BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi membuat setiap orang bisa dengan mudah membangunn usahanya secara online (Kompas, 2012). Bermacam transaksi jual beli yang sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan cara tatap muka, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet dengan banyaknya on-line store (toko/gerai on-line) atau dengan menggunaka media sosial. Transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama e-commerce (Simamora, 2007). Di Indonesia sendiri bisnis online semakin meningkat tiap tahunnya. Menurut data dari Deloitte Access Economics (2011) dari 200 UKM di Indonesia, 29% penjualan UKM pertahun merupakan hasil usaha online, lebih jauh lagi CEO PT Indonesia Payment Solution, Ivan Sebastian (2012) menyebutkan total finansial transaksi online pada 2010 lalu saja tercatat sebesar USD 3,4 miliar. Pada Tahun 2012 sendiri transaksi Online di Indonesia sebesar USD 4,1 miliar. Media sosial merupakan sarana umum yang digunakan untuk promosi usaha (Kompas, 2012). Media Sosial yang sedang diminati sekarang adalah Instagram, hal tersebut dapat dilihat dari pengguna Instagram sendiri yang telah mencapai lebih dari 90 juta pengguna aktif per bulannya. Instagram mengumumkan bahwa saat ini telah memiliki 90 juta pengguna aktif dan setiap harinya menerima rata-rata sebanyak 40 juta foto yang di-upload pengguna. Tidak hanya itu saja, Intagram juga menerima 8500 ‘like’ dan 1000 komentar untuk setiap detiknya (Kompas, 2012). Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang yang didirikan oleh Kevin Systrom dan Mike Kriege yang rmemungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Dalam instagram juga, para pengikut sosial media bisa memberikan komentar maupun likenya pada foto. Semakin banyak like yang didapat maka semakin popular foto pada instagram tersebut, biasanya foto yang memiliki like lebih dari 2000 akan ditampilkan pada layar popular foto di instagram (Kompas,2012) Pengguna Instagram 90 juta (2012) – naik 10% dari bulan lalu 100 juta (2013) Foto yang diunggah` 40 Juta Foto setiap hari Like 8500 (per hari) Comment 1000 comment (per hari) Tabel 1.3 Pengguna, like dan comment dalam instagram (data diolah oleh penulis). Situs jejaring sosial dijadikan sebagai salah satu media promosi karena saat ini media sosial sudah menjadi platform yang sangat mudah diakses di Internet, maka keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan adalah pihak perusahaan akan dengan mudah, cepat, dan minimnya biaya dalam mengkomuikasikan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen (Prihartono, 2012). Akbar Syahputra (2013) menyebutkan jika kelebihan Instagram dibandingkan dengan Facebook maupun twitter adalah Instagram tidak punya fitur khusus yang memungkinkannya digunakan untuk mempromosikan bisnis. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan dalam Instagram adalah Celebrity Endorsment atau penggunaan selebriti sebagai endorser untuk produknya dimana online shop mengirimkan beberapa produknya untuk di promosikan kepada pengguna Instagram lainnya (Kompas.com). Bahkan Omzet dengan menggunakan media endorser artis dapat menaikan Omzet sebanyak lima kali lipat (wolipop.detik.com). Ohaian (2005) menyebutkan terpilihnya selebriti sebagai media endorser karena selebriti memiliki daya tarik fisik (kecantikan, ketampanan dan sebagainya), dapat dipercaya dan memiliki keahlian. Sementara itu menurut Kotler (2005) seorang selebriti sangat berpengaruh karena selibriti memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat dapat dipercaya dan adanya kesukaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alfarisi (2005) pencintraan yang sesuai oleh celebrity endorser dengan produk dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen pada produk yang pada akhirnya berdampak pada tingkat intensitas pembelian. Maka dari itu penulis mengambil tema yang berjudul “Hubungan Celebrity Endorsement dengan minat beli di Instagram (Studi Kasus Mahasiswa)”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarakan latar belakang yang telah diuraikan diatas mengenai kegiatan pemasaran melalui instagram yang telah menaikan omzet lima kali lipat para penjual online dengan menggunakan jasa selebriti sebagai Endorser . Dapat disimpulkan rumusan masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap celebrity endorsement ? 2. Apakah ada hubungan antara celebrity endorserement dengan minat beli? 3. Seberapa besar pengaruh celebrity endorse tersebut terhadap minat beli? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui persepsi konsumen tentang celebrity endorsement dalam Instagram 2. Mengetahui hubungan antara celebrity endorsement terhadap minat beli. 3. Melihat pengaruh selebriti sebagai endorser terhadap minat beli. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Memberi masukan bagi para pemasar khususnya pemasar online untuk mengembangkan strategi pemasarannya. 2. Sebagai penerapan ilmu yang penulis dapat ketika mengikuti bangku perkuliahan. 3. Penulis semakin tertarik pada kegiatan promosi. 4. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.