Vol. III No. 13 - Mei 2013 Keanekaragaman Ikan Karang di Terumbu Karang Kawasan Konservasi Pulau Biawak Oleh Lissa Abstract Penelitian biodiversitas ikan karang di terumbu karang Kawasan Konservasi Pulau Biawak dilakukan pada bulan Juli 2012. Ekosistem terumbu karang di Pulau Biawak dan sekitarnya berada pada kedalaman 3-5 m dengan kondisi hidup dan melimpah dengan komponen penyusunnya sangat padat dan banyak didominasi oleh karang-karang keras. Areal terumbu karang yang luas pada Pulau Biawak ini memungkinkan terbentuknya ekosistem terumbu karang dengan ikan-ikan karang yang melimpah.Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi dan data tentang keadaan struktur komunitas ikan karang di perairan kawasan konservasi Pulau Biawak dan sekitarnya, dan pola hubungan antar lokasi yang memiliki kemiripan jenis. Pengumpulan data ikan menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC). Pengambilan data kondisi karang dan parameter air dilakukan berdasarkan metoda Line Intersept Transect (LIT). Kata kunci: Biodiversitas, Ikan karang, Kawasan Konservasi Pulau Biawak, Terumbu karang PENDAHULUAN Di lepas pantai Indramayu, Jawa Barat, terdapat sebuah Pulau Biawak yang men­ jadi pembicaraan masyarakat karena ke­ unikan fauna khasnya. Terlepas dari itu, perairan di sekitar pulaunya memiliki eko­ sistem yang sangat kaya, baik dari terum­ bu karangataupun jenis ikan. Pesona alam pada pulau ini, airnya bening dan pasirnya putih seperti kebanyakan pantai di ka­ wasan selatan. Daratan seluas 120 hektar ini juga kaya dengan tanaman bakau yang hijau dan rapat dipandang dari ketinggian. Universitas Wiralodra Indramayu Ekosistem terumbu karang di Pulau Biawak dan sekitarnya berada pada ke­ dalaman 3-5 m. Terumbu karang pada pulau Biawak dalam kondisi hidup dan melimpah dengan komponen penyusun­ nya sangat padat dan banyak didominasi oleh karang-karang keras seperti Acro­ pora digitta, Acropora tabulate. Selain itu, terdapat juga Acropora branching, Coral heliopora, Coral millepora, dan Coral mas­ sive.Dan dijumpai beberapa karang lunak seperti Simularia sp(Diskanla 2004). Areal terumbu karang yang luas pada Pulau Biawak ini memungkinkan ter­ 47 Wacana Didaktika bentuknya ekosistem terumbu karang dengan ikan-ikan karang yang melimpah. Komunitas ikan merupakan sumberdaya utama di terumbu karang, yang berperan penting dalam ekosistem terumbu karang. Ikan karang, dalam hal ini ikan yang memi­ liki nilai komersial tinggi terutama seba­ gai ikan pangan. Terumbu karang mempunyai ber­ bagai fungsi, antara lain sebagai pelind­ ung pantai dan habitat biota termasuk ikan. Sebagai habitat ikan, ekosistem ini merupakan tempat mencari makan, mem­ perbesar anak, berlindung dan memijah. Terumbu karang yang memiliki penu­ tupan karang hidup yang masih baik oto­ matis akan menyediakan bentuk dan ukuran ruangan (shelter) bagi ikan yang sangat beragam. Pada skala yang kecil terumbu karang menyediakan zona habi­ tat yang berbeda-beda di antaranya koloni karang dengan pecahan karang (rubble), pasir, terresterial rock, dan beberapa jenis alga. Hal ini yang menyebabkan keanek­ aragaman jenis ikan di sekitar terumbu karang tinggi. Terumbu karang dan daerah pasang surut di Pulau Biawak merupakan habitat yang baik bagi ikan karang. Berdasarkan data di Dinas Perikanan dan Kelautan Ka­ bupaten Indramayu (2004), terdapat 95 jenis ikan yang mewakili 30 famili, antara lain kiper (Scatophagus argus), samandar (Siganus verniculator), kerapu (Chrem­ ileptis altivelia),kakatua (Challyadon gha­ bon), zebra (Dendricirus zebra), kupukupu (Chaetodon chrysurus), merakan (Pterois valiteus),petek-petek (Desayllus reticulates),kerong-kerong (Plectorynchus spp), pembersih (Thallasoma sp), dan 48 kerapu lumpur (Cheilinus sp). (Diskanla 2004). Pengelolaan Kawasan Konservasi Pulau Biawak bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mening­ katkan pariwisata alam laut. Untuk itu di­ perlukan data dan informasi yang bersifat ilmiah untuk menunjang pengelolaannya secara baik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data tentang keadaan struktur komunitas ikan karang di perairan kawasan konservasi Pulau Biawak dan sekitarnya, dan pola hubungan antar lokasi yang memiliki kemiripan jenis. PERMASALAHAN Penelitian tentang potensi Pulau Bi­ awak sebagai kawasan konservasi laut daerah merupakan penelitian pendahu­ luan, maka dapat dijadikan dasar untuk penelitian lanjutan lainnya. Masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah 1) bagai­manakah keadaan struktur komu­ nitas ikan karang di perairan kawasan konservasi Pulau Biawak sekitarnya, dan 2) bagaimanakah pola hubungan antar lokasi yang memiliki kemiripan jenis. METODE PENELITIAN Penelitian biodiversitas ikan karang di terumbu karang Kawasan Konservasi Pulau Biawakdilakukan pada bulan Juli 2012, pada 7 stasiun pengamatan yang tersebar, yakni di Pulau Gosong 2 stasiun, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. III No. 13 - Mei 2013 di Pulau Candikian 2 stasiun, dan di Pulau Biawak 3 stasiun (Gambar 1). Pengumpulan data ikan menggu­ nakan metode Underwater Visual Census (UVC). Disetiap lokasi penelitian, ditarik 3 garis transek, dengan panjang masingmasing transek yaitu 25 meter dengan ba­ tas peng­amatan pada 2,5 meterdi kiri dan kanan transek. Sensus dilakukan pada2 ke­dalaman yang berbeda yaitu 3 dan 5m pada setiap lokasi. Penentuan jenis ikan dibantu dengan buku panduan identifi­ kasi ikan. Disamping itu, juga dilakukan pemotretan dengan kamera bawah air. Pengambilan data kondisi karang dan parameter air dilakukan pada garis tran­ sek yang sama dengan yang digunakan pada pengambilan data ikan, berdasar­ kan metoda Line Intersept Transect (LIT). Untuk pengambilan data digunakan alat selam, perahu dengan motor tempel, alat tulis bawah air, rol meter 50 m, refraktom­ eter dan termometer untuk mengukur sa­ linitas dan suhu air laut, GPS (Global Position System) alat untuk melihat po­ sisi astronomis lokasi penelitian, kamera digital dan buku identifikasi ikan karang. BIODIVERSITAS IKAN KARANG Gambar 1. Lokasi penelitian ikan karang di Kawasan Konservasi Pulau Biawak, 2012. Universitas Wiralodra Indramayu 49 Wacana Didaktika Data yang diperoleh dalam penelitian dilakukan beberapa analisis, yaitu analisis karang batu, untuk mengetahui persen­ tese tutupan (percent cover) karang hi­ dup. Untuk mengetahui biodiversitas dan struktur komunitas ikan target dilakukan analisa beberapa indeks komunitas yaitu : Ŝ=s n-1 k n Jackknife (KREBS 1989) Keterangan : Ŝ = estimasi jumlah spesies; s = jumlah spesies total yang ada dalam n kuadrat (sampel); n = jumlah total kuad­ rat; k = jumlah spesies unik. Spesies unik adalah spesies yang hanya terdapat pada satu kuadrat. 50 REFERENSI Cappenberg, H.A.W, 2010. “Kelimpahan Dan Keragaman MegabentosDi Per­ airan Teluk Ambon”. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Volume 37 No. 2. Hal 277-294. Diskanla, 2005. Naskah Akademik KKLD Pulau Biawak Kabupaten Indramayu. Dinas Kelautan dan Perikanan kab. In­ dramayu. Makatipu, P.C, Peristiwady, T& Leuna, M, 2010. “Biodiversitas Ikan Target Di Terumbu Karang Taman Nasional Bu­ naken, Sulawesi Utara”. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, Volume 36 No. 3. Hal 309-328. Rachmatika, I,2001. “Biodiversitas Ikan di DAS Mendalam, Taman Nasional Be­ tung Kerihun Kalimantan Barat”. Jur­ nal Iktiologi Indonesia, Volume 1 No. 1. Hal 19-26. Wisata Pulau Biawak, 2010. http:// d h a m a­d h a r m a . w o r d p r e s s . com/2010/03/13/wisata-pulau-bi­ awak-indramayu/ (diakses tanggal 9 Juni 2012) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan