bab ii ptt isi makalah

advertisement
BAB II
ISI MAKALAH
A. PENGIRIM OPTIK
Pada prinsipnya fiber optik memantulkan dan membiaskan
sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Efisiensi dari serat
optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap
oleh fiber optik.
Untuk
mengirimkan
percakapan-percakapan
telepon
atau
internet melalui fiber optik, sinyal analog di rubah menjadi sinyal
digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel
melakukan on/off untuk mengirimkan setiap bit sinyal. System fiber
optik modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan
bit/second. Atau bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali
/second.
Sebuah kabel fiber optics terbuat dari serat kaca murni,
sehingga meski panjangnya berkilo-kilo meter, cahaya masih dapat
dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya.
Helai serat kaca tersebut didesain sangat halus,ketebalannya
kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai serat kaca dilapisi
oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat
kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin
disekitar serat kaca. Cermin ini menghasilkan total internal reflection
(refleksi total pada bagian dalam serat kaca).
Sama halnya ketika kita berada pada ruangan gelap dengan
sebuah jendela kaca, kemudian kita mengarahkan cahaya senter 90
derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya senter akan tembus ke
luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan ke
kaca jendela dengan sudut yang rendah (hampir paralel dengan
cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi cermin
yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Demikian
pula pada fiber optics, cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut
yang rendah.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan
BER (Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data
tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas
laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km,
maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan
waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka,
Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang
berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Komponen komponen fiber optik
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh
satu dua komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat
banyak sekali paduan komponen yang saling bekerja sama satu
dengan yang lainnya. Perpaduan dan kerja sama tersebut akan
menghasilkan banyak sekali manfaat bagi berlangsungnya transfer
informasi. Dengan demikian, jadilah sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal
informasi yang sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara.
Dan setibanya di lokasi tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk
membuka informasi aslinya kembali. Jika berjalan dalam jarak yang
jauh maka penguat sinyal pasti dibutuhkan.
Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal
yang sama seperti sistem komunikasi yang lainnya. Lima komponen
utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebagai berikut:
1. Cahaya pembawa informasi
Inilah sumber asal-muasal terjadinya sistem komunikasi fiber
optik. Cahaya, komponen alam yang memiliki banyak kelebihan ini
dimanfaatkan dengan begitu pintarnya untuk membawa data
dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi. Semua
kelebihan dari cahaya seakan-akan dimanfaatkan di sini. Cahaya
yang berkecepatan tinggi, cahaya yang kebal terhadap gangguan-
gangguan, cahaya yang mampu berjalan jauh, semuanya akan
Anda rasakan dengan menggunakan media fiber optik ini.
2. Optical Transmitter (Pemancar)
Optical
transmitter
merupakan
sebuah
komponen
yang
bertugas untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media
pembawanya. Di dalam komponen ini terjadi proses mengubah
sinyal-sinyal elektronik analog maupun digital menjadi sebuah
bentuk sinyal-sinyal cahaya. Sinyal inilah yang kemudian bertugas
sebagai sinyal korespondensi untuk data Anda. Optical transmitter
secara fisik sangat dekat dengan media fiber
optic pada
penggunaannya. Dan bahkan optical transmitter dilengkapi dengan
sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke dalam media
fiber optik tersebut. Sumber cahaya dari komponen ini bisa
bermacam-macam.
Sumber cahaya yang biasanya digunakan adalah Light Emitting
Dioda (LED) atau solid state laser dioda. Sumber cahaya yang
menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi daya daripada laser.
Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan oleh LED
tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
3. Kabel Fiber optik
Komponen inilah yang merupakan pemeran utama dalam
sistem ini. Kabel fiber optik biasanya terdiri dari satu atau lebih fiber
optik yang akan bertugas untuk memandu cahaya-cahaya tadi dari
lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan. Kabel fiber optic secara
konstruksi hampir menyerupai kabel listrik, hanya saja ada sedikit
tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya. Biasanya
kabel fiber optic juga bisa disambung, namun dengan proses yang
sangat rumit. Proses penyambungan kabel ini sering disebut
dengan istilah splicing.
4. Optical regenerator / amplifier / repeater
Optical regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat
sinyal cahaya, sebenarnya merupakan komponen yang tidak perlu
ada ketika Anda menggunakan media fiber optik dalam jarak dekat
saja.
Sinyal cahaya yang Anda kirimkan baru akan mengalami
degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari itu, jika Anda
memang bermain dalam jarak jauh, komponen ini menjadi
komponen utama juga. Biasanya optical generator disambungkan di
tengah-tengah media fiber optik untuk lebih menguatkan sinyalsinyal yang lemah.
5. Optical receiver (Penerima)
Optical receiver memiliki tugas untuk menangkap semua
cahaya yang dikirimkan oleh optical transmitter. Setelah cahaya
ditangkap dari media fiber optic, maka sinyal ini akan didecode
menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang
dikirimkan. Setelah di-decode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke
sistem pemrosesnya seperti misalnya ke televisi, ke perangkat
komputer, ke telepon, dan banyak lagi perangkat digital lainnya.
Biasanya optical receiver ini adalah berupa sensor cahaya seperti
photocell atau photodiode yang sangat peka dan sensitif terhadap
perubahan cahaya.
Perkembangan terkini
Sistem terbaru transmitter laser dapat mentransmitkan warnawarna yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam
fiber optics yang sama sehingga jumlah data yang dikirim akan
semakin besar berkali lipat.
B. TRANSMISI OPTIK
Tiga dekade belakangan ini, telah dikembangkan sebuah
teknologi baru yang menawarkan kecepatan data yang lebih besar
sepanjang jarak yang lebih jauh dengan harga yang lebih rendah
daripada sistem kawat tembaga. Teknologi baru ini adalah serat optik,
serat optik menggunakan cahaya untuk mengirimkan informasi (data).
Cahaya yang membawa informasi dapat dipandu melalui serat optik
berdasarkan fenomena fisika yang disebut total internal reflection
(pemantulan sempurna). Secara tinjauan cahaya sebagai gelombang
elektromagnetik, informasi dibawa sebagai kumpulan gelombanggelombang elektromagnetik terpadu yang disebut mode. Serat optik
terbagi menjadi 2 tipe yaitu single mode dan multi mode. Secara
umum system komunikasi serat optik terdiri dari : transmitter, serat
optik sebagai saluran informasi dan receiver. Pada transmitter terdapat
modulator, carrier source dan channel coupler, pada saluran informasi
serat optik terdapat repeater dan sambungan sedangkan pada
receiver terdapat photo detector, amplifier dan data processing.
Sebagai sumber cahaya untuk sistem komunikasi serat optik
digunakan LED atau Laser Diode (LD).
1. Struktur dan Perambatan Serat Optik
2.1. Bagian Fiber Optik
Fiber optik dibuat dari silikon dan germanium bereaksi dengan
oksigen membentuk SiO2 dan GeO2.SiO2 dan GeO2 menyatu dan
membentuk kaca Serat optik terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik
yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
2. Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi
memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).
3. Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari
kerusakan.
Gambar 2.1. Bagian-bagian Fiber Optik
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan
penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya
yang diserap oleh serat optik.
2.2. Tipe Fiber Optik
Berdasarkan faktor struktur dan properti sistem transmisi yang
sekarang banyak diimplementasikan, teknologi fiber optik terbagi atas
dua type yaitu:
1. Single mode fiber optik
Single mode fiber optik memiliki banyak arti dalam teknologi
fiber optik. Dilihat dari faktor properti sistem transmisinya, single mode
adalah sebuah sistem transmisi data berwujud cahaya yang
didalamnya hanya terdapat satu buah indeks sinar tanpa terpantul
yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah sinar
yang tidak terpantul di dalam media optik tersebut membuat teknologi
fiber optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam
perjalanannya. Itu pun lebih banyak gangguan yang berasal dari luar
maupun gangguan fisik saja.
Single mode dilihat dari segi strukturalnya merupakan teknologi
fiber optik yang bekerja menggunakan inti (core) serat fiber yang
berukuran sangat kecil yang diameternya berkisar 8 sampai 10
mikrometer. Single mode dapat membawa data dengan bandwidth
yang lebih besar dibandingkan dengan multi mode fiber optiks, tetapi
teknologi ini membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektral yang
sangat kecil pula dan ini berarti sebuah sistem yang mahal. Single
mode dapat membawa data dengan lebih cepat dan 50 kali lebih jauh
dibandingkan dengan multi mode.
Gambar 2.2. Single mode fiber optik
2. Multi mode fiber optik
Sesuai dengan nama yang disandangnya, teknologi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan dari banyaknya jumlah
sinyal cahaya yang berada di dalam media fiber optik-nya. Sinar yang
berada di dalamnya sudah pasti lebih dari satu buah. Multi mode fiber
optik merupakan teknologi transmisi data melalui media serat optik
dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamya.
Cahaya yang dibawanya tersebut akan mengalami pemantulan
berkali-kali hingga sampai di tujuan akhirnya.
Sinyal cahaya dalam teknologi Multi mode fiber optik dapat dihasilkan
hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan
oleh teknologi ini bergantung dari besar kecilnya ukuran core fiber-nya
dan sebuah parameter yang diberi nama Numerical Aperture (NA).
Seiring dengan semakin besarnya ukuran core dan membesarnya NA,
maka jumlah mode di dalam komunikasi ini juga bertambah.
Ukuran core kabel Multi mode secara umum adalah berkisar
antara 50 sampai dengan 100 mikrometer. Biasanya ukuran NA yang
terdapat di dalam kabel Multi mode pada umumnya adalah berkisar
antara 0,20 hingga 0,29. Dengan ukuran yang besar dan NA yang
tinggi, maka terciptalah teknologi fiber optik Multi mode ini.
Gambar 2.3. Multi mode fiber optik
2.3. Fiber Optik berdasarkan indeks bias core :
1. Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias
yang homogen.
2. Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah
cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki
nilai
indeks
bias
yang
paling
besar.
Serat
graded
indeks
memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena
pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
2.4. Perambatan Cahaya Di Dalam Serat Optik
Berlainan
gelombang
dengan
elektromagnet
telekomunikasi
maka
pada
yang
serat
mempergunakan
optik
gelombang
cahayalah yang bertugas membawa sinyal informasi. Pertama-tama
microphone merubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Kemudian
sinyal listrik ini dibawa oleh gelombang pembawa cahaya melalui serat
optik dari pengirim (transmitter) menuju alat penerima (receiver) yang
terletak pada ujung lainnya dari serat. Modulasi gelombang cahaya ini
dapat dilakukan dengan merubah sinyal listrik termodulasi menjadi
gelombang cahaya pada transmitter dan kemudian merubahnya
kembali menjadi sinyal listrik pada receiver. Pada receiver sinyal listrik
dapat dirubah kembali menjadi gelombang suara. Tugas untuk
merubah sinyal listrik ke gelombang cahaya atau kebalikannya dapat
dilakukan ol oleh komponen elektronik yang dikenal dengan nama
komponen optoelectronic pada setiap ujung serat optik.
Gambar 2.4. proses pengiriman data pada fiber optik
Dalam perjalanannya dari transmitter menuju ke receiver akan
terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel serat optik dan konektorkonektornya (sambungan). Karena itu bila jarak ini terlalu jauh akan
diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang bertugas untuk
memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman.
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul
dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena
cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi
dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi,
ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang
gelombang sinyal.
Gambar 2.5. Perjalanan sinyal cahaya dalam fiber optik
Konsep perambatan cahaya di dalam serat optik, dapat ditinjau
dengan dua pendekatan yaitu optik geometrik dimana cahaya
dipandang sebagai sinar yang memenuhi hukum-hukum geometrik
cahaya (pemantulan dan pembiasan) dan optic fisis dimana cahaya
dipandang sebagai gelombang elektro-magnetik (teori mode).
2.5. Tinjauan Optik Geometrik
– Memberikan gambaran yang jelas dari perambatan cahaya
sepanjang serat optik
– Dua tipe sinar dapat merambat sepanjang serat optik yaitu sinar
meridian dimana sinar merambat memotong sumbu serat optik dan
skew ray dimana sinar merambat tidak melalui sumbu serat optik.
– Sinar-sinar Meridian dapat diklasifikasikan menjadi bound dan
unbound rays,
lihat gambar :
Gambar 2.6. Bound ray dan unbound ray
Pada gambar (2.6), serat optik adalah jenis step indeks, dimana
indeks bias, n1, lebih besar dari indek bias kulit, n2, Unbound rays
dibiaskan keluar dari inti, sedangkan bound rays akan terus menerus
dipantulkan dan merambat sepanjang inti, dianggap permukaan batas
antara
inti
dan
kulit
sempurna/ideal
(namun
akibat
ketidak-
sempurnaan ketidak-sempurnaan permukaan batas antara inti dan
4kulit maka akhirnya sinar akan keluar dari serat). Secara umum sinarsinar meridian (mengikuti hukum pemantulan dan pembiasan).
Bound rays di dalam serat optik disebabkan oleh pemantulan
sempurna, dimana agar peristiwa ini terjadi maka sinar yang
memasuki serat harus memotong perbatasan inti – kulit dengan sudut
lebih besar dari sudut kritis, θc, sehingga sinar dapat merambat
sepanjang serat. Lihat gambar (7) di bawah ini :
Gambar 2.7. sudut kritis
Sudut θa adalah sudut maksimum sinar yang memasuki serat
agar sinar dapat tetap merambat sepanjang serat (dipandu), sudut ini
disebut sudut tangkap (acceptanceangle). Lihat gambar (8) di bawah
ini :
Gambar 2.8 . Sudut tangkap
Numerical aperture (NA) adalah ukuran kemampuan sebuah
serat untuk menangkap cahaya, juga dipakai untuk mendefenisikan
acceptance cone dari sebuah serat optik. Dengan menggunakan
hukum Snellius NA dari serat adalah :
Karena medium dimana tempat cahaya memasuki serat umumnya
adalah udara maka = 1 sehingga NA = sin θa. NA digunakan untuk
mengukur source-tofiber power-coupling efficiencies, NA yang besar
menyatakan source-to-fiber power-coupling efficiencies yang tinggi.
Nilai NA biasanya sekitar 0,20 sampai 0,29 untuk serat gelas, serat
plastik memiliki NA yang lebih tinggi dapat melebihi 0,5.
2.6 Tinjauan Optik Fisis
1. Pendekatan cahaya sebagai sinar hanya menerangkan bagaimana
arah dari sebuah gelombang datar merambat di dalam sebuah
serat namun tidak meninjau sifat lain dari gelombang datar yaitu
interferensi,
dimana
gelombang
datar
saling
berinterferensi
sepanjang perambatan, sehingga hanya tipe-tipe gelombang datar
tertentu saja yang dapat merambat sepanjang serat. Maka
diperlukan tinjauan optik fisis yaitu memandang cahaya sebagai
gelombang elektromagnetik yang disebut teori moda.
2. Teori mode selain digunakan untuk menerangkan tipe-tipe
gelombang datar yang dapat merambat sepanjang serat, juga
untuk menerangkan sifat-sifat
serat optic seperti absorpsi,
attenuasi dan dispersi.
3. Mode adalah “konfigurasi perambatan cahaya di dalam serat optik
yang memberikan distribusi medan listrik dalam transverse yang
stabil (tidak berubah sepanjang perambatan cahaya dalam arah
sumbu) sehingga cahaya dapat dipandu di dalam serat optik” (
Introduction To Optical Fiber Communication, Yasuharu Suematsu,
Ken – Ichi Iga). Kumpulan gelombang-gelombang elektromagnetik
yang terpandu di dalam serat optik disebut mode-mode.
4. Teori mode memandang cahaya sebagai sebuah gelombang datar
yang dinyatakan dalam arah, amplitudo dan panjang gelombang
dari perambatannya. Gelombang datar adalah sebuah gelombang
yang permukaannya (dimana pada permukaan ini fase-nya
konstan, disebut muka gelombang) adalah bidang datar tak
berhingga tegak lurus dengan arah perambatan. Hubungan
panjang gelombang, kecepatan rambat dan frekuensi gelombang
dalam suatu medium
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa = m/det,
f = frekuensi cahaya,
n = indeks bias medium.
Gambar 2.9. Transmisi data oleh fiber optic
C. PENERIMA OPTIK
Teknologi Fiber Optik – Fiber optik atau biasa dikenal dengan
serat optik adalah sebuah saluran transmisi data yang digunakan
untuk menstramisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat
lainnnya. Sumber cahaya yang digunakan adalah cahaya laser atau
biasa kita kenal dengan LED. Cahaya yang ada pada serat optik akan
memantul sedemikian rupa sehingga data yang ditransmisikan bisa
sampai dengan cepat kepada penerima.
Fungsi fiber optik sendiri adalah menyediakan kecepatan akses
data menggunakan serat optik secara cepat dan tepat . Ini sangat
membantu sekali dalam dunia telekomunikasi dimana pengiriman
sebuah paket data akan sangat efesien. Dengan lebar jalur
(bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan
data
menjadi
lebih
banyak
dan
cepat
dibandingan
dengan
penggunaan kabel konvensional. Cara kerja media fiber optik sendiri
menggunakan prinsip pemantulan cahaya, dimana seberkas cahaya
akan ditembakkan ke dalam media fiber optik. Dan kemudian cahaya
akan merambat sepanjang media kaca tersebut hingga akhirnya
cahaya tadi tiba di lokasi tujuannya. Ketika cahaya tiba di lokasi tujuan,
maka pengiriman informasi dapat dikatakan berhasil. Teknologi fiber
optik juga memerlukan beberapa komponen utama dalam proses
pengiriman data yang dilakukan, dengan dukungan komponenkomponen tersebut transfer informasi akan terlaksana dengan baik.
Dengan demikian, maka terbentuklah sebuah sistem komunikasi. Di
dalam penerapannya, selain kabel serat optik ada beberapa
komponen utama seperti optikal transmitter, optikal receiver dan
optikal regenerator.
Optical transmitter berguna sebagai komponen yang betugas
sebagai pengirim sinyal cahaya ke dalam media pembawanya. Selain
itu komponen ini juga bertugas ganda sebagai pengubah sinyal dari
sinyal elektronik analog atau digital menjadi bentuk sinyal berberkas
cahaya. Dari sinyal inilah maka terbentuk sinyal korespondensi untuk
data Anda. Setelah paket data Anda jadi maka data tersebut bisa
ditransmisikan ke tujuan. Komponen kedua yang juga penting adalah
optical receiver, komponen ini berfungsi sebagai komponen yang
bekerja untuk menangkap pantulan berkas cahaya dari komponen
optikal transmitter. Setelah cahaya ditangkap dari media fiber optik,
maka sinyal ini akan didecode menjadi sinyal-sinyal digital yang tidak
lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah informasi mentah
diterima lalu akan dirubah kembali menjadi sinyal aslinya agar bisa
diproses. Komponen terakhir dalam sebuah sistem komunikasi serat
optik adalah optical regenerator, komponen ini bekerja sebagai
penguat sinyal. Ini dilakukan bilamana sebuah media serat optik
memiliki jarak yang saling berjauhan kurang lebih 1 Km.
Dengan bantuan penguat sinyal ini, data yang Anda kirimkan
akan dijamin keutuhannya hingga data diterima di tempat tujuan.
Biasanya optikal generator disambungkan di tengah-tengah media
fiber optik untuk lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah. Demikian
sekilas informasi mengenai teknologi fiber optik, apa dan bagaimana
serat optik ini dapat bekerja. Semoga bisa memperkaya keilmuan
Anda sekalian dalam bidang telekomunikasi.
D. Keuntungan dan Kerugian Optik dibanding tembaga dan radio
2.7. KEUNTUNGAN
Sistem transmisi fiber optic adalah sebuah pengirim dan penerima
optikal, yang dihubungkan oleh kabel fiber optic yang menawarkan
banyak keuntungan yang tidak ditawarkan oleh kabel tembaga
tradisional atau kabel coaxial. Berikut beberapa keuntungan fiber optic
:
1. Berkemampuan
membawa
lebih
banyak
informasi
dan
mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan
kabel tembaga dan kabel coaxial.Kabel fiber optic mendukung data
rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel
coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data
digital.
2. Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak
bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap
tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data
karena pengaruh tegangan listrik.
Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi
oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak
akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada
kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus.
Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses
perbaikannya bila ada kerusakan.
3. Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca. Kabel fiber optic
walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila
dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih
kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang
sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
Kabel fiber optic lebih aman digunakan
dalam
sistem
komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor.
Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem –
maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga
bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Keuntungan – Keuntungan Lain Fiber Optik :
1. Less expensive – Beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih
murah dari kabel tembaga dengan panjang yang sama.
2. Thinner – Serat optik dapat dibuat dengan diameter lebih kecil
(ukuran diameter kulit dari serat sekitar 100 µm dan total
diameter ditambah dengan jaket pelindung sekitar 1 – 2 mm)
daripada kabel tembaga, dan juga karena serat optik membawa
light (cahaya) maka tentunya memiliki light weight (berat yang
ringan). Maka kabel serat optik mengambil tempat yang lebih
kecil di dalam tanah.
3. Higher carrying capacity – Karena serat optik lebih tipis dari
kabel tembaga maka kebanyakan serat optik dapat dibundel ke
dalam sebuah kabel dengan diameter tertentu maka beberapa
jalur telepon dapat berada pada kabel yang sama atau lebih
banyak saluran televisi pada TV cable dapat melalui kabel.
Serat optik juga memiliki bandwidth yang besar ( 1 dan 100
GHz, untuk multimode dan single-mode sepanjang 1 Km).
4. Less signal degradation – Sinyal yang loss pada serat optik
lebih kecil ( kurang dari 1 dB/km pada rentang panjang
gelombang yang lebar) dibandingkan dengan kabel tembaga.
2.8. KELEMAHAN
Di samping semua keuntungan yang ditawarkan namun Fiber Optic
juga memiliki kelemahan, berikut adalah kelemahan Fiber Optic :
a. Biaya yang mahal untuk peralatannya.
b. Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
c. Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan
pemasangannya.
d. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di
bidang ini.
e. Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan
listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat
pembangkit listrik eksternal.
Download