ENTOMOLOGI KESEHATAN-1a Pengertian Entomologi dan Entomologi Kesehatan Prof. H. Sugeng Juwono Mardihusodo dr, DAP&E, MSc (Trop Med) E-mail: [email protected] Hp. 08121581577 Pengertian Entomologi Entomologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua aspek tentang binatang yang termasuk serangga (insekta) dan lainnya yang sekerabat (yang termasuk Arthropoda). Entomologi merupakan gabungan dua kata bahasa Yunani: ‘entomon’ = serangga, dan ‘logos’ = ilmu pengetahuan. Bermacam-macam Arthropoda Entomologi, karena itu termasuk dalam pelajaran Zoologi (Ilmu Hewan) yang batang ilmunya adalah Biologi (Ilmu Hayat). Entomologi dipelajari secara luas dan mendalam dalam Entomologi Dasar yang mencakup studi tentang semua jenis serangga, dan mungkin ada serangga yang penting di bidang pertanian, kehutanan, veteriner dan kesehatan. Entomologi Dasar Entomologi Dasar (Basic Entomology) atau disebut juga Entomologi Umum (General Entomology) mencakup pengetahuan serangga yang bersifat dasar, misalnya morfologi, taksonomi dan klasifikasi sitematik, siklus hidup dan fisiologi, perilaku dan kegiatan, yang diperdalam dengan studi genetika, dinamika populasi, dsb. Entomologi Terapan Entomologi Dasar sangat penting dalam terapannya untuk mengatasi atau memecahkan permasalahanpermasalahan akibat aktivitas dan perilaku serangga hama tumbuhan, sebagai agent penyakit, ataupun sebagai vektor penyakit baik pada hewan ternak ataupun juga pada manusia. Entomologi, dalam konteks ini, adalah Entomologi Terapan. Entomologi Terapan ada relevansinya dengan aplikasinya untuk: a) Pengendalian hama penyakit tumbuhan Entomologi Pertanian b) Pengendalian serangga perusak hutan Entomologi Kehutanan c) Pengendalian penyakit pada hewan ternak Entomologi Veteriner. d) Pengendalian vektor penyakit di masyarakat Entomologi Kesehatan atau Entomologi Kedokteran. ENTOMOLOGI KESEHATAN ENTOMOLOGI KESEHATAN (Medical Entomology) merupakan cabang studi Entomologi, yang berfokus pada Arthropoda yang penting dalam kedokteran klinik (Clinical Medicine) ataupun kedokteran komunitas (Community Medicine). Dalam kingkup yang sempit, Entomologi Kesehatan, mencakup studi tentang serangga perusak (destructive insects) yang pada manusia bisa sebagai agent penyebab penyakit langsung (patogen, parasit), atau bisa sebagai penyebab penyakit tidak langsung (umum disebut vektor penyakit). Dalam cakupan luas, Entomologi Kesehatan, juga mencakup studi tentang serangga-serangga yang berguna (beneficial insects) dan pemanfaatannya bagi manusia, tidak hanya dalam hal kesehatan/kedokteran , tetapi juga bagi kesejahteraan, kesenangan (hobi), dan keperluan lainnya. Kegunaan Serangga Dalam Kedokteran Klinik 1. Untuk bioterapi (terapi hayati) penyakitpenyakit tertentu: a) Apiterapi --- penggunaan sengatan lebah madu (Apis) untuk terapi rematik sendi, dll. b) Terapi belatung (maggot therapy) – penggunaan belatung (larva) lalat Phaenecia sericata (green blow fly) untuk terapi gangrene. Lalat hijau (Phaenecia sericata) yang larvanya untuk terapi belatung c) Neuroterapi (terapi kelumpuhan sarafotot) dengan menggigitkan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit malaria vivax. 2) Neuroterapi dan terapi rematik dengan bee venom asal lebah madu yang diaplikasikan secara topikal, atau sistemik (disuntikkan) dengan dosis tertentu. 3) Untuk terapi topikal: Madu dan bee propolis digunakan untuk terapi gangguan kulit: luka bakar, ulkus, excema, herpes zoster, dll. 4) Untuk terapi alternatif atau terapi penunjang kemoterapi: Madu, pollen, royal jelly dan bee propolis dapat digunakan untuk terapi alternatif, atau terapi penunjang kemoterapi yang mempercepat penyembuhan. 5). Untuk diagnosis kausal --- metode xenodiagnosis, yaitu serangga vektor yang bebas parasit dibiarkan menggigit dan mengisap darah penderita, dibiarkan 2 minggu masa inkubasi, untuk kemudian dibedah dan diperiksa adanya parasit penyebabnya. Contoh: penggunaan kutu Triatoma untuk xenodiagnosis penyakit Tripanosomiasis amerika (Penyakit Chagas) Penyakit Chagas yang disebabkan oleh Trypanosoma cruzi dengan vektor kutu Triatoma Kegunaan Dalam Kedokteran Pencegahan dan Pemulihan Kesehatan 1. Mengkonsumsi produk-produk lebah madu (madu, bee pollen, royal jelly, bee propolis) yang meningkatkan imunitas tubuh secara seluler dan humoral. 2. Mengkonsumsi produk-produk lebah madu yang kaya gizi dan lengkap kandungannya (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, bahan hormon pria dan wanita, dll) sangat efektif dan efisien untuk pemulihan kesehatan dalam masa penyembuhan (recovery) pasien dalam rawat inap ataupun rawat jalan. Produk-produk lebah madu, a.l. madu, bee polle, dan royal jelly Kegunaan Serangga Penunjang Ekonomi 1. Banyak jenis serangga berguna di alam sebagai penyerbuk (polenator) berbagai jenis tumbuhan berbunga, yang banyak di antara mereka, bernilai ekonomi tinggi. Misalnya: lebah madu, kumbang, kupu-kupu, lalat, nyamuk, dll. Di USA, banyak peternak lebah madu untuk disewakan bagi para petani gandum, kapas, jagung, buah-buahan, dll. Untuk membantu meningkatkan produktivitas tanaman-tanaman tsb. Lebah madu (Apis) dan lalat Lucillia sebagai polenator 2. Peternakan udang galah, kepiting Tarakan, dalam skala besar dan diekspor akan menambah devisa negara, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. 3. Hobi mengumpulkan dan memelihara berbagai jenis kupu-kupu akan mendatangkan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri, dan jika dijual dalam bentuk sediaan dengan namanama umum dan ilmiahnya akan mendatangkan rezeki lumayan (contoh di Malaysia). Kegunaan Serangga sebagai Makanan dan Sumber Gizi 1. Udang dan kepiting yang diternak dan dikonsumsi sendiri oleh masyarakat akan menjadi sumber protein yang baik. 2. Belalang, cengkerik, dll ada yang suka memakannya, kalau tidak alergi, masyarakat juga memperoleh sumber protein. 3. Lebah madu dengan produk-produknya juga merupakan sumber gizi yang sangat bagus dan lengkap bahan nutriennya. Kegunaan Serangga Lainnya 1. Sebagai pemangsa (predator) alami berbagai serangga hama, atau serangga vektor penyakit di alam sehingga bisa menjadi sahabat manusia untuk menekan populasi hama atau vektor. Jika dibudidayakan dan diberdayakan, predator itu bisa digunakan untuk pengendalian hayati untuk hama atau vektor. Produk-produk lebah madu: madu, bee pollen, propolis, beeswax 2. Produksi bahan-bahan yang sangat berharga untuk berbagai keperluan obat, industri, dll. Misalnya lilin lebah yang diproduksi lebah madu. 3. Berbagai kumbang tanah berguna untuk membantu penggemburan tanah. 4. Ada serangga (Laccifer lacca) yang memproduksi bahan lak untuk bahan segel bungkusan di kantor pos atau pengiriman barang. 5. Serangga tertentu ada yang berguna untuk produksi suatu bahan warna. 6. Serangga ada yang berguna sebagai umpan sewaktu mengail ikan. 7. Ada serangga, misalnya larva kumbang beras (Tenebrio molitor) yang berguna untuk pakan unggas atau ikan hias. Tenebrio molitor (kumbang beras) ENTOMOLOGI KESEHATAN -1b: Arthropoda: Taksonomi dan Morfologi Prof H. Sugeng Juwono Mardihusodo dr, DAP&E. MSc (TropMed) PENDAHULUAN Tuhan menciptakan banyak jenis makhluk hidup: tumbuhan dan binatang, serta manusia. Di antara kelompok makhluk hidup itu terdapat banyak persamaan dan sekaligus perbedaan. Atas dasar itulah, Carolus Linnaeus (1707-1788) seorang dokter, pakar Botani dan Zoologi dari Swedia, melakukan kerja raksasa melakukan klasifikasi dan kategorisasi benda-benda hidup itu secara sistematik dan ilmiah, yang kita kenal sebagai taxonomi. TAXONOMI TAXONOMI adalah ilmu pengetahuan tentang sistem klasifikasi dan kategorisasi benda-benda hidup secara ilmiah, berdasarkan persamaan dan perbedaan mulai dari yang paling umum sampai yang paling spesifik. Dalam hal taxonomi ini, Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taxonomi modern. TAXONOMI ARTHROPODA C. Linnaeus juga melakukan kerja taxonomik pada binatang yang dikelompokannya dalam Arthropoda yang dalam klasifikasi sistematik, didudukkannya dalam FILUM, di bawah KINGDOM Animalia. Dalam banyak hal, misalnya morfologi, binatang yang termasuk arthropoda, mempunyai banyak persamaan. MORFOLOGI ARTHROPODA 1. Tubuh terdiri banyak sel yang sudah ada pengelompokan dalam morfologi, struktur organ dan fungsinya (METAZOA). 2. Tubuh simetri bilateral, dan bersifat metamerik (tersekat-sekat menjadi unitunit yang disebut TAGMATA; proses pembentukan tagmata disebut TAGMOSIS). 3. Mempunyai umbai-umbai (appendages seperti antenna, palpus maksilaris, dan kaki) yang bersendi-sendi (jointed). 4. Exoskeleton dari kutikulanya keras karena adanya bahan khitin sebagai kerangka tubuhnya, yang secara periodik mengelupas (ecdysis). 5. Sistem muskular (perototan) melekat pada exoskeleton; otot semuanya seran lintang (striated). Arthropoda: Nyamuk 6. Rongga tubuh (coelom) sempit, terdiri ruangan-ruangan kecil (haemocoel) kebanyakan terisi cairan tubuh (haemolymph) dengan komponen darah. 7.Sistem digesti lengkap; bagian mulut termodifikasi dari appendages dan menjadi berbagai macam tipe: menusuk dan mengisap, mengunyah, menyerap, mengisap, dan banyak variasinya. 8. Sistem sirkulasi terbuka; jantung di bagian dorsal, dengan arteri dan haemolymph. 9. Alat nafas berupa kutikula, insang, trachea atau paru buku. 10. Pada beberapa serangga ada pasangan kelenjar ekskretori; beberapa dari serangga dengan organ exkretori yang disebut tubuli Malpighi. 11. Sistem saraf mirip pada Annelida, yaitu di sebelah ventral tubuhnya; organ sensori terbentuk baik. 12. Alat gerak bermacam-macam tipe: jalan, renang, melompat, menggali, dll. 13. Jenis kelamin umumnya terpisah (biseksual) dengan fertilisasi internal, bersifat ovipar atau ovovivipar, sering dengan metamorfosis; partenogenesis dalam beberapa bentuk; pertumbuhan dengan ecdysis (pergantian kulit). 14. Habitat beragam: terestrial, aerial, akuatik atau di tanah yang lembab. Tinjauan Umum Tentang Arthropoda Arthropoda adalah kelompok binatang yang paling beragam dalam banyak hal (luasnya distribusi dan jumlah spesies) di planet bumi. Arthropoda juga merupakan makhluk hidup yang paling sukses bertahan berevolusi di bumi dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Sekitar 80% total spesies binatang (Kingdom Animalia) termasuk Filum Arhropoda, tapi baru sekitar 1,2 juta spesies (tahun 1960-an) yang teridentifikasi; dewasa ini, jumlah spesies yang termasuk Arthropoda diperkirakan ada 6 juta. Arthropoda yang penting di bidang kesehatan: taksonomi Kingdom Animalia Filum Arthropoda Klas Insecta Klas Arachnida Klas Chilopoda Klas Diplopoda Insekta dan Arthropoda lainnya Kecoa (Insecta: Ordo Blattaria), dan Kanan: Kutu (Insecta: Ordo Anoplura) Pinjal (Ordo Siphonaptera) dan Triatoma (Ordo Hemiptera) Lalat (Kelas Insecta: Ordo Diptera) Kelas Arachnida Famili Trombiculidae Famili Demodicidae Ordo Astigmata Famili Sarcoptidae Famili Pyrogliphidae Ordo Mesostigmata Kelas Arachnida; Scorpions (Kala jengking), Spiders (labah-labah), Ticks (Caplak), and Mites (Tungau) Tungau Demodex penyebab jerawatan Kiri: Kelas Chilopoda (Centipedes) dan Kanan: Kelas Decapoda (Millipedes) Entomologi Kesehatan-2a ARTHROPODA INSECTA; DIPTERA Prof. H. Sugeng Juwono Mardihusodo dr, DAP&E, MSc (Trop Med) E-mail: [email protected] Hp. 081215815777 TUJUAN MATA KULIAH Kuliah ini mengantarkan mahasiswa mampu mendeskripsikan: 2. Arthropoda : hubungan dengan penyakit 3. Insecta: karakteristik, klasifikasi, biologi dan ekologi, hubungan dengan penyakit 4. Diptera: karakteristik, klasifikasi, niologi dan ekologi, hubungan dengan penyakit. Arthropoda Hubungan Arthropoda dan Penyakit: 1. Arthropoda sebagai agen penyakit 1. Penyebab kejengkelan (annoyance). Itu dialami seseorang yang kontak dengan kecoa, gangguan semut, kerubungan lalat rumah pada makanan, gigitan nyamuk waktu malam hari sewaktu istirahat, dll. 2. Kehilangan darah (blood loss). Itu karena serangan massif oleh arthropoda pengisap darah (nyamuk, kepinding, pinjal, lalat tabanid, caplak, dll.). Dari gigitan dan isapan darah ada kemungkinan tertularkan patogen yang berbahaya. 3. Rudapaksa pada organ indera. Misalnya: Mata kemasukan cairan kumbang stafilinid yg membuat rasa pedih, atau seekor lalat yg hinggap dan malahan bertelur di mata, atau mata kemasukan semut. Semut bisa masuk ke dalam telinga yg tentu sangat mengganggu. Tungau juga ada yg menginfeksi telinga. 4. Dermatosis. Arthropoda ada yg karena gigitannya (nyamuk, pinjal, kepinding, dll) atau sengatannya (lebah), atau infestasinya sbg ektoparasit (tungau scabies, kutu kepala, pinjal, dll) timbul rasa nyeri, merah, radang, bengkak, mungkin terinfeksi sekunder dengan bakteri. 5. Allergi. Air liur atau racun serangga yg kontak dan masuk tubuh manusia sewaktu menggigit dan mengisap darah, atau menyengat, bisa menimbulkan iritasi, gatalgatal dan tanda alergi seperti urtikaria, bahkan demam, sampai reaksi berat dan cepat berupa syok anafilaktik yg bisa fatal. 6. Syok anafilaktik. Reaksi yg cepat dan berat karena individu yg mengalaminyasetelah terpekakan oleh allergen sejenis. Misalnya karena sengatan lebah madu, atau yg sering oleh tawon gung (Apis dorsata). 7. Envenomisasi. Peristiwa kemasukan racun dari arthropoda yg: a) menggigit (labah-labah hitam, b) menyengat (lebah, scorpio) c) kontak dengan kulit (bulu ulat bulu) d) menyemprotkan cairan ke kulit (kumbang, binatang kaki seribu). 8. Entomofobia. Ini adalah gejala psikologis, mirip neuropsikosis, dari individu yg merasa ketakutan, timbul halusinasi secara kronis minimal 6 bulan setelah sebelumnya kontak, melihat arthropoda tertentu yg baginya sangat menyeramkan (mis. Labah-labah Tarantula). Penderita sering mengeluh ada iritasi kulit, gatal-gatal dsb sewaktu terbayang, teringat pada arthropoda yg dia takuti. 2. Arthropoda sebagai vector penyakit 1. Secara mekanis (mechanical transmission). Spesies arthropoda berlaku sebagai pembawa (carrier) dari pathogen yg menempel pada permukaan luar tubuh (ujung kaki, bulu badan, bagian luar mulut) dan memindahkannya langsung ke bagian tubuh manusia, makanan atau alat makan yg berasosiasi dengan keberadaanndan aktivitas manusia. Patogen lalu masuk ke tubuh manusia per oral. 2. Secara biologis (biological transmission). Pola penularan ini terbagi menjadi 3 cara: a. Penularan siklopropagatif – parasit mengalami perkembangan dan perbanyakan (propagasi) secara berulang (siklis) dalam inangnya. Misal: plasmodium, parasite malaria, dalam nyamuk vektornya, Anopheles. b. Penularan siklodevelopmental (cyclodevelopmental cycle). Patogen dalam tubuh vector hanya mengalami perubahan bentuk stadium yg berulang (siklis) – misalnya mikrofilaria berubah menjadi larva stadium I – larva stadium II – larva stadium III (infektif) pada cacing filaria. c. Penularan propagatif (propagative transmission) – pathogen dalam tubuh vektornya hanya mengalami perbanyakan diri (propagasi). Misalnya: virus Dengue dalam nyamuk Aedes aegypti, bakteri pes dalam tembolok pinjal tikus (rat flea, Xenopsylla cheopis) vektornya. Cara penularan lain • Penularan transovarian (transovarian transmission) – penularan pathogen lewat ovarium dari serangga vektor induk yg terinfeksi ke generasi berikutnya. Misalnya: virus Dengue pd Aedes aegypti, dll. • Penularan stadial (transstadial transmission) – penularan dari generasi yg muda (telur) – larva – pupa – imago (dewasa). Misal: virus Dengue pada larva nyamuk Aedes aegypti. INSECTA • • • • INSECTA: salah satu klas yg termasuk Filum Arthropoda Tubuhnya terdiri dari 3 bagian: kaput, toraks, abdomen. Pada bagian kaput ada sepasang antenna.yg bermacam bentuknya. Pada toraks ada 3 pasang kaki tipe untuk jalan, lompat, menggali, mencangkol, memegang, renang • Dengan sayap atau tanpa sayap. • Mata majemuk, tunggal, atau bahkan ada yang tanpa mata. Berbagai tipe bagian mulut insecta Struktur dalam tubuh insecta Insecta • Reproduksi dengan perkawinan jantan dan betina, sifatnya ovipar atau ovovivipar. • Perkawinan umumnya satu kali, sperma dari yang jantan di tamping dalam spermateka yang betina. • Mengalami metamorphosis lengkap (holometabola) atau tidak lengkap (paurometabola). Ada yang tidak mengalami metamorphosis (ametabola). Metamorfosis lengkap (holometabola) Metamorfosis tidak lengkap (paurometabola- Ekologi • Insecta bisa berbeda beda dalam habitatnya meskipun spesiesnya sama. • Pada yang metamorfosisnya tidak lengkap bentuk muda dan dewasa (imago) sama habitatnya, tetapi pada insect yang metamorfosisnya lengkap habitat, perilaku dan jenis makanannya, dll. berbeda. • Aktivitas mencari makan bermacam-macam: waktu: nocturnal, diurnal jenis: hematofagosa, fitofagosa • Sifat asosiatif dengan makhluk lain: simbiosis, komensalism, parasitism (sbg ektoparasit). • Kemampuan, lama hidup, perilaku dan aktivitas keseharian sangat dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban udara, curah hujan dan angin. • Sebaran dan populasinya dipengaruhi oleh perubahan klimatologis, geografis, sebaran host, tataguna lahan, dll. Klasifikasi Insecta yang penting dalam kedokteran Klas Insecta Ordo Diptera Ordo Siphonaptera Ordo Anoplura Ordo Blattaria Ordo Coleoptera Ordo Hemiptera Ordo Hymenoptera Ordo Lepidoptera Diptera • Diptera adalah insect yang bersayap 2 pasang: 1 pasang terbentuk sempurna untuk terbang 1 pasang merediksi berbentuk halter, untuk navigasi keseimbangan sewaktu terbang. Metamorfosis lengkap. Terdiri atas Sub-ordo Orthorapha dan Sub-ordo Cyclorapha Sub-ordo Orthorapha Sub-ordo ini terbagi dua grup: 1. Nematocera, misalnya: nyamuk (Fam. Culicidae), dan lalat hitam (Fam. Simuliidae); 1. Brachycera, misalnya: lalat Tabanus dan Chrysops (Fam. Tabanidae). Entomologi Kesehatan-2b: NYAMUK (Diptera: Culicidae) Prof. SUGENG JUWONO MARDIHUSODO dr., DAP&E, MSc (Trop Med) Fossil-fossil nyamuk (umurnya sekitar 35 juta tahun y.l.) NYAMUK (Diptera: Culicidae) Nyamuk termasuk serangga (Arthropoda: Insecta). Tubuhnya terbagi tiga bagian: kaput, toraks, abdomen. Pada kepala ada bagian mulut yang disebut probosis yang lurus ke depan (pada Tribus Culicini dan Anphelini) atau bagian depannya melengkung ke arah perut (Tribus Megarhini), sepasang antena, dan sepasang palpus maksilaris. Nyamuk jantan antena tipe plumose, yang betina tipe pilose. Tipe bag. mulut menusuk dan mengisap. Pada toraks melekat 3 pasang kaki, dan sepasang sayap, dan sepasang halter (sayap yang sangat mereduksi, bentuknya seperti halter). Terdiri dari 3453 spesies NYAMUK (Diptera: Culicidae) Posisi dalam kelasifikasi selanjutnya Sub-ordo : Nematocera Famili : Culicidae --------------------- meliputi 3453 spesies nyamuk 1. Sub-fam. Anophelinae – Tribus Anophelini Genus : Anopheles Spesies : An. aconitus, dll. 2. Sub-fam: Culicinae --- Tribus Culicini Genus : Aedes Spesies : Ae. aegypti, dll Genus : Culex Spesies : Cx. quinquefasciatus, dll Genus : Mansonia Spesies : Ma. uniformis, dll 3. Sub-fam. Toxorhynchitinae --- Tribus Megarhini Genus Toxorhynchites Spesies: T. splendens Pandangan samping kepala nyamuk, menunjukkan bagian-bagian mulut Gambaran morfologis nyamuk jantan dan betina: bagian posterior (kiri), dan bagian kepala (kanan). Gambaran skematis saluran makanan pada nyamuk Gambaran kelenjar liur nyamuk Tribus Culicini (kiri), dan Tribus Anophelini (kanan) Daur hidup nyamuk Kehidupan nyamuk (1) Nyamuk stadium dewasa (imago) menempuh kehidupan di daratan (terestrial atau aerial); stadium pradewasa (telur, larva, pupa) berada dalam air atau tanah yang sangat lembab (stadium akuatik). Semua stadia bernafas dengan trachea. Nyamuk mengalami metamorfosis sempurna. Larva nyamuk mengalami perkembangan dari instar I (yang baru menetas dari telur) -> instar II -> instar III -> instar IV. Larva merupakan stadium makan. Stadium pupa (instar V) merupakan stadium tidak makan, yang nanti muncul (eklosi) stadium dewasa. Stadium pradewasa berhabitat dalam berbagai kondisi air yang beragam, bergantung kpd spesies dan strainnya: air tawar, atau air payau; air jernih atau air kotor; terbuka kpd sinar matahari, atau di tempat teduh atau tertutup oleh tumbuhan yang lebat (misal di hutan), berasosiasi dengan tumbuhan air tertentu atau tidak sama sekali. Nyamuk jantan muncul lebih cepat dari pada nyamuk betinanya. Nyamuk jantan mengawini nyamuk betina segera setelah muncul dari pupa. Nyamuk betina segera mencarai pakan darah (manusia atau binatang) untuk menyelesaikan siklus gonotropiknya, sedangkan yang jantan mencari tumbuhan sumber nektar untuk kelangsungan hidupnya. Kehidupan nyamuk (2) Kehidupan nyamuk (3) Aktivitas nyamuk betina dalam hal memilih dan menggigit/mengisap darah beragam bergantung kpd spesiesnya, yang diistilahkan menurut: a) Waktu: malam –> nokturnal siang diurnal senja/magrib –> krepuskular b) Tempat: di dalam rumah –> endofagik di luar rumah –> eksofagik c) Sumber darah: manusia –> antropofilik binatang zoofilik d) Jenis pakan: darah hematofagik cairan tumbuhan fitofagik Berbagai spesies nyamuk yang hematofagik/antropofilik: Aedes aegypti (diurnal), Anopheles dirus (nokturnal), Mansonia sp. (nokturnal), dan Culex sp. (nokturnal) Daur hidup nyamuk Aedes Stadia, dan berbagai stadia dan spesies nyamuk Aedes Sifat-sifat nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus Nyamuk jantan fitofagik mengkonsumsi nektar Nyamuk betina bersifat hematofagik, antropofilik,, aktivitas diurnal, memilih tampungan air tawar yang jernih. Ae. aegypti lebih banyak di dalam rumah (endofilik, endofagik), termasuk kelompok ‘nyamuk rumah’; nyamuk Ae. albopictus lebih banyak di luar rumah (eksofilik, eksofagik). Tempat-tempat penampung air (TPA) yang menjadi habitat larva Aedes aegypti & Ae. albopictus Arti penting nyamuk Aedes Sebagai pengganggu: nyamuk betina sifatnya yang hematofagik, antropofilik, endofilik dan endofagik, dan diurnal, adalah pengganggu aktivitas manusia sewaktu bekerja siang hari, juga mengganggu anak-anak sekolah sewaktu belajar di kelas. Sebagai vektor penyakit yang berbahaya: a) penyakit viral: *Demam Dengue (DD) yang bisa menjadi Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan kematian karena shock syndrome; **Chikungunya yang menimbulkan gejala rematik yang akut lalu menjadi kronis. b) penyakit filariasis: Filariasis bancrofti di Pasifik Selatan, vektor Ae. polynesiensis. Penyakit DBD terdapat di wilayah dunia yang diduduki nyamuk Aedes aegypti Musuh-musuh alami Aedes: Mesocyclops, ikan pemakan jentik, bakteri: Bacillus sphaericus Hilangkan sumber-sumber nyamuk Aedes ! Nyamuk Culex sp. Nyamuk Culex quinquefasciatus adalah salah satu anggota kelompok ‘nyamuk rumah’. Sifatnya: hematofagik, nokturnal, endofilik, endofagik, memilih air kotor spt comberan-comberan, air selokan yang kotor dan mampat, dll. sebagai tempat bertelur dan tempat perkembangbiakan (breeding places). Nyamuk Culex ada juga yang larvaenya berhabitat di sawah-sawah ‘nyamuk sawah’: Cx. tritaeniorhynchus, Cx. gelidus, dll. Sifatnya: zoofilik / antropofilik, eksofagik, eksofilik, nokturnal, krepuskular. Daur hidup nyamuk Culex • Nyamuk Culex ada juga yang larvaenya berhabitat di sawah-sawah ‘nyamuk sawah’: Cx. tritaeniorhynchus, Cx. gelidus, dll. Sifatnya: zoofilik / antropofilik, eksofagik, eksofilik, nokturnal, krepuskular. Lahan persawahan tempat breeding nyamuk Culex dan Anopheles Arti penting nyamuk Culex Sebagai pengganggu: menggigit/mengisap darah waktu malam mengganggu tidur atau kerja malam di dalam rumah atau mungkin juga di luar rumah, di sawah, dll. Gigitannya bisa menimbulkan alergi kulit dermatitis alergika. Sebagai vektor: a) penyakit viral: Japanese Encephalitis (JE), dan viral encephalitis lainnya, ditularkan oleh Cx. tritaeniorhynchus, Cx. gelidus, Cx. quinquefasciatus, dll. b) penyakit filariasis: Filariasis bancrofti tipe urban, ditularkan oleh Cx. quinquefasciatus FILARIASIS LIMFATIK ->ELEFANTIASIS Lalat (Diptera: Brachycera) Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, MSc. • https://www.youtube.com/watch?v=4aVUrGO 97Zg • https://www.youtube.com/watch?v=eIIWDYR eA8s Tse tse flies • Tsetse flies[20,39,59,79,104] are found only in tropical Africa. They are 7 to 14 mm (0.3 to 0.6 inch) long, yellowish-brown, with wings that fold over their backs, giving them the appearance of honeybees at rest (Figure 47-1, F ). Both sexes bite, feeding in daytime on a wide variety of mammals, including humans. Light-colored, thickly-woven, loosefitting clothing may deter biting. Tsetse flies seem to rely primarily on vision and movement to identify their hosts. Their bites are painful and may cause petechiae or pruritic wheals. Tsetse flies vector African trypanosomiasis (sleeping sickness). • Kingdom : Animalia • Phylum : Arthropoda • Class : Insecta • Order : Diptera • Subsection: Calyptratae • Superfamily: Hippoboscoidea • Family : Glossinidae (Theobald, 1903) • Genus : Glossina (Wiedemann, 1830) Species groups • morsitans ("savannah" species) • fusca ("forest" species) • palpalis ("riverine" species) Tsetse have a distinct proboscis, a long thin structure attached to the bottom of the head and pointing forward. • When at rest, tsetse fold their wings completely one on top of the other. • The antennae have arista with hairs which are themselves bran ched. Muscidae Identification Small to rather large flies, often resembling house flies. Second antennal segment cleft; vein Cu1 + 1A not reaching margin of wing; lower calypterae nearly always longer than upper one; prosternum sclerotized. Stomoxys, Lyperosia and Haematobia • Stomoxys, Lyperosia and Haematobia menghisap darah Stomoxys calcitrans (Stable fly) Stomoxys calcitrans (stable fly) Taxonomi: Kelas Insekta, Ordo Diptera Tanda-tanda umum: • Lalat penghisap darah: anjing, kuda, babi, sapi, manusia • Mulut: tipe menusuk & menghisap disebut probosis, sifatnya kaku & rigid • Ukuran: 5-6 mm, bag dorsal tdp 4 garis longitudinal • Warna kelabu hitam, menghisap darah siang hari • Vena ke 4, tidak bertemu dg vena ke 3 • Antene tipe arista, tumbuh rambut pd satu sisi • Jenis kelamin terpisah, keduanya menghisap darah • Banyak di daerah pertanian, sekitar kandang 13 . 14 Musca autumnalis (Face fly) Jantan Betina Identifikasi • • • • • Jantan dan betina mempunyai mata berwarna merah Pada bagian torax terdapat empat garis longitudinal Bagian dasar sayap berwarna Oranye Abdomen more rounded than Musca domestica. Male has black abdomen with bright orange patch on each side; • Female is has a grey and black checkerboard of patches. • Distribusi : Eropa, Asia, India China, Afrika Utara, Amerika Utara. • face flies can transmit the eyeworm Thelazia rhodesi to cattle and horses, and the bacterium Moraxella bovis, which causes infectious bovine keratoconjunctivitis ('pink eye') in cattle. Also implicated as a vector of the bacterium Corynebacterium pyogenes which causes mastitis Musca domestica (House fly) Musca domestica (lalat rumah / house fly) Taxonomi: Kelas Insekta, Ordo Diptera, Familia: Muscidae Tanda-tanda umum: • Ukuran 6-9 mm, warnanya kelabu hitam • Pd bag dorsal thorax tdp 4 buah garis longitudinal • Kepala: sepasang antene yg ta 3 segmen berbulu/ arista • Mempunyai mulut tipe menghisap • Mempunyai satu pasang sayap dg ciri khusus vena ke 3 & ke 4 saling bertemu pd bag terminal • Mempunyai 3 pasang kaki, jenis kelamin terpisah • Habitat: tempat kotor (sampah, kotoran hewan, bangkai) • Mata majemuk: jantan (holoptik), betina (dichoptik) 21 . Mata facet: dichoptik (betina) dan holoptik (jantan) 22 Siklus hidup Telur Musca domestica (House fly) Lingkaran hidup • Metamorphosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa • Lalat setelah kawin, jenis yg betina bertelur • Telur diletakkan dlm kelompok didlm habitatnya (sampah yg lembab), warnanya putih kekuningan, bentuk seperti pisang, panjang 1-1,2 mm • Dlm waktu 6-12 jam akan menetas menjadi larva • Semasa hidupnya lalat betina mampu bertelur: 5-6 kali • Telur lalat mempunyai sifat: – Tidak tahan terhadap kekeringan – Tidak tahan pada suhu rendah (<150 C) – Tidak tahan pada suhu tinggi ( > 400 C) 25 Sifat / morfologi stadium larva / maggot • • • • Bentuknya silindris Badannya bersegmen yg ta 11 segmen Bag anterior tdp kepala yg ukurannya <, dan tdp mulut Bag post tdp spirakel yg bentuknya menyerupai huruf D, mempunyai dinding tebal disebut peritreme • Makanan berupa cairan & zat organik yg membusuk • Mempunyai 3 stadium larva, larva stad. III panjangnya 14mm, dlm kondisi yg cocok 3-5 hari kemudian berubah menjadi pupa, tetapi pd suhu rendah setelah 24 hari berkembang menjadi pupa 26 Kepentingan dlm bidang medik 1. Lalat dewasa berperan sebagai vektor mekanik dari: • Protozoa: E. histolitika, G. lamblia, B. coli, T. gondii • Nematoda: A. lumbricoides, T. trichiura • Bakteri: Shigella, Escherichia coli, Salmonella, Streptococcus , Staphilococcus • Virus: polio, trachoma, hepatitis, ricketsia 2. Larva menyebabkan miasis (investasi larva lalat dalam jaringan) 28 Lalat apakah ? • https://www.youtube.com/watch?v=reUcR9Q x-x8 Sarcophaga ( flesh flies / lalat daging) Tanda-tanda umum: • Warna abu-abu tidak cemerlang, berambut • Ukurannya besar: 10-15mm • Dorsal thorax tdp 3 garis longitudinal • Pd abdomen terdapat gambaran seperti papan catur Lingkaran hidup: • Metamorphosis tidak sempurna Telur: • Tidak pernah ditemukan ok lalat ini sifatnya vivipar • Larva dikeluarkan dlm kelompok: 40-60 ekor bersamaan 34 Lingkaran hidup (lanjutan) Larva / maggot: • Tdp pd bangkai / pemakan bangkai / scavengers • Juga ditemukan pd jaringan yg luka • Post abdomen: tdp spiracular pit & pd tiap segmen tdp pita yg melingkar Pupa: ditemukan di tanah Dewasa: suka ditempat kotoran / excreta manusia / hewan Kepentingan medik: • Larvanya menyebabkan miasis • Dewasa: sebagai vektor mekanik 35 . 36 Wohlfahrtia (Fam. Sarcophagidae / non-metalic) Tanda-tanda umum: • Ukuran besar, warna kelabu • Seluruh badan ditumbuhi rambut • Dorsal thorax tdp 3 garis hitam longitudinal • Dorsal tengah abdomen tdp noda yg bentuknya bulat atau segi tiga berwarna gelap. Lingkaran hidup: Telur: - (sifatnya vivipar) Larva: pd luka unhigienic (hidung, mata, telinga): miasis Pupa: di tanah 38 . 41 Dermatobia hominis (Fam. Oestridae, Genus: Dermatobia) Tanda-tanda umum: • Ukurannya besar: 12-18mm • Warnanya cemerlang, thorax & abdomen: kelabu • Kepala warna kuning, tepi kanan-kirinya tdp tonjolan • Habitat: semak-semak ditepi hutan Lingkaran hidup: (metamorphosis lengkap) Telur: • Diletakkan pd arthropoda lainnya (lalat rumah) • Lalat rumah hinggap pd manusia / hewan • Telur menetas menjadi larva & masuk kedlm jaringan 42 Lingkaran hidup (lanjutan) Larva: stad 1, II & III Larva stad I: • Bentuk silindris, separo badan tertutup duri / spina Larva stad II: • Btk seperti botol, ant mengecil panjang, post membesar • Bag ant tdp spina spt tanduk & melingkar tiap segmen Larva stad III: • Btk oval, bag ant berspina relatif kecil • Bag ant & post tdp spirakel • Dlm jaringan kulit membentuk kantong 43 . 44 . 45 Lingkaran hidup, kepentingan medik & pengobatan Pupa: • Lebih suka hidup dipermukaan tanah • 5-12 minggu kemudian berubah menjadi dewasa Kepentingan dlm bidang medik: • Larva menimbulkan miasis dg gejala: pembengkaan pd kulit tu kepala, lengan, abdomen, kaki, scrotum, axilla & kulit pd pantat • Pembengkaan kulit sifatnya supuratif, menimbulkan luka berbau & menarik lalat lain utk bertelur ditempat tsb. Pengobatan: pembedahan, diambil dg pinset 46 . 47 • https://www.youtube.com/watch?v=a2cDffTR cYQ Specific myiasis (Obligate parasites) Family Taxonomic name Common name Cuterebridae Dermatobia hominis Human botfly Caliphoridae Tumbu fly Oestridae Cordylobia anthropophaga Oestrus ovis Oestridae Hypoderma spp. Caliphoridae Caliphoridae Cochliomyia hominivorax Chrysomya bezziana Sarcophagidae Wohlfahrtia magnifica Sheep botfly Cattle botfly, Ox warble New World screwworm Old World screwworm N/A Cordylobia anthropophaga Tanda-tanda umum • Ukuran cukup besar: 9 -12 mm • Warna kuning coklat tidak mengkilap / buram • Thorax bag dorsal warna kelabu, sayap warna coklat • Abdomen: 4 segmen, tiap segmen ukuran sama • Mulut: tipe menghisap & menjilat Lingkaran hidup: • Metamorphosis lengkap: – Telur-larva-pupa-dewasa 50 Lingkaran hidup (lanjutan) Telur: • Bentuk seperti pisang warnanya putih • Diletakkan dlm kelompk pd tanah yg berpasir • Ditempat teduh terkontaminasi urin / faeces • Diletakkan di bawah pakaian yg sedang dijemur Larva / maggot: • Bentuknya oval, mempunyai kait, warnanya putih kuning • Panjang 11 -15 mm, melekat langsung pd hospes atau dg perantaraan pakaian yg dijemur di tanah • Melekat pd hospes dg menggunakan kait pd bag mulut 51 Lingkaran hidup (lanjutan) • Larva masuk ke jaringan, kecuali dibag distal tetap pd permukaan kulit utk bernafas dg spirakel • 10 -12 hari kemudian larva keluar dari jaringan jatuh di tanah berubah menjadi pupa kemudian menjadi dewasa Kepentingan dalam bidang medik: • Larva menyebabkan cutaneus miasis / furunkel yg mengandung cairan tanpa pus pd anjing, tikus, manusia Pengobatan: – Larva diambil dg pembedahan / pinset Pencegahan: – Tidak menjemur pakaian di tanah 52 . 53 Auchmeromyia senegalensis Tanda-tanda umum: • Hampir sama dg C anthropophaga, bedanya segmen kedua abdomen lebih panjang • Larvanya tidak menyebabkan miasis tetapi menghisap darah manusia Lingkaran hidup: • Telur – larva – pupa – dewasa Telur: • Diletakkan dlm kelompok pd tanah berpasir, lantai gubug yg dipergunakan sebagai tempat tinggal 54 Lingkaran hidup (lanjutan) Larva / maggot: • Ditempat gelap pd celah lantai di bawah tempat tidur • Bentuk sama C. anthropophaga tetapi tak punya kait • Malam hari mencari makanan dg menghisap darah orang yg tidur dilantai (larva tidak dapat memanjat) • 3-4 minggu larva berubah menjadi pupa Pupa: • dilantai dalam gubug & berubah menjadi dewasa Kepentingan dlm bidang medik: • Stadium larvanya dpt menyebabkan dermatosis 55 Cochliomyia hominivorax (New world screw worm) Tanda-tanda umum: • Warna hijau cemerlang, ukuran 8 -10mm • Thorax bag dorsal tdp 3 garis longitudinal • Squama dari sayap bag dorsal tertutup rambut Lingkaran hidup: • Telur – larva – pupa – dewasa Telur: • Diletakkan dlm kelompok pd luka yg lama (mata, hidung, telinga, mulut & vagina), jendalan darah • 11 – 12 jam kemudian menetas menjadi larva 56 New world screw worm 57 . 58 . 59 Lingkaran hidup (lanjutan) Larva / maggot: • Panjang: 15 -17 mm, bersegmen dg pita yg melingkar • Masuk kedalam jaringan & merusaknya shg timbul bau yg busuk • Yg matur keluar dari jaringan jatuh di tanah berubah menjadi pupa kmd berkembang menjadi dewasa Kepentingandlm bidang medik: • Menyebabkan miasis / ulcerasi tu mulut, hidung, telinga, mata, kadang-kadang vagina • Sering terjadi pd hewan: sapi, kambing, biri-biri & kuda Pengobatan: • Chloroform 5 – 15% / ethanol & pembedahan 60 . 61 Chrysomyia bezziana ( old world screw worm ) Tanda-tanda umum: • Seperti C. hominivorax • Dorsal thorax tdp 2 garis longitudinal Lingkaran hidup: • Seperti C. hominivorax (telur – larva – pupa – dewasa ) Kepentingan medik: • Menyebabkan miasis • Vektor mekanik: – Protozoa, nematoda, bakteria ok lalat ini suka hinggap ditempat kotor / faeces 62 Lucilia ( the green botles ) Tanda-tanda umum: • Warna hijau mengkilat, ukuran kecil, panjangnya 10mm • Dorsal thorax tdp rambut kaku & kasar (bristle) • Squama dari sayap (dekat thorax) tidak terdapat rambut Lingkaran hidup: • Telur – larva – pupa – dewasa Telur: pd tempat busuk & berbau (luka, daging, excreta) Larva: seperti larva lalat rumah, post spirakel: tidak huruf D Pupa: berada di tanah Dewasa: ditempat kotor, busuk dan berbau 63 . 64 . 65 . 66 Kepentingan medik, pencegahan & pengobatan Kepentingan medik: • Vektor mekanik berbagai penyakit • Stadium larvanya menyebabkan miasis fakultatif Pencegahan: • Menutup luka yg terbuka • Menjaga agar luka tidak berbau • Menyimpan agar daging, ikan tidak membusuk • Menimbun bahan organik agar tidak bisa membusuk • Menyemprot bahan organik dg insektisida Pengobatan miasis: ethanol, chloroform, pembedahan 67 Calliphora ( the blue botles ) Tanda-tanda umum: • Warna abu-abu, hitam cemerlang, ukuran 8 – 14 mm • Dorsal thorax tdp bristle • Dorsal squama dari sayap, berambut Lingkaran hidup: seperti Lucillia Kepentingan medik: seperti Lucillia Pengobatan: seperti Lucillia Pencegahan: seperti pada Lucillia 68 . 69 . 70 Ordo Siphonaptera (pinjal, flea) Ordo Siphonaptera (pinjal, flea) Tanda-tanda umum: • Merupakan insekta yg ukurannya kecil (2-2,5mm) • Pipih latero-lateral, warna coklat, tidak bersayap • Mempunyai 3 pasang kaki, beruas-ruas, tipe melompat • Bagian kepala tdp. antene pendek (3 segmen), tdp mulut menusuk & menghisap • Jenis kelamin terpisah, menghisap darah, betina punya spermatheca, jantan punya clasper • Spesies tertentu bag. mulut tdp genal comb sedangkan pd thorax tdp pronatal comb 3 Gambar siphonaptera 4 Male Siphonaptera 5 Female Siphonaptera 6 Lingkaran hidup • Perubahan bentuk: telur-larva-pupa-dewasa (metamorphosis sempurna) • Bentuk dewasa: ektoparasit pd anjing, kucing, tikus dan manusia • Telur bentuknya oval warna putih • Larva: panjang beruas-ruas tanpa kaki, kepala hitam, bersembunyi ditempat gelap, makan zat organik • Pupa tidak makan mempunyai dinding disebut coccon larva Telur pupa dewasa 7 Jenis pinjal yang penting dalam bidang medik • • • • • Ctenocephalides felis (pinjal kucing) Ctenocephalides canis (pinjal anjing) Pulex irritans (pinjal manusia) Xenopsylla cheopis (pinjal tikus) Nosopsyllus fasciatus (pinjal tikus) 8 9 Cat flea Ctenocephalides felis Genal comb 1 dan 2 sama 10 Dog flea Ctenocephalides canis Genal Comb 1 lebih pendek dari ke 2 11 Common Fleas with Only a Pronotal Comb 12 Xenopsylla chelopis Tidak mempunyai genal comb dan pronatal comb, Okular bristle terletak di depan mata 13 Pulex irritant Dibawah mata 14 Peranan dlm bidang medik: • Gigitannya menyebabkan dermatitis • Vektor penyakit pes: Yersinia pestis • Vektor endemic typhus/ Murine Typhus (Rickettsia typhi) • vektor cestoda: H. nana, H. diminuta & D. caninum 15 16 Kutu (Lice) : Anoplura 17 Anoplura (lice, kutu manusia) Tanda-tanda umum: • Insekta yg ukurannya kecil,warnanya keabuan • Tidak mempunyai sayap • Pipih dorso-ventral • Kepala: mulut tipe menusuk & menghisap terdapat mata sepasang antene yg terdiri lima segmen • Tiga pasang kaki yg berakhir sebagai cakar yg dipergunakan utk berpegangan pd rambut atau benang pakaian 18 Tanda-tanda umum (lanjutan) • Abdomen bersegmen-segmen pd tepi dorsal terjadi sklerotisasi (penebalan) • Jenis kelamin terpisah, jenis jantan (2-3mm) ujung abdomen tumpul, yg. betina (3-4m) ujung abdomen bifurcated dan keduanya menghisap darah • Merupakan ektoparasit terutama pada manusia • Metamorfosis tidak lengkap (telur –nympha-dewasa) Jenis: • Pediulus humanus capitis (kutu kepala) • Pediculus humanus corporis (kutu badan) • Phthirus pubis / crabs lice 19 Lingkaran hidup (metamorphosis tidak lengkap) • • • • Terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa Mendapatkan makanan dg cara menghisap darah Setelah kawin bertelur Telur: oval, warnanya putih, ukuran 1mm, mempunyai operculum yg berlubang utk masuknya oksigen, diletakkan pd batang rambut / benang pakaian, menetas menjadi nympha • Nympha: 3 stadium, bentuknya seperti dewasa, hanya berbeda ukurannya • Disebarkan dg cara kontak langsung atau perantaraan sisir 20 Lingkaran hidup (lanjutan) 21 Pediculus humanuscorporis (kutu badan) • Habitat: rambut badan pakaian tebal jarang dicuci • Penularan: kontak langsung iklim dingin 22 Lingkaran hidup (metamorphosis tidak lengkap) 23 Phthirus pubis (kutu rambut pubis) • juga disebut crab louse • Kaki lebih panjang & lebih kuat • Badan bentuk oval & lebih pendek • Penularan kontak langsung 24 Peranan dalam bidang medik Menimbulkan penyakit pediculosis (vagabond disease, morbus errorum) Khusus Pediculus humanus corporis dpt berperan sebagai: • Vektor louse borne typhus: Ricketsia prowazeki • Vektor trench fever: Ricketsia quintana • Vektor louse borne epidemic relapsing fever disebabkan: Borrelia reccurentis Pembrantasan: • Insektisida: DDT, malathion, temefos /abate, propoxur (baygon) 25 Hemiptera (Fam. Cimicidae & Fam. Triatomidae/Reduviidae) Fam. Cimicidae (Bedbugs): Cimex hemipterus / lectularius Tanda-tanda umum: • Merupakan insekta yg kecil, ukuran 4-7 mm • Warna coklat, pipih dorso-ventral • Kepala: probosis yg melengkung kepost. ventral kepala sepasang antene: 4 segmen mata dibag. tepi lateral mulut tipe menusuk & menghisap • Thorax: 3 pasang kaki tidak mempunyai sayap (mereduksi: hemilitra) 26 Tanda-tanda umum (tambahan) • Abdomen terbagi atas 8 segmen • Mempunyai jenis kelamin terpisah, keduanya menghisap darah – Jantan mempunyai penis pada ujung abdomen – Betina mempunyai bangunan yang disebut berlese (ribaga) pada segmen abdomen keempat bag. ventral yg berfungsi untuk menampung sperma • Banyak ditemukan di celah-celah tempat tidur atau furniture • Lingkaran hidup: tidak sempuna, terjadi perubahan bentuk dari telur-nympha-dewasa 27 Gambar Cimex hemipterus 28 Life cycle of the bedbug (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus). Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210 © The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases Society of America. 2011. All rights reserved. Lingkaran hidup • Setelah kawin jenis betina menghisap darah, kemudian bertelur • Telur bentuknya oval, ukuran 1mm mempunyai operkulum, diletakkan dalam bentuk kelompok • Telur menetas menjadi nympha yg bentuknya seperti stadium dewasa hanya ukurannya lebih kecil dalam waktu 8-11 hari • Stadium nympha mempunyai 5 stadium mengalami pergantian kulit 5x , dalam waktu 5-8 minggu baru berubah menjadi stadium dewasa 30 Lingkaran hidup (lanjutan) 31 Hiding places of begbugs (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus). Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210 © The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases Society of America. 2011. All rights reserved. • Menggigit pada malam hari mengandung senyawa anestesi • Saliva mengandung anticoagulant factors (eg,factor-X inhibitor), vasodilatory compounds (such as nitric oxide), proteolytic enzymes (eg, apyrase), reaksi hypersensitivity lokal 33 Presentation of bedbug (Cimex lecturarius or Cimex hemipterus) bites: forms vary from asymptomatic or pauci-symptomatic to purpuric, vesicular, and bullous lesions. Pascal Delaunay et al. Clin Infect Dis. 2011;52:200-210 © The Author 2011. Published by Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases Society of America. 2011. All rights reserved. Kepentingan dalam bidang medik • Gigitannya menyebabkan dermatosis • Gigitannya menyebabkan anaemia pada anak-anak (anaemia defisiensi Fe) • Sebagai vektor virus hepatitis B, virus keluar dari insekta bersama faeces & masuk kedlm tubuh manusia lewat kulit yg luka atau insekta yg mengandung virus waktu menghisap darah dihancukan / dibunuh akibatnya virus masuk kedlm kulit yg luka atau secara inhalasi dpt menular keorang lain Pengendalian: • Insektisida: DDT, Baygon, Malathion 35 Triatoma sanguisuga Triatoma gerstaeckeri Triatoma protracta Gambar Triatoma infestans 39 Fam. Reduviidae/Triatomidae (blood sucking bug) Spesies yang penting: Triatoma infestans Triatoma dimidiata Triatoma brasiliensis Tanda-tanda umum: • termasuk insekta dengan ukuran kecil 2-3 cm • Warna hitam kecoklatan • Tubuh terbagi atas: kepala thorax dan abdomen • Kepala: mulut /probosis tipe menusuk & menghisap probosis melengkung keposterior sepasang mata menonjol dilateral kepala sepasang antene: 4 segmen 40 Tanda-tanda umum (lanjutan) Thorax: • 3 pasang kaki bersegmen , bag. ujung tdp claw • 2 pasang sayap: bag. dlm. membraneus bag. luar dsb. hemilytra (bag. proximal menebal sedangkan bag. distal membraneus) Abdomen: • Bentuknya oval dalam keadaan istirahat selalu tertutup sayap Sifat : • Menghisap darah terutama pada waktu malam hari 41 Lingkaran hidup • Perubahan bentuk: metamorphosis tidak sempurna, terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa Telur: • Diletakkan pada celah batuan, dinding atau furniture • Panjangnya 1,5-2,5 mm, warnanya kekuningan, dindingnya tipis, bentuknya oval, diletakkan dalam bentuk kelompok, 10-15 hari kemudian menetas menjadi nympha Nympha: • Seperti dewasa ukurannya lebih kecil tidak punya sayap • menghisap darah utk pertumbuhannya (stad I s/d V) 43 Lingkaran hidup (lanjutan) 44 Peran dalam bidang medik • Gigitannya menyebabkan dermatosis • Sebagai vektor Chagas disease yg disebabkan oleh Trypanosoma sp. – Pada waktu Triatoma sp menghisap darah, Trypanosoma sp keluar bersama faeces – Kulit yang terkena faeces digaruk sehingga timbul luka lecet – Trypanosoma masuk kedalam tubuh melewati luka yang lecet Pengendalian • Dengan menggunakan insektisida yang mempunyai khasiat adultisida (membunuh stadium dewasa atau nympha) dan ovisida (membunuh stadium telur) 45 Hymenoptera Bees, ants, and wasps Pertemuan VII Fardhiasih Dwi Astuti, SKM, M.Sc. Apidae, Vespidae, and Formicidae Hymenoptera (bees: Bombidae, Apidae) Tanda-tanda umum: • Tubuh terbagi atas kepala, thorax dan abdomen • Kepala: mulut tipe mengunyah & menjilat • Thorax: mempunyai 3 pasang kaki mempunyai 4 sayap membraneus sayap luar > tebal & menutupi yang dalam kedua sayap saling bertemu pd bag tepi • Abdomen: yg betina pada ujung posterior tdp sengat yg mengandung racun • Metamorphosis sempurna (telur-larva-pupa-dewasa) • Hidup bermasyarakat 3 Peranan dalam bidang medik • Jenis betina mengeluarkan racun yg mempunyai efek lokal atau sistemik bahkan dapat mematikan • Racun mengandung bahan: – Histamin – Acethylcholin – 5-hydroxytriptamine – Enzym – Protein • Proporsi bahan-bahan yg tdp dlm racun tsb sangat tergantung masing-masing spesies Hymenoptera (bees, wasps, ant) 4 Gambar Apidae 5 Stadium larva Hymenoptera 6 Ordo Coleoptera Coleoptera (beetles) Tanda-tanda umum: • Tubuhnya terbagi atas kepala, thorax & abdomen • Kepala: mulut tipe mengunyah • Thorax: – 3 pasang kaki relatif panjang, bersegmen-segmen – 2 pasang sayap, 1 pasang sayap luar tebal dsb elytra saling bertemu menutupi 1 pasang sayap dalam sifatnya membraneus overlaping • Metamorphosis sempurna: telur-larva-pupa-dewasa 11 Kepentingan dalam bidang medik • Mengeluarkan zat cantharidin yg punya efek meningkatkan nafsu sexual peternakan sapi • Mengeluarkan cairan yg dpt menyebabkan vesicular dermatitis • Mengeluarkan cairan yg iritatif menyebabkan kulit mengelupas • Stadium telur / larva jika tertelan menyebabkan canthariasis intestinal • Spesies tertentu (Tenebrio molitor / kumbang tepung) sebagai hospes antara Himenolepis diminuta 12 Tenebrio molitor Linnaeus, 1758 Hymenolepis Diminuta Siklus hidup 15 Cockroaches, Blattaria Ada 4 spesies yg penting dlm bidang medik: Periplaneta americana, Blatta orientalis, Blatella germanica,Supella supellictilium Tanda-tanda umum: • Warnanya coklat hitam, panjang 1-5 cm • Pipih dorso-ventral • Kepala: sepasang antene panjang, bentuk filiform • Mulut tipe mengunyah, tidak pernah menghisap darah • Jenis kelamin terpisah, jenis betina < jenis jantan • Mempunyai 3 pasang kaki • Abdomen bentuk oval dan bersegmen-segmen 17 Tanda-tanda umum (lanjutan) • Mempunyai dua pasang sayap, sayap yg luar lebih kasar disebut tegmina dan bersilangan, sayap sebelah dalam tipis membraneus. Sayap luar tidak dipergunakan untuk terbang, tetapi dipergunakan untuk melindungi diri, sedangkan sayap dalam dipergunakan untuk terbang • Mempunyai kebiasaan siang hari bersembunyi ditempat gelap, mencari makan dan bergerak aktif pada waktu malam hari • Insekta ini jarang sekali terbang, kebanyakan berlari dari satu tempat ketempat lainnya • Termasuk omnivora (pemakan segala) 18 Gambar stadium dewasa 19 Lingkaran hidup • Terjadi perubahan bentuk: telur-nympha-dewasa • Setelah terjadi perkawinan, jenis betina bertelur • Telur diletakkan dlm kelompok / kapsul yg disebut ootheca pada ujung abdomen • Ootheca diletakkan pd tempat yg gelap dan menetas menjadi nympha • Nympha bentuknya seperti dewasa hanya ukurannya lebih kecil, warna pucat tidak bersayap. Makin lama warnanya berubah menjadi coklat hitam & tumbuh sayap dan akhirnya berkembang menjadi dewasa 20 Lingkaran hidup 21 Kepentingan dlm bidang medik Vektor mekanik berbagai penyakit yg disebabkan oleh: • Virus: poliomyelitis • Bakteria: Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumonia, Shigella disenteri, Salmonella typhi • Protozoa (bentuk kista): Entamoeba histolitika, Giardia lamblia, Balantidium coli, Toxoplasma gondii • Nematoda (bentuk telur): Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, cacing kait (Ancylostoma duodenale, Necator americanus) • Pengendalian: insektisida (baygon, dursban, sevin) 22 Lepidoptera (moth & butterflies) Tanda-tanda umum: • Tubuhnya terbagi atas: kepala, thorax & abdomen • Kepala: mulut tipe menghisap (melengkung/coil di bawah kepala • Thorax: mempunyai 3 pasang kaki mempunyai 4 buah sayap yg lebar • Abdomen bersegmen-segmen • Seluruh tubuhnya tertutup oleh sisik • Mempunyai siklus hidup metamorphosis sempurna: telurlarva-kepompong-dewasa 28 Stadium larva • • • • • • • • • Juga disebut caterpilar Merupakan stadium yg penting dlm bidang medik Bentuknya silindris bulat panjang mempunyai kaki Merupakan stadium makan Tubuhnya terbagi atas kepala dan abdomen Kepala terdapat mulut tipe mengunyah Abdomen terbagi atas segmen Abdomen berbulu disebut setae atau spina Setae / spina dpt mengeluarkan racun oleh karena berhubungan dg kelenjar racun yg terdapat di bawah dermis / kulit 29 Gambar Butterflies & caterpillar 30