PT Intraco Penta Tbk dan Entitas anak Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 serta Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 Laporan Perubahan Ekuitas 4 Laporan Arus Kas 5 Catatan atas Laporan Keuangan 6 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Catatan 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta 127,901 194,657 5,829 5,225 550,805 529,835 7 28,801 11,753 8 523,178 486,896 9 725 922 10 118,935 98,956 11 12,46 13 14 642,738 107,770 5,281 57,639 91,314 856,918 105,650 5,697 84,910 4,805 2,260,916 2,386,224 15 10,539 2,069 7 935 8 391,759 389,598 1,045 78 1,838 66 17 218,134 241,578 18 247,157 345,695 19 44 20 1,588,619 167,457 84,962 1,163,107 133,186 79,488 Jumlah Aset Tidak Lancar 2,710,685 2,356,625 JUMLAH ASET 4,971,601 4,742,849 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 39.851 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 23.249 juta tanggal 31 Desember 2013 Piutang usaha (angsuran) - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 5.275 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 2.320 juta tanggal 31 Desember 2013 Investasi neto sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 12.541 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 1.292 juta tanggal 31 Desember 2013 Piutang pembiayaan konsumen dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 10 juta tanggal 30 September 2014 dan Nihil pada tanggal 31 Desember 2013 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 6.930 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 1.238 juta tanggal 31 Desember 2013 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 13.689 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 10.539 juta tanggal 31 Desember 2013 Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset lancar lain-lain 5 6 46 Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Rekening yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha (angsuran) - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pihak ketiga Investasi neto sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 8.948 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 5.380 juta tanggal 31 Desember 2013 Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 24 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 11 juta tanggal 31 Desember 2013 Piutang kepada pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 189.757 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 194.237 juta tanggal 31 Desember 2013 Aset tetap disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 109.448 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 125.253 juta tanggal 31 Desember 2013 Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 650.539 juta tanggal 30 September 2014 dan Rp 531.494 juta tanggal 31 Desember 2013 Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lain-lain 9 16 , 46 -1- - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Catatan 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Uang muka pelanggan Biaya yang masih harus dibayar Utang bank jangka pendek Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka pendek lain-lain pihak ketiga Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun : Utang pembelian kendaraan Sewa pembiayaan Utang bank Medium term notes 21 46 22 23 24 25 16, 46 803 1,081,334 37,268 267,777 17,920 176,908 11,607 2,006 1,293,442 35,456 197,513 22,808 186,875 11,605 59,754 65,294 3,446 33,085 1,245,675 - 6,891 42,066 1,360,678 14,973 2,935,577 3,239,607 1,315 20,150 1,340,965 295,057 55,764 11,877 3,309 39,222 1,101,324 51,072 - Jumlah Liabilitas Jangka panjang 1,725,128 1,194,927 Jumlah Liabilitas 4,660,705 4,434,534 31 32 108,001 84,341 108,001 84,341 34 20,164 89,373 20,163 89,691 301,879 302,196 9,018 6,119 310,897 308,315 4,971,601 4,742,849 26 27 28 29 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Utang pembelian kendaraan Sewa pembiayaan Utang bank Medium term notes Liabilitas imbalan pasca kerja Instrumen keuangan derivatif EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal dasar - 3.480.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 2.160.029.220 Tambahan modal disetor Selisih transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali Saldo laba 26 27 28 29 30 Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan Kepentingan nonpengendali 35 Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS -2- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 Catatan 30 September 2014 30 September 2013 Rp Juta Rp Juta PENDAPATAN USAHA Penjualan 36 Jasa Pembiayaan Manufaktur Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN POKOK PENDAPATAN 37 LABA KOTOR Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan 861,586 192,896 177,875 8,463 23,768 1,601,322 215,415 103,921 11,055 30,311 1,264,589 1,962,024 (971,572) (1,567,938) 293,017 394,086 38 39 40 (81,032) (189,804) (69,470) (102,914) (138,131) (94,702) 41 42 43 43,441 (27,413) 30,027 (9,359) (258,742) (10,779) 12,840 5,867 (10,593) (192,475) (13,174) (13,661) 2,581 (178,814) Kerugian selisih kurs mata uang asing - bersih Bagi Hasil Pendapatan bunga dan denda Keuntungan dan kerugian lain lain - bersih RUGI SEBELUM PAJAK BENEFIT PAJAK 44 LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN DAN JUMLAH JUMLAH LABA LABA KOMPREHENSIF (RUGI) KOMPREHENSIF YANG YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA (318) Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 35 Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif (164,980) 2,899 (13,834) 2,581 (178,814) LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) 45 -3- (0) (76) PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 Catatan Saldo pada tanggal 1 Januari 2013 108,001 Selisih nilai transaksi rekstrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 30 September 2014 Selisih transaksi ekuitas dengan pihak Modal Disetor Rp Juta sepengendali Rp Juta nonpengendali Rp Juta Saldo laba Rp Juta Kepentingan kepada entitas induk Rp Juta nonpengendali Rp Juta 7,610 - - - - - 34 - - - 12,553 32,33 - (15,532) 15,532 - - - - - (220,368) (220,368) (22,263) (242,631) 84,341 - 20,163 89,691 302,196 6,119 308,315 - - - 2,899 2,581 84,341 - 20,163 9,018 310,897 108,001 -4- (9,415) 500,596 - 37,797 37,797 - 12,553 - 12,553 - - - - (318) 89,373 510,011 Jumlah ekuitas Rp Juta (15,532) 108,001 310,059 Ekuitas yang dapat diatribusikan 99,873 Kepentingan nonpengendali Selisih transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali Modal Saham Rp Juta Tambahan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas (318) 301,879 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2014 DAN 2013 30 SEPTEMBER 2014 Rp Juta ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran pajak penghasilan 1,741,417 (192,451) (966,165) 582,801 14,461 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamilk Perolehan aset tetap dan aset tetap disewakan Penempatan rekening yang dibatasi pencairannya Kenaikan piutang dari pihak berelasi Hasil penjualan aset tetap dan aset tetap disewakan Penerimaan bunga Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 1,677,289 (122,393) (1,076,387) 478,508 (52,952) 597,262 425,556 (767,052) (54,343) (540,028) (92,947) (8,470) (12) 15,248 30,027 (784,603) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Penerimaan Medium term notes Pembayaran utang kepada pihak berelasi Penerimaan utang kepada pihak berelasi Pembayaran: Utang bank Sewa pembiayaan dan utang pembelian kendaraan Bagi hasil Bunga dan beban keuangan lainnya 30 SEPTEMBER 2013 Rp Juta 1,012,587 300,000 2 3,652 64 18,999 12,840 (597,421) 1,692,860 (502) 60 (897,916) (1,193,120) (57,487) (81,627) (155,259) (14,944) (55,886) (283,153) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 120,301 145,315 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (67,040) (26,549) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 194,657 284 113,486 15,132 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 127,901 102,069 -5- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Intraco Penta Tbk (Perusahaan atau Entitas Induk) didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly Karmila Sareal, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/199/15 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1993, Tambahan No. 2084. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 15 tanggal 17 Juli 2014 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan Direksi. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di system database Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0073976.40.80.2014. Tahun 2014, tanggal 17 Juli 2014. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3,5 Jakarta 14130, sedangkan cabang-cabang Perusahaan terletak di beberapa kota di Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat-alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan perakitan dan perbengkelan. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak (Grup) adalah 1.606 karyawan pada tanggal 30 September 2014 dan 2.130 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013. . Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Intraco Penta. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Halex Halim Komisaris Komisaris Independen : Leny Halim : Tonny Surya Kusnadi Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Independen : Petrus Halim : Fred Lopez Manibog : Jimmy Halim : Willy Rumondor Komite Audit Ketua Anggota : Tonny Surya Kusnadi : Suroso : Akta Bandi -6- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) b. Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut: Persentase Entitas Anak Domisili Jumlah Aset Kepemilikan Jenis Usaha 2014 Tahun Berdiri Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) (Sebelum Eliminasi) 2013 PT Intan Baruprana Finance (IBF) *) PT Terra Factor Indonesia )TFI) Jakarta Pembiayaan Jakarta Perdagangan dan jasa sewa 90.29% 96.87% 90.29% 96.87% 1993 1986 2014 Rp Juta 2,892,558 478,687 2013 Rp Juta 2,355,281 553,030 PT Karya Lestari Sumberalam (KLS)**) Jakarta Kontraktor pertambangan 73.02% 73.02% 1998 145,574 180,391 PT Inta Trading (IT) (dahulu PT Inta Finance) Jakarta Perdagangan 100% 100% 2002 76,842 76,909 PT Columbia Chrome Indonesia (CCI) Jakarta Perbengkelan dan manufaktur 100% 100% 1991 24,121 26,854 PT Inta Resources (IR) ***) Jakarta Perdagangan, konstruksi, manufaktur, perkebunan, transportasi dan jasa 100% 100% 2011 7,960 8,076 PT Intraco Penta Wahana (IPW) Jakarta Perdagangan dan jasa sewa 99.95% 99.95% 2011 156,616 117,614 PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) (dahulu PT Intraco Prima Servis) Jakarta Perdagangan dan jasa sewa 99.95% 99.95% 2001 778,206 679,147 *) Kepemilikan langsung oleh Perusahaan dan tidak langsung melalui PT Inta Trading. **) Kepemilikan tidak langsung melalui PT Terra Factor Indonesia. ***) Tidak aktif c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 1993, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dengan surat No. S-1067/PM/1993 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2014, seluruh saham Perusahaan sebanyak 2.160.029.220 saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. -7- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Grup menerapkan semua standar baru yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum b. Standar dan Interprestasi tapi belum diterapkan i. 3. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 yaitu : PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan konsolidasi. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. c. langsung dengan Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup. -8- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya diukur baik pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan nonpengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap pebedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk. Ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolaholah Perusahaan telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku).Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas. d. Kombinasi Bisnis Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Perusahaan, liabilitas yang diakui oleh Perusahaan kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Kepentingan nonpengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Bila imbalan yang dialihkan oleh Perusahaan dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai asset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai -9- PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (OCI). Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Perusahaan atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan melaporkan jumlah sementara untuk pos- pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas dalam Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. - 10 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut : Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan rekening yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, selain investasi neto sewa pembiayaan , yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Kriteria pengakuan dan pengukuran atas investasi neto sewa pembiayaan dijelaskan di Catatan 3k. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui bedasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - 11 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) terdapat kemungkinan bahwa konsumen akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Penghentian pengakuan aset keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah - 12 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi. i. Saling hapus antar Aset keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: j. saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k. Investasi Neto Sewa Pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan insidental kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lainnya yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam investasi neto sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Grup. Investasi neto sewa pembiayaan terdiri dari jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yag dijamin (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa dikurangi dengan penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned lease income),simpanan jaminan (security deposit) dan penyisihan penurunan nilai. Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi neto sewa pembiayaan. Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga dari piutang sewa pembiayaan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. Pendapatan tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan ditandatangani, apabila aset sewaan memiliki nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan oleh lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa. Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan investasi neto sewa pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-linebasis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari - 13 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. l. Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan nilai pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan yang belum diakui. Pendapatan ini, diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak pembiayaan dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala efektif piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan dipercepat dianggap sebagai pembatalan kontrak dan keuntungan atau kerugiannya dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. m. Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi pendapatan yang belum diakui yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui dan pendapatan provisi. n. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan. o. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. p. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan bengkel Kendaraan Peralatan kantor Alat – alat berat 20 5 - 10 5 5 2 – 10 Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. - 14 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya- biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut tercermin dalam laba atau rugi. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. q. Aset Tidak lancar Tersedia Untuk Dijual Aset tidak lancar dan kelompok yang akan dijual harus diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui penggunaan yang berkelanjutan. Kondisi ini dapat terpenuhi hanya ketika penjualan sangat mungkin dan aset tidak lancar (atau kelompok yang akan dijual) tersedia untuk dijual segera dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen terhadap penjualan tersebut, yang diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi. Aset tidak lancar(dan kelompok yang akan dijual) diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya penjualannya. r. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g. s. Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik Ijarah merupakan sewa menyewa obyek Ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset atau tanpa janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) pada saat tertentu. Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah Ijarah dengan janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan aset yang di-Ijarah-kan di masa mendatang. Dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik, perpindahan kepemilikan suatu aset dari pemilik ke penyewa, dilakukan jika akad Ijarah telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah. Aset Ijarah diakui sebesar biaya perolehan pada saat aset Ijarah diperoleh. Aset Ijarah disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya. Oleh karena itu, penyusutan aset Ijarah dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaatnya sepuluh (10) tahun. Sedangkan, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik disusutkan berdasarkan pola konsumsi berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik - 15 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) t. Biaya Pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual. Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi. Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. u. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat agunan yang diambil alih. Pada akhir tahun, agunan yang diambil alih ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari agunan yang diambil alih, maka nilai agunan yang diambil alih tersebut akan disesuaikan. Pada saat agunan yang diambil alih dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi. v. Sewa Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna. Sebagai Lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. w. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Grup telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Grup tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. - 16 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Penjualan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Pendapatan Pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad. Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban penyusutan aset Ijarah. Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya. x. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Grup menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasi merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. y. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk - 17 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. z. Laba per Saham Laba per saham dasar di hitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. aa. Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara rutin direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis dari yang mungkin memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa. 4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, Direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari estimasi yang diatur di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini: Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang dan Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan - 18 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang, piutang Ijarah, dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik telah diungkapkan dalam Catatan 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 dan 16. Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan telah diungkapkan dalam Catatan 11. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap, Aset Tetap Disewakan,Aset Ijarah dan Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik Masa manfaat setiap aset tetap, aset tetap disewakan, aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap, aset tetap disewakan, aset Ijarah dan aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik diungkapkan dalam Catatan 17, 18 and 19. Rugi Penurunan Nilai Aset Tetap Disewakan, Aset Ijarah dan Agunan yang Diambil Alih Perusahaan menilai penurunan nilai aset tetap disewakan, aset Ijarah dan agunan yang diambil alih pada setiap tanggal pelaporan berdasarkan perhitungan penilaian kembali yang dilakukan oleh pihak eksternal untuk memperoleh nilai wajar dari setiap aset. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat aset tetap disewakan, aset Ijarah dan agunan yang diambil alih diungkapkan dalam Catatan 18, 19 dan 20. - 19 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 5. KAS DAN SETARA KAS 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Kas 1,049 999 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 19,412 25,888 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 16,253 559 PT Bank Negara Indonesia Syariah 11,879 625 2,019 513 3,696 5,598 53,259 33,183 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 40,737 103,478 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Bank - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Mandiri Syariah Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 2 milyar) Jumlah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 14,432 7,859 PT Bank ICB Bumiputera Tbk 9,104 1,792 PT Bank Syariah Mandiri Lain-lain (masing-masing kurang 3,815 7,389 4,603 35,064 72,691 155,582 dari Rp 2 milyar) Jumlah Mata uang asing lainnya 202 141 72,893 155,723 126,152 188,906 Jumlah Jumlah Bank Deposito - Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - 1,000 700 1,500 - 2,252 700 4,752 127,901 194,657 PT Bank Central Asia Syariah Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 1 milyar) Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Deposito Jumlah Suku bunga per tahun deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat - 20 - 7,50% 7,00% - 1,00% PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 6. PIUTANG USAHA 30 September 2014 Rp Juta a. Berdasarkan Pelanggan Pihak berelasi PT Pristine Aftermarket Indonesia Lain-lain Jumlah Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Penyisihan penurunan nilai 31 Desember 2013 Rp Juta 5,657 171 5,198 27 5,829 5,225 590,656 (39,851) 553,084 (23,249) 550,805 529,835 556,634 535,060 71,296 53,177 524,804 385 504,723 409 Jumlah Penyisihan penurunan nilai 596,485 (39,851) 558,309 (23,249) Jumlah - bersih 556,634 535,060 Jumlah - Bersih Jumlah b. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Lain-lain Tabel dibawah meringkas umur piutang usaha yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Belum jatuh tempo atau belum diturunkan nilainya 318,851 325,904 Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari >120 hari 18,885 16,799 12,080 9,088 180,931 45,587 25,449 22,211 11,209 104,700 Jumlah - Bersih 556,634 535,060 - 21 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Perubahan dalam penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan 23,249 17,005 (403) 2,227 21,731 (709) Saldo akhir tahun 39,851 23,249 Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 120 hari. Grup mengakui penyisihan penurunan nilai piutang sebesar 100% terhadap seluruh piutang dimana Grup memiliki pengalaman historis atas kegagalan atau tunggakan pembayaran. Penyisihan penurunan nilai diakui berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu beserta dengan analisis posisi keuangan kini pihak lawan. Berdasarkan penelaahan atas status masing- masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 25 dan 28). 7. PIUTANG USAHA – ANGSURAN 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp juta Rp juta Pihak ketiga Jatuh tempo 2014 19,495 14,073 2015 15,131 - 2016 386 - Jumlah 35,012 14,073 Penyisihan penurunan nilai (5,275) (2,320) Bersih 29,736 11,753 (28,801) (11,753) Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun 935 - Berdasarkan penelaahan atas status masing- masing piutang pada akhir periode pelaporan dan estimasi nilai piutang yang tidak dapat dipulihkan, secara individual dan kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 30 September 2014 adalah cukup karena tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. - 22 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 8. INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 30 September 2014 Rp Juta a. b. c. 31 Desember 2013 Rp Juta Berdasarkan jatuh tempo Dalam w aktu satu tahun Penyisihan penurunan nilai 535,719 (12,541) 488,188 (1,292) Bersih Satu tahun sampai dengan tiga tahun Penyisihan penurunan nilai 523,178 400,707 (8,948) 486,896 394,978 (5,380) Bersih 391,759 389,598 Jumlah 914,937 876,494 1,063,739 149,158 995,056 249,210 Berdasarkan Pelanggan Pihak ketiga Piutang sew a pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sew a pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan (127,313) (149,158) (111,890) (249,210) Bersih Penyisihan penurunan nilai 936,426 (21,489) 883,166 (6,672) Bersih 914,937 876,494 472,681 63,527 436,614 129,713 (76,513) (63,527) (66,656) (129,713) Bersih Penyisihan penurunan nilai 396,167 (8,281) 369,958 (3,635) Bersih 387,886 366,323 591,059 85,631 558,443 119,497 (50,800) (85,631) (45,235) (119,497) Bersih Penyisihan penurunan nilai 540,259 (13,208) 513,208 (3,037) Bersih 527,051 510,171 914,937 876,494 Berdasarkan Mata Uang Rupiah Piutang sew a pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sew a pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Dolar Amerika Serikat Piutang sew a pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sew a pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Jumlah Tingkat bunga efektif per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat 14.00% - 20.00% 8.25% - 10.50% - 23 - 16% - 20% 8% - 10% PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Jumlah angsuran sewa pembiayaan sebelum dikurangi penyisihan penurunan nilai sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Angsuran sewa pembiayaan Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah angsuran sewa pembiayaan Penghasilan pembiayaan tangguhan Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah penghasilan pembiayaan tangguhan Jumlah 31 Desember 2013 Rp Juta 620,794 564,741 287,199 155,746 323,613 106,702 1,063,739 995,056 (85,075) (76,553) (32,297) (9,941) (29,885) (5,452) (127,313) (111,890) 936,426 883,166 Tabel dibawah meringkas umur piutang sewa pembiayaan yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif: 30 September 2014 Rp Juta Piutang sewa pembiayaan Penyisihan penurunan nilai Jumlah bersih Belum jatuh tempo atau belum diturunkan nilainya Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-180 hari >180 hari Jumlah bersih 31 Desember 2013 Rp Juta 1,063,739 (21,489) 1,042,250 995,056 (6,672) 988,384 137,898 920,215 55,203 74,025 352,939 422,184 23,543 13,491 10,012 13,493 7,630 1,042,250 988,384 Piutang sewa yang belum jatuh tempo atau belum diturunkan nilainya memiliki peringkat kredit yang baik berdasarkan evaluasi atas transaksi sebelumnya dengan pelanggan tersebut. Rincian penyisihan penurunan nilai tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 6,672 14,817 1,524 5,148 Saldo akhir tahun 21,489 6,672 - 24 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Penyisihan penurunan nilai diakui terhadap piutang sewa pembiayaan berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang sewa pembiayaan. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran sewa pembiayaan adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran sewa pembiayaan terutang di periode bersangkutan. Seluruh investasi neto sewa pembiayaan digunakan oleh nasabah untuk pembelian alat berat dan sebagai jaminan utang bank (Catatan 28). Seluruh investasi neto sewa pembiayaan dijaminkan dengan alat berat. 9. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 30 September 2014 Rp Juta a. Berdasarkan jatuh tempo Dalam waktu satu tahun 31 Desember 2013 Rp Juta 735 (10) 922 - 725 922 Lebih dari satu tahun Penyisihan penurunan nilai 1,069 (24) 1,849 (11) Bersih 1,045 1,838 Jumlah 1,770 2,760 865 2,020 (130) (1,035) Bersih b. Berdasarkan konsumen Pihak berelasi Pendapatan bunga yang belum diakui Jumlah 735 985 Pihak ketiga Pendapatan bunga yang belum diakui 2,048 2,105 (979) (319) Jumlah Penyisihan penurunan nilai 1,069 (34) 1,786 (11) Bersih 1,035 1,775 Jumlah 1,770 2,760 Seluruh piutang pembiayaan konsumen menggunakan mata uang Rupiah. Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun 865 1,161 621 1,427 984 1,980 Jumlah 2,913 4,125 - 25 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Tabel dibawah ini meringkas umur tagihan piutang pembiayaan konsumen yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai 2,913 (34) 4,125 (11) Jumlah - bersih 2,879 4,114 2,732 4,033 147 81 2,879 4,114 Belum jatuh tempo atau belum diturunkan nilainya Jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya 1 - 30 hari Jumlah - bersih Rincian penyisihan penurunan nilai tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 8 26 7 4 Saldo 34 11 Penyisihan penurunan nilai diakui terhadap piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang pembiayaan konsumen. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran pembiayaan konsumen adalah 30 hari. Seluruh piutang pembiayaan konsumen dijaminkan dengan alat berat. 10. PIUTANG LAIN-LAIN 30 September 2014 Rp Juta Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik Piutang karyawan Piutang pemasok Piutang asuransi Lain-lain 31 Desember 2013 Rp Juta 84,715 1,731 1,383 23,305 14,731 54,875 2,558 1,963 15,279 25,519 Jumlah Penyisihan penurunan nilai 125,865 (6,930) 100,194 (1,238) Jumlah 118,935 98,956 - 26 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 1,238 5,692 1,196 42 Saldo 6,930 1,238 Saldo penyisihan penurunan nilai diakui terhadap piutang berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan tagihan anjak piutang. Seluruh tagihan anjak piutang dan putang Ijarah Muntahiyah Bittamlik pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 merupakan piutang yang belum jatuh tempo dan tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penyisihan atas dasar kolektif. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran anjak piutang dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah 30 hari. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang. 11. PERSEDIAAN 30 September 2014 Rp Juta Perdagangan Alat-alat berat Suku cadang Lain - lain 31 Desember 2013 Rp Juta 268,001 378,554 2,621 423,992 426,292 7,967 649,176 858,251 2,478 4,773 4,795 4,411 7,251 9,206 Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan 656,427 867,457 (13,689) (10,539) Bersih 642,738 856,918 Jumlah Manufaktur Barang dalam proses Bahan baku Jumlah Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan 10,539 3,150 6,445 4,094 Saldo 13,689 10,539 - 27 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, persediaan alat berat dan suku cadang digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 25 dan 28). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup. Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Harta Aman Pratama, PT Asuransi Ekspor Indonesia, PT LIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Tugu Kresna Pratama, PT Asuransi Jasa Tania, PT Asuransi Staco Mandiri dan PT Asuransi Tri Pakarta terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 59 juta dan Rp 28.867 juta pada tanggal 30 September 2014 dan US$ 37 juta dan Rp 30.361 juta pada tanggal 31 Desember 2013. 12. UANG MUKA 30 September 2014 Rp Juta Uang muka pembelian dan proyek Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 46) Uang muka kepada karyawan Uang muka lainnya Jumlah 13. 31 Desember 2013 Rp Juta 91,555 1,335 7,636 7,245 89,056 1,335 7,392 7,867 107,770 105,650 BIAYA DIBAYAR DIMUKA 30 September 2014 Rp Juta 14. 31 Desember 2013 Rp Juta Asuransi Sewa Lain-lain 1,792 2,962 526 2,726 2,573 398 Jumlah 5,281 5,697 PAJAK DIBAYAR DIMUKA 30 September 2014 Rp Juta Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 28A - Perusahaan 2014 2013 2012 Pasal 28A - entitas anak 2013 2012 Pajak Pertambahan Nilai - bersih Tagihan pengembalian pajak Jumlah - 28 - 31 Desember 2013 Rp Juta 5,027 10,398 8,267 - 1,198 28,112 - 28,112 43,847 4,637 - 5,718 455 3,196 3,582 57,639 84,910 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 15. REKENING YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 30 September 2014 Rp Juta Bank-Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (masing-masing 5,321 921 - 2,045 23 24 6,265 2,069 4,274 - 4,274 - kurang dari Rp 100 juta) Jumlah Deposito - Pihak Ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Jumlah 31 Desember 2013 Rp Juta 10,539 Suku bunga per tahun deposito berjangka Dolar Amerika Serikat 2,069 1.25% - Rekening yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening bank dan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atau escrow account terkait utang bank (Catatan 25 dan 28). 16. PIUTANG DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Piutang dari pihak berelasi (Catatan 46) PT Pristine Aftermarket Indonesia 78 66 Jumlah 78 66 11,607 11,605 Utang dari pihak berelasi (Catatan 46) Komisaris dan Direksi - 29 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 17. ASET TETAP 1 Januari 2014 Rp Juta Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan bengkel Kendaraan Peralatan kantor Alat-alat berat Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Kendaraan Alat-alat berat Mesin dan perlengkapan bengkel Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan bengkel Kendaraan Peralatan kantor Alat-alat berat Sewa pembiayaan Kendaraan Alat-alat berat Mesin dan perlengkapan bengkel Jumlah Nilai Buku Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasifikasi Rp Juta 30 September 2014 Rp Juta 55,567 75,725 1,226 141 (443) (1,948) (260) 11,075 56,090 84,993 44,401 88,726 45,321 46,817 17,602 2,220 5,119 4,357 777 5,396 (371) (9,118) (2,289) (11,477) - (19,397) (10,815) 46,250 84,727 47,389 16,720 12,183 34,986 25,006 330 - (2,445) 1,664 - - 1,664 (1,664) - 435,815 19,565 (28,091) 25,543 2,999 (1,930) - 26,612 32,542 59,185 27,646 27,304 3,908 8,860 4,791 2,544 (341) (8,716) (2,237) (9,900) 1 (30) (9,340) 36,110 59,299 30,200 10,608 11,725 9,349 5,232 1,879 (2,229) (157) 943 16,800 9,942 - 0 (25,353) (757) 186 (9,340) 189,757 943 194,237 30,213 (19,397) 35,316 24,225 241,578 1 Januari 2013 Rp Juta 407,892 218,134 Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasifikasi Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta 6,923 55,567 75,725 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan bengkel Kendaraan Peralatan kantor Alat-alat berat Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan Kendaraan Alat-alat berat Mesin dan perlengkapan bengkel 54,048 70,743 1,641 238 (122) (2,179) 40,429 88,768 38,921 130,805 15,425 4,320 4,124 8,412 2,323 9,147 (397) (4,428) (2,010) (88,639) - 49 262 (2) 2,328 (6,970) 44,401 88,726 45,321 46,817 17,602 24,031 50,406 11,217 150 (23,222) (262) (2,328) 34,986 25,006 - - 1,664 Jumlah 515,240 41,572 (120,997) - 435,815 22,813 3,777 (1,047) - 25,543 27,683 51,510 24,218 49,977 5,137 11,796 5,346 10,962 (278) (4,285) (1,918) (35,758) 164 2,123 32,542 59,185 27,646 27,304 5,340 12,883 6,549 4,424 (5,835) (164) (2,123) 11,725 9,349 796 147 195,220 48,138 - 0 (49,121) Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan perlengkapan bengkel Kendaraan Peralatan kantor Alat-alat berat Sewa pembiayaan Kendaraan Alat-alat berat Mesin dan perlengkapan bengkel Jumlah Nilai Buku 1,664 - 320,020 - 943 - 194,237 241,578 - 30 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 30 Septem ber 2014 30 Septem ber 2013 Rp Juta Rp Juta Beban pokok pendapatan (Catatan 37) Beban penjualan (Catatan 38) 15,988 22,909 4,875 5,139 9,350 8,936 30,213 36,984 Beban um um dan adm inis tras i (Catatan 39) Jum lah Aset dalam penyelesaian merupakan pembangunan gedung kantor baru dan gudang sebesar 10%-95% dari jumlah nilai kontrak untuk cabang-cabang Perusahaan, yang diperkirakan akan selesai antara tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di beberapa propinsi dan kota di Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 sampai 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh dengan sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah dan bangunan pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 25 dan 28). Penghapusan dan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Nilai tercatat Penerimaan dari penjualan aset tetap Keuntungan penjualan aset tetap 30 September 2013 Rp Juta 3,462 14,324 15,248 18,998 11,785 4,674 Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan oleh Grup sebesar Rp 69.211 juta dan Rp 102.865 juta masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Nilai wajar tanah, bangunan dan prasarana dan alat berat adalah sebesar Rp 173.002 juta, Rp 104.805 juta dan Rp 1 4 6 . 2 5 1 juta pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Harta Aman Pratama, PT Asuransi Ekspor Indonesia, PT LIG Insurance Indonesia, PT Asuransi Tugu Kresna Pratama, PT Asuransi Staco Mandiri, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Jasa Raharja Putera, PT Asuransi Toyota Astra Financial, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Astra Buana, PT Pan Pacific Insurance terhadap seluruh risiko dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 10 juta dan Rp 230.835 juta pada tanggal 30 September 2014 dan US$ 12 juta dan Rp 301.459 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Nilai tercatat aset yang diasuransikan masing-masing sebesar Rp 292 m i l i a r d a n 2 9 5 miliar pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset diatas pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. - 31 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 18. ASET TETAP DISEWAKAN Akun ini merupakan alat berat yang dimiliki untuk disewakan kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2014 Rp Juta Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasif ikasi Rp Juta 30 September 2014 Rp Juta Biaya Perolehan Pemilikan langsung Sew a pembiayaan 176,633 294,315 35,109 864 (11,413) (23,892) (33,761) (81,250) 166,568 190,036 Jumlah 470,948 35,972 (35,305) (115,011) 356,605 52,879 72,336 11,404 18,934 (1,957) (9,876) (8,648) (25,663) 53,678 55,731 (34,311) 109,409 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sew a pembiayaan Jumlah 125,215 Akumulasi penurunan nilai 38 30,339 - (11,833) - - 38 Jumlah 125,253 109,448 Nilai Buku 345,695 247,157 1 Januari 2013 Rp Juta Penambahan Rp Juta Pengurangan Rp Juta Reklasifikasi Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Biaya Perolehan Pemilikan langsung Sewa pembiayaan 97,538 352,548 52,580 125,699 (604) - 27,119 (183,932) 176,633 294,315 Jumlah 450,086 178,279 (604) (156,813) 470,948 44,433 63,698 17,474 38,495 (65) - (8,963) (29,857) 52,879 72,336 108,131 55,969 (38,820) 125,215 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Sewa pembiayaan Jumlah Akumulasi penurunan nilai 38 - (65) - - 38 Jumlah 108,169 125,253 Nilai Buku 341,917 345,695 Jumlah tercatat bruto aset tetap disewakan yang telah disusutkan penuh tetapi masih digunakan oleh Grup sebesar Rp 20.173 juta dan Rp 10.067 juta masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 30 September 2014 30 September 2013 Rp Juta Rp Juta Beban pokok pendapatan (Catatan 37) 27,703 Beban penjualan (Catatan 38) Jumlah 39,384 2,636 2,848 30,339 42,232 Beberapa alat berat disewakan tertentu digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 25 dan 28). Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap disewakan diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Jaya Proteksindo Sakti, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Astra Buana Syariah, PT Asuransi Bintang, pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 47 juta dan Rp 52.175 juta, dan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar US$ 37 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. - 32 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 19. ASET IJARAH DAN IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK Akun ini merupakan beberapa alat berat milik IBF, entitas anak, disewakan melalui perjanjian Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2014 Rp Juta Biaya Perolehan Aset Ijarah Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 1,666,006 Jumlah Penambahan Rp Juta 28,595 Pengurangan Rp Juta - 30 September 2014 Rp Juta 18,570 10,026 767,052 203,925 2,229,132 1,694,601 767,052 222,495 2,239,158 Akumulasi penyusutan Aset ijarah Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 4,406 777 2,943 2,239 515,446 228,672 99,297 644,821 Jumlah 519,852 229,449 102,240 647,060 11,642 614 8,778 3,479 Akumulasi penurunan nilai Nilai Tercatat 1,163,107 1 Januari 2013 Rp Juta Biaya Perolehan Aset Ijarah Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 1,183,299 Jumlah 1,588,619 Penambahan Rp Juta 32,265 Pengurangan Rp Juta - 31 Desember 2013 Rp Juta 3,670 28,595 1,366,928 884,221 1,666,006 1,215,564 1,366,928 887,891 1,694,601 Akumulasi penyusutan Aset ijarah Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 4,103 2,291 1,989 4,405 388,335 477,799 350,687 515,447 Jumlah 392,438 480,090 352,676 519,852 6,538 5,408 304 11,642 Akumulasi penurunan nilai Nilai Tercatat 816,588 1,163,107 Jumlah penyusutan yang dibebankan pada tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 dibukukan sebagai pengurang “Pendapatan sewa pembiayaan–bersih” (Catatan 36 ) adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 30 September 2013 Rp Juta Aset Ijarah Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik 777 228,672 1,851 354,392 Jumlah 229,449 356,243 - 33 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 adalah sebesar Rp 614 juta dan Rp 879 juta (Catatan 43) Pada tanggal 30 September 2014 aset Ijarah dan IMBT telah diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz, PT Asuransi Allianz Syariah, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jaya Proteksi Takaful, PT Asuransi Adira Syariah, PT Asuransi Tri Pakarta Syariah, PT PT Asuransi Central Asia, PT ASEI Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinarmas Syariah, PT Asuransi Astra Buana Syariah terhadap resiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar U S $ 1 . 0 3 0 j u t a d a n Rp 1.109.221 juta, dan p a d a t a n g g a l 3 1 D e s e m b e r 2 0 1 3 s e b e s a r Rp 2.378.445 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 20. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN 30 September 2014 Rp Juta 31 Desember 2013 Rp Juta Investasi tersedia untuk dijual lainnya Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp 365 juta tahun 2014 dan Rp 11.490 juta tahun 2013 Jaminan bank garansi dan letter of credit Lain-lain 46,669 46,324 36,302 20,570 28 1,962 136 12,458 Jumlah 84,962 79,488 Pada tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan mengadakan perjanjian perpindahan surat jaminan dengan pihak ketiga, Dresden Cove Corporation untuk memperoleh kepemilikan sebesar 36,25% atas saham PT. Baratama Indo Nusa Borneo. Surat jaminan ini akan diimplementasikan dalam jangka waktu 2 tahun, dan jika tidak dapat dilakukan, surat jaminan sebesar Rp 46.324 juta akan menjadi piutang dari Dresden Cove Corporation. 21. UTANG USAHA 30 Septem ber 2014 Rp Juta a. Berdas arkan Pem as ok Pihak berelas i PT Pris tine Afterm arket Indones ia Jum lah 31 Des em ber 2013 Rp Juta 803 2,006 803 2,006 Pihak ketiga Pem as ok dalam negeri Pem as ok luar negeri Letter of Credit dan SKBDN Pem as ok dalam negeri Pem as ok luar negeri Jum lah 430,709 52,629 1,097,681 195,761 163,407 434,589 1,081,334 1,293,442 Jum lah 1,082,137 1,295,448 228,035 107,028 853,889 213 1,188,193 227 1,082,137 1,295,448 b. Berdas arkan Mata Uang As ing Rupiah Mata uang as ing Dolar Am erika Serikat Euro Jum lah Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu,baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 90 hari. - 34 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 22. UTANG PAJAK 30 September 2014 Rp Juta Pajak penghasilan badan (Catatan 45) 2014 2013 Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai - bersih Jumlah 31 Desember 2013 Rp Juta 14,251 215 9,109 39 1,296 132 21,335 141 5,214 507 383 35 20,067 37,268 35,456 < 23. UANG MUKA PELANGGAN 30 September 2014 Rp Juta Titipan uang muka sewa Ijarah Muntahiyah Bittamlik Uang muka proyek dan penjualan alat berat dan suku cadang Jumlah 24. 232,795 159,440 34,982 38,073 267,777 197,513 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 Septem ber 2014 Rp Juta Denda pajak Bunga Tenaga ahli Lain-lain Jum lah 25. 31 Desember 2013 Rp Juta 31 Des em ber 2013 Rp Juta 2,865 7,677 86 7,291 7,867 6,908 1,223 6,810 17,920 22,808 UTANG BANK JANGKA PENDEK 30 Septem ber 2014 Rp Juta Rupiah PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk 55,408 Dollar Am erika Serikat PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk US$ 8.050 ribu tahun 2014 dan US$ 8.850 ribu tahun 2013 PT Bank ICB Bum iputera Tbk US$ 2.000 ribu tahun 2014 dan US$ 2.000 ribu tahun 2013 31 Des em ber 2013 Rp Juta 55,319 98,306.60 107,873 24,424 24,378 Jum lah Biaya trans aks i yang belum diam ortis as i 178,138 187,570 (1,230) (695) Jum lah - bers ih 176,908 186,875 - 35 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian utang bank jangka pendek beserta tipe fasilitas kredit, pagu pinjaman, tingkat bunga, tujuan pinjaman, jaminan, saldo dan jadwal pembayaran pinjaman adalah sebagai berikut: Konvensional Jenis Fasilitas Kredit Pagu Pinjaman Tingkat Bunga Digunakan untuk Dijaminkan dengan Saldo 30 September 2014 Saldo 31 Desember 2013 Jadw al Pembayaran PT Bank Mandiri Tbk 45,000,000,000 12.50% Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat Jaminan pribadi Tn. Petrus Halim dan Tn Halex Halim Rp US$ 6,500,000 6.50% Modal kerja untuk Persediaan, piutang usaha, lima belas bidang tanah dan pembelian alat-alat berat bangunan milik Perusahaan US$ 950,000 US$ 1,750,000 May 2014 - May 2015 Kredit Modal Kerja US$ 5,000,000 6.50% Modal kerja untuk Alat berat, persediaan, piutang usaha dan jaminan pembelian alat-alat berat pribadi Tn. Petrus Halim dan Tn. Halex Halim US$ 5,000,000 US$ 5,000,000 May 2014 - May 2015 Kredit Modal Kerja US$ 2,100,000 6.50% Modal kerja untuk Persediaan, piutang usaha, lima belas bidang tanah dan pembelian alat-alat berat bangunan milik Perusahaan US$ 2,100,000 US$ 2,100,000May 2014 - May 2015 12.00% Tambahan modal kerja untuk chrome plating alat berat dan suku cadang mesin industri Persediaan,piutang usaha, tanah, mesin, kendaraan bermotor milik perusahaan, jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk dan jaminan pribadi dari Tn. Halex Halim Rp 1,527,254,624 Rp 1,401,695,322 May 2014 - Nov 2014 23,000,000,000 11.00% Modal kerja untuk chrome plating, hydraulic/pneumatic cylinder, heavy duty attachment, dan body builder & engineering Persediaan,piutang usaha, tanah, mesin, kendaraan bermotor milik perusahaan, jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk dan jaminan pribadi dari Tn. Halex Halim Rp 8,880,365,940 Rp 8,917,393,963 May 2014 - Nov 2014 5,000,000 7.25% Modal kerja untuk Blokir setoran jaminan minimal sebesar ekuivalen 10% pembelian alat-alat berat dari saldo L/C dan jaminan pribadi dari Tn. Halex Halim Kredit Modal Kerja Rp Kredit Modal Kerja Kredit Modal Kerja Kredit Modal Kerja Rp Rp 2,000,000,000 45,000,000,000 Rp 45,000,000,000 May 2014 - May 2015 PT Bank ICB Bumi Putera Kredit Modal Kerja 26. US$ US$ 2,000,000 US$ 2,000,000 Aug 2014 - Jul 2015 UTANG PEMBELIAN KENDARAAN Akun ini merupakan utang kepada PT Bank Jasa Jakarta untuk pembelian kendaraan secara cicilan dengan rincian sebagai berikut : 30 Septem ber 31 Des em ber 2014 2013 Jatuh tem po pem bayaran : 2014 1,237 7,622 2015 2,904 2,900 2016 913 803 2017 51 Jum lah pem bayaran m inim um 5,106 Bunga (345) Nilai kini pem bayaran m inim um 4,761 11,325 (1,125) 10,200 Bagian yang jatuh tem po dalam s atu tahun (3,446) (6,891) 1,315 3,309 Utang pem belian kendaraan - jangka panjang Utang tersebut berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 8,35% - 12,05% per tahun. Semua utang pembelian kendaraan adalah dalam mata uang Rupiah dan dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Utang pembelian kendaraan dijamin dengan kendaraan yang dibeli (Catatan 17). - 36 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 27. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga tahun, dengan suku bunga efektif 5,83% - 10,4% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Rupiah dan 5,69% - 9% per tahun untuk liabilitas sewa pembiayaan dalam Dolar Amerika Serikat, dibayar pada jumlah tetap setiap bulan. Liabilitas sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan (Catatan 17 dan 18). Saldo liabilitas sewa pembiayaan ini merupakan liabilitas sebagai berikut : kepada pihak 30 September 2014 Rp Juta ketiga, dengan rincian 31 Desember 2013 Rp Juta Jatuh tempo pembayaran: 2014 2015 2016 2017 14,911 26,632 14,756 690 47,145 26,475 14,611 669 Jumlah liabilitas minimum sewa Bunga 56,989 (3,754) 88,900 (7,612) Nilai kini pembayaran minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 53,235 81,288 (33,085) (42,066) 20,150 39,222 Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang Jumlah angsuran sewa dan bunga ditangguhkan berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Angsuran sewa Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun 31 Desember 2013 Rp Juta 35,986 47,145 17,195 3,808 26,475 15,280 56,989 88,900 (2,901) (5,079) (805) (48) (2,006) (527) Jumlah bunga ditangguhkan (3,754) (7,612) Jumlah 53,235 81,288 Jumlah angsuran sewa Bunga ditangguhkan Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun - 37 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 28. UTANG BANK JANGKA PANJANG 30 September 2014 Rp Juta Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank International Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Mestika Jumlah Dolar Am erika Serikat PT Bank Mandiri (Pers ero) Tbk US$ 84.412 ribu tahun 2014 dan US$ 43.771 ribu tahun 2013 PT Bank Syariah Mandiri US$ 9.485 ribu tahun 2014 dan US$ 18.013 ribu tahun 2013 PT Bank International Indones ia Tbk US$ 1.072 ribu tahun 2014 dan US$ 14.709 ribu tahun 2013 PT Bank Muam alat Indones ia Tbk US$ 7.834 ribu tahun 2014 dan US$ 13.121 ribu tahun 2013 PT Artha Graha International Tbk US$ 5.344 ribu tahun 2014 dan US$ 8.508 ribu tahun 2013 PT Bank Negara Indones ia Syariah US$ 3.363 ribu tahun 2014 dan US$ 5.760 ribu tahun 2013 PT Bank Pem bangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk US$ 900 ribu tahun 2014 dan US$ 5.372 ribu tahun 2013 PT Bank Maybank Syariah Indones ia Nihil tahun 2014 dan US$ 4.052 ribu tahun 2013 PT Bank SBI Indones ia US$ 1.998 ribu tahun 2014 dan US$ 1.998 ribu tahun 2013 PT Bank Agris US$ 900 ribu tahun 2014 dan US$ 1.682 ribu tahun 2013 PT Bank ICB Bum iputera US$ 5.003 ribu tahun 2014 dan US$ 301 ribu tahun 2013 PT Bank Ganes ha US$ 15 ribu tahun 2014 dan US$ 59 ribu tahun 2013 31 Desember 2013 Rp Juta 266,730 324,942 192,923 45,510 87,360 20,521 14,680 320,109 301,907 131,865 76,952 38,669 36,550 31,779 19,256 152,781 4,853 3,027 3,113 31,577 28,986 19,914 16,571 3,932 - 1,135,694 1,038,811 1,030,837 533,530 115,830 219,563 - 95,675 103,701 41,073 70,212 - Biaya trans aks i yang belum diam ortis as i Dikurangi bagian yang akan jatuh tem po dalam waktu s atu tahun Utang bank jangka panjang - 38 - 49,391 24,357 10,994 20,507 61,099 3,669 719 1,456,348 1,430,347 2,592,042 2,469,158 (5,402) Jum lah utang bank 65,481 24,403 185 Jum lah 159,927 65,257 10,994 Jum lah 179,290 (7,156) 2,586,640 2,462,002 (1,245,675) (1,360,678) 1,340,965 1,101,324 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian utang bank jangka panjang beserta tipe fasilitas kredit, pagu pinjaman, tingkat bunga, tujuan pinjaman, jaminan, saldo dan jadwal pembayaran pinjaman adalah sebagai berikut : Konvensional Jenis Fasilitas Kredit Pagu Pinjaman Tingkat Bunga Digunakan untuk Dijaminkan dengan Saldo 30 September 2014 Saldo 31 Desember 2013 Jadwal Pembayaran PT Bank Mandiri Tbk Kredit Investasi US$ 4,500,000 7.00% Pembelian alat berat Piutang usaha, alat berat, kendaraan dan jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk US$ - US$ 439,057 April 2011 - Aug 2014 Kredit Investasi US$ 4,800,000 6.50% Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat Persediaan, piutang usaha, tanah dan bangunan milik perusahaan US$ 145,990 US$ 802,891 Dec 2010 - Nov 2014 Fasilitas Kredit Pinjaman Fasilitas Kredit Pinjaman US$ 94,000,000 6.50% 42,529,502 Oct 2012 - Jan 2015 43,613,160 7.00% Alat-alat berat, persediaan, piutang usaha dan jaminan pribadi dari Tuan Petrus Halim dan US$ Tuan Halex Halim Alat-alat berat, persediaan, piutang usaha dan jaminan pribadi dari Tuan Petrus Halim dan US$ Tuan Halex Halim 17,063,634 US$ US$ Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat 42,499,804 US$ - Feb 2014 - Mar 2018 Fasilitas Kredit Pinjaman US$ 25,000,000 7.00% Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat Alat-alat berat, persediaan, piutang usaha dan jaminan pribadi dari Tuan Petrus Halim dan US$ Tuan Halex Halim 24,702,380 US$ - Jun 2014 - Mei 2018 325,000,000,000 9,5% Modal kerja untuk pembelian alat-alat a. Piutang lancar (Maksimal 30 hari) atas barang yang dibiayai sebesar 110% dari nilai berat PT Intraco Penta Tbk outstanding pinjaman Rp 324,941,768,052 Rp 301,906,811,504 Sep 2012 - Jun 2017 Rp 166,093,539 Rp 28,235,565,800 June 2012 - June 2014 Rp 14,513,632,486 Rp 3,543,787,463 May 2011 - Okt 2015 US$ - US$ 630,623 May 2011 - May 2014 US$ 5,343,713 US$ 7,877,096 Mar 2013 - Mar 2016 PT Bank Negara Indonesia Tbk Kredit Modal Kerja Rp b. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk c. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Revolving Rp 50,000,000,000 Loan 3 Revolving Rp 20,000,000,000 Loan 2 13.50% Modal kerja 12.00% Modal kerja Revolving Loan 1 US$ 5,000,000 8.00% Pembiayaan alat-alat berat Revolving Loan 4 US$ 10,000,000 7.00% Pembiayaan alat-alat berat a. b. a. b. Piutang usaha pembiayaan senilai Rp 154.500.000.000 Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk Jaminan yang diberikan end user adalah alat berat yang dibiayai oleh debitur Setiap alat berat yang dijaminkan harus diasuransikan dengan banker's clause c. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk a. Jaminan yang diberikan end user adalah alat berat yang dibiayai oleh debitur b. Setiap alat berat yang dijaminkan harus diasuransikan dengan banker's clause c. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk a. Jaminan perusahaan PT Intraco Penta Tbk b. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk - 39 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Jenis Fasilitas Kredit Pagu Pinjaman Tingkat Bunga Digunakan untuk Konvensional Dijaminkan dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk KMK-Pembiayaan - Rp 50,000,000,000 12.00% Modal kerja untuk pembelian alat berat a. Piutang usaha dengan kolektabilitas lancar sebesar 110% Non-revolving dari fasilitas kredit b. Bukti kepemilikan obyek pembiayaan atau Invoice unit alat berat di simpan di bank Pembangunan Daerah Jaw a Barat dan Banten Tbk c. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk d. Jaminan pembelian kembali Non-Revolving US$ 10,000,000 7.50% Pembiayaan alat-alat berat a. Piutang lancar yang menjadi hak tagih dengan tunggakkan dibaw ah 30 hari sebesar 110% dari sisa nilai pinjaman KMK-Pembiayaan Non-revolving PT Bank International Indonesia Tbk Kredit Investasi US$ 33,600,000 7.00% Modal kerja untuk pembelian alat berat Pinjaman Berjangka V Rp Saldo 31 Desember 2013 Jadw al Pembayar an Rp 19,255,987,765 Rp 31,577,206,234 June 2012 - Nov 2014 US$ 110,696 US$ 1,279,723 Dec 2011 Nov 2014 US$ 789,594 US$ 4,092,451 May 2012 Sep 2014 US$ - US$ 14,709,164 Rp - Rp 28,985,664,151 Sept 2012 - Jan 2015 Mar 2012 Nov 2015 US$ 1,998,241 US$ 1,998,241 Dec 2012 Dec 2014 US$ 900,303 US$ 1,682,459 Sep 2012 Sep 2015 US$ - US$ 300,998 Dec 2011 Mar 2014 Akta jaminan fidusia piutang sebesar 111.12% dari pagu fasilitas kredit US$ 5,003,202 US$ - Jun 2014 Jun 2017 Piutang konsumen sebesar 110% dari saldo pinjaman US$ 15,131 US$ 58,971 Dec 2011 Dec 2014 b. Personal pribadi Tuan Halex Halim c. Jaminan pembelian kembali 15,000,000 7.50% Modal kerja untuk pembelian alat berat a. Piutang usaha dengan kolektabilitas lancar sebesar 110% dari fasilitas kredit b. Bukti kepemilikan obyek pembiayaan atau Invoice unit alat berat di simpan di bank Pembangunan Daerah Jaw a Barat dan Banten Tbk c. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk d. Jaminan pembelian kembali US$ Saldo 30 September 2014 Piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan 81,000,000,000 11.00% Modal kerja untuk pembelian alat berat a. Pemberian jaminan fidusia kepada bank atas piutang milik Debitur b. Jaminan Perusahaan dari PT Inta Trading sebesar US$ 12.500.000 atau ekuivalennya dalam mata uang rupiah c. Jaminan pribadi dari Tuan Halex Halim b Jaminan Perusahaan atas nama PT. Intraco Penta Tbk sebesar Rp 60.000.000.000 PT Bank SBI Indonesia Pembiayaan Modal kerja PT Bank Agris Kredit Modal Kerja Executing US$ 2,000,000 7.00% Modal kerja untuk pembelian alat berat US$ 4,700,000 PT Bank ICB Bumiputera Tbk Fixed Loan US$ Fixed Loan Fiducia atas piutang sebesar Rp 37.500.000.000 6,5% Modal kerja untuk pembelian alat berat a. Perjanjian jaminan fidusia atas tagihan b. Akta pembelian kembali atas nama penjamin c. Dokumen jaminan lainnya sehubungan dengan pemeberian jaminan oleh debitor atau pihak ketiga yang disetujui oleh bank 5,000,000 7.50% Pembiayaan alat berat US$ 10,000,000 6.50% Pembiayaan alat berat US$ 2,500,000 7.00% Pembiayaan alat berat a. Akta jaminan fidusia piutang sebesar 125% dari pagu fasilitas kredit b. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk c. Jaminan pribadi dari Tuan Halex Halim PT Bank Ganesha Fixed Loan Executing PT Bank Mestika Dharma, Tbk. KMK Executing Non IDR Revolving 100,000,000,000 12.00% Pembiayaan alat berat a. NPL/Aging Tunggakan > 5% dari jumlah pembiayaan Debitur b. Total Write Off dan Loss on Ayda berada diatas 2% dari Nilai Piutang Kotor - 40 - IDR 3,112,812,000 - Dec 2014 Agst 2015 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Syariah Jenis Fasilitas Kredit Pagu Pinjaman Digunakan untuk Dijaminkan dengan Saldo 30 September 2014 Jadw al Pembayaran Saldo 31 Desember 2013 PT Bank Syariah Mandiri Murabahah US$ 6,000,000 Modal kerja untuk pembelian alat berat Piutang usaha, alat berat dan jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk US$ Murabahah US$ 10,000,000 Modal kerja untuk pembelian alat berat Jaminan paripasu dengan fasilitas kredit sebelumnya oleh Bank Mandiri US$ Murabahah Rp 200,000,000,000 Modal kerja untuk pembelian alat berat Jaminan paripasu dengan fasilitas kredit sebelumnya oleh Bank Mandiri Rp 180,000,000,000 Murabahah Rp 130,000,000,000 Pembiayaan alat berat a. Fidusia notariil, minimal sebesar 100% sesuai faktur dari harga alat berat atau mesin yang dibiayai Rp 86,729,914,824 Murabahah US$ 10,000,000 Pembiayaan alat berat Murabahah US$ 22,000,000 Pembiayaan alat berat b. Fidusia notariil atas piutang kepada nasabah yang dibiayai, minimal sebesar 100% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan c. Jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk, minimal Rp 412.500.000.000 a. Fidusia notariil, minimal sebesar 100% sesuai faktur dari US$ harga alat berat atau mesin yang dibiayai b. Fidusia notariil atas piutang kepada nasabah yang dibiayai, minimal sebesar 100% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan c. Jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk, minimal Rp 412.500.000.000 a. Fidusia notariil, minimal sebesar 100% sesuai faktur dari US$ harga alat berat atau mesin yang dibiayai b. Fidusia notariil atas piutang kepada nasabah yang dibiayai, minimal sebesar 100% dari jumlah fasilitas pembiayaan yang dicairkan c. Jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk, minimal Rp 412.500.000.000 - US$ 717,465 May 2011 Aug 2014 1,058,577 US$ 5,610,640 Dec 2012 Nov 2014 Rp 200,000,000,000 Nov 2013 Oct 2016 Rp 120,108,919,564 May 2013 Aug 2016 628,001 US$ 2,023,395 Apr 2011 June 2015 7,798,389 US$ 9,661,690 May 2013 Mar 2017 US$ 2,407,418 US$ 2,501,293 US$ 3,749,400 US$ 4,999,100 April 2013 Maret 2015 Aug 2013 April 2017 April 2013 March 2017 Oct 2013 Oct 2016 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Musyarakah US$ 5,000,000 Line Facility al Musyarakah US$ 10,000,000 Pembiayaan kebutuhan operasional Modal kerja untuk pembelian alat berat Rp 50,000,000,000 Murabahah Rp 50,000,000,000 Modal kerja Murabahah Rp 20,000,000,000 Modal kerja Murabahah Rp 170,000,000,000 Modal kerja Piutang usaha, alat berat, persediaan dan jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk Fidusia cessie PT Kaltim Prima Coal dan jaminan pribadi Tuan Halex Halim dan Tuan Petrus Halim a. Jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk sebesar Rp 124.795.182.620 b. Fidusia alat berat dan invoice c. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk c. a. b. c. d. a. b. c. d. Murabahah Rp 100,000,000,000 Modal kerja Rp 37,498,000,000 Rp 49,995,000,000 Rp 4,468,381,669 Rp 17,888,250,404 - Rp 1,991,149,319 149,953,717,306 Rp - 1,002,757,060 Rp 61,990,330,132 Oct 2013 Oct 2016 Fidusia alat berat Rp 62.500.000.000 Jaminan pribadi dari Tuan Halex Halim Rp Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Fidusia cessie tagihan dari pendapatan sew a yang diterima atau akan diterima senilai Rp 50.000.000.000 Fidusia alat berat Rp 62.500.000.000 Jaminan pribadi dari PT Intraco Penta Rp Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Fidusia cessie tagihan dari pendapatan sew a yang diterima atau akan diterima senilai Rp 320.000.000.000 Fidusia alat berat Rp 400.000.000.000 atau minimal senilai 125% dari nilai alat yang dibiayai a. Jaminan Perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk b. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Rp c. Fidusia cessie tagihan dari pendapatan sew a yang US$ diterima atau akan diterima senilai Rp 100.000.000.000 Oct 2013 Oct 2016 Sept 2014 Juni 2017 682,844 US$ 4,622,312 May 2013 Apr 2015 994,807 US$ 997,929 May 2013 Apr 2015 d. Fidusia alat berat Rp 125.000.000.000 Murabahah US$ 15,000,000 Pembiayaan alat berat a. Jaminan pribadi dari Tuan Halex Halim yang berlaku untuk fasilitas pembiayaan baru b. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk c. Fidusia cessie tagihan dari pendapatan sew a yang diterima atau akan diterima oleh senilai US$ 15,000,000 d. Fidusia atas alat-alat yang dibiayai minimal senilai USD 18.750.000 - 41 - US$ PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Syariah Jenis Fasilitas Kredit Pagu Pinjaman Digunakan untuk Dijaminkan dengan Saldo 30 September 2014 Saldo 31 Desember 2013 Jadw al Pembayaran PT Bank Maybank Syariah Indonesia Murabahah Murabahah 48,000,000,000 Untuk membiayai dana 65,000,000,000 Untuk membiayai dana umum Perusahaan Murabahah US$ 10,000,000 Untuk membiayai dana umum Perusahaan PT Bank Jabar Banten Syariah Line Facility Rp Rp Rp 90,000,000,000 Pembiayaan Aset IMBT Piutang usaha maksimal Rp 48.000.000.000 Piutang usaha maksimal Rp 65.000.000.000 Rp Rp Piutang usaha maksimal US$ 10.000.000 US$ a. Fiducia atas alat berat yang dibiayai minimal senilai faktur alat berat Rp b. Jaminan pembelian kembali untuk produk PT Intraco Penta Tbk Rp 25,000,000,000 Pembiayaan alat berat a. Alat berat yang dibiayai b. Jaminan pribadi dari Tn Halex Halim Rp 20.000.000.000 Alat berat yang dibiayai Murabahah Rp 25,000,000,000 Pembiayaan alat berat Murabahah Rp 50,000,000,000 Pembiayaan alat berat - Rp Rp US$ 38,669,061,074 4,052,068 May 2013 - Jul 2017 May 2014 - Juni 2017 Feb 2012 - Mar 2015 45,510,127,698 Rp 76,952,418,818 Apr 2011 - Sep 2016 Rp - Rp 3,617,631,264 Oct 2011 - Sep 2014 Rp 5,152,852,839 Rp 10,817,245,898 June 2012 - Sep 2015 Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Alat berat yang dibiayai Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Rp 15,368,004,726 Rp 22,114,623,359 Jul 2013 - Sep 2016 a. Jaminan pribadi dari Tn Halex Halim Rp 152,780,666,398 Rp 19,913,860,476 b. Seluruh objek pembiayaan yang disalurkan kepada end user dengan pola IMBT Nov 2011 - Sep 2016 c. Seluruh objek pembiayaan yang disalurkan kepada end user dengan pembiayaan bank US$ 3,363,363 US$ 5,760,290 May 2012 - May 2019 d. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk a. Tagihan atas pembiayaan yang diberikan bank sebesar Rp 25.000.000.000 Invoice atas alat yang dibiayai minimal Rp 25.000.000.000 Rp - Rp 633,515,489 Nov 2010 - Feb 2014 Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Rp 4,852,551,251 Rp 15,937,908,440 Jul 2012 - Dec 2015 a. Fidusia notariil atas objek yang dibiayai Rp - Rp 3,931,648,702 b. Asli BPKB untuk kendaraan dan asli faktur untuk alat berat atas end user Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk Nov 2013 - Oct 2016 PT Bank Central Asia Syariah Murabahah 27,694,145,560 59,665,695,037 a. b. a. b. PT Bank Negara Indonesia Syariah Murabahah Rp 100,000,000,000 Pembiayaan alat berat PT Bank Syariah Bukopin Murabahah Rp 20,000,000,000 Modal kerja b. c. Murabahah Rp 35,000,000,000 Modal kerja Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Murabahah Rp 40,000,000,000 Pembiayaan alat berat c. - 42 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Untuk tahun-tahun yang berakhir 30 September 2014 dan 31 Desember 2013, rincian bagi hasil adalah sebagai berikut : 30 Septem ber 2014 Rp Juta Rupiah PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank PT Bank 30 Septem ber 2013 Rp Juta Syariah Mandiri Rakyat Indones ia Syariah Muam alat Indones ia Tbk Jabar Banten Syariah Negara Indones ia Syariah Syariah Bukopin Central As ia Syariah Maybank Syariah Indones ia 23,651 302 16,001 4,881 11,262 952 2,418 4,140 4,655 18 4,958 6,796 5,332 2,596 2,475 1,359 Jumlah Dolar Am erika Serikat PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muam alat Indones ia Tbk PT Bank Negara Indones ia Syariah PT Bank Maybank Syariah Indones ia Jumlah 63,607 28,188 8,611 4,946 3,046 365 16,968 12,929 7,829 2,318 3,350 26,426 Jum lah 80,574 54,613 Sehubungan dengan pinjaman dari PT Bank Syariah Mandiri, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu sesuai yang tertera dalam perjanjian. Pada tanggal 30 Juni 2014, beberapa persyaratan tidak terpenuhi, sehingga, pinjaman bagian tidak lancar sebesar Rp 137 juta diklasifikasikan sebagai bagian lancar dari utang bank jangka panjang dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada bulan Februari 2014, Perusahan melakukan perjanjian refinancing dengan PT Bank Mandiri untuk pinjaman yang telah ada sebesar Rp 796 miliar melalui pembaharuan dan penambahan fasilitas baru. 29. MEDIUM TERM NOTES 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Medium Term Notes Syariah Ijarah 300,000 15,000 Jumlah 300,000 15,000 Biaya emisi yang belum di amortisasi (4,943) Bersih 295,057 (27) 14,973 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Medium Term Notes jangka panjang 295,057 (14,973) - Pada tanggal 20 Juli 2011, Perusahaan telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN sebesar Rp 220 miliar yang terdiri dari MTN sebesar Rp 205 miliar dengan jangka waktu 2 tahun yang telah jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2013 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun dan MTN Syariah Ijarah sebesar Rp 15 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang telah dilunasi pada tanggal 25 Juli 2014. Pada tahun 2013, MTN senilai Rp 205 miliar telah dibayar lunas oleh Perusahaan. - 43 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) MTN dijamin dengan piutang pembiayaan, alat berat dan suku cadang, jasa pemeliharaan dan/atau aset alat berat yang disewakan. MTN Perusahaan mengandung persyaratan tertentu seperti membatasi Perusahaan untuk masuk dalam penggabungan atau akuisisi; dan mengurangi modal disetor. ke Pada tanggal 27 Januari 2014, IBF entitas anak telah menerbitkan medium Term Notes 1 sebesar Rp 300 miliar 2017 dengan tingkat bunga sebesar 11% per tahun berjangka waktu 36 bulan dari tanggal penerbitan dn akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2017. MTN tersebut dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa guna usaha. 30. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Grup memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing 1.148 dan 1.258 karyawan pada tahun 2014 dan 2013. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah: 30 September 30 September 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Beban jasa kini 3,450 8,381 Beban bunga 4,077 2,624 997 1,424.00 8,524 12,429 Kerugian (keuntungan) aktuarial Jumlah Nilai yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang berasal dari Perusahaan dan entitas anak sehubungan dengan liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut: 30 September 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta Nilai kini cadangan imbalan pasti 55,764 yang tidak didanai - Kerugian aktuarial yang tidak diakui Liabilitas bersih 55,764 - 44 - 77,474 (26,402) 51,072 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Mutasi nilai kini dari cadangan imbalan pasti adalah sebagai berikut: 30 Septem ber 31 Des em ber 2014 2013 Rp Juta Rp Juta 51,072 Saldo awal tahun Biaya bunga Biaya jas a kini 76,884 4,077 4,267 3,450 12,444 Biaya jas a lalu - Pem bayaran m anfaat (11,516) (3,833) Kerugian aktuarial (1,107) 997 Dam pak pengurangan karyawan (2,734) - Saldo akhir tahun (764) 55,764 77,474 Riwayat penyesuaian pengalaman adalah sebagai berikut: 2014 Rp Juta Nilai kini kewajiban imbalan pasti Penyesuaian pengalaman liabilitas program 2013 Rp Juta 2012 Rp Juta 2011 Rp Juta 2010 Rp Juta 2009 Rp Juta 55,764 77,474 76,884 52,082 34,998 31,949 12,593 12,593 12,593 4,179 (716) 1,393 Perhitungan imbalan pasca kerja tahun 2013 dihitung oleh aktuaris independen Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri 30 September 2014 31 Desember 2013 8,75% 10% 100% TMI3 8% per tahun sampai usia kemudian menurun secara linear menjadi 0% pada usia 55 tahun/ 8% up to age 35 then decrease linearly to 0% at age 55 8,75% 10% 100% TMI3 8% per tahun sampai usia 35 kemudian menurun secara linear menjadi 0% pada usia 55 tahun/ 8% up to age 35 then decrease linearly to 0% at age 55 - 45 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 31. MODAL SAHAM 30 September 2014 Persentase Kepemilikan/ Pemegang Saham Jumlah Saham/ % Westwood Finance Inc., Republik Seychelles Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapura PT Shalumindo Investama PT Spallindo Adilong PT Panin Sekuritas Halex Halim (Komisaris Utama) Petrus Halim (Direktur Utama) Jimmy Halim (Direktur) Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) Jumlah 447,924,210 20.74 326,091,495 318,275,000 260,385,000 111,802,700 45,460,000 19,037,500 11,812,500 15.10 14.73 12.05 5.18 2.10 0.88 0.55 16,305 15,914 13,019 5,590 2,273 952 591 619,240,815 28.67 30,962 2,160,029,220 100.00 108,001 31 Desember 2013 Persentase Kepemilikan/ Pemegang Saham Jumlah Saham/ % Westwood Finance Inc., Republik Seychelles Pristine Resources International Pte. Ltd., Singapura PT Shalumindo Investama PT Spallindo Adilong Ferry Sudjono Halex Halim (Komisaris Utama) Petrus Halim (Direktur Utama) Jimmy Halim (Direktur) Willy Rumondor (Direktur) Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%) Jumlah Jumlah Modal Disetor/ Rp Juta 447,924,210 20.74 22,396 Jumlah Modal Disetor/ Rp Juta 22,396 326,091,495 318,275,000 260,385,000 176,398,515 45,460,000 18,857,500 11,812,500 180,000 15.10 14.73 12.05 8.17 2.10 0.87 0.55 0.01 16,305 15,914 13,019 8,820 2,273 943 591 9 554,645,000 25.68 27,731 2,160,029,220 100.00 108,001 Mutasi jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebagai berikut: Lem bar/Shares Juta Penawaran um um s aham Perus ahaan -30 Juni 1993 Pem bagian bonus - 16 Januari 1995 Pem ecahan s aham - 26 Juni 1996 Pem ecahan s aham - 22 Juni 2000 Konvers i dari utang s indikas i ke s aham -28 Oktober 2005 Pem ecahan s aham - 6 Juni 2011 Saldo per 30 Septem ber 2014 dan 31 Des em ber 2013 29 15 44 87 258 1,728 2,160 Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 38 tanggal 15 April 2011 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham menyetujui pemecahan nilai saham dengan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga meningkatkan jumlah saham yang beredar menjadi 2.160 juta saham pada tahun 2011. - 46 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 32. TAMBAHAN MODAL DISETOR 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 Rp Juta Tambahan modal disetor dari penaw aran umum saham perusahaan kepada masyarakat sebesar 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditaw arkan Rp 3.375 per saham 14,250 Kapitalisasi agio saham ke modal saham Pembagian deviden interim sebesar 290.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 persaham yang ditaw arkan 2.725 persaham (14,210) 500 Tambahan modal disetor dengan menerbitkan 258.005.844 saham baru dengan harga konversi sebesar Rp 635 per saham dan nilai nominal Rp 250 per saham 99,333 Jumlah 99,873 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor (Catatan 2 dan 33) (15,532) Saldo per 30 September 2014 33. 84,341 SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih nilai buku dengan harga perolehan saham entitas anak pada tahun 2010, disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada awal 1 Januari 2013: 30 Septem ber 2014 dan 31 Des em ber 2013 Rp Juta Biaya perolehan PT Terra Factor Indones ia dan entitas anak PT Colum bia Chrom e Indones ia 164,420 5,000 Jum lah 169,420 Dikurangi: Bagian Perus ahaan atas as et bersih PT Terra Factor Indones ia dan entitas anak PT Colum bia Chrom e Indones ia 151,488 2,400 Jum lah Saldo per 31 Des em ber 2012 Dipindahkan ke Tam bahan Modal Dis etor (Catatan 2 dan 32) 153,888 15,532 (15,532) Saldo Per 30 Septem ber 2014 - - 47 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 34. SELISIH TRANSAKSI EKUITAS DENGAN PIHAK NONPENGENDALI 30 September 2014 Rp Juta Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non pengendali dari: PT Intan Baruprana Finance PT Terra Factor Indonesia dan entitas anak Jumlah 31 Desember 2013 Rp Juta 12,554 12,553 7,610 7,610 20,164 20,163 Pada bulan Juli 2013, IBF, entitas anak, menerbitkan sahamnya kepada pihak ketiga yang mengakibatkan penurunan kepemilikan Perusahaan di IBF dari 100% menjadi 90,29%. Perusahaan memilih untuk menyajikan sebagai bagian yang terpisah dalam ekuitas atas pengaruh dari dilusi kepemilikan Perusahaan di IBF dari 100% menjadi 90,29%. Pada bulan Desember 2011, Perusahaan meningkatkan kepemilikan pada PT Terra Factor Indonesia dan PT Karya Lestari Sumberalam. Perusahaan memilih untuk menyajikan sebagai bagian yang terpisah dalam ekuitas atas pengaruh peningkatan kepemilikan Perusahaan. 35. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 30 Septem ber 2014 Rp Juta a. Kepentingan nonpengendali atas as et bers ih entitas anak PT Intan Baruprana Finance PT Terra Factor Indones ia PT Karya Les tari Sum beralam PT Intraco Penta Prim a Servis PT Intraco Penta Wahana 43,116 3,187 (37,311) 32 (7) Jum lah 38,230 3,697 (35,837) 28 1 9,018 b. Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) entitas anak PT Intan Baruprana Finance PT Terra Factor Indones ia PT Karya Les tari Sum beralam PT Intraco Penta Prim a Servis PT Intraco Penta Wahana Jum lah 36. 31 Des em ber 2013 Rp Juta 6,119 4,886 (510) (1,474) 4 (8) 435 (2,148) (20,421) (92) (37) 2,899 (22,263) PENDAPATAN USAHA 30 September 2014 Rp Juta Penjualan Alat-alat berat Suku cadang Jumlah Jasa Perbaikan Persewaan Jumlah Pembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan - bersih Pembiayaan konsumen Jumlah Manufaktur Lain-lain Jumlah Pendapatan Usaha 541,130 320,456 1,236,519 364,803 861,586 1,601,322 139,266 53,630 92,441 122,974 192,896 215,415 177,708 167 177,875 103,599 322 103,921 8,463 23,768 11,055 30,311 1,264,589 - 48 - 30 September 2013 Rp Juta 1,962,024 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Jumlah pendapatan usaha ekuivalen 1.41% dan 0.62% untuk tanggal 30 September 2014 dan 2013 diterima dari pihak berelasi (Catatan 47). Pada tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013, tidak ada penjualan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan. 37. BEBAN POKOK PENDAPATAN 30 Septem ber 2014 Rp Juta Manufaktur Bahan baku awal Pem belian bahan baku 30 Septem ber 2013 Rp Juta 4,411 8,112 4,969 9,963 12,523 4,773 14,932 4,311 Bahan baku terpakai Pers ediaan dalam pros es awal Penam bahan overhead 7,750 4,795 5,184 10,621 5,970 4,158 Pers ediaan dalam pros es s iap diproduks i Pers ediaan dalam pros es akhir 17,729 2,478 20,749 4,985 Beban Pokok Produks i 15,250 15,764 858,251 476,267 1,181,142 1,067,774 1,334,518 652,799 2,248,917 942,360 Beban Pokok Penjualan 681,720 1,306,557 Pem biayaan Beban keuangan Bagi has il Beban Pem biayaan 65,309 54,214 119,524 34,353 45,107 79,460 Beban Langs ung 155,078 166,157 Beban Pokok Pendapatan 971,572 1,567,938 Bahan baku s iap pakai Bahan baku akhir Perdagangan Pers ediaan awal Pem belian Pers ediaan ters edia untuk dijual Pers ediaan akhir Jumlah pembelian ekuivalen 0,30% dan 0,28% masing-masing untuk tanggal 30 September 2014 dan 30 September 2013 dilakukan dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 46). Pembelian dari PT Volvo Indonesia dan Volvo East Asia masing-masing sebesar Rp 223 miliar dan Rp 147 miliar pada tanggal 30 September 2014 dan Rp 716 miliar dan Rp 187 miliar pada tanggal 30 September 2013 merupakan pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian pada masing-masing tahun. 38. BEBAN PENJUALAN 30 September 2014 Rp Juta 30 September 2013 Rp Juta Pengangkutan Gaji dan tunjangan karyawan (Catatan 30) Penyusutan (Catatan 17 dan 18) Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Beban dan denda pajak Sewa Pemasaran Telepon dan faksimili Keperluan kantor Listrik dan air Lain-lain 17,606 31,705 32,163 7,511 3,682 2,092 7,847 1,708 662 874 823 1,114 4,948 33,833 7,988 4,673 1,953 10,001 1,582 2,602 986 1,325 1,183 5,083 Jumlah 81,032 102,914 - 49 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 39. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2014 Rp Juta Gaji dan tunjangan karyaw an (Catatan 30) Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 17) Jasa profesional Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan kantor Telepon dan faksimili Listrik dan air Pajak dan denda Sumbangan Jamuan Asuransi Lain-lain Jumlah 40. 30 September 2013 Rp Juta 88,393 6,243 13,548 15,686 11,572 2,197 2,060 1,194 915 427 533 332 46,704 85,621 9,015 11,056 7,732 6,795 2,864 1,652 953 1,222 566 783 795 9,076 189,804 138,131 BEBAN KEUANGAN 30 September 2014 Rp Juta Beban bunga atas: Utang bank Liabilitas sewa pembiayaan Utang Medium term notes Utang pembelian kendaraan Utang kepada pihak berelasi 59,800 3,956 494 - Utang usaha - 30 September 2013 Rp Juta 60,070 9,887 13,953 1,040 39 867 Jumlah Administrasi dan beban provisi bank 64,249 5,221 85,857 8,845 Jumlah 69,470 94,702 Total bunga diatas berkaitan dengan liabilitas keuangan yang tidak di klasifikasi sebagai nilai wajar melalui laba atau rugi. - 50 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 41. BAGI HASIL Akun ini merupakan bagi hasil sehubungan dengan medium term notes – syariah dan pinjaman syariah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Pinjaman syariah 42. 30 September 2013 Rp Juta Medium term notes - syariah 26,360 1,053 6,709 4,070 Jumlah 27,413 10,779 PENDAPATAN BUNGA DAN DENDA 30 September 2014 Rp Juta 43. 30 September 2013 Rp Juta Bunga atas: Deposito berjangka dan jasa giro Denda atas: Investasi neto sewa pembiayaan Lain-lain 651 1,766 28,027 1,348 6,363 4,712 Jumlah 30,027 12,840 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN 30 September 2014 Rp Juta Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap (Catatan 17 dan 18) Pendapatan komisi Keuntungan transaksi derivatif Biaya Penurunan Nilai Agunan yang diambil alih Aset Ijarah (Catatan 19) Lain-lain Jumlah - 51 - 30 September 2013 Rp Juta 11,812 573 (5,638) 4,674 - (19,992) 3,886 1,193 (9,359) 5,867 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 44. PAJAK PENGHASILAN a. Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari: 30 September 2014 Rp Juta b. 30 September 2013 Rp Juta Pajak kini 2014 2013 SKPKB 2012 Pajak tangguhan 18,144 2,953 (34,271) 14,160 (27,821) Jumlah (13,174) (13,661) Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (10,593) (192,475) Laba sebelum pajak entitas anak setelah dilakukan penyesuaian pada level konsolidasian (6,956) Laba (Rugi) sebelum pajak Perusahaan (17,549) 32,267 (160,209) Perbedaan temporer: Imbalan pasca-kerja (12,725) 9,750 Pembayaran & Penyesuaian Imbalan pasca kerja selama th berjalan Selisih antara fiskal dan komersial: Penyusutan aset tetap 1,473 2,547 Amortisasi beban tangguhan hak atas tanah 6 Laba Rugi Penjualan Aset 9 - 47 Penyusutan piutang ragu-ragu 4,097 - Penyusutan obselite Inventory 3,150 - Amortisasi biaya perangkat lunak 10 Sewa pembiayaan (556) Bersih (4,545) (13) (2,907) 9,433 Perbedaan tetap: Beban dan denda pajak 8,199 10,001 Sumbangan 212 380 Penyusutan 1,598 Representasi dan jamuan 299 225 Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final (3,733) (1,364) (138) (213) Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Lain-lain 377 Bersih 6,814 Laba kena pajak Perusahaan (15,280) - 52 - 9,029 (141,747) PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Perhitungan beban dan utang (kelebihan bayar) pajak kini adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 18,144 14,160 18,144 14,160 - - Jumlah - - Entitas anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 583 7,548 408 8,771 Jumlah 8,131 9,179 Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka 8,131 Pajak dibayar dimuka (utang pajak) - bersih Utang pajak (Catatan 22) Entitas anak Jumlah Pajak dibayar dimuka (utang pajak) (Catatan 14) Entitas anak 9,179 (10,013) (4,981) (14,251) (14,251) (4,981) (4,981) 4,238 Jumlah - 4,238 Bersih c. 30 September 2013 Rp Juta - (10,013) (4,981) Pajak Tangguhan Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 Rp Juta Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Rp Juta 30 September 2014 Rp Juta (4,225) 5,793 688 6,481 1,577 1,023 2,600 788 3,388 324 568 892 1,024 1,916 1 Januari 2013 Rp Juta Perusahaan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang Akumulasi amortisasi beban tangguhan - hak atas tanah Liabilitas Sewa pembiayaan Akumulasi penyusutan aset tetap Akumulasi amortisasi atas perangkat lunak Laba Rugi Penjualan Asset Rugi Fiskal Jumlah Aset Pajak Tangguhan Perusahaan Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif Rp Juta 10,018 (31) (1,703) 3 (719) (28) (2,422) 2 (139) (26) (2,561) 6,797 (563) 6,234 (2,639) 9,436 (11) - 8 45,672 (3) 45,672 3,820 (1) 49,492 7,535 51,766 59,301 5,622 64,923 1,202 5,773 6,975 2 Entitas anak Liabilitas imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai persediaan Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Liabilitas Sewa pembiayaan Akumulasi penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih dan aset ijarah Rugi Fiskal 51,371 7,876 59,247 13,179 72,426 Jumlah 46,630 27,255 73,885 28,649 102,533 35 - 35 (2,786) (18) 233 (7,667) 5131 8,581 5,364 914 3,811 15,919 1,456 (106) 1,350 (1,456) - 53 - 4,189 17 9,175 16,833 (106) PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta Laba Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Rugi sebelum pajak entitas anak setelah dilakukan penyesuaian pada level konsolidasian 30 September 2013 Rp Juta (10,593) (6,956) (192,475) 32,267 Rugi (laba) sebelum pajak Perusahaan Pajak penghasilan dengan tarif pajak efektif (17,549) (160,209) (4,387) (40,052) 30 September 2014 Rp Juta Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Beban dan denda pajak Sumbangan Penyusutan Representasi dan jamuan Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku Lain-lain Koreksi dasar pengenaan pajak 30 September 2013 Rp Juta 2,050 53 399 75 2,500 95 56 (933) (341) (34) 94 (2,938) (53) 17,718 1,177 (1,234) 21,152 Jumlah beban pajak Perusahaan (5,621) (18,900) Jumlah beban pajak entitas anak (10,506) Bersih 5,239 Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 23, Pasal 26, Pasal 4 ayat 2, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp 20.948 juta pada tahun yang sama, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan pengurangan dan/atau pembatalan surat ketetapan pajak ke kantor pajak atas SKP tersebut. Sampai dengan tanggal pelaporan laporan keuangan konsolidasian, kasus ini masih dalam proses pemeriksaan oleh kantor pajak. 45. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar: 30 September 2014 Rp Juta Laba untuk perhitungan laba per saham dasar 30 September 2013 Rp Juta (318) Lembar / Juta Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar 2,106 Pada tanggal pelaporan, Perusahaan tidak memiliki saham biasa yang berpotensi dilutif. - 54 - (164,980) Lembar / Juta 2,106 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 46. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Shalumindo Investama adalah pemegang saham utama Grup. b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya dan personil manajemen kunci sama dengan Grup : - c. d. PT Labuan Monodon PT Pristine Aftermarket Indonesia PT Belayan Abadi Prima Coal Tn. Halex Halim adalah Komisaris Utama Perusahaan. Tn. Petrus Halim adalah Direktur Utama Perusahaan. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a. Perusahaan dan entitas anak menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi Grup sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta b. 30 September 2013 Rp Juta Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja 27,678 18,589 30,855 15,390 Jumlah 46,267 46,245 0.014% dan 0,47% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 merupakan penjualan kepada pihak berelasi. Pada tanggal pelaporan, piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha dan piutang pembiayaan konsumen, yang meliputi 0,0012% dan 0,11% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Rincian penjualan kepada pihak berelasi sebagai berikut : 30 September 2014 Rp Juta c. 30 September 2013 Rp Juta PT Pristine Aftermarket Indonesia PT Labuan Monodon 17,632 168 12,141 103 Jumlah 17,801 12,244 0.003% dan 0.76% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2014 dan 2013, merupakan pembelian dari pihak berelasi. Pada tanggal pelaporan, utang atas pembelian tersebut dicatat sebagai bagian dari utang usaha, yang meliputi 0.0002% dan 0.05% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013. Rincian pembelian kepada pihak berelasi sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Juta 30 September 2013 Rp Juta PT Pristine Aftermarket Indonesia 1,446 2,993 Jumlah 1,446 2,993 - 55 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) d. Grup juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak berelasi sebagai berikut : 30 September 2014 Piutang dari pihak berelasi PT Pristine Aftermarket Indonesia Uang muka proyek PT Belayan Abadi Prima Coal Utang kepada pihak berelasi Komisaris dan Direksi 47. 48. 31 Desember 2013 78 66 1,335 1,335 11,607 11,605 e. Fasilitas pinjaman yang diterima oleh Grup dari Bank dijamin dengan jaminan pribadi Komisaris Utama Perusahaan (Catatan 25 dan 28). f. Fasilitas pinjaman yang diterima dari Bank oleh IBF, entitas anak, dijamin dengan jaminan pembelian kembali dari Perusahaan (Catatan 25 dan 28). PERJANJIAN DAN IKATAN a. Perusahaan memberikan jaminan purna jual kepada pembeli dengan jangka waktu beragam tergantung jenis alat berat yang dijual dan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. b. Perusahaan mengadakan perjanjian- perjanjian dengan pihak ketiga, yang mana Perusahaan ditunjuk sebagai distributor atau sub-distributor alat-alat berat, suku cadang dan pemegang hak atas jasa perbaikan, dengan Volvo East Asia Pte. Ltd.; Doosan Infracore Co., Ltd.; Techking Tires Limited; Mahindra & Mahindra Ltd; Shandong Lingong Construction Machinery Co., Ltd; Sinotruk Import & Export Co., Ltd.; Baldwin Filters Inc; Berco S.p.A; Eaton Industrial Pte. Ltd. dan PT Volvo Indonesia dan dengan pihak berelasi dimana Perusahaan menunjuk PT Intraco Penta Wahana dan PT Intraco Penta Prima Servis sebagai sub- distributor untuk alat berat, suku cadang dan jasa perbaikan. INFORMASI SEGMEN Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi-divisi operasi, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Penjualan alat berat dan suku cadang Jasa perbaikan, penambangan dan penyewaan Manufaktur Pembiayaan Lain-lain - 56 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen operasi: 30 September 2014 Jasa perbaikan, penambangan dan persewaan Rp Juta Alat berat dan suku cadang Rp Juta PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah pendapatan HASIL Hasil segmen Manufaktur Pembiayaan Lain-lain Eliminasi Jumlah Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta 861,586 746,740 1,608,327 192,896 1,054 193,950 8,463 3,009 11,471 177,875 13,516 191,391 23,768 276 24,045 (764,595) (764,595) 1,264,589 1,264,589 187,326 12,967 796 61,060 24,045 6,822 293,017 Beban yang tidak dapat dialokasikan (270,836) Beban keuangan Bagi hasil Pendapatan bunga dan denda Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (69,470) (27,413) 30,027 43,441 (9,359) Laba sebelum pajak Pajak penghasilan (10,593) 13,174 LABA PERIODE BERJALAN INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset yang dikonsolidasikan LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan yang tidak dapat dialokasi Jumlah penyusutan 2,581 2,227,912 796,647 15,050 2,892,558 - (2,207,101) 3,725,067 1,246,534 4,971,601 3,143,378 586,020 18,651 2,448,533 - (1,712,279) 4,484,303 176,401 4,660,705 - 39,338 7 767,285 - - 806,629 15,959 822,589 2,636 36,188 541 230,628 - - 269,992 20,008 290,000 - 57 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 30 September 2013 Alat berat dan suku cadang Rp Juta PENDAPATAN Penjualan ekstern Penjualan antar segmen Jumlah pendapatan HASIL Hasil segmen Jasa perbaikan, penambangan dan persewaan Rp Juta Manufaktur Pembiayaan Lain-lain Eliminasi Konsolidasi Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta 1,601,322 1,623,643 3,224,965 215,415 2,077 217,492 11,055 3,786 14,841 103,921 17,030 120,951 30,311 1,050 31,362 (1,647,586) (1,647,586) 1,962,024 1,962,024 323,457 7,428 1,730 86,597 31,361 (11,381) 439,193 Beban yang tidak dapat dialokasikan Beban keuangan Bagi hasil Pendapatan bunga dan denda Kerugian kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih (241,045) (94,702) (55,886) 12,840 (258,742) 5,867 Laba sebelum pajak Pajak penghasilan (192,475) 13,661 LABA PERIODE BERJALAN (178,814) INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset yang dikonsolidasikan LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas yang dikonsolidasikan Pengeluaran modal Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasi Jumlah pengeluaran modal Penyusutan Penyusutan yang tidak dapat dialokasi Jumlah penyusutan 2,494,146 969,012 17,914 2,336,451 - (2,176,406) 3,641,117 1,172,944 4,814,061 3,128,471 745,775 31,601 1,947,587 - (1,646,428) 4,207,006 234,924 4,441,930 - 117,455 - 947,096 - - 1,064,551 23,928 1,088,479 2,848 56,939 788 356,243 - - 416,818 18,641 435,459 Segmen Geografis Grup berdomisili di Jakarta dengan cabang-cabang di beberapa kota di Indonesia untuk menjangkau dan meningkatkan pemasaran di masing-masing daerah dan dibagi menjadi 4 wilayah geografis. Jumlah pendapatan berdasarkan pasar geografis sebagai berikut: Penjualan berdasarkan pasar geografis/ 30 September 30 September 2014 2013 Rp Juta Rp Juta 578,765 947,530 517,668 739,397 38,397 71,223 129,758 203,874 Pasar geografis Jakarta Kalimantan Sumatera Jawa dan daerah lainnya Jumlah 1,264,589 - 58 - 1,962,024 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 49. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 September 2014 Mata uang Ekuivalen asing (Rp Juta) Aset Kas dan setara kas 5,959,121 31,255 4,210 7,057 6,614,000 3,038 5,432 72,773 300 65 75 76 11 9 12,951,514 19,215 9,690 2,967 636 157,866 185 163 11 1 USD 351,900 4,297 1,969 24 Piutang usaha - bersih USD SGD EUR 40,314,676 35,165 3,097 492,323 337 48 41,408,073 42,480 - 504,723 409 - Piutang usaha (angsuran) USD 2,401,127 29,323 1,072,442 13,072 Piutang lain-lain USD 3,781,049 46,174 2,594,881 31,629 Investasi neto sewa pembiayaan USD 43,158,430 527,051 42,104,192 513,208 Piutang kepada pihak berelasi USD 2,863 35 2,871 35 Aset lainnya USD SGD EUR WON HKD 3,503,987 17,211 5,000 239,000 8,500 42,791 165 77 3 13 485,565 4,362 81,030 - 44,300 42 1,363 - Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya USD SGD EUR AUD WON MYR HKD 31 Desember 2013 Mata uang Ekuivalen asing (Rp Juta) Jumlah aset 1,215,946 Liabilitas Utang usaha USD EUR 69,944,300 13,766 854,160 213 - - 1,267,031 97,480,761 13,495 1,188,193 227 218,886 2,668 Biaya yang masih harus dibayar USD Utang sewa pembiayaan USD 3,750,786 45,805 5,612,109 68,406 Utang bank USD 129,012,933 1,575,506 128,117,401 1,561,623 Liabilitas lain-lain USD EUR SGD 2,367,100 378 5,595,127 654 1,350 Jumlah liabilitas 28,907 3 2,504,594 68,199 11 13 2,889,340 Liabilitas bersih (1,288,648) (1,622,309) Pada tanggal 30 September 2014dan 31 Desember 2013, kurs konversi yang digunakan Grup serta kurs yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2014 Rp Mata Uang 1 USD 1 EURO 1 MYR 1 SGD 1 AUD 1 WON 1 JPY 12,212.00 15,494.59 3,728.87 9,585.19 10,654.99 11.56 111.70 - 59 - 31 Desember 2013 Rp 12,189.00 16,821.44 3,707.69 9,627.99 10,875.66 11.55 116.17 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 50. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Kategori Instrumen Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp Juta Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Rp Juta Jumlah Rp Juta 30 September 2014 Aset Keuangan Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang usaha (angsuran) Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang kepada pihak berelasi Jumlah b. 127,901 10,539 556,634 29,736 914,937 1,770 118,935 78 - 127,901 10,539 556,634 29,736 914,937 1,770 118,935 78 1,760,530 - 1,760,530 Liabilitas Keuangan Utang bank Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang pembelian kendaraan Sewa pembiayaan Medium term notes Utang kepada pihak berelasi - 2,763,548 1,082,137 17,920 4,761 53,235 295,057 11,607 2,763,548 1,082,137 17,920 4,761 53,235 295,057 11,607 Jumlah - 4,228,266 4,228,266 Manajemen Resiko Modal Grup mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 25, 26, 27, 28, dan 29, kas dan setara kas (Catatan 5) dan ekuitas yang terdiri dari modal yang ditempatkan, tambahan modal disetor, laba ditahan dan komponen ekuitas lainnya yang dijelaskan dalam Catatan 31, 32, 33 dan 34. Direksi secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan Gearing ratio pada tanggal 30 September 2014dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 September Pinjaman Kas dan Setara Kas Pinjaman - bersih Ekuitas 31 Desember 2014 2013 Rp Juta Rp Juta 3,116,602 2,755,338 127,901 194,657 2,988,701 2,560,681 310,897 308,315 Rasio pinjaman - bersih terhadap modal 961% - 60 - 831% PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Grup beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i. Manajemen Risiko Suku Bunga Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Grup memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dari kreditur yang menawarkan suku bunga yang paling menguntungkan Grup. Persetujuan dari Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Grup menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Instrumen keuangan yang diekspos pada risiko tingkat bunga termasuk dalam tabel likuiditas item (iv). ii. Manajemen Risiko Mata Uang Asing Grup mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Grup pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 50. Analisis sensitivitas mata uang asing Tabel berikut merinci sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan dalam Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. Tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba dimana Rupiah menguat terhadap mata uang yang relevan. Untuk melemahkan Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang sama pada laba, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif. Effect on profit or loss of tax 30 September 31 Desember 2014 2013 % % USD 8% 8% Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang Grup dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan. iii. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai untuk kerugian mencerminkan eksposur Grup terhadap risiko kredit. - 61 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Pada tanggal 3 0 S e p t e m b e r 2 0 1 4 d a n 31 Desember 2013, eksposur maksimum risiko kredit tanpa jaminan atau tambahan kredit lainnya setara dengan jumlah tercatat dari aset keuangan Grup dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. Untuk entitas anak yang bergerak di dalam transaksi sewa pembiayaan, sebagian besar transaksi pada dasarnya berputar dalam memperluas fasilitas sewa kepada pelanggan. Dalam transaksi sewa guna usaha yang khusus, entitas anak memiliki kepemilikan atas aset yang disewagunausahakan yang disamakan sebagai jaminan. Aset yang disewagunausahakan terutama termasuk alat ringan dan berat dan truk dan alat transportasi dan peralatan konstruksi. Nilai moneter dari aset yang disewagunausahakan adalah sekitar 80% dari jumlah fasilitas kredit yang diberikan kepada pelanggan. Secara relatif, semua aset yang disewagunausahakan ditanggung dengan asuransi yang komprehensif yang dimiliki oleh entitas anak sebagai keyakinan untuk memastikan pemulihan kerugian dalam kasus kecelakaan, pencurian atau kerusakan yang terjadi karena peristiwa yang tidak disengaja. Pada kasus dasar, entitas anak mungkin juga membutuhkan jaminan dari pelanggan entitas induk sebagai tambahan jaminan dan sumber pembayaran dalam hal terjadinya pelanggaran atas kewajiban keuangan. Hal ini biasanya dibutuhkan dari pelanggan yang posisi keuangannya belum stabil atau untuk pelanggan dengan eksposur kredit yang berlebihan. Selain itu, hal ini secara umum dilakukan atas pembelian aset yang disewagunausahakan pada akhir periode. Pada beberapa kasus, pengembalian aset yang disewagunausahakan pada akhir periode, entitas anak akan menjual aset yang disewagunausahakan tersebut kepada pihak ketiga. Tabel dibawah ini menunjukkan eksposur kredit bersih entitas anak: 30 September 2014 Investasi Neto Sewa Rp Juta Eksposur Kredit Nilai JaminanAlat Berat IMBT Sew Pembiayaan Rp Juta Pembiayaan Konsumen Rp Juta Jumlah Rp Juta 914,937 84,715 1,770 1,001,422 1,586,925 2,808,337 11,413 4,406,675 671,988 2,736,986 9,643 3,418,617 Jumlah Eksposur Kredit yang tidak Dijaminkan (Dijaminkan lebih) Bagian yang tidak Dijaminkan dari Eksposur Kredit iv. - - Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar dan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar. - 62 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Dicantumkannya informasi aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Grup dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih. 30 September 2014 Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang Usaha Piutang usaha (angsuran) Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Jumlah Rp Juta 318,851 18,171 - - 1,049 556,634 29,736 78 108,830 - 13 - 10,092 - 46,324 - 78 118,935 46,324 0,5% - 5,5% 0,5% - 2% 126,851 5,504 42 3,379 1,615 - 126,851 10,539 9% - 16% 15.56% 140,741 149 56,341 179 435,768 537 430,239 1,590 650 458 1,063,739 2,913 589,789 99,336 786,798 479,768 1,108 1,956,800 59,027 17,920 - 332,296 11,607 690,813 - - - 1,082,137 17,920 11,607 - 59,754 - - 59,754 Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka pendek lain-lain - pihak ketiga Jumlah Diatas 5 tahun Rp Juta 1-5tahun Rp Juta 35,684 7,078 Jumlah Instrumen tingkat bunga tetap Utang bank Utang pembelian kendaraan Sewa pembiayaan Medium term notes 3 bulan1 tahun Rp Juta 1-3 bulan Rp Juta 1,049 202,099 4,487 Piutang kepada pihak berelasi Piutang lain-lain Investasi tersedia utk dijual lainnya Instrumen tingkat bunga variable Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Kurang dari Satu bulan Rp Juta 7% - 11% - 296,315 395 9,333 8,250 379,750 820 5,578 - 913,788 2,507 21,074 24,750 1,480,425 1,384 21,003 349,500 391,240 789,805 1,652,932 1,852,313 - 63 - - - 3,070,278 5,106 56,989 382,500 4,686,290 PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 31 Desember 2013 Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Kurang dari Satu bulan Rp Juta Aset Keuangan Tanpa bunga Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang usaha (angsuran) Piutang kepada pihak berelasi Piutang lain-lain Investasi tersedia untuk dijual lainnya Jumlah Rp Juta 72,064 1,507 326,068 5,614 - - 1,000 558,309 14,073 66 8,969 1,665 4,733 - - 66 15,367 - - 46,324 - 46,324 0,5% - 5,5% 193,657 - - - - 193,657 0,5% - 2% 2,069 - - - - 2,069 9% - 16% 15.56% 47,062 258 94,124 164 423,556 738 430,314 2,588 377 995,056 4,125 420,210 169,524 760,709 479,226 377 1,830,046 - 15,350 10,342 11,605 12,963 699 - 1,267,135 8,313 - - - 1,295,448 19,354 11,605 - 31,675 21,906 5,482 - - 7% - 11% 10.03%-14.81% 6.80%-18.01% 11% 774,614 958 5,460 155 131,438 1,744 8,270 309 453,526 4,802 31,465 15,619 286,828 3,505 44,094 - - 59,063 1,646,406 11,009 89,289 16,083 - 850,159 177,329 1,786,342 334,427 Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Jumlah Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha Biaya yang masih harus dibayar Utang kepada pihak berelasi Liabilitas jangka pendek lain-lain - pihak ketiga Instrumen tingkat bunga tetap Utang bank Utang pem belian kendaraan Sewa pembiayaan Medium term notes Diatas 5 tahun Rp Juta 1-5tahun Rp Juta 1,000 160,177 6,952 - Instrumen tingkat bunga variable Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 3 bulan1 tahun Rp Juta 1-3 bulan Rp Juta Jumlah - 3,148,257 Pada bulan Februari tahun 2014, Perusahaan melakukan perjanjian refinancing dengan PT Bank Mandiri untuk pinjaman yang telah ada sebesar Rp 796 miliar melalui pembaharuan dan penambahan fasilitas baru. Fasilitas Pembiayaan 30 September 2014 Rp Juta Fasilitas utang dengan jaminan dan tanggal jatuh tempo yang berbeda yang diperpanjang dengan perjanjian bersama - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan 5,229,715 286,115 Jumlah 5,515,830 - 64 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Berikut adalah pembayaran pokok fasilitas utang bank pada 30 September 2014: 30 September 2014 Rp Juta 30 September 2013 Rp Juta Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha International Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Agris PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Mega PT Bank Ganesha Jumlah Jumlah 60,916 10,527 33,630 7,631 15,602 6,925 3,850 51,147 24,972 33,878 27,414 19,764 18,648 16,579 15,725 5,189 36,493 411 27,556 9,466 11,720 22,402 2,678 37,146 4,421 218,196 286,494 127,074 46,368 15,590 10,490 151,861 71,939 26,016 16,079 16,640 90,431 337,212 4,116 31,568 231 59,333 125,669 353,678 25,361 22,078 50,426 3,782 407 679,720 897,916 906,626 1,193,120 d. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dikenakan bunga dan dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya: 30 September 2014 Nilai tercatat Estimasi nilai wajar Rp Juta Rp Juta Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen 914,937 1,770 1,075,246 2,083 Jumlah 916,707 1,077,329 Liabilitas keuangan Utang bank jangka panjang Medium term notes Liabilitas sewa pembiayaan Utang pembelian kendaraan 1,560,448 295,057 53,235 4,761 2,254,907 341,446 54,733 4,929 Jumlah 1,913,502 2,656,015 - 65 - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) Nilai tercatat 31 Desember 2013 Estimasi nilai wajar Rp Juta Rp Juta Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen 883,166 2,771 891,096 2,984 Jumlah 885,937 894,080 Liabilitas keuangan Utang bank jangka panjang Medium term notes Liabilitas sewa pembiayaan Utang pembelian kendaraan 1,318,347 14,973 81,288 10,200 1,358,398 14,344 82,482 9,416 Jumlah 1,424,808 1,464,640 Nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dihitung menggunakan diskonto arus kas, berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dengan jangka waktu yang sama. Apabila suku bunga instrumen tersebut disesuaikan setiap tiga bulan atau memiliki jatuh tempo yang relatif singkat, maka jumlah tercatatnya telah mendekati nilai wajar. Nilai wajar utang bank, medium term notes, sewa pembiayaan dan utang pembelian kendaraan ditentukan menggunakan diskonto arus kas masa depan pada suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama. Grup tidak memiliki aset-aset keuangan atau liabilitas-liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar setelah pengakuan awal. 51. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN NONKAS 30 Septem ber 2014 30 Septem ber 2013 Rp Juta Rp Juta Penam bahan as et tetap dan as et tetap dis ewakan m elalui utang pem belian kendaraan dan utang s ewa pem biayaan 1,194 48,437 51,312 23,607 Penam bahan agunan yang diam bil alih m elalui reklas ifikas i dari as et Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittam lik Penam bahan pers ediaan m elalui reklas ifikas i dari as et tetap dis ewakan - - 66 - - PT INTRACO PENTA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 Serta untuk periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2014 (Dengan Angka Perbandingan untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir 30 September 2013) 52. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2014. Beban keuangan dan bagi hasil dari operasi pembiayaan direklasifikasi ke beban pokok pendapatan yang menyebabkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar Rp 1.488.478 juta sebelum reklasifikasi menjadi Rp 1.567.938 juta sesudah reklasifikasi dan penurunan pada beban keuangan dan bagi hasil masingmasing dari Rp 129.055 juta dan Rp 55.886 juta sebelum reklasifikasi menjadi masing-masing Rp 94.702 juta dan Rp 10.779 juta sesudah reklasifikasi. ******** - 67 -