BAB IV PENGOBATAN TRADISIONAL

advertisement
BAB IV
PENGOBATAN TRADISIONAL
A. Proses Pengobatan Tradisional pada Yayasan Asy-Syifa’
1. Pengertian Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah pengobatan atau perawatan dengan cara obat dan
pengobatanya yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun,
atau pendidikan/pelatihan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau
campuran dari bahan tersebut secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.1
Dalam proses pengobatan tradisional, Yayasan As syifa’ Jombang memiliki
klasifikasi ketentuan waktu rawat inap pasien yang mengidap penyakit yang
penyembuhannya membutuhkan proses cukup lama, atau biasa disebut
Pamungkas/tingkatan, adapun macam-macam pamungkas yang dimaksud,
antara lain:2
a. Untuk Pengobatan Penyakit
1) Pamungkas Satu : 6 Hari
2) Pamungkas Dua : 12 Hari
3) Pamungkas Tiga : 24 Hari
4) Sampai Sembuh
1
H. Suwono Ambar Sukma (Mbah Wono), pimpinan Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon
Jombang, 7 Juni 2017.
2
wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni 2017.
64
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Untuk Pengobatan Mahabbah (Pengasihan)
1) Pamungkas Satu : 7 Hari
2) Pamungkas Dua : 14 Hari
3) Pamungkas Tiga : 21 Hari
4) Sampai Sembuh
Pamungkas mahabbah itu cenderung pada problem yang sangat parah, rata-rata
problem dalam rumah tangga (keluarga), tetapi pamungkas penyakit itu
problem pada penyakit dalam yang di alami dalam tubuhnya.Jadi pasien
melewati semua pamungkas yang di tetapkan oleh padepokan. Mulai dari
pamungkas satu belum sembuh, dteruskan pada pamungkas dua masih tetap
belum sembuh total dilanjut pamungkas tiga masih kurang sembuh sedikit
langsung dilanjutkan pamungkas sampai pasien sembuh total.3Adapun jumlah
kamar inap/padepokan di yayasan as syifa’ berjumlah 25 kamar, meliputi:
1. Kamar bentangan kiri dimulai dengan kelas 1A-7A
2. Kamar bentangan kanan dimulai dengan kelas 1B-7B
3. Aula berjumlah 1 kamar
4. Kamar belakang aula di mulai dengan kelas 1C-4C
5. Kamar sebelah kiri aula dimulai dengan kelas 1D-3D
6. Kamar sebelah kanan aula dimulai dengan kelas 1E-3E
Setiap kamar berisi 1 hingga 2 pasien saja, tergantung besar kecil ruang kamar
yang ditempati.Sedangkan penempatan setiap pasien ditentukan oleh guru
3
Bapak Ismanu, Terapis Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni 2017.
65
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
terapis sendiri, sehingga pasien tidak dapat ditempatkan disembarang kamar
inap/padepokan.
2. Macam-macam Herbal
Teknik pengobatan yang ada di yayasan as syifa’ yakni melalui beberapa obat
herbal yang berjumlah 26 macam, obat herbal tersebut berupa air yang telah di
berikan do’a-do’a dari guru terapis yang wujudnya berbeda-beda tergantung
pada apa yang dirasakan dan terlihat dalam jiwa guru terapis pada pasien
(secara otomatis) melalui ilmunya dengan kekuatan malaikat-malaikat
muqorrobin (malaikat yang membantu pengobatan pasien dan bertempat pada
akal guru terapis). Dalam 26 air ini mempunyai fungsi masing-masing, yang
mana setiap air campuran herbalnya dari tumbuhan bermacam-macam,
diantaranya:4
4
NO. NAMA PENYAKIT
Tabel
4.1
RAMUAN HERBAL
1.
Struk
Lempuyang kecil-Tanah-
2.
Panas
Kunir-Temulawak-Madu-Jeruk nipis
3.
Batuk
Kayu manis-Kapu logo
4.
Gatal
Kulit kamboja-Sangket-Akar hitam
5.
Jantung
Daun suru-Jinten-Bawang merah
6.
Sesak Nafas
Daun sere-Gula batok-Akar aren
7.
Gangguan Mani
Akar aren-Akar alang-alang
Hj. Siti Khotimah, Wakil Guru Terapis, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni
2017.
66
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8.
Paru-paru
Buah ciplukan
9.
Maag
Kapu logo-Tumbar-Daun serunen
10.
Pusing
Daun turi-Daun selada sedikit-Cukak
11.
Epilepsy
Dangun dlingu
12.
Penurun Darah
Pepaya muda-Daun Seladi
13.
Penambah Darah
Kunir-Madu-Telor
14.
Kekuatan Kanker
Mangga-Benalu-Jeruk nipis-Pulo sari
15.
Pencuci mata
Air daun suru-Garam sedikit
16.
Lemah Syahwat
Kunir-Lada
hitam-Bawang
merah-bawang
putih-Jeruk
sayur(purut)-Jinten hitam-MaduTelor jawa
17.
Wajah
Batang daun suru-Kapur siri-Minyak kelapa
18.
Sakit Kencing
Temulawak-Kumis kucing-Adas pulo sari-Kiji bening-Sayur
bening
19.
Asam Urat
Laos Merah
21.
Pencuci Perut
- Kunir-Temulawak-Asam-Jeruk nipis-Gula aren
-Meniran-Laos biasa-Temulawak-Limpo
22.
Bobok Benjolan
Kunir-Bawang merah-Cuka secukupnya-Ketela pondasi
23
Strees
Pala-Arang-Kangkung
24
Mahabbah
Manisa-Madu
25
Bobok
Jinten hitam-Limpo
26
Gangguan
Lempuyang-Kencur-Beras digoreng
Sumber: Wawancara dengan produsen obat herbal.
67
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Cara pembuatan :
a. Manisa : dibersihkan dengan cara di cuci terlebih dahulu kemudian di
parut setelah itu langsung di peras untuk di ambil airnya.
b. Tumbuhan Basah : dibersihkan dengan cara di cuci terlebih dahulu setelah
itu langsung ada yang di gebing/di iris-iris, ada yang di tumbuk dan ada
yang di parut. Kemudian langsung di rebus sampai mendidih sekitar ± 20
menit.
c. Tumbuhan Kering : dibersihkan dengan cara di cuci terlebih dahulu,
kemudian direbus sampai mendidih sekitar ± 20 menit. Setelah itu
langsung di ambil airnya.
Semua rangkaian Pembuatan herbal itu dimulai dari pukul 07.00 – 10.00 wib
(Pagi). Setelah semua tumbuh-tumbuhan selesai diproduksi kemudian langsung
diambil airnya untuk di tuangkan ke dalam gelas masing-masing pasien dalam
keadaan panas dan langsung diantarkan ke kamar para pasien oleh petugas
yayasan.
Setiap pasien mempunyai daya tahan tubuh masing-masing.Ada yang
mempunyai daya tahan tubuh kuat dan ada pula yang mempunyai daya tahan
tubuh yang lemah.Maka dari itu setiap pasien mendapatkan ramuan herbal
berbeda-beda. Pasien yang mempunyai keluhan (daya tahan tubuh lemah) tidak
kuat mengkonsumsi 19 gelas ramuan herbal bisa mengkonsumsi ramuan herbal
mulai dari 7 gelas – 9 gelas – 12 gelas – 15 gelas sesuai daya tahan tubuh
masing-masing pasien. Jadi normalnya (daya tahan tubuh kuat) para pasien
68
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengkonsumsi sebanyak 19 gelas air yang sudah menjadi ramuan herbal dan
sudah ada asma’/do’a dari guru terapis.5
Adapun aktifitas keagamaan sebagai penunjang dalam pengobatan ini yakni,
setiap kamis malam jum’at semua pasien diwajibkan untuk shalat dan do’a
bersama setelah shalat isya’. Dilanjutkan rangkaian shalat sunnah dimulai dari
pukul 00.30 wib sampai shalat shubuh. Shalat sunnah yang dilakukan
diantaranya, shalat taubat, witir, istikhoro, hajat, tahajud, mutlak, talak balak,
dll. Semua shalat ini di pimpin langsung oleh guru terapis dan dilanjutkan
shalat shubuh berjama’ah.Setiap kamis dilaksanakan khataman al-Qur’an
mengundang para santri hafidz dari luar yayasan.
3. Proses Pengobatan Tradisional
Adapun proses pengobatan tradisional pada yayasan asy-syifa’ melalui hasil
wawancara dengan bagian administrasi yayasan asy-syifa’ sebagai berikut :
Awal mula proses pengobatan di yayasan as syifa’ ini, pasien kami
arahkan untuk menemui abah Wono terlebih dahulu untuk menyampaikan
keluhan-keluhan mereka, Selanjutnya pasien kami himbau untuk
melengkapi administrasi berupa berkas pendaftaran dan membayar biaya
administrasi, serta pengarahan mengenai proses pengobatan secara
berkelanjutan. Jika abah wono sedang sibuk, maka pasien bisa
mengkonsultasikan keluhannya pada saya sendiri. Kemudian setelah
proses administrasi selesai, maka pasien akan menjalani proses
pemeriksaan dengan abah Wono. Pemeriksaan disini meliputi,
pemeriksaan badan (tensi darah, mata, detak jantung, luka bagi yang
menderita diabetes basah dan pemeriksaan yang berbeda0beda sesuai
dengan penyakit yang di derita) dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
tubuh pada waktu pertama kali datang. Setelah pemeriksaan selesai, pasien
segera dipindahkan kekamar inap/padepokan masing-masing sesuai
perintah abah Wono.Tetapi tidak semua pasien yang opname tergantung
penyakit masing-masing pasien yang diderita.6
5
6
Bapak Agung, Produsen Obat Herbal, Wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 10 Juni
2017.
Ibu Ningsih (Ibu Naning), Administrasi Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7
Juni 2017.
69
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Maka dapat diambil kesimpulan, bahwasannya proses pengobatan tradisional pada
yayasan asy-syifa’ sebagai berikut :
a. Pasien menemui guru terapis untuk menyampaikan tujuan kedatangan mereka
di yayasan as syifa’ jombang.
b. Kemudian pasien akan dihimbau menuju ke bagian administrasi, untuk
melengkapi berkas-berkas dan membayar biaya administrasi.
c. Setelah segala kebutuhan administrasi terpenuhi, maka pasien akan menjalani
proses pemeriksaan.
d. Jika penyakit atau gangguan yang di derita adalah penyakit atau gangguan
yang berat, maka pasien akan di rawat inap pada beberapa kamar yang sudah
disiapkan.
Sedangkan menurut pendapat lain mengenai proses pengobatan tradisional adalah
sebagaiberikut :
Setelah pasien menyelesaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
adminitrasi maupun pemeriksaan, selanjutnya saya melakukan meditasi.
Hal tersebut bertujuan untuk bisa mengetahui gangguan atau penyakit apa
yang dirasakan oleh pasien dalam setiap detik. Kemudian saya lanjutkan
malam hari untuk menyempurnakan meditasi tersebut dengan melalui
do’a-do’a serta tirakat, seperti puasa putih (puasa yang dilakukan pada
pertengahan bulan), puasa hitam (puasa yang dilakukan pada akhir bulan
tanggal 27-30), puasa merah (puasa pada bulan muharram), puasa hijau
saya menjalankan “Amar Ma’ruf Nahi Mungkar”. Selain melaksankan
puasa tersebut, saya juga istiqamah melaksanakan puasa senin dan kamis,
puasa dawud, dan puasa selama 40 hari. Semua puasa tersebut saya
lakukan untuk memenuhi sunnah rasul. Sehingga Pasien yang mengalami
gangguan atau penyakit berat akan dirawat inap sesuai dengan tingkatan
dalam penyembuhan pengobatan tradisional atau biasa disebut pamungkas.
Menurut saya bahwasanya, ’’ Manusia berobat itu butuh tempat, waktu,
70
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sabar dan telaten, pasti mendapat ridha dan kesembuhan dari Allah SWT
”. 7
Adapun kesimpulan wawancara diatas, yaitu:
a. Guru terapis melakukan meditasi dengan tujuan untuk mengetahui gangguan
atau penyakit pasien.
b. Kemudian malam harinya guru terapis menyempurnakan meditasi tersebut
dengan do’a-do’a dan tirakat.
c. Pasien yang mengalami gangguan atau penyakit berat akan dirawat inap
sesuai tingkatan penyembuhan.
Sedangkan menurut produsen obat herbal, proses pengobatan di yayasan asysyifa’ adalah :
Pertama, pasien akan menjalani proses pengobatan dengan abah wono.
Jika ada pasien yang mengalami penyakit berat maka akan dirawat inap
sesuai tingkatan penyakit atau mahabbah yang dideritanya. Kemudian
pasien akan diberikan Air Asma’ yang sudah ditirakati oleh abah wono.
Serta diberikan obat herbal yang saya racik dengan dibantu mas udin dan
juga telah diberikan do’a oleh Abah Wono.8
Dari wawancara diatas, penulis menyimpulkan :
a. Pasien menjalani proses pengobatan rawat inap dengan guru terapis, jika ada
yang mengalami penyakit berat.
b. Pasien akan diberikan Air Asma’.
c. Pasien akan diberikan obat herbal oleh produsen yang telah diberikan do’a
guru terapis.
Adapun hasil wawancara denganterapis lainyang teknik pengobatannya dengan
melakukan terapi pemijatan, sebagi berikut :
7
H. Suwono Ambar Sukma (Mbah Wono), Pimpinan Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon
Jombang, 7 Juni 2017.
8
Bapak Agung, Produsen Obat Herbal, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni 2017.
71
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Setiap pagi saya melakukan terapi pemijatansecara rutin kepada pasien
sampai pasien mengalami perubahan menjadi lebih baik.Dengan tujuan
supaya aliran darah pasien yang ada dalam tubuhnya berjalan dengan
lancar dan supaya bisa menjadi sembuh kembali dengan kesabaran
menjalani pemijatan terapis.Seperti pasien penderita struk yang awal
datang berobat di yayasan asy-syifa’ tubuhnya tidak bisa digerakkan,
dengan kesabaran melakukan terapi pemijatan akhirnya pasien bisa pulih
atau sehat kembali.9
Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa proses pengobatan di yayasan asy-syifa’
juga menggunakan terapi pemijatan, adalah :
a. Selain menggunakan obat herbal, rukyah dan air yang sudah diberikan do’a,
terapi pemijatanpun menjadi alternatif lain dalam proses penyembuhan
penyakit tertentu.
b. Tujuan terapi pemijatan adalah untuk melancarkan peredaran darah dan
relaksasi pada pasien.
Sedangkan hasil wawancara mengenai proses pengobatan menurut salah satu
pasien yayasan asy-syifa’, adalah :
Awal pertamakali saya bergabung dalam pengobatan tradisional ini adalah
saya menemui ibu naning terlebih dahulu untuk mengisi formulir
pendaftaran, dan saya ditanyai apa keluhan saya, karena saya dianggap
memiliki penyakit yang serius, kemudian saya langsung dipertemukan
dengan abah wono, dan menjalani proses pengobatan pamungkas satu,
pertama saya diberikan air asma’ terlebih dahulu, kemudian selama
menjalani pamungkas satu saya di pijit setiap pagi untuk merileksasikan
badan saya agar selama proses pengobatan tidak tegang, setelah itu saya
diberikan beberapa ramuan herbal untuk diminum.10
Kesimpulan dari wawancara diatas, yaitu :
a. Prosedur proses pengobatan di yayasan as syifa’ adalah menyelesaikan
segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi.
9
Bapak Ismanu, Terapis Pemijatan, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni 2017.
Ibu Anis, Pasien, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 7 Juni 2017.
10
72
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Selanjutnya pasien menemui guru terapis untuk menentukan apakah pasien
dirawat inap atau dirawat jalan.
c. Pasien kemudian diberikan pelayanan pemijatan relaksasi serta minuman
ramuan herbal.
B. Fungsi Nilai-Nilai Islam dan Budaya Lokal pada Yayasan Asy-Syifa’
Jombang
Adapun hasil wawancara dengan guru terapis mengenai fungsi nilai-nilai islam
dan budaya lokal pada yayasan asy-syifa’adalah sebagai berikut :
Pengobatan di yayasan ini merupakan pengobatan murni alternatif sebagai
pengganti pengobatan medis dari dokter,karena ada beberapa dokter yang
memang tidak sanggup menangani pengobatan penyakit pasien dan ada
juga pasien yang tidak mau berobat melalui medis.Sehingga banyak
masyarakat yang lebih percaya pada pengobatan tradisional seperti di
yayasan asy-syifa’ini.Selain itu pengobatannya juga menggunakan obat
herbal. Selama proses pengobatan saya senantiasa mengawali proses
pengobatan dengan bertawasul pada Kanjeng Nabi Muhammad SAW,
malaikat-malaikat, sahabat nabi, Waliyullah,kyai-kyai, Ulama’-ulama’ dan
lain sebagianya, agar memperoleh keberkahan dan dimudahkan oleh Allah
SWT, selain itu saya juga menggunakan do’a-do’a yang ada dalam alQuran selama pengobatan berlangsung, seperti surat Al-Munjiyat dan
Shalawat malaikat jibril, do’a-do’a tersebut saya salurkan pada pasien saya
agar mereka yakin bahwa mereka akan di berikan kesembuhan oleh Allah
Swt.11
Makadapat diambil kesimpulan, bahwa fungsi nilai-nilai islam pada pengobatan
tradisional di yayasan asy-syifa’ adalah sebagai berikut :
a. Dengan adanya nilai-nilai islam yang diterapkan seperti pengobatan
dengan do’a-do’a dari ayat al qur’an serta bersholawat dll, akan
menjadikan pasien lebih yakin bahwa, yang dapat menyembuhkan segala
penyakit adalah Allah SWT, sedangkan manusia hanya mampu berikhtiar.
11
H. Suwono Ambar Sukma (Mbah Wono), Pimpinan Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon
Jombang, 10 Juni 2017.
73
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Agar memperoleh keberkahan dan dimudahkan Allah SWT selama proses
pengobatan.
Adapun pendapat lain dari bagian administrasi adalah sebagai berikut :
Pengobatan tradisional ini dapat dijangkau oleh masyarakat menengah
kebawah.Selain itu pengobatan ini mengandung unsur-unsur islami yang
masih berhubungan dengan al-qur’an dan hadits.Sehingga masyarakat
percaya bahwa Allah memberikan kesembuhan melalui perantara Abah
Wono.Dan karena hal tersebut masyarakat mulai berdatangan untuk
berobat di yayasan Abah Wono.12
Dari wawancara diatas, penulis menyimpulkan :
a. Pengobatan tradisional di yayasan asy-syifa’ mudah dijangkau oleh
masyarakat menengah kebawah.
b. Menimbulkan keyakinan bahwa Allah maha segalanya, manusia tidak
mampu berkehendak kecuali hanya berikhtiar dan berdo’a kepada Allah
atas kesembuhannya.
Sedangkan menurut Bapak supriadi mengenai fungsi pengobatan di yayasan asysyifa’, adalah sebagai berikut :
Menurut saya pengobatan tradisional di yayasan as syifa’ ini memiliki
manfaat yang begitu besar bagi saya sendiri, karena dalam pengobatan
tradisional ini mbah wono memiliki keilmuan yang sangat tinggi seperti
memiliki keahlian dalam bela diri cakarharimau, bahkan peminatnya yang
ingin belajar terus-menerus bertambah, sehingga saya yakin Allah akan
memberikan kesembuhan kepada saya, melalui perantara mbah wono yang
memiliki kesaktian tinggi.13
Adapun kesimpulan wawancara diatas, yaitu :
a. Pendapat pasienmengenai pengobatan tradisional di yayasan asy-syifa’ ini
manfaatnya sangat besar.
b. Selain nilai-nilai islam yang diterapkan, ilmu bela diri yang diadopsi dari
budaya lokal sejak zaman dahulupun juga di komparasikan dalam teknik
12
Ibu Ningsih (Ibu Naning), Administrasi Yayasan, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang,
10 Juni 2017.
13
Bapak Supriyadi, Pasien, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 10 Juni 2017.
74
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengobatan tradisionalnya, sehingga menimbulkan kepercayaan pada
masyarakat bahwa kesaktian keilmuannya mampu menjadi sarana untuk
menyembuhkan penyakit seseorang karena kemampuan yang diberikan
oleh Allah kepadanya.
Adapun pendapat lain dari Ibu Mayang yang merupakan ibu salah satu pasien
anak-anak yang berobat pada yayasan as syifa’, adalah sebagai berikut:
Dalam pengobatan tradisional ini, Alhamdulillah anak saya sedikit demi
sedikit mengalami perubahan kondisi yang cepat, setiap kali berobat di
yayasan as syifa’ ini, anak saya selalu di berikan air asma’ oleh mbah
wono, serta di rukyah beberapa kali oleh mbah wono, selama proses
rukyah mbah wono selalu mengucapkan kalimat yang berbahasa arab dan
terdengar seperti ayat al-Qur’an, sehingga saya yakin bahwa pengobatan
tradisional ini bukanlah pengobatan yang sesat, karena cara merukyahnya
menggunakan ayat-ayat al-Qur’an14.
Menurut wawancara diatas bisa diambil kesimpulan, yakni :
a. Bahwasannya pengobatan tradisonal di yayasan as syifa’ ini dapat
membantu menyembuhkan penyakit diberbagai kalangan
b. Do’a-do’a yang diambil dari beberapa ayat al-quran menjadikan sebagian
contoh bahwa pengobatan di yayasan asy-syifa’ tidak termasuk aliran
sesat.
c. Dan pengobatan tradisional tersebut berorientasi pada Tauhid.
Sedangkan menurut hasil wawancara lain dengan Bapak Zuhdi, mengenai fungsi
nilai-nilai islam dan budaya lokal yang diterapkan dalam pengobatan tradisional
di yayasan as syifa’, sebagai berikut:
Saya berobat di yayasan ini sudah dua tahunan ini, saya memiliki riwayat
penyakit yang sulit di sembuhkan, awal mulanya saya sangat
ketergantungan dengan medis hingga akhirnya medis pun menyerah untuk
14
Ibu Mayang, Pasien, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 10 Juni 2017.
75
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengobati penyakit saya, Setelah menemukan pengobatan tradisional
Abah Wono ini saya sangat bersyukur, karena penyakit yang selama ini
saya derita bisa disembuhkan semuanya baik penyakit fisik maupun batin,
dan atas berkat Ridha Allah, saya di berikan kesembuhan.15
Maka dapat diambil kesimpulan dari wawancara diatas, yaitu :
a. Dapat mewujudkan rasa syukur bahwa hanya Allah yang mampu
berkehendak, serta menentukan segala sesuatu apa yang ditakdirkan pada
manusia dan meridhai apa yang telah diperjuangkan sungguh-sungguh
oleh manusia dalam hidupnya.
Pasien menyakini dengan perantara Abah Wono penyakit yang dideritanya bisa
disembuhkan total baik fisik maupun batin tanpa ketergantungan dengan medis.
15
Bapak Zuhdi, Pasien, wawancara, Banggle Dapurkejambon Jombang, 10 Juni 2017.
76
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Download