Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran Disampaikan pada Rapat Kerja BKD se Jawa Barat Savoy Homann Hotel, Bandung, 4 Maret 2014 Tri Widodo W. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN Apa itu Kompetensi? 1. The knowledge, skills, abilities and behaviors that an employee applies in performing his/her work and that are the key employee-related levers for achieving results that are relevant to the organization’s business strategies. (Treasury Board of Canada Secretariat, Framework for Competency-Based Management in the Public Service of Canada, 1999). 2. The consistent application of knowledge and skill to the standard of performance required in the workplace. It embodies the ability to transfer and apply skills and knowledge to new situations and environments. (South Australia Public Sector Management Division, Middle Manager Competency Framework). Dimensi Kompetensi Manajemen Profiling Standar Kompetensi 1. Manajemen Kompetensi Rencana Pengembangan Kompetensi Tahunan Pengembangan Kompetensi Uji Kompetensi Persyaratan Kompetensi Standar Kompetensi Jenjang Jabatan 2. Standar Kompetensi Jenis & Rincian Kompetensi 3. Profiling Kompetensi + Benchmark Benchmark Kompetensi - 1 1. Strategist – Leaders shape the future; 2. Executor – Leaders make things happen; 3. Talent manager – Leaders engage today’s talent; 4. Human capital developer – Leaders build the next generation; 5. Personal proficiency – Leaders invest in their own development. Sumber: The Leadership Code: Five Rules to Lead by Dave Ulrich, Norm Smallwood, and Kate Sweetman, Harvard Business School Press, 2009 Benchmark Kompetensi - 2 • Leading People (Teambuilding, Cultural Awareness, Integrity, Honesty, Conflict Skills); • Leading Change (Ability to communicate a vision & energize the organization to action to reach it, Recognizes & understands internal & external forces impacting the organization, Ability to influence others to embrace change); • Communications and Building Coalitions (Interpersonal Skills, Oral Communication, Written Communication, Negotiating, Influencing, Partnering); • Business Judgment (Selecting right people for right job, Managing budget, Prudent risk taking, Well trained workforce); • Results Driven (Timely decisions but well informed, Accountability & empowerment, Structuring & organizing work to meet valid customer requirements). Sumber: Florida Dept of Transportation Benchmark Kompetensi - 3 1. 2. 3. 4. 5. Shapes strategic thinking; Achieves results; Cultivates productive working relationships; Exemplifies personal drive and integrity; Communicates with influence. Sumber: Capability and Leadership Framework, Dept. of Education, Training, and Employment, Queensland Government 5 Core Leadership Competencies HBS Strategist Executor Florida Dept. of Transportation Leading Change Result Driven Communication & Talent Manager Building Coalition Human Capital Leading People Developer Personal Business Judgment Proficiency Queensland Govt. Shapes Strategic Thinking Achieve result Communicates with influence Cultivates productive working relationships Exemplifies personal drive and integrity 1. Masalah yg dihadapi / ingin dipecahkan Masalah • Pelayanan berbelit, high-cost, tidak responsif. Kebutuhan Kompetensi • Analis tatalaksana pelayanan; • Spesialis pengelola pengaduan; • Evaluator SOP, SP, dan SPM. Masalah Kebutuhan Kompetensi • Ketahanan pangan lemah, ketergantungan komoditi dari LN masih tinggi, dll. • Analis kebijakan pertanian; • Penyelia pendamping petani; • Pengawas logistik. • Daya saing bangsa yg rendah. • Analis investasi; • Quality guarantor produk lokal; • Penyelia pendamping Koperasi & UKM. Masalah Kebutuhan Kompetensi • Korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran hukum tinggi. • Analis kontrak/ perjanjian kerja; • Spesialis ajudikasi/ resolusi konflik; • Penyuluh hukum administrasi. • Kerusakan & degradasi lingkungan hidup. • Analis tata ruang; • Inspektur AMDAL; • Penyelia mutu lingkungan; 2. Kebutuhan instansi / daerah Instansi / daerah melakukan pemetaan kapasitas organisasi (kelembagaan, kebijakan, SDM) berdasar visi, kondisi lingstra, analisis stakeholder, dll. Instansi / daerah melakukan diagnosa organisasi untuk menemukan gap kinerja, gap kompetensi, gap ekspektasi, dll. Kapasitas organisasi = ∑ kompetensi jabatan defisiensi kompetensi jabatan ( – ) kapasitas organisasi. Kebutuhan menutup defisiensi kompetensi = “pengembangan kompetensi”. 3. Mandat kebijakan yg diterima SosioKultural Teknis Manajerial Pasal 69 UU ASN. Diukur dari pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Perlu dijabarkan dalam jenis, rincian, dan tingkatan kompetensinya. 3. Mandat kebijakan yg diterima Teknis • Analisis kebijakan; • Pengembangan inovasi; • Komunikasi efektif, kolaborasi & pengem-bangan kerjasama; • Jaminan kualitas; • Mengelola konflik; • Penguasaan & peman-faatan teknologi informasi. Manajerial • Kepemimpinan; • Berpikir strategis & visioner; • Pelayanan prima; • Pengambilan keputusan; • Memimpin & mengelola perubahan; • Manajemen kinerja; • Pemberdayaan staf/ masyarakat; • Pengembangan organisasi. SosioKultural • Sistem integritas & manajemen diri; • Keteladanan dan kepeloporan; • Membangun budaya organisasi; • Membangun karakter, kepribadian & nasionalisme pelayan publik. 4. Tujuan strategis yg ingin dicapai (Alberta Public Service Competency) Kebutuhan Kompetensi Goals Goals Kebutuhan Kompetensi Alignment • • • • Strategic Thinking Leadership Results Orientation Organizational Awareness • Resource Management • Impact & Influence Competence • Developing Others • Relationship Building • Self-Management • Innovation • Problem Solving and Judgment Versatility • • • • Commitment • Client Focus • Leadership • Results Orientation Adaptability Client Focus Innovation Leadership 4. Tujuan strategis yg ingin dicapai (Konsideran UU No. 5/2014 tentang ASN) Apa sesungguhnya sosok Pegawai yg diinginkan UU ASN? 4. Tujuan strategis yg ingin dicapai Goals Kebutuhan Kompetensi Goals Kebutuhan Kompetensi Integritas • Wawasan kebangsaan & kepublikan. • Keteladanan / kepeloporan. • Kepribadian / karakter pelayan. Profesional • Budaya kualitas. • Pengembangan inovasi. • Analis kebijakan • Penguasaan teknologi. Netral & Bebas Intervensi Politik • Kepatuhan hukum dan sosial. • Etika organisasi. Bersih dari Praktek KKN • Akuntabilitas. • Manajemen kinerja. 4. Tujuan strategis yg ingin dicapai Goals Mampu Memberi Pelayanan Publik Kebutuhan Kompetensi • Inovatif. • Mengelola keluhan dan konflik. • Komunikasi efektif dan kolaborasi. • Pemberdayaan SDM/masyarakat. Goals Perekat NKRI Kebutuhan Kompetensi • Kepemimpinan. • Berpikir strategis & visioner. • Manajemen perubahan. • Solidaritas kebijakan/instansional. Rumusan Konsideran UU ASN sesungguhnya sudah merupakan rumusan “kompetensi”, sehingga tinggal menjabarkan dalam rincian atau subkompetensi Terima Kasih Semoga Bermanfaat … Tri Widodo W. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN