PERSEPSI TENTANG UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI DESA KLADI KECAMATAN CERMEE KABUPATEN BONDOWOSO LILIS SUDARIAH 11001120 Subject: Persepsi,ibu hamil,pencegahan keputihan DESCRIPTION : Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Jika dibiarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi Persepsi Tentang Upaya Pencegahan Keputihan Pada Ibu Hamil di Desa Kladi Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. Jenis penelitian menggunakan deskriftif dengan variabel yang diteliti adalah Persepsi Tentang Upaya Pencegahan Keputihan Pada Ibu Hamil. Populasi sebanyak 20 responden, tehnik sampling menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan proses editing, coding, scoring, tabulating, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil di Desa Kladi berpersepsi positif sebanyak 13 responden (73%), berpersepsi negatif sebanyak 7 responden (27%) tentang upaya pencegahan keputihan pada ibu hamil. Persepsi tentang upaya pencegahan keputihan pada ibu hamil bisa dilakukan dengan cara, pola hidup sehat, setia kepada pasangan, selalu menjaga kebersihan daerah pribadi, membasuh dengan cara yang benar, penggunaan cairan vagina tidak berlebihan. Simpulan dari penelitian ini sebagian besar responden mempunyai persepsi positif dan disarankan bagi ibu hamil sesegera mugkin memeriksakan diri ke dokter kandungan jika mendapati tanda-tanda keputihan yang berbau serta gatal. ABSTRACT The vaginal discharge is secretion of abnormal vagina in the women. If it is denied and not treated early, possible make infection that can spread and cause inflammation to the urinary tract so, the women who have vaginal discharge, feel stinging when taking urin. The purpose of this study is to identify perception of preventing way to vaginal discharge in the pregnant women. The population is 20 respondents. The technique uses total sampling. The istrument used in this study is questionnaire. The data are processed by editing, coding, scoring, tabulating and presenting. The results of this study showed that most pregnant women in desa kladi have positive perception amount 13 respondents (73%), negative perception amount 7 respondents (27%) about the preventing way to vaginal discharge in the pregnant women. Perception about the preventing way to vaginal discharge in the pregnant women can be done by the healthy life style, trusting to couples, always keeping private areas clean the correct washing, usingless excessive vaginal fluid. The conclusion of this study, most respondents have positive perception and it is suggested to the pregnant women check up theirselves as soon as possible to gynecologist if they get the signs of smell and itch vaginal discharge. Keywords: Perception, Pregnant women, Whitish prevention. 1 Contributor : 1Nur Saidah,M.Kes 2. Vonny Nurmalya M,S.Kep. Ns Date : 19 Mei 2014 Type Material : Laporan Pendahuluan Edentifier :Right : Open Document Summary : A. Latar Belakang Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil (Nenk, 2009). Pada wanita hamil keputihan kerap terjadi karena pada wanita hamil terjadi perubahan hormonal. Keputihan merupakan hal yang selalu dianggap sepele oleh wanita padahal jika di biarkan berlarut-larut akan berakibat fatal seperti persalinan premature pada ibu hamil, kemandulan dan kanker serviks (Atiwicaksono, 2008). Data penelitian tentang kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa 75% wanita di dunia pasti mengalami keputihan paling tidak sekali dalam seumur hidup dan 45% diantaranya dapat mengalami keputihan sebanyak 2 kali atau lebih (Medica holistic, 2008). Di Indonesia kejadian keputihan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan keputihan bahwa tahun 2002, 50 % wanita Indonesia mengalami keputihan, kemudian pada tahun 2003, 60% wanita pernah mengalami keputihan. Sedangkan tahun 2004 hampir 70% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan setidaknya sekali dalam hidupnya. Penelitan afriani F(2005) di peroleh 76% responden mengalami keputihan normal. Sedangkan 23% responden mengalami keputihan tidak normal (Octaviyanti, 2006). Dari studi pendahuluanyang dilakukan pada tanggal 05 Maret 2014 terdapat 10 ibu hamil, 70% tidak melakukan pencegahan keputihan, 30% melakukan pencegahan keputihan dengan personal hygien. Wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah produksi cairan dan penurunan keasamanvagina serta terjadi pula perubahan kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh peningkatan resiko terjadinya keputihan. Namun sebagian besar perempuan hamil tidak mengeluhkan keputihannya yang tibatiba dideritanya. Hal ini dikarenakan mereka tidak merasa terganggu. Padahal jika dibiarkan berlarut- larut keputihan tersebut bisa membahayakan kehamilannya. Tak hanya dapat menyebabkan persalinan premature (prematuritas). Keputihan pada kehamilan juga dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran bayi dengan lahir berat rendah. Itu sebabnya sangat dianjurkan pada ibu hamil agar segera melakukan pemeriksaan kehamilan jika mendapatkan dirinya mengalami keputihan. Apalagi jika keputihan tersebut mulai timbul gejala gatal yang sangat hingga cairan berbau. Bermacam keputihan , ada tiga keputihan pada tiga jenis yang dapat terjadi pada kondisi hamil, yaitu kandidosis vulvovaginal, Vaginosis baterialis dan Trikomoniasis (Ocvyanti, 2008). 2 Tindakan untuk mencegah terjadinya keputihan adalah salah satunya yaitu menjaga personal hygien, jaga daerah kewanitaan selalu kering, cebok dengan cara yang benar dari arah depan ke belakang dengan menggunakan sabun lembut non parfum guna menghindari timbulnya iritasi pada vagina,dan jangan menggunakan celana dalam terlalu ketat sehingga dapat menggangu kelembapan vagina. (Yose, 2009). Masalah diatas perlu diatasi, sebagai petugas kesehatan dan perawat kita harus berupaya melakukan tindakan preventif deteksi dini dengan memberikan informasi dan juga konselling sehingga gejala awal suatu penyakit dapat terdeteksi dan dapat diberikan pengobatan yang tepat, Berdasarkan urian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian terhadap persepsi dan upaya pencegahan keputihan pada ibu hamil. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini variabelnya adalah Persepsi Tentang Upaya Pencegahan Keputihan Pada Ibu Hamil Di Desa Kladi Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. Populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 20 Pasien ibu hamil di Desa Kladi Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. Teknik sampling yang digunakan adalah Probabilitas Sampling dengan teknik total sampling yaitu peneliti meneliti seluruh sampel yang sesuai kriteria peneliti. Dalam hal ini sampelnya adalah seluruh ibu hamil di Desa Kladi Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso. Teknik pengolahan datanya adalah dengan editing, coding, scoring, tabulating. Teknik analisa datanya menggunakan kuiesioner. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang didapat dari tabulasi yaitu sebagian besar responden sebanyak 13 responden (65%) persepsi positif. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian,lalu diteruskan ke otak dan baru persepsi, Individu menyadaridapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2004). Berdasarkan kuisioner menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab tidak suka menggunakan celana dalam terlalu ketat, membasuh dengan cara yang benar yaitu dari depan kebelakang, setia pada pasangan dan pola hidup sehat sebanyak 13 responden (65%) persepsi positif. Hal tersebut di dukung dengan teori menurut (Sibagariang, 2010) Pencegahan keputihan diantaranya yaitu: 1). Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stress berkepanjangan, 2). Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, 3). Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana dalam yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu ketat, 4). Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air kecil yaitu dari arah depan ke belakang, 5). Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan karena dapat mematikan flora normal vagina. Responden yang mempunyai persepsi positif yaitu didapatkan hampir seluruh responden berusia 20-35 tahun sebanyak 15 responden(75%). Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya resiko serta sifat resistensi. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan 3 dipengaruhi oleh umur individu tersebut (Noor, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya umur seseorang mempengaruhi sikap dan tindakanseseorang ibu dalam melakukan sesuatu hal baru yang bermanfaat untuk derajat kesehatannya. Jika seseorang yang memiliki umur yang cukup atau dalam kategori dewasa, cenderung akan menerima informasi dan saran yang diberikan oleh orang yang dipercayai (semisal tenaga kesehatan / perawat) khususnya dalam melakukan pencegahan keputihan pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang mempunyai bersepsi positif adalah sebagian besar responden berpendidikan dasar (SD) yaitu sebanyak 14 responden(70%). Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Erfandi, 2009). Dalam garis besar ada tiga tingkatan pendidikan yaitu pendidikan rendah, pendidikan menengah, dan tinggi. Namun kenyataan dilingkungan justru ada sebagian ibu meskipun mereka berpendidikan rendah tetapi meraka juga tahu bagaimana cara pencegahan keputihan. Berdasarkan status pekerjaan didapatkan bahwa hampir seluruh responden tidak bekerja sebanyak 17 responden(85%). Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjang kehidupannya dan kegiatan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga terutama masalah sosial ekonomi. Semakin banyak waktu yang dimiliki ibu untuk mendapat pengetahuan tentang kesehatan, maka semakin banyak pula waktu yang dimiliki untuk mendapat informasi (Nursalam, 2008). Ibu yang bekerja akan cenderung sering berinteraksi dengan orang lain atau teman kerjanya yang mana akan lebih banyak mendapatkan informasi dan secara tidak langsung akan meningkatkan pengetahuan ibu khususnya tentang pencegahan keputihan pada ibu hamil, yang pasti wanita hamil mengalami keputihan adalah hal wajar namun tetap harus hati- hati dan waspada. Disarankan bagi ibu hamil sesegera mugkin memeriksakan diri ke dokter kandungan jika mendapati tanda-tanda keputihan yang berbau serta gatal. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden di Desa Kladi Kecamatan Ceremee Kabupaten Bondowoso berpersepsi positif sebanyak 13 (65%). REKOMENDASI 1. Bagi Responden Bagi ibu hamil yang mengalami keputihan pada saat hamil yang keputihannya terasa gatal, bau segera memeriksakannya kedokter dan jagalah selalu kebersihan daerah kewanitaan agar tidak terjadi keputihan. 2. Bagi program kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan untuk sering memberikan penyuluhan tentang upaya pencegahan keputihan pada ibu hamil sehingga masyarakat bisa mengerti dampak dari keputihan. 3. Bagi peneliti selanjutnya 4 Untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan desain yang berbeda seperti desain analitik, dengan jumlah responden diperbanyak agar hasil yang diteliti dapat akurat serta dapat mengembangkan penelitian kearah yang lebih luas seperti faktor-faktor keputihan dengan memperluas wilayah penelitian. Alamat Korespondensi Alamat rumah : Desa Bercak Cermee Bondowoso Email : [email protected] No. HP : 085258824034 5