BAB XII SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 : PERSYARATAN UMUM a. Standar yang digunakan Semua material/peralatan harus memenuhi persyaratan, standard dan spesifikasi teknik yang berlaku yaitu : 1. Standard Normalisasi IEC/ISO (International); 2. Standard Normalisasi NASI/NEMA/ASTM (Amerika); 3. Standard Normalisasi VDE/DIN (Jerman); 4. Standard Normalisasi AVE/VAB (Belanda); 5. Standard Normalisasi Indonesia (SNI); 6. Peraturan Umum Instalansi Listrik (PUIL) 2000; 7. Standar PT. PLN (persero); 8. Gambar Standar Material Kelengkapan Jaringan (PT. PLN Distribusi Jateng & DIY) b. Ketentuan Perihal Penyedia Material. 1. Memenuhi Persyaratan, standar dan ketentuan teknis serta gambar-gambar yang berlaku, sesuia Persyaratan Umum di atas. 2. Untuk mendapatkan kekuatan mekanis yang diperlukan, material yang terbuat dari bahan logam baja harus menggunakan logam baja dengan mutu yang mencukupi dan material tersebut harus digalvanis. 3. Material yang kebutuhannya allumunium/allumunium harus menggunakan alloy/tembaga/kuningan/perunggu, bahan harus logam dipenuhi kandungan bahan-bahannya guna mendapatkan kekuatan mekanis dan sifat listrik yang diperlukan. 4. Bagian-bagian material yang berulir harus dibuat sedemikian hingga dihasilkan ulir yang baik, halus, kuat serta dalam satu kesatuan harus dapat dengan mudah dipasang dan diputar pada ulir yang bersangkutan. 5. Untuk kejelasan legalitas sumber material maka Penyedia Barang / Jasa diwajibkan melengkapi/menyerahkan Surat Keterangan Asal Usul Barang/material (certificate of origin) yang merupakan salah satu syarat kelengkapan dalam proses pembayaran. 6. Material aksesoris kontruksi jaringan yang diadakan oleh Penyedia Barang / Jasa, sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan, Penyedia Barang / Jasa diwajibkan memberikan contoh material masing-masing satu set untuk diperiksa dan disetujui oleh Pelaksana Teknis Pengendali untuk dijadikan pedoman peleksanaan, material tersebut disimpan di ruang fasilitas tata usaha lapangan. PASAL 2 : MATERIAL YANG DISEDIAKAN SATUAN KERJA Untuk pekerjaan ini tidak ada material yang disediakan oleh Panitia Kegiatan. PASAL 3 : SPESIFIKASI TEKNIS Semua Material Distribusi Utama (MDU) yang diadakan oleh Penyedia Barang / Jasa (trafo, isolator tumpu, suspension, AAAC 70 mm2, dan LVTC 2 x 70 + N 50 mm2) harus menggunakan produksi pabrik yang memiliki Sertifikat Perjanjian Pengawasan Mutu (SPM) dengan PT. PLN (Persero) Jasa Sertifikasi. 1. MATERIAL DISTRIBUSI UTAMA (MDU). a. Trafo 1 phasa 50 kVA 1. Jenis Pasangan : Luar dan dalam 2. Kondisi Iklim Geografik : Katulistiwa Ketinggian : < 1000 m dpl Mutu Kelembaban : 60 % - 100 % Tingkat suhu : 10 o - 40 o C Suhu rata-rata harian maksimum : 30 o C Suhu rata-rata maksimum tahunan : 30 o C 3. Karakteristik listrik Daya pengenal : 50 kVA Jumlah fase : 1 Phasa Frekuensi pengenal : 50 Hz Tegangan Primer pengenal : 20 kV Tegangan Sekunder : 462 – 231 V Kelompok vector group : Ii0 Tegangan uji impuls : 125 kV Tegangan uji Terapan : 50 kV Kelas Isolasi : 24 kV Kenaikan suhu maksimum belitan : 55 K Kenaikan suhu mak. Minyak atas : 50 K Suhu titik panas : 98 o C Kerjasama Cara pendinginan : ONAN Penyadapan primer tdp teg. Pengenal : +/- 5 %; +/- 10 % Impedansi : 2,5 % Rugu besi : 170 W Rugi Belitan (rugi beban) : 585 W Rugi total : 1,51 % Arus beban nol : 1,4 % Efesiensi pada suhu 75 o C, pf 1,0 - Beban 100 % : 98,51 % - Beban 75 % : 98,69 % - Beban 50 % : 98,75 % - Beban 25 % : 98,15 % Efisiensi pada suhu 75 o C, pf 0,80 - Beban 100 % : 98,15 % - Beban 75 % : 98,36 % - Beban 50 % : 98,44 % - Beban 25 % : 97,98 % Pengaturan Beban pada beban penuh - Faktor daya 0,8 : 1,20 % - Faktor daya 1,0 : 2,75 % 4. Bahan Terminal (Bushing) Tegangan menengah : Porselen Tegangan Rendah : Porselen b. AAAC 70 mm2 1. Sesuai standar PLN (SPLN) No.41 – 8 tahun 1981 2. Luas penampang nominal : 70 mm2 3. Jumlah kawat : 19 4. Diameter kawat : 2,25 mm 5. Bahan Hantaran : alumunium campuran 6. Lapisan (coating) : tidak ada 7. Beban putus perhitungan : 2150 kg 8. Tahanan DC, 20 o maksimum : 0,438 Ohm/km 2 c. LVTC 2 x 70 + N 50 mm 1. Jenis : NFA 2 x – T 2. Inti phasa : Tebal isolasi nominal Diameter luar maksimum : 1,8 mm : 15,4 mm o Resistansi penghantar maks pada 20 : 0,443 Ohm/km Kuat hantar arus maks pada suhu udara sekitar 35o : 196 A 3. Netral/penggantung : Tebal isolasi nominal : 1,6 mm Diameter luar maksimum : 12,6 mm Resistansi penghantar maks pada 20o : 0,690 Ohm/km Beban putus perhitungan : 1395 kg d. Isolator tonggak PIN (Pin Post Insulator) 1. Sesuai standar PLN (SPLN) No.10 – 4A tahun 1994 2. Kode pengenal : 12,5 ET 150 L 3. Jarak rambat nominal minimum : 534 mm 4. Beban gagal tekuk minimum : 12,5 kN 5. Tegangan ketahanan impuls petir : 150 kV 6. Teg. Ketahanan freq kerja basah : 65 kV 7. Dia. Nominal maks beban isolasi : 170 mm 8. Tinggi total nominal (H) : 336 mm 9. Dia. Nominal min. fitting logam bhw (d) : 80 mm e. Isolator renteng jenis cap & PIN 1. Sesuai standar PLN (SPLN) No.10 – 4A tahun 1994 2. Kode pengenal : U 70 L 3. Jarak rambat nominal minimum : 294 mm 4. Beban gagal tekuk minimum : 70 kN 5. Tegangan ketahanan impuls petir : 110 kV 6. Tegangan ketahanan freq kerja basah : 40 kV 7. Tegangan tembus minimum : 130 kV 8. Dia. Nominal maks beban isolasi (D) : 225 mm 9. Spasi nominal (P) : 146 mm 10. Iopling standar sesuai 1 E C 120 : 16 A 2. MATERIAL AKSESORIES KONTRUKSI JARINGAN Semua material aksesories kontruksi (hardware) tersebut dibawah ini, harus sesuai dengan “Gambar Standar Kelengkapan Jaringan “ (PT. PLN Distribusi JATENG & DIY). Apabila material tersebut disyaratkan untuk digalvanis, berati harus digalvanis dengan cara hot dip galvanis dengan ketebalan minimal 70 micron. 1. Centre Bracket / Bracket Vertikal - Bahan 2. Pole Band Double Rack - Bahan 3. : Logam baja harus digalvanis dengan hot dip : Pelat baja harus digalvanis Pole Band Single Rack - Bahan : Pelat baja harus digalvanis 4. Pole Band Double Up. Set - Bahan : Pelat baja harus digalvanis 5. Pole Band Single Up Set - Bahan : Pelat baja harus digalvanis 6. Bolt Double Up set - Bahan : Logam baja harus digalvanis 7. Bracket Transformer/Stand Half Bracket - Bahan : Pelat baja harus digalvanis - Pembuatan Bracket Transfomer dan Band Segment bentuk tepat dan simetris - Proses penyambungan las pada bracket harus halus dan rata serta tidak berongga 8. Sackle Anchor - Bahan : Logam Baja harus digalvanis - Bahan cotter pin : Stainless steel 9. Carrige Bolt - Bahan : Logam Baja harus digalvanis - Bahan cotter pin : Stainless steel 10. Carrige Bolt - Bahan : Logam Baja harus digalvanis - Bahan cotter pin : Stainless steel 11. Carrige Bolt - Bahan : Logam Baja harus digalvanis - Bahan bolt dan nut : Logam Baja - ketentuan lain : Alur pada kedua Kopling hrus bik dan harus dapat memegang kawat tarik (guy wire) dengan rapat, kuat dan kencang (tidak meleset/ bergeser). 12. Guy Attachment - Bahan : Logam Baja harus digalvanis 13. Guy Wire - Bahan : Baja harus digalvanis - Ketentuan Lain : Ukuran pngenal 3/8” (diameter menyesuaikn) Type Extra High Strengh 7 Strand Diameter tip Strand 2,76 mm Breking Load 11,200 lbs /5.100 kg. 14. Ancor Expanding - Bahan : Logam Baja harus digalvanis - Ketentuan Lain : Pembuatan dan expanding anchor harus dicetak sedemikian rupa sehingga setelah dirangkaikan akan merupakan penahan yang kuat. Lubang harus sesuai dengan anchor rod msing – masingukurn 5/8 “dan 3/4” 15. Thimble eye nut - Bahan : Logam Baja harus digalvanis 16. Causen - Bahan : Logam Baja harus digalvanis 17. Loop Dead Eng Clamp - Bahan badan clamp dan spacer : allumunium alloy - Bahan U-bolt : logam baja harus digalvanis - Ketentuan Lain : Pemsangan U-bolt pda Loop dead end clmp setelh dipasang pada alur, harus menekankan pada bagian puncak dari alur, sehingga tidak mudah lepas. 18. Ground Lug / Ground tap - Bahan : Kuningan - Bahan murbaut, lock : Kuningan washer dan round washer - Ketentuan lain : Ulir stud bolt harus sesuai dengan ulir terminal grounding pada beton. 19. H. Type compression prarel tap connector - Bahan : Alluminium alloy - Ketentuan lain : Ukun groove – groovenya harus sesuai dengan ukuran konduktornya. Sisi dalam grease seal joint compound . 20. H. Type compression prarel tap connector - Bahan : Alluminium alloy - Ketentuan lain : Harus sesuai dengan ukurn konduktornya 21. Brace Arm - Bahan : Logam baja (steel brace arm) harus galvanis. 22. Steel Cross arm - Bahan : Logam baja harus galvanis - Ketentuan lain : Pengeborn lubang (hole) harus tegak lurus pada bidang dan titik lubang. 23. Spool Insulator Ansi - Bahan : porselin (warna grasir putih) 24. Clevis Swinging Service - Bahan : porselin (warna grasir putih) 25. Armor Tape - Bahan : Soft drawn alluminium 26. Ground Rod copper weld (lengkp dengan clamp) - Bahan Ground rod : logam baja dilapisi tembaga - Ukuran : 5/8” x 8” - bahan clamp,murbaut,lock washer round washer : kuningan - Ketentuan lain : penanamn ground rod min 20 cm dari permukaan tanah dan min 20 cm kerenggangan dari tiang. 27. Oval eye nut - Bahan : logam baja dilapisi tembaga 28. Machine Bolt - Bahan : logam baja harus digalvanis 29. Bracket Insulated - Bahan : logam baja harus digalvanis 30. Side Bracket - Bahan : logam baja harus digalvanis 31. Single Up Set Bolt - Bahan : Pelat baja harus digalvanis 32. Square Washer - Bahan : Pelat baja harus digalvanis 33. Ground Wire - Bahan : Tembaga - Ketentuan lain : Ukuran penampangan 16 dan 50 mm² Kontruksi kawat dililit bulat. 34. Hot Line Clamp - Bahan : Kuningan - bahan Ulir : Stainless Steel - Ketentuan lain : Ulir dan stud harus sesuai dengan ulir terminal 35. Anchor Rod - Bahan : baja Galvanis hot dip - Yang perlu diperhatikan : Bagian yang diatas tanah lebih 15 cm 36. Armor Rod - Bahan : Aluminium - Yanga perlu diperhatikan : Panjang minimal 65 cm PASAL 4 : TIANG BETON a. Pengadaan, pengangkutan tiang beton dari pabrik ke lokasi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terhindar dari kemungkinan cacat atau rusak selama pengangkutan. Kerusakan selama pengangkutan menjadi resiko Penyedia Barang / Jasa. b. Dalam hal tiang beton ditanam pada tanah milik penduduk, kontraktor harus meminta ijin pemilik tanah tempat tiang beton ditanam. Penempatan tiang harus dalam posisi baik dan wajar. c. Penempatan tiang beton mengacu pada gambar dan lampiran dokumen pengadaan apabila terdapat perbedaan antara kondisi lapangan dengan lampiran gambar dokumen pengadaan maka Penyedia Barang / Jasa wajib melaporkan secara tertulis kepada direksi pekerjaan untuk diambil keputusan lebih lanjut. d. Jarak normal penanaman antar tiang 40 -50 meter, apabila karena kondisi lapangan diperlukan jarak lebih dari 50 meter maka hal tersebut harus disetujui oleh pengawas pekerjaan terlebih dahulu. e. Kedalaman penanaman tiang beton minimal 1/6 (seperenam) panjang tiang. Apabila karena kondisi tanah menyebabkan penanaman tiang tidak dapat mencapai kedalaman 1/6 panjang tiang, maka Penyedia Barang / Jasa wajib membuat perkuatan kontruksi pondasi dan biaya tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Barang / Jasa. f. Pada setiap Tiang yang terpasang diberi Nomor seperti contoh berikut : Kabupaten Brebes TA. 2011 No. Pal. / PASAL 5 : PEMASANGAN GARDU DISTRIBUSI Pemasangan gardu distribusi adalah memasang trafo 50 KVA sesuai posisi pada gambar spesifikasi termasuk jumper yang diperlukan, dan memasang kontruksi CM 2 – 11 PASAL 6 : PENARIKAN JARINGAN Pada waktu mengajukan penawaran, Penyedia Barang / Jasa harus memperhitungkan kontruksi jaringn dan aksesorisnya untuk tiap kilometer sirkuitnya (kms). Penyedia Barang / Jasa juga harus sudah memperhitungkan kebutuhan semua kebutuhan jumper yang diperlukan. PASAL 7 : PEMASANGAN AKSESORIES KONTRUKSI JARINGAN Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia Barang / Jasa dan pengawas lapangan agar mengadakan pengukuran dilapangan untuk kondisi awal pekerjaan (nol persen) untuk mengantisipasi pekerjaan tambah / kurang. a. Pekerjaan tiang Bila dalam pelaksanan pekerjaan diperlukan perpanjangan tiang harus memakai kontruksi P 12A atau P12C, sesuai keperluan. b. Jumper primer 1. Kontruksi untuk jumper primer menggunakan kontruksi CM 5-2,CM 5-4,CM 55/SM 5-2,SM 5-4 2. Cara penjumperan menggunakan kontruksi H type Copression connector. c. Pertanahan Kontruksi untuk pentanahan (grounding) menggunkan kontruksi CM 2-12, CM 212A, CM 2-11, CM 2-11M d. Konektor Untuk pemasangan kontruksi pentanhan/grounding sesuai ketentuan pada 4.10 diatas harus menggunakan Al-Cu/ Bimetalic Connector. 1. Untuk pemasangan kontruksi bukan pentanahan harus menggunakan compression connector, yaitu untuk kontruksi – kontruksi sebagai berikut : JTM 1 Phasa : A5-1, A5-1’, A5-2, A5-2’, A5-3, A5-3’, A5-4, A5-4’ JTM 1-3 Phasa : B 3, B 4 (bila ada) JTM 3 Phasa : C 8, C 8’, C 8-A, C 8- A’ (Bila Ada) Jumper : M 5 -2, M 5-4 dan jumper trafo ke JTR 2. untuk pemasangan kontruksi CG 105, CG 106 dan CG 136 (jumper bushing trafo) digunakan sepatu kabel Al-Cu. e. Guy dan anchor 1. Pemasangan down guy menggunkan kontruksi : a. JTR : CE 1-1/SE 1-1; b. JTR 1 PH : CE 1-2/se 1-2; c. JTR 3 PH : CE 1-3/SE 1-3 (bila Ada) 2. Pemasangan overhead guy, menggunakan kontruksi CE 2-1, CE 2-3, / SE 21, SE 2-2, SE 2-3. 3. Semua kontruksi guy harus dipasang dengan sudut 60°. Apabila tidak memungkinkan karena kondisi lokasi yang ada, maka digunakan kontruksi – kontruksi CE 6-1/SE 6-1 (sidewalk guy). 4. Semua kontruksi guy (down guy maupun overhead guy) harus di-grounding dengan kontruksi CM 2-12A. 5. Penggunaan guy wire diatur sebagai berikut : Untuk kondisi normal, panjang guy sama dengan panjang tiang, sedangkan untuk kondisi tidak nornal dipergunakan guy wire menyesuaikan dengan kondisi yang ada. 6. Pemasangan anchor menggunakan kontruksi F 1-2, F 1-3 dan pada lokasi – lokasi tertentu bila dipandang perlu expanding anchor-nya dapat diganti beton blok dengan persetujuan PLN. 7. Tabel ukuran kawat tarik : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kontruksi CE CE CE CE CE CE 1-1/SE 1-2/SE 1-3/SE 2-1/SE 2-2/SE 2-3/SE Ukuran Kawat (mm²) 22 35 70 22 35 70 1-1 1-2 1-3 2-1 2-2 2-3 f. JTM 1 Phase dengan netral SUDUT BELOKAN (°) 0-5 5-30 30-60 60-90 DEAD END TAP/CABANG DOUBLE DEAD END 1 PHASA A 1/SA 1/N A 1P/SA1P/N A3/SA 3/N A 4/SA 4/N A 5 / SA 5 / N A 5-1/ A 5-2/ SA 5-1/SA 5-2/ A -6/SA-6/N 1 PHASA 3 PHASA B 1/B1A B2 B3 B4 B4 B5 B3 *) Apabila kontruksi dengan netral diatas , mk digunakan : 3 PHASA C1/C1-A/SC1/SC1-A C2/C2-A/SC2/SC2-A C8-A /SC8-A/2SC7-A C7/C7-A/SC7/SC7-A C8/SC8 Kontruksi N JTM 1 Phase tanpa netral SUDUT BELOKAN (°) 0-5 5-30 30-60 60-90 DEAD END TAP/CABANG DOUBLE DEAD END 1 PHASA 3 PHASA A 1’/SA 1’ A 1P’/SA1P/N A3’/SA 3 A 4’/SA 4 A 5’ / SA 5’ A 5-1’/ A 5-2’/ SA 5-1’/SA 5-2’ A -6’/SA-6’ C1’/C1-A’/SC1/SC1-A’ C2’/C2-A’/SC2’/SC2-A’ C8’/SC8’/ C8-A/SC 8-A’ KAWAT AAAC KABEL LVTC C8-A’ /SC8-A’/2SC7-A’ C7/C7-A/SC7/SC7-A g. JTR Only / UB SUDUT BELOKAN (°) 0-5 5-30 30-60 60-90 DEAD END dan DOUBLE DEAD END TAP/CABANG Tempat Ujung LVTC J5/ J 10 / J7/ J6/ J6/ SJ 5 SJ 10 SJ 7 SJ 6 SJ 6 J J J J J J 6 / SJ 6 J 6 X / SJ 6 X 2 2 3 4 4 / / / / / J J J J J 5 5 7 6 6 T T T T T J 4-A/MJ 6-T h. Transformator 1. Cara dan kedudukan/ posisi pemasangan trafo beserta kerangkanya (plate form) sesuai dengan standar kontruksi sebagai berikut : TIPE GARDU 1 TIANG 2 TIANG 1 PHASA CG 105, CG 106 CG 136 CG 105, SG 106 SG 136 1 PHASA 3 PHASA CG 312, CG 312-B 3 PHASA SG 312-A, SG 312-B SG 312 CG 313,CG 313-A CG 313-1 SG 313-2, SG 313 SG 313-A SG 313 CG 312 2. Sebelum Trafo dipasang pada tiang , harus diperiksa dan dimegger dengan megger 500 V atau 1.000 V, untuk mengetahui kedaan trafo. 3. setelah trafo terpasang , sebelum terminal – terminal disambung dengan jaringan (dengan jumper), harus diuji tegangan ulang. 4. Penyambungan terminal-terminal trafo tidak diijinkan secara langsung, melainkan harus menggunakan sepatu kabel tipe Al/Cu, kecuali apabila pada terminal-terminal trafo tersebut telah dilengkapi dengan klem. Untuk pemasangan jumper yang kesisi tegangan rendah menggunakan : Untuk kawat /AAC dengan Compression Connector Untu kabel / LVTC dengan Compression Connector 5. Titik bintang trafo sisi primer maupun sekunder harus ditanahkan langsung bersama-sama dengan pentanahan trafo. 6. Pertanahan titik bintang trafo harus menggunakan kontruksi CM 2-11/SM 2-11. Pada penyambungan ground rod 5/8” x 8” dengan terminal ground wire Cu minimal 50 mm2. 7. Titik pertanahan lightning arrester juga harus ditanahkan langsung. 8. Untuk jumper dari kawat primary ke trafo, harus ke bushing primary terlebih dahulu baru kemudian ke lightning arrester. KONTRUKSI JARINGAN 1 PHASA ALIGMENT TIPE AKSESORIES SATUAN KOEF JARINGAN KONTRUKSI 0° - 5° A1 Isolator Tumpu 20 KV (Short Bh 1 Shank) Spool Isulator ANSI 53 – 2 Bh 1 Centre Bracket Bh 1 Bolt Single Upset 5/8” x Req’d Bh 1 Length Bolt Manchine Upset 5/8” x Req’d Bh 2 Length Waster Square 2 ¼” Bh 3 Tipe Wire #4 Mtr 2,6 Upah Pasangan Unit 1 HARGA SATUAN A1 A1’ A2 Isolator Tumpu 20 KV (Short Shank) Centre Bracket Bolt Manchine Upset 5/8” x Req’d Length Waster Square 2 ¼” Tipe Wire #4 Upah Pasangan HARGA SATUAN A1’ Isolator Tumpu 20 KV (Short Shank) Spool Isulator ANSI 53 – 2 Centre Bracket Bolt Manchine Upset 5/8” x Req’d Length Bracket Secondary Tipe Wire #4 Upah Pasangan HARGA SATUAN A2 Bh 1 Bh Bh 1 2 Bh Mtr Unit 3 1,8 1 Bh 2 Bh Bh Bh 1 2 3 Bh Mtr Unit 1 4,3 1 A2’ 30° - 60° A3 A3’ 60° - 90° A4 A4’ Isolator Tumpu 20 KV (Short Shank) Centre Bracket Bolt Manchine Upset 5/8” x Req’d Length Tipe Wire #4 Upah Pasangan HARGA SATUAN A2’ Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap Dengan soket thimbe & ball Clevis) Spool Isulator ANSI 53 – 4 Oval Eye Bolt 5/8” x Req’d Length Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Waster Square 2 ¼” Clevis Swinging Secondary Primary Angle Clamp Schackle Anchor 5/8” Armour Rod Tie Wire # 4 Upah Pasangan HARGA SATUAN A3 Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap Dengan soket thimbe & ball Clevis) Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Primary Angle Clamp Armour Rod Upah Pasangan HARGA SATUAN A3’ Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap Dengan soket thimbe & ball Clevis) Spool Isulator ANSI 53 – 4 Oval eye Bolt 5/8” x Req’d Length Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Waster Square 2 ¼” Clevis Swinging Secondary Primary Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Armour Tape Compression Connector (35 s/d 70) sqmm Loop Dead End Clamp Upah Pasangan HARGA SATUAN A4 Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap Dengan soket thimbe & ball Clevis) Oval eye Bolt 5/8” x Req’d Length Pole band single Rack Bh 2 Bh Bh 2 3 Mtr Unit 3,6 1 Set 1 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Mtr Unit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,8 1 Set 1 Bh Bh Bh Bh Unit 1 1 1 1 1 Set 2 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Mtr Bh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Bh Unit 4 1 Set 2 Bh Bh 2 2 SINGLE DEAD END A5 A5’ DOUBLE DEAD END A6 A5-1 Oval eye Nut 5/8” Waster Square 2 ¼” Primary Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Compression Connector (35 s/d 70) sqmm Loop Dead End Clamp Upah Pasangan HARGA SATUAN A4’ Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap dengan soket thimbe & ball clevis) Bh Bh Bh Bh Bh 2 2 2 2 2 Bh Unit 4 1 Set 1 Spool Isulator ANSI 53 – 4 Oval eye Bolt 5/8” x Req’d Length Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Waster Square 2 ¼” Bh Bh Bh Bh Bh 1 1 1 1 2 Clevis Swinging Secondary Primary Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Armour Tape Loop Dead End Clamp Compression Connector (35 s/d 70) sq.mm Upah Pasangan HARGA SATUAN A5 Bh Bh Bh Mtr Bh Bh 1 1 1 1 2 2 Unit 1 Set 1 Bh Bh Bh Bh Unit 1 2 1 1 1 Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap dengan soket thimbe & ball clevis) Set 2 Spool Isulator ANSI 53 – 4 Oval eye Bolt 5/8” x Req’d Length Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Waster Square 2 ¼” Clevis Swinging Secondary Primary Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Armour Tape Loop Dead End Clamp Upah Pasangan HARGA SATUAN A6 Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Bh Mtr Bh Unit 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap dengan soket thimbe & ball clevis) Set 1 Isolator Tarik 20 KV 2 Pcs (lengkap dengan soket thimbe & ball clevis) Oval eye Bolt 5/8” x Req’d Length Waster Square 2 ¼” Primary Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Upah Pasangan HARGA SATUAN A5 M5-2 M5-4 Spool Isulator ANSI 53 – 4 Clevis Swinging Secondary Pole band single Rack Oval eye Nut 5/8” Armour Tape Primary Dead End Clamp Loop Dead End Clamp Schackle Anchor 5/8” Compression Connector (35 s/d 70) sq.mm Upah Pasangan JUMLAH Isolator Tarik 20 KV (Short Shank) Center Braket Bolt Machine 5/8”X Req’d Length Washer Squre 2 1/4 “ Tie wire # 4 Compression Connector (35 s/d 70) Sq.mm Upah pasang JUMLAH Isolator Tarik 20 KV (Long Shank) Pole band single Rack Pin adapter Insultor Tipe wire # 4 Upah pasang JUMLAH Bh Bh Bh Bh Mtr Bh Bh Bh Bh 1 1 2 2 1 1 2 1 2 Unit 1 Bh Bh Bh Bh Mtr Bh Unit 1 1 2 2 1,8 1 1 1 Bh Bh Bh Mtr Unit 1 1 1 1,8 1 KONTRUKSI JARINGAN TEGANGAN RENDAH ALIGMENT JARINGAN 0° - 5° TIPE KONTRUKSI PEMASANGAN SJ 6. AKSESORIES SATUAN JTR UB, ONLY Pole Band single Rack Eye Nut5/8” Clevis Swinging Secondary Spool Insulator ANSI 53-4 Armour Tape Loop Dead End Clamp Upah Pasang KOEF Bh Bh Bh Bh Mtr Bh Unit 1 1 1 1 1 2 1 Suspension / Small Angel Assembly Stainless Steel Strap (lengkap dengan Protective plastic tape) Stopping Buckle / Yokes Plastic Strap for Clamping Upah Pasang JUMLAH Bh Mtr 1 1,75 Bh Bh Set 2 3 1 Large Angele Assembly Stainless Steel Strap (lengkap dengan Protective plastic tape) Stopping Buckle / Yokes Plastic Strap for Clamping Bh Mtr 1 1,75 Bh Bh 2 3 JUMLAH 5° - 30° 30° - 60° J5-T (CJ 2) J7-T (CJ 3). Upah Pasang Set 1 Dead End Assembly Stainless Steel Strap (lengkap dengan Protective plastic tape) Stopping Buckle / Yokes Plastic Strap for Clamping Upah Pasang JUMLAH Bh Mtr 1 1,75 Bh Bh Set 2 2 1 Insulating Tape (sef of terminal Cap ) Bh 1 Split Plastic sleeve (Tutup Kabel) Stainless Steel Strap (lengkap dengan Protective plastic tape) Stopping Buckle / Yokes Plastic Strap for Clamping Upah Pasang JUMLAH Set Mtr 1 1,75 Bh Bh Set 2 2 1 AKSESORIES SATUAN JUMLAH 60° - 90° DOUBLE DED END J6-T (CJ 4) MJ6-T(CJ 4A) KONTRUKSI LAIN KONTRUKSI ANGKUR TIANG BETON TIPE KONTRUKSI F 1-2 Rod anchor 5/8” X 7” Expanding Anchor 10.000 lbs Upah pasang KOEF Bh 1 Bh Unit 1 1 Bh Bh Mtr Bh Unit 1 2 10 1 1 Bh Bh Mtr Bh Unit 1 2 10 1 1 Bh Bh Mtr Bh Unit 2 2 14 2 1 Bh 1 Bh Bh Mtr Bh Unit 1 1 2 2 1 JUMLAH SKUR (TM) E1 – 2(8) Pole band Double Rack Three Bolt Clamp Guy Wire 35 mm² Guy Attachment Upah Pasang SKUR (TR) E 1-2 (8) Pole Band Double Rack Three Bolt Clamp Guy Wire 35 mm² Guy Attachment Upah pasang OVERHEAD E2 – 2 Pole band Double Rack Three Bolt Clamp Guy Wire 35 mm² Nut Thimble Eye 5/8” Upah Pasang JUMLAH JUMLAH GROUNDING TRAFO/DEAD END M 2 - 11 JUMLAH Ground Rod 5/8” X 8” Copper Weld Clamp Ground Rod Bimetalic Connector Ground Wire Cu 16 mm2 Ground Lug & Washer Upah Pasang JUMLAH GROUNDING DARI TIANG KE NETRAL M 2 - 12 Bimetalic Connetor Ground Wire Cu 16 mm2 Ground Lug & Washer Upah Pasang Bh 1 Mtr Bh Unit 1 1 1 Bh 1 Mtr Unit 1 1 Bh Mtr Bh Unit 1 1 1 1 Bh Mtr Unit 1 1 1 Bh Bh Unit 1 1 1 Bh Bh Bh 1 1 2 Mtr Bh Unit 9 1 1 JUMLAH GROUNDING DARI TIANG KE GUY M 2 – 12A AKSESORIS CM2 - 12 Bimetalic Connetor Ground Wire Cu 16 mm2 Upah Pasang JUMLAH Bimetalic Connetor Ground Wire Cu 16 mm2 Ground Lug & Washer Upah Pasang JUMLAH CM2-12A Bimetalic Connetor Ground Wire Cu 16 mm2 Upah Pasang JUMLAH F1-2 Rod achor 5/8”X 7 Expanding Anchor 8.000 lbs Upah pasang JUMLAH E1-2 (9) KONTRUKSI PASANG TRAFO TIPE KONTRUKSI CG 106/105 Bolt machine 5/8” X req’d length Washer Square 2 ¼” Three Bolt Clampt (Freformed Guy Wire 35 mm² Guy Wire 35 mm² Guy Attachment Upah Pasang JUMLAH AKSESORIES SATUAN KOEF Trafo 1 Phasa csp (12,7 KV / 462 231 V) – 25 KVA Hot line Clamp (35 s/d 240) sqmm Bracket Transformer (Hot Dip Galvanized) Galvanized) Compression Connector H type (35 s/d 70) sqmm Compression Terminal Lug (35 s/d 70) sqmm Armour Rod (35 s/d 240) sqmm Jumper Wire AAAC 70 mm² Bh - Bh Set 1 1 Set 3 Bh 4 Bh 1 Mtr 1,5 LVTC 2 X 70 + N.50 mm² Ground Wire Cu 50 mm² Upah Pasang Mtr Mtr Unit 1,5 1,5 1 JUMLAH PASAL 8 : PEMASANGAN HANTARAN a. Cara penarikan kawat 1. Penyedia barang & jasa sudah memperhitungkan semua kebutuhan jumper & memasukan dalam harga satuan pnawaran. 2. Sebelum penarikan kawat, penyedia Barang / Jasa harus melaksanakan pembersihan tanaman (rabas-rabas) disepanjang rencana jaringan. 3. Harus menggunakan stringing block & kawat tidak boleh menyentuh / terseret ditanah, karena dapat merusak dan mengotori kawat. 4. Untuk menegangkan kawat yang cukup panjang (diatas 1 km) harus menggubakan mesin penarik (puller machine), sedangkan untuk jarak tidak terlalu panjang bisa menggunakan takel. 5. Pengikatan & pengekleman kawat menggunakan kontruksi : M 40-10, M 41-10, M 42-11A, M 43-10 dan M 45-22. 6. Ruang bebas (clearence) untuk JTM & JTR harus sesuai standar kontruksi : CTM 24, CTM 28, CTM 28-A, CTM 22-1. 7. Penggantian / pembongkaran kawat pelaksanaannya harus berhati-hati Kawat tidak boleh rusak, terputus – putus, kecuali sambungan. Kawat bongkaran harus digulung rapi pada haspel. 8. Ruang bebas (Clearence) untuk JTM/JTR harus sesui stndrd kontruksi : CTM 24, CTM 28, CTM 28-A, M 22-1. b. Tarikan kawat maksimum yang diijinkan UKURAN AMG/MCM #4 #2 # 1/0 # 2/0 KAWAT EQUIVALENT (mm²) 25 35 50 70 TARIKN MAKS YANG DIIJINKAN (kGf) AAAC LVTC 119 162 268 38 270 300 Pasal 9 : PERALATAN DAN KESELAMATAN KERJA a. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan dan mempergunakan alat – alat kerja minimal, yang diperlukan untuk pemasangan kawat dan pemasangan gardu, antara lain : 1. Hand press unit (konektor) 2. Stringging block 3. Coffin hoist (rantai / sling) 4. Puller machine (penarikan kawat >1 kM) 5. Clain block / tackel (penarikan kawat sepanjang < 1 kM) 6. Come along ukuran : 35- 70 mm 7. Alat pengukur tegangan kawat (dynamometer) 8. Sabuk pengaman 9. Megger test 1000 – 5000 Volt 10. Multi tester 11. Pemotongan kabel (cable cutter) 12. Peralatan pendukung lain yang diperlukan (kunci pas dll) b. Keselamatan kerja Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Barang / Jasa harus mengambil langkah – langkah pengamn yang perlu untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerja, pelaksana dan staf lain serta masyarakat umum termasuk peralatan itu sendiri. PASAL 10 : PEKERJAAN BONGKARAN a. Sebelum pekerjaan pembongkaran (tiang listrik, konduktor, trafo dll) dimulai, harus diadakan inspeksi bersama antara Penyedia Barang / Jasa dan pengawas lapangan mengenai macam, jumlah dan keadaannya. b. Pekerjaan bongkaran, pengangkutan dan pemasangan kembli harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga semua peralatan, tetap dalam kedaan baik dan siap pakai. c. Khusus untuk trafo, sebelum trafo diturunkan dari semula, harus diperiksa, dan dimegger terlebih dahulu. d. Material yang tidak dipasangan kembali harus diangkut dan diretour ke gudang yang harus ditentukan oleh pengawas lapangan. PASAL 11 : PEMADAMAN ALIRAN LISTRIK UNTUK PENGUJIAN Untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan atau pembongkaran yang memerlukan pemadaman aliran listrik, Penyedia Barang / Jasa diwajibkan menyusun rencana kerja khusus dan persiapan yang baik sehingga waktu digunakan untuk pemadaman aliran listrik dapat dimanfaatkan se-efektif mungkin. Permohonan jadwal pemadaman harus diajukan kepada Direksi Pekerjaan dengan tembusan ke unit setempat minimal 10 hari sebelum pelaksanaan dan direksi pekerjaan harus memberikan jawaban atas permohonan tersebut minimal 3 hari sebelum pelaksanaan pemadaman. PASAL 12 : PENGISIAN TEGANGAN JARINGAN LISTRIK Untuk bagian pekerjan yang telah 100 % (Seratus Persen) selesai dan dapat diperiksa secar partial, setelah diuji tegangan dengan peralatan uji berkapasitas 5000 Volt dan diteliti dengan hasil baik, maka jaringan harus dicoba dengan tegangan (energizing), minimal selama 24 jam secar terus menerus.