Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 HARI KE-1 INFORMATIKA Waktu : 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Tebak Himpunan Batas Waktu 1 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Pak Dengklek kini sudah pensiun dan memiliki banyak cucu. Untuk mengisi waktu luangnya, Pak Dengklek sering membuat permainan yang bisa dimainkan saat cucu-cucunya datang. Saat liburan sekolah, cucu kesayangan Pak Dengklek berlibur ke rumahnya. Ternyata, ia telah menyiapkan permainan baru untuk cucu kesayangannya tersebut! Permainannya adalah sebagai berikut. Pak Dengklek mengumumkan sebuah bilangan bulat positif N. Setelah itu, ia memilih subhimpunan S dari {1, 2, ..., N}. Tugas sang cucu adalah menebak S dengan paling banyak Q buah tebakan kepada Pak Dengklek. Setiap tebakan berupa sebuah subhimpunan T dari {1, 2, ..., N} yang harus memiliki setidaknya K anggota. Untuk setiap tebakan, Pak Dengklek akan menjawab salah satu dari ketiga jawaban berikut: YA, apabila S sama persis dengan T. BISA JADI, apabila S tidak sama dengan T namun ada minimal satu anggota S yang juga merupakan anggota T. TIDAK, apabila tidak ada satupun anggota S yang juga merupakan anggota T. Sebagai contoh, apabila N = 10, S = {2, 3, 5, 7}, dan K = 2: Jika T = {2, 3, 5, 7}, maka Pak Dengklek menjawab YA. Jika T = {2, 3, 7}, maka Pak Dengklek menjawab BISA JADI. Jika T = {1, 2, 3, 5, 7}, maka Pak Dengklek menjawab BISA JADI. Jika T = {2, 8}, maka Pak Dengklek menjawab BISA JADI. Jika T = {1, 8, 9}, maka Pak Dengklek menjawab TIDAK. Jika T = {4, 10}, maka Pak Dengklek menjawab TIDAK. T = {5} tidak diperbolehkan karena banyak anggotanya kurang dari K. Sekarang, Anda diminta membuat sebuah program interaktif yang dapat membantu cucu Pak Dengklek memenangkan permainan ini. Format Interaksi Awalnya, program Anda harus membaca sebuah baris berisi string "Subsoal X", dengan X adalah nomor subsoal. Kemudian, program Anda harus membaca tiga buah bilangan bulat N, K, dan Q, dipisahkan oleh spasi. Setelah itu, program Anda dapat mengeluarkan paling banyak Q buah tebakan dalam format: M T1 T2 T3 ... TM yakni, sebuah bilangan bulat M diikuti dengan M buah bilangan bulat dipisahkan spasi, yang berarti Anda memberi tebakan T = {T1, T2, ... TM}, dengan syarat: K≤M≤N T1 < T2 < ... < TM Setiap kali program Anda selesai mengeluarkan tebakan, program Anda membaca sebuah 1 string yang mendeskripsikan jawaban Pak Dengklek. String tersebut dijamin selalu merupakan salah satu dari: "ya", artinya Pak Dengklek menjawab YA. Anda langsung dianggap benar dalam kasus uji yang bersangkutan dan program Anda tidak perlu melakukan apa-apa lagi. "bisajadi", artinya Pak Dengklek menjawab BISA JADI. "tidak", artinya Pak Dengklek menjawab TIDAK. Pastikan program Anda berhenti melakukan interaksi setelah menerima jawaban "ya". Contoh Interaksi Berikut adalah contoh interaksi program, dengan subhimpunan S yang dimiliki grader adalah S = {2, 5, 6}. Keluaran Program Peserta Umpan Balik Grader Subsoal 0 7 3 10 3 1 2 6 bisajadi 4 1 3 4 7 tidak 7 1 2 3 4 5 6 7 bisajadi 3 2 5 7 bisajadi 3 2 5 6 ya (interaksi selesai) Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: S memiliki setidaknya K buah anggota. Subsoal 1 (6 poin) N=5 K=1 Q = 32 Subsoal 2 (12 poin) N=6 2 K=2 Q = 100 Khusus untuk subsoal 1 dan subsoal 2: Hanya terdapat sebuah kasus uji (satu subsoal dinyatakan oleh satu kasus uji), yang dapat dimainkan di sini. Dalam permainan tersebut, banyaknya tebakan yang dapat diajukan tidak dibatasi. Jika Anda sudah memenangkan permainan untuk subsoal tertentu, Anda dapat memilih pilihan pada permainan untuk mengeluarkan source code yang dapat langsung Anda kirimkan ke grader dan menjawab dengan benar pada subsoal yang telah Anda menangkan. Subsoal 3 (5 poin) 1 ≤ N ≤ 10 K=1 Q = 2N Subsoal 4 (8 poin) 1 ≤ N ≤ 100 K=1 Q=N+1 Subsoal 5 (33 poin) 1 ≤ N ≤ 1.000 K=1 Q = 2 × ceil(log2 N) + 1 S selalu berupa {1, 2, ..., R} dengan R ≤ N Subsoal 6 (36 poin) 2 ≤ N ≤ 100 K=2 Q = N2 Catatan ceil(x) adalah bilangan bulat terkecil yang lebih besar dari atau sama dengan x. 3 Sebuah himpunan V dikatakan merupakan subhimpunan dari himpunan S apabila setiap anggota V juga merupakan anggota S. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk tipe soal interaktif seperti ini, Anda harus selalu memberikan perintah "fflush(stdout);" (bagi pengguna C/C++) atau "flush(output);" (bagi pengguna PASCAL) setiap kali Anda mencetak keluaran (dengan kata lain, setiap kali ada perintah mencetak keluaran misalnya write, writeln, printf, cout, atau puts, tepat di bawahnya harus ada perintah fflush/flush). Sebagai contoh, berikut adalah contoh source code dalam bahasa Pascal yang akan selalu menebak semua N barang tanpa mempedulikan nilai N, K, dan Q yang diberikan. var subsoal: string; N, K, Q, i: longint; begin readln(subsoal); readln(N, K, Q); write(N); for i := 1 to N do write(' ', i); writeln; flush(output); end. Dan berikut adalah contoh source code dalam bahasa C++. #include <cstdio> #include <cstring> char subsoal[100]; int nomor; int N, K, Q, i; int main() { scanf("%s %d", subsoal, &nomor); scanf("%d %d %d", &N, &K, &Q); printf("%d", N); 4 for(i = 1; i <= N; i++) printf(" %d", i); printf("\n"); fflush(stdout); return 0; } Peringatan Apabila program Anda melakukan salah satu dari hal-hal di bawah ini: mengeluarkan tebakan atau menjawab tidak sesuai format sehingga tidak dikenali oleh grader, atau menebak lebih dari Q kali, maka program Anda akan dihentikan secara otomatis dan Anda tidak memperoleh nilai pada kasus uji yang bersangkutan. Perhatikan bahwa untuk soal ini, jika solusi Anda dapat menyelesaikan subsoal X, tidak dijamin bahwa solusi tersebut juga dapat menyelesaikan subsoal-subsoal Y dengan Y < X. 5 Berbaris Sebelum Masuk Batas Waktu 1 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Pak Dengklek adalah seorang wali murid di SD TOKI. Setiap pagi, para siswa diharuskan untuk berbaris di depan pintu kelas sebelum masuk. Namun, Pak Dengklek memiliki sedikit kesulitan karena tiap siswa memiliki keinginan tersendiri dalam berbaris. Terdapat N orang siswa di SD tersebut, dinomori dari 1 sampai dengan N. Siswa nomor 1 berada di paling depan dan siswa nomor N berada di paling belakang barisan. Siswa ke-i memiliki tinggi badan sebesar Ti satuan. Setiap siswa ke-i ingin agar saat ia berbaris, banyaknya siswa di depannya yang memiliki tinggi badan kurang dari atau sama dengan tinggi badannya, berada di antara Ai dan Bi orang siswa, inklusif. Bantulah Pak Dengklek membariskan siswa-siswanya dalam satu baris sedemikian sehingga semua keinginan siswanya terpenuhi. Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi sebuah bilangan bulat N. N baris berikutnya masing-masing berisi 3 buah bilangan bulat Ti, Ai, dan Bi. Format Keluaran Keluarkan salah satu barisan yang memenuhi, dalam format S1 S2 S3 ... SN dengan Si adalah nomor siswa yang berada pada posisi ke-i dari depan. Contoh Masukan Subsoal 0 3 150 1 3 160 2 2 140 0 2 Contoh Keluaran 3 1 2 Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: 1 ≤ Ti ≤ 1.000 6 0 ≤ Ai ≤ Bi ≤ N Semua nilai Ti berbeda-beda Dijamin ada setidaknya sebuah barisan yang memenuhi syarat Subsoal 1 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (20 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (21 poin) 1≤N≤8 Subsoal 4 (50 poin) 1 ≤ N ≤ 1.000 7 Lipat Kertas Batas Waktu 0,2 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Pak Dengklek sekarang sedang sibuk memainkan kertas origami buatan Pak Ganesh yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1 × N petak berwarna-warni. Petak warna paling kiri disebut petak 1, di kanannya disebut petak 2, dan seterusnya. Kertas origami ini unik, karena bagian yang dapat dilipat hanyalah sisi persinggungan 2 buah petak saja. Dengan demikian, terdapat N − 1 lekukan yang dapat dilipat. Pak Ganesh sebelumnya telah melipat-lipat kertasnya menjadi berukuran 1 × 1 (tentu hasilnya sangatlah tebal!). Kemudian, Pak Ganesh membuka lipatan-lipatan kertas tersebut. Hasilnya, kertas tersebut memiliki bekas lekukan-lekukan pada bagian yang dilipat dan lekukan-lekukan tersebut menjadi cekungan ke atas ataupun cekungan ke bawah. Gambar di atas merupakan kondisi kertas yang dibuka dari lipatannya dan dilihat dari sisi samping ketika permukaan kertas menghadap ke atas dan petak nomor 1 berada di paling kiri. Kali ini Pak Ganesh tidak lagi memberikan Pak Dengklek kertas yang dibuka dari lipatannya, melainkan Pak Ganesh memberikan urutan petak warna hasil akhir lipatan apabila dilihat dari samping kertas ketika permukaan kertas menghadap ke atas dan petak nomor 1 berada di paling kiri. Pak Dengklek diminta untuk mencari tahu bagaimana kondisi lekukan kertas tersebut apabila dibuka dari lipatannya! 8 Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string "Subsoal X" (tanpa tanda kutip) dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi sebuah bilangan bulat N, yaitu banyaknya petak warna-warni pada kertas. Baris ketiga berisi N buah bilangan bulat dipisahkan spasi, yaitu urutan petak warna hasil akhir lipatan apabila dilihat dari sisi samping kertas ketika permukaan kertas menghadap ke atas dan petak nomor 1 berada di paling kiri.. Format Keluaran Keluaran terdiri dari 1 baris yang berisi string S. String S memiliki panjang N − 1 karakter yang menunjukkan kondisi kertas setelah dibuka dari lipatannya. Karakter ke-i pada S menunjukkan lekukan di antara petak i dan petak i + 1. Karakter 'A' menunjukkan lekukan tersebut berupa cekungan ke atas, dan karakter 'B' menunjukkan lekukan tersebut berupa cekungan ke bawah. Apabila tidak ada kemungkinan solusi, S berisi string “INVALID” (tanpa tanda kutip). Apabila terdapat lebih dari satu kemungkinan solusi, keluarkan yang mana saja. Contoh Masukan 1 Subsoal 0 8 1 8 5 4 3 6 7 2 Contoh Keluaran 1 BBABBAA Contoh Masukan 2 Subsoal 0 4 4 1 3 2 Contoh Keluaran 2 INVALID Penjelasan Contoh Kasus Uji Gambar berikut adalah kondisi kertas yang ditunjukkan oleh string S pada contoh keluaran 1. Kemudian cobalah lipat pada bagian di antara petak 4 dan petak 5. 9 Selanjutnya, lipatlah bagian antara petak 2 dan petak 3 maupun bagian antara petak 7 dan petak 6. Terakhir, lipatlah lipatan bagian yang tersisa. Didapat hasil akhir lipatan dengan urutan petak warna : 1 8 5 4 3 6 7 2 (dilihat dari bagian atas ke bawah), yang merupakan urutan petak warna yang ditanyakan oleh Pak Ganesh pada contoh masukan 1. Perhatikan bahwa apabila kertas tersebut dibuka kembali, maka kondisi lekukan kertas tidak berbeda dengan kondisi lekukan kertas sebelum dilipat. Sehingga, lekukan kertas tersebut merupakan salah satu solusi yang mungkin. Pembagian Subsoal Subsoal 1 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. 10 Subsoal 3 (30 poin) 2 ≤ N ≤ 1.000 Tidak ada masukan dengan keluaran INVALID Subsoal 4 (7 poin) 2≤N≤4 Subsoal 5 (28 poin) 2 ≤ N ≤ 1.000 Subsoal 6 (17 poin) 2 ≤ N ≤ 100.000 11 Menggelindingkan Kubus Batas Waktu 1 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Diberikan sebuah kubus yang masing-masing muka sisinya dinomori antara 1 hingga 6, inklusif. Kubus itu diletakkan pada bidang datar yang luasnya tidak terbatas. Pada mulanya, masing-masing sisi kubus itu menghadap ke arah atas, bawah, utara, timur, selatan, dan barat yang secara berturut-turut dinomori dengan P1, P2, P3, P4, P5, dan P6. Anda diperbolehkan menggelindingkan kubus itu ke arah utara, timur, barat, atau selatan. Akibat dari menggelindingkan kubus sekali adalah perubahan konfigurasi nomor pada muka sisinya yang tergantung pada arah kubus digelindingkan. Berikut ini adalah contoh sebuah kubus yang kebetulan dibuat mirip dengan dadu. Setiap langkah dilakukan sekali dan merupakan lanjutan dari langkah sebelumnya. Muka Kubus Awal Digelindingkan Kemudian ke Utara ke Timur Kemudian ke Selatan Kemudian ke Barat P1 (atas) 1 5 3 1 5 P2 (bawah) 6 2 4 6 2 P3 (utara) 2 1 1 4 4 P4 (timur) 4 4 5 5 6 P5 (selatan) 5 6 6 3 3 P6 (barat) 3 3 2 2 1 Tugas Anda adalah menggelindingkan kubus dengan sesedikit mungkin langkah sedemikian sehingga konfigurasi nomor-nomor pada muka sisi atas, bawah, utara, timur, selatan, dan barat secara berturut-turut menjadi Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, dan Q6. Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi 6 buah bilangan bulat dipisahkan spasi yang secara berturut-turut menyatakan P1, P2, P3, P4, P5, dan P6. Baris ketiga berisi 6 buah bilangan bulat dipisahkan spasi yang secara berturut-turut menyatakan Q1, Q2, Q3, Q4, Q5, dan Q6. Format Keluaran Sebuah baris berisi sebuah bilangan bulat yang menyatakan banyaknya langkah penggelindingan yang diperlukan agar tujuan seperti pada deskripsi soal tercapai dan banyaknya langkah penggelindingan tersebut minimal. Contoh Masukan Subsoal 0 1 4 3 2 3 4 12 3 3 4 4 2 1 Contoh Keluaran 2 Penjelasan Contoh Kasus Uji Pada contoh masukan, salah satu cara untuk mendapatkan konfigurasi akhir dalam dua langkah adalah gelindingkan kubus ke barat, kemudian ke selatan. Setelah langkah pertama, konfigurasi kubus adalah 2 4 3 4 3 1. Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: Nilai-nilai Q1,Q2, Q3, Q4, Q5, dan Q6 adalah sedemikian sehingga terdapat cara untuk mencapai konfigurasi akhir. Subsoal 1 (8 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, dan dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (10 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, dan dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (16 poin) P1 = 2 P2 = 2 P3 = 1 P4 = 1 P5 = 1 P6 = 1 Subsoal 4 (24 poin) P1 = 2 P2 = 1 P3 = 1 P4 = 1 P5 = 1 13 P6 = 1 Subsoal 5 (42 poin) Untuk setiap i, 1 ≤ Pi ≤ 6. Mungkin ada dua atau lebih muka sisi dengan nomor yang sama. 14 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOLUSI UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 HARI KE-1 INFORMATIKA Waktu : 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Tebak Himpunan Batas Waktu: 1 detik Batas Memory: 32 MB #include #include #include #include #include #include #include #include #include #include #include <iostream> <cstdio> <algorithm> <cmath> <cstring> <string> <queue> <stack> <vector> <utility> <map> #define #define #define #define REP(a,b) for (int a=0; a<b; a++) FOR(a,b,c) for (int a=b; a<=c; a++) FORD(a,b,c) for (int a=b; a>=c; a--) RESET(a,b) memset(a, b, sizeof a) #define #define #define #define #define #define #define #define #define EPS 1e-9 INF 2123123123 LL long long F first S second MP make_pair PB push_back PII pair<int,int> PDD pair<double,double> #define __ puts("") using namespace std; int n,k,q; char sc[1000]; void on(){ bool ada[105]; RESET(ada,0); REP(i,n){ printf("1 %d\n", i+1); fflush(stdout); scanf("%s", sc); if (sc[0] != 't'){ ada[i] = 1; } } int cnt = 0; REP(i,n){ if (ada[i]) cnt++; } printf("%d", cnt); REP(i,n){ if (ada[i]) printf(" %d", i+1); Solusi Hari-1 - 1 } printf("\n"); fflush(stdout); //must be true } void ologn(){ int ki,ka,tgh,ans; //ONE ki = 1; ka = n; while (ki <= ka){ tgh = (ki + ka) >> 1; //ada: tgh? printf("1 %d\n", tgh); fflush(stdout); int h = 0; scanf("%s", sc); if (sc[0] != 't'){ h = 1; } if (h){ ans = tgh; ki = tgh + 1; }else{ ka = tgh - 1; } } printf("%d", ans); FOR(i,1,ans){ printf(" %d", i); } printf("\n"); fflush(stdout); //must be true } void grim(){ //eleminate all 0s bool ada[105]; FOR(i,1,n){ ada[i] = 1; } FOR(i,1,n){ FOR(j,i+1,n){ printf("2 %d %d\n", i, j); fflush(stdout); scanf("%s", sc); if (sc[0] == 't'){ //haha! ada[i] = 0; ada[j] = 0; } Solusi Hari-1 - 2 } } //odd 0 or even 0? int cnt = 0; int h0 = 0; FOR(i,1,n){ if (ada[i]) cnt++; else h0++; } printf("%d", cnt); FOR(i,1,n){ if (ada[i]) printf(" %d", i); } printf("\n"); fflush(stdout); scanf("%s", sc); if (sc[0] == 'y'){ //sweet, even 0 return; }else{ //some work needed, it is odd 0! int liar = -1; FOR(i,1,n){ if (ada[i]){ printf("%d", cnt-1); FOR(j,1,n){ if (j != i && ada[j]){ printf(" %d", j); } } printf("\n"); fflush(stdout); bool h = 0; scanf("%s", sc); if (sc[0] == 'y'){ return; } } } } } int main(){ gets(sc); scanf("%d %d %d", &n, &k, &q); if (k == 1){ if (q > n){ on(); }else{ ologn(); } }else{ grim(); } return 0; } Solusi Hari-1 - 3 Berbaris Sebelum Masuk Batas Waktu: 1 detik Batas Memory: 32 MB #include<iostream> #include<cstring> #include<cstdio> #include<vector> #include<queue> #include<utility> #include<cassert> #include<algorithm> #define S 1000 #define N 1000 using namespace std; char asal[100]; int kasus,banyak; pair<int,int> batas[N+5]; vector<int> orang[S+5]; bool ada[S+5]; int jawab[N+5],prev[N+5]; bool cf(const int &a,const int &b) { return (batas[a] <= batas[b]); } int main() { assert(scanf("%s %d",asal,&kasus) == 2); assert(scanf("%d",&banyak) == 1); assert(1 <= banyak && banyak <= N); assert(0 <= kasus && kasus <= 4); assert(strcmp(asal,"Subsoal") == 0); if (kasus == 3) assert(banyak <= 8); memset(ada,0,sizeof(ada)); for (int i=0,sem;i<banyak;++i) { assert(scanf("%d %d %d",&sem,&batas[i].first,&batas[i].second) == 3); assert(0 <= batas[i].first && batas[i].first <= batas[i].second && batas[i].second <= banyak); assert(1 <= sem && sem <= S); assert(!ada[sem]); ada[sem] = true; orang[sem].push_back(i); } for (int i=1;i<=S;++i) sort(orang[i].begin(),orang[i].end(),cf); int masuk = 0; for (int i=1;i<=S;++i) { if (orang[i].size() == 0) continue; priority_queue<pair<int,int>,vector<pair<int,int> >,greater<pair<int,int> > > pq; Solusi Hari-1 - 4 for (int j=0;j<masuk;++j) { prev[j] = jawab[j]; jawab[j] = 0; } int indeks1 = 0; int indeks2 = 0; for (int j=0;j<masuk + orang[i].size();++j) { while (indeks2 < (int)orang[i].size() && batas[orang[i][indeks2]].first == j) { pq.push(make_pair(batas[orang[i][indeks2]].second,orang[i][indeks2])); ++indeks2; } if (pq.size() > 0) { jawab[j] = pq.top().second; pq.pop(); } else { jawab[j] = prev[indeks1]; ++indeks1; } } masuk += orang[i].size(); } assert(masuk == banyak); printf("%d",jawab[0]+1); for (int i=1;i<banyak;++i) printf(" %d",jawab[i]+1); printf("\n"); return 0; } Solusi Hari-1 - 5 Lipat Kertas Batas Waktu: 0,2 detik Batas Memory: 32 MB #include #include #include #include #include <cstdio> <cstdlib> <stack> <cassert> <algorithm> using namespace std; int n,i,x,size,sub; int pos[1000007],bracket[1000007]; bool valid,udah[1000007]; char s[100]; int st[1000007]; int main() { scanf("%s%d",s,&sub); // Kasus scanf("%d",&n); if if if if (sub (sub (sub (sub == == == == 3) 4) 5) 6) assert(2 assert(2 assert(2 assert(2 <= <= <= <= n n n n && && && && n n n n <= <= <= <= 1000); 4); 1000); 100000); for (i=1 ; i<=n ; i++) { scanf("%d",&x); assert(1 <= x && x <= n); //printf("%d\n",i); assert(udah[x] == false); udah[x] = true; pos[x] = i; // Simpan posisinya saja } valid = true; for (i=2 ; i<=n ; i+=2) { bracket[pos[i]] = i; bracket[pos[i-1]] = i; } for (i=1 ; i<=n ; i++) if (bracket[i] != 0) { if (size == 0 || bracket[i] != st[size-1]) { st[size] = bracket[i]; size++; } else size--; } if (size != 0) valid = false; for (i=1 ; i<=n ; i++) bracket[i] = 0; size = 0; for (i=3 ; i<=n ; i+=2) { bracket[pos[i]] = i; Solusi Hari-1 - 6 bracket[pos[i-1]] = i; } for (i=1 ; i<=n ; i++) if (bracket[i] != 0) { if (size == 0 || bracket[i] != st[size-1]) { st[size] = bracket[i]; size++; } else size--; } if (size != 0) valid = false; if (!valid) printf("INVALID\n"); else { for (i=1 ; i<n ; i++) { if (i % 2 == 1) { if (pos[i] < pos[i+1]) printf("A"); else printf("B"); } else { if (pos[i] < pos[i+1]) printf("B"); else printf("A"); } } printf("\n"); } //sort(pos+1,pos+1+n); //for (i=1 ; i<=n ; i++) swap(pos[i],pos[(13*i+42)%100]); } Solusi Hari-1 - 7 Menggelindingkan Kubus Batas Waktu: 0,2 detik Batas Memory: 32 MB #include <cstdio> #include <iostream> #include <vector> #include <algorithm> #include <stack> #include <queue> #include <map> #include <set> #include <utility> #include <sstream> #include <string> #include <iomanip> #include <cmath> #include <cstdlib> #include <cstring> using namespace std; #define fi first #define sc second #define MP make_pair #define pb push_back #define PI acos(-1.0) //alternative #define PI (2.0 * acos(0.0)) #define vi vector<int> #define vii vector<ii> #define ALL(c) (c).begin(), (c).end() #define RESET( c,a ) memset( (c), a, sizeof(c) ) #define REP( a,b,c ) for ( int a=b, _c=c; a<_c; ++a ) #define RED( a,b,c ) for ( int a=b, _c=c; a>=_c; --a ) #define REPI( it, c ) for ( __typeof( (c).begin() ) it=(c).begin(); it!=(c).end(); ++it ) const int big = 2000000000; const double INF = 1e9; const double EPS = 1e-9; typedef long long LL; typedef pair<int,int> pii; typedef pair<LL,LL> pLL; #define _DEBUG 1 #ifdef _DEBUG #define DEBUG printf #else #define DEBUG if (0) printf #endif // NTU The Lyons' Template //---------------------------------------------------------------------class dice { public: int i[6]; Solusi Hari-1 - 8 dice() { REP(x,0,6) i[x]=0; } dice( int a[] ) { REP(x,0,6) i[x]=a[x]; } dice rot( int a ) { int z = i[0]; dice ret; REP(x,0,6) ret.i[x] = i[x]; if (a==1) //utara { ret.i[0] = i[4]; ret.i[4] = i[1]; ret.i[1] = i[2]; ret.i[2] = z; } else if (a==2) //timur { ret.i[0] = i[3]; ret.i[3] = i[1]; ret.i[1] = i[5]; ret.i[5] = z; } else if (a==3) //selatan { ret.i[0] = i[2]; ret.i[2] = i[1]; ret.i[1] = i[4]; ret.i[4] = z; } else if (a==4) //barat { ret.i[0] = i[5]; ret.i[5] = i[1]; ret.i[1] = i[3]; ret.i[3] = z; } return ret; } bool operator== (dice cmp) { REP(x,0,6) if (i[x] != cmp.i[x]) return false; return true; } }; bool ud[8][8][8][8][8][8]; bool cek( dice a ) { bool &lho = ud[a.i[0]][a.i[1]][a.i[2]][a.i[3]][a.i[4]][a.i[5]], ret = lho; if (!lho) lho = true; return ret; } Solusi Hari-1 - 9 int main() { int S; scanf("Subsoal %d", &S); int i[6], h[6]; REP(x,0,6) scanf("%d", &h[x]); REP(x,0,6) scanf("%d", &i[x]); if (S==1) printf("2\n"); else if (S==2) printf("3\n"); else if (S==3) { if ((i[0]==2) && (i[1]==2)) printf("0\n"); else printf("1\n"); } else if (S==4) { if (i[0]==2) printf("0\n"); else if (i[1]==2) printf("2\n"); else printf("1\n"); } else { RESET( ud,0 ); dice cur = dice(h), fin = dice(i); queue <dice> q; int o = 0; q.push( cur ); while (!q.empty()) { int SZ = q.size(); while (SZ--) { cur = q.front(); q.pop(); if (!cek(cur)) { if (cur == fin) { printf("%d\n",o); return 0; } } q.push( cur.rot(1) ); q.push( cur.rot(2) ); q.push( cur.rot(3) ); q.push( cur.rot(4) ); } ++o; } } return 0; } Solusi Hari-1 - 10 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 HARI KE-2 INFORMATIKA Waktu : 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Mengosongkan Matriks Batas Waktu 1 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Di sela-sela waktu santai sore, Pak Dengklek memberikan sebuah tantangan bagi bebekbebeknya. Pak Dengklek akan memberikan sebuah matriks berukuran N × M (N baris × M kolom) berisi bilangan-bilangan. Baris-baris dinomori dari 1 sampai dengan N dari atas ke bawah. Kolom-kolom dinomori dari 1 sampai dengan M dari kiri ke kanan. Kemudian, pada setiap langkah, para bebek dapat melakukan salah satu dari 3 operasi di bawah ini pada matriks tersebut. 1. Memilih sebuah bilangan bulat a kemudian menambahkan semua bilangan pada salah satu kolom dengan a. 2. Memilih sebuah bilangan bulat b kemudian mengurangi semua bilangan pada salah satu kolom dengan b. 3. Memilih sebuah bilangan bulat k kemudian mengalikan semua bilangan pada salah satu baris dengan 2k. Kemudian setiap bilangan hasil operasi tersebut akan dimodulo dengan 1.000.000.007 (10 9 + 7) . Yang harus dilakukan oleh para bebek adalah menerapkan serangkaian operasi di atas sedemikian sehingga pada akhirnya semua bilangan dalam matriks tersebut bernilai 0. Sebagai contoh, perhatikan matriks yang diberikan Pak Dengklek di bawah ini. Salah satu rangkaian operasi yang dapat diterapkan oleh para bebek adalah sebagai berikut. No Operasi Hasil Matriks 1 Mengalikan bilangan pada baris 2 dengan 2 (k = 1) 2 Mengurangi bilangan pada kolom 1 dengan 1 3 Mengalikan bilangan pada baris 2 dengan 2 (k = 1) 4 Mengurangi bilangan pada kolom 1 dengan 2 1 No Operasi Hasil Matriks 5 Menambahkan bilangan pada kolom 2 dengan 1 6 Mengalikan bilangan pada baris 2 dengan 2 (k = 1) 7 Mengurangi bilangan pada kolom 2 dengan 1 8 Mengalikan bilangan pada baris 2 dengan 2 (k = 1) 9 Mengurangi bilangan pada kolom 2 dengan 2 Karena Pak Dengklek menyediakan bonus makanan ringan bagi yang berhasil memecahkan tantangan ini, para bebek pun berlomba-lomba untuk mencari jawabannya. Agar para bebek tidak terlalu lama dalam memikirkan solusi tantangan ini, Pak Dengklek membatasi banyaknya operasi yang dapat dilakukan maksimum sebesar 100.000 operasi. Rupa-rupanya, Kwek si bebek nakal bermaksud curang dengan meminta bantuan kepada Anda. Walaupun Anda tidak bermaksud membantunya, Anda sendiri akhirnya juga merasa penasaran dengan tantangan pak Dengklek dan ingin memecahkannya. Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string “Subsoal X” dengan X menyatakan nomor subsoal dari berkas masukan saat ini. Kemudian di baris kedua terdapat 2 buah bilangan bulat yang dipisahkan oleh tepat sebuah spasi, yaitu N dan M . N buah baris berikutnya mendeskripsikan matriks yang diberikan oleh Pak Dengklek dan pada masing-masing baris terdapat tepat M buah bilangan bulat dipisahkan spasi. Format Keluaran Untuk masukan yang diberikan, pada baris pertama cetak sebuah bilangan S, yang menyatakan banyaknya operasi yang Anda perlukan untuk mengubah semua bilangan matriks pada berkas masukan menjadi 0. Kemudian cetak S baris. Masing-masing baris menyatakan operasi yang dilakukan terhadap matriks yang diberikan (sesuai urutan operasi tersebut diterapkan kepada matriks), dengan format: 1. Jika operasi tersebut adalah menambahkan semua bilangan pada suatu kolom dengan suatu bilangan, cetak "1 c a" (tanpa tanda kutip) dengan c menyatakan nomor kolom yang ditambah dan a menyatakan besar bilangan yang ditambahkan. 2. Jika operasi tersebut adalah mengurangi semua bilangan pada suatu kolom tertentu 2 dengan suatu bilangan, cetak "2 c b" (tanpa tanda kutip) dengan c menyatakan nomor kolom yang dikurangi dan b menyatakan besar bilangan yang dikurangkan. 3. Jika operasi tersebut adalah mengalikan semua bilangan pada suatu baris tertentu dengan 2k, cetak "3 r k" (tanpa tanda kutip) dengan r menyatakan nomor baris yang dikali dan k menyatakan besaran pangkat dari 2. Untuk setiap operasi, harus berlaku 0 ≤ a, b, k < 1.000.000.007. Contoh Masukan Subsoal 0 2 2 3 2 1 0 Contoh Keluaran 9 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: Setiap anggota matriks berupa bilangan bulat nonnegatif kurang dari 1.000.000.007. Subsoal 1 (11 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (13 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (7 poin) N=1 1 ≤ M ≤ 20 Subsoal 4 (41 poin) 1 ≤ N ≤ 20 M=1 3 Subsoal 5 (28 poin) 1 ≤ N, M ≤ 20 4 Kontes Menari Batas Waktu 2 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Kwek, salah satu bebek Pak Dengklek, sedang berlatih tari tradisional yaitu Tari Bebek. Tujuan Kwek berlatih tak lain dan tak bukan adalah untuk mengikuti kontes tahunan Tari Bebek. Dalam lomba, setiap peserta menampilkan beberapa macam gerakan Tari Bebek untuk memikat para juri dengan keindahannya. Kwek sendiri sudah menguasai N macam gerakan yang dinomori dari 1 sampai dengan N. Tiap gerakan memiliki nilai dasar keindahan. Gerakan ke-i memiliki nilai dasar keindahan Di. Terdapat empat jenis gerakan dalam Tari Bebek, yaitu gerakan biasa, gerakan memukau, gerakan melelahkan, dan gerakan meyakinkan. Dijamin hanya terdapat sebuah gerakan meyakinkan dalam Tari Bebek. Dalam kontes Tari Bebek, setiap peserta harus memilih tepat R buah gerakan yang berbedabeda untuk ditampilkan, yang masing-masing dilakukan selama 1 menit. Nomor dari gerakan yang dilakukan pada menit ke-t (untuk 1 ≤ t ≤ R) dinyatakan oleh Gt. Setelah menampilkan gerakan Gt peserta akan mendapatkan skor Kt yang besarnya dipengaruhi oleh DGt dan gerakan-gerakan sebelumnya, yang selengkapnya dihitung menurut aturan berikut. 1. Mula-mula, nilai Kt adalah DGt (yakni, nilai dasar keindahan gerakan nomor Gj). 2. a. Jika t > 1 dan gerakan Gt-1 adalah gerakan memukau, maka nilai Kt dikalikan dua. b. Jika t > 1 dan gerakan Gt-1 adalah gerakan melelahkan, maka nilai Kt dibagi dua (dibulatkan ke bawah). 3. Jika untuk suatu m < t, gerakan Gm adalah gerakan meyakinkan, maka nilai Kt ditambah sebesar Y. Untuk kontes Tari Bebek tahun ini, telah diundang J orang juri yang dinomori dari 1 sampai dengan J. Masing-masing juri menetapkan nilai batas keindahan. Juri ke-i menetapkan nilai batas keindahan sebesar Hi. Juri ke-i akan terkesima dengan tarian peserta jika K1 + K2 + ... + KR > Hi. Berikut ini adalah contoh rangkaian gerakan beserta simulasi perhitungan nilai keindahan dari setiap gerakan tersebut, dengan R = 6. t DGt Jenis Gerakan Gt Kt 1 10 biasa 2 5 10 meyakinkan (Y = 3) 5 3 12 biasa 12 + 3 = 15 4 5 memukau 5+3=8 5 7 melelahkan (7 × 2) + 3 = 17 6 9 biasa (9 / 2) + 3 = 4 + 3 = 7 5 t DGt Jenis Gerakan Gt Kt K1 + K2 + ... + K6 62 Diberikan daftar gerakan yang dikuasai oleh Kwek, dan juga batas nilai keindahan masingmasing juri yang hadir. Tentukan banyaknya kemungkinan rangkaian gerakan Tari Bebek berbeda yang dapat ditampilkan oleh Kwek untuk membuat masing-masing juri terkesima. Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua masukan berisi empat buah bilangan bulat N, R, Y, dan J, masing-masing dipisahkan oleh spasi. N baris berikutnya masing-masing berisi informasi gerakan yang dikuasai Kwek. Tiap baris terdiri dari sebuah buah bilangan bulat Di dan sebuah karakter Ti dipisahkan oleh spasi, yang menyatakan nilai keindahan dari gerakan ke-i dan jenis dari gerakan tersebut. Ti selalu merupakan salah satu dari 'B', 'P', 'L', dan 'Y', yang secara berurutan menyatakan gerakan biasa, memukau, melelahkan, dan meyakinkan. J baris berikutnya masing-masing berisi sebuah bilangan bulat Hi yang menyatakan nilai batas keindahan dari juri ke-i. Format Keluaran Keluarkan J buah baris. Baris ke-i harus berisi banyaknya kemungkinan rangkaian gerakan Tari Bebek yang dapat dibawakan oleh Kwek agar dapat membuat juri ke-i terkesima. Contoh Masukan Subsoal 0 5 2 5 3 10 B 15 B 5 P 300 L 7 B 1 1000 600 Contoh Keluaran 20 0 1 Penjelasan Contoh Kasus Uji Untuk juri pertama, karena batas nilai keindahannya hanya 1, semua permutasi dari dua gerakan yang ada dapat membuatnya terkesima. Untuk juri kedua, tidak ada satupun rangkaian gerakan yang dapat membuat juri tersebut 6 terkesima. Untuk juri ketiga, hanya ada satu cara yang dapat membuat juri tersebut terkesima yaitu menampilkan gerakan 3 kemudian dilanjutkan gerakan 4. Total keindahannya adalah 5 + (2 × 300) = 605. Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: 1 ≤ N ≤ 10 0<R≤N 0 ≤ Y ≤ 100 1 ≤ Hi ≤ 100.000 1 ≤ Di ≤ 1.000 Dijamin bahwa hanya terdapat paling banyak satu buah gerakan meyakinkan pada masukan. Subsoal 1 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (17 poin) 1 ≤ J ≤ 10 Semua gerakan pada masukan merupakan gerakan biasa. Subsoal 4 (27 poin) 1 ≤ J ≤ 10 Subsoal 5 (38 poin) 1 ≤ J ≤ 1.000 7 Cuti Liburan Batas Waktu 1 detik Batas Memori 32 MB Deskripsi Karena sedikit jenuh dengan pekerjaannya di Kantor Bebek, minggu ini Pak Dengklek mengajukan cuti liburan. Beruntungnya, atasan Pak Dengklek langsung menyetujui cuti tersebut. Pak Dengklek sangat senang dan langsung mempersiapkan segala sesuatu untuk liburannya mendatang. Salah satu hal yang Pak Dengklek persiapkan adalah koper berisi baju-bajunya selama liburan. Saat ini, ia memiliki N helai baju di rumahnya, yang dinomori dari 1 sampai dengan N. Baju ke-i memiliki berat sebesar Bi satuan, daya tahan pakai selama Di hari, dan warna yang dinyatakan dengan sebuah bilangan Wi. Tentu saja, bilangan yang berbeda menyatakan warna yang berbeda. Koper Pak Dengklek hanya dapat memuat baju-baju dengan total berat maksimum sebesar P satuan. Ia ingin agar dapat membawa baju-baju dengan total daya tahan sebesar mungkin, namun dengan total berat tidak melebihi P. Ia juga sangat memperhatikan penampilan; oleh karena itu, ia ingin agar terdapat setidaknya Q warna berbeda pada baju-baju yang dibawanya. Tentukan total daya tahan baju-baju terbesar yang dapat dibawa Pak Dengklek dan memenuhi syarat-syarat tersebut. Format Masukan Baris pertama berisi string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi tiga buah bilangan bulat N, P, dan Q. N baris berikutnya masing-masing berisi tiga buah bilangan bulat Bi, Di, dan Wi. Format Keluaran Sebuah baris berisi sebuah bilangan bulat yang menyatakan total daya tahan terbesar yang mungkin. Apabila syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi, keluarkan sebuah baris berisi -1. Contoh Masukan 1 Subsoal 0 5 10 2 2 5 1 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 6 1 Contoh Keluaran 1 14 8 Contoh Masukan 2 Subsoal 0 5 7 3 2 5 1 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 6 1 Contoh Keluaran 2 -1 Penjelasan Pada contoh masukan 1, cara terbaik adalah Pak Dengklek membawa baju-baju nomor 1, 2, dan 5. Dengan demikian, total beratnya adalah 2 + 3 + 4 = 9 (tidak melebihi 10), banyaknya warna berbeda adalah 2 (warna 1 dan 4), dan total daya tahan adalah 5 + 3 + 6 = 14 hari. Pembagian Subsoal Pada semua subsoal, berlaku: 1 ≤ P ≤ 500 1 ≤ Bi ≤ 100 1 ≤ Di ≤ 100 Subsoal 1 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (11 poin) 1 ≤ N ≤ 16 Untuk setiap i, Wi = i Q=0 Subsoal 4 (17 poin) 1 ≤ N ≤ 100 Untuk setiap i, Wi = i Q=0 9 Subsoal 5 (23 poin) 1 ≤ N ≤ 100 Untuk setiap i, Wi = i 0≤Q≤N Subsoal 6 (31 poin) 1 ≤ N ≤ 100 1 ≤ Wi ≤ N 0≤Q≤N 10 Pabrik Kue Batas Waktu 3 detik Batas Memori 64 MB Deskripsi Pak Dengklek memulai usaha produksi kue. Untuk itu, ia membeli 100 mesin pembuat kue. Setiap mesin memproduksi satu jenis kue yang unik. Karena keterbatasan tempat, seluruh mesin disimpan pada sebuah gudang. Sedangkan kegiatan produksi dilakukan pada sebuah ruang di pabrik kecilnya yang hanya bisa menampung maksimum 10 mesin berbeda setiap harinya. Setiap pagi Pak Dengklek membuat daftar jenis-jenis kue yang akan diproduksi hari itu agar pegawainya dapat memindahkan mesin-mesin tersebut dari gudang ke ruang produksi. Setiap siang, pelanggan-pelanggan datang hendak membeli kue. Setiap jenis kue hanya boleh dibeli oleh maksimum satu pelanggan. Apabila kue yang diinginkan tidak tersedia, pelanggan akan pulang dengan tangan kosong. Karena bukan peramal, Pak Dengklek tidak mengetahui kue-kue mana saja yang akan dipesan pelanggan pada siang harinya ketika membuat daftar di pagi hari. Tentu saja, Pak Dengklek ingin agar banyaknya pelanggan yang berhasil membeli kue sebanyak mungkin. Pak Dengklek menyimpulkan bahwa terdapat pola probabilitas pada pemesanan tiap jenis kue. Untuk masing-masing jenis kue i, terdapat barisan probabilitas p[i,0], p[i,1], ..., p[i,Ki 1]. Barisan ini menyatakan bahwa pada hari ke-t, kue jenis i dipesan dengan probabilitas p[i, t mod Ki]. Nilai Ki ini bisa berbeda antara satu jenis kue dengan jenis kue lainnya. Akan tetapi, Pak Dengklek tidak mengetahui nilai dari barisan p[i,j] maupun Ki. Ia hanya mengetahui bahwa 1 ≤ Ki ≤ 20, dan 0 ≤ p[i,j] ≤ 1 untuk sembarang i dan j. Petunjuk:Berdasarkan fakta ini, Pak Dengklek menyimpulkan bahwa ketika ia sudah memiliki cukup banyak data pemesanan yang pernah terjadi, ia dapat memperkirakan pola pemesanan (p[i,j] dan Ki). Perkiraan ini cenderung membaik ketika banyaknya data pemesanan yang ia miliki semakin bertambah, yakni ketika nilai t membesar. Anda sebagai programmer baru di pabrik Pak Dengklek ditugasi untuk membuat sebuah program untuk membantu Pak Dengklek membuat daftar mesin yang harus disiapkan setiap pagi. Upah yang Anda terima ditentukan oleh kinerja program Anda selama T hari berturutturut, dan besarnya adalah dengan a adalah total banyaknya pelanggan yang berhasil membeli kue dan b adalah total banyak maksimum pelanggan yang mungkin berhasil membeli kue, selama T hari tersebut. Operator pembagian di sini adalah operator pembagian bilangan riil. Format Interaksi Soal ini adalah soal interaktif. 11 Pada awalnya, program Anda harus membaca string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal dari kasus uji yang sedang diujikan. Berikutnya program Anda membaca sebuah baris berisi sebuah bilangan bulat T yang menyatakan banyaknya hari. Kemudian sebanyak T kali, program Anda berinteraksi dengan program juri. Pada interaksi ke-i, program Anda: 1. Mengeluarkan sebuah bilangan bulat N (0 ≤ N ≤ 10) ke standar keluaran pada sebuah baris, yang menyatakan banyaknya mesin kue pada daftar mesin Pak Dengklek. Kemudian mengeluarkan N bilangan bulat berbeda yang masing-masing menyatakan nomor jenis kue yang mesinnya akan digunakan di hari itu. Karena Pak Dengklek hanya memiliki satu mesin untuk memproduksi setiap jenis kue, tidak boleh ada dua jenis mesin yang sama pada daftar ini. 2. Membaca sebuah bilangan bulat M (0 ≤ M ≤ 100) dari standar masukan pada sebuah baris, yang menyatakan banyaknya pelanggan yang melakukan pemesanan kue pada hari ke-i. Kemudian diikuti dengan membaca M buah bilangan bulat berbeda terpisah baris baru pada sebuah baris, yang masing-masing berupa salah satu bilangan antara 1 hingga 100 yang menyatakan jenis kue yang dibeli pada hari tersebut. Kue-kue diurutkan secara menaik berdasarkan jenisnya. Contoh Interaksi Keluaran Program Peserta Keluaran Program Juri Subsoal 0 2 3 1 50 2 2 50 100 2 5 3 2 1 50 (interaksi selesai) Penjelasan Contoh Kasus Uji Terdapat 2 kali interaksi. Pada pagi hari pertama, Pak Dengklek mendaftarkan mesin-mesin untuk memproduksi kuekue berjenis 1, 50, dan 2. Pada siang harinya, terdapat 2 pelanggan kue, berjenis 100 dan 50. Kue berjenis 100 sedang tidak diproduksi sedangkan kue berjenis 50 sedang diproduksi di hari ini. Pada pagi hari kedua, Pak Dengklek mendaftarkan mesin-mesin untuk memproduksi kue-kue berjenis 5 dan 3. Pada siang harinya, terdapat 2 pelanggan kue, berjenis 1 dan 50. Kedua kue 12 tidak diproduksi di hari ini. Pada kasus contoh ini, banyak kue yang berhasil dijual ke pelanggan adalah 1. Sedangkan banyak maksimum kue yang mungkin berhasil dijual adalah 4. Sehingga nilai Anda adalah: Pembagian Subsoal Terdapat 25 subsoal. Pada semua subsoal berlaku: Hanya terdapat sebuah kasus uji. Dijamin program juri menentukan kue-kue mana saja yang dibeli pada setiap harinya tanpa dipengaruhi oleh keluaran program peserta. T = 1.000 Nilai Anda pada soal ini adalah rata-rata upah yang Anda peroleh pada semua kasus uji kemudian ditambah setengah lalu dibulatkan ke bawah. Dengan skema penilaian seperti ini, nilai Anda berada dalam rentang 0..100. Untuk membantu Anda memahami interaksi, disediakan game yang dapat diakses di sini. Kasus uji yang diberikan pada game ini hanyalah untuk visualisasi dan tidak termasuk dalam penilaian seperti pada game di soal interaktif sebelumnya. Catatan Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk tipe soal interaktif seperti ini, Anda harus selalu memberikan perintah "fflush(stdout);" (bagi pengguna C/C++) atau "flush(output);" (bagi pengguna PASCAL) setiap kali Anda mencetak keluaran (dengan kata lain, setiap kali ada perintah mencetak keluaran misalnya write, writeln, printf, cout, atau puts, tepat di bawahnya harus ada perintah fflush/flush). Sebagai contoh, berikut adalah contoh source code dalam bahasa Pascal yang melakukan pengisian gudang tanpa memperdulikan pesanan para bebek. var subsoal: string; T, M, i, j, pesanan: longint; begin readln(subsoal); readln(T); for i := 1 to T do 13 begin writeln(3); writeln(1); writeln(50); writeln(2); flush(output); readln(M); for j := 1 to M do readln(pesanan); end; end. Dan berikut adalah contoh source code dalam bahasa C++. #include <cstdio> #include <cstring> char subsoal[100]; int nomor; int T, M, i, j, pesanan; int main() { scanf("%s %d", subsoal, &nomor); scanf("%d", &T); for(i = 1; i <= T; i++) { printf("%d\n%d\n%d\n%d\n", 3, 1, 50, 2); fflush(stdout); scanf("%d", &M); for(j = 1; j <= M; j++) { scanf("%d", &pesanan); } } 14 return 0; } Peringatan Apabila program Anda melakukan salah satu dari hal-hal di bawah ini: mengeluarkan keluaran tidak sesuai format sehingga tidak dikenali oleh grader, atau mengeluarkan keluaran tidak sesuai batasan yang tertera di soal maka program Anda akan dihentikan secara otomatis dan Anda tidak memperoleh nilai pada kasus uji yang bersangkutan. 15 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOLUSI UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 HARI KE-2 INFORMATIKA Waktu : 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Mengosongkan Matriks Batas Waktu: 1 detik Batas Memori: 32 MB #include #include #include #include <cstdio> <cstdlib> <cstring> <algorithm> using namespace std; int i,j,n,m,ctr,minim,maxim,ans; int a[30][30]; int halo1[300007],halo2[300007],halo3[300007]; char s[1007]; bool sama; void proses(int com, int x, int y) { int i,j,yow; if (com == 1) { ans++; halo1[ans] = 1; halo2[ans] = x; halo3[ans] = y; for (i=1 ; i<=n } if (com == 2) { ans++; halo1[ans] = 2; halo2[ans] = x; halo3[ans] = y; for (i=1 ; i<=n } if (com == 3) { ans++; halo1[ans] = 3; halo2[ans] = x; halo3[ans] = y; yow = 1; for (i=1 ; i<=y for (j=1 ; j<=m 1000000007; } ; i++) a[i][x] = (a[i][x] + y) % 1000000007; ; i++) a[i][x] = (a[i][x] - y) % 1000000007; ; i++) yow = ((long long)yow * 2) % 1000000007; ; j++) a[x][j] = ((long long)a[x][j] * yow) % /* printf("%d %d %d\n",halo1[ans],halo2[ans],halo3[ans]); for (i=1 ; i<=n ; i++) { for (j=1 ; j<=m ; j++) printf(" %d",a[i][j]); printf("\n"); } // scanf("%d",&yow); */ } int main() { gets(s); scanf("%d%d",&n,&m); for (i=1 ; i<=n ; i++) { for (j=1 ; j<=m ; j++) scanf("%d",&a[i][j]); Solusi Hari-2 - 1 } for (j=1 ; j<=m ; j++) { //printf("KOLOM = %d\n",j); sama = true; minim = a[1][j]; maxim = a[1][j]; for (i=1 ; i<=n ; i++) { if (a[i][j] != a[1][j]) { sama = false; //printf("%d %d\n",i,j); } minim = min(minim,a[i][j]); maxim = max(maxim,a[i][j]); } //printf("%d\n",sama); while (!sama) { while (minim == 0) { proses(1,j,1); minim = a[1][j]; maxim = a[1][j]; for (i=1 ; i<=n ; i++) { minim = min(minim,a[i][j]); maxim = max(maxim,a[i][j]); } } for (i=1 ; i<=n ; i++) { minim = a[1][j]; maxim = a[1][j]; int k; for (k=1 ; k<=n ; k++) { minim = min(minim,a[k][j]); maxim = max(maxim,a[k][j]); } ctr = 0; while (a[i][j] * (1 << (ctr+1)) <= maxim) ctr++; if (ctr != 0) proses(3,i,ctr); } sama = true; for (i=1 ; i<=n ; i++) if (a[i][j] != a[1][j]) sama = false; if (!sama) { minim = a[1][j]; maxim = a[1][j]; for (i=1 ; i<=n ; i++) { minim = min(minim,a[i][j]); maxim = max(maxim,a[i][j]); } proses(2,j,minim-1); } } if (a[1][j] != 0) proses(2,j,a[1][j]); } Solusi Hari-2 - 2 printf("%d\n",ans); for (i=1 ; i<=ans ; i++) printf("%d %d %d\n",halo1[i],halo2[i],halo3[i]); } Solusi Hari-2 - 3 Kontes Menari Batas Waktu: 2 detik Batas Memori: 32MB #include #include #include #include #include #include <cmath> <cstdio> <cstdlib> <cstring> <cassert> <climits> #include #include #include #include #include <vector> <string> <utility> <iostream> <algorithm> using namespace std; #define REP(i,n) for (int i = 0, _n = (int)n; i < _n; i++) #define FOR(i,a,b) for (int i = (int)a, _b = (int)b; i <= _b; i++) #define RESET(c,v) memset(c, v, sizeof(c)) #define FOREACH(i,c) for (typeof((c).end()) i = (c).begin(); i != (c).end(); ++i) typedef long long ll; #define pb push_back #define mp make_pair const int MAX = 15; int N, R, Y, J; int K[MAX]; char T[MAX][5]; bool used[MAX]; int cur[MAX]; int cnt[100002]; void go(int r) { if (r == R) { int res = 0; int add = 0; REP(i, R) { int val = K[cur[i]]; if (i && T[cur[i-1]][0] == 'P') val *= 2; if (i && T[cur[i-1]][0] == 'L') val /= 2; res += val + add; if (T[cur[i]][0] == 'Y') add = Y; } cnt[res]++; Solusi Hari-2 - 4 return; } REP(i, N) if (!used[i]) { cur[r] = i; used[i] = true; go(r+1); used[i] = false; } } int main() { scanf("%*s%*d"); scanf("%d%d%d%d", &N, &R, &Y, &J); REP(i, N) scanf("%d%s", &K[i], T[i]); go(0); for (int i = 100000; i >= 0; i--) cnt[i] += cnt[i+1]; REP(i, J) { int h; scanf("%d", &h); printf("%d\n", cnt[h+1]); } } Solusi Hari-2 - 5 Cuti Liburan Batas Waktu: 2 detik Batas Memori: 32MB #include #include #include #include #include #include <cmath> <cstdio> <cstdlib> <cstring> <cassert> <climits> #include #include #include #include #include <vector> <string> <utility> <iostream> <algorithm> using namespace std; #define REP(i,n) for (int i = 0, _n = (int)n; i < _n; i++) #define FOR(i,a,b) for (int i = (int)a, _b = (int)b; i <= _b; i++) #define RESET(c,v) memset(c, v, sizeof(c)) #define FOREACH(i,c) for (typeof((c).end()) i = (c).begin(); i != (c).end(); ++i) typedef long long ll; #define pb push_back #define mp make_pair const int MAX = 100, INF = 999999999; int N, P, Q; int B[MAX], D[MAX], W[MAX]; int dp[MAX][505+1][MAX+1][2]; int DP(int i, int berat, int warna, int sudah) { if (i == N) return warna >= Q ? 0 : -INF; if (i && W[i] != W[i-1] && sudah) return DP(i, berat, warna, 0); if (dp[i][berat][warna][sudah] == -1) { dp[i][berat][warna][sudah] = DP(i+1, berat, warna, sudah); if (berat + B[i] <= P) dp[i][berat][warna][sudah] = max(dp[i][berat][warna][sudah], D[i] + DP(i+1, berat + B[i], warna + 1 - sudah, 1)); } return dp[i][berat][warna][sudah]; } int main() { scanf("%*s%*d"); scanf("%d%d%d", &N, &P, &Q); REP(i, N) Solusi Hari-2 - 6 scanf("%d%d%d", &B[i], &D[i], &W[i]); REP(i, N) REP(j, N-1) if (W[j] > W[j+1]) { swap(B[j], B[j+1]); swap(D[j], D[j+1]); swap(W[j], W[j+1]); } RESET(dp, -1); int res = DP(0, 0, 0, 0); printf("%d\n", res < 0 ? -1 : res); } Solusi Hari-2 - 7 Pabrik Kue Batas Waktu: 3 detik Batas Memori: 64MB #include #include #include #include #include #include #include #include #include <cstdio> <iostream> <algorithm> <string> <cstring> <cstdlib> <cmath> <memory.h> <cassert> #define MP make_pair #define PII pair<int,int> #define RESET(c,x) memset(c, x, sizeof(c)) using namespace std; char dummy[100]; // algorithm parameters #define CHECKINGPERIOD 10 #define STOPCHECKING 400 #define #define #define #define NCAKE 100 NSELCACHE 10 MINK 1 MAXK 20 #define MAXT 1000 #define F first #define S second #define oo 1000111000 int binary[NCAKE + 5][MAXT + 5]; int freq[NCAKE + 5][MAXT + 5]; PII sorted[NCAKE + 5]; pair <double, int> sortedP[NCAKE + 5]; int T; int K[NCAKE + 5]; double P[NCAKE + 5][MAXK + 5]; int ctr[MAXT + 5]; template <class T> inline T ABS(T x) { if (x < 0) return -x; return x; } int main() { // read subsoal gets(dummy); scanf("%d", &T); RESET(freq, 0); RESET(binary, 0); Solusi Hari-2 - 8 for (int t1 = 0; t1 < T; t1++) { if (t1 <= STOPCHECKING) { // check periods for (int i = 0; i < NCAKE; i++) { int mn = oo; for (int k = MINK; k <= MAXK; k++) { int fault = 0; for (int t = k; t < t1; t++) { if (ABS(freq[i][t] - freq[i][t - k]) == 1) { fault++; } } if (fault < mn) { mn = fault; K[i] = k; } } } } //predict P for (int i = 0; i < NCAKE; i++) { for (int k = 0; k < K[i]; k++) { ctr[k] = 0; P[i][k] = 0; } for (int t = 0; t <= t1; t++) { P[i][t % K[i]] += 1.0 * freq[i][t]; ctr[t % K[i]]++; } for (int k = 0; k < K[i]; k++) { P[i][k] /= ctr[k]; } } for (int i = 0; i < NCAKE; i++) { sortedP[i] = MP(P[i][t1 % K[i]], i); } sort(sortedP, sortedP + NCAKE); reverse(sortedP, sortedP + NCAKE); printf("%d\n", NSELCACHE); for (int i = 0; i < NSELCACHE; i++) { printf("%d\n", sortedP[i].S + 1); } fflush(stdout); // UPDATE BINARY int nOrders; scanf("%d", &nOrders); for (int i = 0; i < nOrders; i++) { int x; scanf("%d", &x); x--; binary[x][t1] = 1; } // Update freq and fr2 for (int i = 0; i < NCAKE; i++) { if (t1 > 0) { Solusi Hari-2 - 9 freq[i][t1] = freq[i][t1 - 1]; } freq[i][t1] += binary[i][t1]; if (t1 >= 1) { freq[i][t1] -= binary[i][t1 - 1]; } } } /* for (int i = 0; i < NCAKE; i++) { printf("[%d|%d] : ", i + 1, K[i]); for (int t = 0; t < K[i]; t++) { printf("%.2lf ", P[i][t]); } printf("\n"); } */ return 0; } Solusi Hari-2 - 10 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 SESI LATIHAN INFORMATIKA Waktu : 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Menimbang & Mengurutkan Batas Waktu: 1 detik Batas Memori: 32 MB Deskripsi Pak Dengklek memiliki N ekor bebek yang dikumpulkan di sebuah kandang yang besar. Bebek-bebek tersebut dinomori 1 sampai dengan N. Uniknya, berat dari bebek-bebek tersebut berbeda-beda; yakni, tidak ada dua bebek dengan berat yang sama persis. Namun, sampai saat ini Pak Dengklek tidak tahu berat masing-masing bebeknya. Ia ingin memisahkan bebek-bebek tersebut ke dalam N buah kandang baru yang dijejerkan dari kiri ke kanan. Satu kandang berisi satu bebek. Ia juga ingin agar bebek di kandang paling kiri adalah bebek teringan, bebek di kandang kedua terkiri adalah bebek teringan kedua, dan seterusnya sampai bebek di kandang paling kanan adalah bebek terberat. Tentunya, untuk melakukan hal tersebut, Pak Dengklek harus menimbang bebek-bebeknya. Namun, ia hanya memiliki sebuah timbangan dua lengan. Untuk menggunakan timbangan tersebut, Pak Dengklek harus meletakkan seekor bebek pada masing-masing lengan. Kemudian, timbangan tersebut akan memberi tahu bebek pada lengan mana yang lebih ringan. Karena timbangan tersebut sudah agak usang, Pak Dengklek hanya bisa melakukan penimbangan paling banyak K kali. Bantulah Pak Dengklek menimbang bebek-bebeknya sedemikian sehingga ia dapat menempatkan bebek-bebeknya pada kandang baru yang sesuai. Format Interaksi Soal ini adalah soal interaktif. Pada awalnya, program Anda harus membaca string "Subsoal X" dengan X menyatakan nomor subsoal dari kasus uji yang sedang diujikan. Berikutnya program Anda dapat membaca dua buah bilangan bulat N dan K. Kemudian, sebanyak maksimum K kali, Anda dapat mengeluarkan perintah dalam sebuah baris dengan format: timbang B1 B2 yang artinya Anda menaruh bebek nomor B1 pada lengan kiri neraca dan bebek nomor B2 pada lengan kanan neraca. Untuk melakukan perintah ini, harus berlaku 1 ≤ B1, B2 ≤ N dan B1 ≠ B2. Setelah itu, program Anda dapat membaca sebuah bilangan -1 atau 1. Bilangan -1 menandakan bahwa bebek B1 lebih ringan daripada bebek B2, sedangkan 1 menandakan sebaliknya. Anda juga dapat mengeluarkan perintah dalam sebuah baris dengan format: jawab B1 B2 ... BN yang artinya Anda sudah mengetahui semua urutan relatif bebek-bebek dan Anda memutuskan bahwa bebek nomor Bi adalah bebek teringan ke-i. Setelah itu, interaksi akan otomatis dihentikan. Jika urutan yang Anda tebak memang sesuai dengan urutan bebek yang sebenarnya, Anda akan dinyatakan benar untuk kasus uji tersebut. Namun jika tebakan Anda 1 tidak sesuai, Anda dinyatakan salah dan tidak akan mendapat nilai untuk subsoal tersebut. Contoh Interaksi Keluaran Program Peserta Umpan Balik Grader Subsoal 0 3 3 timbang 1 2 1 timbang 2 3 -1 timbang 3 1 1 jawab 2 1 3 (interaksi selesai) Penjelasan Contoh Interaksi Pak Dengklek memiliki 3 ekor bebek. Bebek nomor 2 adalah bebek teringan, bebek nomor 1 adalah bebek teringan kedua, dan bebek nomor 3 adalah bebek terberat. Pembagian Subsoal Subsoal 1 (15 poin) N = 5. K = 15. Subsoal 2 (20 poin) N = 7. K = 28. Subsoal 3 (25 poin) N = 12. K = 56. Khusus untuk subsoal 1 sampai dengan subsoal 3: Hanya terdapat sebuah kasus uji (satu subsoal dinyatakan oleh satu kasus uji), yang dapat dimainkan di sini. Dalam permainan tersebut, banyaknya pertanyaan yang dapat diajukan tidak dibatasi. Jika Anda sudah memenangkan permainan untuk subsoal tertentu, Anda dapat 2 memilih pilihan pada permainan untuk mengeluarkan source code yang dapat langsung Anda kirimkan ke grader dan menjawab dengan benar pada subsoal yang telah Anda menangkan. Subsoal 4 (40 poin) 1 ≤ N ≤ 100. K = 1.000. Catatan Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk tipe soal interaktif seperti ini, Anda harus selalu memberikan perintah "fflush(stdout);" (bagi pengguna C/C++) atau "flush(output);" (bagi pengguna PASCAL) setiap kali Anda mencetak keluaran (dengan kata lain, setiap kali ada perintah mencetak keluaran misalnya write, writeln, printf, cout, atau puts, tepat di bawahnya harus ada perintah fflush/flush). Sebagai contoh, berikut adalah contoh source code dalam bahasa Pascal yang akan selalu menjawab konfigurasi "1 2 3" tanpa mempedulikan nilai N dan K yang diberikan. var subsoal: string; N, K: longint; begin readln(subsoal); readln(N, K); writeln('jawab 1 2 3'); flush(output); end. Dan berikut adalah contoh source code dalam bahasa C++. #include <cstdio> #include <cstring> char subsoal[100]; int nomor; int N, K; int main() { 3 scanf("%s %d", subsoal, &nomor); scanf("%d %d", &N, &K); printf("jawab 1 2 3\n"); fflush(stdout); return 0; } Peringatan Apabila program Anda melakukan salah satu dari hal-hal di bawah ini: mengeluarkan perintah tidak sesuai syarat sehingga tidak dikenali oleh grader, atau menimbang dengan nomor bebek yang sama di kedua sisi lengan neraca (misal 'timbang 2 2'), atau menimbang lebih dari K kali, maka program Anda akan dihentikan secara otomatis dan Anda tidak memperoleh nilai pada kasus uji yang bersangkutan. 4 Fractran Batas Waktu: 1 detik Batas Memori: 32 MB Deskripsi Sebuah model komputasi alternatif bernama Fractran menggunakan representasi bilangan pecahan untuk menyatakan proses komputasi. Dalam model ini, sebuah program adalah sebuah barisan berhingga dari bilangan-bilangan pecahan, sedangkan masukan dan keluaran adalah sebuah bilangan bulat positif. Proses komputasi berjalan sebagai berikut: 1. Pilih bilangan pertama pada program yang jika dikalikan dengan masukan akan menghasilkan bilangan bulat. Kemudian, ganti masukan dengan bilangan hasil perkalian tersebut. 2. Ulangi langkah pertama sampai tidak ada bilangan pada program yang jika dikalikan dengan masukan akan menghasilkan bilangan bulat. 3. Bilangan hasil perkalian terakhir adalah keluaran dari proses komputasi ini. Sebagai contoh, misalkan kita mempunyai program = (4⁄3, 2⁄5, 1⁄7) dan masukan = 45. Proses komputasi berjalan sebagai berikut: 3 (yakni, penyebut dari 4⁄3) membagi 45, maka masukan diganti dengan 45 × 4⁄3 = 60. Karena 60 juga habis dibagi 3, maka masukan diganti dengan 60 × 4⁄3 = 80. Karena 80 tidak habis dibagi 3, maka kita cek pecahan kedua: 2⁄5. Ternyata 5 membagi 80, sehingga masukan diganti dengan 80 × 2⁄5 = 32. Tidak ada pecahan lagi yang bisa dipakai, sehingga komputasi berhenti dengan nilai keluaran = 32. Anda diberikan sebuah bilangan bulat N. Buatlah sebuah program dalam model komputasi Fractran yang akan mengubah masukan N menjadi keluaran M, dengan M merupakan hasil perkalian dari semua faktor prima N. Format Masukan Baris pertama pada berkas masukan berisi string "Subsoal X" (tanpa tanda kutip) dengan X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi sebuah bilangan bulat N. Format Keluaran Baris pertama berisi sebuah bilangan bulat T yang menyatakan banyaknya pecahan yang menyusun program. T baris berikutnya masing-masing berisi sebuah pecahan yang menyusun program, terurut dari awal hingga akhir. Pecahan ditulis sebagai pembilang dan penyebut (masing-masing berupa bilangan bulat) yang dipisahkan oleh garis miring ('/'). Program yang Anda keluarkan harus memenuhi semua syarat berikut: 1 ≤ T ≤ 1.000 Selama proses komputasi, bilangan hasil perkalian masukan dan bilangan pecahan yang memenuhi syarat tidak pernah melebihi 263 – 1. Proses komputasi harus berhenti pada suatu saat. 5 Contoh Masukan Subsoal 0 200 Contoh Keluaran 3 1/4 3/25 5/3 Penjelasan Contoh Kasus Uji Pada contoh masukan di atas, N = 200. Faktor-faktor prima dari 200 adalah 2 dan 5, sehingga M = 2 × 5 = 10. Proses komputasi dengan masukan N = 200 dan keluaran M = 10 berjalan sebagai berikut: 200 × 1⁄4 = 50 50 × 3⁄25 = 6 6 × 5⁄3 = 10 Pembagian Subsoal Subsoal 1 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 2 (9 poin) Hanya terdapat sebuah kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Subsoal 3 (24 poin) 2 ≤ N ≤ 50. Subsoal 4 (28 poin) 2 ≤ N ≤ 500. Subsoal 5 (30 poin) 2 ≤ N ≤ 109. 6 Tukar-Tukar Batas Waktu: 2 detik Batas Memori: 256 MB Deskripsi Pak Dengklek memiliki sebuah tabel berukuran M × N, di mana M menyatakan banyaknya baris dan N menyatakan banyaknya kolom. Baris dinomori dari 1, 2, hingga M, secara berurutan dari atas ke bawah. Sedangkan kolom dinomori dari 1, 2, hingga N secara berurutan dari kiri ke kanan. Masing-masing sel dari tabel itu berisi sebuah bilangan bulat dalam rentang 0 hingga 1.000. Sebanyak maksimum K kali, Anda dapat menukar isi dari dua sel yang bersisian. Dua buah sel dikatakan bersisian apabila salah satu sel berada di atas, bawah, kiri, atau kanan sel lain dan kedua sel berdempetan. Bantulah Pak Dengklek melakukan maksimum K pertukaran tersebut agar total dari semua selisih pasangan sel yang bersisian seminimum mungkin. Format Masukan Baris pertama masukan berisi string "Subsoal X" di mana X menyatakan nomor subsoal. Baris kedua berisi tiga buah bilangan bulat M, N, dan K yang terpisah oleh spasi. Sebanyak M baris berikutnya, masing-masing berisi tepat N bilangan bulat terpisah spasi, masingmasing berada di antara 0 hingga 1.000 (inklusif, termasuk 0 dan 1.000). Format Keluaran Baris pertama keluaran berisi sebuah bilangan bulat Y yang menyatakan banyaknya pertukaran. Sebanyak Y baris berikutnya masing-masing berisi empat buah bilangan bulat terpisah spasi: r1, c1, r2, c2, yang menyatakan penukaran isi dari sel pada baris r1 dan kolom c1 dengan sel pada baris r2 dan kolom c2. Keluaran dapat memperoleh nilai lebih dari nol hanya apabila 0 ≤ Y ≤ K, dan masing-masing dari r1, c1, r2, c2 pada masing-masing baris mewakili dua sel yang benar-benar berada pada tabel dan bersisian. Penilaian Program Anda akan diuji dengan 18 buah kasus uji resmi. Masing-masing kasus uji dibangkitkan secara acak menurut sebuah bilangan umpan (seed) tertentu. Secara sederhana, sebuah umpan akan menghasilkan sebuah kasus uji tersendiri. Anda dapat mengunduh program untuk menguji solusi Anda secara offline di sini. Penguji ini menggunakan pustaka pembangkit bilangan acak semu yang menjadi default di bahasa C++. Untuk menggunakan penguji ini, pertama-tama letakkan berkas program di satu direktori yang sama dengan berkas kode sumber solusi Anda. Lalu buka Command Prompt (untuk Windows) atau Terminal (untuk Linux) dan tuju direktori tersebut (dengan menggunakan perintah cd). Kemudian, jalankan perintah: ./penguji <umpan> <program> (Anda mungkin harus menghapus "./" pada Windows.) 7 Di sini, <umpan> adalah bilangan bulat non-negatif sebagai umpan pembangkit bilangan acak semu, dan <program> adalah perintah untuk menjalankan program solusi Anda (seperti "./solusi" pada Linux atau "solusi.exe" pada Windows). Contohnya pada Linux: ./penguji 123 ./solusi Dan pada Windows: penguji.exe 123 solusi.exe Setelah itu, Anda dapat melihat nilai Anda untuk kasus uji tersebut pada layar. Nilai Anda adalah 10.000.000 dikurangi total dari jumlah semua selisih sel-sel bersisian dari semua kasus uji. Contoh Masukan Subsoal 0 3 3 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Contoh Keluaran 1 2 2 3 2 Penjelasan Contoh Kasus Uji Nilai untuk kasus uji di atas adalah 9.999.965. Apabila tidak terjadi pertukaran, nilai yang diperoleh untuk matriks pada contoh masukan adalah: 10.000.000-(|1-2|+|2-3|+|1-4|+|2-5|+|3-6|+|4-5|+|5-6|+|4-7|+|5-8|+|6-9|+|7-8|+|8-9|) yang sama dengan 9.999.976. Penulisan |x| menyatakan harga mutlak dari x. Harga mutlak dari x didefinisikan sebagai x apabila x adalah bilangan positif, atau -x apabila x bukan bilangan positif. Sedangkan, hasil pertukaran sel pada baris 2 kolom 2 dengan sel pada baris 3 kolom 2 akan menghasilkan matriks: 1 2 3 4 8 6 7 5 9 Nilai yang diperoleh adalah: 10.000.000-(|1-2|+|2-3|+|1-4|+|2-8|+|3-6|+|4-8|+|8-6|+|4-7|+|8-5|+|6-9|+|7-5|+|5-9|) yang sama dengan 9.999.965. 8 Pembagian Subsoal Untuk semua subsoal, berlaku batasan: 1 ≤ M ≤ 100. 1 ≤ N ≤ 100. 1 ≤ K ≤ 10.000. Subsoal 1 Hanya terdapat satu kasus uji, yang dapat diunduh di sini. Perhitungan poin yang Anda dapat di subsoal ini adalah dengan menggunakan formula berikut. Subsoal 2 Perhitungan poin yang Anda dapat di subsoal adalah dengan menggunakan formula berikut. 9 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOLUSI UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 CALON PESERTA INTERNATIONAL OLYMPIAD IN INFORMATICS (IOI) 2014 SESI LATIHAN INFORMATIKA Waktu : 2,5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2013 Menimbang & Mengurutkan Batas Waktu: 1 detik, Batas Memori: 32 MB #include #include #include #include #include #include #include <cstdio> <iostream> <algorithm> <vector> <cstdlib> <string> <cstring> using namespace std; char line[500]; int N, K; vector <int> v; int C[500][500]; bool cmp(int a, int b) { if (a == b) return false; if (C[a][b] != 0) return C[a][b] == -1; printf("timbang %d %d\n", a, b); fflush(stdout); int x; scanf("%d", &x); if (x == -1) { C[a][b] = -1; return true; } C[a][b] = 1; return false; } int main() { gets(line); scanf("%d%d", &N, &K); for (int i = 0; i < N; i++) { v.push_back(i + 1); } sort(v.begin(), v.end(), cmp); /* for (int i = 0; i < N; i++) { for (int j = i + 1; j < N; j++) { if (cmp(v[j], v[i])) swap(v[j], v[i]); } } */ printf("jawab"); for (int i = 0; i < N; i++) { printf(" %d", v[i]); } printf("\n"); fflush(stdout); return 0; } Solusi Latihan - 1 Tukar-Tukar Batas Waktu: 2 detik Batas Memori: 256 MB // windows largest seed : 70941581 #include<iostream> #include<stdio.h> #include<stdlib.h> #include<algorithm> #include<sstream> #include<string> #include<string.h> #include<deque> #include<vector> #include<stack> #include<queue> #include<math.h> #include<map> #include<set> using namespace std; typedef long long LL; typedef pair<int,int> pii; double PI = acos(-1); double EPS = 1e-7; int INF = 1000000000; int MAXINT = 2147483647; LL INFLL = 1000000000000000000LL; LL MAXLL = 9223372036854775807LL; #define #define #define #define fi se mp pb first second make_pair push_back #define #define #define #define #define #define (a)++) #define #define #define SIZE(a) (int)a.size() ALL(a) a.begin(),a.end() RESET(a,b) memset(a,b,sizeof(a)) FOR(a,b,c) for (int (a)=(b); (a)<=(c); (a)++) FORD(a,b,c) for (int (a)=(b); (a)>=(c); (a)--) FORIT(a,b) for (__typeof((b).begin()) a=(b).begin(); a!=(b).end(); MIN(a, b) (a) = min((a), (b)) MAX(a, b) (a) = max((a), (b)) PAUSE system("pause") #define input(in) freopen(in,"r",stdin) #define output(out) freopen(out,"w",stdout) //1 //2 //0 //3 -> -> -> -> down up right left Solusi Latihan - 2 pii M[8] = {mp(0,1),mp(1,0),mp(-1,0),mp(0,-1),mp(-1,1),mp(-1,-1),mp(1,1),mp(1,1)}; /*\ \ \ \*/ int int int int int int o[110][110]; x[110][110]; r[110][110]; d[110][110]; s[2][110][110]; n,m,k; bool vs[2][110][110]; bool valid(int p,int q) { return (1 <= p && p <= n && 1 <= q && q <= m); } int val(int p,int q,int p2,int q2) { if (valid(p2,q2)) return abs(x[p2][q2]-x[p][q]); else return 0; } void upd(int a,int b) { if (valid(a,b) && b <= m-1) { int sum1 = 0,sum2 = 0; sum1 += val(a,b,a-1,b)+val(a,b,a+1,b)+val(a,b,a,b-1); sum1 += val(a,b+1,a-1,b+1)+val(a,b+1,a+1,b+1)+val(a,b+1,a,b+2); sum2 += val(a,b+1,a-1,b)+val(a,b+1,a+1,b)+val(a,b+1,a,b-1); sum2 += val(a,b,a-1,b+1)+val(a,b,a+1,b+1)+val(a,b,a,b+2); r[a][b] = sum1-sum2; } if (valid(a,b) && a <= n-1) { int sum1 = 0,sum2 = 0; sum1 += val(a,b,a,b-1)+val(a,b,a,b+1)+val(a,b,a-1,b); sum1 += val(a+1,b,a+1,b-1)+val(a+1,b,a+1,b+1)+val(a+1,b,a+2,b); sum2 += val(a+1,b,a,b-1)+val(a+1,b,a,b+1)+val(a+1,b,a-1,b); sum2 += val(a,b,a+1,b-1)+val(a,b,a+1,b+1)+val(a,b,a+2,b); d[a][b] = sum1-sum2; } } void init() { FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m-1) { int sum1 = 0,sum2 = 0; sum1 += val(a,b,a-1,b)+val(a,b,a+1,b)+val(a,b,a,b-1); sum1 += val(a,b+1,a-1,b+1)+val(a,b+1,a+1,b+1)+val(a,b+1,a,b+2); sum2 += val(a,b+1,a-1,b)+val(a,b+1,a+1,b)+val(a,b+1,a,b-1); sum2 += val(a,b,a-1,b+1)+val(a,b,a+1,b+1)+val(a,b,a,b+2); r[a][b] = sum1-sum2; } Solusi Latihan - 3 } FOR(a,1,n-1) { FOR(b,1,m) { int sum1 = 0,sum2 = 0; sum1 += val(a,b,a,b-1)+val(a,b,a,b+1)+val(a,b,a-1,b); sum1 += val(a+1,b,a+1,b-1)+val(a+1,b,a+1,b+1)+val(a+1,b,a+2,b); sum2 += val(a+1,b,a,b-1)+val(a+1,b,a,b+1)+val(a+1,b,a-1,b); sum2 += val(a,b,a+1,b-1)+val(a,b,a+1,b+1)+val(a,b,a+2,b); d[a][b] = sum1-sum2; } } } vector<pair<int,pii > > v[4]; int process = 0; pii go(int id) { RESET(vs,0); FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { x[a][b] = o[a][b]; } } int ans = 0; int idxans = -1; int maxans = 0; init(); FOR(a,0,k-1) { int maks = -INF; int maks2 = -INF; pii res; pii res2; int dir = -1; FOR(i,1,n) FOR(j,1,m) { if (id == 1) { if (r[i][j] > maks) if (r[i][j] != 0 && (!vs[0][i][j])) { maks = r[i][j]; res = mp(i,j); dir = 1; } } else { if (r[i][j] >= maks) if (r[i][j] != 0 && (!vs[0][i][j])) { maks = r[i][j]; res = mp(i,j); dir = 1; Solusi Latihan - 4 } } } FOR(i,1,n-1) FOR(j,1,m) { if (id == 1) { if (d[i][j] > maks) if (d[i][j] != 0 && (!vs[1][i][j])) { maks = d[i][j]; res = mp(i,j); dir = 2; } } else { if (d[i][j] >= maks) if (d[i][j] != 0 && (!vs[1][i][j])) { maks = d[i][j]; res = mp(i,j); dir = 2; } } } if (maks == -INF) break; if (dir == 1) { swap(x[res.fi][res.se],x[res.fi][res.se+1]); upd(res.fi,res.se); upd(res.fi,res.se+1); upd(res.fi,res.se+2); upd(res.fi,res.se-1); upd(res.fi-1,res.se); upd(res.fi+1,res.se); upd(res.fi-1,res.se+1); upd(res.fi+1,res.se+1); } else { swap(x[res.fi][res.se],x[res.fi+1][res.se]); upd(res.fi,res.se); upd(res.fi+1,res.se); upd(res.fi+2,res.se); upd(res.fi-1,res.se); upd(res.fi,res.se-1); upd(res.fi,res.se+1); upd(res.fi+1,res.se-1); upd(res.fi+1,res.se+1); } v[id].pb(mp(dir,res)); vs[dir-1][res.fi][res.se] = 1; ans += maks; if (ans > maxans) { maxans = ans; idxans = a; FOR(a,1,n) { Solusi Latihan - 5 FOR(b,1,m) { s[id][a][b] = x[a][b]; } } } } return mp(maxans,idxans); } int main() { scanf("%d%d%d",&n,&m,&k); FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { scanf("%d",&o[a][b]); } } pii r2 = go(1); pii r1 = go(0); process = 2*n*m*k+n*m; srand(n*m*k); if (r1.fi > r2.fi) { int extra1 = -1; int extra2 = -1; int m1 = 0; int m2 = 0; if (n > 2) { FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { x[a][b] = s[0][a][b]; } } pair<int,pii> p = mp(-INF,mp(-1,-1)); int co = 0; while(r1.se+1+extra1+1+2 <= k && process < 500000000) { int i = rand()%(n-2)+1; int j = rand()%m+1; int sum1 = 0; int sum2 = 0; sum1 += val(i,j,i,j-1)+val(i,j,i,j+1)+val(i,j,i-1,j); sum1 += val(i+2,j,i+2,j1)+val(i+2,j,i+2,j+1)+val(i+2,j,i+3,j); sum1 += val(i+1,j,i+1,j-1)+val(i+1,j,i+1,j+1); sum1 += val(i,j,i+1,j) + val(i+1,j,i+2,j); sum2 += val(i+2,j,i,j-1)+val(i+2,j,i,j+1)+val(i+2,j,i1,j); sum2 += val(i+1,j,i+2,j1)+val(i+1,j,i+2,j+1)+val(i+1,j,i+3,j); sum2 += val(i,j,i+1,j-1)+val(i,j,i+1,j+1); sum2 += val(i+2,j,i,j) + val(i,j,i+1,j); if (sum1 - sum2 > 0) Solusi Latihan - 6 { if (p < mp(sum1-sum2,mp(i,j))) p = mp(sum1sum2,mp(i,j)); co++; if (co == 20) { m1 += p.fi; int i=p.se.fi,j =p.se.se; swap(x[i+1][j],x[i+2][j]); swap(x[i][j],x[i+1][j]); extra1 += 2; v[2].pb(mp(2,mp(i+1,j))); v[2].pb(mp(2,mp(i,j))); co = 0; p = mp(-INF,mp(-1,-1)); } } process += 1000; } } if (m > 2) { FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { x[a][b] = s[0][a][b]; } } pair<int,pii> p = mp(-INF,mp(-1,-1)); int co = 0; while(r1.se+1+extra2+1+2 <= k && process < 1000000000) { int i = rand()%n+1; int j = rand()%(m-2)+1; int sum1 = 0; int sum2 = 0; sum1 += val(i,j,i-1,j)+val(i,j,i+1,j)+val(i,j,i,j-1); sum1 += val(i,j+2,i1,j+2)+val(i,j+2,i+1,j+2)+val(i,j+2,i,j+3); sum1 += val(i,j+1,i-1,j+1)+val(i,j+1,i+1,j+1); sum1 += val(i,j,i,j+1) + val(i,j+1,i,j+2); sum2 += val(i,j+2,i-1,j)+val(i,j+2,i+1,j)+val(i,j+2,i,j-1); sum2 += val(i,j+1,i1,j+2)+val(i,j+1,i+1,j+2)+val(i,j+1,i,j+3); sum2 += val(i,j,i-1,j+1)+val(i,j,i+1,j+1); sum2 += val(i,j+2,i,j) + val(i,j,i,j+1); if (sum1 - sum2 > 0) { if (p < mp(sum1-sum2,mp(i,j))) p = mp(sum1sum2,mp(i,j)); co++; if (co == 20) { m2 += p.fi; int i=p.se.fi,j =p.se.se; swap(x[i][j+1],x[i][j+2]); swap(x[i][j],x[i][j+1]); extra2 += 2; v[3].pb(mp(1,mp(i,j+1))); v[3].pb(mp(1,mp(i,j))); Solusi Latihan - 7 co = 0; p = mp(-INF,mp(-1,-1)); } } process += 1000; } } if (m1 > m2) { printf("%d\n",r1.se+1+extra1+1); FOR(a,0,r1.se) { if (v[0][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se,v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se,v[0][a].se.fi+1,v[0][a].se.se); } FOR(a,0,extra1) { if (v[2][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se,v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se,v[2][a].se.fi+1,v[2][a].se.se); } } else { printf("%d\n",r1.se+1+extra2+1); FOR(a,0,r1.se) { if (v[0][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se,v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[0][a].se.fi,v[0][a].se.se,v[0][a].se.fi+1,v[0][a].se.se); } FOR(a,0,extra2) { if (v[3][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se,v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se,v[3][a].se.fi+1,v[3][a].se.se); } } } else { int extra1 = -1; int extra2 = -1; int m1 = 0; int m2 = 0; if (n > 2) { FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { x[a][b] = s[1][a][b]; } } Solusi Latihan - 8 pair<int,pii> p = mp(-INF,mp(-1,-1)); int co = 0; while(r2.se+1+extra1+1+2 <= k && process < 500000000) { int i = rand()%(n-2)+1; int j = rand()%m+1; int sum1 = 0; int sum2 = 0; sum1 += val(i,j,i,j-1)+val(i,j,i,j+1)+val(i,j,i-1,j); sum1 += val(i+2,j,i+2,j1)+val(i+2,j,i+2,j+1)+val(i+2,j,i+3,j); sum1 += val(i+1,j,i+1,j-1)+val(i+1,j,i+1,j+1); sum1 += val(i,j,i+1,j) + val(i+1,j,i+2,j); sum2 += val(i+2,j,i,j-1)+val(i+2,j,i,j+1)+val(i+2,j,i1,j); sum2 += val(i+1,j,i+2,j1)+val(i+1,j,i+2,j+1)+val(i+1,j,i+3,j); sum2 += val(i,j,i+1,j-1)+val(i,j,i+1,j+1); sum2 += val(i+2,j,i,j) + val(i,j,i+1,j); if (sum1 - sum2 > 0) { if (p < mp(sum1-sum2,mp(i,j))) p = mp(sum1sum2,mp(i,j)); co++; if (co == 20) { m1 += p.fi; int i=p.se.fi,j =p.se.se; swap(x[i+1][j],x[i+2][j]); swap(x[i][j],x[i+1][j]); extra1 += 2; v[2].pb(mp(2,mp(i+1,j))); v[2].pb(mp(2,mp(i,j))); co = 0; p = mp(-INF,mp(-1,-1)); } } process += 1000; } } if (m > 2) { FOR(a,1,n) { FOR(b,1,m) { x[a][b] = s[1][a][b]; } } pair<int,pii> p = mp(-INF,mp(-1,-1)); int co = 0; while(r2.se+1+extra2+1+2 <= k && process < 1000000000) { int i = rand()%n+1; int j = rand()%(m-2)+1; int sum1 = 0; int sum2 = 0; sum1 += val(i,j,i-1,j)+val(i,j,i+1,j)+val(i,j,i,j-1); sum1 += val(i,j+2,i1,j+2)+val(i,j+2,i+1,j+2)+val(i,j+2,i,j+3); sum1 += val(i,j+1,i-1,j+1)+val(i,j+1,i+1,j+1); Solusi Latihan - 9 sum1 += val(i,j,i,j+1) + val(i,j+1,i,j+2); sum2 += val(i,j+2,i-1,j)+val(i,j+2,i+1,j)+val(i,j+2,i,j-1); sum2 += val(i,j+1,i1,j+2)+val(i,j+1,i+1,j+2)+val(i,j+1,i,j+3); sum2 += val(i,j,i-1,j+1)+val(i,j,i+1,j+1); sum2 += val(i,j+2,i,j) + val(i,j,i,j+1); if (sum1 - sum2 > 0) { if (p < mp(sum1-sum2,mp(i,j))) p = mp(sum1sum2,mp(i,j)); co++; if (co == 20) { m2 += p.fi; int i=p.se.fi,j =p.se.se; swap(x[i][j+1],x[i][j+2]); swap(x[i][j],x[i][j+1]); extra2 += 2; v[3].pb(mp(1,mp(i,j+1))); v[3].pb(mp(1,mp(i,j))); co = 0; p = mp(-INF,mp(-1,-1)); } } process += 1000; } } if (m1 > m2) { printf("%d\n",r2.se+1+extra1+1); FOR(a,0,r2.se) { if (v[1][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se,v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se,v[1][a].se.fi+1,v[1][a].se.se); } FOR(a,0,extra1) { if (v[2][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se,v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[2][a].se.fi,v[2][a].se.se,v[2][a].se.fi+1,v[2][a].se.se); } } else { printf("%d\n",r2.se+1+extra2+1); FOR(a,0,r2.se) { if (v[1][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se,v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se+1); else printf("%d %d %d %d\n",v[1][a].se.fi,v[1][a].se.se,v[1][a].se.fi+1,v[1][a].se.se); } FOR(a,0,extra2) { if (v[3][a].fi == 1) printf("%d %d %d %d\n",v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se,v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se+1); Solusi Latihan - 10 else printf("%d %d %d %d\n",v[3][a].se.fi,v[3][a].se.se,v[3][a].se.fi+1,v[3][a].se.se); } } } } Solusi Latihan - 11 Fractran Batas Waktu: 1 detik Batas Memori: 32 MB #include <cstdio> #include <cstring> #include <cassert> #include #include #include #include #include #include #include <vector> <string> <set> <map> <utility> <iostream> <algorithm> using namespace std; #define REP(i,n) for (int i = 0; i < (int)n; i++) #define FOR(i, a, b) for (int i = (int)a; i <= (int)b; i++) #define FOREACH(i,c) for (typeof((c).end()) i = (c).begin(); i != (c).end(); ++i) #define RESET(c,v) memset(c, v, sizeof(c)) #define pb push_back #define mp make_pair /* ****************************************************************** */ char line[1024], buf[1024]; int pos, add; #define begin_line() {gets(line); pos = 0;} #define end_line() {assert(sscanf(line+pos, "%s", buf) == EOF);} #define end_file() {assert(scanf("%s", buf) == EOF);} #define read_int(n) {assert(sscanf(line+pos, "%d%n", &n, &add) != EOF); pos += add;} #define read_long(n) {assert(sscanf(line+pos, "%lld%n", &n, &add) != EOF); pos += add;} #define read_string(n) {assert(sscanf(line+pos, "%s%n", n, &add) != EOF); pos += add;} #define constraint(n) assert(n) /* ****************************************************************** */ const int SUBSOAL = 5, MAXN = 1000000000; char subsoal[15]; int X; int N; int main() { begin_line(); read_string(subsoal); read_int(X); Solusi Latihan - 12 constraint(strcmp(subsoal, "Subsoal") == 0); end_line(); if (X==7) { printf("1\n999999999/2\n"); return 0; } begin_line(); read_int(N); constraint(2 <= N && N <= MAXN); end_line(); // check trailing characters end_file(); int int int int i = ans x = n = 2; = 1; N; x; while (i*i <= if (n % i ans = while } i++; } n) { == 0) { ans * i; (n % i == 0) n = n / i; ans = ans * n; //printf("%d\n",ans); if (x == ans) { printf("1\n"); printf("1/1000000009\n"); } else { printf("2\n"); printf("1000000009/%d\n",x); printf("%d/1000000009\n",ans); } } Solusi Latihan - 13