TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : SUSILOWATI NIM : B10 052 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 i HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 Diajukan oleh : SUSILOWATI B10 052 Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal Juni 2013 Pembimbing (LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes) NIK. 201088061 ii HALAMAN PENGESAHAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh : SUSILOWATI NIM B10 052 Telah dipertahankan di depan Dewan penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan Pada Tanggal Juli 2013 PENGUJI I PENGUJI II (DESY HANDAYANI, SST.,M.Kes) NIK. 200884029 (LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes) NIK. 201088061 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan (DHENY ROHMATIKA, S.SiT) NIK.200582015 iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Leni Kurniawati, SST., M. Kes selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. Seluruh Dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang diberikan. 5. Wanita Usia Subur (WUS) yang telah bersedia memberikan informasi tentang pengetahuan deteksi dini kanker payudara sebagai data primer sebagai responden. iv 6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penyusunan Karya Tulis Imiah ini. 7. Orang tua ku tercinta, terima kasih atas dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juni 2013 Penulis v Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Susilowati B10 052 TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 xvi + 53 halaman + 18 lampiran + 5 tabel+ 2 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17%. Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan . Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang. Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen tanggal 14 Maret - 11 April 2013, populasi 102 responden, pengambilan sampel dengan sampel random sampling sehingga diperoleh 82 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan SPSS for windows. Tekhnik analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 82 Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, nilai Mean 19,43 dan Standar deviasi 4,36 yang berpengetahuan baik 19 Wanita Usia Subur (WUS) (21,17%), berpengetahuan cukup 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19 Wanita Usia Subur (WUS) (23,17%). Kesimpulan : Berdasarkan dari penelitian menujukkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara terbanyak pada kategori cukup yaitu 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%). Kata kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur (WUS), Deteksi dini Kanker Payudara. Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2002-2012). vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. “Jadikanlah sabar dah shalatmu sebagai penolong, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bersabar” (Q.S Al-Baqarah’ :153) 2. Jadi diri sendiri, cari jadi diri & dapetin hidup yang mandiri 3. Optimis, karena hidup terus mengalir dan hidup terus berputar 4. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, PERSEMBAHAN © Alhamdulillahirabbil’alamin, barok Allah dengan selesainya KTI ini atas Ridha-Nya © Untuk bapak dan ibu’ yang selalu memberikan yang terbaik buatku.love you.. © Buat dosen-dosen KH khususnya Bu Leni yang cantik…suwun sanget nggih Bu’ © Sahabatku “GG” terkasih yaitu Inang, Yuni, Riyanti, Siti, Putri, Natalia yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya bahwa aku bisa melalui segala sesuatu dengan baik dan penuh keyakinan. © Kekasihku Haidar Rifki Hutomo yang selalu memberi cinta and kasih sayangnya serta support setiap perjalanan hidupku. © Teman-temanku tersayang baik kebidanan maupun keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta angkatan 2010/2011. © Almamater tercinta. vii CURICULUM VITAE Nama : Susilowati Tempat / Tanggal Lahir : Sragen / 15 April 1992 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Macanmati RT 4 / RW II Gesi, Gesi, Sragen Riwayat Pendidikan 1. SD N II Gesi, Gesi, Sragen LULUS TAHUN 2004 2. SMP N 1 Gesi, Sragen LULUS TAHUN 2007 3. SMA N 1 Tangen, Sragen LULUS TAHUN 2010 4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2010/2011 viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv ABSTRAK ...................................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii CURICULUM VITAE .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DARFAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian..................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian................................................................... 5 E. Keaslian Penelitian .................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan .............................................................. 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ......................................................................... 8 1. Pengetahuan ........................................................................ 8 2. Wanita Usia Subur (WUS) ................................................ 17 ix 3. Deteksi Dini Kanker Payudara ........................................ .. 19 4. Kanker Payudara ................................................................ 26 B. Kerangka Teori........................................................................ 30 C. Kerangka Konsep .................................................................... 31 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 32 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 32 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 33 D. Instrumen Penelitian ................................................................ 34 E. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 38 F. Variabel Penelitian .................................................................. 38 G. Definisi Operasional ................................................................ 39 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 40 I. Etika Penelitian ....................................................................... 42 J. Jadwal Penelitian…………………………………………….. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum .................................................................... 44 B. Hasil Penelitian. ...................................................................... 44 C. Pembahasan ............................................................................ 45 D. Keterbatasan ........................................................................... 48 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 50 B. Saran ....................................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52 LAMPIRAN x DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 30 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 31 xi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah SADARI ........ .................................................... 21 Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ................................................ ........................ 35 Tabel 3.2. Definisi Operasional ....................................................................... 39 Tabel 4.1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen .............................. 45 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian Lampiran 10. Surat Permohonan Responden Lampiran 11. Surat Persetujuan Responden Lampiran 12. Kuesioner Penelitian Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Hasil Tabulasi Data Penelitian Lampiran 16. Perhitungan Manual Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Lembar Perhitungan Presentase Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah xiii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kanker adalah salah satu dari empat besar penyakit utama pada masyarakat modern. Keempat penyakit utama tersebut adalah penyakit jantung koroner, penyakit kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan (lalu lintas). Keempat besar penyakit tersebut telah bertambah menjadi lima besar dan penyakit yang kelima adalah HIV/AIDS (Hawari, 2004). Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009). Di Amerika kanker payudara ini menduduki peringkat tertinggi diantara kanker yang lainnya, Dari hasil penelitian membuktikan bahwa kanker baik di Indonesia maupun Amerika Serikat memperlihatkan kecenderungan untuk meningkatkan dari tahun ke tahun (Hawari, 2004). Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara, tiap tahunnya diseluruh dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. Dilaporkan angka kematian kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990. Diakibatkan karena deteksi dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap tahunnya. Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada tahun 2007 (Rasjidi, 2009). 1 2 Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010). Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009). Menurut Kearney dan Murray (2006) dalam Rasjidi ( 2009). Beberapa penelitian memang menunjukkan SADARI tidak menurunkan angka kematian akibat kanker payudara, namun kombinasi antara SADARI dan mammografi masih dibutuhkan untuk menurunkan resiko kematian akibat kanker payudara. SADARI dapat menemukan tumor atau benjolan payudara pada stadium awal, penemuan awal benjolan dipakai sebagai rujukan melakukan mamografi untuk mendeteksi interval kanker. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 9 dari 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudara. Adanya kasus kanker payudara sebanyak 9,1 persen yang terjadi pada usia di bawah yang sebelumnya banyak terjadi pada wanita berusia 35 – 50 tahun mulai menyerang usia yang lebih muda. Hal ini disebabkan karena meningkatnya faktor risiko kanker payudara itu sendiri. Sehingga sangat diperlukan deteksi dini untuk menemukan kelainan pada payudara (Ramli, 2002). 3 Penemuan ini dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan bentuk atau adanya kelainan dipayudara mereka sendiri. Pemasyarakatan kegiatan deteksi dini bagi semua perempuan dimulai sejak Wanita Usia Subur (WUS) sebab 85% kelainan dipayudara justru pertama kali dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan sejak dini (Rasjidi, 2010). Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Penemuan dini merupakan strategi lain untuk ndown staging (Suparyanto, 2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dlakukan pada tanggal 8 November 2013 di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen berjumlah 102 Wanita Usia Subur (WUS), Wanita Usia Subur (WUS) di dusun tersebut belum pernah mendapatkan informasi atau penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudara, dari jumlah penduduk 632 jiwa penulis berhasil mewawancarai 10 wanita dengan hasil 3 wanita tahu tentang deteksi dini kanker payudara, 7 wanita tidak tahu tentang deteksi dini kanker payudara (Data primer, November 2012). Berdasarkan studi pendahuluan tersebut masih terdapat wanita yang belum memahami tentang deteksi dini kanker payudara. Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013”. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah penelitian sebagai berikut, “Bagaimana Tingkat 4 Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013?”. C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013. 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat baik. 2. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat cukup. 3. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat kurang. 5 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Ilmu pengetahuan Dapat menambah informasi, referensi dan dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan reproduksi. 2. Bagi Penulis Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian dalam bidang kesehatan reproduksi. 3. Bagi Institusi a. Bagi Puskesmas Gesi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat setempat. b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi diperpustakaan di STIKes Kusuma Husada Surakarta. E. KEASLIAN PENELITIAN Keaslian merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada, baik di Indonesia maupun luar negeri dan berhubungan dengan topik masalah yang dibahas dan menjelaskan secara nyata antara penelitian telah yang ada : Desak Made Sri Rahayu (2008) melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Kembangsari Desa 6 Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul”. Jenis penelitiannya adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan variabelnya adalah variable tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini kanker payudara. Penelitian tersebut menggunakan populasi sebanyak 125 wanita usia subur dan besar sampelnya sebanyak 95 wanita usia subur. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dusun Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam kategori baik. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada waktu, lokasi, jumlah sampel, teknik pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan sebelumnya teknik Random Simple Random Sampling, Sampling, penulis sedangkan mendapatkan hasil peneliti tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, pada 14 Maret – 11 April 2013 dalam kategori baik 19 responden (23,17%), kategori cukup 44 responden (53,66%) dan kategori kurang 19 responden (23,17%) sedangkan penelitian sebelumnya didapatkan hasil tingkat pengetahuan baik, dari keaslian menggunakan rancangan pendekatan deskriptif cross sectional sedangkan peneliti menggunakan deskriptif kuantitatif. Persamaan keaslian dengan penelitian yang penulis ambil adalah sampel yaitu Wanita Usia Subur (WUS) dan variabel penelitian menggunakan variable tunggal. 7 F. SISTEMATIKA PENELITIAN Untuk mengetahui secara menyeluruh Karya Tulis Ilmiah ini penulis menguraikan sistematika penulisan bab I sampai dengan bab V yang saling berhubungan, antara lain : BAB I PENDAHULUAN Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan, terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori tentang pengetahuan, wanita usia subur, deteksi dini kanker payudara, kerangka teoritis dan kerangka konsep. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat penelitian, pengumpulan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengolahan data, analisa data dan etika penulisan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010). b. Cara-cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumya setelah mengamati sesuatu, misalnya tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban adalah tempat pembuangan air besar, penyakit demam berdarah di tularkan oleh gigitan nyamuk Aedes agepti, dan sebagainya. Cara mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat 8 9 menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa tanda-tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab TBC, bagaimana cara melakukan PNS (pemberantasan sarang nyamuk) dan sebagainya. 2) Memahami (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut, misalnya orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M (mengubur, menutup, menguras), tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras dan sebagainya tempat-tempat penampungan air tersebut. 3) Aplikasi (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami. Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelomi objek yang dimaksudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain, misalnya seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, harus dapat membuat perencanaan program kesehatan di tempat bekerja atau 10 di mana saja. Orang yang telah paham metodologi penelitian, akan lebih mudah membuat proposal penelitian di mana saja ,dan seterusnya. 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang di ketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut, misalnya dapat membedakan antara nyamuk Aedes agepti dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram (flow chart) siklus hidup cacing kremi, dan sebagainya. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki, dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada, misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang halhal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah di baca. 11 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat, misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana, dan sebagainya. c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain : Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain : 1) Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Tingkat pendidikan menunjukkan korelasi positif dengan terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan juga meningkat. Pembagian pendidikan menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD, SMP), menengah (SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi, PT). 2) Informasi Seorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 3) Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan. 12 4) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal 5) Sosial ekonomi Sosial ekonomi merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah pengetahuan. 6) Usia Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. d. Sumber pengetahuan Menurut Notoadmojo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai berikut : 1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan percaya secara bulat. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif. 13 2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Apa pun yang mereka katakan, benar atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Kebanyakan orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas. Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi persoalannya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa dipercaya. Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuannya itu merupakan hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji kebenarannya. Jika kesaksiannya adalah kebohongan, hal ini akan membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri. 3) Pengalaman Bagi manusia, pengalaman adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup . 4) Akal pikiran Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang 14 bersifat tetap. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti. 5) Intuisi Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung, artinya tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam pengetahuan yang intuitif. Pengetahuan intuitif ini kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat personal. e. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan dapat diperoleh dengan beberapa cara, diantaranya: 1) Tradisional atau non – Ilmiah a) Cara coba – salah (trial and error) Cara ini adalah cara yang paling sederhana dan telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam 15 memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Apabila kemungkinan kedua gagal maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. b) Cara kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoriritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. c) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman itu adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah tersebut mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan pengalaman yang dengan cara diperoleh mengulang dalam kembali memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut. Jika dia gagal menggunakan cara 16 tersebut, dia tidak akan mengulangi cara dan berusaha mencari yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkan masalahnya. d) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melaui induksi maupun deduksi. Cara induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman yang ditangkap indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. Cara deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. 2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada masa dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau sering disebut metodelogi penelitian. Mula-mula dengan pengamatan langsung kemudian hasilnya dikumpulkan, diklasifikasikan dan akhirnya dibuat kesimpulan. 17 2. Wanita Usia Subur (WUS) a. Pengertian Wanita Usia Subur (WUS) Menurut Suparyanto (2011) yang dimaksud dengan Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Wanita Usia Subur (WUS) menurut Depkes RI (2011) adalah semua wanita yang telah memasuki usia antara 15-49 tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya. b. Tanda-tanda Wanita Usia Subur (WUS) Menurut Suparyanto (2011) untuk mengetahui tanda-tanda wanita subur antara lain : 1) Siklus haid a) Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. b) Putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari. c) Siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron. d) Hormon esterogen dan progesteron menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui 18 beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh, perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara. 2) Alat pencatat kesuburan a) Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang wanita. b) Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel telur c) Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. 3) Tes Darah a) Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur. b) Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. c) Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan seorang wanita. 4) Pemeriksaan Fisik a) Untuk mengetahui seorang wanita subur organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi. 19 b) Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan mengganggu proses pelepasan sel telur. c) pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya normal atau tidak. 5) Track record a) Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi akan tinggi. b) Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan saluran reproduksi. 3. Deteksi Dini Kanker Payudara a. Pengertian Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009). 20 Tujuan utuma deteksi dini kanker payudara adalah menemukan kanker dalam setadium dini sehingga pengobatannyamenjadi lebih baik (Dalimartha,2004). b. Macam-macam deteksi dini kanker payudara 1) Pemeriksaan SADARI a) Pengertian SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya (Dalimartha, 2004). b) Tujuan Tujuan dari SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mugkin apabila terdapat benjolan pada payudara terutama yang dicurigai ganas sehingga dapat menurunkan angka kematian (Nugroho, 2011). c) Waktu SADARI Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid, sekitar 1 minggu dari hari terahir haid, dianjurkan dilakukan secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, segera ketika mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas. Pada wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih berserabut (fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya 21 pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna (Dalimartha, 2004). d) Langkah-langkah pemeriksaan SADARI Tabel 2. 1 Langkah-langkah SADARI No 1 Gambar Posisi berdiri di cermin Keterangan depan Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus kebawah, memperhatikan apakah ada kelainan pada kedua payudara atau putting. 2 Kedua tangan keatas kepala. 3 Kedua tangan diletakkan di Memeriksa kembali apakah ada pinggang. perubahan atau kelainan pada kedua payudara atau putting. 4 Puting susu dipijat diangkat Memperhatikan apakah ada kelainan pada kedua payudara atau putting Memeriksa apakah ada cairan atau darah yang keluar. 22 5 Dengan posisi berbaring Meletakkan lengan kanan di atas kepala. letakkan bantal di bawah Memijat seluruh payudara dari atas sampai bawah, kiri dan kanan. bahu kanan. 6 Raba payudara dengan Meggunakan jari telunjuk, jari tengah, gerakan melingkar dari sisi dan jari manis untuk melakukan luar payudara kearah puting perabaan. atau gerakkan lurus dari sisi dalam payudara. Sumber : Dalimartha (2004) 2) Mamografi a) Pengertian Mamografi adalah pemeriksaan radiologik khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada payudara atau adanya benjolan (Dalimartha, 2004). b) Tujuan Tujuan dari Mamografi adalah untuk menginformasi benjolan yang ditemukan saat pemeriksaan SADARI, pembesaran kelenjar getah bening ketiak (aksila) yang meragukan, wanita menopause yang ingin terapi sulih hormon, atau follow up setelah operasi kanker payudara kontralateral (Dalimartha, 2004) dengan menggunakan 23 c) Waktu Mamografi Pemeriksaan mammografi dianjurkan untuk wanita sehat berusia di atas 40 tahun, dikarenakan menggunakan sinar X dosis rendah keadaan payudara pada usia diatas 40 tahun sudah tidak kencang lagi dan tertutup hormon sehingga sinar X dapat melakukan penilaian pada payudara, wanita dengan risiko tinggi terhadap kanker payudara, atau wanita yang mempunyai riwayat keluarga dengan kanker (Rasjidi, 2009). d) Cara menggunakan mamografi Cara menggunakan mamografi ada 2 tahap : Tahap 1 (1) Pasien membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti dengan pakaian rumah sakit. (2) Memposisikan berdiri didepan mesin mamografi. (3) Penyinaran dilakukan satu persatu dengan menempatkan payudara diatas penjepit kembar film dari plastik atau metal. (4) Melakukan frontal position yaitu menakan payudara dengan sedatar mungkin diantara penjepit film dan kotak plastik yang disebut paddle, yang menekan payudara dari atas kebawah. (5) Memancarkan sinar X beberapa detik. Keadaan ini dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan payudara 24 Tahap 2 (1) Memposisikan disamping mesin mamografi. (2) Menjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak. (3) Melakukan oblique-position yaitu menakn kembali paddle beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akn diulang untuk payudara selanjutnya. (4) Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya diperlukan untuk mammogram diagnostic. Pemeriksaan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit (Suryaningsih dan Bertiani, 2009). 3) Ultrasonografi (USG) a) Pengertian Ultrasonografi (USG) adalah merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada jaringan payudara (Smith RA, 2003 dalam Rasjidi, 2009). b) Tujuan Tujuan dari Ultrasonografi (USG) adalah untuk pemeriksaan dengan menggunakan gelombang bunyi dengan frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jarigan pada payudara (Putri N, 2009). 25 c) Waktu Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) diajukan untuk membuktikan adanya massa kistik dan solod atau padat yang mengarah pada keganasan, dan pada perempuan di bawah usia 40 tahun karena Uiltrasonografi (USG) menggunakan gelombang suara dan wanita usia dibawah 40 tahun keadaan payudaranya masih padat dan kencang sehingga alat yang bisa menilai keadaan payudara tersebut dengan Ultrsonografi (USG) (Rasjidi, 2009). d) Cara menggunakan Ultrasonografi (USG) payudara Menurut Suryaningsih & Bertiani (2009), cara menggunakan Ultrasonografi (USG) payudara adalah : (1) Sebelum pemeriksaan pasien akan berbaring pada tempat khusus. (2) Dokter akan mengolesi payudara dengan gel. Gel tersebut berfungsi sebagai pelumas kulit dan membantu transmisi gelombang suara. (3) Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan menggeser-geserkan transduser dipayudara. Guna transduser adalah memcanrkan dan menangkap pantulan gelombang suara. Komputer akan menganalisis pantulan suara tersebut dan menggambarkan dilayar monitor. (4) Bentuk dan intensitas pantulan kepadatan jaringan payudara. bergantung pada 26 (5) Sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir seluruh gelombang suara akan melewati kista serta menghasilkan pantulan yang lemah. (6) Tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara akan memantul dari benda padat tersebut. Sehingga pola pantulannya diterjemahkan oleh komputer menjadi gambar yang diindikasikan sebagai kista. (7) Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit dari transduser. (8) Pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan berakhir setelah 20 atau 30 menit, namun akan lebih lama jika operator sulit menemukan ketidak normalan yang dilaporkan. (9) Ultrasonografi (USG) tidak menggunakan radiasi dan bebas rasa sakit. 4. Kanker payudara a. Pengertian Kanker disebut juga neoplasma adalah sebuah penyakit pertumbuhan sel karena didalam organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi organ asalnya (Dalimartha,2004). 27 Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009). b. Gejala Kanker Payudara antara lain : 1) Terdapat benjolan pada payudara 2) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya 3) Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati 4) Eksim pada putting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh walau diobati 5) Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui 6) Putting susu tertarik ke dalam 7) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Dalimartha, 2004). c. Faktor risiko Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui, namun ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara. Beberapa di antaranya sebagai berikut : 1) Riwayat keluarga Beberapa riwayat keluarga yang dianjurkan untuk pemeriksaan deteksi dini yaitu ibu atau saudara perempuan terkena kanker payudara, atau kanker yang berhubungan dari ibu atau ayah, kanker ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia, dan sarkoma. 28 2) Faktor hormon Faktor hormon merupakan faktor yang banyak berpengaruh pada timbulnya kanker payudara, seperti mendapat haid pertama (menarce ) sebelum umur 10 tahun, mati haid (menopause) setelah umur 55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, dan tidak pernah menyusui anak. 3) Faktor umur Wanita berusia diatas 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar mendapat kanker payudara dan kemungkinan tersebut terus bertambah sampai setelah menopause. 4) Pernah mengalami infeksi, trauma atau benturan, operasi payudara akibat tumor jinak (kelainan fibrokistik dan fibroadenoma), atau tumor ganas payudara kontralateral. 5) Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih hormon atau hormonal replacement (HRT), dan pengobatan kemandulan (infertilitas). 6) Pemakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak seperti kelainan fibrokistik. 7) Pernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding dada, misalnya untuk pengobatan keloid. 8) Peningkatan berat badan yang siknifikan pada usia dewasa (Dalimartha, 2004). 29 d. Pencegahan Menurut Dalimartha, (2004), kanker payudara bisa dicegah dengan beberapa tindakan seperti berikut : 1) Penggunaan obat-obatan hormonal harus dengan sepengetahuan dokter. 2) Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara atau yang berhubungan, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon, seperti pil, suntikan, dan susuk KB. 3) Lakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan. Bagi wanita berisiko tinggi, lakukan juga pemeriksaan mammografi secara berkala, terutama pada usia diatas 49 tahun. 4) Memberikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitoksin yang dapat mengurangi produksi hormon estrogen. Hormon estrogen dianggap memegang peranan penting dalam perkembangan sel kanker payudara. 5) Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar. Kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tahu, dan tempe, mengandung fitoestrogen bernama genistein yang dapat menurunkan kejadian kanker payudara. 6) Hindari makan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian, konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkorelasi dengan peningkatan kanker payudara. 30 B. Kerangka Teori Kerangka teori tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker payudara ditunjukkan dalam skema berikut : Tingkat pengetahuan : 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Tingkat Pendidikan 2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman 5. Sosial ekonomi 6. Usia Wanita Usia Subur : 1. Pengertian wanita usia subur 2. Tanda-tanda wanita usia subur Deteksi Dini Kanker Payudara : 1. Pengertian 2. Deteksi dini kanker payudara 3. Pengrtian kanker payudara 4. Gejala kanker payudara Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Dalimartha (2004). 31 C. KERANGKA KONSEP Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut: Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen Baik Cukup Kurang Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan 1. Tingkat Pendidikan 2. Informasi 3. Budaya 4. Pengalaman 5. Sosial Ekonomi 6. Umur Gambar 2.2 Kerangka Konsep Keterangan : = Variabel yang diteliti = Variabel yang tidak diteliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2007). Metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Menurut Notoatmodjo (2007), metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Berdasarkan Sugiyono (2007), kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen. 32 33 2. Waktu Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan pada 14 Maret - 11 April 2013. C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Riwidikdo, 2010). Populasi yang yang diteliti dari penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berjumlah 102 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada. Sampel yang diambil dari Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dengan jumlah sempel ada 82 Wanita Usia Subur (WUS). Perhitungan sampel menurut Nursalam (2008), rumus dalam pengambilan sampel, yaitu: n= N 1 + N (d 2 ) 34 Dimana : n = Besarnya sampel N = Populasi d = Tingkat Signifikansi 0,05 % n= 102 = 82 1 + 102 (0,5) 2 3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simpel random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi dengan cara acak (Hidayat, 2011) caranya yaitu menulis nama Wanita Usia Subur (WUS) masing-masing pada secarik kertas tersebut digulung, lalu memasukkan kedalam sebuah kotak dan dikocok kemudian tarik satu persatu gulungan sampi 82 gulungan kertas, tanpa memasukkan kembali gulungan kertas tersebut. Nama-nama gulungan kertas tadi merupakan anggota dari sampel yang ditarik secara undian. Sampel yang diambil sebanyak 82 Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen. D. Instrumen Penelitian Instrunen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang peneliti gunakan adalah kuesioner dengan jumlah 35 soal. Kuesioner merupakan alat ukur 35 berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Jenis kuesioner yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban “benar” atau “salah”. Kuesioner ini menggunakan pernyataan favorable (pernyataan positif) yaitu peryataan yang mendukung jawaban responden sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab “benar” mendapatkan nilai 1 dan menjawab “salah” mendapatkan nilai 0, dan pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) yaitu peryataan yang tidak mendukung jawaban responden tidak sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab “salah” mendapatkan nilai 1 dan menjawab “benar” mendapatkan nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥SDGD jawaban yang dianggap benar oleh responden (Hidayat,2007). No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner Aspek No. Kuesioner Favourable Unfavourable Pengertian deteksi dini 1 kanker payudara Tujuan deteksi dini 3, 4 kanker payudara Macam-macam deteksi 5, 6, 8, 9, 10, 11, dini kanker payudara 12*, 15, 16, 18, 19, 20, 24 Pengertian kanker 27*, 28 payudara Gejala dan penyebab 32 kanker payudara Pencegahan kanker payudara Jumlah Total Soal Sumber : Data primer, November 2012 Jumlah 2 2 - 2 7, 13, 14, 17*, 21, 22*, 23, 25, 26 29* 22 30, 31 3 33, 34, 35 1 3 30 36 Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas (Hidayah, 2007). Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan di Dusun Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen pada tanggal 11 - 25 Desember 2012 dengan 30 Wanita Usia Subur (WUS). 1. Uji Validitas Uji validitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur. Uji validitas dapat menggunakan rumus person product moment, dengan menggunakan perhitungan komputer dengan SPSS. Instrumen dikatakan valid jika perhitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer SPSS 16 for windows dengan taraf signifikan 5% (< 0,05). Uji validitas ini dilakukan di Dusun Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen (Riwidikdo, 2010). Rumus person product moment : rxy = N . SXY - SX.S Y { N S X 2 - (S X ) } {N SY 2 - (SY ) } 2 Keterangan : N : Jumlah Responden rxy : Koefisien x : Skor pertanyaan korelasi product moment 2 37 y : Skor total xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di Dusun Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen terhadap 30 responden, sehingga dari 35 pernyataan didapatkan 30 pernyataan yang valid dimana p value < 0,05 dan 5 pernyataan yang tidak valid antara lain nomor 12, 17, 22, 27, dan 29 dimana p value >0,05 serta untuk selanjutnya pernyataan tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Sehingga soal yang digunakan penelitian sejumlah 30 soal. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan, dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan mengukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan komputer SPSS for windows. Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : r1 = k k -1 2 é S si ù 1 ê 2 ú st û ë r1 = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Si 2 = Proporsi yang menjawab benar St 2 = Simpangan baku dari skor total Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan di Dusun Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen didapatkan nilai alpha 0,762 > 0,7 38 sehingga instrumen dapat dikatakan reliabel untuk dijadikan instrumen penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007). Menurut Riwidikdo (2009), ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu : 1. Data primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang disediakan melalui kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dapat dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Data sekunder yaitu dokumentasi diperoleh dari Kepala Desa Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berupa jumlah Wanita Usia Subur (WUS). F. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan 39 sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan satu variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara. G. Definisi Operasional Merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010). Tabel 3.2 Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan Deteksi Dini Kanker Payudara Variabel Definisi Alat Skala Operasional Ukur Tingkat Kemampuan atau Kuesioner Ordinal pengetahuan pengetahuan wanita wanita usia subur usia subur (WUS) (WUS) tentang dalam menjawab deteksi dini kanker pertanyaan tentang: payudara di Dusun 1. Pengertian Macanmati deteksi dini Kecamatan Gesi kanker payudara Kabupaten Sragen. 2. Tujuan deteksi dini kanker payudara 3. Macam-macam deteksi dini kanker payudara 4. Pengertian kanker payudara 5. Gejala dan penyebab kanker payudara 6. Pencegahan kanker payudara Sumber : Data primer, November 2012 Hasil Ukur a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean ņ6'x mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean ņ1 SD (Riwidikdo, 2010) 40 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh, diantaranya : a. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terdapat data yang terdiri atas beberapa kategori. c. Data entry Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table kontigensi. d. Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif menggunakan statistic deskriptif yaitu statistika yang membahas cara-cara meringkas, menyajikan dan mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai makna. 41 2. Analisis data Menurut Notoatmodjo (2010), ada 3 jenis analisis data yaitu univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate, yaitu pengolahan hasil data yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variable penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate yaitu distribusi pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen. Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter : a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai responden – 1 SD < x < mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus : n x = å xi i :1 n Keterangan : xi : Nilai dari data n : Jumlah data Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus : n n SD = åx 2 i - ( å x1 )2 i =1 i =1 n -1 n 42 Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010) adalah : Skor presentasi = Jumlahmenurut tingkat pengetahuan x 100% jumlahresponden I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Informed consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent adalah subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua 43 informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. J. Jadwal Penelitian Terlampir BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret - 11 April 2013 di Dusun Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen. Dusun Macanmati terbagi menjadi 5 RT 2 RW. Secara geografis batas wilayah Dusun Macanmati pada bagian barat dibatasi oleh Dusun Winong, utara dibatasi oleh Dusun Ngrandu, selatan dibatasi oleh Dusun Tirtomulyo, timur dibatasi oleh Dusun Grengseng. Jumlah seluruh penduduk dusun Macanmati adalah 623 jiwa, 131 kepala keluarga, jumlah Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 102 dan yang diteliti sejumlah 82 Wanita Usia Subur (WUS). Mata pencaharian penduduk dusun Macanmati sebagian besar adalah sebagai petani. B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret – 11 April 2013 di Dusun Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen. Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen hasil mean 19,43 dan standart deviasi 4,36 44 45 Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen No. Gambaran Pengetahuan Frekuensi Prosentase % 1. Baik 19 23,17 2. Cukup 44 53,66 3. Kurang 19 23,17 Jumlah 82 100 Sumber: Data primer Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara, yang berpengetahuan baik 19 responden (23,17%), berpengetahuan cukup 44 responden (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara terbanyak pada kategori cukup yaitu 44 responden (53,66%). C. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berpengetahuan cukup 44 responden (53,66%) ini kemungkinan dipengaruhi oleh kepercayaan dan informasi/media, berpengetahuan baik 19 responden (23,17%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%). 46 Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indara manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh mulai dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuanakan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,2010). Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara adalah cukup (53,6%), dalam kategori baik responden rata-rata tidak bisa menjawab tentang gejala dan penyebab kanker payudara sedangkan kategori cukup rata-rata bisa menjawab pertanyaan tentang pengertian kanker payudara dan macammacam deteksi dini kanker payudara. Kategori kurang responden rata-rata bisa menjawab penyataan tentang pencegahan kanker payudara, untuk inidkator yang lain responden belum mengetahui. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh pengalaman nyata dalam praktek dan lingkungan tempat tinggal responden. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain tingkat pendidikan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan, informasi bahwa sumber informasi semakin banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas, budaya bahwa tingkah laku 47 manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan, pengalaman bahwa pengalaman seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal, sosial ekonomi, usia bahwa mempengaruhi tingkat informasi yaitu semakin tua umur seseorang maka semakin daya tanggapnya dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berdasarkan umur kebanyakan responden berumur 30 – 40 tahun sebanyak 46 responden (56,1%). Menurut Notoadmodjo (2010), bahwa umur mempengaruhi tingkat informasi yaitu semakin tua umur seseorang maka semakin daya tanggapnya dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik. Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berpendidikan SMP sebanyak 35 responden (42, 69%). Menurut Notoadmodjo (2010), faktor yang mempegaruhi pengetahuan salah satunya adalah pendidikan dimana tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan juga meningkat. Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009). Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk 48 membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009). Macam-macam deteksi dini kanker payudara antara lain pemeriksaan SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya, Mamografi yaitu pemeriksaan radiologik khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada payudara atau adanya benjolan dan Ultrasonografi (USG) yaitu merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada jaringan payudara. D. Keterbatasan Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu: 1. Kendala Penelitian Kendala dari penelitian ini adalah waktu yang kurang diperhitungkan oleh peneliti sehingga penelitian hampir bertepatan dengan jadwal ujian dan sulit menemui responden untuk sekali 2. Kelemahan/keterbatasan a. Kelemahan dari penelitian ini adalah dalam penyusunan alat (kuisioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia. b. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur 49 (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara tanpa ada penelitian lanjutan mengenai hubungan yang mempengaruhi. BAB V PENUTUP Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, maka peneliti mengambil sampel 82 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen pada kategori baik sebanyak 19 responden (23,17%). 2. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen pada kategori cukup sebanyak 44 responden (53,66%). 3. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen pada kategori kurang sebanyak 19 responden (23,17%). 50 51 B. Saran 1. Bagi Ilmu pengetahuan Diharapkan dapat menambah informasi, referensi dan bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya deteksi dini kanker payudara untuk Wanita Usia Subur (WUS). 2. Bagi Penulis Diharapkan dapat menerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari institusi pendidikan pada Wanita Usia Subur (WUS) dalam situasi nyata. 3. Bagi Institusi a. Bagi Puskesmas Gesi Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pemberian informasi tentang deteksi dini kanker payudara bagi Wanita Usia Subur (WUS). b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta Diharapkan menjadi referensi tambahan diperpustakaan STIKes Kusuma Husada Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta. Dalimartha, S. 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta : Penebar Swadaya. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. http : //id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan, diakses tanggal 15 November 2012. Desak Made Sri Rahayu. 2008. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Hawari, D. 2004. Kanker Payudara. Jakarta : FKUI. Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. _____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Keperawatan. Jidil 2. Jakarta : Salemba Medika. Penelitian Ilmu Putri, N. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta : Aura Media. Ramli. 2002. Pengetahuan & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. http://forbetterhealth.wordpress.com, Diakses tanggal 23 Oktober 2012. Rasjidi, I. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto. ___________. 2010. Epidemiologi Kanker pada Payudara. Jakarta : Sagung Seto. Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia. 52 53 ____________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Suparyanto. 2011. Wanita Usia Subur (WUS). http : //id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan, diakses tanggal 15 November 2012. Suryaningsih & Bertania, 2009. Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia. Suyanto, S. 2008. Riset Kebidanan dan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta : Mitra Cendekia.