PENYUSUNAN SINTESIS

advertisement
PENYUSUNAN SINTESIS
PIPIT FITRIYAH
PENGERTIAN
• Sintesis (berasal dari bahasa Yunani syn= tambah
dan thesis = posisi) yaitu berarti suatu integritas dari
dua atau lebih elemen yang menghasilkan suatu
hasil baru.
• Dalam dialektika sintesis adalah hasil akhir dari
percobaan untuk menggabungkan antara thesis
dan antithesis.
 Tesis merupakan kesimpulan atas sebuah hasil riset
ilmiah yang didasari atas bukti-bukti dan pemikiran
logis
 Antithesis adalah hasil sebuah riset ilmiah yang
menggambarkan keterbaikan atau sangkalan
atas tesis yang ada sebelumnya dengan maksud
meluruhkan tesis itu.
 Sintesis merupakan jawaban atau kesimpulan atas
pertentangan yang dibuat antara tesis dan
antitesis sehingga menjadi satu hal utuh yang
merupakan hasil ilmiah yang baru.
 Dialektika
(Dialektika) berasal dari kata dialog
yang berarti komunikasi dua arah.
 Istilah ini telah ada semenjak masa Yunani Kuno
ketika diintrodusir pemahaman bahwa segalah
sesuatu berubah ( panta rei ).
 Kemudian Hegel menyempurnakan konsep
dialetika dan menyederhanakannya dengan
memaknai dialektika ke dalam trilogi tesis, antitesis dan sintesis.
 Menurut Hegel tidak ada satu kebenaran yang
absolut karena berlaku hukum dialektik, yang
absolut hanyalah semangat revolusionernya
(perubahahan / pertentangan atas tesis oleh antitesisn menjadi sintesis).
Hegel dan Dialetika
Metode dialetika Hegel terdiri dari tiga tahap:
• Pertama adalah tesis, yakni membangun
suatu peryataan tertentu.
• Kedua adalah antitesis, yakni suatu
peryataan argumentatif yang menolak tesis.
• Dan yang ketiga adalah sintesis, yakni
upaya untuk mendamaikan tegangan
antara tesis dan antitesis.
 Hegal






tidak secara langsung menggunakan konsep
tesis-antitesis-sintesis.
Namun ia menggunakan logika yang kerap kali
menggunakan
konsep
abstrak-negatif-konkret
(abstract-negative-concrete )
Rumusan itu sudah diandaikan bahwa tesis yaitu
abstrak yang memiliki kelemahan, bahwa belum diuji di
dalam realitas.
Di tahap negatif, merupakan level antitesis, abstrak
yang belum teruji akan diterapkan dalam realitas dan
berinteraksi dengan negativitas yang seringkali muncul
di dalam pengalaman.
Baru setelah itu abstrak dan negatif mengalami sinstesis
dan menjadi konkret.
Level konkret baru bisa dicapai, jika level negatif dan
abstrak bisa dilampaui.
Jadi, inilah esensi dari metode dialektiktis yang dapat
ditemukan di dalam seluruh filsafat Hegel.
 Hegel mengajarkan kita untuk melihat realitas sebagai





suatu proses.
Proses tersebut melalui tahap-tahap tertentu yang
kelihatannya penuh dengan negativitas.
Negatifitas itu sebenarnya merupakan antitesis yang
nantinya akan ‘melampaui’ tesis dan antitesis
sebelumnya.
Seluruh realitas menurut Hegel bergerak dengan pola
itu yang akhirnya, realitas akan mengalami sintesis
absolut.
Seluruh proses ini disebut sebagai dialektika, dan unsur
penting dari dialetika itu adalah kontradiksi dan negasi.
Kontradiksi dan negasi itu memiliki unsur negativikasi
yang kuat, namun di perlukan untuk perkembangan
realitas menuju sintesis absolut.
Gambar Diagram Dialektika Hegel
Hegel’s Dialectic
Tesis
Antitesis
Synthesis
(New Thesis)
Contoh
1. Tesis : “diyakini bumi itu bulat dan merupakan
pusat tata surya”. Antitesis : “matahari merupakan
pusat tata surya, bukan bumi”. Dan menghasilkan
Sintesis : “bumi itu bulat dan bukan pusat tata
surya, melainkan pusat tata surya adalah bumi”
2. Tesis : “Setiap memukul anak, melanggar HAM”.
Antitesis : “Tapi memukul tanpa emosi, tanpa
bekas, tidak melanggar HAM”. Sintesis : “Tidak
semua jenis memukul, yang melanggar HAM”.
Kesimpulan
Sebuah sintesis adalah merupakan tesis
baru, bila nantinya ada yang
membantahnya lagi dengan sintesis
ilmiahnya.
Download