sistem pakar mendiagnosa penyakit bronchitis menggunakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan
yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan
kompleks. Komputer yang pada awalnya hanya digunakan oleh para akademisi
dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya: Bisnis,
Kesehatan, Pendidikan, Psikologi, Permainan dan sebagainya. Hal ini mendorong
para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja
manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi
pengetahuan
manusia
ke
komputer,
agar
komputer
dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar
yang baik dirancang agar daat menyelesaikan suatu permasalahn tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesakan dengan bantuan para ahli. Bagi para alhi, sistem pakar juga akan
membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. (Yossi
Octavina, 2014 : 3). [1]
1
2
Bronkitis atau dikenal dengan paru-paru basah adalah penyakit pernapasan
dimana selaput lendir pada saluran bronkial paru-paru menjadi meradang. Selaput
lendir yang meradang tersebut menjadi membengkak dan menjadi lebih tebal, hal
ini mempersempit atau menutup saluran udara yang kecil di paru-paru,
mengakibatkan batuk yang bisa disertai dengan dahak dan sesak napas. Penyakit
ini datang dalam dua bentuk: akut (berlangsung dari satu sampai tiga minggu) dan
kronis (berlangsung setidaknya 3 bulan dalam setahun, selama dua tahun berturutturut). Orang dengan asma juga mungkin memiliki asma bronkitis, peradangan
dari selaput tabung bronkial. Bronkitis mungkin yang menyebabkan batuk dan
produksi dahak yang kadang menyertai infeksi saluran pernapasan atas. Dalam
banyak kasus, infeksinya berasal dari virus, tapi kadang-kadang bisa disebabkan
oleh bakteri.
Metode Bayes merupakan metode yang baik didalam mesin pembelajaran
berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai
dasarnya. Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan
estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi
lain yang telah tersedia sebelumnya. Keunggulan utama dalam penggunaan
Metode Bayes adalah penyederhanaan dari cara klasik yang penuh dengan integral
untuk memperoleh model marginal (Sri Rahayu, 2013 : 3). [2]
Yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini adalah dimana
masyarakat kesulitan untuk konsultasi secara langsung dengan dokter spesialis
paru, lambatnya penanganan penyakit Bronchitis sehingga mengalami kerusakan
3
pada paru, serta antrian yang cukup lama pada saat ingin konsultasi dengan dokter
spesialis paru.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka di dalam penelitian ini
penulis mengangkat sebuah judul “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit
Bronchitis Menggunakan Metode Teorema Bayes”. Agar dapat membantu
dokter dan paramedis dalam mengidentifikasi penyakit Bronchitis.
I.2.
Ruang Lingkup Permasalahan
I.2.1. Identifikasi Masalah
Dari indentifikasi di atas, terdapat beberapa masalah yang ditemui dan
diharapkan dapat diselesaikan melalui penelitian ini adalah:
1.
Kesulitan konsultasi secara langsung dengan dokter spesialis paru - paru.
2.
Lambatnya penanganan penyakit Bronchitis sehingga mengalami kerusakan
pada paru.
3.
Antrian yang cukup lama pada saat berkonsultasi dengan dokter spesialis paru
- paru.
I.2.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada laporan skripsi ini adalah :
1.
Bagaimana merancang sistem pakar yang dapat mendeteksi penyakit
Bronchitis dan dapat menerapkan metode teorema bayes dalam mendeteksi
penyakit Bronchitis ?
2.
Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar agar dapat di akses dengan
mudah oleh masyarakat maupun oleh dokter dan mahasiswa kedokteran ?
4
I.2.3. Batasan Masalah
Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan
yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut :
1.
Aplikasi sistem yang dibangun hanya sebatas mengenai identifikasi penyakit
Brochitis.
2.
Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode
Teorema Bayes.
3.
Data yang di input berupa data penyakit dan data gejala.
4.
Aplikasi sistem yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman
Visual Basic 2010 dengan database SQL Server 2008 serta model UML.
5.
Hasil output yang dihasilkan bukan hasil print out melainkan hasil dari
identifikasi penyakit Bronchitis yang dapat dilihat secara otomatis pada saat
melakukan pemeriksaan pada pasien.
6.
Sumber pengetahuan diperoleh dari pakar, dokter, buku-buku, dan e-book
yang mendukung.
I.3.
Tujuan dan Manfaat
I.3.1. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Merancang sebuah aplikasi sistem pakar yang menggunakan Metode Teorema
Bayes dan membangun aplikasi sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit
Bronchitis secara efektif dan efisien.
2. Untuk merancang aplikasi sistem pakar agar dapat di akses dengan mudah
oleh masyarakat dokter maupun oleh mahasiswa kedokteran.
5
I.3.2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Bagi pengguna:
1.
Sistem pakar yang diusulkan dapat membantu dan menghasilkan
identifikasi penyakit Bronchitis yang cepat dan efisien bagi
pengguna lainnya.
2.
Membantu pengguna aplikasi mengenai pengenalan gejala penyakit
Bronchitis sejak dini.
3.
Membantu
tenaga
medis
dalam
mengidentifikasi
penyakit
Bronchitis.
b. Manfaat Teoritis:
1.
Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam pembuatan
sebuah aplikasi untuk membangun sistem pakar identifikasi
penyakit Bronchitis.
I.4.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang
mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data yang dibutuhkan.
6
a. Pengamatan Langsung (Observasi)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada ruangan praktek
dokter. Mengidentifikasi penyakit Bronchitis.
b. Wawancara (Interview)
Yaitu usaha pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan penyakit Bronchitis untuk
memperoleh hasil identifikasi penyakit Bronchitis tersebut, penulis
mengajukan pertanyaan kepada dokter ahli, berikut daftar pertanyaan
wawancara :
1.
Apa itu penyakit Bronchitis menurut dokter ?
2.
Apakah penyebab penyakit Bronchitis ?
3.
Bagaimana cara mengidentifikasi penyakit Bronchitis ?
4.
Bagaimana cara menangani penyakit Bronchitis ?
5.
Bagaimana solusi terhadap penyakit Bronchitis menurut dokter?
c. Metode Kepustakaan (Library Research)
Yaitu usaha pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku yang
berkaitan
dengan
sistem
pakar
identifikasi
penyakit
Bronchitis
(peradangan pernafasan) dengan Metode Teorema Bayes serta beberapa
rujukan dari buku-buku ahli pakar ataupun buku-buku dari dokter dan
penyakit Bronchitis.
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan
dibangun, setelah mengumpulkan berbagai kebutuhan pengguna sistem, maka
7
tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang
diharapkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna, Metode Analisis
dengan sistem pakar dimulai dengan :
a. Pengumpulan berbagai data, yaitu data penyakit, data gejala dan data
diagnosa gejala.
b. Mengorganisasikan data tersebut di atas ke dalam sebuah basis data
sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate, diedit.
c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan sistem
pakar. Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan dengan
penyakit Bronchitis.
3. Prosedur Perancangan
Ada beberapa cara dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :
a. Menganalisis permasalahan yang ada dalam sistem pakar identifikasi
penyakit Bronchitis.
b. Merancang sistem yang baru dengan menggunakan metode UML (Unified
Modelling Language).
c. Membuat aplikasi dengan bahasa pemograman Visual Basic 2010.
d. Menggunakan database SQL Server 2008 R2.
Berikut tahapan dalam penelitian ini dapat di modelkan pada diagram
waterfall yang ditunjukkan pada gambar I.1. sebagai berikut :
:
8
Analisa
Kebutuhan
Desain
Sistem
Penulisan Kode
Program
Pengujian
Program
Hasil
Program
Gambar I.1. Diagram Metodologi Penelitian
1. Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data - data yang digunakan untuk
menentukan penyakit bronchitis. Pada tahap ini juga ditentukan software
dan hardware yang akan digunakan untuk mengimplementasikan dan
menguji hasil penelitian.
Spesifikasi hardware yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi sistem
pakar mendiagnosa penyakit bronchitis adalah:
a. Processor Intel ® Core IM i3-350,2.26 GHz.
b. Memory/RAM minimal 2 GB.
c. Harddisk minimal 500 GB.
d. Mouse dan keyboard.
e. Printer.
9
Software yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2010, SQL
Server
2008
R2,
Microsoft
Visio
2007.
Desain
perancangan
menggunakan Unified Modeling Language (UML).
2. Desain Sistem
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
kode program. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
Dalam hal ini penulis merancang form yang dibutuhkan seperti form
input data gejala bronchitis, data penyakit bronchitis, dan lain-lain.
Dokumen inilah yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas
pembuatan sistemnya.
3. Penulisan Kode Program
Setelah tahap desain sistem telah selesai dilakukan, maka tahap
selanjutnya adalah penulisan kode program. Pada tahap ini desain sistem
yang telah dirancang akan diimplementasikan ke dalam kode program.
Pemrograman dimulai dengan membuat program untuk menampilkan
form admin. Dimana admin yang akan menginputkan data gejala
bronchitis, data penyakit bronchitis, dan data-data lainya yang digunakan
dalam menentukan penyakit bronchitis.
4. Pengujian Program
Setelah pembuatan program selesai, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat menggunakan
10
black box. Tujuan pengujian program adalah untuk mengevaluasi kinerja
dan kehandalan program yang telah dibuat dalam menentukan keputusan
dari ktiteria - kriteria yang ada dan menemukan kesalahan - kesalahan
terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Hasil
Setelah pengujian program selesai dilakukan dan program telah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan, maka tahap selanjutnya adalah
menerapkan hasilnya. Yaitu menerapkan sistem pakar mendiagnosa
penyakit bronchitis.
I.5.
Keaslian Penelitian
Sebagai bukti penelitian yang akan dibuat, maka penelitian akan
dibandingkan terhadap penelitian penerapan metode Teorema Bayes yang pernah
dilakukan. Adapun Penelitian tersebut yaitu yang pertama dilakukan oleh
Muhammad Johan Wahyudi, Abdul Fadlil (1, Juni 2013) [3] yang berjudul
“Sistem Pakar Untuk Mengindentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan
Metode Theorema Bayes”. Hasil dari penelitian tersebut adalah Dengan adanya
aplikasi sistem pakar dengan metode Teorema Bayes maka orang awam dapat
mengetahui gejala udang galah tanpa bertemu langsung dengan dokter atau
ahlinya. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Sri Rahayu (3 , Agustus 2013) [2]
yang berjudul “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Gagal Ginjal
Dengan Menggunakan Teorema Bayes” dan hasil penelitiannya adalah
Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit dalam dengan
11
perhitungan probabilitasnya menggunakan metode Teorema Bayes, dengan
menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya
pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit
Bronchitis Menggunakan Metode Teorema Bayes”. Objek yang digunakan pada
pembuatan sistem pakar ini adalah Penyakit Bronchitis. Metode kapastiannya
menggunakan Teorema Bayes. Output yang dihasilkan berupa hasil nilai
kemungkinan sesorang menderita penyakit Bronchitis. Aplikasi yang di gunakan
adalah Visual Basic 2010 dan Sql Server Studio 2008.
I.6.
Lokasi Penelitian
Penulis melakukan Penelitian di Praktek Spesialis Paru – Paru Jl. Letjen
S.Parman No. 192-A Telp. 061-4559856 Medan.
I.7.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini
adalahsebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup
permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
12
BAB II
:
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang
berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang
sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai system
informasi akuntansi, UML, ERD dan normalisasi.
BAB III
:
ANALISA DAN PERANCANGAN
Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang
berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara
detail.
BAB IV
:
HASIL DAN UJI COBA
Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang
dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang.
BAB V
:
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis
sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.
Download