EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Hermawan Sunaryo Program Studi Pendidikan Matematika Univeritas Muhammadiyah Purworejo Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes yang sudah diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel tak Sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang yang dikenai TPS, TTW, dan ekspositori memberikan hasil yang berbeda. Prestasi belajar yang dikenai TPS lebih baik daripada TTW, dibandingkan antara prestasi belajar yang dikenai TPS dan ekspositori tidak menujukkan perbedaan, tetapi prestasi belajar yang dikenai ekspositori lebih baik daripada prestasi belajar yang dikenai TTW. Kata kunci: TPS, TTW, ekspositori, prestasi PENDAHULUAN Matematika dapat dikatakan dasar dari ilmu pengetahuan lain dan saling berkaitan, karena menuntut ide pemikiran, proses berpikir, dan penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan yang berlaku secara umum. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses pembentukan sumber daya manusia yang paling baik. Faktor yang paling penting dalam pendidikan adalah guru, guru sebagai subjek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok (Djamarah, 2012: 19). Pembelajaran matematika di SMP Negeri I Prembun sering menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariatif dan hanya berpusat pada guru. Kegiatan pembelajaran yang demikian dapat menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa 55 pembelajaran karena siswa hanya melihat gurunya menjelaskan materi pembelajaran dan hanya mengerjakan soal latihan. Di samping itu, masih jarangnya menggunakan alat peraga untuk beberapa materi tertentu juga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa. Akibatnya banyak siswa yang mengalami kesulitan mengembangkan pengetahuannya terutama pada materi pembelajaran perlu pemahaman khusus. Hal tersebut diketahui karena dilihat dari hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan maka tujuan penelitian ini adalah apakah ada perbedaan prestasi belajar yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran 2013/2014. Sebagai acuan dalam penelitian ini, peneliti meninjau penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Andriani (2013: 658) yang menyimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang dikenai TPSlebih baik dibandingkan pembelajaran langsung. Prosedur yang sebaiknya dilakukan dalam permbelajaran kooperatif TPS (Huda, 2013: 136) sebagai berikut: (1) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok setiap siswa terdiri dari empat kelompok anggota/siswa. (2) guru memberikan tugas pada setiap kelompok. (3) masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. (4) Kelompok membentuk anggotaanggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya. (5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompok masing-masing untuk menshare hasil diskusinya. Sedangkan, TTW adalah strategi yang menfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar (Huda, 2013: 218). Sebagaimana namanya, strategi ini memiliki sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni berpikir (think), berbicara/berdiskusi (talk), dan menulis (write) (Huda, 2013: 218). Menurut Sanjaya (2008: 183), ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam pembelajaran 56 ekspositori, yaitu (1) persiapan (preparation); (2) penyajian Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa (presentation); (3) menghubungkan (correlation); (4) menyimpulkan (generalization); dan (5) penerapan (aplication). METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian eksperimentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah cluster random sampling, sampel yang terpilih yaitu kelas VIII E, VIII F, dan VIII H. Kelas VIII E sebagai kelas eksperimen II sebanyak 31 siswa dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan VIII H sebagai kelas eksperimen I masing-masing 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dua metode, yaitu metode dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi dari nilai UTS kelas VIII semester genap dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar matematika. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan Analisis Variansi Satu Jalan Dengan Sel Tak Sama dan sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan metode Bartlett. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, kelas kontrol, dan kelas uji coba dari kondisi yang sama, yaitu setelah dilakukan uji kesimbangan. Pada kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan kelas eksperimen II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write. Sedangkan pada kelas kontrol peneliti menggunakan model ekspositori sebagai kegiatan pembelajaannya. Berdasarkan penelitian tes prestasi belajar matematika yang telah dilakukan pada kelas uji coba serta dilakukan analisis perhitungan menggunakan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas diketahui bahwa dari 35 soal yang Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa 57 diujikan kepada 32 siswa diperoleh 25 soal diterima dan 10 soal ditolak. Kemudian dari soal-soal yang diterima tersebut diujikan pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol untuk mengetahui prestasi belajar matematika. Berdasarkan hasil analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh 6,407 3,1, sehingga H0 ditolak. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model kooperatif tipe TTW, dan model pembelajaran ekspositori memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda.Oleh karena itu, kita perlu melakukan uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ untuk mengetahui prestasi belajar yang dikenai model pembelajaran yang paling baik diantara ketiga model pembelajaran yang telah disebutkan. Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh F F 11,506 6,236, maka H0 ditolak. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW. Nilai rerata model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah 78,207 dan nilai rerata model kooperatif tipe TTW adalah 70,533, sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran tipe TTW. Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh F F 0,547 6,236, maka H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model ekspositori. Jika kedua model pembelajaran itu diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun maka tidak akan memberikan hasil yang berbeda. Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh F F 7,156 6,236, maka H0 ditolak. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TTW dengan model pembelajaran ekspositori. Nilai rerata model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah 70,533 dan nilai rerata model 58 Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa pembelajaran ekspositori adalah 76,533, sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran ekspositori lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TTW. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan dukungan adanya analisis data penelitian, diperoleh suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model kooperatif tipe TTW, dan model pembelajaran ekspositori memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda. Selain itu, Prestasi belajar matematika pada pokok bahasan bangun ruang dengan yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe TTW. Dapat disimpulkan juga bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model ekspositori. Berdasarkan perhitungan juga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika yang dikenai model pembelajaran ekspositori lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe TTW. Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan: (1) guru diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih mengembangkan ketrampilan kooperatif, yang dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat siswa; (2) karena pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Think Talk Write (TTW) masih tergolong baru dalam pelaksanaanya dikelas, maka dibutuhkan waktu untuk penyesuaian; (3) bagi calon peneliti berikutnya ketika melakukan uji coba soal pada lokasi yang berbeda dengan tempat penelitian (berbeda sekolah) diharapkan menguji keseimbangan dengan instrumen yang sama. DAFTAR PUSTAKA Andriani, Desi G. 2013. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Dan Think Pair Share Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa SMP Se-Kota Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal, tidak diterbitkan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa 59 Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Pres. Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 60 Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa