere - Ketulusan
Menjadi seseorang yang tulus berarti menjadi seseorang yang
apa adanya tanpa kepura-puraan. Dengan mempelajari lebih
dalam tentang pola pikir dan perasaannya, sesesorang akan
dapat menjadi sosok yang apa adanya, yang lebih tulus dalam
berinteraksi dengan orang lain. Seseorang senantiasa harus
jujur dan tulus dalam bekerja.
Sincere
Sincerity means being honest and straightforward without
any pretense, or deceit. Learning to recognize thoughts and
feelings can help you become a more genuine person, which
in turn can help you become more sincere in your dealings with
others. An individual needs to be honest and sincere to the work
deliverables.
Teamwork - Kerja Sama
Kerja sama tim adalah hal yang penting dalam kegiatan usaha.
Hal ini menyangkut kebutuhan saling melengkapi antar satu
orang dengan yang lain, dengan memadukan kemampuan
masing-masing individu, saling memberikan masukan, lepas
dari konflik pribadi antar rekan kerja. Sesorang dengan etos
kerja yang baik akan bisa menempatkan diri menjadi sosok yang
lebih peka dan pengertian terhadap kebutuhan rekan kerjanya.
Teamwork
Teamwork is a crucial part of a business, as it is often
necessary for colleagues to work well together, trying their
best in any circumstance. Teamwork means that people will
try to cooperate, using their individual skills and providing
constructive feedback, despite any personal conflict between
individuals. An individual with strong work ethics will be more
sensitive to co-workers’ needs and demands. He would also
empathize with them in testing times.
Accountable - Terukur
Hal ini terkait dengan kewajiban tiap individu dalam
pemenuhan kewajibannya secara terukur, untuk kemudian
bertanggungjawab dan bersikap terbuka atas hasilnya.
Akuntabilitas juga tentunya terkait tanggung jawab terhadap
uang ataupun kepercayaan lainnya.
Accountable
The obligation of an individual to account for its activities,
accept responsibility for them, and to disclose the results in
a transparent manner. It also includes the responsibility for
money or other entrusted property.
Responsible - Tanggung Jawab
Setiap orang tentunya harus memenuhi semua tanggung jawab
yang telah dipercayakan kepadanya. Mulai dari tanggung
jawab yang sifatnya sederhana, hingga pada level yang rumit
sekalipun. Dengan mencoba mengerti lebih dalam tentang latar
belakang dari setiap tanggung jawab yang ada, seseorang akan
mampu untuk bisa saling mengerti dan mendukung satu sama
lain.
Responsible
Everyone must live up to their responsibilities. While some of
these responsibilities are formal and easy to understand or
enforce, others are more difficult to conceive and enact. By
understanding workplace responsibilities and working to meet
them in all areas, a workforce can keep its members safe and
productive.
Jumlah Dana
Total Funds
Kepada Pihak Terkait
Affiliated Party
a. Kredit
Credit
b. Penempatan
Bank Placement
15
66.494
8
65.758
7
736
Kepada Debitur Inti
Core Debtors:
a. Individu
Individual
b. Kelompok
Group
15
1.223.014
4
298.367
11
924.647
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan kepada pegawai
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Berikut ini disajikan
rasio gaji terendah dan tertinggi pegawai, direksi dan anggota
Dewan Komisaris per bulan dalam skala perbandingan sebagai
berikut:
Jenis Rasio
Type of Ratio
Highest and Lowest Salary Ratio
Salary is rights of the employees received and expressed in
cash as remuneration from the Company to the employees that
is stipulated and paid based on working contract, agreement
or prevailing Law, including allowance or employees and their
families regarding particular job and/or services committed.
The highest and lowest monthly salary ratio of employees and
Board of Directors and Board of Commissioners members in
comparison scale is explained below:
Ratio
(%)
1.
Rasio Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah
Highest and Lowest Employee Salary Ratio
13.32
2.
Rasio Gaji Direktur Tertinggi dan Terendah
Highest and Lowes Directors Salary Ratio
3.33
3.
Rasio Gaji Komisaris Tertinggi dan Terendah
Highest and Lowest Commissioners Salary Ratio
1.00
4.
Rasio Gaji Direktur dan Pegawai Tertinggi
Highest Directors Salary to Highest Employee Salary Ratio
3.14
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Penyediaan Dana
Financing
Jumlah / Total Debitur
/ Debtor
131
Shares Option
Bank tidak memiliki kebijakan dan/atau program shares option
dalam bentuk ESOP atau MSOP kepada anggota Dewan
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif.
Shares Option
Bank does not have shares option policy and/ or program as
ESOP or MSOP for the Board of Commissioners and Board of
Directors members or Executives officers.
Internal Fraud
Selama tahun 2016, Bank tidak mengalami internal fraud.
Internal Fraud
During 2016, The Bank did not experiance Internal fraud.
Transaksi Benturan Kepentingan
Bank senantiasa berupaya untuk menghindari adanya transaksi
yang mengandung benturan kepentingan. Sesuai dengan
Kebijakan Operasional Bank, seluruh kegiatan operasonal wajib
dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pengendalian
internal, atas dasar prinsip kehati-hatian dan tidak boleh
melangggar/bertentangan dengan peraturan/ ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Transaction with Conflict of Interest
Bank is committed to prevent any transaction embedded with
conflict of interest. According to Bank’s Operational Policy,
entire operational activities have to be carried out by concerning
internal control factor upon prudential banking principle and
without any violation against prevailing law/regulation.
Buyback Saham dan Obligasi Bank
Selama 2016, Bank tidak ada buyback saham dan obligasi bank.
Bank’s Shares and Bonds Buyback
Throughout 2016, there was no Bank’s shares and bonds
buyback.
132
For governance outcome associated with the governance
process that has not executed optimally, as well as the stagnant
rank of the governance structure, then, the output that occurs is
still not as what have been expected. The recurrence fines and
warnings from the regulator, as well as delays in respond the
commitment to regulation.
Additional Capital from Right Issue
In 2016, Bank had added additional capital from majority
shareholder ( Bank of India ) amounted to Rp 500 billion, but The
Bank was yet to have a Right Issue in 2016.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial
Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial
Bank kepada lingkungan, selama tahun 2016, Bank telah
mengeluarkan dana sebesar Rp 112.127.500 untuk kegiatan
sosial kemasyarakatan.
Fund Donation for Social Activity
As manifestation of social awareness and responsibility of the
Bank for the community, the Bank had allocated Rp112.127.500
budget throughout 2016 for social community activities.
Hasil Self Assesment Pelaksanaan GCG
Secara komposit, pelaksanaan prinsip GCG di PT.Bank of
India Indonesia dinilai pada peringkat 3. Hal ini tercermin dari
pencapaian atas governance structure, governance process
dan governance outcome.
GCG Self-Assessment Result
Compositely, the GCG principles implementation in PT. Bank of
India Indonesia is assessed on rank 3. This is reflected in the
achievement of governance structure, governance process,
and governance outcome.
Perbaikan di bidang Tata Kelola Perusahaan dilakukan dengan
upaya untuk melengkapi posisi-posisi manajerial yaitu,
Komisaris Utama dan Direktur Utama, juga pejabat eksekutif
lainnya seperti Kepala Divisi Manajemen Risiko, Kepala
Divisi Treasury, Kepala Divisi Legal, Kepala Divisi Indian Desk
serta rekrutmen beberapa pejabat pimpinan cabang/cabang
pembantu. Bank juga melakukan rotasi maupun promosi untuk
mencegah terjadinya kejenuhan bekerja dan meminimalkan
terjadinya human error atau bahkan fraud. Namun demikian,
dengan belum adanya pengganti dari salah satu Komisaris
Independen yang telah mengundurkan diri sampai dengan
periode penilaian, mengakibatkan masih belum membaiknya
peringkat governance structure bank.
Improvements in the Corporate Governance field was done to
complete the managerial positions, namely, Chairman of the
Board of Commissioners and President Director, as well as
other executives, such as Risk Management Division Head,
Treasury Division Head, Legal Division Head, Indian Desk
Division Head, and the recruitment of some of the Branches/
Sub-Branches lead officials. The Bank also executed rotations
and promotions to prevent burnout at work and minimize human
errors, or even fraud. However, by the vacant position of one
of the Independent Commissioners, who was resigned, until
the period of assessment, resulted in the Bank’s governance
structures rank that had not upgraded.
Dari sisi governance process juga masih belum terdapat
perbaikan yang memadai, lebih-lebih dengan gagalnya RUPSLB
yang direncanakan dilakukan pada 27 Oktober 2016 lalu. Selain
daripada itu masih dilakukannya rapat komite kredit secara
sirkuler, belum berjalannya proses end to end proposal kredit
secara baik, terukur dan termonitor, masih lemahnya risk
awareness petugas pelaksana operasional, menjadi alasan
belum meningkatnya peringkat governance process bank.
From the governance process, there are no sufficient
improvements, especially with the failure of the EGMS planned
on October 27th, 2016. Moreover, the circularly organized credit
committee meetings, end to end credit proposals process that
had not well executed, measured, and monitored, the weak risk
awareness of the operational officers, become the reasons for
the Bank’s governance process rank that had not yet upgraded.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Penambahan Modal melalui Right Issue
Pada Tahun 2016, Bank telah melakukan penambahan modal
yang berasal dari pemegang saham mayoritas ( Bank of India ,
Mumbai ) sebesar Rp 500 miliar, namun Bank belum melakukan
Penawaran Umum Terbatas ditahun 2016.
Untuk governance outcome terkait dengan belum berjalannya
governance process secara optimal, serta stagnannya
peringkat governance structure maka output yang terjadi masih
belum seperti yang diharapkan. Masih terjadinya denda-denda
maupun teguran dari regulator, juga keterlambatan merespon
komitmen kepada regulasi.
133
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Pemberian Edukasi Ke Sekolah
Educated For Students
Pelaksanaan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan ini
dilakukan sehubungan dengan rencana bisnis bank 2016 –
2018. Selain itu kegiatan ini merupakan himbauan dari Otoritas
Jasa Keuangan yang tertulis dalam peraturan OJK no. 01/
POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa
Keuangan, serta Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor.
1/SEOJK/07/2014 tentang pelaksanaan edukasi dalam rangka
meningkatkan literasi keuangan kepada konsumen dan/atau
masyarakat Pelaksanaan kegiatan ini juga, merupakan bentuk
dukungan PT Bank of India Indonesia, Tbk dalam pelaksanaan
kegiatan inklusi keuangan oleh lembaga jasa keuangan.
Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin Bank dalam ikut serta
mendukung program – program yang dihimbau oleh Otoritas
Jasa Keuangan.
PT Bank of India Indonesia, Tbk telah melakukan edukasi,
literasi dan inklusi keuangan yaitu memberikan kegiatan
edukasi. Edukasi yang kami berikan yaitu, kepada salah satu
The implementation of education, literacy and financial
inclusion was done in relation to the Bank’s business plan for
2016-2018. Moreover, the activities was a Financial Services
Authority’s call that was written in the OJK regulation no. 01/
POJK.07/2013 on the Financial Services Sector Consumer
Protection, and in the Financial Services Authority’s Circular
Letter No. 1/SEOJK/07/2014 on the education implementation,
in improving the financial literacy to the consumers and/or
community. The implementation of the activities was also a
support of PT Bank of India Indonesia, Tbk in the financial
inclusion activities implementation by the financial services
institutions. The activities would become the Bank’s regular
agenda in supporting the programs that were encouraged by
the Financial Services Authority.
PT Bank of India Indonesia, Tbk did the education, literacy and
financial inclusion by providing some educational activities.
The education that was provided, namely, to one of the junior
high schools, the Junior High School Sejahtera Bekasi. The
educational activities was aimed to equip the students with
the knowledge about banking activities as well as Bank’s
investment product, so that, the students knew the importance
of investing in the bank at an early age.
Kegiatan edukasi ini, dilaksanakan pada hari Kamis, 13
Oktober 2016 pukul 09.00 WIB. Peserta edukasi ini terdiri atas
perwakilan dari kelas 8 dan 9 yang berjumlah 62 orang. Acara
ini, berlangsung selama kurang lebih selama kurang lebih 4 jam
yang melibatkan interaksi antara pemberi materi dari petugas
BOII dengan para siswa siswi SMP Sejahtera Bekasi. Selain
itu, PT Bank of India Indonesia, Tbk memberikan cenderamata
berupa plangkat ucapan terimakasih kepada SMP Sejahtera
Bekasi. Berikut dokumentasi dalam kegiatan acara edukasi
tersebut :
This educational activity, was held on Thursday, October 13th,
2016 at 09:00 AM. The education participants were consisted
of representatives from the Grade 8th and 9th which was
amounted up to 62 people. The event was held for approximately
4 hours that was involving interaction between the speakers
from BOII and the students of the Junior High School Sejahtera
Bekasi. Moreover, PT Bank of India Indonesia, Tbk gave a token
of appreciation to the Junior High School Sejahtera Bekasi.
Herewith the documentation of the educational event:
Kegiatan Buka Puasa Bersama & Santunan Anak Yatim
Program pelaksanaan CSR tahun 2016 ini dengan mengadakan
buka puasa bersama dan bakti sosial dengan seluruh karyawan
PT. Bank of India Indonesia se cabang Jakarta dan mengundang
anak yatim, dibawah asuhan Yayasan Harapan Robanni sebagai
pengelola Graha Yatim & Dhuafa (GRAY). Yayasan ini adalah
salah satu unit dari lembaga sosial Yayasan Robbani yang
peduli pada kesejahteraan sosial yang mengelola santunan
bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa (kurang mampu) yang
bertujuan menjadi jembatan dan menjamin semua donasi yang
diterima dapat dikelola dan disalurkan kepada yang berhak
sesuai dengan harapan para donatur.
Iftar Gathering & Charity to the Orphans
The CSR Program 2016 was implemented by organizing iftar
gathering and charity events with employees of PT. Bank of
India Indonesia from all Jakarta branches, and invited the
orphans, under the care of Harapan Robanni Foundation as the
administrator of Graha Yatim & Dhuafa (GRAY). The foundation
was one of the Harapan Robanni Foundation units that cared
about social welfare in managing donations for the orphans and
the dhuafa (underpriviledged people), aimed as the connector,
and guaranteed all donations received could be managed and
distributed to those entitled in accordance with the donors’
expectation.
Penyerahan Donasi kepada pengurus Yayasan GRAY
Sebanyak 20 orang anak yatim sebagai perwakilan panti asuhan
dan 2 orang pengurusnya hadir seusia undangan kami. Graha
Yatim & Dhuafa tersebut mempunyai 8 asrama yang tersebar di
Jakarta, Bekasi, Kuningan & Cirebon dengan total anak yatim
dan dhuafa sebanyak kurang lebih 513 orang. Panti asuhan
dan asrama yang kami undang berlokasi di Jl. Cempaka Putih
Barat 1B Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Telp :
021-42803629. Di asrama ini menampung sekitar 50 orang yang
disantuni.
As many as 20 kids represented the orphanage, along with
two of their patrons. Graha Yatim & Dhuafa had 8 dormintories
spreaded in Jakarta, Bekasi, Kuningan & Cirebon with total of
513 kids. The invited orphanage was located in Jl. Cempaka
Putih Barat 1B, Cempaka Putih Barat, Central Jakarta. Telp 02142803629. The dormintory could accomodate up to 50 people
in need.
Pada acara tersebut Management PT. Bank of India
Indonesia,Tbk melalui Bp. Primasura Pandu selaku Direktur
Kepatuhan menyerahkan donasi atau sumbangan voucher
belanja Carefour senilai Rp. 10,000,000.- (sepuluh juta rupiah)
dan telah kami salurkan melalui pengurus nya Bp. Ustadz
Ahmad Rivai untuk keperluan sehari-hari.
In the event, the PT. Bank of India Indonesia, Tbk Management
through Mr. Primasura Pandu as the Compliance Director,
donated a Carrefour shopping voucher with value of 10,000,000.IDR (ten million Indonesian Rupiah), and had been disbursed to
its manager, Mr. Ustadz Ahmad Rivai for their daily needs.
Program Bantuan Pendidikan ( Beasiswa )
Manajemen PT. Bank of India mencanangkan dan telah
melaksanakan program reguler beasiswa berupa bantuan
pendidikan bagi putra - putri karyawan yang berprestasi selama
2 periode yaitu ajaran Agustus 2015 s/d Juli 2016 dan Agustus
2016 s/d Desember 2017, Sebesar Rp 75.950.000.
Regular Scholarship Program
The PT. Bank of India Management launched and organized
a regular scholarships program in the form of educational
assistance for the employees’ children who excelled in the 2
periods which are in August 2015 to July 2016 and August 2016
to December 2017, amounted to Rp. 75,950,000.
Kegiatan Donor Darah
PT. Bank of India melalui komite welfare telah melaksanakan
program bhakti sosial untuk kemanusiaan berupa donor darah.
Kegiatan ini telah diselenggarakan 2 kali selama Tahun 2016,
yaitu pada bulan Mei dan Bulan September.
Blood Donation
PT. Bank of India through welfare committee organized a
humanitarian charity program, in the form of blood donor.
The activity was organized two times during 2016, in May and
September.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
136
sekolah menengah pertama, yaitu SMP Sejahtera Bekasi.
Kegiatan Edukasi ini bertujuan untuk membekali siswa-siswi
dengan pengetahuan mengenai kegiatan perbankan serta
produk – produk investasi yang ada di Bank agar siswa siswi
mengetahui pentingnya melakukan investasi pada perbankan
sejak usia dini.
137
LAMPIRAN
ATTACHMENT
Pos - Pos
(Posts)
2015
Bank
(Net Receivables)
Bank
(Net Receivables)
Pos - Pos
(Posts)
1.
1.012.597
882.497
208.320
208.320
875.720
679.025
Faktor Penambah
Additional Factors
-
-
Pendapatan Komprehensif lainnya
Other comprehensive income
-
-
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan
Excess differences arising from translation of financial statement
Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual
Potential gain of the increase in the fair value of financial assets available for sale of financial
assets available for sale
Saldo surplus revaluasi aset tetap
Surplus of fixed assets revaluation
Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve)
Other Disclosed reserves
Agio / Disagio
Agio / Disagio
-
-
-
-
117.070
117.070
-
-
478.302
478.302
20.000
20.000
292.773
337.441
-
-
500.000
-
Lainnya
Others
-
-
Faktor Pengurang
Deduction factor
-
-
-
-
-
Pendapatan Komprehensif lainnya
Other comprehensive income
-
-
-
-
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan
Negative differences arising from translation of financial statement
-
-
-
-
-
-
882.497
1.012.597
882.497
208.320
208.320
875.720
679.025
Faktor Penambah
Additional Factors
-
-
Pendapatan Komprehensif lainnya
Other comprehensive income
-
-
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan
Excess differences arising from translation of financial statement
Potensi keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual
Potential gain of the increase in the fair value of financial assets available for sale of financial
assets available for sale
Saldo surplus revaluasi aset tetap
Surplus of fixed assets revaluation
Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve)
Other Disclosed reserves
Agio / Disagio
Agio / Disagio
-
-
-
-
117.070
117.070
-
-
478.302
478.302
20.000
20.000
292.773
337.441
-
-
Laba tahun-berjalan
Current year profit
500.000
-
Dana setoran modal
Funds for paid-in capital
Lainnya
Others
-
-
Faktor Pengurang
Deduction factor
-
Pendapatan Komprehensif lainnya
Other comprehensive income
Selisih lebih penjabaran laporan keuangan
Negative differences arising from translation of financial statement
Modal Disetor
Paid -in Capital (net of Treasury Stock)
Cadangan Tambahan Modal
Disclosed Reserves
Cadangan umum
General reserves
Laba tahun-tahun lalu
Previous year profit
Laba tahun-berjalan
Current year profit
Dana setoran modal
Funds for paid-in capital
Modal Disetor
Paid -in Capital (net of Treasury Stock)
Cadangan Tambahan Modal
Disclosed Reserves
Cadangan umum
General reserves
Laba tahun-tahun lalu
Previous year profit
-
-
-
-
-
-
-
Disagio
Disagio
-
Disagio
Disagio
-
-
-
Rugi tahun-tahun lalu
Previous year loss
-
Rugi tahun-tahun lalu
Previous year loss
(505.002)
(44.668)
(505.002)
(44.668)
-
(216.337)
-
(216.337)
-
-
-
-
(27.423)
(12.783)
(27.423)
(12.783)
-
-
-
-
Rugi tahun-berjalan
Current year loss
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
1.
Potensi kerugian dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual
Potential losses from the decrease in the fair value of financial assets availablefor sale
Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve)
Other disclosed reserves
Potensi kerugian dari peningkatan nilai wajar aset keuangan kolompok tersedia untuk dijual
Potential losses from the decrease in the fair value of financial assets availablefor sale
Cadangan tambahan modal lainnya ( other disclosed reserve)
Other disclosed reserves
140
Bank
(Net Receivables)
882.497
Modal Inti (Tier 1)
Core Capital
Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1)
Common Equity Tier 1 (CET 1) 1.012.597
Modal Inti (Tier 1)
Core Capital
Modal Inti Utama / Common Equity Tier 1 (CET 1)
Common Equity Tier 1 (CET 1) 2015
Bank
(Net Receivables)
1.012.597
I.
I.
2016
Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif Negative differences in allowance for possible losses and allowance for impairment of earning
assets
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book Negative difference in adjustment amounts from fair value of financial assets in trading book
PPA aset non produktif yang wajib dibentuk
Required allowance for non earning assets
Lainnya
Others
Rugi tahun-berjalan
Current year loss
Selisih kurang antara PPA dan CKPN atas aset produktif Negative differences in allowance for possible losses and allowance for impairment of earning
assets
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam Trading Book Negative difference in adjustment amounts from fair value of financial assets in trading book
PPA aset non produktif yang wajib dibentuk
Required allowance for non earning assets
Lainnya
Others
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
141
Pos - Pos
(Posts)
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO
RISK WEIGHTED ASSETS
ATMR RISIKO KREDIT CREDIT RISK - WEIGHTED ASSETS
ATMR RISIKO PASAR
MARKET RISK - WEIGHTED ASSETS
ATMR RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK - WEIGHTED ASSETS
TOTAL ATMR
TOTAL RISK WEIGHTED ASSETS
RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO %
CAR BASED ON RISK PROFILE (%)
RASIO KPMM
CAR RATIO
Rasio CET 1 (%)
CET 1 Ratio (%)
Rasio Tier 1 (%)
Tier 1 Ratio (%)
Rasio Tier 2 (%)
Tier 2 Ratio (%)
Rasio KPMM
CAR Ratio
CET 1 UNTUK BUFFER (%)
CET 1 FOR BUFFER (%)
ALOKASI PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
CAPITAL ALLOCATION FOR CAR BASED ON RISK PROFILE
Dari CET1 ( % )
From CET1 ( % )
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
2015
Bank
(Net Receivables)
Bank
(Net Receivables)
-
-
2.629.357
3.470.903
-
-
363.270
293.713
2.992.627
3.764.616
10%
10%
33,84%
23,44%
33,84%
23,44%
0,66%
0,41%
34,50%
23,85%
23,84%
13,44%
10,00%
10,00%
Dari AT1 ( % )
From AT1 ( % )
0,00%
0,00%
Dari Tier 2 ( % )
From Tier 2 ( % )
0,00%
0,00%
Kategori Portfolio
Portfolio Category
2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables By Region
Wilayah 1
Zone 1
Wilayah 2
Zone 2
Wilayah 3
Zone 3
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables By Region
dst.
Outside
Total
Total
Wilayah 1
Zone 1
Wilayah 2
Zone 2
Wilayah 3
Zone 3
dst.
Outside
Total
Total
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Receivables from Public Sector
Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
728
-
-
-
728
-
-
-
-
-
5.
Kredit Bangun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized Loans
34.254
1.817
4.938
-
41.009
85,606
6,957
-
-
92,563
6.
Kredit Bangun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiun
Employee/Retirement Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness, Small Business,
and Retail Portfolio
94.553
2.238
1.458
-
98.249
115,150
4,387
1,127
-
120,644
9.
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporations
1.807.819
112.596
60.546
-
1.980.691
2,800,239
174,985
95,206
-
3,070,430
94.188
17.704
5.170
-
117.016
138,352
16,896
4,939
-
160,187
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Due Receivables
11.
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12.
Eksposur di Unit Usaha Syariah
Exposure in Sharia Business Unit
(if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.031.542
134.355
72.112
-
2.238.009
3,139,347
203,225
101,272
-
3,443,844
Total
Tabel 2.1.a Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Table 2.1.a Net Claims by Region
PERSENTASE BUFFER YANG WAJIB DIPENUHI OLEH BANK (%)
PERCENTAGE OF BUFFER MANDATORY FILLED BY BANK (%)
Capital Conservation Buffer (%)
Capital Conservation Buffer (%)
Countercyclical Buffer (%)
Countercyclical Buffer (%)
Capital Surcharge untuk BankSistemik (%)
Capital Surcharge for Systemic Bank (%)
2016
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tabel 1.a. Laporan Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Triwulan Bank Umum
Table 1.a. Statements of Calculation of Capital Adequacy Ratio Commerical Bank
142
143
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Bublik
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Institutions
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
-
-
728
-
-
728
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized Loans
498
9.618
16.246
14.647
-
41.009
6.
Kredit Bragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai/Pensiun
Employee/ Retirement Loans
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness, Small Business,
and Retail Portfolio
76.754
14.093
6.207
1.195
-
98.249
Tagihan Kepada Koporasi
Receivables from Corporations
1.687.228
148.854
144.879
-
-
1.980.961
113.827
2.990
(5.694)
5.939
-
117.062
2016
1.
Pertanian, Perubahan dan Kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
-
-
664
324
-
-
-
2.
Perikanan
Fishery
-
-
-
-
-
-
-
53
-
-
-
-
3.
Pertambangan dan Penggalian
Mining and excavation
-
-
-
-
-
-
-
648
83.815
(7.031)
-
-
4.
Industri Pengolahan
Processing industry
-
-
-
-
-
-
-
11.324
410.064
26.220
-
-
5.
Listrik, Gas dan Aair
Power, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.
Konstruksi
Construction
-
-
-
-
-
-
-
10.828
34.728
-
-
-
7.
Perdagangan Besar dan Eceran
Wholesale and retail trading
-
-
-
-
3.452
-
-
48.828
1.027.338
91.278
-
-
8.
Penyediaan Akomondasi & Penyediaan
Makan Minum
Provision of accomodation and foods &
beverages
-
-
-
-
-
-
-
1.479
6.244
-
-
-
9.
Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi
Transportation,warehousing and
communications
-
-
-
-
-
-
-
2.776
66.481
203
-
-
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Due Receivables
11.
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
12.
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)
Exposure in Sharia Business Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
10.
Perantara Keuangan
FInancial agency
-
-
-
728
-
-
-
-
-
-
-
-
1.878.307
175.555
162.366
21.781
-
2.238.009
11.
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Real estate, leasing and corporate
services
-
-
-
-
-
-
-
9.430
186.766
-
-
-
12.
Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
Government administration, land business
and mandatory social service
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
Jasa Pendidikan
Educational services
-
-
-
-
-
-
-
934
77.450
34
-
-
14.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and social services
-
-
-
-
-
-
-
83
10.551
-
-
-
15.
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan dan Perorangan Lainnya
Societal, sociocultural, entertainment and
other individual services
-
-
-
-
-
-
-
11.078
74.108
-
-
-
16.
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah
Tangga
Individual householdrelated services
-
-
-
-
-
-
-
66
-
-
-
-
17.
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
International and other extrainternational
agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Non-defined activities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19.
Bukan Lapangan Usaha
Non-business
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.
Lainnya
Others
-
-
-
-
37.557
-
-
58
3.037
6.358
-
-
Total
-
-
-
728
41.009
-
-
98.249
1.980.961
117.062
-
-
2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Net Receivables by Remaining Contract Period
< 1 Tahun
< 1 year
>1 Thn s.d. 3 Thn
>1 to 3 years
>3 Thn s.d. 5 Thn
>3 to 5 years
> 5 Thn
> 5 years
Non Kontraktual
Non-Contractual
Total
Total
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Bublik
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Institutions
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized Loans
1,012
9,636
15,826
53,577
-
80,051
6.
Kredit Bragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized Loans
2,040
-
-
-
-
2,040
7.
Kredit Pegawai/Pensiun
Employee/ Retirement Loans
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness, Small Business,
and Retail Portfolio
92,736
14,198
17,014
5,095
-
129,043
9.
Tagihan Kepada Koporasi
Receivables from Corporations
2,364,635
165,320
349,460
66,333
-
2,945,748
3,329
1,390
282
1,890
-
6,891
10.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
Due Receivables
11.
Aset Lainnya
Other Assets
-
-
-
-
-
-
12.
Eksposur di Unit Usaha Syariah (Apabila ada)
Exposure in Sharia Business Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
2,463,752
190,544
382,582
126,895
-
3,163,773
Total
Tabel 2.2.a. Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Table 2.2.a. Net Claims by Remaining Maturity of the Contract
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
-
Eksposur di Unit Usaha Syariah
Exposure in Sharia Business Unit
(if any)
-
Aset Lainnya
OtherAssets
-
Tagihan yang Telah jatuh Tempo
Due Receivables
-
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporations
-
Tagihan Kepada Usaha MIkro,
Usaha Kecil &Portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness,
Small Business, and Retail Portfolio
-
Kredit Pegawai/Pensiun
Employee/ Retirement Loans
Sektor Ekonomi
Economi Sector
Kredit Bragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized
Loans
Total
Total
Kredit Bragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized
Loans
Non Kontraktual
Non-Contractual
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
Kategori Portfolio
Portfolio Category
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
> 5 Thn
> 5 years
1.
Total
144
>3 Thn s.d. 5 Thn
>3 to 5 years
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
>1 Thn s.d. 3 Thn
>1 to 3 years
Tagihan Kepada Bank Pembangun
Multilateral Dan Lembaga
Internasional
Receivables from Multilateral
Development Banks and
International Institutions
< 1 Tahun
< 1 year
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik Receivables from Public
Sector Entities
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
Net Receivables by Remaining Contract Period
Tagihan Kepadda Pemerintah
Receivables from Government
Kategori Portfolio
Portfolio Category
9.
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
145
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Eksposur di Unit Usaha Syariah
Exposure in Sharia Business Unit
(if any)
Aset Lainnya
OtherAssets
Kategori Portfolio
Portfolio Category
1.
2.
2015
1.
Pertanian, Perubahan dan Kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
-
-
750
27,366
-
-
-
2.
Perikanan
Fishery
-
-
-
-
-
-
-
11
8,861
-
-
-
3.
Pertambangan dan Penggalian
Mining and excavation
-
-
-
-
-
-
-
1,001
192,907
8,190
-
-
4.
Industri Pengolahan
Processing industry
-
-
-
-
-
-
-
12,161
937,310
60,629
-
-
5.
Listrik, Gas dan Aair
Power, gas and water
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.
Konstruksi
Construction
-
-
-
-
-
-
-
13,021
50,576
-
-
-
7.
Perdagangan Besar dan Eceran
Wholesale and retail trading
-
-
-
-
-
-
-
61,314
1,371,216
78,453
-
-
8.
Penyediaan Akomondasi & Penyediaan
Makan Minum
Provision of accomodation and foods &
beverages
-
-
-
-
-
-
-
1,801
13,890
9,161
-
-
9.
Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi
Transportation,warehousing and
communications
-
-
-
-
-
-
-
4,634
93,331
-
-
-
10.
Perantara Keuangan
FInancial agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11.
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Real estate, leasing and corporate
services
-
-
-
-
-
-
-
10,890
197,805
-
-
Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
Government administration, land business
and mandatory social service
-
12.
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jasa Pendidikan
Educational services
-
-
-
-
-
-
-
1,210
77,331
14.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and social services
-
-
-
-
-
-
-
183
11,996
15.
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan dan Perorangan Lainnya
Societal, sociocultural, entertainment and
other individual services
-
-
-
-
-
-
-
12,559
79,280
16.
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah
Tangga
Individual householdrelated services
-
-
-
-
-
-
-
1,007
77
17.
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
International and other extrainternational
agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Non-defined activities
-
-
-
-
-
-
-
-
1,391
19.
Bukan Lapangan Usaha
Non-business
-
-
-
-
92,563
-
-
122
6,993
Lainnya
Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total
-
-
-
-
92,563
-
-
120,664
3,070,330
-
-
-
Wilayah 1
Zone 1
Wilayah 2
Zone 2
Wilayah 3
Zone 3
Tabel 2.3.a Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Table 2.3.a Net Claims by Economic Sector – Bank Individually (Unconsolidated)
3,754
160,187
dst.
Outside
Total
Total
Wilayah 1
Zone 1
Wilayah 2
Zone 2
Wilayah 3
Zone 3
dst.
Outside
Total
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
260.782
10.099
664
-
271.545
11.315
2.727
73
-
14.115
32.988
23
3.659
-
36.670
10.559
1.112
1.774
-
13.445
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan
Receivables
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Impaired Receivables
b. Telah Jatuh Tempo
b. Due
3.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual
Individual Impairment Losses Allowance (ILA)
4.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif
Collective Impairment Losses Allowance (ILA)
5.
Tagihan yang Dihapus Buku
Receivables Written Off
Tabel 2.4.a Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual
Table 2.4.a Claims and Reserves by Region – Unconsolidated
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
Uraian
Description
-
CKPN Individual
Individual ILA
2015
CKPN Kolektif
Collective ILA
CKPN Individual
Individual ILA
CKPN Kolektif
Collective ILA
Saldo Awal CKPN
ILA - Starting Balance
-
-
-
-
2.a Pembentukan CKPN Pada Priode Berjalan
2.a. Establishment of ILA in current period
-
-
2.a Pemulihan CKPN Pada Priode Berjalan
2.b. Recovery of ILA in current period
-
-
-
-
2.
Pembentukan CKPN Pada Priode Berjalan (Net)
Establishment (Recovery) of ILA in current period (Net)
3.
CKPN yang digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku Atas
Tagihan Pada Priode Berjalan
ILA used for writing off receivables in current period
4.
Pembentukan (Pemulihan) Lainnya Pada Priode Berjalan
Other Establishment (Recovery) in current period
Saldo Akhir CKPN
-
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables By Region
a. Belum Jatuh Tempo
a. Not Due
1.
13.
20.
146
-
-
2015
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Net Receivables By Region
-
-
-
-
-
-
-
-
132.731
58.601
14,115
13,445
-
-
118,616
44,970
129.725
49.278
128,396
44,970
(498.404)
71.209
(9,780)
-
507.493
-
-
186
-
-
-
-
271.545
36.670
132,731
58,601
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara Individual
Table 2.6.a. Disclosure of Changes in Impairment Reserves – Unconsolidated
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tagihan yang Telah jatuh Tempo
Due Receivables
2016
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporations
Tagihan Kepada Usaha MIkro,
Usaha Kecil &Portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness,
Small Business, and Retail Portfolio
Kredit Pegawai/Pensiun
Employee/ Retirement Loans
Kredit Bragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized
Loans
Kredit Bragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized
Loans
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
Tagihan Kepada Bank Pembangun
Multilateral Dan Lembaga
Internasional
Receivables from Multilateral
Development Banks and
International Institutions
Tagihan Kepada Entitas Sektor
Publik Receivables from Public
Sector Entities
Sektor Ekonomi
Economi Sector
Tagihan Kepadda Pemerintah
Receivables from Government
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
147
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Sektor Ekonomi
Economic Sector
Tagihan yang
Tagihan
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo
Cadangan Kerugian Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Penurunan Nilai
(CKPN)-Kolektif
(CKPN)-Individual
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Tagihan yang
Dihapus Buku
Sektor Ekonomi
Economic Sector
Tagihan
Receivables
2015
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
-
2.
Perikanan
Fishery
-
-
-
-
-
-
3.
Pertambangan dan Penggalian
Mining and excavation
-
-
-
257
2,063
-
4.
Industri Pengolahan
Processing industry
-
-
-
60,773
36,596
-
5.
Listrik, Gas dan Aair
Power, gas and water
-
-
-
-
-
-
6.
Konstruksi
Construction
-
7.
Perdagangan Besar dan Eceran
Wholesale and retail trading
-
-
-
60,026
9,033
-
8.
Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan
Minum
Provision of accomodation and foods & beverages
-
-
-
3,693
943
-
Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi
Transportation, warehousing and communications
-
10.
Perantara Keuangan
FInancial agency
-
-
-
-
-
-
11.
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Real estate, leasing and corporate services
-
-
-
-
6,133
-
1.
9.
12.
Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Government administration, land business and
mandatory social service
-
Jasa Pendidikan
Educational services
-
14.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and social services
15.
13.
-
-
-
-
-
-
-
-
513
-
6,000
-
-
773
771
-
-
-
-
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Agriculture, hunting and forestry
-
-
-
-
-
-
2.
Perikanan
Fishery
-
-
-
-
-
-
3.
Pertambangan dan Penggalian
Mining and excavation
-
-
-
84.786
16
-
4.
Industri Pengolahan
Processing industry
-
-
-
119.919
8.339
-
5.
Listrik, Gas dan Aair
Power, gas and water
-
-
-
-
-
-
6.
Konstruksi
Construction
-
-
-
2
1.496
-
7.
Perdagangan Besar dan Eceran
Wholesale and retail trading
-
-
-
63.089
14.621
-
8.
Penyediaan Akomondasi & Penyediaan Makan
Minum
Provision of accomodation and foods & beverages
-
-
-
-
546
-
9.
Transportasi,Pergudangan dan Komunikasi
Transportation, warehousing and communications
-
-
-
193
1.062
-
10.
Perantara Keuangan
FInancial agency
-
-
-
-
-
-
11.
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Real estate, leasing and corporate services
-
-
-
-
7.296
-
12.
Administrasin Pemerintahaan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Government administration, land business and
mandatory social service
-
-
-
-
-
-
13.
Jasa Pendidikan
Educational services
-
-
-
-
233
-
14.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Health and social services
-
-
-
-
712
-
15.
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan
dan Perorangan Lainnya
Societal, sociocultural, entertainment and other
individual services
-
-
-
-
345
-
16.
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Individual household-related services
-
-
-
-
-
-
17.
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
International and other extrainternational
agencies
-
-
-
-
-
-
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Non-defined activities
-
-
-
-
-
-
Bukan Lapangan Usaha
Non-business
-
-
-
-
-
-
Lainnya
Others
-
-
-
3.556
2.004
-
Total
-
-
-
271.545
36.670
-
-
-
-
-
-
-
-
-
564
-
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan
dan Perorangan Lainnya
Societal, sociocultural, entertainment and other
individual services
-
-
-
-
205
-
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
Individual household-related services
-
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya
International and other extrainternational
agencies
-
18.
Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya
Non-defined activities
-
-
-
-
-
-
18.
19.
Bukan Lapangan Usaha
Non-business
-
-
-
1,469
1,520
-
19.
20.
Lainnya
Others
-
Total
-
17.
-
-
-
-
-
132,731
-
58,601
-
-
20.
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Table 2.5.a. Disclosure of Claims and Reserves by Economic Sector – Unconsolidated
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
-
-
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
Table 2.5.a. Disclosure of Claims and Reserves by Economic Sector – Unconsolidated
-
Tagihan yang
Dihapus Buku
Receivables
Written Off
2016
-
-
Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo
Not Due Tempo
Due
Individual
Kolektif
Individual Impairment
Collective Impairment
Losses Allowance (ILA) Losses Allowance (ILA)
1.
-
16.
Cadangan Kerugian
Tagihan yang mengalami penurunan nilai Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (CKPN)- Penurunan Nilai (CKPN)Impaired Receivables
148
149
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2016
Kategori Portfolio
Portfolio Category
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
2.
Tagihan Bersih
Net Receivables
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2015
ATMR
Sebelum MRK
Pre MRK RWA
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Tagihan Bersih
Net Receivables
2016
ATMR
Sebelum MRK
Pre RMK RWA
Kategori Portfolio
Portfolio Category
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Tagihan Bersih
Net Receivables
2015
ATMR
Sebelum MRK
Pre MRKRWA
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Tagihan Bersih
Net Receivables
ATMR
Sebelum MRK
Pre RMK RWA
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
1,386,898
-
-
1,949,753
-
-
1.
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Receivables from Public Sector Entity
-
-
-
465
93
93
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Receivables from Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Companies
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Companies
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
208,314
42,209
41,845
83,504
20,452
20,452
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized Loans
41,009
14,353
13,595
92,560
32,397
30,486
5.
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Residential Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
6.
Kredit Beragun Properti Komersial
Commercial Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai / Pensiunan
Employee/ Retirement Loans
-
-
-
-
-
-
7.
Kredit Pegawai / Pensiunan
Employee/ Retirement Loans
-
-
-
-
-
-
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portfolio Ritel
Receivables from Micro Businesses,
Small Businesses and Retail Portfolios
98,265
71,699
71,591
120,658
90,494
87,100
8.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portfolio Ritel
Receivables from Micro Businesses,
Small Businesses and Retail Portfolios
-
-
-
4
3
3
9.
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporation
2,015,235
1,015,235
1,857,355
3,273,243
3,273,243
2,627,995
9.
Tagihan Kepada Korporasi
Receivables from Corporation
26,023
26,023
16,284
166,999
166,999
12,419
10.
-
-
-
-
-
-
26,023
26,023
16,284
167,003
167,002
12,422
10.
Tagihan yang telah Jatuh Tempo
Due Receivables
117,663
173,315
161,509
147,352
219,151
219,151
11.
Aset Lainnya
Other Assets
381,477
-
467,077
380,808
-
470,730
TOTAL
Tagihan yang telah Jatuh Tempo
Due Receivables
TOTAL
4,248,861
1,316,811
2,612,972
6,048,343
3,635,830
3,456,007
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
Table 6.1.2. Disclosure of Liability Commitment/Contingency Exposure on Administrative Account Transactions
Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca/ Perhitungan ATMR Resiko kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual.
Table 6.1.1. Disclosure of Exposure to Commitment/ Contingencies Liabilities in Administrative Account Transactions - Bank, Individually (in million Rupiah)
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Kategori Portfolio
Portfolio Category
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Tagihan Bersih
Net Receivables
ATMR
Sebelum MRK
Pre RMK RWA
-
-
-
-
-
-
2.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Receivables from Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
3.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional
Receivables from Multilateral Development Banks
and International Companies
-
-
-
-
-
-
4.
Tagihan Kepada Bank
Receivables from Banks
138
28,
28
998
200
200
5.
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portfolio Ritel
Receivables from Microbusiness, Small Business,
and Retail Portfolio
-
-
-
55
41
41
Tagihan Kepada Koprasi
Receivables from Corporations
2016
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Tagihan Kepada Pemerintah
Receivables from Government
TOTAL
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
ATMR
Sebelum MRK
Pre MRK RWA
1.
6.
150
Tagihan Bersih
Net Receivables
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
2015
Jenis Transaksi
Portfolio Category
1.
2.
73
73
73
2,233
2,233
2,233
211
101
101
3,286
2,474
2,474
Tabel 6.1.3. Eksposur yang menimbukan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan
Table 6.1.3. Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Counterparty Failure (Counterparty Credit Risk)
Nilai Eksposur
Net Receivables
2015
Faktor Pengurang
Modal
Pre MRK RWA
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Nilai Eksposur
Net Receivables
Faktor Pengurang
Modal
Pre RMK RWA
ATMR
Setelah MRK
Post MRK RWA
Delivery versus payment
-
-
-
-
-
-
a. Beban Modal 8% (5 - 15 hari)
Capital Charge 8% ( 5-15 days)
-
-
-
-
-
-
b. Beban Modal 50% (16 - 30 hari)
Capital Charge 50% (16-30 days)
-
-
-
-
-
-
c. Beban Modal 75% (31 - 45 hari)
Capital Charge 75% (31-45 days
-
-
-
-
-
-
d. Beban Modal 100% (Lebih dari 45 hari)
Capital Changed 100%
-
-
-
-
-
-
Non-delivery versus payment
Residential Property Collateralized Loans
-
-
-
-
-
-
TOTAL
-
-
-
-
-
-
Tabel 6.1.4. Eksposur yang menimbukan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen
Table 6.1.4. Exposure Resulting in Credit Risk Attributable to Settlement Failure (Settlement Risk)
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
2016
151
2016
Jenis Transaksi
Transaction Type
Faktor Pengurang Modal
Reduction factors
2015
ATMR
RWA
Faktor Pengurang Modal
Reduction factors
2016
1.
Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan
Support Credit Facilities that meet the requirements
-
-
-
-
2.
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
Support Credit Facilities that do not meet the requirements
-
-
-
-
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Liquidity Facilities that meet the requirements
-
-
-
-
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Liquidity Facilities that do not meet the requirements
-
-
-
-
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Purchase of Asset-Backed Stock that meet the requirements
-
-
-
-
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
Purchase of Asset-Backed Stock that do not meet the requirements
-
-
-
-
3.
4.
5.
6.
7.
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercapai dalam ketentuan Bank Indonesia
mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi
Bank umum
Securitization exposure not covered by Bank Indonesia regulations on the
application of prudential principles to asset securitization by commercial
banks
-
-
-
-
-
-
-
-
1.
2,629,357
3,470,903
-
-
Tabel 6.1.6 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Table 6.1.6. Disclosure of Total Measurement of Credit Risk
Pendekatan yang Digunakan
Approach Used
Pendekatan Indikator Dasar
Basic Indicator Approach
2016
Pendapatan Bruto
Rata-rata 3 Tahun
Terakhir Gross
Revenue (Last 3
Years’ Average)
193,744,00
Beban Modal
Capital
Expenses
29,061,60
2015
ATMR
RWA
363,270
Pendapatan Bruto
Rata-rata 3 Tahun
Terakhir Gross
Revenue (Last 3
Years’ Average)
156,647.00
Beban Modal
Capital
Expenses
23,497.05
ATMR
RWA
293,713
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitip Risiko Oprasional
Table 8.1.a. Operational Risk Quantitative Disclosure
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
Tabel 6.1.5. Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Table 6.1.5. Disclosure of Securitization Exposure
Total ATMR Risiko Kredit
Total RWA of Credit Risks
Total Faktor Pengurangan Modal
Total Capital Reduction Factors
1.
TOTAL
2015
ATMR
RWA
152
153
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Jauh Tempo *)
Pos - Pos
Portfolio Category
A.
> 3 Bulan s.d 6 Bulan
> 3 Months s.d 6 monts
> 6 Bulan s.d 12 Bulan
> 6 Months s.d 12
Months
> 12 Bulan
> 12 Months
8.736.913.370,00
-
-
-
-
-
-
1.386.898.161.398,79
353.725.120.452,72
-
350.000.000.000,00
383.173.040.946,07
-
300.000.000.000,00
-
58.677.319.227,89
895.525,00
-
58.676.423.702,89
221.317.257.159,29
-
-
8.401.254.705,69
64.120.797.841,30
795.204.612,30
20.000.000.000,00
128.000.000.000,00
2.500.562.612.061,51
113.113.415.777,05
268.960.246.276,07
648.742.171.852,47
345.384.590.364,09
347.591.079.712,53
270.821.837.952,01
505.949.270.127,29
33.614.436.610,22
17.917.411,00
-
9.077.650.236,43
24.518.868.962,79
-
-
-
7. Lain-lain
Others
271.521.603.415,02
1.247.377.807,20
9.412.500,00
68.987.456.157,73
4.380.064.309,80
36.213.603.573,38
147.547.772.531,63
13.135.916.535,28
Total Aset
15
Kewajiban
Liabilities
4.481.328.303.242,72
476.841.640.342,97
268.969.658.776,07
1.143.884.956.655,21
821.577.362.424,05
384.599.887.898,21
738.369.610.483,64
647.085.186.662,57
1. Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds
3.023.224.858.960,51
528.567.484.996,19
91.219.331.345,04
861.888.486.398,75
1.097.355.893.353,57
323.334.873.932,06
120.858.788.934,93
-
-
-
-
-
-
-
-
-
111.117.902.985,07
6.731.644.680,00
-
45.417.500.000,00
15.735.256.088,50
42.483.502.216,57
750.000.000,00
-
4. Surat yang Berharga yang Diterbitkan
Securities issued
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Pinjaman yang diterima
Loans received
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Kewajiban Lainnya
Other liabilities
33.617.016.596,22
22.790.220,00
-
9.076.851.923,43
24.517.374.452,79
-
-
-
7. Lain-lain
Others
34.074.904.308,80
1.916.547.036,05
3.225.029.625,98
17.723.821.783,18
5.682.442.813,69
2.230.791.052,45
1.227.655.644,91
2.068.211.902,63
4. Surat Berharga **)
Securities
5. Kredit Yang Diberikan
Loans disbursed
6. Tagihan Lainnya
Other receivables
2. Kewajiban Kepada Bank Indonesia
Liabilities to Bank Indonesia
3. Kewajiban Kepada Bank Lain
Liabilities to other banks
-
-
-
-
Total Kewajiban
3.202.034.682.850,60
537.238.466.932,24
94.444.360.971,01
934.106.660.105,35
1.143.290.966.708,54
368.049.167.201,07
122.836.444.579,84
2.068.211.902,63
Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca
Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
1.279.293.620.392,12
(60.396.826.589,27)
174.525.297.805,06
209.778.296.549,86
(321.713.604.284,50)
16.550.720.697,14
615.533.165.903,80
645.016.974.759,94
1. Komitmen
Commitment
85.461.779.873,47
1.347.250.000,00
-
25.636.199.571,88
49.035.907.461,54
2.579.418.979,40
6.863.003.860,65
-
2. Kontijensi *****)
Contingencies
45.217.286.716,41
-
-
4.936.313.138,98
99.392.824,77
16.297.129.959,93
12.615.554.938,53
11.268.895.854,20
130.679.066.589,88
1.347.250.000,00
-
30.572.512.710,86
49.135.300.286,31
18.876.548.939,33
19.478.558.799,18
11.268.895.854,20
462.271.065.724,07
11.455.633.315,30
2.096.912.793,50
151.375.855.175,01
141.886.693.574,89
104.279.683.962,96
50.153.710.493,14
1.022.576.409,27
50.822.872.431,00
30.555.462.941,00
266.138.860,00
1.563.247.400,00
-
14.542.636.880,00
3.895.386.350,00
-
513.093.938.155,07
42.011.096.256,30
2.363.051.653,50
152.939.102.575,01
141.886.693.574,89
118.822.320.842,96
54.049.096.843,14
1.022.576.409,27
(382.414.871.565,19)
(40.663.846.256,30)
(2.363.051.653,50)
(122.366.589.864,15)
(92.751.393.288,58)
(99.945.771.903,63)
(34.570.538.043,96)
10.246.319.444,93
896.878.748.826,93
(101.060.672.845,57)
172.162.246.151,56
87.411.706.685,71
(414.464.997.573,08)
(83.395.051.206,49)
580.962.627.859,84
655.263.294.204,87
896.878.748.826,93
(101.060.672.845,57)
71.101.573.306,00
158.513.279.991,71
(255.951.717.581,37)
(339.346.768.787,86)
241.615.859.071,98
896.879.153.276,85
II.
REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A.
Tagihan Rekening Administratif
Administrative Account Receivables
Total Tagihan Rekening Administratif
Kewajiban Rekening Administratif
Administrative Account Liabilities
1. Komitmen
Commitment
2. Kontijensi ******)
Contingencies
Total Kewajiban Rekening Administratif
Total Administrative Account Liabilities
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
> 1 Bulan s.d 3 Bulan
> 1 Month s.d 3 months
8.736.913.370,00
3. Penempatan pada bank lain
Placements with Other Banks
154
> 2 Minggu s.d 1 Bulan
> 2 Weeks s.d 1 month
Aset
Assets
2. Penempatan pada Bank Indonesia
Placements with Bank Indonesia
B.
> 1 Minggu s.d 2 Minggu
> 1 week s.d 2 Weeks
2016
2015
NARACA
1. Kas
Cash
B.
s.d 1 Minggu
s.d 1 Week
Selisih Tagihan dan Kewajiban Dalam Rekening
Difference between Receivables and Liabilities in the Administrative
Account
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Amount of [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif
Cumulative Amount
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
I.
Saldo
Balance
155
(Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah)
Jauh Tempo *)
Pos - Pos
Portfolio Category
A.
> 3 Bulan s.d 6 Bulan
> 3 Months s.d 6 monts
> 6 Bulan s.d 12 Bulan
> 6 Months s.d 12
Months
> 12 Bulan
> 12 Months
14.459.865.000,00
-
-
-
-
-
-
1.949.752.917.078,18
488.904.175.851,41
-
400.000.000.000,00
405.000.000.000,00
500.848.741.226,77
155.000.000.000,00
-
84.234.283.986,77
12.646.731,57
-
84.221.637.255,20
129.984.464.421,19
-
-
13.250.918.166,55
95.219.187.222,00
3.631.303.699,80
17.451.506.816,00
431.548.516,84
3.592.787.460.232,01
63.676.418.341,69
260.056.011.975,32
636.263.257.564,46
471.419.947.227,70
483.154.830.669,87
1.018.292.823.140,94
659.924.171.312,03
6. Tagihan Lainnya
Other receivables
101.539.238.718,60
23.717.349,00
277.438.296,00
36.432.438.263,85
24.400.153.347,35
40.405.491.462,40
-
-
7. Lain-lain
Others
282.555.480.105,40
1.032.358.199,30
5.357.000,00
62.628.786.084,79
4.227.997.024,88
36.275.430.609,27
147.116.260.919,63
31.269.290.267,53
Total Aset
15
Kewajiban
Liabilities
6.155.313.709.542,15
568.109.181.472,97
260.338.807.271,32
1.232.797.037.334,85
1.000.267.284.821,93
1.064.315.797.668,11
1.337.860.590.876,57
691.625.010.096,40
1. Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds
4.378.123.136.999,07
654.090.956.239,85
153.688.708.402,88
1.438.705.133.352,47
1.275.688.843.390,09
589.921.231.970,44
252.744.763.643,34
13.283.500.000,00
-
-
-
-
-
-
-
-
442.826.224.803,54
86.052.082.143,99
70.425.000.000,00
192.990.000.000,00
39.946.212.955,70
53.412.929.703,85
-
-
4. Surat yang Berharga yang Diterbitkan
Securities issued
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Pinjaman yang diterima
Loans received
-
-
-
-
15.735.256.088,50
-
-
-
101.456.947.729,60
17.383.409,00
267.922.364,00
36.432.438.263,85
24.336.168.618,35
40.403.035.074,40
-
-
38.131.812.314,88
3.083.739.516,09
6.303.213.797,80
13.127.462.588,18
8.552.303.497,06
3.847.301.811,59
2.768.632.667,10
449.158.437,06
4. Surat Berharga **)
Securities
5. Kredit Yang Diberikan
Loans disbursed
2. Kewajiban Kepada Bank Indonesia
Liabilities to Bank Indonesia
3. Kewajiban Kepada Bank Lain
Liabilities to other banks
6. Kewajiban Lainnya
Other liabilities
7. Lain-lain
Others
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
> 1 Bulan s.d 3 Bulan
> 1 Month s.d 3 months
14.459.865.000,00
3. Penempatan pada bank lain
Placements with Other Banks
156
> 2 Minggu s.d 1 Bulan
> 2 Weeks s.d 1 month
Aset
Assets
2. Penempatan pada Bank Indonesia
Placements with Bank Indonesia
-
-
-
-
Total Kewajiban
4.960.538.121.847,09
743.244.161.308,93
230.684.844.564,68
1.681.255.034.204,50
1.348.523.528.461,20
687.584.498.560,28
255.513.396.310,44
13.732.658.437,06
Selisih Aset Dengan Kewajiban Dalam Neraca
Difference between Assets and Liabilities in the Balance Sheet
1.279.293.620.392,12
(175.134.979.835,96)
29.653.962.706,64
(448.457.996.869,65)
(348.256.243.639,27)
376.731.299.107,83
1.082.347.194.566,13
677.892.351.659,34
1. Komitmen
Commitment
147.761.198.424,89
4.631.256.373,60
19.988.250.000,00
12.318.497.662,80
86.786.274.548,59
23.358.451.501,55
678.468.338,35
-
2. Kontijensi *****)
Contingencies
318.852.121.078,29
-
-
3.695.841.918,58
236.477.225.499,98
69.219.107.075,22
8.324.110.959,03
1.135.835.625,48
Total Tagihan Rekening Administratif
466.613.319.503,18
4.631.256.373,60
19.988.250.000,00
16.014.339.581,38
323.263.500.048,57
92.577.558.576,77
9.002.579.297,38
1.135.835.625,48
1. Komitmen
Commitment
697.413.819.616,57
5.428.614.195,03
24.853.858.403,08
99.010.466.641,75
259.911.281.872,33
153.216.631.630,16
154.928.336.315,27
64.630.558,95
2. Kontijensi ******)
Contingencies
331.499.985.475,00
18.624.760.551,00
3.650.537.144,00
2.490.004.867,00
232.821.412.913,00
66.992.270.000,00
6.921.000.000,00
-
Total Kewajiban Rekening Administratif
Total Administrative Account Liabilities
1.028.913.805.091,57
24.053.374.746,03
28.504.395.547,08
101.500.471.508,75
492.732.694.785,33
220.208.901.630,16
161.849.336.315,27
64.630.558,95
Selisih Tagihan dan Kewajiban Dalam Rekening
Difference between Receivables and Liabilities in the Administrative
Account
(562.300.485.588,39)
(19.422.118.372,43)
(8.516.145.547,08)
(85.486.131.927,37)
(169.469.194.736,76)
(127.631.343.053,39)
(152.846.757.017,89)
1.071.205.066,53
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Amount of [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
632.475.102.106,67
(194.557.098.208,39)
21.137.817.159,56
(533.944.128.797,02)
(517.725.438.376,03)
249.099.956.054,44
929.500.437.548,24
678.963.556.725,87
Selisih Kumulatif
Cumulative Amount
632.475.102.106,67
(194.557.098.208,39)
(173.419.281.048,83)
(707.363.409.845,85)
(1.225.088.848.221,88)
(975.988.892.167,44)
(46.488.454.619,20)
632.475.102.106,67
II.
REKENING ADMINISTRATIF
ADMINISTRATIVE ACCOUNT
A.
Tagihan Rekening Administratif
Administrative Account Receivables
B.
> 1 Minggu s.d 2 Minggu
> 1 week s.d 2 Weeks
2015
2015
NARACA
1. Kas
Cash
B.
s.d 1 Minggu
s.d 1 Week
Kewajiban Rekening Administratif
Administrative Account Liabilities
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
I.
Saldo
Balance
157
2016
Jenis Risiko
(Risk Profiles)
1.
2.
Bank
(Net Receivables)
2015
Konsolidasi
(Pre MRK RWA)
Bank
(Post MRK RWA)
2016
Berdasarkan Pendidikan
(Education Level)
Konsolidasi
(Net Receivables)
Jumlah
(Total)
2015
Persentase
(Percentage)
Jumlah
(Total)
Persentase
(Percentage)
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
-
-
-
-
1.
S2
Master Degree
-
-
6
1,89
a. Risiko Spesifik
Specific Risk
-
-
-
-
2.
S1
Bachelor Degree
-
-
180
56,78
b. Risiko Umum
General Risk
-
-
-
-
3.
-
-
35
11,04
-
-
-
-
D1,D2,D3
Diploma
4.
-
85
26,81
-
-
-
SLTA
High School
-
-
5.
-
-
11
3,47
-
-
-
-
SMP & SD
Junior High School & Elementary
Total
-
-
317
100
-
-
-
-
-
-
-
-
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
3.
Risiko Ekuitas*)
Equity Risk
4.
Risiko Komoditas*)
Commodity Risk
5.
Risiko Option
Option Risk
Total
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan 2016 dan 2015
Table of Employees Profile by Education Level in 2016 and 2015
Untuk Bank Yang Memiliki Anak Yang Memiliki Eksposur Risiko Dimaksud
For Bank Consolidated with Subsidiaries with Referred Risk Exposure
2016
Berdasarkan Usia
(Age Group)
2016
Jenis Risiko
(Risk Profiles)
Jumlah
(Total)
2015
Persentase
(Percentage)
Jumlah
(Total)
Persentase
(Percentage)
2015
Var Rata-Rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Priode Var Rata-Rata Var Maksimum Var Minimum Var Akhir Priode
(Net Receivables) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Post MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA) (Pre MRK RWA)
1.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
-
-
-
-
-
-
-
2.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
-
-
-
-
-
-
-
3.
Risiko Option
Option Risk
-
-
-
-
-
-
-
Total
-
-
-
-
-
-
-
1.
< 30
-
-
57
17,98
2.
31 - 40
-
-
95
29,97
3.
41 - 60
-
-
165
52,05
4.
> 60
-
-
0
-
Total
-
-
317
100
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia 2016 dan 2015
Table of Employees Profile by Age in 2016 and 2015
2016
Jabatan
(Position)
Jumlah
(Total)
2015
Persentase
(Percentage)
Jumlah
(Total)
Persentase
(Percentage)
1.
Direksi
Directors
-
-
4
1,26
2.
Manajer
Managers
-
-
17
5,36
3.
Supervisor
Supervisors
-
-
44
13,88
4.
Staff
Staffs
-
-
188
59,31
5.
Non-Staf
Non-Staffs
-
-
64
20,19
Total
-
-
317
100
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
2016 ANNUAL REPORT
Tabel Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan 2016 dan 2015
Table of Employees Profile by Position Level in 2016 and 2015
158
159
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016 PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
STATEMENT OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS RESPONSIBILITY
FOR THE 2016 ANNUAL REPORT OF PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank of India
Indonesia Tbk tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan.
We hereby state that all information contained herein has been
fully disclosed in this 2016 Annual Report of PT Bank of India
Indonesia Tbk and we are solely responsible for the accuracy of
the content.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
The Declaration has been made truthfully.
Jakarta, April 2017
Jakarta, April 2017
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Radhamangalam
Anantharaman
Sankara Narayanan
Prakash Rupchand Chugani
Komisaris
Commissioner
Handadjaja Sulaiman
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Presiden Komisaris
President Commissioner
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Sindbad RIJADI Hardjodipuro
Presiden Direktur
President Director
Ferry Koswara
Direktur Operasional
Operational Director
Primasura Pandu Dwipanata
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Prashant Thapliyal
Direktur Kredit & International Banking
Director of Credit & International Banking
Catatan.
Bapak Leland Gerrits Rompas sebagai Komisaris Independen telah mengajukan surat
pengunduran diri pada tanggal 30 Mei 2016, dan telah di setujui dalam Rapat Komisaris tanggal
16 September 2016, saat ini menunggu hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank
of India Indonesia Tbk terdekat.
Notes.
Mr. Leland Gerrits Rompas as Independent Commmissioner had tendered his resignation letter
on September, 16 2016 and would be ratified in the next General Meeting of Shareholder of PT
Bank of India Indonesia Tbk.
Bapak Gopinathan Ekamurthy sebagai Wakil Direktur Utama telah berakhir masa tugasnya dan
kembali ke kantor Bank of India, Mumbai pada 11 Januari 2017, dan akan di sahkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham PT. Bank of India Indonesia Tbk terdekat.
The tenure of assignment of Mr. Gopinathan Ekamurthy as Vice President Director has already
ended and he was already repatriated to Bank of India, Mumbai on Januari, 11 2017. The
demitted will be ratified in the next General Meeting of Shareholder.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN KEUANGAN /
FINANCIAL STATEMENTS
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN
YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016 /
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
DAN / AND
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN /
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
DAFTAR ISI
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENTS
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS
1.
Laporan Posisi Keuangan
1
1. Statements of Financial Position
2.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
3
2. Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
3.
Laporan Perubahan Ekuitas
5
3. Statements of Changes in Equity
4.
Laporan Arus Kas
6
4. Statements of Cash Flows
5.
Catatan atas Laporan Keuangan
8
4
5. Notes to Financial Statements
6
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan / Notes
31 Desember /
December 31 , 2016
31 Desember /
December 31 , 2015
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan nilai
ASSETS
2d,2f,4,34,38
2d,2f,2g
5,34,38
8,736,913,370
13,519,538,000
234,751,556,085
409,940,362,071
2d,2e,2f,2g,2n
6,28,32,34,38
735,964,706
57,941,354,522
5,096,716,683
78,564,895,946
(147,876,955)
Giro pada
bank lain - bersih
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan nilai
Efek-efek - bersih
Tagihan derivatif
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Kredit yang diberikan
- bersih
Tagihan akseptasi
Biaya dibayar dimuka
Aset tetap
Dikurangi: Akumulasi
penyusutan
Aset tetap - bersih
Aset takberwujud
Dikurangi: Amortisasi
Aset takberwujud - bersih
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
58,529,442,273
2f,2h,7,38
2d,2f,2i,2n,8,28,34,38
118,973,564,367
1,254,490,298,105
(72,336,324,434)
2d,2f,2j,9,38
2d,2e,2f,2k
10,32,33,34,38
2q,14
2x,19d
2d,2f,2p,2r
15,34,38
83,504,546,416
78,963,813,780
1,590,833,205,647
(22,101,331,933)
1,182,153,973,671
29,086,425
1,568,731,873,714
1,672,704,977
65,757,882,389
2,434,404,729,672
192,929,084,207
3,399,858,376,025
(308,214,862,425)
2d,2f,2l
11,34,38
2o,12
2m,13
(157,066,213)
(191,332,047,488)
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other bank s
Related parties
Third parties
Less: Allowance
for impairment losses
Current accounts with
other bank s - net
Placements with
Bank Indonesia
and other bank s
Mark etable securities
Less: Allowance
for impairment losses
Mark etable Securities - net
Derivative receivables
Loans
Related parties
Third parties
Less: Allowance for
impairment
losses
2,191,947,749,636
33,585,350,185
3,401,455,412,744
99,866,533,741
Loans - net
Acceptance receivables
3,216,187,615
163,180,724,673
3,035,352,801
162,263,041,838
(21,259,275,660)
(17,429,351,641)
Prepayments
Fixed assets
Less: Accumulated
depreciation
141,921,449,013
7,277,315,587
(4,476,133,741)
144,833,690,197
7,027,878,087
(2,180,320,373)
Fixed assets - net
Intangible assets
Less: Amortization
2,801,181,846
68,642,299,894
4,847,557,714
-
Intangible assets - net
Deferred tax assets - net
260,784,795,519
277,111,394,584
Other assets
4,306,073,549,899
6,087,482,780,739
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
1
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
AS OF DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
Catatan / Notes
31 Desember /
December 31 , 2016
31 Desember /
December 31 , 2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah simpanan
dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah simpanan
dari bank lain
Liabilitas derivatif
Utang akseptasi
Utang pajak
Pendapatan diterima dimuka
Liabilitas imbalan
pasca masa kerja
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas lain-lain
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2f,2s,2z,16,34,38
2d,2e,2f,2t
17,32,33,34,38
2d,2e,2f,2u
18,32,34,38
2d,2f,2j,9,34,38
2d,2f,2l,11,34,38
2x,19a
2v
2y,20
2x,19d
2d,2f,2v
21,34,38
JUMLAH LIABILITAS
3,228,712,059
9,576,669,338
31,048,415,388
2,992,176,443,572
278,144,135,429
4,099,979,001,570
3,023,224,858,960
4,378,123,136,999
98,641,789,986
12,476,112,999
418,508,662,132
24,317,562,672
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
3,522,954,897
688,005,946
442,826,224,804
1,590,413,989
99,866,533,741
6,188,184,776
2,197,231,714
8,039,576,114
-
4,465,116,018
1,806,149,085
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
Total deposits from customers
Deposits from other bank s
Related parties
Third parties
Total deposits from other bank s
Derivative liabilities
Acceptance payables
Taxes payable
Unearned income
Obligation for postemployment benefits
Deferred tax liabilities
14,418,515,963
25,955,067,583
Other liabilities
3,197,857,543,519
4,972,594,728,047
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
Modal saham nilai nominal
Rp 200 per saham
Modal dasar 3.450.000.000
lembar saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh 1.041.600.000
lembar saham
Uang muka setoran modal
Tambahan modal disetor
Surplus revaluasi
aset tetap - bersih
Laba belum direalisasi
atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual
Pengukuran kembali
atas program
imbalan pasti - bersih
Saldo laba (defisit)
Ditentukan penggunaannya
Tidak ditentukan penggunaannya
LIABILITIES
Obligation due immediately
Deposits from customers
Related parties
Third parties
EQUITY
Capital stock
Rp 200 par value
per share
Authorized capital
3,450,000,000 shares
22
23
24
208,320,000,000
500,000,000,000
478,301,320,814
208,320,000,000
478,301,320,814
2m,13
117,070,216,228
117,070,216,228
-
451,506,817
2i,8
2y,20
(3,246,066,340)
20,000,000,000
(212,229,464,322)
1,108,216,006,380
4,306,073,549,899
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
(2,027,549,893)
20,000,000,000
292,772,558,726
Issued and fully paid in
1,041,600,000 shares
Advance payment of capital
Additional paid in capital
Surplus on revaluation of
fixed assets - net
Unrealized gain
on available
for sale securities
Remeasurement of
defined benefit plan - net
Retained earnings (deficit)
Appropriated
Unappropriated
1,114,888,052,692
TOTAL EQUITY
6,087,482,780,739
TOTAL LIABILITIES
AND EQUITY
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
2
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
Catatan / Notes
PENDAPATAN DAN
BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Bunga
Provisi dan komisi
2e,2v,26,32,33
2w
Total pendapatan bunga
Beban bunga
Bunga
Premi program
penjaminan simpanan
2e,2v,27,32,33
Jumlah beban bunga
Pendapatan bunga - bersih
Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi selain
dari kredit - bersih
Keuntungan transaksi mata
uang asing - bersih
Lain-lain
Jumlah pendapatan
operasional lainnya
2016
2015
406,669,396,636
1,422,652,097
552,414,395,187
1,521,204,470
OPERATING INCOME AND
EXPENSES
Interest income
Interest earned
Fees and commissions
408,092,048,733
553,935,599,657
Total interest income
(240,470,691,104)
(355,160,899,253)
(7,332,785,551)
(9,116,124,916)
Interest expenses
Interest incurred
Premium on deposit
guarantees program
(247,803,476,655)
(364,277,024,169)
Total interest expenses
160,288,572,078
189,658,575,488
7,915,818,780
13,460,480,998
1,306,967,259
768,657,737
10,687,119,483
1,028,660,029
Interest income - net
Other operating income
Fees and commissions not
related to loans - net
Gain on foreign
exchange - net
Others
9,991,443,776
25,176,260,510
Total other
operating income
2n,6,8,10,13
15,28
(678,723,632,333)
(197,497,235,808)
Provision of allowance
for impairment losses
on financial assets
2y,20,29
2m,2q,13,14,30
(34,101,703,491)
(31,447,899,213)
(36,126,734,284)
(26,955,597,434)
Other operating expenses
Personnel and benefits
General and administrative
(65,549,602,704)
(63,082,331,718)
Total other
operating expenses
Beban operasional
lainnya - bersih
(734,281,791,261)
(235,403,307,016)
Other operating
expenses - net
RUGI OPERASI - BERSIH
(573,993,219,183)
(45,744,731,528)
Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai
aset keuangan
Beban operasional lainnya
Tenaga kerja dan tunjangan
Umum dan administrasi
Jumlah beban
operasional lainnya
PENDAPATAN DAN BEBAN
NON OPERASIONAL
Laba penjualan aset tetap - bersih
Lainnya - bersih
2m,13
BEBAN NON
OPERASIONAL - BERSIH
RUGI SEBELUM
PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN
OPERATING LOSS - NET
686,572,698
(1,737,653,393)
116,400,000
(1,972,900,322)
NON-OPERATING
INCOME AND EXPENSE
Gain on sale of fixed assets - net
Others - net
(1,051,080,695)
(1,856,500,322)
NON OPERATING
EXPENSES - NET
(575,044,299,878)
(47,601,231,850)
LOSS BEFORE
INCOME TAX
70,042,276,830
2,933,188,355
(505,002,023,048)
(44,668,043,495)
2x,19b
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
INCOME TAX BENEFIT
Current
Deferred
NET LOSS FOR THE YEAR
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
3
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
Catatan / Notes
2016
2015
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi :
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Items that will not be reclassified
to profit or loss:
Surplus revaluasi aset tetap
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Pajak atas penghasilan terkait
pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
(1,624,688,596)
406,172,149
126,612,660,054
3,373,037,393
(10,385,703,174)
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Items that will be reclassified
to profit or loss:
Kerugian neto yang
belum direalisasi atas perubahan
nilai efek-efek
yang tersedia untuk dijual
(451,506,817)
JUMLAH PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
TAHUN BERJALAN
SETELAH PAJAK
(1,670,023,264)
JUMLAH PENGHASILAN (RUGI)
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
RUGI PER
SAHAM DASAR
Surplus on revaluation of
fixed assets
Remeasurement of defined
benefit plan
Income tax relating to items
that will not be reclassified
to profit or loss
(506,672,046,312)
2aa,31
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
(485)
(412,531,179)
Unrealized net loss on
changes in value of
available-for-sale securities
119,187,463,094
TOTAL OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
FOR THE YEAR
AFTER TAX
74,519,419,599
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
FOR THE YEAR
(43)
BASIC LOSS
PER SHARE
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
4
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo laba/Retained earnings
Saldo per 31 Desember 2014
Penerbitan saham baru
melalui penawaran umum
terbatas II-bersih
Modal ditempatkan
dan disetor
penuh/Shares
capital issued and
fully paid
Uang muka
setoran
modal/Advance
payment of
capital
Tambahan
modal disetor/
Additional paidin capital
Surplus
revaluasi aset
tetapbersih/Surplus
on revaluation of
fixed assets-net
Laba (rugi) belum
direalisasi atas efek
tersedia untuk
dijual/Unrealized gain (loss)
on available-for-sale
securities
Pengukuran kembali
atas pemilikan
program imbalan pasti bersih/Remeasurement
of defined benefit plan net
Ditentukan
penggunaannya/
Appropriated
Tidak ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
173,600,000,000
-
28,902,005,054
-
864,037,996
(4,557,327,938)
18,000,000,000
339,440,602,221
34,720,000,000
-
449,399,315,760
-
-
-
-
Penyisihan cadangan umum
-
-
-
-
-
-
2,000,000,000
(2,000,000,000)
Rugi tahun berjalan
-
-
-
-
-
-
-
(44,668,043,495)
Penghasilan komprehensif lain
-
-
-
117,070,216,228
(412,531,179)
2,529,778,045
Saldo per 31 Desember 2015
208,320,000,000
-
478,301,320,814
117,070,216,228
451,506,817
(2,027,549,893)
Uang muka setoran modal
(Catatan 23)
-
500,000,000,000
-
-
-
Rugi tahun berjalan
-
-
-
-
Rugi komprehensif lain
-
-
-
-
208,320,000,000
500,000,000,000
478,301,320,814
117,070,216,228
Saldo per 31 Desember 2016
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara
keseluruhan.
(451,506,817)
-
-
Jumlah
ekuitas/Total
equity
556,249,317,333
Balance as of December 31, 2014
484,119,315,760
Issuance of new shares
through limited
offering II-net
-
Appropriation of general reserve
(44,668,043,495)
Net loss for the year
-
-
119,187,463,094
Other comprehensive income
20,000,000,000
292,772,558,726
1,114,888,052,692
Balance as of December 31, 2015
-
-
-
500,000,000,000
Advance payment of capital
(Note 23)
-
-
(1,218,516,447)
-
(3,246,066,340)
20,000,000,000
(505,002,023,048)
(212,229,464,322)
(505,002,023,048)
Net loss for the year
(1,670,023,264)
Other comprehensive loss
1,108,216,006,380
Balance as of December 31, 2016
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral parts of the Financial Statements.
5
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan bunga, provisi
dan komisi
Penerimaan operasional lainnya
Pembayaran bunga, provisi
dan komisi
Pembayaran beban tenaga kerja
dan tunjangan
Pembayaran beban umum,
administrasi, pemeliharaan
dan perbaikan
Beban non-operasional
Pembayaran beban pajak
Arus kas sebelum perubahan dalam
aset dan liabilitas operasi
Perubahan dalam aset operasi:
Kredit
Aset lain-lain
Perubahan
dalam liabilitas operasi:
Liabilitas segera
Simpanan
Liabilitas lain-lain
Arus Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS INVESTASI
Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki
hingga jatuh tempo
Hasil dari penjualan aset tetap
Pembelian aset tetap
dan aset takberwujud
Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan) untuk Aktivitas Investasi
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
2015
402,122,585,180
8,684,476,517
544,468,452,386
19,974,496,604
(248,104,038,657)
(361,435,272,145)
(34,101,703,491)
(50,874,043,802)
(23,286,028,272)
(1,737,653,392)
(2,665,229,881)
(24,818,649,330)
(1,971,535,381)
(28,104,774,789)
100,912,408,004
97,238,673,543
584,668,954,729
20,871,707,823
(435,360,510,061)
(154,955,625,794)
PENURUNAN BERSIH KAS
DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL TAHUN
Pengaruh perubahan kurs
mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS
AKHIR TAHUN
Personnel expenses paid
General, administrative,
repairs and maintenance
expenses paid
Non operating expenses
Income tax paid
Cash flow before changes
in operating assets and liabilities
(6,047,395,276)
(1,686,606,599,858)
(11,536,551,619)
(417,386,872,296)
792,777,652,794
2,127,757,653
Changes in operating assets:
Loans
Other assets
Changes
in operating liabilities:
Obligation due immediately
Deposits
Other liabilities
(997,737,476,197)
(115,558,924,161)
Net Cash Used in
Operating Activities
335,891,400,725
692,466,746
(1,440,211,250)
335,143,656,221
(2,137,587,946)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Decrease (increase) in held-tomaturity securities
Proceeds from sale of fixed assets
Acquisitions of fixed assets
and intangible assets
(838,577,280,902)
Net Cash Receipt from (Used in)
Financing Activities
(836,556,092,821)
116,399,865
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Uang muka setoran modal
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Interest, fees and commissions
received
Other operating received
Interest, fees and commissions
paid
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES
500,000,000,000
484,119,315,760
Advance payment of capital
(162,593,819,976)
(470,016,889,303)
DECREASE IN CASH
AND CASH EQUIVALENTS
586,085,326,480
(2,352,153,454)
421,139,353,050
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
1,042,994,476,953
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR
13,107,738,830
Effect of foreign exchange
rate changes
586,085,326,480
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT END OF YEAR
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
6
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali
dinyatakan lain)
31 Desember /
December 31, 2016
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
31 Desember /
December 31, 2015
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Jumlah Kas dan Setara Kas
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE
8,736,913,370
13,519,538,000
234,751,556,085
58,677,319,228
409,940,362,071
83,661,612,629
118,973,564,367
78,963,813,780
Cash and cash equivalents consist of:
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with other bank s
Placements in Bank Indonesia
and other bank s
421,139,353,050
586,085,326,480
Total Cash and Cash Equivalents
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an
integral parts of the Financial Statements.
7
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
1. GENERAL
a. Establishment and General Information
PT Bank of India Indonesia Tbk. (dahulu
PT Bank Swadesi Tbk.) (Bank) didirikan
berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September
1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di
Surabaya, dengan nama PT Bank Pasar
Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No.
Y.A.5/35/8 tanggal 3 Februari 1975 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976,
Tambahan No. 162.
PT Bank of India Indonesia Tbk. (formerly
PT Bank Swadesi Tbk.) (the “Bank”) was
established based on notarial deed No. 20
dated September 28, 1968 of Njoo Sioe Liep,
SH, notary in Surabaya, under the name of
PT Bank Pasar Swadesi. The deed of
establishment was approved by the Minister
of Justice of the Republic of Indonesia
through Decision Letter No. Y.A.5/35/8 dated
February 3, 1975 and was published in State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 19,
Supplement No. 162 dated March 5, 1976.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami
beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar Bank dengan Akta Pernyataan
Keputusan
Rapat
No.
36
tanggal
3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan
notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si notaris
di Jakarta sehubungan dengan perubahan
modal
dan
disetor
menjadi
sejumlah
1.041.600.000 lembar saham, dengan nilai
nominal
sebesar
Rp
208.320.000.000.
Perubahan tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
berdasarkan
surat
keputusan
No.
AHU-0948823.AH.01.02.Tahun
2015
tanggal 23 Desember 2015 serta telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun
2015
tanggal
23 Desember 2015.
The Bank’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amended
The Bank’s Articles of Association by Notarial
deed No. 36 dated December 3, 2015 of
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, notary in
Jakarta in connection with the change of the
Bank capital and placed amounted to
1,041,600,000 shares, with a nominal value
Rp 208,320,000,000. The amendments were
approved by the Minister of Justice and
Human Rights on the decision letter No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun
2015
dated
December 23, 2015 and has been registered
in the Register of Company No. AHU0948823.AH.01.02.Tahun
2015
dated
December 23, 2015.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank,
ruang
lingkup
kegiatan
Bank
adalah
menjalankan kegiatan yang berhubungan
dengan perbankan.
In accordance with article 3 of the Bank’s
Articles of Association, the scope of its
activities is to engage in activities related to
banking.
Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan H.
Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank
mempunyai 7 kantor cabang, 6 kantor cabang
pembantu dan 2 kantor kas.
The Bank’s head office is located at Jalan H.
Samanhudi No. 37, Central Jakarta. The Bank
has 7 branch offices, 6 sub-branch offices and
2 cash offices.
Bank
mendapat
ijin
usaha
sebagai
bank umum dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusannya
No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus
1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal
12 Oktober 1994, Bank memperoleh ijin untuk
melakukan kegiatan usaha sebagai Bank
Devisa.
The Bank obtained its license to operate as a
commercial bank from the Minister of Finance
of the Republic of Indonesia through Decision
Letter No. 906/KMK.013/1989 dated August
16, 1989. Based on the Decision Letter of
Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR dated
October 12, 1994, the Bank obtained approval
to conduct foreign exchange banking
activities.
Pemegang saham mayoritas Bank adalah Bank
of India yang didirikan di India.
The Bank’s majority shareholder is Bank of
India which is incorporated in India.
8
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
Berdasarkan surat keputusan Gubernur Bank
Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal
17 November 2011, Bank Indonesia telah
menyetujui:
Based on the decision letter of Governor of
Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011
dated November 17, 2011, Bank Indonesia
has approved:
1.
Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk.
menjadi PT Bank of India Indonesia Tbk.
2.
Ijin usaha Bank sebagai bank umum
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 906/KMK.013/1989
tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi
PT Bank of India Indonesia Tbk.
1. The change in the name of PT Bank
Swadesi Tbk. to PT Bank of India
Indonesia Tbk.
2. The
Bank’s
business
license
as
commercial bank based on the Decree of
the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia No. 906/KMK.013/1989 dated
August 16, 1989 is still valid for PT Bank
of India Indonesia Tbk.
b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan
Komite Pemantau Risiko
b.
Board of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Risk Monitoring Committee
Based on Notarial Deed Artisari, S.H., M.Kn,
the Bank’s management and audit and risk
monitoring
committees
as
of
December 31, 2016 are as follows:
Berdasarkan Akta Notaris Aryanti Artisari, S.H.,
M.Kn, susunan pengurus dan komite audit dan
pemantau
risiko
Bank
pada
tanggal
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
2016
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Tn./ Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayanan President Commissioners
Tn./ Mr. Prakash Rupchand Chugani
Commissioners
Tn./ Mr. Handadjaja Sulaiman
Independent Commissioners
Tn./ Mr. Leland Gerrits Rompas *)
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Tn./ Mr. Sindbad R Hardjodipuro
Tn./ Mr. Gopinathan Ekamurthy
Tn./ Mr. Ferry Koswara
Tn./ Mr. Prashant Thapliyal
Tn./ Mr. Primasura Pandu Dwipanata
President Director
Vice President Director
Directors
Ketua Komite Audit
Anggota
Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas *)
Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo
Tn./ Mr. Monesh Dileep Amamani **)
Tn./Mr. Leland Gemits Rompas *)
Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo
Tn./ Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Audit Committee
Members
Ketua Pemantau Risiko
Anggota
Chairman Risk Monitoring
Members
The Bank’s management and audit and risk
monitoring committees as of December 31,
2015 are as follows:
Susunan pengurus dan komite audit dan
pemantau
risiko
Bank
pada
tanggal
31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2015
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
Tn./Mr. Radhamangalam Anantharaman Sankara Narayana
Tn./Mr. Prakash Rupchand Chugani
Tn./Mr. Leland Gerrits Rompas
Tn./Mr. Handadjaja Sulaiman
Tn./Mr. Monesh Dileep Amarnani
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Tn./Mr. Sindbad R Hardjodipuro
Tn./Mr. Gopinathan Ekamurthy
Tn./Mr. Ferry Koswara
Tn./Mr. Prashant Thapliyal ***)
Tn./Mr. Primasura Pandu Dwipanata
President Commissioners
Commissioners
Independent Commissioners
President Director
Vice President Director
Directors
9
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
2015
Ketua Komite Audit
Anggota
Ketua Pemantau Risiko
Anggota
*)
Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas
Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo
Tn./ Mr. Monesh Dileep Amarnani
Chairman Audit Committee
Members
Tn./ Mr. Leland Gemits Rompas
Tn./ Mr. Haryono Adi Prasetyo
Tn./ Mr. Teddy Reinier Sondakh
Chairman Risk Monitoring
Members
Telah mengundurkan diri pada tanggal
16 September 2016, akan tetapi masih
menunggu persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
*)
Resigned on September 16, 2016 but still
waiting for approval from General
Meeting of Shareholders.
**) Telah mengundurkan diri pada tanggal
22 Agustus 2016.
**) Resigned on August 22, 2016.
***) Berlaku setelah mendapat persetujuan
OJK dan/atau ketentuan lainnya.
***) Applied after the approval of OJK
and/other terms.
Pembentukan Komite Audit Bank sesuai
dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 8/4/PBI/2006 yang telah diubah dengan
PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
dan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015
tentang
Pembentukan
dan
Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Establishment of Bank’s Audit Committee is in
compliance with the requirements of Bank
Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006
which has been amended with PBI
No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 and
OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 on the
Establishment and Implementation Guidance
of the Audit Committee.
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
270 dan 272 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank
has a total of 270 and 272 permanent
employees (unaudited).
c. Penawaran Umum Saham Bank
c. Public Offering of the Bank’s Shares
Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya
No.
S-75/PM/2002
untuk
melakukan
penawaran umum atas 60.000.000 saham
biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai
nominal per saham Rp 200 dengan harga
penawaran Rp 250 per saham. Pada tanggal 1
Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada
Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia).
As of April 12, 2002, the Bank obtained the
notice of effectivity from the Chairman of
Capital
Market
Supervisory
Agency
(“BAPEPAM”)
through
letter
No. S-75/PM/2002 for its public offering of
60,000,000 common shares. The nominal
value per share is Rp 200 with an offering
price Rp 250 per share. As of May 1, 2002,
these shares were listed on the Jakarta Stock
Exchange
(currently
Indonesia
Stock
Exchange or IDX).
Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh
pernyataan efektif dari ketua BAPEPAM-LK
dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas I
Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebesar 558.000.000 saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 2 Juli 2008.
As of June 24, 2008, the Bank obtained the
notice of effectivity from the Chairman of
BAPEPAM-LK
through
letter
No. S-4071/BL/2008 for its Limited Public
Offering I of 558,000,000 shares through
rights issue to shareholders. These shares
were listed on the Indonesia Stock Exchange
as of July 2, 2008.
10
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
Based on effective notification from Financial
Services
Authority
(OJK)
No. S-500/D.04/2014 dated December 3,
2014, the Bank has undertaken the Limited
Public Offering II in order to Right Issue of
173,600,000 shares from December 17, 2014
up to January 6, 2015 with an offering price of
Rp 2,800 per share. These shares were listed
on the Indonesia Stock Exchange as of
January 6, 2015.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari
Otoritas
Jasa
Keuangan
(OJK)
No. S-500/D.04/2014 tanggal 3 Desember
2014, Bank telah melakukan Penawaran Umum
Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
sebanyak 173.600.000 lembar saham dari
tanggal 17 Desember 2014 sampai dengan
tanggal 6 Januari 2015 dengan harga
penawaran sebesar Rp 2.800 per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 6 Januari 2015.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan
d. Completion of the financial statements
The management of the Bank is responsible
for the preparation of the accompanying
financial statements that was completed on
March 27, 2017.
Manajemen Bank bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang telah
diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2017.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Statement of Compliance
Laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi
Keuangan
Ikatan
Akuntan
Indonesia.
The financial statements have been prepared
in accordance with Financial Accounting
Standards in Indonesia (SAK) which comprise
the Statements of Financial Accounting
Standards (PSAK) and Interpretation Financial
Accounting Standards (ISAK) issued by the
Board of Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants.
Laporan keuangan juga disusun dan disajikan
sesuai dengan peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(“BAPEPAM-LK”), yang fungsinya dialihkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak
tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang
merupakan Lampiran Keputusan Ketua
BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal
25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik”.
The financial statements has also been
prepared and presented in accordance with
Capital Market and Financial Institutions
Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”), whose
function has been transferred to the Financial
Services Authority (“OJK”) starting January 1,
2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the
Decree of Chairman of the BAPEPAM-LK
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012
regarding “Financial Statements Presentation
and Disclosure of the Issuer or Public
Company”.
11
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
b.
Basis
of
Statements
Preparation
of
Financial
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank,
kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Laporan keuangan Bank disusun
berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa
akun
tertentu
disusun,
berdasarkan
pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
The basic preparation of Bank’s financial
statements, except for the statements of cash
flows, are prepared under the accrual basis.
The financial statements is measured based
on historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases described
in the related accounting policies.
Laporan
arus
kas
disusun
dengan
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been
prepared using direct method by classifying
cash flows into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Bank.
The reporting currency used in the financial
statements is Indonesian Rupiah, which is the
functional currency of the Bank.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan tahun berjalan
adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi
yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi
efektif sejak tanggal 1 Januari 2016.
The accounting policies adopted in the
preparation of the current financial statements
are consistent with those made in the
preparation of the financial statements for the
year ended December 31, 2015, except for
the adoption of several amended SAKs
effective January 1, 2016.
c. Standar Akuntansi Keuangan Baru dan
Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun
Berjalan
Berikut adalah standar baru, perubahan atas
standar dan interpretasi standar yang telah
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI) dan berlaku efektif untuk periode yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016,
yaitu:
c.
New Financial Accounting Standards and
Revised Effective in the Current Year
The
following
are
new
standards,
amendments of standards and interpretation
of standard issued by Financial Accounting
Standard Board - Indonesian Institute of
Accountant (DSAK-IAI) and effectively
applied for the period starting on or after
January 1, 2016, as follows:
- PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen
Operasi”
- PSAK No. 7 (Revisi 2015) - “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”
- PSAK No. 13 (Revisi 2015) - “Properti
Investasi”
- PSAK No. 16 (Revisi 2015) - “Aset Tetap”
-
- PSAK No. 19 (Revisi 2015) - “Aset
Takberwujud”
- PSAK No. 22 (Revisi 2015) - “Kombinasi
Bisnis”
-
-
-
PSAK No. 5 (Revised 2015) - “Operating
Segment”
PSAK No. 7 (Revised 2015) - “Related
Party Disclosures”
PSAK No. 13 (Revised 2015) “Investment Property”
PSAK No. 16 (Revised 2015) - “Fixed
Assets”
PSAK No. 19 (Revised 2015) - “Intangible
Assets”
PSAK No. 22 (Revised 2015) - “Business
Combination”
12
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
- PSAK No. 25 (Revisi 2015) - “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan”
- PSAK No. 53 (Revisi 2015) - “Pembayaran
Berbasis Saham”
- PSAK No. 68 (Revisi 2015) - “Pengukuran
Nilai Wajar”.
- PSAK No. 70 - “Akuntansi Aset dan
Liabilitas Pengampunan Pajak
- Amandemen PSAK No. 4 - “Laporan
Keuangan Tersendiri” tentang Metode
Ekuitas
dalam
Laporan
Keuangan
Tersendiri
- Amandemen PSAK No. 15 - “Investasi
Pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama”
tentang
Entitas
Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi
- Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap”
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi
- Amandemen PSAK No. 19 - “Aset
Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode
yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi
- Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan Kerja”
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja
- Amandemen PSAK No. 65 - “Laporan
Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas
Investasi:
Penerapan
Pengecualian
Konsolidasi
- Amandemen PSAK No. 66 - “Pengaturan
Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi
Kepentingan dalam Operasi Bersama
- Amandemen PSAK No. 67 - “Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi
- ISAK No. 30 - “Pungutan”
- PSAK No. 25 (Revised 2015) - “Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors”
- PSAK No. 53 (Revised 2015) - “Share
Based Payment”
- PSAK No. 68 (Revised 2015) - “Fair Value
Measurement”.
- PSAK No. 70 - “Accounting for Tax
Amnesty Assets and Liabilities”
- PSAK No. 4 Amendment - “Separate
Financial Statement” on the Equity Method
in Separate Financial Statement
- PSAK No. 15 Amendment - "Investment in
Associates and Joint Ventures" on
Investment Entities: Exception Application
for Consolidation
- PSAK No. 16 Amendment - "Fixed Assets"
on the Clarification of Accepted Method for
Depreciation and Amortization
- PSAK No. 19 Amendment - "Intangible
Assets" on the Clarification of Accepted
Method for Depreciation and Amortization
- PSAK No. 24 Amendment - "Employee
Benefits" on Defined Benefit Program:
Employee Contribution
- PSAK No. 65 Amendment - "Consolidated
Financial Statements" on the Investment
Entities:
Exception
Application
for
Consolidation
- PSAK No. 66 Amendment - "Joint
Arrangements" Accounting for Acquisition
of Interests in Joint Operation
- PSAK No. 67 Amendment - "Disclosure of
Interests in Other Entities" on Investment
Entities:
Exception
Application
for
Consolidation
- ISAK No. 30 - “Levies”
The following is the impact of the
amendments in accounting standards that are
relevant and significant to the financial
statements of the Bank:
Berikut ini adalah dampak atas perubahan
standar akuntansi diatas yang relevan dan
signifikan terhadap laporan keuangan Bank:
• PSAK No. 5 (Revisi 2015) - “Segmen
Operasi”
•
PSAK No. 5 (Revised 2015) – "Operating
Segments"
Penyesuaian ini mengklarifikasi:
The revision are as follows:
- Entitas mengungkapkan pertimbangan
yang dibuat manajemen dalam penerapan
kriteria agregasi PSAK No. 5 paragraf 12
termasuk penjelasan singkat segmen
operasi
yang
digabungkan
dan
karakteristik ekonomi.
-
An
entity
shall
disclose
the
management judgments that made in
applying the criteria aggregation PSAK
No. 5 paragraph 12, including a brief
explanation of the operating segments
are
combined
and
economic
characteristics.
13
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen
terhadap total aset jika rekonsiliasi
dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional,
demikian
juga
untuk
pengungkapan liabilitas segmen.
-
The adoption of this revised standard has
no significant impact to the financial
statements.
Penerapan penyesuaian standar ini tidak
memberikan pengaruh material terhadap
laporan keuangan.
•
•
•
PSAK
No.
7
(Revisi
2015)
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
-
Disclosure of reconciliation of segment
assets to total assets if reconciliation is
reported to the operational decision maker,
as well as to the disclosure of segment
liabilities.
•
PSAK No. 7 (Revised 2015) - "Related
Party Disclosures"
Penyesuaian
ini
menambahkan
persyaratan pihak-pihak berelasi dan
mengklarifikasi bahwa entitas manajemen
(entitas yang menyediakan jasa personil
manajemen kunci) adalah pihak berelasi
yang dikenakan pengungkapan pihak
berelasi. Biaya yang terjadi untuk jasa
manajemennya harus diungkapkan juga.
This revised PSAK adds requirements for
determining related parties and clarifies
that the management entity (entity that
provides services as key management
personnel) is a related party that is subject
to be disclosed as related parties. The cost
incurred for management services from
management entity should also be
disclosed.
Bank telah menerapkan PSAK ini dan
telah melengkapi persyaratan mengenai
informasi pihak berelasi.
The Bank has applied this PSAK and has
completed the requirements concerning
related parties information.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) - “Aset
Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian
2015) - “Aset Takberwujud”
•
PSAK No. 16 (Revised 2015) - "Fixed
Assets" and PSAK No. 19 (Revised 2015) "Intangible Assets"
Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK
No. 19 ini mengklarifikasi bahwa aset
dapat direvaluasi dengan mengacu pada
data pasar yang dapat diobservasi
terhadap jumlah tercatat bruto ataupun
neto. Sebagai tambahan, akumulasi
penyusutan atau amortisasi adalah
perbedaan antara jumlah tercatat bruto
dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah
tercatat aset tersebut disajikan kembali
pada jumlah revaluasinya.
Revised PSAK No. 16 and PSAK No. 19
clarifies that assets could be revaluated by
reference to observable market data on the
gross carrying amount or net amount. In
addition, the accumulated depreciation or
amortization is the difference between the
gross carrying amount and the carrying
amount of the asset. The carrying amount
of the asset will be restated to the amount
of revaluation.
Penerapan standar ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan
keuangan.
The adoption of this revised standard has
no significant impact to the financial
statements.
Amandemen PSAK No. 16 - “Aset Tetap”
dan PSAK No. 19 - “Aset Takberwujud”
tentang klarifikasi metode yang diterima
untuk penyusutan dan amortisasi
•
Amendment of PSAK No. 16 - "Fixed
Assets" and PSAK No. 19 - "Intangible
Assets" about clarification on the method of
depreciation and amortization.
14
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Amandemen ini mengklarifikasi prinsip
yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan
PSAK No. 19, bahwa pendapatan
mencerminkan suatu pola manfaat
ekonomik
yang
dihasilkan
dari
pengoperasian usaha (yang mana aset
tersebut adalah bagiannya) dari pada
manfaat ekonomik dari pemakaian melalui
penggunaan aset. Sebagai kesimpulan,
penggunaan metode penyusutan aset
tetap yang berdasarkan pada pendapatan
adalah tidak tepat.
This amendment clarifies the principle
contained in PSAK No. 16 and PSAK
No. 19, that income reflects a pattern of
economic benefits resulting from the
operation of the business (in which the
asset is a part of) rather than the economic
benefits of a user through the use of the
asset. In conclusion, the use of
depreciation method of fixed assets based
on revenues is not appropriate.
Penerapan standar ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan
keuangan.
The adoption of this revised standard has
no significant impact to the financial
statements.
•
•
Amandemen PSAK No. 24 - “Imbalan
Kerja” tentang program imbalan pasti:
iuran pekerja
Amendment of PSAK No. 24 - Employee
Benefits" of benefit program: workers dues
Amandemen PSAK No. 24 meminta
entitas untuk memperhatikan iuran dari
pekerja atau pihak ketiga ketika
memperhitungkan program manfaat pasti.
Ketika iuran tersebut sehubungan dengan
jasa, harus diatribusikan pada periode
jasa
sebagai
imbalan
negatif.
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa,
jika jumlah iuran tidak bergantung pada
jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan
untuk mengakui iuran tersebut sebagai
pengurang dari biaya jasa dalam periode
ketika jasa terkait diberikan, daripada
alokasi iuran tersebut pada periode jasa.
Amendment of PSAK No. 24 asking the
entity to consider the contributions from
workers or third parties while taking into
account the defined benefit plan. When the
license fee related services, should be
attributed to the period of service as a
negative reward. This amendment clarifies
that, if the amount of contributions does not
depend on the number of years of service,
the entity is allowed to recognize the
contribution as a deduction of the cost of
services in the period when the related
services provided, rather than the
allocation of the contribution in the service
period.
Penerapan standar ini tidak memberikan
pengaruh material terhadap laporan
keuangan.
The adoption of this revised standard has
no significant impact to the financial
statements.
d. Penjabaran mata uang asing
i. Mata uang
fungsional
pelaporan
d.
dan
mata
uang
Foreign currency translation
i.
Kebijakan akuntansi atas transaksi dan saldo
dalam mata uang asing didasarkan pada
peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 dan
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(“PAPI”).
currency
and
functional
The financial statements are presented
in Indonesian Rupiah, which is the
functional currency of the Bank.
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata
uang Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional Bank.
ii. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Reporting
currency
ii.
Transactions and balances in foreign
currency
Accounting policies for transactions and
balances in foreign currency is based on
BAPEPAM-LK rule No. VIII.G.7 and the
Accounting Guidelines for Indonesia
Banking Industry (“PAPI”).
15
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Bank mengacu pada Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia (“PAPI”) dimana
transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia yaitu kurs tengah yang
merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual
berdasarkan Reuters pada pukul 16.00
Waktu Indonesia Barat (WIB) yang berlaku
pada tanggal tersebut.
The Bank refers to the Accounting
Guidelines for Indonesia Banking
Industry (“PAPI”) where transactions
denominated in foreign currency are
converted into Indonesian Rupiah using
the reporting (closing) rate set by Bank
Indonesia that is middle rate which is the
average of bid rate and ask rate based
on Reuters at 16.00 Western Indonesian
Time (WIB) prevailing at the time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing, diakui pada
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain. Selisih penjabaran mata
uang asing atas efek utang dan aset moneter
keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai
wajar
dicatat
sebagai
bagian
dari
keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Exchange gains and losses arising on
transactions in foreign currency and on
the translation of foreign currency
monetary assets and liabilities are
recognized in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
Translation differences on debt securities
and other monetary financial assets
measured at fair value are included in
foreign exchange gains and losses.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing
utama yang digunakan untuk penjabaran
ke dalam Rupiah pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 yang
menggunakan kurs tengah Reuters yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia (Pukul 16.00
WIB):
Below are the major exchange rates
used for translation to Rupiah as of
December 31, 2016 and 2015 using the
Reuters middle rate (at 16.00 WIB) set
by Bank Indonesia:
31 Desember /
December 31 ,
2016
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Yen Jepang
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
Dolar Hongkong
31 Desember /
December 31 ,
2015
13,472.50
9,311.93
115.07
14,175.77
16,555.01
1,737.34
13,785.00
9,758.95
114.52
15,056.67
20,439.02
1,778.70
United States Dollar
Singapore Dollar
Australian Dollar
European Euro
U.K.Pound Sterling
Hongkong Dollar
198.40
208.31
India Rupee
Rupee India
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e. Transactions with Related Parties
Bank melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi. Transaksi ini dilakukan
berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, dimana persyaratan
tersebut mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi.
The Bank enters into transactions with
related parties. The transactions are
made based on terms agreed by the
parties, in which such terms may not be
the same as those of the transactions
between unrelated parties.
Saldo dan transaksi signifikan dengan pihakpihak
berelasi
diungkapkan
dalam
Catatan 32.
All significant balances and transactions
with related parties are disclosed in
Note 32.
16
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan
f. Financial Instruments
Metode suku bunga efektif (“EIR”) adalah
metode yang digunakan untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau
beban bunga selama periode yang relevan,
menggunakan suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa depan selama
perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih
dari instrumen keuangan.
Effective interest rate (“EIR”) method is a
method of calculating the amortized cost of a
financial asset or a financial liability and
allocating the interest income or expense over
the relevant period by using an interest rate
that exactly discounts estimated future cash
payments or receipts through the expected life
of the instrument, or if more appropriate, a
shorter period to the net carrying amount of
the financial instruments.
Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Bank mengestimasi arus kas dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual
dalam
instrumen
keuangan
tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian
kredit di masa depan, namun termasuk seluruh
komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau
diterima, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari EIR.
When calculating the effective interest, the
Bank estimates future cash flows considering
all contractual terms of the financial
instruments excluding future credit losses and
includes all commission and other form paid or
received that are an integral part of the EIR.
(i) Klasifikasi
(i) Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya
berdasarkan kategori sebagai berikut pada
saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the
following categories at initial recognition:
-
-
Financial assets at fair value through
profit or loss (FVPL), which have 2 (two)
sub-classifications, i.e. financial assets
designated as such upon initial
recognition and financial assets held-fortrading;
-
Loans and receivables;
Held-to-maturity (HTM) investments;
Available-for-sale (AFS) investments.
-
Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2
(dua)
sub-klasifikasi,
yaitu
aset
keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal dan aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok yang diperdagangkan;
Kredit yang diberikan dan piutang;
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
Investasi tersedia untuk dijual.
Kredit yang diberikan dan piutang adalah
aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market, other than:
-
-
those that the Bank intends to sell
immediately or in the short term, which
are classified as held-for- trading, and
those that the Bank upon initial
recognition designates as at FVPL;
-
those that upon initial recognition are
designated as AFS investments; or
-
yang dimaksudkan oleh Bank untuk
dijual segera dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam kelompok investasi
tersedia untuk dijual; atau
17
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
-
dalam hal Bank mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi awal
secara
substansial
kecuali
yang
disebabkan oleh penurunan kualitas
kredit yang diberikan dan piutang, yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
tersedia untuk dijual.
-
those for which the Bank may not
recover substantially all of its initial
investment, other than because of loans
and receivables deterioration, which are
classified as AFS.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari
aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank
mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga
jatuh tempo. Investasi yang dimiliki untuk
periode yang tidak dapat ditentukan tidak
dikategorikan dalam klasifikasi ini.
HTM investments consist of non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturity that the Bank has
the positive intention and ability to hold to
maturity. Investments intended to be held for
an undetermined period are not included in
this classification.
Investasi tersedia untuk dijual terdiri dari aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai salah satu dari
kategori aset keuangan lain. Setelah
pengukuran awal, investasi tersedia untuk
dijual diukur menggunakan nilai wajar dengan
laba atau rugi yang diakui sebagai bagian dari
ekuitas sampai dengan investasi dihentikan
pengakuannya
atau
sampai
investasi
dinyatakan mengalami penurunan nilai dimana
akumulasi laba atau rugi sebelumnya
dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam
laba rugi.
The AFS investments consist of non-derivative
financial assets that are designated as AFS or
are not classified in one of the other
categories of financial assets. After initial
recognition, AFS investments are measured at
fair value with gains or losses being
recognized as part of equity until the
investment is derecognized or until the
investment is determined to be impaired at
which time the cumulative gain or loss
previously reported in equity is included in
profit or loss.
Hasil efektif dan (bila dapat diaplikasikan) hasil
dari nilai tukar dinyatakan kembali untuk
investasi tersedia dijual dan dilaporkan pada
laba rugi.
The effective yield and (where applicable)
results of foreign exchange restatement for
AFS investments are reported in profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam
kategori sebagai berikut pada saat pengakuan
awal:
Financial liabilities are classified into the
following categories at initial recognition:
- Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian
pada saat pengakuan awal;
- Financial liabilities at FVPL, which have 2
(two) sub-classifications, i.e. financial
liabilities designated as such upon initial
recognition;
- Liabilitas keuangan lainnya.
Liabilitas keuangan lainnya merupakan
liabilitas keuangan yang ditentukan sebagai
nilai wajar melalui laba rugi saat pengakuan
liabilitas.
- Other financial liabilities.
Other financial liabilities pertain to financial
liabilities that are not designated as at FVPL
upon recognition of the liability.
18
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kelompok aset dan liabilitas yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset dan
liabilitas
keuangan
dimiliki
untuk
diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki
Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki
sebagai bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk
memperoleh laba jangka pendek atau position
taking.
The sub-classification of financial assets and
liabilities at FVPL consists of financial assets
and liabilities held for trading which the Bank
acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term, or
holds as part of a portfolio that is managed
together for short-term profit or position taking.
Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok
ini, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai efektif. Aset dan
liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada nilai
wajar dalam laporan posisi keuangan dengan
keuntungan atau kerugian diakui pada laba
rugi.
Derivatives are also categorized under this
sub-classification unless they are designated
as effective hedging instruments. Assets and
liabilities classified under this category are
carried at fair value in the statements of
financial position, with any gains or losses
being recognized in profit or loss.
Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan
ke
dalam
klasifikasi
tertentu
yang
mencerminkan sifat dari informasi dan
mempertimbangkan karakteristik dari instrumen
keuangan tersebut masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank
classifies the financial instruments into classes
that reflects the nature of information and take
into account the characteristic of those
financial instruments. The classification can be
seen in the table below:
Keuangan /
Financial
Kategori yang
didefinisikan oleh PSAK
No. 55 (Revisi 2014) /
Category as defined by
PSAK 55 (Revised 2014)
Klasifikasi /
Classification
Kas / Cash
Aset
keuangan /
Financial
assets
Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities
Kredit yang diberikan dan piutang /
Loans and receivables
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain / Current
accounts with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /
Placements with Bank Indonesia and other banks
Kredit yang diberikan / Loans
Aset lain-lain / Other assets
Dimiliki hingga jatuh tempo / held to Efek-efek / Marketable securities
maturity
Aset keuangan tersedia untuk dijual / Efek-efek / Marketable securities
Available-for-sale financial assets
Liabilitas segera / Obligations due immediately
Liabilitas keuangan lainnya / Other Simpanan dari nasabah / Deposits from customers
Simpanan dari bank lain / Deposits from other banks
financial liabilities
Pinjaman yang diterima / Borrowings
Liabilitas lain-lain / Other liabilities
19
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(ii) Pengakuan awal
(ii) Initial recognition
a. Pembelian
atau
penjualan
aset
keuangan berdasarkan kontrak yang
mensyaratkan penyerahan aset dalam
kurun waktu yang umumnya ditetapkan
dengan peraturan atau kebiasaan yang
berlaku di pasar (pembelian atau
penjualan reguler) diakui pada tanggal
perdagangan
atau
tanggal
penyelesaian, yaitu tanggal Bank
berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset.
b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan
pada awalnya diukur pada nilai
wajarnya. Dalam hal aset keuangan
atau
liabilitas
keuangan
tidak
diklasifikasikan sebagai pada nilai wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
a. Purchase or sale of a financial asset
under a contract whose terms require
delivery of the asset within the time
frame
established
generally
by
regulation or convention in the
marketplace (regular way purchases or
sale) is recognized on the trade date or
settlement date, i.e., the date that the
Bank commits to purchase or sell the
assets.
Bank, pada saat pengakuan awal, dapat
menetapkan aset keuangan dan liabilitas
keuangan tertentu sebagai nilai wajar
melalui laba rugi (opsi nilai wajar). Opsi nilai
wajar dapat digunakan hanya bila
memenuhi ketetapan sebagai berikut:
The Bank, upon initial recognition, may
designate certain financial assets and
liabilities, at FVPL (fair value option). The
fair value option is only applied when the
following conditions are met:
-
-
the application of the fair value option
significantly reduces or eliminates an
accounting mismatch that would
otherwise arise; or
-
the financial assets and liabilities are
part of a portfolio of identified financial
instruments that are managed and its
performance is evaluated on a fair
value basis, in accordance with a
documented risk management or
investment strategyand reported to key
management personnel; or
the financial assets and liabilities
consist of a host contract and an
embedded derivative that must be
bifurcated.
-
-
penetapan sebagai opsi nilai wajar
mengurangi secara signifikan atau
mengeliminasi
ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan (accounting
mismatch) yang dapat timbul; atau
aset keuangan dan liabilitas keuangan
merupakan bagian dari portofolio
instrumen keuangan yang tertentu
kelola
dan
kinerjanya
dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi
yang didokumentasikan dan dilaporkan
kepada manajemen kunci; atau
aset keuangan dan liabilitas keuangan
terdiri dari kontrak utama dan derivatif
melekat yang harus dipisahkan.
(iii) Pengukuran setelah pengakuan awal
b. Financial assets and financial liabilities
are initially recognized at fair value. For
those financial assets or financial
liabilities not classified as at FVPL, the
fair value is added with directly
attributable transaction costs.
-
(iii) Subsequent measurement
Aset keuangan dalam kelompok tersedia
untuk dijual dan aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi diukur pada nilai
wajarnya.
AFS financial assets and financial assets
and liabilities measured at FVPL are
subsequently measured at fair value.
Kredit yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas
keuangan lainnya diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables, HTM investments
and other financial liabilities are measured
at amortized cost using the effective
interest method.
20
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
(iv) Pengukuran nilai wajar
(iv) Fair value measurement
Mulai tanggal 1 Januari 2015, nilai wajar
adalah harga yang akan diterima untuk
menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas
dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participant)
pada tanggal pengukuran di pasar utama,
di pasar yang paling menguntungkan
dimana Bank memiliki akses pada tanggal
tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan
risiko wanprestasinya.
Starting January 1, 2015, fair value is the
price that would be received to sell an
asset or paid to transfer a liability in an
orderly transaction between market
participants at the measurement date in
the principal or, in its absence, the most
advantageous market to which the Bank
has access at that date. The fair value of a
liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai
wajar
instrumen
keuangan
dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar
aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar
dianggap aktif jika transaksi atas aset dan
liabilitas terjadi dengan frekuensi dan
volume yang memadai untuk menyediakan
informasi
penentuan
harga
secara
berkelanjutan.
When available, the Bank measures the
fair value of a financial instrument using
the quoted price in an active market for
that instrument. A market is regarded as
active if transactions for the asset or
liability take place with sufficient frequency
and volume to provide pricing information
on an ongoing basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar
aktif, Bank menggunakan teknik penilaian
dengan memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi dan relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang
tidak dapat diobservasi.
If there is no quoted price in an active
market, then the Bank uses valuation
techniques that maximize the use of
relevant observable inputs and minimize
the use of unobservable inputs.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah
nilai dimana suatu aset dipertukarkan, atau
suatu liabilitas diselesaikan antara pihak
yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar (arm's length
transaction) pada tanggal pengukuran.
Prior to January 1, 2015, fair value is the
amount for which an asset could be
exchanged, or a liability settled, between
knowledgeable willing parties in an arm’s
length transaction on the measurement
date.
Bank mengukur nilai wajar dari suatu
instrumen dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif, yang tersedia
sewaktu-waktu dan teratur dari penukaran,
pedagang efek (dealer), perantara efek
(broker),
kelompok
industri,
badan
pengawas (pricing service or regulatory
agency), dan merupakan transaksi pasar
aktual dan teratur terjadi yang dilakukan
secara wajar.
The Bank measures the fair value of an
instrument using quoted prices in an active
market, which are readily and regularly
available from an exchange, dealer,
broker, industry group, pricing service or
regulatory agency and represent actual
and regularly occurring market transaction
on an arm’s length basis.
21
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kuotasi harga pasar yang sesuai bagi aset
yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan biasanya sama dengan harga
penawaran yang berlaku, sementara untuk
aset yang akan diperoleh atau liabilitas
yang dimiliki adalah harga permintaannya.
Ketika Bank memiliki aset dan liabilitas
dengan risiko pasar saling hapus, nilai
tengah dari pasar dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan nilai wajar posisi
risiko yang saling hapus tersebut dan
penyesuaian harga penawaran atau harga
permintaan diterapkan pada posisi terbuka
atau neto (net open position), yang sesuai.
The appropriate quoted market price for
an asset held or liability to be issued is
usually the current bid price and for an
asset to be acquired or liability held, the
asking price. When the Bank has assets
and liabilities with offsetting market risks,
mid-market prices can be used as a basis
for establishing fair values for the
offsetting risk positions and apply the bid
or asking price to the net open position as
appropriate.
Jika pasar untuk suatu instrumen
keuangan tidak aktif, Bank menetapkan
nilai wajar dengan menggunakan teknik
penilaian.
Teknik
penilaian
meliputi
penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak
yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia),
referensi atas nilai wajar terkini dari
instrumen lain yang secara substansial
serupa dan analisis arus kas yang
didiskonto. Teknik penilaian yang dipilih
membuat penggunaan maksimal input
pasar, mengandalkan sedikit mungkin
pada input khusus dari Bank, memasukkan
semua faktor yang akan dipertimbangkan
oleh para pelaku pasar dalam menetapkan
suatu harga dan konsisten dengan
metodologi ekonomi yang dapat diterima
dalam
penetapan
harga
instrumen
keuangan.
If a market for a financial instrument is not
active, the Bank determines the fair value
using a valuation technique. Valuation
techniques include using recent arm's
length market transactions between
knowledgeable,
willing
parties
(if
available), reference to the current fair
value of another instrument that is
substantially the same and discounted
cash flow analysis. The chosen valuation
technique makes maximum use of market
inputs, relies as little as possible on the
inputs specifically from the Bank,
incorporates all factors that market
participants would consider in setting a
price, and is consistent with accepted
economic methodologies for pricing
financial instruments.
Pengukuran Nilai Wajar
Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga
yang
akan
dibayar
untuk
mengalihkan
suatu
liabilitas
dalam
transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be
received to sell an asset or paid to
transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the
measurement date.
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan
diestimasi untuk keperluan pengakuan dan
pengukuran
atau
untuk
keperluan
pengungkapan.
The fair value of financial assets and
financial liabilities must be estimated for
recognition and measurement or for
disclosure purposes.
Nilai wajar dikategorikan dalam level yang
berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar
berdasarkan pada apakah input suatu
pengukuran
dapat
diobservasi
dan
signifikansi input terhadap keseluruhan
pengukuran nilai wajar:
Fair values are categorized into different
levels in a fair value hierarchy based on
the degree to which the inputs to the
measurement are observable and the
significance of the inputs to the fair value
measurement in its entirety:
22
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian)
di pasar aktif untuk aset atau liabilitas
yang identik yang dapat diakses pada
tanggal pengukuran (Level 1);
ii) Input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas,
baik secara langsung maupun tidak
langsung (Level 2);
iii) Input yang tidak dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas (Level 3).
i) Quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or
liabilities that can be accessed at the
measurement date (Level 1);
ii) Inputs other than quoted prices
included in Level 1 that are observable
for the assets or liabilities, either
directly or indirectly (Level 2);
Dalam mengukur nilai wajar aset atau
liabilitas,
Bank
sebisa
mungkin
menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau
liabilitas tidak dapat diobservasi secara
langsung, Bank menggunakan teknik
penilaian yang sesuai dengan keadaannya
dan memaksimalkan penggunaan input
yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang
tidak dapat diobservasi.
When measuring the fair value of an
asset or a liability, the Bank uses market
observable data to the extent possible. If
the fair value of an asset or a liability is
not directly observable, the Bank uses
valuation techniques that appropriate in
the circumstances and maximizes the use
of relevant observable inputs and
minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar
diakui oleh Bank pada akhir periode
pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value
hierarchy are recognized by the Bank at
the end of the reporting period during
which the change occurred.
(v) Pengukuran biaya diamortisasi
Biaya perolehan diamortisasi dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas
keuangan yang diukur pada
saat
pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif menggunakan metode
suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya,
dan dikurangi penurunan untuk penurunan
nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
(vi) Pengakuan pendapatan dan beban
a.
b.
Pendapatan dan beban bunga atas
aset tersedia untuk dijual serta aset
keuangan dan liabilitas keuangan
yang dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi, diakui pada
laba rugi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian yang timbul
dari perubahan nilai wajar atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi
diakui pada laba rugi.
iii) Unobservable inputs for the assets or
liabilities (Level 3).
(v) Amortized cost measurement
The amortized cost of a financial asset or
liability is the amount at which the financial
asset or liability is measured at initial
recognition minus principal repayments,
plus or minus the cumulative amortisation
using the effective interest method of any
difference between the initial amount and
the maturity amount, and minus any
reduction for impairment or uncollectibility.
(vi) Income and expense recognition
a.
Interest income and expense on AFS
assets and financial assets and
liabilities measured at amortized cost,
are recognized in profit or loss using
the effective interest method.
b.
Gains and losses arising from
changes in the fair value of the
financial
assets
and
liabilities
classified as at FVPL shall be
recognized in profit or loss.
23
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Keuntungan
dan
kerugian
yang
timbul dari perubahan nilai wajar atas aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok
tersedia
untuk
dijual diakui secara langsung dalam
ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan
nilai, dan keuntungan atau kerugian akibat
perubahan nilai tukar, sampai aset
keuangan
tersebut
dihentikan
pengakuannya.
Gains and losses arising from changes in
the fair value of AFS financial assets shall
be recognized directly in equity, except for
impairment losses and foreign exchange
gains or losses, until the financial asset is
derecognized.
Pada saat aset keuangan dihentikan
pengakuannya, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
ekuitas harus diakui pada laba rugi.
When a financial asset is derecognized,
the cumulative gains or losses previously
recognized in equity are recognized in
profit or loss.
Untuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi, keuntungan atau
kerugian diakui pada laba rugi ketika aset
keuangan atau liabilitas keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, dan melalui proses
amortisasi.
For financial assets and financial liabilities
carried ar amortized cost, the gains and
losses shall be recognized in profit or loss
when the financial asset or financial
liabilities is derecognized or impaired, and
through the amortisation process.
(vii) Reklasifikasi aset keuangan
(vii) Reclassification of financial assets
Bank
tidak
diperkenankan
untuk
mereklasifikasi instrumen keuangan dari
atau ke kategori instrumen keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
selama instrumen keuangan tersebut
dimiliki atau diterbitkan.
The Bank is not allowed to reclassify any
financial instrument out of or into the FVPL
category while it is held or issued.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok
tersedia untuk dijual karena perubahan
intensi atau kemampuan, diukur kembali
pada nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian diakui secara langsung dalam
ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan
nilai dan keuntungan atau kerugian akibat
perubahan nilai tukar, sampai aset
keuangan
tersebut
dihentikan
pengakuannya.
Reclassification of financial assets from
HTM category to AFS category as a result
of a change in intention or ability, shall be
remeasured at fair value. The gains or
losses shall be recognized directly in
equity, except for impairment losses and
foreign exchange gains or losses, until the
financial assets are derecognized.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset
keuangan sebagai investasi dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau
dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
sebelumnya,
telah
menjual
atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga
jatuh tempo dalam yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan
dibandingkan dengan jumlah nilai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Bank can not classify any financial
assets as HTM investments, if the Bank
has, during the current financial year or
during the 2 (two) preceding financial
years, sold or reclassified more than an
insignificant amount of HTM investments
before maturity (more than insignificant in
relation to the total amount of HTM
investments) other than sales or
reclassifications that:
24
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
a. dilakukan ketika aset keuangan sudah
mendekati jatuh tempo atau tanggal
pembelian kembali di mana perubahan
suku bunga tidak akan berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
b. terjadi setelah Bank telah memperoleh
secara substansial seluruh jumlah
pokok aset keuangan tersebut sesuai
jadwal pembayaran atau Bank telah
memperoleh pelunasan dipercepat;
atau
c. terkait dengan kejadian tertentu yang
berada di luar kendali Bank, tidak
berulang, dan tidak dapat diantisipasi
secara wajar oleh Bank.
a. are so close to maturity or the financial
asset’s repurchase date that changes
in the market rate of interest would not
have a significant effect on the
financial asset’s fair value;
b. occur after the Bank has collected
substantially all of the financial asset’s
original principal through scheduled
payments or prepayments; or
c. are attributable to an isolated event
that is beyond the Bank’s control, is
non-recurring and could not have been
reasonably anticipated by the Bank.
(viii) Offsetting
(viii) Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan akan
saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, Bank memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan adanya maksud untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara bersamaan, yang
mendekati nilai wajar dari pembayaran yang
ditransfer untuk memperoleh aset.
Financial assets and liabilities are offset
and the net amount is presented in the
statements of financial position if, and
only if, the Bank has a currently
enforceable legal right to offset the
recognized amounts and intends either
to settle on a net basis or to realise the
asset
and
settle
the
liability
simultaneously, which approximates the
fair
value
of
the
consideration
transferred to acquire the asset.
Pendapatan dan beban disajikan dalam
jumlah bersih hanya jika diperkenankan
oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on
a net basis only when permitted by the
accounting standards.
(ix) Derecognition
(ix) Penghentian pengakuan
a. Aset
keuangan
pengakuannya jika:
dihentikan
- Hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
- Bank telah mentransfer haknya untuk
menerima arus kas yang berasal dari
aset tersebut atau menanggung
liabilitas untuk membayarkan arus kas
yang diterima tersebut secara penuh
tanpa penundaan berarti kepada
pihak ketiga dibawah kesepakatan
pelepasan; atau
a. Financial
when:
assets
are
derecognized
- the contractual rights to the cash
flows from the financial assets have
expired; or
- the Bank has transferred the financial
assets and its contractual rights to
receive the cash flows or if the
contractual rights were retained by
the Bank but assumes a contractual
obligation to pay the received cash
flow in full without material delay to a
third party under a ‘pass through’
arrangement; or
25
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
- antara (a) Bank telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak
mentransfer maupun tidak memiliki
secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, tetapi telah
mentransfer pengendalian atas aset.
- either (a) the Bank has transferred
substantially all the risks and rewards
of the asset, or (b) the Bank has
neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards
of the asset, but has transferred the
control of the asset.
Ketika Bank telah mentransfer hak
untuk menerima arus kas dari aset atau
telah
memasuki
kesepakatan
pelepasan dan tidak mentransfer serta
tidak
mempertahankan
secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset atau tidak mentransfer
kendali atas aset, aset diakui sebesar
keterlibatan Bank yang berkelanjutan
atas aset tersebut.
When the Bank has transferred its
rights to receive cash flows from an
asset or has entered into a 'pass
through' arrangement and has neither
transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset
nor transferred control of the asset,
the asset is recognized to the extent of
the Bank’s continuing involvement in
the asset.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan
ketika tidak terdapat prospek yang
realistis mengenai pengembalian kredit
dalam waktu dekat atau hubungan
normal antara Bank dan debitur telah
berakhir. Kredit yang tidak dapat
dilunasi
dihapusbukukan
dengan
mendebit
penyisihan
kerugian
penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no
realistic prospect of collection in the
near future or the normal relationship
between the Bank and the borrowers
has ceased to exist. When a loan is
deemed uncollectible, it is written-off
against the related allowance for
impairment losses.
b. Liabilitas
keuangan
dihentikan
pengakuannya jika liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.
b. Financial liabilities are derecognized
when the obligations specified in the
contract are discharged, cancelled or
have expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang
ada digantikan dengan yang lain oleh
pemberi pinjaman yang sama pada
keadaan yang secara substansial
berbeda, atau berdasarkan suatu
liabilitas yang ada yang secara
substansial
telah
diubah,
maka
pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan
sebagai
penghentian
liabilitas awal dan pengakuan liabilitas
baru. Selisih antara nilai tercatat
liabilitas keuangan yang berakhir atau
yang ditransfer, dengan jumlah yang
dibayarkan, termasuk aset non-kas
yang ditransfer atau liabilitas yang
ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Where an existing financial liability is
replaced by another from the same
lender on substantially different terms,
or the terms of an existing financial
liability are substantially modified, such
an exchange or modification is treated
as a derecognition of the original
liability and the recognition of a new
financial liability. The difference
between the carrying amount of the
extinguished or transferred financial
liability and the consideration paid,
including
any
non-cash
assets
transferred or liabilities assumed, shall
be recognized in profit or loss.
26
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,
Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa aset keuangan yang tidak
dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan
telah terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak
pada arus kas masa datang atas aset
keuangan yang dapat diestimasi secara
handal.
At each statement of financial position date,
the Bank assesses whether there is objective
evidence that the financial assets not carried at
FVPL are impaired. Financial assets are
impaired when there is objective evidence that
a loss event has occurred after the initial
recognition of the asset, and that the loss
event has an impact on the future cash flows
of the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk
menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
The criteria used by the Bank to determine
objective evidence of impairment are as
follows:
(i)
kesulitan keuangan signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam;
(i) significant financial difficulties experienced
by the issuer or debtor;
(ii)
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga;
(ii) breach of contract, like defaults or deferred
principal or interest payments;
(iii)
pihak pemberi pinjaman, dengan alasan
ekonomi atau hukum sehubungan dengan
kesulitan keuangan yang dialami pihak
peminjam,
memberikan
keringanan
(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak
mungkin diberikan jika pihak peminjam
tidak mengalami kesulitan tersebut;
(iii) the creditor, for economic or legal reasons
in connection with the financial difficulties
experienced by the debtor, provides relief
(concession) to the debtor that may not
be given if the debtor does not have such
difficulties;
(iv) terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan
reorganisasi
keuangan
lainnya;
(iv) there is a possibility that the debtor will
declare bankruptcy or perform other
financial reorganisations;
(v)
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan
akibat kesulitan keuangan; atau
(v) the loss of an active market on financial
assets as the result of financial difficulties;
or
(vi) data
yang
dapat
diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang
dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset keuangan
sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat
diidentifikasi terhadap aset keuangan
secara individual dalam kelompok aset
tersebut, termasuk:
(vi) observable data has indicated that there
is measurable decrease in the estimated
future cash flows of the financial assets
since the initial recognition of the assets,
although the decrease can not be
identified to the individual financial assets
in the portfolio, including:
-
memburuknya status pembayaran
pihak peminjam dalam kelompok
tersebut; dan
-
deterioration of the payment status
of the debtor in the portfolio; and
-
kondisi ekonomi nasional atau lokal
yang
berkorelasi
dengan
wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
-
national
or
local
economic
conditions related to the default on
assets in the portfolio.
27
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa
dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh
manajemen untuk setiap portofolio yang
diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut
bervariasi antara 3 (tiga) dan 12 (dua belas)
bulan dan untuk kasus tertentu diperlukan
periode yang lebih lama.
The estimation of period between the
occurrence of events and identification of loss
are determined by management for every
identified portfolio. Generally, that period
varies between 3 (three) and 12 (twelve)
months and for specific cases, it needs longer
period.
Bank pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, dan secara
individual atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual. Jika Bank menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individu dan
untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
The Bank first assesses whether an objective
evidence of impairment exists individually for
financial
assets
that are
individually
significant, individually or collectively for
financial assets that are not individually
significant. If the Bank determines that no
objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether
significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk
characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is or continues to be
recognized are not included in a collective
assessment of impairment.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi
penurunan nilainya secara individual, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
The Bank determines that loans should be
evaluated individually for impairment if one of
the following criteria is met:
(i)
Kredit yang secara individual memiliki
nilai signifikan dan memiliki bukti
obyektif penurunan nilai;
(i) Loans which individually have significant
value but there is no objective evidence of
impairment;
(ii)
Kredit yang direstrukturisasi
secara
individual
memiliki
signifikan.
yang
nilai
(ii) Restructured loans which individually have
significant value.
(iii)
Kredit yang direstrukturisasi yang
secara individual memiliki nilai tidak
signifikan.
(iii) Restructured loans which individually have
insignificant value.
Penghitungan penyisihan kerugian penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
kolektif berdasarkan pengalaman kerugian
yang lalu (historical loss experience). Historical
loss experience disesuaikan menggunakan
dasar data yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan efek dari kondisi saat ini
terhadap Bank dan menghilangkan efek dari
masa lalu yang sudah tidak berlaku saat ini.
Aset keuangan dikelompokan berdasarkan
karakteristik risiko kredit yang sama antara lain
dengan mempertimbangkan segmentasi kredit
dan tunggakan debitur.
The calculation of allowance for impairment
losses on financial assets are collectively
evaluated on the basis of historical loss
experience. Historical loss experience is
adjusted on the basis of current observable
data to reflect the effects of current conditions
affecting the Bank and to remove the effects
of conditions in the historical period that do not
currently exist. Financial assets are grouped
on the basis of similar credit risk
characteristics by considering the credit
segmentation and past due status of the
debtors, among others.
28
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Bank menggunakan roll rate analysis method,
untuk menilai penyisihan kerugian penurunan
nilai aset. Bank menggunakan data historis
selama 3 (tiga) tahun dalam menghitung
Probability of Default (PD) dan Loss Given
Default (LGD).
The Bank uses roll rate analysis method to
assess the allowance for impairment losses.
Bank uses historical data for 3 (three) years in
calculating the Probability of Default (PD) and
Loss Given Default (LGD).
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai
dasar arus kas masa datang apabila
memenuhi salah satu kondisi berikut:
The Bank uses the fair value of collateral as
the basis for future cash flow if one of the
following conditions is met:
i.
ii.
Kredit bersifat collateral dependent, yaitu
jika pelunasan kredit hanya bersumber
dari agunan;
Pengambilalihan agunan kemungkinan
besar terjadi dan didukung dengan
perjanjian legal pengikatan agunan.
i.
ii.
Loans are collateral dependent, i.e. if
the source of loans repayment is only
from the collateral;
Foreclosure of collateral is most likely to
occur and supported by legally binding
collateral agreement.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut.
Impairment losses on financial assets carried
at amortized cost are measured as the
difference between the carrying amount of the
financial assets and present value of
estimated future cash flows discounted at the
financial assets' original effective interest rate.
Jika persyaratan kredit yang diberikan, piutang
atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena
debitur atau penerbit mengalami kesulitan
keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan
suku bunga efektif awal yang digunakan
sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or HTM
investment are renegotiated or otherwise
modified because of financial difficulties of the
borrower or issuer, impairment is measured
using the original effective interest rate before
the modification of terms.
Jika kredit yang diberikan, piutang atau
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur
setiap kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan
dalam kontrak.
If a loan, receivable or HTM investment has a
variable interest rate, the discount rate used to
measure the impairment loss is the current
effective interest rate specified in the contract.
Sebagai panduan praktis, Bank dapat
mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai
wajar instrumen dengan menggunakan harga
pasar yang dapat diobservasi, di mana
perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas
masa datang atas aset keuangan dengan
agunan
(collateralized
financial
asset)
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan
dari pengambilalihan agunan dikurangi biayabiaya untuk memperoleh dan menjual agunan,
terlepas apakah pengambilalihan tersebut
berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian
penurunan nilai yang terjadi diakui dalam laba
rugi dan dicatat pada akun "Penyisihan
kerugian penurunan nilai" sebagai pengurang
terhadap aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi.
As a practical guidance, the Bank can
measure the impairment based on the
instrument's fair value by using observable
market price, where the calculation of present
value of the estimated future cash flows of
collateralized financial asset reflects the
generated cash flow from the foreclosure of
collateral net of costs to acquire and sell the
collateral, regardless of whether or not
foreclosure is probable. Impairment losses are
recognized in profit or loss and reflected in an
"Allowance for impairment losses" account as
a deduction from financial assets carried at
amortized cost.
29
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan
tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit
debitur atau penerbit), maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan
menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan
tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laba rugi pada periode
berjalan.
If, in a subsequent period, the amount of
impairment loss decreases and the decrease
can be related objectively to an event that
occured after the impairment was recognized
(i.e. improvement in the debtor’s or issuer’s
credit rating), the impairment loss that was
previously recognized has to be reversed
either directly or by adjusting the allowance
account. The reversal should not result in a
carrying amount of the financial asset that
exceeds what the amortized cost would have
been had the impairment not been recognized
at the date the impairment is reversed. The
reversal amount is recognized in the current
profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas surat berharga
yang tersedia untuk dijual diakui dengan
mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah
diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam
laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba
rugi merupakan selisih antara biaya perolehan
(setelah dikurangi pelunasan pokok dan
amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai aset keuangan yang
sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
Impairment losses on AFS marketable
securities are recognized by transferring the
cumulative loss that has been recognized
directly in equity to profit or loss. The
cumulative loss that has been removed from
equity and recognized in profit or loss is the
difference between the acquisition cost (net of
any principal repayment and amortisation) and
the current fair value, less any impairment loss
on that financial asset previously recognized
in profit or loss.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar
instrumen utang yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan
peningkatan tersebut dapat secara obyektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan kerugian nilai pada laporan
laba rugi, maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dipulihkan dan diakui pada
periode terjadinya.
If, in a subsequent period, the fair value of a
debt instrument classified as AFS securities
increases and the increase can be objectively
related to an event occurring after the
impairment loss was recognized in the profit or
loss, the impairment loss is reversed and
recognized in the period it occurred.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai tetap diakui atas
dasar suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam
pengukuran kerugian penurunan nilai.
Interest income on the impaired financial
assets continues to be recognized using the
original rate of interest used to discount the
future cash flows for the purpose of measuring
the impairment loss.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang
diberikan yang telah dihapusbukukan, pada
periode
berjalan
dikreditkan
dengan
menyesuaikan akun penyisihan kerugian
penurunan nilai. Penerimaan kembali atas aset
keuangan yang telah dihapusbukukan pada
periode
sebelumnya
dicatat
sebagai
pendapatan operasional selain bunga.
The recoveries of written-off financial assets in
the current period are credited by adjusting
the allowance for impairment losses accounts.
Recoveries of written-off loans from previous
period are recorded as operational income
other than interest income.
30
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi
Impairment
contingencies
of
commitments
and
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI)
No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal
23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi
untuk membentuk penyisihan penghapusan
atas aset non-produktif dan transaksi rekening
administrasi (komitmen dan kontinjensi),
namun Bank tetap harus menghitung
penyisihan kerugian penurunan nilai mengacu
pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with Bank Indonesia Letter
No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated
December 23, 2011, Bank is not required to
provide an allowance for impairment losses on
non-productive assets and administrative
account transactions (commitments and
contingencies), but the Bank should still
calculate the allowance for impairment losses
in accordance with the applicable accounting
standards.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit
antara lain terdiri dari bank garansi dan fasilitas
kredit yang belum digunakan.
Commitments and contingencies of offbalance-sheet transactions include bank
guarantees and unused loans facilities.
Perubahan metode penentuan penyisihan
kerugian penurunan nilai di atas merupakan
perubahan
kebijakan
akuntansi
yang
seharusnya diterapkan secara retrospektif
dengan melakukan penyajian kembali laba rugi
komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun
karena dampak dari perubahan kebijakan
akuntansi tersebut tidak material terhadap laba
rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak
dilakukan penyajian kembali dan dampak
perubahan tersebut diakui dalam laba rugi
tahun berjalan.
The above changes on the determination of
allowance for impairment losses represent
changes in accounting policy which should
generally be applied retrospectively requiring
restatements of prior years’ comprehensive
income. However, as the impact of the change
in respect of prior years’ results is not
material, no restatements were made and the
impact of the change is charged to the current
period's profit or loss.
Perhitungan penyisihan kerugian penurunan
nilai mengacu kepada PSAK No. 57 (Revisi
2009): “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi” dan PSAK No. 48 (Revisi 2014):
“Penurunan Nilai Aset”.
The calculation for allowance for impairment
losses is conducted according to PSAK
No. 57 (Revised 2009): “Provision, Contingent
Liabilities and Contingent Assets” and PSAK
No. 48 (Revised 2014): “Impairment of
Assets”.
Taksiran kerugian atas transaksi rekening
administratif
disajikan
sebagai
estimasi
kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada
laporan posisi keuangan.
Estimated losses from off-balance-sheet
transactions are presented as estimated
losses on commitments and contingencies on
the statements of financial position.
Penyesuaian
atas
penyisihan
kerugian
penurunan nilai dari taksiran kerugian atas
transaksi rekening administratif dicatat dalam
periode dimana penyesuaian tersebut diketahui
atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian
ini termasuk penambahan penyisihan kerugian
penurunan
nilai
aset
produktif
dan
penambahan taksiran kerugian atas transaksi
rekening administratif, maupun pemulihan aset
yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
Adjustments to the allowance for impairment
losses from the estimated losses from
administrative accounts transaction are
reported in the period such adjusments
become known or can be reasonably
estimated.
These
adjustments
include
additional allowance for impairment losses
from productive assets and additional
estimated losses from administrative accounts
transactions, as well as recoveries of
previously written-off assets.
31
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Current accounts with Bank Indonesia
and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are classified as loans and
receivable.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
dinyatakan
sebesar
biaya
perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at amortized cost
using the effective interest method less
allowance for impairment losses.
h. Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain
h. Placements with Bank Indonesia and
other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI) dan deposito berjangka.
Placements with Bank Indonesia and other
banks consist of Bank Indonesia’s Saving
Facility (FASBI) and time deposits.
Penempatan
pada
Bank
Indonesia
diklasifikasikan dalam kategori pinjaman dan
piutang,
dinyatakan
sebesar
saldo
penempatan dikurangi dengan diskonto yang
belum diamortisasi.
Placements with Bank Indonesia is
classified as loans and receivable, stated
at the outstanding balances net of
unamortized discount.
Penempatan pada bank lain diklasifikasikan
dalam kategori pinjaman dan piutang,
dinyatakan
sebesar
biaya
perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai.
Placements with other banks is classified
as loans and receivable, stated at
amortized cost using the effective interest
method less allowance for impairment
losses.
i.
Efek-efek
i.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Obligasi
Korporasi dan Negotiable Certificate of
Deposit.
Marketable securities consist of Corporate
Bonds and Negotiable Certificate of
Deposit.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam
kelompok tersedia untuk dijual disajikan
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi akibat
perubahan nilai wajar, setelah dikurangi
pajak, diakui pada penghasilan komprehensif
lain dan dicatat sebagai komponen ekuitas.
Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari
efek-efek diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada tahun dimana efek-efek
tersebut dijual. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dari efek-efek tersedia
untuk dijual tersebut, setelah dikurangi pajak,
yang disajikan dalam ekuitas diakui sebagai
pendapatan atau beban pada tahun terjadi
realisasi. Penurunan permanen atas nilai
Efek-efek tersedia untuk dijual diakui dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan.
Marketable securities classified as
available-for-sale are stated at fair value.
Unrealized gains or losses from changes
in fair value, net of tax, are recognized in
other
comprehensive
income
and
presented in the equity section. The
difference between the selling price and
the carrying value of the marketable
securities is recognized as gain or losses
in the year when realized. The unrealized
gains or losses, net of tax, of the
available-for-sale marketable securities
presented in equity are recognized as
income or expense in the year when
realized. Any permanent decline in the
value of available-for-sale marketable
securities is recognized in the current
year's statements of profit and loss and
other comprehensive income.
32
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
j.
Premi atau diskonto diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Premium or discount is amortized using
effective interest rate method.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk
jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dan
perubahan nilai wajar disajikan sebagai
penambah/pengurang terhadap efek-efek.
The allowance for impairment losses is
provided if there is an objective evidence of
impairment. The allowance for impairment
losses and changes in fair value are
presented as additions to/deductions from
the outstanding balance of marketable
securities.
Tagihan dan liabilitas derivatif
j. Derivative receivables and liabilities
Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan
sebesar keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi yang berasal dari kontrak
derivatif dengan tujuan untuk perdagangan
dan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi tersebut dihitung dari
selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar
instrumen derivatif pada tanggal laporan.
Derivative receivables and liabilities are
stated at the amount of unrealized gains or
losses arising from derivative contracts with
purposes for trading and hedging. The
unrealized gains or losses are calculated
from the difference between contract value
and fair value of derivative instruments at
the reporting date.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga
pasar, model penentuan harga atau harga
pasar
instrumen
lain
yang
memiliki
karakteristik serupa. Keuntungan atau
kerugian dari instrumen derivatif yang tidak
memenuhi
kriteria
untuk
dapat
diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui
sebagai laba rugi tahun berjalan.
The fair value is determined based on
market price, pricing models or quoted
prices for instruments with similar
characteristics. Gains or losses from
derivative instruments that do not quality to
be classified as hedges are recognized as
profit or loss for the year.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan
sebagai nilai wajar melalui laba rugi. Nilai
wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif
adalah sebesar nilai tercatat.
The derivative receivables and liabilities
classified as fair value through profit or
loss. Fair value from derivative receivables
and liabilities its carrying amount.
k. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi dengan
penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya
perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan diskonto atau premi pada
saat akuisisi dan biaya transaksi yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam
laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan
nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif .
k. Loans
Loans are measured at amortized cost
using the effective interest method, less
allowance for impairment losses. Amortized
cost is calculated by taking into account
any discount or premium on acquisition and
transaction costs that are an integral part of
effective interest rate. The amortisation is
recognized in profit or loss. Allowance for
impairment losses is provided if there is an
objective evidence of impairment.
33
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Restrukturisasi kredit yang diberikan
Loan restructuring
Setelah
syarat
dan
ketentuan
kredit
direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan
menggunakan suku bunga efektif awal yang
dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan
kredit tersebut tidak lagi dianggap menunggak.
Manajemen akan melakukan penelaahan ulang
atas
kredit
yang
direnegosiasi
secara
berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua
kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa
datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai
individual atau kolektif akan terus dilakukan
untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi
penurunan nilai atas kredit.
After the terms of loans have been
renegotiated, any impairment is measured
using the original effective interest rate as
calculated before the modification of terms
and the loan is no longer considered past
due. Management continuously reviews
renegotiated loans to ensure that all criteria
are met and that future payments are likely to
occur. The loans continue to be subject to an
individual
or
collective
impairment
assessment,
following
the
impairment
assessment of loans.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit
yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas
masa depan yang telah ditentukan dalam
persyaratan kredit yang baru, termasuk
penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga
maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit
yang
diberikan
yang
tercatat
sebelum
restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of
modification of the terms of the loans are
recognized only if the cash value of total
future cash receipts specified in the new
terms of the loans, including both receipts
designated as interest and those designated
as loan principal, are less than the recorded
amounts of loans before restructuring.
Kredit yang dihapus buku
Loans written-off
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika
tidak terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian kredit atau hubungan normal
antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit
yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan
dengan
mendebet
penyisihan
kerugian
penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit
yang telah dihapusbukukan, pada periode
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan
akun penyisihan kerugian penurunan nilai.
Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan
yang telah dihapusbukukan pada periode
sebelumnya dicatat sebagai pendapatan
operasional selain bunga.
Loans are written-off when there is no
realistic prospect of collection or when the
Bank’s normal relationship with the borrowers
has ceased to exist. When loans are deemed
uncollectible, they are written-off against the
related allowance for impairment losses. The
recoveries of written-off loans, in current
period is credited by adjusting the allowance
for impairment losses accounts. Recoveries
of written-off loans from previous period are
recorded as operational income other than
interest income.
l. Tagihan dan utang akseptasi
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif setelah dikurangi
dengan cadangan kerugian penurunan nilai,
sedangkan utang akseptasi dinyatakan sebesar
biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif.
l. Acceptance receivables and payables
Acceptance receivables are stated at
amortized acquisition costs using the effective
interest rate net of allowance for impairment
losses, whereas acceptance payables are
stated at amortized acquisition costs using
the effective interest rate method.
34
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang
merupakan instrumen tanpa suku bunga
adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur
kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar
dari utang akseptasi yang juga merupakan
instrumen tanpa suku bunga adalah jumlah
yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan utang
akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya
The estimated fair value of acceptance
receivables which is a non interest bearing
instrument is the amount to be paid by the
debtors to the Bank. Whereas the
estimated fair value of acceptance payables
which is a non interest bearing instrument is
the amount repayable on demand. The fair
value of acceptance receivables and
payables is its carrying amount.
m. Aset Tetap
m. Fixed Assets
Bank menerapkan PSAK No 16 (Revisi 2015),
"Aset Tetap". Penyesuaian PSAK ini juga
mengatur akuntansi tanah dan sekaligus
mencabut PSAK No. 47, "Akuntansi Tanah".
The Bank implemented PSAK No. 16
(Revised 2015), "Fixed Assets". This
improvement PSAK also prescribes the
accounting for land and therefore, it revoked
PSAK No. 47, "Accounting for Land".
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga
perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan
kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of fixed assets consists of its
purchase price, including non-refundable
import duties and taxes and any directly
attributable costs in bringing the assets to its
working condition and location for its intended
use.
Sejak Desember 2015, Bank melakukan
perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dan
bangunan dari model biaya menjadi model
revaluasi.
Since December 2015, the Bank changed
their accounting policies of land and buildings
from cost model to revaluation model.
Tanah dan bangunan disajikan sebesar nilai
wajar, dikurangi akumulasi penyusutan untuk
bangunan. Penilaian terhadap tanah dan
bangunan dilakukan oleh penilai independen
eksternal yang telah memiliki sertifikasi.
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar
aset yang direvaluasi tidak berbeda secara
material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi
penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi
terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai
netonya disajikan kembali sebesar nilai
revaluasian aset tetap.
Land and buildings are stated at fair value,
less accumulated depreciation for buildings.
Valuation of land and buildings are performed
with sufficient regularity to ensure that the fair
value of a revalued asset does not differ
materially from its carrying amount.
Accumulated depreciation at the date of
revaluation is eliminated against the gross
carrying amount of the asset and the net
amount is restated to the revalued amount of
the asset.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang
memadai untuk memastikan bahwa nilai wajar
dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda
material dari nilai tercatatnya.
Revaluation is made with sufficient regularity
to ensure that their fair value of a revaluated
assets do not differ materially from its
carrying amount.
35
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari
revaluasi tanah dan bangunan dicatat sebagai
“Cadangan Revaluasi Aset” dan disajikan
sebagai “Pendapatan Komprehensif Lain”.
Penurunan nilai tercatat yang timbul dari
revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun
berjalan. Apabila aset tersebut memiliki saldo
“Keuntungan Revaluasi Aset Tetap” yang
disajikan sebagai “Pendapatan Komprehensif
Lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat
tersebut dibebankan terhadap “Keuntungan
Revaluasi Aset Tetap” dan sisanya diakui
sebagai beban tahun berjalan.
Increasing in the carrying amount which
arising on revaluation of land and buildings
recorded in “Asset Revaluation Reserve” and
presented
as
“Other
Comprehensive
Income”. Decreasing in carrying amount as
the result of revaluation is recorded as
expenses in the current year. If the asset
does have balance on its “Gain of
Revaluation of Fixed Assets”, loss from
revaluation of fixed assets is charged to
“Gain of Revaluation of Fixed Assets” which
presented as “Other Comprehensive Income”
and the rest of the amount is charged to
current year’s expenses.
Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang
telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan
langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
The revaluation surplus of land and buildings
are directly transferred to retained earnings
when the asset is derecognized.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar
biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada).
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya
konstruksi atau harga pembelian dan setiap
biaya diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke kondisi kerjanya dan lokasi
untuk digunakan. Tanah dinyatakan sebesar
harga perolehan dan tidak disusutkan
Fixed assets, except land, are stated at cost
less
accumulated
depreciation
and
impairment losses (if any). The initial cost of
the fixed assets consists of its construction
cost or purchase price and any directly
attributable costs of bringing the asset to its
working condition and location for its intended
use. Land is stated at historical cost and is
not depreciated.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian
dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan
meliputi biaya konstruksi dan biaya langsung
lainnya. Aset dalam penyelesaian tidak
disusutkan dan hanya akan direklasifikasi ke
masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan
siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction are stated at cost
and are presented as part of “Fixed Assets”.
The accumulated costs include cost of
construction and other direct costs. Assets
under construction are not depreciated and
they will only be reclassified to the
appropriate fixed assets account when the
construction
is
completed
and
the
constructed asset is ready for its intended
use.
Pengakuan penyusutan dimulai ketika aset
tersebut ada di lokasi dan kondisinya dan
dapat
dioperasikan
sebagaimana
yang
dimaksud oleh manajemen. Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda (double declining balance
method), kecuali untuk bangunan yang
dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus (straight-line method), berdasarkan umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai
berikut:
Recognition of depreciation commences
when an asset is in its location and condition
and capable of being operated in the manner
intended by management. Depreciation is
computed using the double declining balance
method, except for buildings, which
depreciation is computed using the straightline method, based on the estimated useful
lives of the fixed assets as follows:
Depreciaton rates
Bangunan
Perlengkapan
dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Renovasi sewa
5%
25% - 12.5%
25% - 12.5%
25%
Useful life
20 tahun/years
4 - 8 tahun/years
4 - 8 tahun/years
4 tahun/years
Leasehold improvements
Office furniture
and equipment
Vehicles
Leasehold improvement
36
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Sebelum Desember 2015, tanah dinyatakan
sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi
karena manajemen berpendapat bahwa besar
kemungkinan hak atas tanah tersebut dapat
diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Before December 2015, land is stated at cost
and not amortized as the management has
the opinion that it is probable the titles of land
rights can be renewed/extended upon
expiration.
Sebelum Desember 2015, bangunan dicatat
menggunakan metode biaya dan dinyatakan
sebesar harga perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.
Before December 2015, buildings recorded
by using cost method and stated at cost net
of accumulated depreciation.
Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan,
biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah
tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat
terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai
residu, umur manfaat, dan metode penyusutan
ditelaah kembali dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
When a significant inspection of the asset is
performed, the cost of inspection is
capitalized as part of the replacement cost of
the asset’s carrying amount, if the criteria for
recognition are met. All maintenance and
repair costs which do not fulfill the
capitalization criteria, are recognized in profit
or loss upon occurrence. At each financial
year end, the assets’ residual values, useful
lives and methods of depreciation are
reviewed, and adjusted prospectively as
appropriate.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan
dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain tahun aset tersebut
dihentikan pengakuannya.
The carrying amounts of fixed assets are
derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected from
its use or disposal. Any gain or loss arising
from derecognition of the asset (calculated as
the difference between the net disposal
proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the statements of profit
or loss and other comprehensive income at
the year of the asset is derecognized.
n.
Penurunan aset non-keuangan
Nilai tercatat aset non-keuangan ditelaah untuk
penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat suatu aset tidak dapat
dipulihkan. Jika ada indikasi seperti itu dan nilai
tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah
terpulihkan, aset atau unit penghasil kas
diturunkan nilainya ke jumlah terpulihkan.
Taksiran jumlah terpulihkan aset adalah yang
lebih tinggi dari nilai wajar aset dan nilai pakai.
Nilai wajar adalah nilai yang diperoleh dari
penjualan aset dalam transaksi yang wajar
dikurangi biaya penjualan sedangkan nilai
pakai adalah nilai kini dari estimasi arus kas
masa mendatang yang diharapkan muncul dari
penggunaan aset secara terus menerus dan
dari penjualannya pada akhir masa pakainya.
Untuk aset yang tidak menghasilkan arus kas
masuk independen yang besar, jumlah
terpulihkan ditentukan untuk unit penghasil kas
terkait aset tersebut. Rugi penurunan nilai
diakui dalam laba rugi.
n. Impairment of non-financial assets
The carrying values of non-financial assets
are reviewed for impairment whenever events
or changes in circumstances indicate that the
carrying amount of an asset may not be
recoverable. If such indication exists and
where the carrying amount of an asset
exceeds the estimated recoverable amount,
the assets or cash-generating units are
written down to their recoverable amount. The
estimated recoverable amount of an asset is
the higher of an asset's fair value and valuein-use. The fair value is the amount
obtainable from the sale of an asset in an
arm's length transaction less costs of disposal
while value-in-use is the present value of
estimated future cash flows expected to arise
from the continuing use of an asset and from
its disposal at the end of its useful life. For an
asset that does not generate largely
independent cash inflows, the recoverable
amount is determined for the cash-generating
unit to which the asset belongs. Impairment
losses are recognized in profit or loss.
37
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Dalam membuat taksiran nilai pakai, estimasi
arus kas masa mendatang didiskontokan ke
nilai sekarang dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar saat ini dari nilai waktu dari
uang dan risiko spesifik untuk aset.
In assessing value-in-use, the estimated
future cash flows are discounted to their
present value using a pre-tax discount rate
that reflects current market assessments of
the time value of money and the risks
specific to the asset.
Untuk aset non-keuangan tidak termasuk aset
takberwujud dengan masa manfaat tidak
terbatas, penilaian dilakukan pada setiap
tanggal pelaporan, apakah ada indikasi bahwa
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui mungkin tidak lagi ada atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi tersebut terjadi,
jumlah
terpulihkan
diperkirakan.
Rugi
penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik
hanya jika telah terjadi perubahan dalam
estimasi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Jika ini kasusnya, jumlah
tercatat aset meningkat menjadi jumlah
terpulihkan tersebut. Jumlah peningkatan
tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang
telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan
atau amortisasi, sehingga seolah-olah kerugian
penurunan nilai yang diakui untuk aset tahuntahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
For non-financial assets excluding intangible
assets with indefinite useful life, an
assessment is made at each reporting date
as to whether there is any indication that
previously recognized impairment losses
may no longer exist or may have decreased.
If such indication exists, the recoverable
amount
is
estimated. A
previously
recognized impairment loss is reversed only
if there has been a change in the estimates
used to determine the asset's recoverable
amount since the last impairment loss was
recognized. If that is the case, the carrying
amount of the asset is increased to its
recoverable amount. That increased amount
can not exceed the carrying amount that
would have been determined, net of
depreciation or amortization, had no
impairment loss been recognized for the
asset in prior years.
Pembalikan tersebut diakui dalam laporan laba
rugi
kecuali
aset
dicatat
pada
nilai revaluasi, yang mana pembalikan
diperlakukan sebagai peningkatan revaluasi.
Setelah pembalikan itu, beban penyusutan
atau amortisasi disesuaikan dalam tahun-tahun
mendatang untuk mengalokasikan jumlah revisi
nilai tercatat aset, dikurangi nilai sisa, secara
sistematis atas sisa manfaatnya.
Such reversal is recognized in profit or loss
unless the asset is carried at revalued
amount, in which case the reversal is treated
as a revaluation increase. After such a
reversal, the depreciation or amortization
expense is adjusted in future years to
allocate the asset's revised carrying amount,
less any residual value, on a systematic
basis over its remaining useful life.
Aset takberwujud dengan masa manfaat tidak
terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap
tahun baik secara individu maupun di tingkat
unit penghasil kas mana yang sesuai dan
ketika keadaan mengindikasikan bahwa nilai
tercatat mungkin mengalami penurunan nilai.
Intangible assets with indefinite useful lives
are tested for impairment annually either
individually or at the cash generating unit
level
as
appropriate
and
when
circumstances indicate that the carrying
value may be impaired.
o. Biaya dibayar di muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama
masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line
method).
p. Aset lain-lain
Aset lain-lain terdiri dari piutang bunga, pajak
dibayar di muka, beban ditangguhkan dan lainlain.
o.
Prepaid expense
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
p. Other assets
Other assets consist of interest receivables,
prepaid taxes, deferred expense and others.
38
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
q. Aset takberwujud
r.
q.
Intagible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak
yang dibeli Bank dan biaya perpanjangan Hak
atas Tanah.
Intangible assets consist of software
acquired by Bank and renewal fees of Land
Rights.
Aset takberwujud yang diperoleh oleh Bank
dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian
penurunan nilai.
Intagible assets acquired by Bank is stated
at cost less accumulated amortization and
accumulated impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya untuk perangkat
lunak
akan
dikapitalisasi
hanya
jika
pengeluaran tersebut menambah manfaat
ekonomis aset yang bersangkutan di masa
mendatang. Semua pengeluaran lainnya
dibebankan pada saat terjadinya.
Subsequents expenditure on software is
capitalized only when it increase the future
economic benefits embodied in the specific
asset to which it relates. All other
expenditures are expensed as incurred.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya
jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi
manfaat
ekonomi
masa
depan
yang
diperkirakan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya.
An intangible assets is derecognized on
disposal or when no future economics
benefits are expected from its use or
disposals.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan
komprehensif
lain
dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda
(double declining balance method), kecuali
untuk biaya perpanjangan Hak atas Tanah
yang dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line method), dari tanggal
aset tak berwujud tersebut tersedia untuk
dipakai. Estimasi masa manfaat dari aset tak
berwujud adalah empat hingga dua puluh
tahun.
Amortization is recognized in statements of
profit or loss and other comprehensive
income using the double declining balance
method, except for the extend cost of land
right is computed using the straight line
method, from the date is available for use.
The estimated useful life of intangible assets
is four until twenty years.
Metode amortisasi, estimasi masa manfaat dan
nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun
pelaporan dan disesuaikan jika dianggap tepat.
Amortization method, useful life and residual
values are reviewed at each financial yearend and adjusted if approriate.
Agunan yang diambil alih
r.
Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun
“Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Foreclosed assets are presented in “Other
Assets” account in the statement of financial
position.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai
realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di
atas nilai realisasi bersih dari agunan yang
diambil alih yang telah diterima pada saat
kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun
cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Sedangkan jika terdapat selisih lebih nilai
realisasi bersih diatas saldo kredit, agunan
yang diambil alih diakui sebesar saldo kredit
dan selisihnya dicatat dalam catatan
administrasi Bank.
Foreclosed assets are recognized at net
realizable value. The difference of loan
balance over the net realizable value of
foreclosed assets when the loan was taken
over, is charged to allowance for possible
losses on loans. However, if net realizable
value exceeds the loan balance, foreclosed
assets are recognized at the amount of loan
balance and the difference is recorded in the
Bank’s administrative accounts.
39
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil
alih dan hasil penjualannya diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penjualan
agunan.
Gains or losses on the sale of foreclosed
assets are recognized in the current
statement of income.
Beban-beban
yang
berkaitan
dengan
pemeliharaan agunan yang diambil alih
dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada saat
terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets
are charged in the statements of profit or
loss and other comprehensive income as
incurred.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang di
ambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian
agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan
penurunan nilai agunan yang di ambil alih dan
kerugiannya dibebankan pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun
berjalan.
Management evaluates the value of
foreclosed asset periodically. An allowance
for possible losses on foreclosed assets is
provided based on the decline in value of
foreclosed assets and the loss is recognized
in statement of profit or loss and other
comprehensive income at current year.
s. Liabilitas segera
s.
Obligations due immediately represent
obligations to third parties based on
contract or order by those having authority
that have to be settled immediately.
Obligations due immediately are measured
at their amortised cost using effective
interest method.
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank
yang harus segera dibayarkan kepada pihak
lain berdasarkan kontrak atau perintah
dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk
itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
t.
Simpanan dari nasabah
Obligations due immediately
t.
Deposits from customers
Simpanan dari nasabah adalah dana yang
ditempatkan oleh masyarakat (kecuali Bank)
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana.
Termasuk dalam akun ini adalah giro,
tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain
yang dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are the funds
placed by customers (excluding Banks) with
the Bank based on fund deposit
agreements. Included in this account are
current accounts, saving accounts, time
deposits and other forms which are similar.
Giro merupakan simpanan nasabah yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran,
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
melalui
cek,
atau
dengan
cara
pemindahbukuan dengan bilyet giro atau
sarana perintah pembayaran lainnya.
Current accounts represent customers'
funds which can be used as payment
instruments, and which can be withdrawn by
the depositors at any time through check
writing, or transfers between accounts using
bilyet giro and other orders of payment or
transfer.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati.
Saving accounts represent customers'
funds, which can only be withdrawn by the
depositors under certain conditions.
Deposito berjangka merupakan simpanan
nasabah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Time deposits represent customers' funds,
which can only be withdrawn by the
depositors at specific maturities.
40
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai
liabilitas yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada
pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal simpanan
nasabah dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Deposits from customers are classified as
liabilities measured at amortized cost, which
are initially recognized at fair value and
subsequently measured at amortized cost
using the effective interest method. Amortized
cost is calculated by taking into account any
discount or premium related to the initial
recognition of the deposits from customers and
transaction costs that are an integral part of
the effective interest rate.
u. Simpanan dari bank lain
u. Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas
terhadap bank lain dalam bentuk tabungan,
giro dan deposito berjangka dengan periode
jatuh tempo menurut perjanjian.
Deposits from other banks represent liabilities
to other banks, in the form of savings
deposits, current accounts and time deposits
with maturities based on contracts.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan
sebagai
liabilitas
yang
diukur
pada
biaya perolehan diamortisasi, yang pada
awalnya diakui pada nilai wajar pada
pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada
biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan adanya diskonto atau premi
terkait dengan pengakuan awal simpanan dari
bank lain dan biaya transaksi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
Deposits from other banks are classified as
liabilities measured at amortized cost, which
are initially recognized at fair value and are
subsequently measured at amortized cost
using the effective interest method. Amortized
cost is calculated by taking into account any
discount or premium related to the initial
recognition of deposits from other banks and
transaction costs that are an integral part of
the effective interest rate.
v. Pengakuan pendapatan dan beban bunga
v. Interest income and expense recognition
Pendapatan bunga diakui apabila besar
kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir
kepada Bank dan pendapatan tersebut dapat
diukur secara andal. Beban bunga diakui
sesuai manfaatnya pada tahun yang
bersangkutan (accrual basis).
Interest income is recognized to the extent
that it is probable that the economic benefits
will flow to the Bank and the income can be
reliably measured. Interest expenses are
recognized in conformity with its benefits in
the current operations (accrual basis).
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam
laporan
laba
rugi
dan
penghasilan
komprehensif lain menggunakan metode
suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah
suku
bunga
yang
secara
tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran dan
penerimaan kas di masa datang selama
masa perkiraan umur dari aset keuangan
atau liabiltas keuangan (atau, jika lebih tepat,
digunakan periode yang lebih singkat) untuk
memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan
atau liabilitas keuangan.
Interest income and expenses are recognized
in statements of profit or loss and other
comprehensive income using the effective
interest method. The effective interest rate is
the rate that exactly discounts the estimated
future cash payments and receipts through the
expected life of the financial assets or liabilities
(or, where appropriate, a shorter period) to the
carrying amount of the financial assets or
liabilities.
41
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Pada saat menghitung suku bunga efektif,
Bank mengestimasikan arus kas di masa
datang dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen
keuangan
tersebut,
tetapi
tidak
mempertimbangkan kerugian kredit di masa
mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang
dibayarkan atau diterima yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang
dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan aset keuangan atau penerbitan
liabilitas keuangan.
When calculating the effective interest
rate, the Bank estimates future cash flows
considering all contractual terms of the
financial instruments but not future credit
losses. This calculation includes all
remuneration/fees and points paid or
received that are an integral part of the
effective interest rate. Transactions costs
include incremental costs that are directly
attributable to the acquisition of a financial
asset or issuance of a financial liabilities.
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, surat berharga yang tersedia
untuk dijual yang dihitung menggunakan suku
bunga efektif.
Interest on financial assets and liabilities
at amortized cost, AFS financial assets
are calculated on an effective interest
basis.
Jika aset keuangan atau kelompok aset
keuangan serupa telah diturunkan nilainya
sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka
pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya
diakui berdasarkan suku bunga efektif yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa
datang dalam menghitung kerugian penurunan
nilai.
If a financial asset or group of similar
financial assets' value has diminished as
a result of impairment losses, interest
income
subsequently
obtained
is
recognized based on the effective interest
rate used to discount future cash flows in
calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau
bunga telah lewat 90 hari atau lebih setelah
jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya
secara tepat waktu diragukan, secara umum
diklasifikasikan
sebagai
kredit
yang
mengalami penurunan nilai. Bunga yang telah
diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan
pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit
yang mengalami penurunan nilai.
Loans whose principal or interest has
been past due for 90 days or more, or
where reasonable doubt exists as to the
timely collection, are generally classified
as impaired loans. Interest accrued but
not yet collected is reversed when a loan
is classified as impaired loan.
w. Pendapatan dan beban provisi dan komisi
w. Fees and
expense
commission
income
and
Pendapatan dan beban provisi dan komisi
atas aset dan liabilitas keuangan yang
merupakan bagian dari suku bunga efektif,
dimasukkan dalam perhitungan suku bunga
efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi
sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan,
atau selama periode risiko.
Fees and commission income and
expense of financial assets and liabilities,
which are an integral part of the effective
interest rate are being taken into account
in calculating the effective interest rate.
These income and expense are amortized
during the life of financial assets or
liabilities or during the period of the risk.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan
dengan kegiatan perkreditan dan atau jangka
waktu perkreditan, atau jumlahnya tidak
material diakui sebagai pendapatan atau
beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees not related to
lending activities or loan periods, or not
material are recognized as revenues and
expenses at the time the transactions
occur.
42
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
x. Perpajakan
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
x. Taxation
Pajak
tangguhan
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau
secara substansial telah berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan
nilai tercatat aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang disebabkan oleh perubahan
tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated using the
prevailing or substantially prevailing tax
rate at the statements of financial position
date. The changes in the carrying amount
of deferred tax assets and liabilities
caused by the change in tax rates shall be
or charged to current year, except for the
prior transactions, which are directly
charged or credited to equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah
tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan
keuangan
dengan
dasar
pengenaan
pajaknya diakui sebagai pendapatan pajak
tangguhan dengan metode liabilitas (liability
method). Tarif pajak yang berlaku saat ini
dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Deferred income tax is provided, using the
liability method, for temporary differences
arising between the tax bases of assets
and liabilities and their carrying values for
financial reporting purposes. The effective
tax rate is used to determine deferred tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada
masa mendatang akan memadai untuk dapat
dikompensasi dengan aset pajak tangguhan
yang diakui tersebut.
A deferred tax asset is recognized to the
extent that it is probable that future
taxable profits will be available against
which the deferred tax asset can be
utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan
dicatat pada saat diterimanya surat
ketetapan,
atau
apabila
diajukan
permohonan keberatan atau banding, ketika
hasil keberatan atau banding sudah
ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received
or, if objected or appealed against, when
the results of the objection or appeal has
been determined.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan
penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan
dan dihitung menggunakan tarif pajak yang
berlaku.
Current tax expense is determined based
on the taxable income for the year and
computed using prevailing tax rates.
Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi
2014), yang mengharuskan Bank untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan
pajak masa depan atas pemulihan di masa
depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat
aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan
posisi keuangan, dan transaksi - transaksi
serta peristiwa lain yang terjadi dalam
periode berjalan yang diakui dalam laporan
keuangan.
Bank applied PSAK No. 46 (Revised
2014), which requires the Bank to account
for
the current
and
future tax
consequences of the future recovery
(settlement) of the carrying amount of
assets (liabilities) that are recognized in
the statements of financial position and
transactions and other events of the
current period that are recognized in the
financial statements.
43
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
y. Liabilitas Imbalan Pasca Masa Kerja
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
y. Obligation
Benefits
for
Post
Employement
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang
ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya
sebelum usia pensiun normal. Bank mengakui
pesangon pemutusan kontrak kerja ketika
Bank menunjukkan komitmennya untuk
memutuskan kontrak kerja dengan karyawan
berdasarkan suatu rencana formal terperinci
yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan.
Biaya pemutusan kontrak kerja diakui pada
periode ketika Bank telah menunjukkan
komitmennya untuk mengurangi secara
signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh
program.
Employment termination benefits are
payable
whenever
an
employee's
employment is terminated before the
normal retirement date. The Bank
recognizes termination benefits when it is
demonstrably committed to terminate the
employment
of
current
employees
according to a detailed formal plan and
the possibility to withdraw the plan is low.
Termination costs are recognized in the
period when the Bank is demontrably
commited to make a significant reduction
in the number of employees covered by a
plan.
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja
berdasarkan Undang-undang No. 13/2003.
Penyisihan tersebut diakui berdasarkan
perhitungan aktuaris. Metode perhitungan
aktuaria yang digunakan aktuaris adalah
metode Projected Unit Credit.
The Bank recognizes provisions for
employee
service
entitlements
in
accordance with Labor Law No. 13/2003.
The provisions are recognized using
actuarial calculation. The method used by
the actuary for actuarial calculation is the
Projected Unit Credit.
Liabilitas imbalan pasti yang diakui dalam
laporan posisi keuangan adalah nilai kini
liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan
posisi
keuangan
disesuaikan
dengan
keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya
jasa lalu yang belum diakui.
The liability recognized in the statement of
financial position in respect of a defined
pension benefit plan is the present value
of the defined benefit obligation at the
statement of financial position date
adjusted for unrecognized actuarial gains
or losses of past service costs.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas estimasi
menggunakan
tingkat
bunga
Obligasi
Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini
tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi
berkualitas tinggi) dalam mata uang yang
sama dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
liabilitas pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting
the estimated future cash outflows using
interest rates of Government Bonds
(considering currently there is no deep
market for high quality corporate bonds)
that are denominated in the currency in
which the benefit will be paid, and that
have terms to maturity approximating the
terms of the related pension liability.
Pengukuran kembali dapat timbul dari
perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di
penghasilan komprehensif lain dan disajikan
bagian dari penghasilan komprehensif lain di
ekuitas.
Remeasurement arising from experience
adjustments and changes in actuarial
assumptions are charged or credited to
equity in other comprehensive income and
presented as part of other comprehensive
income in equity.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Past service costs are recognized
immediately in the statement of profit or
loss and other comprehensive income.
44
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
z. Provisi
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
z. Provisions
Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini
(baik secara hukum maupun bersifat
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu
dimana ada kemungkinan bahwa untuk
penyelesaian kewajiban tersebut diperlukan
arus keluar sumber daya yang mengandung
manfaat ekonomi, dan total kewajiban tersebut
dapat diestimasi secara andal.
A provision is recognized when the Bank
has a present obligation (legal or
constructive) where, as a result of a past
event, it is probable that an outflow of
resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligation,
and a reliable estimate can be made of
the amount of the obligation.
Provisi direviu pada setiap akhir periode
pelaporan
dan
disesuaikan
untuk
mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak
lagi terdapat kemungkinan arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
provisi dibatalkan.
All provisions are reviewed at the end of
each reporting period and adjusted to
reflect the current best estimate. If it is no
longer probable that an outflow of
resources embodying economic benefits
will be required to settle the obligations,
the provisions are reversed.
aa. Rugi per saham dasar
aa. Basic loss per share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung
berdasarkan PSAK No. 56 (Revisi 2011),
dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan
yang dapat diatribusikan kepada pemegang
saham biasa entitas induk dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings (loss) per share is
computed based on PSAK No. 56
(Revised 2011), by dividing income (loss)
for the year attributable to ordinary equity
holders of the parent company by the
weighted average number of shares
outstanding during year.
Bank tidak memiliki efek berpotensi saham
biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, dan oleh
karenanya, laba per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain.
The Bank has no outstanding dilutive
potential
ordinary
shares
as
of
December 31, 2016 and 2015, and
accordingly, no diluted earnings per share
is calculated and presented in the
statements of profit or loss and other
comprehensive income.
ab. Informasi segmen
ab. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Segment information is prepared using
the accounting policies adopted for
preparing and presenting the financial
statements.
Segmen wilayah adalah komponen Bank yang
secara jelas operasionalnya dapat dibedakan
mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu
wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.
An area segment is a distinguishable
component area of the Bank is
distinguishable from one area to another
with regards to its assets, performances
and activities.
Bank menyajikan segmen berdasarkan laporan
internal bank yang disajikan kepada pengambil
keputusan operasional sesuai PSAK No. 5
(Revisi
2015).
Pengambil
keputusan
operasional Bank adalah Direksi.
The Bank presents segment based on the
Bank’s internal reporting to the chief
operating decision-maker in accordance
with PSAK No. 5 (Revisi 2015). The
Bank’s chief operating decision-maker is
Board of Director.
45
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
Assets and liabilites that are used in one
segment or more are allocated to each
segment if, and if only, income and
expenses that are related to those assets
are also allocated to those segments.
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama
dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika,
pendapatan dan beban yang terkait dengan
aset tersebut juga dialokasikan kepada
segmen-segmen tersebut.
ac. Liabilitas dan aset kontinjensi
ac.Contingent liabilities and assets
Contingent liabilities are not recognized in
the financial statements but are disclosed
unless the possibility of an outflow of
resources embodying economic benefits is
remote. Contingent assets are not
recognized but are disclosed in the
financial statements when an inflow of
economic benefits are probable.
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam
laporan keuangan tetapi diungkapkan kecuali
jika kemungkinan terjadi kecil. Aset
kontinjensi tidak diakui namun diungkapkan
dalam laporan keuangan ketika adanya
kemungkinan untuk mendapatkan manfaat
ekonomi.
ad. Peristiwa setelah periode pelaporan
ad. Events after the reporting period
Any post-year-end event that provides
additional information about the Bank’s
financial position (adjusting event) is
reflected in the financial statements. Postyear-end events that are not adjusting
events, if any, are disclosed when
material to the financial statements.
Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang
menyebabkan tambahan informasi mengenai
posisi keuangan Bank (adjusting event) akan
disesuaikan dalam laporan keuangan.
Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan
merupakan adjusting events, jika ada, akan
diungkapkan ketika memiliki dampak material
terhadap laporan keuangan.
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia dibutuhkan estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi:
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan,
-
jumlah pendapatan dan beban selama
periode pelaporan.
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS,
AND ASSUMPTIONS
-
-
ESTIMATES
The preparation of financial statements in
conformity with Financial Accounting Standards in
Indonesia requires the use of estimates and
assumptions that effects:
the reported amounts of assets and liabilities,
and disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the financial
statements,
the reported amounts of revenues and
expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on
management's best knowledge of current events
and activities, actual results may differ from those
estimates.
Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan
dalam menentukan jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The most significant uses of the judgement and
estimates in determining the amounts recognized
in the financial statements are follows:
46
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas
kemampuan
Bank
untuk
melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan
bahwa Bank memiliki sumber daya untuk
melanjutkan usahanya di masa mendatang.
Selain itu, manajemen tidak mengetahui
adanya
ketidakpastian
material
yang
dapat menimbulkan keraguan yang signifikan
terhadap
kemampuan
Bank
untuk
mempertahankan kelangsungan usahanya. Oleh
karena itu, laporan keuangan telah disusun atas
dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank's management has made an assessment
of the Bank's ability to continue as a going concern
and is satisfied that the Bank has the resources to
continue in business for the foreseeable future.
Futhermore, the management is not aware of any
material uncertainties that may cast significant
doubt upon the Bank's ability to continue as a
going concern. Therefore, the financial statements
continue to be prepared on the going concern
basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification financial asset and liabilities
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan
bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi
2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi seperti diungkapkan
pada Catatan 2f.
The Bank determine the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014).
Accordingly, the financial assets and financial
liabilities are accounted for in accordance with the
accounting policies disclosed in Note 2f.
Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang tercatat pada laporan posisi
keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
termasuk penggunaan model matematika.
Masukan (input) untuk model ini berasal dari
data pasar yang bisa diamati sepanjang data
tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan
manajemen diperlukan untuk menentukan nilai
wajar.
Pertimbangan
tersebut
mencakup
pertimbangan likuiditas dan masukan model
seperti tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi
tingkat gagal bayar.
Where the fair values of financial assets and
financial liabilities recorded on statements of
financial position can not be derived from active
markets, they are determined using a variety of
valuation techniques that include the use of
mathematical models. The inputs to these models
are derived from observable market data where
possible, but where observable market data are not
available, judgment is required to establish fair
values. The judgments include considerations of
liquidity and model inputs such as prepayment
rates and default rate assumptions.
Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen
keuangan berdasarkan hierarki nilai wajar
sebagai berikut:
The Bank presents the fair value of financial
instruments based on the following fair value
hierarchy:
-
-
Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga
kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif;
Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan
input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi,
baik secara langsung (misalnya harga) atau
secara tidak langsung (misalnya diperoleh
dari harga); dan
-
-
Level 1 - the fair value is based quoted prices
(unadjusted) in active markets;
-
-
Level 2 - the fair value uses inputs other than
quoted prices included within Level 1 that are
observable, either directly (i.e. as prices) or
indirectly (i.e. derived from prices); and
47
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
-
Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan
input yang bukan berdasarkan data pasar
yang dapat diobservasi (input yang tidak
dapat diobservasi).
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
-
-
Level 3 - the fair value uses inputs that are not
based
on
observable
market
data
(unobservable inputs).
Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo
Classification to held-to-maturity investments
Bank mengklasifikasikan aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Klasifikasi memerlukan pertimbangan signifikan
untuk memiliki investasi tersebut sampai dengan
jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini,
Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan
untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh
tempo.
The Bank classifies non-derivative financial assets
with fixed and determinable payments and fixed
maturity as held-to-maturity investments. This
classification requires significant judgment to hold
such investments to maturity. In making this
judgment, the Bank evaluates its intention and
ability to hold such investments to maturity.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar
aktif
Financial assets not quoted in an active market
Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan
mengevaluasi, yaitu antara lain, apakah aset
memiliki harga kuotasi atau tidak dalam pasar
aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset
keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar
aktif adalah penentuan apakah harga yang
dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah
harga tersebut merepresentasikan transaksi
pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan
secara wajar.
The Bank classifies financial assets by evaluating,
among others, whether the asset is quoted or not in
an active market. Included in the evaluation on
whether a financial asset is quoted in an active
market is the determination on whether quoted
prices are readily and regularly available and
whether those prices represent actual and regularly
occurring market transactions in an arm’s length
basis.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan
piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank menelaah kredit yang diberikan dan
piutang produktif secara kolektif dan individual
untuk setiap tanggal laporan posisi keuangan
untuk menilai apakah penurunan nilai harus
dicatat dalam laba rugi. Secara khusus, justifikasi
oleh manajemen diperlukan dalam estimasi
jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang
ketika menentukan penurunan nilai. Dalam
estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi
tentang situasi keuangan debitur dan nilai
realisasi bersih agunan.
The Bank reviews its loans and receivables
collectively and individually at each statements of
financial position date to assess whether an
impairment loss should be recorded in profit or
loss. In particular, judgment by management is
required in the estimation of the amount and timing
of future cash flows when determining the
impairment loss. In estimating these cash flows,
the Bank makes judgments about the borrower’s
financial situation and the net realisable value of
collateral.
48
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara
kolektif
tersebut,
kredit
dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit,
dimana arus kas kontraktual masa datang
diestimasi
berdasarkan
kerugian
historis
kelompok kredit yang pernah dialami selama
lima tahun terakhir. Kerugian historis tersebut
kemudian disesuaikan untuk mencerminkan
kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan
dalam perhitungan penurunan nilai secara
kolektif adalah metode statistik (statistical model
analysis method), yaitu roll rate analysis method
untuk menentukan tingkat Probability of Default
(PD) dan Loss Given Default (LGD) karena
angka persentase antar segmentasi lebih tertib,
teratur, serta halus dan tetap memperhitungkan
data hapus buku. Selanjutnya, hasil tingkat
persentase PD dan LGD digunakan sebagai
dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara
kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai
secara individual dilakukan dengan menghitung
nilai kini atas arus kas masa datang
dibandingkan dengan nilai tercatat.
For the evaluation objective of impairment losses
collectively, loans are classified by similar
characteristics of credit risk, where the contractual
future cash flows are estimated based on historical
loss loan group, which experienced during last five
years. The historical losses are assessed to reflect
current conditions. Estimation method used in the
calculation of impairment losses collectively is
statistical model analysis method, which is roll rate
analysis method to generate Probability of Default
(PD) and Loss Given Default (LGD) because inter
segment percentage value are more organized,
smooth and still calculating loans write-off data.
Furthermore, the result of percentage rate of PD
and LGD is used as basic estimate impairment
losses collectively on loans. While the evaluation of
impairment losses individually is valued by
calculating the present value of future cash flows
compared with the carrying amount.
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsiasumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual
mungkin berbeda, yang tercermin dalam
perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut
di masa mendatang.
These estimates are based in assumptions about a
number of factors and actual results may differ, as
reflected in changes in the allowance for
impairment in the future.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Impairment of available-for-sale investments
Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan untuk menilai apakah
telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut
memerlukan pertimbangan yang sama seperti
yang diterapkan pada penilaian individual pada
kredit yang diberikan.
The Bank reviews its debt securities classified as
available-for-sale investments at each statement of
financial position dates to assess whether they is
an impairment in value. This requires similar
judgment as applied to the individual assessment
of loans.
Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untuk
dijual yang dimiliki Bank diungkapkan pada
Catatan 8.
The carrying value of the Bank's available-for-sale
financial assets is disclosed in Note 8.
49
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS, ESTIMATES
AND ASSUMPTIONS (Continued)
Umur ekonomis aset tetap
Useful life of fixed assets
Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap
berdasarkan periode dimana aset diharapkan
akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat
ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan
diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda
dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan
secara fisik dan teknis, atau keusangan secara
komersial dan legal atau batasan lainnya atas
penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut,
estimasi masa manfaat dari aset tetap
didasarkan pada penilaian secara kolektif
dengan menggunakan praktik industri, teknik
evaluasi internal dan pengalaman dengan aset
serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun,
bahwa hasil masa depan dapat secara material
dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang
disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut
di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk
setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan
dari faktor dan keadaan saat pencatatan.
Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset
tetap akan meningkatkan beban operasional
yang diakui.
The Bank estimate the useful lifes of fixed assets
based on the period over which the assets are
expected to be available for use. The estimated
useful lives of fixed assets are reviewed
periodically and are updated if expectations differ
from previous estimates due to physical wear and
tear, technical or commercial obsolescence and
legal or other limits on the use of the assets. In
addition, estimation of the useful lives of fixed
assets is based on collective assessment of
industry practice, internal technical evaluation and
experience with similar assets. It is possible,
however, that future results of operations could be
materially affected by changes in estimates brought
about by changes in factors mentioned above. The
amounts and timing of recorded expenses for any
period would be affected by changes in these
factors and circumstances. A reduction in the
estimated useful lives of fixed assets would
increase the recorded operating expenses.
Penurunan nilai aset non keuangan
Impairment of non-financial assets
Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila
terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak
dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting
yang
dapat
menyebabkan
penelaahan
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Kinerja yang rendah secara signifikan jika
dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil
operasi historis maupun proyeksi hasil
operasi di masa yang akan datang;
Perubahan yang signifikan dalam cara
penggunaan aset atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
Tren negatif industri dan ekonomi signifikan.
The Bank assess impairment on assets whenever
events or changes in circumstances indicate that
the carrying amount of an assets may not be
recoverable. The factors that which could trigger an
impairment review include the following:
Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila
nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat
dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang
lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dengan nilai pakai aset (Unit
Penghasil Kas). Jumlah terpulihkan diestimasi
untuk
aset
individual atau,
jika tidak
memungkinkan, untuk Unit Penghasil Kas yang
mana aset tersebut merupakan bagian daripada
unit tersebut.
-
-
Significant underperformance relative to
expected historical or projected future
operating results;
-
-
-
-
Siginificant changes in the manner of use of
the acquired assets or the strategy for overall
business; and
Significant negative industry or economic
trends.
The Bank recognize an impairment loss whenever
the carrying amount of an assets exceeds its
recoverable amount. The recoverable amount is
the higher of an assets (Cash Generating Unit's)
fair value less costs to sell and its value in use.
Recoverable amounts are estimated for individual
assets or, if it is not possible, for the Cash
Generating Unit to which the asset belongs.
50
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
DAN
ASUMSI
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
3. SIGNIFICANT JUDGEMENTS,
AND ASSUMPTIONS (Continued)
ESTIMATES
Pengakuan pajak tangguhan
Recognition of deferred taxes
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo
rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada
batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan
yang dikenai pajak akan tersedia dimana kerugian
dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen
yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan
jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat
diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi
dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan
pajak di masa yang akan datang bersama dengan
strategi perencanaan pajak di masa yang akan
datang.
Deferred tax assets are recognized for all unused
fiscal loss and temporary differences to the extent
that it is probable that taxable profit will be
available against which the losses can be utilised.
Significant management judgment is required to
determine the amount of deferred tax assets that
can be recognized, based upon the likely timing
and level of future taxable profits together with
future tax planning strategies.
Nilai sekarang dari imbalan kerja
Present value of retirement obligation
Biaya untuk imbalan pasca-kerja ditentukan
menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian
aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai
tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset
yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan,
tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun
di masa depan. Karena sifat jangka panjang
rencana-rencana
ini,
estimasi
memiliki
ketidakpastian yang signifikan.
The cost of post employment benefits is
determined using actuarial valuations. The
actuarial valuation involves making assumptions
about discount rates, expected rates of return on
assets, future salary increases, mortality rates
and future pension increases. Due to the long
term nature of these plans, such estimates are
subject to significant uncertainty.
4. KAS
4. CASH
This account consist of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
Rupiah
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
7,291,691,350
11,285,747,675
1,445,222,020
2,233,790,325
Rupiah
Foreign Currency
United States Dollar
Jumlah
8,736,913,370
13,519,538,000
Total
Cash In Safe dan Cash In Transit diasuransikan
terhadap risiko kebongkaran kepada PT Asuransi
Jasa Indonesia (pihak ketiga), PT Asuransi
Wahana Tata (pihak ketiga), PT Asuransi Rama
Satria Wibawa (pihak ketiga) dan PT MAG Fairfax
(pihak ketiga).
Cash In Safe and Cash In Transit are insured for
burglary risks with PT Asuransi Jasa Indonesia
(third party), PT Asuransi Wahana Tata (third
party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third
party) and PT MAG Fairfax (third party).
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk
menutupi kemungkinan kerugian dari risiko
tersebut.
The management of the Bank believes that the
insurance coverage is adequate to cover
possible losses arising from such risks.
Per 31 Desember 2016 dan 2015, saldo kas
termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
masing-masing sebesar Rp 86.150.000 dan
Rp 48.700.000.
As of December 31, 2016 and 2015, cash
balance includes cash in Automatic Teller
Machine (ATM) amounted to Rp 86,150,000
and Rp 48,700,000.
51
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
5. CURRENT
INDONESIA
ACCOUNTS
WITH
BANK
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
Rupiah
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
163,347,306,085
274,847,362,071
71,404,250,000
135,093,000,000
Rupiah
Foreign Currency
United States Dollar
Jumlah
234,751,556,085
409,940,362,071
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum
(GWM) dari Bank Indonesia
The balance of demand deposits with Bank
Indonesia are maintained to comply with Bank
Indonesia’s Minimum Statutory Requirements
(GWM).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, GWM
Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9
Februari 2011 yang telah diubah dengan PBI No.
15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang
kemudian diubah dengan PBI No. 17/12/PBI/2015
tanggal
1
Desember
2015
dan
PBI
No.18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 serta
PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016
tentang Perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013
tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada
Bank Indonesia (BI) dalam Rupiah dan valuta
asing yang masing-masing sebesar:
As of December 31, 2016 and 2015, the
Bank’s Minimum Statutory Reserve complies
with
Bank
Indonesia
(BI)
Regulation
No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011
which has been amended with BI Regulation
No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013
which have been further amended with PBI
No. 17/12/PBI/2015 dated December 1, 2015
and PBI No. 18/3/PBI/2016 dated March 10,
2016 and PBI No. 18/14/PBI/2016 dated
August 18, 2016 regarding the changes of BI
regulation No. 15/15/PBI/2013 concerning
Minimum Statutory Reserve of Commercial
Banks with BI in Rupiah and foreign currency
which are as follows:
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
Rupiah
GWM Primer
GWM Sekunder
6.50%
4.00%
Rupiah
7.50%
Primary Statutory Reserve
4.00% Secondary Statutory Reserve
Mata uang asing
8.00%
8.00%
Foreign Currency
52
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
5. CURRENT
ACCOUNTS
INDONESIA (Continued)
WITH
BANK
GWM Primer adalah simpanan minimum yang
wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia. GWM
Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib
dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang
Negara (SUN), Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN), dan/atau excess reserve yang merupakan
kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah pada Bank
dari GWP Primer dan GWM Loan to Funding Ratio
(LFR). GWM LFR adalah tambahan simpanan
minumum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam
bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia,
jika LFR Bank dibawah minimum LFR target BI
(80%) atau jika di atas maksimum LFR target BI
(92%) dan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) Bank lebih kecil dari KPMM Insentif BI
sebesar 14%.
Primary Minimum Statutory Reserve is a
minimum reserve that should be maintained by
the Bank in Current Accounts with Bank
Indonesia. Secondary Minimum Statutory
Reserve is the minimum reserve that should be
maintained by the Bank comprised of Certificates
of Bank Indonesia (SBI), Government Debenture
Debt (SUN), Sharia Government Securities
(SBSN), and/or excess reserve of the Bank’s
Current Accounts in Rupiah over the Primary
Minimum Statutory Reserve on Loan to Funding
Ratio (LFR). The Minimum Statutory Reserve on
LFR is the additional reserve that should be
maintained by the Bank in the form of Current
Accounts with Bank Indonesia, if the Bank’s LFR
is below the minimum of LFR targeted by Bank
Indonesia (80%) or if the the Bank’s LFR above
the maximum of LFR targeted by BI (92%) and
the Capital Adequacy Ratio (CAR) is below BI
requirement of 14%.
Rasio Giro Wajib Minimum untuk rekening Rupiah
dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar:
The ratio of the Minimum Statutory Reserve
requirement for its Rupiah and foreign currencies
accounts as of December 31, 2016 and 2105,
are as follows:
31 Desember /
December 31 ,
2016
Rupiah
GWM Primer
GWM Sekunder
6.64%
42.16%
Mata uang asing
GWM Primer
8.26%
31 Desember /
December 31 ,
2015
Rupiah
8.11%
Primary Statutory Reserve
42.42% Secondary Statutory Reserve
8.46%
Foreign Currency
Primary Statutory Reserve
53
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
6. GIRO PADA BANK LAIN
a.
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Berdasarkan nama bank dan mata uang
31 Desember /
December 31 ,
2016
Pihak berelasi
Mata uang asing
India Rupee
Bank of India - Mumbai
Dolar Amerika Serikat
Bank of India - New York
Poundsterling
Bank of India - London
Euro
Bank of India - Paris
Dollar Hongkong
Bank of India - Hongkong
Dollar Singapura
Bank of India - Singapura
Yen Jepang
Bank of India - Tokyo
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk.
Bank of America
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Euro
Bank Indover
Jumlah pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah giro pada bank lain - bersih
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
a.
By counterparty bank and currency
31 Desember /
December 31 ,
2015
305,608,186
399,808,298
150,034,745
3,232,820,153
122,265,868
377,361,334
49,388,524
245,902,674
43,843,269
123,743,679
41,787,100
697,919,019
23,037,014
19,161,526
Related Parties
Foreign currencies
Indian Rupee
Bank of India - Mumbai
United States Dollar
Bank of India - New York
Poundsterling
Bank of India - London
Euro
Bank of India - Paris
Hongk ong Dollar
Bank of India - Hongk ong
Singapore Dollar
Bank of India - Singapore
Japan Yen
Bank of India - Tok yo
735,964,706
5,096,716,683
Total related parties
1,091,998,941
895,525
-
27,109,152,173
20,851,045,240
8,740,385,688
147,876,955
57,941,354,522
(147,876,955)
58,529,442,273
Third parties
Rupiah
12,504,188,441
PT Bank Pan Indonesia Tbk .
12,541,732
PT Bank Central Asia Tbk .
105,000
PT Bank Permata Tbk .
Foreign currencies
United States Dollar
8,566,652,271
PT Bank Central Asia Tbk .
56,831,511,997
Bank of America
492,830,292 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk .
Euro
157,066,213
Bank Indover
78,564,895,946
(157,066,213)
83,504,546,416
Total third parties
Allowance for impairment losses
Total current accounts
with other banks - net
54
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
6. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
b.
6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
(Continued)
Berdasarkan kolektibilitas
b.
31 Desember /
December 31 ,
2016
Rupiah
Lancar
By collectability
31 Desember /
December 31 ,
2015
1,092,894,466
12,516,835,173
Rupiah
Current
Mata uang asing
Lancar
Macet
57,436,547,807
147,876,955
70,987,711,243
157,066,213
Foreign currencies
Current
Loss
Jumlah mata uang asing
57,584,424,762
71,144,777,456
Total foreign currencies
Jumlah
58,677,319,228
83,661,612,629
Total
c.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun
c.
2016
Tingkat suku bunga efektif
rata-rata per tahun
Rupiah
Valas
d.
Average interest rate per annum
2015
0.00%
0.00%
Average effective interest rate
per annum
Rupiah
Foreign
0.00%
0.00%
Perubahan cadangan kerugian penurunan
nilai
d.
Movements in the
impairment losses
allowance
for
31 Desember / December 31 , 2016
Mata uang
asing/Foreign
Currency
Rupiah
Saldo awal tahun
Tambahan (pemulihan) cadangan
kerugian penurunan nilai
Selisih kurs
-
Saldo akhir tahun
-
-
157,066,213
(9,189,258)
147,876,955
Jumlah/Amount
157,066,213
(9,189,258)
147,876,955
Balance at beginning of year
Additional (reversal) of allowance
for impairment losses
Exchange rate differences
Balance at end of year
31 Desember / December 31 , 2015
Mata uang
asing/Foreign
Currency
Rupiah
Jumlah/Amount
Saldo awal tahun
Tambahan (pemulihan) cadangan
kerugian penurunan nilai
Selisih kurs
-
157,031,580
157,031,580
-
34,633
34,633
Balance at beginning of year
Additional (reversal) of allowance
for impairment losses
Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
-
157,066,213
157,066,213
Balance at end of year
55
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan
dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with
third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
berdasarkan jenis penempatan dan mata uang
adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other
banks by types and currency of placements are
as follows:
31 Desember / December 31 , 2016
Jenis penempatan
Jangka waktu
(hari)/Term
(days)
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Bunga diskonto
Tingkat bunga
rata-rata efektif
per
tahun/Average
annual
effective
3
4.00%
Jumlah - bersih
Jumlah / Total
Type of placements
Rupiah
Placements with Bank Indonesia
119,000,000,000 Deposit Facilities of Bank Indonesia
(26,435,633)
Discount interest
118,973,564,367
Total - net
31 Desember / December 31 , 2015
Jenis penempatan
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Bunga diskonto
Jangka waktu
(hari)/Term
(days)
Tingkat bunga
rata-rata efektif
per
tahun/Average
annual
effective
4
Jumlah - bersih
5.50%
Jumlah / Total
Type of placements
Rupiah
Placements with Bank Indonesia
79,000,000,000 Deposit Facilities of Bank Indonesia
(36,186,220)
Discount interest
78,963,813,780
Total - net
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku, seluruh penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 digolongkan sebagai lancar.
Based on the prevailing Bank Indonesia’s
regulation, all placements with Bank Indonesia
and other banks as of December 31, 2016
and 2015 are classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank
lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were
no placements with Bank Indonesia and other
banks which are pledged.
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other
banks as of December 31, 2016 and 2015
classified according to remaining period to
maturity are as follows:
56
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN
BANK LAIN (Lanjutan)
7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND
OTHER BANKS (Continued)
31 Desember / December 31 , 2016
Jenis
penempatan
1
Kurang dari 1
bulan / Less
than 1 month
Lebih dari 1
s.d 12 bulan /
More than 1 to
12 months
Jumlah / Total
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 119,000,000,000
Bunga diskonto
(26,435,633)
-
119,000,000,000
(26,435,633)
Jumlah - bersih
-
118,973,564,367
118,973,564,367
Type of placements
Rupiah
Placements with Bank Indonesia
Deposit Facilities of Bank Indonesia
Discount interest
Total - net
31 Desember / December 31 , 2015
Jenis penempatan
Kurang dari 1
bulan / Less
than 1 month
Lebih dari 1
s.d 12 bulan /
More than 1 to
12 months
Jumlah
Rupiah
Penempatan pada Bank Indonesia
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Bunga diskonto
79,000,000,000
(36,186,220)
-
79,000,000,000
(36,186,220)
Jumlah - bersih
78,963,813,780
-
78,963,813,780
Type of placements
Rupiah
Placements with Bank Indonesia
Deposit Facilities of Bank Indonesia
Discount interest
Total - net
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and 2015, there were
no impairment losses in respect of placements
with Bank Indonesia and other banks.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
cadangan kerugian penurunan nilai penempatan
pada Bank Indonesia dan bank lain yang perlu
dibentuk pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
The management believes that no allowance for
impairment losses on placements with Bank
Indonesia and other banks to be provided as of
31 December 2016 and 2015.
57
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8. EFEK-EFEK
a.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES
Berdasarkan jenis
a.
By type
31 Desember / December 31 , 2016
Rp
Dimiliki hingga jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Dikurang: diskonto
yang belum diamortisasi
Sertifikat Bank Indonesia-bersih
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank III
Tahap III Tahun 2016 Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I
Tahun 2016 SERI B
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I
Tahun 2016 SERI A
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang :
Dolar Amerika Serikat
Diskonto wesel ekspor
Diskonto wesel import
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan nilai
Jumlah pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek - bersih
Peringkat/Rating
Held-to-maturity
Rupiah
Certificates of Bank Indonesia
1,050,000,000,000
(16,826,959,053)
1,033,173,040,947
13,000,000,000
75,000,000,000
40,000,000,000
20,000,000,000
Less: unamortized discount
- Certificates of Bank Indonesia-net
Bank Mandiri Bonds I
idAAA
Phase I Series A 2016
Indonesia Eximbank Bonds III
idAAA
Phase III Series B 2016
Bank BRI Bonds I Phase I
idAAA
Series B 2016
Bank BRI Bonds I Phase I
idAAA
Series A 2016
1,181,173,040,947
Total held-to-maturity
57,743,243,453
15,574,013,705
-
(72,336,324,434)
-
Loans and receivables
United States Dollar
Discounted export bills
Discounted import bills
Less: Allowance for
impairment losses
980,932,724
Total loans and receivables
1,182,153,973,671
Marketable Securities - net
58
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Rp
Dimilki hingga jatuh tempo
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Dikurang: diskonto
yang belum diamortisasi
Held-to-maturity
Rupiah
Certificates of Bank Indonesia
330,000,000,000
(11,271,472,044)
Sertifikat Bank Indonesia-bersih
Less: unamortized discount
318,728,527,956
- Certificates of Bank Indonesia-net
Certificates Deposits of
Bank Indonesia
Sertifikat Deposito Bank Indonesia
Dikurang: diskonto
yang belum diamortisasi
1,155,000,000,000
Sertifikat Deposito Bank Indonesia-bersih
1,142,120,213,270
-
17,451,506,816
idAA+
(12,879,786,730)
Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I
tahun 2009
Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 :
Tranche A
Tranche B
Tranche C
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo
Certificates Deposits of
Bank Indonesia-net
Subordinated Bank Mandiri
Bonds I - 2009
Jasa Marga JORR bonds II - 2005:
idAA
Tranche A
idAA
Tranche B
idAA
Tranche C
1,478,731,796,559
Jumlah pinjaman yang diberikan dan piutang
Efek-efek - bersih
Less: unamortized discount
129,464,555
129,464,555
172,619,407
Pinjaman yang diberikan dan piutang :
Rupiah
Promes
Dolar Amerika Serikat
Diskonto wesel ekspor
Diskonto wesel import
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan nilai
Total held-to-maturity
4,000,000,000
-
92,166,149,935
15,935,259,153
-
(22,101,331,933)
-
Loans and receivables
Rupiah
Promisory Notes
United States Dollar
Discounted export bills
Discounted import bills
Less: Allowance for
impairment losses
90,000,077,155
Total loans and receivables
1,568,731,873,714
Marketable Securities - net
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo
b.
Peringkat/Rating
Berdasarkan efek pemerintah dan bukan
pemerintah
31 Desember /
December 31 , 2016
Securities as mentioned above were rated by
Pefindo
b.
By government and non government
securities
31 Desember /
December 31 , 2015
Efek pemerintah
Efek bukan pemerintah
1,033,173,040,947
221,317,257,158
1,460,848,741,226
129,984,464,421
Jumlah efek-efek
Cadangan kerugian penurunan nilai
1,254,490,298,105
(72,336,324,434)
1,590,833,205,647
(22,101,331,933)
Jumlah efek-efek - bersih
1,182,153,973,671
1,568,731,873,714
Government securities
Non government securities
Total securities
Allowance for impairment losses
Total securities - net
59
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
c.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
Berdasarkan transaksi dengan
berelasi dan pihak ketiga
pihak
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
tidak terdapat efek-efek yang berasal dari
pihak berelasi.
d. Berdasarkan jangka waktu
c.
By transactions with related party and
third party
As of December 31, 2016 and 2015, there
were no marketable securities from related
party.
d. By maturity
31 Desember /
December 31 , 2016
31 Desember /
December 31 , 2015
Rupiah
< 1 bulan
> 1 bulan ≤ 3 bulan
> 3 bulan ≤ 60 bulan
> 60 bulan
1,168,173,040,947
13,000,000,000
1,464,848,741,227
17,883,055,332
Rupiah
< 1 month
> 1 month ≤ 3 months
> 3 months ≤ 60 months
> 60 months
Jumlah Rupiah
1,181,173,040,947
1,482,731,796,559
Total Rupiah
72,522,052,546
795,204,612
-
104,470,105,388
3,631,303,700
-
United States Dollar
< 1 month
> 1 month ≤ 3 months
> 3 months ≤ 60 months
> 60 months
108,101,409,088
Total foreign currency
Dolar Amerika Serikat
< 1 bulan
> 1 bulan ≤ 3 bulan
> 3 bulan ≤ 60 bulan
> 60 bulan
Jumlah mata uang asing
73,317,257,158
Jumlah efek-efek
Cadangan kerugian penurunan nilai
1,254,490,298,105
(72,336,324,434)
1,590,833,205,647
(22,101,331,933)
Jumlah efek-efek - bersih
1,182,153,973,671
1,568,731,873,714
e.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Total marketable securities - net
e. By remaining period to maturity
31 Desember /
December 31 , 2016
Rupiah
< 1 bulan
> 1 bulan ≤ 3 bulan
> 3 bulan ≤ 60 bulan
> 60 bulan
Total securities
Allowance for impairment losses
31 Desember /
December 31 , 2015
348,838,944,177
395,979,227,356
436,354,869,414
-
402,723,304,529
400,460,722,982
679,375,149,642
172,619,406
Rupiah
< 1 month
> 1 month ≤ 3 months
> 3 months ≤ 60 months
> 60 months
1,181,173,040,947
1,482,731,796,559
Total Rupiah
Dolar Amerika Serikat
< 1 bulan
> 1 bulan ≤ 3 bulan
> 3 bulan ≤ 60 bulan
> 60 bulan
72,717,057,284
600,199,874
-
107,006,735,621
1,094,673,467
-
United States Dollar
< 1 month
> 1 month ≤ 3 months
> 3 months ≤ 60 months
> 60 months
Jumlah mata uang asing
73,317,257,158
108,101,409,088
Total foreign currency
Jumlah Rupiah
Jumlah efek-efek
Cadangan kerugian penurunan nilai
1,254,490,298,105
(72,336,324,434)
1,590,833,205,647
(22,101,331,933)
Jumlah efek-efek - bersih
1,182,153,973,671
1,568,731,873,714
Total securities
Allowance for impairment losses
Total securities - net
60
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
f.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
Berdasarkan nilai wajar
f.
The fair value of assets classified as heldto- maturity is based on market price or
price quotation from a broker/seller. If this
information is not available, the fair values
are estimated using the quoted market
price
for
securities
with
credit
characteristics, maturity, and a similar
return.
Nilai wajar dari aset yang diklasifikasikan
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah
berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi
dari pedagang perantara/penjual. Apabila
informasi ini tidak tersedia, maka nilai wajar
diestimasi menggunakan harga kuotasi pasar
untuk efek dengan karakteristik kredit, jatuh
tempo, dan pengembalian yang serupa.
31 Desember /
December 31 , 2016
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Deposito
Bank Indonesia
Obligasi
Obligasi Berkelanjutan Indonesia
Eximbank III Tahap III Tahun 2016 Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I
Tahun 2016 Seri B
Obligasi Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I
Tahun 2016 Seri A
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2016 SERI A
Obligasi Subordinasi Bank Mandiri
Bonds I - 2009
Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005
Promes
Jumlah Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Diskonto wesel ekspor
Diskonto wesel import
Jumlah
By fair value
31 Desember /
December 31 , 2015
Rupiah
Certificates of Bank Indonesia
Certificates Deposit
of Bank Indonesia
Bonds
Indonesia Eximbank Bonds III
Phase III Series B 2016
Bank BRI Bonds I Phase I
Series B 2016
Bank BRI Bonds I Phase I
Series A 2016
Bank Mandiri Bonds I
Phase I Series A 2016
Subordinated Bank Mandiri
Bonds I - 2009
Jasa Marga JORR Bonds II- 2005
Promisory notes
1,033,173,040,947
318,728,527,956
-
1,142,120,213,270
75,000,000,000
-
40,000,000,000
-
20,000,000,000
13,000,000,000
-
-
17,408,000,000
431,548,517
4,000,000,000
1,181,173,040,947
1,482,688,289,743
Total Rupiah
980,932,724
-
92,166,149,935
15,935,259,153
United States Dollar
Discounted export bills
Discounted import bills
1,182,153,973,671
1,590,789,698,831
Total
Berdasarkan ketentuan BI yang berlaku, efek-efek
(sebelum cadangan kerugian nilai) pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 diklasifikasikan
sebagai berikut:
31 Desember /
December 31 , 2016
Based on the prevailing BI regulation, securities
(before allowance impairment losses) as of
December 31, 2016 and 2015 were classified as
follow:
31 Desember /
December 31 , 2015
Lancar
Dalam perhatian khusus
Macet
1,182,153,973,671
72,336,324,434
1,498,168,646,559
6,552,580,581
86,111,978,507
Current
Special mentions
Loss
Saldo akhir tahun
1,254,490,298,105
1,590,833,205,647
Balance at end year
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
ada efek-efek yang dijaminkan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were
no securities which are pledged.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efekefek pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment
losses on securities as of December 31, 2016
and 2015 are as follows:
61
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8. EFEK-EFEK (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
8. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
31 Desember / December 31 , 2016
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Saldo awal tahun
Pembentukan cadangan selama tahun berjalan
-
22,101,331,933
50,234,992,501
22,101,331,933
50,234,992,501
Balance at beginning of year
Provision of allowance during the year
Saldo akhir tahun
-
72,336,324,434
72,336,324,434
Balance at end of year
31 Desember / December 31, 2015
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Saldo awal tahun
Pembentukan cadangan selama tahun berjalan
-
22,101,331,933
22,101,331,933
Balance at beginning of year
Provision of allowance during the year
Saldo akhir tahun
-
22,101,331,933
22,101,331,933
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa
cadangan
kerugian penurunan nilai telah memadai untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya efek-efek.
9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Management believes that the allowance for
impairment losses is adequate to cover the
losses, which might arise from uncollectible
securities.
9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND LIABILITIES
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk
kontrak berjangka mata uang asing dan foreign
currency swaps. Kontrak berjangka valuta asing
merupakan komitmen kepada penjual atau
pembeli kontrak untuk menjual dan membeli
sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa
mendatang dengan harga yang telah ditentukan
terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments
principally consist of forward foreign currency
contracts and foreign currency swaps. Swap
and forward foreign exchange contracts are
agreements to the seller or buyer to buy and
sell a currency for another currency at a
future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas
menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko
pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif
timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam
tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan
risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak
memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka
waktu dari transaksi perangkat moneter derivatif
Bank berjangka valuta asing berkisar antara 4
sampai 184 hari.
The Bank’s derivative financial instruments
give rise to market and credit risks. The
market risk of derivative financial instruments
arises from the potential changes in value due
to fluctuations in interest and foreign exchange
rates. Credit risk is the possibility that a loss
may occur due to the failure of the counter
party to fulfill its obligations according to the
terms of the contract. The Bank’s derivative
financial instruments have terms ranging from
4 days to 184 days.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif berdasarkan
jenis pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and
liabilities by type as of December 31, 2016 and
2015 are as follows:
62
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9. TAGIHAN
(Lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
DERIVATIF
9. DERIVATIVE
RECEIVABLES
LIABILITIES (Continued)
AND
31 Desember / December 31 , 2016
Jumlah nosional / Notional amount
Transaksi
Beli / Buy
Nilai Wajar / Fair Value
Tagihan /
Receivables
Jual / Sell
Liabilitas /
Liabilities
Transactions
Terkait instrumen lindung nilai
Pihak ketiga
Transaksi Spot
Kontrak Forward
Dolar Amerika Serikat
PT Laxmirani
PT Bank Permata Tbk.
-
-
3,373,875
10,045,884
4,051,300,000
-
4,055,400,000
6,436,399
19,276,151
15,982,441
5,638,085
Hedging instrument
Third parties
Spot Transaction
Forward Contract
United States Dollar
PT Laxmirani
PT Bank Permata Tbk .
Jumlah
4,051,300,000
4,055,400,000
29,086,425
31,666,410
Total
31 Desember / December 31 , 2015
Jumlah nosional / Notional amount
Transaksi
Beli / Buy
Nilai Wajar / Fair Value
Tagihan /
Receivables
Jual / Sell
Liabilitas /
Liabilities
Transactions
Terkait instrumen lindung nilai
Pihak ketiga
Transaksi Spot
Kontrak Forward
Dolar Amerika Serikat
PT Shakuntala
PT Nasco
PT Essar
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk.
-
-
8,726,511
4,891,045
2,792,000,000
4,294,200,000
70,330,250,000
-
69,843,639,414
4,301,000,000
2,797,500,000
1,460,807,694
162,808,164
40,362,608
34,879,221
156,101,411
1,394,542,312
-
Hedging instrument
Third parties
Spot Transaction
Forward Contract
United States Dollar
PT Shak untala
PT Nasco
PT Essar
Standard Chartered Bank
PT Bank Permata Tbk .
Jumlah
77,416,450,000
76,942,139,414
1,672,704,977
1,590,413,989
Total
Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan pada
Catatan 40.
Information in respect to maturities is disclose
in Note 40.
Seluruh
tagihan
derivatif
pada
tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 digolongkan
sebagai lancar.
All derivative receivables as of December 31,
2016 and 2015 are classified as current.
Estimasi nilai wajar kredit ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas masa datang
menggunakan suku bunga saat ini.
Estimation of fair value loan is determined by
discounted the estimate future cash flow using
current interest rate method.
63
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS
Berdasarkan jenis dan kualitas kredit
a.
By type and loans quality
Type and loans quality based on impaired
and unimpaired loans.
Jenis dan kualitas kredit yang diberikan
berdasarkan
kredit
yang
mengalami
penurunan nilai dan tidak mengalami
penurunan nilai.
31 Desember / December 31, 2016
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Penurunan Nilai
/ Impaired
Jumlah / Total
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja
Karyawan
Konsumsi
48,764,736,170
97,373,598
46,165,940
-
48,764,736,170
97,373,598
46,165,940
Related parties
Rupiah
Work ing capital
Employees
Consumer
Sub jumlah
48,908,275,708
-
48,908,275,708
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
16,849,606,681
-
16,849,606,681
United States Dollar
Work ing capital
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Karyawan
Third parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Consumer
Employees
1,363,056,707,321
134,687,218,991
39,086,019,833
1,161,580,475
169,910,471,813
32,101,305,712
11,759,824,566
34,625,564
1,532,967,179,134
166,788,524,703
50,845,844,399
1,196,206,039
Sub jumlah
1,537,991,526,620
213,806,227,655
1,751,797,754,275
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
451,142,948,255
49,682,466,616
35,729,743
149,336,206,270
32,409,624,513
-
600,479,154,525
82,092,091,129
35,729,743
United States Dollar
Work ing capital
Investment
Consumer
Sub jumlah
500,861,144,614
181,745,830,783
682,606,975,397
Sub total
2,104,610,553,623
395,552,058,438
2,500,162,612,061
Total
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah
(29,900,025,294)
2,074,710,528,329
(278,314,837,131)
117,237,221,307
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Less: Allowance for
impairment losses
Total
64
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah,
unless otherwise stated)
10. LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Penurunan Nilai
/ Impaired
Jumlah / Total
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Karyawan
Konsumsi
124,474,598,389
5,800,000,000
80,091,514
133,169,054
-
124,474,598,389
5,800,000,000
80,091,514
133,169,054
Related parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Employees
Consumer
Sub jumlah
130,487,858,957
-
130,487,858,957
Sub total
62,441,225,250
-
62,441,225,250
United States Dollar
Work ing capital
Third parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Consumer
Employees
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Karyawan
1,790,415,444,232
217,606,988,755
96,712,067,137
1,714,404,630
111,996,605,734
22,338,962,589
6,637,941,668
14,632,327
1,902,412,049,966
239,945,951,344
103,350,008,805
1,729,036,957
Sub jumlah
2,106,448,904,754
140,988,142,318
2,247,437,047,072
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
894,821,375,894
78,690,899,678
141,580,773
150,418,397,105
28,349,075,503
-
1,045,239,772,999
107,039,975,181
141,580,773
United States Dollar
Work ing capital
Investment
Consumer
Sub jumlah
973,653,856,345
178,767,472,608
1,152,421,328,953
Sub total
3,273,031,845,306
319,755,614,926
3,592,787,460,232
Total
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah
(49,943,480,175)
3,223,088,365,131
(141,388,567,313)
178,367,047,613
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Less: Allowance for
impairment losses
Total
65
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10. LOANS (Continued)
Loans quality based on collectibility according to OJK/BI regulation
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas sesuai ketentuan OJK/BI
31 Desember / December 31, 2016
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja
Karyawan
Konsumsi
48,764,736,170
97,373,598
46,165,940
-
-
-
-
48,764,736,170
97,373,598
46,165,940
Related parties
Rupiah
Work ing capital
Employee
Consumer
Sub jumlah
48,908,275,708
-
-
-
-
48,908,275,708
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
16,849,606,681
-
-
-
-
16,849,606,681
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Karyawan
Sub jumlah
1,182,897,132,703
180,159,574,618
18,768,964,493
-
151,141,507,320
1,532,967,179,134
119,494,001,291
37,701,054,659
1,161,580,475
15,193,217,700
1,384,965,174
-
1,485,925,925
-
-
30,615,379,787
11,759,824,566
34,625,564
166,788,524,703
50,845,844,399
1,196,206,039
1,341,253,769,128
196,737,757,492
20,254,890,418
-
193,551,337,237
1,751,797,754,275
United States Dollar
Work ing capital
Third parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Consumer
Employees
Sub total
66
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10. LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2016
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
361,096,610,716
49,682,466,616
35,729,743
90,046,337,539
-
-
-
149,336,206,270
32,409,624,513
-
600,479,154,525
82,092,091,129
35,729,743
United States Dollar
Work ing Capital
Investment
Consumer
Sub jumlah
410,814,807,075
90,046,337,539
-
-
181,745,830,783
682,606,975,397
Sub total
1,817,826,458,592
286,784,095,031
20,254,890,418
-
375,297,168,020
2,500,162,612,061
Total
(29,578,103,607)
(3,813,292,576)
-
(274,501,544,555)
257,205,991,424
16,441,597,842
-
100,795,623,465
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah Kredit - Bersih
(321,921,687)
1,817,504,536,905
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Less: Allowance for
impairment losses
Net - Loans
67
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10. LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Pihak berelasi
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Karyawan
124,474,598,389
5,800,000,000
80,091,514
133,169,054
-
-
-
-
124,474,598,389
5,800,000,000
80,091,514
133,169,054
Related parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Consumer
Employees
Sub jumlah
130,487,858,957
-
-
-
-
130,487,858,957
Sub total
62,441,225,250
United States Dollar
Work ing Capital
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
62,441,225,250
-
-
-
-
Pihak ketiga
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Karyawan
1,531,992,463,772
179,453,302,413
94,692,614,433
1,714,404,630
258,422,980,460
38,153,686,342
2,019,452,704
-
710,510,577
-
1,848,882,636
513,177,105
517,776,154
-
110,147,723,098
21,115,274,907
6,120,165,514
14,632,327
1,902,412,049,966
239,945,951,344
103,350,008,805
1,729,036,957
Third parties
Rupiah
Work ing capital
Investment
Consumer
Employees
Sub jumlah
1,807,852,785,248
298,596,119,506
710,510,577
2,879,835,895
137,397,795,846
2,247,437,047,072
Sub total
68
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10.
LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Dolar Amerika Serikat
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
618,522,600,999
74,043,078,898
141,580,773
276,298,774,895
4,647,820,780
-
-
-
150,418,397,105
28,349,075,503
-
1,045,239,772,999
107,039,975,181
141,580,773
United States Dollar
Work ing capital
Investment
Consumer
Sub jumlah
692,707,260,670
280,946,595,675
-
-
178,767,472,608
1,152,421,328,953
Sub total
2,693,489,130,125
579,542,715,181
710,510,577
2,879,835,895
316,165,268,454
3,592,787,460,232
Total
(49,890,156,726)
(564,003,296)
(1,394,998,342)
(139,429,565,675)
529,652,558,455
146,507,281
1,484,837,553
176,735,702,779
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah Kredit - Bersih
(53,323,449)
2,693,435,806,676
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Less: Allowance for
impairment losses
Net - Loans
69
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
b.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. LOANS (Continued)
Berdasarkan sektor ekonomi
b. By economic sector
Kredit yang diberikan berdasarkan sektor
ekonomi, serta kredit yang mengalami
penurunan nilai dan tidak mengalami
penurunan nilai
Loans based on economic sector, also impaired
and unimpaired loans.
31 Desember / December 31, 2016
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Penurunan Nilai
/ Impaired
825,826,765,625
211,660,186,595
138,295,099,696
83,310,567,761
67,533,438,665
45,049,172,962
10,568,265,141
975,873,338
203,680,432,545
112,500,751,381
28,867,108,253
56,036,613,630
1,507,309,891
1,411,439,079
711,796,293
12,771,209,128
938,327,517,006
240,527,294,848
138,295,099,696
139,347,181,391
69,040,748,556
46,460,612,041
11,280,061,434
975,873,338
216,451,641,673
Rupiah
Trade
Manufacturing
Business services
Mining
Transportation
Construction
Public services
Agriculture
Others
1,586,899,802,328
213,806,227,655
1,800,706,029,983
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Jasa bisnis
Pertambangan
Lain-lain
235,798,434,458
214,288,032,531
61,546,137,235
6,078,147,071
47,199,471,280
112,828,616,749
21,717,742,754
-
282,997,905,738
327,116,649,280
61,546,137,235
21,717,742,754
6,078,147,071
United States Dollar
Trade
Manufacturing
Business services
Mining
Others
Sub jumlah
517,710,751,295
181,745,830,783
699,456,582,078
Sub total
2,104,610,553,623
395,552,058,438
2,500,162,612,061
Total
Rupiah
Perdagangan
Industri
Jasa bisnis
Pertambangan
Transportasi
Konstruksi
Jasa pelayanan
Pertanian
Lain-lain
Sub jumlah
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah
(29,900,025,294)
2,074,710,528,329
(278,314,837,131)
117,237,221,307
Jumlah / Total
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Less: Allowance for
impairment losses
Total
70
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Tidak mengalami
penurunan nilai /
Not impaired
Penurunan Nilai
/ Impaired
Rupiah
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Transportasi
Konstruksi
Pertanian
Jasa pelayanan
Lain-lain
1,018,508,822,796
410,785,387,205
176,674,820,024
154,746,349,676
86,440,444,361
62,932,218,380
27,705,827,874
11,943,799,593
287,199,093,802
76,934,755,950
34,971,015,998
513,177,105
6,586,677,062
710,759,079
710,510,577
20,561,246,547
1,095,443,578,746
445,756,403,203
176,674,820,024
155,259,526,781
93,027,121,423
63,642,977,459
27,705,827,874
12,654,310,170
307,760,340,349
Rupiah
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Transportation
Construction
Agriculture
Public services
Others
Sub jumlah
2,236,936,763,711
140,988,142,318
2,377,924,906,029
Sub total
392,156,445,286
552,786,558,494
16,296,916,485
57,535,746,999
10,312,903,007
7,006,511,324
72,812,608,894
97,507,360,750
8,447,502,964
-
464,969,054,180
650,293,919,244
24,744,419,449
57,535,746,999
10,312,903,007
7,006,511,324
United States Dollar
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Transportation
Others
Sub jumlah
1,036,095,081,595
178,767,472,608
1,214,862,554,203
Sub total
Jumlah
3,273,031,845,306
319,755,614,926
3,592,787,460,232
Total
Dolar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Transportasi
Lain-lain
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah
(49,943,480,175)
3,223,088,365,131
(141,388,567,313)
178,367,047,613
Jumlah / Total
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Less: Allowance for
impairment losses
Total
71
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10.
Kualitas kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas sesuai
ketentuan OJK/BI
LOANS (Continued)
Loans quality based on economic sector and collectibility according to OJK/BI
regulation
31 Desember / December 31, 2016
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
743,301,570,027
173,771,951,229
83,310,567,761
66,256,510,446
66,955,582,893
44,276,208,528
10,568,265,141
975,873,338
200,745,515,473
82,525,195,598
37,888,235,366
72,038,589,250
577,855,772
772,964,434
2,934,917,072
15,745,267,062
3,194,666,680
989,309,891
325,646,785
-
96,755,484,319
28,867,108,253
52,841,946,950
518,000,000
1,411,439,079
711,796,293
12,445,562,343
938,327,517,006
240,527,294,848
139,347,181,391
138,295,099,696
69,040,748,556
46,460,612,041
11,280,061,434
975,873,338
216,451,641,673
Rupiah
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Transportation
Construction
Public services
Agriculture
Others
1,390,162,044,836
196,737,757,492
20,254,890,418
-
193,551,337,237
1,800,706,029,983
Sub total
Lancar / Current
Rupiah
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Transportasi
Konstruksi
Jasa pelayanan
Pertanian
Lain-lain
Sub jumlah
Macet / Loss
Jumlah / Total
72
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10.
LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2016
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Dolar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Lain-lain
231,918,354,458
128,121,774,992
61,546,137,235
6,078,147,071
3,880,080,000
86,166,257,539
-
-
-
47,199,471,280
112,828,616,749
21,717,742,754
-
282,997,905,738
327,116,649,280
21,717,742,754
61,546,137,235
6,078,147,071
United States Dollar
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Others
Sub jumlah
427,664,413,756
90,046,337,539
-
-
181,745,830,783
699,456,582,078
Sub total
1,817,826,458,592
286,784,095,031
20,254,890,418
-
375,297,168,020
2,500,162,612,061
Total
(29,578,103,607)
(3,813,292,576)
-
(274,501,544,555)
257,205,991,424
16,441,597,842
-
100,795,623,465
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah Kredit - Bersih
(321,921,687)
1,817,504,536,905
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Less: Allowance for
impairment losses
Net - Loans
73
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10.
LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
964,309,759,602
267,611,083,488
152,684,820,024
83,440,700,575
84,315,144,942
62,214,542,082
27,705,827,874
11,943,799,593
284,114,966,025
54,199,063,194
143,174,303,717
23,990,000,000
71,305,649,101
2,125,299,419
717,676,298
3,084,127,777
710,510,577
-
1,848,882,636
513,177,105
517,776,154
75,085,873,314
34,971,015,998
6,586,677,062
710,759,079
20,043,470,393
1,095,443,578,746
445,756,403,203
176,674,820,024
155,259,526,781
93,027,121,423
63,642,977,459
27,705,827,874
12,654,310,170
307,760,340,349
Rupiah
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Transportation
Construction
Agriculture
Public services
Others
1,938,340,644,205
298,596,119,506
710,510,577
2,879,835,895
137,397,795,846
2,377,924,906,029
Sub total
Lancar / Current
Rupiah
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Transportasi
Konstruksi
Pertanian
Jasa pelayanan
Lain-lain
Sub jumlah
Macet / Loss
Jumlah / Total
74
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10.
LOANS (Continued)
31 Desember / December 31, 2015
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mention
Kurang Lancar /
Sub-standard
Diragukan / Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Dolar Amerika Serikat
Perdagangan
Industri
Pertambangan
Jasa bisnis
Transportasi
Lain-lain
392,156,445,286
271,839,962,819
16,296,916,485
57,535,746,999
10,312,903,007
7,006,511,324
280,946,595,675
-
-
-
72,812,608,894
97,507,360,750
8,447,502,964
-
464,969,054,180
650,293,919,244
24,744,419,449
57,535,746,999
10,312,903,007
7,006,511,324
United States Dollar
Trade
Manufacturing
Mining
Business services
Transportation
Others
Sub jumlah
755,148,485,920
280,946,595,675
-
-
178,767,472,608
1,214,862,554,203
Sub total
2,693,489,130,125
579,542,715,181
710,510,577
2,879,835,895
316,165,268,454
3,592,787,460,232
Total
(49,890,156,726)
(564,003,296)
(1,394,998,342)
(139,429,565,675)
529,652,558,455
146,507,281
1,484,837,553
176,735,702,779
Jumlah
Dikurangi: Cadangan
kerugian penurunan
nilai
Jumlah Kredit - Bersih
(53,323,449)
2,693,435,806,676
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Less: Allowance for
impairment losses
Net - Loans
75
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
c.
10.
Berdasarkan penilaian secara kolektif dan
individual
c. By assessment as collective and individual
31 Desember /
December 31, 2016
d.
LOANS (Lanjutan)
31 Desember /
December 31, 2015
Individual
Kolektif
443,558,596,446
2,056,604,015,615
315,974,905,000
3,276,812,555,232
Individual
Collective
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
2,500,162,612,061
3,592,787,460,232
Total
Allowance for
impairment losses
Saldo akhir tahun
2,191,947,749,636
(308,214,862,425)
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Berdasarkan jangka waktu pinjaman
Balance at end of year
d. By Term of Loans
The classification of loans according to term of
credit agreements and remaining periods from
statement of financial position date to maturity
dates are as follows:
Jangka
waktu
kredit
diklasifikasikan
berdasarkan periode pinjaman sebagaimana
yang tercantum dalam perjanjian kredit dan
waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh
temponya adalah sebagai berikut:
Based on term of credit agreements:
Berdasarkan periode perjanjian kredit :
31 Desember / December 31, 2016
Pihak berelasi / Related parties
Pihak ketiga / Third parties
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat/United
States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
13,863,883,964
34,900,852,206
46,165,940
97,373,598
15,512,461,016
1,337,145,665
-
817,940,862,248
615,922,221,077
89,366,420,686
228,568,250,264
245,715,541,234
234,061,119,901
66,051,396,435
136,778,917,827
1,093,032,748,462
886,221,338,849
155,463,983,061
365,444,541,689
Up to 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
48,908,275,708
16,849,606,681
1,751,797,754,275
682,606,975,397
2,500,162,612,061
Total
Allowance for impairment
losses
Jumlah - bersih
48,898,522,761
(9,752,947)
(3,369,922)
16,846,236,759
(200,298,552,720)
(107,903,186,836)
1,551,499,201,555
574,703,788,561
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Total - net
31 Desember / December 31, 2015
Pihak berelasi / Related parties
Rupiah
Sampai dengan 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Pihak ketiga / Third parties
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat/United
States Dollar
Jumlah/Total
55,688,125,000
74,586,473,389
80,091,514
133,169,054
62,441,225,250
-
460,993,133,700
1,313,911,681,906
119,536,657,071
352,995,574,395
437,680,103,633
501,881,103,196
41,572,666,909
171,287,455,215
954,361,362,333
1,952,820,483,741
161,189,415,494
524,416,198,664
Up to 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
130,487,858,957
62,441,225,250
2,247,437,047,072
1,152,421,328,953
3,592,787,460,232
-
-
Total
Allowance for impairment
losses
Jumlah - bersih
130,487,858,957
62,441,225,250
(80,511,159,739)
2,166,925,887,333
(110,820,887,749)
1,041,600,441,204
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Total - net
76
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
e.
10.
LOANS (Lanjutan)
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo:
e. Based on remaining periods until maturity
dates:
31 Desember / December 31, 2016
Pihak berelasi / Related parties
Pihak ketiga / Third parties
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat/United
States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
48,764,736,170
46,165,940
97,373,598
-
16,849,606,681
-
1,480,614,452,748
39,517,947,120
207,700,678,081
23,964,676,326
520,797,989,949
59,194,607,104
102,614,378,344
-
2,067,026,785,548
98,758,720,164
310,412,430,023
23,964,676,326
Up to 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
48,908,275,708
16,849,606,681
1,751,797,754,275
682,606,975,397
2,500,162,612,061
Total
Allowance for impairment
losses
Jumlah - bersih
48,898,522,761
(9,752,947)
(3,369,922)
16,846,236,759
(200,298,552,720)
(107,903,186,836)
1,551,499,201,555
574,703,788,561
(308,214,862,425)
2,191,947,749,636
Total - net
31 Desember / December 31, 2015
Pihak berelasi / Related parties
Pihak ketiga / Third parties
Dolar Amerika
Serikat/United States
Dollar
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat/United
States Dollar
Rupiah
Jumlah/Total
Sampai dengan 1 tahun
1 - 2 tahun
2 - 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
130,274,598,389
213,260,568
-
62,441,225,250
-
1,801,416,689,666
55,722,886,472
254,105,240,457
136,192,230,477
940,673,922,993
58,026,607,577
148,330,215,081
5,390,583,302
2,934,806,436,298
113,749,494,049
402,648,716,106
141,582,813,779
Up to 1 year
1 - 2 years
2 - 5 years
More than 5 years
Jumlah
Cadangan kerugian
penurunan nilai
130,487,858,957
62,441,225,250
2,247,437,047,072
1,152,421,328,953
3,592,787,460,232
-
-
Total
Allowance for impairment
losses
Jumlah - bersih
130,487,858,957
62,441,225,250
f.
(80,511,159,739)
2,166,925,887,333
(110,820,887,749)
1,041,600,441,204
(191,332,047,488)
3,401,455,412,744
Total - net
f. Restructured loans
Kredit yang direstrukturisasi
As of December 31, 2016 and 2015, total
restructured loans during the year based on
the collectibility are as follow:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
jumlah kredit yang direstrukturisasi selama
tahun berjalan berdasarkan kolektibilitas
adalah:
31 Desember / December 31, 2016
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mentions
Kurang Lancar /
Substandard
Perpanjangan jangka waktu
dan skema lain
16,082,430,636
42,009,753,439
545,950,987
-
-
Extension of credit terms
58,638,135,062
and other scheme
Jumlah
16,082,430,636
42,009,753,439
545,950,987
-
-
58,638,135,062
Diragukan /
Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Total
31 Desember / December 31 , 2015
Lancar / Current
Dalam Perhatian
Khusus / Special
Mentions
Kurang Lancar /
Substandard
Perpanjangan jangka waktu
dan skema lain
180,714,583
-
-
-
16,783,750,000
Extension of credit terms
16,964,464,583
and other scheme
Jumlah
180,714,583
-
-
-
16,783,750,000
16,964,464,583
g.
Rasio Non Performing Loan (NPL) pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Diragukan /
Doubtful
Macet / Loss
Jumlah / Total
Total
g. Non-performing loans (NPL) ratio as of
December 31, 2016 and 2015 are as
follows:
77
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
h.
10.
LOANS (Lanjutan)
h. The changes in the allowance for impairment
losses as of December 31, 2016 and 2015
are as follows:
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
31 Desember / December 31, 2016
Dolar Amerika Serikat /
United States Dollar
Rupiah
Saldo awal tahun
Pembentukan
cadangan selama
tahun berjalan
Selisih kurs
Penghapusan selama
tahun berjalan
Saldo akhir tahun
80,511,159,739
Jumlah / Total
110,820,887,749
191,332,047,488
599,830,077,778
-
28,204,653,300
(3,659,120,713)
628,034,731,078
(3,659,120,713)
Balance at beginning of year
Provision
of allowance
during the year
Exchange rate differences
(480,032,931,850)
(27,459,863,578)
(507,492,795,428)
Write off during the year
200,308,305,667
107,906,556,758
308,214,862,425
Balance at end of year
31 Desember / December 31, 2015
Dolar Amerika Serikat /
United States Dollar
Rupiah
Jumlah / Total
Saldo awal tahun
Pembentukan
cadangan selama
tahun berjalan
Selisih kurs
26,733,569,284
826,398,042
27,559,967,326
53,777,590,455
-
109,384,047,895
610,441,812
163,161,638,350
610,441,812
Balance at beginning of year
Provision
of allowance
during the year
Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
80,511,159,739
110,820,887,749
191,332,047,488
Balance at end of year
Management believes that the allowance
for impairment losses/allowance for losses
on loans is adequate to cover the losses
which might arise from uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan
kerugian penurunan nilai telah memadai untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat
tidak tertagihnya kredit.
i.
Mutasi kredit yang dihapusbukukan adalah
sebagai berikut:
31 Desember /
December 31, 2016
j.
i. Changes in loans written-off are as follows:
31 Desember /
December 31, 2015
Saldo awal tahun
Penghapusbukuan kredit
dalam tahun berjalan
10,464,013,893
10,464,013,893
Balance at beginning of year
507,492,795,428
-
Written-off during the year
Saldo akhir tahun
517,956,809,321
10,464,013,893
Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Bank tidak melampaui Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak
berelasi
j.
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank
did not exceed its Legal Lending Limit (LLL)
to related parties.
78
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
10. LOANS (Lanjutan)
k.
Rasio kredit mikro usaha kecil dan menengah
terhadap total kredit yang diberikan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar 11,77% dan 9,24%.
k. The ratio of loans to small medium
enterprises to total loans as of
December 31, 2016 and 2015 were
11.77% and 9.24%, respectively.
l.
Tingkat suku bunga rata-rata efektif per tahun
l. Average effective interest rates per annum
2016
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2015
14.04%
8.79%
14.06%
8.49%
Rupiah
United States Dollar
m. Rasio KUK terhadap jumlah kredit yang
diberikan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing adalah sebesar
2,23% dan 1,88%.
m. The ratio of KUK enterprises to total loans
as of December 31, 2016 and 2015 were
2.23% and 1.88%, respectively.
n.
n. Time deposits which pledged as loan
collateral
and
others
amounted
to
Rp 251,724,717,061 and USD 4,519,005 in
December
31,
2016
and
Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in
2015.
Deposito berjangka yang diblokir dan
dijadikan jaminan pinjaman dan hal lain
sebesar
Rp
251.724.717.061
dan
USD 4.519.005 pada 31 Desember 2016
serta
Rp
337.878.464.256
dan
USD 11.010.395 pada tahun 2015.
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI
11. ACCEPTANCE
PAYABLES
a. Berdasarkan mata uang
a.
31 Desember /
December 31, 2016
RECEIVABLES
AND
By currencies
31 Desember /
December 31, 2015
Tagihan dan utang
Acceptance receivables
akseptasi
Rupiah
Mata uang asing
33,585,350,185
36,611,963,715
63,254,570,026
and payables
Rupiah
Foreign currencies
Jumlah
33,585,350,185
99,866,533,741
Total
-
-
Impairment losses
33,585,350,185
99,866,533,741
Total - Net
Dikurangi: Cadangan
Less: Allowance for
kerugian penurunan nilai
Jumlah - Bersih
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat tagihan dan utang akseptasi
yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and 2015, there
were no impairment losses on acceptance
receivables and payables.
79
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)
11. ACCEPTANCE
RECEIVABLES
PAYABLES (Continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas
b.
dengan
pihak
c.
By transactions with related parties and
third party
As of December 31, 2016 and 2015, there
were no acceptance receivables and
payables from related party.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
tidak terdapat tagihan dan utang akseptasi
yang berasal dari pihak berelasi.
d. Berdasarkan jangka waktu perjanjian
d.
31 Desember / December 31, 2016
Tagihan
Akseptasi /
Acceptance
Receivables
By Collectibility
As of December 31, 2016 and 2015, all
acceptance receivables and payable were
classified as current.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
seluruh
tagihan
dan
utang
akseptasi
digolongkan sebagai lancar.
c. Berdasarkan transaksi
berelasi dan pihak ketiga
AND
Utang
Akseptasi /
Acceptance
Payables
By term of agreements
31 Desember / December 31, 2015
Tagihan
Akseptasi /
Acceptance
Receivables
Utang
Akseptasi /
Acceptance
Payables
Mata uang rupiah:
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari 6 bulan
-
-
33,611,963,715
3,000,000,000
-
33,611,963,715
3,000,000,000
-
Rupiah currency:
1 - 3 months
3 - 6 months
More than 6 months
Jumlah
-
-
36,611,963,715
36,611,963,715
Total
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari 6 bulan
33,585,350,185
-
33,585,350,185
-
25,981,244,563
37,273,325,463
-
25,981,244,563
37,273,325,463
-
Foreign currency
Less than 1 month
1 - 3 months
3 - 6 months
More than 6 months
Jumlah
33,585,350,185
33,585,350,185
63,254,570,026
63,254,570,026
Total
Jumlah - bersih
33,585,350,185
33,585,350,185
99,866,533,741
99,866,533,741
Total - net
80
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)
11. ACCEPTANCE
RECEIVABLES
PAYABLES (Continued)
e. Berdasarkan jatuh tempo
e.
31 Desember / December 31, 2016
Tagihan
Akseptasi /
Acceptance
Receivables
Utang
Akseptasi /
Acceptance
Payables
AND
By maturity date
31 Desember / December 31, 2015
Tagihan
Akseptasi /
Acceptance
Receivables
Utang
Akseptasi /
Acceptance
Payables
Mata uang rupiah:
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
-
-
36,611,963,715
-
36,611,963,715
-
Rupiah currency:
1 - 3 months
3 - 6 months
More than 6 months
Jumlah
-
-
36,611,963,715
36,611,963,715
Total
Mata uang asing
Kurang dari 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
> 6 bulan
27,058,217,637
6,527,132,548
-
27,058,217,637
6,527,132,548
-
19,072,396,932
44,182,173,094
-
19,072,396,932
44,182,173,094
-
Foreign currency
Less than 1 month
1 - 3 months
3 - 6 months
More than 6 months
Jumlah
33,585,350,185
33,585,350,185
63,254,570,026
63,254,570,026
Total
Jumlah - bersih
33,585,350,185
33,585,350,185
99,866,533,741
99,866,533,741
Total - net
f. Cadangan kerugian penurunan nilai
f.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan nilai atas tagihan dan utang
akseptasi sehingga tidak diperlukan cadangan
penurunan nilai.
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Allowance for impairment losses
Management believes that there is no
impaired acceptance receivables and
payables. Therefore no allowance for
impairment losses is needed.
12. PREPAYMENTS
Biaya dibayar dimuka pada tanggal
Desember 2016 dan 2015 terdiri dari:
31
Prepayments as of December 31, 2016 and
2015 consisted of the following:
31 Desember /
December 31,
2016
31 Desember /
December 31,
2015
Sewa gedung
Asuransi
Iklan dan promosi
Administrasi saham
Lain-lain
1,804,691,667
989,537,870
105,417,717
5,250,000
311,290,361
1,301,717,593
210,859,812
143,129,688
5,875,500
1,373,770,208
Building rent
Insurance
Advertisement and promotions
Stock administration
Others
Jumlah
3,216,187,615
3,035,352,801
Total
81
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
13. ASET TETAP
13. FIXED ASSETS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember / December 31 , 2016
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi
penyusutan
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah
Nilai buku
Selisih penilaian
kembali aset
tetap /
Revaluation
increment in
fixed assets
Penambahan /
Additions
Pengurangan /
Disposals
Reklasifikasi /
Reclassification
93,489,000,000
47,327,743,001
436,000,000
94,843,000
-
-
93,489,000,000
47,668,900,001
14,538,967,529
6,907,331,308
466,090,752
288,683,000
37,347,917
140,900,000
-
-
14,967,710,364
7,055,114,308
Acquisition Cost
Land
Buildings
Office furniture and
equipment
Vehicles
162,263,041,838
1,190,773,752
273,090,917
-
-
163,180,724,673
Total
318,522,439
2,383,019,214
90,049,946
-
-
2,611,491,707
11,952,711,236
5,158,117,966
1,205,993,618
508,108,055
36,246,920
140,900,002
-
-
13,122,457,934
5,525,326,019
17,429,351,641
4,097,120,887
267,196,868
-
-
144,833,690,197
Saldo Akhir /
Ending Balance
Accumulated depreciation
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
21,259,275,660
Total
141,921,449,013
Book value
31 Desember / December 31 , 2015
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan /
Additions
Pengurangan /
Disposals
5,046,115,250
21,975,936,121
-
-
15,793,363,958
6,302,207,308
664,968,423
941,250,000
1,919,364,852
336,126,000
49,117,622,637
1,606,218,423
2,255,490,852
12,009,538,724
902,129,468
-
12,167,935,643
5,130,073,027
1,702,775,580
364,170,934
1,917,999,987
336,125,995
Jumlah
29,307,547,394
2,969,075,982
2,254,125,982
Nilai buku
19,810,075,243
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi
penyusutan
Bangunan
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Selisih penilaian
kembali aset
tetap /
Revaluation
increment in
fixed assets
Reklasifikasi /
Reclassification
Saldo Akhir /
Ending Balance
88,442,884,750
37,944,952,632
93,489,000,000
47,327,743,001
-
14,538,967,529
6,907,331,308
Acquisition Cost
Land
Buildings
Office furniture and
equipment
Vehicles
(12,593,145,752)
126,387,837,382
162,263,041,838
Total
(12,593,145,753)
-
318,522,439
-
11,952,711,236
5,158,117,966
(12,593,145,752)
-
(12,593,145,753)
-
Accumulated depreciation
Building
Office furniture and
equipment
Vehicles
17,429,351,641
Total
144,833,690,197
Book value
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp 4.097.120.887
dan Rp 2.969.075.982 dibebankan pada beban
umum dan administrasi tahun berjalan (Catatan
30)
Depreciation for the years ended December 31,
2016 and 2015 amounted to Rp 4,097,120,887
and Rp 2,969,075,982, respectively charged to
current years general and administrative
expense (Note 30).
Bank berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi
penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud
dalam PSAK No. 48 (Revisi 2014) selama tahun
berjalan.
Bank believes that there is no indication of
impairment in the value of fixed assets owned by
the Bank during the year as meant in PSAK
No. 48 (Revised 2014).
82
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
13. ASET TETAP (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
13. FIXED ASSETS (Continued)
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap
risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya
kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa
(pihak ketiga), PT Tri Pakarta (pihak ketiga),
PT
Asuransi Jasa Indonesia
(Persero)
(pihak ketiga), PT Fairfax Indonesia (pihak ketiga),
PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga), PT Eka
Lloyd Jaya (pihak ketiga), PT Asuransi Multi Artha
Guna Tbk. dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 50.941.017.678 pada tanggal 31 Desember
2016 dan kepada PT KSK Insurance Indonesia
(pihak ketiga), PT Asuransi Rama Satria Wibawa
(pihak ketiga), PT Asuransi Umum Mega (pihak
ketiga), PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (pihak
ketiga), dan PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero)
(pihak ketiga) dengan nilai pertanggungan sebesar
Rp 67.288.948.659 pada tanggal 31 Desember
2015.
Fixed asset except for land, are covered by
insurance against losses by fire and other risks
with PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third
party),
PT
Tri
Pakarta
(third
party),
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) (third
party), PT Fairfax Indonesia (third party),
PT Asuransi Wahana Tata (third party), PT Eka
Lloyd Jaya (third party), PT Asuransi Multi Artha
Guna Tbk. with insurance coverage of
Rp 50,941,017,678 as of December 31, 2016
and with PT KSK Insurance Indonesia (third
party), PT Asuransi Rama Satria Wibawa (third
party), PT Asuransi Umum Mega (third party),
PT Asuransi Eka Lloyd Jaya (third party), and
PT Asuransi Jaya Indonesia (Persero) (third
party)
with
insurance
coverage
of
Rp 67,288,948,659 as of December 31, 2015.
Manajemen telah mengkaji ulang estimasi umur
ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu
aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016.
Management has reassessed the estimated
useful lives, residual values and depreciation
method of fixed assets as of December 31, 2016.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh
Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
There are no fixed assets pledged by the Bank
as of December 31, 2016 and 2015.
14. ASET TAKBERWUJUD
14. INTANGIBLE ASSETS
Aset takberwujud pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 terdiri dari:
Intangible assets as of December 31, 2016 and
2015 consisted of the following:
31 Desember / December 31 , 2016
1 Januari /
January 1,
2016
Penambahan /
Additions
Pengurangan
/ Deductions
Reklasifikasi /
Reclassification
31 Desember /
December 31 ,
2016
Harga perolehan
Perangkat lunak
Hak atas Tanah
6,657,874,230
370,003,857
249,437,500
-
-
6,657,874,230
619,441,357
Acquisition Cost
Software
Land Rights
Jumlah
7,027,878,087
249,437,500
-
-
7,277,315,587
Total
Akumulasi
amortisasi
Perangkat lunak
Hak atas Tanah
2,118,910,372
61,410,001
2,269,481,925
26,331,443
-
-
4,388,392,297
87,741,444
Accumulated
amortization
Software
Land Rights
Jumlah
2,180,320,373
2,295,813,368
-
-
4,476,133,741
Total
Jumlah Tercatat
4,847,557,714
2,801,181,846
Net Carrying Value
83
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
14. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
14. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
1 Januari /
January 1,
2015
Penambahan /
Additions
Pengurangan
/ Deductions
Reklasifikasi /
Reclassification
31 Desember /
December 31 ,
2015
Harga perolehan
Perangkat lunak
Hak atas Tanah
7,397,964,691
172,484,336
333,850,000
197,519,521
1,073,940,461
-
-
6,657,874,230
370,003,857
Acquisition Cost
Software
Land Rights
Jumlah
7,570,449,027
531,369,521
1,073,940,461
-
7,027,878,087
Total
Accumulated
amortization
Software
Land Rights
Akumulasi
amortisasi
Perangkat lunak
Hak atas Tanah
1,309,014,687
42,909,808
1,883,836,140
18,500,193
1,073,940,455
-
-
2,118,910,372
61,410,001
Jumlah
1,351,924,495
1,902,336,333
1,073,940,455
-
2,180,320,373
Total
Jumlah Tercatat
6,218,524,532
4,847,557,714
Net Carrying Value
Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 adalah sebesar Rp 2.295.813.368 dan
Rp 1.902.336.333 yang dibebankan dalam beban
umum dan administrasi (Catatan 30).
15. ASET LAIN-LAIN
Amortization
charged
to
general
and
administrative expenses for the years ended
December 31, 2016 and 2015 amounted to
Rp 2,295,813,368 and Rp 1,902,336,333 (Note
30).
15. OTHER ASSETS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember /
December 31,
2016
31 Desember /
December 31,
2015
Agunan yang diambil alih
Pendapatan bunga yang masih
harus diterima
Pajak dibayar dimuka
Beban yang ditangguhkan
Lainnya
186,671,707,559
206,882,712,340
Foreclosed assets
47,119,082,461
23,764,129,964
877,131,148
2,352,744,387
42,573,973,703
23,764,129,964
673,274,834
3,217,303,743
Interest receivable
Prepaid taxes
Deferred expense
Others
Jumlah - Bersih
260,784,795,519
277,111,394,584
Total - Net
84
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
16. LIABILITAS SEGERA
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
16. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY
31 Desember /
December 31 , 2016
31 Desember /
December 31 , 2015
Rupiah:
Biaya yang masih harus dibayar
Bunga yang masih harus dibayar
Kiriman uang
Lainnya
1,767,148,748
177,230,355
69,265,030
-
13,553,132
470,087,163
7,323,559,977
183,152,355
Rupiah:
Accrued expenses
Accrued interest
Fund transfer
Others
Jumlah Rupiah
2,013,644,133
7,990,352,627
Total Rupiah
833,739,726
311,635,496
69,692,704
417,019,939
319,340,691
849,956,081
Foreign currencies:
Fund transfer
Accrued interest
Accrued expenses
Jumlah mata uang asing
1,215,067,926
1,586,316,711
Total foreign currency
Jumlah
3,228,712,059
9,576,669,338
Total
Mata uang asing:
Kiriman uang
Bunga yang masih harus dibayar
Biaya yang masih harus dibayar
17. SIMPANAN DARI NASABAH
17. DEPOSITS FROM CUSTOMER
31 Desember / December 31 , 2016
Pihak Berelasi /
Related Parties
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Giro
Deposito berjangka
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
3,985,444,730
699,216,423
14,980,008,137
119,903,150,672
154,620,688,680
2,044,504,764,062
123,888,595,402
155,319,905,103
2,059,484,772,199
19,664,669,290
2,319,028,603,414
2,338,693,272,704
10,698,815,650
684,930,448
134,481,494,534
538,666,345,624
145,180,310,184
539,351,276,072
11,383,746,098
673,147,840,158
684,531,586,256
31,048,415,388
2,992,176,443,572
3,023,224,858,960
Rupiah
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
Total Rupiah
United States Dollar
Current accounts
Time deposits
Total foreign currency
Total
85
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
17. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
17. DEPOSITS FROM CUSTOMER (Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Giro
Deposito berjangka
Jumlah mata uang asing
Jumlah
Pihak Berelasi /
Related Parties
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
8,911,349,090
4,392,995,176
148,439,866,663
135,144,739,012
140,189,580,960
2,905,022,939,454
144,056,088,102
144,582,576,136
3,053,462,806,117
161,744,210,929
3,180,357,259,426
3,342,101,470,355
3,749,475,612
112,650,448,888
150,170,818,368
769,450,923,776
153,920,293,980
882,101,372,664
116,399,924,500
919,621,742,144
1,036,021,666,644
278,144,135,429
4,099,979,001,570
4,378,123,136,999
Rupiah
Current accounts
Savings accounts
Time deposits
Total Rupiah
United States Dollar
Current accounts
Time deposits
Total foreign currency
Total
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal
22 September 2004, efektif sejak tanggal
22 September 2005, sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang No. 7 Tahun 2009 tanggal
13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3
Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin
liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan
program penjaminan yang berlaku, yang besaran
nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi
kriteria tertentu yang berlaku.
Under the Law No. 24 of the Indonesian Deposit
Insurance Corporation (LPS) dated September
22, 2004, effective September 22, 2005, as
ammended by Act No. 7 Tahun 2009 dated
January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of
Government Regulation No. 3 Tahun 2008, LPS
was formed to guarantee program, the amount of
collateral values can change if the meet certain
criteria applied.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008
mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin
LPS, pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah
simpanan
dengan
nilai
sampai
dengan
Rp 2.000.000.000 untuk per nasabah per bank.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
berdasarkan Surat Edaran LPS No. 19 Tahun 2016
tanggal 20 Oktober 2016, simpanan nasabah yang
dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan
atau di bawah 6,25% untuk simpanan Rupiah serta
0,75% untuk simpanan dalam mata uang asing.
Based on Government Regulation No. 66/2008
dated October 13, 2008, regarding the amount of
deposit guaranteed by LPS, as of December 31,
2016 and 2015, the amount of deposits covered
by LPS is customer deposits up to
Rp 2,000,000,000 per customer per bank. As of
December 31, 2016 and 2015, based on Circular
Letter No. 19 Tahun 2016 dated October 20,
2016, covered deposits from customers are only
required if the rate of interest is equal to or below
6.25% for deposits denominated in Rupiah and
0.75% for deposits denominated in foreign
currency.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2016 and 2015, the Bank is
a participant of the guarantee program.
86
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
17.
17. DEPOSITS
(Continued)
SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
a.
a. Giro
FROM
CUSTOMER
Current accounts
31 Desember / December 31 , 2016
Pihak Berelasi /
Related Parties
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
3,985,444,730
10,698,815,650
119,903,150,672
134,481,494,534
123,888,595,402
145,180,310,184
Rupiah
United States Dollar
Jumlah
14,684,260,380
254,384,645,206
269,068,905,586
Total
31 Desember / December 31 , 2015
Pihak Berelasi /
Related Parties
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
8,911,349,090
3,749,475,612
135,144,739,012
150,170,818,368
144,056,088,102
153,920,293,980
Rupiah
United States Dollar
12,660,824,702
285,315,557,380
297,976,382,082
Total
2016
Tingkat bunga efektif
rata-rata per tahun:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2015
1.11%
0.61%
1.05%
0.52%
As of December 31, 2016 and 2015, there
were no demand deposits which were
blocked nor pledged as loan.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
tidak terdapat giro yang diblokir dan dijadikan
jaminan kredit.
b.
Average annual effective
interest rate:
Rupiah
United States Dollar
Tabungan
b.
Saving accounts
31 Desember / December 31 , 2016
Pihak Berelasi /
Related Parties
Rupiah
Tabungan
Pihak Ketiga /
Third Parties
699,216,423
Jumlah / Total
154,620,688,680
155,319,905,103
Rupiah
Saving accounts
31 Desember / December 31 , 2015
Pihak Berelasi /
Related Parties
Rupiah
Tabungan
Pihak Ketiga /
Third Parties
4,392,995,176
140,189,580,960
2016
Tingkat bunga efektif
rata-rata per tahun
Jumlah / Total
144,582,576,136
Rupiah
Saving accounts
2015
4.04%
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan
jaminan kredit.
4.04%
Average annual effective
interest rates
As of December 31, 2016 and 2015, there is
no saving account used as loan collateral.
87
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
17.
17. DEPOSITS
(Continued)
SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
c. Deposito berjangka
FROM
CUSTOMER
c. Time deposits
31 Desember / December 31 , 2016
Pihak Berelasi /
Related Parties
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
14,980,008,137
684,930,448
2,044,504,764,062
538,666,345,624
2,059,484,772,199
539,351,276,072
Rupiah
United States Dollar
Jumlah
15,664,938,585
2,583,171,109,686
2,598,836,048,271
Total
31 Desember / December 31 , 2015
Pihak Berelasi /
Related Parties
Pihak Ketiga /
Third Parties
Jumlah / Total
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
148,439,866,663
112,650,448,888
2,905,022,939,454
769,450,923,776
3,053,462,806,117
882,101,372,664
Rupiah
United States Dollar
Jumlah
261,090,315,551
3,674,473,863,230
3,935,564,178,781
Total
2016
Tingkat bunga efektif
rata-rata per tahun:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2015
7.51%
1.37%
Average annual effective
interest rates:
Rupiah
United States Dollar
10.10%
3.15%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan
jangka waktu dan sisa umur sampai dengan
saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
The classification of time deposits based on
maturity dates and remaining period to
maturity dates are as follows:
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Time deposits by maturity:
31 Desember / December 31, 2016
Pihak berelasi / Related parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Pihak ketiga / Third parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Jumlah / Total
Sampai dengan
1 bulan
1 s.d 3 bulan
3 s.d 6 bulan
6 s.d 12 bulan
4,064,580,189
10,598,682,538
75,000,000
241,745,410
277,302,042
407,628,406
-
350,449,383,188
500,023,629,772
562,290,736,760
631,741,014,342
153,179,527,437
197,535,143,057
85,312,206,933
102,639,468,197
507,970,792,856
708,565,083,773
647,677,943,693
734,622,227,949
Up to 1 month
1 to 3 months
3 to 6 months
6 to 12 months
Jumlah
14,980,008,137
684,930,448
2,044,504,764,062
538,666,345,624
2,598,836,048,271
Total
88
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
17.
17. DEPOSITS
(Continued)
SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
FROM
CUSTOMER
31 Desember / December 31, 2015
Pihak berelasi / Related parties
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Rupiah
Sampai dengan
1 bulan
1 s.d 3 bulan
3 s.d 6 bulan
6 s.d 12 bulan
Jumlah
Pihak ketiga / Third parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Jumlah / Total
2,754,302,975
43,202,348,098
42,511,673,878
59,971,541,712
286,161,574
673,177,655
111,691,109,659
-
283,153,099,618
871,336,034,787
878,230,377,143
872,303,427,906
104,208,447,065
326,256,140,532
136,627,727,748
202,358,608,431
390,402,011,232
1,241,467,701,072
1,169,060,888,428
1,134,633,578,049
Up to 1 month
1 to 3 months
3 to 6 months
6 to 12 months
148,439,866,663
112,650,448,888
2,905,022,939,454
769,450,923,776
3,935,564,178,781
Total
By remaining periods to maturity dates:
Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat
jatuh tempo:
31 Desember / December 31, 2016
Pihak berelasi / Related parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Pihak ketiga / Third parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Jumlah / Total
Sampai dengan
1 bulan
1 s.d 3 bulan
3 s.d 6 bulan
6 s.d 12 bulan
14,670,262,727
223,000,000
86,745,410
-
684,930,448
-
839,691,434,640
859,345,898,314
272,069,952,788
73,397,478,320
212,324,129,279
241,642,227,702
52,608,375,894
32,091,612,749
1,067,370,757,094
1,101,211,126,016
324,765,074,092
105,489,091,069
Up to 1 month
1 to 3 months
3 to 6 months
6 to 12 months
Jumlah
14,980,008,137
684,930,448
2,044,504,764,062
538,666,345,624
2,598,836,048,271
Total
31 Desember / December 31, 2015
Pihak berelasi / Related parties
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
62,694,510,185
31,428,814,766
36,159,041,712
18,157,500,000
148,439,866,663
Rupiah
Sampai dengan
1 bulan
1 s.d 3 bulan
3 s.d 6 bulan
6 s.d 12 bulan
Jumlah
Pihak ketiga / Third parties
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat / United
States Dollar
Jumlah / Total
959,339,229
111,691,109,659
-
1,231,675,594,169
1,115,659,767,231
330,307,566,952
227,380,011,102
381,597,163,051
201,027,643,384
144,405,229,160
42,420,888,181
1,676,926,606,634
1,459,807,335,040
510,871,837,824
287,958,399,283
Up to 1 month
1 to 3 months
3 to 6 months
6 to 12 months
112,650,448,888
2,905,022,939,454
769,450,923,776
3,935,564,178,781
Total
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan
jaminan pinjaman dan hal lain sebesar
Rp 251.724.717.061 dan USD 4.519.005 pada
31 Desember 2016 serta Rp 337.878.464.256
dan USD 11.010.395 pada tahun 2015.
Time deposits which pledged as loan
collateral
and
others
amounted
to
Rp 251,724,717,061 and USD 4,519,005 in
December
31,
2016
and
Rp 337,878,464,256 and USD 11,010,395 in
2015.
89
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis dan
mata uang terdiri dari:
31 Desember /
December 31 ,
2016
Deposits from other
currency consist of:
banks
by
type
and
31 Desember /
December 31 ,
2015
Pihak berelasi
Rupiah
Giro
Dolar Amerika Serikat
Interbank Call Money
Deposito berjangka
5,531,681
24,519,472
80,835,000,000
17,801,258,305
385,980,000,000
32,504,142,660
Related parties
Rupiah
Current accounts
United States Dollar
Interbank Call Money
Time deposits
Jumlah pihak berelasi
98,641,789,986
418,508,662,132
Total related parties
Pihak ketiga
Rupiah
Giro
Deposito berjangka
Jumlah pihak ketiga
Jumlah
4,726,112,999
7,750,000,000
3,117,562,672
21,200,000,000
Third parties
Rupiah
Current accounts
Time deposits
12,476,112,999
24,317,562,672
Total third parties
111,117,902,985
442,826,224,804
2016
Tingkat bunga efektif
rata-rata per tahun:
Rupiah
Giro
Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat
Interbank Call Money
Deposito berjangka
Total
2015
1.00%
6.67%
1.00%
10.00%
1.15%
1.92%
1.06%
3.50%
Pada 31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat
simpanan dari bank lain - interbank call money dan
deposito berjangka yang dijadikan jaminan atas
kredit yang diberikan.
19. PERPAJAKAN
Average annual effective
interest rates:
Rupiah
Current accounts
Time deposits
United States Dollar
Interbank Call Money
Time deposits
As of December 31, 2016 and 2015, there were
no deposits from other banks – interbank call
money and time deposits pledged as loans
collateral.
19. TAXATION
a. Utang pajak
a.
31 Desember /
December 31 ,
2016
Taxes payable
31 Desember /
December 31 ,
2015
Pajak Penghasilan
Pasal 4(2)
Pasal 21
Pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai
3,042,495,108
470,564,027
6,115,762
3,780,000
5,565,661,586
613,398,369
5,484,821
3,640,000
Income taxes
Article 4(2)
Article 21
Article 23/26
Value Added Tax
Jumlah
3,522,954,897
6,188,184,776
Total
90
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b.
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
19. TAXATION (Continued)
Manfaat pajak penghasilan
b.
31 Desember /
December 31 ,
2016
Income tax benefit
31 Desember /
December 31 ,
2015
Pajak kini
Pajak tangguhan
70,042,276,830
2,933,188,355
Current tax
Deferred tax
Jumlah
70,042,276,830
2,933,188,355
Total
c. Pajak kini
c.
Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak
seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan taksiran rugi fiskal untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
31 Desember /
December 31 ,
2016
Rugi sebelum pajak
menurut laporan laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain
(575,044,299,878)
Perbedaan temporer
Penyisihan imbalan
kerja karyawan
Cadangan kerugian
penurunan nilai atas aset
keuangan
Penyusutan aset tetap
(12,434,234,220)
-
Jumlah perbedaan temporer
(585,528,762,598)
Current tax
The reconciliation between loss before tax
expense, as shown in the statements of
comprehensive income and estimated fiscal
loss for the years ended December 31, 2016
and 2015 are as follows:
31 Desember /
December 31 ,
2015
(47,601,231,850)
Loss before tax per
statements of profit or loss
and other comprehensive
income
Temporary differences
1,949,771,500
(14,747,309,518) Provision for employee benefit
- Provision for impairment losses
363,150,760 Depreciation of fixed assets
(61,985,390,608)
Total temporary differences
Perbedaan tetap
Penyusutan aset tetap
Cadangan kerugian
penurunan nilai
Lain-lain
211,133,423
463,994,952
3,284,187,572
34,777,421,522
627,061,956
Permanent differences
Depreciation of fixed assets
Provision for impairment
losses
Others
Jumlah perbedaan tetap
3,495,320,995
35,868,478,430
Total permanent differences
Taksiran rugi fiskal
(582,033,441,603)
(26,116,912,178)
Estimated fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal
Tahun 2016
Tahun 2015
(582,033,441,603)
(26,116,912,178)
(26,116,912,178)
Accumulated fiscal loss:
Year 2016
Year 2015
Akumulasi rugi fiskal
(608,150,353,781)
(26,116,912,178)
Accumulated fiscal loss
91
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
19. PERPAJAKAN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
19. TAXATION (Continued)
d. Aset pajak tangguhan - neto
d.
Deferred tax assets - net
31 Desember / December 31 , 2016
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laba rugi / Charged
(credited) to
profit or loss
1 Januari 2016 /
January 1, 2016
Liabilitas imbalan pasca masa kerja
Penyusutan dan penurunan nilai
Rugi fiskal
Cadangan kerugian penurunan nilai
kredit dan penempatan bank lain
1,116,279,007
(9,451,656,136)
6,529,228,044
487,442,875
(90,787,690)
145,508,360,400
Jumlah
(1,806,149,085)
142,796,457,030
Dikurangi: penurunan nilai atas
rugi fiskal
Jumlah
Dibebankan
(dikreditkan) ke
penghasilan
komprehensif lain /
Charged (credited)
to other
comprehensive
income
406,172,149
-
(3,108,558,555)
(1,806,149,085)
70,042,276,830
2,009,894,031
(9,542,443,826)
152,037,588,444
-
(3,108,558,555)
406,172,149
(72,754,180,200)
31 Desember 2016 /
December 31, 2016
141,396,480,094
-
(72,754,180,200)
406,172,149
68,642,299,894
Deferred tax assets (liabilities)
Obligation for post-employment benefits
Depreciation and impairment
Fiscal loss
Allowance for impairment losses on:
Loans and placement with other bank s
Total
Less: impairment of fiscal loss
Total
31 Desember / December 31, 2015
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan
1 Januari 2015 /
January 1, 2015
Dibebankan
(dikreditkan) ke
laba rugi / Charged
(credited) to
profit or loss
Dibebankan
(dikreditkan) ke
penghasilan
komprehensif lain /
Charged (credited)
to other
comprehensive
income
31 Desember 2015 /
December 31, 2015
Deferred tax assets (liabilities)
Obligation for post-employment benefits
Depreciation and impairment
Fiscal loss
Liabilitas imbalan pasca masa kerja
Penyusutan dan penurunan nilai
Rugi fiskal
5,646,365,734
-
(3,686,827,379)
90,787,690
6,529,228,044
(843,259,348)
(9,542,443,826)
-
1,116,279,007
(9,451,656,136)
6,529,228,044
Jumlah
5,646,365,734
2,933,188,355
(10,385,703,174)
(1,806,149,085)
Management believes that deferred tax
assets resulting from temporary differences
and accumulated fiscal loss can be realized
in the future periods.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan yang timbul dari perbedaan
temporer dan akumulasi rugi fiskal diperkirakan
dapat direalisasikan pada periode mendatang.
e.
Administrasi
Berdasarkan
Undang-undang
Republik
Indonesia No.28 Tahun 2007 tentang
“Perubahan Ketiga atas Undang-undang No. 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai
tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”)
dapat menetapkan dan mengubah liabilitas
pajak dalam batas waktu lima tahun sejak
tanggal terutangnya pajak.
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA
Sejak Januari 2015, Bank menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti untuk seluruh
karyawan
tetapnya
dan
dikelola
serta
diadministrasikan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia yang merupakan pihak ketiga Bank.
e.
Administration
Based on Law of the Republic of Indonesia
No.28
Year
2007
regarding
“Third
Amendment of Law No. 6 Year 1983
regarding General Rules and Procedures of
Taxation” which are applicable starting 2008,
the Directorate General of Tax (“DGT”) may
assess or amend taxes within five years
from the date the tax becomes due.
20. OBLIGATION
BENEFITS
FOR
POST-EMPLOYMENT
Since January 2015, the Bank had a defined
contribution pension plan that cover all
permanent employees and managed by
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia which is
the Bank’s third party.
92
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA
(Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
20. OBLIGATION
FOR
BENEFITS (Continued)
POST-EMPLOYMENT
Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana
pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan
antara Bank dan karyawan yang telah disesuaikan
dengan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan
No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas
imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah 270 dan 272.
The Bank provides employee benefits (including
pension fund) in accordance with agreements
between the Bank and employees which has
complied with Labor Law No. 13/2003. The
number of employees entitled to the benefits as
of December 31, 2016 and 2015 are 270 and
272.
Seluruh jumlah yang disajikan di bawah ini
didasarkan pada laporan penilaian aktuaria yang
diperoleh dari PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris
independen, dengan laporan aktuaria tertanggal
24 Februari 2017 termasuk tahun perbandingan
yang telah disajikan kembali sesuai dengan
penerapan PSAK 24 (Revisi 2013).
All amounts presented below are based in the
actuarial
valuation report obtained from
PT Padma Radya Aktuaria, an independent
actuary, with the actuarial report dated February
24, 2017 including the comparative years which
have been restated in line with the adoption of
PSAK 24 (Revised 2013).
Jumlah beban yang diakui dalam laporan labarugi komprehensif adalah:
Total expense recognized in the statements of
comprehensive income are as follows:
2016
2015
Biaya jasa kini
Biaya bunga-bersih
Biaya jasa lalu
1,775,386,750
378,302,650
-
1,605,954,325
447,892,800
-
Current service cost
Interest cost-net
Past service cost
Jumlah
2,153,689,400
2,053,847,125
Total
Mutasi (aset) liabilitas di dalam laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
The charges in the (assets) liability recognized in
the statement of financial position are as follows:
31 Desember /
December 31, 2016
31 Desember /
December 31, 2015
Saldo awal tahun
Beban tahun berjalan (Catatan 28)
Biaya yang diakui pada penghasilan
komprehensif lain
Pembayaran selama tahun berjalan
Iuran kontribusi perusahaan
4,465,116,018
2,153,689,400
22,585,462,930
2,053,847,125
1,624,688,596
(203,917,900)
-
(3,373,037,393)
(16,801,156,644)
Jumlah
8,039,576,114
4,465,116,018
Rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir dari nilai
wajar aset program:
Total
Reconciliation beginning balance and ending
balance from fair value asset plan:
31 Desember /
December 31, 2016
31 Desember /
December 31, 2015
Nilai wajar aset - awal periode
Iuran pemberi kerja
Ekspektasi imbal hasil dari aset program
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti-bersih: imbal hasil aset program
Imbalan yang dibayarkan
16,637,375,061
1,409,585,561
16,801,156,644
1,300,954,121
Nilai wajar aset - Akhir periode
16,900,118,398
(259,012,540)
(887,829,684)
Beginning of the year
Expense during the year (Note 28)
Cost recognized in other
comprehensive income
Payment during the year
Corporate contribution
129,575,981
(1,594,311,685)
16,637,375,061
Fair value assets - Beginning period
Employer contribution
Expected return on plan assets
Remeasurement of defined benefit
liabilities-net: return on plan assets
Payment during the year
Fair value assets - Ending period
93
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA
(Lanjutan)
Mutasi nilai kini liabilitas selama tahun berjalan
adalah sebagai berikut:
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
20. OBLIGATION
FOR
BENEFITS (Continued)
POST-EMPLOYMENT
Movements in the present value of obligation in
the current year were as follows:
31 Desember /
December 31, 2016
31 Desember /
December 31, 2015
Saldo awal nilai kini liabilitas
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Pembayaran selama tahun berjalan
(Keuntungan) kerugian aktuarial
yang timbul dari:
- asumsi keuangan
- asumsi pengalaman
21,102,491,079
1,775,386,750
1,787,888,211
(1,091,747,584)
22,585,462,930
1,605,954,325
1,748,846,921
(1,594,311,685)
1,463,455,315
(97,779,259)
(4,799,502,565)
1,556,041,153
Beginning present value of obligation
Current service cost
Interest cost
Past service cost
Payment during the year
Actuarial (gains) losses
arising from:
- financial assumption
- experience assumption
Saldo akhir nilai kini liabilitas
24,939,694,512
21,102,491,079
Ending present value of obligation
Jumlah tercatat dalam laporan posisi keuangan
per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
31 Desember /
December 31, 2016
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Nilai wajar aset (jika didanai)
Status pendanaan
24,939,694,512
(16,900,118,398)
8,039,576,114
The amounts included in the statements of
financial position as of December 31, 2016 and
2015 are as follows:
31 Desember /
December 31, 2015
21,102,491,079 Present value of defined benefit liabilities
(16,637,375,061)
Fair value assets (if funded)
4,465,116,018
Funding status
Program
ini
memberikan
eksposur
risiko
aktuarial terhadap Bank seperti risiko suku bunga
dan gaji.
The program provides actuarial risk exposure to
the Bank such as interest rate risk and salary
risk.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto ditentukan dengan
mengacu pada tingkat pengembalian pasar atas
obligasi pemerintah. Umumnya, penurunan suku
bunga dari obligasi pemerintah akan meningkatkan
kewajiban program.
The present value of the defined benefits
obligation is calculated using a discount rate
determined by reference to market yields of
government bonds. Generally, a decrease in the
interest rate of a government bonds will
increases the plan obligation.
Risiko Tingkat Kenaikan Gaji
Salary Rate Risk
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
estimasi tingkat kenaikan gaji, semakin tinggi
tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin
besarnya kewajiban.
The present value of the defined benefit is
calculated using the estimated of salary
growth rate, higher salary growth rate will lead
to higher obligation.
94
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA MASA KERJA
(Lanjutan)
20. OBLIGATION
FOR
BENEFITS (Continued)
POST-EMPLOYMENT
The main actuarial valuation as of December
31, 2016 and 2015 were carried out using the
following key assumptions:
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan
penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto/Discount rate
:
8,00% tahun 2016/in 2016
9,00% tahun 2015/in 2015
8,00% tahun 2016/in 2016
8,00% tahun 2015/in 2015
100% TMI3
7% sampai dengan umur 40, kemudian menurun
hingga 0% di umur 55, kemudian tetap/
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate
:
Tingkat kematian/Mortality rate
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
:
:
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
7% until age 40 then decreasing linearly into 0%
at 55 then fixed
: 100%
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan
kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto
dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas
analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan
masing-masing perubahan asumsi yang mungkin
terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan
semua asumsi lain konstan.
Suku bunga /
Discount rate
Analisis Sensitivitas Tingkat Diskonto
Kenaikan suku bunga 1%
Penurunan suku bunga 1%
Analisis Sensitivitas Kenaikan Gaji
Kenaikan suku bunga 1%
Penurunan suku bunga 1%
Significant actuarial assumptions for the
determination of the defined obligation are
discount rate and expected salary increase.
The sensitivity analysis below has been
determined based on reasonably possible
changes of the respective assumptions
occurring at the end or the assumptions
constant.
Nilai kini
kewajiban
imbalan pasti /
Present value of
benefits obligation
9.00%
7.00%
23,529,530,566
26,506,427,763
9.00%
7.00%
26,577,337,193
23,440,192,946
Sensitivity Analysis of Discount Rate
Increase of 1% the discount rate
Decrease of 1% the discount rate
Sensitivity Analysis of Salary Increase
Increase of 1% the discount rate
Decrease of 1% the discount rate
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas
di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung
dengan menggunakan metode projected unit credit
pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan
yang diterapkan dalam menghitung liabilitas
manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi
keuangan.
Furthermore, in presenting the above sensitivity
analysis, the present value of the defined benefit
obligation has been calculated using the
projected unit credit method at the end of the
reporting period, which is the same as that
applied in liability recognized in the statements of
financial position.
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti pada
tanggal 31 Desember 2016 adalah 8,51 tahun.
The weighted average duration of the defined
benefit obligation as of December 31, 2016 is
8.51 years.
95
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
21. LIABILITAS LAINNYA
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
21. OTHER LIABILITIES
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
Bunga yang masih harus dibayar
Setoran jaminan
Lainnya
13,031,615,290
760,500,000
626,400,673
24,821,596,742
758,500,000
374,970,841
Accrued interest
Security deposit
Others
Jumlah
14,418,515,963
25,955,067,583
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar
atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents accrued interest on deposits and
deposits from other banks.
Setoran Jaminan
Security Deposits
Merupakan setoran jaminan atas sewa safe
deposit.
Represents security deposits of safe deposit
rentals.
Lainnya
Others
Liabilitas lainnya terdiri dari titipan kliring dan
lainnya.
Others account consists of suspense account
and others.
22. MODAL SAHAM
22. CAPITAL STOCK
Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The composition of Bank’s shareholders as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
31 Desember 2016 dan 2015 /
December 31, 2016 and 2015
Pemegang Saham
Bank of India
PT Panca Mantra Jaya
Prakash Rupchand Chugani
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
Jumlah
Jumlah
Saham/Number
of Shares
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
Jumlah Modal
Disetor/Total
Paid-in Capital
Shareholders
791,616,000
187,473,442
16,800,000
76.00%
18.00%
1.61%
158,323,200,000
Bank of India
37,494,688,400
PT Panca Mantra Jaya
3,360,000,000
Mr. Prak ash Rupchand Chugani
45,710,558
4.39%
9,142,111,600
Public (below 5% each)
1,041,600,000
100.00%
208,320,000,000
Total
96
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
22. CAPITAL STOCK (Continued)
Dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 36
tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan
Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., notaris di Jakarta,
pemegang saham Bank menyetujui modal dasar
Bank sebesar Rp 690.000.000.000 (nilai penuh)
terbagi atas 3.450.000.000 lembar saham, masingmasing saham bernilai nominal sebesar Rp 200
(nilai penuh). Modal dasar telah ditempatkan dan
disetor penuh sebesar 30,19% atau sejumlah
1.041.600.000 saham, dengan nilai nominal
sebesar
Rp
208.320.000.000.
Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham tersebut telah
mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia berdasarkan surat keputusan
No. AHU-0948823.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal
23 Desember 2015.
23. UANG MUKA SETORAN MODAL
In the Statement of Shareholders’ Decision as
documented in Notarial Deed No. 36
dated December 3, 2015 of Dr. Irawan
Soerodjo S.H., M.Si, notary in Jakarta, the
Bank’s shareolders approved the authorized
capital amounted to Rp 690,000,000,000 (full
amounts) by issuing 3,450,000,000 shares
with par value Rp 200 (full amounts).
Authorized capital which has been placed and
fully paid amounted to 30.19% or amounted
to 1,041,600,000 shares, with a nominal
value of Rp 208,320,000,000. The Statements
of shareholders’ Decision were approved
by the Minister of Justice and Human
Rights on the decision letter No. AHU0948823.AH.01.02.TAHUN
2015
dated
December 23, 2015.
23. ADVANCE PAYMENT OF CAPITAL
Akun ini merupakan uang muka setoran modal
yang diterima Bank dari Bank of India, pemegang
saham pada tanggal 10 Agustus 2016 sebesar
Rp
500.000.000.000
berdasarkan
surat
No. INTL:GM: 697 dari Bank of India
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR
This account represents an advance payment
of capital received by the Bank from Bank of
India, shareholders on August 10, 2016
amounted to Rp 500,000,000,000 based on a
letter No. INTL:GM:697 from Bank of India.
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham sehubungan
dengan penawaran umum pada tahun 2002 dan
penawaran umum terbatas I dengan hak untuk
memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2008
dan penawaran umum terbatas II dengan hak
memesan efek terlebih dahulu pada tahun 2014
setelah dikurangi biaya emisi saham, dengan
perincian sebagai berikut:
Agio
saham/Paid in
capital in excess
of par
This account represents additional paid-in
capital after deducting share issuance costs in
connection with the Bank’s initial public
offering in 2002, limited public offering I in
2008 and limited public offering II in 2014 with
details as follows:
Biaya emisi
saham/Share
issuance cost
Jumlah/Total
Saldo per 31 Desember 2014
Pengeluaran 173.600.000 saham
melalui penawaran umum terbatas II
kepada pemegang saham tahun 2014
30,900,000,000
(1,997,994,946)
28,902,005,054
451,360,000,000
(1,960,684,240)
449,399,315,760
Balance as of December 31, 2014
Issuance of 173,600,000
shares through limited offering
II to stock holders in 2014
Saldo per 31 Desember 2015
482,260,000,000
(3,958,679,186)
478,301,320,814
Balance as of December 31, 2015
25. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI
Pada tahun 2016, tidak membagikan dividen tunai
serta tidak melakukan pembentukan cadangan
umum.
25. GENERAL RESERVE AND CASH DIVIDENDS
On 2016, the Bank has not paid cash dividend
and did not make any allowance for general
reserves.
97
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
26. PENDAPATAN BUNGA
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
26. INTEREST INCOME
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
2016
2015
Kredit
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
312,398,780,476
438,765,198,617
7,007,289,014
87,263,327,146
17,427,073,057
96,222,123,513
Loans
Placements with Bank
Indonesia and other bank s
Securities
Jumlah
406,669,396,636
552,414,395,187
Total
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi
masing-masing sebesar Rp 9.062.424.823 dan
Rp 16.782.932.858 untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
(Catatan 32).
27. BEBAN BUNGA
27. INTEREST EXPENSE
This account consist of:
Akun ini terdiri dari:
2016
Simpanan
Deposito berjangka
Tabungan
Giro
Interbank Call Money
Total
Interest
income
from
related
parties
amounted
to Rp 9,062,424,823 and
Rp 16,782,932,858 for the years ended
December 31, 2016 and 2015, respectively
(Note 32).
2015
228,636,368,315
5,811,601,707
2,802,775,076
3,219,946,006
342,843,532,168
5,532,977,496
2,926,863,404
3,857,526,185
240,470,691,104
-
355,160,899,253
-
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi
masing-masing sebesar Rp 5.201.576.645 dan
Rp 17.850.540.247 untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
(Catatan 32).
Deposits
Time deposits
Saving accounts
Current accounts
Interbank Call Money
Total
Total interest expense to related parties
amounted
to
Rp
5,201,576,645
and
Rp 17,850,540,247 for the years ended
December 31, 2016 and 2015, respectively
(Note 32).
98
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
28. CADANGAN
(PEMULIHAN)
KERUGIAN
PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
DAN NON-KEUANGAN
28. PROVISION (REVERSAL) FOR IMPAIRMENT
LOSSES
ON
FINANCIAL
AND
NONFINANCIAL ASSETS
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
Aset keuangan
Giro pada bank lain
(Catatan 6)
Efek-efek
(Catatan 8)
Kredit yang diberikan
(Catatan 10)
50,234,992,500
21,974,115,698
628,497,829,091
163,161,638,350
Loans (Note 10)
Jumlah aset produktif
678,723,632,333
185,135,754,048
Total financial assets
Aset non-keuangan
Aset tetap (Catatan 13)
Aset lainnya (Catatan 15)
-
224,822,672
12,136,659,088
Non-financial Assets
Fixed assets (Note 13)
Other assets (Note 15)
Jumlah aset non produktif
-
12,361,481,760
Total non-financial assets
678,723,632,333
197,497,235,808
Total
Jumlah
(9,189,258)
29. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN
2016
-
Financial Assets
Current accounts in
other banks (Note 6)
Marketable Securities
(Note 8)
29. PERSONNEL EXPENSES
2015
Gaji
Tunjangan
Imbalan kerja (Catatan 20)
30,652,919,741
1,499,012,250
1,949,771,500
29,050,551,705
5,022,335,454
2,053,847,125
Salary
Benefits
Post-employment b enefits (Note 20)
Jumlah
34,101,703,491
36,126,734,284
Total
Rincian gaji dan bonus atas dewan komisaris,
dewan direksi, komite audit dan komite pemantau
risiko Bank adalah sebagai berikut:
Details of salary and benefits given to
commissioners, directors, audit committee and
risk monitoring committee of the Bank are as
follows:
99
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
29. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN (Lanjutan)
29. PERSONNEL EXPENSES (Continued)
2016
Jumlah
pejabat/Number
of officers
Komisaris
Direksi
Komite audit dan komite
pemantau risiko
Jumlah
3
5
Gaji/Salary
Tunjangan/Benefits
Bonus/Bonuses
74,293,950
1,203,806,842
-
360,000,000
2,855,746,639
2
78,000,000
5,025,000
-
10
3,293,746,639
1,283,125,792
-
Jumlah/Total
434,293,950
4,059,553,481
Commissioners
Directors
Audit committee and risk
83,025,000
monitoring committee
4,576,872,431
Total
2015
Jumlah
pejabat/Number
of officers
Gaji/Salary
Tunjangan/Benefits
Bonus/Bonuses
179,706,950
887,497,787
220,057,394
1,135,430,453
Komisaris
Direksi
Komite audit dan komite
pemantau risiko
3
4
685,564,500
1,940,699,997
2
78,000,000
5,537,599
-
Jumlah
9
2,704,264,497
1,072,742,336
1,355,487,847
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Commissioners
Directors
Audit committee and risk
83,537,599
monitoring committee
5,132,494,680
Total
This account consists of:
2016
Jumlah
1,085,328,844
3,963,628,237
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
Penyusutan dan
amortisasi (Catatan 13 dan 14)
Komunikasi
Honorarium tenaga ahli
Barang cetak dan keperluan kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Sewa
Transportasi
Pajak dan perijinan
Asuransi
Pendidikan dan pelatihan
Iklan dan promosi
Lain-lain
Jumlah/Total
2015
6,392,934,255
4,200,408,915
3,956,525,817
3,254,286,972
2,054,596,247
1,593,992,717
1,334,321,820
651,915,139
430,265,035
367,171,876
140,633,133
7,070,847,287
4,871,412,315
5,661,872,032
1,939,522,100
3,069,938,542
1,811,266,593
1,415,139,503
1,841,587,217
569,707,752
434,430,663
1,882,061,859
233,486,142
3,225,172,716
Depreciation and
amortization (Notes 13 and 14)
Communication
Professional fees
Printing and office supplies
Repairs and maintenance
Rental
Transportation
Taxes and licenses
Insurance
Education and training
Advertisement and promotion
Others
31,447,899,213
26,955,597,434
Total
100
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
31. RUGI PER SAHAM DASAR
31. BASIC LOSS PER SHARE
Below are the data used to calculate the basic
loss per share:
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk
perhitungan rugi per saham dasar:
2016
Rugi bersih
Rugi bersih untuk perhitungan
laba per saham dasar
Jumlah saham
Jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa untuk perhitungan laba
per saham dasar
2015
(505,002,023,048)
(44,668,043,495)
Lembar / Share
Lembar / Share
Net loss
Net loss for calculation of
b asic earnings per share
Numb er of shares
1,041,600,000
Rugi per saham dasar
1,027,133,333
(485)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Ordinary shares for calculation
of b asic earnings per share
(43)
Basic loss per share
32. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat yang Berelasi
Nature of Relationship
Dalam kegiatan normal usahanya, Bank juga
mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang berelasi.
In the normal course of business, the Bank
entered into certain transaction with related
parties.
Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan
berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh
kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama
dengan transaksi lain yang dilakukan dengan
pihak-pihak yang tidak berelasi.
Transactions with related parties are made
based on terms agreed by the parties, which
may not be the same as those of the transaction
between unrelated parties.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The details of the relationship and type of
significant transactions with related parties as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
No. /
No.
Pihak-pihak berelasi/Related parties
Sifat relasi/Nature of relationship
Jenis transaksi/Type of transactions
1
Bank of India
Pemegang saham/Shareholders
Giro pada bank lain/Demand deposits with other bank s
2
PT Panca Mantra Jaya
Pemegang saham/Shareholders
Simpanan nasabah/Deposits from customers
3
Prakash R Chugani
Pemegang saham/Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
4
Deepak Rupo Chugani
Keluarga Komisaris/Commisioner's Family
Kredit yang diberikan/Loans
5
PT Classic Prima Carpet
Perusahaan Komisaris/Commisioner's Company
Kredit yang diberikan/Loans
6
PT Metro Global Services
Penjamin oleh Pemegang Saham/Guarantee by Shareholders
Kredit yang diberikan/Loans
7
PT Shiva Sakti Steel
Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner's Family
Kredit yang diberikan/Loans
8
PT Multindo Velvet Industries
Perusahaan Keluarga Komisaris/The Company of Commisioner's Family
Kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi (2015)/
Loans and Acceptance Receivables (2015)
9
Dilip R. Chugani
Keluarga Komisaris/Commisioner's Family
Kredit yang diberikan/Loans
10
Narwani Prakash Kotumal
Pengurus Perusahaan Keluarga Komisaris/Key Person of Company
Is Commisioner's Family
Kredit yang diberikan/Loans
11
PT Classic Automotive Manufacturing
Perusahaan Keluarga Pemegang saham Bank/Stock holder's
Family Company
Simpanan nasabah dan kredit yang diberikan/
Deposit from customers and loans
12
Personil manajemen kunci dan keluarga/
Key management personnel and family
Hubungan Pengendalian Kegiatan Bank/Relation of the Bank 's Activity
Kredit yang diberikan dan simpanan nasabah/Loans
deposits from customers
101
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
32. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga
mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak
berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksitransaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan
dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan
pihak ketiga lainnya, kecuali pinjaman yang
diberikan kepada para karyawan. Transaksitransaksi tersebut meliputi:
In conducting its business, the Bank entered into
certain transactions with its related parties.
According
to
the
Bank
management,
transactions with related parties were made at
similar conditions and terms as those done with
third parties, except for loans to employees.
These transactions include the following:
a. Giro pada bank lain (Catatan 6)
a. Current accounts with other banks (Notes 6)
Demand deposits with related party which
were placed with Bank of India. As of
December 31, 2016 and 2015, percentage
of demand deposits from other banks from
related parties accounted for 1.25% and
6.48% respectively.
Merupakan penempatan pihak berelasi pada
Bank of India. Pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015, persentase giro pada bank lain
kepada pihak berelasi terhadap jumlah
keseluruhan giro pada bank lain masing-masing
sebesar kurang lebih 1,25% dan 6,48%.
b. Kredit (Catatan 10)
b.
Loans (Notes 10)
At statement of financial position date,
percentage of loans from related parties
accounted
for
2.63%
and
5.37%
respectively, of the total loans as of
December 31, 2016 and 2015. Interest rates
per annum on loans for related parties
ranged from 7.25%-15.00% for Rupiah
currency and 8% for foreign currency in
2016 and 10.00%-13.75% for Rupiah
currency and 8.00% for foreign currency in
2015.
Pada tanggal laporan posisi keuangan,
persentase kredit yang diberikan kepada pihak
berelasi terhadap jumlah keseluruhan kredit
yang diberikan adalah sebesar kurang lebih
2,63% dan 5,37% pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015. Tingkat bunga per tahun untuk
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi
adalah antara 7,25%-15,00% untuk mata
uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing
untuk tahun 2016 serta 10,00%-13,75% untuk
mata uang Rupiah dan 8,00% untuk mata uang
asing pada tahun 2015.
c. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi
dalam bentuk simpanan (Catatan 17 dan 18)
-
Giro
Pada tanggal laporan posisi keuangan,
persentase rekening giro pihak berelasi dari
jumlah rekening giro adalah 5,46% dan
4,25% pada tahun 2016 dan 2015. Untuk
rekening giro Rupiah, tingkat suku bunga
rata-rata yang diberikan pada tahun 2016
dan 2015 adalah 1,10% dan 1,05%
Sedangkan untuk Dolar Amerika Serikat
pada tahun 2016 dan 2015 adalah 0,61%
dan 0,52%.
c.
Placements of funds related parties in the
form of deposits (Notes 17 dan 18)
-
Current accounts
At statement of financial positions date,
percentage of demand deposits from
related parties accounted for 5.46%
and 4.25% as of December 31, 2016
and 2015. Interest rate demand
deposits on Rupiah in 2016 and 2015
are 1.10% and 1.05%, respectively.
While, interest rate for demand
deposits on United States Dollar in
2016 and 2015 are 0.61% and 0.52%,
respectively.
102
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
-
Tabungan
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
32. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
-
-
Pada tanggal laporan posisi keuangan,
persentase tabungan pihak berelasi dari
jumlah tabungan adalah sebesar 0,45%
dan 3,04% pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015. Tingkat bunga rata-rata
yang diberikan adalah 4,04% untuk tahun
2016 dan 2015.
-
Deposito berjangka
Saving accounts
At statement of financial positions date,
percentage of saving deposits from
related parties accounted for 0.45% and
3.04% as of December 31, 2016 and
2015. Average interest rates on saving
deposits in 2016 and 2015 are 4.04%.
-
-
Time deposits
Pada tanggal laporan posisi keuangan,
persentase deposito berjangka pihak
berelasi dari jumlah deposito berjangka
adalah sebesar 0,60% dan 6,63% pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat
bunga rata-rata yang diberikan adalah
7,51% dan 10,10% pada tahun 2016 dan
2015. Untuk Dolar Amerika Serikat adalah
1,37% dan 3,15% pada tahun 2016 dan
2015.
At statement of financial positions date,
percentage of time deposits from
related parties accounted for 0.60%
and 6.63% as of December 31, 2016
and 2015. Average interest rate for
time deposits on Rupiah is 7.51% and
10.10% in 2016 and 2015. Average
interest rate on United States Dollar
deposits are 1.37% and 3.15% in 2016
and 2015.
Saldo giro pada bank lain, kredit, simpanan dari
nasabah dan simpanan dari bank lain dari
pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai
berikut:
The balance of demand deposits with other
banks, loans, deposits from customer and
deposits from other banks with related
parties can be summarized as follows:
103
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
Simpanan dari bank lain
Giro
Interbank Call Money
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase simpanan
dari bank lain dari
jumlah liabilitas
Pendapatan bunga - Kredit
Persentase pendapatan
bunga kredit dari jumlah
pendapatan bunga
Beban bunga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase beban bunga simpanan
dan simpanan dari bank
lain dari jumlah
beban bunga
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
32. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
31 Desember /
December 31,
2016
31 Desember /
December 31,
2015
5,531,681
80,835,000,000
17,801,258,305
24,519,472
385,980,000,000
32,504,142,660
98,641,789,986
418,508,662,132
3.08%
8.42%
9,062,424,823
16,782,932,858
2.22%
3.03%
Interest income - Loans
Percentage of loans interest
income from total
Interest income
54,137,262
29,205,569
5,118,233,814
62,656,877
26,703,136
17,761,180,234
Interest expense
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
5,201,576,645
17,850,540,247
2.10%
4.90%
Deposits from other bank s
Current accounts
Interbank Call Money
Time deposits
Total
Percentage of other bank s
deposits from total liabilities
Total
Percentage of deposit and
deposit from other bank s
interest expense from
total interest expenses
104
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
32. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
(Lanjutan)
Simpanan dari bank lain
Giro
Interbank Call Money
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase simpanan
dari bank lain dari
jumlah liabilitas
Pendapatan bunga - Kredit
Persentase pendapatan
bunga kredit dari jumlah
pendapatan bunga
Beban bunga
Giro
Tabungan
Deposito berjangka
Jumlah
Persentase beban bunga simpanan
dan simpanan dari bank
lain dari jumlah
beban bunga
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
32. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(Continued)
31 Desember /
December 31,
2016
31 Desember /
December 31,
2015
5,531,681
80,835,000,000
17,801,258,305
24,519,472
385,980,000,000
32,504,142,660
98,641,789,986
418,508,662,132
3.08%
8.42%
9,062,424,823
16,782,932,858
2.22%
3.03%
Interest income - Loans
Percentage of loans interest
income from total
Interest income
54,137,262
29,205,569
5,118,233,814
62,656,877
26,703,136
17,761,180,234
Interest expense
Current accounts
Saving accounts
Time deposits
5,201,576,645
17,850,540,247
2.10%
Saldo liabilitas komitmen dan kontinjensi
kepada pihak berelasi per 31 Desember 2016
dan 2015 adalah masing-masing sebesar
Rp 12.947.602.608 dan Rp 55.229.841.640.
5.03%
Deposits from other bank s
Current accounts
Interbank Call Money
Time deposits
Total
Percentage of other bank s
deposits from total liabilities
Total
Percentage of deposit and
deposit from other bank s
interest expense from
total interest expenses
Outstanding
commitments
and
contingencies liabilities to related parties
as of December 31, 2016 and 2015 were
Rp
12,947,602,608
and
Rp 55,229,841,640, respectively.
105
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
33. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen
dan kontinjensi sebagai berikut:
The Bank has commitments and contingencies
receivables and payables as follows:
31 Desember /
December 31 ,
2016
31 Desember /
December 31 ,
2015
KOMITMEN
Tagihan komitmen
Dolar Amerika Serikat
Pembelian berjangka valuta asing
yang belum selesai
Pembelian tunai valuta asing
yang belum selesai
Lainnya
-
75,817,500,000
4,041,750,000
81,420,029,874
3,252,756,374
68,690,942,051
COMMITMENTS
Commitment receivables
United States Dollar
Unsettled purchase of
foreign currencies forward
Unsettled purchase of
foreign currencies forward
Others
Jumlah tagihan komitmen
85,461,779,874
147,761,198,425
Total commitment receivables
Liabilitas komitmen
Rupiah
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
L/C yang irrevocable dan
masih berjalan
Dolar Amerika Serikat
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan
L/C yang irrevocable dan
masih berjalan
297,643,296,604
481,652,935,733
14,573,528,914
4,554,028,638
69,061,614,246
68,071,291,504
66,846,500,960
64,136,913,413
4,041,750,000
75,264,128,331
10,104,375,000
3,734,522,000
Commitment liabilities
Rupiah
Unused loan commitments
granted to customers
Outstanding irrevocable
letters of credit
United States Dollar
Unused loan commitments
granted to customers
Outstanding irrevocable
letters of credit
Unsettled sales of foreign
currencies forward
and swap
Unsettled sales of foreign
currencies spot
Jumlah liabilitas komimen
462,271,065,724
697,413,819,619
Total commitment liabilities
Jumlah liabilitas komitmen - bersih
376,809,285,850
549,652,621,194
Total commitment liabilities - net
Penjualan berjangka valuta asing
yang belum selesai
Penjualan tunai valuta asing
yang belum selesai
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Rupiah
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Garansi yang diterima
25,739,263,486
9,171,560,730
11,667,262,966
234,948,357,913
CONTINGENCIES
Contingent receivables
Rupiah
Past due receivables
Guarantee received
Dolar Amerika Serikat
Garansi yang diterima
10,306,462,500
72,578,025,000
United States Dollar
Guarantee received
Jumlah tagihan kontinjensi
45,217,286,716
319,193,645,879
Total contingent receivables
106
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
33. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
33. COMMITMENTS
(Continued)
31 Desember /
December 31 ,
2016
AND
CONTINGENCIES
31 Desember /
December 31 ,
2015
Liabilitas kontinjensi
Rupiah
Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
9,171,560,730
234,948,357,913
Contingent liabilities
Rupiah
Bank guarantees issued
Dolar Amerika Serikat
Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
10,306,462,500
72,578,025,000
United States Dollar
Bank guarantees issued
Jumlah liabilitas kontinjensi
19,478,023,230
307,526,382,913
Total contingent liability
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih
25,739,263,486
11,667,262,966
Total contingent receivable - net
Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi
351,070,022,364
537,985,358,228
Total commitment and contingent liabilities
LAIN-LAIN
Titipan cek dan bilyet giro
31,344,849,201
24,973,603,562
OTHERS
Cheques for clearing
Jumlah
31,344,849,201
24,973,603,562
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
terdapat komitmen dan kontinjensi
yang
mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2016 and 2015, there was
no
impairment
on
commitment
and
contingencies.
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan
adanya cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that no allowance for
impairment losses is necessary.
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
a. Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing pada tanggal laporan posisi
keuangan adalah sebagai berikut:
a.
The balances of monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies
at statements of financial position dates are
as follows:
31 Desember / December 31 , 2016
Mata Uang
Asing /
Foreign
Currencies
Setara
dalam/Equivalent
in Rp
Aset
Kas
USD
107,272
1,445,222,020
Assets
Cash
Giro pada Bank Indonesia
USD
5,300,000
71,404,250,000
Current account with
Bank Indonesia
Giro pada bank lain
USD
INR
EUR
GBP
SGD
HKD
JPY
4,219,753
1,540,364
13,916
7,385
4,487
25,236
200,200
56,850,617,847
305,608,186
197,265,479
122,265,868
41,787,100
43,843,269
23,037,014
Cadangan kerugian penurunan nilai
EUR
(10,432)
Current accounts with
other bank s
(147,876,955) Allowance for impairment losses
107
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (Lanjutan)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(Continued)
31 Desember / December 31 , 2016
Mata Uang
Asing /
Foreign
Currencies
Setara
dalam/Equivalent
in Rp
Efek-efek
USD
5,441,993
73,317,257,158
Cadangan kerugian penurunan nilai
USD
(5,369,183)
(72,336,324,434)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
USD
USD
USD
USD
USD
1,250,667
50,666,690
(8,009,394)
2,492,882
979,258
16,849,606,681
682,606,975,397
(107,906,556,758)
33,585,350,185
13,193,060,007
Loans
Related parties
Third parties
Allowance for impairment losses
Acceptance receivables
Other assets
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Giro
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Utang akseptasi
769,595,388,063
USD
INR
166,318
1,866,148
2,240,719,255
370,243,827
Securities
Total Assets
Liabilities
Obligations due immediately
USD
USD
794,122
9,981,926
10,698,808,646
134,481,501,538
USD
USD
50,839
39,982,657
684,928,428
538,666,347,646
USD
USD
7,321,303
2,492,882
98,636,258,305
33,585,350,185
Deposits from customers
Current accounts
Related parties
Third parties
Time deposits
Related parties
Third parties
Deposits from other bank s
Related parties
Acceptance payables
USD
7
94,308
Other liabilities
Jumlah liabilitas
819,364,252,137
Total Liabilities
Aset (Liabilitas) - bersih
(49,768,864,074)
Liabilitas lain-lain
Asset (Liabilities) - net
31 Desember / December 31 , 2015
Mata Uang
Asing /
Foreign
Currencies
Setara
dalam/Equivalent
in Rp
Aset
Kas
USD
162,045
2,233,790,325
Assets
Cash
Giro pada Bank Indonesia
USD
9,800,000
135,093,000,000
Current account with
Bank Indonesia
108
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM
MATA UANG ASING (Lanjutan)
34. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
(Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
Mata Uang
Asing /
Foreign
Currencies
5,014,423
1,919,295
26,763
18,463
71,516
69,570
167,320
Setara
dalam/Equivalent
in Rp
Giro pada bank lain
USD
INR
EUR
GBP
SGD
HKD
JPY
Cadangan kerugian penurunan nilai
EUR
Efek-efek
USD
7,841,959
108,101,409,088
Cadangan kerugian penurunan nilai
USD
(1,603,280)
(22,101,214,800)
Allowance for impairment losses
Kredit
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Tagihan akseptasi
USD
USD
USD
USD
4,529,650
83,599,661
(8,039,237)
4,588,652
62,441,225,250
1,152,421,328,953
(110,820,882,045)
63,254,570,026
Loans
Related parties
Third parties
Allowance for impairment losses
Acceptance receivables
Aset lain-lain
USD
(10,432)
772,288
Jumlah Aset
Liabilitas
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Giro
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
USD
INR
602,127
22,564
69,123,814,713
399,808,298
402,968,887
377,361,334
697,919,019
123,743,679
19,161,526
(157,071,181)
Current accounts with
other bank s
Allowance for impairment losses
Securities
10,645,990,080
Other assets
1,472,256,923,152
Total Assets
8,300,320,695
4,700,307
Liabilities
Obligations due immediately
Deposits from customers
Current accounts
Related parties
Third parties
Time deposits
Related parties
Third parties
Deposits from other bank s
Related parties
Acceptance payables
USD
USD
271,997
10,893,784
3,749,478,645
150,170,815,335
USD
USD
8,171,959
55,817,985
112,650,454,815
769,450,917,849
USD
USD
30,357,936
4,588,652
418,484,142,660
63,254,570,036
USD
EUR
1,017
30
14,019,345
451,700
Other liabilities
1,526,079,871,387
Total Liabilities
53,822,948,235
Asset (Liabilities) - net
Jumlah Liabilitas
Aset (Liabilitas) - bersih
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan
aset dan liabilitas dalam mata uang asing
adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB.
The foreign exchange rates used for
assets and liabilities denominated in
foreign currencies were Reuters’ spot rates
at 16:00 hours Western Indonesian Time.
109
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
35. SEGMENT INFORMATION
Bank beroperasi di dua wilayah utama yaitu
Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di
luar DKI Jakarta.
The Bank is operating in two main areas which
are in Special District of Jakarta (DKI Jakarta)
and outside DKI Jakarta.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan
segmen wilayah:
The areas segment information is as follows:
31 Desember / December 31 , 2016
DKI Jakarta /
Special District of
Jakarta
Luar DKI Jakarta
/ Outside DKI
Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Pendapatan lainnya
346,211,344,799
10,000,680,182
60,458,051,837
1,413,415,691
-
406,669,396,636
11,414,095,873
INCOME
Interest income
Other income
Jumlah
356,212,024,981
61,871,467,528
-
418,083,492,509
Total
(570,899,459,875)
(572,606,523,184)
(3,093,759,308)
(2,437,776,694)
Rugi segmen
Rugi sebelum pajak
Eliminasi /
Elimination
Jumlah / Total
(573,993,219,183)
(575,044,299,878)
Rugi bersih
(505,002,023,048)
Segment loss
Loss before tax
Net loss
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
Efek-efek - bersih
Kredit yang diberikan - bersih
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain - bersih
118,973,564,367
1,182,153,973,671
1,815,100,920,026
99,650,040,144
806,740,260,042
376,846,829,610
42,271,408,869
76,596,449,545
(212,259,896,376)
118,973,564,367
1,182,153,973,671
2,191,947,749,636
141,921,449,013
671,076,813,211
OTHER INFORMATION
ASSETS
Placements with Bank Indonesia
and other bank s - net
Securities - net
Loans - net
Fixed assets - net
Other assets - net
Jumlah Aset
4,022,618,758,250
495,714,688,024
(212,259,896,376)
4,306,073,549,899
Total Assets
LIABILITAS
Simpanan
Liabilitas lain-lain
2,607,462,719,918
308,857,434,373
415,762,139,043
78,035,146,564
(212,259,896,376)
3,023,224,858,961
174,632,684,561
LIABILITIES
Deposits
Other liabilities
Jumlah Liabilitas
2,916,320,154,291
493,797,285,607
(212,259,896,376)
3,197,857,543,522
Total Liabilities
575,631,102
4,840,590,174
864,580,150
1,552,344,081
1,440,211,252
6,392,934,255
Capital expenditures
Depreciation and amortization
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
31 Desember / December 31 , 2015
DKI Jakarta /
Special District of
Jakarta
Luar DKI Jakarta
/ Outside DKI
Jakarta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga
Pendapatan lainnya
477,594,612,754
21,820,049,185
75,025,371,072
2,629,950,655
-
552,619,983,826
24,449,999,840
Jumlah
499,414,661,939
77,655,321,727
-
577,069,983,666
Rugi segmen
Rugi sebelum pajak
(38,198,259,203)
(40,108,232,409)
(7,546,472,325)
(7,492,999,441)
Eliminasi /
Elimination
Jumlah / Total
(45,744,731,528)
(47,601,231,850)
Rugi bersih
(44,668,043,495)
INCOME
Interest income
Other income
Total
Segment loss
Loss before tax
Net loss
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih
Efek-efek - bersih
Kredit - bersih
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain - bersih
572,396,075,536
1,568,731,873,714
2,860,951,117,442
102,457,608,941
522,294,800,443
12,646,732
540,504,295,302
42,376,081,255
283,695,314,893
(399,049,833,811)
572,408,722,268
1,568,731,873,714
3,401,455,412,744
144,833,690,196
406,940,281,525
OTHER INFORMATION
ASSETS
Placements with Bank Indonesia
and other bank s - net
Securities - net
Loans - net
Fixed assets - net
Other assets - net
Jumlah Aset
5,626,831,476,076
866,588,338,182
(399,049,833,811)
6,094,369,980,447
Total Assets
110
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
35. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
35. SEGMENT INFORMATION (Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
DKI Jakarta /
Special District of
Jakarta
Luar DKI Jakarta
/ Outside DKI
Jakarta
LIABILITAS
Simpanan
Liabilitas lain-lain
3,573,708,082,008
523,008,256,391
804,415,054,991
69,657,185,572
-
4,378,123,136,999
592,665,441,963
LIABILITIES
Deposits
Other liabilities
Jumlah Liabilitas
4,096,716,338,399
874,072,240,563
-
4,970,788,578,962
Total Liabilities
2,061,589,521
4,294,920,523
75,998,425
581,360,630
-
2,137,587,946
4,876,281,153
Capital expenditures
Depreciation and amortization
Pengeluaran modal
Penyusutan dan amortisasi
Kegiatan Bank sepenuhnya adalah bank
konvensional sehingga informasi segmen usaha
tidak signifikan.
36. JAMINAN
PEMERINTAH
TERHADAP
LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
Eliminasi /
Elimination
Jumlah / Total
The Bank operations are all under conventional
banking therefore the business segment is not
significant.
36. GOVERNMENT’S
GUARANTEE
COMMERCIAL BANKS’ OBLIGATIONS
ON
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal
22 September 2004, efektif sejak tanggal
22 September 2005, sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 2009
tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
No.3 Tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin
liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan
program penjaminan yang berlaku, yang besaran
nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi
kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 concerning the
Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) dated September 22, 2004, effective
on September 22, 2005, which was amended
by Law No. 7 Year 2009 dated January 13,
2009 regarding with the Determination of
Government Regulation as Substitution of Law
No. 3 Year 2008, LPS was formed to
guarantee certain liabilities of commercial
banks under the applicable guarantee
program, which the amount of guarantee can
be adjusted if meet certain criterias.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober
2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal
13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang
dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap
nasabah pada satu bank yang semula maksimal
Rp 100.000.000 diubah menjadi maksimal
Rp 2.000.000.000.
In accordance with Indonesia Government
Regulation No. 66 Year 2008 dated October
13, 2008, starting October 13, 2008 the
“Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee
bank deposits of each customers in one bank
for maximum of Rp 100,000,000, previously,
then
was changed to maximum of
Rp 2,000,000,000.
Berdasarkan Surat Edaran No. 19 Tahun 2016
tentang Evaluasi Tingkat Bunga Penjaminan Untuk
Simpanan di Bank Umum tertanggal 20 Oktober
2016,
tingkat bunga
penjaminan periode
15 September 2016 sampai dengan 15 Januari
2017 untuk simpanan di Bank Umum adalah
6,25% untuk mata uang Rupiah dan 0,75% untuk
mata uang asing.
Based on Circular No. 19 Year 2016 on the
Evaluation Interest Rate Guarantee for
Deposits at Commercial Banks dated October
20, 2016, the interest rate guarantee period
September 15, 2016 up to January 15, 2017
for deposits in Commercial Banks is 6.25% for
Rupiah and 0.75% for foreign currency.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Bank adalah peserta dari program penjaminan.
As of December 31, 2016 and 2015, the
Bank is a participant of the program.
Beban premi penjaminan yang dibayarkan pada
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp 7.332.785.551 dan Rp 9.116.124.916.
Guarantee premium expense paid as of
December 31, 2016 and 2015 amounted to
Rp 7,332,785,551 and Rp 9,116,124,916,
respectively.
111
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
37. KONTINJENSI
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
37. CONTINGENCIES
Gugatan Perdata terhadap Bank oleh PT Panca
Matra Jaya dan Prakash Rupchand Chugani
(No.597/PDT/2016/PN.JKT.PST)
Civil Claim against the Bank, filed by
PT Panca Matra Jaya dan Prakash
Rupchand
Chugani
(No.597/PDT/2016/PN.JKT.PST)
Pada perkara ini, PT Panca Matra Jaya dan
Prakash Rupchand Chugani (“Penggugat I dan II”),
mengajukan gugatannya terhadap 15 Tergugat,
termasuk Bank, Direksi dan Komisaris yang
menjabat di Bank pada tahun 2016, PT Radi
Logam Indonesia, PT Rainbow Metal Indonesia,
PT Indovie Minerals Indonesia, PT Maxmoda Indo
Global dan PT Matrix Indo Global. Pada pokoknya,
Penggugat
berdalil
bahwa
terjadi
missmanagement dalam pemberian pinjaman dan
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham yang tidak sah terkait dengan penunjukkan
manajemen yang tidak sah.
In this case, PT Panca Matra Jaya dan
Prakash Rupchand Chugani (“the Plaintiff I
and II”), filed their claim against 15
Defendants, including the Bank, Directors and
Commissioners serving in the Bank during
2016, PT Radi Logam Indonesia, PT Rainbow
Metal Indonesia, PT Indovie Minerals
Indonesia, PT Maxmoda Indo Global and
PT Matrix Indo Global. Essentially, the
Plaintiffs asserted that there are missmanagement in providing loans and held an
unauthorized General Shareholders’ Meeting
since the Directors that appointed was also
unauthorized.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan
keuangan ini, gugatan perdata tersebut sedang
dalam proses pemeriksaan oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.
Until the date of issuance of these financial
statements, the civil claim is in process of
examination by the Central Jakarta District
Court.
38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Sebagian besar instrumen keuangan pada laporan
posisi keuangan disajikan menggunakan nilai
wajar. Berikut ini adalah perbandingan antara nilai
tercatat, seperti yang dilaporkan pada laporan
posisi keuangan dan nilai wajarnya.
A significant number of financial instruments are
carried at fair value in the statements of financial
position. Below is the comparison of the carrying
amounts, as reported on the statements of
financial position, and its fair value.
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah
dialokasikan berdasarkan klasifikasinya. Kebijakan
akuntansi penting pada Catatan 2f menjelaskan
bagaimana setiap kategori aset keuangan dan
liabilitas keuangan diukur dan bagaimana
pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan
kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar
instrumen keuangan) diakui.
In the following table, financial instruments have
been allocated based on their classification. The
significant accounting recognized policies in Note
2f describe how the categories of the financial
assets and financial liabilities are measured and
how income and expenses, including fair value
gains and losses (changes in fair value of
financial instruments) are recognized.
Pengelompokan
aset
keuangan
telah
diklasifikasikan menjadi aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan
piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya
perolehan diamortisasi.
Financial assets classes have been allocated
into held-to-maturity, loans and receivables and
available-for-sale financial assets. In other hand,
financial liabilities has been classified as
amortized cost.
Nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan
adalah berdasarkan informasi yang tersedia dan
belum diperbarui untuk merefleksikan perubahaan
keadaan pasar setelah tanggal laporan posisi
keuangan.
The fair value are based on relevant information
available as at the statements of financial
position date and have not been updated to
reflect changes in market condition after the
statements of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan
nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
The table below presents the carrying amount
and fair values of the financial assets and
liabilities as at December 31, 2016 and 2015.
112
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. NILAI
WAJAR
(Lanjutan)
INSTRUMEN
KEUANGAN
31 Desember / December 31 , 2016
Nilai Tercatat /
Carrying Value
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Nilai wajar melalui
laba rugi
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Nilai Wajar / Fair
Value
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
Nilai Tercatat /
Carrying Value
Nilai Wajar / Fair
Value
Financial Assets
8,736,913,370
8,736,913,370
13,519,538,000
13,519,538,000
234,751,556,085
234,751,556,085
409,940,362,071
409,940,362,071
58,529,442,273
58,529,442,273
83,504,546,416
83,504,546,416
118,973,564,367
73,317,257,158
2,500,162,612,061
33,585,350,185
260,784,795,519
118,973,564,367
980,932,725
2,500,162,612,061
33,585,350,185
260,784,795,519
78,963,813,780
112,101,409,088
3,592,787,460,232
99,866,533,741
277,111,394,584
78,963,813,780
112,101,409,087
3,592,787,460,232
99,866,533,741
277,111,394,584
29,086,425
29,086,425
1,672,704,977
1,672,704,977
1,181,173,040,947
1,181,173,040,947
1,478,731,796,559
1,478,588,289,744
Loans and receivables
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other bank s - net
Placements with Bank
Indonesia and other bank s
Securities
Loans
Acceptance receivables
Other assets
Fair value through
profit or loss
Derivative receivables
Held-to-maturity
Securities
4,470,043,618,390
4,397,707,293,957
6,148,199,559,448
6,148,056,052,632
Total financial assets
3,228,712,059
3,023,224,858,960
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
760,500,000
3,228,712,059
3,023,224,858,960
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
760,500,000
9,576,669,338
4,378,123,136,999
442,826,224,804
1,590,413,989
99,866,533,741
758,500,000
9,576,669,338
4,378,123,136,999
442,826,224,804
1,585,522,989
99,866,533,741
758,500,000
Financial liabilities
Others amortized
cost
Obligation due immediately
Deposits
Deposits from other bank s
Derivative liabilities
Acceptance payable
Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 3,171,948,990,599
3,171,948,990,599
4,932,741,478,871
4,932,736,587,871
Total financial liabilities
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan
di atas diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and
liabilities are determined based on the following:
Nilai wajar aset keuangan lancar (umumnya
kurang dari satu tahun) seperti giro pada Bank
Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain, efek-efek, pendapatan
bunga yang masih akan diterima dan aset lain-lain
adalah sebesar nilai tercatat karena nilai tercatat
tersebut telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year)
such as demand deposits with Bank Indonesia
and other banks, placements with Bank
Indonesia and other banks, securities, interest
receivables and other asset represent their
carrying amounts as these approximates their
fair values.
Estimasi nilai wajar kredit yang diberikan
(umumnya kredit dengan bunga mengambang)
merupakan nilai kini dari estimasi arus kas masa
depan yang diharapkan akan diterima yang
didiskontokan pada suku bunga pasar.
The estimated fair value of loans (normally
floating interest bearing loans) represents the
present value amount of estimated future cash
flows expected to be received discounted at
current market rates.
Nilai wajar untuk surat berharga yang dimiliki
hingga jatuh tempo ditetapkan berdasarkan harga
pasar
atau
harga
kuotasi
perantara
(broker)/pedagang efek (dealer). Jika informasi ini
tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasi efek yang
memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield
yang serupa.
The fair values of held-to-maturity marketable
securities are based on the market prices or
broker/dealer price quotations. When this
informations is not available, the fair value is
estimated using quoted market prices for
securities with similar credit, maturity and yield
characteristics.
113
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. NILAI
WAJAR
(Lanjutan)
INSTRUMEN
KEUANGAN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan lancar (biasanya
kurang dari satu tahun) seperti simpanan dari
nasabah dan bank lain, bunga yang masih harus
dibayar dan liabilitas lain-lain adalah sebesar nilai
tercatat karena nilai tercatat tersebut telah
mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities that are
short- term in nature (generally less than one
year) such as deposits with customers and
other banks, accrued interest and other
liabilities represent their carrying amounts as
these approximates their the estimated fair
values.
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo
adalah sebesar jumlah terutang ketika utang
tersebut harus segera dibayar pada saat ditagih.
The estimated fair value of deposits with no
stated maturity is equal to the amount owed
when the debt must be paid at the time billed.
Hirarki nilai wajar
Fair value hierarchy
PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan
pengungkapan atas pengukuran nilai wajar
dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK 68, “Fair value measurement” requires
disclosure of fair value measurements by level of
the following fair value measurement hierarchy:

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam
pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik (tingkat 1);

quoted prices (unadjusted) in active
markets for identical assets or liabilities
(level 1);

input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk
aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung
(misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2); dan

inputs other than quoted prices included
within level 1 that are observable for the
asset or liability, either directly (as prices) or
indirectly (as derived from prices) (level 2);
and

input untuk aset atau liabilitas yang bukan
berdasarkan
data
pasar yang
dapat
diobservasi
(input
yang
tidak
dapat
diobservasi) (tingkat 3).

inputs for the asset or liability that are not
based
on
observable
market
data
(unobservable inputs) (level 3).
Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar
instrumen keuangan sesuai dengan masingmasing level pada hirarki nilai wajar:
The tables below sets out the fair values of
financial instruments by the level in the fair value
hierarcy:
114
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. NILAI
WAJAR
(Lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
KEUANGAN
31 Desember / December 31 , 2016
Jumlah tercatat /
Total carrying
amount
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Nilai wajar melalui
laba rugi
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya
Liabilitas segera
Simpanan dari nasabah
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Level 1 / Level 1
Level 2 / Level 2
Jumlah / Total
Financial assets
8,736,913,370
-
8,736,913,370
8,736,913,370
234,751,556,085
-
234,751,556,085
234,751,556,085
58,529,442,273
-
58,529,442,273
58,529,442,273
118,973,564,367
73,317,257,158
2,500,162,612,061
33,585,350,185
260,784,795,519
73,317,257,158
-
118,973,564,367
2,500,162,612,061
33,585,350,185
260,784,795,519
118,973,564,367
73,317,257,158
2,500,162,612,061
33,585,350,185
260,784,795,519
29,086,425
-
29,086,425
29,086,425
1,181,173,040,947
148,000,000,000
1,033,173,040,947
1,181,173,040,947
Loans and receivables
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other bank s - net
Placement with
Bank Indonesia
and other bank s
Securities
Loans
Acceptance receivables
Other assets
Fair value through
profit or loss
Derivative receivables
Helt-to-maturity
Securities
4,470,043,618,390
221,317,257,158
4,248,726,361,232
4,470,043,618,390
Total financial assets
3,228,712,059
3,023,224,858,960
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
760,500,000
-
3,228,712,059
3,023,224,858,960
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
760,500,000
3,228,712,059
3,023,224,858,960
111,117,902,985
31,666,410
33,585,350,185
760,500,000
Financial liabilities
Others amortized
cost
Obligation due immediately
Deposits from customer
Deposits from other bank s
Derivative liabilities
Acceptance payable
Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 3,171,948,990,599
-
3,171,948,990,599
3,171,948,990,599
Total financial liabilities
115
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. NILAI
WAJAR
(Lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
KEUANGAN
31 Desember / December 31 , 2015
Jumlah tercatat /
Total carrying
amount
Level 1 / Level 1
Level 2 / Level 2
Jumlah / Total
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas
13,519,538,000
-
13,519,538,000
13,519,538,000
Giro pada Bank Indonesia
409,940,362,071
-
409,940,362,071
409,940,362,071
83,504,546,416
-
83,504,546,416
83,504,546,416
78,963,813,780
112,101,409,088
3,592,787,460,232
99,866,533,741
277,111,394,584
112,101,409,088
-
78,963,813,780
3,592,787,460,232
99,866,533,741
277,111,394,584
78,963,813,780
112,101,409,088
3,592,787,460,232
99,866,533,741
277,111,394,584
1,672,704,977
-
1,672,704,977
1,672,704,977
Loans and receivables
Cash
Current accounts with
Bank Indonesia
Current accounts with
other bank s - net
Placement with
Bank Indonesia
and other bank s
Securities
Loans
Acceptance receivables
Other assets
Fair value through
profit or loss
Derivative receivables
1,478,731,796,559
336,611,583,289
1,142,120,213,270
1,478,731,796,559
Helt-to-maturity
Securities
6,148,199,559,448
448,712,992,377
5,699,486,567,071
6,148,199,559,448
Total financial assets
Giro pada bank lain - bersih
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank lain
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Tagihan akseptasi
Aset lain-lain
Nilai wajar melalui
laba rugi
Tagihan derivatif
Dimiliki hingga
jatuh tempo
Efek-efek
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan
diamortisasi lainnya
Liabilitas segera
Simpanan pihak ketiga
Simpanan dari bank lain
Liabilitas derivatif
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Financial assets
9,576,669,338
4,378,123,136,999
442,826,224,804
1,590,413,989
99,866,533,741
758,500,000
-
9,576,669,338
4,378,123,136,999
442,826,224,804
1,590,413,989
99,866,533,741
758,500,000
9,576,669,338
4,378,123,136,999
442,826,224,804
1,590,413,989
99,866,533,741
758,500,000
Financial liabilities
Others amortized
cost
Obligation due immediately
Deposits
Deposits from other bank s
Derivative liabilities
Acceptance payable
Other liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 4,932,741,478,871
-
4,932,741,478,871
4,932,741,478,871
Total financial liabilities
Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan
2 selama periode berjalan.
There were no transfers between levels 1 and
2 during the period.
116
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
38. NILAI
WAJAR
(Lanjutan)
INSTRUMEN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
KEUANGAN
38. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal
pelaporan.
The fair value of financial instruments traded in
active markets is based on quoted market prices
at the reporting date.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak
diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik
tersebut menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal
mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh
input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi,
instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are
not traded in an active market is determined
using specific valuation techniques. These
valuation techniques use the observable market
data where it is available and rely as little as
possible on estimates. If all significant inputs of
fair value are observable, these financial
instruments is included in level 2.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk
menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

penggunaan kuotasi harga pasar atau dealer
untuk instrumen sejenis; dan

teknik lain, seperti analisis arus kas diskonto,
digunakan untuk menentukan nilai wajar
instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to determine
the financial instruments value include of:

the use of quoted market prices or dealer
quotes for similar instruments; and

other techniques, such as discounted cash
flows analysis, are used to determine fair
value for the remaining financial instruments.
39. INFORMASI LAINNYA
39. OTHER INFORMATION
a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan
terhadap total aset produktif pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar 11,80% dan 7,45%.
a.
The ratio of classified earning assets to
total earning assets as of Desember 31,
2016 and 2015 are 11.85% and 7.45%,
respectively.
b.
Jumlah penyediaan dana kepada pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 menurut surat keputusan Bank
Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal
31 Desember 1998 tentang batas maksimum
pemberian kredit adalah sama dengan jumlah
penyediaan dana kepada pihak berelasi.
b.
The amount of funds provided to related
parties as of December 31, 2016
and 2015, according to Director of
Bank
Indonesia’s
Decision
Letter
No. 31/177/KEP/DIR dated December 31,
1998, concerning legal lending limit is
the same with the funds granted to related
parties as stated in this report.
c.
Rasio kredit terhadap total simpanan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar 82,70% dan 82,06%.
c.
The ratio of loans to total deposits as of
December 31, 2016 and 2015 were
82.70% and 82.06%, respectively.
40. MANAJEMEN RISIKO
Bank menyadari bahwa perkembangan bisnis
perbankan juga diikuti oleh semakin kompleksnya
risiko-risiko yang dihadapi, baik risiko internal
maupun risiko eksternal Bank dalam menjalankan
usahanya. Selain itu, Bank
juga perlu
menyelenggarakan praktek tata kelola perusahaan
yang sehat (good corporate governance) yang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
40. RISK MANAGEMENT
The Bank realized that the development of the
banking business was also followed by the
increasing complexity of risks faced, both internal
and external risks of the Bank In conducting its
business. In addition, the Bank also needs to
organize the practice of good corporate
governance (GCG) which is in accordance with
applicable regulations.
117
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Sebagai upaya merespon kondisi tersebut, Bank
telah menerapkan kebijakan manajemen risiko
yang bertujuan memastikan bahwa risiko-risiko
yang timbul dalam aktivitas bisnisnya telah
teridentifikasi, terukur, dikelola dengan baik dan
dilaporkan secara tepat waktu.
In an effort to respond to these conditions, the
Bank has implemented a risk management policy
which aims to ensure that the risks that arise
in their business activities have been identified,
measured, managed and reported in a timely
manner.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko maupun
pelaksanaan good corporate governance, Bank
senantiasa
berpedoman
pada
ketentuanketentuan yang ada seperti Peraturan Bank
Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum maupun ketentuan terkait implementasi
good corporate governance.
In the implementation of risk management and
the
implementation
of
good
corporate
governance, the Bank always be guided by the
existing regulations such as Bank Indonesia
Regulation and Bank Indonesia’s Circular Letter
regarding to Risk Management for Commercial
Banks and related regulations to the
implementation of good corporate governance.
Bank telah mengelola 8 (delapan) jenis risiko
sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu risiko
kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko
operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko
reputasi
dan
risiko
strategik.
Penerapan
manajemen risiko pada Bank juga mencakup
pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru.
The Bank has managed 8 (eight) types of risk
according to Bank Indonesia which are credit
risk, liquidity risk, market risk, operational risk,
compliance risk, legal risk, reputation risk and
strategic risk. Application of risk management in
the Bank includes management new products
and activities.
Penerapan manajemen risiko pada Bank
merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan
identifikasi, pengukuran, pengendalian dan
pemantauan risiko, yang mencakup hal-hal
sebagai berikut:
Application of risk management in the Bank is a
process that includes the identification,
measurement, control and monitoring of risks,
which include the following:
-
-
-
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi;
Kecukupan
kebijakan,
prosedur
dan
penetapan limit;
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko serta
sistem informasi manajemen risiko; dan
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Untuk membantu pelaksanaan tugas tersebut,
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR) yang independen terhadap Satuan
Kerja Operasional maupun Satuan Kerja Audit
Intern (“SKAI”) dengan harapan pengelolaan risiko
secara keseluruhan dapat dilakukan secara
terpadu,
terarah,
terkoordinir
dan
berkesinambungan. Dalam upaya mengelola risikorisiko yang ada Bank telah memiliki Komite
Manajemen Risiko yang terdiri dari pejabat-pejabat
Bank yang terkait yang bertugas mengidentifikasi,
mengukur, mengendalikan serta melakukan
pemantauan risiko secara reguler.
-
-
Active supervision of the Board of
Commissioners and Directors;
Adequacy of policies, procedures and limits;
Adequacy
of
risk
identification,
measurement, monitoring, control of risk and
risk management information system; and
A comprehensive internal control system.
To assist the implementation of these tasks, the
Bank has established a Risk Management Unit
(SKMR) that are independent of the Operational
Unit and the Internal Audit Unit ("Internal Audit")
in the hope of an overall risk management can
be integrated, focused, coordinated and
sustainable. In an effort to manage the existing
risks, the Bank has a Risk Management
Committee consisting officials of the Bank related
charge of identifying, measuring, controlling and
monitoring risk on a regular basis.
118
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Adapun SKMR memiliki fungsi utama untuk
melakukan telaah risiko terhadap seluruh jenis
risiko yang melekat (risiko inheren) maupun
terhadap kualitas penerapan manajemen risiko
pada risiko-risiko tersebut. SKMR juga melakukan
penyusunan laporan-laporan terkait manajemen
risiko seperti laporan profil risiko serta laporan
pelaksanaan good corporate governance. Selain
itu SKMR juga melakukan kajian atas rencana
peluncuran produk atau aktivitas baru di Bank
serta melakukan penilaian (‘rating’) terhadap
proposal kredit debitur.
SKMR main function is to conduct research on
all types of risks inherent risk and the quality of
risk management on such risks. SKMR also
undertake the preparation of related reports such
as risk management and risk profile reports the
implementation of good corporate governance
report. In addition SKMR also reviews the
planned launch of new products or activities in
the Bank and make an assessment ('rating')
against the debtor credit proposals.
Selanjutnya untuk memantau efektivitas dari
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan
Satuan Kerja Manajemen Risiko, Bank juga telah
membentuk Komite Pemantau Risiko yang
bertanggung jawab secara langsung kepada
Dewan Komisaris.
Furthermore, to monitor the effectiveness of the
implementation of the Risk Management
Committee and the Risk Management Unit, the
Bank has also established a Risk Oversight
Committee who responsible directly to the Board
of Commissioners.
Profil Risiko
Risk Profile
Dalam penyusunan profil risiko, Bank secara garis
besar memetakan aktivitas yang memiliki risiko
maupun potensi risiko yang dapat mengganggu
kelangsungan bisnis Bank.
Banks also create risk profiles which can broadly
map the activity that has risks as well as
potential risks that disrupt the Bank business
continuity.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari
risiko-risiko yang melekat pada setiap aktivitas
fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian
risiko.
Assessment of risk type is a combination of the
inherent risks in any functional risk activity
(inherent risk) and risk control systems.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank
terhadap 8 (delapan) risiko, yaitu risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan
risiko reputasi yang terdapat pada aktivitas
fungsional bank yang memiliki potensi kerugian
bagi bank.
The assessment made by the Bank risk profile
against 8 (eight) types of risk, which are credit
risk, market risk, liquidity risk, operational risk,
legal risk, strategic risk, compliance risks and
reputation risk found in the functional activity
of banks that have the potential losses for the
bank.
Penilaian profil risiko Bank secara keseluruhan per
31 Desember 2016 berada pada Tingkat
Komposit 3 dengan hasil penilaian risiko Moderate.
Assessment of the overall the Bank’s risk profile
by December 31, 2016 was at Composite Level
3 with Moderate risk assessment.
119
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
1. Risiko Kredit
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
1. Credit Risk
Risiko kredit timbul dari kemungkinan
kegagalan counterparty dalam memenuhi
liabilitasnya kepada Bank. Dalam pengelolaan
risiko kredit ini, kebijakan perkreditan Bank
dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank
sebagai
lembaga
intermediasi.
Dalam
menyalurkan kredit, Bank berlandaskan pada
prinsip kehati-hatian sebagaimana digariskan
oleh Bank Indonesia maupun kebijakan yang
dirumuskan manajemen bank. Selain itu,
pengelolaan risiko kredit juga dilakukan antara
lain melalui diversifikasi risiko kredit dan
portofolio (segmen usaha/sektor industri/
debitur), pemantauan terhadap kualitas aset
produktif dan peningkatan aktivitas remedial
serta kecukupan pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Credit risk represents the inability of
counterparties to meet their obligations to the
Bank. In managing credit risk, the Bank’s
credit policies are prepared in line with the
Bank’s function as an intermediary institution.
In providing credits, the Bank implements
prudential banking as required by Bank
Indonesia and bank management. Also credit
risk is managed, among others by the
diversification of portfolio and credit risk
(business segment/industry sector/debtor),
monitoring of the quality of earning assets
and increase in remedial activity and
adequacy of allowance for losses.
Pengelolaan kredit yang efektif dapat
meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan
penggunaan modal yang dialokasikan untuk
risiko kredit. Pengelolaan kredit Bank diarahkan
untuk melakukan ekspansi kredit dan
mengelola kualitas setiap kredit sejak saat
diberikan sampai dengan dilunasi untuk
mencegah kredit tersebut menjadi Non
Performing Loan (NPL).
Effective loan management can minimize the
risk of losses and optimize the use of capital
allocated for credit risks.The Bank’s loan
management is geared towards supporting
loan expansion and managing the quality of
each loan from the time it is granted until it is
paid in full by the borrower, to prevent these
from becoming Non Performing Loans (NPL).
Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman
tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan
yang antara lain mengatur prosedur analisa
kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan
pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.
Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara
berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan
kompleksitas bisnis Bank.
The Bank already has written policies and
guidelines on its lending activities in order to
manage, among others, credit analysis
procedures, credit approval procedures,
credit recording and monitoring procedures,
and credit restructuring. Policies and
procedures are reviewed periodically to suit
the size and complexity of the Bank’s
business.
Bank juga telah menerapkan standar dan
prosedur untuk mendukung terciptanya suatu
proses
pemberian
kredit
yang
mempertimbangkan risiko dan perolehan hasil.
Bank mengukur dan memantau risiko untuk
setiap debitur baik secara individual, sektor
ekonomi maupun seluruh portofolio kredit
dengan menerapkan four-eyes principle secara
konsisten.
The Bank was implemented procedures
and measures to support the process of
granting credit by considering risk and return.
The Bank also measures and monitors risk
for every debtor either individually, or the
economic sector as well as the entire credit
portfolio by implementing the four-eyes
principle consistenly.
Bank senantiasa melakukan pemantauan
terhadap perkembangan risiko portofolio kredit
melalui laporan Profil Risiko Kredit yang
disusun secara bulanan yang merupakan
penilaian komposit dari penilaian terhadap
Risiko Inheren dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko, di mana hal ini secara
khusus diatur oleh Bank Indonesia.
The Bank continues to monitor the
development of credit portfolio risk through
credit risk profile reports that a composite
assessment of the assessment of Inherent
Risk and Risk Control System, which is
specifically regulated by Bank Indonesia
120
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Dalam penilaian profil risiko kredit antara lain
parameter penilaian yang dilakukan adalah
pada
konsentrasi
pemberian
kredit
berdasarkan sektor ekonomi tertentu, kualitas
kredit bermasalah, konsentrasi pembelian surat
berharga, kecukupan cadangan dan agunan.
In the assessment of credit risk profile is
using the concentration of credit based on
certain economic sectors, credit quality
problems, the concentration of purchasing
securities, the adequacy of reserves and
collateral.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur
maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko
konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit
berdasarkan jenis debitur:
Below is the table of maximum exposure
to credit risk, concentration of credit risk
analysis and credit concentration by the type
of debtors:
i. Eksposur
kredit
i. Maximum exposure to credit risk
maksimum
terhadap
risiko
ii.Analisis risiko konsentrasi kredit
Konsentrasi
kredit
yang
diberikan
berdasarkan jenis kredit, sektor ekonomi dan
wilayah geografis.
ii.Concentration of credit risk analysis
Concentration of credit risk of loans by type
of loans, economic sector and geographic
region.
121
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
The following table presents the credit
concentration by type of loans:
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit
berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
31 Desember / December 31 , 2016
Jumlah / Amount
31 Desember / December 31 , 2015
%
Jumlah / Amount
%
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
2,199,060,676,510
248,880,615,832
52,221,319,719
87.96%
9.95%
2.09%
3,134,567,646,601
352,785,926,525
105,433,887,106
87.25%
9.82%
2.93%
Work ing capital
Investment
Consumption
Jumlah
2,500,162,612,061
100.00%
3,592,787,460,232
100.00%
Total
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit
berdasarkan sektor ekonomi:
31 Desember / December 31 , 2016
Jumlah / Amount
%
The following table presents the credit
concentration by economic sector:
31 Desember / December 31 , 2015
Jumlah / Amount
%
Perdagangan
Industri
Jasa bisnis
Pertambangan
Transportasi
Konstruksi
Jasa pelayanan sosial
Pertanian
Lain-lain
1,221,325,422,744
567,643,944,128
199,841,236,931
161,064,924,145
69,040,748,556
46,460,612,041
11,280,061,434
975,873,338
222,529,788,744
48.85%
22.70%
7.99%
6.44%
2.76%
1.86%
0.45%
0.04%
8.91%
1,560,412,632,926
1,096,050,322,447
212,795,273,780
201,419,239,473
103,340,024,430
63,642,977,459
12,654,310,170
27,705,827,874
314,766,851,673
43.43%
30.51%
5.92%
5.61%
2.86%
1.77%
0.37%
0.77%
8.76%
Trade
Manufacturing
Business services
Mining
Transportation
Construction
Public services
Agriculture
Others
Jumlah
2,500,162,612,061
100.00%
3,592,787,460,232
100.00%
Total
Penilaian Bank atas risiko kredit adalah 4
dikarenakan total nilai kredit bermasalah yang
masih cukup tinggi.
Bank’s assessment of credit risk is 4
because the total value of non-performing
loans is still high.
122
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
2. Risiko Likuiditas
2. Liquidity Risk
Pengelolaan
likuiditas
selain
meliputi
pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang
cukup untuk memenuhi liabilitas yang jatuh
tempo disuatu waktu tetapi juga melalui Asset
and Liability Committee (ALCO) yang
mengawasi posisi dan kondisi laporan posisi
keuangan Bank sehubungan dengan kondisi
pasar
melalui
rapat-rapat
bulanannya
dalam menentukan strategik optimal untuk
mengelola risiko likuiditas. Risiko likuiditas
merupakan suatu ketidakmampuan untuk
mengakomodasikan jatuh tempo liabilitas dan
penarikan serta pembiayaan pertumbuhan aset
keuangan dan untuk memenuhi kewajiban
pada tingkat harga pasar yang layak.
Managing the ability of the Bank to meet
maturing obligations, liquidity management is
also performed through its Asset and Liability
Committee (ALCO) which monitors the
Bank’s statement of financial position in line
with market condition through monthly
meetings and decides the optimum strategy
to manage liquidity risk. Liquidity risk
represents the inability to accommodate
maturing liabilities and withdrawals as well as
financial asset growth and inability to comply
with its obligations at fair market price.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas
melalui analisis konsentrasi aset dan liabilitas
dan transaksi rekening administratif, serta
kemampuan akses pada sumber-sumber
pendanaan. Bank juga memantau risiko
likuiditas dengan memantau gap jatuh tempo
likuiditas Bank termasuk rasio-rasio likuiditas.
Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset
likuid terhadap liabilitas likuid. Pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, rasio dari aset
likuid (aset likuid primer dan sekunder)
terhadap liabilitas likuid adalah sebagai berikut:
The Bank measures and monitors liquidity
risk
through
assets
and
liabilities
concentration analysis and administrative
account transaction, also ability to access
financial sources. The Bank also monitors the
liquidity risk through monitoring the Bank’s
liquidity maturity gap included liquidity ratio.
One of the liquidity ratios is liquid assets to
liquid liabilities. As of December 31, 2016
and 2015, the ratios from liquid assets
(primary and secondary liquid assets) to
liquid liabilities are as follows:
31 Desember /
December 31 , 2016
31 Desember /
December 31 , 2015
Kas
Giro, SBI dan
penempatan BI
lainnya
8,736,913,370
13,519,538,000
353,725,120,452
488,904,175,851
Cash
Current accounts,
BI Certificate and
other BI placements
Jumlah aset likuid
362,462,033,822
502,423,713,851
Total liquid assets
3,023,224,858,960
4,738,123,136,999
11.99%
10.60%
Simpanan nasabah
Rasio likuiditas
Deposits from customers
Liquidity ratio
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan
liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis
financial assets and liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh
tempo aset dan liabilitas bank pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, berdasarkan
jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh
tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior
assumptions):
The table below shows the maturity mismatch
analysis between financial assets and
liabilities as of December 31, 2016 and 2015
based on the remaining period to the
contractual maturity date and behavior
assumptions:
between
123
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember / December 31 , 2016
Sampai dengan 1
bulan / Up to 1
month
Lainnya / Others
Aset/Asset
Tanpa suku bunga/
Without interest
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/
Current accounts
with Bank
Indonesia
Tagihan derivatif/
Derivative
receivables
Tagihan Akseptasi/
Acceptance
receivables
Suku bunga variabel/
Variable interest
Giro pada bank lain/
Current accounts
with other bank s
Dikurangi:
Cadangan
kerugian penurunan
nilai/Less: Allowance
for impairment
losses
Kredit/Loans
Dikurangi:
Cadangan
kerugian penurunan
nilai/Less: Allowance
for impairment
losses
Suku bunga tetap/
Fixed interest
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other bank s
Efek-efek/Securities
Dikurangi:
Cadangan
kerugian
penurunan nilai/
Less: Allowance for
impairment losses
Jumlah Aset/
Total Assets
Liabilitas/Liabilities
Tanpa suku bunga/
Without interest
Liabilitas segera/
Obligation due
immediately
Liabilitas derivatif/
Derivative liabilities
Utang akseptasi/
Acceptance
payables
Pendapatan diterima
dimuka/
Unearned
Income
Suku bunga variabel/
Variable Interest
Simpanan nasabah
(Giro dan
Tabungan)/
Deposits from
customer (Current
and Saving accounts)
Simpanan dari bank
lain (Giro)/
Deposits from other
bank s (Current
accounts)
3 bulan s.d. 12
1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun
1 month to 3 months
12 months
/ 1 year to 5 years
5 tahun / 5 years
Jumlah / Total
-
8,736,913,370
-
-
-
-
8,736,913,370
-
234,751,556,085
-
-
-
-
234,751,556,085
-
29,086,425
-
-
-
-
29,086,425
-
24,348,951,775
9,236,398,410
-
-
-
33,585,350,185
-
58,677,319,228
-
-
-
-
58,677,319,228
(147,876,955)
265,458,283,743
664,445,961,838
361,349,157,402
775,773,382,565
409,171,150,187
23,964,676,326
(147,876,955)
2,500,162,612,061
(308,214,862,425)
-
-
-
-
-
(308,214,862,425)
118,973,564,367
349,439,144,052
395,979,227,354
288,354,869,414
207,717,057,285
13,000,000,000
-
-
-
-
1,459,402,497,140
766,564,783,166
1,064,128,251,979
616,888,207,472
36,964,676,326
3,828,707,636,013
-
3,228,712,059
-
-
-
-
3,228,712,059
-
10,045,884
21,620,526
-
-
-
31,666,410
-
24,348,951,775
9,236,398,410
-
-
-
33,585,350,185
688,005,946
-
-
-
-
-
688,005,946
-
424,388,810,689
-
-
-
-
424,388,810,689
-
4,731,644,680
-
-
-
-
4,731,644,680
-
(72,336,324,434)
(115,240,780,071)
118,973,564,367
1,254,490,298,105
(72,336,324,434)
124
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL DAN UNTUK TAHUN YANG
BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2016
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF AND FOR THE YEAR ENDED
DECEMBER 31, 2016
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember / December 31 , 2016
Sampai dengan 1
bulan / Up to 1
month
Lainnya / Others
Suku bunga tetap/
Fixed interest
Simpanan nasabah
(Deposito
berjangka)/
Deposits from
customer (Time
deposits)
Simpanan dari
bank lain
(Deposito
berjangka)/
Deposits from
other bank s
(Time deposits)
Jumlah Liabilitas
Total/Liabilities
Selisih/Net
-
3 bulan s.d. 12
1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun
1 month to 3 months
12 months
/ 1 year to 5 years
1,067,370,757,094
1,101,211,126,016
5 tahun / 5 years
Jumlah / Total
430,254,165,161
-
-
2,598,836,048,271
-
7,750,000,000
-
17,801,258,305
-
-
25,551,258,305
688,005,946
1,531,828,922,181
1,110,469,144,952
448,055,423,466
-
-
3,091,041,496,545
616,072,828,513
616,888,207,472
36,964,676,326
737,666,139,468
(115,928,786,017)
(72,426,425,041)
(343,904,361,786)
31 Desember / December 31 , 2015
Sampai dengan 1
bulan / Up to 1
month
Lainnya / Others
Aset/Asset
Tanpa suku bunga/
Without interest
Kas/Cash
Giro pada Bank
Indonesia/
Current accounts
with Bank
Indonesia
Tagihan derivatif/
Derivative
receivables
Tagihan Akseptasi/
Acceptance
receivables
Piutang bunga/
Interest
receivables
Suku bunga variabel/
Variable interest
Giro pada bank lain/
Demand deposits
with other bank s
Dikurangi:
Cadangan
kerugian penurunan
nilai/Less: Allowance
for impairment
losses
Kredit/Loans
Dikurangi:
Cadangan
kerugian penurunan
nilai/Less : Allowance
for impairment
losses
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank lain/
Placements with
Bank Indonesia
and other bank s
Efek-efek/Securities
Dikurangi:
Cadangan
kerugian
penurunan nilai/Less
Allowance for
impairment losses
Jumlah Aset/
Total Assets
3 bulan s.d. 12
1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun
1 month to 3 months
12 months
/ 1 year to 5 years
5 tahun / 5 years
Jumlah / Total
-
13,519,538,000
-
-
-
-
13,519,538,000
-
409,940,362,071
-
-
-
-
409,940,362,071
-
1,672,704,977
-
-
-
-
1,672,704,977
-
55,684,360,647
44,182,173,094
-
-
-
99,866,533,741
42,573,973,703
-
-
-
-
-
42,573,973,703
-
83,661,612,629
-
-
-
-
83,661,612,629
(157,066,213)
-
17,439,463,740
185,698,100,334
751,223,798,259
2,114,009,899,232
524,416,198,667
(157,066,213)
3,592,787,460,232
(191,332,047,488)
-
-
-
-
-
(191,332,047,488)
78,963,813,780
506,842,937,933
401,801,411,224
681,886,772,529
129,464,555
172,619,406
(22,101,331,933)
-
-
-
-
-
(171,016,471,931)
1,167,724,793,777
631,681,684,652
1,433,110,570,788
2,114,139,363,787
524,588,818,073
-
78,963,813,780
1,590,833,205,647
(22,101,331,933)
5,700,228,759,146
125
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
Sampai dengan 1
bulan / Up to 1
month
Lainnya / Others
Liabilitas/Liabilities
Tanpa suku bunga/
Without interest
Liabilitas segera/
Obligation due
immediately
Liabilitas derivatif/
Derivative liabilities
Utang akseptasi/
Acceptance
payables
Pendapatan diterima
dimuka/
Unearned
Income
Suku bunga variabel/
Variable Interest
Simpanan dari nasabah
(Giro dan
Tabungan)/
Deposits from
customer (Current
and Saving accounts)
Simpanan dari bank
lain (Giro)/
Deposits from other
bank s (Current
accounts)
Suku bunga tetap/
Fixed interest
Simpanan nasabah
(Deposito
berjangka)/
Deposits from
customer (Time
deposits)
Simpanan dari
bank lain
(Deposito
berjangka)/
Deposits from
other bank s
(Time deposits)
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Selisih/Net
3 bulan s.d. 12
1 bulan s.d. 3 bulan / bulan / 3 months to 1 tahun s.d. 5 tahun
1 month to 3 months
12 months
/ 1 year to 5 years
5 tahun / 5 years
Jumlah / Total
-
9,576,669,338
-
-
-
-
9,576,669,338
-
1,590,413,989
-
-
-
-
1,590,413,989
-
55,684,333,647
44,182,200,094
-
-
-
99,866,533,741
2,197,231,714
-
-
-
-
-
2,197,231,714
-
442,558,958,218
-
-
-
-
442,558,958,218
-
3,142,082,144
-
-
-
-
3,142,082,144
-
390,402,011,232
1,241,467,701,072
2,303,694,466,477
-
-
3,935,564,178,781
-
-
2,200,000,000
51,504,142,660
-
-
53,704,142,660
2,197,231,714
902,954,468,568
1,287,849,901,166
2,355,198,609,137
-
-
4,548,200,210,585
2,114,139,363,787
524,588,818,073
1,152,028,548,561
(173,213,703,645)
264,770,325,209
(656,168,216,514)
Penilaian Bank atas risiko likuiditas adalah 2
dikarenakan bank menempatkan idle fund pada
instrumen SBI dalam jumlah yang cukup untuk
mengantisipasi kebutuhan likuiditas harian dan
sumber pendanaan berupa pendanaan volatile
tidak signifikan.
3. Risiko Pasar
Potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan
oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat
suku bunga dan nilai tukar valuta asing dapat
di kategori sebagai Risiko Pasar. Risiko pasar
dikelola dalam batas risiko secara menyeluruh.
Seluruh aktivitas perdagangan sehubungan
dengan pertukaran mata uang asing, derivatif,
dan pasar uang dipantau tiap hari dan dikaji
dengan basis mark to market sesuai limit yang
telah ditetapkan.
(922,088,038,349)
Bank assesment of liquidity risk is 2 because
of the amount in idle funds are in SBI and the
amount is sufficient to anticipate the needs of
daily liquidity and funding in the form of
volatile funding sources are not significant.
3. Market Risk
The potential loss due to market fluctuations,
such as changes in interest and exchange
rates is categorize as Market Risk. Market
risk is managed within established limits. The
entire trading activity related to foreign
exchange transactions, derivative and money
market are monitored on a daily basis and
revalued using mark to market methods within
established limit.
126
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Nilai Tukar
Forex Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul
dari transaksi valuta asing baik dari posisi
laporan posisi keuangan maupun dari sisi off
the statement of financial position.
Forex risk is risk that arises from forex
transactions, both on and off statement of
financial position.
Berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia
No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan
perubahannya, Peraturan Bank Indonesia
No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004,
No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005
dan No. 12/10/ PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010,
bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi
devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari
modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia,
“posisi devisa neto” merupakan penjumlahan
dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan
liabilitas untuk setiap mata uang asing dan
selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa
komitmen dan kontinjensi di rekening
administratif, untuk setiap mata uang, yang
semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation
No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and
its amendment, Bank Indonesia Regulation
No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004,
No. 7/37/PBI/2005 dated September 30,
2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated
July 1, 2010 the banks are required to
maintain their net foreign
exchange
position/net open position at a maximum of
20% of its capital. Under Bank Indonesia
guidelines, “net open position” means the
sum of the absolute value of the net
differences between assets and liabilities
balances for each foreign currency, and
the net differences between claims and
liabilities, in the form of both commitments
and contingencies in administrative accounts,
for each foreign currency, which are stated in
Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto
(PDN) Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
31 Desember / December 31 , 2016
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi / Assets,
commitment and
contingent
receivables
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Yen Jepang
Dolar Hongkong
Euro Eropa
Pound Sterling Inggris
India Rupee
Jumlah
Modal
Presentase PDN
terhadap modal
Liabilitas dan liabilitas
komitmen dan
kontinjensi / Liabilities,
commitment and
contingent liabilities
Bersih - absolut /
Net - absolute
Rp000
850,233,258
41,787
23,037
43,843
49,389
122,266
305,608
Rp000
910,324,763
370,244
Rp000
60,091,505
41,787
23,037
43,843
49,389
122,266
64,636
United States Dollar
Singapore Dollar
Japanese Yen
Hongk ong Dollar
European Euro
Great Britain Pound Sterling
Indian Rupee
850,819,188
910,695,007
60,436,463
Total
1,032,390
Total Capital
5.85
Percentage of Net Open
Position to capital
127
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
31 Desember / December 31 , 2015
Aset dan tagihan
komitmen dan
kontinjensi / Assets,
commitment and
contingent
receivables
Liabilitas dan liabilitas
komitmen dan
kontinjensi / Liabilities,
commitment and
contingent liabilities
Bersih - absolut /
Net - absolute
Dolar Amerika Serikat
Euro Eropa
India Rupee
Dolar Singapura
Dolar Hongkong
Yen Jepang
Pound Sterling Inggris
Rp000
1,687,089,795
245,903
1,160,827
697,919
123,744
19,162
377,361
Rp000
1,742,607,981
452
775,447
-
Rp000
55,518,186
245,451
385,380
697,919
123,744
19,162
377,361
United States Dollar
European Euro
Indian Rupee
Singapore Dollar
Hongk ong Dollar
Japanese Yen
Great Britain Pound Sterling
Jumlah
1,689,714,711
1,743,383,880
57,367,203
Total
Modal
Presentase PDN
terhadap modal
920,195
Total Capital
6.23
Percentage of Net Open
Position to capital
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang
diperkenankan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp 206.478 juta dan Rp 184.039 juta. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak
terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut)
yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Maximum limit of the Net Open Position
(absolute) as of December 31, 2016 and
2015 amounted to Rp 206,478 million and
Rp 184,039 million, respectively. The Bank’s
Net Open Position as of December 31, 2016
and 2015 did not exceed the maximum limit
(absolute) required by Bank Indonesia.
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko
suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank
mencoba mengurangi gap antara aset dan
liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga.
Apabila terjadi perubahan suku bunga secara
paralel pada aset dan liabilitas Bank tidak
terekspos risiko suku bunga yang besar.
To minimize the impact of changes in interest
rate on the Bank’s earnings, the Bank seeks
to reduce the gap between rate sensitive
assets (RSA) and rate sensitive liabilities
(RSL). If interest rates move in parallel in
both assets and liabilities, the Bank is not
exposed to much interest rate risk.
Sensitivitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivitiy
Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan
kemampuan ekses modal Bank untuk
menyerap potential loss dari perubahan suku
bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/
fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga
dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi
masing-masing suku bunga laporan posisi
keuangan Rupiah dan laporan posisi keuangan
valas atau fluktuasi berdasarkan historical data
selama setahun kebelakang.
Interest rate sensitivity analysis is measured
by the ability of the Bank’s excess capital to
absorb potential loss from interest rate
movements by making assumptions about
interest rate movement. The interest rate
fluctuation chosen is higher for the interest
rate assumption for Rupiah statement of
financial position and forex statement of
financial position or historical data for the
preceding one year.
Penilaian Bank atas risiko pasar adalah 2
dikarenakan portofolio surat berharga bank
terdiri dari instrumen keuangan pemerintah
yang relatif tidak berisiko tinggi.
Bank assesment of market risk is 2 because
a portfolio of securities of banks consisting of
financial instruments of government relatively
not high risk.
128
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
4. Risiko Operasional
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
4. Operational Risk
Pengelolaan risiko operasional meliputi hal-hal
yang terkait dengan pengembangan produk,
sistem, sumber daya manusia dan prinsip
“know your customer” sebagai aspek
pencegahan terhadap kemungkinan adanya
hal-hal
yang
tidak
diinginkan.
Risiko
operasional merupakan peluang kerugian yang
disebabkan
adanya
kegagalan
proses,
kelemahan sistem atau personil, kelalaian,
kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun
karena faktor yang tidak selalu berada dibawah
kendali Bank. Dalam pengelolaan risiko
operasional,
masing-masing
unit
usaha
bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi
pada kegiatan operasional sehari-hari dengan
mengacu pada kebijakan dan prosedur,
pengendalian dan pengawasan rutin.
Operational risk management also includes
matters related to the development of
products, systems, human resources and the
principle of "know your customer" as a
precaution against possible aspect of things
that are not desirable Operational risk is the
chance of loss due to failure of processes,
systems
or
personnel
weaknesses,
omissions, crime, the combination of the
above factors as well as factors that are not
always under the control of the Bank.
Operational risk management, each business
unit is responsible for the risks that occur in
day-to-day
operational
activities
with
reference to the policies and procedures,
controls and monitoring routine.
Bank telah meningkatkan fungsi kontrol dalam
pemrosesan transaksi yang dilakukan antara
lain dengan cara menerapkan prosedur yang
menjamin ketepatan waktu penyelesaian
transaksi, melakukan penyesuaian metode
akuntansi terhadap standar yang berlaku,
memelihara dokumen dan arsip secara tertib,
mengamankan akses terhadap aset, data dan
aset dalam kustodian melalui penggunaan
password dan menerapkan prinsip mengenal
nasabah
untuk
meminimalisasi
risiko
operasional
yang
timbul.
Penambahan
intensitas pelatihan dan sosialisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
dan awareness setiap individu dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
merupakan suatu langkah untuk minimalisasi
risiko operasional dari segi sumber daya
manusia.
Bank has increased its control function in the
processing of transactions conducted, among
others, by implementing procedures that
ensure timely completion of the transaction,
make adjustments to the accounting methods
applicable standards, document and maintain
records in an orderly, secure access to asset,
data and assets in custody through the use of
passwords and apply the principle of know
your customer to minimize the operational
risks incurred. By increasing the intensity of
training and socialization that aims to
increase the understanding and awareness of
each individual in carrying out their duties
and responsibilities is to minimization of
operational risk in terms of human resources.
Penilaian Bank atas risiko operasional adalah 3
dikarenakan bisnis yang dijalankan Bank
memiliki karakteristik yang dinilai belum terlalu
kompleks
Bank assesment of liquidity risk is 3 because
Bank has characteristics that are considered
not too complex.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang
disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau
oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum
yang jelas dan mendukung atau adanya
kelemahan dalam kontrak, klaim atau agunan.
Risiko hukum di Bank dikelola dengan
memastikan seluruh aktivitas dan hubungan
kegiatan usaha Bank dengan semua pihak
telah sesuai dan didasarkan pada aturan dan
persyaratan
yang
dapat
melindungi
kepentingan Bank dari segi hukum. Bank terus
menerus meningkatkan kompetensi karyawan
dalam bidang hukum dan meningkatkan
sosialisasi nilai-nilai bank sebagai upaya
menurunkan risiko.
5. Legal Risk
Legal risk is the risk caused by the
weakness of judicial system or by the legal
challenge, the absence of clear legal
support or a weakness in the contract,
claims or collaterals. Legal risk in Bank is
managed by ensuring all activities and
business of the bank with all parties are
appropriate and based on rules and
requirements that can protect the interests of
the Bank from a legal perspective. The Bank
continuously improves the competence of its
employees in the field of law and enhances
socialization bank values as an effort to
reduce risk.
129
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Antisipasi terhadap risiko hukum, Bank
memiliki Divisi Legal dan Remedial yang
bertugas memantau atau mengurangi risiko
hukum
yang
mungkin
timbul
melalui
pengadministrasian dokumentasi hukum yang
tertib dan memadai, melakukan prosedur
analisis aspek hukum terhadap produk dan
aktivitas baru, meyakinkan bahwa transaksitransaksi telah memenuhi ketentuan aspek
hukum dan apabila dibutuhkan, melakukan
konsultasi dengan penasihat hukum.
Anticipating to legal risks, the Bank has Legal
and Remedial Division tasked with monitoring
or reducing legal risks that may arise through
the
orderly
administration
of
legal
documentation and adequate, perform
analytical procedures on the legal aspects of
new products and activities, assuring that
transactions have been complied with
aspects law and if necessary, consult with
legal counsel.
Penilaian Bank atas risiko hukum adalah 3
dikarenakan perjanjian yang dibuat Bank dinilai
perlu lebih ditingkatkan ke depannya, dalam
menjalankan penerapan manajemen risiko
secara menyeluruh dan prosedur terkait bidang
legal harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dengan mempertimbangkan risikorisiko yang ada, antara lain terkait jaminanjaminan kredit.
Bank assesment of legal risk is 3 because
agreement made by Bank should improved in
the future , in carrying out a thorough risk
managment practices and procedures related
legal fields should be implemented as well as
possible by considering the risks that exist,
among others associated credit guarantees.
6. Risiko Strategis
6. Strategic Risk
Risiko yang
disebabkan oleh
adanya
pengambilan keputusan dan/atau penerapan
strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan
bank dalam merespon perubahan-perubahan
dari kondisi eksternal dapat dikategorikan
sebagai Risiko Strategis. Risiko strategis
dikelola oleh Bank setiap akhir tahun untuk
penetapan strategi pada awal tahun berikutnya,
dengan melibatkan berbagai pihak internal
Bank sehingga diharapkan pencapaian strategi
bank dapat lebih terfokus dan dipahami oleh
setiap key-person.
The risk caused by the decision making
and/or implementation on strategy that is not
appropriate to the bank, or bank failures in
responding to the changes of external
conditions can categorized as Strategic Risk.
Strategic risk is managed by Bank in the
end of each year to decide strategies for the
next year, with the involvement of internal
parties thus achievement of Bank’s strategies
can be more focused and understood by all
key-person.
Rencana Kerja dan Rencana Strategik yang
telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada
pejabat dan pegawai Bank pada setiap jenjang
organisasi, dan memantau kemajuan yang
dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja
sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Work Plan and Strategic Plan established the
Bank communicated to the Bank’s officers
and employees at every level of the
organization, and monitor the progress of the
budget and performance in accordance with
a predetermined.
Penilaian Bank atas risiko strategis adalah 3
dikarenakan pencapaian rencana bisnis bank
dinilai memadai dan mayoritas target masih
belum dapat tercapai.
Bank assesment of strategic risk is 3 because
the achievement of Bank business plan were
adequate and the majority target still can not
be reached.
7. Risiko Reputasi
Risiko reputasi Bank dikelola dengan
memperhatikan keluhan nasabah serta dengan
cepat merespon setiap berita yang dapat
menimbulkan dampak negatif bagi Bank. Risiko
reputasi timbul dari adanya publikasi negatif
yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau
persepsi negatif mengenai Bank.
7. Reputational Risk
Bank reputational risk is managed in
compliance with customer complaints as
well as quick respond to any news that may
cause negative impacts on the Bank.
Reputational risk arises from negative
publicity related to the business of banks or
negative perceptions on the Bank.
130
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT (Continued)
Pemberian pelayanan terbaik kepada nasabah,
pembentukan
unit
pengaduan
nasabah
merupakan upaya yang dilakukan Bank untuk
mengendalikan risiko reputasi, Bank berupaya
antara lain dengan sesegera mungkin
menyelesaikan pengaduan nasabah yang
masuk, serta meningkatkan kualitas sumber
daya manusia agar setiap proses terkait
transaksi perbankan dapat dilaksanakan
secara benar dan tepat waktu.
Providing the best service to the customers,
customer complaints unit formation were
attempts
by the
Bank to
control
reputational risk, the Bank seeks to among
others, as soon as possible to resolve
customer complains that arise, as well as
improving the quality of human resources for
every process related to banking transactions
can be done correctly and on time.
Penilaian Bank atas risiko reputasi adalah 3.
Bank assesment of reputational risk is 3.
8. Risiko Kepatuhan
8. Compliance Risk
Risiko
kepatuhan
adalah
risiko
yang
disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak
memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang
berlaku, antara lain pemenuhan rasio
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), penerapan
tata kelola perusahaan (GCG) dan lain-lain,
termasuk juga pemenuhan target-target
laporan yang harus disampaikan baik ke Bank
Indonesia maupun ke institusi pasar modal
terkait status Bank sebagai perusahaan
terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Compliance risk is the risk that arises
because the Bank does not comply with
legislation
implementation
and
other
applicable provisions, such as, the fulfillment
of Capital Adequacy Ratio (CAR), Legal
Lending Limit (LLL), Net Open Position
(PDN), implementation of good corporate
governance (GCG) and others, including the
fulfillment of targets that must be submitted
both reports to Bank Indonesia and the
capital market institutions regarding the
status of the Bank as a public company and
listed on the Indonesia Stock Exchange.
Tidak
terpenuhinya
ketentuan-ketentuan
tersebut membawa risiko bagi Bank antara lain
pengenaan sanksi denda dan juga sanksi
lainnya terhadap Manajemen Bank. Dalam
pelaksanaannya, Direktur Kepatuhan dibantu
sepenuhnya oleh Divisi Kepatuhan dalam hal
memantau terlaksananya pemenuhan atas
peraturan-peraturan yang ada, baik internal
maupun eksternal.
Non-fulfillment of these requirements carries
risks for the Bank, which will lead to the
imposition of sanctions of fines and other
sanctions against the management of the
Bank. In practice, the Director of
Compliance is fully supported by the
Compliance Division in terms of monitoring
the implementation of compliance with
existing regulations, both internal and
external.
Penilaian Bank atas risiko kepatuhan adalah 3
dikarenakan Bank masih belum sepenuhnya
mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada.
Bank assesment of reputational risk is 3
because Bank is still not fully comply with the
regulations.
Laporan Profil Risiko
Risk Profile Report
Secara berkala Bank melakukan penilaian risiko
terhadap kedelapan risiko diatas sebagaimana
telah diatur oleh Bank Indonesia. Penilaian risiko
menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko
inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas
bank dan sistem pengendalian risiko yaitu
pengendalian terhadap risiko inheren.
The Bank periodically conducts a risk
assessment of the risks above eighth as
stipulated by Bank Indonesia. Risk assessment
which consists of inherent risk is the risk inherent
in bank activities and risk control systems that
control the inherent risks.
Hasil penilaian profil Bank yang telah disampaikan
kepada Direktur Utama dan Komite Manajemen
Risiko segera disampaikan kepada Bank Indonesia
secara triwulanan.
The Bank profile assessment results which have
been submitted to the President Director and
Risk Management Committee and be submitted
to Bank Indonesia on a quarterly basis.
131
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
41. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
41. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Bank memelihara modal yang dikelola untuk
mengatasi risiko yang melekat dalam bisnis
perbankan. Kecukupan modal Bank dipantau
menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (Capital Adequacy Ratio atau CAR),
sebagaimana disyaratkan oleh Bank Indonesia.
The Bank maintains its managed capital base to
cover inherent risks in the banking business.
The adequacy of the Bank’s capital is
monitored using a Capital Adequacy Ratio
(CAR), as requested by Bank Indonesia.
Pengelolaan modal Bank berfokus pada kepatuhan
terhadap jumlah modal minimum yang disyaratkan
dan pemeliharaan rasio KPMM yang memadai
untuk membiayai dan menopang operasi dan
untuk memaksimalkan nilai kepemilikan pemegang
saham. Bank dapat mengubah struktur modal
apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi dan
karakteristik risiko bisnis. Salah satu strategi dalam
manajemen modal adalah penerbitan saham.
Pengelolaan modal dilakukan oleh Direksi dan
Dewan Komisaris Bank.
The Bank’s capital management focuses on
compliance with the minimum required capital
and maintenance of an adequate CAR to finance
and sustain its day-to-day operations and to
maximize ownership value. The Bank may
change its capital structure based on changes of
economic conditions and risk characteristics of
business. One of the capital management
strategies is issuance of capital stock. Capital
management is performed by the Bank’s
Directors and Commissioners.
Mulai tanggal 1 Januari 2015, Bank menghitung
kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI
No. 15/12/PBI/2013, di mana modal yang
diwajibkan regulator dianalisis dalam dua tier
sebagai berikut:
Starting January 1, 2015, the Bank calculates its
capital requirements in accordance with BI
regulation No. 15/12/PBI/2013, where the
regulatory capital is analyzed into two tiers as
follows:

Modal inti (tier 1) merupakan modal inti utama.
Modal inti utama antara lain meliputi modal
ditempatkan dan disetor penuh, tambahan
modal disetor, cadangan umum, laba tahuntahun lalu dan periode/tahun berjalan (100%),
penghasilan komprehensif lainnya, selisih
kurang dari penyisihan penghapusan aset
produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia
dan cadangan kerugian penurunan nilai asset
produktif yang diperbolehkan. Perhitungan
pajak tangguhan dan aset takberwujud
merupakan faktor pengurang modal inti utama.

Core capital (tier 1) is core capital. Core
capital includes issued and fully paid-up
capital, additional paid-in capital, general
reserve, retained earnings and profit for the
period/year (100%), other comprehensive
income, shortfall between allowable amount
of allowance for uncollectible account on
productive assets according to Bank
Indonesia regulation and allowance for
impairment losses on productive assets.
Calculation of deferred tax and intangible
assets are deducted from core capital.

Modal
pelengkap
(tier
2)
penyisihan penghapusan asset
sesuai ketentuan Bank Indonesia.

Suplementary capital (tier 2), which
includes allowance for uncollectible account
on productive assets according to Bank
Indonesia regulation.
meliputi
produktif
Bank tidak mempunyai modal inti tambahan
yang memenuhi kriteria peraturan BI yang berlaku.
The Bank does not have any additional core
capital which meets the criteria under prevailing
BI regulation.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, Bank
menghitung
kebutuhan
modal
berdasarkan
peraturan BI No. 14/18/PBI/2012, di mana modal
yang diwajibkan regulator juga dianalisa dalam dua
tier sebagai berikut:
Prior to January 1, 2015, the Bank calculated its
capital requirements in accordance with BI
regulation No. 14/18/PBI/2012, where the
regulatory capital is also analyzed into two tiers
as follows:

Modal tier 1, antara lain meliputi modal
ditempatkan dan disetor penuh, tambahan
modal disetor, cadangan umum, saldo laba
dan laba periode/tahun berjalan (50%).

Tier 1 capital, which includes issued and
fully paid-up capital, additional paid-in
capital, general reserve, retained earnings
and profit for the period/year (50%).

Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset
produktif

Tier 2 capital, which includes the amount
of allowable general allowance for
productive assets.
132
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
41. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (Lanjutan)
41. CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Penyediaan modal minimum
sebagaimana
dimaksud ditetapkan sebagai berikut:
Minimum capital requirements are as follows:


8% of RWA for bank with risk rating 1.

9% up to less than 10% of RWA for bank
with risk rating 2.

10% up to less than 11% of RWA for bank
with risk rating 3.

11% up to 14% of RWA for bank with risk
rating 4.



8% dari ATMR untuk bank dengan profil
risiko peringkat 1.
9% sampai dengan kurang dari 10% dari
ATMR untuk bank dengan profil risiko
peringkat 2.
10% sampai dengan kurang dari 11% dari
ATMR untuk bank dengan profil risiko
peringkat 3.
11% sampai dengan 14% dari ATMR untuk
bank dengan profil risiko peringkat 4.
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
masing-masing sebesar 34,50% dan 23,85%
dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) as of
December 31, 2016 and 2015 are 34.50% and
23,85%,
respectively,
computed
as
follows:
31 Desember /
December 31, 2016
31 Desember /
December 31, 2015
Rp juta/Rp million
Rp juta/Rp million
Modal
Modal Inti (Tier 1)
Modal pelengkap (Tier 2)
1,012,597
19,793
882,496
15,479
Capital
Modal Inti (Tier 1)
Supplementary capital (Tier 2)
Jumlah Modal
1,032,390
897,975
Total Capital
Aset tertimbang menurut risiko:
Tanpa memperhitungkan
risiko pasar
Dengan memperhitungkan
risiko pasar
Dengan memperhitungkan
risiko kredit, pasar,
dan operasional
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM):
Rasio CET 1
Rasio Tier 1
Rasio Tier 2
Rasio total
Rasio Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum yang
Diwajibkan
Risk weighted assets:
2,629,357
3,470,903
Excluding mark et risk
2,629,357
3,470,903
Including mark et risk
2,992,627
3,764,616
Including credit, mark et and
operational risk s
33.84%
33.84%
0.66%
34.50%
23.44%
23.44%
0.41%
23.85%
Capital Adequacy Ratio (CAR):
Ratio CET 1
Ratio Tier 1
Ratio Tier 2
Ratio total
10.00% - 11.00%
10.00% - 11.00%
Minimum Capital Adequacy
Ratio
133
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
42. REKLASIFIKASI AKUN
42. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Certain accounts in the financial statements as
of December 31, 2015 has been reclassified to
conform with the presentation of the financial
statements as of December 31, 2016 are as
follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan tanggal
31 Desember 2015 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian
laporan keuangan tanggal
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Keterangan/Descriptions
ASET/ASSETS
Aset lain-lain/ Other assets
Tagihan derivatif/ Derivative securities
LIABILITAS/LIABILITIES
Liabilitas lain-lain/ Other liabilities
Liabilitas derivatif/ Derivative liabilities
Sebelum
reklasifikasi/Before
reclassification
277,120,121,095
1,663,978,466
(8,726,511)
8,726,511
277,111,394,584
1,672,704,977
25,959,958,628
1,585,522,944
(4,891,045)
4,891,045
25,955,067,583
1,590,413,989
43. TRANSAKSI NON KAS
43. NON CASH TRANSACTION
Activities not effecting cash flows for the years
ended December 31, 2016 and 2015 are as
follows:
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
31 Desember /
December 31 , 2016
Penurunan tagihan dan
utang akseptasi (Catatan 11)
Mutasi sehubungan dengan
perubahan nilai wajar
pemilikan efek yang tersedia
untuk dijual - bersih (Catatan 8)
Penambahan aset tetap atas
surplus revaluasi - bersih (Catatan 13)
Reklasifikasi/Reclassification
Setelah
reklasifikasi/After
reclassification
(66,281,183,556)
44. INFORMASI SIGNIFIKAN
-
31 Desember /
December 31 , 2015
(30,285,123,093)
(412,531,179)
126,612,660,054
Decrease in acceptances
receivables and payable (Notes 11)
Mutation in respect of
fair value change of
available-for-sale
securities-net (Note 8)
Increase of fixed assets through
revaluation surplus-net (Note 13)
44. SIGNIFICANT INFORMATION
Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank
mempunyai tagihan atas pinjaman yang diberikan
kepada kreditur grup tertentu dengan total kredit
sebesar Rp 221.326.601.470. Bank telah membuat
estimasi penyisihan kerugian atas kredit tersebut
yang dipandang memadai sesuai dengan estimasi
terbaik manajemen saat ini. Apabila dikemudian
hari terjadi perubahan estimasi yang signifikan,
maka akan memberikan dampak yang signifikan di
masa yang akan datang.
As of December 31, 2016, the Bank has
receivable of loans to a certain group of debtor
amounting to Rp 221,326,601,470. The Bank has
provided allowance for impairment losses of
loans which is adequate in accordance with
currently management’s best estimate. If in the
future there is a significant change in estimation,
it will have a significant impact in the future.
Berdasarkan informasi tersebut, terdapat beberapa
konsekuensi potensial yang mungkin akan
berdampak signifikan terhadap Bank salah
satunya adalah sebagai berikut:
Based on those information, there are several
potential consequences that may have a
significant impact on the Bank , e.g. is as follow:
134
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
(Angka dalam tabel disajikan dalam Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
44. INFORMASI SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Berdasarkan
Peraturan
Bank
Indonesia
No. 14/26/PBI/2012 tentang kegiatan usaha dan
jaringan kantor berdasarkan modal inti Bank, Bank
akan mengalami perubahan dari kategori Bank
Buku 2 menjadi Bank Buku 1 sebagai akibat
menurunnya modal inti Bank sehubungan dengan
tambahan cadangan kerugian penurunan nilai
yang masih harus dibentuk oleh Bank dan atas hal
tersebut
Bank
tidak
dapat
melakukan
penghimpunan
dana,
penyaluran
dana,
pembiayaan perdagangan dalam mata uang asing.
45. KELANGSUNGAN USAHA
PT BANK OF INDIA INDONESIA TBK.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2016
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(Figures in table are expressed in Rupiah, unless
otherwise stated)
44. SIGNIFICANT INFORMATION (Continued)
Based on Bank Indonesia Regulation
No. 14/26/PBI/2012 regarding
business
activities and office network based on
Bank’s core capital, the Bank will have a
change of category from Bank “Buku 2” to
Bank “Buku 1” as a result of decreased on
Bank’s core capital in connection to additional
allowance of impairment losses that are still be
provided by the Bank and on terms that the
Bank can not do fund rising, fund distributing,
trade finance in foreign currency.
45. GOING CONCERN
Laporan keuangan disusun dengan anggapan
Bank akan melanjutkan usahanya sebagai entitas
yang berkemampuan untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya. Pada tahun 2016, Bank
mengalami kerugian dan defisit yang signifikan.
The financial statements have been prepared
assuming the Bank will continue as a going
concern entity capable of sustaining its
operation. The Bank incurred significant losses
and deficits during 2016.
Bank telah menetapkan rencana terkait dengan
konsekuensi
yang
mungkin
akan
timbul,
diantaranya adalah sebagai berikut:
The consequences that might arise, the Bank
has set-up a plan as follows:
-
Melakukan pendekatan dan penagihan insentif
kepada debitur-debitur bermasalah dengan
memperkuat unit kerja remedial dengan
menambah SDM;
- Conduct the approach and insentive
collectibility to non-perform debtors, by way
of strengthening the remedial work unit by
adding more human resources (SDM);
-
Secara rutin melakukan rapat remedial untuk
memonitor hasil kerja unit remedial;
- Conduct a weekly remedial meeting
regularly to monitor the work progress of
remedial unit;
-
Melakukan
kajian
atas
kemungkinan
dilakukannya restrukturisasi kredit, termasuk
pula kajian kemungkinan dilakukannya hapus
buku;
- Review
the
possibilities
for
loan
restructuring of some certain non-perform
debtors, including the possibilities to
conduct write-off;
-
Melakukan fungsi intermediasi, yaitu melakukan
penyaluran secara kredit secara selektif dengan
tetap menjalankan prudential banking;
- Doing intermediary functions, such as to
selective the loan disbursement by way of
prudential banking;
-
Menetapkan risk appetite Bank, antara lain
pemilihan sektor ekonomi;
- Decide Bank’s risk appetite based on the
economic sector;
-
Melakukan penyesuaian Rencana Bisnis Bank
(RBB) 2017 - 2019
- Adjust Bank Business Plan (RBB) 2017 2019
-
Bank
merencanakan
untuk
melakukan
penambahan modal terkait dengan turunnya
modal inti bank, karena adanya pembentukan
CKPN kredit bermasalah. Dalam penambahan
modal tersebut, Bank telah menerima tambahan
modal dari pemegang saham mayoritas
sebesar Rp 500 miliar dan selanjutnya Bank
akan merencanakan right issue pada tahun
2017. Dengan adanya penambahan modal
tersebut, Bank diharapkan untuk tetap
mempertahankan status sebagai Bank Devisa
(menjalankan bisnis dalam valuta asing).
- Bank plans to undertake capital increase
associated with the decline in the Bank's
core capital, due to the formation of problem
loans CKPN. In the capital increase, the
Bank has received additional capital from
the majority shareholders of Rp 500 billion
and then the Bank will plan a rights issue in
2017. With the capital increase, the Bank is
expected to keep the status as a Foreign
Exchange Bank (running a business in
exchange foreign).
135
Download