ANALISA KEDALAMAN AIR TERHADAP ENERGI YANG DIHASILKAN TURBIN PELTON TIPE BEATSHOT DI PT PLTA RIAM KANAN Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana S-1 Oleh : Muhammad Rizky Hidayat H1F114049 Program Studi S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat 2016 TERIMA KASIH KEPADA Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Dekan Fakultas Teknik Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT Kepala Prodi Teknik Mesin Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM. Dosen Pengampuh Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes. Mahasiswa Muhammad Rizky Hidayat H1F114049 i Arifin, M.Sc KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Metode Penelitian ini dengan judul Analisa Kedalaman Air Terhadap Energi Yang Dihasilkan Turbin Pelton Tipe Beatshot Di PT PLTA Riam Kanan. Keberhasilan dalam penyusunan Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih Penulis haturkan kepada : 1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat 2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen Pengampu 1 Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Metode Penelitian (HMKK 538) dan bisa menjadi pengetahuan serta pengenalan bagi mahasiswa tentang dunia Konversi Energi. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun proposal ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Akhirnya penulis hanya bisa berharap nantinya proposal ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, terutama para mahasiswa dan saya sendiri. Banjarbaru, 27 2016 Penulis ii Oktober DAFTAR ISI Judul Halaman UCAPAN TERIMAKASIH ..................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................ iii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ............................................................. 2 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................. 2 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................... 2 DASAR TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................... 3 2.2 Energi potensial ................................................................ 3 2.3 Energi Kinetik ................................................................... 4 2.4 Hukum Kekekalan Energi ................................................. 5 2.5 Turbin air .......................................................................... 5 2.6 Impuls dan momentum ..................................................... 10 2.7 Persamaan Bernouli ......................................................... 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat penelitian .......................................... 13 3.2 Alat dan Bahan ............................................................... 13 iii 3.3 Metode penelitian ............................................................. 13 3.4 Metode Pengambilan Data ............................................... 14 3.5 Alur Penelitian .................................................................. 16 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................ 17 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 18 iv BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang energi listrik sangat mengkhawatirkan karena krisis energi alam seperti batu bara. Tapi ada alternatif lain yang menghasilkan energi listrik contohnya seperti memanfaatkan energi matahari, angin, nuklir dan air. Pada air contohnya memanfaatkan energi potensial air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang sangat melimpah, terlebih pada saat musim penghujan. Oleh karena itu, air perlu dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi yang lain yaitu energi listrik. Pemanfaatan energi dari air untuk menjadi energi listrik membutuhkan suatu alat konversi energi, yaitu turbin air. Gaya potensial air akan mendorong sudu-sudu pada turbin air yang kemudian menggerakkan poros turbin dan selanjutnya akan diteruskan ke generator utnuk menghasilkan energi listrik. Turbin adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengkonversikan sebuah energi menjadi energi yang lain. Turbin Pelton merupakan salah satu jenis turbin air yang cocok untuk daerah yang mempunyai tinggi jatuh (head) yang tinggi karena bentuk kelengkungan sudu yang tajam. Secara teori pengubahan daya aliran ke daya mekanis akan maksimum jika sudut sudu keluaran adalah 0° namun dalam prakteknya turbin Pelton dianjurkan memiliki sudut sudu keluaran 165° (Finnemore dan Franzini,2006).Turbin pelton tipe beatshot adalah memfaatkan ketinggian air seperti bendungan di sungai-sungai yang air jatuh menghantam sudu kiri dan kanan. Pada PT PLTA RIAM KANAN menggunakan turbin pelton tipe beatshot karena memfaatkan air dari bendungan dan pegunungan yang mempunyai aliran fluida pada kemiringan 0° sampai 165°. Jadi sangat baik menggunakan 1 turbin pelton tipe beatshot yang memfaatkan ketinggian air dan bendungan air.pada penelitian ini dimaksudkan agar mengetahui energi listrik yang dihasilkan pada ketinggian tertentu. 1.2 Rumusan Masalah 1. Berapa besar energi listrik yang dihasilkan oleh turbin pelton terhadap ketinggian air ? 2. Apa yang terjadi pada saat musim kemarau jika ketinggian air mengalami surut? 1.3 Batasan Masalah Turbin yang digunakan adalah turbin pelton tipe beatshot yaitu turbin impuls atau tekanan sama yang air menghantam sudu turbin dari atas. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tinggi atau rendahnya air terhadap turbin pelton tipe beatshot. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui hasil energi listrik pada ketinggian tertentu. 2. Untuk mencari alternatif lain jika musim kemarau air yang sedikit. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah Untuk peneliti menambah wawasan tentang energi listrik yang dihasilkan turbin pelton tipe beatshot. memenuhi kebutuhan manusia terhadap kehidupan sehari-hari yang terlalu banyak. Dan juga mencari tahu alternatif lain untuk menghasilkan energi listrik yang besar dan stabil. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Pendahulu Menurut Richard Pietersz, Rudy Soenoko, Slamet Wahyudi, 2013 pada penelitiannya jumlah sudu mempengaruhi kinerja turbin. Semakin banyak jumlah sudu semakin meningkat kinerja turbin, hal ini disimpulakan bahwa energy potensial air berubah menjadi energy kinetic yang memutar sudu turbin dan menghasilkan energy. Menurut Bono, Gatot Suwoto, 2011 pada penelitiannya tentang pengaruh perbandingan lebar sudu. Didapat hasil diameter 44 mm mendapat efesiensi yang maksimal yaitu 81.58 %, dengan kesimpulan bahwa lebar sudu juga berhubungan dengan jumlah sudu pada turbin yang menghasilkan energi. Menurut Muhammad As’ad Abidin, Rudy Soenoko, Djoko Sutikno, pada penelitiannya mengenai pengaruh besar sudut kelengkungan sudu terhadap unjuk kerja kincir air tipe sudu lengkung, menyatakan bahwa semakin besar sudut kelengkungan dan debit air maka daya poros semakin meningkat pula, semakin tinggi debit air maka semakin kecil nilai rasio U/Vs, semakin besar sudut kelengkungan sudu maka efisiensi juga semakin semakin meningkat. 2.2 Energi Potensial Benda yang diam pada kedudukannya memiliki energi potensial. Besarnya energi potensial ditentukan oleh tempat atau kedudukan benda tersebut. “Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda akibat pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut”. Persamaan yang dipakai dalam energi potensial adalah : 3 Ep = m . g . h…………………………………………………………..……….(2.1) Ep = m . g . โแตถ……………………………………………………….…………(2.2) Keterangan : Ep = Energi potensial ( joule). m = Massa benda (kg). g = Percepatan gravitasi ( m/ ). h = Ketinggian (m). โแตถ = Beda ketinggian (m). 2.3 Energi Kinetik Dalam benda yang bergerak terdapat energi kinetik, energi kinetik dipengaruhi oleh faktor kecepatan dan masa benda tersebut. “Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki akibat pengaruh pergerakannya” [8]. Persamaan yang dipakai dalam energi kinetik adalah: 1 2 Ek = m ๐ฃ 2……………………………………………………………………..(2.3) Keterangan: Ek = Energi kinetik ( joule ). m = Massa benda (kg). v = Kecepatan (m/dt). 4 2.4 Hukum Kekekalan Energi Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, jadi perubahan bentuk energi terjadi dari bentuk yang satu kebentuk yang lainnya, tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan. Berikut adalah persamaan mekanik yang berhubungan dengan hukum kekekalan energi: Em = Ep = Ek……………………………………………………………….. (2.4) Keterangan : Em = Energi mekanik ( joule). Ep = Energi potensial ( joule). Ek = Energi kinetik ( joule). 2.5 Turbin Air Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. 5 2.5.1 Komponen Turbin a. Rotor yaitu bagian yang berputar pada sisitem yang terdiri dari : 1. Sudu-sudu, berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan oleh nozzle. 2. Poros, berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar yang dihasilkan oleh sudu. 3. Bantalan, berfungsi sebagai perapat-perapat komponenkomponen dengan tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem. b. Stator, yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari : 1. Pipa pengarah / nozzle yang berfungi untuk meneruskan aliran fluida sehingga tekanan dan kecepatan fluida yang digunakan didalam sistem besar. 2. Rumah turbin, berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen-komponen turbin. 2.5.2 Prinsip kerja turbin air Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Aliran air yang mempunyai energi potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu turbin oleh nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros turbin ikut bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke generator listrik untuk diubah menjadi energi listrik. 2.5.3 Daya Turbin PT = ษณTษค.Q.H (kW).………………………………………………..(2.5) 6 Keterangan : ษค = Berat jenis air (N/ ) Q = Kapasitas air ( /dt) H = Tinggi air jatuh ( hydraulic head,m) ษณT = Efisiensi turbin PT = Daya turbin Daya turbin dipengaruhi paling besar oleh banyak serta tinggi air jatuh, dikarenakan nilai berat jenis air dan efisiensi turbin adalah konstan, jadi semakin besar nilai Q dan H, maka daya turbin akan semakin besar. 2.5.4 Efisiensi Turbin ษณT = PT / PA …………………………………………………………(2.6) Keterangan : ษณT = Efisiensi turbin PT = Daya kincir (kW) PA = Daya air (kW) 2.5.5 Jenis Turbin dan Putaran Spesifik Turbin air dibedakan menjadi 2 golongan utama jika ditinjau dari segi pengubahan momentum fluida kerjanya yaitu: a. Turbin impuls ( Pelton). b. Turbin reaksi ( Francis, Kaplan,Propeler). Pada turbin dikenal adanya putaran spesifik ns, putaran spesifik adalah putaran yang mampu menghasilkan 1hp per head 1 ft [9]. ns = n ๐ √๐ป 3 rpm (basis daya)……………..………………………(2.7) (๐ป)4 ns=n ๐√๐ 3 (๐ป)4 rpm (basis kapasitas)……………………………...(2.8) 7 Keterangan : n = Kecepatan turbin sebenarnya pada efisiensi maksimum ( rpm). N = Daya turbin (kW). H = Tinggi air jatuh (m). Q = Kapasitas(๐3 /dt). Untuk keadaan nilai H dan Q tertentu, berdasarkan nilai putaran spesifiknya maka dapat dipilih turbin yang sesuai agar dapat bekerja pada efisiensi maksimal. 2.5.6 Klasifikasi Turbin Air Berdasarkan System Aliran Air Pendorong Turbin air dapat diklasifikasikan berdasarkan sistem aliran air pendorong yaitu titik darimana air akan mendorong sudu kincir air. Berikut adalah klasifikasi turbin air berdasarkan titik penembak air pipa pesat. Undershot : Gambar 2.1 kincir air tipe undershot, tipe undershot adalah tipe kincir air yang aliran air pendorongnya menabrak sudu pada bagian bawah kincir. Breastshot : Gambar 2.2 merupakan kincir air tipe breastshot Tipe breastshot adalah tipe kincir air yang aliran air pendorongnya menabrak sudu pada bagian tengah kincir. Berikut adalah kincir air tipe breastshot : 8 Gambar 2.2 kincir air tipe breastshot Overshot : Gambar 2.3 merupakan kincir air tipe overshot, tipe overshot adalah tipe kincirair yang aliran air pendorongnya menabrak sudu pada bagian atas kincir. Berikut adalah kincir air tipe overshot : Gambar 2.3 Kincir Air Tipe Overshot Air yang melakukan kontak dengan sudu-sudu runner kincir air hanya mempunyai tekanan atmosfir, seperti gambar diatas ada 3 klasifikasi kincir yaitu overshoot, undershoot dan breastshoot. Rancangan pompa kincir ini direncanakan menggunakan tipe undershoot dimana air dari nossel penstok mendorong sudu dari bagian bawah kincir. 9 2.5.7 Gaya Dorong (Fa) Pada Kincir Adapun gaya dorong yang dimiliki oleh sudu kincir dapat dihitung menggunakan rumus berikut Fa = แน.c= Q.ρ.c= A.c.ρ.c = A.ρ. …………………………………(2.9) Keterangan : Fa = gaya dorong sudu (N) ๐๐⁄ ๐๐ก) แน = laju aliran massa ( 3 Q = kapasitas fluida (๐ ⁄๐๐ก) ๐๐⁄ ๐3 ) ρ = kerapatan fluida ( c = kecepatan fluida saat terjadi tumbukan dengan sudu (๐⁄๐๐ก) A = luas penampang sudu ( ๐2 ) 2.6 Impuls dan Momentum Impuls dan momentum merupakan satu kesatuan karena merupakan dua besaran yang setara, dikatakan setara karena memiliki satu satuan sistem internasional (SI).Pengertian impuls dan momentum Impuls merupakan gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang singkat atau sesaat, sebagai contohnya adalah peristiwa gaya yang terjadi pada bola saat ditendang. I = F . โt…………………..………………………………………………..(2.10) Keterangan : I = Impuls (N.dt) F = Gaya ( N ) โt = selang waktu ( dt) Momentum merupakan hasil kali antara massa dan kecepatan jadi momentum merupakan besaran yang dimiliki oleh benda yang bergerak. P = m . v…………………..………………………………………………..(2.11) 10 Keterangan : P = Momentum (Kg m/dt) m = Massa ( Kg ) v = Kecepatan (m/dt) Apabila sebuah partikel bermassa (m) bekerja pada gaya (F) yang konstan, maka setelah waktu (โt) partikel tersebut bergerak dengan kecepatan Vt = V0 + a.โt,……………………………………………………….…….(2.12) Keterangan : V0 = kecepatan awal (m/s) a = percepatan (m/s2) โt = perubahan waktu (s) Seperti yang dibahas pada hukun Newton ke-2 dimana F = m . a, dengan mensubstitusi kedua persamaan tersebut maka diperoleh : I = F . โt = m . v . t – m .v .0……………………………………………..(2.13) Keterangan : m . v . t = Momentum benda pada saat kecepatan vt. m .v .0 = Momentum benda pada saat kecepatan v0. 2.7 Persamaan Bernoulli Persamaan Bernoulli menjelaskan bahwa untuk suatu aliran air di dalam pipa dengan selisih ketinggian “แตถ” antara tinggi air bagian pipa atas dan bagian pipa bawah memiliki energi yang dapat dihitung dengan: ๐ โ๐ฒ ๐๐ฃ 2 Pair = แน.g.โแตถ +. ๐ + 2 (Nm)………..……………….……..………(2.14) Keterangan : Pair = Energi yang terdapat pada air (Nm). แน = laju aliran massa air ( kg/dt ). โ แตถ = selisih ketinggian ( m ). 11 ๐ โ๐ฒ = energi tekan (watt). ๐ ๐๐ฃ 2 = energi kinetis (watt) 2 Untuk “spesifik energi”, ditentukan apabila pada aliran diatas diambil air sejumlah 1 kg untuk diperhitungkan, jadi persamaan diatas dibagi massa (m) menjadi, w = g.โz+ โ๐ ๐ + โ๐ฃ 2 + (Nm/Kg)………………….……………………….(2.15) Adapun persamaan untuk energi Head air dapat ditarik dari persamaan diatas yaitu dengan membaginya dengan percepatan gravitasi: H = โแตถ+ โ๐ ๐๐ + โ๐ฃ 2๐ + (m)………………………...……..………………….(2.16) Keterangan : โแตถ = Beda ketinggian (m) โ๐ ๐๐ โ๐ฃ 2๐ = Head tekanan (m) = Head kecepatan (m) 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 15 november 2016 sampai tanggal 17 januari 2017 b. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di PT PLTA Riam Kanan banjarbaru,mandiangin. 3.2 Alat dan Bahan Kebutuhan untuk penelitian tentang turbin pelton di PT Riam Kanan ini menggunakan alat dan bahan yaitu, a. Turbin pelton b. Generator c. Amperemeter d. Voltmeter e. Rollmeter 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti secara lansung terhadap turbin yang digunakan di PT PLTA Riam Kanan. Suatu metode yang mengemukakan masalah dengan mengumpulkan data- data yang diperoleh. 13 3.4 Metode Pengambilan Data Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Wawancara Merupakan suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab kepada pihak PT PLTA Riam Kanan. b. Pengamatan Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tinjauan secara langsung ke objek yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang bersifat nyata dan meyakinkan maka penulis melakukan pengamatan langsung kebagian pemesinan pada turbin. Adapun pengamatan lansung terhadap turbin sebagai berikut: 1. Mengukur kedalaman saat debit air naik Saat debit air naik atau saat musim hujan, mengukur kedalaman air dengan rollmeter didapat data yang bersifat nyata. Dan lalu meneruskan pengamatan pada putaran turbin 2. Mengukur kedalaman saat debit air turun Saat debit air turun atau surut, mengukur kedalan air dengan menggunakan alat rollmeter didapat data bersifat nyata. Dan lalu meneruskan pengamatan pada putaran turbin 3. Pengamatan putaran turbin Setelah mengukur kedalaman air lalu mengamati/ meneliti jumlah putaran turbin per menit. 14 4. Mengamati generator Mengamati terhadap generator saat tubin berputar stabil dengan kedalaman air saat debit naik, selanjutnya mengamati energi yang dihasilkan oleh generator seperti kuat arus dan tegangan listrik. c. Studi pustaka untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari bukubuku, makalah, jurnal ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 15 3.5 Alur Penelitian START OBSERVASI Mengukur kedalaman debit air turun Mengukur kedalaman debit air naik Energi yang dihasilkan selesai 16 3.6 Jadwal penelitian Jadwal kegiatan No 1 Rencana kegiatan November 2016 Perencanaan 1 Identifikasi kebutuhan Menetapkan metode penelitan 2 Analis Mencari basis data yang diamati Mengamati penelitian 3 Desain Menganalisa hasil data Membuat hasil data yang baru 4 Pemeliharaan Pemeliharaan Keterangan : Sudah dilakukan Belum dilakukan 17 2 3 Desember 2016 4 1 2 3 4 DAFTAR PUSTAKA Asyari D. Yunus. 2010. Mesin Konversi Energi Teknik Mesin. Jakarta: Universitas Darma Persada Bono dan Indarto, 2008. Karakterisasi Daya Turbin Pelton Mikro. Yogyakarta: UGM David G. Ullman.1992. The Mechanical design Process, Mc Graw hill: international Editions Dixon, S.L., 4 th edition. 1998. Fluid Mechanics Thermodynamics of Turbomachinery. Butterworth-Heinemann: Pergamon Press Ltd Finnemore and Franzini. 2006. Fluid Mechanics with Engineering Applications. Singapure: Mc Graw-Hill Fritz Dietzel dan Dakso Sriyono.2006. Turbin Pompa dan Kompresor. Jakarta: Erlangga Hadimi, dkk.2006. Rancang Bangun Model Turbin Pelton Mini. Pontianak: Hermani, Bambang. 2007. Analisa Pengujian Simulator Turbin Air Skala Mikro. Semarang: Untag. Husain, Zoeb. 2008. Basic Fluid Mechanic and Hidraulyc Machines. Hyderabad: BS Publications Jatmiko dkk: 2000. Pemanfaatan Pemandiaan Umum Untuk Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro Menggunakan kincir Tipe Overshot. Jakarta:Erlangga Khurmi, R.E. 1984. A Text Book Of Hydraulic Machine. Newdelhi: Ram Nagar L. V. Steeter dan Wylie B. 1993. Mekanika Fluida. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkit Energi Listrik.Jakarta : Penerbit Erlangga. 18 Matthew Gass. 2002. Modification Of Nozzles For The Improvement Of Efficiency Of Pelton Type Turbines, Hetch Hetchy Water and Power. USA: Moccasin Ca M.M Dandekar dan K.N. Sharma. 1991. Buku Pembangkit Listrik tenaga Air. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Munson, Bruce. 2005. Mekanika Fluida, Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga M. White Frank. 1986. Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga Paryatmo, wibowo.2002. Turbin Air. Jakarta: Graha ilmu Pudjanarso, Astu dan Nursuhud D. 2008. Mesin Konversi Energi, Edisi Revisi, Yogyakarta : ITB Reuben M. Olso, Steven j. 1990. Wraight. Essentials of Engineering Fluid Mechanics. Harper & Row Publisher McGraw-Hill: inc Robert D. Blevins. 1984. Applied Fluid Dynamics Handbook. McGraw-Hill: inc Seith S.M., Modi P.P. 1991. Hydraulics Fluid Mechanics and Fluid Machines. Delhi: Dhempat & Sons Soetrisno. 1978. Fisika Dasar - Mekanika. Bandung: Penerbit ITB. Sunarto, dkk. 2000. Turbin Pelton Mikro Seri MHPG, Memanfaatkan Tenaga Air dalam Skala Kecil. Yogyakarta: Andi Offset Suriantara, Ketut : 1998. Pengaruh Bukaan Katup Throttle Terhadap Unjuk Kerja Turbin Air Reaksi Aliran Radial. Bandung: ITB Victor I. 1985. Fluid Mechanics. McGraw-Hill: Inc Wiranto Arismunandar. 1997. Penggerak mula Turbin. Bandung: ITB 19