BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hiruk

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hiruk-pikuk Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China atau ASEANChina Free Trade Agreement menerbitkan kekhawatiran pengusaha kecil di Tanah
Air . Dikhawatirkan akan banyak perusahaan di Indonesia yang gulung tikar
akibat kalah bersaing dengan produk China yang selama ini terkesan murah
sehingga lebih banyak di pilih oleh masyarakat 1 .
Kesan murah yang terlanjur melekat di benak konsumen itulah maka ZTE
Cooperation yang notabene merupakan produk yang berasal dari China, walaupun
memiliki pengalaman yang cukup lama, yaitu beroperasi sejak tahun 1985 ZTE
Cooperation dibentuk oleh sekelompok perusahaan milik negara yang terkait
dengan Departemen Cina Aerospace. ZTE. Tahun 2009, ZTE menjadi perusahaan
vendor peralatan telekomunikasi GSM terbesar ketiga dunia. ZTE menyumbang
penjualan sekitar dua puluh persen dari semua peralatan GSM di seluruh dunia.
Meskipun demikian, di Indonesia ZTE baru masuk sekitar tahun 2000-an. Sebagai
perusahaan yang baru masuk ke Negara lain (Indonesia) tentu saja ZTE ingin
1
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/05/08/05073760/Kualitas.
Versus.Harga.di.Pasar.Indonesia di akses tanggal 28 juni 2010-06-28
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
membangun reputasi bagi masyarakat (pasar) Indonesia. ZTE ingin membangun
image baru di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini dipicu oleh adanya image
yang sudah melekat pada konsumen Indonesia, di mana kualitas produk China
masih di bawah standar. Oleh karena itu ZTE memilih untuk menggunakan jasa
konsultan Public Relations untuk membangun reputasi perusahaan di Indonesia.
ZTE adalah salah satu “pemain” untuk industri LTE dengan portofolio
produk berkualitas dan strategi pertumbuhan yang bijak dan berkelanjutan.
Peniliaian tiap kriteria dengan lima tingkatan untuk menilai perangkat
telekomunikasi dari vendor besar dunia, termasuk Alcatel-Lucent, Ericsson,
Huawei, Nokia Siemens Networks, ZTE dan lainnya. ZTE terus mengembangkan
bisnis dan pemasarannya untuk menjangkau pasar luar Cina, sekaligus
memperkuat posisi di pasar regional yang sudah ada, mengingat Asia Pasifik
menawarkan kesempatan pertumbuhan yang baik untuk vendor infrastruktur
mobile 2 .
Berdasakan penelitian pendahuluan dengan melakukan wawancara dengan
Chen Liguo, Managing PT. Uniselindo bahwa “Upaya membangun citra tidak
mudah dilakukan di Indonesia. Umumnya masyarakat memandang sebelah mata
produk China yang dinilai reputasinya kurang baik. Atas dasar itu ZTE Indonesia
yang menggunakan jasa konsultasi Public yang memiliki keahlian dalam media
specialist, media handling, market research dan sejumlah kelebihan lainnya yang
diharapkan berhasil membangun reputasi perusahaan.
2
Jakarta, 04 Agustus 2009 Source: http://techno.okezone.com/read/2009/08/03/54/244622 diakses
tanggal 28 Juni 2010
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan tentu saja menginginkan
reputasi yang baik. Untuk itu peran Public Relations menjadi penting dalam
pengelola reputasi organisasi. Jalan tengah yang dapat dilakukan adalah menyewa
jasa konsultan Public Relations untuk menyelesaikan masalah perusahaan akan
kesan yang kurang baik di masyarakat. Profesi Public Relations sendiri terdiri dari
beberapa sisi. Pertama, akademisi Public Relations yaitu para pengajar, peneliti
ilmu komunikasi yang memberi andil bagi pengembangan dan perluasan Ilmu
Hubungan Masyarakat melalui pendidikan. Kedua, inhouse Public Relations yaitu
mereka yang bekerja sebagai petugas Public Relations di organisasi swasta
maupun nirlaba. Ketiga, Konsultan Public Relations adalah perusahaan jasa
Public Relations yang bertugas melayani sejumlah klien yang membutuhkan
konsultasi komunikasi khususnya untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan program
Public Relations.
Public Relations dipraktekkan di berbagai organisasi dalam rangka
menunjang manajemen untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Seorang Public Relations harus orang yang peka serta memahami secara
menyeluruh berbagai bidang yang penting seperti, lingkungan yang berkaitan
dengan organisasi, bidang komunikasi baik komunikasi secara personal maupun
komunikasi dengan khalayak luas dan perkembangan manajemen.
Cutlip and Center mengatakan Public Relations sebagai fungsi manajemen
yaitu mengidentifikasi, memantapkan serta membina hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dengan publiknya baik dalam keadaan sukses
maupun gagal. Seorang Public Relations harus kreatif dan memahami segala
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya secara terperinci, selain itu ia harus
mampu mengarahkan aktivitas khalayak agar memiliki pandangan yang sama
dengan tujuan organisasi yang diwakilinya 3 .
Peranan Public Relations, saat ini harus bisa membuka jalan dalam
menjembatani investasi dan ruang pasar penjualan produk. Bidang komunikasi
dan Public Relations kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk
bersaing dalam era globalisasi di pangsa pasar Indonesia sendiri. Ini disebabkan
sektor industri swasta akan saling bersaing saling menciptakan image positif
untuk mendongkrak citra dan reputasi perusahaan.
Perusahaan yang tidak memanfaatkan bidang tersebut akan tertinggal karena
tak menguasai perolehan dan penyebaran informasi. Melihat potensi konsultan
Public Relations di masa kini, tak heran banyak konsultan Public Relations
tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Reputasi bukan hanya penting untuk dunia politik dan kemasyarakatan
belaka, tetapi hampir di semua bidang kehidupan. Dalam dunia bisnis, reputasi
memegang peranan sentral. Kelompok-kelompok stakeholder ini masing-masing
memiliki image tertentu terhadap perusahaan. Kumpulan dari corporate image
masing-masing kelompok dalam rentang waktu yang panjang akan membentuk
reputasi perusahaan.
Bagaimanakah image ini terbentuk? Seperti kita ketahui manusia akan
memproses stimuli yang ditangkap oleh indera (apersepsi) dan kemudian
menfasirkannya (persepsi) dengan memberi arti melalui asosiasi berdasarkan
3
Scot M. Cutlip, Allen H. Center. 2006. Effective Public Relations. Penerbit Prenada Media
Group (2009)
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Ketika kita menangkap simbol
perusahaan berupa logo, nama atau ucapan yang kita dengar, proses psikologis
dalam diri kita mengasosiasikan dengan atribut-atribut tertentu untuk memberi
makna.
Manajemen reputasi mempunyai tugas utama untuk mengelola image agar
sesuai dengan yang dinginkan oleh perusahaan (wished image). Walaupun
demikian manajemen reputasi harus bergerak di ‘dua dunia’ agar tidak timpang:
dunia realitas dan dunia image. Bergerak di dunia realitas dalam arti perusahan
harus benar-benar mempunyai organizational behavior yang dapat mendukung
kinerja perusahaan dan menunjang reputasi perusahaan. Termasuk misalnya
penerapan etika bisnis dan Good Corporate Governance.
Kemudian langkah-langkah manajemen reputasi dalam dunia realitas ini
harus didukung oleh kegiatan corporate communication yang efektif agar persepsi
tidak salah, dan terbentuklah image yang diharapkan. Karena seperti yang kita
ketahui fenomena yang ada di masyarakat ketika mendengar produk yang berasal
dari Asia terutama Cina langsung menyiratkan akan produk yang imagenya
murah, kualitas tidak terlalu baik, cepat rusak, tidak tahan lama, dan lain – lain.
Maka karena fenomena inilah peneliti tergerak untuk mengangkat masalah ini.
Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai peranan jasa konsultan Public Relations, khususnya dalam membangun
reputasi PT ZTE Coorporation periode 2009 - 2010.
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan di atas, maka dapat
dirumuskan
masalah
pokok penelitian yaitu : “Bagaimana peran konsultan
Public Relations dalam membangun reputasi PT. ZTE Indonesia?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Konsultan Public
Relations dalam menbangun reputasi PT. ZTE Indonesia
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1.
Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu bagi
kalangan yang memang mendalami Public Relations, dimana temuan data bisa
dijadikan masukan atau referensi, khususnya seputar jasa Konsultan Public
Relations dan menjadi seorang praktisi Public Relations yang handal dalam
membentuk reputasi perusahaan
1.4.2.
Kegunaan Praktis
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan informasi kepada
pihak Universitas Mercu Buana baik mahasiswa maupun para dosen dan pihak
– pihak yang membacanya agar dapat berguna saling bertukar ilmu
pengetahuan. Di samping itu, sebagai bahan masukan bagi PT ZTE
Coorporation dalam membangun reputasi perusahaan.
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download