Pemetaan /Analisis SK dan KD

advertisement
56
Pemetaan /Analisis SK dan KD
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar
Kompetensi
4. Memahami
sifat-sifat
larutan asambasa, metode
pengukuran,
dan
terapannya.
: Kimia
: XI/Genap
Kompetensi
Dasar
4.6
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari
suatu reaksi
berdasarkan
prinsip
kelarutan dan
hasil kali
kelarutan.
Tingkat
Ranah
KD
C3
Indikator Pencapaian
1.
Tingkat
Ranah
IPK
Mendefinisikan larutan
jenuh
C1
2.
Mendefinisikan kelarutan
C1
3.
Menjelaskan pengaruh suhu
terhadap kelarutan senyawa
sukar larut
C2
4.
Menjelaskan pengertian
tentang tetapan hasil kali
kelarutan
5.
Menuliskan ungkapan
berbagai Ksp elektrolit yang
sukar larut dalam air
6.
Menjelaskan hubungan
antara kelarutan dan hasil
kali kelarutan untuk
elektrolit biner, terner, dan
elektrolit dengan n>3
Ruang
Lingkup
1
2
 N
e
w
C2
C3
C2
Y
o
r
k
N
e
w
Y
o
r
k
N
e
w
Y
o
r
Alokasi
Waktu
Nilai
Karakter
3
5x 
pertemuan
Rasa ingin
tahu,
percaya
diri, teliti,
dan cermat.
57
7.
Menghitung kelarutan suatu
elektrolit yang sukar larut
berdasarkan data harga Ksp
atau sebaliknya
8.
Mendefinisikan ion senama
9.
Menjelaskan pengaruh
penambahan ion senama
terhadap kelarutan
k
C3
C1
C2
10. Menjelaskan hubungan
kelarutan dengan pH
11. Menghitung kelarutan suatu
garam atau basa sukar larut
pada pH tertentu
C2
C3
12. Memperkirakan
terbentuknya endapan
berdasarkan harga tetapan
hasil kali kelarutan (Ksp) dan
membuktikannya dengan
percobaan.
C3
58
SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: SMA Negeri 8 Bandarlampung
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas
: XI
Semester
:2
Standar Kompetensi
4.
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi
Dasar
4.6
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari
suatu reaksi
berdasarkan
prinsip
kelarutan dan
hasil kali
kelarutan.
Materi Pokok
dan Uraian
Materi Pokok
 Larutan jenuh
 Kelarutan
 Pengaruh
suhu terhadap
kelarutan
 Tetapan hasil
kali kelarutan
Penilaian
Kegiatan
Pembelajaran
Melakukan
praktikum kelarutan
dan pengaruh suhu
terhadap kelarutan
Diskusi tentang
kelarutan,larutan
jenuh, pengaruh suhu
terhadap kelarutan,
tetapan hasil kali
kelarutan
Mempresentasikan
hasil diskusi didepan
kelas
Indikator
1.
2.
3.
4.
5.
Mendefinisikan
larutan jenuh
Mendefinisikan
kelarutan
Menjelaskan
pengaruh suhu
terhadap kelarutan
senyawa sukar larut
Menjelaskan
pengertian tentang
tetapan hasil kali
kelarutan
Menuliskan ungkapan
berbagai Ksp elektrolit
yang sukar larut
dalam air
Jenis
tagihan
Test akhir
Bentuk
instrumen
Soal
pilihan
jamak
Contoh
instrumen
Terlampir
Alokasi
waktu
3 x 45
menit
Sumber
Buku M.Purba
kelas XI bab
kelarutan dan
hasil kali
kelarutan
• LKS berbasis
CORE
•Alat dan
bahan
percobaan
(terlampir di
LKS)
59
 Hubungan
kelarutan dan
tetapan hasil
kali kelarutan
 Elektrolit
biner,terner,
kuartener
konsep hubungan
kelarutan dan Ksp.
Melakukan
praktikum mengenai
ion senama
 Efek ion
senama
terhadap
kelarutan
6.
7.
8.
9.
 hubungan
kelarutan
dengan pH
Menjelaskan
hubungan antara
kelarutan dan hasil
kali kelarutan untuk
elektrolit biner,
terner, dan elektrolit
dengan n>3
Menghitung kelarutan
suatu elektrolit yang
sukar larut
berdasarkan data
harga Ksp atau
sebaliknya
2 x 45
menit
Mendefinisikan ion
senama
Menjelaskan
pengaruh
penambahan ion
senama terhadap
kelarutan
2 x 45
menit
 memperkiraka
n apakah
terbentuk
endapan atau
tidak
berdasarkan
perbandingan
nilai Qc
terhadap Ksp
Melakukan
praktikum tentang
hubungan pH dan
kelarutan.
10. Menjelaskan
hubungan kelarutan
dengan pH
11. Menghitung kelarutan
suatu garam atau basa
sukar larut pada pH
tertentu
12. Memperkirakan
terbentuknya endapan
berdasarkan harga
tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp) dan
membuktikannya
2x 45
menit
60
dengan percobaan.
61
LAMPIRAN C
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Sub Materi Pokok
: Kimia
: XI IPA/Genap
: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Standar Kompetensi
4.
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi Dasar
4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan hasil kali kelarutan.
Indikator
1. Kognitif
b. Produk
1.
2.
3.
4.
5.
Mendefinisikan larutan jenuh
Mendefinisikan kelarutan
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut
Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam
air
6. Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3
7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan
data harga Ksp atau sebaliknya
8. Mendefinisikan ion senama
9. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan
10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH
11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH
tertentu
12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan
hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan.
c. Proses
1.
2.
Melakukan percobaan tentang kelarutan
Mengamati kelarutan suatu garam dengan penambahan garam secara
terus menerus
62
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan
dari percobaan yang dilakukan
Menemukan definisi larutan jenuh
Menemukan definisi kelarutan
Membedakan garam yang sukar larut dan garam yang mudah larut
Membandingkan kelarutan suatu garam sebelum dan sesudah
dipanaskan
Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap kelarutan
Mengamati data tabel hasil pengamatan percobaan kesetimbangan
senyawa sukar larut.
Menganalisis data hasil pengamatan percobaan kesetimbangan
senyawa sukar larut.
Menuliskan reaksi kesetimbangan senyawa yang sukar larut
Menuliskan tetapan kesetimbangan senyawa yang sukar larut
Menghubungkan tetapan kesetimbangan dengan hasil kali kelarutan
Menemukan definisi hasil kali kelarutan
Menuliskan ungkapan Ksp senyawa yang sukar larut
Menjelaskan pengertian elektrolit biner, terner dan elektrolit dengan
n>3
Menyimpulkan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan
untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3
Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan
data harga Ksp
Menghitung harga Ksp berdasarkan data kelarutan suatu elektrolit
yang sukar larut
Melakukan percobaan untuk mengetahui efek penambahan ion
senama terhadap kelarutan suatu elektrolit
Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan
dari percobaan yang dilakukan
Menunjukkan ion senama
Menemukan pengertian ion senama
Menghitung besarnya kelarutan zat dalam pelarut air dan dalam
larutan yang mengandung ion senama
Menyimpulkan efek penambahan ion senama terhadap kelarutan
Menghitung besarnya kelarutan zat akibat perbedaan konsentrasi ion
senama
Menjelaskan pengaruh besarnya konsentrasi ion senama terhadap
kelarutan
Melakukan percobaan tentang pengaruh pH terhadap kelarutan suatu
garam atau basa
Membandingkan tingkat kelarutan suatu garam atau basa pada pH
berbeda
63
30. Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan
dari percobaan yang dilakukan
31. Menyimpulkan pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam atau
basa
32. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa pada pH tertentu
33. Menghitung Ksp suatu garam atau basa pada pH tertentu
34. Menghitung Qsp dalam campuran dari data percobaan reaksi
pengendapan
35. Menghubungkan Qsp dengan Ksp
36. Melakukan percobaan reaksi pengendapan
37. Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan
dari percobaan yang dilakukan
38. Memprediksi pengendapan zat elektrolit dalam campuran
2. Afektif
A.
1.
2.
3.
Karakter
tanggung jawab
teliti
rasa ingin tahu
B.
1.
2.
3.
4.
Keterampilan sosial
bertanya
mengemukakan pendapat
berkomunikasi
kerjasama
3. Psikomotor
a. Mengatur alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
b. Menuangkan larutan ke dalam gelas kimia
c. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan percobaan
I.
Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
a. Produk:
1. Siswa dapat mendefinisikan larutan jenuh sesuai dengan kunci pada
lembar penilaian (LP)
2. Siswa dapat mendefinisikan kelarutan sesuai dengan kunci pada lembar
penilaian (LP)
3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan suatu senyawa
yang sukar larut sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
64
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan
sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
5. Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut
dalam air sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
6. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali
kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 sesuai
dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
7. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut
berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya sesuai dengan kunci pada
lembar penilaian (LP)
8. Siswa dapat menjelaskan pengertian ion senama sesuai dengan kunci pada
lembar penilaian (LP)
9. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap
kelarutan sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
10. Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH sesuai dengan
kunci pada lembar penilaian (LP)
11. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada
pH tertentu sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
12. Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan
sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP)
b. Proses:
1.
Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa
melakukan percobaan tentang kelarutan senyawa yang sukar larut
2. Berdasarkan hasil percobaan, siswa mengamati kelarutan suatu garam
dengan penambahan secara terus menerus
3. Dari hasil percobaan, maka siswa dapat menuliskan data hasil pengamatan
dan melaporkan hasil pengamatan
4. Siswa dapat menemukan definisi larutan jenuh
5. Siswa dapat menemukan definisi kelarutan
6. Dari hasil percobaan dan perhitungan kelarutan suatu garam, maka siswa
dapat membedakan garam yang sukar larut dan garam yang mudah larut
7. Dari hasil percobaan, maka siswa dapat membandingkan kelarutan suatu
garam sebelum dan sesudah dipanaskan
8. Siswa dapat menyimpulkan pengaruh suhu terhadap kelarutan
9. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa
melakukan percobaan tentang kesetimbangan larutan jenuh.
10. Siswa mengamati proses kesetimbangan dalam larutan jenuh dan
menuliskan hasil pengamatan pada tabel data hasil pengamatan
65
11. Siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan dibimbing menuliskan reaksi
kesetimbangan larutan jenuh yang dipakai pada percobaan
12. Dari reaksi kesetimbangan yang telah dituliskan, siswa dapat menuliskan
harga tetapan kesetimbanganya
13. Siswa dapat menghubungkan harga tetapan kesetimbangan dengan hasil
kali kelarutan
14. Berdasarkan hubungan harga tetapan kesetimbangan dengan hasil kali
kelarutan, siswa dapat menyimpulkan definisi hasil kali kelarutan
15. Siswa dapat menuliskan ungkapan Ksp senyawa yang sukar larut
16. Dengan menghitung jumlah total ion dalam reaksi ionisasi larutan, siswa
dapat mendefinisikan elektrolit biner, terner dan elektrolit dengan n>3
17. Berdasarkan perbandingan koefisien reaksi suatu elektrolit, siswa dapat
menyimpulkan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3
18. Berdasarkan reaksi kesetimbangan dan diberikannya data harga Ksp, maka
siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut
19. Berdasarkan reaksi kesetimbangan dan diberikannya data kelarutan, maka
siswa dapat menghitung harga Ksp senyawa yang sukar larut
20. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa
melakukan percobaan untuk mengetahui efek penambahan ion senama
terhadap kelarutan suatu elektrolit
21. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, siswa dapat membuat data hasil
pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan
22. Dari reaksi kesetimbangan dan reaksi ionisasi larutan elektrolit, siswa
dapat menunjukkan ion senama dalam campuran
23. Dengan menunjukkan ion senama dalam larutan, siswa dapat menemukan
pengertian ion senama
24. Dari hasil percobaan, siswa dapat menghitung besarnya kelarutan zat
dalam pelarut air dan dalam larutan yang mengandung ion senama
25. Dengan membandingkan tingkat kelarutan zat elektrolit dalam pelarut air
dan dalam larutan yang mengandung ion senama, siswa dapat
menyimpulkan efek penambahan ion senama terhadap kelarutan
26. Dari hasil percobaan, siswa dapat menghitung besarnya kelarutan zat
akibat perbedaan kosentrasi ion senama.
27. Dengan membandingkan besarnya kelarutan zat akibat perbedaan
konsentrasi ion senama, siswa dapat menyimpulkan pengaruh konsentrasi
ion senama terhadap kelarutan
28. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa
melakukan percobaan tentang pengaruh pH terhadap kelarutan suatu
garam atau basa
29. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa dapat membandingkan tingkat
kelarutan suatu garam atau basa pada pH berbeda
66
30. Dari hasil pecobaan, siswa dapat membuat data hasil pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan
31. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menyimpulkan pengaruh pH terhadap
kelarutan suatu garam atau basa
32. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau
basa pada pH tertentu
33. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menghitung Ksp suatu garam atau basa
pada pH tertentu
34. Diberikan data hasil percobaan reaksi pengendapan, siswa dapat
menghitung Qsp dalam campuran
35. Berdasarkan data percobaan, siswa dapat menghubungkan Qsp dengan
Ksp
36. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa
melakukan percobaan reaksi pengendapan
37. Berdasarkan hasil pecobaan, siswa dapat membuat data hasil pengamatan
dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan
38. Dengan menghubungkan harga Qsp dengan harga Ksp, siswa dapat
meramalkan pengendapan zat elektrolit dalam campuran
B. Afektif
1. Karakter:
Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup
dalam menunjukkan karakter teliti, tanggung jawab, dan rasa ingin
tahu.
2. Keterampilan sosial:
Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup
dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang
ide atau berpendapat, berkomunikasi, dan bekerjasama.
II.
Materi Pembelajaran
Ketika sejumlah tertentu NaCl telah melarut dan ada sebagian yang tidak larut
(terbentuk endapan), maka larutan tersebut merupakan larutan jenuh atau
tepat jenuh. Konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuh sama dengan
kelarutannya. Dengan demikian, kelarutan (solubility) –dengan lambang s–
dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam pelarut tertentu. Satuan kelarutan biasanya dinyatakan dalam gram/
Liter atau mol/ Liter. Ada dua hal yang dapat mempengaruhi kelarutan, yaitu
suhu dan jenis pelarut.
Karena nilai kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp) sama-sama dihitung
pada larutan jenuh, maka terdapat hubungan yang sangat erat di antara
67
keduanya. Untuk senyawa AmBn yang terlarut, maka ia akan mengalami
ionisasi dalam sistem kesetimbangan:
AmBn(s)
mAn+ (aq) + nBm– (aq)
Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L–1, maka di dalam reaksi
kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan Bm– adalah:
AmBn(s)
mAn+ (aq) + nBm– (aq)
–1
s mol L
ms mol L–1 ns mol L–1
sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah:
Ksp AmBn = [An+]m [Bm–]n
= (ms)m (ns)n
= mm.sm.nn.sn
= mm.nn.sm+n
sm+n
s
=
=
√
Jika AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl atau larutan AgNO3, ternyata kelarutan
AgCl dalam larutan-larutan tersebut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan
kelarutan AgCl dalam air murni. Hal ini disebabkan karena sebelum AgCl(s)
terionisai menjadi Ag+(aq) atau Cl–(aq), di dalam larutan sudah terdapat ion Ag+
(dari AgNO3) atau ion Cl– (dari NaCl).
AgCl (s)
Ag+ (aq) + Cl– (aq)
Sesuai dengan Asas Le Chatelier, penambahan Ag+ atau Cl– akan menggeser
kesetimbangan ke kiri, sehingga AgCl yang larut makin sedikit. Dengan
demikian,
adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu elektrolit.
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan berbagai jenis zat.
Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya
lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari
asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
Percampuran dua jenis larutan elektrolit ada yang dapat membentuk endapan dan
ada juga yang tidak membentuk endapan, tergantung pada konsentrasi ion-ion
dipangkatkan koefisiennya. Dalam proses yang kemungkinan membentuk
endapan AxBy, dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu:
a. Jika [Ay+]x [Bx-]y > Ksp AxBy, percampuran menghasilkan endapan,
b. Jika [Ay+]x [Bx-]y = Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan
68
(keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan mulai mengendap)
c. Jika [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan.
III.
IV.
Model Pembelajaran
 Pendekatan
 Model Pembelajaran
 Metode Pembelajaran
: Konstruktivisme
: CORE
: Diskusi kelompok dan eksperimen
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke – 1
1. Fase Connect
Kegiatan
keterangan
a. Guru mengucapkan salam.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Pada saat kalian belajar reaksi hidrolisis, coba sebutkan senyawasenyawa garam yang kalian ketahui”
d. Guru meminta siswa menuliskan senyawa garam di papan tulis
e. Guru menanyakan pertanyaan, antara lain
”Pernahkah kalian memasukan garam atau kapur kedalam segelas air?”
”Apakah yang terjadi terhadap garam atau kapur tadi saat didalam air?”
”Bagaimana jika dalam segelas air tersebut terus menerus kalian
masukan garam atau kapur?”
”mengapa garam atau kapur tadi tidak dapat larut lagi?”
f. Guru meminta siswa menuliskan alasan kenapa garam atau kapur tidak
dapat melarut kembali pada secarik kertas lalu menempelkan di papan
tulis
g. Guru memberikan pernyataan “untuk menemukan kenapa garam atau
kapur tidak dapat melarut kembali mari kita lakukan ekperimen”
h. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dengan cara undian, satu
kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa.
i. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 1 tentang
kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada teman-temannya.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2. Fase Organize
Kegiatan
keterangan
Guru
Sebelum dan selama praktikum
√
69
Kegiatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Guru mengingatkan kembali pertanyaan awal.
“mengapa garam atau kapur tidak dapat melarut lagi?”
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang tertera pada LKS berbasis
model pembelajaran CORE kepada siswa.
Guru menjelaskan petunjuk praktikum
Guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum tentang kelarutan
senyawa garam(NaCl dan CaCO3).
Guru mengawasi praktikum siswa
Setelah praktikum
a. Guru memoderatori diskusi siswa
b. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya,
menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di
depan.
c. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi.
keterangan
√
√
√
√
√
√
√
Kegiatan siswa sebelum dan selama percobaan
a. Siswa mendengarkan instruksi dari guru.
b. Siswa fokus pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai
c. Siswa melaksanakan praktikum dengan baik dan bertanggung jawab
√
Kegiatan siswa setelah percobaan
a. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang telah mereka lakukan.
b. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS.
c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dalam kelompok untuk
mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.
d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data secara teliti, jujur, dan
bertanggungjawab.
e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan
(mengemukakan pendapat) tentang hasil percobaan dan diskusi kelompok
yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain
mendengarkan dengan baik.
√
√
√
√
√
√
√
√
3. Fase Reflect dan Extend
Kegiatan
keterangan
Fase Reflect
Kegiatan guru\
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara
memberikan pertanyaan reflektif (pertanyaan reflektif ada di LKS)
√
70
Kegiatan siswa
a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif
b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru
√
√
Fase Extend
Kegiatan guru
Guru mengarahkan siswa pada kegiatan extending
a. Guru memberikan artikel aplikasi kelarutan dalam kasus “Sidik Jari”
b. Guru menginstruksikan siswa untuk memberikan penjelasan deskriptif
mengenai grafik “kelarutan vs temperature”
c. Guru meminta siswa untuk menjelaskan aplikasi kelarutan dalam kasus
“sidik jari”
d. Setelah penjelasan siswa, Guru menyempurnakan penjelasan siswa tentang
aplikasi kelarutan pada kasus sidik jari.
e. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari ini.
f. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Kegiatan siswa
a. Siswa mencari tahu informasi mengenai hubungan antara kelarutan dan
kasus sidik jari
b. Siswa menuliskan paragraph deskriptif mengenai grafik kelarutan vs
temperature
c. Siswa menjelaskan aplikasi kelarutan dalam kasus “sidik jari”
d. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pertemuan Ke – 2
1. Fase Connect
Kegiatan
Kegiatan Guru
Guru membuka pertemuan dengan salam.
a. Guru mengecek kehadiran siswa.
b. Guru menanyakan definisi:
1. kelarutan,
2. tetapan hasil kali kelarutan
3. larutan elektrolit.
d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran tentang hubungan larutan
elekrolit dengan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan.
e. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang sudah
dibuat sebelumnya
f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 2 tentang
keterangan
√
√
71
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada teman-temannya.
2. Fase Organize
Kegiatan
Kegiatan Guru
a. Guru menyajikan beberapa contoh senyawa yang tergolong elektrolit
biner,terner,kuartener ,dan poli ion
b. Guru meminta siswa menjelaskan apa yang dimaksud elektrolit biner,
terner, kuartener dan poli ion.
c. Guru meminta siswa menuliskan hubungan matematis antara kelarutan dan
hasil kali kelarutan dari elektrolit biner,terner ,dan kuartener
d. Guru meminta siswa mengeneralisasi hubungan matematis antara kelarutan
dan hasil kali kelarutan.
e. Guru mengingatkan kembali hubungan koefisien dengan jumlah ion.
f. Guru membimbing siswa selama diskusi
g. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi.
Kegiatan siswa
a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang terdapat
dalam LKS secara bertanggungjawab.
b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS .
c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain untuk
menganalisis jawaban mereka dalam LKS.
d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data.
e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan
(mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka
lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik.
keterangan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3. Fase Reflect dan Extend
Kegiatan
Fase reflect
Kegiatan guru
a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan
cara memberikan pertanyaan reflektif
b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui
tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran.
keterangan
√
72
Kegiatan siswa
a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif
b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru
√
√
√
Fase Extend
Kegiatan Guru
a. Guru memberikan soal mempertajam pengetahuan yang baru dikuasai
siswa.
b. Guru mengomentari jawaban siswa
c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Kegiatan Siswa
a. Siswa menerjakan soal yang diberikan
b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas
√
√
√
√
√
Pertemuan Ke – 3
1. Fase Connect
Kegiatan
a.
b.
c.
d.
Guru mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru menanyakan tentang hukum pergeseran kesetimbangan
“Apakah yang terjadi jika dalam suatu system kesetimbangan,terjadi
penambahan salah satu komponen reaktan?”
e. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan mengajak siswa
melakukan praktikum untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tadi.
f. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang telah
dibuat sebelumnya.
g. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 3 tentang
pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan kepada temantemannya.
keterangan
√
√
√
√
√
√
2. Fase Organize
Kegiatan
keterangan
Kegiatan Guru
a. Guru menanyakan pertanyaan
“Apabila masing masing 0,5 garam CaCO3 dilarutkan dengan 50 mL
aquades dan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M, pada larutan manakah jumlah
√
73
Kegiatan
garam CaCO3 banyak terlarut?”
keterangan
√
“Apabila garam Ba(OH)2 dilarutkan dengan 50 mL akuades dan 50 mL
larutan NaOH 0,1 M, pada larutan manakah jumlah garam Ba(OH)2 banyak
terlarut?”
√
√
b. Guru membimbing siswa melakukan percobaaan efek ion senama
c. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
d. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi.
Kegiatan siswa
a. Siswa mengumpulkan data melalui percobaan
b. Siswa melakukan percobaan dengan teliti, dan bertanggungjawab.
c. Siswa menganalisis data hasil percobaan.
d. Siswa menganalisis data percobaan secara teliti, jujur, dan
bertanggungjawab dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS.
e. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.
f. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data secara teliti, jujur, dan
bertanggungjawab.
g. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan
(mengemukakan pendapat) tentang hasil percobaan dan diskusi kelompok
yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain
mendengarkan dengan baik.
√
√
√
√
√
√
√
3. Fase Reflect dan Extend
Kegiatan
Fase reflecting
Kegiatan guru
a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan
cara memberikan pertanyaan reflektif
b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui
tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran.
keterangan
√
Kegiatan siswa
√
a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif
74
b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru
√
√
Fase Extending
Kegiatan Guru
a. Guru memberikan soal memperkuat pengetahuan yang baru dikuasai siswa.
b. Guru mengomentari jawaban siswa
c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
√
√
√
Kegiatan Siswa
√
a. Siswa mengerjakan soal yang diberikan
b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas
√
Pertemuan Ke – 4
1. Fase Connect
Kegiatan
a. Guru membuka pertemuan dengan salam.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru menanyakan pertanyaan
Apakah kalian masih ingat senyawa asam? Sebutkan contohnya
Apakah kalian masih ingat senyawa basa? Sebutkan contohnya
Pada pelajaran ion senama kemarin, bagaimana pengaruh ion senama
terhadap kelarutan?
Bagaimana kelarutan Ba(OH)2 didalam NaOH?
Termasuk kedalam senyawa apakah NaOH? Asam atau basa?”
Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya > 7
Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya = 7?
Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya < 7?
d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran.
e. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibuat.
f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 4 tentang
pengaruh pH terhadap kelarutan kepada teman-temannya.
keterangan
√
√
√
√
√
√
2. Fase Organize
Kegiatan
Kegiatan Guru
a. Guru menyajikan gambar untuk memperjelas apa yang akan dilakukan hari
ini
b. Guru membimbing siswa melakukan percobaan
c. Guru membimbing siswa selama diskusi
keterangan
√
√
√
75
Kegiatan
d. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya,
menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di depan.
e. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi.
Kegiatan siswa
a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang terdapat
dalam LKS secara bertanggungjawab.
b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS .
c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain
untuk menganalisis jawaban mereka dalam LKS.
d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data.
e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan
(mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka
lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik.
keterangan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3. Fase Reflect dan Extend
Kegiatan
Fase reflect
Kegiatan guru
a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran
dengan cara memberikan pertanyaan reflektif
b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui
tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan siswa
a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif
b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru
Fase Extend
Kegiatan Guru
a. Guru memberikan soal mempertajam pengetahuan yang baru dikuasai
siswa.
b. Guru mengomentari jawaban siswa
c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
keterangan
√
√
√
√
√
√
√
76
Kegiatan Siswa
a. Siswa menerjakan soal yang diberikan
b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas
√
√
Pertemuan Ke – 5
1. Fase Connect
Kegiatan
keterangan
a. Guru membuka pertemuan dengan salam.
b. Guru mengabsen kehadiran siswa.
c. Guru mengajukan pertanyaan
Apa yang dimaksud kelarutan?
Apa yang dimaksud tetapan hasil kali kelarutan?
Pada LKS 1, garam-garam apa saja yang direaksikan untuk mendapatkan
Mg(OH)2?
Apakah ketika direaksikan garam-garam tersebut langsung dihasilkan
endapan Mg(OH)2?
Pada kondisi yang seperti apa endapan dapat terbentuk?
d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran.
e. Guru mempersilahkan siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah
dibuat.
f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 5 tentang reaksi
pengendapan kepada teman-temannya.
√
√
√
√
√
√
√
2. Fase Organize
Kegiatan
Kegiatan Guru
a. Guru mengingatkan siswa tentang percobaan 1
b. Guru membimbing siswa selama diskusi
c. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya,
menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di
depan.
d. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi.
Kegiatan siswa
a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang
terdapat dalam LKS secara bertanggungjawab.
b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS .
keterangan
√
√
√
√
√
√
77
Kegiatan
c.
d.
e.
Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain
mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain
untuk menganalisis jawaban mereka dalam LKS.
Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data.
Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan
(mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka
lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik.
keterangan
√
√
√
3. Fase Reflect dan Extend
keterangan
Kegiatan
Fase reflect
Kegiatan guru
a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan
cara memberikan pertanyaan reflektif
b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui
tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran.
√
√
√
Kegiatan siswa
a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif
√
b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru
Fase Extend
Kegiatan Guru
a. Guru memberikan artikel mengenai pembentukan stalaktit dan stalakmit
b. Guru meminta siswa menghubungkan artikel dengan materi
c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam.
√
√
√
Kegiatan Siswa
a. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas
b. Siswa lain mengomentari jawaban tersebut
√
√
78
B. Alat dan Sumber Belajar
Referensi :
1. Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
2. Johari, M dan Rachmawati. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Esis.
Bahan ajar : Lembar kerja siswa
Media/Alat
: LKS berbasis CORE
C. Penilaian
Penilaian kognitif
a)
Penilaian
b) Jenis tagihan
: pretest dan posttest
: LKS
G. Media Pembelajaran
LKS Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (terlampir), alat dan bahan
praktikum.
Daftar Pustaka
Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI (Jilid 2B). Jakarta: Erlangga.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan
Contoh Soal
Soal 1
Penguasaan Konsep
Apa yang dimaksud dengan larutan jenuh?
a. Larutan yang tidak dapat bereaksi lagi
b. Zat yang telah melarut seluruhnya dalam pelarut air
c. Larutan yang dapat menghasilkan endapan
d. Sejumlah tertentu zat yang telah melarut dan ada sebagian yang tidak larut
e. Jumlah maksimum zat yang dapat larut
Kunci : D
Skor : 10
79
Soal 2
Keterampilan Mengkomunikasikan
Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH
yang menghasilkan endapan Ca(OH)2.
Percobaan Qc
Ksp
Keterangan
-3
-6
1
2 x 10
8 x 10
Mengendap
-5
-6
2
1 x 10
8 x 10
Mengendap
3
3 x 10-6
8 x 10-6
Belum terjadi pengendapan
-6
-6
4
8 x 10
8 x 10
Tepat mengendap
-8
-6
5
6 x 10
8 x 10
Belum terjadi pengendapan
Berdasarkan data diatas, ungkapkan dengan kalimat Anda sendiri!
Kunci :
Pada percobaan 1 dan 2, harga Qc lebih besar daripada harga Ksp sehingga
menghasilkan endapan.
Pada percobaan 3 da 5, harga Qc lebih kecil daripada harga Ksp sehingga belum
terjadi endapan.
Pada percobaan 4, harga Qc sama dengan harga Ksp, sehingga larutan tepat
mengendap.
Skor : 10
80
LAMPIRAN D
Kelompok
:
Anggota Kelompok
:
Lembar kegiatan siswa 1
Tujuan Pembelajaran:
1.
2.
3.
4.
5.
Siswa dapat mendefinisikan larutan jenuh
Siswa dapat mendefinisikan kelarutan
Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut
Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan
Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
Fase Connecting
apakah yang dimaksud dengan larutan?
sebutkan komponen penyusun larutan !
misalkan padapembuatan larutan garam,apakah yang terjadi jika kalian
melarutkan g garam secara terus menerus memasukan garam kedalam air?
Apakah semua garam dapat larut ?
Mengapa hal tersebut dapat terjadi ?
81
Fase Organizing
^KELARUTAN SENYAWA SUKAR LARUT^
A. Alat dan Bahan
Alat : 1. Gelas kimia 100 mL(2 buah).
2. Gelas kimia 250 mL( 1 buah).
3. Neraca Ohaus.
4. Corong, pembakar bunsen
5. Pembakar bunsen
6. Kaki tiga dan kasa
7. Gelas ukur
8. Batang pengaduk dan pipet
Bahan : Padatan NaCl, padatan CaCO3, aquades.
B. Rencana kerja:
1. Siapkan 2 buah gelas kimia 100 mL, diberi label A dan B, kemudian masing-masing
gelas kimia diisi 50 ml akuades!
2. Timbang 50 gram NaCl, kemudian dimasukkan NaCl sedikit demi sedikit
menggunakan spatula sambil diaduk, kemudian amati kelarutan NaCl dalam akuades.
Hentikan penambahan NaCl, tepat pada saat NaCl tidak larut dalam pelarut akuades.
Timbanglah NaCl yang tersisa dan tentukan NaCl yang dilarutkan!
3. Timbang 1 gram CaCO3 lalu masukkan sedikit demi sedikit kedalam gelas kimia B
sambil diaduk dan amati kelarutannya. Hentikan penambahan CaCO3 tepat saat tidak
larut lagi dan timbang CaCO3 yang tersisa.
4. Bandingkan gelas kimia A dengan B, zat mana yang lebih dulu tak melarut lagi!
5. Tuangkan sisa NaCl ke gelas kimia A dan sisa CaCO3 ke tabung B. amati!
6. Panaskan dengan pembakar bunsen gelas kimia A dan B, kemudian amati endapan
pada kedua tabung! Berkurang atau bertambah?
82
C. Hasil pengamatan
Berdasarkan percobaan, lengkapilah tabel data di bawah ini!
Jumlah zat terlarut yang dimasukan ke dalam pelarut (sampai tidak
dapat larut lagi)
Pelarut
Zat
terlarut
Kelarutan setelah
dipanaskan
akuades
NaCl
………………….gram
Bertambah/berkurang
akuades
CaCO3
………………….gram
Bertambah/berkurang
D. Pertanyaan
1. a. Berapa jumlah NaCl yang ditambahkan sampai saat tidak larut lagi =
............. gram
b. Berapa jumlah CaCO3 yang ditambahkan sampai saat tidak larut lagi = ....... gram
c. Pada penambahan……….gram NaCl (jawaban 1a) dan ………gram CaCO3
(jawaban 1b) larutan tidak bisa melarutkan zat terlarut lagi, keadaan demikian
disebut keadaan jenuh atau larutan jenuh.
Jadi
2.
Larutan Jenuh adalah ...
Apa yang terjadi jika ke dalam larutan NaCl/CaCO3 jenuh tadi ditambahkan kembali
kristal NaCl/CaCO3 lagi secara terus menerus?Apakah akan larut? (ya/tidak). Berarti
ada batas maksimum suatu zat untuk dapat larut dalam pelarut (akuades). Hal ini
disebut dengan kelarutan.
Jadi
Kelarutan adalah ...
83
3.
Kelarutan biasanya dinyatakan dalam mol/liter (Molaritas). Berdasarkan
hasil percobaaan, hitunglah kelarutan NaCl dan CaCO3!
Kemolaran larutan jenuh dari:
Larutan Jenuh NaCl :
Mol NaCl 
massa NaCl dalam laru tan jenuh
.............( gr )
.
 ..........mol
Mr NaCl
............( gr / mol)
Molaritas NaCl 
mol NaCl (Mol)
............mol
.
 ................mol / L
Volume larutan (L)
............L
Larutan Jenuh CaCO3 :
Mol CaCO 3 
massa CaCO3 dalam laru tan jenuh
.........gr
.
.  .......mol
Mr CaCO 3
..........gr / mol
molaritas CaCO 3 
4.
mol CaCO 3 (Mol) .............mol
.
 ...........mol / L
Volume larutan (L)
...............L
Garam-garam yang mempunyai kelarutan kecil (< 0,002M) disebut garam sukar
larut. Sedangkan yang mempunyai kelarutan > 0,002M mudah larut.Jadi, NaCl
termasuk garam ……(sukar larut/mudah larut) dan CaCO3 termasuk garam….
(sukar larut/mudah larut).
5.
Bagaimanakah kelarutan NaCl dan CaCO3 setelah dipanaskan ?
(bertambah/berkurang). Berarti dengan pemanasan, kelarutan……
(bertambah/berkurang). Jadi pengaruh suhu terhadap kelarutan?
Jawab :
Apakah setelah mencapai
keadaan jenuh, proses melarut
berhenti?
84
Untuk mengetahuinya , kita akan melakukan percobaan berikut
^Kesetimbangan dalam larutan jenuh^
Prosedur kerja
 Siapkan 1 buah gelas kimia 250 mL, kemudian isi dengan 50 mL Mg(NO3)2 0,06 M.
 Tambahkan 10 mL NaOH 0,03 M, jika larutan belum jenuh tambahkan kembali 10
mL NaOH 0,03 M dan seterusnya sampai larutan jenuh (menghasilkan endapan).
 Setelah larutan jenuh tambahkan 10 mL larutan HCl 0,1. Amati apa yang terjadi!
Bagaimanakah endapannya?
Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut!
No.
Volum
Volum NaOH Volum HCl
Mg(NO3)2
0,06M
0,1M
0,03M
50 mL
..(a)mL
50 mL
..(b)mL
50 mL
..(c)mL
50 mL
..(d)mL
50 mL
..(e)mL
50 mL
..(f)mL
10mL
Keterangan: (+) = endapan bertambah
(-) = endapan berkurang
Volum
Total
Terbentuk
Endapan
..mL
..mL
..mL
..mL
..mL
..mL
(Belum/sudah)
(Belum/sudah)
(Belum/sudah)
(Belum/sudah)
(+ ++/- - -)
(+ + +/- - -)
Berdasarkan hasil pengamatanmu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Pada penambahan NaOH 0,06 M dalam Mg(NO3)2 0,03 M. Berapakah volume NaOH
0,06 M yang ditambahkan sampai dihasilkan endapan? ……(x)mL.
2. Tuliskan persamaan reaksi antara Mg(NO3)2 dengan NaOH
Mg(NO3)2(aq) + NaOH(aq)
……………. + ……………
3. Dari reaksi diatas, endapan yang terbentuk adalah…….., endapan yang terbentuk
merupakan suatu sistem kesetimbangan dengan reaksi sebagai berikut.
Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
……………(i)
4. Perhatikan kembali reaksi diatas, pada penambahan ……(x)mL NaOH dihasilkan
endapan. Jika larutan NaOH terus ditambahkan, bagaimanakah endapannya?
….(bertambah/berkurang). Sehingga reaksinya akan bergeser kearah…..(kanan/kiri).
85
Ketika 10 mL larutan HCl 0,1M ditambahkan, bagaimanakah endapannya?....
(bertambah/berkurang). Sehingga reaksinya akan bergeser kearah…..(kanan/kiri). Hal
inilah yang membuktikan bahwa Mg(OH)2 merupakan sistem kesetimbangan.
5. Tuliskan pula harga tetapan kesetimbangan dari reaksi (i) :
Kc = [
] [
[
] ......................................... (ii)
]
6. Endapan Mg(OH)2 didalam larutan memiliki koefisien aktivitas 1, berarti endapan
Mg(OH)2 tidak mempengaruhi harga tetapan kesetimbabangan (Kc). Sehingga
perkalian antara tetapan kesetimbangan (Kc) dengan [Mg(OH)2] akan diperoleh
tetapan baru yaitu hasil kali kelarutan (Ksp).
 Perhatikan persamaan (ii), Kc [Mg(OH)2] = […] […]
………..= […] […]
 Jadi, tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah
Jawab :
 Sehingga, nilai Ksp Mg(OH)2 = […] […]
= (……..) x (…….)
= ……………..
Fase Reflecting
1. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar
hari ini?
2. Apa saja yang telah kamu pahami?
3. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
4. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana
kamu akan melakukannya?
5. Hal apa yang masih membingungkan?
6. Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
7. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu?
8. Bantuan apa yang kamu perlukan?
86
Fase Extending
Apakah yang dapat kalian amati dari
gambar disamping?
Kegiatan 1.
Dalam berbagai kasus yang melibatkan pencarian penjahat.
Polisi menggunakan teknologi pemindai jejak.
Diskusikan
apakah hubungan kelarutan dan kasus pencarian penjahat
Kegiatan 2.
Perhatikan grafik kelarutan berikut
Buatlah paragraph deskriptif dari grafik berikut
87
Kelompok
:
Anggota Kelompok
:
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3.
2. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data
harga Ksp atau sebaliknya.
Fase Connecting
Kelarutan (s) adalah ……………………………………………………………
Hasil kali kelarutan……………………………………………………………...
Larutan elektrolit…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
..
Bagaimanakah hubungan antara kelarutan dan hasil kali
kelarutan?
Masih ingatkah kalian tentang perbandingan koefisien dan mol
Contoh:
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
88
Persamaan diatas bermakna perbandingan jumlah mol ketiga gas dalam keadaan
setimbang ialah 1:3:2 atau dapat dituliskan jumlah mol terkecil 1 mol, 3 mol,dan
2 mol
Fase Organizing
Untuk mengetahui hubungan antara kelarutan dengan hasil kali
kelarutan perhatikan contoh-contoh berikut !!
larutan elektrolit akan terionisasi menghasilkan ion-ion yaitu kation (muatan +)
dan anion (muatan -).
Perhatikan contoh berikut!
CaCO3(s)
….. + ……
Berapakah jumlah kation yang dihasilkan ...................
Berapakah jumlah anion yang dihasilkan ...................
Itulah yang dinamakan dengan elektrolit biner
Jadi
Elektrolit biner adalah
Bagaimanakah hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit
biner? perhatikanlah contoh dibawah ini!
CaCO3(s)
….. + ……
Konsentrasi kesetimbangan ion Ca2+ dan ion CO32- dalam larutan jenuh CaCO3
dapat dikaitkan dengan kelarutan CaCO3, yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi
(perbandingan koefisien reaksinya). Jika kelarutan CaCO3 dinyatakan dengan s,
maka:
CaCO3(s)
s
….. + ……
....
....
89
dengan demikian , nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dapat dikaitkan dengan
nilai kelarutannya (s) yakni :
Ksp
= [.....][.....]
= (.....) (.....)
= ........
Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit biner adalah :
Ksp
= …….
s
= …….
2. Perhatikan contoh berikut!
PbCl2(s)
….. + ……
….. + ……
Ag2CrO4(s)
Berapakah jumlah kation yang dihasilkan ...................
Berapakah jumlah anion yang dihasilkan ...................
Berapakah total ion yang dihasilkan.......
Itulah yang dinamakan dengan elektrolit terner
Jadi
Elektrolit terner adalah
Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit biner adalah :
Ksp
= …….
s
= …….
90
3. Untuk elektrolit n > 3
…… + ……
…
…
Al(OH)3(s)
s
Ksp
= [.....] [.....]
= (.....) (.....)
= ........
Ca3(PO4) 2(s)
s
Ksp
……+ …....
…
…
= [.....] [.....]
= (.....) (.....)
= ........
Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit n > 3 adalah :
Ksp = …….
s = ……
Berdasarkan contoh-contoh diatas, maka dapat disimpulkan hubungan antara s
dan Ksp secara umum adalah :
mAn+(aq) + nBm-(aq)
........
..........
AmBn (s)
s
Maka, Ksp AmBn = .......................
= .......................
= .......................
s
= ......................
Fase Reflecting
9. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar
hari ini?
10. Apa saja yang telah kamu pahami?
11. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
12. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana
kamu akan melakukannya?
13. Hal apa yang masih membingungkan?
14. Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
15. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu?
16. Bantuan apa yang kamu perlukan?
91
Fase Extending
1. Tabel tetapan hasil kali kelarutan dari garam dan basa yang sukar larut pada suhu
25oC
Persamaan reaksi
Persamaan Ksp Nilai Ksp
AgCl(s)
Ag+(aq) + Cl-(aq)
1,5 x 10-10 mol2/L2
Ag2CrO4(s)
2Ag+(aq) + CrO4-2(aq)
2,4 x 10-12 mol3/L3
CaF2(s)
Ca2+(aq) + 2F-(aq)
3,2 x 10-11 mol3/L3
Perhatikan data tabel di atas!
a. Lengkapilah persamaan Ksp dari AgCl, Ag2CrO4, dan CaF2!
b. Hitunglah Kelarutan(s) dari AgCl, Ag2CrO4, dan CaF2!
c. Urutkanlah tingkat kelarutan dari ketiga larutan di atas dari yang terkecil !!
Jawab:
2. Sebanyak 100 mL larutan jenuh MgF2 pada 180 C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg MgF2
padat. Berapakah Ksp MgF2 pada suhu tersebut ??(Ar Mg = 24 ; F = 19)
Jawab:
92
Kelompok
:
Anggota Kelompok
:
Tujuan Pembelajaran
4. Siswa dapat mendefinisikan ion senama.
5. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan
Fase Connecting
PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN
Sebelumnya kita telah membahas mengenai larutan elektrolit biner (n=2), terner
(n=3), dan elektrolit dengan n>3. Telah diketahui bahwa jika suatu zat dilarutkan
dalam air menghasilkan larutan elektrolit, zat yang terlarut akan terionisasi
membentuk ion – ionnya. Jika AgCl dimasukan dalam AgNO3, berarti sebelum
terbentuk ion Ag+ dan ion Cl-, dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ dari AgNO3. Ion
Ag+ yang sudah ada dalam larutan tersebut disebut ion senama.
Azas Le Chatelier pada reaksi kesetimbangan adalah Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang
cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Jika dalam kesetimbangan homogen
salah satu konsentrasi diperbesar atau diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah yang berlawanan.
Fase Organizing
Pengaruh Ion Senama
A. Alat dan Bahan
Alat
: tabung reaksi, batang pengaduk
Bahan : akuades
CaCO3(s) 1 gram
Ca(OH)2 (aq) 0,1 M
NaOH(aq) 0,1 M
Ba(OH)2(s) 1 gram
93
B. Rencana kerja :
1. Siswa menyiapkan 4 buah tabung reaksi, beri label A, B, C dan D.
2. Tabung reaksi A diisi 10 ml akuades kemudian tambahkan 0,5 gram CaCO3
sedikit demi sedikit lalu diaduk.
3. Tabung reaksi B diisi 10 ml larutan Ca(OH)2 0,1 M kemudian tambahkan 0,5
gram CaCO3 sedikit demi sedikit kemudian aduk.
4.
Bandingkan antara tabung reaksi A dan tabung reaksi B, kemudian catat
pada tabel pengamatan.
5. Tabung reaksi C diisi 10 ml akuades kemudian tambahkan 0,5 gram Ba(OH)2
sedikit demi sedikit lalu diaduk.
6. Tabung reaksi D diisi 10 ml NaOH 0.1 M kemudian tambahkan 0,5 gram
Ba(OH)2 sedikit demi sedikit lalu diaduk.
7. Bandingkan antara tabung reaksi C dan tabung reaksi D, kemudian catat
pada tabel pengamatan.
Hasil pengamatan
label
A
B
C
D
Perlakuan
Aquades+CaCO3
Ca(OH)2+CaCO3
Aquades+NaOH
NaOH+Ba(OH)2
Hasil pengamatan
1. Bagaimana hasil pengamatan dari keempat tabung reaksi? Apakah terdapat
endapan?
2. Bandingkan tabung A dan Tabung B, pada tabung manakah terdapat endapan
lebih banyak?
3. Mengapa demikian? Jelaskan!
94
4. Bandingkan tabung C dan tabung D, pada tabung manakah terdapat endapan
lebih banyak?
5. Mengapa demikian? Jelaskan!
6. Tuliskan reaksi ionisasi Ca(OH)2 dan reaksi kesetimbangan CaCO3
Ca(OH)2
CaCO3
7. Ion apa yang sama dari kedua zat tersebut?
8. Bagaimana jika pada kesetimbangan CaCO3 ditambahkan ion yang sama
tersebut? Akan bergeser ke arah mana kesetimbangan CaCO3?
9. Tuliskan reaksi ionisasi NaOH dan reaksi kesetimbangan Ba(OH)2!
NaOH
Ba(OH)2
10. Ion apa yang sama dari kedua zat tersebut?
11. Bagaimana jika pada kesetimbangan Ba(OH)2 ditambahkan ion yang sama
tersebut? Akan bergeser ke arah mana kesetimbangan Ba(OH)2?
95
Kesimpulan
Fase Reflecting
17. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar
hari ini?
18. Apa saja yang telah kamu pahami?
19. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
20. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana
kamu akan melakukannya?
21. Hal apa yang masih membingungkan?
22. Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
23. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu?
24. Bantuan apa yang kamu perlukan?
Fase Extending
1. Diketahui data percobaan sebagai berikut!
Tabung
Pereaksi
A
10 mL aquades + 0,5 gram AgCl
B
10 ml AgNO3 0,05 M + 0,5 gram AgCl
C
10 ml AgNO3 0,1 M + 0,5 gram AgCl
Pertanyaan:
a. Bagaimanakah jumlah endapan yang terjadi pada setiap tabung?? Tuliskan
urutannya dari yang paling sedikit!!
b. Hitunglah besarnya kelarutan AgCl dalam air, dalam AgNO3 0,1 M dan
dalam AgNO3 0,05 M!!
96
Kelompok
:
Anggota Kelompok
:
Tujuan Pembelajaran
6. Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH.
7. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH
tertentu.
Fase Connecting
Pada Materi Sebelumnya, kalian sudah mempelajari tentang Asam dan Basa!
1.
Apa yang anda ketahui tentang larutan yang bersifat asam?
2. Tuliskan contoh zat yang termasuk larutan yang bersifat asam dan reaksi
ionisasinya!
3. Apa yang anda ketahui tentang larutan yang bersifat basa?
4. Tuliskan contoh zat yang termasuk larutan yang bersifat basa dan reaksi ionisasinya!
Bagaimana kelarutan suatu garam atau larutan basa yang sukar larut apabila
dilarutkan dalam air murni atau dalam larutan basa?Akan lebih mudah larut
dalam air murni atau larutan basa? Jika dilarutkan dalam larutan asam,
bagaimana pula kelarutannya? Bagaimanakah pengaruh pH terhadap
kelarutan??”
97
Mg(OH)2
Mg(OH)2
Larutan
dengan pH=7
Mg(OH)2
Larutan `
Larutan
dengan pH>7
dengan pH<7
Fase Organizing
Agar anda dapat mengetahui hubungan Ksp dengan pH, lakukanlah
percobaan berikut!
PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN
A. Alat dan Bahan
Alat
: Gelas kimia,
batang pengaduk,
neraca Ohauss,
gelas ukur,
spatula,
corong,
pipet tetes
Bahan : Akuades,
padatan CaCO3,
larutan NaOH 0,01M.
padatan Mg(OH)2 ,
larutan HCl 0,1 M,
98
B. Cara Kerja
 Kegiatan pada senyawa basa
1.
Siapkan tiga buah gelas kimia yang telah diberi label A, B, dan C. Kemudian, gelas A
diisi 20 mL akuades, gelas B diisi 20 mL NaOH 0, 01 M, dan gelas C diisi 20 mL HCl 0,1
M
2. Pada masing-masing gelas kimia A, B dan C larutkan Mg(OH)2 sebanyak 3 gram. Lalu
diaduk.
3. Amati tingkat kelarutan Mg(OH)2 dalam ketiga gelas kimia dan bandingkan tingkat
kelarutannya.
 Kegiatan pada senyawa garam
1.
Siapkan tiga buah gelas kimia yang telah diberi label A, B, dan C. Kemudian, gelas A
diisi 20 mL akuades, gelas B diisi 20 mL NaOH 0, 01 M, dan gelas C diisi 20 mL HCl 0,1
M
2. Pada masing-masing gelas kimia A, B dan C larutkan CaCO3 sebanyak 3 gram. Lalu
diaduk
3. Amati tingkat kelarutan CaCO3 dalam ketiga gelas kimia dan bandingkan tingkat
kelarutannya.
C.
Hasil Pengamatan
 Kegiatan pada senyawa basa
Pereaksi
Hasil Pengamatan
Akuades + Mg(OH)2
NaOH 0,01 M + Mg(OH)2
HCl 0,1 M + Mg(OH)2
 Diskusi hasil pengamatan pada senyawa basa :
1.
Larutan HCl 0,1 M memiliki pH …..dan bersifat …..(asam/basa/netral), larutan NaOH
0,1 M mimiliki pH ….., dan bersifat……, (asam/basa/netral), sedangkan akuades
memiliki pH = 7 dan bersifat….. (asam/basa/netral)
99
2.
Larutan NaOH terionisasi, dengan reaksi :
NaOH(aq)
……. + ……
(i)
Reaksi kesetimbangan Mg(OH)2 dalam larutan jenuhnya:
Mg(OH)2
……. + …… (ii)
Larutan HCl terionisasi, dengan reaksi :
HCl(aq)
3.
........... + .......... (iii)
Bandingkan kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades, larutan HCl dengan pH…. dan
larutan NaOH dengan pH…..
Urutkan tingkat kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades, larutan HCl dan larutan
NaOH dari yang paling mudah larut sampai yang paling sukar larut
……
........
........
Mengapa demikian?
4.
Berdasarkan reaksi (i) dan (ii), ion yang sama pada kedua reaksi adalah …..
sesuai dengan efek ion senama, suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang
bersifat…….(asam/basa/netral), sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang
bersifat ……(asam/basa/netral)
 Kegiatan pada senyawa garam
Pereaksi
Hasil Pengamatan
Akuades + CaCO3
NaOH 0,01 M + CaCO3
HCl 0,1 M + CaCO3
 Diskusi hasil pengamatan pada garam :
1.
Urutkan tingkat kelarutan CaCO3 dalam akuades, larutan HCl dan larutan NaOH dari
yang paling cepat larut sampai yang paling susah larut.
Mengapa demikian?
Jawab : ................................................................................................................
100
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada larutan jenuh CaCO3 ?
.........................
................. + ..................
3. Berapa kosentrasi ion H+ pada aquades, larutan NaOH 0,01M, dan larutan HCl 0,1M ?
Jawab : .................................................................................................................
..............................................................................................................................
4. Dalam larutan asam, ion CO32- diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau H2CO3.
Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara ion CO32- dan H+ !
Jawab : .................................................................................................................
5. Hal ini akan menggeser kesetimbangan. Dari reaksi di atas, ke arah manakah
kesetimbangan akan bergeser??
Jawab : .................................................................................................................
6. Dengan kata lain, CaCO3 dalam larutan yang bersifat asam, akan semakin mudah
larut atau semakin sukar larut??( Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan
lebih mudah larut dalam dalam larutan yang bersifat asam kuat.)
Jawab : .................................................................................................................
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah
ini:
1. Simpulkan:
a. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan suatu basa??
b. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam??
Jawab:
Fase Reflecting
25. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar
hari ini?
26. Apa saja yang telah kamu pahami?
27. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
28. Hal apa yang masih membingungkan?
29. Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
30. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu?
31. Bantuan apa yang kamu perlukan?
101
Fase Extending
Pernahkah kalian memperhatikan pasta gigi yang kalian pakai.
Hampir semua pasta gigi mengandung fluoride.tahukah kalian apakah manfaat
fluoride?
Email terdiri dari senyawa hidroksiapatit, Ca (PO ) OH yang memiliki harga
5
4 3
-59
K 2,34 × 10 .
sp
Kerusakan gigi terjadi karena suasana di dalam mulut bersifat asam. Suasana asam dapat
terjadi karena pengaruh bakteri dalam mulut ketika menguraikan sisa-sisa makanan
yang terselip di gigi.
Hal ini akan menyebabkan terjadi demineralisasi email, dan email akan rusak.
Kerusakan ini dapat dicegah dengan menyikat gigi secara teratur. Salah satu cara yang
lain adalah menambahkan senyawa fluorida ke dalam pasta gigi. Menyikat gigi dengan
-
pasta gigi yang mengandung fluorida (F ) dapat mengubah senyawa hidroksiapatit
-60
menjadi fluoroapatit. Senyawa fluoroapatit, Ca (PO ) F(s) memiliki K 3,16×10 , dengan
5
4 3
sp
demikian harga kelarutannya akan lebih kecil dari harga kelarutan hidroksiapatit. Ketika
-
menggosok gigi dengan pasta gigi yang berfluorida terjadi pergantian ion OH oleh ion F
sehingga membentuk fluoroapatit yang lebih sukar larut dalam suasana asam
-
Pertanyaan
102
Karena nilai s Mg(OH)2 dalam air kecil, maka [OH-] dalam campuran dapat
dianggap konsentrasi larutannya. Apabila Ksp Mg(OH)2 pada suhu kamar adalah
3,4 x 10-11, hitunglah kelarutan garam Mg(OH)2 dalam aquades, dalam HCl 0,1 M
dan NaOH 0,01 M.
Jawab:

Dalam aquades, reaksi kesetimbangan Mg(OH)2
............
.......... + ...........
s
.....
.....
[........][.......] = Ksp Mg(OH)2
(......) (.......) = ....................
.......... = .............
s = .............
jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades sebesar ......................mol L-1

Larutan HCl 0,01M
[H+] = ....
; [OH-]
= .........
misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol L-1 maka:
............
x
.......... + ...........
.....
.....
Total konsentrasi ion OH- dalam larutan = ............. + .............
Sehingga, menghasilkan persamaan:
[........] [.......]
= Ksp Mg(OH)2
(......) (..................) = ....................
x = .............
jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan HCl 0,1 M sebesar .................mol L-1
2.
Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil dari pengamatan !
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
103
Kelompok
:
Anggota Kelompok
:
Tujuan Pembelajaran:
Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan.
Fase Connecting
Telah diketahui bahwa kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam
sejumlah tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu, dan tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan,
sebaliknya kelarutan dapat ditentukan dari data Ksp. Semakin besar harga Ksp suatu
senyawa, maka semakin mudah larut senyawa tersebut. Selain dapat menentukan
kelarutan, harga Ksp juga dapat digunakan untuk memperkirakan apakah suatu
senyawa dapat larut atau mengendap dalam suatu larutan.
104
Fase Organizing
REAKSI PENGENDAPAN
Lengkapilah data pada tabel dibawah ini!
Hasil Pengamatan
Volume
Mg(NO3)2
No.
0,03 M
Volume
NaOH
0,06 M
(ml)
Vtot [OH-] [OH-]2
[Mg2+]
Qc
Ksp
Perbandingan
Mg(OH)2
Qc dgn Ksp
Terbentuk
Endapan
(<, =, >)
(ml)
Sudah
1.
50
25
75
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
2.
50
25
100
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
3.
50
25
125
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
4.
50
25
150
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
5.
50
25
175
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
6.
50
25
200
…
…
….
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
7.
50
25
225
…
…
…
…
1,6 x 10-5
Qc ….Ksp
Belum
1. Perhatikan data 1, 2 dan 3, ketika volume total 75 mL,100 mL dan 125 mL,
pada hasil percobaan, apakah sudah terbentuk endapan?
2.
Perubahan
Endapan
Bagaimanakah nilai Qc dari data 1, 2,dan 3 jika dibandingkan dengan nilai
Ksp-nya(<, =, >)?
3.
Bagaimanakah nilai Qc dari data 4?
4.
Bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya!
5.
Pada data ke-5 yaitu pada Vtot 175 mL pada hasil pengamatan, apakah telah
terbentuk endapan?
+
-
105
6.
Bagaimanakah nilai Qc-nya?
7.
Bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya!
8.
Dengan cara yang sama hitung nilai Qc pada data ke-6 dan 7 kemudian
bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya! Tuliskan dalam kotak di bawah
ini!
Data ke-6
Data ke-7
KESIMPULAN
 jika Qc = Ksp maka percampuran ……..
(keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan mulai mengendap)
 jika Qc > Ksp maka percampuran ……..
 jika Qc < Ksp maka percampuran ……..
Fase Reflecting
32. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar
hari ini?
33. Apa saja yang telah kamu pahami?
34. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik?
35. Hal apa yang masih membingungkan?
36. Kira-kira mengapa kamu masih bingung?
37. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu?
38. Bantuan apa yang kamu perlukan?
106
Fase Extending
Terbentuknya Stalaktit dan Stalakmit pada Gua Batu Kapur
Pembentuk utama batu kapur adalah CaCO , yang merupakan senyawa ionik
3
-9
dengan kelarutan yang rendah, harga K nya sebesar 2,8×10 . Batuan tersebut
sp
mulai terakumulasi di dalam tanah lebih dari 400 juta tahun yang lalu. Berikut ini
akan diuraikan mengenai terjadinya gua batu kapur hingga terbentuknya stalaktit
dan stalakmit.
Gas CO berkesetimbangan dengan larutan CO dalam air:
2
2
H2O(l)
CO (g)
CO (aq)
2
2
Konsentrasi CO dalam air sebanding dengan tekanan parsial gas CO yang larut
2
2
dalam air (Hukum Henry). [CO (aq)] berbanding lurus dengan PCO
2
2
Selanjutnya air permukaan tanah yang mengalir melalui celah-celah di tanah
bereaksi dengan CO sesuai persamaan reaksi berikut :
2
+
CO (aq) + 2H O(l)
2
-
H O (aq) + HCO (aq)
2
3
3
Ketika asam yang terbentuk dari CO dengan air bereaksi dengan kapur, maka
2
CaCO melarut. Persamaan reaksinya yaitu:
3
2+
CaCO (s)+CO (aq)+H O(l)
3
2
2
-
Ca (aq)+2HCO (aq)
3
107
Maka, reaksi kesetimbangan pada persamaan (3) bergeser ke kanan. Akibatnya,
semakin banyak batu yang terkikis membentuk lubang dan dalam ratusan tahun
gua mulai terbentuk.
Dalam terowongan bawah tanah, Ca(HCO ) melarut. Melalui langit-langit dari
3 2
gua yang terbentuk, larutan tersebut menetes, bereaksi dengan udara yang
mengandung PCO lebih rendah dari yang di tanah sehingga CO (aq) berkurang
2
2
dari larutan (persamaan 1 bergeser ke kiri). Dari tetesan pada langit-langit tersebut
akan membentuk endapan CaCO (persamaan 3 bergeser ke kiri). Dalam waktu
3
satu dasawarsa, dari proses tetesan pada langit-langit akan menghasilkan stalaktit,
sedangkan yang pertumbuhannya ke atas gua dinamakan stalakmit. Dalam waktu
yang lama stalaktit dan stalakmit bertemu membentuk kolom lapisan endapan
batu kapur, sehingga lama-lama akan membentuk tiang gua.
108
KISI-KISI SOAL PRETEST POSTEST
Nama Sekolah
: SMA Negeri 8 Bandarlampung
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas
: XI
Semester/T.P.
: Genap/2012/2013
Standar kompetensi
: 4.Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi
Dasar
4.6
Mem
prediksi
terbentu
knya
endapan
dari
suatu
reaksi
berdasar
kan
prinsip
kelaruta
n dan
hasil kali
kelaruta
n.
Materi
Pokok
 Larutan
jenuh
 Kelarutan
 Faktor
yang
mempeng
aruhi
kelarutan
 Hasil kali
kelarutan
 Elektrolit
biner,terne
r,kuartener
 Ion
senama
Indikator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mendefinisikan larutan jenuh
Mendefinisikan kelarutan
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut
Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air
Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk
elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3
7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data
harga Ksp atau sebaliknya
8. Mendefinisikan ion senama
9. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan
10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH
11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu
12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali
kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan.
Ranah
Kognitif
Nomor
Soal
C1
1
C1
2 dan 4
C2
3
C2
6 dan 9
C3
7
C2
5
C3
8 dan 11
C1
15
C2
14
C2
10
C3
12
C3
13
109
KISI-KISI SOAL KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas
Semester / TP
Standar Kompetensi
: SMAN 8 Bandar Lampung
: Kimia
: XI IPA
: 2 / 2012-2013
: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
Sub Materi
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
1
2
3
4.6
 Hubungan s 1. Menjelaskan
dan Ksp
persamaan
 Larutan jenuh
kesetimbangan
 Hasil kali
garam yang
kelarutan
sukar larut
1
2
4
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan
dan hasil kali
kelarutan.
1
3
No.
Soal
Uraian
Soal
4
5
Ungkapkan reaksi diatas dengan menggunakan kalimat Anda
sendiri!
4.6
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan
 Menjelaskan
 hubungan Qc
dan Ksp
1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa-senyawa berikut :
CaCO3(s)
Ca2+(aq) + CO32-(aq)
Ksp = 2,8 x 10-9
3
5
2. Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara
CaCl2 dengan NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2.
Qc
Ksp
Percobaan
Keterangan
Ca(OH)2
Ca(OH)2
1
2,5 x 10-3 5,5 x 10-6 Mengendap
2
1,3 x 10-5 5,5 x 10-6 Mengendap
3
5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 Tepat mengendap
110
4
5,8 x 10-7 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan
5
6,2 x 10-8 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan
Berdasarkan data diatas, apa yang dapat Anda ceritakan?
dan hasil kali
kelarutan.
1
2
3
4.6
Memprediksi
terbentuknya
endapan dari suatu
reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan
dan hasil kali
kelarutan.
 Hubungan
kelarutan
dengan suhu
 Menjelaskan
grafik
kelarutan
4
5
Berikut ini diberikan grafik kelarutan
2
Ungkapkan grafik diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!
111
SOAL PENGUASAAN KONSEP
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Kelas/Semester
: XI IPA / Genap
Alokasi Waktu : 90 Menit
Petunjuk pengisian:
1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban yang ada
2. Kerjakan soal dimulai dari soal yang dianggap mudah
Dalam 100 g air
Jumlah zat
terlarut
1. Kelarutan suatu senyawa pada berbagai suhu sebagai berikut :
E
B C.
DA
Titik yang menunjukan larutan jenuh adalah ?
a. E
b. D
c. C
d. B
e. A
2. Apakah yang dimaksud dengan kelarutan ?
a. Ratio massa senyawa dibagi dengan bobot molekul
b. Banyak mol dalam 1 liter larutan
c. Banyaknya mol dalam 1 liter pelarut
d. Banyak massa zat terlarut dalam volume tertentu
e. Banyak mol zat pelarut dalam 1 liter larutan
3. Berikut ini pernyataan yang benar tentang faktor yang mempengaruhi kelarutan
adalah?
a. Semakin tinggi suhu maka kelarutan suatu zat akan semakin kecil
b. Semakin tinggi suhu maka tidak berpengaruh terhadap kelarutan
c. Semakin tinggi suhu maka kelarutan suatu zat akan besar
d. Semakin rendah suhu maka kelarutan suatu zat akan semakin tinggi
e. Semakin rendah suhu maka tidak mempengaruhi kelarutan
112
4. Dalam suatu reaksi kesetimbangan kelarutan, manakah pernyataan berikut ini
yang benar ...
a. laju pelarutan sama dengan laju pembentukan kristal
b. tidak tidak terjadi proses melarutkan atau kristalisasi
c. konsentrasi zat terlarut dan pelarut yang selalu sama
d. massa zat terlarut lebih besar dari massa pelarut
e. memiliki nilai yang tetap pada seuhu yang berbeda
5. Senyawa berikut yang memiliki kelarutan paling besar adalah……
a. AgCl, Ksp = 10-10
b. AgI , Ksp = 10-16
c. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10-12
d. Ag2S, Ksp = 1,6 x 10-11
e. Ag2C2O4, Ksp = 1,1 x 10-11
6. Apakah yang dimaksud dengan tetapan hasil kali kelarutan adalah....
a. Larutan yang sudah tidak dapat melarut kembali
b. Jumlah maksimum zat yang terlarut ke dalam suatu pelarut
c. Sejumlah tertentu zat yang telah melarut dan ada sebagian yang tidak
larut
d. Zat yang telah melarut seluruhnya dalam pelarut air
e. perkalian konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan
jenuhnya, dipangkatkan koefisiennya masing-masing
7. Rumusan pernyataan tetapan hasil kali kelarutan berikut yang benar
kecuali
a. AgBr, Ksp = [AgBr]
b. CaCO3, Ksp = [Ca] [CO3]
c. Fe2(SO4)3, Ksp = 2[Fe] 3 [SO4]
d. PbCl2, Ksp = [Pb2+][2Cl-]
e. AgCl, Ksp = [Ag+][Cl-]
8. Sebanyak 0,35gram BaF2 (Mr/175) larut dalam air murni 1 liter
menghasilkan larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 adalah ….
a. 1,7 . 10-2
b. 3,5 . 10-6
c. 3,2 . 10-8
d. 3,2 . 10-9
e. 4,0 . 10-9
9. Perhatikan kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4
Ag2CrO4(s)
2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
Jika konsentrasi Ag2CrO4 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam
larutan itu sama dengan 2s, dan konsentrasi ion CrO42- sama dengan s.
113
Di bawah ini pernyataan yang benar tentang hubungan nilai kelarutan (s) dengan
Ksp adalah ……
a. Ksp = s2
c. Ksp = s3
b. Ksp = 4s3
d. Ksp = 4s4
e. Ksp = 16 s4
10. Jika diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 x 10-12 maka kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan
Ba(OH)2 0,01 M adalah…
a. 1 x 10-8 M
b. 4 x 10-10 M
c. 1 x 10-12 M
d. 4 x 10-12 M
e. 4 x 10-14 M
11. Hasil kali kelarutan (Ksp) dari Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11. Bila larutan MgCl2 0,2M
dinaikkan pH-nya dengan jalan penambahan NaOH, maka endapan akan mulai
terbentuk pada pH kira-kira....
a. 7
b. 9
c. 10
d. 11
e. 12
12. Ke dalam 1 liter larutan terdapat campuran garam gram CaCl2, SrCl2 dan BaCl2.
Konsentrasi setiap larutan adalah 0.02 M. apabila kedalam larutan ditambahkan
71 mg Na2SO4, tentukan garam yang mengendap !
(Mr Na2SO4 =142, Ksp CaSO4 = 2,4 10-5, SrSO4 = 2,8 10-7, BaSO4 =1,08 10-10,
suhu 250 celcius
a.
b.
c.
d.
e.
SrSO4
SrSO4 dan BaSO4
CaCl2 dan SrSO4
CaSO4 dan Na2SO4
Semua garam mengendap
13. Suatu garam LSO4 memiliki Ksp = 2.5 10-5. Jika 0.34 gram garam tersebut
terdapat dalam 500ml larutan jenuhnya, besarnya masssa molekul relatif LSO4
adalah...
a. 34
b. 68
c. 136
d. 272
e. 544
114
14. berdasarkan reaksi CaSO4(s) ↔ Ca2+ (aq) + SO42Manakah perlakuan berikut yang akan memperkecil kelarutan kalsium sulfat
a.
b.
c.
d.
e.
penambahan CaSO4 (s)
pengurangan Ca2+
pengurangan SO42-(aq)
pemberian katalis
menaikan suhu
15. Manakah penambahan campuran berikut ini yang akan memberikan efek ion
senama ?
a. Penambahan 15 ml KBr kedalam 40 ml HCl
b. Penambahan 20 ml AgNO3 kedalam 50 ml AgCl
c. Penambahan 10 ml MgSO4 kedalam 20 H2O
d. Penambahan 20 ml air kedalam 20 ml AgCl
e. Penambahan 4 ml KI kedalam 10 ml HBr
115
SOAL KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa-senyawa berikut :
CaCO3(s)
Ca2+(aq) + CO32-(aq)
Ksp = 2,8 x 10-9
Ungkapkan reaksi diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!
2.
Berikut ini diberikan grafik kelarutan
Ungkapkan grafik diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri!
3.
Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH
yang menghasilkan endapan Ca(OH)2.
Percobaan
1
2
3
4
5
Qc
Ca(OH)2
2,5 x 10-3
1,3 x 10-5
5,5 x 10-6
5,8 x 10-7
6,2 x 10-8
Ksp
Ca(OH)2
5,5 x 10-6
5,5 x 10-6
5,5 x 10-6
5,5 x 10-6
5,5 x 10-6
Keterangan
Mengendap
Mengendap
Tepat mengendap
Belum terjadi pengendapan
Belum terjadi pengendapan
Berdasarkan data diatas, apa yang dapat Anda ceritakan?
116
RUBRIK PENILAIAN PRETEST POSTEST
Sekolah
Mata pelajaran
Tahun ajaran
Bentuk tes
: SMAN 8 Bandarlampung
: kimia
: 2012-2013
: tes tertulis
Pilihan jamak (Penguasaan konsep siswa)
Nomor
soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kunci
E
jawaban
D
C
A
E
E
E
C
C
A
B
B
C
A
B
skor penilaian= jumlah jawaban benar
Esai ( keterampilan mengkomunikasikan )
1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa berikut
Kriteria penilaian
Poin
indikator
Tipe 1
Reaksi kesetimbangan garam yang sukar larut CaCO3
berkesetimbangan membentuk ion Ca2+ dan ion CO32memiliki nilai Ksp 2,8 10-9 . garam ini tergolong
elektrolit biner, hubungan Ksp dan s adalah s = akar
Ksp, dengan demikian
3
Mengkomunikasikan
√
Tipe 2
Reaksi kesetimbangan garam yang sukar larut CaCO3
berkesetimbangan membentuk ion Ca2+ dan ion CO32memiliki nilai Ksp 2,8 10-9
Tipe 3
Reaksi kesetimbangan CaCO3, memiliki Ksp 2,8 10-9
2. Berikut ini diberikan grafik kelarutan
Kriteria penilaian
Tipe 1
Menjawab 3 dari butir poin 2 plus menjelaskan urutan
kelarutan pada suhu nol derajat, yakni
KI>NaNO3> NaCl>KClO4
2
1
Poin
Indikator
mengkomunik
asikan
117
Hubungan laju kelarutan KI dengan suhu berbanding
linear.
Hubungan laju kelarutan KNO3 dengan suhu
berbanding kuadratik
3
Menjawab setidaknya 2 dari butir yang ada
2
Grafik kelarutan beberapa senyawa garam yang sukar
larut
Garam KI memiliki kelarutaan yang terbesar yakni
130g/ml pada suhu 00 derajat, kelarutan akan semakin
besar seiring naiknya suhu
Garam berikutnya yang memiliki kelarutan besar
adalah natrium nitrat sebanyak 70g/ml pada 00 derajat,
semakin naik suhu, kelarutan makin besar
Garam berikutnya yang memiliki kelarutan besar
adalah natrium klorida sebanyak 39g/ml pada 00
derajat namun kelarutan tidak dipengaruhi oleh
kenaikan suhu.
Garam kalium nitrat memiliki kelarutan sebanyak 12
g/ml pada 00 derajat, semakin naik suhu, kelarutan
makin besar
Garam kalium klorat memiliki kelarutan sebanyak 5
g/ml pada 00 derajat, semakin naik suhu, kelarutan
makin besar.
Grafik kelarutan beberapa senyawa, yakni potassium
iodide, potassium nitrate, sodium nitrate, sodium
chloride dan potassium chlorate.
1
3. Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan
NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2.
Qc
Ksp
Percobaan
Keterangan
Ca(OH)2
Ca(OH)2
1
2,5 x 10-3
5,5 x 10-6 Mengendap
-5
2
1,3 x 10
5,5 x 10-6 Mengendap
3
5,5 x 10-6
5,5 x 10-6 Tepat mengendap
-7
4
5,8 x 10
5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan
5
6,2 x 10-8
5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan
118
Berdasarkan data diatas, ungkapkan dengan kalimat Anda sendiri!
Kriteria Penilaian
Tipe 1,
Pada percobaan 1 dan 2,Harga Qc Ca(OH)2 lebih
besar dari pada harga Ksp Ca(OH)2 sehingga terjadi
pengendapan.
Pada percobaan 3, harga Qc Ca(OH)2 sama dengan
harga Ksp Ca(OH)2 sehingga larutan tepat
mengendap.
Pada percobaan 4 dan 5, harga Qc lebih kecil dari
pada harga Ksp sehingga belum terjadi
pengendapan.
Tipe 2,
Harga Qc Ca(OH)2 lebih besar dari pada harga Ksp
Ca(OH)2 sehingga terjadi pengendapan.
Harga Qc Ca(OH)2 sama dengan harga Ksp
Ca(OH)2 sehingga larutan tepat mengendap.
Harga Qc lebih kecil dari pada harga Ksp sehingga
belum terjadi pengendapan.
Poin
Mengkomunikasikan
3
2
Tipe 3,
Harga Qc lebih besar dari pada harga Ksp maka
terjadi pengendapan.
1
Harga Qc sama dengan harga Ksp sehingga larutan
tepat mengendap.
Harga Qc lebih kecil dari pada harga Ksp sehingga
belum terjadi pengendapan.
Tipe 4,
Jika siswa salah menjawab atau tidak menjawab
pertanyaan
skor penilaian = jumlah poin benar
Indikator KPS
0
119
NILAI PRETEST DAN POSTTEST
Nilai Pretest, Postest, dan N-gain (Penguasaan konsep siswa)
1. Kelas eksperimen
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Nama
Agustian Pratama
Ahmad
Body gunawan
Cyntia Agniasari
Dedy gultom
Endah L.
Faisal Akbar
Jony Sinaga
Marwan
Nunik
Oby D.
Rendy saputra
Rizal Adi
Rhenald
Siti sukenda
Sri purwoningsih
Salim A.
Shinta
Tuti R.
Titin suryani
Umi maymunah
Wulan
Yuli rahma
Restia P.
Wury
Beny
Ganjar kusnandar
Iis
Kevin
Livia
Nurfina
Mutiara esa
Nina
Heru santoso
Deri agustin
Paksi permana
Kurnia D.
Andan R.
Zainal
pretest
33
40
33
33
33
13
40
33
33
33
40
40
20
26
26
20
20
20
26
13
13
20
26
40
40
40
40
26
26
26
26
26
6
6
40
33
33
20
26
postest
40
46
46
53
53
40
60
60
60
60
66
66
53
66
66
60
60
60
66
53
53
60
73
80
86
86
86
80
80
86
80
80
86
86
93
93
93
93
100
N-gain
0.1
0.1
0.2
0.30
0.30
0.30
0.33
0.4
0.4
0.4
0.44
0.44
0.41
0.54
0.54
0.5
0.5
0.5
0.54
0.46
0.46
0.5
0.63
0.66
0.77
0.77
0.77
0.72
0.72
0.81
0.72
0.72
0.85
0.85
0.88
0.9
0.9
0.91
1
120
Rata rata
Kelas kontrol
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
rata rata
28.20
Nama
Rahmad suhendar
Bayu anto prajoko
Budiman
Husni marfuah
Ilimudin
Joko pranoto
Stela purbasari
Cahya nurindah sari
Okta P.
Lili suratmi
Fendy apriyan
Gendhis sukoco
Zainudin
Kemal angga
Tyas Fernando
Rini
Deny k
Sendy
Sarah nabila
miranda
Risky
Arif
Sonya
Paramitha adinda
Airina yahya
Erwin F.
Deden
Monica
Virnia
Fx julius
Widya
Hesti pratiwi
Afandi
Asep
Faiz
Lidya
Yunia
Eko D.
Anngit
Pretest
33
13
13
20
26
26
26
26
26
26
20
20
26
26
26
26
20
20
33
20
20
20
20
26
26
20
20
20
20
20
26
20
26
26
26
33
26
26
26
23.93
69.74
Postest
40
26
26
33
40
46
46
46
46
46
46
53
53
53
53
53
53
53
60
60
60
60
60
60
60
66
66
66
66
66
73
80
80
80
80
86
86
93
93
59.65
0.57
N-gain
0.1
0.15
0.15
0.16
0.18
0.27
0.27
0.27
0.27
0.27
0.33
0.41
0.36
0.36
0.36
0.36
0.41
0.41
0.4
0.5
0.5
0.5
0.5
0.45
0.45
0.58
0.58
0.58
0.58
0.58
0.63
0.75
0.72
0.72
0.72
0.8
0.81
0.90
0.90
0.47
121
Nilai Pretest, Postest, dan N-gain (keterampilan mengkomunikasikan)
1. Kelas eksperimen
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
rata rata
Nama
Agustian Pratama
Ahmad
Body gunawan
Cyntia Agniasari
Dedy gultom
Endah L.
Faisal Akbar
Jony Sinaga
Marwan
Nunik
Oby D.
Rendy saputra
Rizal Adi
Rhenald
Siti sukenda
Sri purwoningsih
Salim A.
Shinta
Tuti R.
Titin suryani
Umi maymunah
Wulan
Yuli rahma
Restia P.
Wury
Beny
Ganjar kusnandar
Iis
Kevin
Livia
Nurfina
Mutiara esa
Nina
Heru santoso
Deri agustin
Paksi permana
Kurnia D.
Andan R.
Zainal
nilai pretest
33
25
33
41
41
25
33
33
33
58
41
41
33
25
25
25
58
33
33
25
25
25
50
16
0
33
33
25
25
50
33
25
25
16
8.3
8.3
16.6
33.3
33.3
30.3
nilai postest
41.6
41.6
50
58.3
58.3
50
58.3
58.3
58.3
75
66.6
66.6
66.6
66.6
66.6
66.6
83.3
75
75
75
75
75
83.3
75
75
83.3
83.3
83.3
83.3
91.6
91.6
91.6
91.6
91.6
91.6
91.6
100
100
100
74.7
N-gain
0.12
0.22
0.25
0.28
0.28
0.33
0.37
0.37
0.37
0.4
0.42
0.42
0.5
0.55
0.55
0.55
0.6
0.62
0.62
0.66
0.66
0.66
0.66
0.7
0.75
0.75
0.75
0.77
0.77
0.83
0.87
0.88
0.88
0.9
0.90
0.90
1
1
1
0.6
122
Kelas kontrol
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
rata rata
Nama
Rahmad suhendar
Bayu anto prajoko
Budiman
Husni marfuah
Ilimudin
Joko pranoto
Stela purbasari
Cahya nurindah sari
Okta P.
Lili suratmi
Fendy apriyan
Gendhis sukoco
Zainudin
Kemal angga
Tyas Fernando
Rini
Deny k
Sendy
Sarah nabila
miranda
Risky
Arif
Sonya
Paramitha adinda
Airina yahya
Erwin F.
Deden
Monica
Virnia
Fx julius
Widya
Hesti pratiwi
Afandi
Asep
Faiz
Lidya
Yunia
Eko D.
Anngit
Pretest
16.6
16.6
16.6
33.3
41.6
50
16.6
16.6
16.6
25
41.6
16.6
16.6
16.6
25
16.6
41.6
41.6
41.6
41.6
41.6
8.33
8.33
8.33
25
25
25
41.6
16.6
16.6
16.6
25
16.6
16.6
16.6
16.6
16.6
16.6
16.6
23.71795
Postest
33.3
33.3
25
41.6
50
58.3
33.3
33.3
33.3
41.6
58.3
41.6
41.6
41.6
50
50
66.6
66.6
66.6
66.6
66.6
58.3
58.3
58.3
66.6
66.6
66.6
75
66.6
66.6
66.6
75
75
83.3
83.3
83.3
91.6
91.6
91.6
59.61538
N-gain
0.2
0.2
0.1
0.12
0.14
0.16
0.2
0.2
0.2
0.22
0.28
0.3
0.3
0.3
0.33
0.4
0.42
0.42
0.42
0.42
0.42
0.54
0.54
0.54
0.55
0.55
0.55
0.57
0.6
0.6
0.6
0.6
0.7
0.8
0.8
0.8
0.9
0.9
0.9
0.460507
123
LAMPIRAN UJI CHI KUADRAT
PENGUASAAN KONSEP
1. Kelas eksperimen
 Range
: 0.9
 Banyak kelas : 7
 Panjang kelas : 0.128
tabel distribusi frekuensi
Interval
0.1-0.217
0.22-0.337
0.34-0.457
0.46-0.577
0.58-0.697
0.70-0.817
0.82-0.937
frekuensi
3
4
6
9
2
8
7
39
2. Kelas kontrol
 Range
 Banyak kelas
 Panjang kelas
Xi
0.137037
0.310256
0.417593
0.506605
0.651515
0.757576
0.902834
fi.xi
0.411111
1.241026
2.505556
4.559441
1.30303
6.060606
6.319841
22.40061
xi2
0.018779
0.096259
0.174384
0.256648
0.424472
0.573921
0.81511
fi.xi2
0.056337449
0.38503616
1.04630144
2.309833135
0.848943985
4.591368228
5.705770525
14.94359092
: 0.9
:7
: 0.128
Tabel distribusi kelas kontrol
Interval
0.1-0.217
0.22-0.337
0.34-0.457
0.46-0.577
frekuensi
3
6
10
1
0.58-0.697
0.70-0.817
0.82-0.937
10
6
3
39
Xi
0.15123543
0.28282828
0.38806818
0.4848484
8
0.59217172
0.74636364
0.87878788
Dari kedua table diketahui
X 1 = 0.57
X 2 =0.50
a)
Mencari varians
fi.xi
0.453706294
1.696969697
3.880681818
0.484848485
xi2
0.02287216
0.07999184
0.15059691
0.23507805
fi.xi2
0.068616467
0.479951025
1.505969137
0.235078053
5.921717172
4.478181818
2.636363636
19.55246892
0.35066734 3.506673426
0.55705868 3.342352066
0.77226814 2.316804408
11.45544458
124
Ekperimen
∑
∑
S=√
S=√
= 0,23
Control
∑
b)
∑
Mencari simpangan baku
S=√
S=√
= 0,2
Tabel uji normalitas kelas eksperimen
interval
batas
0.1-0.217
0.22-0.337
0.34-0.457
0.46-0.577
0.58-0.697
0.70-0.817
0.82-0.937
0.05
0.17
0.29
0.41
0.53
0.65
0.77
0.88
Z skor
batas
luas
-2.27989 0.4864
-1.75815 0.4564
-1.23641 0.3869
-0.71467 0.2642
-0.19293 0.0832
0.328806 0.1103
0.850545 0.2823
1.328806 0.3925
Kriteria uji: Terima H0 jika
Dari daftar distribusi
diperoleh harga:
luas
daerah
0.03
0.0695
0.1227
0.181
0.0271
0.172
0.1102
Fh
Fo
F0-Fh
1.17
2.7105
4.7853
7.059
1.0569
6.708
4.2978
3
4
6
9
2
8
7
39
1.83
1.2895
1.2147
1.941
0.9431
1.292
2.7022
pada taraf nyata α = 0,05.
(FoFh)^2
3.3489
1.66281
1.475496
3.767481
0.889438
1.669264
7.301885
(FoFh)^2/Fh
2.86
0.61
0.30
0.53
0.84
0.24
1.69
7.10
125
Dari hasil perhitungan diperoleh harga:
∑
Ekperimen
Berarti nilai
7,10
ekperimen
Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas ekperimen berdistribusi normal
Tabel uji normalitas kelas kontrol
Interval
batas Z skor
0.1-0.217
0.22-0.337
0.34-0.457
0.46-0.577
0.58-0.697
0.70-0.817
0.82-0.937
0.05
0.17
0.29
0.41
0.53
0.65
0.77
0.88
-2.2567268
-1.6567268
-1.0567268
-0.4567268
0.14327322
0.74327322
1.34327322
1.89327322
batas
luas
0.4878
0.4505
0.3531
0.1736
0.0557
0.2704
0.4099
0.4706
Kriteria uji: Terima H0 jika
Dari daftar distribusi
luas
daerah
0.0373
0.0974
0.1795
0.1179
0.2147
0.1395
0.0607
Fh
Fo F0-Fh
(Fo-Fh)^2
1.4547
3.7986
7.0005
4.5981
8.3733
5.4405
2.3673
3
6
10
1
10
6
3
39
2.387952
4.846162
8.997
12.94632
2.646153
0.31304
0.400309
1.5453
2.2014
2.9995
-3.5981
1.6267
0.5595
0.6327
pada taraf nyata α = 0,05.
diperoleh harga:
Dari hasil perhitungan diperoleh harga:
Ekperimen
Berarti nilai
∑
7,10
kontrol
Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas kontrol berdistribusi normal
(FoFh)^2/Fh
1.641
1.275
1.285
2.815
0.316
0.057
0.169
7.560
126
LAMPIRAN UJI CHI KUADRAT
KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
Keterampilan mengkomuniasikan
1.
Kelas eksperimen
 Range
: 0.875
 Banyak kelas : 7
 Panjang kelas : 0.125
tabel distribusi frekuensi
interval
0.125-0.250
0.255-0.380
0.385-0.510
0.515-0.640
0.645-0.770
0.775-0.900
0.905-1.030
Rerata
SD
√SD
fi
3
5
5
6
8
6
6
39
xi
0.199074
0.3309524
0.4264286
0.5861111
0.7020833
0.8402778
0.9530303
fi.xi
0.59722222
1.6547619
2.13214286
3.51666667
5.61666667
5.04166667
5.71818182
24.2773088
xi2
0.03963
0.109529
0.181841
0.343526
0.492921
0.706067
0.908267
fi.xi2
0.118891
0.547647
0.909207
2.061157
3.943368
4.2364
5.449601
17.26627
: 0.62
: 0.056
: 0.24
Tabel uji normalitas kelas eksperimen
Interval
Batas Z skor
Fh
Fo
F0-Fh
(Fo-Fh)^2
0.125-0.250
0.12
1.6497
3
1.3503
1.82331
(FoFh)^2/Fh
1.10523737
3.7284 5
1.2716
1.616967
1.2716
6.357
5
-1.357
1.841449
0.28967264
5.9631
6
0.0369 0.001362
8
0.1532
0.02347
0.0002283
3
0.00299105
6
0.3138
0.09847
0.01731744
6
2.9736
8.842297
2.92172117
0.255-0.380 0.25
0.385-0.510
0.38
0.515-0.640
0.51
0.645-0.770 0.64
0.7750.77
0.900
0.905-1.030 0.9
1.025
batas luas
luas
daerah
-2.092949 0.4817 0.042
3
-1.551282 0.439 0.095
4
6
-1.009615 0.343 0.163
8
-0.467949 0.180 0.1529
8
0.0737179 0.027 0.2012
9
0.6153846 0.2291 0.1458
1.1570513
1.6778846
0.374
9
0.452
5
7.846
8
5.686
2
0.0776 3.026
4
5.60876802
127
pada taraf nyata α = 0,05.
Kriteria uji: Terima H0 jika
Dari daftar distribusi
diperoleh harga:
Dari hasil perhitungan diperoleh harga:
∑
Ekperimen
Berarti nilai
7,10
ekperimen
Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas ekperimen berdistribusi normal
2. Kelas kontrol
 Range
 Banyak kelas
 Panjang kelas
: 0.875
:7
: 0.125
Tabel distribusi kelas kontrol
Interval
0.125-0.250
0.255-0.380
0.385-0.510
0.515-0.640
0.645-0.770
0.775-0.900
0.905-1.030
Fi
7
6
7
7
4
5
3
39
Rerata
: 0.46
SD
: 0.05124
√SD
: 0.21
Xi
0.16207
0.251323
0.392517
0.533086
0.592857
0.753333
0.9
fi.xi
1.134524
1.507937
2.747619
3.731602
2.371429
3.766667
2.7
17.95978
xi2
0.02626825
0.063163125
0.154069601
0.284180643
0.351479592
0.567511111
0.81
fi.xi2
0.183878
0.378979
1.078487
1.989264
1.405918
2.837556
2.43
10.30408
Tabel uji normalitas
Interval
Bata
s
0.125-0.250 0.12
0.255-0.380 0.25
0.385-0.510 0.38
0.515-0.640 0.51
0.645-0.770 0.64
Z skor
-1.62146
-1.00241
-0.38337
0.235681
0.854728
batas
luas
0.4505
0.3485
0.2357
0.0359
0.17
luas
daerah
0.102
0.1128
0.1998
0.1341
0.1665
Fh
3.978
4.3992
7.7922
5.2299
6.4935
F
o
7
6
7
7
4
F0-Fh
3.022
1.6008
-0.7922
1.7701
-2.4935
(FoFh)^2
9.132484
2.562561
0.627581
3.133254
6.217542
(FoFh)^2/Fh
2.295747
0.58250
0.08053
0.599104
0.95750
128
0.7750.77
0.900
0.905-1.030 0.9
1.02
1.473776
0.3365
0.0992
3.8688
5
1.1312
1.279613
0.330752
2.092823
2.688061
0.4357
0.4793
0.0436
1.7004
3
1.2996
1.68896
0.993272
39
pada taraf nyata α = 0,05.
Kriteria uji: Terima H0 jika
Dari daftar distribusi
diperoleh harga:
Dari hasil perhitungan diperoleh harga:
∑
5,83
Karena 5,83 < 9,49, berarti
Kesimpulan:
Karena
2
hitung
<
2
tabel
, maka H0 diterima.
Hal ini berarti data N-gain siswa kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
5.83942
129
HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS
PENGUASAAN KONSEP
A. Uji Homogenitas
Dengan menggunakan rumus (4) :
= 1,255
dan pada taraf 0.05 dan dk = (1 , 2) didapat F tabel sebesar 1,84.
Oleh karena kriteria pengujian tolak Ho hanya jika Fhitung  F½(1 , 2), dan
1,241 < 1,84 maka terima H0.
. Kesimpulan:
Pada data N-gain dari kedua populasi memiliki varians yang homogen.
B. Uji Hipotesis
Oleh karena data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen
(Fhitung  F½(1 , 2)), maka digunakan pengujian uji statistik parametrik, yaitu uji-t
dalam rumus berikut :
X1  X 2
t hitung 
s
1 1

n1 n2
dengan kriteria pengujian: terima H0 jika thitung < t1-α dengan derajat kebebasan d(k) =
n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan
α = 5% peluang (1- α )
X 1 = 0.57
dan SD= 0.054
X 2 =0.50
dan SD = 0.043
S2 = 0.0485
130
S=0.22
t hitung 
0,57  0,50
0,22
1
1

39 39
thitung = 1,75
Berdasarkan kriteria uji,
maka H0 ditolak.
Kesimpulan
Hal ini berarti bahwa rata-rata N-gain penguasaan konsep dengan model pembelajaran
CORE lebih tinggi daripada rata rata N-gain penguasaan konsep dengan pembelajaran
konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
131
HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS
KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
1. Uji Homogenitas Dua Varians
Rumusan hipotesis:
H0 :
(kedua populasi mempunyai varians yang sama)
H1 :
(kedua populasi tidak mempunyai varians yang sama)
Uji homogenitas varians menggunakan rumus:
Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh
S12 = 0,056 dan S22 = 0,052
Kriteria uji: Terima H0 hanya jika
⁄
⁄
dengan taraf nyata 5%.
⁄
⁄
Kesimpulan:
Karena nilai Fhitung = 1,076 <
⁄
= 1,85, maka H0 diterima. Oleh
karena itu, kedua populasi memiliki varians yang sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis Penelitian
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Rumusan hipotesis:
H0 : μ1 < μ2
H1 : μ1 > μ2
Taraf nyata : 5 %
132
Setelah dilakukan uji homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua
rata-rata yang menggunakan uji parametik, yaitu melalui uji-t. Karena data
penelitian mempunyai variansi yang homogen sehingga rumusan yang dipakai
untuk melakukan uji-t adalah
̅̅̅
̅̅̅
√
dengan
Perhitungan
̅̅̅
̅̅̅
= 0,054
√
̅̅̅
√
̅̅̅
√
133
Kriteria uji
Dengan kriteria pengujian: terima H1 jika – ttabel < thitung < ttabel dengan derajat
kebebasan d(k) = n1 + n2 – 2 = 39 + 39 – 2 = 76 dan tolak Ho untuk harga t
lainnya. dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang (1-α).
= 2,5
Kesimpulan:
Karena nilai
= 2,5 >
= 1,67 , maka tolak H0 dan terima H1.
Rerata N-gain keterampilan mengkomunikasikan dengan model pembelajaran
CORE lebih tinggi dari rerata N-gain mengkomunikasikan dengan pembelajaran
konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
134
Lampiran
LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU
Materi Pokok
: kelarutan dan hasil kali kelarutan
Sub Materi Pokok : larutan jenuh, kelarutan dan Ksp
Pertemuan
:1
Petunjuk :
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran
melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan
penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
No
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan mengajar
1.
Silabus
2.
Menyusun RPP
3.
Menyiapkan alat dan bahan
percobaan
Pendahuluan
1.
Guru menyampaikan
indikator dan tujuan pembelajaran
2.
Guru mengkondisikan siswa
untuk duduk sesuai kelompoknya
dan membagikan LKS kepada siswa
Kegiatan inti
1.
Guru mengajukan fenomena
untuk memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu
siswa.
2.
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
pembelajaran yang ada.
3.
Guru meminta siswa untuk
mengungkapkan gagasan.
4.
Guru membimbing siswa
dalam melaksanakan praktikum.
5.
Guru memberikan waktu
bagi siswa yang ingin bertanya dan
guru menjawab pertanyaan yang
diajuakan siswa.
6.
Guru meminta perwakilan
siswa dari masing-masing kelompok
untuk menceritakan hasil praktikum.
7.
Guru memotivasi siswa
untuk bekerja sama dalam diskusi
kelompok.
2
3
Dilakukan
Ya
Tidak
Penilaian
1
2
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
135
4
5
Penutup
1.
Guru meminta siswa untuk
membuat kesimpulan.
2.
Guru memberikan tugas
mandiri
Manajemen kelas
1.
Pengelolaan waktu
2.
Penggunaan bahasa
3.
Respon terbuka terhadap
siswa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pokok
: kelarutan dan hasil kali kelarutan
Sub Materi Pokok : hubungan kelarutan dan Ksp
Pertemuan
:2
Petunjuk :
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran
melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan
penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
No
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan mengajar
1.
Silabus
2.
Menyusun RPP
Pendahuluan
1.
Guru menyampaikan
indikator dan tujuan pembelajaran
2.
Guru mengkondisikan siswa
untuk duduk sesuai kelompoknya
dan membagikan LKS kepada siswa
Kegiatan inti
1.
Guru mengajukan pernyataan
yang bertujuan untuk memunculkan
masalah dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa.
2.
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
pembelajaran yang ada.
3.
Guru meminta siswa untuk
menggungkapkan gagasan
4.
Guru membimbing siswa
dalam mengerjakan LKS.
5.
Guru memberikan waktu
bagi siswa yang ingin bertanya dan
guru menjawab pertanyaan yang
2
3
Dilakukan
Ya
Tidak
Penilaian
1
2
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
136
diajuakan siswa.
Guru memotivasi siswa untuk
bekerja sama dalam diskusi
kelompok.
√
√
√
√
√
4
5
Penutup
Guru meminta siswa untuk membuat √
kesimpulan.
Manajemen kelas
Pengelolaan waktu
Penggunaan bahasa
Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pokok
: kelarutan dan hasil kali kelarutan
Sub Materi Pokok : ion senama
Pertemuan
:3
Petunjuk :
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui
pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda
dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
No
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan mengajar
1. Silabus
2. Menyusun RPP
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran
2. Guru mengkondisikan siswa
untuk duduk sesuai
kelompoknya dan membagikan
LKS kepada siswa
Kegiatan inti
1. Guru mengajukan pernyataan
yang bertujuan untuk
memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu
siswa.
2. Guru meminta siswa untuk
menggungkapkan gagasan.
3. Guru meminta siswa untuk
2
3
Dilakukan
Ya
Tidak
Penilaian
1
2
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
137
4
5
berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
pembelajaran yang ada.
4. Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS.
5. Guru memberikan waktu bagi
siswa yang ingin bertanya dan
guru menjawab pertanyaan yang
diajuakan siswa.
6. Guru memotivasi siswa untuk
bekerja sama dalam diskusi
kelompok.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
membuat kesimpulan.
2. Guru memberikan tugas mandiri
Manajemen kelas
1. Pengelolaan waktu
2. Penggunaan bahasa
3. Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pokok
: kelarutan dan hasil kali kelarutan
Sub Materi Pokok : pengaruh asam dan basa terhadap kelarutan
Pertemuan
:4
Petunjuk :
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran
melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan
penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
No
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan mengajar
 Silabus
 Menyusun RPP
Pendahuluan
 Guru menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran
 Guru mengkondisikan siswa
untuk duduk sesuai
kelompoknya dan membagikan
LKS kepada siswa
Kegiatan inti
 Guru mengajukan pernyataan
yang bertujuan untuk
memunculkan masalah dan
mengembangkan rasa ingin tahu
2
3
Dilakukan
Ya
Tidak
Penilaian
1
2
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
138
4
5
siswa.
 Guru meminta siswa untuk
menggungkapkan gagasan
 Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
pembelajaran yang ada.
 Guru meminta siswa untuk
memberikan hipotesis awal dari
permasalahan yang telah
dikemukakan.
 Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan LKS.
 Guru memberikan waktu bagi
siswa yang ingin bertanya dan
guru menjawab pertanyaan yang
diajuakan siswa.
 Guru memotivasi siswa untuk
bekerja sama dalam diskusi
kelompok.
Penutup
 Guru meminta siswa untuk
membuat kesimpulan.
 Guru memberikan tugas mandiri
Manajemen kelas
 Pengelolaan waktu
 Penggunaan bahasa
 Respon terbuka terhadap siswa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pokok
: kelarutan dan hasil kali kelarutan
Sub Materi Pokok : perkiraan pengendapan
Pertemuan
:5
Petunjuk :
Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran
melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan
penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
No
Aspek Yang Diamati
1
Persiapan mengajar

Silabus

Menyusun RPP
Pendahuluan

Guru menyampaikan
indikator dan tujuan pembelajaran
2
Dilakukan
Ya
Tidak
Penilaian
1
2
3
√
√
√
√
√
√
139
3
4
5

Guru mengkondisikan siswa
untuk duduk sesuai kelompoknya
dan membagikan LKS kepada siswa
Kegiatan inti

Guru mengajukan pernyataan
yang bertujuan untuk memunculkan
masalah dan mengembangkan rasa
ingin tahu siswa.

Guru meminta siswa untuk
berdiskusi dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber
pembelajaran yang ada.

Guru meminta siswa untuk
menggungkapkan gagasan.

Guru membimbing siswa
dalam mengerjakan LKS.

Guru memberikan waktu
bagi siswa yang ingin bertanya dan
guru menjawab pertanyaan yang
diajuakan siswa.

Guru memotivasi siswa
untuk bekerja sama dalam diskusi
kelompok.
Penutup

Guru meminta siswa untuk
membuat kesimpulan.

Guru memberikan tugas
mandiri
Manajemen kelas

Pengelolaan waktu

Penggunaan bahasa

Respon terbuka terhadap
siswa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Bandarlampung,
Observer
Teguh Prayitno
Mei 2013
140
Download