pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian kartu

advertisement
eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4): 1022-1035
ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2015
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER
PRABAYAR TELKOMSEL
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Prodi. Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman)
Isnawaty Abdilah 1
Abstrak
PT. Telkomsel atau biasa dikenal dengan sebutan Telkomsel
merupakan salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler tertua dan
terbesar di Indonesia yang memfokuskan pada penyediaan sarana komunikasi
berbasis teknologi satelit. Telkomsel juga merupakan operator telekomunikasi
seluler GSM pertama di Indonesia dengan layanan prabayar. Sebagai
perusahaan telekomunikasi yang telah lama beroperasi di Indonesia,
Telkomsel telah menguasai pangsa pasar di Indonesia dengan jumlah
pelanggan prabayar lebih dari 140 juta pelanggan pada tahun 2015
(www.cnnindonesia.com) terbanyak dari pesaing-pesaingnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat/saluran distribusi, promosi, orang, proses dan tampilan
bukti fisik berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap
keputusan pembelian dan untuk mengetahui variabel mana yang paling
berpengaruh pada keputusan pembelian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah studi kepustakaan dan kuisioner, sedangkan teknik analisis
data menggunakan model regresi linier berganda. Hasil penilitian ini
menunjukkan secara simultan produk, harga, tempat/saluran distribusi,
promosi, orang, proses dan tampilan bukti fisik berpengaruh signifikan dan
secara parsial produk, harga, tempat/saluran distribusi, promosi, orang,
proses dan tampilan bukti fisik juga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Kata Kunci: Bauran Pemasaran, keputusan pembelian
Pendahuluan
Dewasa ini, komunikasi dan informasi merupakan kebutuhan yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Tuntutan akan kebutuhan
masyarakat terhadap sarana komunikasi yang baik dan murah serta adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini,
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
berdampak terhadap persaingan usaha yang semakin meningkat pada
perusahaan yang bergerak dibidang kartu seluler. Hal ini dapat kita lihat dengan
banyaknya operator-operator seluler yang bersaing dalam bisnis penyedia jasa
ini.
Mengingat persaingan antar operator (terutama GSM) semakin ramai,
seiring dengan banyaknya operator dan minat para konsumen untuk
menggunakan jasa telepon seluler, para operator telepon seluler berlombalomba menciptakan inovasi dengan fasilitas-fasilitas dan kemudahan untuk para
pemakai produknya, seperti meningkatkan antena pemancar atau disebut BTS
(base transiver system), yang berfungsi menerima dan memancarkan sinyal
dalam wilayah jangkauan, tarif murah, bahkan juga tarif sms atau telepon gratis
dan lain-lain. Tujuan tersebut akan sangat berhasil jika perusahaan operator
telepon seluler mampu memahami keinginan konsumen (pelanggan), sehingga
dapat dikatakan bahwa perkembangan operator telepon seluler sangat
ditentukan oleh kegiatan pemasarannya dimana operator tersebut harus mampu
membaca keinginan konsumen.
Prospek pasar yang potensial dan kebutuhan kita yang tinggi akan
komunikasi, menjadikan bisnis jasa telekomunikasi memiliki daya tarik yang
tinggi. Namun, akibat dari banyaknya pemain dalam bisnis ini adalah terjadinya
persaingan yang tinggi, untuk dapat menjaga posisinya dan bertahan,
perusahaan harus memahami karakteristik konsumen mereka dan memahami
bagaimana konsumen dalam memutuskan pembelian. Bagi para konsumen, apa
yang mereka inginkan tentunya selalu ingin dipuaskan terhadap suatu produk
atau jasa yang mereka beli dan mereka gunakan. Oleh karena itu setiap
perusahaan harus berorientasi pada keinginan konsumen dengan cara
menetapkan strategi yang baik dan kompetitif khususnya dengan bauran
pemasaran (7P) yaitu: product, price, place, promotion, peoples, process dan
physical evidence sehingga apa yang mereka tawarkan bisa diterima dan dibeli
konsumen.
Pendekatan pemasaran 4P berhasil dengan baik untuk barang, tetapi
elemen-elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. Kotler dan
Amstrong (2010:62) memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti
people, process dan physical evidence, sehingga dikenal dengan istilah 7P. Hal
ini sangat penting bagi sebuah perusahaan karena sebagian besar jasa diberikan
oleh 3 elemen tambahan tersebut dan dapat menghasilkan perbedaan yang
sangat besar dalam kepuasan pelanggan.
PT. Telkomsel atau biasa dikenal dengan sebutan Telkomsel merupakan salah
satu perusahaan operator telekomunikasi seluler tertua dan terbesar di
Indonesia yang memfokuskan pada penyediaan sarana komunikasi berbasis
teknologi satelit. Telkomsel juga merupakan operator telekomunikasi seluler
GSM pertama di Indonesia dengan layanan prabayar. Sebagai perusahaan
telekomunikasi yang telah lama beroperasi di Indonesia, Telkomsel telah
menguasai pangsa pasar di Indonesia dengan jumlah pelanggan prabayar lebih
1023
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
dari 140 juta pelanggan pada tahun 2015 (www.cnnindonesia.com) terbanyak
dari pesaing-pesaingnya.
Tabel
Jumlah Pelanggan Operator Seluler GSM Prabayar Indonesia
Tahun 2015
No
Operator
Produk
Jumlah Pelanggan
1
Telkomsel
Kartu As dan Simpati
(Loop & PeDe)
140 juta
2
XL Axiata
XL Prabayar, AXIS
Powered by XL &
Hauraa
59,6 juta
3
Indosat
IM3, Mentari
54,2 juta
4
Hutchison
3
21 juta
Sumber: Google (data diolah)
Tabel menunjukkan yang menjadi market leader adalah Telkomsel
dengan menguasai kurang lebih 50,94% pangsa pasar diikuti oleh XL diurutan
kedua dengan 21,68%, Indosat dengan 19,72% diurutan ketiga disusul oleh
Hutchison dengan 7,64%. Hal ini juga yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian terhadap produk Telkomsel, karena Telkomsel
memiliki jaringan yang sudah menjangkau seluruh provinsi, kabupaten dan
seluruh wilayah kecamatan di Indonesia yang mana lebih luas dibandingkan
pesaingnya. Guna menunjang kebutuhan dan kepuasan konsumennya
Telkomsel juga memiliki sarana penyaluran guna mempermudah pelanggannya
mendapatkan layanan seperti: Call Center, GraPARI, dan M-Kios. Dari segi
promosi, Telkomsel melakukan promosi melalui media cetak dan media
elektronik. Semua yang dimiliki Telkomsel ini digunakan untuk mendukung
produk prabayarnya seperti: Simpati (terdiri dari Loop dan PeDe) dan As.
Dari semua produk tersebut, jelas bertujuan untuk memberikan
kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
berkomunikasi. Tapi dalam hal ini pembahasan akan difokuskan pada kartu
prabayar Simpati dan As, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Program Studi Administrasi Bisnis S1 Angkatan 2011 s/d 2014
Universitas Mulawarman Samarinda. Alasan peneliti memilih Telkomsel
prabayar dibandingkan operator lainnya karena selain merek yang sudah
dikenal secara luas oleh masyarakat, juga dikarenakan banyaknya masyarakat
khususnya mahasiswa yang menggunakan Telkomsel prabayar sebagai operator
telekomunikasi utama untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari.
Hal ini didasari oleh beberapa alasan yang membuat mahasiswa lebih
tertarik kepada kartu seluler prabayar daripada kartu seluler pascabayar. Lima
alasan yang membuat mahasiswa lebih memilih kartu seluler prabayar antara
lain, (a) dapat mengontrol pemakaian pulsa, (b) tidak repot dalam urusan
1024
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
registrasi dan pengisian saldo, (c) tidak memiliki keterikatan, contohnya jika
kartu seluler hilang pengguna tidak perlu langsung melapor ke customer service
dan memiliki risiko kerugian yang sangat minim (hanya rugi pulsa di dalam
kartu seluler yang hilang), (d) tidak dikenakan biaya abudemen (batas minimal
pemakaian/bulan) dan (e) lebih banyak menawarkan promo-promo menarik
yang sangat menguntungkan. Melihat proses untuk mendapatkan suatu produk
secara mudah dan tidak memakan banyak waktu inilah yang membuat
mahasiswa lebih tertarik kepada kartu seluler prabayar daripada kartu seluler
pascabayar.
Jadi bauran pemasaran sangat penting untuk kemajuan sebuah
perusahaan. Jika upaya bauran pemasaran berhasil dilakukan maka akan
meningkatkan jumlah dari keputusan pembelian sesuai yang diharapkan oleh
perusahaan.
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) manajemen pemasaran adalah
sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga
dan menumbuhkan pelanggan melalui penciptaan, memberikan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Menurut Saladin (2007:3), manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuantujuan organisasi.
Lebih lanjut Kotler (2012:10) menyatakan bahwa manajemen
pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang
dituju dengan maksud untuk mencapai sasaran perusahaan.
Apabila kedua definisi di atas dibandingkan maka dapat kita tarik sebuah
kesimpulan bahwa pada dasarnya kegiatan manajemen pemasaran meliputi
proses penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok dalam hubungannya dengan produk
barang dan jasa untuk memperoleh apa yang diinginkan.
Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2012:5) pengertian pemasaran adalah
proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok medapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)
adalah pemasaran adalah kegiatan mengatur lembaga, dan proses untuk
membuat, berkomunikasi, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki
nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya (Kotler dan
1025
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
Keller, 2012:5). Definisi tersebut menjelaskan bahwa pemasaran merupakan
proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok untuk mendapatkan
kebutuhan atau keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempetukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan interaksi dari berbagai usaha, seperti menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas, baik
konsumen yang ada maupun yang potensial.
Pemasaran Jasa
Menurut Alma (2009:243) pemasaran jasa adalah sesuatu yang dapat
diidentifikasi secara terpisah, tidak terwujud dan ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud
atau tidak berwujud. Sedangkan menurut Miller dan Layton (2000) (dalam
Alma, 2009:246) pemasaran jasa adalah merupakan sistem total aktivitas bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan
keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Bauran Pemasaran Jasa
Pada dasarnya bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang
dipakai perusahaan dalam kegiatan pemasarannya. Seperti yang diungkapkan
oleh Kotler dan Keller (dalam Hurriyati, 2008:48), bauran pemasaran jasa
adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.
Kotler dan Keller (2012:25) mengklasifikasikan berbagai kegiatan
pemasaran dalam alat pemasaran campuran dari empat jenis yang luas, yang
disebut 4P dalam pemasaran. Yaitu: product, price, place, dan promotion,
sedangkan dalam pemasaran jasa seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan
Amstrong (2010:62) memiliki beberapa alat pemasaran tambahan seperti
people, process, dan physical evidence, sehingga dikenal dengan istilah 7P
maka dapat disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place,
promotion, peoples, process dan physical evidence.
Penjelasan masing-masing variabel bauran pemasaran jasa tersebut
adalah sebagai berikut:
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
menarik perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Keller, 2012:5).
Menurut Tjiptono (2009:151) harga merupakan satuan moneter atau
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Menurut Suharno dan Sutarso (2009:21) saluran distribusi itu sendiri
mempunyai arti usaha-usaha pemasar untuk menjamin ketersediaan produk
bagi pasar sasaran pada saat dibutuhkan. Pemasar perlu menjamin bahwa
1026
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
produk yang ditawarkan akan tersedia pada saat konsumen membutuhkan di
manapun, kapanpun dan berapapun. Aktivitas terpenting dari distribusi adalah
menjaga kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh produk yang
diinginkan pasar sasaran.
Alma (2009:247) mengatakan bahwa promosi adalah sejenis komunikasi
yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang
dan jasa.
Menurut Suharno dan Sutarso (2009:21) promosi adalah aktivitas
komunikasi pemasaran mengenai produk dan mempersuasi pasar sasaran untuk
membelinya.
Aktivitas
promosi
banyak
menyangkut
bagaimana
mengkomunikasikan dan mempersuasi pelanggan. Tujuan promosi adalah
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon
konsumen.
Menurut Zeithaml dan Bitner (dalam Hurriyati, 2008:60) orang
(peoples), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
Zeithaml dan Bitner (dalam Hurriyati, 2008:61) mengatakan proses
adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi
sangatlah penting untuk suksesnya pemasaran jasa.
Menurut Zeithaml dan Bitner (dalam Hurriyati, 2008:61) bukti fisik
merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Keputusan Pembelian
Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian
sebagaimana pada gambar di bawah ini:
Gambar
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternati
f
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
Sumber: Kotler, 2004:204
a.
Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari akan adanya masalah
kebutuhan dalam dirinya. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk
mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi ini dapat dibedakan
menjadi dua tingkat: Pertama, keadaan tingkat pencarian informasi yang
1027
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
sedang-sedang saja. Yang disebut perhatian yang meningkat. Kedua, pencarian
informasi yang aktif dimana seseorang akan mencarinya secara aktif seperti
mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan
kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain.
c. Evaluasi Alternatif
Setelah informasi di dapat konsumen, konsumen akan memproses
informasi tersebut untuk membuat pilihan merek untuk membuat keputusan
akhir.
d. Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merekmerek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk
tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam
tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan
menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu
produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan
masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek
penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
bagaimana adanya (Sugiyono, 2014:7).
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpestasi
tentang data tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan
menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.
Definisi Operasional
Tabel Definisi Operasional
Variabel
Independent
Bauran Pemasaran (X)
Sub Variabel
Produk (X1)
Harga (X2)
Tempat (X3)
1028
Indikator-indikator
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
a.
b.
Merek produk
Keragaman produk
Kualitas produk
Desain atau tampilan
produk
Kemasan produk
Penetapan harga
Periode Pengisian
Letak atau lokasi gerai
Kemudahan
menjangkau lokasi atau
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
Promosi (X4)
Orang (X5)
Proses (X6)
Bukti fisik (X7)
Dependent
Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan Pembelian (Y)
gerai dengan alat
transportasi
c. Ketersediaan produk
a. Promosi produk
b. Periklanan
c. Tenaga penjual
Sikap
dan
tindakan
karyawan GraPARI
Layanan jaringan atau
signal yang diberikan
Bangunan gerai GraPARI
yang nyaman dan menarik
a.
b.
c.
d.
e.
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca
pembelian
Sumber : Data diolah, 2015
Populasi dan Sampling
Dalam menentukan populasi dalam penulisan ini adalah para konsumen
yang menggunakan kartu seluler prabayar Telkomsel di Fakultas Ilmu Sosial
dan Politik Prodi. Administrasi Bisnis S1 Universitas Mulwarman, dimana
untuk saat ini masih belum diketahui pasti jumlahnya.
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan jumlah sampel untuk
penelitian ini adalah 96,04, dan dibulatkan menjadi 100 responden. Selanjutnya
dalam penelitian ini nanti akan menggunakan metode Accidental Sampling,
yang mana mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik prodi.
Administrasi Bisnis S1 Universitas Mulawarman yang kebetulan dijumpai oleh
peneliti dan mahasiswa yang akan menjadi responden tersebut adalah pengguna
atau pelanggan kartu seluler prabayar Telkomsel, maka dapat digunakan
sebagai sampel (Sugiyono, 2014:85).
Teknik Pengumpulan Data
Agar penulis dapat memberikan gambaran secara ilmiah dan dapat
diuraikan secara sistematis, maka pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
melalui:
a) Penelitian Lapangan
b) Penelitian Kepustakaan
Teknik Analisis Data
Adapun metode analisis data yang akan digunakan adalah analisis
regresi linear berganda. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis
digunakan program SPSS. Tahap-tahap dalam analisis ini adalah sebagai
berikut:
a) Uji instrumen
1029
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
1. Uji validitas
2. Uji reliabilitas
b) Uji asumsi klasik
1. Uji multikolinearitas
2. Uji heteroskedastisitas
3. Uji normalitas
4. Uji autokorelasi
c) Analisis regresi linear berganda
1. Persamaan regresi
2. Koefisien korelasi (R)
3. Koefisien determinasi (R2)
d) Uji Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
2. Uji T (Parsial)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS didapatkan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,462 atau 46,2% yang berarti tingkat hubungan
antara variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5),
proses (X6), dan tampilan bukti fisik (X7) secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian kartu seluler prabayar Telkomsel termasuk pada tingkat
hubungan yang sedang atau cukup.
Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,283 yang mana menunjukkan besarnya proporsi sumbangan variabel produk
(X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6), dan
tampilan bukti fisik (X7) sebesar 28,3% terhadap keputusan pembelian kartu
seluler prabayar Telkomsel, sedangkan sisanya sebesar 71,7% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji Anova diperoleh nilai Sig. Fhitung = 0,000 < α 0,05 dengan
demikian menunjukkan bahwa variabel bebas (independent) yang terdiri dari
produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses (X6) dan
tampilan fisik (X7) secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) kartu seluler prabayar Telkomsel.
Nilai Sig. thitung produk (X1) 0,036 < α 0,05 yang artinya variabel
produk (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y). Nilai Sig. thitung harga (X2) 0,041 < α 0,05 yang
artinya variabel harga (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai Sig. thitung tempat (X3) 0,006 < α 0,05
yang artinya variabel tempat (X3) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai Sig. thitung promosi (X4)
0,010 < α 0,05 yang artinya variabel promosi (X4) secara parsial berpengaruh
1030
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai Sig. thitung orang
(X5) 0,046 < α 0,05 yang artinya variabel orang (X5) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai Sig. thitung proses
(X6) 0,028 < α 0,05 yang artinya variabel proses (X6) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Nilai
Sig. thitung tampilan bukti fisik (X7) 0,034 < α 0,05 yang artinya variabel
tampilan bukti fisik (X7) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y).
Pembahasan
Pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk (X1) yang
indikatornya terdiri dari merek produk, kualitas produk, desain atau tampilan
produk dan kemasan produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Kotler dan
Keller (2012:5) yang mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau
konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Simbolon (2011) dimana diperoleh hasil bahwa variabel produk
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan (2013) yang
menyatakan bahwa variabel produk berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Pengaruh variabel harga terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga (X2) yang
indikatornya terdiri dari penetapan harga secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tjiptono
(2009:151) yang menyatakan bahwa harga adalah satuan moneter atau jumlah
uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh hak kepemilikan
atau penggunaan suatu produk.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Simbolon (2011) dan Ikhsan (2013) yang menyatakan bahwa variabel
harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh variabel tempat terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tempat (X3) yang
indikatornya terdiri dari lokasi gerai, kemudahan menjangkau lokasi gerai
dengan alat transportasi dan ketersediaan produk secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Suharno dan
Sutarso (2009:21) bahwa saluran distribusi itu sendiri adalah usaha-usaha
1031
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
pemasar untuk menjamin bahwa produk yang ditawarkan akan tersedia pada
saat konsumen membutuhkan di manapun, kapanpun dan berapapun.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Simbolon (2011) dimana diperoleh hasil bahwa variabel tempat
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan (2013) yang
menyatakan bahwa variabel tempat berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi (X4) yang
indikatornya terdiri dari promosi produk, periklanan dan tenaga penjual secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Alma
(2009:247) bahwa promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan
penjelasan untuk meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa yang
ditawarkan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Simbolon (2011) dan Ikhsan (2013) yang menyatakan bahwa variabel
promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh variabel orang terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel orang (X5) yang
indikatornya terdiri dari sikap dan tindakan karyawan GraPARI secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Zeithaml dan Bitner
(2003) (dalam Hurriyati, 2008:60) yang mengatakan orang adalah semua
pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat
mempengaruhi persepsi pembeli.
Pengaruh variabel proses terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel proses (X6) yang
indikatornya terdiri dari pelayanan yang diberikan dan jaringan signal secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Zeithaml dan Bitner
(2003) (dalam Hurriyati, 2008:61) bahwa proses adalah semua prosedur aktual,
mekanisme dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa.
Pengaruh variabel tampilan bukti fisik terhadap keputusan pembelian
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tampilan bukti fisik
(X7) yang indikatornya terdiri dari bangunan fisik yang nyaman dan menarik
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Zeithaml dan Bitner
(2003) (dalam Hurriyati, 2008:61) yang mengatakan bukti fisik merupakan
suatu hal yang secara turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli
dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan.
1032
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
Dari hasil yang diperoleh ternyata variabel independent yang terdiri
dari produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang (X5), proses
(X6), dan tampilan bukti fisik (X7) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y) kartu seluler prabayar Telkomsel. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehSimbolon (2011) dan Ikhsan
(2013) dimana diperoleh hasil bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Karti SimPATI Telkomsel pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Universitas Sumatera Utara dan
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli bagi pengguna kartu
GSM As (studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Samarinda).
Walaupun secara simultan produk, harga, tempat, promosi, orang,
proses, dan tampilan bukti fisik berpengaruh signifikan akan tetapi secara
parsial hanya variabel produk yang paling dominan pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian kartu seluler prabayar Telkomsel, itu terjadi karena
Telkomsel memiliki merek produk kartu seluler prabayar yang namanya sudah
tidak asing bagi masyarakat hampir diseluruh wilayah Indonesia, karena
Telkomsel merupakan pelopor telekomunikasi pertama di Indonesia sehingga
telah jauh dikenal lebih lama oleh konsumen dengan berbagai ragam produk
yang ada dapat dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
pelanggan. Kualitas produk yang dimiliki oleh Telkomsel (signal dan
jangkauan) sangat baik dan luas dimana jaringan Telkomsel dapat ditemukan
hampir diseluruh titik daerah di Indonesia dan jarang terjadi gangguan yang
biasanya berasal dari cuaca atau faktor lain, serta desain dan kemasan produk
kartu seluler prabayar yang dimiliki oleh Telkomsel cukup menarik dan dapat
memberikan informasi yang cukup bagi pelanggan seperti cek pulsa, informasi
masa berlaku kartu, serta paket atau beragam fitur yang ditawarkan sehingga
tidak sulit bagi pelanggan untuk menggunakan produk Telkomsel. Hal tersebut
yang membuat variabel produk berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, sehingga perusahaan Telkomsel harus selalu mempertahankan serta
mengembangkan produk yang sudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen
untuk menjadi lebih inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen untuk
meningkatkan keputusan pembelian.
Penutup
Dari hasil uji F (Uji serentak) nilai signifikansi F hitung lebih kecil dari
α, hal ini menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, promosi, orang, proses, dan tampilan bukti fisik secara
serentak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
sehingga hipotesis diterima dan secara uji t (Uji parsial) variabel produk, harga,
tempat, promosi, orang, proses, dan tampilan bukti fisik berpengaruh terhadap
1033
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 1022-1035
keputusan pembelian kartu seluler prabayar Telkomsel sehingga hipotesis
diterima.
Diketahui bahwa variabel produk paling berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian kartu seluler prabayar Telkomsel (studi kasus pada
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi. Administrasi Bisnis S1
Universitas Mulawarman) karena variabel yang memiliki nilai Standardized
Coefficients (Beta) paling besar dengan nilai 0,171 adalah variabel produk (X1)
yang artinya variabel yang paling dominan terhadap keputusan pembelian (Y)
kartu seluler prabayar Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Isipol Universitas
Mulawarman Samarinda adalah variabel produk (X1).
Perusahaan Telkomsel harus selalu mempertahankan serta
mengembangkan produk yang sudah dikenal dan dipercaya oleh konsumen
menjadi lebih inovatif dengan kualitas yang lebih baik lagi agar lebih
kompetitif dengan kompetitor sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen
dan meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk kartu
seluler prabayar Telkomsel.
Untuk penelitian selanjutnya hendaknya menganalisis lebih dalam dan
spesifik dan memasukkan variabel lain yang tidak masuk dalam model
penelitian ini karena penelitian ini telah meneliti pengaruh bauran pemasaran
yang terdiri dari variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4),
orang (X5), proses (X6) dan tampilan fisik (X7) terhadap keputusan pembelian
(Y). Dan hasil dari penelitian ini adalah 28,3% keputusan pembelian kartu
seluler prabayar Telkomsel pada mahasiswa Administrasi Bisnis S1 fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman dipengaruhi oleh bauran
pemasaran dan 71,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikut sertakan
dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit
CV. Alfabeta. Bandung.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2010. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi
Keempatbelas. Jilid I. Indeks. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. BP.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Ibnu, Widiyanto. 2008. Pointers: Metodologi Penelitian. BP. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Kotler, Philip. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Penerbit
Prenhallindo. Jakarta.
Kotler, Phillip. & Keller, Kevin Lane. 2012. Manajemen Pemasaran. Edisi
Ketigabelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.
1034
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Isnawaty Abdilah)
Rangkuti, Freddy. 2013. Riset Pemasaran. Cetakan Kesebelas. Penerbit
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hurriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Penerbit
CV. Alfabeta. Bandung.
Saladin, B. Djaslim. 2007. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Penerbit
Mandar Maju. Bandung.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit
CV. Alfabeta. Bandung.
Suharno & Yudi Sutarso. 2009. Marketing in Practise. Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2009. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedua.
Penerbit Andy. Yogyakarta.
Website:
Indonesia telecom outlook. 2014. Daftar Presentase Jumlah Pelanggan Kartu
Seluler di Indonesia:
http://www.slideshare.net/mobile/yogismobiletech/jumlah-pelangganselular-kuartal-i-tahun-2014 (diakses 10 April 2015)
Revy, lousiana. 2013. Analisa Marketing Mix 7P. Google document:
https://www.google.co.id/url?q=http://www.academia.edu/8063753/ana
lisa_marketing_mix&sa=U&ved=0ahUKEwiDwLwtOrJAhXHto4KHcRmC1sQFggNMAE&usg=AFQjCNGrM4aareeQ
Bhf5_7o-nzJBT9hgsw (diakses 18 April 2015)
Ikhsan, Syukrul. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Membeli Bagi Pengguna Kartu GSM As. Pdf_ipi63889 :
https://www.google.co.id/url?q=http://download.portalgaruda.org/articl
e.php%3Farticle%3D63314%26val%3D4591&sa=U&ved=0ahUKEwji
ifv8surJAhVIBo4KHYteAOIQFggHMAA&usg=AFQjCNFvsg67AO6O0YGZPSU---F_iQL5w (diakses 8 April 2015)
Simbolon, Yulia Kristina. 2012. “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Telkomsel Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Universitas Sumatera
Utara:
https://www.google.co.id/url?q=http://jurnal.usu.ac.id/index.php/index/
search/authors/view%3FfirstName%3DYulia%26middleName%3DKri
stina%26lastName%3DSimbolon%26affiliation%3Duniversitas%2520s
umatera%2520utara%26country%3D&sa=U&ved=0ahUKEwis0eKpsrJAhXTCI4KHYZKDAIQFggJMAE&usg=AFQjCNGv4AYmRosErV
VzUBJsfw19Sifz2A (diakses 8 April 2015)
1035
Download