BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti mempunyai karakteristik atau ciri khas yang menggambarkan perusahan tersebut, karakteristik itulah yang membedakan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri dari suatu perusahaan yang menggambarkan bentuk badan usaha yang dapat dilihat dari struktur modalnya, peraturan pembubarannya, size dan prosedur perusahaan, pendiriannya, dan perubahan profitabilitasnya. serta Karakteristik perusahaan adalah ciri khas yang melekat dalam suatu entitas usaha yang dapat dilihat dari beberapa segi, diantaranya jenis usaha atau industri, struktur kepemilikan, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, dan ukuran perusahaan.1 Corporate Social Responsibility merupakan suatu konsep akuntansi yang dapat membawa perusahaan agar melaksanakan tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan masyarakat. CSR timbul sebagai akibat dari keberadaan perusahaan - perusahaan yang aktivitasnya selain memberi banyak manfaat tetapi menimbulkan banyak dampak negatif. Dampak negatif tersebut dirasakan oleh masyarakat sekitar yang berada dekat dengan perusahaan. Corporate Social Responsibility juga merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan 1 Utami, Sri dan Prastiti, Sawitri Dwi, Pengaruh Karakteristik PerusahaanTerhadap Social Disclosure, jurnal (Malang: Universitas Negeri Malang, 2010). http://fe.um.ac.id/wpcontent/uploads/2009/10/8-Sri-Utami.pdf 1 2 ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan yang disebut tripple buttom line.2 Penerapan CSR dapat menurunkan biaya operasi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan setelah diterapkannya CSR, perusahaan akan mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk dan menggantinya dengan biaya CSR. Walaupun biaya CSR yang dikeluarkan pada awalnya merupakan biaya pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan CSR tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kegiatan promosi perusahaan dan akhirnya akan meningkatkan penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi biaya promosi produknya yang akan berpengaruh pada penurunan biaya operasi perusahaan.3 Menurut Untung CSR kini dianggap penting untuk menjembatani dan memperkecil celah antara lapisan masyarakat kaya dan miskin di berbagai pelosok dunia. Penjelasannya sangatlah sederhana, bahwa tidak ada perusahaan yang dapat maju apabila berada ditengah masyarakat miskin atau lingkungan yang tidak menunjang eksistensinya. Itu sebabnya model 2 CSR yang kini Nurul Kusuma Wardani, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011), skripsi tidak diterbitkan (Semarang, universziotas Diponegoro, 2013). Hlm.2. http://eprints.undip.ac.id/39004/1/WARDANI.pdf diunduh pada tanggal 6 september 2014. 3 Solihin dan Ismail, Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. (Jakarta: Salemba Empat, 2009). Hlm.35 dalam mirra permanasari, pengaruh penerapan corporate social responsibility terhadap tingkat profitabilitas, besaran pajak penghasilan, dan biaya operasi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jurnal (Universitas Gunadarma,2010. http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1421/1/20206621.pdf diunduh padatanggal 14 oktober 2014 pukul 21.00 WIB. 3 dikembangkan lebih luas jangkauannya dari sekedar menunjukkan kepedulian terhadap berbagai problematika sosial, sampai pada upaya perusahaan secara sadar untuk meningkatkan potensi masyarakat serta lingkungan tempat ia beroperasi demi menunjang eksistensinya.4 CSR menekankan bahwa tanggung jawab perusahaan bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang menciptakan profit demi kelangsungan usaha, tapi juga kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan juga tergantung dari hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungannya tempat perusahaan beroperasi. Bahwa perusahaan memiliki kontrak dengan masyarakat untuk melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai keadilan, dan bagaimana perusahaan menanggapi berbagai kelompok kepentingan untuk mengawasi tindakan perusahaan.5 Perusahaan yang menerapkan CSR dengan sebagaimana mestinya berarti memiliki kepedulian lingkungan dan sosial yang tinggi.6 4 Untung dan budi hendri, Corporate Social Responsibility, 2009, hlm 41-42 . Evi mutia, zuraida dan devi andriani (2011). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. (jurnal, fakultas ekonomi, universitas syiah kuala). Hlm. 50. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/TRA/article/download/591/500 diunduh pada tanggal 6 oktober 2014 pkl.21.00. 5 Haniffa, R.M., dan T.E. Cooke The Impact of Culture and Governance on Corporate Social Reporting”, Journal of Accounting and Public Policy 24,. (http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278425405000347)(di unduh tanggal 25 maret 2014)hlm 391. 6 Ala’rahmawati, pengaruh kinerja lingkungan terhadap corporate financial performance dengan corporate social responcibility disclosure sebagai variabel intervening, studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia, jurnal, ( semarang, universitas diponegoro), ((http://eprints.undip.ac.id/36136) (di unduh tanggal 28 maret 2014), hlm.6 4 Dengan demikian, selain memberikan manfaat pada perusahaan berupa citra positif CSR juga menciptakan cara pandang baru mengenai hubungan masyarakat dengan dunia bisnis ke arah kemitraan dalam mengembangkan lingkungan dan masyarakatnya. Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Informasi CSR tersebut dapat diperoleh melalui laporan tahunan (annual report) yang dikeluarkan oleh perusahaan. pengungkapan informasi CSR yang dilakukan perusahaan di dalam laporan tahunan akan menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bersangkutan.7 Keputusan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan di dasarkan karena adanya harapan untuk memperoleh return atas investasi yang dilakukan. Dampak dari aktivitas sosial perusahaan tergantung pada yang berbeda-beda jenis atau karakteristik perusahaan. Karakteristik operasi perusahaan yang menghasilkan dampak sosial yang tinggi akan menuntut pemenuhan tanggung jawab sosial yang lebih tinggi pula. Dalam hal ini karakteristik perusahaan yang digunakan yaitu ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, profitabilitas dan leverage. 7 Thomas setya wahyu budi, pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham perusahaan di index LQ45 bursa efek indonesia 2008_2010, skripsi S1 (malang universitas brawijaya), fakultas ekonomi dan bisnis (http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/297), (di unduh 17 mei 2014), hlm.8 5 Penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang positif signifikan antara ukuran perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu penelitian Hackston dan Mihie tahun 1996, Sembiring tahun 2005, Hidayat tahun 2007, Nesia tahun 2008, Martini tahun 2008 dan Andriani tahun 2008. Sedangkan penelitian Anggraini pada tahun 2006 menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara kedua variabel tersebut. Andriani tahun 2008, melakukan penelitian terhadap perusahaan yang listing di Dhaka Stock Exchange periode 2002-2003. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.8 Dari beberapa penelitian di atas, terlihat bahwa adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian yang menghubungkan ukuran perusahaan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Faktor lainnya yang mempengaruhi pengungkapan CSR adalah profitabilitas. Dalam penelitian Sembiring Semakin besar pendapatan per lembar saham yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut atau memiliki hubungan yang positif signifikan.9 Hal ini juga 8 Rita Anugerah, Roland Hutabarat, dan W. Faradilla, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing DiBEI, jurnal Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Volume 18, Nomor 1 (Riau: Pekanbaru, 2010), hlm. 2. Diunduh pada tanggal 12 agustus 2014. 9 Edy Rismanda sembiring. Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab social: study empiris pada perusahaan yang tercatat (go public) di bursa efek jakarta. Tesis, Universitas Diponegoro. (semarang: semarang, 2003). Hlm. 4. Diunduh pada tanggal 3 agustus 2014. 6 sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurkhin tahun 2010 akan tetapi, penelitian lain yang dilakukan Sulastini pada tahun 2007 yang menguji pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, memiliki hubungan negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini disebabkan oleh ketika perusahaan memiliki laba yang tinggi, perusahaan tidak perlu melaporkan hal-hal yang mengganggu informasi tentang suksesnya keuangan perusahaan. Sebaliknya pada saat laba yang diperoleh rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan. Misalnya dalam lingkup sosial, ketika investor membaca laporan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan mereka tetap berinvestasi pada perusahaan tersebut. 10 Dari beberapa penelitian di atas, terlihat bahwa adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian yang menghubungkan antara profitabilitas dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, maka perusahaan akan mengurangi pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial. Hertanti pada tahun 2005 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan informasi sosial. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian 10 Ahmad Nurkhin, Corporate Governance Dan Profitabilitas, Pengaruhnya Terhadap Pengungkapan Csr Sosial Perusahaan, jurnal dinamika akuntansi vol.2 no.1 (Semarang : Universitas Negeri Semarang, 2010) hlm. 52. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jda/article/download/1927/2045 7 Utami dan Prastiti tahun 2011 bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap social disclosure perusahaan.11 Dari beberapa penelitian di atas, terlihat bahwa adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian yang menghubungkan antara leverage dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 2. Apakah profitabilitas perusahaaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 3. Apakah Leverage perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 4. Apakah Ukuran Perusahaan, profitabilitas, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility? 11 Azwir Nasir, Pipin Kurnia dan Teguh Dheki Hakri, Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas, Ukuran, Dan Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bei, Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 4 (Riau : Pekanbaru, 2010), hlm. 4. Diunduh pada tanggal 6 november 2014 8 C. Tujuan Penelitian Dengan mengambil tema penelitian diatas maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility 2. Untuk mengetahui profitabilitas perusahaaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility 3. Untuk mengetahui Leverage perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responsibility. 4. Untuk mengetahui Ukuran Perusahaan, profitabilitas, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 2. Bagi akademisi, untuk menambah literatur ataupun bahan acuan bagi penelitian selanjutnya dalam bidang akuntansi, terutama bagi yang ingin mengadakan penelitian lanjutan tentang karakteristik perusahaan dan corporate social responsibility. 3. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus diperoleh. 9 4. Bagi Penulis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan karakteristik pengungkapan CSR dalam laporan tahunan di Indonesia. Serta memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai CSR. E. BATASAN MASALAH 1. Objek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan industri dan barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah 2. Sumber Data Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapat dari laporan tahunan yang dipublikasikan pada periodenya tahun 2010-2014. 3. Variabel Penelitian Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable (X) meliputi : Ukuran Perusahaan, profitabilitas, Leverage dan variable terikat (Y) dalam penelutian ini adalah pengungkapan corporate social responsibility. F. TINJAUAN PUSTAKA 1. Penelitian Terdahulu Penelitian Rahmawati Rica (2011), dengan judul Pengaruh struktur kepemilikan, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan tprofitabilitas terhadap lua pengungapan tanggung jawab sosial (CSR). dan hasilnya 10 Membuktikan bahwa leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang bermotifasi untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial lebih luas. Penelitian Rita yuliana, Bambang purnomosidi dan Eko ganis sukoharsono (2008), dengan judul Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility (CSR) dan dampaknya terhadap reaksi Investor. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dapat diperoleh bahwa karakteristik perusahaan yang terbukti berpengaruh terhadap tingkat keluasan pengungkapan CSR adalah profile perusahaan dan konsentrasi kepemilikan. Sedangkan tiga karakteristik lainnya, yaioa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran dewan komisaris tidak terbukti berpengaiuh terhadap tingkat keluasan pengungkapan CSR.Tingkat keluasan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap reaksi investor, yang diukur menggunakan abnormal return dan volume perdagangan saham.12 Penelitian Ira Robiah Adawiyah (2012), dengan judul Pengaruh tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage terhadap pengungkapan corporate social responsibility (CSR) (study empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di JII periode 2008 - 2012). Hasil dari penelitian ini adalah Variabel tipe industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. 12 Rita yuliana, Bambang purnomosidi dan Eko ganis sukoharsono, dengan judul Penagaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility (CSR) dan dampaknya terhadap reaksi Investor, jurnal akuntansi dan keuangan Indonesia vol.5 nomor 2 (2008), hlm. 271. 11 Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh secara silmutan dan signifikan terhadap pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. Penelitian Nurbaity Yuliani (2014), dengan judul Pengaruh struktur kepemilikan saham dan karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility pada perusahaan pertambanagan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variable yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah variabel pertumbuhan perusahaan dan leverage (DR). Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility adalah kepemilikan institusional dan kepemilikan asing.13 Penelitian Monic Anestyawati (2013), dengan judul Pengaruh ukuran Perusahaan,ukuran dewan komisaris, dan umur perusahaaan terhadap Corporate social responsibility disclousure (studiemempiris di perusahaan yang listing di BEI). Hasil dari penelitian ini yaitu Ukuran perusahaan 13 berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Nurbaity Yuliani, Pengaruh struktur kepemilikan saham dan karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate sosial responsibility pada perusahaan pertambanagan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013, jurnal (jkarta : 2014) 12 Responsibility disclosure. Ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility disclosure. Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility disclosure. Niwa hidayah prima (2013), dengan judul Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap keleluasaan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah Menunjukkan bahwa faktor kepemilikan saham intitusional, jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage berpengaruh signifikan positif terhadap keleluasaan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaaan. Sementara itu, kualitas auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap keleluasaan pengungkapan tanggung jawab sosial. 13 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No Nama peneliti Judul penelitian Variable independen 1. Nurbaity yuliani Pengaruh struktur Kepemilikan Corporate Social Hasil dari penelitian ini menunjukkan Dalam (2014) Saham Dan Karakteristik Responsibility (CSR), bahwa variable yang mempengaruhi menggunakan Perusahaan Terhadap kepemilikan pengungkapan Pengungkapan Corporate Social institusional, Responsibility Responsibility kepemilikan asing, Pada Perusahaan Pertambangan pertumbuhan Yang Terdaftar Di Bei Tahun Perusahaan dan leverage 2011-2013 Hasil penelitian Perbedaan Corporate adalah penelitian ini variable Social kepemilikan institusional, variabel kepemilikan asing, pertumbuhan perusahaan dan leverage pertumbuhan (DR). Sedangkan variabel yang tidak dan perusahan leverage, pada mempengaruhi pengungkapan perusahaan pertambangan Corporate Responsibility yang Social terdaftar di BEI penelitian ini adalah kepemilikan institusional dan tahun 20011-2013 kepemilikan asing. 2. Rita Yuliana Pengaruh Karakteristik ukuran perusahaan, Hasil dari penelitian ini menunjukkan Dalam Perusahaan Terhadap profitabilitas, profil, bahwa variable yang mempengaruhui perbedaanya Bambang Pengungkapan Corporate ukuran dewan pengungkapan Purnomosidii Social Responsibility komisaris,konsentrasi perusahaan (Csr) Dan Dampaknya kepemilikan dan kepemilikan. CSR dan adalah pada profile variable profil, konsentrasi konsentrasi kepemilikan Sedangkan ada tiga investor. dan reaksi 14 Eko Ganis Terhadap Reaksi Investor reaksi Investor. karakteristik lainnya, yaitu Sukoharsono perusahaan, profitabilitas, dan (2008) ukuran dewan komisaris ukuran tidak terbukti berpengaruh terhadap tingkat keluasan pengungkapan CSR. Tingkat keluasan pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap reaksi investor, yang diukur abnormal return menggunakan dan volume perdagangan saham. 3. Ira Pengaruh tipe industri, Tipe industry RobiahAdawiya ukuran h profitabilitas, dan leverage Profitabilitas pengungkapan Corporate Social mandatory disclosure, (2013) terhadap Responsibility. Variabel ukuran voluntary disclosure, perusahaan, Ukuran perusahaan pengungkapan Leverage Variabel tipe industri tidak berpengaruh Dalam secara signifikan terhadap perbedaannya corporate social responsibility perusahaan tidak berpengaruh secara liquidity, (CSR) signifikan terhadap Corporate Social perusahaan go public yang Variabel profitabilitas terdaftar di JII periode 2008 - berpengaruh secara signifikan terhadap (study empiris pada penelitian ada NPM, pengungkapan status,dan fims size. Responsibility. tidak ini pada firm 15 2012) pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel tipe industri, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage berpengaruh signifikan secara terhadap silmutan dan pengungkapan Corporate Sosial Responsibility. 4. Monic Pengaruh ukuran Ukuran perusahaan Hasil Anestyawati Perusahaan,ukuran dewan Ukuran dewan perusahaan (2013) komisaris, dan umur komisaris terhadap perusahaaan terhadap Umur perusahaan Responsibility penelitiannya yaitu berpengaruh Social umur disclosure. dewan responsibility disclousure. signifikan terhadap Corporate Social BEJ. perusahaan yang listing di Responsibility perusahaan terhadap ini ada pada Perusahaan. Dan Ukuran tempat penelitian yaitu di Corporate social (studiemempiris di penelitian signifikan perbedaannya Corporate komisaris Ukuran Dalam berpengaruh perusahaan yang listing di disclosure. Umur berpengaruh signifikan Corporate Social 16 BEI) 5. 6. Responsibility disclosure. Rahmawati Rica Pengaruh struktur Struktur kepemilikan, Membuktikan (2011) kepemilikan, tingkat Tingkat leverage, ukuran perusahaan berpengaruh secara perbedaannya leverage, ukuran perusahaan Ukuran Perusahaan signifikan terhadap tanggung jawab struktur kepemilikan . dan tprofitabilitas terhadap Profitabilitas sosial perusahaan bahwa leverage dan Dalam penelitian ada pada yang bermotifasi luas pengungapan tanggung untuk melakukan pengungkapan jawab sosial (CSR). tanggung jawab sosial lebih luas. Niwa hidayah Pengaruh karakteristik Kepemilikan saham Menunjukkan prima perusahaan terhadap institusional, kepemilikan saham intitusional, jenis perbedaannya (2013) keleluasaan pengungkapan Jenis industri, industri, tanggung jawab sosial Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage berpengaruh institusional, jenis industri, perusahaan. Profitabilitas, signifikan positif terhadap keleluasaan dan kualitas auditor. Leverage, dan pengungkapan tanggung jawab sosial Kualitas auditor. perusahaaan. Sementara itu, kualitas bahwa ukuran faktor Dalam keleluasaan tanggung jawab sosial. ada perusahaan, kepemilikan auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penelitian pengungkapan ini pada saham 17 2. Kajian Teoritis a) Corporate social responsibility (CSR) Tanggung jawab social perusahaan (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep bahwa suatu organisasi khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas, dan lingkungan dalam aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya. harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.14 Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat. Selain menggunakan dana dari pemegang saham, perusahaan juga menggunakan dana dari sumber daya lain yang berasal dari masyarakat (konsumen), sehingga merupakan suatu hal yang wajar jika masyarakat mempunyai harapan tertentu terhadap perusahaan.15 Definisi CSR menurut World Bank adalah: “ The commitment of business to contribute to sustainable economic development working 14 ibid. nurul kusuma wardani. Hlm. 15. Nur Maemunah Permata Sari Dan Dr. Luluk Kholisoh, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur , Jurnal (Jakarta: Universitas Gunadharma, 2009). Hlm.2. www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/.../Artikel_21205473.pdf diunduh pada tanggal 26 agustus, pkl. 12.00 WIB. 15 18 with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in that are both good for business and good for development. “ Yang dimaksud didalam definisi tersebut adalah CSR merupakan suatu komitmen bisnis untuk berperan dalam pembangunan ekonomi yang dapat bekerja dengan karyawan dan perwakilan mereka, masyarakat sekitar dan masyarakat yang lebih luas untuk memperbaiki kualitas hidup, dengan cara yang baik bagi bisnis maupun pengembangan. Maka dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang turut serta merasakan dampak atas aktivitas operasional perusahaan. CSR diwujudkan agar terjaga keseimbangan diantara pelaku bisnis dan masyarakat sekitarnya agar semua pihak tidak ada yang dirugikan. b) Pengungkapan corporate sosial responsibility (CSR) Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan. Laporan keuangan perusahaan ditujukan kepda pemegang saham, investor, dan kreditor. Setiap pelaku ekonomi selain berusaha untuk kepentingan pemegang saham dan mengkonsetrasikan diri pada pencapaian laba juga mempunyai tanggung jawab sosial, dan hal itu perlu diungkapkan dalam laporan tahunan. 19 Menurut Suwardjono (2005) mengidentifikasi tiga tingkat pengungkapan yaitu memadai (adequate disclosure), wajar atau etis (fair orethical disclosure), dan penuh (full disclosure). Tingkat ini mempunyai implikasi terhadap apa yang harus diungkapkan. Tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statement keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan yang terarah. Tiga tingkat pengungkapan yaitu memadai (adequate disclosure), wajar atau etis (fair orethical disclosure), dan penuh (full disclosure). Tingkat ini mempunyai implikasi terhadap apa yang harus diungkapkan. Tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statement keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan yang terarah. c) Ukuran perusahaan Ukuran Perusahaan didefinisikan sebagai penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas dari suatu perusahaan, sebagai penentuan sebuah perusahaan besar, atau kecil dapat dilihat dari nilai total aktiva, penjualan bersih, dan kapitalisasi pasar. Jadi semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula modal yang ditanamnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah dalam memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan sebagainya, yang kesemuanya ini akan mempengaruhi keberadaan total aktivanya. Banyak penelitian terdahulu yang menggunakan 20 ukuran perusahaan sebagai variabel untuk menguji pengaruhnya dengan tingkat pengungkapan perusahaan.16 d) Profitabilitas Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. ROA disebut juga Earning Power karena rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang digunakan. ROA mengukur berapa persentase laba bersih terhadap total aktiva perusahaan tesebut. Dengan mengetahui rasio ini dapat dinilai apakah perusahaan telah efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan merupakan faktor yang nilai membuat pemegang saham. manajemen menjadi Profitabilitas bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial kepada 16 Nikoulfandri Daniel, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Likuiditas Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia), Artikel Penelitian (Padang : universitas Negeri Padang, 2013). Hlm. 7. 21 pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi social.17 e) Leverage Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya kepada pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan, maka perusahaan akan mengurangi pengungkapan informasi pertanggung jawaban sosial. Menurut Hertanti dalam penelitiannya menunjukkan bahwa leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan informasi sosial.18 Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Utami dan Prastiti bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap social disclosure perusahaan. 19 17 Multafia Almar. Rima Rachmawati. Asfia Murni, Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibilityn (Csr) Terhadap Profitabilitas, jurnal Perkembangan Peran Akuntansi Dalam Bisnis Yang Profesional (Bandung: 2012) hlm. 519. 18 Hertanti. Dewi. Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, (Universitas Negeri Semarang, 2005). 19 Sri utami dan Sawitri Dwi Prastiti, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Sosial Disclosure. Jurnal Ekonomi Bisnis, TH 16 No.1, (Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Semarang, 2011) 22 1. Hubungan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR Size perusahaan ikut menentukan tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, semakin dikenal masyarakat yang berarti semakin mudah untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan, karena perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung mendapat pengawasan dari masyarakat dan memiliki publik demand akan informasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga akan mengungkapkan lebih banyak informasi. Kemudahan dalam mendapatkan informasi akan meningkatkan kepercayaan investor dan mengurangi faktor ketidakpastian. Size perusahaan dinyatakan dalam total aktiva yang dimiliki perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan tanggungjawab sosial karena umumnya perusahaan memiliki competitive disadvantage lebih rendah dari karyawan yang lebih baik perusahaan kecil, skill sehingga memungkinkan melakukan pengungkapan terhadap laporan keuangan yang lebih luas. Variabel size perusahaan merupakan variabel yang konsisten berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggungjawab sosial dalam penelitian-penelitian sebelumnya. 2. Hubungan Profitabilitas terhadap pengungkapan CSR Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggung jawaban sosial 23 kepada pemegang saham, sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi social. Hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan profitabilitas perusahaan telah didalilkan untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan manajerial yang dapat membuat perusahaan memperoleh keuntungan. Sedangkan, profitabilitas menurut Saidi tahun 2004 adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sehingga dapat menggambarkan keberadaan perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Hasil menunjukan profitabilitas berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan Menurut penelitian Jurica Lucyanda dan Lady Gracia Prilia Siagian tahun 2012, menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. 20 3. Hubungan Leverage terhadap pengungkapan CSR Tingkat leverage adalah untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menyelesaikansemua kewajibannya kepada pihak lain. Perusahaan yang mempunyai proporsi utang lebih banyak dalam struktur permodalannya akan mempunyai biaya keagenan yang lebih besar. Sesuai dengan teori agensi maka manajemen perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar tidak menjadi sorotan dari para debt holders. Hasil 20 Ibid. 79 24 penelitiannya menunjukkan terhadap leverage pengungkapan tanggung berpengaruh jawab sosial negatif perusahaan. signifikan Konsisten dengan penelitian Belkaoui dan Karpik serta Cormier dan Magnan, variabel leverage akan diuji kembali pengaruhnya terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuat perusahaan. G. KERANGKA BERFIKIR Banyaknya perusahaan yang menjadi semakin berkembang maka pada saat itu pula terjadinya kerusakan lingkungan yang timbul akibat aktivitas perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, banyak perusahaan kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan suatu bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang turut serta merasakan dampak atas aktivitas operasional perusahaan. CSR diwujudkan agar terjaga keseimbangan diantara pelaku bisnis dan masyarakat sekitarnya agar semua pihak tidak ada yang dirugikan. Hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan tanggung jawab sosial adalah bahwa ketika tingkat laba perusahaan tinggi, perusahaan menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat menganggu informasi keuangan perusahaan. Sedangkan menurut teori stakeholder, perusahaan yang cenderung terus menerus mendapatkan tekanan dari para stakeholder cenderung akan mengungkapkan informasi sosialnya. Berdasarkan teori di atas dan penelitian 25 terdahulu maka dapat digambarkan suatu kerangka pikir penelitian ini sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Berfikir UkuranPerusahaan (Size) Profitabilitas (ROA) Leverage (DER) Pengungkapan Corporate sosial responsibility(CSR) pada perusahaan industry barang konsumsi yang terdaftar di DES(daftar efek syariah) H. HIPOTESIS Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.21 Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti “kebenaran”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang 21 Sudjana, Metode Penelitian, Cet. 1 (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 219. 26 kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka.22 Tabel 1.2 Hipotesis Hipotesis H01 : Ukuran Penelitian yang mendukung perusahaan tidak Ira Robiah Adawiyah (2013) berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility Ha1 : Ukuran perusahaan berpengaruh Rahmawati Rica (2011) terhadap pengungkapan corporate social responcibility. H02 : Profitabilitas tidak berpengaruh Rita Yuliana, Bambang Purnomosidi, secara parsial terhadap pengungkapan Eko Ganis Suko Harsono (2008) corporate social responsibility. Ha2 : profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan corporate social responcibility. H03 : leverage tidak berpengaruh Utami dan Prastiti (2011) secara parsial terhadap corporate social responsibility. Ha3 : Leverage berpengaruh secara parsial 22 terhadap corporate social Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder Edisi Revisi, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), hlm. 63. 27 responsibility. H04 : ukuran perusahaan profitabilitas, leverage (size), Marzully Nur dan Denies Priantinah tidak (2012). berpengaruh secara simultan terhadap corporate social responsibility. Ha4 : ukuran perusahaan (size), ukuran dewan komisaris, profitabilitas, leverage berpengaruh secara simultan terhadap corporate social responsibility. I. METODE PENELITIAN 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a) Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut.23 Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel independent atau bebas (X) dan variabel dependent atau terikat (Y). 23 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis edisi kedua (Rajawali Pers, 2009), hlm 47. 28 1) Variabel independen atau Bebas (X) Variabel independent atau bebas (X) adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya/ terpengaruhnya variabel dependent.24 X1 : Ukuran Persahaan X2 : Profitabilitas X3 : Leverage Total Asset ROA DER 2) Variabel Dependent atau terikat (Y) Variable dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independent. Y : Pengungkapan Corporate social responsibility (CSR). b) Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti kegiatan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini size, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, laverage dan pengungkapan CSR. 24 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis .hlm 48. 29 1. Variable Dependent a. Pengungkapan Corporate social responsibility (CSR) Indikator yang digunakan untuk mengukur pengungkapan Corporate Sosial Responsibility (CSR) pada penelitian ini adalah dengan menggunakan item- item yang terdapat pada jurnal Eddy Rismanda Sembiring tahun 2005, yang menggunakan tujuh kategori yaitu: lingkungan, energy, Kesehatan dan Keselamatan Tenaga kerja, lain- lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.. Penghitungan CSDI dilakukan dengan menggunakan pendekatan dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Menurut penelitian Sayekti dan Wadabio tahun 2007, Selanjutnya, skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSDI adalah sebagai berikut : CSDI j X Ij nj Dimana: CSDIj :Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j Nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj = 78 30 Xij : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak diungkapkan. 25 2. Variabel Independent a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinilai dari total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan total asset sebagai skala pengukurannya. Size perusahaan yang diukur dengan total aset akan ditransformasikan dalam logaritma untuk menyamakan dengan variabel lain karena total aset perusahaan nilainya relatif besar dibandingkan variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Size = log (nilai buku total asset) b. Profitabilitas Profitabilitas menurut Saidi adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari kegiatan operasinya. Terdapat beberapa ukuran untuk menentukan profitabilitas perusahaan, yaitu : return 25 Sayekti,Yosefa dan Lodovicus Sensi Wadabio,Pengaruh CSR Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta) . dalam jurnal Simposium Nasional Akuntansi X.(Makassar: 2007) 31 of equity (ROE), return on assets (ROA), earning per share (EPS), net profit margin (NPM). Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat ukuran perusahaan ini adalah Return on Asset (ROA) karena rasio ini lebih tepat digunakan unutk mengetahui sejauh mana perusahaan menghasilkan laba pada jumlah asset tertentu. Rasio ini juga merupakan rasio terpenting untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan. Return on asset (ROA) merupakan ukuran menghasilkan keuntungan efektifitas perusahaan di dalam dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Variabel ini diukur dengan laba bersih sesudah pajak dibagi dengan total aktiva. Hasilnya dirumuskan sebagai berikut : Profitabilitas (ROA) = Laba bersih setelah pajak Total Asset c. Leverage Leverage menunjukkan struktur pendanaan perusahaan. Leverage dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai operasinya, dengan demikian 32 laverage juga mencerminkan tingkat resiko keuangan perusahaan.26 Variabel ini diharapkan dengan total kewajiban dibagi dengan ekuitas pemegang saham. Dan dapat dirumuskan sebagai berikut : Leverage (DER) = Total Hutang Total ekuitas 26 eddy rismanda sembiring, pengaruh karakteristik perusahaan terhaadap pengungkapan tanggung jawab social studi empiris pada perusahaan yang tercatat (go-publik) di bursa efek jakarta, tesis (Semarang: universitas diponegoro,2003), hlm.115. http://eprints.undip.ac.id/9941/1/2003MAK2277.pdf diunduh pada tgl 15 oktober 2014. 33 Tabel 1.3 Tabel devinisi operasional variabel No Variabel Pengertian 1 Ukuran Ukuran perusahaan merupakan Perusahaan tingkat identifikasi besar atau (SIZE) kecilnya suatu perusahaan yang (X1) dapat dinilai dari total nilai aktiva, total penjualan, Skala Pengukuran Size = log (nilai buku total asset) Rasio kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan total asset sebagai skala pengukurannya. 2. profitabilitas Dalam penelitian ini, (ROA) indikator yang digunakan (X2) untuk mengukur tingkat ukuran perusahaan ini adalah Return on Asset (ROA) karena rasio ini Profitabilitas (ROA) = Laba bersih setelah pajak Rasio Total Asset 34 lebih tepat digunakan unutk mengetahui sejauh mana perusahaan menghasilkan laba pada jumlah asset tertentu 3. Leverage Leverage dapat diartikan (DER) sebagai tingkat (X3) ketergantungan perusahaan terhadap hutang dalam membiayai operasinya, dengan demikian laverage juga mencerminkan tingkat resiko keuangan perusahaan. Debt to equity ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur total hutang yang diukur dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang Rasio DER = Total hutang Total modal 35 saham 4 Corporate Social Pengungkapan Resposibility adalah Corporate mekanisme bagi suatu Social perusahaan untuk secara Responsibility sukarela mengintegrasikan (CSR) perhatian terhadap (Y) lingkungan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder, yang melebihi tanggung jawab sosial di bidang hukum. Rasio CSRIj = ∑Χij nj 36 2. Populasi dan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di daftar efek syareiah (DES) pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian sampel adalah: a) Perusahaan yang industry barang konsumsi yang terdaftar di daftar efek syariah (DES) sesuai dengan SK yang berlaku tahun 2014 b) Yang mempublikasikan laporan tahunan dari tahun 20010 - 2014 c) Perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan d) Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap termasuk catatan atas laporan keuangan. Dari kriteria purposive sampling diatas maka peneliti mendapatkan 10 perusahaan pertambangan setiap tahunnya yang termasuk dalam populasi penelitian. TABEL 1.4 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN 1. Kode Saham AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 2. 3. 4. 5. 6. 7. INAF INDF KLBF MERK PYFA TCID PT Indofarma (Persero) Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Kalbe Farma Tbk. PT Merck Tbk. PT Pyridam Farma Tbk. PT Mandom Indonesia Tbk. No. Nama Penerbit Efek 37 8. 9. 10. ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. UNVR PT Unilever Indonesia Tbk. ROTI PT Nippon indosari carpindo Tbk. Sumber : hasil dari kriteria purposive sampling 3. Jenis dan Sumber pengumpulan data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, yaitu laporan tahunan (annual report) selama tahun 2010-2014 dari perusahaan – perusahaan industry barang konsumsi yang terdapat pada Daftar Efek Syariah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan tahunan tahun 2010-2014. Penggunaan data sekunder pada penelitian ini didasarkan pada alasan : 1. Data mudah diperoleh, hemat waktu dan biaya. 2. Data laporan tahunan telah digunakan dalam berbagai penelitian, baik penelitian di dalam negeri maupun luar negeri. 3. Data laporan tahunan yang terdapat di BEI memiliki reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya karena telah diaudit oleh auditor independen. 4. Metode pengumpulan data a) Dokumentasi, dengan menggunakan nama-nama perusahaan industri barang konsumsi yang terdapat pada Daftar Efek Syariah sebanyak lima periode atau selama kurun waktu 2010-2014. Daftar Efek 38 Syariah diperoleh dari situs Bapepam-LK (www.bapepam.go.id). Mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, rapat, dan agenda.27 Tahap selanjutnya, pengambilan data perusahaan berupa annual report pada situs BEI (www.idx.go.id). Data-data perusahaan tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengisi Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSDI). 5. Metode Analisis Prosedur pengolahan data dilakukan dengan dua tahap dimulai dengan pemberian skor atas pengungkapan item – item yang ada pada laporan tahunan. Kemudian dilakukan. Pemilihan data yang telah dikumpulkan akan diuji, yang kemudian di masukan kedalam program Statistical Packages for Social Science (SPSS) vers 16. a) Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan, kemudian data tersebut dianalisis dengan menghitung jumah rata-rata, median, nilai minimum dan nilai maksimum. Hasil dari analisis digunakan untuk memberikan deskripsi 27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta: Jakarta, 2002, hlm. 206 39 atas variabel-variabel penelitian. Untuk menganalisis secara kuantitatif dari data yang di peroleh, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan uji asumsi klasik dan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan program Statistical Packaged For Social Science (SPSS) for Windows. b) Uji Asumsi klasik Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk menguji hipotesis, sebelum melakukan uji ini yang diuji terlebih dahulu adalah asumsi klasik, karena secara teoritis model regresi penelitian ini akan menghasilkan nilai parameter apabila asumsi klasik regresi terpenuhi. Pada penelitian ini dilakukan empat pengujian asumsi klasik yaitu Normalitas, Multikolinieritas, Autokorelasi, dan Heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independent, variabel dependent atau keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.28 Dalam uji normalitas ini ada 2 cara untuk mendeteksi 28 Imam ghozali, “apalikasi analisis multivariate dengan program IBM 19”, (semarang: penerbit universitas diponegoro,2011),hlm.160 40 apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Alat uji yang digunakan adalah dengan analisis grafik histogram dan grafik normal probability plot dan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S). Dasar pengambilan keputusan dengan analisis grafik normal probability plot adalah : a. Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S) adalah : 1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal. 2. Jika nilai Asymp Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka H0 diterima. Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.29 29 Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”edisi 3, (semarang: penerbit universitas diponegoro,2009), hlm. 166. 41 2) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).30 Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas, dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk emnunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.31 3) Uji Auto korelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk 30 ibid.hlm. 200. Ibid Imam ghozali, “apalikasi analisis multivariate dengan program IBM 19, hlm. 205. 31 42 mendeteksi ada tidaknya autokorelasi alat uji statistik yang dapat digunakan adalah metode Durbin Watson ( uji DW ) Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokolerasi tingkat satu ( first Order autocolleration ) dan mensyaratkan adanya intercept ( konstanta ) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin Watson yaitu nilai DL dan DU untuk k = jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada di antara DU hingga 4-DU berarti tidak terjadi autokolerasi.32 Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan tabel Durbin-Watson : a. Jika du < d < 4 – du, maka tidak ada autokorelasi positif atau negatif. b. Jika 0 < d < dl, maka tidak ada autokorelasi positif. c. Jika dl ≤ d ≤ du, maka tidak ada autokorelasi positif. d. Jika 4 – dl < d < 4, maka tidak ada korelasi negatif. e. Jika 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl, maka tidak ada korelasi negatif.33 32 33 Ibid, hlm.110 Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS, hal. 110. 43 4) Uji Heterosdastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser Dengan menggunakan uji Glejser, jika hasil signifikansi uji Glejser lebih besar dari 0,05 maka model regresi homokedastisitas, Sebaliknya jika hasil signifikansi uji Glejser dibawah atau sama dengan 0,05 maka model regresi mengalami heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas terjadi jika ada variabel independen signifikan secara statistik yang mempengaruhi variabel dependen.34 c) Regresi linear berganda Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda yang dimaksud untuk menguji kekuatan hubungan antara variabel independennya karakteristik yaitu ukuran perusahaan CSR dengan perusahaan, ukuran dewan komisaris , ROA dan leverage. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, digunakan alat uji regresi linier berganda sebagai berikut : 34 Imam ghozali, “apalikasi analisis multivariate dengan program IBM 19”, (semarang: penerbit universitas diponegoro,2011),hlm.105 44 Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan: Y : indeks pengungkapan CSR β0 : Kostansta β1 : koefisien X1 : ukuran perusahaan, log total aset X2 : profitabilitas, proksi ROA X3 : Laverage e : error term regresi d) Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan (Uji t) Pengujian ini untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen dengan uji statistik t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (alpha = 5%). Penolakan atau penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 45 a. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji signifikan (uji F) Uji F dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi tingkat 0,05 (alpha = 5%). Ketentuan penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 46 3. Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.. Nilai Adjusted R Square yang kecil berarti kemampuan variabel –variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi memprediksi variasi variabel independen. yang dibutuhkan untuk 47 J. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Penulisan penelitian ini akan disusun dalam beberapa bab, tiap-tiap babakan memuat beberapa sub bab sesuai dengan keperluan kajian yang akan dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah mengenai sebab meningkatnya permintaan bagi perusahaan untuk melakukan CSR dan pengungkapannya serta membahas motivasi perusahaan melakukan hal tersebut. Dengan latar belakang tersebut dilakukan perumusan masalah penelitian. Selanjutnya dibahas mengenai tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan pustaka, bab ini berisi teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Dalam bab ini juga dibahas Landasan teori dan penelitian terdahulu selanjutnya digunakan untuk membentuk kerangka teoretis. BAB III Gambaran Umum Perusahaan, berisi tentang Daftar Efek Syaria, profil perusahaan, sejarah perusahaan industri barang konsumsi. BAB IV Hasil dan pembahasan, bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap data dan temuan empiris yang diperoleh. BAB V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir atau penutup berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian dan saran yang nantinya dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya, atau sebagai bahan implikasi.