Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 PENENTUAN KARAKTERISTIK SERAPAN DAN KOEFISIEN ATENUASI LINIER PENYANGGA MYLAR TERHADAP RADIASI UNTUK SUMBER STANDAR Sr-90 Wijono, Gatot Wurdiyanto, dan Pujadi Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN ABSTRAK Penyangga mylar merupakan salah satu bagian dari housing type sumber radiasi bentuk titik (point sources). Penyangga tersebut memiliki daya serap tertentu terhadap radiasi yang dapat mempengaruhi kualitas point sources. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan karakteristik serapan dan koefisien atenuasi linier bahan penyangga menggunakan alat ukur radiasi. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pencacah Xetex 560A S/N 46478. Sedangkan bahan penyangga mylar berupa 10 buah plastik PPC Film dengan tebal masing-masing 0,1 mm. Penelitian diawali dengan pengukuran cacah latar dengan pengulangan data sebanyak 15 kali. Hal yang sama dilakukan pada cacah sampel Sr-90 yang terbagi dalam 11 tahap dengan variasi tebal penyangga dari 0 sampai 1,0 mm dan interval 0,1 mm. Posisi sumber standar terhadap detektor pada cacah sampel ini diatur dengan jarak 3 mm. Hasil pengukuran menunjukkan karakteristik serapan per lapisan penyangga mylar berupa garis eksponensial dengan ketidakpastian relatif berkisar antara 2,71% sampai 4,86%. Kurva linier dari prosentase penurunan serapan radiasi per tebal lapisan penyangga mylar memiliki persamaan garis y = 18,56x + 22,32 dan R2 = 0,960. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien atenuasi linier penyangga mylar terhadap radiasi untuk sumber standar luasan Sr-90 sebesar (1,3109 ± 7,71%) mm-1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan jaminan kualitas pengukuran radiasi, sehingga penanganan sumber radiasi dapat dilakukan dengan selamat dan aman bagi manusia maupun lingkungan. Kata kunci : serapan radiasi, koefisien atenuasi linier, penyangga mylar ABSTRACT Mylar support is one part of the housing types of the radiation point sources. This mylar support have absorption value to radiation which can have an effect on quality of point sources. Therefore require to be done the determination of absorption characteristic and linear attenuation coefficient of the support materials using radiation measuring instruments. The instrument in this research used was counting system of Xetex 560A S/N 46478. While material of mylar support in the form of 10 plastic of PPC Film thickly each 0,1 mm. Research started with measuring of the background counting with repetition of data counted 15 times. Same thing is done at the sample counting Sr-90 which divided in 11 phase with support thick variation from 0 until 1.0 mm and thick difference 0.1 mm. Standard source position to detector in sample counting is arranged with 3 mm distance. Result of measurement show the absorption characteristic per mylar support coat in the form of line of exponential with relative uncertainty range from 2.71% until 4.86%. Linear curve of degradation percentage of radiation absorption per coat thick of mylar support have equation of line of y = 18.56x + 22.32 and R2 = 0.960. Calculation result show linear attenuation coefficient of mylar support to radiation for face standard source of Sr-90 equal to (1.3109 ± 7.71%) mm-1. Result of this research is expected can improve of quality guarantee of radiation measuring, so that handling of radiation sources can be done safe and peaceful for radiation worker and environment. Keywords : radiation absorption, linear attenuation coefficient, mylar support PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 135 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 Perhitungan nilai ketidakpastian (u) I. PENDAHULUAN Penyangga mylar merupakan salah satu bagian dari tipe housing sumber radiasi bentuk titik (point sources). Pada umumnya penyangga mylar terbuat dari bahan tipis dan memiliki daya serap tertentu terhadap radiasi yang terkadang kurang mendapat perhatian dalam penggunaannya. Hal ini terdiri dari tipe A dan B. Tipe A meliputi nilai-nilai ketidakpastian data pengukuran cacah berarti terutama untuk bahan penyangga yang memiliki koefisien atenuasi linier () tinggi. Oleh karena itu perlu mylar terhadap radiasi untuk sumber standar luasan Sr-90 LMRI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan jaminan kualitas pengukuran radiasi, sehingga penanganan sumber radiasi dapat dilakukan dengan selamat dan aman bagi manusia maupun lingkungan. (ulrh) (IAEA, 2008). Untuk tipe A, Persamaan 1 (NCRP, 1978). I x = Io . e x ............... (1) dengan, Ix = intensitas paparan setelah melewati penahan setebal x Io = intensitas paparan tanpa penahan x = tebal penahan = koefisien atenuasi linear bahan penahan PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI standar ( A ) adalah : N xtx sehingga (A i 1 icp Acp )2 ......... (2) N 1 ketidakpastian standar Xetex (ESDMxtx) dalam satuan Becquerel (Bq) dan ketidakpastian standar relatif capintec (uxtx) dalam prosen (%) adalah : cp .............. (3) N N serap radiasi tergantung pada jenis bahan dan radiasi mengikuti fungsi eksponensial sesuai deviasi pengukurannya (xtx) yang memiliki rerata Koefisien atenuasi linear suatu bahan gamma yang berinteraksi dengan penahan (background) sertifikat sumber standar (user) dan peluruhan ESDM xtx = energi sinar gamma. Proses atenuasi sinar latar Sedangkan tipe B terdiri dari ketidakpastian dilakukan penentuan karakteristik serapan dan koefisien atenuasi linier penyangga dan menggunakan Sistem Xetex 560A (uxtx). mengakibatkan kesalahan pengukuran yang cukup sampel u xtx ESDM xtx 100 A xtx (A i 1 ixtx A xtx )2 N(N 1) 100 ............. (4) Dengan perumusan yang sama diperoleh ketidakpastian standar relatif cacah latar (ultr). Dari nilai-nilai ketidakpastian tipe A dan B diperoleh nilai ketidakpastian standar gabungan (uc) sebagai berikut : 2 2 2 uc u 2xtx ultr user u lrh ............(5) 136 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 Nilai derajat kebebasan Capintec adalah : v eff(cp) efektif untuk cacahan , maka hasil akhir perhitungan cacahan Xetex (Cxtx) dan ketidakpastiannya u4xtx ultr4 user4 ulrh4 4 / v ) (u4 / v ) (u 4 / v ) (u4xtx / v xtx )(ultr ltr ser ser lrh lrh adalah : (6) Cxtxr Axtx U .......... (8) Apabila k adalah faktor cakupan untuk nilai derajat kebebasan efektif (veff) II. METODE PENELITIAN dengan tingkat kepercayaan 95% dengan Alat ukur radiasi yang digunakan nilai k diambil dari Tabel k-students, maka adalah sistem pencacah Xetex 560A S/N nilai ketidakpastian bentangan (U) untuk 46478. Alat ini memiliki effisiensi detektor capintec dapat ditentukan sesuai Persamaan 7 untuk pengukuran radiasi sebesar 61,58% (IAEA, 2008). dan Faktor Kalibrasi (1,03 ± 4,69%). Sedangkan bahan penyangga mylar berupa Tabel 1. Hubungan derajat kebabbasan terhadap faktor cakupan. 10 buah plastik PPC Film dengan tebal masing-masing 0,1 mm. Proses pengukuran diawali dengan meletakkan holder cuplikan ke dalam sistem pencacah Xetex dan mengatur posisi tombol setting alat pada posisi pengukuran sesuai Tabel 2. Pengaktifan sistem pencacah Xetex dilakukan kestabilan setelah diperoleh tegangan power kepastian supply (tersambung stabilizer minimal 500 VA) dan Nilai ketidakpastian bentangan (U) diperoleh dari hasil perkalian nilai faktor cakupan (k) dengan nilai ketidakpastian gabungan (uc). Nilai faktor cakupan pada tingkat kepercayaan seperti yang tercantum dalam Tabel 1 tersebut ditentukan oleh nilai derajat kebebasan efektifnya (veff). U = k · uc ............ (7) jaringan PLN yang bertegangan 220 ± 5% Volt. Waktu tunggu kondisi stabil alat diatur selama 30 menit. Pengaturan menu utama setting melalui Push to Access Parameters yang dilakukan dengan mengubah angka Password dari posisi angka 0 (nol) menjadi satu (1) adalah menu pembuka dari beberapa posisi setting yang lain Dengan diketahui hasil rerata cacah standar dan latar menggunakan Xetex 560A ( Axtx ), Faktor Kalibrasi Xetex dan Efisiensi PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 137 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 Tabel 2. Posisi pengukuran tombol setting sistem pencacah Xetex 560A No Posisi Setting Push to Access 1 Sample Count Background Count Count time Parameters - 2 3 4 No Posisi Setting Push to Access Pengaturan PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 1 Count Time 15 detik 2 Password Diatur pada angka 1 3 High Voltage 693 Volt 4 Alpha Thld 39,22% 5 Beta Thld 31,37% 6 AB Crossover 0,109 7 Alpha Eff 0,024 8 Beta Eff 61,58 9 Alpha Bkg 0,0 dps 10 Beta Bkg 11 Meas. Units 12 Bkg Unit 13 Bkg Time 0,0 dps Satuan ukur yang dipilih (dps) Cpm (tidak di-setting) 5 detik 14 Cnt Mode Fix Prec - 15 A Precision 0% 16 B Precision % 10% 17 Sigma Level 2,0 18 Max. Cnt. Time 5 detik 19 Print Disabled - 20 Unit ID 21 Main Menu 1 Kembali ke Parameters 138 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 Gambar 1. Skema ruang lingkup penentuan serapan dan koefisien Atenuasi Linier penyangga mylar terhadap radiasi untuk sumber standar Sr-90 Pengukuran cacah latar dilakukan Sr-90 yang terbagi dalam 11 tahap dengan dengan pengulangan data sebanyak 15 kali. variasi tebal penyangga dari 0 sampai 1,0 Hal yang sama dilakukan pada cacah sampel mm dengan interval 0,1 mm. Posisi sumber PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 139 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 standar terhadap detektor pada cacah sampel mengetahui karakteristik serapan per lapisan ini diatur dengan jarak 3 mm. Dari distribusi penyangga cukup dianalisis berdasarkan data dapat ditentukan nilai ketidakpastian grafik aktivitas (Bq) versus tebal penyangga standar (mm). atau Experimental Standard Deviation of the Mean (ESDM). Nilai ketidakpastian untuk relatif dihitung Hasil akhir pengukuran sampel Sr-90 menggunakan sistem pencacah Xetex menentukan ketidakpastian pengukuran tipe merupakan A dari distribusi cacah latar maupun sampel. dikoreksi dengan cacah latar, nilai efisiensi Sedangkan Ketidakpastian pengukuran tipe B cacahan dan faktor kalibrasinya. diperoleh peluruhan akuisisi dan koreksi data ini diperoleh Selanjutnya dapat karakteristik serapan per lapisan penyangga ditentukan ketidakpastian standar gabungan, mylar yang berupa garis eksponensial dengan derajat kebebasan efektif dan ketidakpastian ketidakpastian relatif berkisar antara 2,71% bentangan (expanded uncertainty). sampai 4,86% seperti yang ditunjukkan dari sertifikat dan sumber standar Sr-90. hasil cacahan yang telah Dari Dari akuisisi data cacahan diperoleh dalam Gambar 2. Nilai-nilai ketidakpastian garis eksponensial (sesuai Persamaan 1) dan tersebut tersebar secara merata dalam satuan kurva prosentase prosen mulai dari aktivitas besar sampai kecil penurunan serapan radiasi per tebal lapisan dengan rerata 3,74%. Hal ini menunjukkan penyangga mylar dengan interval 0,1 mm. kesebandingan Dengan terhadap linier yang demikian berupa dapat ditentukan antara deviasi hasil pengukuran standarnya. Bila karakteristk, persamaan garis kurva dan nilai dibandingkan koefisien atenuasi linier penyangga mylar sertifikat maupun peluruhan, ketidakpastian terhadap radiasi untuk sumber standar relatif ini terlalu besar dan dapat dilihat luasan Sr-90. Skema ruang lingkup proses secara jelas pada fluktuasi akuisisi data penentuan karakteristik serapan dan koefisien cacahan. dengan ketidakpastian atenuasi linier penyangga mylar terhadap Kurva linier dari prosentase penurunan radiasi untuk sumber standar Sr-90 serapan radiasi per tebal lapisan penyangga ditunjukkan dalam Gambar 1. mylar dengan interval 0,1 mm ditunjukkan dalam Gambar 3. Kurva tersebut memiliki III. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis penyangga mylar yang dipilih adalah plastik PPC Film karena bahan tersebut telah lazim digunakan dan dianggap memiliki rapat massa (gr/mm2) dan densitas (gr/mm3) yang merata, sehingga untuk PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI persamaan garis y = 18,56x + 22,32 dan R2 = 0,960 serta posisi masing-masing titik simpangan hasil pengukuran terhadap garis linieritas kurva terlihat jelas. Hal ini diakibatkan deviasi standar dari keseluruhan akuisisi data yang terlalu besar dari alat ukur 140 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 yang digunakan. Namun demikian hasil diperoleh dari ketidakpastian tipe A dan B pengukuran tersebut memiliki kestabilan yang secara lengkap ditunjukkan dalam yang Tabel 3. baik (mulai dari tebal penyangga 0,1 hingga 1,0 mm). lapisan Hasil terbesar Faktor dominan ketidakpastian diperoleh dari Tipe A yang analisis akhir menunjukkan bahwa detektor disebabkan deviasi standar cacahan sampel sistem pencacah Xetex tersebut memiliki Sr-90. Hal ini sangat berpengaruh terhadap akurasi ketidakpastian hasil data yang baik (kurva gabungan dan derajat karakteristik Gambar 2) dan kepresisian hasil kebebasan efektif. yang kurang baik (nilai ketidakpastian relatif nilai faktor cakupan (k) untuk tingkat rerata hingga 3,74%. kepercayaan 95% Selanjutnya diperoleh sebesar 2,15 dan ketidakpastian gabungan (U) sebesar 7,71%. Gambar 2. Kurva karakteristik serapan penyangga mylar terhadap Radiasi untuk sumber standar Sr-90. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien atenuasi linier penyangga mylar Gambar 3. Kurva linier prosentase penurunan serapan dari radiasi beta per tebal lapisan penyangga mylar engan interval 0,1 mm terhadap radiasi untuk sumber standar luasan Sr-90 sebesar (1,3109 ± 7,71%) mm-1. Nilai toleransi dalam satuan prosen tersebut PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 141 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 Tabel 3. Hasil perhitungan ketidakpastian cacahan radiasi β Dengan diketahuinya karakteristik serapan dan nilai koefisien atenuasi linier penyangga mylar pengukuran dan jaminan melalui menggunakan point maupun lingkungan. ketertelusuran ketidakpastian, kualitas dengan selamat dan aman bagi manusia maka SARAN kalibrasi/pengukuran sources ini dapat ditingkatkan. Hasil persamaan garis karakteristik dan nilai koefisien atenuasi linier penyangga mylar hasil penelitian ini hanya berlaku untuk radiasi dengan sumber standar luasan IV. KESIMPULAN Hasil pengukuran menunjukkan Sr-90. Untuk menentukan karakteristik serapan dan koefisien atenuasi linier karakteristik serapan per lapisan penyangga penyangga mylar terhadap radiasi yang lain mylar plastik PPC Film yang berupa garis maka diperlukan penelitian lebih lanjut eksponensial dengan ketidakpastian relatif sesuai tingkat energi sumber radiasi standar berkisar antara 2,71% sampai 4,86%. Kurva yang digunakan. linier dari prosentase penurunan serapan radiasi per tebal lapisan penyangga mylar dengan persamaan garis y = 18,56x + 22,32 dan R2 = 0,960. menunjukkan Hasil perhitungan koefisien atenuasi sumber standar luasan Sr-90 sebesar (1,3109 Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan jaminan kualitas pengukuran radiasi, 1. Bapak Kepala Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta 2. Bapak Kepala Bidang Metrologi Radiasi PTKMR – BATAN 3. Bapak Hermawan Candra, S.Si, Holnisar, dan Rosdiani yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian. linier penyangga mylar terhadap radiasi untuk ± 7,71%) mm-1. UCAPAN TERIMA KASIH sehingga penanganan sumber radiasi dapat dilakukan PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 142 Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010 DAFTAR PUSTAKA 1. NATIONAL COUNCIL ON RADIATION PROTECTION AND MEASUREMENTS, A Handbook of Radioactivity Measurements Procedures, Report No. 58, 1st Edition, Washington, 1978. 2. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Measurement Uncertainty, A Practical Guide for Secondary Standards Dosimetry Laboratories, Tecdoc-1585, Vienna, 2008. 3. PERATURAN PEMERINTAH RI No. 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, Jakarta. 4. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Recommendations for the Safe Use and Regulation of Radiation Sources in Industry, Medicine, Research and Teaching Safety Series No. 102, IAEA, 1990. PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI 143