BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan tenaga listrik merupakan hal yang sangat krusial dalam menjamin berlangsungnya aktivitas bisnis di dunia perkantoran dimana mayoritas peralatan perkantoran memerlukan sumber daya memadai tak terkecuali peralatan elektronik berbasis teknologi informasi. Manajemen data perkantoran modern, alur data informasi biasanya diperoleh melalui komputer server sebagai pusat data yang mendistribusikan informasi berupa aliran data berdasarkan request client secara real time. Server-server tersebut biasanya diletakkan di dalam ruang khusus server (selanjutnya disebut ruang server) sebagai pertimbangan sekuritas server itu sendiri. Pendingin ruangan, instalasi listrik, kebersihan ruangan dan pasokan listrik menjadi hal yang patut diawasi oleh seorang pengelola ruang server. Ironinya, di Indonesia distribusi pasokan listrik dari PLN tidaklah mempunyai jaminan yang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan listrik perkantoran, terlebih lagi bagi ruang sebagai pusat data perusahaan dimana listrik menjadi "nyawa" bagi sistem di dalamnya. Dalam interval waktu tertentu dapat terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba oleh PLN yang berdampak negatif terhadap sistem yang bernaung di dalam ruang server tersebut. Untuk menghindari dampak buruk yang ditimbulkan, pada umumnya manajemen perkantoran menyiapkan alternatif pengganti hilangnya aliran listrik PLN dengan menggunakan jenset sebagai backup power ketika pemadaman listrik terjadi 1 2 seraya menunggu hingga listrik utama aktif kembali. Waktu jeda peralihan mode listrik ke jenset dipastikan membutuhkan waktu, sehingga pada saat tersebut UPS (Uninterruptible Power Supply) menjalankan tugasnya mengambil alih peran sebagai pemasok listrik sementara sampai listrik diaktifkan ke mode jenset. Permasalahan akan timbul jika ternyata UPS tidak mampu menjalankan tugasnya dalam durasi waktu tertentu mengakibatkan server menjadi lumpuh atau mati. Pada kasus di ruang server, pengelola atau yang selanjutnya disebut Administrator tidak selamanya berada pada ruangan tersebut untuk mengontrol ataupun memantau keadaan ruangan. Padahal, bila terjadi permasalahan pada ruangan terlebih pada aliran listrik, tentu peran Administrator sangat dibutuhkan untuk melakukan first aid atau apa yang disebut dengan pertolongan (tindakan) pertama yang harus dilakukan agar kesinambungan hidup sistem di ruang server tetap terjaga. Namun, semua bisa menjadi tidak terkendali ketika tidak ada penanganan langsung dari Administrator akibat sang penanggung jawab tidak berada di tempat karena sesuatu hal. Untuk mempermudah pekerjaan Administrator dalam memantau keadaan listrik di ruang server, tentunya dibutuhkan sebuah solusi atau dengan kata lain sebuah alternatif alat bantu yang bekerja otomatis memberitahukan peralihan keadaan listrik di ruangan server secara real-time kepada Administrator. Atas dasar permasalahan di atas penulis akan membuat suatu alat bantu atau sebuah sistem aplikasi yang tentunya berguna untuk membantu kerja manusia berkaitan dengan hal yang telah disebutkan diatas. Sistem yang akan dibuat berupa sistem pemantau listrik ruangan dengan SMS (Short Message Service) sebagai notifikasinya. Pada kondisi realtime, sistem tersebut akan merespon 3 dengan cepat bila terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba dan mengirimkan berupa SMS Alert atau peringatan kepada Administrator yang tidak berada dekat dengan lokasi ruang server. Dengan adanya SMS Alert memungkinkan Administrator dapat segera mengetahui keadaan listrik aktual yang terjadi di ruangan server dan segera melakukan penanganan lebih lanjut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berjudul "PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU LISTRIK PADA RUANG SERVER DENGAN NOTIFIKASI SMS KEPADA ADMINISTRATOR MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA". 1.2 Perumusan Permasalahan Perumusan masalah yang terkait dengan perancangan aplikasi pemantau listrik pada ruang server dengan notifikasi SMS kepada Administrator menggunakan bahasa pemrograman Java adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana membangun sebuah aplikasi agar dapat berhubungan dengan dunia elektronika khususnya dalam menangani masukkan arus listrik? 2) Bagaimana dan seperti apa proses dalam bahasa pemrograman Java mengakomodir pengiriman SMS kepada Administrator, bila terjadi padamnya arus listrik utama pada ruang server? 3) Bagaimana merancang sebuah rangkaian elektronika sederhana yang dapat dijadikan indikator keadaan status mati atau hidupnya listrik pada ruang server? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan utama dari perancangan aplikasi pemantau listrik ini adalah untuk mengirimkan sebuah notifikasi keadaan listrik pada ruang server berbentuk SMS kepada Administrator pengelola ruang, sehingga pengelola dapat langsung 4 mengambil tindakan pengamanan terhadap seluruh perangkat atau server-server yang sumber daya listriknya diambil dari UPS. Adapun manfaat yang didapat dari hasil perancangan aplikasi pemantau listrik dengan notifikasi SMS pada tugas akhir ini antara lain adalah: 1) Memudahkan proses pemantauan khususnya masalah kelistrikan di ruang server. 2) Pengiriman notifikasi SMS kepada penanggung jawab ruang server (Administrator) apabila listrik pada ruang server tiba-tiba padam, sehingga dapat dilakukan pencegahan awal dengan melakukan shutdown secara manual agar seluruh server khususnya data yang tersimpan dapat “diselamatkan” sebelum baterai UPS (Uninterruptible Power Supply) habis. 3) Menjaga keamanan server di ruang server dari segi pemeliharaan hardware dan software. Karena pada dasarnya, dengan mengetahui kejadian putusnya aliran listrik di ruang server, seorang Administrator yang kebetulan tidak berada di dekat ruang server dapat segera melakukan tindakan pencegahan sebelum baterai UPS habis, sehingga mencegah terjadinya data loss, data corrput, dan kemungkinan kerusakan hardware pada server secara permanen. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada pengerjaan tugas akhir ini antara lain adalah sebagai berikut: 1) Studi kasus dilakukan pada ruang server PT Inti Kanzen Motor. 5 2) Pemantauan listrik tidak mengacu pada besar tegangan dan arus listrik. Pemantauan hanya mengacu pada hidup atau matinya listrik. 3) Pengiriman notifikasi SMS dilakukan hanya dengan menggunakan satu buah telepon seluler tertentu yang terkoneksi pada sebuah komputer atau server yang mana sumber daya kelistrikan server tersebut berasal dari UPS 4) Tegangan yang dideteksi oleh aplikasi merupakan tegangan DC (Direct Current) yang dihasilkan dari adaptor. Masukkan dalam bentuk tegangan AC (Alternating Current) tidak dimungkinkan karena dapat merusak komponen rangkaian sebagai penunjang aplikasi. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini meliputi studi pustaka dan metodologi rekayasa perangkat lunak. Untuk studi pustaka diambil dari buku-buku dan referensi lain yang berhubungan dengan pokok bahasan. Adapun metodologi rekayasa perangkat lunak yang digunakan adalah Waterfall. Waterfall adalah suatu paradigma perangkat lunak yang menuntut suatu sistem yang sistematik, mulai dari suatu level sistem kemudian terus maju ke level berikutnya. Penerapan metode pengembangan perangkat lunak model Waterfall sesuai tahapan-tahapan berikut ini: 1. Perancangan (Planning) Pada tahap ini, penulis merencanakan membangun sistem aplikasi pemantauan listrik dengan notifikasi SMS dengan mengumpulkan data kebutuhan yang sesuai dengan sistem yang akan dibuat. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibangun baik software maupun hardware. 6 2. Analisis (Analysis) Tahapan ini merupakan proses analisis terhadap data yang telah dikumpulkan berdasarkan rencana penelitian sesuai kebutuhan sistem yang akan dibangun. Merupakan tahap dimana inisialisasi pendefinisian masalah untuk penyelesian teknis pengembangan perangkat lunak mulai dilakukan. Terminasi tahap analisis, pada saat telah didapatnya definisi permasalahan yang disetujui oleh pengguna dan pengembang. 3. Desain (Design) Pada tahap desain dilakukan pengubahan kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Adapun proses yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Mendekomposisi modul sistem yang akan dikembangkan b. Penetapan rancangan masukan dan keluaran yang diperlukan c. Penetapan prosedur kerja internal d. Penetapan formula pengolahan data 4. Penulisan program (coding) Penulisan program dilakukan setelah tahap desain selesai, yaitu dengan cara mengubah desain menjadi program yang dimengerti komputer. Pada tahap ini dilakukan konversi dari hasil rancangan (spesifikasi program) menjadi source code. 5. Pengujian (Testing) Setelah program dapat berjalan, selanjutnya dilakukan pengujian dengan memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan masalah. Selanjutnya memeriksa apakah perangkat 7 lunak sudah sesuai yang diharapkan atau belum. Pengujian merupakan proses untuk eksekusi program yang telah selesai dibuat untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan atau tidak. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan studi kasus pada tugas akhir ini dibagi dalam 5 bab, yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian tugas akhir, batasan masalah, metode penelitian yang digunakan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori dan teknik yang akan digunakan penulis untuk menganalisa kasus. Selain itu, akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian tugas akhir ini. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang objek penelitian, analisis yang didalamnya menjelaskan identifikasi masalah, penyebab masalah dan hasil analisis dalam perancangan aplikasi pemantau listrik pada ruang server dengan notifikasi SMS. BAB IV IMPLEMETASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tentang penjelasan tentang hasil implementasi terhadap proses pemantau listrik pada ruang server. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan secara menyeluruh dari hasil penelitian tugas akhir dan saran – saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.