Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 PERILAKU SEGMEN PASAR ONLINE DALAM MEMBUAT PEMESANAN KAMAR HOTEL I GUSTI PUTU NGURAH BUDIASA STP Nusa Dua Bali, email: [email protected], DIAH SASTRI PITANATRI STP Nusa Dua Bali, email: [email protected] ABSTRACT Penggunaan internet dalam pemasaran hotel adalah merupakan tindakan yang tepat dalam rangka memberikan tanggapan terhadap persaingan global dan dinamisnya perkembangan pasar. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil, sikap dan perilaku segmen pasar online terhadap pemesanan kamar hotel. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket ke tamu yang memesan kamar secara online, baik melalui website hotel maupun melalui Online Travel Agents (OTAs), dan dianalisis menggunakan teknik statistik statistik non parametris, yaitu Chi Kuadrat satu sampel. Ditemukan bahwa segmen pasar online didominasi oleh tamu yang berasal dari Australia, Eropa, Amerika dan Asia, dari kelompok umur 20 – 50 tahun, dari semua profesi. Perilaku segmen pasar online dalam membuat pemesanan kamar dan responnya setelah melakukan pemesanan kamar sebagai berikut: 80% memesan kamar hotel melalui website OTA dan 20% memesan melalui website hotel, 67% menentukan kebutuhan kamar hotel kurang dari 3 bulan sebelum berlibur, mencari informasi melalui teman (33%), dari hotel website dan OTA masing-masing 30%, 75% memesan kamar hotel setelah mengecek customer reviews, 90% memesan kembali jika puas terhadap kualitas produk dan pelayanan hotel. Kata Kunci: segmen pasar online, perilaku konsumen The utilization of internet in hotel marketing is the right choice to respond the global competition and dynamic development in the market place. The purpose of this study is to describe the profile and behaviors of online market segment to the hotel room reservation. Data were collected by self administered questionnaire by guests who made their reservation through hotel website and Online Travel Agents (OTAs), and were analyzed using factor analysis. The result shows that online market segments were dominated from Australia, Europe, America and Asia, with the age group of 20 – 50 years old, from all occupations. The behaviors of online market segments show that 80% making reservation through OTAs and 20% from website hotel, 67% deciding hotel less than three months in advance, 33% finding hotel information from friends and relatives, 30% respectively from hotel’s website and OTAs, 75% deciding hotel after checking customer reviews of that hotel, 90% will return to the hotel if they satisfied with the quality of products and services. Keywords: online market segment, consumer behaviors 1 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi komunikasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya internet. Penggunaan internet dalam pemasaran hotel adalah merupakan tindakan yang tepat dalam rangka memberikan tanggapan terhadap persaingan global dan dinamisnya perkembangan pasar (Kunz & Johnson, 2000). Dinamisnya perkembangan pasar ditandai dengan permintaan pelanggan terhadap informasi dan konfirmasi atas produk dan jasa yang diinginkan dengan mudah, cepat, efisien dan real time (informasi dan konfirmasi dibutuhkan pada saat itu juga). Internet menjadikan seolah-olah usaha akomodasi semakin dekat dengan pelanggan. Mengambil keuntungan dari perkembangan internet, hotel dapat meningkatkan daya saing karena dapat membuat produknya menjadi lebih mudah diketahui oleh calon pembeli (visibility) dan dengan biaya lebih murah (Buhalis, 2004). Pengguna internet di seluruh dunia telah menyentuh angka 2,4 miliar orang. Angka tersebut meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Berikut gambar pengguna internet di dunia per Juni tahun 2012. Gambar 1 2 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Dari data tersebut di atas, tampak bahwa pengguna internet atau segmen pasar online merupakan segmen pasar yang sangat besar. Benua Asia merupakan pengguna internet tertinggi di dunia yaitu 44,8% dari total pengguna internet dunia. Posisi selanjutnya di duduki oleh benua Eropa dengan pengguna internetnya sebesar 21,5% atau sekitar 518.512.109 orang. Segmen pasar online adalah kelompok pasar yang memiliki kharakteristik kebutuhan sama, yaitu memesan kamar hotel secara online, baik melalui website hotel (hotel’s website) maupun Online Travel Agents (OTAs). Sebelum penggunaan internet berkembang, market share segmen pasar online sangat kecil, kurang dari 5% dari total penjualan kamar hotel, sehingga segmen pasar ini hanya dianggap sebagai segmen pasar pendukung dan kurang mendapatkan prioritas dalam kegiatan pemasaran. Tetapi kondisi saat ini menunjukkan kontribusi segmen pasar online terhadap total penjualan kamar hotel meningkat sangat signifikan. Melalui wawacara awal dengan beberapa orang e-commerce manager diketahui bahwa kontribusi segmen pasar online di beberapa hotel bintang lima di Nusa Dua dan Kuta telah mencapai antara 20% - 30% dari total penjualan kamar. Sementara untuk villa, persentasenya antara 70% - 80% (Bali Villa Properties). Oleh karena itu, untuk menggarap segmen pasar ini secara optimal, maka hotel-hotel menambah divisi e-commerce pada departemen sales and marketing yang bertanggung jawab untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pemasaran online (online marketing) dan memaksimalkan hasil penjualan kamar (trading). Tamu pada tahap pencarian informasi (information search) menggunakan website hotel untuk mendapatkan alternatif pilihan hotel sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Penting bagi hotel untuk menyiapkan website yang bagus desainnya, lengkap informasinya, mudah diakses, dan dapat memberikan konfirmasi pemesanan kamar secara cepat. Untuk mendapatkan informasi tentang hotel, selain melalui agent, pelanggan dapat menghubungi travel agent yang 3 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 dapat diakses secara online atau dikenal dengan istilah Online Travel Agents (OTAs), seperti; agoda.com, booking.com, asiarooms.com, expedia.com, wotif.com, dan banyak lagi yang lainnya. Tamu berasumsi penawaran harga kamar melalui OTAs lebih bagus dibandingkan dengan penawaran harga melalui website hotel. Oleh karena itu, umumnya pola perilaku tamu dalam mencarai informasi adalah pertama-tama mengakses informasi penawaran hotel melalui di beberapa OTAs, selanjutnya dibandingkan dengan penawaran hotel pada websitenya, setelah itu baru dibuat keputusan membeli atau memesanan kamar. Pengelola hotel mengharapkan semakin banyak tamu memesan kamar melalui websitenya karena memberikan margin keuntungan lebih besar dimana hotel tidak perlu mengeluarkan komisi kepada OTAs. Supaya hal ini terjadi diperlukan strategi pemasaran dan penjualan tertentu. Faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan tamu dalam membuat pemesanan kamar adalah komentar-komentar tamu sebelumnya yang sudah pernah menginap di hotel bersangkutan (customer reviews). Komentar-komentar tamu yang bagus akan mempengaruhi keputusan tamu untuk memesan kamar. Apabila hasil pencarian informasi di website hotel mapun di website OTAs menunjukkan kesamaan, maka selanjutnya, tamu akan melihat dan mempelajari komentarkomentar tamu terdahulu yang sudah pernah menginap di hotel tersebut. Oleh karena itu, adalah penting bagi tim operasional hotel untuk memastikan dan menjaga kualitas produk dan pelayanan sebaik-baiknya sehingga tamu memberikan komentar yang bagus. Karena perkembangan internet berdampak pada informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, maka perilaku tamu dalam membuat reservasi juga berubah. Sebelumnya tamu cenderung melakukan pemesanan kamar jauh-jauh hari sebelum sebelum berlibur (long booking lead time), maka saat ini kecendrungan pola pemesanan (booking pattern trend) menjadi tamu melakukan pemesanan kamar mendekati waktu berlibur (short booking lead time). Tamu 4 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 membuat reservasi melalui gadgetnya sambil menunggu penerbangan di bandara bahkan tamu membuat reservasi kamar di lobby hotel saat mereka tiba. Dengan membuat pemesanan mendekati tanggal kedatangan diharapkan memperoleh penawaran yang lebih bagus (better offers). Nampak dengan jelas bahwa perkembangan teknologi internet telah mendorong terjadinya perubahan perilaku tamu dalam membuat reservasi dan juga diperlukan perubahan strategi pemasaran hotel. Oleh karena itu, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah aspekaspek yang berhubungan dengan profil segmen pasar online, perilaku tamu saat mencari informasi tentang hotel, dan perilaku tamu dalam membuat keputusan memesan kamar hotel serta perilaku tamu setelah memesan kamar hotel. Information Technology (IT) dan Internet memberikan keuntungan yang lebih besar yang tidak dapat disamakan dengan saluran distribusi yang lain (Buhalis, 2004). Perkembangan transaksi elektronik mengakibatkan produktivitas hotel menjadi lebih tinggi dan efisien sebagai akibat dari penurunan biaya pencarian dan transaksi (Konings & Roodhooft, 2002). Pada industry perhotelan, internet mempunyai peranan yang sangat penting menghubungkan pelanggan dan hotel agar terjadi pertukaran informasi dan transaksi bisnis, dan memperbaiki kinerja hotel melalui pengurangan biaya distribusi, peningkatan pendapatan, dan perbaikan akses ke pasar (Gratzer et al., 2002). Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai 5 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Sedangkan menurut Solomon, Marshall, dan Stuart (2008: 141) perilaku konsumen diartikan sebagai sebuah proses seseorang atau sekelompok untuk memilih, membeli, menggunakan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Proses keputusan pembelian terdiri dari beberapa tahap, yaitu dimulai pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, sampai dengan perilaku setelah pembelian, dapat dalam digambarkan sebuah model di bawah ini (Philip Kotler dan AB. Susanto, 1999; Ristiyanti dan John, 2003). Untuk memastikan konsumen mendapatkan produk dan jasa yang diinginkan, menurut Sheridan Orr, Director of Product Marketing, ChannelAdvisor mengatakan konsumen telah memodifikasi perilakukanya ke dalam 5 cara, yaitu menggunakan alat canggih dalam pengumpulan informasi (more sophisticated search queries), percaya pada citra produk (relying on product images), membaca rekomendasi dari konsumen sebelumnya (reading recommendations), menemukan dan meneliti fakta-fakta (researching the facts), dan menemukan harga yang terbaik (finding the best price). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil segmen pasar online, perilaku tamu saat mencari informasi tentang pertimbangan tamu saat pembuatan keputusan memesan kamar hotel dan membuat pemesanan 6 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 kembali dan mengetahui waktu yang diperlukan tamu untuk membuat keputusan memesan kamar hotel mulai dari kebutuhan diidentifikasi. Berikut hipotesis yang ingin dibuktikan: Hipotesis pertama: Ho : Preferensi segmen pasar online memesan kamar melalui website hotel dan OTA adalah sama Ha : Preferensi segmen pasar online memesan kamar melalui website hotel dan OTA tidak sama Hipotesis kedua: Ho : Jumlah tamu yang membuat keputusan memesan kamar setelah melihat review adalah sama Ha : Jumlah tamu yang membuat keputusan memesan kamar setelah melihat review adalah tidak sama Hipotesis ketiga: Ho : Probabilitas segmen pasar online memesan kamar kembali adalah sama Ha : Probabilitas segmen pasar online memesan kamar kembali adalah tidak sama METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap informasi dan mencari jawaban yang berhubungan dengan profil segmen pasar online, perilaku tamu saat mencari informasi tentang hotel, pertimbangan tamu saat pembuatan keputusan memesan kamar hotel dan membuat pemesanan kembali, dan waktu yang diperlukan tamu untuk membuat keputusan memesan kamar hotel mulai dari kebutuhan diidentifikasi. 7 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Populasi dalam penelitian adalah tamu-tamu yang memesan kamar hotel secara online di Bali. Segmen online yang dimaksudkan disini meliputi wisatawan yang melakukan proses reservasi kamar melalui online travel agent (OTA) dan website dari hotel atau villa yang bersangkutan. Teknik yang digunakan dalan menentukan sampel adalah cluster sampling dan quota sampling. Menurut Sugiono (2008: 67) cluster sampling digunakan bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, seperti tamu yang memesan kamar hotel di Bali secara online. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari tamu yang menginap di daerah tujuan utama di Bali, seperti Nusa Dua, Kuta, Seminyak, Sanur, Ubud, Candidasa, dan Lovina. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiono, 2008: 67). Jumlah sampel yang digunakan 100 orang, ditentukan menggunakan rumus Lemeshow (1997). Data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan studi dokumentasi. Karena pada penelitian ini menggunakan jenis data nominal dan data interval serta hipotesis deskriptif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Kuadrat (satu sampel). Chi Kuadrat satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2008:25). Populasi segmen pasar online terdiri dari dua kelas, yaitu kelompok tamu yang menyukai memesan kamar melalui website hotel dan kelompok tamu yang menyukai memesan kamar melalui OTAs. PEMBAHASAN DAN HASIL Tahap-tahapan pembahasan dimulai dengan uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian, selanjutnya pemaparan data, dan diakhiri dengan pengujian hipotesa-hipotesa. 8 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas intsrumen. Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian menjadi valid dan reliabel (Sugiono, 2008). Instrumen penelitian yang baik mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal dikembangkan menurut teori yang relevan, sedangkan validitas eskternal berdasarkan pada faktafakta empiris yang ada. Untuk memperoleh validitas internal, kuesioner dalam penelitian ini dibuat berdasarkan pada teori Kotler (1999) tentang perilaku konsumen. Sedangkan untuk memperoleh validitas eksternal, mempertimbangkan fakta-fakta empiris tentang perilaku segmen pasar online dalam memesan kamar hotel yang diperoleh dari E-commerce Manager. Pengujian validitas kontruk dilakukan dengan meminta pendapat ahli, dalam hal ini kuesioner dikonsultasikan kepada tiga orang Manager OTAs, yaitu masing-masing Agoda.com, Booking.com, dan Expedia.com, karena para Market Manager ini sangat memahami bagaimana perilaku segmen pasar online dalam membuat pemesanan kamar hotel. Instrumen yang telah disetujui oleh para ahli tersebut dicobakan kepada sampel, yaitu mahasiswa semester enam, Program Studi Administrasi Perhotelan, yang sudah mendapatkan pelajaran tentang Hotel Online Booking dan beberapa orang dosen bahasa Inggris. Sampel ini dianggap memiliki kemiripan kharakteristik dengan populasi yang diteliti. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen, menggunakan korelasi product moment. Hasil uji validitas disajikan pada tabel 2 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai Rhitung yang lebih besar dari nilai Rtabel yaitu 0,254 dengan N=61 dan taraf signifikan 5%. Jadi dapat diinterpretasikan bahwa seluruh item pertanyaan kuesioner dinyatakan valid. 9 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Tabel 1 Hasil Uji Validitas Konstruk No Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan 1. Cara membuat pemesanan kamar hotel 0,727 0,254 Valid 2. Lama waktu pemesanan (booking lead time) 0,798 0,254 Valid 3. Cara mencari informasi tentang hotel 0,576 0,254 Valid 4. Keputusan pemesanan kamar hotel 0,712 0,254 Valid 0,738 0,254 Valid 5. Keputusan setelah menggunakan fasilitas dan pelayanan hotel (post purchase decision) Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen penelitian (kuesioner) dimana pengujiannya dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis konsistensi butir- butir yang ada pada instrumen. Karena data penelitian berupa data interval, maka uji reliabilitas instrument secara internal menggunakan Alfa Conbach. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha dari seluruh variabel telah lebih besar dari 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen telah reliabel. Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas No Butir Pertanyaan Cronbach's Cronbach's Alpha Alphatabel Keterangan 1 Cara membuat pemesanan kamar hotel 0,886 0,6 Reliabel 2 Lama waktu pemesanan (booking lead time) 0,905 0,6 Reliabel 3 Cara mencari informasi tentang hotel 0,912 0,6 Reliabel 4 Keputusan pemesanan kamar hotel 0,915 0,6 Reliabel 0,905 0,6 Reliabel 5 Keputusan setelah menggunakan fasilitas dan pelayanan hotel (post purchase decision) 10 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Data yang dipeoleh dari kuesioner dideskripsikan secara rinci untuk mempermudah melakukan analisa data dan pengujian hipotesa serta penarikan kesimpulan. 1. Kharakteristik Segmen Pasar Online Seperti telah disampaikan pada bagian sebelumnya bahwa data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada tamu yang memesan kamar hotel secara online, pada tanggal 1 – 30 September. Dari 100 responden yang ditargetkan, hanya 61 responden yang berpartisipasi. Berikut dideskripsikan kharakteristik dari segmen pasar online: a. Asal Wisatawan (Guest Origin) Wisatawan dari benua Australia paling banyak (29.5%) memesan kamar hotel secara online, dikuti dengan Eropa (27.6%), Amerika (24,6%), dan Asia (18,6%). b. Jenis Kelamin (Gender) Data penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah yang sangat sigifikan antara wisatawan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam memesan kamar hotel secara online. Jumlah wisatawan yang laki-laki 30 orang (49%), jumlah wisatawan perempuan 31 orang (51%) c. Kelompok Umur (Age Group) Wisatawan yang paling banyak memesan kamar hotel secara online dari kelompok umur 20 - 30 tahun sebanyak 31%, dikuti kelompok umur 40 - 50 tahun sebanyak 26%, kelompok umur 30 – 40 tahun sebanyak 21%, kelompok umur 50 – 60 sebanyak 14%, dan kelompok umur lebih dari 60 tahun sebanyak 8%. Menariknya data menunjukkan bahwa wisatawan yang memesan kamar hotel secara online berasal dari seluruh kelompok umur. d. Pekerjaan (Employment Status) Wisatawan paling banyak yang memesan kamar secara online adalah pekerja fulltime (30%), dikuti dengan pekerja paruh waktu (20%), manager dan professional (15%), wiraswasta (10%), 11 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 mahasiswa (5%), profesi lainnya seperti: ilmuwan (10%), pensiunan (5%), dan ibu rumah tangga (5%). Data ini menunjukkan bahwa segmen pasar online berasal dari semua kalangan profesi, dan didominasi oleh kelompok umur usia produktif (<60 tahun) sebanyak 92%. 2. Perilaku Segmen Pasar Online a. Metode Pemesan Kamar Hotel (Reservation Method) Segmen pasar online melakukan pemesanan kamar hotel dengan dua cara, yaitu melalui website dan OTA. Segmen pasar online memiliki preferensi lebih besar memesan kamar melalui OTA (80.33%) dan website 19.67% karena segmen ini berpendapat bahwa memesan kamar melalui OTA mendapatkan penawaran atau harga yang lebih baik jika dibandingkan dengan melakukan pemesanan langsung ke hotel. Gambar 2. menunjukkan preferensi segmen pasar online dalam melakukan pemesanan kamar. Gambar 2 Metode Pemesanan Kamar Hotel Hotel's website OTA 19,67% 80,33% Dengan lebih banyak tamu melakukan pemesanan kamar melalui OTA, komisi yang dibayarkan hotel ke OTA lebih banyak, fenomena ini harus disiasati oleh hotel melalui strategi 12 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 bauran pemasaran yang tepat agar jumlah tamu memesan ke hotel lebih banyak, sehingga potensi pendapatan dan keuntungan menjadi lebih besar. b. Lama Pemesanan Kamar Hotel (Booking Lead Time) Lama pemesanan kamar (booking lead time) adalah waktu mulai dari tamu membuat pemesanan kamar sampai dengan menggunakan kamar (kedatangan). 38% segmen pasar online melakukan pemesanan kamar kurang dari satu bulan (last minute bookings), 31% melakukan pemesanan kamar antara 1 – 3 bulan, 26% melakukan pemesanan kamar anatara 3 – 6 bulan, dan hanya sebagian kecil melakukan pemesanan kamar jauh-jauh hari sebelum tanggal kedatangan. Gambar 3. menunjukkan lama pemesanan kamar yang dilakukan oleh segmen pasar online. Gambar 3 Lama Waktu Pemesanan Kamar Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan Lebih dari 6 bulan 5% 26% 38% 31% Untuk meningkatkan jumlah pemesanan kamar dari segmen pasar online, hotel dapat menawarkan paket promosi yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah reservasi yang waktu pemesanannya kurang dari satu bulan (last minutes promotion packages) dan untuk waktu pemesanan lebih dari satu bulan (early birds promotion packages). Disamping itu menerapkan kbijakan harga kamar yang dinamis (dynamic pricing), disesuaikan dengan kondisi permintaan pasar (market demand). 13 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 c. Pencarian Informasi tentang Hotel (Hotel Information Search) Pencarian informasi tentang hotel yang diinginkan oleh tamu dapat dilakukan melalui beberapa saluran distribusi, baik langsung maupun tidak langsung, seperti hotel, offline travel agent, OTA, teman, dan sumber lainnya. Segmen pasar online lebih mempercayai informasi dari teman, dari pada informasi yang diberikan oleh sumber lainnya. Satu dari tiga segmen online (32.79%) segmen pasar online mencari informasi tentang hotel yang diinginkan melalui teman, melalui hotel dan OTA masing-masing 29.51% dan hanya sebagian kecil yang mendatangi langsung kantor travel agent (8.20%). Gambar 4. menunjukkan cara tamu mencari informasi tentang hotel. Gambar 4 Cara Mencari Informasi Tentang Hotel Hotel's website OTA Friends Agents 8,2% 29,51% 32,79% 29,51% Dari tabel di atas terlihat ada dua strategi untuk mendapatkan segmen pasar online secara maksimal, yaitu melalui penyediaan produk dan pelayanan yang berkualitas dan berbeda (distinctive product and customer service) sehingga tamu puas dan merekomendasikan hotel kepada orang lain/temannya dan kualitas informasi yang bagus pada website hotel dan OTA. Memiliki website yang berkualitas adalah strategi yang penting untuk menggarap segmen pasar ini secara maksimal. 14 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 d. Keputusan Pemesanan Kamar Hotel (Making Reservation) Keputusan memesan kamar hotel biasanya dilakukan setelah memperoleh informasi yang lengkap tentang hotel yang diinginkan, membaca komentar tamu sebelumnya, dan rekomendasi dari teman. Dua dari tiga segmen pasar online (75.41%) memesan kamar setelah membaca review dari tamu yang sudah menginap sebelumnya dari travel site reviewers, seperti tripadvisor.com, agoda.com, booking.com, holidaycheck.com, dan sebagainya. Oleh karena itu hotel harus menjaga reputasinya dengan baik melalui penyediaan produk dan pelayanan yang berkualitas dan berbeda dan berusaha untuk menambah jumlah review bagus dari tamu. Gambar 5 menunjukkan jumlah segmen pasar online yang memesan kamar setelah memperhatikan customer reviews. Gambar 5 Keputusan Pemesanan Kamar Hotel Ya Tidak 24,59% 75,41% e. Keputusan Setelah Menggunakan Fasilitas Hotel (Post Purchase) Tamu yang puas terhadap kualitas produk dan pelayanan hotel berpotensi besar untuk memesan kembali bahkan menjadi pelanggan yang loyal. Sembilan dari sepuluh segmen pasar online mengatakan memesan kamar di hotel yang sama, bila puas terhadap kualitas produk dan pelayanan yang diterima. Hanya sebagian kecil (9.84%) tidak memesan kembali ke hotel yang sama, sekalipun puas terhadap kualitas produk dan pelayanan karena ingin mencoba hotel yang 15 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 lain. Gambar 6. berikut menunjukkan keputusan yang dibuat oleh tamu setelah menginap di hotel. Gambar 6 Keputusan Pemesanan Kembali Ya Tidak 9,84% 90,16% Data tabel di atas menunjukkan bahwa segmen pasar online adalah jenis pelanggan yang loyal kepada hotel yang mampu menjaga konsistensi kualitas produk dan pelayanannya. 3. Pengujian Hipotesa Jenis hipetesis yang diuji adalah hipotesis deskriptif karena variable penelitiannya bersifat mandiri, tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variable atau lebih. Teknik statistik yang dipakai yaitu statistin non parametris, yaitu Chi Kuadrat satu sampel karena populasinya terdiri dari dua atau lebih klas dimana data data yang dianalisis berbentuk nominal dan sampelnya besar. Terdapat 3 hipotesa yang diuji, yaitu: Hipotesis pertama yang diajukan adalah: Ho : Preferensi segmen pasar online memesan kamar melalui website hotel dan OTA adalah sama Ha : Preferensi segmen pasar online memesan kamar melalui website hotel dan OTA tidak sama 16 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Untuk membuktikan hipotesis pertama, data yang terkumpul disusun ke dalam tabel 3 berikut: Tabel 3. Penghitungan Chi Kuadrat terhadap Preferensi Pemesanan Kamar (N= 61 orang) Preferensi Fo Fh (fo – fh) (fo – fh)2 Website Hotel Website OTA 12 49 33 33 -18.5 18.5 342.25 342.25 (fo – fh)2 Fh 11.22 11.22 Jumlah 61 61 0 684.50 22.44 Pada tabel di atas dapat diketahui Chi Kuadrat hitung 22.44. Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak, maka harga Chi Kuadrat tersebut di atas dibandingkan dengan Chi Kuadrat dengan dk = 1 dan taraf kesalahan tertentu 5%, diperoleh Chi kuadrat tabel 3, 841. Karena Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan harga tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya preferensi segmen pasar online memesan kamar hotel melalui website hotel dan OTA tidak sama. Hipotesis kedua yang diajukan adalah: Ho : Jumlah tamu yang membuat keputusan memesan kamar setelah melihat review adalah sama Ha : Jumlah tamu yang membuat keputusan memesan kamar setelah melihat review adalah tidak sama Untuk membuktikan hipotesis kedua, data yang terkumpul disusun ke dalam tabel 4 berikut: Tabel 4 Penghitungan Chi Kuadrat terhadap Keputusan Pemesanan Kamar (N= 61 orang) Melihat Review Fo Fh (fo – fh) (fo – fh)2 Tamu Lain Ya 46 30.5 15.5 240.25 Tidak 15 30.5 -15.5 240.25 Jumlah 61 61 0 480.50 (fo – fh)2 fh 7.88 7.88 15.75 17 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 Pada tabel di atas dapat diketahui Chi Kuadrat hitung 15,75. Dengan derajat kebebasan (dk) = 1, dan taraf kesalahan tertentu 5%, diperoleh Chi kuadrat tabel 3,841. Karena Chi Kuadrat hitung lebih besar dari harga tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain segmen pasar online lebih banyak memperhatikan customer reviews sebelum membuat keputusan memesan kamar. Hipotesis ketiga yang diajukan adalah: Ho : Probabilitas segmen pasar online memesan kamar kembali adalah sama Ha : Probabilitas segmen pasar online memesan kamar kembali adalah tidak sama Untuk membuktikan hipotesis ketiga, data yang terkumpul disusun ke dalam tabel 5 berikut: Tabel 5. Penghitungan Chi Kuadrat terhadap Probabilitas Pemesanan Kamar Kembali (N= 61 orang) Probabilitas Fo Fh (fo – fh) (fo – fh)2 (fo – fh)2 Pemesanan Fh Ya 55 30.5 24.5 600.25 19.68 Tidak 6 30.5 -24.5 600.25 19.68 Jumlah 61 61 0 1,200.50 39.36 Pada tabel di atas dapat diketahui Chi Kuadrat hitung 39.36. Dengan dk = 1 dan taraf kesalahan tertentu 5%, diperoleh Chi kuadrat tabel 3,841. Karena Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan harga tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti bahwa secara statistik terbukti bahwa probabilitas segmen pasar online akan memesan kembali di hotel sama lebih tinggi dari 50%, bila yang puas terhadap kualitas produk dan pelayanan hotel. 4. SIMPULAN Segmen pasar online (online segment market) didominasi oleh tamu yang berasal dari Australia, Eropa, Amerika dan Asia, dari kelompok umur 20 – 50 tahun, dari semua profesi/pekerjaan mulai dari pengusaha, professional, ilmuwan, pekerja, pensiunan sampai ibu 18 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 rumah tangga. Perilaku market segmen pasar online dalam membuat pemesanan kamar dan responnya setelah melakukan pemesanan kamar sebagai berikut: 80% memesan kamar hotel melalui website OTA dan 20% memesan melalui website hotel, 67% menentukan kebutuhan kamar hotel kurang dari 3 bulan sebelum berlibur, mencari informasi melalui teman (33%), dari hotel website dan OTA masing-masing 30%, 75% memesan kamar hotel setelah mengecek customer reviews, 90% memesan kembali jika puas terhadap kualitas produk dan pelayanan Dari uji hipotesis ditemukan bahwa market segmen online memiliki preferensi memesan kamar melalui OTAs lebih tinggi dari pada memesan melalui website hotel, lebih banyak memperhatikan customer reviews sebelum membuat pemesanan kamar di hotel yang diinginkan, memiliki probabilitas memesan kembali di hotel sama lebih tinggi dari 50%, bila puas terhadap kualitas produk dan pelayanan hotel Berdasarkan temuan penelitian tersebut di atas, implikasi terhadap strategi bauran pemasaran hotel sebagai berikut: a. Strategi produk; mendesain produk dan pelayanan yang atraktif dan unik (distinctive products/services), menjaga konsistensi kualitas produk dan pelayanan b. Strategi promosi; mendesain paket promosi yang atraktif, early bird and last minute promotions dengan memperhatikan kondisi permintaan pasar c. Strategi harga; memperhatikan harga pesaing, menerapkan kebijakan harga yang dinamis (dynamic pricing) merespon kondisi permintaan pasar d. Strategi saluran distribusi; mendesain website hotel yang memuat informasi yang rinci dan menarik, menampilkan informasi yang rinci dan menarik di ota 19 Artikel yang diterbitkan pada jurnal hospitality STP Nusa Dua Bali tahun 2015 e. Menerapkan kombinasi strategi produk, harga, promosi agar lebih banyak memesan lngsung ke hotel melalui hotel website sehingga memberikan marjin keuntungan yang lebih besar. Rekomendasi penelitian selanjutnya, melakukan penelitian dengan topik membandingkan mana yang lebih efisien, mengarap segmen pasar online atau offline. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2009. Quantitative and Qualitative Research, http://explorable.com/quantitativeand-qualitative-research Buhalis, D. & H Main, H.1998. Information Technology in Peripheral Small and Medium Hospitality Enterprises: strategic analysis and critical factors. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 10(5), 198 – 202 Buhalis, Dimitrios. 2003. E-Tourism. England: Pearson Prentice hall Flick, Uwe. 2006. Qualitative and Quantitative Research, in an Introduction to Qualitative Research, London: SAGE, pp 32 – 43 Jarvelainen, J. 2004. Online or Offline: Motives behind the Purchasing Channel Choice of Online Information Seekers: Turun Kauppakoekeakoulu. Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press. Hal 14-16 Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh, SE, Ak. Dan Ronny A. Rusli, SE, Ak. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip. & Keller, K.L. 2009. Marketing Management, 13th Edition, Pearson International Kotler, Philip & Ab Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta. Meeler, Mary. 2013. Internet Trends, http://allthingsd.com/20130529/the-best-of-mary-meekers2013-internet-trends-slides/ dan https://www.kpcb.com/news/kpcb-partner-marymeeker-presents-2013-internet-trends-at-d11 Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian, Ghalia, Indonesia. O’Connor & Few, A.J. 2002. The Future of Hotel Electronic Distribution. Expert and Industry Perspectives. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly, 43(3), – 45 Strauss.J & Frost, R. 2009. E- Marketing, Pearson Education International, Prentice Hall, 5th Edition Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Wardiyanta.2010. Metode Penelitian Pariwisata, Andi, Yogyakarta 20