tingkat pengetahuan wanita usia subur (wus) tentang deteksi dini

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN
GESI KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
SUSILOWATI
NIM : B10 052
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
Diajukan oleh :
SUSILOWATI
B10 052
Telah diperiksa dan disetujui
Pada tanggal
Juni 2013
Pembimbing
(LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes)
NIK. 201088061
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
DI DUSUN MACANMATI KECAMATAN GESI
KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Oleh :
SUSILOWATI
NIM B10 052
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji
Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal
Juli 2013
PENGUJI I
PENGUJI II
(DESY HANDAYANI, SST.,M.Kes)
NIK. 200884029
(LENI KURNIAWATI, SST., M.Kes)
NIK. 201088061
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
NIK.200582015
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia
Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2012”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Leni Kurniawati, SST., M. Kes selaku Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4.
Seluruh Dosen dan staf Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.
5. Wanita Usia Subur (WUS) yang telah bersedia memberikan informasi tentang
pengetahuan deteksi dini kanker payudara sebagai data primer sebagai
responden.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penyusunan Karya Tulis Imiah ini.
7. Orang tua ku tercinta, terima kasih atas dukungan dan motivasi dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2013
Penulis
v
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Susilowati
B10 052
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DUSUN MACANMATI
KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013
xvi + 53 halaman + 18 lampiran + 5 tabel+ 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer
(Globocan), kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26
per 100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai
21,69% lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17%. Deteksi dini
ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan yang secara klinis
belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang
dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya
sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita
kelainan .
Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi
Kabupaten Sragen pada tingkat baik, cukup dan kurang.
Metode penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif,
lokasi dan waktu penelitian di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten
Sragen tanggal 14 Maret - 11 April 2013, populasi 102 responden, pengambilan
sampel dengan sampel random sampling sehingga diperoleh 82 responden.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan
SPSS for windows. Tekhnik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian : Dari hasil penelitian terhadap 82 Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi
Kabupaten Sragen, nilai Mean 19,43 dan Standar deviasi 4,36 yang
berpengetahuan baik 19 Wanita Usia Subur (WUS) (21,17%), berpengetahuan
cukup 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19
Wanita Usia Subur (WUS) (23,17%).
Kesimpulan : Berdasarkan dari penelitian menujukkan bahwa tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara
terbanyak pada kategori cukup yaitu 44 Wanita Usia Subur (WUS) (53,66%).
Kata kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur (WUS), Deteksi dini Kanker
Payudara.
Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2002-2012).
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Jadikanlah sabar dah shalatmu sebagai penolong, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang bersabar” (Q.S Al-Baqarah’ :153)
2. Jadi diri sendiri, cari jadi diri & dapetin hidup yang mandiri
3. Optimis, karena hidup terus mengalir dan hidup terus berputar
4. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,
PERSEMBAHAN
© Alhamdulillahirabbil’alamin,
barok
Allah
dengan selesainya KTI ini atas Ridha-Nya
© Untuk bapak dan ibu’ yang selalu memberikan
yang terbaik buatku.love you..
© Buat dosen-dosen KH khususnya Bu Leni yang
cantik…suwun sanget nggih Bu’
© Sahabatku “GG” terkasih yaitu Inang, Yuni,
Riyanti,
Siti,
Putri,
Natalia
yang
selalu
memberikan dukungan dan semangatnya bahwa
aku bisa melalui segala sesuatu dengan baik dan
penuh keyakinan.
© Kekasihku Haidar Rifki Hutomo yang selalu
memberi cinta and kasih sayangnya serta
support setiap perjalanan hidupku.
© Teman-temanku
tersayang
baik
kebidanan
maupun keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta angkatan 2010/2011.
© Almamater tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Nama
: Susilowati
Tempat / Tanggal Lahir
: Sragen / 15 April 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Macanmati RT 4 / RW II Gesi, Gesi, Sragen
Riwayat Pendidikan
1. SD N II Gesi, Gesi, Sragen
LULUS TAHUN 2004
2. SMP N 1 Gesi, Sragen
LULUS TAHUN 2007
3. SMA N 1 Tangen, Sragen
LULUS TAHUN 2010
4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Angkatan Tahun 2010/2011
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
CURICULUM VITAE .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DARFAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian .................................................................. 5
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ......................................................................... 8
1. Pengetahuan ........................................................................ 8
2. Wanita Usia Subur (WUS) ................................................ 17
ix
3. Deteksi Dini Kanker Payudara ........................................ .. 19
4. Kanker Payudara ................................................................ 26
B. Kerangka Teori........................................................................ 30
C. Kerangka Konsep .................................................................... 31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 32
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 33
D. Instrumen Penelitian ................................................................ 34
E. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 38
F. Variabel Penelitian .................................................................. 38
G. Definisi Operasional ................................................................ 39
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................... 40
I. Etika Penelitian ....................................................................... 42
J. Jadwal Penelitian…………………………………………….. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum .................................................................... 44
B. Hasil Penelitian. ...................................................................... 44
C. Pembahasan ............................................................................ 45
D. Keterbatasan ........................................................................... 48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 50
B. Saran ....................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................. 30
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 31
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah SADARI ........ .................................................... 21
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ................................................ ........................ 35
Tabel 3.2. Definisi Operasional ....................................................................... 39
Tabel 4.1. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun
Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen .............................. 45
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Validitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 6.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7.
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 8.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 9.
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 10. Surat Permohonan Responden
Lampiran 11. Surat Persetujuan Responden
Lampiran 12. Kuesioner Penelitian
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Hasil Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 16. Perhitungan Manual Mean dan Standar Deviasi
Lampiran
17. Lembar Perhitungan Presentase
Lampiran 18. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker adalah salah satu dari empat besar penyakit utama pada
masyarakat modern. Keempat penyakit utama tersebut adalah penyakit jantung
koroner, penyakit kanker, gangguan jiwa dan kecelakaan (lalu lintas).
Keempat besar penyakit tersebut telah bertambah menjadi lima besar dan
penyakit yang kelima adalah HIV/AIDS (Hawari, 2004).
Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae
adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini
dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat
payudara (Suryaningsih, 2009). Di Amerika kanker payudara ini menduduki
peringkat tertinggi diantara kanker yang lainnya, Dari hasil penelitian
membuktikan bahwa kanker baik di Indonesia maupun Amerika Serikat
memperlihatkan kecenderungan untuk meningkatkan dari tahun ke tahun
(Hawari, 2004).
Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita
terdiagnosis kanker payudara, tiap tahunnya diseluruh dunia kurang lebih
465.000 wanita meninggal karena penyakit ini. Dilaporkan angka kematian
kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990. Diakibatkan karena deteksi
dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap tahunnya. Kurang lebih 40.910
kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada tahun 2007 (Rasjidi, 2009).
1
2
Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan),
kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per
100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69%
lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010).
Deteksi dini ialah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan
yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan, atau
prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan
orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan tampak sehat
tetapi sesungguhnya menderita kelainan (Rasjidi, 2009).
Menurut Kearney dan Murray (2006) dalam Rasjidi ( 2009). Beberapa
penelitian memang menunjukkan SADARI tidak menurunkan angka kematian
akibat kanker payudara, namun kombinasi antara SADARI dan mammografi
masih dibutuhkan untuk menurunkan resiko kematian akibat kanker payudara.
SADARI dapat menemukan tumor atau benjolan payudara pada stadium awal,
penemuan awal benjolan dipakai sebagai rujukan melakukan mamografi untuk
mendeteksi interval kanker.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 9 dari 10 wanita menemukan
adanya benjolan di payudara. Adanya kasus kanker payudara sebanyak 9,1
persen yang terjadi pada usia di bawah yang sebelumnya banyak terjadi pada
wanita berusia 35 – 50 tahun mulai menyerang usia yang lebih muda. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya faktor risiko kanker payudara itu sendiri.
Sehingga sangat diperlukan deteksi dini untuk menemukan kelainan pada
payudara (Ramli, 2002).
3
Penemuan ini dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang perubahan bentuk atau adanya kelainan dipayudara mereka sendiri.
Pemasyarakatan kegiatan deteksi dini bagi semua perempuan dimulai sejak
Wanita Usia Subur (WUS) sebab 85% kelainan dipayudara justru pertama kali
dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan sejak dini (Rasjidi, 2010). Wanita
Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Penemuan dini merupakan
strategi lain untuk ndown staging (Suparyanto, 2011).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dlakukan pada tanggal
8 November 2013 di dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen
berjumlah 102 Wanita Usia Subur (WUS), Wanita Usia Subur (WUS) di
dusun tersebut belum pernah mendapatkan informasi atau penyuluhan tentang
deteksi dini kanker payudara, dari jumlah penduduk 632 jiwa penulis berhasil
mewawancarai 10 wanita dengan hasil 3 wanita tahu tentang deteksi dini
kanker payudara, 7 wanita tidak tahu tentang deteksi dini kanker payudara
(Data primer, November 2012).
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut masih terdapat wanita yang
belum memahami tentang deteksi dini kanker payudara. Penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
(WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat
perumusan masalah penelitian sebagai berikut, “Bagaimana Tingkat
4
Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Deteksi Dini Kanker
Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun
2013?”.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati Kecamatan
Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat baik.
2. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat cukup.
3. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen Tahun 2013 pada tingkat kurang.
5
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Ilmu pengetahuan
Dapat menambah informasi, referensi dan dapat menjadi bahan masukan
yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang kesehatan reproduksi.
2. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan
dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian dalam bidang
kesehatan reproduksi.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Puskesmas Gesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang
deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat setempat.
b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
diperpustakaan di STIKes Kusuma Husada Surakarta.
E. KEASLIAN PENELITIAN
Keaslian merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada, baik
di Indonesia maupun luar negeri dan berhubungan dengan topik masalah yang
dibahas dan menjelaskan secara nyata antara penelitian telah yang ada :
Desak Made Sri Rahayu (2008) melakukan penelitian dengan judul “Tingkat
Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara di Dusun Kembangsari Desa
6
Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul”. Jenis penelitiannya
adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan
variabelnya adalah variable tunggal yaitu tingkat pengetahuan wanita usia
subur tentang pemeriksaan payudara sendiri sebagai upaya deteksi dini kanker
payudara. Penelitian tersebut menggunakan populasi sebanyak 125 wanita usia
subur dan besar sampelnya sebanyak 95 wanita usia subur. Dari penelitian
tersebut didapatkan hasil tingkat pengetahuan wanita usia subur di Dusun
Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam
kategori baik.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada waktu, lokasi, jumlah
sampel, teknik pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah dengan
menggunakan
sebelumnya
teknik
Random
Simple
Random
Sampling,
Sampling,
penulis
sedangkan
mendapatkan
hasil
peneliti
tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi
Kabupaten Sragen, pada 14 Maret – 11 April 2013 dalam kategori baik 19
responden (23,17%), kategori cukup 44 responden (53,66%) dan kategori
kurang 19 responden (23,17%) sedangkan penelitian sebelumnya didapatkan
hasil tingkat pengetahuan baik, dari keaslian menggunakan rancangan
pendekatan deskriptif cross sectional sedangkan peneliti menggunakan
deskriptif kuantitatif. Persamaan keaslian dengan penelitian yang penulis
ambil adalah sampel yaitu Wanita Usia Subur (WUS) dan variabel penelitian
menggunakan variable tunggal.
7
F. SISTEMATIKA PENELITIAN
Untuk mengetahui secara menyeluruh Karya Tulis Ilmiah ini penulis
menguraikan sistematika penulisan bab I sampai dengan bab V yang saling
berhubungan, antara lain :
BAB I
PENDAHULUAN
Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan,
terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori tentang pengetahuan, wanita
usia subur, deteksi dini kanker payudara, kerangka teoritis dan
kerangka konsep.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian
lokasi
penelitian,
populasi
dan
sampel,
alat
penelitian,
pengumpulan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, teknik pengolahan data, analisa data dan etika
penulisan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum, hasil penelitian,
pembahasan, dan keterbatasan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang
dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran
(telinga)
dan
indera
penglihatan
(mata)
(Notoatmodjo, 2010).
b. Cara-cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara
garis besar dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu :
1) Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori
yang telah ada sebelumya setelah mengamati sesuatu, misalnya
tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban
adalah tempat pembuangan air besar, penyakit demam berdarah di
tularkan oleh gigitan nyamuk Aedes agepti, dan sebagainya. Cara
mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat
8
9
menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa tanda-tanda
anak yang kurang gizi, apa penyebab TBC, bagaimana cara
melakukan PNS (pemberantasan sarang nyamuk) dan sebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut
harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang
diketahui
tersebut,
misalnya orang
yang
memahami
cara
pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar
menyebutkan 3M (mengubur, menutup, menguras), tetapi harus
dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras dan
sebagainya tempat-tempat penampungan air tersebut.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami.
Analisis (analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada
kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat
bagan), membedakan, memisahkan, mengelomi objek yang
dimaksudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip
yang diketahui tersebut pada situasi yang lain, misalnya seseorang
yang telah paham tentang proses perencanaan, harus dapat
membuat perencanaan program kesehatan di tempat bekerja atau
10
di mana saja. Orang yang telah paham metodologi penelitian, akan
lebih mudah membuat proposal penelitian di mana saja ,dan
seterusnya.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara
komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau
objek yang di ketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu
sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut
telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokan,
membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek
tersebut, misalnya dapat membedakan antara nyamuk Aedes agepti
dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram (flow chart) siklus
hidup cacing kremi, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki, dengan kata lain,
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang telah ada, misalnya dapat membuat
atau meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang halhal yang telah dibaca atau didengar, dapat membuat kesimpulan
tentang artikel yang telah di baca.
11
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.
Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat,
misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak
menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat
ikut keluarga berencana, dan sebagainya.
c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, antara lain :
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
Tingkat
pendidikan
menunjukkan
korelasi
positif
dengan
terjadinya perubahan perilaku positif yang meningkat dengan
demikian pengetahuan juga meningkat. Pembagian pendidikan
menurut Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD, SMP), menengah
(SMK, MA, MAK), tinggi (Akademi, PT).
2) Informasi
Seorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak
akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan.
12
4) Pengalaman
Sesuatu
yang pernah
dialami
seseorang
akan
menambah
pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal
5) Sosial ekonomi
Sosial ekonomi merupakan tingkat kemampuan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan
menambah pengetahuan.
6) Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya
tangkap
dan
pola
pikirnya,
sehingga
pengetahuan
yang
diperolehnya semakin membaik.
d. Sumber pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai
berikut :
1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat, dan agama
Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam
kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu
terkandung pengetahuan
yang kebenarannya
tidak
dapat
dibuktikan secara rasional dan empiris, tetapi sulit dikritik untuk
diubah begitu saja. Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan
percaya secara bulat. Pengetahuan yang bersumber dari
kepercayaan cenderung bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif.
13
2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain
Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang
dapat dipercayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang
dituakan, dan sebagainya. Apa pun yang mereka katakan, benar
atau salah, baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya
diikuti dan dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Kebanyakan
orang telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang
cukup berpengalaman dan berpengetahuan lebih luas. Sumber
pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi persoalannya
terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa dipercaya. Lebih
dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuannya itu merupakan
hasil pemikiran dan pengalaman yang telah teruji kebenarannya.
Jika
kesaksiannya
adalah
kebohongan,
hal
ini
akan
membahayakan kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri.
3) Pengalaman
Bagi
manusia,
pengalaman
adalah
alat
vital
penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit, orang bisa menyaksikan secara
langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup .
4) Akal pikiran
Berbeda dengan panca indera, akal pikiran memiliki sifat
lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang
metafisis, spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan yang
14
bersifat tetap. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan
yang lebih umum, objektif dan pasti.
5) Intuisi
Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat
spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan
kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari
intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung,
artinya tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal
pikiran. Serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau
tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di
dalam pengetahuan yang intuitif. Pengetahuan intuitif ini
kebenarannya tidak dapat diuji dan bersifat personal.
e. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan dapat diperoleh dengan
beberapa cara, diantaranya:
1) Tradisional atau non – Ilmiah
a) Cara coba – salah (trial and error)
Cara ini adalah cara yang paling sederhana dan telah dipakai
orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum
adanya peradaban. Pada waktu itu apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya
dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini
dilakukan
dengan
menggunakan
kemungkinan
dalam
15
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut
tidak
berhasil,
dicoba
kemungkinan
lain.
Apabila
kemungkinan kedua gagal maka dicoba lagi dengan
kemungkinan ketiga dan seterusnya sampai masalah tersebut
dapat dipecahkan.
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin
masyarakat
baik
informal,
ahli
agama,
pemegang
pemerintahan dan sebagainya. Kata lain, pengetahuan
tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas dan kekuasaan,
baik tradisi, otoritas pemerintah, otoriritas pemimpin agama,
maupun ahli ilmu pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman itu adalah guru yang baik, demikian bunyi
pepatah. Pepatah tersebut mengandung maksud bahwa
pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman
pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan.
Hal
ini
dilakukan
pengalaman
yang
dengan
cara
diperoleh
mengulang
dalam
kembali
memecahkan
permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila
dengan
cara
yang
digunakan
tersebut
orang
dapat
memecahkan masalah yang sama, orang dapat pula
menggunakan cara tersebut. Jika dia gagal menggunakan cara
16
tersebut, dia tidak akan mengulangi cara dan berusaha
mencari yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkan
masalahnya.
d) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,
cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia
telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Kata lain dalam memperoleh kebenaran
pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya,
baik melaui induksi maupun deduksi. Cara induksi adalah
proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman yang ditangkap
indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang
memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.
Cara deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus.
2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
masa dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah atau sering disebut metodelogi
penelitian. Mula-mula dengan pengamatan langsung kemudian
hasilnya dikumpulkan, diklasifikasikan dan akhirnya dibuat
kesimpulan.
17
2. Wanita Usia Subur (WUS)
a. Pengertian Wanita Usia Subur (WUS)
Menurut Suparyanto (2011) yang dimaksud dengan Wanita Usia
Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya
berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Puncak kesuburan ada
pada rentang usia 20-29 tahun. Pada usia ini wanita memiliki
kesempatan 95% untuk hamil. Wanita Usia Subur (WUS) menurut
Depkes RI (2011) adalah semua wanita yang telah memasuki usia
antara 15-49 tahun tanpa memperhitungkan status perkawinannya.
b. Tanda-tanda Wanita Usia Subur (WUS)
Menurut Suparyanto (2011) untuk mengetahui tanda-tanda wanita
subur antara lain :
1) Siklus haid
a) Wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya
subur.
b) Putaran haid dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari
sebelum haid datang kembali, yang biasanya berlangsung selama
28 hingga 30 hari.
c) Siklus haid dapat dijadikan indikasi pertama untuk menandai
seorang wanita subur atau tidak. Siklus menstruasi dipengaruhi
oleh hormon seks perempuan yaitu esterogen dan progesteron.
d) Hormon esterogen dan progesteron menyebabkan perubahan
fisiologis pada tubuh perempuan yang dapat dilihat melalui
18
beberapa indikator klinis seperti, perubahan suhu basal tubuh,
perubahan sekresi lendir leher rahim (serviks), perubahan pada
serviks, panjangnya siklus menstruasi (metode kalender) dan
indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan
payudara.
2) Alat pencatat kesuburan
a) Kemajuan teknologi seperti ovulation thermometer juga dapat
dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kesuburan seorang
wanita.
b) Thermometer ini akan mencatat perubahan suhu badan saat
wanita mengeluarkan benih atau sel telur
c) Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan
suhu sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari.
3) Tes Darah
a) Wanita yang siklus haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid
tiga bulan sekali atau enam bulan sekali biasanya tidak subur.
b) Jika dalam kondisi seperti ini, beberapa tes darah perlu dilakukan
untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid.
c) Tes darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang
berperan pada kesuburan seorang wanita.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Untuk mengetahui seorang wanita subur organ tubuh, seperti
buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ reproduksi.
19
b) Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan
akan mengganggu proses pelepasan sel telur.
c) pemeriksaan buah dada ditujukan untuk mengetahui hormon
prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin yang tinggi akan
mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu, pemeriksaan
sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem
reproduksinya normal atau tidak.
5) Track record
a) Wanita yang pernah mengalami keguguran, baik disengaja
ataupun tidak, peluang terjangkit kuman pada saluran reproduksi
akan tinggi.
b) Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan penyumbatan
saluran reproduksi.
3. Deteksi Dini Kanker Payudara
a. Pengertian
Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau
kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,
pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat
untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar
sehat dengan tampak sehat tetapi sesungguhnya menderita kelainan
(Rasjidi, 2009).
20
Tujuan utuma deteksi dini kanker payudara adalah menemukan
kanker dalam setadium dini sehingga pengobatannyamenjadi lebih
baik (Dalimartha,2004).
b. Macam-macam deteksi dini kanker payudara
1) Pemeriksaan SADARI
a) Pengertian
SADARI adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh
setiap wanita untuk mencari benjolan atau kelainan lainnya
(Dalimartha, 2004).
b) Tujuan
Tujuan dari SADARI adalah untuk mendeteksi sedini mugkin
apabila terdapat benjolan pada payudara terutama yang
dicurigai ganas sehingga dapat menurunkan angka kematian
(Nugroho, 2011).
c) Waktu SADARI
Pemeriksaan SADARI dilakukan secara rutin setelah haid,
sekitar 1 minggu dari hari terahir haid, dianjurkan dilakukan
secara intensif pada wanita mulai usia 20 tahun, segera ketika
mulai pertumbuhan payudara sebagai gejala pubertas. Pada
wanita muda, agak sedikit sulit karena payudara mereka masih
berserabut (fibrous), sehingga dianjurkan sebaiknya mulai
melakukan SADARI pada usia 20 tahun karena pada umumnya
21
pada usia tersebut jaringan payudara sudah terbentuk sempurna
(Dalimartha, 2004).
d)
Langkah-langkah pemeriksaan SADARI
Tabel 2. 1 Langkah-langkah SADARI
No
1
Gambar
Posisi berdiri di
cermin
Keterangan
depan Berdiri tegak dengan kedua lengan lurus
kebawah, memperhatikan apakah ada
kelainan pada kedua payudara atau
putting.
2
Kedua tangan
keatas kepala.
3
Kedua tangan diletakkan di Memeriksa
kembali
apakah
ada
pinggang.
perubahan atau kelainan pada kedua
payudara atau putting.
4
Puting susu dipijat
diangkat Memperhatikan apakah ada kelainan
pada kedua payudara atau putting
Memeriksa apakah ada cairan atau darah
yang keluar.
22
5
Dengan posisi berbaring Meletakkan lengan kanan di atas kepala.
letakkan bantal di bawah Memijat seluruh payudara dari atas
sampai bawah, kiri dan kanan.
bahu kanan.
6
Raba payudara dengan Meggunakan jari telunjuk, jari tengah,
gerakan melingkar dari sisi dan jari manis untuk melakukan
luar payudara kearah puting perabaan.
atau gerakkan lurus dari sisi
dalam payudara.
Sumber : Dalimartha (2004)
2) Mamografi
a) Pengertian
Mamografi
adalah
pemeriksaan
radiologik
khusus
menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker
payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan
pada payudara atau adanya benjolan (Dalimartha, 2004).
b) Tujuan
Tujuan dari Mamografi adalah untuk menginformasi benjolan
yang ditemukan saat pemeriksaan SADARI, pembesaran
kelenjar getah bening ketiak (aksila) yang meragukan, wanita
menopause yang ingin terapi sulih hormon, atau follow up
setelah
operasi
kanker
payudara
kontralateral (Dalimartha, 2004)
dengan
menggunakan
23
c) Waktu Mamografi
Pemeriksaan mammografi dianjurkan untuk wanita sehat
berusia di atas 40 tahun, dikarenakan menggunakan sinar X
dosis rendah keadaan payudara pada usia diatas 40 tahun sudah
tidak kencang lagi dan tertutup hormon sehingga sinar X dapat
melakukan penilaian pada payudara, wanita dengan risiko
tinggi terhadap kanker payudara, atau wanita yang mempunyai
riwayat keluarga dengan kanker (Rasjidi, 2009).
d) Cara menggunakan mamografi
Cara menggunakan mamografi ada 2 tahap :
Tahap 1
(1)
Pasien membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti
dengan pakaian rumah sakit.
(2)
Memposisikan berdiri didepan mesin mamografi.
(3)
Penyinaran dilakukan satu persatu dengan menempatkan
payudara diatas penjepit kembar film dari plastik atau
metal.
(4)
Melakukan frontal position yaitu menakan payudara
dengan sedatar mungkin diantara penjepit film dan kotak
plastik yang disebut paddle, yang menekan payudara dari
atas kebawah.
(5)
Memancarkan sinar X beberapa detik. Keadaan ini
dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk
menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan
payudara
24
Tahap 2
(1)
Memposisikan disamping mesin mamografi.
(2)
Menjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis
dengan
posisi
luar
payudara,
sedangkan
sudutnya
menyentuh ketiak.
(3)
Melakukan oblique-position yaitu menakn kembali paddle
beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akn
diulang untuk payudara selanjutnya.
(4)
Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing
payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya
diperlukan untuk mammogram diagnostic.
Pemeriksaan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15
sampai 30 menit (Suryaningsih dan Bertiani, 2009).
3) Ultrasonografi (USG)
a) Pengertian
Ultrasonografi (USG) adalah merupakan
salah satu
pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker
pada jaringan payudara (Smith RA, 2003 dalam Rasjidi, 2009).
b) Tujuan
Tujuan
dari
Ultrasonografi
(USG)
adalah
untuk
pemeriksaan dengan menggunakan gelombang bunyi dengan
frekuensi tinggi untuk mendapatkan gambaran jarigan pada
payudara (Putri N, 2009).
25
c) Waktu Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan
Ultrasonografi
(USG)
diajukan
untuk
membuktikan adanya massa kistik dan solod atau padat yang
mengarah pada keganasan, dan pada perempuan di bawah usia
40
tahun
karena
Uiltrasonografi
(USG)
menggunakan
gelombang suara dan wanita usia dibawah 40 tahun keadaan
payudaranya masih padat dan kencang sehingga alat yang bisa
menilai keadaan payudara tersebut dengan Ultrsonografi (USG)
(Rasjidi, 2009).
d) Cara menggunakan Ultrasonografi (USG) payudara
Menurut Suryaningsih & Bertiani (2009), cara menggunakan
Ultrasonografi (USG) payudara adalah :
(1)
Sebelum pemeriksaan pasien akan berbaring pada tempat
khusus.
(2)
Dokter akan mengolesi payudara dengan gel. Gel
tersebut berfungsi sebagai pelumas kulit dan membantu
transmisi gelombang suara.
(3)
Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan
menggeser-geserkan
transduser
dipayudara.
Guna
transduser adalah memcanrkan dan menangkap pantulan
gelombang suara. Komputer akan menganalisis pantulan
suara tersebut dan menggambarkan dilayar monitor.
(4)
Bentuk
dan
intensitas
pantulan
kepadatan jaringan payudara.
bergantung
pada
26
(5)
Sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir
seluruh gelombang suara akan melewati kista serta
menghasilkan pantulan yang lemah.
(6)
Tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara
akan memantul dari benda padat tersebut. Sehingga pola
pantulannya diterjemahkan oleh komputer menjadi
gambar yang diindikasikan sebagai kista.
(7)
Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit dari
transduser.
(8)
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan berakhir setelah
20 atau 30 menit, namun akan lebih lama jika operator
sulit menemukan ketidak normalan yang dilaporkan.
(9)
Ultrasonografi (USG) tidak menggunakan radiasi dan
bebas rasa sakit.
4. Kanker payudara
a. Pengertian
Kanker disebut
juga
neoplasma
adalah
sebuah penyakit
pertumbuhan sel karena didalam organ tubuh timbul dan berkembang
biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali
dengan bentuk, sifat, dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta
merusak bentuk dan fungsi organ asalnya (Dalimartha,2004).
27
Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma
Mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan
payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan
lemak, maupun pada jaringan ikat payudara (Suryaningsih, 2009).
b. Gejala Kanker Payudara antara lain :
1) Terdapat benjolan pada payudara
2) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya
3) Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau sudah diobati
4) Eksim pada putting susu dan sekitarnya sudah lama tidak sembuh
walau diobati
5) Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting atau keluar air
susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang
menyusui
6) Putting susu tertarik ke dalam
7) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Dalimartha, 2004).
c. Faktor risiko
Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui, namun ada
beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan
terjadinya kanker payudara. Beberapa di antaranya sebagai berikut :
1) Riwayat keluarga
Beberapa riwayat keluarga yang dianjurkan untuk pemeriksaan
deteksi dini yaitu ibu atau saudara perempuan terkena kanker
payudara, atau kanker yang berhubungan dari ibu atau ayah, kanker
ovarium, endometrium, kolorektal, prostat, tumor otak, leukemia,
dan sarkoma.
28
2) Faktor hormon
Faktor hormon merupakan faktor yang banyak berpengaruh pada
timbulnya kanker payudara, seperti mendapat haid pertama
(menarce ) sebelum umur 10 tahun, mati haid (menopause) setelah
umur 55 tahun, tidak menikah atau tidak pernah melahirkan anak,
melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, dan tidak pernah
menyusui anak.
3) Faktor umur
Wanita berusia diatas 30 tahun mempunyai kemungkinan lebih
besar mendapat kanker payudara dan kemungkinan tersebut terus
bertambah sampai setelah menopause.
4) Pernah mengalami infeksi, trauma atau benturan, operasi payudara
akibat tumor jinak (kelainan fibrokistik dan fibroadenoma), atau
tumor ganas payudara kontralateral.
5) Pernah menggunakan obat hormonal yang lama, seperti terapi sulih
hormon
atau hormonal replacement (HRT), dan pengobatan
kemandulan (infertilitas).
6) Pemakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak
seperti kelainan fibrokistik.
7) Pernah mendapat radiasi sebelumnya pada payudara atau dinding
dada, misalnya untuk pengobatan keloid.
8) Peningkatan berat badan yang siknifikan pada usia dewasa
(Dalimartha, 2004).
29
d. Pencegahan
Menurut Dalimartha, (2004), kanker payudara bisa dicegah dengan
beberapa tindakan seperti berikut :
1) Penggunaan obat-obatan hormonal harus dengan sepengetahuan
dokter.
2) Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker payudara atau
yang berhubungan, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang
mengandung hormon, seperti pil, suntikan, dan susuk KB.
3) Lakukan pemeriksaan SADARI setiap bulan. Bagi wanita berisiko
tinggi, lakukan juga pemeriksaan mammografi secara berkala,
terutama pada usia diatas 49 tahun.
4) Memberikan air susu ibu (ASI) pada anak selama mungkin dapat
mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan
selama proses menyusui, tubuh akan memproduksi hormon
oksitoksin yang dapat mengurangi produksi hormon estrogen.
Hormon estrogen dianggap memegang peranan penting dalam
perkembangan sel kanker payudara.
5) Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar.
Kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tahu, dan
tempe, mengandung fitoestrogen bernama genistein yang dapat
menurunkan kejadian kanker payudara.
6) Hindari makan berkadar lemak tinggi. Dari hasil penelitian,
konsumsi makanan berkadar lemak tinggi berkorelasi dengan
peningkatan kanker payudara.
30
B. Kerangka Teori
Kerangka teori tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini
kanker payudara ditunjukkan dalam skema berikut :
Tingkat pengetahuan :
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Pengetahuan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan :
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
6. Usia
Wanita Usia Subur :
1. Pengertian
wanita
usia subur
2. Tanda-tanda wanita
usia subur
Deteksi
Dini
Kanker Payudara :
1. Pengertian
2. Deteksi
dini
kanker
payudara
3. Pengrtian
kanker
payudara
4. Gejala kanker
payudara
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2007), Dalimartha (2004).
31
C. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tingkat Pengetahuan
Wanita Usia Subur
Tentang Deteksi Dini
Kanker Payudara di Dusun
Macanmati, Kecamatan
Gesi, Kabupaten Sragen
Baik
Cukup
Kurang
Faktor yang Mempengaruhi
Pengetahuan
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial Ekonomi
6. Umur
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2007). Metode penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang
biasanya bertujuan untuk melihat gambar fenomena (termasuk kesehatan)
yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu.
Deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif.
Menurut Notoatmodjo (2007), metode ini digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Berdasarkan Sugiyono (2007), kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
atau data yang diangkakan. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut dilakukan
dan lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian
tersebut (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian yang digunakan oleh
peneliti adalah di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.
32
33
2. Waktu
Waktu penelitian merupakan waktu penelitian tersebut akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2007). Penelitian ini dilakukan pada 14 Maret - 11 April
2013.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan (Riwidikdo, 2010). Populasi yang yang diteliti dari penelitian
ini adalah seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berjumlah 102 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau
yang dapat
dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sedangkan
sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi
yang ada. Sampel yang diambil dari Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun
Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dengan jumlah sempel ada
82 Wanita Usia Subur (WUS).
Perhitungan sampel menurut Nursalam (2008), rumus dalam
pengambilan sampel, yaitu:
n=
N
1 + N (d 2 )
34
Dimana :
n = Besarnya sampel
N = Populasi
d = Tingkat Signifikansi 0,05 %
n=
102
= 82
1 + 102 (0,5) 2
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah simpel random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi dengan
cara acak (Hidayat, 2011) caranya yaitu menulis nama Wanita Usia Subur
(WUS) masing-masing pada secarik kertas tersebut digulung, lalu
memasukkan kedalam sebuah kotak dan dikocok kemudian tarik satu
persatu gulungan sampi 82 gulungan kertas, tanpa memasukkan kembali
gulungan kertas tersebut. Nama-nama gulungan kertas tadi merupakan
anggota dari sampel yang ditarik secara undian. Sampel yang diambil
sebanyak 82 Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati Kecamatan
Gesi Kabupaten Sragen.
D. Instrumen Penelitian
Instrunen
penelitian
adalah
alat-alat
yang
digunakan
untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang peneliti gunakan
adalah kuesioner dengan jumlah 35 soal. Kuesioner merupakan alat ukur
35
berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Jenis kuesioner
yang peneliti gunakan adalah kuesioner tertutup, dimana responden hanya
memilih jawaban “benar” atau “salah”. Kuesioner ini menggunakan
pernyataan favorable (pernyataan positif) yaitu peryataan yang mendukung
jawaban responden sesuai dengan harapan peneliti, jika menjawab “benar”
mendapatkan nilai 1 dan menjawab “salah” mendapatkan nilai 0, dan
pernyataan unfavorable (pernyataan negatif) yaitu peryataan yang tidak
mendukung jawaban responden tidak sesuai dengan harapan peneliti, jika
menjawab “salah” mendapatkan nilai 1 dan menjawab “benar” mendapatkan
nilai 0. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥SDGD
jawaban yang dianggap benar oleh responden (Hidayat,2007).
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tabel. 3.1 Kisi – kisi Kuesioner
Aspek
No. Kuesioner
Favourable
Unfavourable
Pengertian deteksi dini
1
kanker payudara
Tujuan
deteksi
dini
3, 4
kanker payudara
Macam-macam deteksi 5, 6, 8, 9, 10, 11,
dini kanker payudara
12*, 15, 16, 18,
19, 20, 24
Pengertian
kanker
27*, 28
payudara
Gejala dan penyebab
32
kanker payudara
Pencegahan
kanker
payudara
Jumlah Total Soal
Sumber : Data primer, November 2012
Jumlah
2
2
-
2
7, 13, 14, 17*,
21, 22*, 23,
25, 26
29*
22
30, 31
3
33, 34, 35
1
3
30
36
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas (Hidayah,
2007). Uji validitas dan uji reliabilitas kuesioner ini dilakukan di Dusun
Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen pada tanggal 11 - 25 Desember
2012 dengan 30 Wanita Usia Subur (WUS).
1. Uji Validitas
Uji validitas ini untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid
artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur
sebuah variabel yang akan diukur. Uji validitas dapat menggunakan rumus
person product moment, dengan menggunakan perhitungan komputer
dengan SPSS. Instrumen dikatakan valid jika perhitungan uji validitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer
SPSS 16 for windows dengan taraf signifikan 5% (< 0,05). Uji validitas ini
dilakukan di Dusun Katelan Kecamatan Tangen Kabupaten Sragen
(Riwidikdo, 2010).
Rumus person product moment :
rxy =
N . SXY - SX.S Y
{ N S X 2 - (S X ) } {N SY 2 - (SY ) }
2
Keterangan :
N
: Jumlah Responden
rxy
: Koefisien
x
: Skor pertanyaan
korelasi product moment
2
37
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan di Dusun Katelan,
Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen terhadap 30 responden,
sehingga dari 35 pernyataan didapatkan 30 pernyataan yang valid
dimana p value < 0,05 dan 5 pernyataan yang tidak valid antara lain
nomor 12, 17, 22, 27, dan 29 dimana p value >0,05 serta untuk
selanjutnya pernyataan tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.
Sehingga soal yang digunakan penelitian sejumlah 30 soal.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan, dimana
dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan
mengukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan
Alpha Cronbach dengan bantuan komputer SPSS for windows. Kuesioner
atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7
(Riwidikdo, 2009).
Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
r1 =
k
k -1
2
é
S si ù
1
ê
2 ú
st û
ë
r1
= Reliabilitas instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Si 2
= Proporsi yang menjawab benar
St 2
= Simpangan baku dari skor total
Dari hasil uji reliabilitas yang dilakukan di Dusun Katelan,
Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen didapatkan nilai alpha 0,762 > 0,7
38
sehingga instrumen dapat dikatakan reliabel untuk dijadikan instrumen
penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data
yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007).
Menurut Riwidikdo (2009), ada 2 metode untuk memperoleh data, yaitu :
1. Data primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya dan diperoleh jawaban dari pernyataan yang
disediakan melalui kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan yang diberikan.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
peneliti. Peneliti mendapat data yang sudah jadi yang dapat dikumpulkan
oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial
maupun non komersial. Data sekunder yaitu dokumentasi diperoleh dari
Kepala Desa Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen yang berupa
jumlah Wanita Usia Subur (WUS).
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan,
status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan
39
sebagainya (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan satu
variabel tunggal yaitu Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara.
G. Definisi Operasional
Merupakan uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa
yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Tingkat Pengetahuan Deteksi Dini Kanker Payudara
Variabel
Definisi
Alat
Skala
Operasional
Ukur
Tingkat
Kemampuan atau
Kuesioner
Ordinal
pengetahuan
pengetahuan wanita
wanita usia subur usia subur (WUS)
(WUS)
tentang dalam menjawab
deteksi dini kanker pertanyaan tentang:
payudara di Dusun 1. Pengertian
Macanmati
deteksi
dini
Kecamatan
Gesi
kanker payudara
Kabupaten Sragen. 2. Tujuan deteksi
dini
kanker
payudara
3. Macam-macam
deteksi
dini
kanker payudara
4. Pengertian
kanker payudara
5. Gejala
dan
penyebab
kanker payudara
6. Pencegahan
kanker payudara
Sumber : Data primer, November 2012
Hasil Ukur
a. Baik, bila nilai
responden (x) >
mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai
mean ņ6'”x
”mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai
responden (x) <
mean ņ1 SD
(Riwidikdo, 2010)
40
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat langkahlangkah yang harus ditempuh, diantaranya :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terdapat data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat table
kontigensi.
d. Melakukan teknik analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis. Penelitian deskriptif menggunakan
statistic deskriptif yaitu statistika yang membahas cara-cara meringkas,
menyajikan dan mendiskripsikan suatu data dengan tujuan agar mudah
dimengerti dan lebih mempunyai makna.
41
2. Analisis data
Menurut Notoatmodjo (2010), ada 3 jenis analisis data yaitu
univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis univariate, yaitu pengolahan hasil data yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variable penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate
yaitu distribusi pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini
kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik,
cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai responden – 1 SD < x < mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :
n
x =
å
xi
i :1
n
Keterangan :
xi
: Nilai dari data
n
: Jumlah data
Sedangkan untuk mencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus :
n
n
SD =
åx
2
i
-
( å x1 )2
i =1
i =1
n -1
n
42
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo
(2010) adalah :
Skor presentasi =
Jumlahmenurut tingkat pengetahuan
x 100%
jumlahresponden
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Yang
perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed consent
adalah subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
43
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
J. Jadwal Penelitian
Terlampir
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret - 11 April 2013 di
Dusun Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.
Dusun Macanmati terbagi menjadi 5 RT 2 RW.
Secara geografis batas wilayah Dusun Macanmati pada bagian barat
dibatasi oleh Dusun Winong, utara dibatasi oleh Dusun Ngrandu, selatan
dibatasi oleh Dusun Tirtomulyo, timur dibatasi oleh Dusun Grengseng.
Jumlah seluruh penduduk dusun Macanmati adalah 623 jiwa, 131 kepala
keluarga, jumlah Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 102 dan yang diteliti
sejumlah 82 Wanita Usia Subur (WUS). Mata pencaharian penduduk dusun
Macanmati sebagian besar adalah sebagai petani.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Maret – 11 April 2013 di Dusun
Macanmati terletak di Desa Gesi, Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen.
Setelah dilakukan analisa data terhadap tingkat pengetahuan Wanita
Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun
Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen hasil mean 19,43 dan
standart deviasi 4,36
44
45
Sehingga didapatkan hasil tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur
(WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun Macanmati
Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen
No. Gambaran Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase %
1.
Baik
19
23,17
2.
Cukup
44
53,66
3.
Kurang
19
23,17
Jumlah
82
100
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui tingkat pengetahuan Wanita
Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara, yang
berpengetahuan baik 19 responden (23,17%), berpengetahuan cukup 44
responden (53,66%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%).
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Wanita
Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara terbanyak pada
kategori cukup yaitu 44 responden (53,66%).
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara
di
Dusun
Macanmati
Kecamatan
Gesi
Kabupaten
Sragen
yang
berpengetahuan cukup 44 responden (53,66%) ini kemungkinan dipengaruhi
oleh kepercayaan dan informasi/media, berpengetahuan baik 19 responden
(23,17%) dan berpengetahuan kurang 19 responden (23,17%).
46
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indara manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
mulai dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari
pengalaman
dan
penelitian
ternyata
perilaku
yang
didasari
oleh
pengetahuanakan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo,2010).
Hasil penelitian yang telah dilakukan di Dusun Macanmati Kecamatan
Gesi Kabupaten Sragen didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan Wanita
Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara adalah cukup
(53,6%), dalam kategori baik responden rata-rata tidak bisa menjawab tentang
gejala dan penyebab kanker payudara sedangkan kategori cukup rata-rata bisa
menjawab pertanyaan tentang pengertian kanker payudara dan macammacam deteksi dini kanker payudara. Kategori kurang responden rata-rata
bisa menjawab penyataan tentang pencegahan kanker payudara, untuk
inidkator yang lain responden belum mengetahui. Hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh pengalaman nyata dalam praktek dan lingkungan tempat
tinggal responden.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2010),
ada 6 faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara lain tingkat pendidikan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat
pengetahuan, informasi bahwa sumber informasi semakin banyak
akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas, budaya bahwa tingkah laku
47
manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan meliputi sikap
dan keperayaan, pengalaman bahwa pengalaman seseorang akan menambah
pengetahuan tentang sesesuatu yang bersifat informal, sosial ekonomi, usia
bahwa mempengaruhi tingkat informasi yaitu semakin tua umur seseorang
maka semakin daya tanggapnya dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin baik.
Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berdasarkan umur
kebanyakan responden berumur 30 – 40 tahun sebanyak 46 responden
(56,1%). Menurut Notoadmodjo (2010), bahwa umur mempengaruhi tingkat
informasi yaitu semakin tua umur seseorang maka semakin daya tanggapnya
dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik.
Hasil penelitian menunjukan karakteristik responden berpendidikan
SMP sebanyak 35 responden (42, 69%). Menurut Notoadmodjo (2010),
faktor yang mempegaruhi pengetahuan salah satunya adalah pendidikan
dimana tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan terjadinya
perubahan perilaku positif yang meningkat dengan demikian pengetahuan
juga meningkat.
Kanker payudara disebut juga sebagai dengan Carcinoma Mammae
adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini
dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat
payudara (Suryaningsih, 2009).
Deteksi dini adalah usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau
kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,
pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk
48
membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat, benar-benar sehat dengan
tampak sehat tetapi sesungguhnya
menderita kelainan (Rasjidi, 2009).
Macam-macam deteksi dini kanker payudara antara lain pemeriksaan
SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk
mencari benjolan atau kelainan lainnya, Mamografi yaitu pemeriksaan
radiologik khusus menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi
kanker payudara sedini mungkin, bahkan sebelum tampak perubahan pada
payudara atau adanya benjolan dan Ultrasonografi (USG) yaitu merupakan
salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi keberadaan kanker pada
jaringan payudara.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini pun mempunyai keterbatasan, yaitu:
1. Kendala Penelitian
Kendala dari penelitian ini adalah waktu yang kurang diperhitungkan
oleh peneliti sehingga penelitian hampir bertepatan dengan jadwal ujian
dan sulit menemui responden untuk sekali
2. Kelemahan/keterbatasan
a. Kelemahan dari penelitian ini adalah dalam penyusunan alat
(kuisioner) yang menggunakan jawaban tertutup sehingga responden
tidak dapat menguraikan jawaban selain dari jawaban yang tersedia.
b. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur
49
(WUS) tentang deteksi dini kanker payudara tanpa ada penelitian
lanjutan mengenai hubungan yang mempengaruhi.
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk mengetahui
tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker
payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen, maka peneliti
mengambil sampel 82 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tingkat pengetahuan tingkat pengetahuan Wanita
Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini kanker payudara di Dusun
Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten Sragen dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini
kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten
Sragen pada kategori baik sebanyak 19 responden (23,17%).
2. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini
kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten
Sragen pada kategori cukup sebanyak 44 responden (53,66%).
3. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) tentang deteksi dini
kanker payudara di Dusun Macanmati Kecamatan Gesi Kabupaten
Sragen pada kategori kurang sebanyak 19 responden (23,17%).
50
51
B. Saran
1. Bagi Ilmu pengetahuan
Diharapkan dapat menambah informasi, referensi dan bahan
masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi khususnya deteksi dini kanker payudara untuk Wanita Usia
Subur (WUS).
2. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh
dari institusi pendidikan pada Wanita Usia Subur (WUS) dalam situasi
nyata.
3. Bagi Institusi
a. Bagi Puskesmas Gesi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pemberian
informasi tentang deteksi dini kanker payudara bagi Wanita Usia
Subur (WUS).
b. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Diharapkan menjadi referensi tambahan diperpustakaan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta :
Rineka Cipta.
Dalimartha, S. 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 tentang Kesehatan. http : //id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan,
diakses tanggal 15 November 2012.
Desak Made Sri Rahayu. 2008. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker
Payudara di Dusun Kembangsari Desa Srimartani Kecamatan Piyungan
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah.
Hawari, D. 2004. Kanker Payudara. Jakarta : FKUI.
Hidayat, A Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka
Cipta.
_____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nuha Medika
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi
Keperawatan. Jidil 2. Jakarta : Salemba Medika.
Penelitian
Ilmu
Putri, N. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta : Aura Media.
Ramli.
2002.
Pengetahuan
&
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi.
http://forbetterhealth.wordpress.com, Diakses tanggal 23 Oktober 2012.
Rasjidi, I. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta :
Sagung Seto.
___________. 2010. Epidemiologi Kanker pada Payudara. Jakarta : Sagung Seto.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.
52
53
____________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Suparyanto.
2011.
Wanita
Usia
Subur
(WUS).
http
:
//id.wikipedia.org/wiki/promosi kesehatan, diakses tanggal 15 November
2012.
Suryaningsih & Bertania, 2009. Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma
Indonesia.
Suyanto, S. 2008. Riset Kebidanan dan Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta :
Mitra Cendekia.
Download