1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah

advertisement
1
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang
dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang
parah, dan merupakan penyebab utama kematian di dunia
(WHO, 2016).
Terdapat sekitar 14 juta kasus baru dan 8,2 juta kematian akibat kanker pada
tahun 2012. Pada wanita, 5 kanker yang paling sering terjadi ialah kanker payudara,
kanker kolorektum, kanker paru, kanker serviks, dan kanker perut (WHO, 2015).
Menurut studi
Surveillance and Health Service Research dari American
Cancer Society, kanker payudara ialah kanker yang paling sering terjadi pada wanita.
Dengan estimasi 1,7 juta kasus dan 521.900 kematian pada tahun 2012. Kanker
payudara menyumbang 25% dari semua kasus kanker dan 15% dari semua kematian
akibat kanker pada wanita di dunia (ACS, 2016).
Kanker payudara merupakan tumor yang menyerang jaringan payudara.
Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan
penunjang payudara. Kanker payudara
menyebabkan sel dan jaringan payudara
berubah bentuk menjadi abnormal dan bertambah banyak secara tidak terkendali
(Mardiana, 2007).
Menurut data Global Statistik Cancer (Globocan) tahun 2012, dari 1,7 juta
kasus kanker payudara wanita di dunia, sebanyak 47% terdapat di negara maju dan
52% di negara berkembang (Torre, 2016).
Dari studi Cancer Epidemiology Biomarker, dari 1,7 juta insiden kanker
payudara di dunia, tercatat sebesar 39% terdapat di Asia, 29% di Eropa, 15% di
Amerika, 8% di Afrika, dan 1,1 % di Australia. Dari data tersebut dapat
diketahuibahwa benua Asia merupakan benua dengan insiden kanker payudara
tertinggi dibandingkan dengan negara di benua lain (Desantis, et al., 2015).
Persentase prevalensi kasus kanker payudara di dunia ialah 30,7%. Sedangkan
untuk prevalensi pada tiap-tiap benua di dunia yaitu Afrika sebesar 47,17%, Amerika
2
22,5%, Eropa 28,6%, Australia 22,45%, dan Asia sebanyak 35,46%. Dari prevalensi
kasus kanker payudara tersebut, dapat diketahui bahwa prevalensi kanker payudara di
Asia sebesar 35,46%, artinya 1 dari 3 kasus
di Asia meninggal akibat kanker
payudara.
Mortalitas/angka kematian akibat kanker payudara di dunia ialah sebesar
521.900 kematian. Dari total kematian tersebut, sebanyak 44% terjadi di benua Asia,
25% di benua Eropa, 9% Amerika, 12% di benua Afrika dan 1% di benua Australia.
Kematian akibat penyakit ini juga di tempati benua Asia dengan angka mortalitas
tertinggi (Desantis, et al., 2015).
Pada beberapa negara Asia, ada peningkatan tren kejadian penyakit kanker
payudara yang identik dengan negara-negara berkembang. Tren kasus kanker
payudara di Negara Asia sangat cepat meningkat dari tahun ke tahun. Terdapat
beberapa negara dengan kasus kanker payudara tertinggi yaitu : China, India, Israel,
Jepang, Kuwait, Philiphina, dan Thailand (ACS, 2016).
Selama beberapa dekade terakhir, Asia telah terlihat dengan pertumbuhan
ekonomi yang cepat, sehingga meningkatkan harapan hidup, menurunnya angka
kematian dari penyakit menular dan perubahan gaya hidup yang kebarat-baratan.
Kejadian kanker payudara meningkat dengan pesat dalam populasi Asia. Peningkatan
dramatis tingkat insiden pada populasi Asia
menjadikan dalam waktu dekat
mayoritas pasien kanker payudara di seluruh dunia akan etnis Asia (Bhoo-Pathy, et
al., 2013).
Menurut data National Breast Cancer Foundation, adapun faktor risiko
penyakit kanker payudara yaitu faktor genetik, riwayat keluarga, umur, status
menyusui, usia menarche dini, usia menopause, paritas/jumlah kelahiran, pemakaian
kontrasepsi hormonal, merokok, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, obesitas
pasca menopause, dan terpapar radiasi ke dada (NBCF, 2016).
Menurut Harahap dari Andalas Medical School di Indonesia faktor risiko
yang berhubungan dengan perkembangan kanker payudara ialah riwayat keluarga dan
faktor genetik, riwayat kanker sebelumnya, penyakit hyperplasia, radiasi ionisasi, usia
menarche, usia menopause, umur saat kehamilan pertama, jumlah kelahiran,
3
pemakaian terapi hormone dan kontrasepsi oral, serta faktor gaya hidup meliputi :
diet, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik (Harahap, 2016). Seperti penelitian Faktor
Risiko Kanker Payudara Pada Wanita Di RSUD Panembahan Senopati Bantul, faktor
risiko yang berhubungan terhadap kejadian kanker payudara adalah usia kehamilan ≥
30 tahun, riwayat paritas >2 anak, usia menarche <12 tahun, usia menopause ≥55
tahun, dan riwayat adanya tumor jinak (Rukmi, 2014).
Menurut data International Agency for Research of Cancer (IARC) Regional
Asia, faktor risiko yang sering terjadi pada pasien kanker payudara di negara-negara
Asia yaitu, konsumsi alkohol, keterpaparan radiasi, pola diet dan nutrisi, obesitas,
aktivitas fisik, faktor genetik, serta faktor reproduksi dan hormone (usia menarche,
usia menopause, penggunaan kontrasepsi oral, terapi hormone) (IARC, 2016).
Faktor risiko usia untuk penyakit kanker payudara pada wanita Asia berbeda
dengan negara barat. Onset wanita Asia biasanya di usia lebih muda dengan insiden
yang cenderung menurun untuk usia >50 tahun (Agarwal G, 2007).
Hubungan riwayat keluarga menderita kanker dengan penyakit kanker
payudara dilihat dari hubungan keluarga tingkat pertama (ibu, anak perempuan,
saudara perempuan) meningkatkan risiko 5,4 kali kanker payudara (95%CI 2.10 14.13). Alasan meningkatnya risiko ini adalah karena mutasi gen yang diwarisi
keluarga dekatnya. Semakin dekat hubungan keluarga yang menderita kanker
payudara, semakin tinggi risiko kanker payudara (Razif, 2011).
Risiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi pertama sebelum umur 13 tahun. Umur menstruasi yang lebih awal
berhubungan dengan lamanya paparan hormon estrogen dan progesteron pada wanita
yang berpengaruh terhadap proses proliferasi jaringan termasuk jaringan payudara
(Smeltzer, 2002).
Untuk wanita usia menopause, risiko kanker payudara dikaitkan dengan
peningkatan paparan estrogen seumur hidup. Adanya hubungan usia menopause
dengan kanker payudara menunjukkan bahwa meningkatnya estrogen, berperan
penting dalam etiologi kanker payudara (Liu, Yan-Thing, et al., 2011).
4
Pada faktor risiko status menyusui, menyusui menunjukkan efek perlindungan
yang signifikan terhadap kanker payudara. Wanita yang memiliki riwayat menyusui
mengalami penurunan risiko kanker payudara. Efek perlindungan dari menyusui
untuk kanker payudara tampak lebih besar bagi wanita yang memperpanjang masa
menyusui selama masa hidup mereka (Liu, Yan-Thing, et al., 2011).
Risiko usia melahirkan pertama kali pada usia 30 atau lebih memiliki risiko yang tinggi
terhadap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang melahirkan pertama kali di usia < 25.
Wanita yang belum memiliki anak menjelang umur 30 tahun memiliki sel-sel yang telah
bertransformasi ke tahap awal kanker payudara dan kehamilan dapat menstimulasi pertumbuhan dari
mutasi sel tersebut (Takamoshi et al., 2005).
Hubungan pemakaian kontrasepsi oral dengan penyakit kanker payudara ialah
tingginya tingkat estrogen dan progestin selama penggunaan kontrasepsi oral
khususnya jika kontrasepsi oral digunakan sejak umur muda (Bernstein dalam
Karima, 2013).
Untuk faktor risiko konsumsi alkohol terhadap penyakit kanker payudara
dapat meningkat jika seorang wanita mengkonsumsi alkohol dalam waktu yang lama.
Semakin banyak mengkonsumsi alkohol, akan merusak fungsi kerja hati dalam
metabolism estrogen, sehingga meningkatkan estrogen di tubuh, dan meningkatkan
risiko kanker payudara.
Penting untuk mengenali bahwa keseluruhan faktor risiko individu yang
menderita kanker adalah kombinasi dari faktor-faktor penentu genetik, serta gaya
hidup dan faktor lingkungan. Jika seorang wanita membuat perubahan dalam gaya
hidup mereka, seperti mengurangi penggunaan kontrasepsi oral, mengatur kehamilan,
membatasi konsumsi alkohol dan menyusui minimal selama enam bulan, maka pada
tahun 2024 diperkirakan salah satu dari 10 kasus bisa dicegah (Pechlivani, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas, wilayah Asia berisiko untuk mengalami
peningkatan kasus penyakit kanker payudara yang signifikan dan cepat beberapa
tahun terakhir ini. Dalam menentukan kebijakan kesehatan prinsip evidance-based
sangat penting untuk diterapkan. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian kanker payudara. Oleh
karena itu diperlukan adanya penarikan kesimpulan yang dapat digunakan untuk
5
pencegahan dan pengontrolan kejadian penyakit kanker payudara di Asia.
Dibutuhkan beberapa penelitian tentang faktor risiko penyebab penyakit kanker
payudara di Asia karena satu penelitian saja tidak cukup untuk digeneralisasikan ke
populasi. Pendekatan ini dikenal dengan Meta-Analisis (Stroup, 2000). MetaAnalisis merupakan suatu teknik analisis statistika yang dimaksudkan untuk
menggabungkan dua atau lebih penelitian untuk mengidentifikasi, menilai, dan
menggabungkan hasil dari penelitian yang relevan untuk mencapai sebuah
kesimpulan yang lebih kuat. Meta-Analisis berbeda dengan systematic review karena
dalam proses analisisnya digunakan metode statistik (Anwar, 2005). ”Faktor Risiko
Penyakit Kanker Payudara Di Wilayah Asia ( Dengan Pendekatan Studi Meta
Analisis )”.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan faktor risiko umur dengan penyakit kanker payudara di
Asia?
2. Bagaimana hubungan faktor risiko mutasi genetik dengan
penyakit kanker
payudara di Asia?
3. Bagaimana hubungan faktor risiko riwayat keluarga menderita kanker dengan
penyakit kanker payudara di Asia?
4. Bagaimana hubungan faktor risiko usia menarche dengan
penyakit kanker
payudara di Asia?
5. Bagaimana hubungan faktor risiko usia menopause dengan penyakit kanker
payudara di Asia?
6. Bagaimana hubungan faktor risiko usia kehamilan pertama dengan penyakit
kanker payudara di Asia?
7. Bagaimana hubungan faktor risiko status menyusui dengan penyakit kanker
payudara di Asia?
8. Bagaimana hubungan faktor risiko penggunaan kontrasepsi oral dengan
penyakit kanker payudara di Asia?
6
9. Bagaimana hubungan faktor risiko konsumsi alkohol dengan penyakit kanker
payudara di Asia?
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mengetahui faktor risiko dari penyakit Kanker Payudara di wilayah Asia
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko umur dengan penyakit kanker
payudara di wilayah Asia.
b.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko mutasi genetik dengan penyakit
kanker payudara di wilayah Asia.
c.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko riwayat keluarga menderita kanker
dengan penyakit kanker payudara di wilayah Asia.
d.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko usia menarche dengan penyakit kanker
payudara di wilayah Asia.
e.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko usia menopause dengan penyakit
kanker payudara di wilayah Asia.
f.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko usia melahirkan pertama kali dengan
penyakit kanker payudara di wilayah Asia.
g.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko status menyusui dengan penyakit
kanker payudara di wilayah Asia.
h.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko penggunaan kontrasepsi oral dengan
penyakit kanker payudara di wilayah Asia.
i.
Mengetahui hubungan antara faktor risiko konsumsi alkohol dengan penyakit
kanker payudara di wilayah Asia.
7
D. Hipotesis
1.
Ada hubungan antara faktor genetik dengan penyakit penyakit kanker payudara
di wilayah Asia.
2.
Ada hubungan antara riwayat keluarga dengan penyakit kanker payudara di
wilayah Asia.
3.
Ada hubungan antara umur dengan penyakit kanker payudara di wilayah Asia.
4.
Ada hubungan antara status menyusui dengan penyakit kanker payudara di
wilayah Asia.
5.
Ada hubungan antara usia menstruasi awal dengan penyakit kanker payudara di
wilayah Asia.
6.
Ada hubungan antara usia menopause dengan penyakit kanker payudara di
wilayah Asia.
7.
Ada hubungan antara usia melahirkan pertama kali dengan penyakit kanker
payudara di wilayah Asia.
8.
Ada hubungan antara pemakaian kontrasepsi oral dengan penyakit kanker
payudara di wilayah Asia.
9.
Ada hubungan antara konsumsi alkohol dengan penyakit kanker payudara di
wilayah Asia.
E. Manfaat Penelitian
1.
Aspek Teoritis
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para akademisi
dan pihak-pihak yang membutuhkan, guna pengembangan ilmu kesehatan masyarakat
mengenai faktor risiko dari penyakit kanker payudara di wilayah Asia.
2.
Aspek Praktis
a.
Diharapkan dapat menjadi masukan untuk program, terutama bagi stakeholder di
bidang kesehatan untuk menentukan prioritas langkah pencegahan dan
penanggulangan penyakit kanker payudara yaitu mengenai faktor risiko umur,
mutasi genetik,
riwayat keluarga menderita kanker,
usia menarche, usia
8
menopause, usia melahirkan pertama kali, status menyusui, penggunaan alat
kontrasepsi oral, dan konsumsi alkohol.
b.
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya, guna pengembangan
penelitian terkait faktor risiko penyakit kanker payudara terutama di wilayah
Asia.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Meskipun kejadian kanker payudara telah meningkat secara global selama
beberapa dekade terakhir, peningkatan terbesar telah terjadi di negara-negara Asia.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor risiko umur, mutasi
genetik, riwayat keluarga menderita kanker, usia menarche, usia menopause, usia
melahirkan pertama kali, status menyusui, penggunaan alat kontrasepsi oral, dan
konsumsi alkohol dengan penyakit kanker payudara di wilayah Asia. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan studi Meta-Analisis.
Download