BAB V PENUTUP Sebagai bagian akhir dari laporan penelitian atau tesis ini, dalam bab ini disampaikan beberapa kesimpulan, keterbatasan, dan saran yang relevan dengan hasil analisa data dan pengujian hipotesis. Adapun kesimpulan, keterbatasan, dan saran tersebut adalah sebagai berikut: 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh role stressor dan kepuasan kerja terhadap keinginan keluar pegawai bank di Surakarta. Role stressor di sini terdiri atas role ambiguity, role conflict dan work overload. Berdasarkan pada hasil penelitian, analisis dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif (Beta -0,362) dan signifikan (sign. 0,000) pada keinginan pegawai bank untuk keluar perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kepuasan kerja maka akan semakin kecil keinginan pegawai untuk keluar perusahaan. 2. Ambiguitas peran memiliki pengaruh positif (Beta 0,174) dan signifikan (sign. 0,045) pada keinginan pegawai bank untuk keluar perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi role ambiguity maka akan semakin tinggi keinginan pegawai untuk keluar perusahaan. 52 3. Work overload memiliki pengaruh positif (Beta 0,283) dan signifikan (sign. 0,002) pada keinginan pegawai bank untuk keluar perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi work overload maka akan semakin tinggi keinginan pegawai untuk keluar perusahaan. 4. Konflik peran memiliki pengaruh positif (Beta 0,207) dan signifikan (sign. 0,023) pada keinginan pegawai bak untuk keluar perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi role conflict maka akan semakin tinggi keinginan pegawai untuk keluar perusahaan. 5.2. Keterbatasan Keterbatasan dari penelitian ini terletak pada modelnya yang terlalu sederhana. Pertama, hal ini terlihat dari nilai koefisien determinasi yang rendah. Kedua, variabel dependen (turnover intention) pada penelitian lain terdapat variabel mediasi antara varabel variabel dependen dan independen. Ketiga, ditinjau dari aspek metodologi dan statistika, jumlah yang digunakan dalam penelitian ini relatif sedikit, yaitu hanya 102 orang responden. Hal ini disebabkan beberapa kuesioner tidak dikembalikan, sehingga mempengaruhi jumlah sampel yang layak dianalisis. Sebagai akibatnya hasil penelitian ini kurang representatif, sehingga kemampuan generalisasinya kurang baik. 5.3. Saran 5.3.1 Bagi Perusahaan Perbankan Berdasarkan kesimpulan tersebut, role stressor dan kepuasan kerja memiliki pengaruh pada keinginan pegawai untuk meninggalkan perusahaan. Upaya yang 53 dapat dilakukan oleh pengelola Sumber Daya Manusia di industri perbankan adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi munculnya role stressor: a. Kepuasan Kerja Pengawasan merupakan salah satu komponen yang masuk dalam faktor yang mempengaruhi munculnya kepuasan kerja. Dalam kuesioner yang dijawab responden, rasa tidak puas terhadap pengawasan termasuk yang tertinggi diantara item pertanyaan yang lain. Oleh karena itu supervisor dalam memberi pegawasan hendaknya mampu mengakomodir kepentingan bersama dan memberikan rasa keadilan terhadap bawahan. Atasan dalam membuat keputusan harus mampu memecahkan masalah bawahan, sesuai SOP dan meminimalkan like and dislike (Item pertanyaan “Kemampuan atasan saya dalam mengambil keputusan” termasuk tinggi dijawab tidak puas oleh responden dibanding pertanyaan lain). b. Ambiguitas Peran Dalam kuesioner ambiguitas peran, item pertanyaan tentang kejelasan pekerjaan paling rendah diisi oleh responden dibanding pertanyaan yang lain. Oleh karena itu manajemen harus memastikan bahwa karyawan (frontliner) mengetahui tanggung jawab masing-masing dan memahami aturan atau SOP yang ada diperusahaan. Pelatihan dan sosialisasi menjadi penting dalam memastian bahwa karyawan memahami SOP yang dimiliki perusahaan. 54 c. Work Overload Responden paling banyak menyetujui pada Item pertanyaan “Pekerjaan saya menuntut saya bekerja sangat keras” dibanding item pertanyaan yang lain. Evaluasi terhadap pekerjaan yang dihadapi frontliner sangat penting, dengan mereview jumlah transaksi dan kerumitan transaksi harus dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi ada outlet yang ramai namun kekurangan tenaga dan outlet yang sepi tetapi kelebihan karyawan. d. Konflik Peran Dalam operasional kerja, SOP harus dijadikan acuan dalam bekerja. Penerapan yang sesuai SOP tidak akan membuat karyawan bingung dalam menjalankan kewajibannya. Supervisor dalam memberikan beban kerja kepada bawahan harus sesuai jobdesk karyawan tersebut dan tidak memberi beban kerja (tuntutan) pada karyawan yang bertentangan dengan kewajiban yang harus dilakukan, misalnya: menuntut karyawan agar melakukan cross selling dan mempercepat menghabiskan antrian nasabah. 5.3.2 Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai turnover intention, diharapkan hasil ini menjadi salah satu rujukan empiris yang mungkin bermanfaat. Selanjutnya model ini dapat dijadikan model dasar untuk dikembangkan dengan menambah variabel yang lain yang dianggap mempengaruhi turnover intention. Penambahan sampel dan wilayah yang diteliti 55 akan memperbaiki kemampuan hasil penelitian untuk menggeneralisir kondisi sumber daya manusia di industri perbankan (turnover intention). 56