BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi B2B
Menurut www.investwords.com sebuah Business To Business atau yang lebih
sering disebut B2B transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan lain,
sebagai lawan transaksi yang melibatkan konsumen. Istilah ini juga dapat
menggambarkan sebuah perusahaan yang menyediakan barang atau jasa untuk
perusahaan lain.
2.1.2 Definisi Pemasaran
Menurut Elbert dan Griffin (2009: 150) pemasaran adalah suatu aktifitas,
serangkaian institusi dan proses menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan
menawarkan peningkatan yang memberikan nilai kepada pelanggan, client,
partners, dan masyarakat luas.
Kotler dan Keller (2010: 45) mendefinisikan pemasaran sebagai kegiatan
mengidentifikasi dan menemukan sosial dan kebutuhan manusia. Pemasaran telah
didefinisikan sebagai fungsi organisasional dan kumpulan proses untuk membuat,
mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai ke pelanggan dan untuk mengatur
hubungan dengan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingan organisasi lainnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses pengenalan
produk perusahaan kepada masyarakat untuk memperluas penjualan dan
mengetahui serta memahami kebutuhan konsumen untuk memuaskan kebutuhan
individu dan organisasi.
2.1.3 Konsep Pemasaran
Menurut Chaffey (2009: 338) Konsep pemasaran adalah manajemen dari
aktifitas organisasi yang berdampak pada pelanggan sebagai bagian dari pemasaran.
7
8
Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 34) yang mempunyai pandangan
berebeda mengenai konsep pemasaran, mereka mendefinisikan bahwa konsep
pemasaran adalah terus mencapai tujuan organisasi tergantung pada mengetahui
kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan
yang lebih baik daripada yang pesaing lakukan.
2.1.4 Internet
Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 24) internet adalah jaringan global
dari jaringan-jaringan komputer yang luas dan berkembang tanpa adanya
manajemen atau kepemilikan terpusat. Saat ini, internet menghubungkan individu
dan perusahaan satu sama lain dengan informasi di seluruh dunia. Internet
menyediakan koneksi informasi, hiburan, dan komunikasi kapanpun, dimanapun.
Perusahaan menggunakan internet untuk membangun hubungan yang lebih baik
dengan pelanggan dan rekan bisnis, serta untuk mendistribusikan dan menjual
produk-produk mereka dengan lebih efektif dan efisien
Menurut Chaffey (2009: 186) internet adalah jaringan fisik yang
menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet terdiri dari infrastruktur
jaringan server dan hubungan antara komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan pemindahan informasi antara PC klien dan server web.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
internet adalah sebuah jaringan yang terdiri dari infrastruktur jaringan server dan
jaringan komunikasi yang saling berhubungan sehingga dapat menyediakan
informasi untuk pengguna dimanapun, kapanpun dan diseluruh dunia.
2.1.4.1 World Wide Web
Menurut Shelly dan Velmaart (2011: 80) World Wide Web (WWW)
atau web, terdiri dari kumpulan dokumen elektronik di seluruh dunia. Setiap
dokumen elektronik di web disebut webpage, yang dapat berisi teks, grafik,
animasi, audio dan video.
Menurut Chaffey (2009: 4) World Wide Web merupakan teknik
paling umum untuk menyebarkan informasi di internet. WWW dapat diakses
melalui web browser dimana dapat menampilkan web pages yang di
dalamnya terdapat elemen grafis dan kode HTML/XML.
9
Dan menurut Mc Leod dan P. Schell (2007: 95) World Wide Web
adalah informasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen
hypermedia (file komputer) yang disimpan dan kemudian diambil melalui
skema pengalamatan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa www atau World Wide Web adalah suatu sistem yang menggunakan
jaringan internet yang menyediakan informasi yang dapat di akses oleh
pengguna dimanapun dan kapanpun di seluruh dunia.
2.1.4.2 Browser
Sedangkan menurut Shelly dan Velmaart (2011: 81) web browser
atau browser adalah perangkat lunak aplikasi yang memungkinkan
pengguna untuk mengakses dan melihat halaman web atau mengakses
program web 2.0.
Menurut Chaffey (2009: 96) web browser adalah software seperti
Microsoft Internet Exploler dan Mozilla Firefox yang bisa kita gunakan
untuk mengakses informasi pada www yang disimpan di web service.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa
browser adalah software untuk dapat mengakses informasi pada www atau
World Wide Web.
2.1.4.3 HTML
Menurut Shelly dan Velmaart (2011: 678) HTML (Hypertext
Markup Language) adalah bahasa format khusus yang programmer gunakan
untuk memformat dokumen untuk ditampilkan di web.
Lalu menurut Chaffey (2009: 96) HTML atau Hyper Text Markup
language adalah halaman standar web presentasi dengan menggunakan
format untuk menentukan pesan dan tata letak halaman web.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan
bahwa HTML atau Hyper Text Markup Language adalah bahasa
pemrograman
yang
ditampilkan di web.
digunakan
untuk
memformat
dokumen
untuk
10
2.1.4.4 PHP
Menurut Shelly dan Vermaat (2011: 682) PHP, yang merupakan
singkatan dari Personal Home Page, merupakan sebuah sumber bebas
terbuka dari bahasa skrip. PHP, yang merupakan bahasa mirip dengan C,
Java dan Perl, digunakan terutama pada web server linux. Pengembang web
membuat halaman web dinamis dengan memasukkan skrip PHP bersama
dengan HTML atau XHTML dalam suatu halaman web.
Menurut Aditya Nur Alan (2010: 1) PHP (Personal Home Page)
adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam
HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP
dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS (Content Management
System).
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PHP
atau Personal Home Page adalah bahasa pemrograman yang membuat
halaman web dinamis yang dapat berubah sesuai dengan interaksi yang
digunakan oleh pengguna.
2.1.5 Definisi Database
Menurut Conolly dan Begg (2010: 15) database adalah kumpulan data yang
berelasi secara logikal dan sebuah deskripsi dari data tersebut yang di desain untuk
memenuhi kebutuhan organisasi. Database adalah sebuah tempat penyimpanan besar
dari data yang dapat digunakan secara terus menerus oleh banyak departemen dan
user.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010: 173) database adalah kumpulan
terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan. Database
mengonsolidasikan berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam file-file terpisah ke
dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak
aplikasi. Data yang disimpan dalam database independen dari program aplikasi yang
menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat mereka disimpan. Jadi,
database berisi berbagai elemen data yang mendeskripsikan berbagai entitas dan
hubungan antar entitas.
Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa database
adalah suatu tempat penyimpanan yang berisi berbagai elemen data yang berelasi
11
secara logikal yang disimpan dalam satu wadah yang dapat digunakan secara terusmenerus oleh user maupun banyak departemen.
2.2 Teori-teori Khusus
2.2.1 Pengertian E-marketing
Menurut Chaffey (2009: 417) e-marketing mengacu pada perspektif
external bagaimana internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional
untuk mendapatakan dan memberikan layanan kepada pelanggan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2010: 528) e-marketing adalah upaya
perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa dan membangun hubungan
dengan pelanggan melalui media internet.
E-marketing (Elektronik Merketing) merupakan suatu proses pemasaran
yang menggunakan
teknologi komunikasi elektronik (Chaffey, Chadwick,
Johnston, & Mayer, 2006: 9).
Menurut Chaffey dan Smith (2008) e-marketing dapat digunakan untuk
mendukung tujuan – tujuan berikut:
• Identifying: internet dapat digunakan sebagai riset pemasaran untuk mencari
tahu keinginan dan kebutuhan pelanggan.
• Anticipating:
internet menyediakan sumber tambahan dimana
pelanggan
dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian.
• Satisfying: sebuah kunci sukses keberhasilan dalam e-marketing adalah
mencapai kepuasan pelanggan melalui jalur elektronik.
2.2.2 Manfaat E-marketing
Menurut Kotler dan Amstrong (2010: 554) pemasaran online
menghasilkan manfaat bagi pelanggan maupun perusahaan.
Manfaat untuk pelanggan adalah :
1. Memberikan pelanggan manfaat dasar yang sama dengan bentuk pemasaran
lainnya.
2. Menawarkan kepada pelanggan beberapa keunggulan tambahan.
Manfaat untuk perusahaan :
1. Membangun hubungan dengan pelanggan
12
Perusahaan dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk dapat lebih
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan secara khusus, serta
membangun database pelanggan.
2. Mengurangi biaya
Karena pelanggan dapat berurusan langsung dengan penjual, pemasaran
online sering menghasilkan biaya yang lebih rendah untuk meningkatkan
fungsi penyaluran promosi dagang.
3. Menawarkan keleluasaan yang lebih baik
Dapat membuat perusahaan dapat membuat penyesuaian yang berkelanjutan
pada produk dan penawarannya sesuai dengan kebutuhan pelanggan karena
katalog online dapat disesuaikan kapan saja sesuai kebutuhan.
4. Merupakan media yang global
Internet merupakan media yang memungkinkan pembeli dan penjual dapat
mengakses informasi secara global.
2.2.3 Perancangan E-marketing
Ada beberapa tingkatan pembangunan website yang mungkin bisa dipilih
oleh perusahaan untuk melaksanakan e-marketing nya (Chaffey, Chadwick,
Johnston, dan Mayer, 2006: 162):
1. Level 0, pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website sama
sekali.
2. Level 1, pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama
perusahaannya
ke
dalam
website
seperti
Yellow
Pages
(www.yell.co.uk), sehingga customer bisa mengetahui bahwa
perusahaan tersebut ada. Pelanggan juga bisa mengetahui informasi
produk apa saja yang dijual oleh perusahaan tersebut, walaupun
hanya berupa informasi singkat. Pada tahap ini perusahaan belum
mempunyai website.
3. Level 2, pada tahap ini perusahaan telah mepunyai website tapi hanya
berupa static web (brochurware), yang hanya memuat nama
perusahaan dan informasi produk secara terbatas. Tipe website ini
tidak mengizinkan adanya interaksi dua arah antara perusahaan
dengan customer.
13
4. Level 3, pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website yang
mengizinkan interaksi sederhana, dimana user diizinkan untuk
mencari tahu mengenai product availability dan harga dari produk
melalui menu search. Registrasi customer melalui form online dan
komunikasi melalui email juga memungkinkan.
5. Level 4, pada tahap ini tidak hanya interaksi sederhana yang
dimungkinkan, tapi juga mungkin ada transaksi pembelian online
walau hanya beberapa produk saja. Fungsi lain yang mungkin ada
interactive customer-service helpdesk, input testimonial dan review
product oleh user, koneksi dengan social network, dan lain-lain.
6. Level 5, full interactive site yang sudah menyediakan relationship
marketing terhadap individual customer, dan juga sudah menyediakan
fungsi transaksi secara lengkap.
Menurut Harris dan Dennis (2004: 98), macam-macam strategi yang bisa
dipilih oleh perusahaan dalam menerapkan e-marketing adalah sebagai berikut:
1. ‘Brick and mortar’ yaitu semua keuntungan perusahaan berasal dari penjualan
offline, dan website hanya sebatas untuk menampilkan informasi tentang
produk mereka (brochureware). Sedangkan untuk pembelian dilakukan secara
offline.
2. ‘Click and mortar’ yaitu mengkombinasikan penjualan offline dengan
penjualan online. Strategi ini membutuhkan perubahan radikal dan
menawarkan fleksibilitas bagi customer untuk membeli produk perusahaan
baik melalui online atau offline.
3. ‘Clicks only’ yaitu semua keuntungan perusahaan berasal dari penjualan
online. Tidak ada toko fisik dalam strategi ini.
14
2.3 Enam tahap perencanaan E-marketing dengan menggunakan metode SOSTAC®
2.3.1 SOSTAC
Menurut Chaffey (2009: 418), SOSTAC merupakan model kerangka
perencanaan yang dapat dengan mudah diikuti, namun mampu untuk
mengidentifikasi semua hal-hal utama yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan. SOSTAC adalah kegiatan yang menggambarkan tahap perencanaan
seperti yang digambarkan pada bagan berikut ini:
Gambar 2.1: Kerangka Perencanaan SOSTAC®
2.3.1.1 Situation Analysis (Where Are We Now?)
Menurut Chaffey (2009: 420) situation analysis adalah
lingkungan analisis dan review proses internal dan sumber daya untuk
menginformasikan strategi. Lingkungan pemasaran yang terus berubah,
memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan produk baru,
pasar baru dan media baru untuk mencapai mitra bisnis. Tujuan dari
situation analysis adalah untuk memahami lingkungan saat ini dan masa
depan perusahaan yang beroperasi agar tujuan strategis yang realistis
dapat mengingat apa yang terjadi di pasar.
Menurut Chaffey, Chadwick, Johnston, dan Mayer (2006: 160)
pengertian dari Situation Review atau Situation Analysis adalah
merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan dalam menyusun
perencanaan pembangunan e-marketing, dimana dalam tahapan ini akan
dilakukan analisis mengenai kondisi atau tingkat keefektifan dari
15
aktivitas marketing yang sekarang berjalan di perusahaan. Hasil analisis
yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan untuk mendefinisikan
strategi marketing yang baru.
2.3.1.1.1 SWOT
Untuk melakukan analisa mengenai kondisi dari seluruh
aktifitas yang berhubungan dengan perusahaan baik mengetahui
keunggulan dari perusahaan, kelemahan dan kekurangan pada
perusahaan,
kesempatan
yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan perusahaan serta hambatan baik dari luar dan
dalam perusahaan dapat menggunakan kerangka SWOT yang
dikembangkan oleh Albert Humphrey.
SWOT terdiri dari :
1. Strengths
Strengths adalah suatu hal yang menjadi kekuatan dan
keunggulan dari perusahaan yang dapat memberikan
keuntungan
bagi
perusahaan.
Contohnya
seperti:
Mempunyai merek yang sudah terkenal, mempunyai
pelanggan tetap yang setia.
2. Weaknesses
Weaknesses adalah suatu hal yang menjadi kelemahan dari
perusahaan, yang dapat merugikan perusahaan. Contohnya
seperti: Layanan yang buruk, merek yang tidak dipercaya
oleh konsumen, kurangnya sumber daya manusia.
3.
Opportunities
Opportunities adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Kesempatan bisa dari dalam maupun luar perusahaan.
4.
Threats
Threats adalah gangguan atau hambatan dari dalam maupun
luar perusahaan yang dapat menyebabkan masalah bagi
perusahaan dan dapat berakibat pada kerugian perusahaan.
Contohnya seperti: kompetitor, bencana alam.
16
2.3.1.1.2 Competitor Analysis
Menurut Chaffey (2009: 425) persaingan untuk
memperoleh dan mempertahankan pelanggan sangat penting
dalam pasar karena sifat dinamis dari internet memungkinkan
layanan
baru
akan
diluncurkan
dan
promosi
banyak
berkembang lebih cepat dari pada melalui komunikasi cetak.
Implikasi dari dinamika ini adalah pembandingan pesaing
bukanlah satu kegiatan ketika mengembangkan strategi, tetapi
perlu berkelanjutan. Benchmarking pesaing layanan online dan
strategi adalah bagian penting dari perencanaan kegiatan dan
juga harus terjadi secara berkelanjutan dalam memerintahkan
untuk merespon pendekatan pemasaran baru seperti harga atau
promosi.
2.3.1.2 Objectives (Where Do We Want To Be?)
Menurut Chaffey (2009: 428) Efektifnya tujuan e-marketing didasarkan
pada tujuan jelas karena ini akan menginformasikan strategi dan taktik yang
berguna dalam mengkomunikasikan tujuan strategis untuk tenaga kerja dan
investor. Strategi di sepakati sebagai cara untuk menjadi cara yang paling efektif
ketika mendukung bisnis objectives. Teknik khusus yang berguna untuk
membantu menyelaraskan strategi dan tujuan adalah untuk menyajikan bersamasama dalam sebuah tabel dengan wawasan yang dikembangkan dari Situation
Analysis yang mungkin telah mengidentifikasi strategi yang tepat.
2.3.1.2.1 Sell, Speak, Serve, Save, and Sizzle (5S)
Dalam merancang internet marketing, perlu ditentukan tujuantujuan dari pemasaran, agar langkah-langkah yang diambil tepat dan
sesuai.
Dalam
menentukan
tujuan
tersebut,
perusahaan
dapat
menggunakan 5S sebagai pedoman penetapan tujuan bagi perusahaan
yang ingin menerapkan e-marketing. Berikut penjelasan dari 5S menurut
Chaffey dan Smith (2008: 23) tersebut :
• Sell – Perkembangan penjualan.
17
Mendapatkan melaui distribusi yang lebih luas ke pelanggan yang
tidak dapat dilayani secara offline atau mungkin melaui cakupan
produk yang lebih luas dari pada yang ada ditoko atau harga yang
lebih murah dibandingkan dengan channels yang lain.
• Speak – Mendekatkan pelanggan.
Membuat dialog dua arah melaui web, email, poling dan melakukan
penelitian pasar online melalui survei formal dan memonitor ‘chat
room‘ untuk mengenal pelanggan lebih jauh.
• Serve – Menambah nilai.
Didapatkan melalui memberikan pelanggan keuntungan secara online
atau memberitahukan perkembangan produk melalui dialog online
dan feedback.
• Save – Menghemat biaya.
Didapatkan melalui komunikasi e-mail, penjualan dan layanan
transaksi untuk mengurangi biaya karyawan, percetakan dan biaya
promosi.
• Sizzle – Memperluas brand secara online.
Didapatkan dengan cara menyediakan saran yang baru dan
pengalaman yang baru tentang online ketika pada waktu yang sama
terlihat familiar.
2.3.1.3 Strategy (How We Get There?)
Menurut Chaffey (2009: 295) definisi strategi didorong oleh tujuan dan
visi sebagaimana dimaksud pada bagian sebelumnya. Karena strategi disusun
berdasarkan visi dan tujuan, sehingga perlu untuk sering kembali dan
merevisinya.
Menurut Chaffey dan P.R. Smith pada bukunya E-marketing Excellence
(2008: 454), strategi itu sendiri hanya merupakan panduan umum untuk
mencapai tujuan.
Bedanya
dengan
taktik
adalah,
taktik
diharuskan
menjabarkan detail mengenai cara atau tools spesifik yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan, disesuaikan dengan strategi yang telah ditetapkan.
Menurut Chaffey dan Smith (2008: 459) cara yang digunakan untuk
meningkatkan unsur strategi khususnya dalam pembentukan e-marketing yang
efektif adalah dengan berpedoman pada akronim STOP dan SIT.
18
19
2.3.1.3.1 STOP
• Segmentation
Menurut Chaffey (2009: 437) identifikasi kelompok yang berbeda dalam
suatu target pasar untuk mengembangkan penawaran produk yang berbeda
dan komunikasi untuk kelompok. Segmentasi pasar adalah kunci dari
pengembangan strategi pemasaran yang kuat melibatkan lebih dari sekedar
mengelompokan pelanggan ke segmen mengidentifikasi segmen, targeting,
posisi dan mengembangkan keunggulan atas pesaing diferensial merupakan
dasar strategi pemasaran.
• Target market
Menurut Chaffey (2009: 437) pendekatan target digunakan untuk akuisisi
online dan kampanya retensi secara alami akan bergantung pada segmentasi
yang ditetapkan.
• Online Value Proposition (Objectives)
Menurut Chaffey (2009: 441) OVP adalah sebuah pernyataan dari manfaat
layanan e-commerce yang ideal tidak harus tersedia dalam penawaran pesaing
atau persembahan offline.
• Positioning
Menurut Chaffey (2009: 441) positioning adalah mempengaruhi persepsi
pelanggan terhadap produk dalam pasar. Psotioning berhubungan dengan
bagaimana konsumen mempersepsikan produk dalam hal dari unsur-unsur
nilai.
2.3.1.3.2 Sequence or Stage, Integration, and Tools (SIT)
Cara merumuskan strategi dengan memakai tiga komponen
tersebut, pertama-tama tentukan terlebih dahulu stage atau sequence dari
tipe e-marketing yang akan dibangun. Apakah tipe e-marketing yang
akan dibangun hanya berupa website brochureware (model level 2 dari
5 level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan), atau sudah
masuk ke dalam tipe simple interactive website (model level 3 dari 5
level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan) yang mendukung
adanya komunikasi antar user (Chaffey, Chadwick, Johnston, dan
Mayer, 2006: 162).
20
Setelah menentukan stage atau level website seperti apa yang akan
dibangun, tentukan apakah harus ada integrasi proses atau integrasi
database antara channel online dengan offline jika aplikasi online sudah
diimplementasikan nantinya, perlukah dilakukan integrasi antara data
customer pada database offline dengan data customer yang disimpan
pada database online? Kemudian tentukan juga mengenai Tools seperti
apa yang akan dipakai untuk mewujudkan website e-marketing tersebut.
2.3.1.4 Tactics
Pada intinya perbedaan strategi dengan taktik adalah: strategi
merumuskan panduan umum yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai
tujuan, sedangkan taktik merumuskan detail langkah atau tahap seperti apa yang
akan dilakukan untuk pelaksanaan strategi tersebut (Chaffey, Chadwick,
Johnston, dan Mayer, 2006: 460).
Menurut Chaffey (2009: 449) taktik pemasaran untuk menerapkan
strategi dan tujuan secara tradisional di sekitar bauran pemasaran. Untuk
mencapai perencanaan e-marketing yang efektif maka dapat digunakan tahapan
pemasaran 7P, yaitu sebagai berikut:
2.3.1.4.1 7P
Menurut Chaffey (2009: 449), marketing tactics penerapkan
strategi dan tujuan secara tradisional yang didasarkan pada elemen dari
marketing mix. Marketing mix - 4 P dari produk, harga, tempat, dan
promosi yang awalnya diusulkan oleh Jerome McCarthy (1960). 4 P telah
diperpanjang menjadi 7 P dengan memasukkan tiga elemen lebih lanjut
yang lebih mencerminkan pelayanan: Orang, Proses dan bukti fisik
(Booming dan Bitner, 1981).
• Product
Menurut Chaffey (2009: 449), unsur marketing mix yang melibatkan
melakukan riset kebutuhan pelanggan dan mengembangkan produk
yang sesuai. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan informasi
produk yang lengkap, customer services dan lain-lain.
• Price
21
Elemen harga dari marketing mix mengacu pada kebijakan harga
organisasi yang digunakan untuk mendefinisikan pricing model dan, tentu
saja, untuk menetapkan harga untuk produk dan jasa. Menurut Chaffey
(2009: 449), model pricing model adalah menggambarkan bentuk
pembayaran seperti pembelian langsung, lelang, sewa, pembelian volume
dan persyaratan kredit.
•
Place
Menurut Chaffey (2009: 449), Implikasi utama dari internet untuk
campuran dari aspek tempat, yang akan meninjau dalam bagian ini:
a) Tempat pembelian
b) Saluran baru struktur
c) Saluran konflik
d) Virtual organisasi
•
Promotion
Menurut Chaffey (2009: 450), promosi adalah elemen dari marketing mix
yang melibatkan komunikasi dengan pelanggan dan stakeholder lainnya
untuk menginformasikan mereka tentang produk dan organisasi elemen
promosi dari rencana pemasaran juga membutuhkan tiga keputusan
penting tentang investasi untuk promosi online atau komunikasi online
yaitu:
a) Investasi dalam promosi dibandingkan dengan pembuatan situs dan
pemeliharaan.
b) Investasi dalam teknik promosi online di komparasi untuk promosi
offline.
c) Investasi di berbagai teknik promosi online.
•
People, Proces dan Physical avidance
Menurut Chaffey (2009: 450), Sangat penting untuk mengirim layanan.
Smith dan Chaffey (2001) menyarankan bahwa online, bagian dari
pertimbangan untuk berbagai macam orang yaitu pertimbangan taktik
dengan penggantian orang atau pekerjaan mereka secara otomatis.
2.3.1.4.2 RACE
Perusahaan dapat menggunakan kerangka RACE sebagai alat
untuk membantu mempermudah perusahaan dalam merumuskan taktik
22
yang tepat dalam upaya meningkatkan keefektifan e-marketing yang telah
diinvestasikan. Kerangka RACE merupakan kerangka pembentukan taktik
yang pertama kali diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam bukunya Cult
of Analytics. RACE terdiri atas empat langkah aktivitas marketing yang
dirancang untuk membantu membentuk brands engagement (proses
membentuk loyalitas pelanggan terhadap suatu brand). Berikut penjabaran
dari rangkaian aktivitas marketing yang terdapat dalam kerangka RACE
(Chaffey: 2009):
•
Reach
Reach merupakan taktik yang harus dilakukan dalam membangun
brand awareness dari produk atau jasa yang dijual, dengan
memperkenalkannya melalui berbagai media online atau offline. Untuk
bisa membangun brand awareness secara efektif, tidak hanya website
perusahaan saja yang dibutuhkan, melainkan harus ada kombinasi
dengan tools lain yang dapat digunakan sebagai alat untuk membangun
traffic ke website perusahaan, seperti penggunaan social media
facebook, kaskus atau twitter sebagai media awal pengenalan brand
kepada masyarakat luas dan untuk memancing mereka supaya bersedia
mengunjungi website yang telah dibuat.
•
Act
Act merupakan taktik untuk mempengaruhi pengunjung website supaya
tertarik mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan. Dengan
menyediakan fitur yang menarik, navigasi website yang jelas, dan
konten yang mampu membentuk kesan positif bagi pengunjung website
mengenai brand atau perusahaan, mereka mungkin akan terpancing
untuk mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan dan produkproduknya.
•
Convert
Conversion merupakan taktik untukmenarik target customer supaya
bersedia menjalin hubungan dengan perusahaan, serta tertarik untuk
mencoba menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
23
•
Engage
Pada tahap ini, hal yang perlu dilakukan adalah upaya menjaga
hubungan yang sudah terbentuk dengan pelanggan supaya dapat
bertahan lama, contohnya pelayanan customer service yang baik,
menjaga komunikasi lewat social media atau fitur testimonial dan
review produk pada website e-marketing perusahaan, dan lain-lain.
2.3.1.4.3 Content Plan
Untuk membangun suatu desain interface yang baik dibutuhkan
suatu pedoman tertentu. Pada buku Internet Marketing: Strategy,
Implementation and Practice, terdapat pedoman pembuatan desain
interface yang disebut prinsip 6C (Mohammed, Fisher, Jaworski, dan
Paddison, 2003: 161):
1. Context
Adalah aspek tampilan (look and feel) aesthetics dan aspek
fungsional dari sebuah website yang harus dipenuhi. Contoh hal
yang harus dipenuhi dalam context pembuatan website antara lain
menyiapkan atau membuat desain grafik dengan warna dan tema
yang menarik, dimana tentunya harus sesuai dengan tema atau
konsep brand yang ingin dijual perusahaan. Ada juga yang fokusnya
lebih kepada perancangan kemudahan navigasi menu. Tampilan dari
tiap page juga harus konsisten.
2. Content
Adalah semua subjek (materi) digital dalam website yang harus
disiapkan oleh developer. Contohnya text, video, audio, yang dapat
memberikan pesan marketing mengenai produk atau jasa yang ingin
ditawarkan perusahaan.
3. Community
Adalah menciptakan semua fitur-fitur yang dapat menciptakan
kedekatan hubungan antara orang-orang yang terlibat didalamnya.
Contohnya menciptakan forum diskusi, komunitas khusus pada
social media, dan sarana komunikasi lainnya yang dapat
24
membangun hubungan antara customer dengan customer atau antara
customer dengan perusahaan.
4. Customization
Adalah
kemampuan
situs
untuk
menyesuaikan
pelayanan
berdasarkan kepentingan masing-masing user dari website. Hal ini
disebut juga sebagai personalisasi. Contohnya menu sign in dan
adanya catatan order berdasarkan nama masing-masing user.
5. Communication
Adalah adanya penyediaan sarana komunikasi online antara
perusahaan
dengan
customer.
Contohnya
fitur
contact
us,
testimonial, review produk pada website e-marketing yang telah
dibuat.
6. Connection
Adalah menyelidiki apakah ada hubungan antara website emarketing yang telah dibuat dengan aplikasi atau website lain
(website pihak ketiga) yang akan dipakai sebagai sarana penyebaran
atau promosi mengenai website yang telah diimplementasikan.
Contoh, website e-marketing yang telah dibuat akan disebarkan
melalui komunitas di facebook dan twitter, brosur, majalah atau
koran, blog atau website pihak ketiga dan lain sebagainya.
2.3.1.5 Actions (What is Our Plan?)
Menurut Chaffey (2009: 469) action merupakan komponen perencanaan
tindakan e-marketing mengacu pada kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk
melaksanakan suatu rencana. Hal-hal yang perlu diselesaikan saat menentukan
tindakan atau action yaitu tingkat investasi apa di saluran internet yang cukup untuk
memberikan layanan, apa yang akan menjadi payback, pelatihan staff, tanggung jawab
yang diperlukan dan kegitanan seperti apakah yang dapat dilakukan utnuk mengelola
website. Berikut adalah hal-hal yang perlu ditentukan dalam menentukan action.
2.3.1.5.1 Rancangan Jadwal Kerja, Sumber Daya dan Biaya untuk Membangun
Website PT. ETTI
Setelah berhasil merumuskan taktik, saatnya untuk memecah taktik
itu menjadi suatu rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal
25
(Chaffey, 2009). Pada tahap ini kita bisa membuat suatu jadwal kerja dalam
bentuk Flow Chart, Gantt Chart, membuat perencanaan budget alokasi
sumber daya secara terperinci, membuat risk management plan, dan lain-lain.
2.3.1.5.2 Rancangan Site Structure Diagram (blueprint)
Chaffey (2009: 524) Menurut Rosenfeld dan Morvile (2002),
blueprint adalah untuk menunjukkan hubungan antar halaman dan komponen
konten lainnya, dan dapat digunakan untuk menggambarkan organisasi,
navigasi dan sistem label.
Gambar 2.2 Site Structure Diagram(Blueprint) Menampilkan layout dan hubungan
antara halaman. Sumber: Chaffey (2007: 525)
2.3.1.5.3 Wireframes
Chaffey (2009: 486) Menurut Wodtke (2002) menggambarkan sebuah
gambar rangka sebagai suatu uraian dasar setiap halaman, dibuat untuk
menunjukkan elemen halaman, hubungan mereka, dan kepentingan relatif.
26
Gambar 2.3 Contoh Wireframes Sumber: Chaffey (2007: 526)
2.3.1.5.4 Data Modelling
Menurut Chaffey (2009: 490), Digunakan untuk menstabilkan teknik
seperti normalisasi yang digunakan untuk menghubungkan database dan
design.
2.3.1.5.5 Eight Golden Rules
Shneiderman dan Plaisant (2010: 88) bagian ini memfokuskan pada
delapan prinsip, disebut “Aturan Emas”, yang dapat diaplikasikan kedalam
sistem untuk menjadikan lebih interaktif. Delapan aturan emas antara lain
yaitu:
•
Mengupayakan untuk konsisten
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan dalam situasi yang serupa,
perintah dan istilah yang digunakan pada prompt, menu dan layar bantuan.
•
Memenuhi kegunaan yang umum
Untuk membedakan pengguna seperti; rentan usia, kelahiran dan
perbedaan teknologi untuk memperbanyak setiap gambaran dalam
persyaratan panduan desain.
•
Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan
balik. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan
balik sebaiknya lebih besar.
•
Membuat dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian
awal, tengah dan akhir.
•
Mencegah kesalahan
Sebisa mungkin, merancang sistem sehingga pengguna tidak dapat
membuat kesalahan serius.
•
Memudahkan pengembalian pada setiap tindakan
Tindakan harus dapat dipulihkan. Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran,
karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan.
•
Mendukung tempat pengendalian di dalam
Menjadi pengontrol tampilan dan tampilan akan merespon tindakan yang
dilakukan.
27
•
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Desainer membutuhkan tampilan dimana pengguna harus mengingat
informasi dari satu layar menggunakan informasi pada layar lainnya.
2.3.1.6 Control (How Do We Monitor Performance)
Menurut Chaffey (2009: 470), elemen kontrol dari rencana e-marketing
dapat dicapai melalui kombinasi teknik tradisional seperti riset pemasaran untuk
mendapatkan pandangan dan pendapat pelanggan, dan teknik baru seperti
analisis web-server file log yang menggunakan teknologi untuk memantau
apakah tujuan tercapai atau tidak.
Kegunaan dari control ini adalah sebagai alat yang memonitor jalannya
website e-marketing. Apakah website e-marketing yang berjalan sudah
mencapai tujuan atau belum.
2.4 Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan tahapan-tahapan secara singkat berupa bagan kerja
sebagai panduan dalam pengembangan e-marketing ini. Kerangka pikir ini tentu akan
meliputi tahapan-tahapan kerangka SOSTAC sebagai acuannya.
28
Gambar 2.4 Kerangka Pikir
Download