Manajemen Rantai Pasokan Sayuran

advertisement
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komoditas Sayuran
Sayuran memiliki peran penting untuk kesehatan manusia, karena sayuran
banyak dibutuhkan manusia untuk beberapa macam manfaat yang salah satunya
untuk membantu metabolisme tubuh. Kandungan aneka vitamin, karbohidrat dan
mineral pada sayur tidak dapat disubstitusi dengan makanan pokok. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk senantiasa mengkonsumsi sayuran segar dengan cara
memasak yang benar dan kalangan ilmuwan kesehatan percaya bahwa dengan
mengkonsumsi sayuran secara teratur akan berpengaruh positif terhadap
kesehatan manusia (Nazarudin, 1999).
Jenis sayuran yang beredar di pasar sangat banyak, banyaknya jenis
sayuran yang beredar ini dibedakan berdasarkan kepentingannya. Rahardi (2001)
menyatakan bahwa sayuran terdiri dari berbagai jenis dan dapat dibedakan
berdasarkan tempat tumbuh, kebiasaan tumbuh dan bentuk yang dikonsumsi.
Berdasarkan tempat tumbuh sayuran dapat dibedakan menjadi sayuran dataran
rendah dan sayuran dataran tinggi. Sayuran dataran rendah dapat tumbuh pada
suhu kisaran 26-28,50C, sedangkan sayuran dataran tinggi dapat tumbuh pada
suhu kisaran 16-18,50C. Berdasarkan kebiasaan tumbuh, sayuran dapat dibedakan
menjadi sayuran semusim dan tahunan. Sedangakan berdasarkan bentuk yang
dikonsumsi, sayuran dibedakan menjadi sayuran daun, buah, bunga, umbi dan
rebung.
Pernyataan dari Rahardi tentang pembagian jenis sayuran berdasarakan
kepentingan tersebut dilengkapi oleh Setyadi (1989), Setyadi menambahkan
bahwa sayuran dapat dibedakan berdasarkan letak penanamannya, yaitu sayuran
yang dapat ditanam di atas tanah dan sayuran yang dapat ditanam dibawah tanah.
Sayuran yang dapat ditanam di atas tanah meliputi :

Kubis-kubisan (kubis, bunga kubis, sayuran)

Kacang-kacangan (buncis, kapri, kacnag panjang, kecepir)

Tanaman Solanaceae berbuah (cabai, tomat, terung)

Ketimun (ketimun, melon, semangka)

Sayuran hijau (spinasi, bayam, kangkung dan lain-lain)

Jamur (agaricus, vorariela)

Sayuran lain (okra, asparagus, jagung manis, rebung)
Sedangkan sayuran yang dapat ditanam di bawah tanah meliputi :

Tanaman akar iklim sedang (bit, wortel, lobak)

Tanaman akar tropik (talas, ubi jalar)

Tanaman Umbi (kentang)

Tanaman Umbi lapis (bawang putih, bawang merah, bawang Bombay)
Sayuran mempunyai sifat yang berbeda dengan komoditas pertanian yang
lainnya, Rahardi (2001) menjelaskan berbagai macam sifat sayuran seperti di
bawah ini :

Tidak tergantung musim, sehingga sayuran dapat dibudidayakan kapan
saja dengan syarat tumbuh terpenuhi

Mempunyai risiko tinggi. Sayuran mudah busuk, sehingga dengan
berlalunya waktu dan kekurang hati-hatian dalam penanganan pasca
panen, sayuran yang dijual semakin lama semakin turun harganya sampai
tidak bernilai sama sekali.

Perputaran modalnya cepat. Hal ini disebabkan waktu produksi sayuran
yang lebih singkat dan adanya permintaan pasar yang tidak pernah
berhenti karena setiap hari orang membutuhkan sayuran.

Karena sifatnya yang mudah rusak dan berumur pendek, maka lokasi
produksi biasanya dekat dengan konsumen. Keadaan ini sangat
menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transportasi.
2.3
Penelitian Terdahulu
Dalam menjalankan penelitiannya penulis menggunakan beberapa contoh
skripsi terdahulu, tujuan menggunakan beberapa contoh skripsi terdahulu sebagai
tambahan referensi dan menambah pengetahuan peneliti. Penelitian pertama yang
dibahas adalah penelitian dari Irmawati (2008) berjudul Pengaruh Manajemen
Rantai Pasokan Terhadap Kinerja di PTPN VIII Gunung Mas Bogor. Tujuan
penelitian ini adalah (1) mengkaji model rantai pasokan PTPN III Gunung Mas,
(2) mengkaji pengaruh manajemen rantai pasokan terhadap kinerja PTPN VIII
Gunung Mas dan (3) memberikan solusi dengan pendekatan manajemen rantai
10
pasokan pada PTPN VIII Gunung Mas. Inti dari penelitian ini adalah mengukur
sebarapa jauh pengaruh atau dampak MRP terhadap kinerja di PTPN VIII. Untuk
menjawab dari tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan analisis rantai pasokan
dan analisis manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan untuk
menjawab tujuan dari penelitian. Analisis rantai pasokan dilakukan dengan cara
deskriptif terhadap proses rantai pasokan yang dimiliki PTPN VIII. Sedangkan
analisis manajemen rantai pasokan terhadap kinerja perusahaan dilakukan dengan
menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM), penggunaan analisis
SEM akan menjelaskan adanya pengaruh positif atau negatif yang disebabkan
penerapan manajemen rantai pasokan terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
Berbeda dengan Irmawati (2008), pada Penelitian kedua dan ketiga yang
dibahas yaitu tentang kinerja MRP di perusahaan yang diteliti, sederhananya
adalah mengetahui penerapan MRP di perusahaan dan manfaat yang diberikan
dari penerapan MRP. Penelitian ini dilakukan oleh Risyana (2008) dan Usman
(2007). Penelitian Risyana berjudul Kinerja Supply Chain Management (SCM)
komoditi Ayam Nenek (Grandparent Stock) di PT. Galur Prima Cobbindo
Sukabumi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya ketidakpastian
waktu dalam penerimaan pasokan bahan baku, sehingga mempengaruhi waktu
pendistribusian produksi. dalam menghadapi masalah tersebut. Dari permasalahan
yang ada, alternatif yang diberikan untuk memecahkan masalahnya dengan
menerapkan konsep SCM yang bertujuan untuk mengoptimalkan waktu,
meningkatkan kualitas dan meminimalkan biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah
(1) menganalisis mekanisme SCM di PT. Galur Prima Cobbindo untuk menjamin
ketersediaan bahan dari pemasoknya. (2) menganalisis pola rantai pasokan
komoditi bibit ayam nenek dari PT. Galuh Prima Cobbindo hingga ke tingkat
konsumen atau perusahaan pembibitan ayam parent stock. (3) mengkaji manfaat
dan kendala dalam penerapan SCM dan critical path method di PT. Galur Prima
Cobbindo. Metode penelitian (alat analisis) yang digunakan untuk menjawab
tujuan penelitian yaitu :

Analisis mekanisme pengadaan dan pemasokan
Analisis dilakukan secara deskriptif yang terkait dengan seluruh kegiatan
pengadaan dan pemasokan
11

Analisis pengendalian mutu
Mekanisme pengendalian mutu juga dijelaskan secara deskriptif oleh
peneliti

Metode analisis harga
Menganalisis selisih antara harga beli aktual dengan harga beli
menggunakan konsep SCM. Hal tersebut terkait konsep SCM yang
diterapkan untuk efisiensi distribusi pada perusahaan.

Analisis jaringan kerja (Critical Path Method)
Tahapan analisis jaringan kerja antara lain mencakup :
 Penentuan ruang lingkup
 Project Breakdown
 Penentuan/penaksiran waktu pelaksanaan aktivitas proyek
 Analisis waktu dari setiap kegiatan proyek
 optimisasi
Penelitian ketiga berjudul Analisis Kinerja Supply Chain Management
Susu Cair Ultra High Temparature Full Cream (Studi Kasus di PT. Ultra Jaya
Milk Industry and Trading, Kabupaten Bandung), penelitian ini diteliti oleh
Usman (2007). Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah karena
tuntutan persaingan dunia bisnis yang semankin ketat. Munculnya beberapa
perusahaan pendatang baru yang memasarkan produk susu cair UHT merupakan
tantangan bagi perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar yang telah
dimiliki. Tujuan umum dari penelitian perusahaan ini adalah menganalisis kinerja
perusahaan dalam proses aplikasi SCM dalam meningkatkan daya saing
perusahaan. Metode yang digunakan dalam proses analisis data adalah bersifat
deskriptif analitik yang dipadukan dengan analisis kuantitatif dan disajikan dalam
bentuk tabulasi.
Penelitian keempat dan kelima berbeda dengan 3 penelitian yang dibahas
sebelumnya. Pada penelitian kali ini membahas tentang analisis rantai pasokan di
perusahaan dan petani (produsen), jadi inti dari penelitian ini untuk mengetahui
pola rantai pasokan yang terjadi dan bagaimana untuk mengoptimalkannya agar
12
usaha berjalan secara efisien. Penelitian ini dilakukan oleh Susyana (2005) dan
Arisandi (2006). Penelitian dari Susyana berjudul Analisis Rantai Persediaan
(Supply Chain) komoditas Jeruk Medan (Studi Kasus di Pasar Induk Kramat Jati
dan Carrefour Cempaka Mas, Jakarta). Permasalahan yang diangkat dalam
penelitian ini adalah daya awet dari komoditi jeruk medan serta lokasi sentra
produksi jeruk medan dan pasar yang berjauhan, akibatnya mata rantai yang
terjalin sangat panjang yang dimulai dari petani hingga ke konsumen. Hal ini
menyebabkan konsumen membayar mahal dari harga yang wajar. Kondisi ini
menyebabkan timbulnya persoalan mendasar untuk komoditi jeruk medan yaitu
subsistem pemasaran yang berkaitan dengan aliran rantai persediaan pemasaran.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) menganalisis aliran dan angggota rantai
persediaan (supply chain) jeruk medan di Jakarta. (2) menganalisis perbandingan
marjin (value) supply chain jeruk medan di pasar tradisional dan supermarket. (3)
menganalisis tingkat perbandingan perubahan nisbi dari harga di tingkat pengecer
pasar tradisional dan modern dengan harga masing-masing agennya. (4)
menganalisis perilaku pembelian pelanggan pada pola rantai persediaan melalui
pasar tradisional dan pasar modern.
Alat analisis yang digunakan dalam
menjawab tujuan penelitian dengan menggunakan :

Analisis deskriptif dan analisis struktur jaringan supply chain
Menjelaskan atau mendeskripsikan yang mencakup aliran dan anggota
rantai persediaan dari komoditas jeruk medan dengan menggunakan
analisis struktur jaringan supply chain, cakupannya adalah anggota
jaringan SCM dan aliran SCM

Analisis Value Chain:
 Primary activities
Deskripsi meliputi kegiatan utama dalam rantai nilai, diantaranya
logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan penjualan
serta layanan pelanggan.
 Support activities
Deskripsi meliputi kegiatan pendukung dalam mata rantai nilai,
diantaranya manajemen sumberdaya manusia, pengembangan
teknologi, procurement serta infrastruktur perusahaan.
13
 Marjin Pemasaran
Bertujuan untuk melihat efisiensi pemasaran produk dari produsen
ke konsumen, yang dilihat dari beberapa indikator yakni analisis
biaya pemasaran, rasio keuntungan biaya dan tingkat farmer share.

Analisis elastisitas transmisi
Bertujuan untuk melihat respon harga di tingkat konsumen jika terjadi
perubahan harga di tingkat produsen. Metode yang digunakan untuk
melihat hal tersebut adalah regresu linear sederhana
Penelitian terakhir yang dibahas yaitu penelitian dari Arisandi dengan
judul Analisis Sistem Pasokan Buah-Buahan Ke Ritel Modern Supply Chain
Management
(Kasus PT. Moena Putra Nusantara, Pondok Melati, Bekasi)
bertujuan untuk (1) Mengetahui dan mengidentifikasi mekanisme sistem
pengadaan dan pemasokan buah dalam memenuhi permintaan ritel modern. (2)
Struktur biaya pengadaan dan pemasokan yang dikeluarkan oleh perusahaan. (3)
biaya imbangan penerimaan terhadap biaya operasional, biaya pengadaan dan
biaya pemasokan perusahaan. (4) Marjin pemasaran beberapa komoditas buah,
dan (5) Hubungan Kelembagaan anggota rantai pasokan. Metode penelitian yang
digunakan dalam menjawab tujuan penelitian tersebut dengan menggunakan :

Analisis mekanisme pengadaan dan pemasokan
Deskripsi tentang kegiatan pengadaan bahan baku dimana perusahaan
berperan sebagai konsumen, serta kegiatan pemasokan buah ke ritel
modern dimana perusahaan berperan sebagai perusahaan.

Analisis hubungan antar lembaga
Deskripsi untuk melihat hubungan dan kemitraan antara pemasok dengan
pemasok, serta antara perusahaan dengan ritel modern.

Analisis penentuan biaya
Deskripsi tentang penentuan biaya pemasokan dan biaya pengadaan dari
aktivitas bisnis perusahaan

Analisis biaya imbangan (rasio R/C)
Menganalisis perbandingan (rasio) antara penerimaan dengan biaya
operasional, biaya pengadaan dan biaya pemasokan

Analisis marjin pemasaran
14
Analisis ini dilakukan pada dua jenis komoditi, yakni jambu biji merah
dan semangka merah karena permintaannya tinggi dan pengadaannya
langsung melalui kemitraan dengan petani, pedagang, pengumpul dan
pasar induk.
Berdasarkan kelima penelitian yang telah diakukan sebelumnya, terdapat
kesamaan yaitu seluruhnya membahas tentang Supply Chain Management atau
Manajemen Rantai Pasokan. Tetapi topik yang dibahas tiap penelitian berbedabeda, pada penelitian pertama membahas sebarapa jauh pengaruh atau dampak
MRP terhadap kinerja di PTPN VIII. Pada penelitian kedua dan ketiga membahas
tentang kinerja MRP di perusahaan yang diteliti, sederhananya adalah mengetahui
penerapan MRP di perusahaan dan manfaat yang diberikan dari penerapan MRP,
sedangkan penelitian yang keempat dan kelima membahas tentang analisis rantai
pasokan di perusahaan dan petani (produsen), inti dari penelitian keempat dan
kelima untuk mengetahui pola rantai pasokan yang terjadi dan bagaimana untuk
mengoptimalkannya agar usaha berjalan secara efisien.
Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan kelima penelitian sebelumnya,
yaitu membahas tentang Supply Chain Management (SCM). Penelitian kali ini
mengangkat topik penerapan SCM sayuran di Frida Agro, tujuan dari penelitian
ini adalah mengidentifikasi dan mengkaji rantai pasokan sayuran di Frida Agro,
menganalisis kinerja rantai pasokan sayuran pada Frida Agro dalam hal
pelaksanaan kemitraan, serta menganalisis alternatif kebijakan pengembangan
manajemen rantai pasokan berdasarkan hasil evaluasi rantai pasokan. Perbedaan
dengan penelitian sebelumnya terdapat pada komoditas dan alat analisis yang
digunakan. Model rantai pasokan sayuran dibahas secara deskriptif menggunakan
metode pengembangan rantai pasokan yang mengikuti kerangka proses Food
Supply Chain Networking dari Lambert dan Cooper (2000) dan kemudian telah
dimodifikasi oleh Van der Vorst, 2005. Selain menggunakan kerangka analisis
tersebut, penelitian ini juga menggunakan alat analisis kesesuaian atribut untuk
menilai kinerja kemitraan dalam rantai pasokan dari persepsi pelaku rantai
pasokan.
15
Download