epidemiologi deskriptif kasus kanker payudara pada pasien bpjs

advertisement
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF KASUS KANKER PAYUDARA
PADA PASIEN BPJS BERDASARKAN DATA REKAM MEDIS
DI RSUD TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Diploma (Amd,RMIK) dari program studi DIII RMIK
Oleh:
RISA ANDRIANI
D22.2014.01579
PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
HALAMAN HAK CIPTA
©2017
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah ada pada Penulis
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada Allah SWT atas berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar dari awal sampai
akhir.
Untuk Mamah saya yang selalu mendoakan, mendukung dan menyemangatiku
untuk selalu berjuang, untuk Papah saya yang selalu mendukung dan
memfasilitasi segala kebutuhanku, kakak kakak saya yang selalu support segala
aktivitas dan menasehati saya selalu dan seluruh keluarga besar saya. Beliau –
beliaulah motivasi terbesar saya.
Terimakasih juga GG ku tersayang (Desi, Anggun, Rahmi, Made, Indah, Farel,
Okta) kalian lah juga yang membantu dari awal sampai akhir ini dengan
pertemanan kita ini semua berjalan indah di kampus yang awalnya saya kira di
kampus membosankan karena tujuan saya awal bukanlah kuliah namun ikatan
dinas, namun dengan adanya kalian aku jadi punya motivasi untuk lebih baik di
kampus, jangan pernah lupakan momen kita dan depot sukses yah ☺
terimakasih sudah berjalan bersama selama ini semoga kita tetap bersahabat
selamanya sampe akhir hidup ya Amiin♥
Terimakasih juga untuk seluruh sahabat dari awal SMA (Hilda, Dessy, Naila,
Mardian), teman dari kecil (Alvin, Dinda, Dika, Ode), sahabat ter-uyeku (Laily,
Rosa), teman CalManGaWan ku (calon mantan gagal polwan ☺) ( Anin, Maudy)
dan seluruh teman – teman yang sudah sangat support namun saya tidak dapat
menyebutkan satu-satu.
Terimakasih untuk seseorang „Odong‟ yang menemani dari SMA yang tadi nya
kayak musuh nyebelin songong dari kelas 10 tapi sudah berjuang bersama
susah senang bersama sampai akhir kuliah ini supportmu selalu membantu aku
semoga tetep selalu ada dan jadi lebih baik ya♥
Terimakasih kakak tingkat teman seangkatan yang selalu support dan
membantu☻
Terimakasih Bu Kriswi yang sudah menjadi pembimbing terbaek saya. Pak Zen
juga banyak membantu. Serta seluruh pihak jurusan, fakultas dan almamater
saya.
Terimakasih untuk seluruh pihak yang selama ini ada tidak dapat saya sebutkan
satu per satu. Terimakasih.
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Risa Andriani
Tempat, tanggal lahir
: Semarang, 4 Juni 1996
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Aspol Sekta 1 Semarang Utara
Telepon
: 081326046797
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Citarum 01 Semarang tahun 2002-2008
2. SMP Negeri 6 Semarang tahun 2008-2011
3. SMA Negeri 2 Semarang tahun 2011-2014
4. Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro tahun 2014
PRAKATA
Dengan penuh rasa syukur dan suka cita penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugrah yang tak ada batasnya kepada
penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Epidemiologi
Deskriptif Kasus Kanker Payudara Pada Pasien BPJS di RSUD Tugurejo
Semarang pada Tahun 2016 Bersumber dari Data Rekam Medis” ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyesuaikan Pendidikan Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan di Universitas Dian Nuswantoro.
Atas terlaksananya penelitian serta penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu terimakasih banyak
penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom, M.Cs, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
3. Arif Kurniadi, M.Kom, selaku Ketua Program Studi D3 Rekam Medis
Fakultas Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
4. dr. Endro Suprayitno, Sp.KJ, M.Si, selaku Direktur RSUD Tugurejo
Semarang.
5. Roni Rohman Amd.PK selaku Kepala Insatalasi Rekam Medis RSUD
Tugurejo Semarang.
6. Maryani Setyowati, M.Kes, selaku dosen wali.
7. Kriswiharsikun S., SKM, M.Kes (Epid) selaku Pembimbing Akademik
penulis selama menyusun karya tulis ilmiah ini banyak terimak asih atas
bimbingan dan masukkan yang telah diberikan kepada penulis.
8. dr. ZaenalSugianto, M.Kes, selaku penguji.
9. Seluruh dosen Program Studi D3 Rekam Medis Fakultas Kesehatan
Universitas Dian Nuswantoro, terimakasi atas seluruh ilmu yang di
berikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini belumlah sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dankritik yang sifat nya
membangun guna penyempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 17 Juli 2017
Penulis
PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
ABSTRAK
RISA ANDRIANI
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF KASUS KANKER PAYUDARA PADA PASIEN
BPJS BERDASARKAN DATA REKAM MEDIS DI RSUD TUGUREJO
SEMARANG PADA TAHUN 2016
xxi + 52 halaman + 18 tabel + 2 lampiran
Kanker payudara adalah kasus kanker terbesar tahun 2016 di RSUD Tugurejo
Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui epidemiologi deskriptif
kanker payudara pasien BPJS berdasarkan data rekam medis di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode observasi. Sampel
diambil menggunakan teknik sampling acak, 64 dokumen rekam medis pasien
BPJS dengan kasus kanker payudara telah diobservasi.
Jumlah pasien BPJS kanker payudara adalah 177 pasien dengan umur minimal
34 tahun, umur maksimal 69 tahun dan rerata umur 49 tahun. 100% pasien
adalah perempuan. Sebagian besar kasus adalah lulusan SD (39,1%) dan
bekerja sebagai ibu rumah tangga (51,6%). Sebagian besar kasus mengalami
kanker pada payudara kanan (51,6%), diagnosa sekunder Anemia (31,2%),
dengan jenis tindakan Modified Radical Mastectomy (46,9%) dan seluruh
diagnosa utama adalah Ca Mammae (100%). Sebagian besar kasus memiliki
tingkat keparahan tingkat sedang (43,8%), Lama rawat 10 hari (14,1%), Riwayat
Tumor Mammae (35,9%), grade II (37,5%), perawatan ke-2 (46,9%), Lama
pasien didiagnosa 2 tahun (29,7%), Histopatologis Invasive ductal carcinoma
mammae (40,6%), Keadaan pulang hidup (92,2%) dan Tarif INA-CBG‟s
3.023.500 (28,1%).
Saran, sosialisasi program SADARI untuk
masyarakat akan deteksi dini kanker payudara.
meningkatkan
Kata kunci : Epidemiologi, Pasien BPJS, Kanker Payudara
Kepustakaan : 20 (2004-2016)
pengetahuan
DIPLOMA DEGREE (D-3) OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION
FACULTY OF HEALTH DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY
SEMARANG
2017
ABSTRACT
RISA ANDRIANI
DESCRIPTIVE EPIDEMIOLOGY OF BREAST CANCER CASES IN PATIENTS
BPJS TUGUREJO HOSPITAL SEMARANG IN 2016 SOURCED FROM
MEDICAL RECORD DATA
xxi + 52 pages + 18 tables + 2 attachments
Breast cancer was the largest cancer case of 2016 in Regional Public Hospital
Tugurejo. This study aimed to determine descriptive epidemiology breast cancer
cases of BPJS patients based on medical records in Regional Public Hospital
Tugurejo Semarang 2016
This study was descriptive study with observation method. Samples were taken
using sampling technique. 64 medical records of BPJS patients with breast
cancer cases have been observed.
The number of BPJS patients with breast cancer was 177 patients with minimum
age 34 years old, maximum age 69 years old and average age 49 years. 100%
patients were women. Most cases were primary school graduates (39.1%) and
housewives (51.6%). Most cases had cancer on right breast (51.6%), Secondary
Diagnosis was Anemia (31.2%) with Type of treatment Modified Radical
Mastectomy (46.9%) and all main diagnostic was Ca Mammae (100%). Most
cases have ; moderate severity level (43.8%), Length of stay 10 days (14.1%),
Ca Mammae history (35.9%), grade II (37.5%), 2nd treatment (46.9%), patient's 2
years diagnosed (29.7%), Histopathologic Invasive ductal carcinoma mammae
(40.6%), condition when discharge was live (92.2%) and INA-CBG's Rate
3,023,500 (28.1%).
Recommendation, socialization of SADARI program to increase public knowledge
for early detection of breast cancer.
Keywords: Epidemiology, BPJS Patients, Breast Cancer
Bibliography: 20 (2004 - 2016)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN HAK CIPTA ....................................................................................... ii
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR ..................................................... iii
PENGESAHAN PENGUJI .................................................................................. iv
KEASLIAN PENELITIAN .................................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK .............................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii
PRAKATA ........................................................................................................... ix
ABSTRAK ........................................................................................................... xi
ABSTRACT ........................................................................................................ xii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
E. Ruang Lingkup ............................................................................... 6
F. Keaslian Penelitian ......................................................................... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit ................................................................................. 10
B. Rekam Medis ............................................................................... 11
C. Statistik Rumah Sakit ................................................................... 11
D. Kanker Payudara ......................................................................... 11
E. Patofisiologi Kanker Payudara ..................................................... 12
F. Komplikasi Kanker Payudara ....................................................... 12
G. Prognosis Kanker Payudara ........................................................ 13
H. Therapy / Tindakan Penanganan Kanker Payudara .................... 13
I.
Epidemiologi Deskriptif Kanker Payudara .................................... 14
J. Neoplasma ................................................................................... 15
K. Koding Neplasma ......................................................................... 16
L. Koding Kanker Payudara ............................................................. 18
M. Kerangka Teori ............................................................................. 19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ......................................................................... 20
B. Jenis Penelitian ............................................................................ 20
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 20
D. Definisi Operasional ..................................................................... 21
E. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
F. Instrumen Penelitian .................................................................... 25
G. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 25
H. Pengolahan Data ......................................................................... 25
I.
Analisis Data ................................................................................ 26
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo .............................................. 27
B. Gambaran Khusus Instalasi Rekam Medis .................................. 30
C. Hasil Penelitian ............................................................................ 31
BAB V
PEMBAHASAN
A. Jumlah Pasien BPJS dengan Kasus Kanker Payudara ............... 41
B. Karakteristik Pasien dengan Kasus Kanker Payudara ................. 41
C. Letak Kanker Payudara ................................................................ 43
D. Diagnosa Utama Pasien Kanker Payudara .................................. 43
E. Diagnosa Sekunder Pasien Kanker Payudara ............................. 43
F. Jenis Tindakan Pasien Kanker Payudara .................................... 44
G. Tingkat Keparahan Pasien Kanker Payudara .............................. 45
H. Lama Rawat Pasien Kanker Paudara .......................................... 46
I.
Riwayat Pasien Kanker Payudara ................................................ 46
J. Grade Pasien Kanker Payudara .................................................. 47
K. Rawat ke Berapa Pasien kanker Payudara ................................. 48
L. Lama Pasien didiagnosa Pasien Kanker Payudara ..................... 48
M. Histopatologis Pasien Kanker Payudara ...................................... 48
N. Keadaan Pulang Pasien Kanker Payudara .................................. 49
O. Tarif INA-CBG‟s Pasien Kanker Payudara ................................... 49
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 50
B. Saran ............................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xix
LAMPIRAN ....................................................................................................... xxi
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 1.1
Table 2.1
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Keaslian Penelitian
Gambaran Umum Neoplasma
Definisi Opersional
Distribusi Frekuensi Umur dengan Kasus Kanker Payudara
Distribusi Frekuensi Pendidikan dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Pekerjaan dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Letak Kanker Payudara
Halaman
6
16
21
31
33
33
34
Distribusi Frekuensi Diagnosa Sekunder Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan Kasus Kanker Payudara
34
Distribusi Frekuensi Tingkat Keparahan Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Distribusi Frekuensi LOS Pasien dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Riwayat Pasien dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Grade Pasien dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Rawat-ke Pasien dengan Kasus Kanker
Payudara
Distribusi Frekuensi Lama Diagnosa Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Distribusi Frekuensi Histopatologis Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Distribusi Frekuensi Keadaan Pulang Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Distribusi Frekuensi Keadaan Pulang Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
35
35
36
37
37
37
38
38
39
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori
19
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
20
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 2.
Pedoman Observasi
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit yaitu suatu badan lembaga kesehatan dengan tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada rawat jalan, rawat inap dan
gawat darurat secara preventif, kuratif dan paripurna kepada masyarakat.
Rumah sakit sebagai pusat pelatihan, pendidikan bagi penelitian medis dan
bagi tenaga kesehatan.[1] Fasilitas rumah sakit semakin berguna untuk
kronologi epidemiologi penyakit, kronologi ilmu, teknologi dan perkembangan
struktur demografis, sehingga dapat memperbaiki susunan sistem ekonomi
dan sosial masyarakat. Pelayanan rumah sakit harus efektif dan efisien bagi
masyarakat dimana pelayanan dapat diperbaiki dengan suatu sistem
pencatatan dan pengelolaan rekam medis secara efisien dan tepat untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan sesuai kebijakan
yang ditetapkan.
Data informasi rekam medis dari pelayanan pasien hasilnya digunakan
untuk pengambilan keputusan di rumah sakit, antara lain untuk penghitungan
statistik rumah sakit. Statistik rumah sakit menggunakan data rekam medis
sebagai dasar dari sistem informasi kesehatan. Salah satu indikator statistik
yaitu AvLOS (Average Lenght Of Stay) yang merupakan jumlah rata – rata
hari perawatan pasien rawat inap. Standar ideal untuk AvLOS menurut
Barber Johnson adalah 3-12 hari perawatan sedangkan menurut Departemen
Kesehatan standar ideal AvLOS adalah 6 – 9 hari perawatan.[2]
Rumah sakit membutuhkan angka lama dirawat guna menilai tingkat
penggunaan sarana dan guna keperluan finansial rumah sakit. Dari segi
medik, lama hari aLOS menunjukkan kualitas kinerja petugas medis. Dari
segi finansial, lama hari aLOS menunjukkan biaya yang wajib ditanggung
oleh pasien dan yang rumah sakit terima. Jadi, antara aspek finansial dan
medik harus seimbang guna menentukan nilai aLOS yang ideal.
Neoplasma merupakan penyakit karena berkembangnya sel – sel yang
berbeda didalam tubuh dengan sel normal lain. Sel yang perkembangannya
tidak normal merusak bentuk atau fungsi sel lain yang terkena. Neoplasma
ganas disebut dengan kanker. Penyebab kanker antara lain riwayat keluarga,
faktor kimia, penyinaran, virus, makanan, gaya hidup dan hormon.[3]
Berdasarkan survei awal yang dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang berdasarkan data rekam
medis penyakit neoplasma tergolong dalam daftar 10 besar penyakit rawat
inap, jumlah pasien kanker pada tahun 2016 adalah 258 orang. Penyakit
kanker payudara merupakan kasus kanker terbesar pertama di RSUD
Tugurejo Tahun 2016 yaitu 177 orang. Berdasarkan data rekam medis, rata –
rata AvLos penyakit kanker payudara di RSUD Tugurejo tahun 2016 5-9 hari.
Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada jaringan epitel duktus dan
lobulus payudara. Faktor yang mempengaruhi lama dirawat pasien penyakit
kanker payudara antara lain tingkat keparahan. Tingkat keparahan penderita
kanker payudara dengan tindakan juga dapat mengakibatkan bertambahnya
lama hari dirawat pasien. AvLOS yang melebihi standar akan mempengaruhi
faktor finasial rumah sakit. Biaya yang melebihi standar tersebuat akan
menjadi kerugian yang ditanggung oleh rumah sakit yang bersangkutan.
Perlunya meneliti tentang kanker payudara karena diketahui memiliki angka
kematian nomor dua setelah kanker serviks yang menyerang wanita di
seluruh dunia dan pengobatannya saat ini belum maksimal. Menurut WHO,
tahun 2005 frekuensi perempuan penderita kanker payudara mencapai
1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di negara berkembang,
termasuk Indonesia. Kode untuk kasus kanker paydara menurut ICD-10
terklasifikasi pada bab II (C50) dan kode morfologi kanker payudara. Melalui
kode tersebut dapat diketahui jenis, sifat, letak, lokasi, macam histologi dan
perangai kanker payudara dapat dilihat juga melalui hasil patologi anatomi
pasien kanker payudara. Dalam pengkodean neoplasma penting untuk
melakukan pengkodean kode morfologi karena dapat digunakan untuk
pelaporan morbiditas neoplasma. Perilaku neoplasma dalam kode morfologi
mengidentifikasi perkembangan tumor yaitu ganas (primer atau sekunder), in
situ, tidak jelas atau jinak dan untuk mengetahui tingkat keparahan pada
kasus neoplasma.
Hasil survei terhadap 10 sampel DRM secara acak kasus kanker
payudara didapatkan keseluruhan informasi yang dibutuhkan lengkap dengan
presentase sebesar 100% yang bersumber dari formulir rekam medis antara
lain
lembar masuk keluar, lembar resume, lembar anamnesa dan
pemeriksaan
fisik,
lembar
pemeriksaan
penunjang,
lembar
catatan
perkembangan pasien terintergrasi, hasil grouping INA-CBG‟s dan lembar
hasil Patologi Anatomi.
Berdasarkan
penjabaran
di
atas
peneliti
tertarik
untuk
meneliti
“Epidemiologi Deskriptif Kasus Kanker Payudara pada Pasien BPJS
Berdasarkan Data Rekam Medis di Rsud Tugurejo Semarang Tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana epidemiologi deskriptif kasus kanker payudara pada pasien
BPJS berdasarkan data rekam medis di rsud tugurejo semarang tahun
2016?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa epidemiologi deskriptif kasus kanker payudara pada pasien
BPJS berdasarkan data rekam medis di rsud tugurejo semarang tahun
2016.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi jumlah pasien kanker payudara di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016.
b. Mengidentifikasi karakteristik pasien kanker payudara tahun 2016,
yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan
c. Mengidentifikasi jenis, sifat, dan letak kanker payudara di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016.
d. Mengidentifikasi diagnosa utama pasien dengan kasus kanker
payudara di RSUD Tugurejo Semarang.
e. Mengidentifikasi diagnosa sekunder pasien dengan kasus kanker
payudara di RSUD Tugurejo Semarang.
f.
Mengidentifikasi jenis tindakan yang diberikan kepada pasien kanker
di RSUD Tugurejo Semarang.
g. Mengidentifikasi tingkat keparahan pasien BPJS dengan kasus kanker
di RSUD Tugurejo Semarang.
h. Mengidentifikasi lama dirawat (LOS) pasien kanker di RSUD Tugurejo
Semarang.
i.
Mengidentifikasi riwayat pasien kanker di RSUD Tugurejo Semarang
j.
Mengidentifikasi grade pasien kanker di RSUD Tugurejo Semarang.
k. Mengidentifikasi rawat ke berapa pasien kanker di RSUD Tugurejo
Semarang.
l.
Mengidentifikasi lama pasien didiagnosa pasien kanker di RSUD
Tugurejo Semarang.
m. Mengidentifikasi histopatologis pasien kanker payudara di RSUD
Tugurejo Semarang
n. Mengidentifikasi tarif INA-CBGs pasien BPJS dengan kasus kanker
payudara di RSUD Tugurejo Semarang.
o. Menganalisa kasus kanker payudara menurut diagnosa utama,
diagnosa sekunder, jenis tindakan, lama dirawat, riwayat,
tingkat
keparahan, grade kanker, histopatologis dan tarif INA-CBGs dari data
rekam medis RSUD Tugurejo Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan
suatu kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan pelayanan rumah
sakit
2. Bagi Institusi
Sebagai data kepustakaan dan informasi serta sebagai masukan untuk
bahan rekomendasi penulis yang akan meniliti dengan topik yang sama.
3. Bagi Peneliti
Sebagai masukan dan wawasan dalam implementasi ilmu Rekam Medis
di rumah sakit.
E. Ruang lingkup
1. Lingkup Keilmuan
Lingkup Keilmuan penelitian ini adalah bidang rekam medis dan informasi
kesehatan.
2. Lingkup Materi
Lingkup Materi penelitian ini adalah statistik kesehatan.
3. Lingkup Lokasi
Lingkup Lokasi penelitian ini adalah Instalasi Rekam Medis RSUD
Tugurejo Semarang.
4. Lingkup Metode
Lingkup Metode penelitian ini adalah metode observasi.
5. Lingkup obyek
Lingkup Obyek penelitian ini adalah data kasus kanker payudara yang
bersumber dari dokumen rekam medis.
6. Lingkup Waktu
Lingkup Waktu penelitian ini dlakukan pada tahun 2016.
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
N
Peneliti Tahun
O
1 Siti
2012
Wahida
h
Yussof
Judul
Karakteris
tik Pasien
dan Pola
Pengobat
an Kanker
Payudara
Metode
Penelitian
noneksperimental
dengan
metode
Variabel
Hasil
1. Umur
2. Penyakit
penyerta
3. Stadium
Kanker
4. Tinjauan
pola
Distribusi umur paling tinggi
menderita kanker payudara
adalah 41-60 tahun sebanyak
72 pasien. Stadium kanker
yang paling banyak dideritai
adalah stadium IV (35 pasien)
Di Rsup
deskriptif
Dr.
evaluatif
Sardjito,
Yogyakar
ta Tahun
2012
pengobat
an
5. Keadaan
keluar
6. Tindakan
pengobat
an
dan IIIB (26 pasien). Tinjauan
pola
pengobatan
menunjukkan
86
pasien
(86%)
mendapatkan
pembedahan payudara pada
payudara
yang
terkena
kanker.
86
pasien
mendapatkan
kemoterapi
primer. Regimen kemoterapi
yang sering diberikan pada
pasien
adalah
FAC
(Fluorouracil, Doxorubicin dan
Siklofosfamid)
dan
AC
(Doxorubicin
dan
Siklofosfamid). Hanya 25
pasien yang mendapatkan
radioterapi. Out-come pada
akhir pengobat-an adalah
kondisi 57 pasien (57%)
membaik
sedangkan
35
pasien (35%) memburuk dan
8 pasien (8%) meninggal
dunia.
2 Monica
Oktariya
nthy
2012
Karateristik Kanker
Payudara
Bedasarkan Usia
dan
Gambaran
Histopatologi di
RSUD.Dr.
Pirngadi
Medan
Tahun
2012
Penelitian
Deskriptif
Dengan
Desain
Potong
Lintang
(Cross
Sectional).
1. Jumlah
pasien
2. Karakteri
stik
pasien
3. Histopato
logi
4. Umur
rentang
usia
terjadinya
kanker payudara adalah >20
tahun sebanyak 0 orang
(0.0%),
20-39
tahun
sebanyak 16 orang (20.0%),
40-59 tahun sebanyak 49
orang (61.3%), 60-79 tahun
sebanyak 15 orang (18.8%)
dan ≥ 80 tahun sebanyak 0
orang (0.0%). Sedangkan
gambaran
histopatologi
kanker payudara terbanyak
adalah Karsinoma Duktal
Invasif sebanyak 74 orang
(92.5%)
diikuti
oleh
Karsinoma Duktal Insitu dan
Karsinoma Lobular Insitu
yang masing-masing 2 orang
(2.5%).
3 Ikke
Prihatan
ti
2012
2013
Gambaran Kanker
Payudara
Berdasark
an
Stadium
dan
Penelitian
Deskriptif
Dengan
Desain
Potong
Lintang
1. Gambaran
histopatologi
2. Stadium
klinis
Gambaran
histopatologi
kanker
payudara
paling
banyak ditemukan adalah
karsinoma
duktal
invasif
sebanyak 181 kasus (85.3%)
kemudian
diikuti
oleh
karsinoma lobular invasif
sebanyak 17 kasus (8%) dan
Klasifikasi
Histopatol
ogi
di
Rumah
Sakit
Umum
Pusat Haji
Adam
Malik
Medan
Tahun
20122013
(Cross
Sectional).
Penelitian
deskriptif
dengan
desain
potong
lintang
(cross
sectional)
4 Ni Made
Dian
Hartanin
gsih
2002
2012
Kanker
Payudara
Pada
Wanita
Usia
Muda di
Bagian
Bedah
Onkologi
RSUP
Sanglah
Denpasar
Tahun
2002
–
2012
5 Nesli
Marwi
2000
2002
Karakteris
tik
Penderita
Kanker
Payudara
Purba
Observa
si
stadium klinis paling banyak
terjadi adalah stadium 3B
sebanyak 103 kasus (48.6%)
kemudian
disusul
oleh
stadium 4 sebanyak 5 kasus
(23.6%).
1. Prevalensi
2. Gambaran
histopatologi
3. Stadium
4. Wanita
usia <40
tahun
Periode 2002-2012 tercatat
22,7% (199 kasus) kanker
payudara pada usia muda
dengan
jumlah
kasus
terbanyak
terdapat
pada
kelompok usia 35 – 39 tahun
sebesar 57,8% (115 kasus).
Diagnosis
histopatologi
terbanyak sebesar 81,9%
(163 kasus) adalah tipe
karsinoma
duktal invasif.
Stadium IIIB (36,7% atau 73
kasus) dan Grade II (46,2%
atau 92 kasus) menempati
angka
terbanyak
selama
periode
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa
jumlah
kasus
kanker
payudara pada usia muda
cukup tinggi jika dibandingkan
dengan kelompok usia lain
yakni
sebesar
22,7%,
mayoritas kasus terjadi pada
kelompok usia 36-40 tahun,
karsinoma
duktal
invasif
merupakan
diagnosis
histopatologi terbanyak, dan
Stadium III B maupun grade II
menempati jumlah terbanyak
pada periode tersebut.
1. Jumlah
pasien
kanker
payudara
2. Pekerjaan
3. Umur
Data didapatkan dari Rekam
Medik RS St. Elisabeth
Medan pada tahun 20002002 terdapat skala 14,29%
atau 109 kasus kanker
payudara dari 763 kasus
Yang
Dirawat
Inap
Di
Rumah
Sakit St
Elisabeth
Medan
Tahun
20002002
4. Suku
5. Jenis
kelamin
6. Tempat
tinggal
7. Riwayat
keluarga
8. stadium
9. letak
kanker
10. jenis
pengobat
an
kanker.
Dari
penelitian
ditemukan skala penderita
kanker
payudara
yang
terbesar adalah golongan
umur 35-45 tahun sebanyak
51,4%,
semua
penderita
adalah perempuan, suku
Batak
sebesar
45,9%,
pekerjaan ibu rumah tangga
57,8%, tempat tinggal di kota
Medan 57,8%, keluhan utama
berupa benjolan dan nyeri di
payudara 63,3%, mempunyai
riwayat
keluarga
yang
menderita kanker 15,6%,
stadium II
36,7%, letak
kanker di payudara kiri
48,6%, lama rawatan <12 hari
84,4%, jenis pengobatan
berupa
radiasi+kemoterapi
72,5% dan pulang atas izin
rumah sakit 95,4%.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah jenis penelitian
deskriptif yang berbeda dengan penelitian Siti Wahidah dan Nesli Marwi, variabel
penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu pada tingkat
keparahan, lama dirawat (LOS), didiagnosa berapa lama, rawat ke berapa, grade
kanker dan tarif INA-CBG‟s.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO, rumah sakit adalah komponen menyeluruh dari
suatu institusi kesehatan dengan fungsi melaksanakan pelayanan rawat
jalan, rawat inap dan gawat darurat secara paripurna kepada masyarakat.
Rumah sakit menjadi pusat pelatihan untuk tenaga kesehatan, pusat
pendidikan dan penelitian medis. [5]
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan
secara
berhasil
dan
berdaya
guna
dengan
prioritas
penyembuhan yang dilakukan secara terstruktur dengan pengembangan
dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.
Sedangkan menurut UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit,
fungsi rumah sakit adalah :
a. Pelaksanaan pelayanan pemulihan dan pengobatan kesehatan seuai
dengan standar kebijakan rumah sakit.
b. Pelayanan kesehatan paripurna tingkat ke-2 dan ke-3 sesuai
kebutuhan
medis
melakukan
pemeliharaan
dan
peningkatan
kesehatan perorangan.
c. Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan dalam pengembangan
kualitas pelayanan kesehatan
d. Melaksanakan penelitian dan peningkatan serta pemilahan teknologi
bidang
kesehatan
dalam
rangka
pengembangan
pelayanan
kesehatan.
B. Rekam Medis
1. Pengertian rekam medis
Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
disebutkan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.[6]
2. Tujuan Rekam Medis
Menurut Depkes RI tahun 1994 tujuan rekam medis adalah
mendukung teraihnya tertib administrasi dalam usaha pengembangan
pelayanan kesehatan.[7]
C. Statistik Rumah Sakit
Statistik
adalah
ilmu
tentang
merencanakan,
mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresenatsikan data. [8]
Statistik kesehatan adalah statistik yang berurusan pada populasi
manusia yaitu disebut statistik vital atau sering juga disebut statistik
kehidupan. Statistik kesehatan melingkupi statistik kehidupan, dan data .lain
yang berkaitan dengan kehidupan itu.[9]
D. Kanker Payudara
Kanker Payudara (Ca mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut breast
cancer yaitu kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum
menyerang wanita, meskipun laki-laki juga berpotensi terkena namun
kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 banding 1000. Kanker ini
terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami perkembangan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara diartikan sebagai
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.
Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam
International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17 (C50).
E. Patofisiologi Kanker Payudara
Carsinoma mammae bermula dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
pada sistem duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan
pertumbuhan sel – sel atipik. Sel - sel ini akan berkembang menjadi
carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7
tahun untuk berkembang dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup
besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira
– kira seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma
mammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya
dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah[18]
F. Komplikasi Kanker Payudara
Komplikasi utama dari kanker payudara adalah metastase jaringan
sekitarnya dan juga melintasi saluran limfe dan pembuluh darah ke organorgan lain. Tempat yang kerap untuk metastase jauh adalah paru-paru,
pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan menyebabkan
fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru
menyebabkan gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak
mengalami gangguan persepsi sensori.
G. Prognosis Kanker Payudara[17]
Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara di tentukan oleh:
1. Staging (TNM)
Semakin awal stadium kanker maka prognosisnya akan semakin baik.
a. Stadium I
: 5-10 tahun 90-80 %
b. Stadium II
: 70-50 %
c. Stadium III
: 20-11 %
d. Stadium IV
:0%
e. Untuk stadium 0 (in situ)
2. Grade
Grade digunakan untuk mengetahui seberapa cepat sel kanker itu
berkembang. Berikut adalah Grade dalam kanker payudara:
a. Grade I : Grade paling rendah, sel kanker lambat dalam
berkembang, biasanya belum menyebar sering disebut
well differentiated
b. Grade II : Grade tingkat sedang, perkembangannya lebih cepat dari
grade I sering disebut moderately differentiated
c. Grade III : Grade tertinggi, perkembangannya cepat, sudah
Menyebar sering disebut poorly differentiated
3. Jenis histopatologi keganasan
Karsinoma insitu memiliki prognosis yang baik dari pada karsinoma yang
sudah invasif.
H. Therapy/Tindakan Penanganan Kanker Payudara [14]
1. Mastektomi radikal (lumpektomi)
2. Mastektomi total (mastektomi)
3. Modified Mastektomi radikal
4. Radioterapi
5. Kemoterapi
6. Terapi Hormonal
I.
Epidemiologi Deskriptif Kanker Payudara
1. Pengertian Epidemiologi Deskriptif Kanker Payudara
Epidemiologi deskriptif adalah penelitian yang meneliti tentang
kuantitas dan distribusi masalah kesehatan, namun tidak tentang faktor
penyebab yang mempengaruhi jumlah
dan penyebaran masalah
kesehatan tersebut. Epidemiologi deskriptif tentang siapa, dimana, dan
kapan tetapi tidak menjelaska kenapa timbul masalah kesehatan tersebut.
Jadi, pada epidemiologi deskriptif diteliti bagaimana frekuensi perubahan
penyakit diiringi peralihan variabel-variabel epidemiologi orang, tempat
dan waktu.[10]
Kasus kanker payudara di Indonesia sebanyak 11% dari seluruh
kejadian kanker[18]. Setiap tahun lebih dari 580.000 kejadian baru
di
banyak negara berkembang ditemukan kurang lebih 372.000 pasien
meninggal karena penyakit ini. Demikian pula di Bali, kini frekuensi
kejadiannya meningkat dan menduduki urutan kedua terbanyak setelah
kanker serviks dan mengarah bergeser ke arah yang lebih muda.
2. Distribusi Kanker Payudara Berdasarkan Umur[11]
Pada pria, rata-rata usia terdiagnosis kanker payudara adalah 60
tahun dan sebagian besar kanker payudara pada laki-laki terdiagnosis
pada tahap lanjut, sedangkan pada wanita rata – rata usia terdiagnosis
kanker payudara adalah diatas 40 tahun. Wanita berumur di bawah 40
tahun juga dapat terserang kanker payudara, namun risikonya lebih kecil
dibandingkan wanita berumur di atas 40 tahun.
3. Distribusi Kanker Payudara Berdasarkan Jenis Kelamin[11]
Kanker payudara banyak dijumpai di seluruh dunia dengan kejadian
cenderung tinggi dan lebih meningkat yaitu 20% dari seluruh keganasan
dan 99% terjadi pada perempuan, sedangkan pada laki-laki hanya 1%,
sehingga kanker payudara masih menjadi salah satu masalah kesehatan
yang utama pada perempuan.
4. Etiologi[11,112]
Menurut Moningkey dan Kodim, faktor resiko spesifik kanker payudara
masih belum diketahui, namun ada banyak faktor yang diperkirakan
berpengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:
a. Umur
b. Menarche Usia Dini
c. Menopause Usia Lanjut
d. Penggunaan hormone dan kontrasepsi oral
e. Obesitas dan konsumsi lemak tinggi
f.
Riwayat Keterpaparan Radiasi
g. Riwayat keluarga dan faktor genetik
h. Riwayat Penyakit Payudara Jinak
i.
Riwayat Kehamilan
j.
Konsumsi Rokok
J. Neoplasma[13]
Neoplasma adalah penyakit yang terjadi karena di dalam tubuh
tumbuh dan berkembang sel-sel yang sifat, bentuk dan cara kerjanya
berbeda dengan sel normal lain. Sel baru yang pertumbuhannya tidak
normal sehingga merusak bentuk atau fungsi orang lain. Neoplasma berada
pada Bab II ICD – 10 (C00-D48) sedangkan untuk kanker payudara (C50)
Table 2.1 Gambaran Umum Neoplasma
Malignant
Benign
1. Adalah tumor
1. Adalah kanker
2. Tidak menyebar
2. Sering metastasis
3. Tidak mengancam hidup
3. Dapat terjadi kematian
4. Dapat dioperasi
4. Sulit operasi
5. Angka pertumuhan lambat
5. Tumbuh cepat
6. Beberapa gambaran mitosis
6. Banyak gambaran mitosis
7. Tumbuh ekspansif
7. Tumbuh infiltratif
8. Ada encapsulation
8. Pseudoencapsulation
Menurut jenis jaringan yang diserang, ada 4 jenis utama yaitu:
a. Carsinoma : menyerang jaringan epithel
b. Sarcoma
: menyerang jaringan ikat seperti otot dan tulang
c. Lymphoma : menyerang jaringan lympha
d. Leukaemia : berkaitan dengan jaringan darah atau bone marrow
K. Koding Neoplasma[19]
Dalam pengkodean neoplasma ada tiga hal yang harus difokuskan
yaitu :
1. Lokasi atau topografi tumor
a. Menunjukkan letak anatomik atau tempat terjadinya tumor
b. Diperoleh dari tabel neoplasma pada volume 3 ICD-10 dan termasuk
kode pada Bab II untuk letak secara anatomi
c. Setiap topografi, ada lima nomor kode menurut perilaku nya yaitu
malignant primary atau sekunder, insitu, benign atau uncertain or
unknown behaviour
2. Sifat tumor
a. Menunjukkan tipe morfologi dan histology
b. Menggambarkan struktur dan jenis sel atau jaringan neoplasma yang
umumnya dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop
c. Membutuhkan pemeriksaan PA (Patologi Anatomi)
3. Perilaku atau perangai tumor (behaviour)
a. Perilaku mengenali bagaimana perkembangan tumor yaitu ganas
(primer atau sekunder), in situ atau tidak jelas atau jinak
b. Perilaku terletak pada digit terakhir dari kode morfologi
c. Kode morfologi mendeskripsikan bentuk dan tipe sel atau jaringan
seperti yang dilihat di bawah mikroskop
d. Morfologi dideskripsikan dengan sistem pengkodean tambahan pada
ICD-10
e. Kode morfologi memiliki lima digit dengan awalan “M”. Empat digiit
yang pertama menunjukkan macam hystologi dan digit ke-5
menunjukkan sifat (behaviour) neoplasma
f.
Penerapan kode M harus didukung bukti hasil pemeriksaan PA
Perilaku dibedakan menjadi :
a. /0 adalah neoplasma jinak atau benign yaitu kondisi dimana
neoplasma atau tumor tidak meneyebar atau invasif ke lokasi lain.
b. /1 adalah neoplasma yang tidak tentu dan tidak diketahui perilakunya
(uncertain or unknown behaviour) yaitu jika dokter atau patologis tidak
atau belum menentukan perangai neoplasma.
c. /2 adalah neoplasma in situ yaitu dimana sel-sel ganas belum
menyebar ke luar struktur membran dasar neoplasma
d. /3 adalah neoplasma malignant atau malignant primer atau lesi primer
yaitu di mana neoplasma berasal atau tumbuh pertama kali.
e. /6 adalah neoplasma malignant atau lesi sekunder yaitu dimana
kondisi primer telah menyebar baik dengan cara metastasis
(menyebar ke lokasi lain), meluas secara direct ke organ di
sebelahnya atau invasi ke dalam sistem sirkulasi atau limfatik.
4. Neoplasma tumpang tindih (overlapping)
Neoplasma malignant perbatasan letak (overlapping) adalah
neoplasma yang tumpang tindih dengan dua atau lebih letak yang terkena
yang mana lokasi aslinya tidak dapat ditentukan sehingga diklasifikasikan
dalam sub kategori .8 (lesi overlapping). Untuk neoplasma ganas
umumnya dikode dengan morfologi lesi primer, kecuali bila ingin
mengkode lesi sekunder, digit ke-6 boleh diganti.
L. Koding Kanker Payudara
Koding kanker payudara dalam ICD-10 terklafikasi pada kode (C50-C50)
Malignant neoplasm of Breast sebagai berikut:
C50.0
Nipple and areola
C50.1
Central portion of breast
C50.2
Upper-inner quadrant of breast
C50.3
Lower-inner quadrant of breast
C50.4
Upper-outer quadrant of breast
C50.5
Lower-outer quadrant of breast
C50.6
Axillary tail of breast
C50.8
Overlapping lesion of breast
C50.9
Breast, unspecified
M. Kerangka Teori
LOS standar
INA – CBG‟s
Epidemiologi:
1. Letak, sifat dan perangai
kanker
2. Tingkat keparahan
3. Tindakan kasus kanker
4. Distribusi kasus kanker
Pasien
kanker
payudara
Karakteristik pasien:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Lama
Dirawat
(LOS)
Tarif INACBG‟s
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Karakteristik
pasien kanker
payudara
Pasien kanker
payudara:
1. Jenis kanker
2. Sifat kanker
3. Lokasi kanker
4. Perangai kanker
1. Diagnosa
utama
2. Diagnosa
sekunder
Tingkat
keparahan
Tindakan
1. Kode dx utama
2. Kode dx sekunder
3. Kode tindakan
Lama
Dirawat
(LOS)
Tarif INACBG‟s
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, yaitu penulis
mendeskripsikan variabel yang berkenaan pada kasus kanker payudara
berdasarkan data rekam medis
C. Variabel Penelitian
1. Pasien kanker
2. Karakteristik pasien kanker
3. Lokasi kanker
4. Jenis dan sifat kanker
5. Perangai kanker
6. Diagnosa utama
7. Diagnosa sekunder
8. Jenis Tindakan kasus kanker
9. Tingkat keparahan
10. Lama dirawat (LOS)
11. Rawat ke
12. Didiagnosa
13. Riwayat Penyakit
14. Grade
15. Hstopatologi
16. Tarif INA-CBG‟s
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Opersional
No
Variabel
Definisi Operasional
1
Pasien kanker
Pasien
yang
didiagnosis
menderita
kanker berdasarkan obeservasi pada
indeks penyakit
2
Karakteristik
pasien
kanker
Ciri khas pada pasien yaitu umur, jenis
kelamin,
pendidikan
dan
pekerjaan
berdasarkan observasi lembar masuk
dan keluar dokumen rekam medis
3
Lokasi kanker
Menunjukkan
letak
anatomik
atau
tempat terjadinya kanker berdasarkan
observasi pada dokumen rekam medis
lembar hasil pemeriksaan penunjang,
PA dan resume
4
Jenis dan sifat kanker
Menunjukkan
tipe
morfologi
dan
histology yang mendeskripsikan bentuk
dan jenis jaringan atau sel neoplasma
yang di dapat dari hasil observasi
pemeriksaan hasil PA
5
Perangai kanker
Perilaku
tumor
mengenali
yaitu
perkembangan
ganas
(primer
atau
sekunder), in situ, tidak jelas atau jinak
didapat dari hasil observasi hasil PA
pasien kanker
6
Diagnosa utama
Diagnosa yang menyebabkan pasien
mendapatkan perawatan, tindakan atau
pemeriksaan dan ditegakkan di akhir
episode
perawatan
bersumber
dari
observasi lembar resume data rekam
medis
7
Diagnosa sekunder
Diagnosa riwayat penyakit terdahulu
yang
tidak
mempengaruhi
diagnosa
utama bersumber dari observasi lembar
resume data rekam medis
8
Jenis
tindakan
kanker
kasus Suatu tindakan yang diberikan kepada
pasien kanker bersumber dari observasi
data rekam medis lembar resume dan
laporan operasi
9
Tingkat keparahan
Derajat
keparahan
penderita
kanker
yang didapatkan dari observasi hasil
pengelompokan INA-CBG‟s
10
Lama dirawat (LOS)
Jumlah
hari
pasien
mendapatkan
perawatan inap sejak masuk hingga
keluar dari RS bersumber dari observasi
data rekam medis lembar resume
11
Rawat ke
Episode perawatan pasien di rawat ke
berapa di rumah sakit bersumber dari
register pasien di SIMRS
12
Didiagnosa
Lama penentuan diagnosa pasien mulai
dari awal keluhan sampai ditegakkan
diagnosa
13
Riwayat Penyakit
Penyakit yang diderita pasien yang
berhubungan dengan penyakit saat ini
atau
penyakit
dipengaruhi
yang
atau
mungkin
dapat
mempengaruhi
penyakit yang diderita pasien saat ini
dari dalam diri pasien sendiri maupun
faktor genetik yang bersumber dari
dokumen
rekam
mesis
lembar
anamnesa dan pemeriksaan fisik
14
Grade
Suatu tingakatan pada kanker payudara
untuk mengetahui perkembangan dan
persebaran kanker tersebut berdasarkan
observasi dokumen rekam medis lembar
hasil PA
15
Histopatologi
Pemeriksaaan untuk mendeteksi adanya
komponen patogen yang bersifat infektif
melalui
pengamatan
secara
mikro
anatomi dan hasilnya digunakan untuk
salah satu penegakan diagnosa melalui
hasil pengamatan
terhadap
yang diduga terganggu
jaringan
berdasarkan
observasi hasil PA
16
Tarif INA – CBG‟s
Nilai klaim BPJS yang diperoleh RS
berdasarkan observasi hasil grouping
INA-CBG‟s
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah dokumen rekam medis pasien BPJS
kasus kanker payudara yang dirawat inap di RSUD Tugurejo Semarang
pada tahun 2016 yaitu sebanyak 177 DRM.
2. Sampel
Jumlah sampel yang diperoleh dari rumus berikut :
n=
N
1 + N (d2)
Keterangan
n : Besarnya sampel
N : Besarnya populasi
d : penyimpangan / tingkat kesalahan 10 % atau 0,1
Dengan tingkat penyimpangan 0,1 maka hasil kelemahan sampel
sebesar 10%
n=
N
1 + N (d2)
n=
177
1 + 177(0,1)2
n=
177
1 + 1,77
n = 177
2,77
n = 63,89 = 64 DRM
Jadi,
sampel
minimal
adalah
64
DRM
dengan
metode
pengambilan sampel metode acak yaitu teknik pemungutan sampel yang
didasarkan pada kemungkinan bahwa setiap unit sampel memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Metode acak
dengan cara :
a. Mengidentifikasi jumlah total populasi dan menentukan jumlah sampel
yang diinginkan
b. Mendaftar semua anggota yang masuk sebagai populasi, memberikan
semua anggota dengan nomor kode
c. Memilih secara acak dengan mengundi nomer kode
d. Mengulang langkah c sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai.
F. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah pedoman observasi untuk mengambil dan
mengumpulkan data yang didapat dari indeks penyakit kanker, dokumen
rekam medis dan hasil grouping INA – CBG‟s.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan adalah metode observasi, yaitu melakukan
secara langsung pencatatan dan pengamatan terhadap objek penelitian.
H. Pengolahan Data
Data yang diperoleh akan diolah kembali dengan cara :
1. Editing
Yaitu mengolah kembali data dari hasil observasi.
2. Cross-check
Yaitu melaksanakan pemeriksaan ulang data yang ditemukan pada
dokumen rekam medis rawat inap kasus kanker payudara tahun 2016.
3. Tabulasi
Membuat tabel hasil pengumpulan data distribusi kasus kanker kemudian
dideskripsikan hasil presentasi data tersebut.
4. Calculating
Menghitung presentase distribusi kasus kanker payudara pasien BPJS
berdasarkan dokumen rekam medis pasien kanker di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016.
I.
Analisis Data
Data yang diperoleh lalu didistribusi dan dianalisis deskriptif untuk
memperoleh gambaran dari hasil penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum RSUD Tugurejo
1. Sejarah Singkat Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang pada masa awal
berdirinya tahun 1952, adalah rumah sakit khusus untuk pasien kusta.
Berkembangnya kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 1999 dengan
berangsur - angsur berkembang menjadi rumah sakit pelayanan untuk
pasien umum, hingga pada tanggal 26 Desember 2000 Pemerintah
meresmikan rumah sakit kusta ini menjadi rumah sakit umum kelas C
melalui Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial No
1810/Menkes-Kesos/SK/XII/2000 tentang perubahan status rumah sakit
khusus menjadi rumah sakit umum.
RSUD Tugurejo berkembang sangat cepat hingga dalam waktu
tiga tahun yaitu pada tanggal 19 November 2003 Pemerintah menaikkan
status menjadi rumah sakit kelas B melalui Keputusan Menteri Kesehatan
RI No 1600/Menkes/SK/XI/2003 tentang peningkatan kelas B non
pendidikan Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang milik
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pada bulan Maret 2007 RSUD
Tugurejo tersertifikasi ISO 9001:2000 untuk 7 (tujuh) pelayanan utama
dan penunjang pelayanan lainnya.
Lokasi RSUD Tugurejo sangat strategis, berada di bagian Barat
Kota Semarang berjarak 15 km dari pusat Kota Semarang tepatnya di
Jalan Raya Tugurejo, yang merupakan Jalur utama Pantura. Rumah Sakit
Tugurejo dikelilingi oleh perumahan penduduk yang padat serta
lingkungan industri yang potensial, seperti kawasan Industri Candi dan
Kawasan Industri Gunamekar.
2. Visi dan Misi
a. Visi : Rumah Sakit Prima, Mandiri Dan Terdepan Di Jawa Tengah.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang
pelayanan medis dan memberikan kenyamanan kepada pasien,
keluarga pasien dan karyawan.
3) Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan
medis
dan non medis secara berkesinambungan.
4) Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektifitas dan
fleksibilitas
pengelola keuangan.
5) Menjadi pusat pendidikan kedokteran dan kesehatan lain, serta
penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.
6) Mengembangkan pelayanan unggulan.
c. Motto
“Kesembuhan dan Kepuasan Anda Adalah Kebahagiaan Kami”.
3. Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit
a. Fasilitas
1) Auditorium dan Wisma
2) Umum
b. Gawat Darurat
c. Instalasi
1) Medik
2) Non Medik
d. Rawat Jalan
1) Poli spesialis penyakit dalam
2) Poli spesialis anak
3) Poli tumbuh kembang
4) Poli spesialis kebidanan dan kandungan
5) Poli spesialis syaraf
6) Poli spesialis bedah
7) Poli spesialis orthopedi
8) Poli spesialis kulit dan kelamin
9) Poli kecantikan laser
10) Poli spesialis THT
11) Poli spesialis mata
12) Poli gigi
13) Poli fisioterapi
14) Poli gizi
15) Hemodialisa
16) Poli Onkologi
17) Poli psikologi
18) Rehab Medik
19) Poli VCT
e. Instalasi Rawat Inap
1) Ruang Nusa Indah
2) Ruang Amarylis
3) Ruang Alamanda
4) Ruang Anggrek
5) Ruang Bougenvile
6) Ruang Melati
7) Ruang Mawar
8) Ruang Kenanga
9) Ruang ICU/ ICCU/ PICU/ NICU
10) Ruang dahlia
11) Ruang Tulip
f.
Instalasi Medical Cek Up
g. Trauma Center
B. Gambaran Khusus Instalasi Rekam Medis
1. Struktur Organisasi Instalsi Rekam Medis
(Terlampir)
2. Visi, Misi dan Tujuan Instalasi RM
a. Visi
“ Terwujudnya pengurusan dokumen rekam medis dan pelaporan
hasil
kegiatan
pelayanan
medis
yang
berdasarkan
petunjuk
pelaksanaan dan Sistemdan Prosedur Pelayanan RM prosedur tetap
yang berlaku, dengan pendekatan manusiawi dan dapat dijangkau,
sehingga memuaskan semua pihak yang terkait.
b. Misi
Menyelenggarakan pelayanan dokumen medis dan pelaporan
hasil kegiatan pelayanan medis, secara profesional dan bermutu
dilaksanakan secara manusiawi dan dapat terjangkau, sehingga dapat
memuaskan
semua pihak yang terkait dengan bepedoman pada
filosofi rumah sakit: Kesembuhan, Keselamatan dan Kepuasan Pasien
adalah Kebahagiaan Kami
c. Tujuan
Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis
yang baik dan benar, akan tidak mungkin tertib administrasi rumah
sakit akan berhasil sebagaimana diharapkan, sedangkan tertib
administrasi adalah salah satu faktor yang menentukan di dalam
upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.
C. Hasil Penelitian
1. Jumlah Pasien BPJS dengan Kasus Kanker Payudara
Jumlah pasien BPJS dengan Kasus Kanker Payudara di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah sebesar 177 pasien. Dalam
penelitian ini terdapat 64 sampel dokumen rekam medis pasien BPJS
dengan kasus kanker payudara yang di teliti.
2. Umur Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Umur dengan Kasus Kanker Payudara
Umur Pasien
Jumlah
%
34
1
1,6
36
3
4,7
37
2
3,1
38
5
7,8
39
2
3,1
40
3
4,7
41
1
1,6
42
3
4,7
43
4
6,2
44
1
1,6
46
2
3,1
47
4
6,2
48
2
3,1
50
4
6,2
51
3
4,7
52
2
3,1
53
1
1,6
54
2
3,1
55
2
3,1
56
2
3,1
57
3
4,7
58
2
3,1
59
2
3,1
60
1
1,6
61
3
4,7
62
1
1,6
63
2
3,1
69
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.1, umur pasien kanker payudara dalam
penelitian ini menunjukan umur minimal 34 tahun dan umur maksimal
69 tahun, dengan rata-rata umur adalah 49 tahun.
3. Jenis Kelamin dengan Kasus Kanker Payudara
Data jenis kelamin dalam penelitian ini menunjukkan seluruh pasien
BPJS dengan kasus kanker di RSUD Tugurejo tahun 2016 adalah
perempuan (100%).
4. Pendidikan Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan dengan Kasus
Kanker Payudara
Pendidikan
Tidak Sekolah
Jumlah
%
5
7,8
25
39,1
SMP
9
14,1
SMA
19
29,7
Diploma
5
7,8
Sarjana
1
1,6
64
100,0
SD
Total
Berdasarkan tabel 4.2, pendidikan pasien dengan kasus kanker
payudara yang paling banyak adalah tingkat SD (39,1%).
5. Pekerjaan Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pekerjaan dengan Kasus Kanker Payudara
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Jumlah
%
33
51,6
Tani
7
10,9
Buruh
6
9,4
13
20,3
PNS
4
6,2
Pensiunan
1
1,6
64
100,0
Swasta
Total
Berdasarkan tabel 4.3, pekerjaan pasien kanker payudara paling
banyak adalah ibu rumah tangga (51,6%).
6. Letak Kanker Payudara
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Letak Kanker Payudara
Letak Kanker
Jumlah
%
Kiri
31
48,4
Kanan
33
51,6
Total
64
100,0
Berdasarkan tabel 4.4, letak kanker payudara paling banyak adalah
bagian payudara kanan (51,6)%.
7. Diagnosa Utama Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Dari data penelitian ini, seluruh pasien dengan kasus kanker
payudara di diagnosa Ca Mammae (C50.9) (100%).
8. Diagnosa Sekunder Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Diagnosa Sekunder Kasus Kanker Payudara
Diagnosa Sekunder (Kode)
Jumlah
%
Hipertensi (I10)
4
6,2
Anemia (D63.0)
20
31,2
Sesak Nafas (A41.9)
1
1,6
Diabetes Mellitus (E14.9)
2
3,1
Thrombocytopenia (D69.6)
1
1,6
Agranulocytosis (D70.4)
3
4,7
Myocard Infark (I22.9)
1
1,6
Lymphangiectasis (I89.0)
1
1,6
Hepatitis (K75.9)
2
3,1
Penurunan Kesadaran (R40.2)
1
1,6
Efusi Pleura (J90.9)
1
1,6
Metabolic Disorder (E88.0)
1
1,6
Ca Hepar (C78.8)
2
3,1
Ca Tulang (C79.5)
1
1,6
Ca Kepala (C76.0)
1
1,6
Ca Ovary (C79.6)
1
1,6
Ca Jaringan Lemak & Pembuluh Darah (C79.8)
1
1,6
Hyponatraemia (E87.1)
1
1,6
17
26,6
2
3,1
64
100,0
Tidak ada
Dehidrasi (E86.9)
Total
Berdasarkan tabel 4.5, diagnosa sekunder pasien dengan kasus
kanker payudara terbanyak adalah Anemia (D63.0) (31,2%)
9. Jenis Tindakan Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Jenis Tindakan Kasus Kanker Payudara
Tindakan
Modified Radical Mastectomy (85.43)
Jumlah
%
30
46,9
Mastectomy (85.41)
5
7,8
Kemoterapi (99.25)
24
37,5
Eksisi (86.3)
2
3,1
Oxygen Therapy (93.96)
1
1,6
X-ray of Chest (87.44)
1
1,6
Tidak ada
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.6, jenis tindakan pasien dengan kasus kanker
payudara terbesar adalah Modified Radical Mastectomy (85.43)
(46,9%).
10. Tingkat Keparahan Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Tingkat Keparahan Pasien dengan
Kasus Kanker Payudara
Tingkat Keparahan
Jumlah
%
Ringan
27
42,2
Sedang
28
43,8
Berat
9
14,1
Total
64
100,0
Berdasarkan tabel 4.7, tingkat keparahan pasien dengan kasus
kanker payudara terbesar adalah tingkat sedang (43,8%).
11. Lama dirawat (LOS) Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi LOS Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
LOS
Jumlah
%
1
1
1.6
2
1
1,6
3
3
4,7
4
8
12,5
5
5
7,8
6
7
10,9
7
4
6,2
8
7
10,9
9
7
10,9
10
9
14,1
11
2
3,1
12
3
4,7
13
5
7,8
16
1
1,6
17
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.8, lama dirawat (LOS) pasien dengan kasus
kanker payudara terbanyak adalah 10 hari (14,1%).
12. Riwayat Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Riwayat Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Riwayat
Jumlah
%
Tumor Mammae
23
35,9
Ca Mammae
12
18,8
7
10,9
Tidak ada
22
34,4
Total
64
100,0
Fibroadenomma Mammae
Berdasarkan tabel 4.9, riwayat pasien dengan kasus kanker
payudara terbesar adalah Tumor Mammae (35,9%).
13. Grade Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Grade Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Grade
Jumlah
%
I
18
28,1
II
24
37,5
III
22
34,4
Total
64
100,0
Berdasarkan tabel 4.10, grade pasien dengan kasus kanker payudara
terbesar adalah grade II (37,5%).
14. Rawat-ke Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Rawat-ke Pasien dengan
Kasus Kanker Payudara
Rawat ke-
Jumlah
%
1
12
18,8
2
30
46,9
3
9
14,1
4
7
10,9
5
3
4,7
6
2
3,1
8
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.11, rawat-ke pasien dengan kasus kanker
payudara terbanyak adalah rawat ke-2 (46,9%).
15. Lama Pasien Diagnosa dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Lama Diagnosa Pasien dengan
Kasus Kanker Payudara
Didiagnosa (tahun)
Jumlah
%
1
15
23,4
2
19
29,7
3
9
14,1
4
8
1,5
5
5
7,8
6
5
7,8
7
2
3,1
10
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.12, lama pasien kanker payudara didiagnosa
terbanyak adalah 2 tahun (29,7%).
16. Histopatologis Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Histopatologis Pasien dengan Kasus Kanker
Payudara
Histopatologiis
Jumlah
Phylloides carcinoma mammae
%
4
6,2
22
34,4
Invasive lobular carcinoma mammae
4
6,2
Invasive ductal carcinoma mammae
26
40,6
4
6,2
1
1,6
3
4,7
64
100,0
Invasive carcinoma mammae
Invasive lobular carsinoma dengan invasive
ductal carsinoma mammae
Atypical ductal hyperplasia disertai tubular cell
carcinoma mammae
Invasive carcinoma mammae of no special
type
Total
Berdasarkan tabel 4.13, histopatologis pasien dengan kasus kanker
terbanyak adalah Invasive ductal carcinoma mammae (M8500/3)
(40,6%).
17. Keadaan Pulang Pasien dengan Kasus Kanker
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Keadaan Pulang Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Keadaan Pulang
Jumlah
%
Pulang Hidup
59
92,2
Mati <48 jam
2
3,1
Mati >48 jam
2
3,1
Dirujuk
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.14, keadaan pulang pasien dengan kasus
kanker payudara terbesar adalah pulang hidup (92,2%).
18. Tarif INA-CBG‟s Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Keadaan Pulang Pasien dengan Kasus
Kanker Payudara
Tarif INA-CBG's
Jumlah
%
3.023.500
18
28,1
3.628.200
2
3,1
4.184.200
7
10,9
4.233.000
1
1,6
5.021.000
1
1,6
5.384.300
2
3,1
6.461.200
2
3,1
7.614.500
3
4,7
9.664.400
8
12,5
11.306.000
1
1,6
11.597.200
7
10,9
13.530.100
3
4,7
13.567.200
1
1,6
15.670.400
1
1,6
15.828.300
4
6,2
16.301.100
1
1,6
13.972.400
1
1,6
5.732.300
1
1,6
64
100,0
Total
Berdasarkan tabel 4.15, tarif INA-CBG‟s pasien dengan kasus
kanker payudara terbanyak adalah 3.023.500 (28,1%).
BAB V
PEMBAHASAN
A. Jumlah Pasien BPJS dengan Kasus Kanker Payudara
Menurut WHO, tahun 2005 frekuensi perempuan penderita kanker
payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 diantaranya tinggal di negara
berkembang, termasuk Indonesia.[14]
Jumlah pasien BPJS dengan Kasus Kanker Payudara di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016 adalah sebesar 177 pasien. Dalam penelitian ini
terdapat 64 sampel dokumen rekam medis pasien BPJS dengan kasus
kanker payudara yang di teliti. Berdasarkan observasi pada indeks penyakit.
B. Karakteristik Pasien dengan Kasus Kanker Payudara
1. Umur
Pada wanita rata – rata usia terdiagnosis kanker payudara adalah
diatas 40 tahun. Wanita usia di bawah 40 tahun juga dapat terserang
kanker payudara, namun risikonya lebih rendah dibandingkan wanita di
atas 40 tahun.[11]
Umur pasien kanker payudara dalam penelitian ini menunjukan
umur minimal pasien adalah 34 tahun dan umur maksimal pasien adalah
69 tahun, dengan rata-rata umur pasien kanker payudara adalah 49
tahun. Berdasarkan observasi dokumen rekam medis lembar masuk dan
keluar (RM1).
2. Jenis Kelamin
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan
kejadian relatif tinggi dan cenderung meningkat yaitu 20% dari seluruh
keganasan dan 99% terjadi pada perempuan, sedangkan pada laki-laki
hanya 1%, sehingga kanker payudara adalah salah satu masalah
kesehatan yang utama pada perempuan.[11]
Data jenis kelamin dalam penelitian ini menunjukkan seluruh pasien
BPJS dengan kasus kanker di RSUD Tugurejo tahun 2016 adalah
perempuan (100%). Berdasarkan observasi dokumen rekam medis
lembar masuk dan keluar (RM1).
3. Pendidikan
Menurut
pendidikan
Nursalam
seseorang
(2001)
maka
bahwa
semakin
semakin
banyak
tinggi
informasi
tingkat
yang
didapatkannya, maka semakin tingi pula tingkat pengetahuannya.
Sehingga seseorang dengan tingkat pendidikan lebih tinggi akan
berpengetahuan lebih banyak dibanding dengan tingkat pendidikan yang
lebih rendah.[15]
Di RSUD Tugurejo tingkat pendidikan pasien dengan kasus kanker
payudara yang paling banyak adalah tingkat SD (39,1%). Berdasarkan
observasi dokumen rekam medis lembar masuk dan keluar (RM1).
4. Pekerjaan
Jenis Pekerjaan dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
Resiko berhubungan dengan paparan estrogen lingkungan atau zat
karsinogenik di lingkungan. Wanita yang bekerja lebih beresiko terpapar
oleh zat-zat karsinogenik dari pada wanita yang tidak bekerja.[16]
Dalam penelitian ini, pekerjaan pasien kanker payudara paling
banyak adalah ibu rumah tangga (51,6%). Berdasarkan observasi
dokumen rekam medis lembar masuk dan keluar (RM1).
C. Letak Kanker Payudara
Secara umum dari kasus yang ditemukan letak kanker payudara biasanya
ditemukan pada bagian luar atas yaitu disekitar area lengan dan ketiak.
Namuan ada pula benjolan yang letaknya pada bagian payudara kanan
atas dan payudara kanan bawah.[18]
Di RSUD Tugurejo Semarang, pada penelitian ini letak kanker payudara
paling banyak adalah bagian payudara kanan (51,6)%. Berdasarkan
observasi pada dokumen rekam medis lembar hasil pemeriksaan penunjang,
hasil PA dan resume.
D. Diagnosa Utama Pasien Kanker Payudara
Diagnosa utama adalah suatu diagnosa / kondisi kesehatan yang
menyebabkan pasien memperoleh perawatan atau pemeriksaan yang
ditegakkan pada akhir episode perawatan dan bertanggung jawab atas
kebutuhan sumber daya pengoobatannya.[6]
Dari data penelitian ini, seluruh pasien di RSUD Tugurejo Semarang
dengan kasus kanker payudara di diagnosa Ca Mammae (C50.9) (100%).
Yang disertai letaknya, misalnya Ca Mammae Sinistra. Berdasarkan
observasi lembar resume data rekam medis.
E. Diagnosa Sekunder Pasien Kanker Payudara
Diagnosa sekunder adalah diagnosa yang menyertai diagnosa utama
pada saat pasien masuk atau yang terjadi selama episode pelayanan.[6]
Salah satu penyebab utama rasa lemas pada pasien kanker adalah
anemia atau biasanya disebut kurang darah. Biasanya pasien-pasien kanker
ini mengeluh rasa mudah lelah, sakit kepala, mata berkunang-kunang, nafas
pendek, denyut jantung cepat dan telinga berdengung. sebanyak 30%
pasien-pasien dengan kanker payudara menderita anemia. Penyebabnya
bisa
karena
penyakit
kanker
itu
sendiri
atau
akibat
dari
terapi
kankernya.Kanker menyebabkan umur sel darah merah lebih pendek,
menyebabkan hormon pembentuk eritrosit (sel darah merah) berkurang.
Pada beberapa pasien, sel-sel kanker ini berkumpul di sumsum tulang,
menyebabkan
gangguan
pembentukan
sel
darah
baru.
Obat-obat
kemoterapi juga dapat memicu anemia karena membunuh sel-sel darah
muda dan menganggu kerja hormon pembentuk sel darah. [18]
Dalam penelitian ini, diagnosa sekunder pasien dengan kasus kanker
payudara terbanyak adalah Anemia (D63.0) (31,2%). Produktifitas sumsum
tulang dalam menghasilkan sel darah merah dapat menurun akibat
kemoterapi, sehingga jumlah sel darah merah menjadi berkurang dan
menyebabkan anemia. Terdapat diagnosa sekunder yang mempengaruhi
diagnosa utama berkaitan dengan panjangnya lama perawatan. Berdasarkan
observasi lembar resume data rekam medis.
F. Jenis Tindakan Pasien Kanker Payudara
Pola tindakan yang sering dipakai adalah :
1. Mastektomi total (lumpektomi) merupakan prosedur mengangkat tumor
di payudara. Dengan lumpektomi, payudara akan dibiarkan seutuh
mungkin dan hanya mengangkat tumor payudara saja.
2. Mastektomi radikal (mastektomi) adalah mengangkat seluruh payudara,
tetapi tidak termasuk kelenjar getah bening dibawah ketiak
3. Modified radikal mastektomi adalah mengangkat payudara dan kelenjar
getah bening dibawah ketiak.
4. Radioterapi adalah terapi menggunakan X-ray berenergi tinggi atau
partikel lain untuk membunuh sel kanker.
5. Kemoterapi adalah menggunakan suatu obat yang fungsinya adalah
untuk membunuh sel kanker.
6. Terapi hormonal dilakukan khusus untuk kanker payudara yang dipicu
oleh produksi estrogen atau progesteron alami. Terapi hormon dilakukan
untuk menurunkan keparahan kanker atau menghambat efek samping
dari hormon tersebut.[14]
Dalam penelitian ini, jenis tindakan pasien dengan kasus kanker
payudara terbesar adalah Modified Radical Mastectomy (85.43) (46,9%).
Berdasarkan observasi lembar resume data rekam medis dan laporan
operasi.
G. Tingkat Keparahan Pasien Kanker Payudara
Tingkat keparahan pasien terbagi menjadi 3 tingkat yaitu I untuk tingkat
keparahan ringan, II untuk tingkat keparahan sedang dan III untuk tingkat
keparahan berat.[6]
Dalam penelitian ini, tingkat keparahan pasien dengan kasus kanker
payudara terbesar adalah tingkat sedang (43,8%). Untuk rawat inap dengan
tingkat keparahan 2 (dengan mild komplikasi dan komorbiditi). Pada
kanker payudara sel-sel kanker sudah semakin berkembang dan semakin
tumbuh menjadi besar. Pada tahap ini harus segera diobati. Berdasarkan
observasi hasil grouping INA-CBG‟s.
H. Lama Rawat Pasien Kanker Payudara
Standar ideal untuk AvLOS menurut Barber Johnson adalah 3-12 hari
perawatan sedangkan menurut Departemen Kesehatan standar ideal AvLOS
adalah 6 – 9 hari perawatan.[2]
Hasil penelitian Hesti Wulansari, menunjukkan lama rawat inap paling
banyak pada pasien kanker payudara antara 2-5 hari sebanyak 48,53 %.
Lama perawatan pasien paling cepat adalah 1 hari sedangkan yang paling
lama adalah 10 hari. Perbedaan lama rawat inap dipengaruhi oleh kondisi
dari masing-masing pasien seperti penyakit penyerta
Dalam penelitian ini, lama dirawat (LOS) pasien dengan kasus kanker
payudara terbanyak adalah 10 hari (14,1%). Berdasarkan observasi
dokumen rekam medis lembar masuk dan keluar (RM1).
I.
Riwayat Pasien Kanker Payudara
Riwayat keluarga merupakan hal yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat
peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita
kanker payudara. Pada studi genetik didapatkan bahwa kanker payudara
berhubungan
dengan gen tertentu.
Apabila
terdapat
BRCA
1,
yaitu
suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, kemungkinan untuk terjadi
kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada
umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh sekitar 60% kanker
payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun Kanker
payudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang
diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud
adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam
pembentukan kanker payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen
yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi tumor. Gen
pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker
payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.[18]
Di RSUD Tugurejo Semaarang riwayat pasien dengan kasus kanker
payudara terbesar adalah riwayat dengan Tumor Mammae (35,9%).
Berdasarkan obeservasi dokumen rekam medis lembar anamnesa dan
pemeriksaan fisik.
J. Grade Pasien Kanker Payudara
Grade digunakan untuk mengetahui seberapa cepat sel kanker itu
berkembang. Berikut adalah Grade dalam kanker payudara:
a. Grade I
: Grade paling rendah, sel kanker lambat dalam
berkembang, biasanya belum menyebar sering disebut
well differentiated
b. Grade II
: Grade tingkat sedang, perkembangannya lebih cepat dari
grade I sering disebut moderately differentiated
c. Grade III
: Grade tertinggi, perkembangannya cepat, sudah
Menyebar sering disebut poorly differentiated[26]
Dalam penelitian ini, grade pasien dengan kasus kanker payudara
terbesar adalah grade II (37,5%). Berdasarkan observasi dokumen rekam
medis lembar hasil PA (Histopatologis).
K. Rawat ke Berapa Pasien Kanker Payudara
Episode perawatan pasien di rawat ke berapa di rumah sakit. Dalam
penelitian ini, rawat-ke pasien dengan kasus kanker payudara terbanyak
adalah rawat ke-2 (46,9%). Perawatan meliputi observasi, diagnosa,
pengobatan, keperawatan yang kedua yang oleh karena penyakit yang
diderita pasien sebelumnya.[20] Hal ini berarti pasien datang dengan tingkat
keparahan dan diagnosa yang sama dengan rawat sebelumnya. Bersumber
dari register pasien di SIMRS.
L. Lama Pasien Didiagnosa Pasien Kanker Payudara
Ca mammae berasal dari jaringan epitelial dan paling banyak pada sistem
duktal. Mula-mula terjadi perubahan genom sel somatik menyebabkan
ekspfesi produk gen yang terganggu dan hilangnya pengaturan produk gen
maka terjadilah hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Selsel yang malignansi kemudian terakumulasi, dimana membutuhkan waktu 7
tahun untuk tumbuh dari sebuah sel tunggal sampai menjadi massa cukup
besar untuk dapat teraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Sel tersebut menjadi
neoplasma ganas.[17]
Dalam penelitian ini, lama pasien kanker payudara didiagnosa terbanyak
adalah 2 tahun (29,7%). Berdasarkan observasi dokumen rekam medis
lembar anamnesa dan pemeriksaan fisik.
M. Histopatologis Pasien Kanker Payudara
Jenis kanker payudara yang paling umum adalah berasal dari saluran air
susu ( ductal carcinoma ) atau kelenjar air susu ( lobular carcinoma ).
Penentuan asal kanker ditentukan dari bentuk sel kanker yang terlihat secara
microscopic dalam biopsy. Jenis kanker karsinoma insitu mempunyai
prognosis yang baik di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasive.
Invasive ductal karsinoma merukan jenis kanker yang paling buruk dibanding
jenis kanker lainnya.[17] Sifat kanker payudara terbanyak adalah ganas.
Dalam penelitan ini, histopatologis pasien dengan kasus kanker terbanyak
adalah Invasive ductal carcinoma mammae (M8500/3) (40,6%). Termasuk
dalam jenis kanker payudara yang invasive (Invasive breast cancer).
Berdasarkan obeservasi dokumen rekam medis lembar hasil PA.
N. Keadaan Pulang Pasien Kanker Payudara
Di RSUD Tugureo Semarang tahun 2016, keadaan pulang pasien dengan
kasus kanker payudara terbesar adalah pulang hidup (92,2%).
O. Tarif INA-CBG’s Pasien Kanker Payudara
Ada sejumlah hal penting yang mempengaruhi besar kecilnya biaya INACBG‟s, diantaranya yaitu diagnosa utama, adanya diagnosa sekunder berupa
penyulit (complication) atau penyerta (comorbidity), bentuk intervensi, tingkat
keparahan, serta umur pasien. Tarif INA-CBG‟s adalah tarif dengan sistem
paket yang dibayarkan per episode pelayanan kesehatan, yaitu suatu
rangkaian perawatan pasien sampai selesai.[19]
Dalam penelitian ini, tarif INA-CBG‟s pasien dengan kasus kanker
payudara terbanyak adalah 3.023.500 (28,1%). Berdasarkan observasi hasil
grouping INA-CBG‟s.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Jumlah pasien BPJS dengan kasus kanker payudara di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016 adalah sebesar 177 pasien.
2. Umur pasien BPJS dengan kasus kanker payudara di RSUD Tugurejo
Semarang menunjukan umur pasien minimal adalah 34 tahun dan umur
pasien maksimal adalah 69 tahun, dengan rata-rata umur pasien adalah
49 tahun.
3. Jenis kelamin seluruh pasien BPJS dengan kasus kanker di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah perempuan (100%).
4. Pendidikan pasien dengan kasus kanker payudara di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016 yang paling banyak adalah tingkat SD (39,1%).
5. Pekerjaan pasien kanker payudara di RSUD Tugurejo Semarang tahun
2016 paling banyak adalah ibu rumah tangga (51,6%).
6. Letak kanker payudara paling banyak di RSUD Tugurejo Semarang
tahun 2016 adalah bagian payudara kanan (51,6)%.
7. Diagnosa utama seluruh pasien dengan kasus kanker payudara di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah Ca Mammae (C50.9) (100%).
8. Diagnosa sekunder pasien dengan kasus kanker payudara terbanyak di
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah Anemia (D63.0) (31,2%).
9. Jenis tindakan pasien dengan kasus kanker payudara terbesar di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah Modified Radical Mastectomy
(85.43) (46,9%).
10. Tingkat keparahan pasien dengan kasus kanker payudara terbesar di
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah tingkat sedang (43,8%).
11. Lama rawat (LOS) pasien dengan kasus kanker payudara terbanyak di
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah 10 hari (14,1%).
12. Riwayat pasien dengan kasus kanker payudara terbesar di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah Tumor Mammae (35,9%).
13. Grade pasien dengan kasus kanker payudara terbesar di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah grade II (37,5%).
14. Rawat-ke pasien dengan kasus kanker payudara terbanyak di RSUD
Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah rawat ke-2 (46,9%).
15. Lama pasien kanker payudara didiagnosa terbanyak di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016 adalah 2 tahun (29,7%).
16. Histopatologis pasien dengan kasus kanker terbanyak di RSUD Tugurejo
Semarang tahun 2016 adalah Invasive ductal carcinoma mammae
(M8500/3) (40,6%).
17. Keadaan pulang pasien dengan kasus kanker payudara terbesar di
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah pulang hidup (92,2%).
18. Tarif INA-CBG‟s pasien dengan kasus kanker payudara terbanyak di
RSUD Tugurejo Semarang tahun 2016 adalah 3.023.500 (28,1%).
B. Saran
1. Bagi pasien yang memiliki pendidikan tingkat rendah lebih termotivasi
lagi untuk menambah pengetahuan mereka tentang kanker payudara
dan faktor resikonya dari berbagai sumber baik dari media masa seperti
TV, radio, koran dan majalah ataupun dari berbagai program
penyuluhan.
2. Sosialisasi
berbagai
program
media
SADARI
masa
kepada
penting
masyarakat
dilakukan
agar
menggunakan
meningkatkan
pengetahuan untuk mendeteksi dini kanker payudara.
3. Apaila terdapat gejala awal kanker payudara atau pasien yang beresiko
segera
memeriksakan
diri
ke
dokter
agar
cepat
memperoleh
penanganan.
4. Promosi kesehatan mengenai cara pencegahan kanker payudara seperti
memperlama durasi menyusui dan skrining guna mendeteksi kanker
payudara scara dini untuk wanita yang beresiko.
5. Pasien yang tidak bekerja sebaiknya menambah pengetahuan tentang
kanker payudara agar dapat mencegah resiko kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang – Undang Republik Indonesia, No. 44 Tahun 2009, Tentang
Rumah Sakit.
2. SUDRA, Rano Indradi. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010.
3. Bustan, M.N. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan ke-2. Rikena
Cipta. 2007
4. Sari, Karlina. FREKUENSI TUMOR GANAS PAYUDARA WANITA
DITINJAU DARI USIA, LOKASI, TIPE HISTOPATOLIGIS DAN GRADING
DI BGIAN PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG
PERIODE TAHUN 2003 - 2007. 2010 (Diakses tanggal 14 April 2017)
5. Mulyawan, Budi. KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH STUDI TENTANG KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
PESERTA JAMKESMAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN INDRAMAYU. 2010 : 3 (1) (Diakses tanggal 11 Mei 2017)
6. Shofari, Bambang. Modul Manajemen Informasi Kesehatan (MIK1). 2008
7. Lattarisa, Amirullah. Buku Pedoman Rekam Medis. 2014
8. Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi Spss Dalam
Prosedur Penelitian. Rohima Press, Bantul, Yogyakarta. Cetakan pertama
Maret 2013 halaman 27
9. Notoatmodjo, Prof. Dr. Soekidjo. Resume Buku Kesehatan Masyarakat.
2011
10. Lidya Maryani, Rizky Muliani. Epidemiologi Kesehatan. Graha Ilmu. 2011
11. Riana, Nathania Vicki. KARAKTERISTIK GAMBARAN HISTOPATOLOGI
PENDERITA KANKER PAYUDARA BERDASARKAN UMUR DI KOTA
MEDAN PERIODE 2010-2012. USU Repository. 2013. (Diakses tanggal
20 Mei 2017)
12. Enterline PE, Marsh GM. Cancer among workers exposed to arsenic and
other substances in a copper smelter. Am.J.Epidemiol 1982;116 : 895911.
13. Modul Neoplasma (Tidak Dipublikasikan) Milik
Kriswiharsi K. S,
SKM,M.Kes(Epid)
14. Dinkes RI. (2007). Kanker Payudara. http://www.dinkes.go.id/
15. Widiawaty, Nanik. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA TENTANG KANKER
PAYUDARA DI DUKUH NGAMBAK LIPURO BEKONANG SUKOHARJO.
2009. UNS Repository (Diakses tanggal 22 Mei 2017).
16. Yuniarti, Kartika. TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
TENTANG PENYAKIT KANKER PAYUDARA. 2014. UMP Repository.
(Diakses tanggal 21 Mei 2017)
17. Underwood, JCO: Patologi Umum dan Sistematik. EGC, Jakarta, 1999.
Edisi ke-2
18. King, Judy. Breast Cancer Answer. The Career Press. USA. 2004. p 1319
19. PERMENKES No. 76 Tahun 2016 tentang Pedoman INA-CBG‟s
20. KEPMENKES RI 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Lampiran 1 : Struktur Organisasi Rekam Medis RSUD Tugurejo Semarang
plt. Ka.Sie.
Penunjang
Medis
Ismiyati, SE
Ka.Instalasi
Rekam Medis
Roni Rohman, Amd.PK
Koord.
Pendaftaran
Indri Aries Vina S.
Koord.
Assembling
Tien Anita Sari
Koord. Filling
Tatik Nur Lestari
Assembling
DRM RI
Wa. Koord.
Filling
Distribusi
RM
Penyimpanan
DRM
TPPRI
TPPRJ
TPPGD
TPP POLI
EKSEKUTIF
TPPRJ POLI
KHUSUS
NO ANTRIAN
DAN
PELAYANAN
LOKET 1
LOKET 2
LOKET 3
LOKET 4
Retrieval
DRM
LOKET 5
Evaluasi
KLPCM
Retensi DRM
LOKET 6
Pengendalian
Form
Evaluasi
Missfile
LOKET 7
Koord.
Analysing and
Reporting
Junaidi
Koord. Koding
Yusuf Saputra
Medikolegal
Penyusutan
dan
Pemusnahan
DRM
Koding RJ
Koding RI
Koding
Ruangan
Laporan
Eksternal
Laporan
Internal
LAMPIRAN 2 : HASIL OBSERVASI
N
N o
O R
M
1 4
3
6
8-
U
mu
Pe
r
J ndi
Pekerjaan
(ta K dik
hu
an
n)
L
O
S
(h
ar
i)
5
0
9
P S
D
Ibu
rumah
tangga
Dx.
Utama
Phyloi
des
mamm
ae
xx
2 4
8
1
9xx
C
5
0
.
9
Radi
kal
mast
ekto
mi
8 Kiri
5
.
4
5
Sedang
2 10
Fibr
ocy
stic
dis
eas
e
Hipert
ensi
stage
II
I10
D63.
4
Anemi
a
Didi
agn Ri
o sa wa
(tah yat
un)
G
r
a Histopatologis
d
e
Kode
Tarif INA –
Morfologi CBG’s
Membaik,
diijinkan
pulang
I
Phylloides
carcinoma
mammae
sinistra
M9020/3
9.664.400
Keadaan
pulang
5
2
P S
M
A
Ibu
rumah
tangga
1
0
Ca
mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
3 7
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
of
no special type
disertai invasi
saluran limfe
M8530/6
11.597.200
5
7
P S
D
Tani
1
Ca
mamm
ae
C Sesak
5 nafas
0
.
9
A41.
9
-
-
Berat
2 5
Ca
ma
mm
ae
Mati <48
jam
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra
M8530/3
13.567.200
8
7xx
3 4
2
K
Dx.
o
Sekund Kode
d
er
e
R
a
K
Tingkat w
Tinda- o Letkeparaha a
kan d ak
n
t
e
k
e
kan
an
4 2
4
5
1
P S
M
P
Swasta
4
4
P S
M
P
Buruh
3
6
P S
M
P
Buruh
P S
M
A
Swasta
5
2xx
5 4
9
3
5xx
6 4
8
5
5xx
7 1
5
3
9X
5
0
1
7
Ca
mamm
ae
C Anemi
5 a
0
. DM
9
D63.
0
4
Ca
mamm
ae
C 5
0
.
9
1
0
Ca
mamm
ae
C
5
0
.
9
Ca
mamm
ae
C 5
0
.
9
4
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 kan
5 an
.
4
3
Berat
1 1
--
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive lobular
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 1
buah KGB
M8520/6
16.301.100
-
Kem
otera
pi 1
9 kan
9 an
.
2
5
Ringan
1 1
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive
carcinoma
ductulobular
dengan
metastase ke 2
kelenjar limfe
axilla
M8522/6
3.023.500
Anemi
a
D63.
0
1 3
Fibr
ocy
stic
dis
eas
e
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 3
buah KGB
M8530/6
D69.
6
8 kan
5 an
.
4
3
Sedang
Throm
bocyto
penia
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
Kem
otera
pi 1
9 kiri
9
.
2
5
Ringan
1 5
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
telah
metastase ke
kelenjar limfe
KGB sekitarnya
M8500/6
E14.
9
-
4.184.200
3.023.500
x
8 0
7
4
6
P S
D
7
5xx
9 2
4
Ibu
rumah
tangga
8
Ca
mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
Metast
ase
tulang
C79.
5
Mast
ecto
my
8 kiri
5
.
4
1
Sedang
1 4
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra,
metastae
ke
tulang
M8500/6
4.184.200
4
0
P S
M
A
Swasta
1
3
Ca
mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Mast
ecto
my
8 kiri
5
.
4
1
Ringan
4 6
Tu
mor
pay
uda
ra
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
3.023.500
1 0
0 55
2xx
4
7
P S
M
P
Ibu
rumah
tangga
1
2
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Ringan
2 2
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 5
KGB
M8530/6
3.023.500
1 2
1 7
4
6
P S
M
A
Ibu
rumah
tangga
5
Ca
mamm
ae
C Agran
5 ulocyto
0 sis
.
9
D70.
4
Kem
otera
pi 1
9 kiri
9
.
2
5
Ringan
3 1
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
3.023.500
0
0xx
9
7xx
1 4
2 7
0
2xx
4
2
P S
M
A
Ibu
Rumah
Tangga
1
6
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Ringan
4 2
-
Membaik,
diijinikan
pulang
i
i
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
5.384.300
1 4
3 7
3
8
P Di
pl
o
m
a
Swasta
1
0
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
5 3
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae,
metastase ke
KGB dengan
Osteoclast like
giant cell
M8530/3
13.972.400
D70
8 Ka
5 nan
.
4
3
Berat
Agran
ulocyto
sis
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
3.023.500
2
3xx
1 4
4 97
2xx
4
1
P S
M
A
Swasta
8
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Ringan
2 1
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
Carcinoma
mammae
dextra
M8530/3
1 4
5 98
4xx
5
5
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
6
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Ringan
1 1
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Carcinoma
ductal
mammae
dextra
M8500/3
3.023.500
1 4
6 99
6
1
P S
D
Ibu
Rumah
4
Ca
Mamm
C 5
0
-
Kem
otera
9 Kiri
9
.
Ringan
2 1
-
Membaik,
diijinikan
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
M8530/3
3.023.500
1xx
Tangga
1 5
7 02
9xx
5
1
1 5
8 02
8xx
4
3
1 5
9 00
3xx
4
2
2 5
0 07
7xx
5
7
P S
M
P
Ibu
Rumah
Tangga
1
0
P Di
pl
o
m
a
Swasta
7
P S
M
P
Ibu
Rumah
Tangga
1
3
P S
M
P
Ibu
Rumah
Tangga
9
ae
.
9
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
Hipert
ensi
I10
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
Hipert
ensi
I10
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
Metast
ase
kepala
C76.
0
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
pi 1
2
5
pulang
sinistra
Mast
ecto
my
8 Kiri
5
.
4
1
Sedang
1 1
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Phylloides
carcinoma
mammae
sinistra
M9020/3
11.597.200
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
2 1
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra
M8530/3
11.597.200
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Berat
4 3
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Atypical ductal
hyperplasia
disertai tubular
cell carcinoma
mammae
dextra
M8211/3
11.306.000
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
4.184.200
2 5
1 09
8xx
3
6
P S
1
PNS
7
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Mast
ecto
my
8 Ka
5 nan
.
4
1
Sedang
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 5
KGB
M8530/6
4.184.200
2 5
2 13
8xx
3
7
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
4
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Metast
ase
jaringa
n
lemak
dan
pembu
luh
darah
C79.
8
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Ringan
2 2
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra, invasi
ke
jaringan
lemak
dan
pembuluh
darah
M8500/6
3.023.500
2 5
3 11
7xx
4
8
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
1
2
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Mast
ecto
my
8 Kiri
5
.
4
1
Ringan
1 1
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive lobular
carcinoma
disertai fokus
fokus invasive
ductal
carcinoma
M8522/3
3.023.500
2 5
4 10
2xx
4
0
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
5
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
2 1
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
!
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
3.023.500
2 5
5 16
7xx
4
3
P S
M
A
Swasta
4
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Berat
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
9.664.400
2 0
6 42
7xx
6
1
P S
M
A
Ibu
Rumah
Tangga
1
1
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Phylloides
carcinoma,
borderline type
M9020/3
9.664.400
2 0
7 48
7xx
3
8
P S
M
A
Swasta
9
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D64.
9
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Ringan
3 2
Ca
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ducal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
7.614.500
2 1
8 34
1xx
4
7
P Di
ipl
o
m
a
PNS
8
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
6 5
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive lobular
carcinoma
dengan fokus
fokus
ductal
carcioma
mammae
dextra
M8522/3
13.530.100
I22.9
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
Myoca
rd
infark
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
2 2
9 53
6
1
P S
D
Ibu
Rumah
Ca
Mamm
C 5
0
Kem
otera
9 Ka
9 nan
.
Sedang
2 3
Tu
mor
ma
Membaik,
diijinikan
I
I
Invasive lobular
carcinoma
mammae
M8520/3
7.614.500
7
-
3xx
Tangga
ae
.
9
pi 1
2
5
mm
ae
pulang
dextra
3 4
0 91
4xx
4
8
P S
M
A
Swasta
4
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
6 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra,
metastase ke 2
buah KGB
M8500/6
3.023.500
3 4
1 87
4xx
6
3
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
8
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
2 1
Ca
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive lobular
carcinoma
mammae
dextra
M8520/3
13.530.100
3 4
2 02
3xx
3
9
P S
D
Ibu
rumah
tangga
1
0
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Eksis
i
8 Kiri
6
.
3
Ringan
3 4
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
3.023.500
3 4
3 75
6xx
3
4
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
9
Ca
Mamm
ae
C Lymph
5 angiec
0 tasis
.
9
I89.0
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Sedang
4 4
Ca
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
4.184.200
3 4
4 88
5
8
P S
D
Ibu
Rumah
1
2
Ca
Mamm
C Anemi
5 a
0
D63.
0
Modif
ied
radic
8 Kiri
5
.
Sedang
3 3
Ca
Ma
mm
Membaik,
diijinikan
I
I
Invasive lobular
carsinoma
dengan
M8522/3
9.664.400
7xx
Tangga
ae
.
9
al
mast
etom
y
4
3
ae
pulang
invasive ductal
carsinoma
mammae
sinistra
3 4
5 88
6xx
5
8
P S
M
A
Ibu
Rumah
Tangga
1
3
Ca
Mamm
ae
C Hepatit
5 is
0
.
9
K75.
9
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
2 2
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma, no
special
type
mammae
sinistra, degan
invasi ke dalam
limfovaskuler
M8530/6
11.597.200
3 4
6 96
9xx
5
0
P S
D
Tani
8
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
2 2
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra dengan
angio invasi
M8530/6
9.664.400
3 5
7 00
8xx
5
9
P S
M
A
Pensiun
an
9
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
R40.
2
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Sedang
5 6
Ca
Ma
mm
ae
Dirujuk
ke RSDK
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
9.664.400
3 5
8 07
0xx
3
8
P S
M
A
Swasta
1
0
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Modif
ied
radic
al
mast
etom
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
2 2
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinma
mammae
dextra,
metastas ke 1
M8530/6
9.664.400
Penur
unan
Kesad
aran
y
buah KGB
3 5
9 07
1xx
5
9
P S
M
A
Buruh
1
0
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
3 1
Ca
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
11.597.200
4 5
0 09
0xx
5
6
P S
M
A
Buruh
1
0
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Hipert
ensi
I10
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Berat
2 4
FA
M
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra
M8530/3
15.828.300
4 5
1 15
9xx
6
9
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Agran
ulocyto
sis
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Berat
4 5
Ca
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra, dengan
invasi pleura
M8530/6
15.828.300
4 1
2 30
6-
5
3
Modif
ied
radic
al
mast
8 Ka
5 nan
.
4
Sedang
5 2
Ca
Ma
mm
ae
MATI
>48JAM
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra
M8530/3
11.597.200
P S
D
Ibu
rumah
Tangga
1
1
1
3
Ca
Mamm
ae
Anemi
a
D63.
0
D70
J90
Efusi
Pleura
C DM
5
0 Hipert
. ensi
Anemi
E14
I10
D63.
xx
9 a
0
etom
y
3
4 4
3 76
6xx
6
3
P -
Ibu
Rumag
Tangga
6
Ca
Mamm
ae
C Hipert
5 ensi
0
.
9
I10
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Ringan
2 3
FA
M
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
M8500/3
4.233.000
4 4
4 79
4xx
6
0
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
6
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
2 1
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
3.023.500
4 4
5 90
5xx
5
4
P S
D
Tani
9
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Anemi
a
D63.
0
4 1
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive lobular
carcinoma
mammae
dextra
M8520/3
7.614.500
E88.
0
8 Ka
5 nan
.
4
3
Ringan
Metab
olic
Disord
er
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
4 2
6 50
7xx
5
2
P S
M
A
Swasta
1
0
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Ringan
8 6
Ca
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
6.461.200
4 4
8-
3
P Di
pl
PNS
6
Ca
Mamm
C Ca
5
C78.
Modif
ied
8 Kiri
5
Sedang
4 6
Ca
ma
Membaik,
diijinikan
I
I
Invasive
carcinoma
M8530/6
15.670.400
7 3
7xx
7
o
m
a
ae
0 Hepar
.
9 Anemi
a
Agran
ulocyto
sis
7
D63.
0
D70
radic
al
mast
etom
y
.
4
3
mm
ae
pulang
I
mamme
sinistra,
metastase
hepar
4 4
8 96
3xx
3
8
P S
M
A
Buruh
4
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
1 2
FA
M
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
3.023.500
4 4
9 97
3xx
5
6
P -
Ibu
Rumah
Tangga
3
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
8
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Sedang
3 4
FA
M
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 1
limfonodi
M8500/6
4.184.200
5 5
0 04
8xx
4
7
P -
Tani
5
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Sedang
2 3
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra,
metastase
axilla
M8500/6
5.732.300
5 5
1 06
4-
4
3
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
7
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
-
Modif
ied
radic
al
8 Kiri
5
.
4
Sedang
2 7
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive
carcinoma
of
no special type
mammae
M8530/6
9.664.400
xx
9
mast
etom
y
3
sinistra,
metastase ke 6
KGB
5 5
2 12
5xx
6
2
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
9
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Sedang
2 3
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive lobular
carcinoma
mammae
sinistra
M8520/3
13.530.100
5 1
3 49
0xx
3
8
P S
M
P
Buruh
1
3
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Ka
5 nan
.
4
3
Sedang
3 4
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 6
KGB
M8530/6
11.597.200
5 1
4 66
4xx
4
7
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
6
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
Ca
Ovary
C79.
6
2 6
Ca
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra,
metastase
ovary
M8500/6
4.184.200
D63.
0
9 Kiri
9
.
2
5
Sedang
Anemi
a
Kem
otera
pi 1
5 4
5 81
8xx
4
3
Tani
3
Ca
Mamm
ae
C Hepatit
5 s
0
.
9
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Ringan
2 4
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive
carcinoma
mammae
dextra,
metastase ke 1
M8530/6
3.023.500
P S
D
K75.
9
KGB
5 4
6 90
4xx
4
2
P S
D
Ibu
Rumah
Tangga
5
Ca
Mamm
ae
C Hipert
5 ensi
0
.
9
I10
Eksis
i
8 Kiri
5
,
2
1
Ringan
1 2
FA
M
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
5.384.300
5 4
7 97
7xx
5
7
P S
D
Tani
6
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive
carcinoma
mammae
sinistra
M8530/3
3.023.500
5 4
8 98
3xx
3
6
P Di
pl
o
m
a
PNS
8
Ca
Mamm
ae
C Anemi
5 a
0
.
9
D63.
0
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
8 Kiri
5
.
4
3
Ringan
3 5
Tu
mor
Ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra,
metastase ke 2
KGB
M8500/6
6.461.200
5 5
9 11
1xx
4
0
P -
Ibu
rumah
tangga
5
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
9
-
Kem
otera
pi 1
9 Kiri
9
.
2
5
Ringan
2 3
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
3.628.200
6 5
0 15
2-
5
5
P S
D
Tani
4
Ca
Mamm
ae
C 5
0
.
-
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
Ringan
2 2
Tu
mor
ma
mm
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra,
metastase
M8500/3
3.628.200
xx
9
P S
M
A
6 4
1 92
6xx
5
0
6 4
2 95
7xx
5
1
P S
M
P
Ibu
Rumah
Tangga
2
Ca
Mamm
ae
C Dehidr
5 asi
0
.
9
6 5
3 01
7xx
5
4
P -
Ibu
Rumah
Tangga
3
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
6 4
4 85
1xx
3
9
P S
M
A
Swasta
Swasta
1
0
8
Ca
Mamm
ae
Ca
Mamm
ae
C
5
0
.
9
5
Agran
ulocyto
sis
D70
8 Kiri
5
.
4
3
Berat
2 4
-
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
sinistra
M8500/3
15.828.300
E86
Oxyg
en
thera
py
9 Ka
3 nan
.
9
6
Ringan
1 1
-
MATI
<48JAM
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
3.023.500
E87.
1
X-ray
of
Ches
t
8 Ka
7 nan
.
4
4
Berat
1 2
-
MATI
>48JAM
I
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra,
metastase
pleura
M8500/6
15.828.300
Kem
otera
pi 1
9 Ka
9 nan
.
2
5
Sedang
2 2
Tu
mor
ma
mm
ae
Membaik,
diijinikan
pulang
I
I
Invasive ductal
carcinoma
mammae
dextra
M8500/3
5.021.000
D63.
0
J91
Efusi
Pleura
C Dehidr
5 asi
0
.
9
kelenjar
Modif
ied
radic
al
mast
etom
y
Anemi
a
Hypon
atraem
ia
ae
E86
Download