Pengertian Entomologi dan Entomologi Kesehatan

advertisement
ENTOMOLOGI KESEHATAN-1a
Pengertian Entomologi dan
Entomologi Kesehatan
Prof. H. Sugeng Juwono Mardihusodo
dr, DAP&E, MSc (Trop Med)
E-mail: [email protected]
Hp. 08121581577
Pengertian Entomologi
Entomologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari semua aspek tentang
binatang yang termasuk serangga
(insekta) dan lainnya yang sekerabat
(yang termasuk Arthropoda). Entomologi
merupakan gabungan dua kata bahasa
Yunani: ‘entomon’ = serangga, dan ‘logos’
= ilmu pengetahuan.
Bermacam-macam Arthropoda
Entomologi, karena itu termasuk dalam
pelajaran Zoologi (Ilmu Hewan) yang
batang ilmunya adalah Biologi (Ilmu
Hayat).
Entomologi dipelajari secara luas dan
mendalam dalam Entomologi Dasar yang
mencakup studi tentang semua jenis
serangga, dan mungkin ada serangga
yang penting di bidang pertanian,
kehutanan, veteriner dan kesehatan.
Entomologi Dasar
Entomologi Dasar (Basic Entomology) atau
disebut juga Entomologi Umum (General
Entomology) mencakup pengetahuan
serangga yang bersifat dasar, misalnya
morfologi, taksonomi dan klasifikasi
sitematik, siklus hidup dan fisiologi,
perilaku dan kegiatan, yang diperdalam
dengan studi genetika, dinamika populasi,
dsb.
Entomologi Terapan
Entomologi Dasar sangat penting dalam
terapannya untuk mengatasi atau
memecahkan permasalahanpermasalahan akibat aktivitas dan perilaku
serangga hama tumbuhan, sebagai agent
penyakit, ataupun sebagai vektor penyakit
baik pada hewan ternak ataupun juga
pada manusia. Entomologi, dalam konteks
ini, adalah Entomologi Terapan.
Entomologi Terapan ada relevansinya dengan
aplikasinya untuk:
a) Pengendalian hama penyakit tumbuhan 
Entomologi Pertanian
b) Pengendalian serangga perusak hutan 
Entomologi Kehutanan
c) Pengendalian penyakit pada hewan ternak 
Entomologi Veteriner.
d) Pengendalian vektor penyakit di masyarakat
 Entomologi Kesehatan atau Entomologi
Kedokteran.
ENTOMOLOGI KESEHATAN
ENTOMOLOGI KESEHATAN (Medical
Entomology) merupakan cabang studi
Entomologi, yang berfokus pada
Arthropoda yang penting dalam
kedokteran klinik (Clinical Medicine)
ataupun kedokteran komunitas
(Community Medicine).
Dalam kingkup yang sempit, Entomologi
Kesehatan, mencakup studi tentang
serangga perusak (destructive insects)
yang pada manusia bisa sebagai agent
penyebab penyakit langsung (patogen,
parasit), atau bisa sebagai penyebab
penyakit tidak langsung (umum disebut
vektor penyakit).
Dalam cakupan luas, Entomologi
Kesehatan, juga mencakup studi tentang
serangga-serangga yang berguna
(beneficial insects) dan pemanfaatannya
bagi manusia, tidak hanya dalam hal
kesehatan/kedokteran , tetapi juga bagi
kesejahteraan, kesenangan (hobi), dan
keperluan lainnya.
Kegunaan Serangga Dalam
Kedokteran Klinik
1. Untuk bioterapi (terapi hayati) penyakitpenyakit tertentu:
a) Apiterapi --- penggunaan sengatan
lebah madu (Apis) untuk terapi rematik
sendi, dll.
b) Terapi belatung (maggot therapy) –
penggunaan belatung (larva) lalat
Phaenecia sericata (green blow fly)
untuk terapi gangrene.
Lalat hijau (Phaenecia sericata) yang
larvanya untuk terapi belatung
c) Neuroterapi (terapi kelumpuhan sarafotot) dengan menggigitkan nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi parasit
malaria vivax.
2) Neuroterapi dan terapi rematik dengan
bee venom asal lebah madu yang
diaplikasikan secara topikal, atau sistemik
(disuntikkan) dengan dosis tertentu.
3) Untuk terapi topikal:
Madu dan bee propolis digunakan untuk terapi
gangguan kulit: luka bakar, ulkus, excema,
herpes zoster, dll.
4) Untuk terapi alternatif atau terapi penunjang
kemoterapi:
Madu, pollen, royal jelly dan bee propolis dapat
digunakan untuk terapi alternatif, atau terapi
penunjang kemoterapi yang mempercepat
penyembuhan.
5). Untuk diagnosis kausal --- metode
xenodiagnosis, yaitu serangga vektor
yang bebas parasit dibiarkan menggigit
dan mengisap darah penderita, dibiarkan
2 minggu masa inkubasi, untuk kemudian
dibedah dan diperiksa adanya parasit
penyebabnya. Contoh: penggunaan kutu
Triatoma untuk xenodiagnosis penyakit
Tripanosomiasis amerika (Penyakit
Chagas)
Penyakit Chagas yang disebabkan oleh
Trypanosoma cruzi dengan vektor kutu
Triatoma
Kegunaan Dalam Kedokteran
Pencegahan dan Pemulihan Kesehatan
1. Mengkonsumsi produk-produk lebah madu
(madu, bee pollen, royal jelly, bee propolis)
yang meningkatkan imunitas tubuh secara
seluler dan humoral.
2. Mengkonsumsi produk-produk lebah madu
yang kaya gizi dan lengkap kandungannya
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
enzim, bahan hormon pria dan wanita, dll)
sangat efektif dan efisien untuk pemulihan
kesehatan dalam masa penyembuhan
(recovery) pasien dalam rawat inap ataupun
rawat jalan.
Produk-produk lebah madu, a.l.
madu, bee polle, dan royal jelly
Kegunaan Serangga Penunjang
Ekonomi
1. Banyak jenis serangga berguna di alam
sebagai penyerbuk (polenator) berbagai jenis
tumbuhan berbunga, yang banyak di antara
mereka, bernilai ekonomi tinggi. Misalnya:
lebah madu, kumbang, kupu-kupu, lalat,
nyamuk, dll.
Di USA, banyak peternak lebah madu untuk
disewakan bagi para petani gandum, kapas,
jagung, buah-buahan, dll. Untuk membantu
meningkatkan produktivitas tanaman-tanaman
tsb.
Lebah madu (Apis) dan lalat
Lucillia sebagai polenator
2. Peternakan udang galah, kepiting Tarakan,
dalam skala besar dan diekspor akan
menambah devisa negara, meningkatkan
kemampuan ekonomi, dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Hobi mengumpulkan dan memelihara berbagai
jenis kupu-kupu akan mendatangkan
kesenangan dan kebahagiaan tersendiri, dan
jika dijual dalam bentuk sediaan dengan namanama umum dan ilmiahnya akan mendatangkan
rezeki lumayan (contoh di Malaysia).
Kegunaan Serangga sebagai
Makanan dan Sumber Gizi
1. Udang dan kepiting yang diternak dan
dikonsumsi sendiri oleh masyarakat akan
menjadi sumber protein yang baik.
2. Belalang, cengkerik, dll ada yang suka
memakannya, kalau tidak alergi, masyarakat
juga memperoleh sumber protein.
3. Lebah madu dengan produk-produknya juga
merupakan sumber gizi yang sangat bagus
dan lengkap bahan nutriennya.
Kegunaan Serangga Lainnya
1. Sebagai pemangsa (predator) alami
berbagai serangga hama, atau serangga
vektor penyakit di alam sehingga bisa
menjadi sahabat manusia untuk menekan
populasi hama atau vektor. Jika
dibudidayakan dan diberdayakan, predator
itu bisa digunakan untuk pengendalian
hayati untuk hama atau vektor.
Produk-produk lebah madu: madu,
bee pollen, propolis, beeswax
2. Produksi bahan-bahan yang sangat berharga
untuk berbagai keperluan obat, industri, dll.
Misalnya lilin lebah yang diproduksi lebah madu.
3. Berbagai kumbang tanah berguna untuk
membantu penggemburan tanah.
4. Ada serangga (Laccifer lacca) yang
memproduksi bahan lak untuk bahan segel
bungkusan di kantor pos atau pengiriman
barang.
5. Serangga tertentu ada yang berguna
untuk produksi suatu bahan warna.
6. Serangga ada yang berguna sebagai
umpan sewaktu mengail ikan.
7. Ada serangga, misalnya larva kumbang
beras (Tenebrio molitor) yang berguna
untuk pakan unggas atau ikan hias.
Tenebrio molitor
(kumbang beras)
ENTOMOLOGI KESEHATAN -1b:
Arthropoda:
Taksonomi dan Morfologi
Prof H. Sugeng Juwono Mardihusodo
dr, DAP&E. MSc (TropMed)
PENDAHULUAN
Tuhan menciptakan banyak jenis makhluk hidup:
tumbuhan dan binatang, serta manusia.
Di antara kelompok makhluk hidup itu terdapat
banyak persamaan dan sekaligus perbedaan.
Atas dasar itulah, Carolus Linnaeus (1707-1788)
seorang dokter, pakar Botani dan Zoologi dari
Swedia, melakukan kerja raksasa melakukan
klasifikasi dan kategorisasi benda-benda hidup
itu secara sistematik dan ilmiah, yang kita kenal
sebagai taxonomi.
TAXONOMI
TAXONOMI adalah ilmu pengetahuan
tentang sistem klasifikasi dan kategorisasi
benda-benda hidup secara ilmiah,
berdasarkan persamaan dan perbedaan
mulai dari yang paling umum sampai yang
paling spesifik.
Dalam hal taxonomi ini, Carolus Linnaeus
disebut sebagai Bapak Taxonomi modern.
TAXONOMI ARTHROPODA
C. Linnaeus juga melakukan kerja
taxonomik pada binatang yang
dikelompokannya dalam Arthropoda yang
dalam klasifikasi sistematik,
didudukkannya dalam FILUM, di bawah
KINGDOM Animalia.
Dalam banyak hal, misalnya morfologi,
binatang yang termasuk arthropoda,
mempunyai banyak persamaan.
MORFOLOGI ARTHROPODA
1. Tubuh terdiri banyak sel yang sudah ada
pengelompokan dalam morfologi,
struktur organ dan fungsinya
(METAZOA).
2. Tubuh simetri bilateral, dan bersifat
metamerik (tersekat-sekat menjadi unitunit yang disebut TAGMATA; proses
pembentukan tagmata disebut
TAGMOSIS).
3. Mempunyai umbai-umbai (appendages seperti
antenna, palpus maksilaris, dan kaki) yang
bersendi-sendi (jointed).
4. Exoskeleton dari kutikulanya keras karena
adanya bahan khitin sebagai kerangka
tubuhnya, yang secara periodik mengelupas
(ecdysis).
5. Sistem muskular (perototan) melekat pada
exoskeleton; otot semuanya seran lintang
(striated).
Arthropoda:
Nyamuk
6. Rongga tubuh (coelom) sempit, terdiri
ruangan-ruangan kecil (haemocoel)
kebanyakan terisi cairan tubuh
(haemolymph) dengan komponen darah.
7.Sistem digesti lengkap; bagian mulut
termodifikasi dari appendages dan
menjadi berbagai macam tipe: menusuk
dan mengisap, mengunyah, menyerap,
mengisap, dan banyak variasinya.
8. Sistem sirkulasi terbuka; jantung di
bagian dorsal, dengan arteri dan
haemolymph.
9. Alat nafas berupa kutikula, insang,
trachea atau paru buku.
10. Pada beberapa serangga ada pasangan
kelenjar ekskretori; beberapa dari
serangga dengan organ exkretori yang
disebut tubuli Malpighi.
11. Sistem saraf mirip pada Annelida, yaitu di
sebelah ventral tubuhnya; organ sensori
terbentuk baik.
12. Alat gerak bermacam-macam tipe: jalan,
renang, melompat, menggali, dll.
13. Jenis kelamin umumnya terpisah (biseksual)
dengan fertilisasi internal, bersifat ovipar atau
ovovivipar, sering dengan metamorfosis;
partenogenesis dalam beberapa bentuk;
pertumbuhan dengan ecdysis (pergantian kulit).
14. Habitat beragam: terestrial, aerial, akuatik atau
di tanah yang lembab.
Tinjauan Umum Tentang
Arthropoda
Arthropoda adalah kelompok binatang yang paling
beragam dalam banyak hal (luasnya distribusi
dan jumlah spesies) di planet bumi.
Arthropoda juga merupakan makhluk hidup yang
paling sukses bertahan berevolusi di bumi
dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya.
Sekitar 80% total spesies binatang (Kingdom
Animalia) termasuk Filum Arhropoda, tapi baru
sekitar 1,2 juta spesies (tahun 1960-an) yang
teridentifikasi; dewasa ini, jumlah spesies yang
termasuk Arthropoda diperkirakan ada 6 juta.
Arthropoda yang penting di
bidang kesehatan: taksonomi
Kingdom Animalia
Filum Arthropoda
Klas Insecta
Klas Arachnida
Klas Chilopoda
Klas Diplopoda
Insekta dan Arthropoda lainnya
Kecoa (Insecta: Ordo Blattaria), dan
Kanan: Kutu (Insecta: Ordo
Anoplura)
Pinjal (Ordo Siphonaptera) dan
Triatoma (Ordo Hemiptera)
Lalat (Kelas Insecta: Ordo Diptera)
Kelas Arachnida
Famili Trombiculidae
Famili Demodicidae
Ordo Astigmata
Famili Sarcoptidae
Famili Pyrogliphidae
Ordo Mesostigmata
Kelas Arachnida; Scorpions (Kala jengking),
Spiders (labah-labah), Ticks (Caplak), and
Mites (Tungau)
Tungau Demodex
penyebab jerawatan
Kiri: Kelas Chilopoda (Centipedes) dan
Kanan: Kelas Decapoda (Millipedes)
Entomologi Kesehatan-2a
ARTHROPODA
INSECTA; DIPTERA
Prof. H. Sugeng Juwono Mardihusodo
dr, DAP&E, MSc (Trop Med)
E-mail: [email protected]
Hp. 081215815777
TUJUAN MATA KULIAH
Kuliah ini mengantarkan mahasiswa mampu
mendeskripsikan:
2. Arthropoda : hubungan dengan penyakit
3. Insecta: karakteristik, klasifikasi, biologi dan
ekologi, hubungan dengan penyakit
4. Diptera: karakteristik, klasifikasi, niologi dan ekologi,
hubungan dengan penyakit.
Arthropoda
Hubungan Arthropoda dan Penyakit:
1. Arthropoda sebagai agen penyakit
1. Penyebab kejengkelan (annoyance).
Itu dialami seseorang yang kontak dengan
kecoa, gangguan semut, kerubungan lalat
rumah pada makanan, gigitan nyamuk waktu
malam hari sewaktu istirahat, dll.
2. Kehilangan darah (blood loss). Itu karena
serangan massif oleh arthropoda pengisap darah
(nyamuk, kepinding, pinjal, lalat tabanid, caplak, dll.).
Dari gigitan dan isapan darah ada
kemungkinan tertularkan patogen yang
berbahaya.
3. Rudapaksa pada organ indera.
Misalnya:
Mata kemasukan cairan kumbang
stafilinid yg membuat rasa pedih, atau
seekor lalat yg hinggap dan malahan
bertelur di mata, atau mata kemasukan
semut. Semut bisa masuk ke dalam telinga yg
tentu sangat mengganggu. Tungau juga
ada yg menginfeksi telinga.
4. Dermatosis. Arthropoda ada yg karena
gigitannya (nyamuk, pinjal, kepinding, dll)
atau sengatannya (lebah), atau infestasinya
sbg ektoparasit (tungau scabies, kutu
kepala, pinjal, dll) timbul rasa nyeri, merah,
radang, bengkak, mungkin terinfeksi
sekunder dengan bakteri.
5. Allergi. Air liur atau racun serangga yg
kontak dan masuk tubuh manusia sewaktu
menggigit dan mengisap darah, atau
menyengat, bisa menimbulkan iritasi, gatalgatal dan tanda alergi seperti urtikaria,
bahkan demam, sampai reaksi berat dan
cepat berupa syok anafilaktik yg bisa fatal.
6. Syok anafilaktik. Reaksi yg cepat dan
berat karena individu yg
mengalaminyasetelah terpekakan oleh
allergen sejenis. Misalnya karena sengatan
lebah madu, atau yg sering oleh tawon gung
(Apis dorsata).
7. Envenomisasi. Peristiwa kemasukan
racun dari arthropoda yg:
a) menggigit (labah-labah hitam,
b) menyengat (lebah, scorpio)
c) kontak dengan kulit (bulu ulat bulu)
d) menyemprotkan cairan ke kulit
(kumbang, binatang kaki seribu).
8. Entomofobia. Ini adalah gejala psikologis, mirip
neuropsikosis, dari individu yg merasa ketakutan, timbul
halusinasi secara kronis minimal 6 bulan setelah
sebelumnya kontak, melihat arthropoda tertentu yg baginya
sangat menyeramkan (mis. Labah-labah Tarantula).
Penderita sering mengeluh ada iritasi kulit, gatal-gatal dsb
sewaktu terbayang, teringat pada arthropoda yg dia takuti.
2. Arthropoda sebagai vector penyakit
1.
Secara mekanis (mechanical transmission).
Spesies arthropoda berlaku sebagai pembawa (carrier) dari
pathogen yg menempel pada permukaan luar tubuh (ujung kaki,
bulu badan, bagian luar mulut) dan memindahkannya langsung ke
bagian tubuh manusia, makanan atau alat makan yg berasosiasi
dengan keberadaanndan aktivitas manusia. Patogen lalu masuk ke
tubuh manusia per oral.
2. Secara biologis (biological transmission).
Pola penularan ini terbagi menjadi 3 cara:
a. Penularan siklopropagatif – parasit
mengalami perkembangan dan perbanyakan
(propagasi) secara berulang (siklis) dalam
inangnya. Misal: plasmodium, parasite malaria,
dalam nyamuk vektornya, Anopheles.
b. Penularan siklodevelopmental (cyclodevelopmental
cycle).
Patogen dalam tubuh vector hanya mengalami
perubahan bentuk stadium yg berulang (siklis) – misalnya
mikrofilaria berubah menjadi larva stadium I – larva
stadium II – larva stadium III (infektif) pada cacing filaria.
c. Penularan propagatif (propagative transmission) –
pathogen dalam tubuh vektornya hanya mengalami
perbanyakan diri (propagasi).
Misalnya: virus Dengue dalam nyamuk Aedes aegypti,
bakteri pes dalam tembolok pinjal tikus (rat flea, Xenopsylla
cheopis) vektornya.
Cara penularan lain
• Penularan transovarian (transovarian
transmission) – penularan pathogen lewat
ovarium dari serangga vektor induk yg
terinfeksi ke generasi berikutnya.
Misalnya: virus Dengue pd Aedes aegypti,
dll.
• Penularan stadial (transstadial transmission) –
penularan dari generasi yg muda (telur) – larva
– pupa – imago (dewasa). Misal: virus Dengue
pada larva nyamuk Aedes aegypti.
INSECTA
•
•
•
•
INSECTA: salah satu klas yg termasuk Filum Arthropoda
Tubuhnya terdiri dari 3 bagian: kaput, toraks, abdomen.
Pada bagian kaput ada sepasang antenna.yg bermacam bentuknya.
Pada toraks ada 3 pasang kaki tipe untuk jalan, lompat, menggali,
mencangkol, memegang, renang
• Dengan sayap atau tanpa sayap.
• Mata majemuk, tunggal, atau bahkan ada yang tanpa mata.
Berbagai tipe bagian mulut insecta
Struktur dalam tubuh insecta
Insecta
• Reproduksi dengan perkawinan jantan
dan betina, sifatnya ovipar atau ovovivipar.
• Perkawinan umumnya satu kali, sperma
dari yang jantan di tamping dalam
spermateka yang betina.
• Mengalami metamorphosis lengkap
(holometabola) atau tidak lengkap
(paurometabola). Ada yang tidak
mengalami metamorphosis (ametabola).
Metamorfosis lengkap
(holometabola)
Metamorfosis tidak lengkap
(paurometabola-
Ekologi
• Insecta bisa berbeda beda dalam habitatnya meskipun
spesiesnya sama.
• Pada yang metamorfosisnya tidak lengkap bentuk muda
dan dewasa (imago) sama habitatnya, tetapi pada insect
yang metamorfosisnya lengkap habitat, perilaku dan
jenis makanannya, dll. berbeda.
• Aktivitas mencari makan bermacam-macam:
waktu: nocturnal, diurnal
jenis: hematofagosa, fitofagosa
• Sifat asosiatif dengan makhluk lain: simbiosis,
komensalism, parasitism (sbg ektoparasit).
• Kemampuan, lama hidup, perilaku dan
aktivitas keseharian sangat dipengaruhi
oleh temperatur dan kelembaban udara,
curah hujan dan angin.
• Sebaran dan populasinya dipengaruhi
oleh perubahan klimatologis, geografis,
sebaran host, tataguna lahan, dll.
Klasifikasi Insecta
yang penting dalam kedokteran
Klas Insecta
Ordo Diptera
Ordo Siphonaptera
Ordo Anoplura
Ordo Blattaria
Ordo Coleoptera
Ordo Hemiptera
Ordo Hymenoptera
Ordo Lepidoptera
Diptera
• Diptera adalah insect yang bersayap 2 pasang: 1
pasang terbentuk sempurna
untuk terbang
1 pasang merediksi berbentuk
halter, untuk navigasi
keseimbangan sewaktu
terbang.
Metamorfosis lengkap.
Terdiri atas Sub-ordo Orthorapha dan
Sub-ordo Cyclorapha
Sub-ordo Orthorapha
Sub-ordo ini terbagi dua grup:
1. Nematocera,
misalnya: nyamuk (Fam. Culicidae), dan
lalat hitam (Fam. Simuliidae);
1. Brachycera, misalnya: lalat Tabanus dan
Chrysops (Fam. Tabanidae).
Entomologi Kesehatan-2b:
NYAMUK
(Diptera: Culicidae)
Prof. SUGENG JUWONO MARDIHUSODO
dr., DAP&E, MSc (Trop Med)
Fossil-fossil nyamuk
(umurnya sekitar 35 juta tahun y.l.)
NYAMUK (Diptera: Culicidae)
 Nyamuk termasuk serangga (Arthropoda: Insecta).
Tubuhnya terbagi tiga bagian: kaput, toraks,
abdomen.
 Pada kepala ada bagian mulut yang disebut probosis
yang lurus ke depan (pada Tribus Culicini dan
Anphelini) atau bagian depannya melengkung ke
arah perut (Tribus Megarhini), sepasang antena, dan
sepasang palpus maksilaris.
Nyamuk jantan antena tipe plumose,
yang betina tipe pilose. Tipe bag. mulut
menusuk dan mengisap. Pada toraks
melekat 3 pasang kaki, dan sepasang
sayap, dan sepasang halter (sayap
yang sangat mereduksi, bentuknya
seperti halter).
Terdiri dari 3453 spesies
NYAMUK (Diptera: Culicidae)
Posisi dalam kelasifikasi selanjutnya
Sub-ordo
: Nematocera
Famili
: Culicidae --------------------- meliputi 3453 spesies
nyamuk
1. Sub-fam. Anophelinae – Tribus Anophelini
Genus : Anopheles
Spesies : An. aconitus, dll.
2. Sub-fam: Culicinae --- Tribus Culicini
Genus
: Aedes
Spesies
: Ae. aegypti, dll
Genus
: Culex
Spesies
: Cx. quinquefasciatus, dll
Genus
: Mansonia
Spesies : Ma. uniformis, dll
3. Sub-fam. Toxorhynchitinae --- Tribus Megarhini
Genus Toxorhynchites
Spesies: T. splendens
Pandangan samping kepala nyamuk,
menunjukkan bagian-bagian mulut
Gambaran morfologis nyamuk jantan dan betina:
bagian posterior (kiri), dan bagian kepala (kanan).
Gambaran skematis saluran makanan
pada nyamuk
Gambaran kelenjar liur nyamuk
Tribus Culicini (kiri), dan Tribus Anophelini (kanan)
Daur hidup nyamuk
Kehidupan nyamuk (1)
 Nyamuk stadium dewasa (imago) menempuh kehidupan di daratan
(terestrial atau aerial); stadium pradewasa (telur, larva, pupa) berada
dalam air atau tanah yang sangat lembab (stadium akuatik). Semua
stadia bernafas dengan trachea.
 Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna.
 Larva nyamuk mengalami perkembangan dari instar I (yang baru
menetas dari telur) -> instar II -> instar III -> instar IV. Larva merupakan
stadium makan.
 Stadium pupa (instar V) merupakan stadium tidak makan, yang nanti
muncul (eklosi) stadium dewasa.
 Stadium pradewasa berhabitat dalam berbagai kondisi air yang
beragam, bergantung kpd spesies dan strainnya: air tawar, atau air
payau; air jernih atau air kotor; terbuka kpd sinar matahari, atau di
tempat teduh atau tertutup oleh tumbuhan yang lebat (misal di hutan),
berasosiasi dengan tumbuhan air tertentu atau tidak sama sekali.
 Nyamuk jantan muncul lebih cepat dari pada nyamuk betinanya.
 Nyamuk jantan mengawini nyamuk betina segera setelah muncul dari
pupa.
 Nyamuk betina segera mencarai pakan darah (manusia atau binatang)
untuk menyelesaikan siklus gonotropiknya, sedangkan yang jantan
mencari tumbuhan sumber nektar untuk kelangsungan hidupnya.
Kehidupan nyamuk (2)
Kehidupan nyamuk (3)
 Aktivitas nyamuk betina dalam hal memilih dan
menggigit/mengisap darah beragam bergantung kpd
spesiesnya, yang diistilahkan menurut:
a) Waktu: malam –> nokturnal
siang  diurnal
senja/magrib –> krepuskular
b) Tempat: di dalam rumah –> endofagik
di luar rumah –> eksofagik
c) Sumber darah: manusia –> antropofilik
binatang  zoofilik
d) Jenis pakan: darah  hematofagik
cairan tumbuhan  fitofagik
Berbagai spesies nyamuk yang hematofagik/antropofilik:
Aedes aegypti (diurnal), Anopheles dirus (nokturnal),
Mansonia sp. (nokturnal), dan Culex sp. (nokturnal)
Daur hidup nyamuk Aedes
Stadia, dan berbagai stadia dan spesies nyamuk
Aedes
Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti dan Ae.
albopictus
 Nyamuk jantan fitofagik  mengkonsumsi
nektar
 Nyamuk betina bersifat hematofagik,
antropofilik,, aktivitas diurnal, memilih
tampungan air tawar yang jernih. Ae. aegypti
lebih banyak di dalam rumah (endofilik,
endofagik), termasuk kelompok ‘nyamuk
rumah’; nyamuk Ae. albopictus lebih banyak
di luar rumah (eksofilik, eksofagik).
Tempat-tempat penampung air (TPA)
yang menjadi habitat larva Aedes aegypti & Ae. albopictus
Arti penting nyamuk Aedes
 Sebagai pengganggu: nyamuk betina sifatnya yang
hematofagik, antropofilik, endofilik dan endofagik, dan diurnal,
adalah pengganggu aktivitas manusia sewaktu bekerja siang
hari, juga mengganggu anak-anak sekolah sewaktu belajar di
kelas.
 Sebagai vektor penyakit yang berbahaya:
a) penyakit viral: *Demam Dengue (DD) yang bisa menjadi
Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan
kematian karena shock syndrome; **Chikungunya yang
menimbulkan gejala rematik yang akut lalu menjadi kronis.
b) penyakit filariasis: Filariasis bancrofti di Pasifik Selatan,
vektor Ae. polynesiensis.
Penyakit DBD terdapat di wilayah dunia yang diduduki
nyamuk Aedes aegypti
Musuh-musuh alami Aedes: Mesocyclops, ikan pemakan jentik,
bakteri: Bacillus sphaericus
Hilangkan sumber-sumber
nyamuk Aedes !
Nyamuk Culex sp.
 Nyamuk Culex quinquefasciatus adalah salah satu anggota kelompok
‘nyamuk rumah’. Sifatnya: hematofagik, nokturnal, endofilik,
endofagik, memilih air kotor spt comberan-comberan, air selokan yang
kotor dan mampat, dll. sebagai tempat bertelur dan tempat
perkembangbiakan (breeding places).
 Nyamuk Culex ada juga yang larvaenya berhabitat di sawah-sawah 
‘nyamuk sawah’: Cx. tritaeniorhynchus, Cx. gelidus, dll. Sifatnya:
zoofilik / antropofilik, eksofagik, eksofilik, nokturnal, krepuskular.
Daur hidup nyamuk Culex
• Nyamuk Culex ada juga yang larvaenya
berhabitat di sawah-sawah  ‘nyamuk
sawah’: Cx. tritaeniorhynchus, Cx.
gelidus, dll. Sifatnya: zoofilik /
antropofilik, eksofagik, eksofilik,
nokturnal, krepuskular.
Lahan persawahan tempat breeding nyamuk
Culex dan Anopheles
Arti penting nyamuk Culex
Sebagai pengganggu:
menggigit/mengisap darah waktu
malam mengganggu tidur atau kerja
malam di dalam rumah atau mungkin
juga di luar rumah, di sawah, dll.
Gigitannya bisa menimbulkan alergi
kulit  dermatitis alergika.
Sebagai vektor:
a) penyakit viral: Japanese
Encephalitis (JE), dan
viral encephalitis lainnya, ditularkan
oleh Cx.
tritaeniorhynchus, Cx. gelidus, Cx.
quinquefasciatus, dll.
b) penyakit filariasis: Filariasis
bancrofti tipe urban, ditularkan oleh Cx.
quinquefasciatus
FILARIASIS LIMFATIK ->ELEFANTIASIS
Lalat (Diptera: Brachycera)
Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, MSc.
• https://www.youtube.com/watch?v=4aVUrGO
97Zg
• https://www.youtube.com/watch?v=eIIWDYR
eA8s
Tse tse flies
• Tsetse flies[20,39,59,79,104] are found only in tropical
Africa. They are 7 to 14 mm (0.3 to 0.6 inch) long,
yellowish-brown, with wings that fold over their
backs, giving them the appearance of honeybees
at rest (Figure 47-1, F ). Both sexes bite, feeding in
daytime on a wide variety of mammals, including
humans. Light-colored, thickly-woven, loosefitting clothing may deter biting. Tsetse flies seem
to rely primarily on vision and movement to
identify their hosts. Their bites are painful and
may cause petechiae or pruritic wheals. Tsetse
flies vector African trypanosomiasis (sleeping
sickness).
• Kingdom :
Animalia
• Phylum :
Arthropoda
• Class
:
Insecta
• Order
:
Diptera
• Subsection:
Calyptratae
• Superfamily: Hippoboscoidea
• Family :
Glossinidae (Theobald, 1903)
• Genus :
Glossina (Wiedemann, 1830)
Species groups
• morsitans ("savannah" species)
• fusca ("forest" species)
• palpalis ("riverine" species)
Tsetse have a
distinct proboscis, a long
thin structure attached
to the bottom of the
head and pointing
forward.
• When at rest,
tsetse fold their wings
completely one on top
of the other.
• The antennae
have arista with
hairs which are
themselves bran
ched.
Muscidae
Identification Small to rather large flies, often resembling house flies.
Second antennal segment cleft; vein Cu1 + 1A not reaching margin of
wing; lower calypterae nearly always longer than upper one;
prosternum sclerotized.
Stomoxys, Lyperosia and Haematobia
• Stomoxys, Lyperosia and Haematobia 
menghisap darah
Stomoxys calcitrans (Stable fly)
Stomoxys calcitrans
(stable fly)
Taxonomi: Kelas Insekta, Ordo Diptera
Tanda-tanda umum:
• Lalat penghisap darah: anjing, kuda, babi, sapi, manusia
• Mulut: tipe menusuk & menghisap
disebut probosis, sifatnya kaku & rigid
• Ukuran: 5-6 mm, bag dorsal tdp 4 garis longitudinal
• Warna kelabu hitam, menghisap darah siang hari
• Vena ke 4, tidak bertemu dg vena ke 3
• Antene tipe arista, tumbuh rambut pd satu sisi
• Jenis kelamin terpisah, keduanya menghisap darah
• Banyak di daerah pertanian, sekitar kandang
13
.
14
Musca autumnalis (Face fly)
Jantan
Betina
Identifikasi
•
•
•
•
•
Jantan dan betina mempunyai mata berwarna merah
Pada bagian torax terdapat empat garis longitudinal
Bagian dasar sayap berwarna Oranye
Abdomen more rounded than Musca domestica.
Male has black abdomen with bright orange patch on
each side;
• Female is has a grey and black checkerboard of
patches.
• Distribusi : Eropa, Asia, India China, Afrika Utara,
Amerika Utara.
• face flies can transmit the eyeworm Thelazia
rhodesi to cattle and horses, and the
bacterium Moraxella bovis, which causes
infectious bovine keratoconjunctivitis ('pink
eye') in cattle. Also implicated as a vector of
the bacterium Corynebacterium
pyogenes which causes mastitis
Musca domestica (House fly)
Musca domestica
(lalat rumah / house fly)
Taxonomi: Kelas Insekta, Ordo Diptera, Familia: Muscidae
Tanda-tanda umum:
• Ukuran 6-9 mm, warnanya kelabu hitam
• Pd bag dorsal thorax tdp 4 buah garis longitudinal
• Kepala: sepasang antene yg ta 3 segmen berbulu/ arista
• Mempunyai mulut tipe menghisap
• Mempunyai satu pasang sayap dg ciri khusus vena ke 3 & ke 4
saling bertemu pd bag terminal
• Mempunyai 3 pasang kaki, jenis kelamin terpisah
• Habitat: tempat kotor (sampah, kotoran hewan, bangkai)
• Mata majemuk: jantan (holoptik), betina (dichoptik)
21
.
Mata facet: dichoptik (betina) dan holoptik (jantan)
22
Siklus hidup
Telur Musca domestica (House fly)
Lingkaran hidup
• Metamorphosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa
• Lalat setelah kawin, jenis yg betina bertelur
• Telur diletakkan dlm kelompok didlm habitatnya (sampah yg
lembab), warnanya putih kekuningan, bentuk seperti pisang,
panjang 1-1,2 mm
• Dlm waktu 6-12 jam akan menetas menjadi larva
• Semasa hidupnya lalat betina mampu bertelur: 5-6 kali
• Telur lalat mempunyai sifat:
– Tidak tahan terhadap kekeringan
– Tidak tahan pada suhu rendah (<150 C)
– Tidak tahan pada suhu tinggi ( > 400 C)
25
Sifat / morfologi stadium larva / maggot
•
•
•
•
Bentuknya silindris
Badannya bersegmen yg ta 11 segmen
Bag anterior tdp kepala yg ukurannya <, dan tdp mulut
Bag post tdp spirakel yg bentuknya menyerupai huruf D,
mempunyai dinding tebal disebut peritreme
• Makanan berupa cairan & zat organik yg membusuk
• Mempunyai 3 stadium larva, larva stad. III panjangnya 14mm,
dlm kondisi yg cocok 3-5 hari kemudian berubah menjadi
pupa, tetapi pd suhu rendah setelah 24 hari berkembang
menjadi pupa
26
Kepentingan dlm bidang medik
1. Lalat dewasa berperan sebagai vektor mekanik dari:
• Protozoa: E. histolitika, G. lamblia, B. coli, T. gondii
• Nematoda: A. lumbricoides, T. trichiura
• Bakteri: Shigella, Escherichia coli, Salmonella,
Streptococcus , Staphilococcus
• Virus: polio, trachoma, hepatitis, ricketsia
2. Larva menyebabkan miasis (investasi larva lalat
dalam jaringan)
28
Lalat apakah ?
• https://www.youtube.com/watch?v=reUcR9Q
x-x8
Sarcophaga
( flesh flies / lalat daging)
Tanda-tanda umum:
• Warna abu-abu tidak cemerlang, berambut
• Ukurannya besar: 10-15mm
• Dorsal thorax tdp 3 garis longitudinal
• Pd abdomen terdapat gambaran seperti papan catur
Lingkaran hidup:
• Metamorphosis tidak sempurna
Telur:
• Tidak pernah ditemukan ok lalat ini sifatnya vivipar
• Larva dikeluarkan dlm kelompok: 40-60 ekor bersamaan
34
Lingkaran hidup
(lanjutan)
Larva / maggot:
• Tdp pd bangkai / pemakan bangkai / scavengers
• Juga ditemukan pd jaringan yg luka
• Post abdomen: tdp spiracular pit & pd tiap segmen tdp pita yg
melingkar
Pupa: ditemukan di tanah
Dewasa: suka ditempat kotoran / excreta manusia / hewan
Kepentingan medik:
• Larvanya menyebabkan miasis
• Dewasa: sebagai vektor mekanik
35
.
36
Wohlfahrtia
(Fam. Sarcophagidae / non-metalic)
Tanda-tanda umum:
• Ukuran besar, warna kelabu
• Seluruh badan ditumbuhi rambut
• Dorsal thorax tdp 3 garis hitam longitudinal
• Dorsal tengah abdomen tdp noda yg bentuknya bulat atau
segi tiga berwarna gelap.
Lingkaran hidup:
Telur: - (sifatnya vivipar)
Larva: pd luka unhigienic (hidung, mata, telinga): miasis
Pupa: di tanah
38
.
41
Dermatobia hominis
(Fam. Oestridae, Genus: Dermatobia)
Tanda-tanda umum:
• Ukurannya besar: 12-18mm
• Warnanya cemerlang, thorax & abdomen: kelabu
• Kepala warna kuning, tepi kanan-kirinya tdp tonjolan
• Habitat: semak-semak ditepi hutan
Lingkaran hidup: (metamorphosis lengkap)
Telur:
• Diletakkan pd arthropoda lainnya (lalat rumah)
• Lalat rumah hinggap pd manusia / hewan
• Telur menetas menjadi larva & masuk kedlm jaringan
42
Lingkaran hidup
(lanjutan)
Larva: stad 1, II & III
Larva stad I:
• Bentuk silindris, separo badan tertutup duri / spina
Larva stad II:
• Btk seperti botol, ant mengecil panjang, post membesar
• Bag ant tdp spina spt tanduk & melingkar tiap segmen
Larva stad III:
• Btk oval, bag ant berspina relatif kecil
• Bag ant & post tdp spirakel
• Dlm jaringan kulit membentuk kantong
43
.
44
.
45
Lingkaran hidup, kepentingan medik & pengobatan
Pupa:
• Lebih suka hidup dipermukaan tanah
• 5-12 minggu kemudian berubah menjadi dewasa
Kepentingan dlm bidang medik:
• Larva menimbulkan miasis dg gejala: pembengkaan pd kulit tu
kepala, lengan, abdomen, kaki, scrotum, axilla & kulit pd
pantat
• Pembengkaan kulit sifatnya supuratif, menimbulkan luka
berbau & menarik lalat lain utk bertelur ditempat tsb.
Pengobatan: pembedahan, diambil dg pinset
46
.
47
• https://www.youtube.com/watch?v=a2cDffTR
cYQ
Specific myiasis (Obligate parasites)
Family
Taxonomic name
Common name
Cuterebridae
Dermatobia hominis
Human botfly
Caliphoridae
Tumbu fly
Oestridae
Cordylobia
anthropophaga
Oestrus ovis
Oestridae
Hypoderma spp.
Caliphoridae
Caliphoridae
Cochliomyia
hominivorax
Chrysomya bezziana
Sarcophagidae
Wohlfahrtia magnifica
Sheep botfly
Cattle botfly, Ox
warble
New World
screwworm
Old World
screwworm
N/A
Cordylobia anthropophaga
Tanda-tanda umum
• Ukuran cukup besar: 9 -12 mm
• Warna kuning coklat tidak mengkilap / buram
• Thorax bag dorsal warna kelabu, sayap warna coklat
• Abdomen: 4 segmen, tiap segmen ukuran sama
• Mulut: tipe menghisap & menjilat
Lingkaran hidup:
• Metamorphosis lengkap:
– Telur-larva-pupa-dewasa
50
Lingkaran hidup
(lanjutan)
Telur:
• Bentuk seperti pisang warnanya putih
• Diletakkan dlm kelompk pd tanah yg berpasir
• Ditempat teduh terkontaminasi urin / faeces
• Diletakkan di bawah pakaian yg sedang dijemur
Larva / maggot:
• Bentuknya oval, mempunyai kait, warnanya putih kuning
• Panjang 11 -15 mm, melekat langsung pd hospes atau dg
perantaraan pakaian yg dijemur di tanah
• Melekat pd hospes dg menggunakan kait pd bag mulut
51
Lingkaran hidup
(lanjutan)
• Larva masuk ke jaringan, kecuali dibag distal tetap pd
permukaan kulit utk bernafas dg spirakel
• 10 -12 hari kemudian larva keluar dari jaringan jatuh di tanah
berubah menjadi pupa kemudian menjadi dewasa
Kepentingan dalam bidang medik:
• Larva menyebabkan cutaneus miasis / furunkel yg
mengandung cairan tanpa pus pd anjing, tikus, manusia
Pengobatan:
– Larva diambil dg pembedahan / pinset
Pencegahan:
– Tidak menjemur pakaian di tanah
52
.
53
Auchmeromyia senegalensis
Tanda-tanda umum:
• Hampir sama dg C anthropophaga, bedanya segmen kedua
abdomen lebih panjang
• Larvanya tidak menyebabkan miasis tetapi menghisap darah
manusia
Lingkaran hidup:
• Telur – larva – pupa – dewasa
Telur:
• Diletakkan dlm kelompok pd tanah berpasir, lantai gubug yg
dipergunakan sebagai tempat tinggal
54
Lingkaran hidup
(lanjutan)
Larva / maggot:
• Ditempat gelap pd celah lantai di bawah tempat tidur
• Bentuk sama C. anthropophaga tetapi tak punya kait
• Malam hari mencari makanan dg menghisap darah orang yg
tidur dilantai (larva tidak dapat memanjat)
• 3-4 minggu larva berubah menjadi pupa
Pupa:
• dilantai dalam gubug & berubah menjadi dewasa
Kepentingan dlm bidang medik:
• Stadium larvanya dpt menyebabkan dermatosis
55
Cochliomyia hominivorax
(New world screw worm)
Tanda-tanda umum:
• Warna hijau cemerlang, ukuran 8 -10mm
• Thorax bag dorsal tdp 3 garis longitudinal
• Squama dari sayap bag dorsal tertutup rambut
Lingkaran hidup:
• Telur – larva – pupa – dewasa
Telur:
• Diletakkan dlm kelompok pd luka yg lama (mata, hidung,
telinga, mulut & vagina), jendalan darah
• 11 – 12 jam kemudian menetas menjadi larva
56
New world screw worm
57
.
58
.
59
Lingkaran hidup
(lanjutan)
Larva / maggot:
• Panjang: 15 -17 mm, bersegmen dg pita yg melingkar
• Masuk kedalam jaringan & merusaknya shg timbul bau yg
busuk
• Yg matur keluar dari jaringan jatuh di tanah berubah menjadi
pupa kmd berkembang menjadi dewasa
Kepentingandlm bidang medik:
• Menyebabkan miasis / ulcerasi tu mulut, hidung, telinga,
mata, kadang-kadang vagina
• Sering terjadi pd hewan: sapi, kambing, biri-biri & kuda
Pengobatan:
• Chloroform 5 – 15% / ethanol & pembedahan
60
.
61
Chrysomyia bezziana
( old world screw worm )
Tanda-tanda umum:
• Seperti C. hominivorax
• Dorsal thorax tdp 2 garis longitudinal
Lingkaran hidup:
• Seperti C. hominivorax (telur – larva – pupa – dewasa )
Kepentingan medik:
• Menyebabkan miasis
• Vektor mekanik:
– Protozoa, nematoda, bakteria ok lalat ini suka hinggap ditempat kotor
/ faeces
62
Lucilia
( the green botles )
Tanda-tanda umum:
• Warna hijau mengkilat, ukuran kecil, panjangnya 10mm
• Dorsal thorax tdp rambut kaku & kasar (bristle)
• Squama dari sayap (dekat thorax) tidak terdapat rambut
Lingkaran hidup:
• Telur – larva – pupa – dewasa
Telur: pd tempat busuk & berbau (luka, daging, excreta)
Larva: seperti larva lalat rumah, post spirakel: tidak huruf D
Pupa: berada di tanah
Dewasa: ditempat kotor, busuk dan berbau
63
.
64
.
65
.
66
Kepentingan medik, pencegahan & pengobatan
Kepentingan medik:
• Vektor mekanik berbagai penyakit
• Stadium larvanya menyebabkan miasis fakultatif
Pencegahan:
• Menutup luka yg terbuka
• Menjaga agar luka tidak berbau
• Menyimpan agar daging, ikan tidak membusuk
• Menimbun bahan organik agar tidak bisa membusuk
• Menyemprot bahan organik dg insektisida
Pengobatan miasis: ethanol, chloroform, pembedahan
67
Calliphora
( the blue botles )
Tanda-tanda umum:
• Warna abu-abu, hitam cemerlang, ukuran 8 – 14 mm
• Dorsal thorax tdp bristle
• Dorsal squama dari sayap, berambut
Lingkaran hidup: seperti Lucillia
Kepentingan medik: seperti Lucillia
Pengobatan: seperti Lucillia
Pencegahan: seperti pada Lucillia
68
.
69
.
70
Ordo Siphonaptera
(pinjal, flea)
Ordo Siphonaptera
(pinjal, flea)
Tanda-tanda umum:
• Merupakan insekta yg ukurannya kecil (2-2,5mm)
• Pipih latero-lateral, warna coklat, tidak bersayap
• Mempunyai 3 pasang kaki, beruas-ruas, tipe melompat
• Bagian kepala tdp. antene pendek (3 segmen), tdp mulut
menusuk & menghisap
• Jenis kelamin terpisah, menghisap darah, betina punya
spermatheca, jantan punya clasper
• Spesies tertentu bag. mulut tdp genal comb sedangkan
pd thorax tdp pronatal comb
3
Gambar siphonaptera
4
Male Siphonaptera
5
Female Siphonaptera
6
Lingkaran hidup
• Perubahan bentuk: telur-larva-pupa-dewasa
(metamorphosis sempurna)
• Bentuk dewasa: ektoparasit pd anjing, kucing, tikus dan
manusia
• Telur bentuknya oval warna putih
• Larva: panjang beruas-ruas tanpa kaki, kepala hitam,
bersembunyi ditempat gelap, makan zat organik
• Pupa tidak makan mempunyai dinding disebut coccon
larva
Telur
pupa
dewasa
7
Jenis pinjal yang penting dalam bidang medik
•
•
•
•
•
Ctenocephalides felis (pinjal kucing)
Ctenocephalides canis (pinjal anjing)
Pulex irritans (pinjal manusia)
Xenopsylla cheopis (pinjal tikus)
Nosopsyllus fasciatus (pinjal tikus)
8
9
Cat flea
Ctenocephalides felis
Genal comb 1 dan 2 sama
10
Dog flea
Ctenocephalides canis
Genal Comb 1
lebih pendek
dari ke 2
11
Common Fleas with
Only a Pronotal Comb
12
Xenopsylla chelopis
Tidak mempunyai genal comb dan pronatal comb,
Okular bristle terletak di depan mata
13
Pulex irritant
Dibawah mata
14
Peranan dlm bidang medik:
• Gigitannya menyebabkan dermatitis
• Vektor penyakit pes: Yersinia pestis
• Vektor endemic typhus/ Murine Typhus
(Rickettsia typhi)
• vektor cestoda: H. nana, H. diminuta & D.
caninum
15
16
Kutu (Lice) : Anoplura
17
Anoplura
(lice, kutu manusia)
Tanda-tanda umum:
• Insekta yg ukurannya kecil,warnanya keabuan
• Tidak mempunyai sayap
• Pipih dorso-ventral
• Kepala: mulut tipe menusuk & menghisap
terdapat mata
sepasang antene yg terdiri lima segmen
• Tiga pasang kaki yg berakhir sebagai cakar yg
dipergunakan utk berpegangan pd rambut atau benang
pakaian
18
Tanda-tanda umum
(lanjutan)
• Abdomen bersegmen-segmen pd tepi dorsal terjadi
sklerotisasi (penebalan)
• Jenis kelamin terpisah, jenis jantan (2-3mm) ujung
abdomen tumpul, yg. betina (3-4m) ujung abdomen
bifurcated dan keduanya menghisap darah
• Merupakan ektoparasit terutama pada manusia
• Metamorfosis tidak lengkap (telur –nympha-dewasa)
Jenis:
• Pediulus humanus capitis (kutu kepala)
• Pediculus humanus corporis (kutu badan)
• Phthirus pubis / crabs lice
19
Lingkaran hidup
(metamorphosis tidak lengkap)
•
•
•
•
Terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa
Mendapatkan makanan dg cara menghisap darah
Setelah kawin bertelur
Telur: oval, warnanya putih, ukuran 1mm, mempunyai
operculum yg berlubang utk masuknya oksigen,
diletakkan pd batang rambut / benang pakaian, menetas
menjadi nympha
• Nympha: 3 stadium, bentuknya seperti dewasa, hanya
berbeda ukurannya
• Disebarkan dg cara kontak langsung atau perantaraan
sisir
20
Lingkaran hidup
(lanjutan)
21
Pediculus humanuscorporis
(kutu badan)
• Habitat: rambut badan
pakaian tebal
jarang dicuci
• Penularan: kontak langsung
iklim dingin
22
Lingkaran hidup
(metamorphosis tidak lengkap)
23
Phthirus pubis
(kutu rambut pubis)
• juga disebut crab louse
• Kaki lebih panjang & lebih kuat
• Badan bentuk oval & lebih
pendek
• Penularan kontak langsung
24
Peranan dalam bidang medik
Menimbulkan penyakit pediculosis (vagabond disease,
morbus errorum)
Khusus Pediculus humanus corporis dpt berperan sebagai:
• Vektor louse borne typhus: Ricketsia prowazeki
• Vektor trench fever: Ricketsia quintana
• Vektor louse borne epidemic relapsing fever disebabkan:
Borrelia reccurentis
Pembrantasan:
• Insektisida: DDT, malathion, temefos /abate, propoxur
(baygon)
25
Hemiptera
(Fam. Cimicidae & Fam. Triatomidae/Reduviidae)
Fam. Cimicidae (Bedbugs): Cimex hemipterus / lectularius
Tanda-tanda umum:
• Merupakan insekta yg kecil, ukuran 4-7 mm
• Warna coklat, pipih dorso-ventral
• Kepala: probosis yg melengkung kepost. ventral kepala
sepasang antene: 4 segmen
mata dibag. tepi lateral
mulut tipe menusuk & menghisap
• Thorax: 3 pasang kaki
tidak mempunyai sayap (mereduksi: hemilitra)
26
Tanda-tanda umum
(tambahan)
• Abdomen terbagi atas 8 segmen
• Mempunyai jenis kelamin terpisah, keduanya
menghisap darah
– Jantan mempunyai penis pada ujung abdomen
– Betina mempunyai bangunan yang disebut berlese
(ribaga) pada segmen abdomen keempat bag. ventral
yg berfungsi untuk menampung sperma
• Banyak ditemukan di celah-celah tempat tidur
atau furniture
• Lingkaran hidup: tidak sempuna, terjadi
perubahan bentuk dari telur-nympha-dewasa
27
Gambar Cimex hemipterus
28
Life cycle of the bedbug (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus).
Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210
© The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases
Society of America. 2011. All rights reserved.
Lingkaran hidup
• Setelah kawin jenis betina menghisap darah, kemudian
bertelur
• Telur bentuknya oval, ukuran 1mm mempunyai
operkulum, diletakkan dalam bentuk kelompok
• Telur menetas menjadi nympha yg bentuknya seperti
stadium dewasa hanya ukurannya lebih kecil dalam
waktu 8-11 hari
• Stadium nympha mempunyai 5 stadium mengalami
pergantian kulit 5x , dalam waktu 5-8 minggu baru
berubah menjadi stadium dewasa
30
Lingkaran hidup
(lanjutan)
31
Hiding places of begbugs (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus).
Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210
© The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases
Society of America. 2011. All rights reserved.
• Menggigit pada malam hari
mengandung senyawa anestesi
• Saliva mengandung anticoagulant factors
(eg,factor-X inhibitor), vasodilatory
compounds (such as nitric oxide),
proteolytic enzymes (eg, apyrase),
reaksi hypersensitivity lokal
33
Presentation of bedbug (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus) bites: forms vary from
asymptomatic or pauci-symptomatic to purpuric, vesicular, and bullous lesions.
Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210
© The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases
Society of America. 2011. All rights reserved.
Kepentingan dalam bidang medik
• Gigitannya menyebabkan dermatosis
• Gigitannya menyebabkan anaemia pada anak-anak (anaemia
defisiensi Fe)
• Sebagai vektor virus hepatitis B, virus keluar dari insekta
bersama faeces & masuk kedlm tubuh manusia lewat kulit
yg luka atau insekta yg mengandung virus waktu menghisap
darah dihancukan / dibunuh akibatnya virus masuk kedlm
kulit yg luka atau secara inhalasi dpt menular keorang lain
Pengendalian:
• Insektisida: DDT, Baygon, Malathion
35
Triatoma sanguisuga
Triatoma gerstaeckeri
Triatoma protracta
Gambar Triatoma infestans
39
Fam. Reduviidae/Triatomidae
(blood sucking bug)
Spesies yang penting: Triatoma infestans
Triatoma dimidiata
Triatoma brasiliensis
Tanda-tanda umum:
• termasuk insekta dengan ukuran kecil 2-3 cm
• Warna hitam kecoklatan
• Tubuh terbagi atas: kepala thorax dan abdomen
• Kepala: mulut /probosis tipe menusuk & menghisap
probosis melengkung keposterior
sepasang mata menonjol dilateral kepala
sepasang antene: 4 segmen
40
Tanda-tanda umum
(lanjutan)
Thorax:
• 3 pasang kaki bersegmen , bag. ujung tdp claw
• 2 pasang sayap: bag. dlm. membraneus
bag. luar dsb. hemilytra (bag. proximal
menebal sedangkan bag. distal membraneus)
Abdomen:
• Bentuknya oval dalam keadaan istirahat selalu tertutup
sayap
Sifat :
• Menghisap darah terutama pada waktu malam hari
41
Lingkaran hidup
• Perubahan bentuk: metamorphosis tidak sempurna,
terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa
Telur:
• Diletakkan pada celah batuan, dinding atau furniture
• Panjangnya 1,5-2,5 mm, warnanya kekuningan,
dindingnya tipis, bentuknya oval, diletakkan dalam
bentuk kelompok, 10-15 hari kemudian menetas menjadi
nympha
Nympha:
• Seperti dewasa ukurannya lebih kecil tidak punya sayap
• menghisap darah utk pertumbuhannya (stad I s/d V)
43
Lingkaran hidup
(lanjutan)
44
Peran dalam bidang medik
• Gigitannya menyebabkan dermatosis
• Sebagai vektor Chagas disease yg disebabkan oleh
Trypanosoma sp.
– Pada waktu Triatoma sp menghisap darah, Trypanosoma sp
keluar bersama faeces
– Kulit yang terkena faeces digaruk sehingga timbul luka lecet
– Trypanosoma masuk kedalam tubuh melewati luka yang lecet
Pengendalian
• Dengan menggunakan insektisida yang mempunyai
khasiat adultisida (membunuh stadium dewasa atau
nympha) dan ovisida (membunuh stadium telur)
45
Hymenoptera
Bees, ants, and wasps
Pertemuan VII
Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, M.Sc.
Apidae, Vespidae, and Formicidae
Hymenoptera
(bees: Bombidae, Apidae)
Tanda-tanda umum:
• Tubuh terbagi atas kepala, thorax dan abdomen
• Kepala: mulut tipe mengunyah & menjilat
• Thorax: mempunyai 3 pasang kaki
mempunyai 4 sayap membraneus
sayap luar > tebal & menutupi yang dalam
kedua sayap saling bertemu pd bag tepi
• Abdomen: yg betina pada ujung posterior tdp sengat yg
mengandung racun
• Metamorphosis sempurna (telur-larva-pupa-dewasa)
• Hidup bermasyarakat
3
Peranan dalam bidang medik
• Jenis betina mengeluarkan racun yg mempunyai efek lokal
atau sistemik bahkan dapat mematikan
• Racun mengandung bahan:
– Histamin
– Acethylcholin
– 5-hydroxytriptamine
– Enzym
– Protein
• Proporsi bahan-bahan yg tdp dlm racun tsb sangat tergantung
masing-masing spesies Hymenoptera (bees, wasps, ant)
4
Gambar Apidae
5
Stadium larva Hymenoptera
6
Ordo Coleoptera
Coleoptera
(beetles)
Tanda-tanda umum:
• Tubuhnya terbagi atas kepala, thorax & abdomen
• Kepala: mulut tipe mengunyah
• Thorax:
– 3 pasang kaki relatif panjang, bersegmen-segmen
– 2 pasang sayap, 1 pasang sayap luar tebal dsb elytra saling
bertemu menutupi 1 pasang sayap dalam sifatnya
membraneus overlaping
• Metamorphosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa
11
Kepentingan dalam bidang medik
• Mengeluarkan zat cantharidin yg punya efek meningkatkan
nafsu sexual  peternakan sapi
• Mengeluarkan cairan yg dpt menyebabkan vesicular
dermatitis
• Mengeluarkan cairan yg iritatif menyebabkan kulit
mengelupas
• Stadium telur / larva jika tertelan menyebabkan canthariasis
intestinal
• Spesies tertentu (Tenebrio molitor / kumbang tepung) sebagai
hospes antara Himenolepis diminuta
12
Tenebrio molitor Linnaeus, 1758
Hymenolepis Diminuta
Siklus hidup
15
Cockroaches, Blattaria
Ada 4 spesies yg penting dlm bidang medik: Periplaneta
americana, Blatta orientalis, Blatella germanica,Supella
supellictilium
Tanda-tanda umum:
• Warnanya coklat hitam, panjang 1-5 cm
• Pipih dorso-ventral
• Kepala: sepasang antene panjang, bentuk filiform
• Mulut tipe mengunyah, tidak pernah menghisap darah
• Jenis kelamin terpisah, jenis betina < jenis jantan
• Mempunyai 3 pasang kaki
• Abdomen bentuk oval dan bersegmen-segmen
17
Tanda-tanda umum
(lanjutan)
• Mempunyai dua pasang sayap, sayap yg luar lebih kasar
disebut tegmina dan bersilangan, sayap sebelah dalam
tipis membraneus. Sayap luar tidak dipergunakan untuk
terbang, tetapi dipergunakan untuk melindungi diri,
sedangkan sayap dalam dipergunakan untuk terbang
• Mempunyai kebiasaan siang hari bersembunyi ditempat
gelap, mencari makan dan bergerak aktif pada waktu
malam hari
• Insekta ini jarang sekali terbang, kebanyakan berlari dari
satu tempat ketempat lainnya
• Termasuk omnivora (pemakan segala)
18
Gambar stadium dewasa
19
Lingkaran hidup
• Terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa
• Setelah terjadi perkawinan, jenis betina bertelur
• Telur diletakkan dlm kelompok / kapsul yg disebut
ootheca pada ujung abdomen
• Ootheca diletakkan pd tempat yg gelap dan menetas
menjadi nympha
• Nympha bentuknya seperti dewasa hanya ukurannya
lebih kecil, warna pucat tidak bersayap. Makin lama
warnanya berubah menjadi coklat hitam & tumbuh
sayap dan akhirnya berkembang menjadi dewasa
20
Lingkaran hidup
21
Kepentingan dlm bidang medik
Vektor mekanik berbagai penyakit yg disebabkan oleh:
• Virus: poliomyelitis
• Bakteria: Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
Klebsiella pneumonia, Shigella disenteri, Salmonella typhi
• Protozoa (bentuk kista): Entamoeba histolitika, Giardia
lamblia, Balantidium coli, Toxoplasma gondii
• Nematoda (bentuk telur): Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura, cacing kait (Ancylostoma duodenale, Necator
americanus)
• Pengendalian: insektisida (baygon, dursban, sevin)
22
Lepidoptera
(moth & butterflies)
Tanda-tanda umum:
• Tubuhnya terbagi atas: kepala, thorax & abdomen
• Kepala: mulut tipe menghisap (melengkung/coil di bawah
kepala
• Thorax: mempunyai 3 pasang kaki
mempunyai 4 buah sayap yg lebar
• Abdomen bersegmen-segmen
• Seluruh tubuhnya tertutup oleh sisik
• Mempunyai siklus hidup metamorphosis sempurna: telurlarva-kepompong-dewasa
28
Stadium larva
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Juga disebut caterpilar
Merupakan stadium yg penting dlm bidang medik
Bentuknya silindris bulat panjang mempunyai kaki
Merupakan stadium makan
Tubuhnya terbagi atas kepala dan abdomen
Kepala terdapat mulut tipe mengunyah
Abdomen terbagi atas segmen
Abdomen berbulu disebut setae atau spina
Setae / spina dpt mengeluarkan racun oleh karena
berhubungan dg kelenjar racun yg terdapat di bawah dermis /
kulit
29
Gambar Butterflies & caterpillar
30
Download