KEWIRAUSAHAAN II Marketing mix & Branding Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Manajemen Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh 90024 Syahlan A.Sume,SE,MM Abstract Kompetensi Memberikan ulasan tentang konsep Marketing Mix berupa sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran". Sedangkan Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan, dan mensintesa dan mengaplikasikan konsep Marketing Mix berupa sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran". Sedangkan Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. MARKETING MIX & BRANDING MARKETING MIX & BRANDING. Salah satu aspek terpenting dari kewirausahaan adalah pemasaran (Marketing). Bahkan dapat dikatakan, kalau Anda sudah memiliki pasar atau berhasil dalam pemasaran, mulailah membuka usaha sendiri. Bahkan, seorang yang inovatif dalam menciptakan produk baru sekalipun belum berani menjadi wirausaha, semata-mata karena tidak mampu memasarkannya. Pemasaran merupakan aspek usaha yang jauh lebih penting dari sekedar modal. Modal dapat dipinjam, tapi pasar harus digeluti dan belum tentu bisa didapat kendati produk Anda sangat bagus. Untuk itu berbagai usaha dilakukan perusahaan agar dapat bertahan ditengah – tengah persaingan tersebut. Suatu perusahaan akan mampu bertahan apabilla barang atau jasa yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan kepada para komsumen, hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan pemasaran dengan menggunakan variabel produk, harga, promosi, dan distribusi yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix). Untuk membangun suatu brand diperlukan suatu strategi manajemen yang baik agar produk yang ditawarkan dapat dikonsumsi atau dipilih oleh konsumen dan mereka menjadi pengguna yang loyal terhadap produk-produk yang ditawarkan. Pengertian Marketing mix Marketing Mix secara bahasa adalah bauran pemasaran, sedangkan menurut istilah Marketing Mix adalah strategi pemasaran yang di laksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi yang ada dalam Marketing Mix itu sendiri. Pengertian Marketing Mix menurut pakar marketing dunia Kotler dan Amstrong pada tahun 1997 berbunyi “ Marketing mix as the set of controllable marketing variables that the firm bleads to produce the response it wants in the target market”. " Marketing Mix adalah sekumpulan variable - variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam target pemasaran" Marketing Mix sendiri di dalamnya terdapat beberapa elemen marketing jika jaman dahulu dikenal dengan unsur 4P , namun seiring berkembangnya jaman makin modern kini ada yang mengatakan marketing mix ada 7P artinya ada penambahan tiga (3) strategi lagi. Adapun unsur – unsur Marketing Mix baik 4P maupun ditambahkan menjadi 7P adalah sebagai berikut : 2014 2 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Marketing Mix Product Produk sendiri terbagi dua yaitu produk nyata bias dilihat dan produk tidak nyata atau jasa hanya bisa di rasakan tapi tidak bisa di lihat. Dalam hal produk perlu di perhatikan kualitas, layanan, dll karena konsumen ketika membeli bukan hanya sekedar ingin tetapi juga dikarenakan kebutuhan dan harus diperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. 2. Marketing Mix Price Strategi dalam menentukan harga yang ditawarkan kepada konsumen , karena harga juga merupakan penentu apakah konsumen mau membeli produk ditawarkan 3. Marketing Mix Promotion Merupakan strategi dalam mengkomunikasikan informasi produk atau jasa dari penjual kepada pembeli, dalam hal ini produsen harus pandai – pandai menyusun strategi promosi agar produk yang ditawarkan bisa dikenal dengan mudah oleh konsumen. 4. Marketing Mix Place Sering juga di sebut saluran distribusi, yang berarti keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai. 5. Marketing Mix Participant or People : Participant atau people yang di maksud adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam startegi pemasaran produk atau jasa, misal dalam usaha restoran maka yang di maksud adalah para kasir, pelayan, dan penjual sayur dll. Baik yang terlibat langsung maupun tidak. 6. Marketing Mix Procces Kegiatan yang menunjukan bagaimana proses pelayanan yang di berikan kepada konsumen pada saat melakukan pembelian produk atau jasa yang kita tawarkan. 7. Marketing Mix Physical Evidence Merupakan lingkungan fisik yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling jelas dan nampak dalam kaitannya dengan situasi pemasaran . maksud dari situasi ini adalah keadaan atau situasi dan kondisi secara geografi. 2014 3 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan memperhatikan variable-variabel yang terkandung dalam Marketing Mix diatas, maka diharapkan proses pemasaran ini dapat mencapai tujuan dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal. Dimana tujuan pemasaran suatu usaha itu memiliki tiga hal pokok yang penting untuk diperhatikan, yaitu : 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang dihasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan konsumen atas produk yang dihasilkan. 2. Perusahaan dapat menjelaskan produk secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara tepat dan cepat. 3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengan konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Implementasi Bauran Pemasaran Implementasi bauran pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan agar perusahaan tidak kehilangan langganan dan bisa menembus pasar yang potensial, maka perusahaan harus bisa melayani dan memenuhi permintaan pasar yang ada. Untuk bisa memenuhi hal itu perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih unggul untuk menarik minat konsumen. Hal tersebut bisa ditempuh dengan mengadakan perubahan-perubahan warna, bentuk, ukuran, kualitas, atau menambah variasi yang ada. Dengan jalan ini perusahaan akan bisa menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pasar, dapat mempengaruhi pandangan konsumen, ini mengandung makna bukan akan menjadikan pelanggan tetap loyal pada perusahaan, tetapi bisa mencipptakan langganan baru yang lebih luas dan potensional. Dalam perusahaan perniagaan, penjualan berarti transaksi-transaksi yang meliputi pengiriman barang untuk ditukar dengan kas, perjanjian untuk membayarnya. Menurut model bauran pemasaran maka hal ini termasuk dalam aaspek distribusi atau place. Pengiriman barang yang tepat waktu akan membantu perusahaan untuk bisa memperoleh kepercayaan dari pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan. 2014 4 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selain kedua aspek diatas yang dapat meningkatkan volume penjualan masih terdapar aspek yang lain yang dapat mempengaruhi penjualan, yaitu aspek harga dan aspek promosi. Dalam penentuan harga perusahaan sudah seharusnya memiliki strategi untuk tetap mengusai harga pasar. Penentuan harga ini sesuai dengan kebutuhan pengeluaran dan biaya operasionalnya, penentuan harga ini sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan agar konsumen merasa puas dengan hasil produksinya yang disertai dengan harga yang berimbang. Untuk meningkatkan volume penjualan yang diinginkan oleh perusahaan maka sudah menjadi keharusan bagi produsen memberikan tambahan pengetahuan pada konsumen dengan memberikan promosi barang yang diproduksi perusahaan. Promosi merupakan salah satu jalan alternatif bagi perusahaan agar konsumen mengetahui barang yang diproduksi oleh perusahaan. Oleh karenanya promosi bisa digunakan sebagai media guna meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, menggeluti pekerjaan sebagai tenaga penjual atau pemasaran sebelum benar-benar memulai usaha Anda, sangat disarankan. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi dalam mendapatkan kepercayaan pasar. BRAND Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol parfum yang diisi dengan jenis parfum yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka parfum yang diberi merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan parfum yang tidak diberi merek. Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya. Pengertian dari Merek (Brand). Adapun pengertian tentang merek ialah, “Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual, yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk saingannya” (Kotler,87).Sebuah merek membutuhkan kekuatan dan pengelolaan. Unsur-unsur yang mempengaruhi kekuatan sebuah merek adalah, dari apa yang anda lihat (tangible), dan dari apa yang anda dengar dan yang anda rasakan (intangible). Kedua unsur tersebut merupakan syarat utama untuk membangun kekuatan sebuah merek didalam kompetisi pasar. 2014 5 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Elemen-elemen yang terdapat didalam kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut : Tangible: Produk, packaging / kemasan, identitas visual, dsb. Intangible: Kualitas produk dan jasa. Elemen – elemen dari merek adalah sebgai berikut : Nama Logo Simbol Desain Slogan Kemasan Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek: 1. Mudah diingat. Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan disebut / diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi. 2. Memiliki makna Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan / deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa : Informasi umum tentang kategori dan isi dari produk Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk. 3. Menarik dan lucu Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dan yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu. 4. Fleksibel Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidak terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru. 5. Legal Brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum. 2014 6 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah : 1. Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau dilafalkan. Contoh : Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain. 2. Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain. Faktor-faktor yang mendasari pemberian nama merek sebuah produk antara lain: 1. Pemberian nama berdasarkan pencipta produk 2. Pemberian nama berdasarkan tempat 3. Pemberian nama berdasarkan nama hewan / burung 4. Pemberian nama berdasarkan obyek/benda tertentu 5. Pemberian nama berdasarkan arti/makna produk tersebut,yang berarti nama menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan. 6. Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk. Karakter merek supaya menjadi brand yang potensial : 1. Quality Product. Sejak kepuasaan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai merek (brand values), karena kualitas adalah suatu prioritas yang diinginkan konsumen. 2. Being First Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam teknologi. 3. Unique positioning concept. 4. Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan membedakan dari pesaingnya 5. Strong Communications Program Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif, pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan fungsi dari brand itu dan nilainilai yang terkandung di dalamnya. Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen akan brand tersebut. 6. Time and Consistency. Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Dalam memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang berkesinambungan (terus– menerus) dan dihubungkan dengan perubahan lingkungan. 2014 7 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Adapun Brand memiliki beberapa fungsi, baik kepada produsen maupun konsumen, antara lain : 1. Bagi konsumen : Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang dicari/diminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif. Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang mungkin memberikan keuntungan bagi mereka. 2. Bagi produsen, penjual : Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri masalah yang timbul. Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga tidak ada produk lain yang meniru. Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar Membantu penjual dalam menarik pelanggan/konsumen yang setia dan yang menguntungkan. Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila elemenelemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi yang positif guna terciptanya merek yang kuat di pasaran. Elemen–elemen yang dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen, kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan merek di pasaran melalui segala program–program marketing, sampai pada kemasan produk yang benar, baik dan menarik, harga produk yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan. Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus dikonsumsi oleh masyarakat (menciptakan keloyalan konsumen), dipercaya, sehingga merek tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran. Brand image Pengertian brand image (Keller, 2003):. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran 2014 8 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen– elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen. 1. Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek: Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek. Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Contoh: Oliver Footwear merupakan penghasil alas kaki terbesar di Australia. Produknya adalah sepatu bot tinggi untuk tempur, sepatu tinggi untuk pemadam kebakaran. Sepatu bot yang diproduksi awal tahun 1990-an ini sekarang menjadi salah satu model sepatu terbaik di Australia. Kelebihan sepatu ini adalah kualitas yang unggul baik dalam hal model maupun kenyamanan pada saat di pakai. Sepatu ini berusaha untuk terus mempertahankan “gaya gagah dan watak sederhana“. Karena keunggulan kualitas (model dan kenyamanan) dan ciri khas itulah yang menyebabkan sepatu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi kalangan orang muda, usahawan Barat kaya serta para wanita. 2. Strength of brand association/familiarity of brand association / Kekuatan asosiasi merek. Contoh membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi melalui periklanan: Hotel Shangri-la sebagai hotel bintang lima yang berhasil menampilkan diri sebagai merek hotel yang berkualitas di wilayahnya pada tahun 1990-an. Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan kampanye iklan dengan slogan “Kemana lagi kecuali ke Shangri-La ?” Setiap merek yang berharga mempunyai jiwa, suatu kepribadian khusus. adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk dapat mengungkapkan, mensosialisasikan jiwa/ kepribadian tersebut dalam satu bentuk iklan, ataupun bentuk kegiatan promosi dan pemasaran lainnya. Hal itulah yang akan terus menerus menjadi penghubung antara produk/merek dengan konsumen. Dengan demikian merek tersebut akan cepat dikenal dan akan tetap terjaga ditengah–tengah maraknya persaingan.Membangun popularitas sebuah merek menjadi merek yang terkenal tidaklah mudah. Namun demikian, popularitas adalah salah satu kunci yang dapat membentuk brand image konsumen. 3. Keunikan asosiasi merek. Merupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut. 2014 9 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa keuntungan dengan terciptanya brand image yang kuat adalah: 1. Peluang bagi produk/merek untuk terus mengembangkan diri dan memiliki prospek bisnis yang bagus. 2. Memimpin produk untuk semakin memiliki sistem keuangan yang bagus. 3. Menciptakan loyalitas konsumen 4. Membantu dalam efisiensi marketing, karena merek telah berhasil dikenal dan diingat oleh konsumen. 5. Membantu dalam menciptakan perbedaan dengan pesaing. Semakin merek dikenal oleh masyarakat, maka perbedaan/keunikan baru yang diciptakan perusahaan akan mudah dikenali konsumen. Produksi Dulu atau Pemasaran Lebih Dahulu Pemula usaha yang belum berpengalaman sering kali terkecoh dengan memberi perhatian yang berlebih pada aspek produksi. Mereka menghabiskan waktu siang dan malam untuk membangun fasilitas produksi dan produk unggulan. Namun, begitu kegiatan investasi selesai dilakukan dan produk tersedia, pembelinya belum ada. Bahkan mereka tidak tahu seperti apa pelanggannya. Dalam ilmu pemasaran, orientasi pada produk dan produksi sudah lama ditinggalkan. Dan kini, supaya berhasil, seorang wirausaha harus membalikkan cara berpikirnya dan memulainya dari sisi pemasaran. Anda mungkin akan bertanya: Bagaimana mungkin? Wong produknya saja belum ada, kami diminta sudah melakukan pemasarannya? Betul, pemasaran sudah harus ada di kepala siapa saja yang mau menjadi wirausaha jauh sebelum produk itu dibuat atau fasilitas produksi dibangun. Anda harus memulainya dengan menjawab siapakah calon pembeli produk/jasa saya? Apakah dia lelaki, perempuan, atau unisex? Apakah produk/jasa ini berhubungan dengan usia? Apakah untuk dipasarkan di daerah tertentu saja (geografinya) atau bisa dipasarkan dimana saj? Semua pertanyaan mengenai segmentasi atau sasaran pasar Anda harus jelas.Sering dikatakan, kalau Anda ingin menjual apa saja Anda tak akan menjual apa-apa. Kalau Anda mengatakan produk Anda bisa dipakai oleh siapa saja, maka tak seorang pun akan memakainya. Selain pertanyaan mengenai segmentasi, kita juga harus menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis seperti: Apakah produk.jasa kita benar-benar dibutuhkan? Bagaimana cara mengubah kebutuhan itu menjadi permintaan? Mereka mau membeli dengan harga berapa? Berapa besar ukuran produk dan jumlah produksinya? 2014 10 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tentu saja akan lebih baik lagi bila Anda sudah mulai mencoba-coba melakukan penjualan. Misalnya,Anda pernah bekerja untuk orang atau perusahaan lain pada produk yang sejenis. Anda kenal betul perilaku pembelian dan siapa saja pembelinya. Dengan kata lain, Anda sudah mempunyai pelanggan sebelum membuat sendiri produknya. Banyak usaha yang dibangun atas dasar pesanan pelanggan, dan pelanggan harus menunggu sampai barangnya jadi. Uang harus dibayar di muka, dilanjutkan installment secara bertahap. Begitu uang selesai dibayar , barang baru jadi dan diserahkan. Risiko usaha seperti ini sangat kecil. Perumahan, apartemen, kapal-kapal besar, pesawat terbang, kendaraan, dan banyak produk lagi dibuat kalau pelanggannya sudah ada. Mengapa mereka melakukan itu? Itulah strategi pemasaran. Strategi membimbing pelaku usaha mencapai tujuan usaha dengan biaya yang terkendali dan hasil yang optimal. Pengusaha-pengusaha di atas selalu memulainya dari pasar karena pasar akan menentukan spesifikasi produk dan kebutuhan, negosiasi harga, baru mereka membuatnya. Pasar harus selalu berada di depan produksi. Sudah pasti hidup ini ada anomali-anomalinya. Terkadang, Anda tak bisa menduga betapa rumitnya pasar. Suatu produk yang luar biasa bagus, setelah dites, konsumen bilang sangat menyukainya. Namun, tatkala Anda memasarkannya, produk itu sama sekali tidak laku dan usaha Anda harus ditutup. Sebaliknya, ada banyak kasus di dunia ini dimana produk/jasa yang diduga gagal atau tidak feasible ternyata begitu dipasarkan bisa laku keras. Anda mungkin pernah mendengar anekdot seperti ini,” Kalau Anda menjual barang yang dibutuhkan konsumen, mereknya terkenal dan barangnya laku, maka Anda hanyalah salesman kelas 3. Kalau Anda berhasil menjual barang yang tidak dibutuhkan, tapi mereknya terkenal, dan laku, maka Anda Salesman kelas 2. Namun, kalau Anda berhasil menjual suatu prudk yang tidak dibutuhkan, mereknya tidak terkenal atau bahkan tidak ada, dan laku, maka Anda adalah Salesman kelas 1.” Itulah realita kehidupan. Pemasaran bukan skedar sebuah konsep saja, melainkan harus digerakkan. Harus ditiup ruhnya. Di-manage bersama dengan tenaga-tenaga penjual Anda. Harus ada strategi dan insentifnya. Anda mungkin menyangka mana ada barang yang tidak dibutuhkan bisa dijual dan laku? Anda keliru. Di New York, ada pedagang yang mengemas kotoran sapi menjadi souvenir yang dimasukkan ke dalam botol keramik dan diberi gambar sapi beserta tulisan: Bullshit! Barang ini ternyata sangat diminati para turis. Sama seperti halnya kotoran onta yang dikemas dalam mug dari tanah liat dan dijajakan sebagai camel shit untuk oleh-oleh dari Timur Tengah. 2014 11 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kalau mereka bisa menjual dengan cerdik, apalagi Anda, mahasiswa Indonesia yang berpendidikan dan mengenal konsep-konsep pemasaran. Anda pasti bisa memasarkan lebih hebat dari mereka. Mari kita mengenalnya lebih dalam. Pemasaran: Barang, Jasa, dan Gagasan Pemasaran dapat diterapkan pada barang-barang konsumsi (consumer goods), yaitu produk yang dibeli konsumen akhir untuk penggunaan pribadi. Misalnya sepatu, makanan, jam tangan, baju, dan sebagainya. Perusahaan yang menjual produk ke konsumen untuk konsumsi pribadi terlibat dalam pemasaran konsumsi (consumer marketing). Pemasaran juga dapat diterapkan pada barang-barang industri (industrial goods), yaitu produk-produk yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk memproduksi produk lain, seperti bahan bangunan, bahan baku, bahan kimia, dan sebagainya. Perusahaanperusahaan yang menjual produknya kepada produsen lain untuk diolah terlibat dalam pemasaran industri (industrial marketing) Teknik-teknik pemasaran juga dapat diterapkan pada jasa (service), yaitu produk-produk yang tidak nyata (intangibles), seperti waktu dan keahlian, atau beberapa aktivitas yang dapat dibeli. Rumah makan, salon kecantikan, rias pengantin,spa, sampai transportasi perjalanan, dan pengiriman barang adalah contoh-contoh jasa. Namun, belakangan ini jarang sekali ditemui usaha jasa murni. Hampir semua jasa melibatkan konsumsi fisik. Misalnya, jasa transportasi udara. Anda memang tidak membeli “kursi” dalam arti kursi yang bisa Anda bawa pulang, Anda hanya menumpang duduk di pesawat. Namun, Anda juga mendapatlan makanan dan minuman, bacaan, dan hiburan. Demikian pula dengan jasa di restoran, Anda mendapatkan makanan. Pemasaran juga berlaku bagi promosi gagasan. Sebagai contoh iklan layanan masyarakat mengenai bahaya merokok. Iklan tersebut tidak melibatkan pemasaran produk atau jasa di dalamnya melainkan menekankan suatu gagasan. Di zaman ini, Anda akan menemui banyak sekali gagasan yang diperdagangkan, mulai dari gagasan-gagasan sosial kemasyarakatan sampai gagasan-gagasan politik dan berusaha. Strategi Pemasaran Sekarang, marilah kita mulai dengan strategi, yaitu sebuah pedoman yang harus ada dalam pikiran dan landasan berpijak usaha Anda. Strategi pada dasarnya adalah suatu cara untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan itu, pertama-tama, kita perlu mengetahui dimana kita berada dan apa tujuan yang akan kita capai. Strategi selalu beranjak dari dua titik itu, 2014 12 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id lalu dengan strategi kita menetapkan cara atau pathway untuk mencapai tempat yang kita tuju. Untuk mudahnya, mari kita kembali pada jalan yang ditempuh untuk memajukan kedai siap saji McDonald’s pada tahun 1955. Bagi kedua kakak beradik Dik dan Mor, cara terbaik untuk memajukan usaha adalah dengan membuka cabang sendiri. Sedangkan bagi Ray Kroc, McDonald’s bisa berkembang lebih cepat, tumbuh lebih subur melalui pendekatan franchise. Perhatikan mana di antara kedua strategi itu yang efektif? Strategi membantu seorang pengusaha mencapai tujuan lebih efektif, yang didasarkan atas kajian-kajian dan pemikiran-pemikiran yang matang untuk mencapai tujuan. Anda akan menjadi pengusaha yang berbeda dari rata-rata pengusaha yang mempunyai usaha sekedar untuk hidup. Anda menggunakan strategi untuk tumbuh secara signifikan, berkelanjutan, dan mencapai tujuan yang mensejahterakan. Lebih jauh lagi, strategi dibutuhkan untuk menciptakan keunggulan daya saing. Tentu saja, sebagai pemula Anda tidak boleh menghabiskan waktu lama-lama untuk berbisnis dengan menganalisis atau memikirkan aspek strategi ini. Sebagai pemula, Anda memang harus segera memulai. Dengan memulai usaha, Anda akan berhadapan dengan realita. Supaya segera bisa memulai, pikiran Anda harus jernih dan tentu saja jangan terlalu banyak mengolah informasi yang belum perlu. Namun, selalu miliki landasan pemasaran dalam setiap langkah Anda. Tanyakanlah terus siapa pembeli Anda dan pikirkan bagaimana mendapatkan mereka Selain itu, tentu saja perlu direnungkan apa yang membuat pelanggan Anda mau kembali lagi melakukan repeat order dan bahkan memberi rekomendasi pada teman-temannya agar membeli produk Anda. McCarthy dkk. (1998) menegaskan formulasi strategi pemasaran harus berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Inilah yang membuat pelanggan Anda kembali dan membri referensi pada kenalannya. Lantas, apa yang membuat mereka puas? Ilmu pemasaran mengatakan manusia akan merasa puas (persepsinya mengatakan bahwa dia puas) kalau ia memperoleh “value”. Kita menyebutnya sebagai perceived value karena tidak mungkin secara pasti mengukur exact value. Lagi pula, berapa besar value yang dirasakan setiap orang pada produk yang sama berbeda-beda. Namun secara umum, kita bisa merasakannya. Rumus sederhananya adalah sebagai berikut. Perceived Value = Perceived Benefit - Perceived Cost 2014 13 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seorang konsumen akan kembali lagi kalau dia merasa manfaat atau untung yang dia terima melebihi (bahkan lebih baik lagi, lebih besar, dan jauh lebih besar) daripada biayabiaya yang dia keluarkan. Dan supaya perceived value-nya dapat diperbesar, ada dua cara yang dapat Anda lakukan, yaitu memperbesar perceived benefit atau menekan perceived cost. Bagaimana caranya? Perceived benefit ditingkatkan dengan menyediakan produk yang berkualitas, ada jaminan uang kembali sehingga konsumen merasa nyaman dan terjamin, servis yang bagus, pilihan yang menjawab kebutuhan, ketersediaan barang, fitur-fitu yang lengkap, desain yang kena di hati, rasa yang enak, suara yang bagus, dan sebagainya. Selain itu, tentu saja aspekaspek psokologis seperti merek yang dibangun terus-menerus menjadi strong emotional brand, petugas yang ramah, dan sebagainya. Bayangkan mengapa kaum ibu bersedia membeli tas bermerek terkenal dengan harga puluhan juta rupiah. Bukankah di pasar juga ada tas-tas yang harganya sekian ribu rupiah saja? Benefit apa yang mereka terima? Di sisi, perceived cost ditekan dengan lokasi yang tepat, biaya produksi yang efisien sehingga Anda bisa menjual produk dengan harga yang terjangkau. Namun, harap diingat, konsumen tidak hanya mengeluarkan biaya dari harga yang dibayarnya saja. Mereka juga mengeluarkan biaya perjalanan untuk mendatangi outlet Anda, waktu, tenaga, pikiran, emosi, meyakinkan keluarga, dan sebagainya. Bantulah calon konsumen Anda agar dia mengeluarkan seluruh biaya-biaya itu serendah mungkin. Misalnya, Anda mudah dihubungi, akses mudah dijangkau, mereka tidak perlu antri berlama-lama, petugas Anda benar-benar ahli dan mampu mengatasi masalah, harga produk pasti dan tidak berubah-ubah, informasi tersedia secara luas, dan sebagainya. Ingatlah, di zaman yang kompleks ini, harga bukanlah segala-galanya. Mana yang dipilih konsumen: harga murah,tapi gengsinya rendah dan mudah rusak, atau barang sedikit lebih mahal, tapi jika dipakai dapat membanggakan pemiliknya. Ada beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan bersaing, di antaranya Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Pengembangan pasar, Strategi Pengembangan Produk, dan Segmentasi Pasar (Zimmerer dan Scarborough, 2002). Strategi Penetrasi Pasar adalah usaha meningkatkan penjualan dari produk yang sama (lama) dan dalam pasar yang sekarang (atau lokasi yang sekarang) melalui peningkatan usaha penjualan dan periklanan. 2014 14 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Di lain pihak, Strategi Pengembangan Pasar adalah usaha meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan prouk atau jasa yang sama (lama) kepada pasar atau segmen yang baru. Memperkenalkan produk atau jasa pada pasar baru akan meningkatkan penjualan perusahaan. Strategi Pengembangan Produk adalah usaha untuk meningktkan penjualan dengan menambahkan produk dan jasa baru pada pasar yang sekarang. Produk baru itu mungkin berupa perubahan dari produk yang ada atau memang baru sama sekali. Sedangkan Segmentasi Pasar adalah sebuah strategi untuk memilah pasar yang missal (misalnya dari 220 juta warga negara Indonesia) dengan membagi-bagi mereka ke dalam kelompok-kelompok yang lebih homogen (misalnya, Anda memilih pasar untuk produk Anda adalah laki-laki dewasa saj yang tinggal di kota-kota besar dengan penghasilan di atas Rp 5juta/bulan). Jadi segmentasi adalah tentang pemetaan suatu pasar menjadi beberapa kategori dengan menyatukan perilaku-perilaku yang serupa ke dalam sebuah segmen. Ada beberapa syarat untuk melakukan segmentasi yang efektif, yaitu segmennya harus dapat diukur, dapat dijangkau, cukup besar atau cukup menguntungkan, dapat dibedakan, dan dapat dilaksanakan. Kotler dan Lane (2007) menyebutkan strategi segmentasi dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: a) b) c) d) e) Geografi, pembagian pasar menjadi unit-unit geograis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau rumah tangga. Demografi, memilah-milah pasar atas faktor who to buy. Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis, seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, dan kelas sosial ekonomi. Variabel demografis merupakan dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan karena lebih mudah diukur daripada variabel lainnya. Psikografi, membagi pasar atas faktor why do they buy. Konsumen dibagi-bagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup, kepribadian, atau nilai-nilai yang mereka anut. Behavioral, membagi pasar atas faktor how do they buy dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara konkret. Konsumen dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap produk tertentu. Individual, pasar dianggap sebagai kumpulan dari individu-individu yang berbeda satu sama lain. Semakin tinggi persaingan yang terjadi dalam suatu industri, perusahaan dituntut untuk menggunakan variabel yang paling dekat dengan perilaku pembelian, dalam hal ini behavioral atau individu. Setelah mengelompokkan pasar, sekarang Anda mulai melakukan pilihan. Targeting artinya memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dijadikan target pasar. Strategi ini dilakukan untuk menentukan satu atau lebih segmen pasar yang akan dijadikan target pasar. Strategi ini dilakukan untuk menentukan kepada siapa saja produknya akan dijual, 2014 15 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id apakah itu ditujukan pada semua orang atau hanya mengambil sekelompok orang pada ceruk pasar tertentu. Positioning. Sekarang, marilah kita buat agar strategi Anda lebih mencengkram pasar lagi. Buatlah agar konsumen benar-benar memiliki ikatan batin dengan Anda. Ikatan itu disebut positioning atau brand positioning. Positioning (posisi) adalah upaya untuk mengkomunikasikan produk dan brand Anda agar masuk ke dalam benak konsumen. Positioning adalah posisi yang ditempati suatu produk dalam pikiran pasar Anda. Positioning dipakai ketika Anda menghadapi persaingan yang sengit sehingga menyulitkan konsumen mengingat produk atau merek Anda. Tengoklah ada sekitar 300-an merek obat analgesic yang berfungsi mengurangi rasa sakit. Bagaimana Anda menangani pemasarannya? Konimex, perusahaan nasional yang besar di Solo melakukan pendekatan yang sangat cerdik. Dia membagi-bagikan produknya dalam beberapa sasaran yang berbeda dengan positioning yang khas. Analgesic bisa mengurangi rasa nyeri dan sakit di gigi, kepala, pinggang, kaki, perut, dan sebagainya. Konimex memasarkan Paramex untuk obat sakit kepala dengan segmen laki-laki dewasa sedangkan untuk sakit (wanita) yang sedang datang bulan disediakan merek Feminax. Bandingkan dengan merek-merek obat analgesic lainnya yang strategi positioning-nya tidak dikelola. Mereka menyatakan obatnya bisa menghilangkan rasa sakit apa saja. Jadi, brand positioning dilakukan untuk mempermudah daya ingat konsumen agar mereka menempatkan merek Anda dalam top of mind mereka, dan menjadi loyal karena Andalah yang pertama-tama mereka sebutkan saat berbelanja. Sebagai contoh, dalam memasarkan produk makanan di Pulau Batam, Deny Deliandri, seorang wirausaha muda, memposisikan produk cake pisang buatannya sebagai produk oleh-oleh 2014 16 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Renal Kasali dkk, (2010). Modul Kewirausahaan, PT Mizan Publika, Bandung Suryana. (2009). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta. Griffin, (2005). Fundamental of Mangement, Fourth Edition, Houghton Miffin Co. Stoner, James A.F. and Freeman (2003). Management, Prentice Hall. Ins. 2014 17 KWH II Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id