BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1. Definisi Sistem Informasi
Secara sederhana, sistem adalah suatu himpunan yang terdiri dari
berbagai elemen, komponen atau variabel yang terorganisir, saling
berhubungan antara satu dengan yang lain, dan berfungsi secara bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sementara informasi merupakan data
yang telah diolah, diklasifikasikan dan diinterpretasikan dan digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Di dalam organisasi, proses bisnis operasional yang dilaksanakan
setiap harinya akan menghasilkan data yang terus menerus dikelola dan
disimpan. Sementara, tidak semua data tersebut dibutuhkan oleh organisasi,
dimana hanya sejumlah data yang telah diolah menjadi informasi yang
memiliki manfaat dan dibutuhkan oleh organisasi. Sehingga suatu sistem
tertentu perlu diterapkan ke dalam organisasi untuk mendukung pengolahan
data dan perolehan informasi yang dibutuhkan oleh setiap aspek organisasi
pada tiap tingkatan manajemennya. Sistem yang diterapkan inilah yang
dimaksud dengan sistem informasi, sehingga sistem informasi dapat diartikan
sebagai suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasional organisasi
yang sifatnya manajerial dengan kegiatan strategi dari organisasi untuk dapat
menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak-pihak tertentu.
(Sutabri, Tata: 2012)
2.1.2. Komponen Sistem Informasi
Suatu sistem informasi terdiri dari enam building block yang
saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai sasarannya sebagai suatu
kesatuan. Keenam building block tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
(Sutabri, Tata: 2012)
a. Blok masukan (input block)
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Blok masukan mewakili data-data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Dimana yang dimaksud dengan masukan disini meliputi
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan.
b. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematis
yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
c. Blok keluaran (output block)
Produk dari suatu sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta pengguna sistem.
d. Blok teknologi (technology block)
Teknologi adalah kotak peralatan didalam sistem informasi. Dimana
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran, serta membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.
Blok teknologi ini terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi
(brainware), perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
e. Blok basis data (database block)
Basis data merupakan kumpulan data yang saling terkait dan
berhubungan satu sama lainnya dan tersimpan di dalam perangkat
keras komputer serta dibutuhkan suatu perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
f. Blok kendali (control block)
Suatu bentuk pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
dan jika sudah terlanjur terjadi, maka kesalahan atau kerusakan
tersebut dapat dengan cepat diatasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang
menggunakan data yang dihasilkan oleh sistem pengolahan transaksi bersamaan
dengan data lainnya untuk menghasilkan suatu laporan tertentu. Sehingga SIM
mampu menyediakan informasi bagi pimpinan tingkat manajerial, baik pada unitunit kerja maupun sub unitnya dalam lingkungan organisasi. Oleh karena sifatnya
yang bertujuan menghasilkan berbagai macam laporan untuk kepentingan
manajemen, terutama yang terkait pengelolaan, pengontrolan dan pengembangan
organisasi, sistem informasi management juga dikenal sebagai management
reporing system (MRS) atau sistem pelaporan manajemen. (Murhada: 2011)
Umumnya, pada organisasi yang telah mapan, sistem informasi
manajemen yang dimiliki berupa suatu sistem informasi fungsional yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai unit kerja dalam lingkungan
organisasi. Seperti sistem informasi personalia, sistem informasi persediaan,
sistem informasi manufaktur, sistem informasi keuangan, sistem informasi
pemasaran dan sistem lain yang serupa. (Murhada: 2011)
Adapun karakteristik utama yang dimiliki oleh suatu sistem informasi
manajemen secara garis besar antara lain sebagai berikut: (Murhada: 2011)
a. Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur. Dimana prosedur
pengambilan keputusan, arus informasi dan format laporan sudah
terdefinisi.
b. Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
c. Menyediakan laporan untuk keperluan pengambilan keputusan.
d. Memudahkan akses informasi untuk keperluan manajemen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Gambar 2.1 Model Umum Sistem Informasi Fungsional (Murhada: 2011)
Sistem informasi manajemen memperoleh data utamanya dari basis
data yang berisi data-data gabungan dari beberapa sumber data yang dimiliki
organisasi. Bagian utama dari basis data tersebut adalah data-data operasional
yang dihasilkan oleh sistem pengolahan transaksi organisasi sehari-hari. Selain
data tersebut, hasil dari suatu sistem riset juga dapat digunakan sebagai sumber
data bagi sistem informasi manajemen. Misalnya untuk bidang pemasaran, maka
sistem risetnya dapat berupa hasil penelitian tentang pasar, penduduk, produk dan
lain sebagainya. Selain kedua sumber data tersebut, data yang diperoleh dari luar
organisasi juga dapat dikumpulkan, untuk dijadikan sebagai data tambahan untuk
melengkapi kebutuhan informasi penggunanya. Kemudian kumpulan data tersebut
yang tersimpan dalam database diolah untuk menjadi informasi oleh setiap
subsistem dalam organisasi sesuai dengan kebutuhan fungsi unit kerjanya.
(Murhada: 2011)
Dalam fungsinya yang dianggap sebagai sistem pelaporan, sistem
informasi manajemen pada umumnya menghasilkan 4 (empat) jenis laporan.
Keempat jenis laporan tersebut antara lain: (Murhada:2011)
a. Laporan Periodik (Periodic)
Laporan periodic merupakan jenis laporan yang formatnya sudah
ditentukan terlebih dahulu dan dihasilkan oleh sistem secara periodik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
atau setelah suatu periode waktu tertentu. Seperti misalnya laporan gaji
bulanan, laporan perkembangan kinerja per triwulan, laporan keuangan
tahunan dan lain sebagainya.
b. Laporan Insidentil (Incidental)
Laporan insidentil, yang biasa disebut juga demand report atau ad-hoc
report, merupakan laporan yang dibuat jika sewaktu-waktu diminta
oleh pihak manajemen. Format laporan ini ditentukan pada waktu
dimintanya laporan. Contohnya adalah laporan mengenai data penting
saat dilaksanakannya rapat pimpinan.
c. Laporan Pengecualian (Exceptional)
Laporan pengecualian adalah laporan yang hanya muncul pada saat
terjadi sesuatu yang luar biasa atau tidak biasanya bagi organisasi.
Misalnya ketika terjadi kerugian yang sangat besar, atau sebaliknya,
ketika terjadi keuntungan yang sangat besar. Atau misalnya ketika
pemesanan barang melampaui batas toleransi dalam satu minggu,
maka jenis barang yang terlambat ini perlu dilaporkan agar bisa
diambil tindakan lebih lanjut.
d. Laporan Perbandingan (Comparative)
Laporan perbandingan adalah laporan yang dibuat untuk menunjukkan
perbandingan antara dua atau lebih informasi yang serupa, sehingga
dapat dilakukan suatu tindakan apabila ternyata ada perubahan yang
signifikan yang memerlukan suatu tindakan khusus. Yang termasuk
kedalam laporan ini misalnya adalah perbandingan antara penjualan
barang triwulan pertama dan triwulan kedua.
2.3. Konsep Dasar Manajemen Proyek
Manajemen proyek merupakan sebuah metodologi yang digunakan
untuk mengorganisir, mengatur dan mengendalikan suatu pekerjaan dalam
struktur kerangka kerja yang bertujuan untuk mendukung kelompok kerja untuk
dapat bekerja secara produktif. (Khan et al: 2013)
Manajemen proyek mengaplikasikan teknik, pengetahuan, keahlian
dan peralatan ke dalam pengorganisasian dan pengimplementasian aktifitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
proyek untuk menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan project
requirement. (Wong: 2013)
Di dalam manajemen proyek, terdapat dua hal utama yang menjadi
penting, yaitu perencanaan (planning) dan implementasi (implementation), yang
intinya adalah bagaimana proyek tersebut direncanakan dan dikelola seiring
pelaksanaannya dan dimonitor untuk mencegah menyimpangnya proyek dari yang
sudah direncanakan. Kebutuhan akan manajemen proyek dimulai pada sekitar
tahun 1950, dimana hal ini didorong oleh kesadaran para pelaku bisnis terkait
keuntungan yang dapat dihasilkan oleh pengorganisiran kerja dan kebutuhan akan
koordinasi dan komunikasi dalam proyek. (Khan et al: 2013)
Secara garis besar, manajemen proyek dirangkum menjadi empat
faktor utama. Cost (biaya, proyek harus dapat berjalan sesuai biaya yang
diberikan), time (waktu, proyek harus diselesaikan dalam waktu yangsudah
ditetapkan), scope (ruang lingkup, proyek yang dikerjakan harus berfokus pada
cakupan yang sudah ditentukan) dan quality (kualitas, hasil kerja proyek harus
sesuai dengan permintaan konsumen) yang berpusat pada ekspektasi konsumen
sebagai acuan utamanya. (Khan et al: 2013)
Gambar 2.2 Project Management Diamond (Khan et al: 2013)
Siklus hidup suatu proyek pada dasarnya melewati 6 (enam)
tahapan seperti diuraikan sebagai berikut: (Khan et al: 2013)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
a. Project definition: mendefinisikan objektif, tujuan dan kriteria utama
untuk menentukan keberhasilan proyek.
b. Project initiation: memproses semua hal-hal yang dibutuhkan untuk
merancang proyek sebelum pelaksanaan harfiah proyek dimulai.
c. Project planning: perencanaan mendetil bagaimana proyek akan
dilaksanakan, meliputi perhitungan waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan.
d. Project execution: pelaksanaan kerja untuk menghasilkan hasil proyek
sesuai dengan yang diharapkan.
e. Project montitoring and control: dilakukan untuk melakukan
pengawasan dan tindakan untuk menjaga proyek agar tetap pada
jalurnya.
f. Project closure: penerimaan hasil proyek secara formal.
2.3.1. Gantt Chart
Sejak awal abad ke 20 (dua puluh), Gantt chart telah menjadi alat
kunci dalam bidang manajemen proyek dan industrial engineering. Bahkan di
zaman sekarang, Gantt chart masih terbilang paling banyak digunakan dan
mudah
dimengerti
dalam
penggunaanya
untuk
menganalisa
dan
mengilustrasikan penjadwalan dan perkembangan dari suatu proyek. Gantt
chart merupakan suatu sebuah tipe grafik batang yang mengilustrasikan
penjadwalan dari sebuah proyek. Jenis grafik ini berfungsi untuk
mengilustrasikan waktu permulaan dan penyelesaian dari tiap pekerjaan yang
dilakukan dalam pelaksanaan proyek. Sebuah Gantt chart juga dapat
menunjukkan dependencies atau ketergantungan antara satu aktifitas
pekerjaan dengan aktifitas pekerjaan yang lain. Sementara sebagai alat
pengendalian, grafik ini dapat digunakan untuk menunjukkan status jadwal
pada suatu waktu tertentu. (Pisz: 2011)
Di dalam pelaksanaan proyek, Gantt chart merupakan suatu alat
yang digunakan untuk fungsi manajemen produksi dan proyek yang dapat
menentukan awal dan akhir dari beberapa aktifitas dalam proyek yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menggunakan sumber daya proyek dalam sebuah garis waktu tertentu.
(Caballero-Villalobos et al:2011)
Gambar 2.3 Contoh Gantt Chart (Nugroho: 2012)
2.3.2. Konsep Dasar Project Management Information System (PMIS)
Project management information system atau PMIS merupakan
suatu sistem menyeluruh yang mendukung keseluruhan life-cycle dari suatu
proyek. Dimana PMIS mendukung manajer proyek dalam proses perencanaan,
pengelolaan, pengendalian dan pelaporan dari kegiatan proyek yang
dilakukan. (Caniels: 2011)
PMIS dapat memberikan akses kepada penggunanya untuk
mendapatkan informasi sebanyak ataupun sesedikit mungkin informasi yang
bisa diterimanya mengenai proyek sesuai dengan tingkatan kebutuhan
informasi pengguna tersebut. Studi menunjukkan bahwa beberapa faktor
penting mendorong manajer proyek untuk menggunakan sistem informasi
manajemen proyek. Pertama, baik tidaknya kualitas dari informasi yang
dihasilkan oleh PMIS. Kemudian kedua, manajer proyek akan menggunakan
sistem informasi tersebut jika sistem tersebut dapat memberikan informasi dan
detail sesuai dengan tingkatan kebutuhan mereka. Dan PMIS akan cenderung
digunakan oleh manajer proyek jika informasi yang dihasilkan tidak
kompleks, mudah dimengerti dan mudah bagi manajer proyek dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
membagikan informasi tersebut kepada setiap anggota tim proyeknya.
(Caniels: 2011)
2.4. Konsep Dasar Basis Data
2.4.1. Definisi Basis Data
Basis data ditujukan untuk proses pengaturan arsip atau data,
dimana yang sangat diutamakan dalam basis data adalah proses pengaturan,
pemilahan, pengelompokkan dan pengorganisasian data yang akan disimpan
sesuai dengan fungsi atau jenis dari data tersebut. Basis data dibuat untuk
mendapatkan manfaat kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh kembali
data yang disimpan saat diperlukan. Melihat dari beberapa sudut pandang,
basid data dapat didefinisikan sebagai berikut: (Fathansyah: 2012)
a. Basis data adalah himpunan kelompok data atau arsip yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat
dimanfaatkan kembali dengan cepat.
b. Basis data juga dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpan secara bersamaan dan sedemikian rupa
dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
c. Basis data merupakan kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling
berhubungan dan disimpan dalam suatu media penyimpanan
elektronis.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa basis data
merupakan suatu tempat penyimpanan data atau arsip yang terintegrasi dan
diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna dalam suatu media
penyimpanan elektronis agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat
dan mudah.
2.4.2. Operasi Dasar Basis Data
Setiap basis data pada umumnya dibuat untuk mewakili sebuah
semesta data yang spesifik seperti data kepegawaian, akademik, inventory dsb.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Untuk setiap basis data tersebut, beberapa operasi dasar yang dapat dilakukan
antara lain adalah sebagai berikut: (Fathansyah: 2012)
a. Pembuatan basis data baru
b. Penghapusan basis data
c. Pembuatan tabel baru ke suatu basis data
d. Penghapusan tabel dari suatu basis data
e. Penambahan atau pengisian data baru ke sebuah tabel
f. Pengambilan data dari sebuah tabel
g. Pengubahan data dari sebuah tabel, dan
h. Penghapusan data dari sebuah tabel
2.4.3. Objektif Basis Data
Selain untuk mempermudah dan mempercepat untuk proses
pengambilan data kembali, pemanfaatan basis data juga dilakukan untuk
tujuan-tujuan yang antara lain sebagai berikut: (Fathansyah: 2012)
a. Efisiensi ruang penyimpanan
b. Akurasi data
c. Ketersediaan data
d. Kelengkapan data
e. Keamanan data
f. Kebersamaan pemakai
2.5. Metode Waterfall
Metode waterfall adalah proses memahami bagaimana sebuah sistem
informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan cara mendesain sistem,
membangunnya dan memberikan sistem tersebut kepada pengguna sistemnya.
Pelaku yang menjadi kunci bagi waterfall adalah analis sistem (system analyst),
yang menganalisa situasi bisnis, mengidentifikasi peluang untuk peningkatan dan
mendesain sebuah sistem informasi untuk mengimplementasikan peluang
tersebut.
Metode waterfall merupakan metode SDLC yang dimana dengan
menggunakan metode ini, analis dan user meneruskan proses pengembangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
sistem secara berurut dari satu tahap ke tahapan lainnya. Pada setiap penyelesaian
tahapannya, dihasilkan suatu keluaran yang disajikan kepada komite persetujuan
dan project sponsor untuk persetujuan kelanjutan proyek dari satu tahap ke tahap
berikutnya. Setelah hasil keluaran dari suatu tahap selesai dan disetujui, maka
tahap tersebut berakhir dan pelaksanaan pekerjaan untuk tahap selanjutnya
dimulai.
Metode waterfall memiliki keuntungan dimana persyaratan dan
kebutuhan sistem diidentifikasi jauh sebelum proses programming dimulai,
sehingga dapat membatasi perubahan yang terjadi terhadap persyaratan dan
kebutuhan tersebut sepanjang proyek berlangsung. Namun, metode ini juga
memiliki kerugian dimana terdapat rentang waktu yang cukup panjang antara
penyelesaian system proposal di tahap analisis dan penyelesaian sistem. Juga
dibutuhkannya desain sistem yang spesifik secara menyeluruh sebelum proses
programming dimulai. (Dennis et al: 2012)
Gambar 2.4 Metode Waterfall (Dennis et al: 2012)
Waterfall memiliki 4 (empat) tahap dasar yang menjadi inti dalam
pelaksanaannya. Dimana empat tahapan ini dapat dikembangkan lagi menjadi
tahapan-tahapan yang lebih spesifik, tergantung kepada proyek pengembangan
yang dilakukan. Keempat tahapan tersebut antara lain perencanaan (planning),
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
analisa (analysis), desain (design) dan implementasi (implementation). (Dennis et
al 2012: 11-13)
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan merupakan tahap mendasar yang dimaksudkan
untuk memahami kenapa sebuah sistem informasi harus dibangun dan
menentukan bagaimana cara kerja tim proyek dalam membangun
sistem tersebut. Tahap ini dibagi lagi kedalam dua bagian:
1. Project initiation
Selama inisiasi proyek, nilai yang dimiliki oleh sistem yang
dikembangkan bagi organisasi diidentifikasi. Ide mengenai
sistem baru yang didapatkan dari suatu departemen di dalam
organisasi (misalnya: marketing), dituangkan dalam bentuk
system request. System request menggambarkan dengan singkat
kebutuhan bisnis dan bagaimana sistem informasi dapat
memenuhi kebutuhan tersebut sehingga menghasilkan nilai
bisnis bagi organisasi. Setelah itu, bagian pengembangan
sistem bekerja sama dengan project sponsor (pihak yang
mengeluarkan system request) untuk membuat studi analisis
kelayakan dari proyek tersebut.
2. Project management
Selama manajemen proyek, manajer proyek menyusun rencana
kerja (workplan), menyusun staf untuk proyek dan menentukan
teknik yang akan membantu tim dalam menngendalikan dan
mengarahkan proyek melalui keseluruhan waterfall. Hasil
keluaran dari tahap ini adalah laporan project plan, yang
memberikan gambaran mengenai bagaimana langkah yang
akan diambil tim proyek dalam mengembangkan sistem.
b. Analisa (Analysis)
Tahapan analisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
seperti apa fungsi yang akan dimiliki sistem, siapa saja yang akan
menggunakan sistem, serta dimana dan kapan sistem tersebut akan
digunakan. Selama tahap ini, tim menginvestigasi sistem berjalan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
berusaha untuk menemukan peluang baru, serta mengembangkan
konsep untuk sistem baru. Tahapan ini memiliki tiga langkah yang
termasuk didalamnya, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan strategi analisis yang akan menjadi panduan
bagi tim pengembang. Umumnya strategi analisis berisi analisa
sistem berjalan, permasalahan yang ditemukan, serta cara untuk
mendesain sistem baru.
2. Selanjutnya adalah requirements gathering. Analisis terhadap
informasi
yang
dikumpulkan
kemudian
menghasilkan
pengembangan konsep untuk sistem baru, konsep yang akan
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan suatu model
analisis yang mendeskripsikan bagaimana proses bisnis akan
beroperasi dengan adanya sistem baru yang dikembangkan.
3. Hasil analisa, konsep sistem dan model analisis digabungkan
kedalam system proposal. Yang akan disajikan kepada project
sponsor atau pihak penentu lain untuk proses pengambilan
keputusan apakah pengembangan sistem akan dilanjutkan atau
tidak.
c. Desain (Design)
Tahap desain menentukan bagaimana sistem akan beroperasi, dilihat
dari segi hardware, software, infrastruktur jaringan, user interface,
forms and reports, basis data dan file-file yang dibutuhkan. Langkahlangkah dalam tahap ini menentukan bagaimana sistem akan
beroperasi. Langkah-langkah tersebut antara lain:
1. Pengembangan strategi desain. Langkah ini dimaksudkan untuk
menentukan apakah program akan dikembangkan sendiri oleh
organisasi melalui programmernya, menggunakan jasa dari
pihak konsultan, atau bahkan hanya membeli program yang
sudah jadi.
2. Berlanjut ke langkah kedua yaitu pengembangan desain
arsitektur standar untuk sistem. Dimana desain ini menjelaskan
hardware, software dan infrastruktur jaringan yang akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
digunakan.
Serta
apakah
organisasi
diharuskan
untuk
menambah atau mengganti infrastruktur yang sudah dimiliki
untuk menerapkan sistem.
3. Langkah selanjutnya merupakan pengembangan spesifikasi file
dan basis data. Yang akan menentukan data apa saja yang akan
disimpan dan bagaimana prosedur penyimpanannya.
4. Dan yang terakhir adalah pengembangan desain program, yang
akan menjelaskan bagaimana program akan dibutuhkan dan
fungsi yang akan dimiliki oleh program.
d. Implementasi (Implementation)
Pada tahap terakhir ini, sistem yang dikembangkan benar-benar
dibangun secara harfiah. Secara umum, tahap ini merupakan tahap
yang paling diperhatikan selama pengembangan sistem, lantaran
sifatnya yang membutuhkan waktu paling lama dan biaya yang paling
besar. Tahap ini dibagi kedalam tiga langkah sebagai berikut:
1. System construction
Pada langkah pertama ini, sistem dibangun dan diuji untuk
mengetahui apakah sistem berfungsi sebagaimana dengan
rancangan yang diinginkan.
2. System installation
Selama langkah kedua, sistem lama dikonversi dengan sistem
baru. Hal ini dapat dilakukan secara langsung, parallel maupun
bertahap.
3. Support plan
Tim analis kemudian menyusun support plan yang berisi
review pasca implementasi, baik formal dan informal, serta
cara sistematis untuk mengidentifikasi perubahan major dan
minor yang dibutuhkan untuk sistem.
2.6. Unified Modeling Language (UML)
Unified modeling language atau yang lebih biasa disebut UML adalah
teknik pemodelan yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
mengenai proyek pengembangan sistem mulai dari tahap analisis hingga tahap
desain. (Dennis et al: 2012) UML menggambarkan diagram yang berbeda-beda
untuk mengembangkan berbagai sudut pandang dari proyek pengembangan
sistem. Terdapat 14 (empat belas) diagram yang digunakan dalam teknik UML
secara keseluruhan, dan secara garis besar, UML dibagi kedalam 2 (dua) kategori
utama dalam pembagian diagramnya, yang dibagi berdasarkan fungsi dari
diagram-diagram tersebut. Kategori tersebut antara lain dijelaskan sebagai
berikut:
a. Structure diagrams
Merupakan kategori yang terdiri dari diagram-diagram UML yang
digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang
dimodelkan. Yang termasuk kedalam kategori ini antara lain adalah
class diagram, object diagram, component diagram, composite
structure diagram, package diagram, dan deployment diagram.
b. Behavioral diagrams
Diagram-diagram UML yang termasuk kedalam kategori ini adalah
yang digunakan untuk menggambarkan perilaku (behavior) sistem atau
rangkaian perubahan yang terjadi pada sistem yang dimodelkan.
Behavioral diagrams memungkinkan analis dalam proses pemodelan
kebutuhan fungsional dalam pengembangan sistem informasi (Dennis
et al: 2012). Kategori ini antara lain terdiri dari use case diagram,
activity
diagram,
sequence
diagram,
communication
diagram,
interaction overview timing, dan protocol state machine serta
behavioral state machine diagram.
2.6.1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan model diagram UML yang termasuk
kedalam kategori behavioral diagrams. Use case merupakan poros utama
untuk semua teknik pemodelan diagram UML. Use case digunakan untuk
menangkap kebutuhan bisnis untuk sistem dan mengilustrasikan interaksi
antara sistem dengan lingkungannya. Use case mengkomunikasikan apa yang
sebuah sistem perlu untuk dilakukan dan menggambarkan aktifitas yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
dilakukan untuk menghasilkan suatu hasil keluaran. Setiap use case
mendeskripsikan bagaimana user eksternal memicu terjadinya sebuah event
yang harus direspon oleh sistem. (Dennis et al 2012)
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Rosa A.S-M. Shalahuddin,2013:156-158)
Simbol
Deskripsi
Use Case
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
Nama Use Case
pesan antar unit atau aktor, biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja di awal frase nama use case
Aktor/Actor
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang
akan
dibuat
diluar
sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri,
Nama Aktor
jadi walaupun simbol dari aktor adalah
gambar orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda diawal frase
nama aktor
Asosiasi/Association
Komunikasi antara use case dan aktor
yang berpartisipasi atau berinteraksi
pada use case
Ekstensi/Extend
«extends»
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case,
dimana
use
case
yang
ditambahkan itu dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahannya,
arah panah mengarah pada use case
yang ditambahkan
Generalisasi/Generalization
Hubungan umum-khusus antara dua
buah use case dimana fungsi yang satu
adalah fungsi yang lebih umum dari
yang lain, arah panah mengarah pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
use case yang menjadi generalisasinya
Menggunakan/include/uses
<<include>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use
case
dimana
use
case
yang
ditambahkan memerlukan use case
«uses»
tambahannya
fungsinya
untuk
atau
menjalankan
sebagai
syarat
dijalankannya use case tersebut
2.6.2. Activity Diagram
Activity diagram merupakan bagian dari kategori behavior
diagrams UML yang digunakan untuk menggambarkan aliran kerja
(workflow) atau aliran kejadian dari proses bisnis yang ada pada suatu sistem
informasi. Activity diagram dapat digunakan untuk memodelkan aliran kerja
dari suatu proses bisnis yang meliputi banyak use case, ataupun untuk
menggambarkan detail dari suatu use case spesifik. (Rosa A.S-M.
Shalahuddin: 2013)
Tabel 2.4 Simbol Activity Diagram (Rosa A.S-M. Shalahuddin,2013:162-163)
Simbol
Deskripsi
Status awal
Status yang menyatakan awal dari
aktifitas sistem
Aktifitas
Aktifitas yang dilakukan oleh sistem,
biasanya diawali dengan kata kerja
Aktifitas
Percabangan/Decision
Asosiasi percabangan jika ada pilihan
aktifitas lebih dari satu
Penggabungan/Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktifitas digabungkan menjadi
satu
Status akhir
Status yang menyatakan akhir dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
aktifitas sistem
Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktifitas
yang terjadi
Atau
2.6.3. Class Diagram
Class diagram adalah model statis UML yang berfungsi untuk
menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas dan relasi antar
kelas tersebut yang sifatnya konstan di dalam sistem yang dimodelkan.
(Dennis et al: 2012) Kelas yang didefinisikan memiliki apa yang disebut
atribut dan operasi, dimana atribut berarti variabel-variabel yang dimiliki oleh
suatu kelas, dan operasi merupakan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh kelas
tersebut.
Tabel 2.4 Simbol Class Diagram (Rosa A.S-M. Shalahuddin,2013:146-147)
Simbol
Kelas/Class
Deskripsi
Kelas pada struktur sistem
Nama Kelas
-Atribut
+Operasi()
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Antarmuka/Interface
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
Nama Interface
Asosiasi/Association
Relasi antar
kelas dengan makna
umum, biasanya juga disertai dengan
multiplicity
Asosiasi berarah/Directed association
Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, biasanya juga disertai dengan
multiplicity
Generalisasi/Generalization
Relasi antar
kelas dengan makna
generalisasi - spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan/Dependency
Relasi antar
kelas
dengan makna
kebergantungan antar kelas
Agregasi/Aggregation
*
Relasi antar
kelas dengan makna
keseluruhan-bagian (whole-part)
1
2.6.4. Sequence Diagram
Sequence diagram adalah bagian dari diagram UML yang
digunakan untuk menggambarkan objek-objek yang terlibat di dalam suatu
use case dan pesan yang dikirimkan antar objek-objek tersebut untuk satu use
case. Sequence diagram merupakan model dinamis yang menjelaskan
rangkaian atau urutan pesan yang dikirim antar objek selama interaksinya.
(Dennis et al: 2012)
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram (Rosa A.S-M. Shalahuddin,2013:165-167)
Nama Simbol
Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda
Nama Aktor
diawal frase nama aktor
Atau
Nama Aktor
Tanpa waktu aktif
Garis hidup/Lifeline
Objek
Menyatakan kehidupan suatu objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan
nama objek: nama kelas
Waktu aktif
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu
aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan
didalamnya
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain,
arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
<<create>>
Pesan tipe call
Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau
1: nama metode()
metode yang ada pada objek lain atau dirinya
sendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Pesan tipe send
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data
1: masukan
atau masukan atau informasi ke objek lainnya, arah
panah
mengarah
pada
objek
yang
dikirimi
informasi
Pesan tipe return
Menyatakan
bahwa
1: keluaran
menjalankan
suatu
suatu objek
operasi
yang
atau
telah
metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek yang menerima
kembalian.
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek
lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri
<<destroy>>
2.7. Aplikasi Pendukung
2.7.1. Adobe Photoshop
Adobe photoshop, atau lebih umum dikenal photoshop merupakan
sebuah software komputer yang diluncurkan oleh Adobe yang berfokus pada
bidang desain dan kreatif yang fungsi utamanya adalah sebagai aplikasi
pengolahan gambar. Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990,
photoshop membuat sebuah gebrakan di komunitas kreatif dan desain. Dimana
aplikasi ini memungkinkan para designer dan photographer melakukan
praktek editing gambar dan foto tanpa harus memiliki perlengkapan tingkat
tinggi yang dapat melipatgandakan biaya yang diperlukan. (Bark: 2012)
Dalam menjalankan fungsinya, format dari file gambar atau foto
yang dapat didukung oleh photoshop bervariasi, tergantung kepada kebutuhan
desain yang diperlukan oleh setiap penggunanya. Namun secara garis besar,
ada beberapa format file tersebut yang paling umum digunakan bagi pengguna
photoshop. Antara lain PSD, JPEG, GIF dan PNG. (Bark: 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Selain untuk memanipulasi atau mengolah gambar dan foto untuk
kepentingan desain atau fotografi. Program yang diluncurkan oleh Adobe ini
juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan web design dalam merancang
tampilan dari suatu halaman website.
Gambar 2.5 Tampilan Utama Aplikasi Photoshop
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download