55 eksperimentasi pembelajaran matematika

advertisement
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL
KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Hermawan Sunaryo
Program Studi Pendidikan Matematika
Univeritas Muhammadiyah Purworejo
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar yang dikenai
model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan model
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran
2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun. Pengambilan sampel dengan teknik
cluster random sampling. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes yang sudah
diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan
Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel tak Sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi
belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang yang dikenai TPS, TTW, dan
ekspositori memberikan hasil yang berbeda. Prestasi belajar yang dikenai TPS lebih baik
daripada TTW, dibandingkan antara prestasi belajar yang dikenai TPS dan ekspositori tidak
menujukkan perbedaan, tetapi prestasi belajar yang dikenai ekspositori lebih baik daripada
prestasi belajar yang dikenai TTW.
Kata kunci: TPS, TTW, ekspositori, prestasi
PENDAHULUAN
Matematika dapat dikatakan dasar dari ilmu pengetahuan lain dan saling
berkaitan, karena menuntut ide pemikiran, proses berpikir, dan penalaran untuk
mencapai suatu kesimpulan yang berlaku secara umum. Pembelajaran matematika
merupakan suatu proses pembentukan sumber daya manusia yang paling baik. Faktor
yang paling penting dalam pendidikan adalah guru, guru sebagai subjek pendidikan
sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok
(Djamarah, 2012: 19).
Pembelajaran matematika di SMP Negeri I Prembun sering menggunakan model
pembelajaran yang kurang bervariatif dan hanya berpusat pada guru. Kegiatan
pembelajaran yang demikian dapat menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
55
pembelajaran karena siswa hanya melihat gurunya menjelaskan materi pembelajaran
dan hanya mengerjakan soal latihan. Di samping itu, masih jarangnya menggunakan
alat peraga untuk beberapa materi tertentu juga mempengaruhi tingkat pemahaman
siswa. Akibatnya banyak siswa yang mengalami kesulitan mengembangkan
pengetahuannya terutama pada materi pembelajaran perlu pemahaman khusus. Hal
tersebut diketahui karena dilihat dari hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) semester
genap tahun pelajaran 2013/2014 dan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran
tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan maka tujuan
penelitian ini adalah apakah ada perbedaan prestasi belajar yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TPS, model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan model
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran
2013/2014. Sebagai acuan dalam penelitian ini, peneliti meninjau penelitian yang
relevan yang dilakukan oleh Andriani (2013: 658) yang menyimpulkan bahwa prestasi
belajar matematika siswa yang dikenai TPSlebih baik dibandingkan pembelajaran
langsung.
Prosedur yang sebaiknya dilakukan dalam permbelajaran kooperatif TPS (Huda,
2013: 136) sebagai berikut: (1) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok setiap
siswa terdiri dari empat kelompok anggota/siswa. (2) guru memberikan tugas pada
setiap kelompok. (3) masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas
tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. (4) Kelompok membentuk anggotaanggotanya secara berpasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan
individunya. (5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompok masing-masing
untuk menshare hasil diskusinya.
Sedangkan, TTW adalah strategi yang menfasilitasi latihan berbahasa secara
lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar (Huda, 2013: 218). Sebagaimana
namanya, strategi ini memiliki sintak yang sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni
berpikir (think), berbicara/berdiskusi (talk), dan menulis (write) (Huda, 2013: 218).
Menurut Sanjaya (2008: 183), ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam
pembelajaran
56
ekspositori,
yaitu
(1)
persiapan
(preparation);
(2)
penyajian
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
(presentation); (3) menghubungkan (correlation); (4) menyimpulkan (generalization);
dan (5) penerapan (aplication).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimentasi. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan model penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun tahun pelajaran
2013/2014. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah cluster random sampling,
sampel yang terpilih yaitu kelas VIII E, VIII F, dan VIII H. Kelas VIII E sebagai kelas
eksperimen II sebanyak 31 siswa dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol dan VIII H
sebagai kelas eksperimen I masing-masing 32 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan dua metode, yaitu metode
dokumentasi dan metode tes. Metode dokumentasi dari nilai UTS kelas VIII semester
genap dan metode tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar
matematika. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji keseimbangan dengan
Analisis Variansi Satu Jalan Dengan Sel Tak Sama dan sebagai persyaratan analisis data
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas
dengan menggunakan metode Bartlett.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kelas eksperimen I,
kelas eksperimen II, kelas kontrol, dan kelas uji coba dari kondisi yang sama, yaitu
setelah dilakukan uji kesimbangan. Pada kelas eksperimen I diberikan perlakuan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan kelas
eksperimen II menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write.
Sedangkan pada kelas kontrol peneliti menggunakan model ekspositori sebagai
kegiatan pembelajaannya.
Berdasarkan penelitian tes prestasi belajar matematika yang telah dilakukan
pada kelas uji coba serta dilakukan analisis perhitungan menggunakan tingkat
kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas diketahui bahwa dari 35 soal yang
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
57
diujikan kepada 32 siswa diperoleh 25 soal diterima dan 10 soal ditolak. Kemudian dari
soal-soal yang diterima tersebut diujikan pada kelas eksperimen I, kelas eksperimen II,
dan kelas kontrol untuk mengetahui prestasi belajar matematika. Berdasarkan hasil
analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh
6,407
3,1, sehingga H0 ditolak. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh suatu kesimpulan
bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prembun yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TPS, model kooperatif tipe TTW, dan model
pembelajaran ekspositori memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda.Oleh
karena itu, kita perlu melakukan uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ untuk
mengetahui prestasi belajar yang dikenai model pembelajaran yang paling baik
diantara ketiga model pembelajaran yang telah disebutkan.
Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh
F
F
11,506
6,236, maka H0 ditolak. Hal ini memberikan kesimpulan
bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW.
Nilai rerata model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah 78,207 dan nilai rerata
model kooperatif tipe TTW adalah 70,533, sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada
prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran tipe TTW.
Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh
F
F
0,547
6,236, maka H0 diterima. Hal ini memberikan kesimpulan
bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model ekspositori. Jika kedua model
pembelajaran itu diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Prembun maka tidak
akan memberikan hasil yang berbeda.
Berdasarkan analisis uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe’ diperoleh
F
F
7,156
6,236, maka H0 ditolak. Hal ini memberikan kesimpulan
bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TTW dengan model pembelajaran ekspositori. Nilai
rerata model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah 70,533 dan nilai rerata model
58
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
pembelajaran ekspositori adalah 76,533, sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar siswa yang dikenai model pembelajaran ekspositori lebih baik daripada prestasi
belajar siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TTW.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan dukungan adanya analisis data penelitian,
diperoleh suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Prembun yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS, model kooperatif tipe
TTW, dan model pembelajaran ekspositori memberikan prestasi belajar matematika
yang berbeda. Selain itu, Prestasi belajar matematika pada pokok bahasan bangun
ruang dengan yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik
daripada model pembelajaran kooperatif tipe TTW. Dapat disimpulkan juga bahwa
tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model ekspositori. Berdasarkan perhitungan
juga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika yang dikenai model
pembelajaran ekspositori lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe
TTW.
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan:
(1) guru diharapkan dapat lebih memotivasi siswa untuk lebih mengembangkan
ketrampilan kooperatif, yang dapat digunakan dalam kehidupan bermasyarakat siswa;
(2) karena pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan tipe Think Talk
Write (TTW) masih tergolong baru dalam pelaksanaanya dikelas, maka dibutuhkan
waktu untuk penyesuaian; (3) bagi calon peneliti berikutnya ketika melakukan uji coba
soal pada lokasi yang berbeda dengan tempat penelitian (berbeda sekolah) diharapkan
menguji keseimbangan dengan instrumen yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Desi G. 2013. Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Dan Think Pair Share Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Siswa SMP Se-Kota
Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal, tidak diterbitkan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan ModelKooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
59
Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Pres.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenada Media.
60
Ekuivalen: Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe TPS dan
TTW terhadap Prestasi Belajar Siswa
Download