56 Pemetaan /Analisis SK dan KD Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asambasa, metode pengukuran, dan terapannya. : Kimia : XI/Genap Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Tingkat Ranah KD C3 Indikator Pencapaian 1. Tingkat Ranah IPK Mendefinisikan larutan jenuh C1 2. Mendefinisikan kelarutan C1 3. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut C2 4. Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan 5. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air 6. Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 Ruang Lingkup 1 2 N e w C2 C3 C2 Y o r k N e w Y o r k N e w Y o r Alokasi Waktu Nilai Karakter 3 5x pertemuan Rasa ingin tahu, percaya diri, teliti, dan cermat. 57 7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya 8. Mendefinisikan ion senama 9. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan k C3 C1 C2 10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH 11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu C2 C3 12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan. C3 58 SILABUS KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Bandarlampung Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester :2 Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Materi Pokok dan Uraian Materi Pokok Larutan jenuh Kelarutan Pengaruh suhu terhadap kelarutan Tetapan hasil kali kelarutan Penilaian Kegiatan Pembelajaran Melakukan praktikum kelarutan dan pengaruh suhu terhadap kelarutan Diskusi tentang kelarutan,larutan jenuh, pengaruh suhu terhadap kelarutan, tetapan hasil kali kelarutan Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas Indikator 1. 2. 3. 4. 5. Mendefinisikan larutan jenuh Mendefinisikan kelarutan Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air Jenis tagihan Test akhir Bentuk instrumen Soal pilihan jamak Contoh instrumen Terlampir Alokasi waktu 3 x 45 menit Sumber Buku M.Purba kelas XI bab kelarutan dan hasil kali kelarutan • LKS berbasis CORE •Alat dan bahan percobaan (terlampir di LKS) 59 Hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan Elektrolit biner,terner, kuartener konsep hubungan kelarutan dan Ksp. Melakukan praktikum mengenai ion senama Efek ion senama terhadap kelarutan 6. 7. 8. 9. hubungan kelarutan dengan pH Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya 2 x 45 menit Mendefinisikan ion senama Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan 2 x 45 menit memperkiraka n apakah terbentuk endapan atau tidak berdasarkan perbandingan nilai Qc terhadap Ksp Melakukan praktikum tentang hubungan pH dan kelarutan. 10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH 11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu 12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya 2x 45 menit 60 dengan percobaan. 61 LAMPIRAN C RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Pokok : Kimia : XI IPA/Genap : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Indikator 1. Kognitif b. Produk 1. 2. 3. 4. 5. Mendefinisikan larutan jenuh Mendefinisikan kelarutan Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air 6. Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya 8. Mendefinisikan ion senama 9. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan 10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH 11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu 12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan. c. Proses 1. 2. Melakukan percobaan tentang kelarutan Mengamati kelarutan suatu garam dengan penambahan garam secara terus menerus 62 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan Menemukan definisi larutan jenuh Menemukan definisi kelarutan Membedakan garam yang sukar larut dan garam yang mudah larut Membandingkan kelarutan suatu garam sebelum dan sesudah dipanaskan Menyimpulkan pengaruh suhu terhadap kelarutan Mengamati data tabel hasil pengamatan percobaan kesetimbangan senyawa sukar larut. Menganalisis data hasil pengamatan percobaan kesetimbangan senyawa sukar larut. Menuliskan reaksi kesetimbangan senyawa yang sukar larut Menuliskan tetapan kesetimbangan senyawa yang sukar larut Menghubungkan tetapan kesetimbangan dengan hasil kali kelarutan Menemukan definisi hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan Ksp senyawa yang sukar larut Menjelaskan pengertian elektrolit biner, terner dan elektrolit dengan n>3 Menyimpulkan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp Menghitung harga Ksp berdasarkan data kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut Melakukan percobaan untuk mengetahui efek penambahan ion senama terhadap kelarutan suatu elektrolit Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan Menunjukkan ion senama Menemukan pengertian ion senama Menghitung besarnya kelarutan zat dalam pelarut air dan dalam larutan yang mengandung ion senama Menyimpulkan efek penambahan ion senama terhadap kelarutan Menghitung besarnya kelarutan zat akibat perbedaan konsentrasi ion senama Menjelaskan pengaruh besarnya konsentrasi ion senama terhadap kelarutan Melakukan percobaan tentang pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam atau basa Membandingkan tingkat kelarutan suatu garam atau basa pada pH berbeda 63 30. Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan 31. Menyimpulkan pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam atau basa 32. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa pada pH tertentu 33. Menghitung Ksp suatu garam atau basa pada pH tertentu 34. Menghitung Qsp dalam campuran dari data percobaan reaksi pengendapan 35. Menghubungkan Qsp dengan Ksp 36. Melakukan percobaan reaksi pengendapan 37. Membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan 38. Memprediksi pengendapan zat elektrolit dalam campuran 2. Afektif A. 1. 2. 3. Karakter tanggung jawab teliti rasa ingin tahu B. 1. 2. 3. 4. Keterampilan sosial bertanya mengemukakan pendapat berkomunikasi kerjasama 3. Psikomotor a. Mengatur alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. b. Menuangkan larutan ke dalam gelas kimia c. Membersihkan dan merapikan alat dan bahan percobaan I. Tujuan Pembelajaran A. Kognitif a. Produk: 1. Siswa dapat mendefinisikan larutan jenuh sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 2. Siswa dapat mendefinisikan kelarutan sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 3. Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan suatu senyawa yang sukar larut sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 64 4. Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 5. Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 6. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 7. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 8. Siswa dapat menjelaskan pengertian ion senama sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 9. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 10. Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 11. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) 12. Siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan sesuai dengan kunci pada lembar penilaian (LP) b. Proses: 1. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa melakukan percobaan tentang kelarutan senyawa yang sukar larut 2. Berdasarkan hasil percobaan, siswa mengamati kelarutan suatu garam dengan penambahan secara terus menerus 3. Dari hasil percobaan, maka siswa dapat menuliskan data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan 4. Siswa dapat menemukan definisi larutan jenuh 5. Siswa dapat menemukan definisi kelarutan 6. Dari hasil percobaan dan perhitungan kelarutan suatu garam, maka siswa dapat membedakan garam yang sukar larut dan garam yang mudah larut 7. Dari hasil percobaan, maka siswa dapat membandingkan kelarutan suatu garam sebelum dan sesudah dipanaskan 8. Siswa dapat menyimpulkan pengaruh suhu terhadap kelarutan 9. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa melakukan percobaan tentang kesetimbangan larutan jenuh. 10. Siswa mengamati proses kesetimbangan dalam larutan jenuh dan menuliskan hasil pengamatan pada tabel data hasil pengamatan 65 11. Siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan dibimbing menuliskan reaksi kesetimbangan larutan jenuh yang dipakai pada percobaan 12. Dari reaksi kesetimbangan yang telah dituliskan, siswa dapat menuliskan harga tetapan kesetimbanganya 13. Siswa dapat menghubungkan harga tetapan kesetimbangan dengan hasil kali kelarutan 14. Berdasarkan hubungan harga tetapan kesetimbangan dengan hasil kali kelarutan, siswa dapat menyimpulkan definisi hasil kali kelarutan 15. Siswa dapat menuliskan ungkapan Ksp senyawa yang sukar larut 16. Dengan menghitung jumlah total ion dalam reaksi ionisasi larutan, siswa dapat mendefinisikan elektrolit biner, terner dan elektrolit dengan n>3 17. Berdasarkan perbandingan koefisien reaksi suatu elektrolit, siswa dapat menyimpulkan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 18. Berdasarkan reaksi kesetimbangan dan diberikannya data harga Ksp, maka siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut 19. Berdasarkan reaksi kesetimbangan dan diberikannya data kelarutan, maka siswa dapat menghitung harga Ksp senyawa yang sukar larut 20. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa melakukan percobaan untuk mengetahui efek penambahan ion senama terhadap kelarutan suatu elektrolit 21. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, siswa dapat membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan 22. Dari reaksi kesetimbangan dan reaksi ionisasi larutan elektrolit, siswa dapat menunjukkan ion senama dalam campuran 23. Dengan menunjukkan ion senama dalam larutan, siswa dapat menemukan pengertian ion senama 24. Dari hasil percobaan, siswa dapat menghitung besarnya kelarutan zat dalam pelarut air dan dalam larutan yang mengandung ion senama 25. Dengan membandingkan tingkat kelarutan zat elektrolit dalam pelarut air dan dalam larutan yang mengandung ion senama, siswa dapat menyimpulkan efek penambahan ion senama terhadap kelarutan 26. Dari hasil percobaan, siswa dapat menghitung besarnya kelarutan zat akibat perbedaan kosentrasi ion senama. 27. Dengan membandingkan besarnya kelarutan zat akibat perbedaan konsentrasi ion senama, siswa dapat menyimpulkan pengaruh konsentrasi ion senama terhadap kelarutan 28. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa melakukan percobaan tentang pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam atau basa 29. Berdasarkan hasil pengamatan, siswa dapat membandingkan tingkat kelarutan suatu garam atau basa pada pH berbeda 66 30. Dari hasil pecobaan, siswa dapat membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan 31. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menyimpulkan pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam atau basa 32. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau basa pada pH tertentu 33. Dari hasil pecobaan, siswa dapat menghitung Ksp suatu garam atau basa pada pH tertentu 34. Diberikan data hasil percobaan reaksi pengendapan, siswa dapat menghitung Qsp dalam campuran 35. Berdasarkan data percobaan, siswa dapat menghubungkan Qsp dengan Ksp 36. Berdasarkan instruksi guru dan perintah (tugas) di LKS maka siswa melakukan percobaan reaksi pengendapan 37. Berdasarkan hasil pecobaan, siswa dapat membuat data hasil pengamatan dan melaporkan hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan 38. Dengan menghubungkan harga Qsp dengan harga Ksp, siswa dapat meramalkan pengendapan zat elektrolit dalam campuran B. Afektif 1. Karakter: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan karakter teliti, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu. 2. Keterampilan sosial: Siswa terlibat dalam proses belajar mengajar, minimal siswa dinilai cukup dalam menunjukkan perlaku keterampilan sosial bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, berkomunikasi, dan bekerjasama. II. Materi Pembelajaran Ketika sejumlah tertentu NaCl telah melarut dan ada sebagian yang tidak larut (terbentuk endapan), maka larutan tersebut merupakan larutan jenuh atau tepat jenuh. Konsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuh sama dengan kelarutannya. Dengan demikian, kelarutan (solubility) –dengan lambang s– dapat didefinisikan sebagai jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Satuan kelarutan biasanya dinyatakan dalam gram/ Liter atau mol/ Liter. Ada dua hal yang dapat mempengaruhi kelarutan, yaitu suhu dan jenis pelarut. Karena nilai kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp) sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka terdapat hubungan yang sangat erat di antara 67 keduanya. Untuk senyawa AmBn yang terlarut, maka ia akan mengalami ionisasi dalam sistem kesetimbangan: AmBn(s) mAn+ (aq) + nBm– (aq) Jika harga kelarutan dari senyawa AmBn sebesar s mol L–1, maka di dalam reaksi kesetimbangan tersebut konsentrasi ion-ion An+ dan Bm– adalah: AmBn(s) mAn+ (aq) + nBm– (aq) –1 s mol L ms mol L–1 ns mol L–1 sehingga harga hasil kali kelarutannya adalah: Ksp AmBn = [An+]m [Bm–]n = (ms)m (ns)n = mm.sm.nn.sn = mm.nn.sm+n sm+n s = = √ Jika AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl atau larutan AgNO3, ternyata kelarutan AgCl dalam larutan-larutan tersebut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kelarutan AgCl dalam air murni. Hal ini disebabkan karena sebelum AgCl(s) terionisai menjadi Ag+(aq) atau Cl–(aq), di dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ (dari AgNO3) atau ion Cl– (dari NaCl). AgCl (s) Ag+ (aq) + Cl– (aq) Sesuai dengan Asas Le Chatelier, penambahan Ag+ atau Cl– akan menggeser kesetimbangan ke kiri, sehingga AgCl yang larut makin sedikit. Dengan demikian, adanya ion sejenis akan memperkecil kelarutan suatu elektrolit. Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat. Percampuran dua jenis larutan elektrolit ada yang dapat membentuk endapan dan ada juga yang tidak membentuk endapan, tergantung pada konsentrasi ion-ion dipangkatkan koefisiennya. Dalam proses yang kemungkinan membentuk endapan AxBy, dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu: a. Jika [Ay+]x [Bx-]y > Ksp AxBy, percampuran menghasilkan endapan, b. Jika [Ay+]x [Bx-]y = Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan 68 (keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan mulai mengendap) c. Jika [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy, percampuran belum menghasilkan endapan. III. IV. Model Pembelajaran Pendekatan Model Pembelajaran Metode Pembelajaran : Konstruktivisme : CORE : Diskusi kelompok dan eksperimen Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan Ke – 1 1. Fase Connect Kegiatan keterangan a. Guru mengucapkan salam. b. Guru mengecek kehadiran siswa. c. Pada saat kalian belajar reaksi hidrolisis, coba sebutkan senyawasenyawa garam yang kalian ketahui” d. Guru meminta siswa menuliskan senyawa garam di papan tulis e. Guru menanyakan pertanyaan, antara lain ”Pernahkah kalian memasukan garam atau kapur kedalam segelas air?” ”Apakah yang terjadi terhadap garam atau kapur tadi saat didalam air?” ”Bagaimana jika dalam segelas air tersebut terus menerus kalian masukan garam atau kapur?” ”mengapa garam atau kapur tadi tidak dapat larut lagi?” f. Guru meminta siswa menuliskan alasan kenapa garam atau kapur tidak dapat melarut kembali pada secarik kertas lalu menempelkan di papan tulis g. Guru memberikan pernyataan “untuk menemukan kenapa garam atau kapur tidak dapat melarut kembali mari kita lakukan ekperimen” h. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil dengan cara undian, satu kelompok terdiri dari 4 atau 5 siswa. i. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 1 tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada teman-temannya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2. Fase Organize Kegiatan keterangan Guru Sebelum dan selama praktikum √ 69 Kegiatan a. b. c. d. e. f. Guru mengingatkan kembali pertanyaan awal. “mengapa garam atau kapur tidak dapat melarut lagi?” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang tertera pada LKS berbasis model pembelajaran CORE kepada siswa. Guru menjelaskan petunjuk praktikum Guru membimbing siswa dalam melakukan praktikum tentang kelarutan senyawa garam(NaCl dan CaCO3). Guru mengawasi praktikum siswa Setelah praktikum a. Guru memoderatori diskusi siswa b. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di depan. c. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi. keterangan √ √ √ √ √ √ √ Kegiatan siswa sebelum dan selama percobaan a. Siswa mendengarkan instruksi dari guru. b. Siswa fokus pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai c. Siswa melaksanakan praktikum dengan baik dan bertanggung jawab √ Kegiatan siswa setelah percobaan a. Siswa menganalisis data hasil percobaan yang telah mereka lakukan. b. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS. c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data secara teliti, jujur, dan bertanggungjawab. e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan (mengemukakan pendapat) tentang hasil percobaan dan diskusi kelompok yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik. √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Fase Reflect dan Extend Kegiatan keterangan Fase Reflect Kegiatan guru\ Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan reflektif (pertanyaan reflektif ada di LKS) √ 70 Kegiatan siswa a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru √ √ Fase Extend Kegiatan guru Guru mengarahkan siswa pada kegiatan extending a. Guru memberikan artikel aplikasi kelarutan dalam kasus “Sidik Jari” b. Guru menginstruksikan siswa untuk memberikan penjelasan deskriptif mengenai grafik “kelarutan vs temperature” c. Guru meminta siswa untuk menjelaskan aplikasi kelarutan dalam kasus “sidik jari” d. Setelah penjelasan siswa, Guru menyempurnakan penjelasan siswa tentang aplikasi kelarutan pada kasus sidik jari. e. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran hari ini. f. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam. Kegiatan siswa a. Siswa mencari tahu informasi mengenai hubungan antara kelarutan dan kasus sidik jari b. Siswa menuliskan paragraph deskriptif mengenai grafik kelarutan vs temperature c. Siswa menjelaskan aplikasi kelarutan dalam kasus “sidik jari” d. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ Pertemuan Ke – 2 1. Fase Connect Kegiatan Kegiatan Guru Guru membuka pertemuan dengan salam. a. Guru mengecek kehadiran siswa. b. Guru menanyakan definisi: 1. kelarutan, 2. tetapan hasil kali kelarutan 3. larutan elektrolit. d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran tentang hubungan larutan elekrolit dengan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan. e. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang sudah dibuat sebelumnya f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 2 tentang keterangan √ √ 71 hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan kepada teman-temannya. 2. Fase Organize Kegiatan Kegiatan Guru a. Guru menyajikan beberapa contoh senyawa yang tergolong elektrolit biner,terner,kuartener ,dan poli ion b. Guru meminta siswa menjelaskan apa yang dimaksud elektrolit biner, terner, kuartener dan poli ion. c. Guru meminta siswa menuliskan hubungan matematis antara kelarutan dan hasil kali kelarutan dari elektrolit biner,terner ,dan kuartener d. Guru meminta siswa mengeneralisasi hubungan matematis antara kelarutan dan hasil kali kelarutan. e. Guru mengingatkan kembali hubungan koefisien dengan jumlah ion. f. Guru membimbing siswa selama diskusi g. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi. Kegiatan siswa a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang terdapat dalam LKS secara bertanggungjawab. b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS . c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain untuk menganalisis jawaban mereka dalam LKS. d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data. e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan (mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik. keterangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Fase Reflect dan Extend Kegiatan Fase reflect Kegiatan guru a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan reflektif b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. keterangan √ 72 Kegiatan siswa a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru √ √ √ Fase Extend Kegiatan Guru a. Guru memberikan soal mempertajam pengetahuan yang baru dikuasai siswa. b. Guru mengomentari jawaban siswa c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam. Kegiatan Siswa a. Siswa menerjakan soal yang diberikan b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas √ √ √ √ √ Pertemuan Ke – 3 1. Fase Connect Kegiatan a. b. c. d. Guru mengucapkan salam. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru menanyakan tentang hukum pergeseran kesetimbangan “Apakah yang terjadi jika dalam suatu system kesetimbangan,terjadi penambahan salah satu komponen reaktan?” e. Guru menyampaikan indikator pembelajaran dan mengajak siswa melakukan praktikum untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tadi. f. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibuat sebelumnya. g. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 3 tentang pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan kepada temantemannya. keterangan √ √ √ √ √ √ 2. Fase Organize Kegiatan keterangan Kegiatan Guru a. Guru menanyakan pertanyaan “Apabila masing masing 0,5 garam CaCO3 dilarutkan dengan 50 mL aquades dan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 M, pada larutan manakah jumlah √ 73 Kegiatan garam CaCO3 banyak terlarut?” keterangan √ “Apabila garam Ba(OH)2 dilarutkan dengan 50 mL akuades dan 50 mL larutan NaOH 0,1 M, pada larutan manakah jumlah garam Ba(OH)2 banyak terlarut?” √ √ b. Guru membimbing siswa melakukan percobaaan efek ion senama c. Guru mengarahkan siswa untuk menemukan pengaruh ion senama terhadap kelarutan d. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi. Kegiatan siswa a. Siswa mengumpulkan data melalui percobaan b. Siswa melakukan percobaan dengan teliti, dan bertanggungjawab. c. Siswa menganalisis data hasil percobaan. d. Siswa menganalisis data percobaan secara teliti, jujur, dan bertanggungjawab dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS. e. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. f. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data secara teliti, jujur, dan bertanggungjawab. g. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan (mengemukakan pendapat) tentang hasil percobaan dan diskusi kelompok yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik. √ √ √ √ √ √ √ 3. Fase Reflect dan Extend Kegiatan Fase reflecting Kegiatan guru a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan reflektif b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. keterangan √ Kegiatan siswa √ a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif 74 b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru √ √ Fase Extending Kegiatan Guru a. Guru memberikan soal memperkuat pengetahuan yang baru dikuasai siswa. b. Guru mengomentari jawaban siswa c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam. √ √ √ Kegiatan Siswa √ a. Siswa mengerjakan soal yang diberikan b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas √ Pertemuan Ke – 4 1. Fase Connect Kegiatan a. Guru membuka pertemuan dengan salam. b. Guru mengecek kehadiran siswa. c. Guru menanyakan pertanyaan Apakah kalian masih ingat senyawa asam? Sebutkan contohnya Apakah kalian masih ingat senyawa basa? Sebutkan contohnya Pada pelajaran ion senama kemarin, bagaimana pengaruh ion senama terhadap kelarutan? Bagaimana kelarutan Ba(OH)2 didalam NaOH? Termasuk kedalam senyawa apakah NaOH? Asam atau basa?” Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya > 7 Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya = 7? Bagaimana jika Ba(OH)2 dimasukkan ke dalam larutan yang pH nya < 7? d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran. e. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibuat. f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 4 tentang pengaruh pH terhadap kelarutan kepada teman-temannya. keterangan √ √ √ √ √ √ 2. Fase Organize Kegiatan Kegiatan Guru a. Guru menyajikan gambar untuk memperjelas apa yang akan dilakukan hari ini b. Guru membimbing siswa melakukan percobaan c. Guru membimbing siswa selama diskusi keterangan √ √ √ 75 Kegiatan d. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di depan. e. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi. Kegiatan siswa a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang terdapat dalam LKS secara bertanggungjawab. b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS . c. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain untuk menganalisis jawaban mereka dalam LKS. d. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data. e. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan (mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik. keterangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3. Fase Reflect dan Extend Kegiatan Fase reflect Kegiatan guru a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan reflektif b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. Kegiatan siswa a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru Fase Extend Kegiatan Guru a. Guru memberikan soal mempertajam pengetahuan yang baru dikuasai siswa. b. Guru mengomentari jawaban siswa c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam. keterangan √ √ √ √ √ √ √ 76 Kegiatan Siswa a. Siswa menerjakan soal yang diberikan b. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas √ √ Pertemuan Ke – 5 1. Fase Connect Kegiatan keterangan a. Guru membuka pertemuan dengan salam. b. Guru mengabsen kehadiran siswa. c. Guru mengajukan pertanyaan Apa yang dimaksud kelarutan? Apa yang dimaksud tetapan hasil kali kelarutan? Pada LKS 1, garam-garam apa saja yang direaksikan untuk mendapatkan Mg(OH)2? Apakah ketika direaksikan garam-garam tersebut langsung dihasilkan endapan Mg(OH)2? Pada kondisi yang seperti apa endapan dapat terbentuk? d. Guru menyampaikan indikator pembelajaran. e. Guru mempersilahkan siswa untuk duduk sesuai kelompok yang telah dibuat. f. Guru meminta bantuan ketua kelas untuk membagikan LKS 5 tentang reaksi pengendapan kepada teman-temannya. √ √ √ √ √ √ √ 2. Fase Organize Kegiatan Kegiatan Guru a. Guru mengingatkan siswa tentang percobaan 1 b. Guru membimbing siswa selama diskusi c. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, menanggapi, memberikan saran atau kritik kepada kelompok yang di depan. d. Guru memberi penguatan kesimpulan hasil diskusi. Kegiatan siswa a. Siswa melaksanakan diskusi dan bekerjasama dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada rumusan masalah yang terdapat dalam LKS secara bertanggungjawab. b. Siswa mengumpulkan data melalui studi literatur untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS . keterangan √ √ √ √ √ √ 77 Kegiatan c. d. e. Siswa melakukan diskusi (mengemukakan pendapat dan siswa lain mendengarkan dengan baik) dan bekerjasama dengan kelompok lain untuk menganalisis jawaban mereka dalam LKS. Siswa membuat kesimpulan dari hasil analisis data. Setelah membuat kesimpulan, salah satu kelompok mengkomunikasikan (mengemukakan pendapat) tentang diskusi kelompok yang telah mereka lakukan di depan kelas dan siswa yang lain mendengarkan dengan baik. keterangan √ √ √ 3. Fase Reflect dan Extend keterangan Kegiatan Fase reflect Kegiatan guru a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran dengan cara memberikan pertanyaan reflektif b. Melakukan tanya jawab antara guru dengan siswa untuk mengetahui tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran. √ √ √ Kegiatan siswa a. Siswa menuliskan pada lembar reflektif √ b. Siswa mengumpulkan lembaran reflektif ke guru Fase Extend Kegiatan Guru a. Guru memberikan artikel mengenai pembentukan stalaktit dan stalakmit b. Guru meminta siswa menghubungkan artikel dengan materi c. Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucapkan salam. √ √ √ Kegiatan Siswa a. Perwakilan Siswa menjelaskan jawabannya didepan kelas b. Siswa lain mengomentari jawaban tersebut √ √ 78 B. Alat dan Sumber Belajar Referensi : 1. Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. 2. Johari, M dan Rachmawati. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Esis. Bahan ajar : Lembar kerja siswa Media/Alat : LKS berbasis CORE C. Penilaian Penilaian kognitif a) Penilaian b) Jenis tagihan : pretest dan posttest : LKS G. Media Pembelajaran LKS Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (terlampir), alat dan bahan praktikum. Daftar Pustaka Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI (Jilid 2B). Jakarta: Erlangga. Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Contoh Soal Soal 1 Penguasaan Konsep Apa yang dimaksud dengan larutan jenuh? a. Larutan yang tidak dapat bereaksi lagi b. Zat yang telah melarut seluruhnya dalam pelarut air c. Larutan yang dapat menghasilkan endapan d. Sejumlah tertentu zat yang telah melarut dan ada sebagian yang tidak larut e. Jumlah maksimum zat yang dapat larut Kunci : D Skor : 10 79 Soal 2 Keterampilan Mengkomunikasikan Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2. Percobaan Qc Ksp Keterangan -3 -6 1 2 x 10 8 x 10 Mengendap -5 -6 2 1 x 10 8 x 10 Mengendap 3 3 x 10-6 8 x 10-6 Belum terjadi pengendapan -6 -6 4 8 x 10 8 x 10 Tepat mengendap -8 -6 5 6 x 10 8 x 10 Belum terjadi pengendapan Berdasarkan data diatas, ungkapkan dengan kalimat Anda sendiri! Kunci : Pada percobaan 1 dan 2, harga Qc lebih besar daripada harga Ksp sehingga menghasilkan endapan. Pada percobaan 3 da 5, harga Qc lebih kecil daripada harga Ksp sehingga belum terjadi endapan. Pada percobaan 4, harga Qc sama dengan harga Ksp, sehingga larutan tepat mengendap. Skor : 10 80 LAMPIRAN D Kelompok : Anggota Kelompok : Lembar kegiatan siswa 1 Tujuan Pembelajaran: 1. 2. 3. 4. 5. Siswa dapat mendefinisikan larutan jenuh Siswa dapat mendefinisikan kelarutan Siswa dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan Siswa dapat menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air. Fase Connecting apakah yang dimaksud dengan larutan? sebutkan komponen penyusun larutan ! misalkan padapembuatan larutan garam,apakah yang terjadi jika kalian melarutkan g garam secara terus menerus memasukan garam kedalam air? Apakah semua garam dapat larut ? Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? 81 Fase Organizing ^KELARUTAN SENYAWA SUKAR LARUT^ A. Alat dan Bahan Alat : 1. Gelas kimia 100 mL(2 buah). 2. Gelas kimia 250 mL( 1 buah). 3. Neraca Ohaus. 4. Corong, pembakar bunsen 5. Pembakar bunsen 6. Kaki tiga dan kasa 7. Gelas ukur 8. Batang pengaduk dan pipet Bahan : Padatan NaCl, padatan CaCO3, aquades. B. Rencana kerja: 1. Siapkan 2 buah gelas kimia 100 mL, diberi label A dan B, kemudian masing-masing gelas kimia diisi 50 ml akuades! 2. Timbang 50 gram NaCl, kemudian dimasukkan NaCl sedikit demi sedikit menggunakan spatula sambil diaduk, kemudian amati kelarutan NaCl dalam akuades. Hentikan penambahan NaCl, tepat pada saat NaCl tidak larut dalam pelarut akuades. Timbanglah NaCl yang tersisa dan tentukan NaCl yang dilarutkan! 3. Timbang 1 gram CaCO3 lalu masukkan sedikit demi sedikit kedalam gelas kimia B sambil diaduk dan amati kelarutannya. Hentikan penambahan CaCO3 tepat saat tidak larut lagi dan timbang CaCO3 yang tersisa. 4. Bandingkan gelas kimia A dengan B, zat mana yang lebih dulu tak melarut lagi! 5. Tuangkan sisa NaCl ke gelas kimia A dan sisa CaCO3 ke tabung B. amati! 6. Panaskan dengan pembakar bunsen gelas kimia A dan B, kemudian amati endapan pada kedua tabung! Berkurang atau bertambah? 82 C. Hasil pengamatan Berdasarkan percobaan, lengkapilah tabel data di bawah ini! Jumlah zat terlarut yang dimasukan ke dalam pelarut (sampai tidak dapat larut lagi) Pelarut Zat terlarut Kelarutan setelah dipanaskan akuades NaCl ………………….gram Bertambah/berkurang akuades CaCO3 ………………….gram Bertambah/berkurang D. Pertanyaan 1. a. Berapa jumlah NaCl yang ditambahkan sampai saat tidak larut lagi = ............. gram b. Berapa jumlah CaCO3 yang ditambahkan sampai saat tidak larut lagi = ....... gram c. Pada penambahan……….gram NaCl (jawaban 1a) dan ………gram CaCO3 (jawaban 1b) larutan tidak bisa melarutkan zat terlarut lagi, keadaan demikian disebut keadaan jenuh atau larutan jenuh. Jadi 2. Larutan Jenuh adalah ... Apa yang terjadi jika ke dalam larutan NaCl/CaCO3 jenuh tadi ditambahkan kembali kristal NaCl/CaCO3 lagi secara terus menerus?Apakah akan larut? (ya/tidak). Berarti ada batas maksimum suatu zat untuk dapat larut dalam pelarut (akuades). Hal ini disebut dengan kelarutan. Jadi Kelarutan adalah ... 83 3. Kelarutan biasanya dinyatakan dalam mol/liter (Molaritas). Berdasarkan hasil percobaaan, hitunglah kelarutan NaCl dan CaCO3! Kemolaran larutan jenuh dari: Larutan Jenuh NaCl : Mol NaCl massa NaCl dalam laru tan jenuh .............( gr ) . ..........mol Mr NaCl ............( gr / mol) Molaritas NaCl mol NaCl (Mol) ............mol . ................mol / L Volume larutan (L) ............L Larutan Jenuh CaCO3 : Mol CaCO 3 massa CaCO3 dalam laru tan jenuh .........gr . . .......mol Mr CaCO 3 ..........gr / mol molaritas CaCO 3 4. mol CaCO 3 (Mol) .............mol . ...........mol / L Volume larutan (L) ...............L Garam-garam yang mempunyai kelarutan kecil (< 0,002M) disebut garam sukar larut. Sedangkan yang mempunyai kelarutan > 0,002M mudah larut.Jadi, NaCl termasuk garam ……(sukar larut/mudah larut) dan CaCO3 termasuk garam…. (sukar larut/mudah larut). 5. Bagaimanakah kelarutan NaCl dan CaCO3 setelah dipanaskan ? (bertambah/berkurang). Berarti dengan pemanasan, kelarutan…… (bertambah/berkurang). Jadi pengaruh suhu terhadap kelarutan? Jawab : Apakah setelah mencapai keadaan jenuh, proses melarut berhenti? 84 Untuk mengetahuinya , kita akan melakukan percobaan berikut ^Kesetimbangan dalam larutan jenuh^ Prosedur kerja Siapkan 1 buah gelas kimia 250 mL, kemudian isi dengan 50 mL Mg(NO3)2 0,06 M. Tambahkan 10 mL NaOH 0,03 M, jika larutan belum jenuh tambahkan kembali 10 mL NaOH 0,03 M dan seterusnya sampai larutan jenuh (menghasilkan endapan). Setelah larutan jenuh tambahkan 10 mL larutan HCl 0,1. Amati apa yang terjadi! Bagaimanakah endapannya? Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel berikut! No. Volum Volum NaOH Volum HCl Mg(NO3)2 0,06M 0,1M 0,03M 50 mL ..(a)mL 50 mL ..(b)mL 50 mL ..(c)mL 50 mL ..(d)mL 50 mL ..(e)mL 50 mL ..(f)mL 10mL Keterangan: (+) = endapan bertambah (-) = endapan berkurang Volum Total Terbentuk Endapan ..mL ..mL ..mL ..mL ..mL ..mL (Belum/sudah) (Belum/sudah) (Belum/sudah) (Belum/sudah) (+ ++/- - -) (+ + +/- - -) Berdasarkan hasil pengamatanmu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Pada penambahan NaOH 0,06 M dalam Mg(NO3)2 0,03 M. Berapakah volume NaOH 0,06 M yang ditambahkan sampai dihasilkan endapan? ……(x)mL. 2. Tuliskan persamaan reaksi antara Mg(NO3)2 dengan NaOH Mg(NO3)2(aq) + NaOH(aq) ……………. + …………… 3. Dari reaksi diatas, endapan yang terbentuk adalah…….., endapan yang terbentuk merupakan suatu sistem kesetimbangan dengan reaksi sebagai berikut. Mg2+(aq) + 2OH-(aq) ……………(i) 4. Perhatikan kembali reaksi diatas, pada penambahan ……(x)mL NaOH dihasilkan endapan. Jika larutan NaOH terus ditambahkan, bagaimanakah endapannya? ….(bertambah/berkurang). Sehingga reaksinya akan bergeser kearah…..(kanan/kiri). 85 Ketika 10 mL larutan HCl 0,1M ditambahkan, bagaimanakah endapannya?.... (bertambah/berkurang). Sehingga reaksinya akan bergeser kearah…..(kanan/kiri). Hal inilah yang membuktikan bahwa Mg(OH)2 merupakan sistem kesetimbangan. 5. Tuliskan pula harga tetapan kesetimbangan dari reaksi (i) : Kc = [ ] [ [ ] ......................................... (ii) ] 6. Endapan Mg(OH)2 didalam larutan memiliki koefisien aktivitas 1, berarti endapan Mg(OH)2 tidak mempengaruhi harga tetapan kesetimbabangan (Kc). Sehingga perkalian antara tetapan kesetimbangan (Kc) dengan [Mg(OH)2] akan diperoleh tetapan baru yaitu hasil kali kelarutan (Ksp). Perhatikan persamaan (ii), Kc [Mg(OH)2] = […] […] ………..= […] […] Jadi, tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah Jawab : Sehingga, nilai Ksp Mg(OH)2 = […] […] = (……..) x (…….) = …………….. Fase Reflecting 1. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini? 2. Apa saja yang telah kamu pahami? 3. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 4. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya? 5. Hal apa yang masih membingungkan? 6. Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 7. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? 8. Bantuan apa yang kamu perlukan? 86 Fase Extending Apakah yang dapat kalian amati dari gambar disamping? Kegiatan 1. Dalam berbagai kasus yang melibatkan pencarian penjahat. Polisi menggunakan teknologi pemindai jejak. Diskusikan apakah hubungan kelarutan dan kasus pencarian penjahat Kegiatan 2. Perhatikan grafik kelarutan berikut Buatlah paragraph deskriptif dari grafik berikut 87 Kelompok : Anggota Kelompok : Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3. 2. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya. Fase Connecting Kelarutan (s) adalah …………………………………………………………… Hasil kali kelarutan……………………………………………………………... Larutan elektrolit………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… .. Bagaimanakah hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan? Masih ingatkah kalian tentang perbandingan koefisien dan mol Contoh: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) 88 Persamaan diatas bermakna perbandingan jumlah mol ketiga gas dalam keadaan setimbang ialah 1:3:2 atau dapat dituliskan jumlah mol terkecil 1 mol, 3 mol,dan 2 mol Fase Organizing Untuk mengetahui hubungan antara kelarutan dengan hasil kali kelarutan perhatikan contoh-contoh berikut !! larutan elektrolit akan terionisasi menghasilkan ion-ion yaitu kation (muatan +) dan anion (muatan -). Perhatikan contoh berikut! CaCO3(s) ….. + …… Berapakah jumlah kation yang dihasilkan ................... Berapakah jumlah anion yang dihasilkan ................... Itulah yang dinamakan dengan elektrolit biner Jadi Elektrolit biner adalah Bagaimanakah hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner? perhatikanlah contoh dibawah ini! CaCO3(s) ….. + …… Konsentrasi kesetimbangan ion Ca2+ dan ion CO32- dalam larutan jenuh CaCO3 dapat dikaitkan dengan kelarutan CaCO3, yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi (perbandingan koefisien reaksinya). Jika kelarutan CaCO3 dinyatakan dengan s, maka: CaCO3(s) s ….. + …… .... .... 89 dengan demikian , nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dapat dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s) yakni : Ksp = [.....][.....] = (.....) (.....) = ........ Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit biner adalah : Ksp = ……. s = ……. 2. Perhatikan contoh berikut! PbCl2(s) ….. + …… ….. + …… Ag2CrO4(s) Berapakah jumlah kation yang dihasilkan ................... Berapakah jumlah anion yang dihasilkan ................... Berapakah total ion yang dihasilkan....... Itulah yang dinamakan dengan elektrolit terner Jadi Elektrolit terner adalah Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit biner adalah : Ksp = ……. s = ……. 90 3. Untuk elektrolit n > 3 …… + …… … … Al(OH)3(s) s Ksp = [.....] [.....] = (.....) (.....) = ........ Ca3(PO4) 2(s) s Ksp ……+ ….... … … = [.....] [.....] = (.....) (.....) = ........ Jadi, hubungan s dan Ksp pada elektrolit n > 3 adalah : Ksp = ……. s = …… Berdasarkan contoh-contoh diatas, maka dapat disimpulkan hubungan antara s dan Ksp secara umum adalah : mAn+(aq) + nBm-(aq) ........ .......... AmBn (s) s Maka, Ksp AmBn = ....................... = ....................... = ....................... s = ...................... Fase Reflecting 9. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini? 10. Apa saja yang telah kamu pahami? 11. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 12. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya? 13. Hal apa yang masih membingungkan? 14. Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 15. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? 16. Bantuan apa yang kamu perlukan? 91 Fase Extending 1. Tabel tetapan hasil kali kelarutan dari garam dan basa yang sukar larut pada suhu 25oC Persamaan reaksi Persamaan Ksp Nilai Ksp AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq) 1,5 x 10-10 mol2/L2 Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4-2(aq) 2,4 x 10-12 mol3/L3 CaF2(s) Ca2+(aq) + 2F-(aq) 3,2 x 10-11 mol3/L3 Perhatikan data tabel di atas! a. Lengkapilah persamaan Ksp dari AgCl, Ag2CrO4, dan CaF2! b. Hitunglah Kelarutan(s) dari AgCl, Ag2CrO4, dan CaF2! c. Urutkanlah tingkat kelarutan dari ketiga larutan di atas dari yang terkecil !! Jawab: 2. Sebanyak 100 mL larutan jenuh MgF2 pada 180 C diuapkan dan diperoleh 7,6 mg MgF2 padat. Berapakah Ksp MgF2 pada suhu tersebut ??(Ar Mg = 24 ; F = 19) Jawab: 92 Kelompok : Anggota Kelompok : Tujuan Pembelajaran 4. Siswa dapat mendefinisikan ion senama. 5. Siswa dapat menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan Fase Connecting PENGARUH ION SENAMA TERHADAP KELARUTAN Sebelumnya kita telah membahas mengenai larutan elektrolit biner (n=2), terner (n=3), dan elektrolit dengan n>3. Telah diketahui bahwa jika suatu zat dilarutkan dalam air menghasilkan larutan elektrolit, zat yang terlarut akan terionisasi membentuk ion – ionnya. Jika AgCl dimasukan dalam AgNO3, berarti sebelum terbentuk ion Ag+ dan ion Cl-, dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ dari AgNO3. Ion Ag+ yang sudah ada dalam larutan tersebut disebut ion senama. Azas Le Chatelier pada reaksi kesetimbangan adalah Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Jika dalam kesetimbangan homogen salah satu konsentrasi diperbesar atau diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan. Fase Organizing Pengaruh Ion Senama A. Alat dan Bahan Alat : tabung reaksi, batang pengaduk Bahan : akuades CaCO3(s) 1 gram Ca(OH)2 (aq) 0,1 M NaOH(aq) 0,1 M Ba(OH)2(s) 1 gram 93 B. Rencana kerja : 1. Siswa menyiapkan 4 buah tabung reaksi, beri label A, B, C dan D. 2. Tabung reaksi A diisi 10 ml akuades kemudian tambahkan 0,5 gram CaCO3 sedikit demi sedikit lalu diaduk. 3. Tabung reaksi B diisi 10 ml larutan Ca(OH)2 0,1 M kemudian tambahkan 0,5 gram CaCO3 sedikit demi sedikit kemudian aduk. 4. Bandingkan antara tabung reaksi A dan tabung reaksi B, kemudian catat pada tabel pengamatan. 5. Tabung reaksi C diisi 10 ml akuades kemudian tambahkan 0,5 gram Ba(OH)2 sedikit demi sedikit lalu diaduk. 6. Tabung reaksi D diisi 10 ml NaOH 0.1 M kemudian tambahkan 0,5 gram Ba(OH)2 sedikit demi sedikit lalu diaduk. 7. Bandingkan antara tabung reaksi C dan tabung reaksi D, kemudian catat pada tabel pengamatan. Hasil pengamatan label A B C D Perlakuan Aquades+CaCO3 Ca(OH)2+CaCO3 Aquades+NaOH NaOH+Ba(OH)2 Hasil pengamatan 1. Bagaimana hasil pengamatan dari keempat tabung reaksi? Apakah terdapat endapan? 2. Bandingkan tabung A dan Tabung B, pada tabung manakah terdapat endapan lebih banyak? 3. Mengapa demikian? Jelaskan! 94 4. Bandingkan tabung C dan tabung D, pada tabung manakah terdapat endapan lebih banyak? 5. Mengapa demikian? Jelaskan! 6. Tuliskan reaksi ionisasi Ca(OH)2 dan reaksi kesetimbangan CaCO3 Ca(OH)2 CaCO3 7. Ion apa yang sama dari kedua zat tersebut? 8. Bagaimana jika pada kesetimbangan CaCO3 ditambahkan ion yang sama tersebut? Akan bergeser ke arah mana kesetimbangan CaCO3? 9. Tuliskan reaksi ionisasi NaOH dan reaksi kesetimbangan Ba(OH)2! NaOH Ba(OH)2 10. Ion apa yang sama dari kedua zat tersebut? 11. Bagaimana jika pada kesetimbangan Ba(OH)2 ditambahkan ion yang sama tersebut? Akan bergeser ke arah mana kesetimbangan Ba(OH)2? 95 Kesimpulan Fase Reflecting 17. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini? 18. Apa saja yang telah kamu pahami? 19. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 20. Seandainya kamu diminta melakukan lagi, kira-kira bagaimana kamu akan melakukannya? 21. Hal apa yang masih membingungkan? 22. Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 23. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? 24. Bantuan apa yang kamu perlukan? Fase Extending 1. Diketahui data percobaan sebagai berikut! Tabung Pereaksi A 10 mL aquades + 0,5 gram AgCl B 10 ml AgNO3 0,05 M + 0,5 gram AgCl C 10 ml AgNO3 0,1 M + 0,5 gram AgCl Pertanyaan: a. Bagaimanakah jumlah endapan yang terjadi pada setiap tabung?? Tuliskan urutannya dari yang paling sedikit!! b. Hitunglah besarnya kelarutan AgCl dalam air, dalam AgNO3 0,1 M dan dalam AgNO3 0,05 M!! 96 Kelompok : Anggota Kelompok : Tujuan Pembelajaran 6. Siswa dapat menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH. 7. Siswa dapat menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu. Fase Connecting Pada Materi Sebelumnya, kalian sudah mempelajari tentang Asam dan Basa! 1. Apa yang anda ketahui tentang larutan yang bersifat asam? 2. Tuliskan contoh zat yang termasuk larutan yang bersifat asam dan reaksi ionisasinya! 3. Apa yang anda ketahui tentang larutan yang bersifat basa? 4. Tuliskan contoh zat yang termasuk larutan yang bersifat basa dan reaksi ionisasinya! Bagaimana kelarutan suatu garam atau larutan basa yang sukar larut apabila dilarutkan dalam air murni atau dalam larutan basa?Akan lebih mudah larut dalam air murni atau larutan basa? Jika dilarutkan dalam larutan asam, bagaimana pula kelarutannya? Bagaimanakah pengaruh pH terhadap kelarutan??” 97 Mg(OH)2 Mg(OH)2 Larutan dengan pH=7 Mg(OH)2 Larutan ` Larutan dengan pH>7 dengan pH<7 Fase Organizing Agar anda dapat mengetahui hubungan Ksp dengan pH, lakukanlah percobaan berikut! PENGARUH pH TERHADAP KELARUTAN A. Alat dan Bahan Alat : Gelas kimia, batang pengaduk, neraca Ohauss, gelas ukur, spatula, corong, pipet tetes Bahan : Akuades, padatan CaCO3, larutan NaOH 0,01M. padatan Mg(OH)2 , larutan HCl 0,1 M, 98 B. Cara Kerja Kegiatan pada senyawa basa 1. Siapkan tiga buah gelas kimia yang telah diberi label A, B, dan C. Kemudian, gelas A diisi 20 mL akuades, gelas B diisi 20 mL NaOH 0, 01 M, dan gelas C diisi 20 mL HCl 0,1 M 2. Pada masing-masing gelas kimia A, B dan C larutkan Mg(OH)2 sebanyak 3 gram. Lalu diaduk. 3. Amati tingkat kelarutan Mg(OH)2 dalam ketiga gelas kimia dan bandingkan tingkat kelarutannya. Kegiatan pada senyawa garam 1. Siapkan tiga buah gelas kimia yang telah diberi label A, B, dan C. Kemudian, gelas A diisi 20 mL akuades, gelas B diisi 20 mL NaOH 0, 01 M, dan gelas C diisi 20 mL HCl 0,1 M 2. Pada masing-masing gelas kimia A, B dan C larutkan CaCO3 sebanyak 3 gram. Lalu diaduk 3. Amati tingkat kelarutan CaCO3 dalam ketiga gelas kimia dan bandingkan tingkat kelarutannya. C. Hasil Pengamatan Kegiatan pada senyawa basa Pereaksi Hasil Pengamatan Akuades + Mg(OH)2 NaOH 0,01 M + Mg(OH)2 HCl 0,1 M + Mg(OH)2 Diskusi hasil pengamatan pada senyawa basa : 1. Larutan HCl 0,1 M memiliki pH …..dan bersifat …..(asam/basa/netral), larutan NaOH 0,1 M mimiliki pH ….., dan bersifat……, (asam/basa/netral), sedangkan akuades memiliki pH = 7 dan bersifat….. (asam/basa/netral) 99 2. Larutan NaOH terionisasi, dengan reaksi : NaOH(aq) ……. + …… (i) Reaksi kesetimbangan Mg(OH)2 dalam larutan jenuhnya: Mg(OH)2 ……. + …… (ii) Larutan HCl terionisasi, dengan reaksi : HCl(aq) 3. ........... + .......... (iii) Bandingkan kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades, larutan HCl dengan pH…. dan larutan NaOH dengan pH….. Urutkan tingkat kelarutan Mg(OH)2 dalam akuades, larutan HCl dan larutan NaOH dari yang paling mudah larut sampai yang paling sukar larut …… ........ ........ Mengapa demikian? 4. Berdasarkan reaksi (i) dan (ii), ion yang sama pada kedua reaksi adalah ….. sesuai dengan efek ion senama, suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat…….(asam/basa/netral), sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat ……(asam/basa/netral) Kegiatan pada senyawa garam Pereaksi Hasil Pengamatan Akuades + CaCO3 NaOH 0,01 M + CaCO3 HCl 0,1 M + CaCO3 Diskusi hasil pengamatan pada garam : 1. Urutkan tingkat kelarutan CaCO3 dalam akuades, larutan HCl dan larutan NaOH dari yang paling cepat larut sampai yang paling susah larut. Mengapa demikian? Jawab : ................................................................................................................ 100 2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada larutan jenuh CaCO3 ? ......................... ................. + .................. 3. Berapa kosentrasi ion H+ pada aquades, larutan NaOH 0,01M, dan larutan HCl 0,1M ? Jawab : ................................................................................................................. .............................................................................................................................. 4. Dalam larutan asam, ion CO32- diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau H2CO3. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi antara ion CO32- dan H+ ! Jawab : ................................................................................................................. 5. Hal ini akan menggeser kesetimbangan. Dari reaksi di atas, ke arah manakah kesetimbangan akan bergeser?? Jawab : ................................................................................................................. 6. Dengan kata lain, CaCO3 dalam larutan yang bersifat asam, akan semakin mudah larut atau semakin sukar larut??( Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam dalam larutan yang bersifat asam kuat.) Jawab : ................................................................................................................. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Simpulkan: a. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan suatu basa?? b. Bagaimana pengaruh pH terhadap kelarutan suatu garam?? Jawab: Fase Reflecting 25. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini? 26. Apa saja yang telah kamu pahami? 27. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 28. Hal apa yang masih membingungkan? 29. Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 30. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? 31. Bantuan apa yang kamu perlukan? 101 Fase Extending Pernahkah kalian memperhatikan pasta gigi yang kalian pakai. Hampir semua pasta gigi mengandung fluoride.tahukah kalian apakah manfaat fluoride? Email terdiri dari senyawa hidroksiapatit, Ca (PO ) OH yang memiliki harga 5 4 3 -59 K 2,34 × 10 . sp Kerusakan gigi terjadi karena suasana di dalam mulut bersifat asam. Suasana asam dapat terjadi karena pengaruh bakteri dalam mulut ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang terselip di gigi. Hal ini akan menyebabkan terjadi demineralisasi email, dan email akan rusak. Kerusakan ini dapat dicegah dengan menyikat gigi secara teratur. Salah satu cara yang lain adalah menambahkan senyawa fluorida ke dalam pasta gigi. Menyikat gigi dengan - pasta gigi yang mengandung fluorida (F ) dapat mengubah senyawa hidroksiapatit -60 menjadi fluoroapatit. Senyawa fluoroapatit, Ca (PO ) F(s) memiliki K 3,16×10 , dengan 5 4 3 sp demikian harga kelarutannya akan lebih kecil dari harga kelarutan hidroksiapatit. Ketika - menggosok gigi dengan pasta gigi yang berfluorida terjadi pergantian ion OH oleh ion F sehingga membentuk fluoroapatit yang lebih sukar larut dalam suasana asam - Pertanyaan 102 Karena nilai s Mg(OH)2 dalam air kecil, maka [OH-] dalam campuran dapat dianggap konsentrasi larutannya. Apabila Ksp Mg(OH)2 pada suhu kamar adalah 3,4 x 10-11, hitunglah kelarutan garam Mg(OH)2 dalam aquades, dalam HCl 0,1 M dan NaOH 0,01 M. Jawab: Dalam aquades, reaksi kesetimbangan Mg(OH)2 ............ .......... + ........... s ..... ..... [........][.......] = Ksp Mg(OH)2 (......) (.......) = .................... .......... = ............. s = ............. jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam aquades sebesar ......................mol L-1 Larutan HCl 0,01M [H+] = .... ; [OH-] = ......... misalkan kelarutan Mg(OH)2 = x mol L-1 maka: ............ x .......... + ........... ..... ..... Total konsentrasi ion OH- dalam larutan = ............. + ............. Sehingga, menghasilkan persamaan: [........] [.......] = Ksp Mg(OH)2 (......) (..................) = .................... x = ............. jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan HCl 0,1 M sebesar .................mol L-1 2. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil dari pengamatan ! Jawab : ........................................................................................................... ........................................................................................................................ 103 Kelompok : Anggota Kelompok : Tujuan Pembelajaran: Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan. Fase Connecting Telah diketahui bahwa kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu, dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Nilai Ksp dapat ditentukan dari kelarutan, sebaliknya kelarutan dapat ditentukan dari data Ksp. Semakin besar harga Ksp suatu senyawa, maka semakin mudah larut senyawa tersebut. Selain dapat menentukan kelarutan, harga Ksp juga dapat digunakan untuk memperkirakan apakah suatu senyawa dapat larut atau mengendap dalam suatu larutan. 104 Fase Organizing REAKSI PENGENDAPAN Lengkapilah data pada tabel dibawah ini! Hasil Pengamatan Volume Mg(NO3)2 No. 0,03 M Volume NaOH 0,06 M (ml) Vtot [OH-] [OH-]2 [Mg2+] Qc Ksp Perbandingan Mg(OH)2 Qc dgn Ksp Terbentuk Endapan (<, =, >) (ml) Sudah 1. 50 25 75 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 2. 50 25 100 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 3. 50 25 125 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 4. 50 25 150 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 5. 50 25 175 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 6. 50 25 200 … … …. … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp 7. 50 25 225 … … … … 1,6 x 10-5 Qc ….Ksp Belum 1. Perhatikan data 1, 2 dan 3, ketika volume total 75 mL,100 mL dan 125 mL, pada hasil percobaan, apakah sudah terbentuk endapan? 2. Perubahan Endapan Bagaimanakah nilai Qc dari data 1, 2,dan 3 jika dibandingkan dengan nilai Ksp-nya(<, =, >)? 3. Bagaimanakah nilai Qc dari data 4? 4. Bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya! 5. Pada data ke-5 yaitu pada Vtot 175 mL pada hasil pengamatan, apakah telah terbentuk endapan? + - 105 6. Bagaimanakah nilai Qc-nya? 7. Bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya! 8. Dengan cara yang sama hitung nilai Qc pada data ke-6 dan 7 kemudian bandingkan nilai Qc dengan nilai Ksp-nya! Tuliskan dalam kotak di bawah ini! Data ke-6 Data ke-7 KESIMPULAN jika Qc = Ksp maka percampuran …….. (keadaan seperti ini disebut tepat jenuh atau akan mulai mengendap) jika Qc > Ksp maka percampuran …….. jika Qc < Ksp maka percampuran …….. Fase Reflecting 32. Bagaimana pendapatmu atau perasaanmu tentang proses belajar hari ini? 33. Apa saja yang telah kamu pahami? 34. Apa yang telah bisa kamu lakukan dengan baik? 35. Hal apa yang masih membingungkan? 36. Kira-kira mengapa kamu masih bingung? 37. Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebingungan itu? 38. Bantuan apa yang kamu perlukan? 106 Fase Extending Terbentuknya Stalaktit dan Stalakmit pada Gua Batu Kapur Pembentuk utama batu kapur adalah CaCO , yang merupakan senyawa ionik 3 -9 dengan kelarutan yang rendah, harga K nya sebesar 2,8×10 . Batuan tersebut sp mulai terakumulasi di dalam tanah lebih dari 400 juta tahun yang lalu. Berikut ini akan diuraikan mengenai terjadinya gua batu kapur hingga terbentuknya stalaktit dan stalakmit. Gas CO berkesetimbangan dengan larutan CO dalam air: 2 2 H2O(l) CO (g) CO (aq) 2 2 Konsentrasi CO dalam air sebanding dengan tekanan parsial gas CO yang larut 2 2 dalam air (Hukum Henry). [CO (aq)] berbanding lurus dengan PCO 2 2 Selanjutnya air permukaan tanah yang mengalir melalui celah-celah di tanah bereaksi dengan CO sesuai persamaan reaksi berikut : 2 + CO (aq) + 2H O(l) 2 - H O (aq) + HCO (aq) 2 3 3 Ketika asam yang terbentuk dari CO dengan air bereaksi dengan kapur, maka 2 CaCO melarut. Persamaan reaksinya yaitu: 3 2+ CaCO (s)+CO (aq)+H O(l) 3 2 2 - Ca (aq)+2HCO (aq) 3 107 Maka, reaksi kesetimbangan pada persamaan (3) bergeser ke kanan. Akibatnya, semakin banyak batu yang terkikis membentuk lubang dan dalam ratusan tahun gua mulai terbentuk. Dalam terowongan bawah tanah, Ca(HCO ) melarut. Melalui langit-langit dari 3 2 gua yang terbentuk, larutan tersebut menetes, bereaksi dengan udara yang mengandung PCO lebih rendah dari yang di tanah sehingga CO (aq) berkurang 2 2 dari larutan (persamaan 1 bergeser ke kiri). Dari tetesan pada langit-langit tersebut akan membentuk endapan CaCO (persamaan 3 bergeser ke kiri). Dalam waktu 3 satu dasawarsa, dari proses tetesan pada langit-langit akan menghasilkan stalaktit, sedangkan yang pertumbuhannya ke atas gua dinamakan stalakmit. Dalam waktu yang lama stalaktit dan stalakmit bertemu membentuk kolom lapisan endapan batu kapur, sehingga lama-lama akan membentuk tiang gua. 108 KISI-KISI SOAL PRETEST POSTEST Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Bandarlampung Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester/T.P. : Genap/2012/2013 Standar kompetensi : 4.Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.6 Mem prediksi terbentu knya endapan dari suatu reaksi berdasar kan prinsip kelaruta n dan hasil kali kelaruta n. Materi Pokok Larutan jenuh Kelarutan Faktor yang mempeng aruhi kelarutan Hasil kali kelarutan Elektrolit biner,terne r,kuartener Ion senama Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mendefinisikan larutan jenuh Mendefinisikan kelarutan Menjelaskan pengaruh suhu terhadap kelarutan senyawa sukar larut Menjelaskan pengertian tentang tetapan hasil kali kelarutan Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air Menjelaskan hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk elektrolit biner, terner, dan elektrolit dengan n>3 7. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya 8. Mendefinisikan ion senama 9. Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama terhadap kelarutan 10. Menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH 11. Menghitung kelarutan suatu garam atau basa sukar larut pada pH tertentu 12. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan membuktikannya dengan percobaan. Ranah Kognitif Nomor Soal C1 1 C1 2 dan 4 C2 3 C2 6 dan 9 C3 7 C2 5 C3 8 dan 11 C1 15 C2 14 C2 10 C3 12 C3 13 109 KISI-KISI SOAL KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester / TP Standar Kompetensi : SMAN 8 Bandar Lampung : Kimia : XI IPA : 2 / 2012-2013 : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar Sub Materi Indikator Pencapaian Kompetensi 1 2 3 4.6 Hubungan s 1. Menjelaskan dan Ksp persamaan Larutan jenuh kesetimbangan Hasil kali garam yang kelarutan sukar larut 1 2 4 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. 1 3 No. Soal Uraian Soal 4 5 Ungkapkan reaksi diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri! 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan Menjelaskan hubungan Qc dan Ksp 1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa-senyawa berikut : CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32-(aq) Ksp = 2,8 x 10-9 3 5 2. Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2. Qc Ksp Percobaan Keterangan Ca(OH)2 Ca(OH)2 1 2,5 x 10-3 5,5 x 10-6 Mengendap 2 1,3 x 10-5 5,5 x 10-6 Mengendap 3 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 Tepat mengendap 110 4 5,8 x 10-7 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan 5 6,2 x 10-8 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan Berdasarkan data diatas, apa yang dapat Anda ceritakan? dan hasil kali kelarutan. 1 2 3 4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hubungan kelarutan dengan suhu Menjelaskan grafik kelarutan 4 5 Berikut ini diberikan grafik kelarutan 2 Ungkapkan grafik diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri! 111 SOAL PENGUASAAN KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas/Semester : XI IPA / Genap Alokasi Waktu : 90 Menit Petunjuk pengisian: 1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban yang ada 2. Kerjakan soal dimulai dari soal yang dianggap mudah Dalam 100 g air Jumlah zat terlarut 1. Kelarutan suatu senyawa pada berbagai suhu sebagai berikut : E B C. DA Titik yang menunjukan larutan jenuh adalah ? a. E b. D c. C d. B e. A 2. Apakah yang dimaksud dengan kelarutan ? a. Ratio massa senyawa dibagi dengan bobot molekul b. Banyak mol dalam 1 liter larutan c. Banyaknya mol dalam 1 liter pelarut d. Banyak massa zat terlarut dalam volume tertentu e. Banyak mol zat pelarut dalam 1 liter larutan 3. Berikut ini pernyataan yang benar tentang faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah? a. Semakin tinggi suhu maka kelarutan suatu zat akan semakin kecil b. Semakin tinggi suhu maka tidak berpengaruh terhadap kelarutan c. Semakin tinggi suhu maka kelarutan suatu zat akan besar d. Semakin rendah suhu maka kelarutan suatu zat akan semakin tinggi e. Semakin rendah suhu maka tidak mempengaruhi kelarutan 112 4. Dalam suatu reaksi kesetimbangan kelarutan, manakah pernyataan berikut ini yang benar ... a. laju pelarutan sama dengan laju pembentukan kristal b. tidak tidak terjadi proses melarutkan atau kristalisasi c. konsentrasi zat terlarut dan pelarut yang selalu sama d. massa zat terlarut lebih besar dari massa pelarut e. memiliki nilai yang tetap pada seuhu yang berbeda 5. Senyawa berikut yang memiliki kelarutan paling besar adalah…… a. AgCl, Ksp = 10-10 b. AgI , Ksp = 10-16 c. Ag2CrO4, Ksp = 3,2 x 10-12 d. Ag2S, Ksp = 1,6 x 10-11 e. Ag2C2O4, Ksp = 1,1 x 10-11 6. Apakah yang dimaksud dengan tetapan hasil kali kelarutan adalah.... a. Larutan yang sudah tidak dapat melarut kembali b. Jumlah maksimum zat yang terlarut ke dalam suatu pelarut c. Sejumlah tertentu zat yang telah melarut dan ada sebagian yang tidak larut d. Zat yang telah melarut seluruhnya dalam pelarut air e. perkalian konsentrasi ion-ion elektrolit yang sukar larut dalam larutan jenuhnya, dipangkatkan koefisiennya masing-masing 7. Rumusan pernyataan tetapan hasil kali kelarutan berikut yang benar kecuali a. AgBr, Ksp = [AgBr] b. CaCO3, Ksp = [Ca] [CO3] c. Fe2(SO4)3, Ksp = 2[Fe] 3 [SO4] d. PbCl2, Ksp = [Pb2+][2Cl-] e. AgCl, Ksp = [Ag+][Cl-] 8. Sebanyak 0,35gram BaF2 (Mr/175) larut dalam air murni 1 liter menghasilkan larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 adalah …. a. 1,7 . 10-2 b. 3,5 . 10-6 c. 3,2 . 10-8 d. 3,2 . 10-9 e. 4,0 . 10-9 9. Perhatikan kesetimbangan yang terjadi dalam larutan jenuh Ag2CrO4 Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq) Jika konsentrasi Ag2CrO4 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan 2s, dan konsentrasi ion CrO42- sama dengan s. 113 Di bawah ini pernyataan yang benar tentang hubungan nilai kelarutan (s) dengan Ksp adalah …… a. Ksp = s2 c. Ksp = s3 b. Ksp = 4s3 d. Ksp = 4s4 e. Ksp = 16 s4 10. Jika diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4 x 10-12 maka kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan Ba(OH)2 0,01 M adalah… a. 1 x 10-8 M b. 4 x 10-10 M c. 1 x 10-12 M d. 4 x 10-12 M e. 4 x 10-14 M 11. Hasil kali kelarutan (Ksp) dari Mg(OH)2 = 1,2 x 10-11. Bila larutan MgCl2 0,2M dinaikkan pH-nya dengan jalan penambahan NaOH, maka endapan akan mulai terbentuk pada pH kira-kira.... a. 7 b. 9 c. 10 d. 11 e. 12 12. Ke dalam 1 liter larutan terdapat campuran garam gram CaCl2, SrCl2 dan BaCl2. Konsentrasi setiap larutan adalah 0.02 M. apabila kedalam larutan ditambahkan 71 mg Na2SO4, tentukan garam yang mengendap ! (Mr Na2SO4 =142, Ksp CaSO4 = 2,4 10-5, SrSO4 = 2,8 10-7, BaSO4 =1,08 10-10, suhu 250 celcius a. b. c. d. e. SrSO4 SrSO4 dan BaSO4 CaCl2 dan SrSO4 CaSO4 dan Na2SO4 Semua garam mengendap 13. Suatu garam LSO4 memiliki Ksp = 2.5 10-5. Jika 0.34 gram garam tersebut terdapat dalam 500ml larutan jenuhnya, besarnya masssa molekul relatif LSO4 adalah... a. 34 b. 68 c. 136 d. 272 e. 544 114 14. berdasarkan reaksi CaSO4(s) ↔ Ca2+ (aq) + SO42Manakah perlakuan berikut yang akan memperkecil kelarutan kalsium sulfat a. b. c. d. e. penambahan CaSO4 (s) pengurangan Ca2+ pengurangan SO42-(aq) pemberian katalis menaikan suhu 15. Manakah penambahan campuran berikut ini yang akan memberikan efek ion senama ? a. Penambahan 15 ml KBr kedalam 40 ml HCl b. Penambahan 20 ml AgNO3 kedalam 50 ml AgCl c. Penambahan 10 ml MgSO4 kedalam 20 H2O d. Penambahan 20 ml air kedalam 20 ml AgCl e. Penambahan 4 ml KI kedalam 10 ml HBr 115 SOAL KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN 1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa-senyawa berikut : CaCO3(s) Ca2+(aq) + CO32-(aq) Ksp = 2,8 x 10-9 Ungkapkan reaksi diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri! 2. Berikut ini diberikan grafik kelarutan Ungkapkan grafik diatas dengan menggunakan kalimat Anda sendiri! 3. Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2. Percobaan 1 2 3 4 5 Qc Ca(OH)2 2,5 x 10-3 1,3 x 10-5 5,5 x 10-6 5,8 x 10-7 6,2 x 10-8 Ksp Ca(OH)2 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 Keterangan Mengendap Mengendap Tepat mengendap Belum terjadi pengendapan Belum terjadi pengendapan Berdasarkan data diatas, apa yang dapat Anda ceritakan? 116 RUBRIK PENILAIAN PRETEST POSTEST Sekolah Mata pelajaran Tahun ajaran Bentuk tes : SMAN 8 Bandarlampung : kimia : 2012-2013 : tes tertulis Pilihan jamak (Penguasaan konsep siswa) Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Kunci E jawaban D C A E E E C C A B B C A B skor penilaian= jumlah jawaban benar Esai ( keterampilan mengkomunikasikan ) 1. Perhatikan reaksi kesetimbangan senyawa berikut Kriteria penilaian Poin indikator Tipe 1 Reaksi kesetimbangan garam yang sukar larut CaCO3 berkesetimbangan membentuk ion Ca2+ dan ion CO32memiliki nilai Ksp 2,8 10-9 . garam ini tergolong elektrolit biner, hubungan Ksp dan s adalah s = akar Ksp, dengan demikian 3 Mengkomunikasikan √ Tipe 2 Reaksi kesetimbangan garam yang sukar larut CaCO3 berkesetimbangan membentuk ion Ca2+ dan ion CO32memiliki nilai Ksp 2,8 10-9 Tipe 3 Reaksi kesetimbangan CaCO3, memiliki Ksp 2,8 10-9 2. Berikut ini diberikan grafik kelarutan Kriteria penilaian Tipe 1 Menjawab 3 dari butir poin 2 plus menjelaskan urutan kelarutan pada suhu nol derajat, yakni KI>NaNO3> NaCl>KClO4 2 1 Poin Indikator mengkomunik asikan 117 Hubungan laju kelarutan KI dengan suhu berbanding linear. Hubungan laju kelarutan KNO3 dengan suhu berbanding kuadratik 3 Menjawab setidaknya 2 dari butir yang ada 2 Grafik kelarutan beberapa senyawa garam yang sukar larut Garam KI memiliki kelarutaan yang terbesar yakni 130g/ml pada suhu 00 derajat, kelarutan akan semakin besar seiring naiknya suhu Garam berikutnya yang memiliki kelarutan besar adalah natrium nitrat sebanyak 70g/ml pada 00 derajat, semakin naik suhu, kelarutan makin besar Garam berikutnya yang memiliki kelarutan besar adalah natrium klorida sebanyak 39g/ml pada 00 derajat namun kelarutan tidak dipengaruhi oleh kenaikan suhu. Garam kalium nitrat memiliki kelarutan sebanyak 12 g/ml pada 00 derajat, semakin naik suhu, kelarutan makin besar Garam kalium klorat memiliki kelarutan sebanyak 5 g/ml pada 00 derajat, semakin naik suhu, kelarutan makin besar. Grafik kelarutan beberapa senyawa, yakni potassium iodide, potassium nitrate, sodium nitrate, sodium chloride dan potassium chlorate. 1 3. Berikut ini ditampilkan data hasil percobaan reaksi antara CaCl2 dengan NaOH yang menghasilkan endapan Ca(OH)2. Qc Ksp Percobaan Keterangan Ca(OH)2 Ca(OH)2 1 2,5 x 10-3 5,5 x 10-6 Mengendap -5 2 1,3 x 10 5,5 x 10-6 Mengendap 3 5,5 x 10-6 5,5 x 10-6 Tepat mengendap -7 4 5,8 x 10 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan 5 6,2 x 10-8 5,5 x 10-6 Belum terjadi pengendapan 118 Berdasarkan data diatas, ungkapkan dengan kalimat Anda sendiri! Kriteria Penilaian Tipe 1, Pada percobaan 1 dan 2,Harga Qc Ca(OH)2 lebih besar dari pada harga Ksp Ca(OH)2 sehingga terjadi pengendapan. Pada percobaan 3, harga Qc Ca(OH)2 sama dengan harga Ksp Ca(OH)2 sehingga larutan tepat mengendap. Pada percobaan 4 dan 5, harga Qc lebih kecil dari pada harga Ksp sehingga belum terjadi pengendapan. Tipe 2, Harga Qc Ca(OH)2 lebih besar dari pada harga Ksp Ca(OH)2 sehingga terjadi pengendapan. Harga Qc Ca(OH)2 sama dengan harga Ksp Ca(OH)2 sehingga larutan tepat mengendap. Harga Qc lebih kecil dari pada harga Ksp sehingga belum terjadi pengendapan. Poin Mengkomunikasikan 3 2 Tipe 3, Harga Qc lebih besar dari pada harga Ksp maka terjadi pengendapan. 1 Harga Qc sama dengan harga Ksp sehingga larutan tepat mengendap. Harga Qc lebih kecil dari pada harga Ksp sehingga belum terjadi pengendapan. Tipe 4, Jika siswa salah menjawab atau tidak menjawab pertanyaan skor penilaian = jumlah poin benar Indikator KPS 0 119 NILAI PRETEST DAN POSTTEST Nilai Pretest, Postest, dan N-gain (Penguasaan konsep siswa) 1. Kelas eksperimen Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 Nama Agustian Pratama Ahmad Body gunawan Cyntia Agniasari Dedy gultom Endah L. Faisal Akbar Jony Sinaga Marwan Nunik Oby D. Rendy saputra Rizal Adi Rhenald Siti sukenda Sri purwoningsih Salim A. Shinta Tuti R. Titin suryani Umi maymunah Wulan Yuli rahma Restia P. Wury Beny Ganjar kusnandar Iis Kevin Livia Nurfina Mutiara esa Nina Heru santoso Deri agustin Paksi permana Kurnia D. Andan R. Zainal pretest 33 40 33 33 33 13 40 33 33 33 40 40 20 26 26 20 20 20 26 13 13 20 26 40 40 40 40 26 26 26 26 26 6 6 40 33 33 20 26 postest 40 46 46 53 53 40 60 60 60 60 66 66 53 66 66 60 60 60 66 53 53 60 73 80 86 86 86 80 80 86 80 80 86 86 93 93 93 93 100 N-gain 0.1 0.1 0.2 0.30 0.30 0.30 0.33 0.4 0.4 0.4 0.44 0.44 0.41 0.54 0.54 0.5 0.5 0.5 0.54 0.46 0.46 0.5 0.63 0.66 0.77 0.77 0.77 0.72 0.72 0.81 0.72 0.72 0.85 0.85 0.88 0.9 0.9 0.91 1 120 Rata rata Kelas kontrol Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 rata rata 28.20 Nama Rahmad suhendar Bayu anto prajoko Budiman Husni marfuah Ilimudin Joko pranoto Stela purbasari Cahya nurindah sari Okta P. Lili suratmi Fendy apriyan Gendhis sukoco Zainudin Kemal angga Tyas Fernando Rini Deny k Sendy Sarah nabila miranda Risky Arif Sonya Paramitha adinda Airina yahya Erwin F. Deden Monica Virnia Fx julius Widya Hesti pratiwi Afandi Asep Faiz Lidya Yunia Eko D. Anngit Pretest 33 13 13 20 26 26 26 26 26 26 20 20 26 26 26 26 20 20 33 20 20 20 20 26 26 20 20 20 20 20 26 20 26 26 26 33 26 26 26 23.93 69.74 Postest 40 26 26 33 40 46 46 46 46 46 46 53 53 53 53 53 53 53 60 60 60 60 60 60 60 66 66 66 66 66 73 80 80 80 80 86 86 93 93 59.65 0.57 N-gain 0.1 0.15 0.15 0.16 0.18 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.33 0.41 0.36 0.36 0.36 0.36 0.41 0.41 0.4 0.5 0.5 0.5 0.5 0.45 0.45 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.63 0.75 0.72 0.72 0.72 0.8 0.81 0.90 0.90 0.47 121 Nilai Pretest, Postest, dan N-gain (keterampilan mengkomunikasikan) 1. Kelas eksperimen Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 rata rata Nama Agustian Pratama Ahmad Body gunawan Cyntia Agniasari Dedy gultom Endah L. Faisal Akbar Jony Sinaga Marwan Nunik Oby D. Rendy saputra Rizal Adi Rhenald Siti sukenda Sri purwoningsih Salim A. Shinta Tuti R. Titin suryani Umi maymunah Wulan Yuli rahma Restia P. Wury Beny Ganjar kusnandar Iis Kevin Livia Nurfina Mutiara esa Nina Heru santoso Deri agustin Paksi permana Kurnia D. Andan R. Zainal nilai pretest 33 25 33 41 41 25 33 33 33 58 41 41 33 25 25 25 58 33 33 25 25 25 50 16 0 33 33 25 25 50 33 25 25 16 8.3 8.3 16.6 33.3 33.3 30.3 nilai postest 41.6 41.6 50 58.3 58.3 50 58.3 58.3 58.3 75 66.6 66.6 66.6 66.6 66.6 66.6 83.3 75 75 75 75 75 83.3 75 75 83.3 83.3 83.3 83.3 91.6 91.6 91.6 91.6 91.6 91.6 91.6 100 100 100 74.7 N-gain 0.12 0.22 0.25 0.28 0.28 0.33 0.37 0.37 0.37 0.4 0.42 0.42 0.5 0.55 0.55 0.55 0.6 0.62 0.62 0.66 0.66 0.66 0.66 0.7 0.75 0.75 0.75 0.77 0.77 0.83 0.87 0.88 0.88 0.9 0.90 0.90 1 1 1 0.6 122 Kelas kontrol Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 rata rata Nama Rahmad suhendar Bayu anto prajoko Budiman Husni marfuah Ilimudin Joko pranoto Stela purbasari Cahya nurindah sari Okta P. Lili suratmi Fendy apriyan Gendhis sukoco Zainudin Kemal angga Tyas Fernando Rini Deny k Sendy Sarah nabila miranda Risky Arif Sonya Paramitha adinda Airina yahya Erwin F. Deden Monica Virnia Fx julius Widya Hesti pratiwi Afandi Asep Faiz Lidya Yunia Eko D. Anngit Pretest 16.6 16.6 16.6 33.3 41.6 50 16.6 16.6 16.6 25 41.6 16.6 16.6 16.6 25 16.6 41.6 41.6 41.6 41.6 41.6 8.33 8.33 8.33 25 25 25 41.6 16.6 16.6 16.6 25 16.6 16.6 16.6 16.6 16.6 16.6 16.6 23.71795 Postest 33.3 33.3 25 41.6 50 58.3 33.3 33.3 33.3 41.6 58.3 41.6 41.6 41.6 50 50 66.6 66.6 66.6 66.6 66.6 58.3 58.3 58.3 66.6 66.6 66.6 75 66.6 66.6 66.6 75 75 83.3 83.3 83.3 91.6 91.6 91.6 59.61538 N-gain 0.2 0.2 0.1 0.12 0.14 0.16 0.2 0.2 0.2 0.22 0.28 0.3 0.3 0.3 0.33 0.4 0.42 0.42 0.42 0.42 0.42 0.54 0.54 0.54 0.55 0.55 0.55 0.57 0.6 0.6 0.6 0.6 0.7 0.8 0.8 0.8 0.9 0.9 0.9 0.460507 123 LAMPIRAN UJI CHI KUADRAT PENGUASAAN KONSEP 1. Kelas eksperimen Range : 0.9 Banyak kelas : 7 Panjang kelas : 0.128 tabel distribusi frekuensi Interval 0.1-0.217 0.22-0.337 0.34-0.457 0.46-0.577 0.58-0.697 0.70-0.817 0.82-0.937 frekuensi 3 4 6 9 2 8 7 39 2. Kelas kontrol Range Banyak kelas Panjang kelas Xi 0.137037 0.310256 0.417593 0.506605 0.651515 0.757576 0.902834 fi.xi 0.411111 1.241026 2.505556 4.559441 1.30303 6.060606 6.319841 22.40061 xi2 0.018779 0.096259 0.174384 0.256648 0.424472 0.573921 0.81511 fi.xi2 0.056337449 0.38503616 1.04630144 2.309833135 0.848943985 4.591368228 5.705770525 14.94359092 : 0.9 :7 : 0.128 Tabel distribusi kelas kontrol Interval 0.1-0.217 0.22-0.337 0.34-0.457 0.46-0.577 frekuensi 3 6 10 1 0.58-0.697 0.70-0.817 0.82-0.937 10 6 3 39 Xi 0.15123543 0.28282828 0.38806818 0.4848484 8 0.59217172 0.74636364 0.87878788 Dari kedua table diketahui X 1 = 0.57 X 2 =0.50 a) Mencari varians fi.xi 0.453706294 1.696969697 3.880681818 0.484848485 xi2 0.02287216 0.07999184 0.15059691 0.23507805 fi.xi2 0.068616467 0.479951025 1.505969137 0.235078053 5.921717172 4.478181818 2.636363636 19.55246892 0.35066734 3.506673426 0.55705868 3.342352066 0.77226814 2.316804408 11.45544458 124 Ekperimen ∑ ∑ S=√ S=√ = 0,23 Control ∑ b) ∑ Mencari simpangan baku S=√ S=√ = 0,2 Tabel uji normalitas kelas eksperimen interval batas 0.1-0.217 0.22-0.337 0.34-0.457 0.46-0.577 0.58-0.697 0.70-0.817 0.82-0.937 0.05 0.17 0.29 0.41 0.53 0.65 0.77 0.88 Z skor batas luas -2.27989 0.4864 -1.75815 0.4564 -1.23641 0.3869 -0.71467 0.2642 -0.19293 0.0832 0.328806 0.1103 0.850545 0.2823 1.328806 0.3925 Kriteria uji: Terima H0 jika Dari daftar distribusi diperoleh harga: luas daerah 0.03 0.0695 0.1227 0.181 0.0271 0.172 0.1102 Fh Fo F0-Fh 1.17 2.7105 4.7853 7.059 1.0569 6.708 4.2978 3 4 6 9 2 8 7 39 1.83 1.2895 1.2147 1.941 0.9431 1.292 2.7022 pada taraf nyata α = 0,05. (FoFh)^2 3.3489 1.66281 1.475496 3.767481 0.889438 1.669264 7.301885 (FoFh)^2/Fh 2.86 0.61 0.30 0.53 0.84 0.24 1.69 7.10 125 Dari hasil perhitungan diperoleh harga: ∑ Ekperimen Berarti nilai 7,10 ekperimen Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas ekperimen berdistribusi normal Tabel uji normalitas kelas kontrol Interval batas Z skor 0.1-0.217 0.22-0.337 0.34-0.457 0.46-0.577 0.58-0.697 0.70-0.817 0.82-0.937 0.05 0.17 0.29 0.41 0.53 0.65 0.77 0.88 -2.2567268 -1.6567268 -1.0567268 -0.4567268 0.14327322 0.74327322 1.34327322 1.89327322 batas luas 0.4878 0.4505 0.3531 0.1736 0.0557 0.2704 0.4099 0.4706 Kriteria uji: Terima H0 jika Dari daftar distribusi luas daerah 0.0373 0.0974 0.1795 0.1179 0.2147 0.1395 0.0607 Fh Fo F0-Fh (Fo-Fh)^2 1.4547 3.7986 7.0005 4.5981 8.3733 5.4405 2.3673 3 6 10 1 10 6 3 39 2.387952 4.846162 8.997 12.94632 2.646153 0.31304 0.400309 1.5453 2.2014 2.9995 -3.5981 1.6267 0.5595 0.6327 pada taraf nyata α = 0,05. diperoleh harga: Dari hasil perhitungan diperoleh harga: Ekperimen Berarti nilai ∑ 7,10 kontrol Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas kontrol berdistribusi normal (FoFh)^2/Fh 1.641 1.275 1.285 2.815 0.316 0.057 0.169 7.560 126 LAMPIRAN UJI CHI KUADRAT KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN Keterampilan mengkomuniasikan 1. Kelas eksperimen Range : 0.875 Banyak kelas : 7 Panjang kelas : 0.125 tabel distribusi frekuensi interval 0.125-0.250 0.255-0.380 0.385-0.510 0.515-0.640 0.645-0.770 0.775-0.900 0.905-1.030 Rerata SD √SD fi 3 5 5 6 8 6 6 39 xi 0.199074 0.3309524 0.4264286 0.5861111 0.7020833 0.8402778 0.9530303 fi.xi 0.59722222 1.6547619 2.13214286 3.51666667 5.61666667 5.04166667 5.71818182 24.2773088 xi2 0.03963 0.109529 0.181841 0.343526 0.492921 0.706067 0.908267 fi.xi2 0.118891 0.547647 0.909207 2.061157 3.943368 4.2364 5.449601 17.26627 : 0.62 : 0.056 : 0.24 Tabel uji normalitas kelas eksperimen Interval Batas Z skor Fh Fo F0-Fh (Fo-Fh)^2 0.125-0.250 0.12 1.6497 3 1.3503 1.82331 (FoFh)^2/Fh 1.10523737 3.7284 5 1.2716 1.616967 1.2716 6.357 5 -1.357 1.841449 0.28967264 5.9631 6 0.0369 0.001362 8 0.1532 0.02347 0.0002283 3 0.00299105 6 0.3138 0.09847 0.01731744 6 2.9736 8.842297 2.92172117 0.255-0.380 0.25 0.385-0.510 0.38 0.515-0.640 0.51 0.645-0.770 0.64 0.7750.77 0.900 0.905-1.030 0.9 1.025 batas luas luas daerah -2.092949 0.4817 0.042 3 -1.551282 0.439 0.095 4 6 -1.009615 0.343 0.163 8 -0.467949 0.180 0.1529 8 0.0737179 0.027 0.2012 9 0.6153846 0.2291 0.1458 1.1570513 1.6778846 0.374 9 0.452 5 7.846 8 5.686 2 0.0776 3.026 4 5.60876802 127 pada taraf nyata α = 0,05. Kriteria uji: Terima H0 jika Dari daftar distribusi diperoleh harga: Dari hasil perhitungan diperoleh harga: ∑ Ekperimen Berarti nilai 7,10 ekperimen Hal ini menunjukan data N-gain dari kelas ekperimen berdistribusi normal 2. Kelas kontrol Range Banyak kelas Panjang kelas : 0.875 :7 : 0.125 Tabel distribusi kelas kontrol Interval 0.125-0.250 0.255-0.380 0.385-0.510 0.515-0.640 0.645-0.770 0.775-0.900 0.905-1.030 Fi 7 6 7 7 4 5 3 39 Rerata : 0.46 SD : 0.05124 √SD : 0.21 Xi 0.16207 0.251323 0.392517 0.533086 0.592857 0.753333 0.9 fi.xi 1.134524 1.507937 2.747619 3.731602 2.371429 3.766667 2.7 17.95978 xi2 0.02626825 0.063163125 0.154069601 0.284180643 0.351479592 0.567511111 0.81 fi.xi2 0.183878 0.378979 1.078487 1.989264 1.405918 2.837556 2.43 10.30408 Tabel uji normalitas Interval Bata s 0.125-0.250 0.12 0.255-0.380 0.25 0.385-0.510 0.38 0.515-0.640 0.51 0.645-0.770 0.64 Z skor -1.62146 -1.00241 -0.38337 0.235681 0.854728 batas luas 0.4505 0.3485 0.2357 0.0359 0.17 luas daerah 0.102 0.1128 0.1998 0.1341 0.1665 Fh 3.978 4.3992 7.7922 5.2299 6.4935 F o 7 6 7 7 4 F0-Fh 3.022 1.6008 -0.7922 1.7701 -2.4935 (FoFh)^2 9.132484 2.562561 0.627581 3.133254 6.217542 (FoFh)^2/Fh 2.295747 0.58250 0.08053 0.599104 0.95750 128 0.7750.77 0.900 0.905-1.030 0.9 1.02 1.473776 0.3365 0.0992 3.8688 5 1.1312 1.279613 0.330752 2.092823 2.688061 0.4357 0.4793 0.0436 1.7004 3 1.2996 1.68896 0.993272 39 pada taraf nyata α = 0,05. Kriteria uji: Terima H0 jika Dari daftar distribusi diperoleh harga: Dari hasil perhitungan diperoleh harga: ∑ 5,83 Karena 5,83 < 9,49, berarti Kesimpulan: Karena 2 hitung < 2 tabel , maka H0 diterima. Hal ini berarti data N-gain siswa kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 5.83942 129 HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS PENGUASAAN KONSEP A. Uji Homogenitas Dengan menggunakan rumus (4) : = 1,255 dan pada taraf 0.05 dan dk = (1 , 2) didapat F tabel sebesar 1,84. Oleh karena kriteria pengujian tolak Ho hanya jika Fhitung F½(1 , 2), dan 1,241 < 1,84 maka terima H0. . Kesimpulan: Pada data N-gain dari kedua populasi memiliki varians yang homogen. B. Uji Hipotesis Oleh karena data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen (Fhitung F½(1 , 2)), maka digunakan pengujian uji statistik parametrik, yaitu uji-t dalam rumus berikut : X1 X 2 t hitung s 1 1 n1 n2 dengan kriteria pengujian: terima H0 jika thitung < t1-α dengan derajat kebebasan d(k) = n1 + n2 – 2 dan tolak H0 untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang (1- α ) X 1 = 0.57 dan SD= 0.054 X 2 =0.50 dan SD = 0.043 S2 = 0.0485 130 S=0.22 t hitung 0,57 0,50 0,22 1 1 39 39 thitung = 1,75 Berdasarkan kriteria uji, maka H0 ditolak. Kesimpulan Hal ini berarti bahwa rata-rata N-gain penguasaan konsep dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi daripada rata rata N-gain penguasaan konsep dengan pembelajaran konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 131 HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN 1. Uji Homogenitas Dua Varians Rumusan hipotesis: H0 : (kedua populasi mempunyai varians yang sama) H1 : (kedua populasi tidak mempunyai varians yang sama) Uji homogenitas varians menggunakan rumus: Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh S12 = 0,056 dan S22 = 0,052 Kriteria uji: Terima H0 hanya jika ⁄ ⁄ dengan taraf nyata 5%. ⁄ ⁄ Kesimpulan: Karena nilai Fhitung = 1,076 < ⁄ = 1,85, maka H0 diterima. Oleh karena itu, kedua populasi memiliki varians yang sama atau homogen. 2. Uji Hipotesis Penelitian Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Rumusan hipotesis: H0 : μ1 < μ2 H1 : μ1 > μ2 Taraf nyata : 5 % 132 Setelah dilakukan uji homogenitas, maka selanjutnya dilakukan uji perbedaan dua rata-rata yang menggunakan uji parametik, yaitu melalui uji-t. Karena data penelitian mempunyai variansi yang homogen sehingga rumusan yang dipakai untuk melakukan uji-t adalah ̅̅̅ ̅̅̅ √ dengan Perhitungan ̅̅̅ ̅̅̅ = 0,054 √ ̅̅̅ √ ̅̅̅ √ 133 Kriteria uji Dengan kriteria pengujian: terima H1 jika – ttabel < thitung < ttabel dengan derajat kebebasan d(k) = n1 + n2 – 2 = 39 + 39 – 2 = 76 dan tolak Ho untuk harga t lainnya. dengan menentukan taraf signifikan α = 5% peluang (1-α). = 2,5 Kesimpulan: Karena nilai = 2,5 > = 1,67 , maka tolak H0 dan terima H1. Rerata N-gain keterampilan mengkomunikasikan dengan model pembelajaran CORE lebih tinggi dari rerata N-gain mengkomunikasikan dengan pembelajaran konvensional pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 134 Lampiran LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU Materi Pokok : kelarutan dan hasil kali kelarutan Sub Materi Pokok : larutan jenuh, kelarutan dan Ksp Pertemuan :1 Petunjuk : Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No Aspek Yang Diamati 1 Persiapan mengajar 1. Silabus 2. Menyusun RPP 3. Menyiapkan alat dan bahan percobaan Pendahuluan 1. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 2. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada siswa Kegiatan inti 1. Guru mengajukan fenomena untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. 2. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. 3. Guru meminta siswa untuk mengungkapkan gagasan. 4. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan praktikum. 5. Guru memberikan waktu bagi siswa yang ingin bertanya dan guru menjawab pertanyaan yang diajuakan siswa. 6. Guru meminta perwakilan siswa dari masing-masing kelompok untuk menceritakan hasil praktikum. 7. Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok. 2 3 Dilakukan Ya Tidak Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 135 4 5 Penutup 1. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan tugas mandiri Manajemen kelas 1. Pengelolaan waktu 2. Penggunaan bahasa 3. Respon terbuka terhadap siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Materi Pokok : kelarutan dan hasil kali kelarutan Sub Materi Pokok : hubungan kelarutan dan Ksp Pertemuan :2 Petunjuk : Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No Aspek Yang Diamati 1 Persiapan mengajar 1. Silabus 2. Menyusun RPP Pendahuluan 1. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 2. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada siswa Kegiatan inti 1. Guru mengajukan pernyataan yang bertujuan untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. 2. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. 3. Guru meminta siswa untuk menggungkapkan gagasan 4. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. 5. Guru memberikan waktu bagi siswa yang ingin bertanya dan guru menjawab pertanyaan yang 2 3 Dilakukan Ya Tidak Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 136 diajuakan siswa. Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok. √ √ √ √ √ 4 5 Penutup Guru meminta siswa untuk membuat √ kesimpulan. Manajemen kelas Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa √ √ √ √ √ √ √ Materi Pokok : kelarutan dan hasil kali kelarutan Sub Materi Pokok : ion senama Pertemuan :3 Petunjuk : Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No Aspek Yang Diamati 1 Persiapan mengajar 1. Silabus 2. Menyusun RPP Pendahuluan 1. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 2. Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada siswa Kegiatan inti 1. Guru mengajukan pernyataan yang bertujuan untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. 2. Guru meminta siswa untuk menggungkapkan gagasan. 3. Guru meminta siswa untuk 2 3 Dilakukan Ya Tidak Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 137 4 5 berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. 4. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. 5. Guru memberikan waktu bagi siswa yang ingin bertanya dan guru menjawab pertanyaan yang diajuakan siswa. 6. Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok. Penutup 1. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan. 2. Guru memberikan tugas mandiri Manajemen kelas 1. Pengelolaan waktu 2. Penggunaan bahasa 3. Respon terbuka terhadap siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Materi Pokok : kelarutan dan hasil kali kelarutan Sub Materi Pokok : pengaruh asam dan basa terhadap kelarutan Pertemuan :4 Petunjuk : Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No Aspek Yang Diamati 1 Persiapan mengajar Silabus Menyusun RPP Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada siswa Kegiatan inti Guru mengajukan pernyataan yang bertujuan untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu 2 3 Dilakukan Ya Tidak Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 138 4 5 siswa. Guru meminta siswa untuk menggungkapkan gagasan Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. Guru meminta siswa untuk memberikan hipotesis awal dari permasalahan yang telah dikemukakan. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. Guru memberikan waktu bagi siswa yang ingin bertanya dan guru menjawab pertanyaan yang diajuakan siswa. Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok. Penutup Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan. Guru memberikan tugas mandiri Manajemen kelas Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Materi Pokok : kelarutan dan hasil kali kelarutan Sub Materi Pokok : perkiraan pengendapan Pertemuan :5 Petunjuk : Berikut daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan prinsip pembelajaran melalui pembelajaran CORE yang dilakukan guru di dalam kelas. Berikan penilaian Anda dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai. No Aspek Yang Diamati 1 Persiapan mengajar Silabus Menyusun RPP Pendahuluan Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 2 Dilakukan Ya Tidak Penilaian 1 2 3 √ √ √ √ √ √ 139 3 4 5 Guru mengkondisikan siswa untuk duduk sesuai kelompoknya dan membagikan LKS kepada siswa Kegiatan inti Guru mengajukan pernyataan yang bertujuan untuk memunculkan masalah dan mengembangkan rasa ingin tahu siswa. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber pembelajaran yang ada. Guru meminta siswa untuk menggungkapkan gagasan. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. Guru memberikan waktu bagi siswa yang ingin bertanya dan guru menjawab pertanyaan yang diajuakan siswa. Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok. Penutup Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan. Guru memberikan tugas mandiri Manajemen kelas Pengelolaan waktu Penggunaan bahasa Respon terbuka terhadap siswa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Keterangan : 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik Bandarlampung, Observer Teguh Prayitno Mei 2013 140