sosialisasi program asuransi dan aplikasinya di lapangan terlampau lama, dikhawatirkan tingkat kepercayaan petani terhadap pemerintah akan menurun karena tipisnya kesungguhan ( poor political will ), petani makin sulit mengelola usaha taninya karena kekurangan modal, dan kemiskinan di pedesaan akan meningkat karena gagal panen. Penyamaan persepsi terhadap penyelenggaraan skim asuransi usaha tani padi perlu dilakukan dengan kalangan terkait. Dialog dan diskusi dengan perusahaan asuransi yang berminat dalam penyelenggaraan skim asuransi usaha tani padi harus dilakukan. Mengingat lambatnya aplikasi skim asuransi usaha tani padi di daerah penelitian, interaksi dengan pemerintah daerah setempat harus terus dilakukan untuk membantu petani padi melalui asuransi usaha tani padi. Kementan yang direpresentasikan oleh Pusat Pembiayaan Pertanian perlu menjalin komunikasi yang lebih aktif dengan kementerian terkait, seperti Kemenkeu dan Kemendagri, termasuk untuk memuluskan penerbitan SK Bersama. Selain komunikasi dan penyamaan persepsi dalam penyelenggaraan skim asuransi usaha tani padi, jika dimungkinkan dapat segera dilaksanakan pilot project skim asuransi usaha tani padi di lokasi penelitian karena petani telah menyambutnya dengan baik dan sangat antusias untuk mengikutinya. Penutup Dari persepsi petani di dua lokasi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani sangat berkeinginan dapat mengikuti skim asuransi pertanian. Keinginan yang kuat tersebut terutama karena usaha tani penuh dengan risiko dan sering mengalami kerugian atau gagal panen akibat banjir dan serangan OPT. Asuransi usaha tani padi, Komik sebagai Media Inovasi Pertanian iseminasi menjadi kunci keberhasilan percepatan adopsi inovasi pertanian. Badan Litbang Pertanian memberikan perhatian yang besar untuk mempercepat diseminasi inovasi pertanian, antara lain dengan menginisiasi model Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC). Komik sebagai media cetak yang menggabungkan pesan verbal dan visual menjadi salah satu media diseminasi yang efektif mendukung SDMC. Kekuatan komik dapat dimanfaatkan untuk menyajikan petunjuk teknis (juknis) inovasi 1 8 Informasi lebih lanjut hubungi: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jalan Ahmad Yani No. 70 Bogor 16161 T e l e p o n : (0251) 8333964 F a k s i m i l e : (0251) 8314496 E-mail : pse@litbang. deptan. go. id Diseminasi Komik, yang memadukan gambar dan tulisan dalam satu media, memiliki kelebihan untuk memikat perhatian pembaca. Dengan demikian, komik dapat menjadi media diseminasi andalan di lingkup Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). D diperkirakan dapat meringankan beban petani akibat kerugian dengan berbagi risiko atas usaha tani yang dilakukan. Berdasarkan hasil kajian ini, skim asuransi usaha tani padi dapat berbagi risiko atas kegagalan panen 75%, meskipun hal ini masih harus diuraikan lebih rinci dalam operasional kegiatannya. Komunikasi dan penyamaan persepsi dalam penyelenggaraan skim asuransi usaha tani padi perlu dilakukan dengan pihak-pihak terkait ( Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ) . Komik dalam Diseminasi pertanian, misalnya juknis Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada padi, jagung, dan kedelai, juknis Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK), dan juknis Gernas (Gerakan Nasional) Kakao. Juknis dalam bentuk komik, yang mengemas cerita dalam bentuk gambar/foto humanistik, akan lebih menarik karena informasi yang disampaikan bernuansa ringan, tanpa memberi beban kepada pembaca. Bahkan membaca komik bisa mengundang penasaran sehingga pembaca akan berusaha menyelesaikannya sampai akhir. Warta Perspektif Diseminasi inovasi pertanian merupakan tahapan dari suatu rangkaian pengkajian di BPTP. Diseminasi dapat dilakukan pada saat penerapan teknologi tertentu, misalnya saat mengaplikasikan Bagan Warna Daun (BWD) untuk menentukan dosis pupuk. Diseminasi bisa juga dilakukan untuk menyebarluaskan informasi teknologi dari hasil pengkajian tahun sebelumnya yang terbukti berhasil. Dalam melakukan diseminasi, media yang digunakan beraneka ragam. Selain disesuaikan dengan karakteristik inovasi teknologi, diseminasi juga mempertimbangkan kondisi sasaran. Dalam konteks pembangunan pertanian, diseminasi diartikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian P r o to ti p e t t Al s i n ta n Mendorong penerapan Mendorong pengambilan Membangkitkan minat Membangkitkan perhatian Gambar 2. Prinsip AIDDA dalam Juknis P roduksi lokal t M ultiplikasi & pe nye ba r a n t t t t P e n e l i ti a n Uji coba di lapangan Adopsi oleh p etan i s Gambar 1. Tahapan d is ti li n g proses Volume 34 Nomor 2, & P e nyed erha na an diseminasi 2012 teknologi t t Sintesis t t Pengeta hu a n Desire diseminasi dalam t Benih/ va r i e ta s Decision Attention Ada beberapa langkah utama yang harus ditempuh dalam menyiapkan komik. Orang yang terlibat pun banyak, antara lain konseptor, penulis cerita, illustrator , inker (pemberi tinta), colorist (pemberi Pengujian dan evalua si Action Interest yak dalam jumlah besar, dan efek yang mungkin dihasilkan. Untuk menentukan media diseminasi yang akan dipilih, paling tidak ada lima hal yang harus dipertimbangkan, yakni: (1) tujuan perubahan yang akan dicapai (pengetahuan, sikap, dan keterampilan); (2) karakteristik sasaran; (3) strategi komunikasi; (4) isi pesan (karakteristik inovasi); dan (5) dukungan biaya dan karakteristik wilayah. Mengaplikasikan Format Komik tindakan teknologi proses keputusan Membangkitkan hasrat t secara praktis sebagai cara dan proses penyampaian hasil-hasil pengkajian teknologi kepada masyarakat atau pengguna agar dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat atau pengguna. Hasil pengkajian yang didiseminasikan adalah inovasi yang di dalamnya mengandung ilmu pengetahuan atau cara baru untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi ke dalam produk atau proses produksi. Secara umum, teknologi (inovasi) pertanian dapat berupa produk (benih varietas), pengetahuan ( knowledge ), serta alat-mesin pertanian (alsintan). Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda sehingga membutuhkan strategi diseminasi dengan tahapan dan teknik yang berbeda pula (Gambar 1). Dalam praktik, diseminasi berpegang pada pemahaman terhadap kondisi sasaran.Terdapat lima langkah yang ditempuh dalam diseminasi, seperti disajikan pada Gambar 2. Media diseminasi dibedakan ke dalam dua kelompok besar, yakni media massa/nirmassa dan media interpersonal. Selanjutnya, media massa/nirmassa dikelompokkan ke dalam bentuk cetak dan elektronis/ audio visual. Komik, dalam hal ini berada dalam kelompok media massa/nirmassa cetak. Masing-masing media memiliki karakteristik yang berbeda dilihat dari arus pesan, konteks komunikasi, kemungkinan umpan balik, kemampuan mengatasi proses selektif, kecepatan mencapai khala- Evaluasi secara partisipatif oleh p etan i inovasi pertanian. warna), penulis skenario ( letterer ), editor, serta percetakan, pemasaran hingga pendistribusian. Secara ringkas, proses tersebut dikelompokkan ke dalam empat tahapan besar, yakni materi, story line , story board , dan eksekusi. 1 . Materi, merupakan bahan mentah berupa naskah untuk ditransfer ke dalam komik. Berdasarkan naskah tersebut, selanjutnya dibuat plot cerita, karakter, referensi gambar, dan setting . Dalam konteks diseminasi, naskah bisa bersumber dari panduan pelaksanaan program strategis Kementerian Pertanian, misalnya panduan PTT padi, jagung, dan kedelai. 2 . Story line , memuat urutanurutan tertulis dalam setiap panel. Jika bahannya dari naskah panduan pelaksanaan PTT padi, pembuatan story line berawal dari kegiatan sosialisasi program, PRA, pembagian benih padi, penanaman, pemupukan, pemberantasan hama penyakit, dan seterusnya hingga panen dan pascapanen, termasuk penyimpanan dan pengolahan hasil. Setiap aktivitas tentu diikuti setting dan caption . Setting menunjukkan tempat kegiatan tersebut dilakukan, misalnya sosialisasi di balai desa dan melakukan PRA di saung tani. Caption adalah uraian ringkas atau keterangan kegiatan. pertanian. 1 9 Story board . Urutan kegiatan dalam strory line digambarkan dalam story board . Selain mengatur alur cerita, story board sekaligus menjadi acuan merencanakan jumlah halaman dan lain-lain. Di samping itu, story board memudahkan dalam mengedit bagian-bagian yang perlu dipotong atau ditambahkan. 4. Eksekusi, merupakan tahapan produksi komik, yakni mengaplikasikan story board dalam urutan-urutan gambar statis yang bermakna. Eksekusi pembuatan komik dapat dilakukan secara manual maupun digital. Cara manual biasanya dilakukan para profesional karena memerlukan keterampilan khusus mengekspresikan peristiwa dalam gambar melalui tahapan pembuatan sketsa. Improvisasi bisa dilakukan sepenuhnya sesuai kehendak ilustrator. Bagi yang tidak memiliki kemampuan dasar menggambar, pilihan yang tepat adalah cara digital. Untuk ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak ( software ) pembuatan komik, di antaranya ComicLife , makebeliefcomix. com , marvelkids.com , pixton. com , Toondoo.com , pikistrip , dan stripgenerator . Dari berbagai pilihan perangkat lunak tersebut, ComicLife dapat menjadi pilihan utama, karena tidak harus memerlukan keahlian khusus. Kemampuan dasar yang diperlukan hanya memahami komputer. Kelebihan ComicLife adalah: (1) sangat mudah menjalankan aplikasinya; (2) terdapat beberapa opsi penyimpanan gambar; (3) gampang melakukan drag-drop dan mengintegrasikannya ke dalam gambar, (4) tersedia template font untuk mempercantik komik; (5) bisa mengambil gambar melalui webcam ; dan (6) teks menyerupai komik asli. Perangkat lunak ini bisa diunduh secara bebas. Dengan menggunakan perangkat lunak tersebut, hasilnya akan tampil komik. Berikut disajikan salah satu bentuk komik yang dibuat peserta workshop penyuluhan 3. 2 0 yang dilaksanakan pada 13-14 Februari 2012. Komik berjudul Usaha Tani Bawang Merah Berbasis GAP ( Good Agricultural Practices ) ( Rachmat Hendayana ) . Warta Informasi lebih lanjut hubungi: Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi P e r t a n ia n Jalan Tentara Pelajar No. 10 Bogor 16114 T e l e p o n : (0251) 8351277 F a k s i m i l e : (0251) 8350928 E-mail : bbp2 tp@litbang. deptan. go. id Penelitian dan Pengembangan Pertanian