Untitled - Nulisbuku.com

advertisement
Dengan Nama Allah Azza wa Jalla
Proses pendidikan sebenarnya telah berlangsung
sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan
perkembangan sosial budaya manusia di permukaan bumi.
Perkembangan pendidikan semestinya berbanding lurus
dengan tantangan yang dihadapai oleh pendidikan itu
sendiri. Patutlah dipahami bahwa tantangan yang harus
diperhitungkan dalam perkembangan pendidikan khususnya pendidikan agama kedepan adalah tantangan internal
dan eksternal. Tantangan eksternal lebih merupakan
perubahan yang dialami masyarakat dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan masa yang akan
datang. Tantangan inilah yang disadari ataupun tidak tentunya akan menciptakan pergeseran nilai dalam kehidupan
bermasyarakat. Pendidikan dan khasanah ilmu pengetahuan
harus mampu memberikan penjelasan dan jawaban atas
setiap kondisi baik itu yang berkaitan dengan konteks
individual maupun sosial yang ada dan berkembang di
sekitar kita.
Peranan pendidikan dalam pengembangan kualitas
sumber daya insane secara mikro, sebagai proses belajar
mengajar, alih pengetahuan (transfer of knowledge), alih
metode (transfer of methodology) dan alih nilai (transfer of
value)
Selanjutnya, mendalami makna dari pendidikan
agama, pendidikan agama dapat diartikan materi yang
bahasannya berkaitan dengan keimanan, ketakwaan, akhlak
dan ibadah kepada Tuhan. Dengan demikian pendidikan
agama berkaitan dengan pembinaan mental spiritual yang
selanjutnya dapat mendasari tingkah laku manusia dalam
berbagai bidang kehidupan. Pendidikan agama tidak terlepas dari upaya menanamkan nilai-nilai serta unsur
spiritual pada jiwa seseorang. Unsur-unsur agama tersebut
secara umum ada empat, yakni: keyakinan terhadapa
adanya tuhan atau kekuatan gaib, proses hubungan dengan
tuhan untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan
di akhirat, beribadah kepada tuhan dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta
meyakini adanya hal-hal yang dianggap suci dan sakral
seperti kitab suci, tempat ibadah dan sebagainya.
Pendidikan Islam yaitu pendidikan yang dilakukan
kepada peserta didik secara sadar dengan membimbing,
mengasuh anak didik atau peserta didik agar dapat
meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
Islam, atau dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah
proses trasfer pengetahuan, metode dan nilai atas segala
prinsip, kepecayaan, dan kandungan ruh (spirit) Islam.
Jika kita mencermati perkembangan masyarakat
yang semakin dinamis dan terjadi dalam waktu yang relatif
singkat maka menuntut terciptanya pola hidup yang harus
lebih adaptif. Permasalahan yang terjadi pada diri manusia
saat ini haruslah disikapi dengan tindakan yang solutif dan
efektif agar tidak menempatkan diri kita dalam ketertinggalan terhadap perubahan zaman. Semakin kompleksnya tatanan hidup saat ini secara tidak langsung membuat
tuntutan akan kebutuhan hidup juga semakin banyak dan
beragam.
Proses pemenuhan kebutuhan akan timbul dengan
segala problematikanya inilah yang cenderung membawa
manusia pada titik jenuh, bosan dan gelisah bahkan
menimbukan stres sepanjang kehidupan. Ketidakmampuan
manusia untuk menyesuaikan diri, memenuhi segala
kebutuhan dan keluar dari setiap tekanan atas dirinya,
membuat manusia berada dalam ketegangan fisik dan psikis,
hal inilah yang kemudian sering kita kenal dengan istilah
stres. Stres bersifat individual, dan pada dasarnya dapat
merusak fisik dan psikis bila tidak ada keseimbangan antara
daya tahan mental individu dengan beban yang
dirasakannya.
Dalam dunia kerja sebagai contohnya, akibat
pekerjaan yang berat dengan tuntutan profesional dan
persaingan yang ketat dalam pekerjaan yang tidak
terjangkau, memungkinkan seseorang menjadi stres. Kasus
lain dalam lingkungan keluarga, hubungan yang tidak
harmonis antar sesama anggota keluarga seperti komunikasi yang tidak terbuka dan kurangnya waktu untuk
berkumpul dan bersosialisasi juga bisa menjadi alasan
terciptanya stres, atau dengan kata lain banyak sekali halhal yang ada disekitar kita jika tidak disikapi dengan caracara yang sesuai maka akan dapat menjadi salah satu
pemicu terjadinya stres.
Seperti yang telah penulis sebutkan sebelumnya,
sudah seharusnyalah khasanah ilmu pengetahuan utamanya
pendidikan menjadi alat paling efektif dalam memberikan
penjelasan dan jawaban atas permasalahan yang terjadi di
masyarakat baik itu dalam lingkup individual maupun dalam
lingkup sosial. Pendidikan terhadap mengatasi stres
setidaknya akan memberikan gambaran kepada kita untuk
mengenali lebih jauh tentang apa itu stres?, hal-hal yang
menyebabkan, dan bagaimana upaya mengatasinya. Upaya
mengatasi yang dimaksud disini adalah suatu usaha untuk
menyelesaikan, menguasai keadaan ataupun pemecahan
masalah, jalan keluar dalam mengurangi atau menghilangkan stres.
***
Stres dan Upaya Mengatasinya: Perspektif
Pendidikan Islam, pada hakikatnya pendidikan Islam
adalah mengarahkan manusia menjadi manusia seutuhnya
sebagai makhluk Allah yang mempunyai unsur jasad akal
dan kalbu serta aspek kehidupannya sebagai makhluk
individu, sosial, berakhlak, dan memiliki agama, kesemuanya itu berada dalam satu kesatuan. Menurut konsep
pendidikan Islam manusia tersusun dari unsur jasad, hayat
dan jiwa. Kalau hayat telah tidak ada, jasad pun mati dan
jiwa meninggalkan jasad yang mati menghadap Allah.
Apabila ditelusuri dari ajaran Islam tidak ditemukan
istilah atau kata stres baik dalam Al-Quran maupun hadis
Nabi, akan tetapi makna stres yaitu ketegangan fisik dan
ketegangan psikis akan di dapati, misalnya akibat ketegangan fisik akan berakiabat pada tubuh berupa penyakit
fisik seperti; rasa pusing, sesak nafas, demam panas, nyeri
pada lambung. sebagai tanda penyakit jasmaniah, dan pada
gangguan psikis dapat berupa sejumlah kelainan yang
terjadi mengambil bermacam-macam bentuk yang terpenting di antaranya adalah; Cemas, was-was, khawatir,
apatis, dengki, iri hati, kikir, sedih, penyesalan, takut,
sombong, bangga, congkak, malu, marah, benci, dan
cemburu.
Hal-hal tersebut diatas dapat dilihat dalam
penjelasan Al-Qur’an dan hadis Nabi saw. sebagai sumber
ajaran pendidikan Islam. Jadi konsep dasar pendidikan
Islam tentang stres ialah bahwa ajaran Islam memberi
tuntunan untuk hidup sehat yaitu sehat jasmani dan sehat
rohani terhidar dari berbagai penyakit baik penyakit
jasmani maupun penyakit rohani.
Hal yang menjadi daya tarik tersendiri dalam buku
ini adalah bagaimana solusi mengatasi stres dalam Islam,
tentunya menurut bimbingan Rasulullah Muhammad saw,
dan tuntunan kitab suci al-Quran yang bersumber dari Allah
swt, anda dapt menyimak dalam buku ini.
Apa yang termuat dalam buku ini coba membantu
anda dalam mengenali dan memahami tentang stres dan
upaya mengatasinya dalam perspektif pendidikan Islam,
secara khusus buku ini akan menjabarkannya dalam beberapa bagian penting, yaitu:
Pertama, mengedepankan sistem pendidikan Islam
dalam membina dan menuntun masyarakat dalam segala
aspek pencerdasan terlebih pada pencerdasan spiritual agar
bisa bahagia di dunia dan akhirat. Penulis coba menguraikan
tinjauan teoritis tentang pendidikan Islam mulai dari
pengertian, tujuan, fungsi, peranan dan metode dalam
pendidikan Islam.
Kedua, membahas dan menghubungkan keterkaitan
antara stres dan kesehatan mental. Pada bagian ini akan
disajikan secara terperinci tentang pengertian dan teoriteori yang berkaitan dengan kesehatan mental, macammacam gangguan jiwa dan penyakit jiwa dan hubungan
antara kesehatan mental dengan penyakit jiwa. Selanjutnya
dibahas pula mengenai posisi stres dalam kesehatan mental
dan bagaimana pengaruh stres terhadap kesehatan mental.
Ketiga, pada bagian ini dipaparkan hal-hal yang
berkaitan dengan bentuk-bentuk dan penyebab stres.
Bentuk-bentuk dan penyebab stres menurut Islam lebih
mengarah kepada konflik kejiwaan seperti : Kecemasan,
ketakutan, marah, kebencian, cemburu, iri hati, sedih,
penyesalan, malu, bangga, congkak, sombong, dendam dan
keluh-kesah. Selanjutnya dipaparkan pula bagaimana
dampak stress menurut pendidikan Islam
Keempat, buku ini akan menjelaskan tentang
konsep dasar pendidikan islam tentang stres lalu masuk
pada strategi mengatasi stres menurut pendidikan Islam.
Untuk mengatasi stres menurut pendidikan Islam ada
beberapa strategi/Pendekatan yang digunakan, yaitu:
Pendekatan medis, terapi somatik, hypnotheraphy/terapi
sugesti, rukun iman, rukun Islam, kesabaran, tawakkal, zikir,
doa, mahabbah (cinta), syukur, ikhlas, ridha, tafakkur
(berpikir), takwa, tobat dan pendekatan amal shaleh.
***
Buku yang kini ada ditangan para pembaca sekalian
pada dasarnya merupakan hasil penelitian yang penulis
lakukan sebagai salah satu prasyarat memperoleh gelar
doktoral pada UIN Alauddin Makassar. Namun untuk
mempermudah dalam proses penyajiannya pada khalayak
umum maka dilakukan proses penyuntingan dan penerbitan
dalam bentuk buku, dengan harapan buku ini dapat menjadi
salah satu referensi dalam menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan membuka mata kita bahwa ajaran islam
merupakan “rahmatan lil ‘alamiin” dan mempertebal keyakinan kita akan kekuasaan Allah swt. dalam mengendalikan
kehidupan seluruh makhluk. Semoga dengan kehadiran
buku kecil ini dihadapan anda mampu kembali
menyadarkan kita bahwa selalu ada rencana baik Allah swt.
disetiap perintah dan larangan-Nya kepada ummat-Nya.
Dengan terbitnya buku ini Diharapkan kepada
tokoh pendidik dan para pendidik Islam untuk lebih
mengarahkan dan menyelaraskan perkembangan mental,
jasmani dan rohani, pengembangan individu dan masyarakat. Sehubungan dengan hal itu untuk mengembangkan
potensi fisik, psikis dan mental dengan tujuan memperoleh
keselamatan hidup dan kebahagiaan maka manusia haruslah
dididik dengan melalui pendidikan Islam.
Diharapkan pula dalam proses pembangunan
manusia seutuhnya, dimensi kesehatan jasmani dan rohani
yang dikembangkan dalam pendidikan Islam hendaknya
sejalan dengan universalisme ajaran Islam yang tidak pernah sirna ditelan masa. Ajaran Islam membumi secara
abadi melalui kegiatan-kegiatan pendidikan Islam. Hal ini
tersirat dari keberadaan manusia dimuka bumi sejak
diciptakannya, Allah swt. menurunkan bantuan dan
bimbingan yang merupakan pelita bagi manusia, itulah
Islam yang diturunkan kepada umat manusia agar mereka
mampu mengembangkan fitrah kemanusiaannya.
Pribadi manusia adalah mencakup aspek jasmani
dan rohani atau aspek fisik dan psikologis. Aspek jasmani itu
sesungguhnya adalah sarana dari aspek rohani manusia
dalam upaya mencapai hakikat tujuan hidupnya yang
tertinggi, sebagaimana diamanatkan oleh sang Pencipta
yakni Allah swt. Manusia itu terdiri dari rohani dan jasmani.
Membangun manusia seutuhnya berarti membangun rohani
dan jasmaninya.
Antara aspek jasmani dan rohani dalam batas-batas
tertentu ada hubungan interdependensi yang sangat erat.
Seyogyanya jasmani yang sehat akan dapat mempersubur
perkembangan rohani yamg sehat, dan rohani yang sehat
akan dapat pula menumbuh suburkan kehidupan jasmani
yang sehat. Kehidupan ini adalah suatu proses yang akan
berjalan terus menerus dan tidak akan berhenti.
Kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang tidak dapat dielakkan dan tidak dapat ditolak
keberadaannya. Jadi kemajuan diberbagai aspek kehidupan
di dunia yang sangat gemilang tetapi menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran serta memprihatinkan. Karena
itu dituntut setiap individu memiliki kepekaan dan
kemampuan serta kesehatan fisik dan kesehatan mental
spiritual agar tidak mengalami stres. Stres adalah reaksi
tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit
dihadapi. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia.
Stres yang ringan berguna dan dapat memacu
seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih cepat dan
keras sehingga dapat menghadapi tantangan sehari-hari.
Stres ringan merangsang dan memberikan rasa lebih
bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan.
Tetapi stres yang terlalu tinggi dan berkelanjutan, bila tidak
ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Hanya Allah swt. jualah Yang Maha Sempurna,
kepada-Nyalah patut diserahkan segalanya, seraya berharap
petunjuk dan perlindungan-Nya dari kealpaan yang setiap
saat bisa hadir pada diri manusia.
Download