BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kinerja

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Kinerja perusahaan merupakan salah satu tema yang paling sering diangkat
pada penelitian yang berhubungan dengan perusahaan go public. Salah satu cara
yang paling sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah melalui
laporan keuangan yang disajikan secara periodik.
Laporan keuangan berisi informasi yang berkaitan erat dengan kegiatan
operasional perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan posisi keuangan
(neraca), laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas serta
catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan memiliki nilai
informasi yang sangat penting tidak hanya bagi para investor dan calon investor,
akan tetapi juga bagi para pengelola perusahaan itu sendiri, karena laporan
keuangan dapat menjadi alat bagi pengelola perusahaan untuk melakukan analisis
dan prediksi untuk masa yang akan datang.
Laporan keuangan juga dapat memberikan gambaran kinerja dan perubahan
posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakainya
baik pihak eksternal maupun internal. Menurut Eugene F Brigham dan Joel F.
Houston (2010: 94) manajemen suatu perusahaan harus dapat mengambil
keuntungan dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki perusahaan dan memperbaiki
kelemahan-kelemahannya dalam hal ini manajemen dapat memaksimalkan nilai
sebuah perusahaan. Analisis laporan keuangan akan membandingkan kinerja
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama
dan mengevaluasi trend posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.
Banyak pihak seperti investor, kreditor, analis sekuritas dan pihak-pihak lain
yang membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan
ekonomi. Keputusan ekonomi yang dibuat memerlukan hasil evaluasi atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, laba, dan kepastian dari hasil
evaluasi tersebut. Laba dapat diukur dengan cara mencari selisih antara
pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
sehingga besar kecilnya laba tergantungpada ketepatan pengukuran pendapatan
dan biaya.
Cara memprediksi hasil pertumbuhan laba ada dua yaitu melalui analisis
fundamental dan analisis teknik. Analisis fundamental adalah kemampuan
memprediksi pertumbuhan laba dimasa depan dengan mengestimasi faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Selanjutnya adalah
analisis teknik adalah kemampuan memprediksi pertumbuhan laba di masa depan
dengan mengamati perubahan laba pada periode lalu. Laporan keuangan akan
melaporkan tingkat posisi suatu perusahaan pada waktu tertentu maupun
operasinya selama suatu periode di masa lalu. Fungsi utama dari laporan
keuangan adalah membantu perusahaan dalam meramalkan keuntungan dan
dividen di masa depan. Rasio keuangan mempunyai kemampuan dalam
memprediksi laba yang akan diperoleh perusahaan di masa depan, rasio tersebut
adalah: rasio likuiditas, dan rasio aktivitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Menurut Brigham dan Houston (2006: 95) rasio likuiditas adalah rasio yang
menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar lainnya dari sebuah perusahaan
dengan kewajiban lancarnya. Hal ini menunjukkan seberapa mampu perusahaan
untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika
perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahan dapat dinilai sebagai
perusahaan yang likuid. Sebaliknya jika tidak bisa memenuhi kewajibannya, maka
perusahaan tersebut tidak termasuk dalam perusahaan yang likuid. Kewajiban
yang harus dipenuhi antara lain seperti: membayar pengeluaran, tagihan, dan
kewajiban lainya yang sudah jatuh tempo. Rasio aktivitas adalah rasio yang
mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat
aktivitas aset, aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan
mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aset-aset
tersebut. Rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah digunakan
secara optimal oleh perusahaan. Pemanfaatan aset oleh manajemen dapat
dianalisis dalam hubungannya dengan tingkat laba yang dirumuskan dengan
berbagai aktivitas yang akan dipakai dalam memperoleh laba.
Pengelola perusahaan menunjukkan hasil kinerjanya selama satu periode
(satu tahun) dengan menggunakan laporan keuangan. Penyajian laporan keuangan
harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja keuangan perusahaan
seringkali diukur dengan menggunakan laba perusahaan.
Salah satu sektor usaha yang diminati oleh para investor adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang retail. Retailer atau eceran yaitu badan usaha yang
mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen baik biasanya mereka menjual
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
secara
eceran.
Retailer
mempunyai
peranan
penting
baik
dalam
pendistribusiannya maupun mempromosikan barang tertentu. Pada perusahaan
yang memproduksi barang, produsen/distributor mengirim barang dalam jumlah
besar untuk menekan biaya transportasi. Hal ini tentu akan menyulitkan
konsumen, karena mereka hanya membutuhkan sedikit untuk kebutuhan seharihari. Retail membantu mereka untuk membeli dari produsen/distributor dan
menjual kembali dalam jumlah yang lebih kecil. Mereka juga menyimpan barang
tersebut sehingga jika konsumen membutuhkan tinggal membelinya melalui
retail. Menyediakan Pelayanan (Customer Service).
Bisnis retail merupakan aktivitas bisnis yang melibatkan penjualan barang
dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini
bisnis retail di Indonesia mulai bertransformasi dari bisnis retail tradisional
menuju bisnis retail modern. Perkembangan bisnis retail modern di Indonesia
sudah semakin menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat
terlihat dari banyaknya toko retailer modern yang membuka cabang di berbagai
wilayah di Indonesia. Beberapa perusahaan retail misalnya Matahari Departemen
Store, yang merupakan sebuah jaringan toserba yang menjual baju dan bahan
pakaian lainnya. Matahari merupakan salah satu perusahaan ritel yang terkenal di
Indonesia. Disamping menjual baju dan bahan pakaian, matahari juga menjual
kosmetik, sepatu/sandal, makanan, peralatan dapur dan lainnya. Matahari
memiliki 79 jaringan di seluruh Indonesia.
Kemudian
Hypermart, adalah
perusahaan jenis hypermarket milik Matahari Group: pemilik matahari
departemen store. Hypermart memiliki 38 cabang di Indonesia. Selanjutnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Carrefour, merupakan sebuah hypermarket asal Perancis. Dibuka pertama kali di
Indonesia pada bulan Oktober 1998 yakni di Cempaka Putih (Jakarta) sebagai unit
pertama Carrefour di Indonesia. Pada perkembangannya kini Carrefour memiliki
66 gerai Hypermarket dan 15 gerai Supermarket.
Perusahaan retail ini merupakan sektor perusahaan dengan pergerakan
saham yang dinamis. Oleh sebab itu diperlukan analisis pertumbuhan laba dari
waktu ke waktu agar didapatkan hasil yang optimal bagi para investor.
Pertumbuhan laba dimasa mendatang merupakan informasi yang memberi
gambaran prospek hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan di masa yang
akan datang. Investor, calon investor, dan kreditur mengharap laba yang akan
datang lebih baik atau lebih meningkat dibandingkan dengan laba tahun
sebelumnya. Pertumbuhan laba akan berpengaruh terhadap keputusan investasi
para investor dan kreditur yang akan memberi pinjaman kepada perusahaan
(Abidin dan Asyik, 2013:2).
Pertumbuhan laba dapat diprediksi melalui rasio keuangan pada periode
tertentu. Rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap
kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan (Oktanto dan Nuryatno,
2014:61). Rasio likuiditas dan rasio aktivitas menjadi rasio yang seringkali
digunakan untuk memprediksi pertumbuhan laba.
Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan dan Wahyuni (2013:79)
menunjukkan bahwa bahwa current ratio tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perdagangan pada periode
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
2006-2011, sedangkan fixed assets turnover memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan adanya perbedaan pada hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh rasio
likuiditas dan rasio aktivitas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penelitian ini akan membahas mengenai:
1.
Apakah terdapat pengaruh rasio likuiditas terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di BEI
periode 2010-2014?
2.
Apakah terdapat pengaruh rasio aktivitas terhadap pertumbuhan laba
pada perusahaan manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di BEI
periode 2010-2014?
C.
Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Pengaruh rasio likuiditas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
b. Pengaruh rasio aktivitas terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur sub sektor retail yang terdaftar di BEI periode 2010-2014.
2.
Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi nyata bagi pihak perusahaan.
Adapun kontribusi yang diharapkan adalah:
a.
Kontribusi Praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi
perusahaan sejenis untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan labanya.
b.
Kontribusi Kebijakan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemangku
kebijakan agar dapat meningkatkan faktor-faktor yang mampu mempengaruhi
pertumbuhan laba perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download