1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan data yang bersifat digital semakin banyak ditemui dan mulai menggantikan peran media analog dalam berbagai aplikasi. Data digital memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah dalam penyimpanan, penggandaan, pemrosesan, dan pendistribusian. Beberapa bentuk data digital di antaranya berupa: teks, citra, audio, dan video. Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi menjadikan semakin banyak transaksi pertukaran pesan yang disampaikan dalam bentuk data digital. Sebuah pesan dapat bersifat publik maupun rahasia. Jalur komunikasi digital di satu sisi sangat mendukung kemudahan transaksi pertukaran pesan, namun di sisi lain memiliki tingkat resiko keamanan yang semakin tinggi terutama untuk pesan yang bersifat rahasia. Salah satu teknik pengamanan pesan rahasia dinamakan steganografi. Metode steganografi digunakan untuk menyembunyikan pesan yang bersifat rahasia dalam bentuk digital ke dalam media digital lainnya. Kinerja suatu metode steganografi dinilai dari dua aspek utama yaitu imperceptible dan recovery. Pemilihan media penampung pesan rahasia (cover) juga sangat berpengaruh terhadap ukuran kapasitas pesan rahasia yang dapat disisipkan. Media digital video merupakan salah satu media digital yang dapat dimanfaatkan dalam steganografi karena memiliki beberapa kelebihan salah satunya dapat lebih banyak menampung pesan rahasia. Selain itu, steganografi video pada dasarnya merupakan turunan dari steganografi gambar karena video merupakan kumpulan dari gambar yang “bergerak”. Hal tersebut menyebabkan distorsi pada setiap frame tidak akan terlihat jelas oleh mata manusia (Krenn 2004). Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Paul Gunawan Hariyanto pada tahun 2008 menggunakan metode Discrete Cosine Transform (DCT) Modification bagi steganografi video dengan format 3GP. Selanjutnya, penelitian El-Ghoneimy pada tahun 2008 menyatakan bahwa DCT memiliki tingkat robustness yang lebih baik dari Least Significant Bit (LSB). Penelitian Walia dkk pada tahun 2010 menggunakan penggabungan teknik DCT dan Least Significant Bit (LSB) pada media gambar menyatakan bahwa penggabungan metode tersebut memiliki tingkat distorsi yang kecil terhadap gambar sehingga sangat baik digunakan. Akan tetapi, pada ketiga penelitian tersebut tidak dinyatakan secara jelas bahwa kedua metode (DCT versus LSB) memiliki perbedaan dari aspek kapasitas. Pada penelitian ini, penulis akan mencoba menerapkan DCT bagi steganografi video yang dirangkaikan dengan teknik encoding Huffman code dan diterapkan pada LSB dari koefisien DCT. Kombinasi ini diharapkan menghasilkan metode steganografi yang imperceptible dengan tingkat kapasitas penyisipan yang besar. Sebagai cover, dipilih video dengan format AVI. Format video AVI digunakan karena video tersebut memiliki format yang tidak terkompresi (Uncompressed AVI). Format tersebut akan menjaga kualitas video dan diharapkan pesan yang akan disisipkan tidak akan berubah oleh proses kompresi yang terjadi pada format video lainnya. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan dan menganalisis kinerja teknik steganografi pada video AVI dengan metode transformasi DCT dan encoding Huffman Code pada pesan yang disisipkan untuk lebih meningkatkan kapasitas pesan yang disisipkan. Pengukuran dilakukan secara subjektif dan objektif. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup permasalahan pada penelitian ini adalah: 1 Mengimplementasikan penyisipan teks pada media digital video dengan format AVI tidak terkompresi dan True Colour. 2 Steganografi video diterapkan terbatas pada gambar saja. 3 Menggunakan pesan teks dengan format TXT. 4 Melakukan pengukuran subjektif dengan melakukan survei dan pengukuran objektif dengan metode Structural Similarity (SSIM). Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan metode steganografi media digital video yang memiliki aspek imperceptibility yang baik dan kapasitas yang dapat disisipkan tinggi. TINJAUAN PUSTAKA Steganografi Steganografi (steganography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Steganós yang memiliki arti menyembunyikan dan Graptós yang berarti