1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Diabetes melitus adalah penyakit metabolik endokrin yang ditandai oleh
naiknya kadar glukosa dalam darah. Peningkatan glukosa ini bisa terjadi antara
lain karena defisiensi sekresi insulin dari pankreas, akibat perubahan terhadap
kerja insulin atau karena keduanya. Defisiensi insulin yang terjadi menimbulkan
gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Tingginya kadar gula
darah pada penderita diabetes melitus akan menyebabkan berbagai kelainan
sistemik yang disebabkan karena kerusakan pembuluh darah di berbagai organ
tubuh.1 Salah satunya bagian tubuh yang terkena efek dari penyakit diabetes
melitus adalah rongga mulut. Diantara berbagai macam penyakit sistemik,
diabetes melitus adalah penyakit metabolik paling umum yang mempunyai
prevalensi tinggi di Indonesia. Indonesia berada di peringkat keempat jumlah
penyandang diabetes melitus di dunia setelah Amerika Serikat, India dan Cina.
World Health Organization (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah
penyandang diabetes yang cukup besar untuk tahun mendatang. Untuk Indonesia,
kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada
tahun 2030.2
Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes melitus
merupakan suatu penyakit yang dapat diklasifikasikan menjadi tipe I dan tipe II.
Tipe I yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau juvenile diabetes
dan tipe II yaitu Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) atau adultonset diabetes.1,2 Diabetes melitus tipe I lebih sedikit terjadi dibanding diabetes
melitus tipe II. Hal ini dikemukakan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas), Departemen Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 5,7% terdiri
dari 1,5% Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) dan 4,2% Non Insulin
Dependent Diabetes Melitus (NIDDM).3 Berbagai penelitian juga menunjukkan
adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan prevalensi pada diabetes
1
Prevalensi Manifestasi Oral Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Vania Anindita
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
melitus tipe II di berbagai penjuru dunia.2 Menurut Bricker. dkk, kebanyakan
penderita diabetes melitus 90% termasuk yang tipe II.4 Jumlah penderita diabetes
melitus tipe II juga meningkat akibat dari perubahan gaya hidup, obesitas dan
meningkatnya usia.1
Rongga mulut merupakan salah satu tempat timbulnya gejala suatu
penyakit yang sebenarnya bukan langsung disebabkan kelainan dalam rongga
mulut itu sendiri, tetapi dapat merupakan salah satu tempat manifestasi atau
komplikasi dari suatu penyakit sistemik. Diantara berbagai penyakit sistemik yang
bermanifestasi di dalam rongga mulut, salah satunya adalah diabetes
melitus.5 Dengan mengetahui manifestasi yang timbul dalam rongga mulut, dokter
gigi dapat mendeteksi dini penyakit yang sudah diketahui maupun yang belum
diketahui dan dapat mendeteksi kelainan akibat penyakit sistemik yang
kemunculannya sering terlihat pada rongga mulut.
Manifestasi pada rongga mulut penderita diabetes melitus sangat
bervariasi dari ringan sampai berat
tergantung pada kebersihan mulutnya,
lamanya menderita dan beratnya diabetes melitus tersebut. Manifestasi didalam
mulut penderita diabetes melitus yaitu gingivitis dan periodontitis, frekuensi
karies meningkat, xerostomia, kandidiasis, dan sindroma mulut terbakar.1,4,6 Pada
penelitian yang dilakukan Bajaj. S, dkk (2012) yang mengikutsertakan 50 orang
penderita diabetes melitus dengan manifestasi pada rongga mulut dan ditemukan
kelainan periodontal (34%), karies dental (24%), oral kandidiasis (24%),
xerostomia dan hipofungsi kelenjar saliva (14%), kehilangan gigi (24%) dan
sindroma mulut terbakar (10%).7 Penyakit periodontal merupakan salah satu
manifestasi dari diabetes melitus yang sering ditemukan. Pada kurang lebih 75%
penderita diabetes melitus ditemukan penyakit periodontal dengan meningkatnya
resorpsi tulang alveolar dan inflamasi gingiva.6 Beberapa studi pada penderita
diabetes melitus menunjukkan meningkatnya insidensi oral kandidiasis dalam
rongga mulut. Pasien diabetes melitus juga mengalami xerostomia akibat adanya
neuropati perifer yang menyebabkan perubahan sekresi saliva sehingga
permukaan seluruh mukosa menjadi kering, mudah teriritasi dan juga terdapat
sindroma mulut terbakar.1
2
Prevalensi Manifestasi Oral Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Vania Anindita
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
Sebagaimana kita ketahui, diabetes melitus adalah salah satu penyakit
sistemik yang harus diwaspadai. Dokter gigi sebagai bagian dari tenaga kesehatan
harus mempunyai kemampuan mengenali penderita diabetes melitus melalui
kelainan-kelainan yang terlihat di dalam rongga mulut. Diperkirakan masih
banyak penderita diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia, oleh sebab itu
dokter gigi memegang peranan penting terhadap manajemen penderita diabetes
melitus.2
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut:
Berapakah prevalensi dari berbagai macam manifestasi oral pada penderita
diabetes melitus tipe II yang datang ke Poli Penyakit Dalam RSAU ‘dr. Esnawan
Antariksa’ Halim Perdanakusuma?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dari
berbagai macam manifestasi oral pada penderita diabetes melitus tipe II yang
datang ke Poli Penyakit Dalam RSAU ‘dr. Esnawan Antariksa’ Halim
Perdanakusuma.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah peneliti dapat memperoleh informasi
mengenai prevalensi manifestasi oral pada penderita diabetes melitus tipe II yang
datang ke Poli Penyakit Dalam RSAU ‘dr. Esnawan Antariksa’ Halim
Perdanakusuma. Selain itu diharapkan mahasiswa kedokteran gigi dapat mengenal
gambaran klinis manifestasi diabetes melitus tipe II di dalam mulut dan dapat
mendeteksi dini berbagai macam manifestasi dalam rongga mulut yang timbul
akibat penyakit diabetes melitus, sehingga dapat menghindari keadaan sistemik
3
Prevalensi Manifestasi Oral Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Vania Anindita
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
yang lebih parah. Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah
wawasan mengenai manifestasi penyakit sistemik dalam rongga mulut terutama
bagi para mahasiswa kedokteran gigi.
4
Prevalensi Manifestasi Oral Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II
Vania Anindita
Perpustakaan-Universitas Trisakti, 2016, telp. 5663232 ext. 8112,8113,8114,8151,8194
Download