10 Tahun 2oor Tentang peruiiaan

advertisement
BUPATI TI'LUITGAGUNG
PROVIilSI .'AWA TIMUR
PERATURAIV BT'PATI TT'LUIYGAGUIVG
noMOR
ll
TAIIrril 2oL6
TENTAITIG
PEDOMAI{ PELI\KSANAAIY KRTDIT
MODAL I{ER.,A PADA USAI{A MU(RO,
KECIL, DAN MENEilGAII
DEIVGAIV
RAIIUAT TUHAIV YAITG MAHA ESA
BUPATI TUTUIVGAGI'IG,
Menimbang
: bahwa dalam rangka melaksanakan amanat pasal
10 ayat (6)
peraturan Daerah
Kabupaten Tulungagung Nomor
6 Tahun
2015 tentang Perubahan Ketiga Atas peratriran
Daerah Nomor
10 Tahun 2oor Tentang peruiiaan
Daerah BpR Bank Daerah
Ttrlungagung, maka perlu menyusun
pedoman pelaksanaan
kredit modal kery'a paoa usaha
mikro, kecil, d;;;"rrengah yang
Mengingat
:
ditetapkan dengan peraturan BupaU;
1' undang-undang Nomor 7 Tahun lgg2
tentang perbankan
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun Lgg2 Nomor
31' Tamb*T *mbaran Negara
Republik Indonesia Nomor
3472) sebagaimana telah diubatr
d"rrg.r, Undang-undang
Nomor 10 Tahun 1g9g (Lembaran
Negara Republik Indonesia
Tahun
1998 Nomor lg2, Tambahan kLUaran
2'
3'
4.
I
L
Republik Indonesia Nomor 3T9O);
Negara
undang-Undang Nomor 23 Tahun
lggg rentang Bank
Indonesia (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun lggg
Nomor 66, Tambahan Gmbaran
Negara Republik Indonesia
Nomor 3843) sebagaimana telah
aiuuarr d"og"r, undang_
Undang Nomor 3 Tahun 2oo4 (Lembaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 2oo4 Nomor
T, Tambatran
Negara RepubLk Indonesia Nomor
a3STl;
'embaran
Undang-undang Nomor 20 Tahun
200g
Mikro, Kecil, dan Menengah (rembaran tentang usaha
Negara Repubrik
Indonesia Tahun 200g Nomor 93,
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
ag66);
undang-undang Nomor
2r rahun 2oLL tentang
otoritas
Jasa Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun
20rr Nomor I 1 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 5253);
2
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4
Pemerintahan
tentang
Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambaiirn Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 55gZ) sebagaimana
tetah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 TJun
2015 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 5g Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
8.
Pereturan pemerintah Nomor
5g Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor t+0,
fambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
457g);
9.
10.
Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 22 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Bank perkreditan
Rakyat Millik Daerah;
Peraturan Otoritas Jasa
2 20
/
rcJK.
03
Keuangan
/ 2 0 I 4 tentang Bank perkreditan Rakyat;
Nomor
11. Peraturan Daerah Kabupaten
fuf*ogug.,rr;*o_o" 10 Tahun
2007 tentang perusahaan Daerah ganlf< pirt
reaitan Rakyat
Bank Daerah T\rlungagung (Lembaran
Daerah Kabupaten
T\rlungagung Tahun 2oo7 lvorno,
, sebagaimana
telah diubah beber4p6 kali terakhir
peraturan
O"ng^r,
Daerah Nomor O fa}rr,1 ZOf S (
p."""*,
frmbaran -'
Kabupaten
T\rlungagung Tahun 2015 Nomor
s i";f
oii"iif
,
MEIIUIUSKAN:
MCNETAPKAN
: PERATURAI{ BUPATI TENTANG
PEDOUAIT PELAI{SAITAAI'
rER.rA PADA usArra mrxno,
rilir,,
fiffiril.ffi.r*
oeu
**iffintuMuM
Paral
I
Dalam peraturan Bupati yang
dimaksud dengan
l. Daerah adalah Kabupaten Tulungagung.
:
2. Pemerintah Daerah adalah - p"rrr'".i",.*,
T\rlungagung.
:
4.
Bupatiadalah BupatiTulungagung.
Penyertaan Ivlodal pemerintah
Oaerah adalah pengalihan
barang
daerJ r*-.*
meru pakan
.milik
Kexayaan yang tidak
"?i,",.
dipisahkan _.ijuai
kekayaan yang
dipisahkan untuk
.dipe;ir."gt "-'""'il"g., modal/saham
daerah pada
I:f *:0""
5.
Kabupaten
.
Badan Usaha
Mitik-Dl;;*"'
Perusahaan Daerah Bank perkreditan
selanjutnya disebut pD BpR g."k-;*.uh Ralcyat yang
T\rlungagung
adalah Badan Usaha. Milik
DaerJr""*dimilikj oleh pemerint"t o..r"r,
""r"*h modatnya
*"i;;i ;;r"r""aan
secara
4.t
3
langsung yang berasal
6.
7.
dari kekayaan daerah yang
dipisahkan.
Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan pemerintah,
pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
secara
sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan
pengembangan usaha terhadap usaha Mikro,
Kecil dan
Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang
menjadi moda_l yang tangguh dan mandiri.
Pengembangan adalah upaya yang dilakukan pemerintah,
pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
melalui
Bank, Koperasi dan Lembaga Keuangan bukan
Bank unruk
mengembangkan dan memperkuat permodrtah
usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
Pembiayaan adalah penyediaan dana
oleh pemerintah,
pemerini:ah daerah, dunia usaha
dan masyaral<at melalui
Bank, Koperasi dan r.embaga Keuangan
bukan gank untuk
mengembangkan dan memperkuat permodatan
usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
9. Usaha mikro adalah usaha produktif
milik orang perorangan
dan / atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriterra
usaha mikro dan memiliki kekayaan bJrsih
matsimal Rp.
50.000.000,- (Lima puluh Juta Rupiah)
tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha serta
memiliki hasil
penjualan tahunan maksimal Rp.
300.000.000 lfiga natus
Juta Rupiah).
10. Usaha kecil adalah-usaha ekonomi
produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badar
usaha yang bukan merupatan anJ perusahaan
atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, d-ikuasai
atau menjadi
bagran baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang ,n"_arruhi
kriteria usaha
kecil dengan kekayaan bersih maksimat
ip. s00.000.000,(Lima Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk
tanah dan
bangunan tempat usaha dan hasil pen3ualan
tahunan
maksimal Rp 2.500.000.000,- (Dua Milyar
uma Ratus Juta
8.
o
Rupiah).
11. Usaha menengah adalah usahs 6herromi
produkif yang
berdiri sendiri yang dilalukan oleh perorangan
atau
usaha yang bukan merupakan anak perusahaanbadan
atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasar
atau menjadi
baik langsung maupun tidak langsung
dengan
faSr_an
kecil atau usaha besar dengan jumlj kekayaan usaha
bersi;r
maksimal Rp. 10.000.000.000 (Sepuluh
Milyar Rupiah) dan
hasil penjualan
pertahun maksimat np.'S0.000.000.000
' (Lima puluh l\{ilyar Rupiah}.
I.<
A
.?
lrAr(snD,
ru.ffi,tf*
sasARAf,
Paaal 2
(1) Kegiatan pemberian kredit modar
ke4'a
usaha mikro,
kecil dan menengah dimaksudklbagi
sebagai upaya
peningkatan dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan dalam
pengembangan
u
sahanya.
(2) Kegiatan pemberian kredit modal
kerja bagi usaha mikro,
kecil dan menengah sebagaimana dimaksuA
pada ayat (1)
bertujuan untuk:
a.
mewujudkan struktur perekonomian yang
seimbang,
berkembang
dan berkeadiian;
b. menumbuhkembangkan kemampuan
usaha mikro, kecil
dan menengah menjadi usaha yang,*"U*n
dan mandiri;
c. meningkatkan peran usaha
mikro, kJt aan menengah
dalam pembangunan daerah, prr,"ipt"*,
pemerataa-n pendapatan, pertumbuhanlapangan keg.a,
ekonomi dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Paral 3
Sasaran kegiatan ini adalah usaha
mikro, kecil dan menengah di
r
I<ecil, perdagane"", p"-i"r,iul*, "perke
b u nan d an
l:1T:
i: :T.
Kenutanan,
-t
peternakan, Oun t *rportasi
_perikanan,
di Daerah
yang memerlukan modal
keria.
KErENruAry
rEurii:
Itl*"r*
KRrDrr
Pagal 4
ff:ffi*t
1.
2'
3.
o
pemberian kredit modal keq.a
ditetapkan sebagai
Perkuatan modat dilakukan melalui
pemberian kredit kepada
usaha mikro, kecil dan meneng"f,
y""g 1a"f, memenuhi
persyaratan sebagai calon penerima
kreditl
Besamya kredit yang diberikan
maksimal Rp.25.000.000,_
(Dua puluh Lima Juta Rupiah)
Uad usJa mikro, kecii dan
menengah;
Jangka rvaktu kredit_maksimal
3 (Tiga) tahun
suku bunga sebesar 6 Zo pertahun
- *' dan dikenakan
nit,
agunan/jaminan yang ditetapkan
5t{"
oieh pD BpR
Bank Daerah TUlungagung.
\.'
(
pERSvARATAN
ilirTrnrouA
" Pasal 5
KREDTT
Syarat bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah
calon
penerima kredit adalah
:
1. Berdomisili di Ihbupaten Tulungagung yang
dibuktikan
dengan Kartu Tanda penduduk
y"ig
iertat<u;
tXtpt
2.
I
'f.
l.
Usia ditambah waktu pinjam,"j"ir;;O.tihurr;
Y:To""rai usaha yang tayak;
rroar< memiliki pinjaman/tunggakan
kredit dari lembaga
keuangan lainnya;
5. Bersedia memberikan agunT
kredit sebagai jaminan kredit;
6. Sanggup mengembalikai
of bunga
bulanan atau sesuai ?-T-uusahanya oinjaman secara
;ems
pada waktu yang
ditentukan.
MEI(AIYIsME PEITEfIfi ,J PEII
ERIMA KREDIT
Pasl 6
Penetapan penerima kredit
dilaksanakan dengan mekanisme:
1.
Calon penerima kredit, mengajukan
p"ilofrorr"r, dengan
dilengkapi persyaratan
d"" di;;;;Li"iloro"
BPR Bank Daerah Tuiungagung;
2.
Direksi pD BpR B:
u"*";u'"o;flf",iiH#H';Tff #:ffi
I::llr,, kredit
yang dapat diberikan
r."pJ.=
;:"HT
O
Direksi pD
".ron
Iil
penerima
3. Direksi pD BpR Bank Daerah
T\rlungagung menginformasikan
terkait ketetapan besaran kreait
.il..n kepada
calon penerima kredit, dan varL
"o"rrr".,
proses
pencairan kredit.
i.pii i,t
;rild;
KmEr{ffilln**
Pasal 7
Pada saat peraturan Bupati
ini berlaku, maka
a. Peraturan Bupati Tuiu_ngagung
:
Nomor
Pedoman Teknis perkuaL -M.dal 2 tahun 2009 tentang
J"In. Bergulir Bagi
Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi
Ot X"U"p",* Tulungagung;
b'Peraturan Bupati Tulungagung
tto-or 70 Tahun
tentang perubahan Atas- plraLr;-;;p;
2011
Nomor 2 Tahun 2009_Tentanfil;;ffinrsT\rlungagung
perkuatan
Modal Usaha Bergulir Bagi
U_;.;il.;'Olil O.r, Koperasi
di Kabupaten TUlungagung;
dan
t:
6
c. Peraturan Bupati Tulungagung Nomor
13 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas peraturan Bupati
Tulungagung Nomor 2 Tahun 2009 Tentang pedoman Teknis
Perkuatan Modal Usaha Bergulir Bagi Usaha Mikro, Kecil
dan Koperasi di Kabupaten Ttrlungagung, dicabut dan
din5,a1aL"tt tidak berlaku.
Paral 8
Peraturan Bupati ini berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintah pengundangan
Peraturan Bupa.ti ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Kabupaten Tulungagung.
Ditetapkan di T\.rlungagung
pada tanggal rf 5 lr,l4p
Diundangkan di
15 Maret 2016
DAERAH
Utama Madya
19590919 199003 1006
Berita Daerah Kabupaten Tulungagung
Tahun 2016 Nomor 11
Download