Paraf: PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR Laporan Keuangan

advertisement
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
Paraf:
Paraf:
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
Laporan Posisi Keuangan
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif
2
Laporan Perubahan Ekuitas
3
Laporan Arus Kas
4
Catatan atas Laporan Keuangan
5
Paraf:
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2015
2014
ASET
Aset Lancar
Kas dan Bank
Piutang Usaha
Persediaan
Perlengkapan Operasional Hotel
Uang Muka
2c, 3
2k, 4
3d, 2g, 5
6
7
1.716.546.640
336.094.027
491.800.708
1.257.242.805
216.148.756
4.017.832.935
3.117.493.205
299.980.601
426.675.937
1.148.549.912
654.793.296
3.332.555.311
2e, 2g, 9
2f, 10
185.097.149.231
242.217.981
185.339.367.212
176.515.867.524
276.820.549
176.792.688.073
189.357.200.147
182.440.181.024
3k, 11
2k, 12
2h, 8a
2j, 13
851.997.749
242.735.230
6.630.595.649
988.172.506
1.536.982.634
305.985.794
8.775.577.386
1.394.203.800
2k
14
2k, 15
148.231.118
1.033.827.906
282.195.001
10.177.755.159
153.186.439
228.039.191
12.393.975.244
2h, 8c
3.430.789.305
3.430.789.305
2.429.225.139
2.429.225.139
164.025.990.000
163.401.091.000
26.631.971.146
(14.909.305.463)
175.748.655.683
13.979.511.873
(9.763.622.233)
167.616.980.640
189.357.200.147
182.440.181.024
Jumlah Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap
Aset Tidak Berwujud
Jumlah Aset Tidak Lancar
Jumlah Aset
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha
Beban Akrual
Utang Pajak
Pendapatan Sewa Diterima di Muka
Penyisihan Penggantian Perlengkapan
Hotel
Utang Dividen
Utang Lain-lain
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Pajak Tangguhan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS
Modal Dasar Rp 308.078.000.000 terdiri
dari 184.848 Saham Seri A Nilai
Nominal Rp 1.000.000 per Saham dan
123.230.000 Saham Seri B Nilai
Nominal Rp 1.000 per Saham.
Modal Ditempatkan dan Disetor terdiri
dari 98.405 Saham Seri A dan
65.620.990 Saham Seri B
Selisih Revaluasi Aset Tetap
Laba (Rugi) Ditahan
Jumlah Ekuitas
16
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
1
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
2015
2014
Pendapatan Usaha
3j, 17
17.590.621.277
21.139.425.405
Beban Pokok Penjualan
3j, 18
8.140.635.836
8.528.193.317
9.449.985.441
12.611.232.088
12.155.250.693
14.311.506.748
(2.705.265.251)
(1.702.274.660)
(177.989.683)
261.973.656
(2.883.254.934)
(1.438.301.004)
1.001.564.166
2.429.225.139
1.001.564.166
2.429.225.139
(3.884.819.100)
(3.867.526.144)
12.652.459.274
13.979.511.873
8.767.640.176
10.111.985.729
Laba Kotor
Beban Usaha
3j, 19
Rugi Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
20
Laba Sebelum Pajak
Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
3h
8b
8c
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
Rugi Bersih
Pendapatan Komprehensif Lain-lain
Selisih Revaluasi Aset Tetap
9
Jumlah Laba Komprehensif
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
2
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2013
Modal
Saham
Selisih
Revaluasi
Saldo Laba
(Defisit)
Jumlah
Ekuitas
163.401.091.000
-
(5.896.096.089)
157.504.994.911
Selisih Revaluasi
-
13.979.511.873
-
13.979.511.873
Rugi Bersih
-
-
(3.867.526.144)
(3.867.526.144)
163.401.091.000
13.979.511.873
(9.763.622.233)
167.616.980.640
Saldo Per 31 Desember 2014
Tambahan Modal Disetor
17
624.899.000
-
-
624.899.000
Pembagian Dividen
17
-
-
(1.260.864.130)
(1.260.864.130)
Selisih Revaluasi
-
12.652.459.273
-
12.652.459.273
Rugi Bersih
-
-
(3.884.819.101)
(3.884.819.100)
164.025.990.000
26.631.971.146
(14.909.305.464)
175.748.655.683
Saldo per 31 Desember 2015
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
3
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba (Rugi) Komprehensif
Penyesuaian untuk:
Penyusutan Aset Tetap
Amortisasi Perangkat Lunak Komputer
Amortisasi Biaya Tangguhan
Pajak Tangguhan
Laba Komprehensif Lain-lain
Pendapatan (beban) lain-lain
2015
2014
8.767.640.173
10.111.985.729
4.333.394.566
34.602.568
1.001.564.166
(12.652.459.274)
(177.989.683)
3.539.321.018
34.602.568
1.004.432.100
2.4229.225.139
(13.979.511.873)
261.973.656
Laba Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja
Perubahan Modal Kerja:
(Kenaikan) Penurunan Piutang Usaha
(Kenaikan) Penurunan Piutang Lain-lain
(Kenaikan) Penurunan Persediaan
(Kenaikan) Perlengkapan Hotel
(Kenaikan) Penurunan Uang Muka
Kenaikan (Penurunan) Utang Usaha
Kenaikan (Penurunan) Utang Pajak
Kenaikan (Penurunan) Utang Pembelian Kendaraan
Kenaikan (Penurunan) Peny. Penggantian Ops Hotel
Kenaikan (Penurunan) Utang Dividen
Kenaikan (Penurunan) Utang Lain-lain dan BYMHD
Kenaikan (Penurunan) Pendapatan Sewa Diterima di Muka
1.311.752.516
3.402.028.338
(36.113.426)
(65.124.771)
(108.692.893)
438.644.552
(684.984.885)
(2.144.981.737)
(4.955.321)
(227.036.237)
(9.094.754)
(406.031.294)
464.667.272
20.070.000
911.447.569
(438.674.609)
(614.793.296)
186.880.433
385.789.444
(216.300.000)
82.586.375
(428.764.764)
(878.099.941)
Kas Dihasilkan dari Operasi
Pendapatan (Beban) Lain-lain (Neto)
Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi
(1.936.618.250)
177.989.684
(1.758.628.566)
2.883.836.820
(261.973.656)
2.621.863.164
(267.217.000)
(267.217.000)
(3.212.440.765)
(3.212.440.765)
624.899.000
624.899.000
-
(1.400.946.566)
3.117.493.206
1.716.546.640
(590.577.601)
3.708.070.806
3.117.493.205
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Perolehan Aset Tetap
Arus Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
9
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hutang Pemegang Saham
Penambahan Modal Disetor
Arus Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
Penurunan Bersih Kas dan Bank
Kas dan Bank Awal Tahun
Kas dan Bank Akhir Tahun
3
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
4
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
1. Umum
PT Balairung Citrajaya Sumbar, (selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan dengan akta
Notaris Catur Virgo, SH, Notaris di Jakarta dengan akta nomor 15 tanggal 10 November 2009
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusannya nomor : AHU-59384.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 4 Desember 2009. Anggaran
Dasar Perusahaan tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan. Akta perubahan
terakhir adalah akta yang dibuat dihadapan Notaris Catur Virgo, SH, nomor 88 tanggal 30 April
2014 yaitu akta "Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT
Balairung Citrajaya Sumbar" mengenai tambahan penyetoran modal dan perubahan susunan
pengurus Perusahaan.
Maksud dan tujuan Perusahaan berdasarkan pasal 3 akta pendirian nomor 15 tanggal 10
November 2009 adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa dengan
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1) Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang,
pemborongan pada umumnya (general contractor), dan pembangunan lapangan golf.
2) Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan, distributor, agen dan sebagai
perwakilan dari badan - badan Perusahaan.
3) Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa, jasa pengelolaan hotel, jasa rumah
makan/restoran, jasa penyewaan dan pengelolaan property, dan jasa konsultasi bidang
perhotelan.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini terutama bergerak dibidang industri perhotelan
dan jasa akomodasi atau penyewaan ruangan yang berhubungan dengan kegiatan perhotelan
serta melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang tersebut
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Perusahaan berdomisili di Jl. Matraman Raya No. 19, Jakarta Timur. Perusahaan memulai
kegiatan operasionalnya pada tahun 2012.
Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perseroan N0.45 dari Notaris Catur Virgo, SH, tanggal 24 Maret 2015, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Hansastri
: Khairul Jasmi
Dewan Direktur
Direktur
: Irsyal Ismail
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris
: Drs. Syafrial
Dewan Direktur
Direktur
: Irsyal Ismail
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
5
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah karyawan kontrak Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebanyak
110 dan 126 orang.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Berdasarkan Surat Persetujuan Perubahan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan No.
430/BCS/DIR/V/2015 tanggal 18 Mei 2015, manajemen Perusahaan merubah standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkannya untuk tahun 2015 dari SAK ETAP menjadi
PSAK.
Sebelum 1 Januari 2015
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (PSAK - ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Setelah 1 Januari 2015
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh DSAK - IAI.
b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar
akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
Laporan arus kas disajikan dengan metode tidak langsung (indirect method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah
rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan pencatatan Perusahaan.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan pada bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan
dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau
kurang.
d. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average
method). Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara
periodik terhadap kondisi persediaan.
e. Aset Tetap
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk,
biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi,
biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran,
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
6
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Sebelum 1 Januari 2015
Aset tetap berupa tanah dan bangunan, setelah pengakuan awal diukur dengan
menggunakan model biaya.
Setelah 1 Januari 2015
Aset tetap berupa tanah dan bangunan, setelah pengakuan awal diukur dengan
menggunakan model revaluasi. Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan
melalui penilaian berdasarkan bukti pasar yang dilakukan oleh penilai yang memiliki
kualifikasi profesional.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan.
Taksiran masa manfaat ekonomis untuk masing-masing aset tetap adalah sebagai berikut:
Jenis Aset Tetap
Masa Manfaat
(Tahun)
Bangunan
Kendaraan Bermotor
Furnitur, Peralatan dan Perlengkapan
Mesin dan Elektronik
50
5
4-8
5-8
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan nilai tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan
laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah
dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Aset dinyatakan pada nilai dapat diperoleh kembali pada saat kejadian-kejadian atau
perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak
dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan
laba rugi komprehensif.
f.
Perangkat Lunak Komputer
Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan
langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasikan
selama 10 tahun dengan metode garis lurus.
g. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi
jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan
dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas)
kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
7
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi
komprehensif.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan
keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset non-keuangan pada 31 Desember
2015 dan 2014.
h. Perpajakan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar
pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet
liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah
secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan
pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila
besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau
jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui
proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan jumlah yang dibebankan
pada laporan laba rugi komprehensif, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau pajak yang
masih harus dibayar.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika dan hanya jika (a) entitas memiliki hak
yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan (b) aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan
terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas
entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda untuk memulihkan
aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara bersamaan pada setiap periode mendatang dimana jumlah
signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau
dipulihkan.
Pajak kini atas penghasilan non final diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang
bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak kini saling hapus jika dan hanya jika entitas (a) memiliki hak yang
dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap
liabilitas pajak kini; dan (b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
i.
Perlengkapan Operasional Hotel dan Penyisihan untuk Penggantian
Perlengkapan operasional hotel terdiri dari barang-barang porselen, pecah belah, linen,
hollowware, seragam, utensils dan perlengkapan lain dinyatakan senbesar harga perolehan.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
8
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel ditetapkan berdasarkan taksiran nilai
ganti dari peralatan operasi hotel yang hilang atau rusak. Penggantian peralatan yang hilang
atau rusak dicatat sebagai pengurangan akun penyisihan tersebut.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan sewa diterima di muka diamortisasi selama masa sewa dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
Pendapatan hotel dan hunian kamar diakui pada tanggal terhuninya sedangkan pendapatan
hotel Iainnya diakui pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
k. Aset dan Liabilitas Keuangan
i. Aset Keuangan
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai
aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan
dan piutang, investasi yang dimiliki hingga tanggal jatuh tempo dan aset keuangan
tersedia untuk dijual.
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya menjadi pinjaman yang diberikan
dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya dan jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir
periode keuangan.
Aset Keuangan Perusahaan terdiri dari Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain, diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang
sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan ini diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
dengan rnenggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan
dalam kelompok ini disajikan sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai
pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
Penurunan nilai dari aset keuangan perusahaan melakukan penilaian pada setiap
tanggal laporan posisi keuangan apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan
mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti yang objektif rnengenai penurunan nilai tersebut sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
9
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Untuk menentukan adanya bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas
aset keuangan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan
adanya insolvabilitas atau kesulitan keuangan signifikan yang dialarni debitur dan
kelalaian atau penundaan signifikan pembayaran.
ii. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang secara individual signifikan atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya
dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian
kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan tingkat suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan penurunan nilai dan jumlah
kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan
memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga
efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan
oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit yaitu berdasarkan jenis pelanggan.
Arus kas masa datang dari aset keuangan Perusahaan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual atas aset-aset di
dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit
kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan
berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini
yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk
menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada
iagi saat ini.
Ketika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik
cadangan penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua
prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban
penurunan nilai yang terkait dengan piutang diklasifikasikan ke dalam "Cadangan
Penurunan Nilai".
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang, sebelumnya diakui
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
10
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
dipulihkan, dengan menyesuaikan cadangan penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan, dikreditkan pada cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah
tanggal laporan posisi keuangan, dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
iii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang
dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan hanya, memiliki jenis
liabilitas keuangan utang dan pinjaman yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat
pengakuan awal.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan
utang pembelian kendaraan.
iv. Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or
regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka
pasar aktif dinyatakan tidak tersedia.
Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga
penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan
permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya yang tidak memiliki kuotasi di
pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai
wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari
instrumen keuangan yang sejenis, menggunakan model-model untuk mendapatkan
estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan.
v. Pengakuan dan Pengukuran Awal
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset
keuangan tersebut telah dialihkan dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan
manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan melakukan evaluasi untuk memastikan
keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian
pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang telah
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
11
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
vi. Klasifikasi Instrumen Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang
mencerminkan sifat dari informasi dan rnempertimbangkan karakteristik dari instrumen
keuangan tersebut.
vii. Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling haps buku dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan satin hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan rnenyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
l.
Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Penggunaan Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada
akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam
periode pelaporan berikutnya.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan.
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Estimasi masa manfaat aset tetap
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa
depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan
estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan,
yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas
keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam
menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat
suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan
dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban yang
terkait.
Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel
Penyisihan untuk penggantian peralatan operasi hotel ditetapkan berdasarkan taksiran
nilai ganti dari peralatan operasi hotel yang hilang atau rusak.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
12
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
3. Kas dan Setara Kas
Kas
Bank
PT BPD Sumatera Barat
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cash in Transit
Jumlah Bank
Deposito Berjangka
PT BPD Sumatera Barat
Jumlah Kas dan Setara Kas
2015
2014
117.918.694
180.340.999
368.840.293
23.506.599
870.629.021
304.952.520
4.112.867
26.586.646
1.598.627.946
1.898.401.312
141.205.519
333.946.267
2.769.000
60.834.108
2.437.152.206
1.716.546.640
500.000.000
3.117.493.205
Cash in Transit adalah uang yang sudah dikeluarkan dari kasir untuk disetorkan ke Bank,
namun penyetoran ke Bank baru dilakukan sesudah tanggal neraca.
4. Piutang Usaha
a. Berdasarkan Pelanggan
2015
2014
Kementerian Kesehatan
Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat
Kementerian Lingkungan Hidup
Kaha Tours & Travel
PT Bank Bukopin Syariah
Kementerian Agama
HPAI
Lain-lain (di bawah Rp 20.000.000)
7.350.000
25.135.925
21.903.935
281.704.167
39.179.909
34.854.918
25.000.000
24.570.000
21.599.002
150.776.772
Jumlah Piutang Usaha
336.094.027
299.980.601
b. Berdasarkan Umur
Belum Jatuh Tempo
Sudah Jatuh Tempo:
 1 bulan – 2 bulan
 2 bulan – 3 bulan
 > 3 bulan
Jumlah Piutang Usaha
2015
248.277.191
2014
196.945.774
75.480.598
10.000.280
2.335.958
66.929.946
31.809.734
4.295.147
336.094.027
299.980.601
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut diatas dapat
tertagih sehingga tidak diperlukan cadangan penurunan nilai piutang usaha.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
13
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
5. Persediaan
2015
2014
Makanan
Minuman
Merchandise
Perlengkapan
128.313.941
5.264.585
16.562.699
341.659.483
154.726.588
4.251.857
77.200
267.620.292
Jumlah Persediaan
491.800.708
426.675.937
2015
2014
Linen Room, Food dan Beverage
Chinaware, Glassware dan Silverware
Utensil
Uniform
Administrasi dan Umum
484.559.171
451.844.179
224.568.833
30.709.000
65.561.622
467.313.721
423.607.236
208.552.333
49.076.622
Jumlah Peralatan Operasional Hotel
1.257.242.805
1.148.549.912
6. Peralatan Operasional Hotel
7. Uang Muka
2015
2014
Uang Muka Pembelian
Uang Panjar
65.781.556
150.367.200
20.000.000
634.793.296
Jumlah Uang Muka
216.148.756
654.793.296
2015
2014
8. Perpajakan
a. Utang Pajak
Pajak Penghasilan – Pasal 21
Pajak Penghasilan – Pasal 23
Pajak Pembangunan 1
Pajak Bumi dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan
36.821.167
14.573.832
206.000.650
6.373.200.000
53.804.889
1.527.646.467
820.926.030
6.373.200.000
Jumlah Utang Pajak
6.630.595.649
8.775.577.386
Pada tahun 2015 Perusahaan membayar kewajiban PBB tahun 2012, 2013, dan 2014
sebesar Rp. 1.242.380.025
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
14
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
b. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan
laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2015
c.
2014
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
Koreksi Fiskal Positif (Negatif)
Penyusutan Aset Tetap
Beban Pajak
Beban Entertain
Beban Lainnya
Pendapatan Sewa
Bunga Deposito
Jasa Giro
Kompensasi Rugi Fiskal
Tahun 2014
Tahun 2013
(3.773.970.899)
(1.483.301.004)
(4.006.256.665)
196.356.372
65.252.200
(902.167.291)
(15.499.998)
(11.100.705)
(4.721.681.971)
820.926.030
(902.167.291)
(45.333.334)
(6.669.220)
-
(4.210.477.055)
(736.922.483)
Akumulasi Rugi Fiskal
(9.100.773.397)
(11.240.626.328)
Pajak Tangguhan
(Dibebankan)
Dikreditkan ke
Laporan Laba Rugi
2014
2015
Penyusutan Aset Tetap
Rugi Fiskal
Penyisihan Pajak Tangguhan
(2.429.225.139)
(2.810.156.582)
2.810.156.582
(1.001.564.166)
(3.430.789.305)
(2.810.156.582)
2.810.156.582
Akumulasi Rugi Fiskal
(2.429.225.139)
(1.001.564.166)
(3.430.789.305)
Revaluasi
31 Des 2015
9. Aset Tetap
31 Des 2014
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan
Mesin dan Elektronik
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan
Mesin dan Elektronik
Jumlah
Nilai Buku
48.848.800.000
123.338.575.626
745.944.680
10.728.915.857
1.730.809.601
185.393.045.764
Penambahan
22.722.000
244.495.000
267.217.000
503.200.000
12.831.990.513
13.335.190.513
49.352.000.000
136.170.566.139
745.944.680
10.751.637.857
1.975.304.601
198.995.453.277
31 Des 2014
Penambahan
Revaluasi
31 Des 2015
5.800.609.886
180.059.116
2.496.931.748
399.577.490
8.877.178.240
2.624.225.013
93.243.085
1.178.203.353
442.723.115
4.338.394.566
682.731.240
682.731.240
9.107.566.139
273.302.201
3.675.135.101
842.300.605
13.893.304.046
176.515.867.524
185.097.149.231
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
15
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan
Mesin dan Elektronik
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Kendaraan Bermotor
Perlengkapan
Mesin dan Elektronik
Jumlah
Nilai Buku
31 Des 2013
Penambahan
Revaluasi
31 Des 2014
23.453.200.000
132.609.633.563
745.944.680
10.337.931.215
1.054.383.668
168.201.093.126
2.145.030.190
390.984.642
676.425.933
3.212.440.765
25.395.600.000
(11.416.088.127)
13.979.511.873
48.848.800.000
123.338.575.626
745.944.680
10.728.915.857
1.730.809.601
185.393.045.764
31 Des 2013
Penambahan
3.902.893.479
96.714.468
1.323.186.395
15.062.880
5.337.857.222
1.897.716.407
83.344.468
1.173.745.353
384.514.610
3.539.321.018
Revaluasi
31 Des 2014
-
162.863.235.904
5.800.609.886
180.059.116
2.496.931.748
399.577.490
8.877.178.240
176.515.867.524
Biaya penyusutan pada tahun 2015 dan 2014 seluruhnya dialokasikan ke beban umum dan
administrasi masing-masing sebesar Rp 4.338.394.566 dan Rp 3.539.321.018.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap berupa bangunan telah diasuransikan
terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan untuk
bangunan (tidak termasuk mekanikal engineering) sebesar Rp80.000.000.000 dan pekerjaan
mekanikal engineering sebesar Rp30.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.
Atas perubahan nilai aset tetap (tanah dan bangunan) tersebut, nilai pasar tanah yang disajikan adalah
berdasarkan laporan penilaian aset tanah dari KJPP Budi, Edy, Saptono & Rekan No. 012.4/EssBest/Srt/VI/16 tanggal 10 Juni 2016 untuk penilaian tanggal 31 Desember 2015.
10.Aset Tetap Tidak Berwujud
2015
Perangkat Lunak Komputer
Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud
Jumlah Aset Tetap Tidak Berwujud
2014
346.025.685
(103.807.704)
346.025.685
(69.205.136)
242.217.981
276.820.549
2015
2014
11.Utang Usaha
Tebet Meat Shop
PD Harapan Sejahtera
Quemama
UD Satu Rasa
Wonderful Indah Jaya, PT
HOKY
95.220.000
70.360.300
67.780.000
66.640.600
56.404.900
53.551.000
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
70.835.750
59.570.500
56.675.350
51.829.000
Paraf:
16
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Permata Fresh
Grafika Jaya Sumbar, PT
CV Segitiga Bermuda
Daya Biru Bahari
Lain-lain (dibawah Rp 50.000.000)
42.180.000
39.500.000
31.252.000
329.108.949
46.473.000
92.275.000
1.159.324.034
Jumlah Utang Usaha
851.997.749
1.536.982.634
12. Beban Akrual
2015
2014
Listrik
Laundry
Lain-lain
180.942.563
18.212.505
43.580.162
187.014.708
57.399.875
61.571.211
Jumlah Beban Akrual
242.735.230
305.985.794
13. Pendapatan Sewa Diterima di Muka
2015
2014
Sewa Ruangan
Deposit Hotel
920.965.303
67.207.203
1.369.254.551
24.949.249
Jumlah Pendapatan Sewa Diterima di Muka
988.172.506
1.394.203.800
Perusahaan menyewakan ruangan kepada beberapa pengguna jasa yaitu:
 PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank Nagari) berdasarkan surat
perjanjian sewa No. 012/BCS/Dir/06-2012 untuk jangka waktu 2 tahun, terhitung sejak
tanggal 18 Juni 2012 sampai dengan 18 Juni 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang
selama 3 tahun sampai dengan 18 Juni 2017.
 Kantor Penghubung Provinsi Sumatera Barat berdasarkan surat perjanjian sewa No.
489/694/Sperj-PLS/KPHB-2012 untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung sejak 17 desember
2012 sampai dengan 17 Desember 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang selama 1 tahun
dan berakhir pada bulan Desember 2015.
 UPTD Balai Promosi dan Pemasaran Dinas Perindag Provinsi Sumatera Barat
(Dekranasda) No. 160/SPK/UPTD-BPP/XII/2014 untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung
sejak 12 Desember 2014 sampai dengan 12 Desember 2015.
14. Utang Dividen
2015
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Pemerintah Kota Kabupaten (9 Kokab)
Jumlah Utang Dividen
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
907.892.768
125.935.139
-
1.033.827.907
-
Paraf:
17
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
15. Utang Lain-lain
2015
2014
Utang Biaya Service Hotel
Lain-lain
206.979.503
75.215.498
205.439.454
22.599.737
Jumlah Utang Lain-lain
282.195.001
228.039.191
16. Ekuitas
a. Modal Saham
Pada tahun 2016, berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham
tahunan PT Balairung Citrajaya Sumbar nomor 33 dari Notaris Catur Virgo, SH. MH.,
tanggal 29 Februari 2016 telah disetujui penambahan penyetoran modal yang dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat sebesar Rp 624.899.000 (enam ratus dua
puluh empat ribu delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) dengan demikian
maka modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2015 menjadi sebesar Rp
164.025.990.000, yang terdiri dari 98.405 lembar saham seri A dan 65.620.990 lembar
saham seri B.
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Saham Seri A
2015
Saham Seri B
Jumlah
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Pemerintah Kabupaten Pasaman
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat
Pemerintah Kabupaten Agam
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota
Pemerintah Kota Pariaman
Pemerintah Kota Padang Panjang
Pemerintah Kabupaten Pariaman
Pemerintah Kota Solok
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan
Pemerintah Kabupaten Swi Sijunjung
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya
Pemerintah Kota Padang
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
Pemerintah Kabupaten Solok
PT Dinamika Sumbar Jaya
78.459
1.694
1.694
1.694
600
1.694
1.694
1.694
1.694
900
1.694
900
1.694
600
1.694
6
52.308.000
1.130.899
1.130.899
1.130.899
400.000
1.130.899
1.130.899
1.130.899
1.130.899
600.000
1.130.899
600.000
1.130.899
400.000
1.130.899
4.000
130.767.000.000
2.824.899.000
2.824.899.000
2.824.899.000
1.000.000.000
2.824.899.000
2.824.899.000
2.824.899.000
2.824.899.000
1.500.000.000
2.824.899.000
1.500.000.000
2.824.899.000
1.000.000.000
2.824.899.000
10.0000.000
Jumlah Modal Saham
98.405
65.620.990
164.025.990.000
Saham Seri A
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Pemerintah Kabupaten Pasaman
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat
Pemerintah Kabupaten Agam
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota
Pemerintah Kota Pariaman
Pemerintah Kota Padang Panjang
Pemerintah Kota Solok
78.459
1.694
900
1.694
600
1.695
1.694
1.694
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
Saham Seri B
52.308.000
1.130.899
600.000
1.130.899
400.000
1.130.899
1.130.899
1.130.899
Jumlah
130.767.000.000
2.824.899.000
2.200.000.000
2.824.899.000
1.000.000.000
2.824.899.000
2.824.899.000
2.824.899.000
Paraf:
18
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan
Pemerintah Kabupaten Swi Sijunjung
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya
Pemerintah Kota Padang
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
Pemerintah Kota Padang Pariaman
Pemerintah Kabupaten Solok
PT Dinamika Sumbar Jaya
Jumlah Modal Saham
900
1.694
900
1.694
600
1.694
1.694
6
600.000
1.130.899
600.000
1.130.899
400.000
1.130.899
1.130.899
4.000
1.500.000.000
2.824.899.000
1.500.000.000
2.824.899.000
1.000.000.000
2.824.899.000
2.824.899.000
10.000.000
97.612
65.370.091
163.401.091.000
b. Pembagian Dividen
Sesuai dengan akta pernyataan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan PT
balairung Citrajaya Sumbar nomor 45 dari Notaris Catur Virgo, SH. MH., tanggal 26
Agustus 2015, menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 1.260.864.131 dengan rincian
sebagai berikut:
2015
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Pemerintah Kabupaten Pasaman
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat
Pemerintah Kabupaten Agam
Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman
Pemerintah Kota Pariaman
Pemerintah Kota Padang Panjang
Pemerintah Kabupaten Solok
Pemerintah Kota Solok
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan
Pemerintah Kabupaten Sijunjung
Pemerintah Kabupaten Darmasraya
Pemerintah Kota Padang
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
PT Dinamika Sumbar Jaya (BUMD)
1.008.867.790
21.808.588
17.018.262
21.808.588
7.689.733
21.808.588
21.808.588
21.808.588
21.808.588
21.808.588
11.597.630
21.808.588
11.597.630
21.808.588
7.689.733
126.061
Jumlah Dividen yang Sudah Dibagikan
1.260.864.131
17. Pendapatan Usaha
2015
Pendapatan Kamar
Pendapatan Makanan dan Minuman
Pendapatan Sewa Ruangan
Pendapatan Hotel Lainnya
Jumlah Pendapatan Usaha
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
6.932.024.251
9.613.602.338
902.167.291
142.827.398
7.203.173.600
12.923.761.969
902.167.291
110.322.545
17.590.621.278
21.139.425.405
Paraf:
19
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
18. Beban Pokok Penjualan
2015
Kamar
Tenaga Kerja Langsung
Beban Overhead:
Supplies Kamar
Cetakan dan Alat Tulis
Transportasi
Entertain
Lain-lain (dibawah Rp 10.000.000)
1.260.866.565
1.122.904.411
517.493.004
26.665.584
10.084.000
12.836.685
185.189.038
538.867.237
38.167.391
9.655.206
19.225.501
55.803.271
2.013.134.876
1.784.623.016
2015
Makanan dan Minuman
Beban Makanan dan Minuman
Tenaga Kerja Langsung
Beban Overhead:
Supplies Restaurant
Sewa Peralatan
Entertain
Lain-lain (dibawah Rp 10.000.000)
2014
2014
3.872.140.317
1.573.688.269
4.174.997.059
1.912.823.686
Beban Hotel Lain-lain
507.257.619
8.200.000
97.130.468
63.334.793
6.121.751.466
5.749.493
478.438.702
7.500.000
45.708.296
103.471.586
6.722.939.330
20.630.971
Jumlah Beban Pokok Penjualan
8.140.635.835
8.528.193.317
19. Beban Usaha
2015
Beban Pemasaran
Promosi, Komisi dan Iklan
Cetakan dan Alat Tulis
Transportasi
Entertain
Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000)
Beban Administrasi dan Umum
Penyusutan Aset Tetap
Beban Pegawai
Listrik dan Telepon
Amortisasi Biaya Tangguhan
Outsourcing
Beban Konsultan
Perbaikan dan Pemeliharaan
Lisensi dan Keanggotaan
Perjalanan Dinas
Asuransi Gedung dan Kendaraan
Entertain
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
2014
549.426.608
16.748.404
20.669.500
10.558.142
184.283.316
781.685.970
1.242.087.364
60.183.276
39.743.713
26.263.830
58.022.291
1.426.300.474
4.338.394.566
3.621.231.292
2.085.877.992
340.110.920
251.100.000
153.682.303
76.743.215
143.316.278
46.216.000
75.831.077
3.539.321.018
3.926.429.766
2.943.162.674
1.004.432.100
306.770.432
207.735.000
187.276.552
170.854.618
169.026.269
98.316.000
74.960.914
Paraf:
20
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Cetakan dan Alat Tulis
Amortisasi Perangkat Lunak Komputer
BBM, Parkir, dan Transportasi
Keamanan dan Kebersihan
Pelatihan
Lain-lain (dibawah Rp 20.000.000)
57.958.650
34.602.558
26.897.386
4.534.000
3.500.000
113.568.475
11.373.564.722
54.192.061
34.602.558
17.119.500
2.543.841
1.506.000
146.956.962
12.855.206.274
Jumlah
12.155.250.693
14.311.506.748
20. Pendapatan (Beban) Lain-lain
2015
2014
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Bunga Deposito
Jasa Giro
Beban Pajak PBB
Lain-lain – Bersih
15.499..998
11.100.705
(421.453.995)
216.863.610
45.333.334
6.669.220
(432.829.275)
642.800.377
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain
(177.989.683)
261.973.656
21. Manajemen Risiko Keuangan dan Pengelolaan Modal
Perusahaan memiliki risiko keuangan yang timbul dari operasi yang dilakukannya. Kebijakan
manajemen risiko keuangan ditetapkan terutama untuk meyakini bahwa sumber daya yang
mernadai tersedia bagi pengernbangan bisnis Perusahaan serta untuk mengelola risiko suku
bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan rnenjalankan operasinya berdasarkan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh Direksi untuk meyakini efektivitas proses
manajemen risiko.
Perusahaan tidak melakukan transaksi perdagangan aset keuangan untuk tujuan spekulatif.
Di samping itu, Perusahaan juga tidak menerapkan akuntansi lindung nilai.
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Perusahaan dan kebijakan yang terkait dengan
aktivitas keuangan Perusahaan diuraikan di bawah ini:
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang dialarni Perusahaan jika pelanggan atau
pihak lain yang terkait dengan instrumen keuangan gagal memenuhi liabilitasnya.
Perusahaan menghadapi risiko kredit yang berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan, namun demikian Perusahaan memiliki kebijakan kredit untuk memastikan bahwa
penjualan barang dagangan dilakukan hanya kepada pelanggan yang dapat dipercaya, dan
risiko kredit dipantau secara berkesinambungan.
Risiko kredit dikendalikan melalui penerapan prosedur persetujuan kredit, pembatasan jumlah
kredit dan aktivitas pemantauan. Perusahaan tidak meminta jaminan untuk piutang yang
diberikan.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko kredit yang berasal
dari piutang adalah sebatas nilai tercatat piutang yang disajikan di laporan posisi keuangan.
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
21
PT BALAIRUNG CITRAJAYA SUMBAR
Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada
31 Desember 2015 dan 2014
(Dalam Rupiah Penuh)
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perusahaan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya
pada saat jatuh tempo akibat tidak tersedianya dana.
Perusahaan mengelola eksposurnya terhadap likuiditas agar dapat membiayai pengeluaran
untuk barang modal dan aktivitas operasinya serta melunasi liabilitas pada saat jatuh tempo
dengan memelihara tingkat saldo kas dan bank yang memadai (Catatan 3).
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Perusahaan terhadap risiko likuiditas berasal
dari utang usaha dan utang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar sejumlah nilai tercatatnya.
Manajemen Modal
Perusahaan bertujuan mencapai struktur modal yang optimal umtuk memenuhi tujuan usaha,
diantaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai
pemegang saham. Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran
leverage keuangan.
22. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan yang diotorisasi direksi untuk diterbitkan pada tanggal 10 Juni 2016.
Menyetujui,
Irsyal Ismail
Direktur
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan ini
Paraf:
22
Download