BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendapatan suatu Negara berasal dari berbagai sektor, salah satunya berasal dari sektor pajak. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan Negara yang berasal dari rakyat. Dengan adanya pembayaran pajak maka pemerintah dapat melakukan program-program pembangunan yang dapat dinikmati rakyat. Kebanyakan wajib pajak badan masih mengidentikkan kewajiban membayar pajak sebagai suatu biaya karena secara finansial, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor bisnis atau dunia usaha kepada sektor publik atau pemerintah yang mengakibatkan berkurangnya daya beli wajib pajak (Santoso dan Rahayu, 2013). Menurut data Kementrian keuangan Republik Indonesia, pada tahun 2016 jumlah penerimaan Negara yang bersumber dari pajak dalam APBN sebesar Rp 1.539,2 triliun atau 86,17 persen dari total penerimaan Negara sebesar Rp 1.786,2 triliun. Sektor pertambangan baik migas maupun non migas merupakan penyumbang pajak terbesar, yaitu PPh Migas sebesar Rp 36,3 triliun dan Pajak Non Migas sebesar Rp 1.318,9 triliun (http://www.kemenkeu.go.id). PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. Terdapat perbedaan perspektif tentang pajak antara pemerintah dengan manajemen perusahaan. Bagi pemerintah, pajak yang dibayarkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber pendapatan utama. Sebaliknya, bagi perusahaan sebagai wajib pajak badan, pajak merupakan biaya yang akan mengurangi pendapatan. Perbedaan inilah yang menyebabkan tujuan dari perusahaan sebagai wajib pajak bertentangan dengan tujuan pemerintah untuk memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak (Ratmono dan Sagala, 2015). Strategi yang dapat dilakukan para manajemen perusahaan yang ingin meminimalkan biaya melalui efisiensi biaya dan mengoptimalkan laba yang diperoleh perusahaan, termasuk pembayaran pajak dapat dilakukan dengan melakukan praktik penghindaran pajak. Upaya penghindaran pajak yang dilakukan oleh Wajib pajak secara legal dan tidak melanggar peraturan perpajakan dengan cara berusaha mengurangi jumlah pajak terutangnya dengan mencari kelemahan peraturan (loopholes) disebut dengan tax avoidance (Hutagoal, 2007 dalam Dewi dan Jati, 2014). Mengoting (1999) dalam Dewi dan Jati (2014) menyatakan bahwa tax avoidance dikatakan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan perpajakan karena dianggap bahwa praktik yang berhubungan dengan tax avoidance ini hanya lebih memanfaatkan celah-celah dari peraturan perundang-undangan perpajakan yang akan mempengaruhi penerimaan Negara dari sektor pajak. Walaupun secara literal tidak ada hukum yang dilanggar, semua pihak sepakat bahwa penghindaran pajak merupakan sesuatu yang secara praktik tidak dapat PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. diterima. Hal ini dikarenakan penghindaran pajak secara langsung berdampak pada tergerusnya basis pajak, yang mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak yang dibutuhkan oleh negara. Di Indonesia, tindakan praktik penghindaran pajak bukan hal yang baru lagi. Dibuktikan dengan kesuksesan program tax amnesty (pengampunan pajak) di Indonesia. Seperti informasi yang dimuat dalam Warta Ekonomi tanggal 14 Oktober 2016, data Per 12 Oktober 2016, jumlah wajib pajak yang menyampaikan Surat Pernyataan Harta sebanyak 405.405 wajib pajak dengan uang tebusan yang diterima Rp 93,49 triliun dan deklarasi harta Rp 3.826,81 triliun. Dari jumlah tebusan tersebut, mayoritas berasal dari wajib pajak orang perorangan sebanyak 321.893 dengan jumlah tebusan Rp 83 triliun (88,78 persen) dan deklarasi harta Rp3.322,26 triliun. Sementara wajib pajak badan sebanyak 83.512 dengan jumlah tebusan Rp 10,49 triliun (11,22 persen) dan deklarasi harta Rp 504,55 triliun. Hal tersebut membuktikan bahwa selama ini banyak wajib pajak yang melakukan penghindaran dalam membayar pajak. Salah satu faktor yang mempengaruhi praktik penghindaran pajak adalah adanya tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sering disebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan dituntut harus dapat melakukan tanggung jawab atas segala aktivitasnya, salah satunya yaitu melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Tindakan perusahaan dalam hal meminimalkan pembayaran pajak tidak sesuai dengan pandangan dan harapan PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. masyarakat karena pajak yang dibayar perusahaan memiliki implikasi penting bagi masyarakat dalam hal pendanaan barang publik seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertahanan nasional dan sebagainya (Ratmono dan Sagala, 2015). Menurut Watson (2011) dalam Pradipta dan Supriyadi (2015) perusahaan yang mempunyai peringkat rendah dalam CSR dianggap sebagai perusahaan yang tidak bertanggungjawab secara sosial sehingga cenderung melakukan strategi pajak yang lebih agresif dibandingkan dengan perusahaan yang sadar sosial. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ratmono dan Sagala (2015) bahwa semakin banyak pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, maka semakin kecil tingkat agresivitas pajaknya. Faktor lain yang mempengaruhi praktik penghindaran pajak, yaitu karakteristik keuangan dan tata kelola perusahaan. Karakteristik keuangan dapat dilihat dari Profitabilitas dan Leverage. Profitabilitas merupakan gambaran mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang ditunjukan oleh Return On Asset (ROA) menunjukan semakin tinggi nilai ROA, maka akan semakin bagus performa perusahaan tersebut. ROA yang positif menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka akan berpengaruh terhadap besarnya pajak penghasilan yang harus dibayarkan oleh perusahaan, sehingga Perusahaan PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan dikenakan beban pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah. Leverage merupakan rasio yang menunjukan besarnya komposisi tingkat hutang yang dilakukan perusahaan dalam melakukan suatu pembiayaan (Kurniasih dan Sari, 2013). Didalam pembiayaan hutang terdapat komponen biaya bunga pinjaman yang menjadi pengurang dalam penghasilan kena pajak. Hal ini menyebabkan laba perusahaan sebelum kena pajak yang menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan mayoritas akan cenderung lebih kecil dibandingkan perusahaan yang mendanai kegiatan operasionalnya mayoritas dengan penerbitan saham. Hal tersebut dapat mengurangi kewajiban pajak perusahaan (Maesarah et al., 2014). Selain dari faktor karakteristik keuangan, baik buruknya tata kelola perusahaan juga dapat mempengaruhi tindakan pengambilan keputusan perpajakan. Mekanisme tata kelola perusahaan yang baik, akan membuat kinerja perusahaan menjadi lebih terkontrol. Melalui komisaris independen yang dapat melaksanakan fungsi monitoring untuk mendukung pengelolaan perusahaan yang baik, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih objektif (Kurniasih dan Sari, 2013). Penelitian yang menghubungkan variabel Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Leverage dan Komisaris Independen dengan Praktik Penghindaran Pajak telah banyak dilakukan, tetapi hasilnya masih belum konsisten. Diantaranya, variabel Corporate Social Responsibility dalam PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. penelitian Pradipta dan Supriyadi (2015) dinyatakan berpengaruh negatif terhadap praktik penghindaran pajak. Maesarah et al.,(2014) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Winarsih et al.,(2014) menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Variabel Profitabilitas dalam penelitian Pradipta dan Supriyadi (2015) berpengaruh negatif terhadap praktik penghindaran pajak. Dalam penelitian Maesarah et al.,(2014) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dalam penelitian Darmawan dan Sukartha (2014) Profitabilitas berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Sedangkan, dalam penelitian Prakosa (2014) menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap penghindaran pajak. Variabel Leverage dalam penelitian Pradipta dan Supriyadi (2015) dinyatakan tidak berpengaruh terhadap praktik penghindaran pajak. Dalam penelitian Suyanto dan Supramono (2012) leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan. Hasil ini juga berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Maesarah et al.,(2014) serta Darmawan dan Sukartha (2014) yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Sedangkan, Prakosa (2014) menyatakan bahwa leverage tidak signifikan berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. Variabel Komisaris Independen dalam penelitian Pradipta dan Supriyadi (2015) dinyatakan tidak berpengaruh terhadap praktik penghindaran pajak. Dalam penelitian Suyanto dan Supramono (2012) menyatakan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan. Prakosa (2014) menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap penghindaran pajak. Sedangkan, hasil penelitian Winarsih et al.,(2014) menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap tindakan pajak agresif. Model yang digunakan dalam penelitian Pradipta dan Supriyadi (2015), untuk mengukur penghindaran pajak menggunakan Proksi Effective Tax Rate (ETR). Suyanto dan Supramono (2012) menggunakan proksi Effective Tax Rate (ETR) dan Cash Effective Tax Rate (CETR) dalam mengukur agresivitas pajak. Penelitian Maesarah et al.,(2014) menggunakan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR) dalam mengukur penghindaran pajak. Penelitian Prakosa (2014) menggunakan proksi Cash Effective Tax Rate (CETR) dalam mengukur penghindaran pajak. Dan penelitian winarsih (2014) menggunakan proksi Effective Tax Rate (ETR) dalam mengukur agresivitas pajak. Adanya inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan praktik penghindaran pajak menjadi konsep dalam penelitian ini. Penelitian ini penting untuk membuktikan kembali terkait Pengaruh corporate social responsibility, profitabilitas, leverage dan komisaris independen terhadap praktik penghindaran pajak. Penelitian ini mereplikasi penelitian Pradipta dan supriyadi PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. (2015) yang meneliti pengaruh corporate social responsibility, profitabilitas, leverage dan komisaris independen terhadap praktik penghindaran pajak, dengan objek penelitian perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2013. Untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, peneliti menggunakan laporan tahunan (annual report) perusahaan pada tahun 2012-2015 dan dengan objek penelitian yaitu perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan peneliti memilih perusahaan pertambangan karena disinyalir pembayaran pajak oleh perusahaan pertambangan masih belum benar, jumlah produksi tambang dan harga jual yang dilaporkan ke Negara belum sesuai dengan keadaan sebenarnya, sedangkan sektor pertambangan baik migas maupun non migas memiliki andil yang besar dalam menyumbang penerimaan pemerintah melalui pajak. Disamping itu, mengingat banyak sekali dampak negatif dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan baik bagi lingkungan hidup maupun kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah pertambangan, sehingga diperlukan kajian mengenai pengungkapan Corporate social responsibility. Penelitian ini penting dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai praktik penghindaran pajak yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, sehingga dapat memberikan pertimbangan kepada investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi, serta untuk memberikan motivasi kepada pembuat kebijakan khususnya Direktorat Jendral Pajak dan Badan Pengawas Pasar Modal untuk PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. menelaah kebijakan yang telah berlaku saat ini dengan membuat peraturanperaturan yang jelas dan tegas mengenai perpajakan di Indonesia, untuk mempersempit celah perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak, baik yang bersifat legal maupun ilegal. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang akan diteliti selanjutnya dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap praktik penghindaran pajak ? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap praktik penghindaran pajak ? 3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap praktik penghindaran pajak? 4. Apakah komisaris independen berpengaruh positif terhadap praktik penghindaran pajak ? PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuktikan tentang pengaruh positif Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap praktik penghindaran pajak. 2. Membuktikan tentang pengaruh negatif profitabilitas terhadap praktik penghindaran pajak. 3. Membuktikan tentang pengaruh positif leverage terhadap praktik penghindaran pajak 4. Membuktikan tentang pengaruh positif komisaris independen terhadap praktik penghindaran pajak. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain : 1. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai profitabilitas, leverage Pengaruh dan corporate komisaris social independen responsibility, terhadap praktik penghindaran pajak. 2. Bagi investor, memberikan gambaran mengenai praktik penghindaran pajak yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, sehingga dapat memberikan pertimbangan kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi. PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017. 3. Bagi Para Pembuat Kebijakan, dari penelitian ini diharapkan agar pemerintah, khususnya Direktorat Jendral Pajak dan Badan Pengawas Pasar Modal dapat menelaah kebijakan yang telah berlaku saat ini dengan membuat peraturanperaturan yang jelas dan tegas mengenai perpajakan di Indonesia, untuk mempersempit celah perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak, baik yang bersifat legal maupun ilegal. 4. Bagi Peneliti berikutnya, sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan referensi bagi mahasiswa lain dalam kajian berikutnya. PENGARUH CORPORATE SOCIAL ..., ADINDA LIONITA HIDAYAH, AKUNTANSI UMP 2017.