Gambaran Tentang Luasnya Alam Semesta

advertisement
Artikel Oase Qalbu - halaman 1/1
Gambaran Tentang Luasnya Alam Semesta
*****
Harun Yahya
Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (QS. Al Furqaan, 25: 2)
Di alam semesta, tak terhitung banyaknya sistem yang bekerja. Allah menempatkan semua
sistem ini dalam kendali-Nya meski di saat kita tidak menyadarinya, misalnya, saat kita sedang
membaca, berjalan, atau tidur. Allah menciptakan alam semesta beserta seluk-beluknya yang
rinci yang berjumlah tak terhitung agar manusia dapat memahami kekuasaan-Nya yang tak
terbatas. Di dalam Al Quran, Allah berfirman kepada manusia dan menjelaskan alasan
penciptaan keteraturan di alam semesta sebagai berikut, “…agar kamu mengetahui bahwasanya
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesunguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi
segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaaq, 65:12) Keteraturan ini mengandung seluk-beluk yang begitu
banyak sehingga manusia takkan mungkin tahu dari mana harus mulai memikirkannya.
Contohnya, setiap orang tahu bahwa alam semesta sangatlah luas. Akan tetapi, saat kita mulai
berpikir tentang seberapa luas hal ini sebenarnya, kita akan menjumpai gambaran yang jauh
berbeda dari apa yang biasanya kita pahami. Garis tengah matahari adalah 103 kali lebih besar
daripada garis tengah bumi. Mari kita perjelas hal ini dengan menggunakan perbandingan. Jika
kita umpamakan bumi sebagai kelereng, matahari adalah bola yang dua kali lebih besar daripada
sebuah bola sepak. Hal yang menarik di sini adalah jarak di antara keduanya. Agar dapat
membuat tiruan yang mencerminkan ukuran sesungguhnya, kita perlu menempatkan jarak sejauh
kira-kira 280 meter (920 kaki) di antara bumi berukuran kelereng dengan matahari berukuran bola
tersebut. Dan bintang-bintang yang berada di luar tata surya kita perlu ditempatkan
berkilo-kilometer jauhnya.
Dengan perbandingan ini, Anda dapat membayangkan bahwa tata surya merupakan tempat yang
sangat luas. Tetapi, saat kita membandingkannya dengan galaksi Bima Sakti, tempat tata surya
kita berada, tata surya kita akan tampak sangat kecil. Karena, di dalam galaksi Bima Sakti, ada
sekitar 250 miliar bintang yang mirip dengan matahari kita, dan kebanyakan jauh lebih padat.
Matahari kita terletak pada salah satu lengan galaksi yang berbentuk spiral ini. Tetapi, yang
menarik adalah galaksi Bima Sakti sesungguhnya adalah tempat yang sangat “kecil” pula, bila
kita memperhitungkan keseluruhan luar angkasa. Sebab, ada juga galaksi-galaksi lain di ruang
angkasa yang diperkirakan berjumlah keseluruhan sekitar 300 miliar…
Sekelumit contoh yang telah kami sampaikan tentang ukuran dan jarak yang sedemikian lebar
antara benda-benda angkasa di jagat raya ini saja sudah cukup untuk menunjukkan kehebatan
tiada tara dari kepiawaian Allah dalam penciptaan, fakta bahwa Dia tidak punya sekutu dalam
mencipta, dan bahwa Dialah yang Mahakuasa. Allah menyerukan manusia agar memikirkan
kenyataan-kenyataan ini sebagai berikut:
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia
meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya” (QS. An Naazi’aat, 79:27-28)
http://www.oaseqalbu.web.id/article.php?sid=243 didownload pada Rabu, 25 Oktober 2017
Download