program studi desain komunikasi visual-s1 fakultas ilmu

advertisement
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
A14.7801 TUGAS AKHIR
Semester X 2016/2017
Dwi Jatmiko
A14.2012.01444
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL-S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
JUDUL
: PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN
PENGUNJUNG
WISATA
KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
: DWI JATMIKO
: A14.2012.01444
NAMA
NIM
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui ,
Semarang , 23 Februari 2017
Toto Haryadi, M.Ds
Ali Muqoddas, S.Sn, M.Kom
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Mengetahui,
Dr.Drs.Abdul Syukur, MM
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
ii
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
JUDUL
: PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK
MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA
KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
: DWI JATMIKO
: A14.2012.01444
NAMA
NIM
Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan
Dihadapan Dewan penguji pada sidang Tugas Akhir
Semarang , 1 maret 2017
Dewan Penguji
Dwi Puji Prabowo S.Sn, M.Kom
Erisa Adyati Rahmasari. S.Sn, M.Kom
Ketua Penguji
Anggota Penguji I
Dr. Eszter Tari DLA
Anggota Penguji II
iii
PERNYATAAN SURAT PERJANJIAN
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan dibawah
ini :
Nama Mahasiswa
: Dwi Jatmiko
NIM
: A14.2012.01444
Menyatakan bahwa mata kuliah dengan kode MK A14.7801 atau Tugas
Akhir yang berjudul :
“PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR ”
Telah dibuat dengan berdasarkan kebenaran. Segala pernyataan dan data
yang saya sertakan dalam tugas akhir ini disusun berdasarkan kebenaran yang
telah saya peroleh dari penelitian lapangan.
Saya berjanji akan mematuhi aturan main yang berlaku dan mengerjakan
seluruh tugas akhir dengan kesungguhan hati dan menjaga kehormatan diri
sebagai mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual S-1 Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Dian Nuswantoro.
Saya sadar dan menerima sepenuhnya bentuk sanksi akademis yang
diberikan, bila saya melanggar pernyataan diatas.
Semarang, 23 Februari 2017
Koordinator Tugas Akhir
Godham Eko Saputro, S.Sn M.Kom
Dwi Jatmiko
NIP. 0686.11.2011.422
A14.2012.01444
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan dibawah
ini saya :
Nama
: Dwi Jatmiko
NIM
: A14.2012.01444
Menyatakan bahwa karya Tugas Akhir saya yang berjudul :
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Merupakan karya asli saya ( kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing- masing
telah saya jelaskan sumbernya ).Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir
bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup,
maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang
melekar pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya
Semarang, 6 maret 2017
Yang Menyatakan,
Dwi Jatmiko
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah
ini, saya :
Nama
: Dwi Jatmiko
NIM
: A14.2012.01444
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan pada
Universitas Dian Nuswantoro. Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Nonexclesive)(Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Beserta perangkat yang diperlukan dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini
Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan , menyalin ulang
(memperbanyak),
menggunakan,
mendistribusikan
dan
mempublikasikan
diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.
Semarang, 6 maret 2017
Yang Menyatakan,
Dwi Jatmiko
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan ini dengan judul “PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL
UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN
PACITAN JAWA TIMUR ” sebagai syarat untuk tugas akhir perkuliahan
dibidang Desain Komunikasi Visual.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan,
bimibingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan
pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan
mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah
guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan
kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan doa, motivasi, dan
dukungan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., selaku Rektor Universitas
DianNuswantoro Semarang.
3. Bapak Dr.Drs.Abdul Syukur, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
4. Ibu Siti Hadiati Nugraini, M.Kom, Ph.D, selaku ketua Program Studi
Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro.
5. Bapak Toto Haryadi, M.Ds dan Bapak Ali Muqoddas, S.Sn, M.Kom
selaku dosen pembimbing penulis dalam menyelesaikantugas akhir ini.
6. Drs. Endang Sujasri, S.Sos selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan izin untuk penulis
melaksanakan penelitian.
7. Drs.Efi Iftita M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan yang telah
memberikan izin untuk penulis membantu penulis seputar pengembangan
pariwisata.
vii
8. Bapak Tugrianto,S.Sos.M.Se selaku Ka.UPT Pengelolaan objek wisata
membantu penulis seputar pengelolaan pariwisata.
9. Bapak Rorik setya budi selaku Staf promosi yang telah membantu
mengenai seputar promosi yang pernah dilakukkan.
10. Teman-teman DKv Udinus dan serta atemen-temen seperjuangan
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelakssanakan dan penyusunan
Laporan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih
terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak
sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas
segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan
kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata
semoga
dapat
bermanfaat
bagi
penulis
sendiri,intitusi
pendidikan,perusahaan dan masyarakat luas.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis,
viii
ABSTRAK
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN
PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR
Kota Pacitan merupakan daerah terpencil di pesisir pantai selatan pulau
jawa termasuk dalam pegunungan sewu pulau jawa, tidak banyak yang
mengetahui jika kota kecil ini menyimpan surga dunia yang dapy dijadikan
sebagai tempat destinasi wisata. Kota yang mendapat julukan Paradise Of Java ini
tidak kalah dibandingkan dengan destinasi wisata yang berada di gunung kdul dan
jogja, serta wonogiri. Agar hal-hal tersebut dapat terlihat oleh masyarakat luas
khususnya para pecinta travelling dan para wisatawan lokal maupun asing. Maka
perlu dibuat sebuah media iklan dengan bertujuan media iklan berguna untuk
memperkenalkan destinasi wisata Pacitan. Iklan dirancang dengan cara
mengumpulkan data melalui proses wawancara dengan pihak-pihak pariwisata
dan observasi non- partisipatif guna memperoleh data- data yang valid sebagai
informasi sebuah iklan serta mencari data edukatif melalui buk dan
internet.Sebagai informasi tambahan yang kemudian dianalisis dengan metode
analisi SWOT. Hasil dari analisis tersebut adalah sebuah media iklan dalam
bentuk baliho yang menginformasikan tentang destinasi wisata. Iklan juga di
iklankan pada media pendukung seperti brosur, buku panduan, spanduk, iklam
media social ( facebook dan instagram ) dengan tema extreme Adventure. Dengan
adanya perancangan ini diharapkan mampu untuk memabntu meningkatkan para
wisatawan berkunjung ke kota Pacitan, banyak yang mengetahui destinasi yang
belum terungkap ke khalayak umum.
Kata Kunci: Extreme, Wisata,Pacitan, SWOT
ix
ABSTRACT
VISUAL COMMUNICATION DESIGN TO INCREASE TOURISM
DISTRICT VISITORS PACITAN EAST JAVA
Pacitan city is a remote area on the south coast of the island of Java
included in sewu mountainous islands of Java, not many people know if this small
town store paradise that can be used as a tourist destination. The town is
nicknamed Paradise Of Java is not less than the tourist destinations on the
mountain kidul and Jogja, and wonogiri. So that these things can be seen by the
public, especially the lovers of traveling and local and foreign tourists. It needs to
be made an advertising medium with the aim of advertising media is useful to
introduce tourist destinations Pacitan. Ads designed by collecting data through
interviews with the parties of tourism and non-participatory observation in order
to obtain data that is valid as an advertising information as well as search for
data educative through books and the internet. For additional information which
is then analyzed by the method of SWOT analysis. The results of the analysis is an
advertising medium in the form of a billboard to inform about travel destinations.
Ads are also advertised on the supporting media such as brochures, booklets,
banners, adverts had social media (Facebook and instagram) with the theme
Extreme Adventure. With the design is expected to be able to help boost the
tourists visiting the town of Pacitan, many who know the destinations that have
not been revealed to the public
Kata Kunci: Extreme, Wisata,Pacitan, SWOT
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ......................................................................... ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iii
PERNYATAAN SURAT PERJANJIAN .............................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ............................................................................................ 4
1.6 Metodologi Penelitian ................................................................................... 4
1.6.1 Metode Pengumpulan Data. .................................................................... 4
1.6.2 Metode Analisis Data ............................................................................. 6
1.6.2.1 Definisi SWOT ................................................................................ 6
1.6.2.2 Matriks SWOT ................................................................................. 7
1.6.3 Bagan Alir Perancangan ....................................................................... 10
1.6.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan............................................... 11
xi
1.7 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 11
1.7.1 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Permasalahan . 11
1.7.1.1 Teori Perancangan .......................................................................... 11
1.7.1.2 Teori Pariwisata ............................................................................. 12
1.7.1.3 Teori Wisatawan ............................................................................ 14
1.7.1.4 Teori Iklan ...................................................................................... 15
1.7.2 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Desain
Komunikasi Visual ........................................................................................ 23
1.7.2.1 Teori Komunikasi .......................................................................... 23
1.7.2.2 Teori Desain Komunikasi Visual ................................................... 24
BAB II ................................................................................................................... 30
IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISIS MASALAH ....................................... 30
2.1 Identifikasi Data .......................................................................................... 30
2.1.1 Kondisi umum Pacitan .......................................................................... 30
2.1.2 Visi dan misi ......................................................................................... 32
2.1.3 Logo Kabupaten Pacitan ....................................................................... 33
2.1.4 Struktur Perusahaan .............................................................................. 33
2.1.5 USP ....................................................................................................... 39
2.1.6 Informasi tentang produk kabupaten Pacitan........................................ 39
2.1.7 Informasi tentang Pemasaran ................................................................ 49
2.1.8 Data Target Audience ........................................................................... 53
2.1.9 Harga dan Proses .................................................................................. 54
2.1.10 Masyarakat/ penduduk kabupaten Pacitan .......................................... 54
2.1.11 Potensi Pacitan .................................................................................... 57
2.1.12 Sarana dan prasarana .......................................................................... 72
2.1.13 Hasil Wawancara ................................................................................ 80
xii
2.2 Analisis Masalah ........................................................................................ 81
2.2.1 Kompetitor ............................................................................................ 81
2.2.2 Masalah Umum ..................................................................................... 82
2.2.3 Masalah khusus ..................................................................................... 82
2.2.4 Analisis SWOT ..................................................................................... 82
2.2.5 Strategi Terpilih .................................................................................... 87
2.2.6 Usulan Pemecahan Masalah ................................................................. 88
2.3 Analisis Awal .............................................................................................. 88
2.3.1 Asumsi .................................................................................................. 88
2.3.2 Hipotesa ................................................................................................ 88
BAB III ................................................................................................................. 87
KONSEP PERANCANGAN ................................................................................ 87
3.1 Konsep Pemasaran ...................................................................................... 87
3.1.1 Tujuan Pemasaran ................................................................................. 87
3.1.2 Strategi Pemasaran ................................................................................ 88
3.2 Media Ulasan ............................................................................................... 92
3.3 Konsep Kreatif ............................................................................................ 92
3.3.1 Strategi Kreatif ...................................................................................... 92
3.3.2 Program kreatif ..................................................................................... 94
3.4 Media Planning ........................................................................................... 95
3.4.1 Strategi media ....................................................................................... 95
3.4.2 Program Media ..................................................................................... 97
3.5 Media Bugedting ....................................................................................... 102
3.5.1 Biaya Perancangan .......................................................................... 103
BAB IV ............................................................................................................... 106
VISUALISASI .................................................................................................... 106
xiii
4.1 Penjaringan Ide Visual .............................................................................. 106
4.1.1 Media Utama ( Billboard ) ................................................................. 106
4.1.2 Media pendukung ............................................................................... 107
4.2 Pengembangan Ide .................................................................................... 110
4.3 Pengarahan Visual ..................................................................................... 111
4.3 Visualisasi ................................................................................................. 113
4.3.1 Media utama ...................................................................................... 113
4.3.2 Media Pendukung .............................................................................. 116
BAB V................................................................................................................. 124
PENUTUP ........................................................................................................... 124
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 124
5.2 Saran .......................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 126
LAMPIRAN ........................................................................................................ 127
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Bagan Alir .......................................................................................10
Gambar 2.1 : logo Pacitan .....................................................................................33
Gambar 2.2 : Bagan perusahaan ............................................................................33
Gambar 2.3 : lobster......... .....................................................................................40
Gambar 2.4 : Rumput laut .....................................................................................41
Gambar 2.5 : Ikan Bawal.......................................................................................42
Gambar 2.6 : Sirip hiu............................................................................................42
Gambar 2.7 : Akik..................................................................................................43
Gambar 2.8 : Gerabah............................................................................................44
Gambar 2.9 : Batik Tulis Pacitan...........................................................................45
Gambar 2.10 :Anyaman bambu.............................................................................46
Gambar 2.11 :Terasi Pacitan..................................................................................47
Gambar 2.12 :baliho...............................................................................................47
Gambar 2.13 :baliho...............................................................................................49
Gambar 2.14 :baliho...............................................................................................50
Gambar 2.15 :brosure.............................................................................................50
Gambar 2.16 :brosure.............................................................................................51
Gambar 2.17 : Media online...................................................................................51
Gambar 2.18 : Media online...................................................................................52
Gambar 2.19 : Media online...................................................................................52
Gambar 2.20 : Pantai Klayar.................................................................................53
Gambar 2.21 : Pantai Watu Karung.......................................................................58
Gambar 2.22 : Pantai srau.....................................................................................59
Gambar 2.23 : Pantai soge....................................................................................60
xv
Gambar 2.24 : Goa Gong.......................................................................................61
Gambar 2.25 : Goa Tabuhan..................................................................................62
Gambar 2.26 : Air hangat.......................................................................................63
Gambar 2.27 : Monumen Jendral Sudirman..........................................................64
Gambar 2.28 : ceprotan..........................................................................................65
Gambar 2.29 : Batu Akik.......................................................................................66
Gambar 3.1 : Brosure.............................................................................................67
Gambar 3.2 : Spanduk............................................................................................90
Gambar 3.3 : Baliho...............................................................................................90
Gambar 3.4 : Baliho...............................................................................................91
Gambar 3.5 : Media Pemasangan...........................................................................99
Gambar 3.6 : Media Pemasangan.........................................................................100
Gambar 3.7 : Media Pemasangan.........................................................................100
Gambar 4.1 : Sketsa Baliho..................................................................................106
Gambar 4.2 : Sketsa Brosure................................................................................107
Gambar 4.3 : Sketsa spanduk...............................................................................107
Gambar 4.4 : Sketsa Buku panduan.....................................................................108
Gambar 4.5 : Sketsa media sosial........................................................................109
Gambar 4.6 : Sketsa video/ storyboard................................................................110
Gambar 4.7 : Sketsa video/ storyboard................................................................111
Gambar 4.8 : Font................................................................................................113
Gambar 4.9 : Font................................................................................................113
Gambar 4.10 : Font..............................................................................................114
Gambar 4.11 : Warna...........................................................................................114
Gambar 4.12 : Warna...........................................................................................114
Gambar 4.13 : Final desain baliho.......................................................................115
xvi
Gambar 4.14 : Final desain baliho.......................................................................116
Gambar 4.15 : Final desain baliho.......................................................................117
Gambar 4.16 : Final desain brosur.......................................................................117
Gambar 4.17 : Final desain baliho.......................................................................118
Gambar 4.18 : Final desain spanduk....................................................................118
Gambar 4.19 : Final desain Fb.............................................................................119
Gambar 4.20 : Final desain instagram..................................................................120
Gambar 4.21 : Final desain buku panduan...........................................................120
Gambar 4.22 : final desain video……….............................................................121
Gambar 4.23 : final desain video……….............................................................124
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Matriks Swot..........................................................................................9
Tabel 2.1 : struktur perusaahaan...........................................................................10
Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk.................................................................................48
Tabel 2.3 : Jumlah Panti asuhan.............................................................................56
Tabel 2.4 : potensi wisata.......................................................................................58
Tabel 2.5 : objek Wisata.........................................................................................68
Tabel 2.6 : tempat ibadah.......................................................................................69
Tabel 2.7 : Rumah sakit.........................................................................................71
Tabel 2.8 : Penginapan...........................................................................................72
Tabel 2.9 : hiburan.................................................................................................73
Tabel 2.9 : Matriks Swot........................................................................................74
Tabel 2.10 : hiburan...............................................................................................77
Tabel 3.1 : program Media....................................................................................98
Tabel 3.2 : Biaya Kreatif.....................................................................................103
Tabel 3.3 : Biaya Perancangan.............................................................................104
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Jawa Timur terdapat Kabupaten Pacitan terletak di propinsi Jawa Timur
yang memiliki luas wilayah ± 1.389,87km2, dengan panjang garis pantai 70.709
km melalui 7 wilayah kecamatan yaitu kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan,
Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, dan Donorojo. Wilayah pesisir Kabupaten
Pacitan berbatasan langsung dengan pantai selatan Pulau Jawa,dengan
karakteristik gelombang yang cukup besar rata-rata melebihi 1.5 m di tepi pantai,
sedangkan karakteristik pantainya berpasir dari yang landai sampai curam.
Lingkup perencanaan ruang kawasan pesisir dan laut untuk wilayah daratan
meliputi 951.03 km2 ditambah wilayah lautan sejauh 4 mil dari batas pantai (±
523.82 km2 ). Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Pacitan luas perairan
laut untuk wilayah 12 mil dari batas pantai sebesar 1571.44 km2 . Sedangkan
perairan (ZEEI) seluas 26.190.62 km2 .
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten dijawa timur yang
merupaka sebagai kota wisata alam, budaya/sejarah, kesenian dan industri.
Pacitan mempunyai daerah wisata yang dapat menjadi alternative pariwisata yang
dapat dikunjungi. Pacitan mempunyai julukan “ kota seribu satu goa “ dengan arti
kota yang memiliki banyak goa.Dengan slogan “ PACITAN PARADISE OF
JAVA “ yang artinya banyak pantai yang begitu indah yang bias disebut dengan
surganya pantai di jawa, untuk dijadikan pemicu kemajuan Pacitan untuk
berkembang. Potensi sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan mempunyai peluang
yang cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata yang
mampu bersaing dengan pariwisata di daerah lain bahkan mancanegara, ini cukup
beralasan karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri
khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lain. Potensi pariwisata di
Kabupaten Pacitan meliputi wisata pantai, wisata goa, wisata budaya/religius,
wisata rekreasi dan wisata industry. Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh
1
2
Kabupaten Pacitan, antara lain obyek wisata pantai klayar dengan pantai pasir
putihnya, serta pantai watu karung bagi pecinta surving. Belum banyak potensi
alam yang tersentuh tangan manusia apalagi teknologi. Keasliannya inilah yang
merupakan asset Kabupaten Pacitan untuk berkembang menjadi daerah tujuan
wisata. Pemerintah Kabupaten Pacitan sudah berusaha menggali sector ini
menjadi sector yang diunggulkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Namun masih Banyak yang harus dikaji agar membuat suatu daya tarik tersendiri,
Selain itu adat istiadat serta nilai sejarah yang terdapat dikota pacitan yaitu
monument jendral sudirman. Kerajinan tangan masyarakat yang lebih dikenal
dengan istilah akik, Batu akik Pacitan banyak di buru oleh pecinta batu akik
Nasional maupun Internasional. batu akik kalsedon ini sering di sebut dengan batu
akik kaladen.selain untuk olahan makana dikota pacitan terdapat olahan dari laut.
Di laut Pacitan ini banyak sekali jenis ikan yang di dapat oleh para nelayan seperti
halnya ikan lobster, ikan tuna. Ikan tuna ini sudah banyak di olah menjadi produk
seperti tahu tuna, bakso tuna, otak-otak tuna dan masih banyak lagi jenis olahan
ikan tuna ini.
Namun, Pada data kunjungan dan pendapatan sector pariwisata mengalami
penurunan dalam kurun waktu 4 tahun terkahir sebesar 25% dari berbagai aspek
wisata. Hal ini akan menjadi sangat disayangkan apabila tidak dilakukan
perbaikan secara berkala. Dengan masalah yang timbul akan dilakukan perbaikan
melalui iklan kepada masyarakat.Dari hal tersebut maka dibuatlah media
informasi guna mengkomunikasikan potensi tersebut. Media komunikasi visual
3
yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga edukatif dan persuasive.
Dalam strategi
Media komunikasi tersebut harus tetap memperhatikan nilai
estetis dengan sisi artistic berbagai potensi objek wisata yang ada di kota Pacitan,
diharapkan melalui media komunikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan akan
informasi dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Pacitan.
Oleh karena itu, itu ada macam macam bentuk sarana dalam meningkatkan
wisata Kabupaten Pacitan yang harus diaplikasikan pada suatu media iklan yang
kreatif dan komunikatif untuk mensosialisaikan tempat wisata Kabupaten Pacitan
diluar pacitan dan dan pada umumnya diluar Kabupaten Pacitan. Dengan begitu
akan membantu proses sosialisi dalam rangka meningkatkan pengunjung wisata
Kabupaten Pacitan.
1.2 Rumusan Masalah
Maka untuk itu diperlukan strategi untuk mempromosikan wisata Kabupaten
Pacitan, di dapat permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
merancang
komunikasi
visual
untuk
Meningkatkan
pengunjung wisata Kabupaten Pacitan ?
2. Media apa saja yang tepat untuk meningkatkan Wisata Kabupaten Pacitan
kepada khalayak umum di Pacitan dan Di luar Pacitan ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang komuikasi visual yang tepat, menarik dan informative bagi
wisata Pacitan agar dapat meningkatkan pengunjung di pacitan.
2. Media apa saja yang tepat untuk meningkatkan Wisata Kabupaten Pacitan
kepada khalayak umum di Pacitan dan Di luar Pacitan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademis : Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk bahan
pengembangan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah
komunikasi visual wisata.
4
2. Bagi perancang : Sebagai penerapan metode penelitian dan perancangan
komunikasi visual yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.
3. Bagi pemerintah daerah : meningkatkan kunjungan wisatawan ke
Kabupaten Pacitan, memperluas jangkauan promosi wisata Kabupaten
Pacitan.
4. Bagi masyarakat : Sebagai media informasi tentang berbagai wisata
Pacitan yang mempunyai banyak manfaat serta memberikan referensi
liburan yang nyaman.
1.5 Batasan Masalah
Agar peracangan tugas akhir ini tidak menyimpang dan mengambang dari
tujuan yang semula direncanakan, maka penulis menetapkan batasan- batasan
sebagai berikut :
1. Wilayah studi hanya mencakup Kabupaten Pacitan khususnya pada
kawasan potensi wisata.
2. Analisa pengolahan data meliputi analisa daya tarik tempat wisata
berdasarkan berbagai faktor diantaranya letak geografis,utilitas, fasilitas,
daya tarik obyek wisata, akses menuju lokasi wisata, dan faktor kondisi
masyarakat.
1.6 Metodologi Penelitian
Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan penulisan yaitu menggunakan
sifat penelitian kualitatif, sifat penelitian ini digunakan dan dipilih karena sesuai
dengan kebutuhan kelengkapan data perancangan, sehingga diharapkan bisa
selektif dan efisien.
1.6.1 Metode Pengumpulan Data.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Kualitatif adalah
metodologi yang menekankan pada aspek secara mendalam yaitu pengumpulan
5
data melalui perusahaan terkait, yaitu dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan
olahraga kabupaten Pacitan dan juga dengan melalui survey kepada target
audience yang berkunjung wisata Kabupaten Pacitan.
a. Jenis pengumpulan Data Primer :
1. Metode Wawancara
Wawancara dapat dilakukan secara langsung, yaitu langsung mendatangi
nara sumber dan bertatap muka, maupun tidak langsung seperti melalui email dan
telepon ataupun melalui orang lain yang menceritakan tentang orang lain.
Wawancara dilakukan pada nara sumber, yaitu : Drs.Efi Iftita MSi. (Bidang
Pengembangan), Ka.UPT Pengelolaan objek wisata goa dan air hangat bapak
Tugrianto,S.Sos.M.Se., serta Staf promosi rorik setya budi.
Penulis mewawancarai narasumber bebas dan tidak dibatasi. Semua hal
yang berkaitan dengan wisata kabupaten Pacitan diantaranya adalah:
1. Latarbelakang
2. Visi misi
3. Sejarah
4. Struktur Organisasi
5. Cara promosi yang pernah dilakuakan.
6. Data pengunjung
7. Omset
2. Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat
kunjungan wisata Kabupaten Pacitan dari Dinas yang berkaitan, Observasi akan
menggunakan jenis observasi partisipasi, yang melibatkan peneliti atau observer
secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan.
a. Jenis pengumpulan Data Sekunder
1. Kepustakaan
6
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis dari
beberapa literatur atau bahan bacaan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Misalnya mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah,
surat kabar,brosur dan media lainnya.
2.Dokumentasi
Adalah suatu metode pengumpulan data untuk memperolehsumber data
tertulis melalui gambar-gambar.
1.6.2 Metode Analisis Data
1.6.2.1 Definisi SWOT
Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan
logika
yang
dapat
memaksimalkan
peluang
namun
bersamaan
dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman, maka peranannya cukup penting dalam
kemajuan usaha yang saat ini sangat pesat persainganya. SWOT adalah singkatan
dari Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan
Threats (Ancaman). Yang artinya Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan internal. Kekuatan
dan Kelemahan dikelompokan kedalam faktor-faktor internal, sedangkan peluang
dan ancaan dikelompokan kedalam Eksternal. Tahapan analisa SWOT dimulai
dari tahapan pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan dan internal,
kemudian tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks
SWOT. Terakhir tahap pengambilan keputusan. Lewat analisis SWOT ini akan
sangat membantu untuk menentukan bagian-bagian penting yang kemungkinan
selama ini terabaikan, sehingga bisa menjadi tambahan saat akan diadakan
pengambilan keputusan.
Dengan analisis matriks SWOT dapat diperoleh gambaran secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dan kemudian
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki.
7
1.6.2.2 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan. Matriks ini dapat dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan yang
dapat disesuaikan dengan kekuatan yang dimiliki. Ada delapan
langkah yang
terlibat dalam penyusunan matriks SWOT, yaitu :
1. Menulis Peluang Eksternal
Mengungkapkan faktor peluang yang timbul dilingkungan eksternal,
jika peluang terlewatkan, maka besar kemungkinan para pesaing akan
memanfaatkannya, dan lain lain.
2. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan
Yaitu kondisi diluar yang dapat mempengaruhi usaha tantangan dapat
dinetralisir dengan managemen yang baik atau yang lebih baik
menghindarinya. Jika tantangan yang ada sangat kuat perlu reorientasi
kegiatan usaha.
3. Menuliskan kekuatan internal perusahaan
Dengan cara mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki untuk
mencapai tujuan. Selain itu dapat juga dengan cara mengidentifikasi
USP dan mempertahankan keunggulan bersaing agar pesaing tidak
dapat peniru unique selling yang dimiliki.
4. Menuliskan kelemahan internal perusahaan
Mengidentifikasi kemampuan yang belum atau tidak dimiliki untuk
mencapai tujuan. Mengidentifikasi USP para pesaing, mencari cara
menetralisir
kekurangan
(mengoreksi,
meminimalisasi
atau
menghindari), dan lain lain.
5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat
strategi SO dalam sel yang telah ditentukan.
6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat
strategi WO dalam sel yang telah ditentukan.
7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat
strategi ST dalam sel yang telah ditentukan.
8
8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman dan catat strategi
WT dalam sel yang telah ditentukan.
Matriks SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif
strategi, yaitu strategi S-O, strategi S-T, Strategi W-O dan strategi W-T
(David, 2004:TH):
1. Strategi S-O
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Organisasi umum akan
menjalankan strategi WO, ST agar dapat mencapai situasi dimana
mereka dapat menerapkan strategi SO.
2. Strategi S-T
Strategi ini menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi pengaruh ancaman eksternal. Dalam penilaian strategi ini
perubahan memberikan gambaran kekuatan yang dimiliki diiringi
dengan mengamati kemungkinan ancaman yang dihadapi dalam
industri.
3. Strategi W-O
Perusahaan menghadapi peluang eksternal kunci tetapi perusahaan
memiliki
kelemahan
internal
yang
menghambatnya
untuk
mengeksploitasi peluang tersebut. strategi bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi W-T
Strategi ini merupakan taktik defensi yang diarahkan pada pengurangan
kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah
perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan
internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataan,
perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup,
bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan atau
memilih likuidasi.
9
Penyajian yang sistematis dan matriks SWOT dapat dilihat pada table
Tabel 1.1 Matriks SWOT
Faktor
internal
Strength (S)
Weakness (W)
Menentukan
Menentukan
faktor-faktor
faktor-faktor
kekuatan internal kelemahan
internal
Faktor Eksternal
Opportunities (O)
Menentukan
faktor
Eksternal
Threats (T)
Menentukan
faktor
Eksternal
Strategi S-O
faktor- Menggunakan
Peluang kekuatan
Strategi W-O
Meminimalkan
untuk kelemahan untuk
memanfaatkan
memanfaatkan
peluang
peluang
Strategi S-T
Strategi W-T
faktor- Menggunakan
Meminimalkan
Ancaman Kekuatan untuk kelemahan untuk
mengatasi
menghindari
ancaman
ancaman
Sumber : (David, 2006:TH)
10
1.6.3 Bagan Alir Perancangan
Gambar 1 Bagan alir
Sumber : Dwi Jatmiko
11
1.6.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan
BAB I. Pendahuluan, berisi latar belakang penulisan
perancangan ini dan permasalahannya, batasan lingkup perancangan,
tujuan perancangan, tinjauan teoritis, metode dan sistematika
perancangan.
BAB II. Identifikasi Data Dan Analisis Data Menguraikan
data-data serta analisis tentang wisata Kabupaten Pacitan.
BAB III. Konsep Konsep Perancangan Menguraikan tentang
konsep branding, konsep kreatif, media planning, dan Bugeting
penghitungan media yang akan dipublikasikan.
BAB IV. Desain Dan Pengembangan Menguraikan tentang
penjaringan ide visual, proses pengembangan ide, pengarahan visual,
final desain, dan aplikasi media.
BAB V.berisi penutup laporan tugas akhir yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
1.7 Tinjauan Pustaka
1.7.1 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Permasalahan
1.7.1.1 Teori Perancangan
Dalam ejaan bahsa Indonesia Kamus Besar bahasa Indonesia , kata
perancangan adalah kata kerja “ merancang “, kemudian kata tersebut mendapat
awalan per- dan akhiran –an. Terjadi peleburan kata dan membentuk kata “
perancangan” . Kata “merancang” mempunyai beberapa arti yaitu merencanakan,
mengatur segala sesuatu terlebih dahulu. Jadi dapat disimpulkan kata perancangan
adalah mengatur segala sesuatu terlebih dahulu.
Pada
perancangan
ini
teori
perancangan
yang
digunakan
Pada
perancanngan ini, teori perancangan akhirnya dapat diaplikasikan pada sebuah
12
media, dilakukan sebuah perancangan terlebih dahulu, untuk mencari sebuah
jawaban atas apa saja yang ingin disampaikan dalam perancangan ini, apa saja
yang ingin ditampilkan kepada audience.
1.7.1.2 Teori Pariwisata
Pengembangan sektor pariwisata ditujukan untuk meningkatkan kualitas
hidup
dan
kesejahteraan
serta
dapat
memberikan
manfaat
terhadap
pemenuhankebutuhan masyarakat. Dengan mengembangkan sektor pariwisata ini
juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan
pemerintah terutama dari segi pembiayaan pelaksanaan tugas dan fungsi
pemerintah.
Destinasi Pariwisata merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan
waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan temapt
lain yang dilalui selama perjalanan. Suatu tempat pasti memiliki batas –batas
tertentu, baik secara actual maupun hukum (Prof.Dr.I Gde Pitana & I Ketut Surya
Diarta,SP.,MA, 2009).
Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal,
antara lain:
a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan
kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni
mereka.
b. Wisata kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan
untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal
demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
c. Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermakasud
mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.
13
d. Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi
pameranpameran dan pecan raya yang bersifat komersial, seperti pameran
industri, pameran dagang dan sebagainya.
e. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan
pelajar atau mahhasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah
perindustrian, dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau
penelitian.
f. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai
atau laut.
g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
h. Wisata bulan madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi
pasanganpasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitasfasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalan.
Menurut
Undang-Undang
Republik
Indonesia
no
9
tentang
kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 dan 2 dirumuskan.
a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut
yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata.
b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata
14
1.7.1.3 Teori Wisatawan
Seseorang atau sekelompok orang yang melakkan kegiatan perjalanan
untuk mengunjungi/berkunjung ke suatu tempat, daerah, atau bahkan suatu
Negara, yang biasa disebut dengan pengunjung, yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda, ini disebut sebagai wisatawan, sehingga tidak semua pengunjung
adalah wisatawan. menurut World tourism Organization (WTO, 2004),
menyebutkan pengunjung untuk tujuan statistic, adalah setiap orang yang
berkunjung ke suatu negara yang bukan merupakan negara tempat tinggalnya
sendiri, dengan alasan apapn, terkecuali untuk mendapatakan sebuah pekerjaan
yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya tersebut.
Dengan demikian terdapat dua kategori pengunjung yaitu :
1. Wisatawan (Tourist)
Merupakan pengunjung yang menetap atau tinggal sementara
selama kurun waktu 24 jam atau lebih, di suatu daerah lain atau
negara
lain
yang
dikunjunginya
serta
dengan
tujuan
perjalanannya dapat digolongkan dalam klasifikasi berikut :
a. Pesiar (leasure) untuk kepentingan liburan, rekreasi, studi,
olah raga, keagamaan dam kesehatan.
b. Hubungan dagang (business), konf dan misierensi, keluarga.
2. Pelancong (Exursionist)
Merupakan pengunjung sementara yang menetap atau tinggal
disuatu tempat, daerah lain atau negara lain yang dikunjunginya
dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Sedangakn
menurut
Departemen
Pariwisata,
menyebutkan
bahwa
wisatawan merupakn setaip orang yang melakukan sebuah perjalanan dan
menetap/tinggal sementara waktu pada suatu tempat lain yang dikunjunginya.
Berdasarkan pengertian diatas wisatawan dibagi menjadi dua yaitu :
1. Wisatawan Nusantara
Menurut World Tourism Organization (WTO, 2004), wisatawan
dalam negeri merupakan penduduk suatu
negear
yang
melakukan kegiatan perjalanan ke suatu tempat tinggalnya
15
sehari-hari, dalam kurun waktu sekurang-kurangnya satu
malam, dan tidak melebihi kurun waktu satu tahun lamanya,
dengan bertujuan untuk mendapatkann penghasilan dari te,pat
yang dikunjungi tersebut.
2. Wisata Mancanegara
Mendefinisikan sebagai seseorang yagn melakukan kegiatan
perjalaanan diluar negara tempat tinggalnya sendiri, biasanya
sleam kurun waktu sekurang-kurangnya 12 bulan dari negara
yang dikunjunginya, dengan tujuan bukan untuk memperoleh
penghasilan.
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas, wisatawan yang
dimaksud adalah seseorang yang melakukan sebuah kunjunagan pada suatu
daerah objek dan daya tarik wisata.
1.7.1.4 Teori Iklan
a. Definisi Iklan
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix)
dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran
(marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada
masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan (advertising)
adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk
melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk
gagasan, barang atau jasa (kotler and amstrong, 2002:153). iklan
adalah promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus
dibayar oleh sponsor (Supriyanto, 2008:19). Menurut Peter, Olson
(2000: 181) iklan (advertising) adalah penyajian informasi
nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko
yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan adalah seluruh
proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 1997: 229).
16
Iklan merupakan bagian dari informasi. Informasi itu
sendiri adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang
lebih
berguna
menggambarkan
dan
lebih
suatu
berarti
bagi
kejadian-kejadian
penerimanya
yang
yang
yang
nyata
digunakan untuk pengambilan keputusan.
b. Fungsi Iklan
Iklan menjadi hal yang begitu penting dan memiliki fungsi nyata
karena calon konsumen yang baik akan memperhatikan bentuk dari
iklan produk yang dikonsumsinya. Menurut Shimp (2003) fungsi
periklanan terdiri dari beberapa point sebagai berikut :
1. Informing (menginformasi) merupakan upaya agar konsumen
sadar dengan adanya produk baru, serta menimbulkan penciptaan citra
produk yang positif.
2. Persuading (mengajak) merupakan upaya agar iklan yang
efektif mampu mengajak audience agar tertarik untuk mencoba
produk atau jasa yang diiklankan.
3. Reminding (mengingatkan) merupakan upaya agar produk yang
diiklankan tetap terjaga dalam benak audience.
4. Adding Value (memberikan nilai tambah) merupakan upaya
untuk memberikan nilai tambah pada produk dengan merubah dan
mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk. Dengan begitu
produk yang diiklankan terkesan lebih elegan, bergaya, bergengsi dan
lebih unggul dari produk pesaing.
5. Assisting other Company Efforts (mendampingi) yaitu peranan
utama sebuah periklanan adalah sebagai pendamping guna membantu
perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan dari produk yang akan
ditawarkan
17
c. Definisi Periklanan
Periklanan menurut Santoso (2009) merupakan
bentu komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan
oleh pengiklan (Advertiser) untuk mengkomunikasikan
sesuatu
kepada
konsumen(decoder)
melalui
media
(Channel).
Dari pengertian diatas yang dipaparkan secara
umum, penulis mengutip definisi periklanan menurut 2
ahli sebagai berikut:
1. Definisi periklanan menurut Sutojo (2003 : 279)
adalah sebagai berikut: periklanan adalah sebuah promosi
penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli
dengan mempergunakan media non-perorangan,termasuk
media masa
2. Tjiptono (2002:223), Iklan sebagai semua bentuk
bayaran yang mempresentasikan dan mempromosikan
ide, barang atau jasa 18 secara non personal oleh sponsor
yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan
adalah
seluruh
proses
yang
meliputi
penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan.
d. Tujuan Periklanan
Periklanan mempunyai beberapa tujuan secara umum yang
telah dirangkum secara garis besar:
1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan
merk, produk maupuin perusahaan pasar.
2. Memposisikan
Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan
produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing.
3. Mendorong prospek untuk mencoba
18
Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak
didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang
ditawarkan.
4. Mendukung terjadinya penjualan
Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk
membeli produk
5. Membina loyalitas
Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan
pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan
bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen
masih tetap ada dipasar.
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui
khalayak melalui iklan.
7. Meningkatkan citra
8. Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun
perusahaan.
e. Jenis-Jenis Periklanan
Sebagian
besar
upaya
untuk
melakukan
periklanan
menyangkut tujuan untuk mendorong permintaan terhadap merek
tertentu. Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan memiliki dua jenis
utama yaitu :
1. Periklanan Institusi (institutional advertising)
Didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan
daripada mempromosikan suatu produk tertentu. Bentuk dari
periklanan institusi dikenal dengan periklanan sokongan
(advocacy advertising), digunakan untuk mengungkapkan
pandangannya
mengenai
pokok-pokok
merespon terhadap serangan media.
2. Periklanan Produk
persoalan
atau
19
Digunakan untuk mempromosikan manfaat suatu produk
maupun jasa tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya
sering kali menentukan jenis iklan
produk yang digunakan, antara lain :
•
Periklanan Perintisan (pioneering advertising)
Bentuk periklanan yang didisain untuk merangsang
permintaan primer terhadap produk atau kategori produk
baru.
•
Periklanan Bersaing (competitive advertising)
Bentuk periklanan yang didesain untuk mempengaruhi
permintaan suatu merek tertentu.
•
Periklanan Perbandingan (comparative advertising)
Bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih
merek yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan secara
khusus dalam satu atau lebih atribut tertentu.
Selain dua jenis iklan utama tersebut, masih terdapat jenis
iklan lain yang sering dijumpai khalayak umum (Machfoedz,
2010:154), antara lain :
f. Desain Iklan
Periklanan dalam ranah kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu
iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (non komersial) yang
dimuat diberbagai media lini atas dan media lini bawah. Unsur yang
terdapat dalam sebuah iklan tidak hanya visualisainya (meskipun objek
utama dari komunikasi visual adalah elemen visual), akan tetapi pada
saat ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal, tulisan dan bunyi juga
berperan penting dalam suatu kemunikasi visual, dalam hal ini adalah
iklan.
g. Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan
periklanan dalam rangka mencapai tujuan periklanan, meliputi:
20
1. Penetapan target market/audience.
2. Perencanaan media.
3. Perencanaan pesan kreatif.
4. Kebijakan eksekusi gaya dan daya tarik iklan.
Strategi kreatif bertujuan untuk menciptakan iklan sebagai
senjata pemasaran yang efektif (branding, promosi, positioning).
Strategi kreatif dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut :
1. What (positioning), apa yang ditawarkan dari produk yang
diiklankan, atau produk tersebut ingin dijual sebagai apa.
2. Who (segmen konsumen), siapa yang cocok untuk dijadikan
sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.
3. When (penjadwalan), kapa kegiatan tersebut dilaksanakan
dan akan memerlukan waktu berapa lama.
4. Where (media dan kegiatan), dimana saja daerah pasar yang
perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok
untuk daerah tersebut.
5. Why, mengapa harus demikian.
6. How (kreativitas), bagaimana cara membujuk calon pembeli
agar tertarik, menyukai dan loyal.
h. Media Periklanan.
Dalam menyampaikan komunikasi di dunia periklanan
perlu adanya media, berikut adalah beberapa media periklanan:
1. Media Cetak
Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik
tunggal dan satu pemikiran secara bersamaan. Beberapa jenis
media cetak antara lain :
•
Koran/surat kabar
Kelebihan: pembaca dapat memilih iklan sesuai dengan
keinginan, bersifat fleksibel dan tepat waktu, ukuran iklan
21
dapat bervariasi, halaman untuk iklan dapat ditambah atau
dikurangi sehingga tidak terhalang oleh kendala waktu, dapat
menjangkau pasar local mulai dari masyarakat kota hingga
pedesaan, biaya per orang yang terjangkau relative murah.
Kelemahan: masa berlaku surat kabar sangat pendek karena
sering kali dibuang setelah dibaca, kalangan remaja dan
mereka yang menginjak dewasa pada umumnya tidak atau
jarang membaca surat kabar.
•
Majalah
Kelebihan: cetakan gambar dapat dibuat berwarna
sesuai
dengan
warna
produk
yang
diinginkan,
dapat
menjangkau pasar nasional dengan biaya per pembaca relative
murah, dapat dibaca diberbagai tempat dan waktu, berumur
relative
lebih
lama
(dari
seminggu
sampai
sebulan).
Kelemahan: iklan yang akan dimuat dalam majalah harus
diajukan beberapa minggu sebelum penerbitannya, karena
majalah diterbitkan mingguan atau bulanan maka pesan yang
sedang hangat dibicarakan menjadi sulit utuk ditayangkan pada
waktu yang tepat.
2. Media Elektronik
•
Radio
Kelebihan: radio didengan oleh masyarakat dari
semua tingkat social, dapat dibawa dan didengar di mana
pun, biaya produksi iklan radio murah dan sangat fleksibel
sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, efektif untuk menjangkau pasar sasaran tertentu.
Kelemahan:
radio
menciptakan
kesan
audio
yang
seluruhnya ditentukan oleh kemampuan pendengar untuk
menangkap informasi setelah mendengarnya, pendengar
sering kali tidak sepenuhnya memperhatikan dengan cermat
22
karena radio umumnya didengarkan sebagai latar belakang
aktivitas yang dikerjakan seperti bekerja, belajar, atau
aktivitas lain, kurang membawa pengaruh yang dapat
memotofasi audience, tingkat daya tarik yang rendah dapat
menyebapkan
sejumllah
pesab
terabaikan
bahkan
terlewatkan.
•
Televisi
Kelebihan:
produk
dapat
ditunjukkan
dan
diterangkan pada waktu yang bersamaan, dapat menjangkau
wilayah geografis yang sangat luas dan fleksibel dalam
penyampaian pesan. Kelemahan: karena durasi yang singkat
untuk setiap kali penayangan maka pesan yang disampaikan
harus diulang beberapa kali agar dapat diperhatikan dan
diingat oleh audience, hal in membuat biaya pembuatan dan
penayangan iklan televisi sangat mahal.
3. Media Luar Ruangan
Kelebihan: jangkauannya yang luas, tingkat frekuensinya yang
tinggi, fleksibel secara geografis, murah, tahan lama, hemat,
dan menggunakan pendekatan visual, efektivitasnya sangat
tingggi khususnya daam menjangkau kalangan muda dan usia
dewasa yang berdaya beli tinggi. Kelemahan: tidak selektif,
waktu exposure yang singkat, sulit untuk mengukur jumlah
khalayak periklanan luar ruang, dan masalah lingkungan
4. Media Interaktif
Media interaktif meliputi internet, CD-ROM, alam maya
(virtual reality), dan nomor-nomor telepon bebas pulsa yang
interaktif (Shimp, 2003:540). Alam maya (virtual reality)
menggunakan helm alam maya atau kaca mata dan sarung
tangan yang dirancang secara khusus, peserta berinteraksi
dengan benda-benda yang dianimasi dan menikmati sensi mirip
23
kehidupan ketika menggerakkan kepalanya atau menyentuh
sesuatu dengan sarung tangan.
5. Media Alternatif
Media Alternatif meliputi periklanan melalui yellow pages,
periklanan melalui video, penayangan produk di bioskop, dan
rambu-rambu (virtual signage) (Simp,2003:544).
1.7.2 Tinjauan
Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Desain
Komunikasi Visual
1.7.2.1 Teori Komunikasi
Media merupakan peranan penting yang akan disampaikan dalam proses
komunikasi. Komunikasi sebgai sarana media ‘ mass media communication ‘ (
komunikasi dengan menggunakan media masssa). Hal ini dikarenakan
komunikator harus berhadapan dengan masyarakat daripada pesan atau informasi
secara permanen sehingga dapat dimengerti oleh masyrakat.dari proses tersebut
Edward Sapir digolongkan menjadi 2 golongan yaitu proses primer dan sekunder :
a. Proses komunikasi primer bersifat langsung dibagi menjadi 4 macam
yaitu : bahsaa ,gesture, peniru perilaku, dan pola perilaku social.
b. Proses sekunder merupakan komunikasi yang menggunakan alat
seperti menggunakan surat ( inter-personal), yang berfungsi untuk
melipatkan gandakan penerima sehingga dapat mengatasi hambatan
geografis dan waktu. Dari proses sekunder iini mempunyai tujuan dan
keuntungan berikut:
1) Mencapai masyarakat lebih luas, artinya mencapai komunikan
lebih banyak dibanding komunikasi tatap langsung.
2) Kemungkinan imitasi oleh orang banyak, dikarenakan jumlah
komunikan lebih luas daripada proses primer.
24
3) Mengetahui batas –bats komunikasi yang dapt diadakan oleh
bats ruang serta waktu.
Proses sekunder berjalan dengan pesatnya teknologi,
media komunikasi
komunikasi
berupa cetak/elektronik
berupa
tulisan
gambar
dan
atau
media
gerak
dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
1) Media Visual adalah media komunikasi dengan
memakai suara, gambar, tulisan dan gerak seperti :
televise, video, dan film.
2) Medida Cetak adalah media komunikasi dengan
memakai tulisan/gambar dengan pengertian yang hanya
dapat diterima oleh indera penglihatan seperti: majalah,
surat kabar, erasure, poster/iklan.
3) Media
audio
adalah
media
komunikasi
dengan
memekai suara dengan hanya diterima oleh indera
pendengaran seperti: radio dan telefon.
1.7.2.2 Teori Desain Komunikasi Visual
a) Layout Menurut Rustan (2008) layout merupakan tata letak beberapa
elemen pada sebuah media sebagai pendukung konsep atau pesan yang akan
disampaikan. Seiring perkembangan zaman, kegiatan melayout mulai disamakan
dengan mendesain. Dalam melayout perlu diperhatikan beberapa prinsipnya, yaitu
urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi.
b) Tipografi Menurut Rustan (2011) dalam bukunya “Huruf Font
Tipografiâ€
 mengemukakan
ala
disiplin yang 22
bahwa tipografi ad
berhubungan dengan huruf. Ada pula jenis-jenis huruf dalam klasifikasi tipografi
antara lain :
1. Roman Memiliki kaki (serif) berbentuk lancip, memiliki ketebalan dan
ketipisan pada garis-garis huruf secara kontras serta memiliki kesan anggun,
klasik, lemah gemulai, dan intelektualitas.
25
2. Egyptian Memiliki kaki (serif) berbentuk persegi dan tidak memiliki
kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan kokoh, stabil, dan
kuat.
3. Sans Serif Tidak memiliki kaki (serif) serta tidak memiliki kontras
tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan modern, kontempores, dan
efisien.
4. Script Huruf script merupakan huruf yang menyerupai tulisan atau
goresan dari tangan dengan kecondongan miring kearah kanan. Hal ini
menimbulkan kesan yang begitu pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous Huruf miscellaneous merupakan huruf dekoratif dengan
tambahan ornament disekitar huruf dan menimbulkan kesan dekoratif dan
ornamental.
c) Ilustrasi
Ilustrasi adalah sebuah karya seni estetis berupa gambar yang digunakan
untuk memperjelas teks dalam buku atau media lainnya. Ilustrasi bukan hanya
sekedar gambar karikatur atau kartun, namun fotografi juga termasuk dalam
ilustrasi. Ilustrasi fotografi adalah gambar berupa foto menggunakan kamera
manual maupun digital. Fotografi memberikan kesan lebih realistis dan persuasif.
Kegunaan ilustrasi fotografi menurut Suyanto (2004, 89) adalah sebagai berikut:
1. Sebagai perbandingan sebuah berita,
2. Untuk mengabadikan sesuatu,
3. Untuk menceritakan suasana hati,
4. Untuk membangkitkan rasa kemanusiaan.
d) Warna
Warna adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam sebuah
desain. Dalam mendesain karya tidak semata-mata hanya menekankan pada selera
warna desainer itu sendiri, namun juga perlu mengekspresikan karya tersebut
26
kepada audience agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Warna memiliki
beragam kesan yang dapat menimbulkan beberapa persepsi, namun Teori
Brewster telah menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok, yaitu
: 1. Warna Primer
Warna pokok yang bukan hasil dari campuran warna lain, seperti merah,
biru, dan kuning.
2. Warna sekunder Hasil dari campuran warna primer dengan proporsi
perbandingan 1:1, seperti hijau merupakan campuran dari biru dan kuning, jingga
campuran dari merah dan kuning, dan ungu merupakan campuran dari warna
merah dan biru.
3. Warna tersier Hasil dari campuran warna primer dan warna sekunder,
seperti jingga kekuningan adalah campuran dari jingga dan kuning.
4. Warna Netral Hasil dari pencampuran tiga warna primer dengan
perbandingan
1:1:1
yang
kemudian
akan
menghasilkan
warna
hitam
(http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620-
e) Desain Iklan
Menurut Tinarkubo (2009:29) bahwa “desain iklan dipelajari dalam
konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas
brandingan
.
Periklanan dalam ranah kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu iklan
komersial dan iklan layanan masyarakat (non komersial) yang dimuat diberbagai
media lini atas dan media lini bawah. Unsur yang terdapat dalam sebuah iklan
tidak hanya visualisasinya (meskipun objek utama dari komunikasi visual adalah
elemen visual), akan tetapi pada saat ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal,
tulisan dan bunyi juga berperan penting dalam suatu komunikasi visual, dalam hal
ini adalah iklan.
27
f) Strategi Kreatif
Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan untuk menyusun kerangka
serta strategi untuk mencapai tujuan periklanan yang meliputi:
1. Penetapan target market atau audience.
2. Perencanaan media iklan.
3. Perencanaan kreatif pesan iklan.
4. Penentuan eksekusi gaya dan daya tarik pesan dalam iklan.
Daya tarik pesan merupakan hal yang sangat penting guna menarik perhatian
audience. Maka dari itu, beberapa hal yang berkaitan dengan daya tarik pesan
menurut Suyanto (2007) sebagai berikut :
1. Daya tarik selebritis Produk atau jasa yang diiklankan oleh para figure
masyarakat, seperti tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan lain
sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi sikap serta persepsi konsumen terhadap
kualitas produk yang ditawarkan dalam iklan. Contoh : Iklan Tokopedia
menggunakan penyanyi Indonesia bertalenta yang sedang booming, yaitu Isyana
Sarasvati yang dinilai oleh CEO Tokopedia memiliki visi yang sama untuk
membangun Indonesia yang lebih baik.
2. Daya tarik humor
Produk atau jasa yang ditawarkan menggunakan daya tarik humor guna
mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi untuk menarik perhatian konsumen,
mempengaruhi konsumen, memandu konsumen terhadap tuntutan produk serta
meyempurnakan kemampuan dari tuntutan pengiklan yang menciptakan tindakan
konsumen terhadap produk. Contoh : Iklan XL yang menggunakan monyet untuk
menarik perhatian audience
. 3. Daya tarik rasa takut
Produk atau jasa yang ditawarkan dengan daya tarik rasa takut berusaha
untuk membujuk calon konsumen agar menerapkan perasaan bersalah yang
28
kemudian diganti dengan produk yang diiklankan sehingga kesalahan yang pernah
dilakukan konsumen tidak terulang dimasa mendatang. Contoh : Iklan layanan
masyarakat tentang himbauan akibat dari merokok.
4. Daya tarik komparatif
Dalam hal ini pengiklan mempromosikan produknya dengan cara
membandingkan dengan produk pesaing. Contoh : Iklan perdana Simpati yang
membandingkan dengan provider lain.
5. Daya tarik informasional/rasional
Daya tarik rasional berfokus pada fungsi produk dan kebutuhan konsumen
secara optimal serta menekankan pada manfaat produk yang disertai dengan
realita atau data ilmiah yang logis. Hal ini guna meyakinkan konsumen bahwa
produk yang ditawarkan memiliki banyak manfaat bagi konsumen. Contoh : Iklan
susu Anlene yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan tulang.
6. Daya tarik emosional
Daya tarik emosional merupakan iklan yang menawarkan produk atau jasa
dengan menyangkut kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kesedihan, kemarahan,
dan kemuakan yang dapat menyebabkan konsumen termotivasi untuk membeli
suatu produk karena terbawa perasaan terhadap merek yang mengakibatkan
konsumen tidak lagi mementingkan manfaat produk yang ditawarkan. Contoh :
Iklan Teh Sariwangi mengubah suasana yang terkesan kurang akur menjadi
suasana yang saling menyatukan satu sama lain.
7. Daya tarik kombinasi
Daya tarik kombinasi merupakan perpaduan dari segala daya tarik sehingga
dapat menimbulkan efek eksekusi pesan iklan yang lebih baik dibandingkan
dengan iklan yang hanya menggunakan satu daya tarik. Contoh : Iklan provider
XL edisi lebaran 2011 yang menggunakan beberapa figure artis Indonesia yang
juga.
BAB II
IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Identifikasi Data
2.1.1 Kondisi umum Pacitan
a. Kondisi Geografis
Kabupaten pacitan adalah bagian wilayah Provinsi Jawa
timur paling selatan yang berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah. Berada 276 km sebelah barat daya kota Surabaya .
Batas –batas wilayah Kabupaten Pacitan adalah :
Sebelah utara
: Kabupaten Ponorogo
Sebelah Barat
: Kabupaten Wonogiri ( Provinsi
jawa Tengah )
Sebelah Selatan
: Samudra Indonesia
Sebelah Timur
: Kabupaten Trenggalek
b. Kondisi Geologi
Kabupaten Pacitan dengan luas wilayah 1.389,87 Km² yang
kondisi fisik alamnya sebagian besar terdiri dari perbukitan
yaitu kurang lebih 85 % berupa gunung-gunung kecil lebih
kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah kabupaten,
sedang selebihnya merupakan dataran rendah.Berdasarkan ciriciri fisik tanahnya, Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan adalah
bagian dari gunung kapur selatan yang bermula dari Gunung
Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai ke daerah Trenggalek
yang relatif tanahnya tandus.
30
31
c. Kondisi Topografi
Topografi di Kabupaten Pacitan menunjukkan bentang
daratannya bervariasi dengan kemiringan sebagai berikut : a. 02 % meliputi ± 4,36 dari luas wilayah merupakan tepi pantai. b.
2-15 % meliputi ± 6,60 % dari luas wilayah merupakan lahan
pertanian. c. 15-40 % meliputi ± 25,87 dari luas wilayah
merupakan tanaman tahunan. d. 40 % keatas meliputi ± 63,17
% dari luas wilayah merupakan daerah yang
difungsikan
sebagai daerah penyangga tanah dan air serta menjaga
keseimbangan ekosistem di kabupaten Pacitan.
d. Kondisi Tanah
Bila ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari
Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan
liat, Litosol campuran Tuf dengan Vulkan serta komplek
Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak
mengandungn potensi bahan galian mineral. Pacitan disamping
merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur
Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau
Jawa dengan rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah
Pegunungan Seribu memiliki ciri khas yang tanahnya
didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala
Milosen ( dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam
). Endapan itu kemudian mengalami pengangkatan pada kala
Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling muda dan paling
singkat (sekitar 18.500.000 tahun silam – sekarang). Gejalagejala kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada
kala Plestosen, yaitu sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi.
32
2.1.2 Visi dan misi
Visi:
a. Terwujudnya Pariwisata Berbasis Kelestarian Alam, Budaya Lokal, Nilai
Religi, Peran serta Generasi Muda dan Prestasi Olah Raga
Misi:
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik
b. Melakukan Optimalisasi Pengelolaan Aset Seni Budaya Daerah, Nilai
Tradisi, Situs Sejarah, dan Kepurbakalaan.
c. Melakukan Pembinaan dan Pengembangan Kreatifitas serta Peningkatan
Partisipasi Generasi Muda dalam Pembangunan
d. Menyelenggarakan Pembinaan dan Penyuluhan Potensi Olah Raga.
e. Melakukan Pengenalan dan Expose Poptensi Obyek dan Daya Tarik
Wisata dan Potensi Pendukung Lainnya Termasuk Budaya, Kreatifitas
Pemuda dan Wisata Olah Raga.
f. Melakukan Optimalisasi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata,
Sarana dan Prasarana Pariwisata sertya Pengembangan Ekowisata Berbasis
Ekonomi Kerakyatan
33
2.1.3 Logo Kabupaten Pacitan
Gambar 2.1. Logo kabupaten Pacitan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
2.1.4 Struktur Perusahaan
34
Gambar 2.2. Logo kabupaten Pacitan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dinas dalam perumusan
kebijakan perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan serta
penyelenggaraan pembinaan, pengendalian teknis pembangunan.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di bidang ketatausahaan,
keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, penyusunan program, evaluasi, dan
pelaporan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud,
Sekretariat
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan;
b. Pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan dan perpustakaan;
c. Pembinaan dan Pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan;
e. Pengkoordinasian program kerja dan pelaporan serta pelaksanaan evaluasi dan
pengendalian; Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Sub Bagian Keuangan.
Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
35
2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolan surat-menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan,
urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan upacara, pertemuan,
rapat dinas dan kepustakaan;
b. Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas;
c. Melaksanakan analisa kebutuhan dan pengadaan serta pengadministrasian
perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi terhadap barangbarang;
d. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris;
e. Melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengumpulan data
kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pembinan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai
serta pensiun pegawai;
f. Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai, menyusun
administrasi dan evaluasi kepegawaian serta penyiapan bahan pembinaan
pegawai;
g. Mempersiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan ketrampilan dan
disiplin pegawai;
h. Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumber daya aparatur dengan
instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan;
i. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi ketatausahaan, keprotokolan, rumah
tangga, pengadaan dan kepegawaian; dan
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.2 Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
36
a. Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja dinas;
b. Melaksanakan pengelolaan anggaran;
c. Melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta
perbendaharaan;
d. Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biaya-biaya lain sebagai
pengeluaran dinas;
e. Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan keuangan; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.3 Sub Bagian Program, Evaluasi,dan Pelaporan
Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan
program pembangunan di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;
b. Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan;
c. Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan
anggaran;
d. Menyusun laporan kegiatan bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga;
e. Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program dan evaluasi bidang
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;
f. Melaksanakan pengelolaan data statistik bidang kebudayaan, pariwisata,
pemuda dan olahraga;
g. Melaksanakan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan dengan
instansi pelaksana penelitian dan pengembangan;
37
h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang perencanaan kegiatan
pembangunan dan rehabilitasi ;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3. Bidang Kebudayaan
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di bidang kesenian, sejarah dan
nilai tradisional, museum dan kepurbakalaan serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. Perencanaan pola pengembangan kebudayaan daerah
b. Pelaksanaan kebijakan perlindungan Hak Kekaryaan Intelektual (HK) bidang
kebudayaan, pemberian penghargaan / anugrah bagi insan / lembaga yang berjasa
di bidang kebudayaan;
c. Pelaksanaan kebijaksanaan kerjasama bidang Kebudayaan;
d. Pembinaan program pengembangan nilai-nilai sejarah, budaya, tradisional, seni
kreasi baru, karya seni, orgtanisasi seni/seniman, karya film dan peredarannya;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan kebudayaan;
Bidang Kebudayaan terdiri dari :
a. Seksi Kesenian, Sejarah, dan Nilai Tradisional.
b. Seksi Museum dan Kepurbakalaan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala Bidang Kebudayaan.
3.1 Seksi Kesenian, Sejarah dan Nilai Tradisional
Seksi Kesenian, Sejarah dan Nilai Tradisional mempunyai tugas :
38
a. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan dibidang kesenian,sejarah
dan nilai tradisional;
b. Melakukan pembinaan, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai sejarah;
c. Melakukan pembinaan dan pengembangan para pelaku seni;
d. Mengusulkan pemberian penghargaan / anugrah para pelaku seni dan organisasi
seni yang berjasa di bidang seni budaya;
e. Melakukan pendataan, identifikasi dan dokumentasi di bidang kesenian,
sejarah, dan nilai tradisi
f. Melakukan pemeliharaan situs sejarah di Kabupaten Pacitan bekerja sama
dengan instansi terkait
g. Melakukan pendataan, pemantauan, dan pembinaan terhadap himpunan
Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa;
h. Melaksanakan pembinaan dan pemberian nomor Induk kesenian bagi seniman
dan organisasi kesenian
i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan kesenian,
sejarah, dan nilai-nilai tradisional
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan,
sesuai tugas dan fungsinya
3.2. Seksi Museum dan Kepurbakalaan
Seksi Museum dan Kepurbakalaan mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan pembinaan dan upaya pengembangan di bidang museum
dan kepurbakalaan;
b. Melakukan identifikasi, pendataan dan dokumentasi kepustakaan bidang
museum purbakala;
c. Melakukan pemetaan sebaran situs dan penelitian kepurbakalaan bekerjasama
dengan lembaga yang memiliki kompetensi dibidang kepurbakalaan;
d. Melakukan pengayaan koleksi benda-benda museum;
e. Melaksanakan pemeliharaan situs purbakala di wilayah Kabupaten Pacitan;
39
f. Melakukan sosialisasi nilai kepurbakalaan di dalam dan luar daerah;
g. Menerapkan kebijakan pejngelolaan museum, pedoman penelitian arkeologi
dan hasil pengangkatan peninggalan bawah air, benda cagar budaya (BCB) dan
manfaatnya;
h. Melakukan pengawasan mutasi benda-benda purbakala;
i. Melaksanakan monitoring, evakuasi dan pelaporan dibidang museum dan
kepurbakalaan;
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan,
sesuai tugas dan fungsinya.
2.1.5 USP
Pacitan dengan destinasi wisata yang berada didalamnnya dengan
keunggulan – keunggulan daripada competitor lain. Wisata extreme Salah satunya
terdapat pada pantai taman yaitu dengan flying fox terpanjang di Indonesia.
Terdapat juga sufing serta wisata extreme yaitu luweng ombo gua vertical. Selain
itu dengan keadaan kota pacitan sekitarnya yang masih asri membuat wisatawan
akan nyaman berada dikota pacitan. Menggunakan media iklan yang
bersinggungan langsung dengan kompetitor akan memberitahukan keunikan serta
wisata extreme dikota pacitan.
2.1.6 Informasi tentang produk kabupaten Pacitan
A. Produk Sektor Perikanan
Luas wilayah laut Kabupaten Pacitan mencapai 7.636 Mil persegi
dengan 12 pantai merupakan daerah untuk pendaratan ikan oleh nelayan. Adapun
potensi wilayah laut tersebut (LPPL 1980) sebesar kurang lebih 84.4330 ton
pertahun, dengan perincian ikan dasar (demesral) = 24.577 ton, ikan pelagis
98.310 ton, sejenis udang mencapai kurang lebih 2.220 ton pertahun (8,22 %)
berupa Lobster ground yang mempunyai nilai jual tinggi. Potensi budidaya laut
yang potensial dikembangkan di Teluk Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo
seluas kurang lebih 400 Ha, yang digunakan untuk budidaya rumput laut
mencapai 64 unit rakit dan budidaya ikan kerapu.
40
Potensi budidaya air payau mencapai luas lahan pottensial kurang lebih
866 Ha yang dikembangkan di Desa Kembang, Desa Watu Karung, Desa
Sidumulyo dan Hadiwarno; sedang di Desa Watukarung telah dirintis 1,00
Ha.Potensi usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di perairan umum yaitu
kolam seluas kurang lebih 0,88 Ha, tadah hujan lebih 5,58 Ha melalui budidaya
keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan di Telaga, Cekdam,Pusat
pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Pacitan antara lain:
A. Pantai Watukarung Kecamatan Pringkuku
- Pantai Tamperan, Pantai Teleng Ria dan Pancer (kembang di kec.
Pacitan)
- Pantai Wawaran Kecamatan Kebonagung
- Pantai Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo
- Pantai Sukorejo Kecamatan Sudimoro
B. Komoditi perikanan yang sudah dieksport.
1. Udang Lobster
Salah satu komoditi bidang perikanan yang sangat bagus dan
mempunyai nilai jual yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual
sangat tinggi adalah udang Lobster. Jenis udang Lobster yang
dihasilkan di perairan Pacitan adalah jenis Mutiara, Pasir, Batu dengan
Produksi mencapai 15.625 Kg pertahun. Komoditi ini sudah
menembus pasar ekspor seperti Singapura, Hongkong dan Jepang
melalui pedagang dan perusahaan yang ada di Surabaya, Semarang,
Kediri dan Jakarta.
41
Gambar 2.3. Lobster Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
2. Rumput Laut
Rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan yang saat
ini mulai di budidayakan di Kabupaten Pacitan kegunaan Rumput Laut
adalah pembuatan bahan makanan seperti agar-agar, juga untuk bahan
kosmetika dan kesehatan.Produksi setiap tahun mencapai 72.550 kg.
Gambar 2.4. Rumput laut Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
42
3.Ikan dan Sirip Ikan
Jenis ikan yang berorientasi ekspor ialah:
- Bawal mencapai 6.281 Kg.- Layur mencapai 65.647 Kg.
Gambar 2.5. Ikan Bawal Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
- Kerapu mencapai 5.631 Kg.Sedang yang dimaksud dengan sirip ikan
adalah Sirip Ikan Hiu yang berguna untuk menambah gizi (multi
vitamin).
Gambar 2.6. Sirip hiu Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
43
B. Produk Sektor Industri
Sektor
industri
mempunyai
peranan
strategi
untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatnya produktifitas,
masyarakat, menciptakan langpangan usaha, memperluas lapangan
kerja seta meningkatnya pendapatan masyarakat. Kegiatan sektor
industri ki Kabupaten Pacitan masih tergolong skala menengah dan
kecil, khusus industri kecil yang merupakan industri rumah tangga
dan dilakukan oleh kelompok masyarakat serta merupakan
kegiatan sampingan. Kegiatan ini berbasis di pedesaan. Dalam
perkembangannya sektor ini mulai berorientasi pada kegiatan
ekspor baik tingkat regional, nasional maupun Internasional.
Beberapa komoditi industri kecil tersebut anatar alain
Anyaman Bambu, Mainan Anak (toys), Batu Mulia, Gerabah Seni,
Batik Tulis telah mampu menembus pasar ekspor.
1. Batu Aji/ Batu Mulia
Berbagai jenis bahan baku akik seperti jasper, Fosil Kayu,
Kalsedon dan Pasir Kwarsa banyak dijumpai di sekitar sentra
industri kecil batu mulia/akik. Industri kecil batu mulia tidak hanya
merupakan kegiatan rumah tangga saja, melainkan sudah menjadi
sumber mata pencaharian masyarakat di beberapa desa Kecamatan
Donorojo dan sekitarnya. Unit Bina industri Batu Mulia
(UBIBAM) merupakan bapak angkat beberapa industri kecil batu
akik yang dibina oleh badan usaha milik negara Pt. Pupuk Pusri
Palembang: dimana dalam perkembangannya industri kedil ini
telah mencapai sekitar 72 buah unit usaha dan telah mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat pengrajin itu sendiri.
44
Gambar 2.7. Batu akik kalsedon Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
2. Mainan Anak (toys)
Berbagai jenis mainan anak dan keperluan assesori rumah
tangga terbuat dari kayu Jati, Sono keling dan Pohon kelapa)
dengan dimodifikadi model dan sentuhan seni, hasil tosys sangat
artistik. Produksi ini dapat dijumpai di Jl Pacitan-Solo tepatnya
Desa Punung Kecamatan Punung. Jenis produksi: berbagai jenis
dan model mobil-mobilan, assesoris dan perabot rumah tangga,
keris dan jam dinding. Daerah Pemasaran: Solo, Surabaya, Jakarta.
3. Keramik/gerabah seni
Gerabah seni terbuat dari “tanah liat Plastis”, dimana bahan
galian ini mempunyai spesifikasi daya kenyal tinggi, warna abuabu, kemerahan dan butir sangat halus sehingga dalam proses
pemanasan tidak terjadi perubahan warna dan bentuk jenis tanah
ini terdapat di Desa Ploso Kecamatan Punung. Berbagai produksi
45
ini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat dan mendukung
kegiatan kepariwisataan, Jenis Produksi: Tempat bunga, tempat
lampu, aneka mainan, Daerah pemasaran: Surabaya, Jakarta, Bali
dan Taiwan
Gambar 2.8. Gerabah Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
4. Batik Tulis
Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif
Sidomulyo, sekar jagat, Semen Romodan kembang-kembang.
Kegiatan ini banyak dilakukan sebagai kegiatan sampingan di
Kecamatan Pacitan dan Ngadirojo, Jenis: Kain Panjang, Sarung,
Baju, Selendang, Ikat Kepala, Taplak Meja dan lain-lain, Daerah
pemasaran: Surabaya, Jakarta, Solo, Tanjung Pinang, Singapura
dan Yogyakarta.
46
Gambar 2.9. Batik tulis Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
5. Anyaman Bambu/ Rotan
Bahan Baku bambu cukup banyak terdapat di sekitar sentra
industri ini, sehingga cukup mendukung kegiatan industri rakyat
setyta adanya tenaga trampil dan murah. Beberapa jenis produksi
seperti tempat koran/majalah, meja kursi, menyekat ruangan, kipas
keranjang dan lain-lain. Daerah pemasaran: disamping untuk
keperluan
domestik,
produk
industri
kecil
dipasarkan
ke
yogyakarta, jakarta serta diekspor ke luar negeri melalui perantara
eksportir C.V. Mande Handicraft Jakarta.
47
Gambar 2.10. Anyaman Bambu/ RotanPacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
6. Terasi
Terasi merupakan komponen masakan Indonesia yang
sangat digemari, terbuat dari campuran ikan-ikan kecil dan udang.
Meningkatnya penangkapan ikan berarti ikut mendukung laju
pertumbuhan industri kecil terasi di Pacitan. Daerah pemasaran:
Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.
Gambar 2.11. Terasi Pacitan
Sumber : Dwi Jatmiko
48
Tabel 2.1 pengusaha
Pengusaha di sektor Industri Kecil
Usaha
Perusahaan
Alamat
Pemilik
UBIBAM
Sukodono, Kec.
Makful
SRIPATI
donorojo
TIMBUL
Sukodono, Kec.
Paiman
donorojo
Pengusaha Batu
SIDOMULYO
Aji/Batu Mulia
Gendaraan, Kec.
Mulyadi
Donorojo
ABDI SELO
SIDO DADI
Sukodono, Kec.
Parto
donorojo
Wiyono
Sukodono, Kec.
Teguh
donorojo
SRIKANDI
Arjowinangun, kec.
Sukardi
Pacitan
Perusahaan Batik
SRI UTOMO
Nanik
Pacitan
KONDANG
Wiyoro, Kec.
Ny.
BUSONO
Ngadirojo
Gunawan
HANTARIKSA
Kel. Ploso, Kec.
Sularno
Punung
Keramik/gerabah
Anyaman bambu
Mentoro, Kec.
ESTI KERAMIK
Ploso, Kec. Pacitan
Sukirno
UD. MEKAR
Mujing Kec.
Mispani
SARI
Nawangan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
49
a.
2.1.7 Informasi tentang Pemasaran
Promosi Media cetak
Dalam promosi media cetak, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota PAcitan menerbitkan beberapa media cetak untuk menunjang
kepariwisataan di Pacitan. Media cetak tersebut berupa:
Gambar 2.12. Baliho
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
50
Gambar 2.13. Baliho
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
Gambar 2.14. Baliho
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
51
Gambar 2.15. Brosure
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
Gambar 2.16. Brosure
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
52
b. Promosi Media elektronik
Gambar 2.17. Media online
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
Gambar 2.18. Media online
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
53
Gambar 2.19. Media online
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
2.1.8 Data Target Audience
a. Demografis
-
Usia
-
Jenis kelamin : Pria dan Wanita
-
Pendidikan
: 16 - 35 tahun
: SMA atau jenjang yang
lebih tinggi.
-
Status Ekonomi : Bawah – menengah keatas
b. Geografis
-
Wilayah
Pacitan
:
Pacitan
dan
luar
kota
c. Psikografis
Keadaan keuangan yang baik, jenuh dengan
aktivitas sehari- hari.
54
d. Behaviouristik
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, aktif,berani
dan dinamis. Menghargai peristiwa, serta memiliki jiwa
sosial yang tinggi.
2.1.9 Harga dan Proses
Harga yang ditawarkan bervarisi sesuai objek wisata berkisar
antara Rp.5.000.00 – Rp. 25.000.00, pada objek wisata yang menyediakan
ojek wisata atau kendaraan umum berupa mobil pick up biaya yang harus
dikeluarkan Rp.10.000 hingga Rp. 100.000. untuk produk perikanan
berupa makan atau olahan lainnya berkisar Rp. 5.000,00 hingga harga Rp.
150.000. untuk produk industry berupa keajinan bekisar Rp 50.000 hingga
Rp. 1.000.000.
Proses dalam menikmati kota pacitan dengan mendatangi langsung
kota pacitan, sebelumnya bisa melihat melalui nedia online atau situ resmi
wisata kota pacitan.
Jika berwisata dengan kendaraan pribadi bisa menjadi alternative
paling tepat, jika menggunakan angkutan umum wisatawan akan
menggunakan terminal yang berada dalam pusat kota pacitan.
2.1.10 Masyarakat/ penduduk kabupaten Pacitan
Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Pacitan
sebesar 599.476 jiwa, terdiri dari laki-laki sebesar 298.315 jiwa (49,76
persen) dan perempuan sebesar 301.161 jiwa (50,24 persen) dengan rasio
jenis kelamin sebesar 99.05 persen. Hal ini berarti bahwa setiap 100
penduduk perempuan terdapat 99-100 penduduk laki-laki. Sedangkan
menurut hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk
Kabupaten Pacitan sebesar 540.881 jiwa. Komposisi penduduk menurut
jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebesar 264.112 jiwa (48,83 persen) dan
perempuan sebesar 276.769 jiwa (51,17 persen) dengan rasio jenis kelamin
sebesar 95,43 persen. Hal ini berarti bahwa setiap 100 penduduk
perempuan terdapat 95-96 penduduk laki-laki.
55
Kepadatan penduduk Kabupaten Pacitan tahun 2014 sebesar 431
Jiwa/Km2 . Kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamtan Pacitan
sebagai ibukota kabupaten yang mencapai 993 Jiwa/Km2 , hal ini sangat
jauh bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kecamatan lainnya
yang hanya berkisar antara 241-538 Jiwa/Km2 . Berdasarkan komposisi
umurnya, penduduk Kabupaten Pacitan sebanyak 402.271 jiwa berada
pada usia produktif yaitu berusia 15-64 tahun atau sebesar 67,10 persen.
Tabel 2.2 jumlah penduduk
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN
JENIS KELAMIN
TAHUN 2014
USIA
L
2014
P
Jumlah
(Tahun)
0–4
22.407
17.419
39.826
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
Jumlah/total
21.572
23.389
24.296
15.127
23.105
20.960
19.196
24.471
22.294
22.307
15.355
15.098
28.108
298.315
22.428
24.476
18.469
20.527
18.448
19.659
22.191
22.555
25.191
19.714
16.598
16.080
37.406
301.161
44.000
47.865
43.395
35.654
41.553
40.619
41.387
47.026
47.485
42.021
31.953
31.178
65.514
599.476
Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Mayoritas penduduk Kabupaten Pacitan merupakan pemeluk
agama Islam yaitu sebesar 99,85% diikuti dengan Kristen dan Katholik
masing-masing sebesar 0,09% dan 0,05% sedang sisanya yang hanya
56
0,01% beragama Hindu, Budha dan Konghucu. Hal ini sebanding dengan
jumlah tempat peribadatan yang ada, dimana jumlah masjid, langgar dan
mushola mencapai 99,84% dan sisanya 0,16% adalah gereja. Sampai saat
ini tidak ada pura dan wihara di Kabupaten Pacitan. Hal ini senada juga
dengan jumlah pemuka agama yang ada, dimana terdapat sekitar 1.239
Kyai dan Ulama, 2 Pastor dan 8 Pendeta.
Dalam hal permasalahan kesejahteraan sosial pada tahun 2014
menunjukkan data yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sudah tidak
ada permasalahan anak balita terlantar di Kabupaten Pacitan. Demikian
pula untuk anak terlantar menurun sebesar 35,71%, tinggal menyisakan
1.179 anak terlantar. Sedangkan untuk lanjut usia terlantar menurun
sebesar 21,91%, menyisakan 1.861 lanjut usia terlantar.Pembangunan
tidak hanya menampakkan sisi positif saja, tetapi juga memberi dampak
yang negatif diantaranya dengan adanya bencana alam. Di tahun 2014
berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, jumlah bencana
alam di Kabupaten Pacitan sebanyak 700 kejadian meliputi 5 jenis
bencana yaitu tanah longsor 556 kali, banjir 78 kali, angin topan 39 kali,
kebakaran 17 kali dan pohon tumbang 10 kali. Bencana alam banyak
terjadi di kecamatan Kebonagung dan Arjosari, namun demikian kerugian
terbesar terjadi di kecamatan Pacitan sebesar 4,61 milyar rupiah.
57
Tabel 2.3 Jumlah Panti Asuhan
Jumlah Panti Asuhan / Panti Wreda Menurut Kapasitas Tampung,
Jumlah Penghuni dan Kecamatan
Tahun 2014
NO
Kecamatan
Panti
Asuhan/Cacat/
Wreda
060
070
080
090
010
110
120
Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagun
g
Arjosari
Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Jumlah
Penghuni
Inhabitants
Perem Jumlah
puan
Female
Total
Capacity
LakiLaki
Male
1
2
5
1
40
130
250
50
14
59
111
11
16
56
102
22
30
115
213
33
2
1
2
14
250
50
100
870
119
25
13
352
98
37
7
338
217
62
20
690
Districts
010
020
030
040
050
Kapasitas
Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.1.11 Potensi Pacitan
a. Bidang pariwasata
Pariwisata Pacitan memilki objek-objek wisata yang
berpotensi unutk ditingkatkan baik wisata alam ,budaya kerajinan
dan wisata khusus :
a. Wisata alam pantai
1). Wisata pantai klayar
58
Gambar 2.20. Pantai Klayar
Sumber : Penulis
Pantai klayar adalah wilayah pantai yang berada didesa sendang
kecamatan donorojo terletak 35 km kea rah barat kota pacitan. Akses
menuju pantai klayar cukup mudah akan tetapi fasilitas jalan masih belum
maksimal dibenahi. Untuk dapat memasuki wilayah pantai berpasir putih
ini wisatawan cukup membayar Rp. 10.000. pantai klayar ini mmeiliki
keistimewaan dengan adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara
celah bebatuan karang dan semburan ombak yang didukung pula denagn
peson alami pantainya. Selain air mancur setinggi 10 m yang
menghasilkan gerimis dan embun air laut yang dipercaya berkhasiat obat
awet muda .
59
2). Pantai watu karung
Gambar 2.21. Pantai Watu karung
Sumber : Dwi Jatmiko
Pantai watu karung terletak di desa watu karung kecamatan
pringkuku. Arah lokasi sekitar 20 km arah barat kota pacitan. Jarak
tempuh menuju lokasi tidak lama hanya membutuhkan waktu sekitar
kurang lebih 30 mkenit dari pusat kota pacitan. Keunggulan yang terdapt
pada objek pantai watu karung adalah pasir putih dan pasir hitamnya
dserta didukung biota laut berupa ikan , udang lobters, serta ikan hias .
selain itu wisata kuliner berupa nasi tiwul dengan lauk pauk kalakan ikan
hiu dan udang lobster yang juga diproduksi serta pendukung wisata yang
lain berupa budaya local berupa sholawatan serta berkembang seni tayub.
60
3). Pantai srau
Gambar 2.22. Pantai Srau
Sumber : Dwi Jatmiko
Pantai srau terletak 25 km dari kota pacitan tepatnya di desa candi
kecamatan pringkuku. Akses jalan menuju lokasi dapat ditempuh dengan
kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Pantai berpasir putih ini
cocok unutk memancing, mandi matahari, renang dll.
Wisatawan melakukan kegiatan mereka dengan menikmati
pemandangan pantai yang indah dengan deburan ombak pantai yang
memukul pasir putih ditepi pantai. Tidak hanya itu saja pantai srau inilah
yang dijadikan tempat surfing bagi para wisatawan mancanergara, siri
khas dari tempat ini terletak pada bagian timur dari lokasi in terdapt goa
laut.
61
4). Pantai soge
Gambar 2.23. Pantai Soge
Sumber : Dwi Jatmiko
Pantai soge merupakan pantai yang baru saja terkenal semenjak
dibangunnya JLS . hiburan yang bisa dinikmati oleh pengunjung selain
sekadar berdiri memandangi ombak di tepian pantai, bermain air, ataupun
sekadar nongkrong di bawah pohon kelapa sembari menikmati sajian es
kelapa muda. Wahana itu adalah danau keci yang terbentuk karena air laut
tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air surut,
dan terpisah oleh gundukan pasir putih yang membentang di tengah.
Danaunya tidak terlalu luas, tetapi sudah cukup untuk manuver speed boat
atau kapal cepat kecil ataupun perahu wisata yang disewakan sejumlah
nelayan setempat.
62
b. Wisata alam goa
1). Goa gong
Gambar 2.24. Goa gong
Sumber : Dwi Jatmiko
Goa gong memiliki stalagtitte dan stalagmite yang paling indah di
asia tenggara. Goa gong berada di permukaan kapur yang terletak di desa
bomo kecamatan punung sekitar 30 km dari pusat kota pacitan. Jalan
menuju goa sudah sangat bagus sehingga saat menuju lokasi jenis
kendaraan bermotoran bias memsaukikanya. Meski begitu teteap waspada
jalan menuju lokasi berkelok kelok dan secra langsung disuguhi
pemandangan yang menakjubkan panoram dalam goa begitu indah. Batuan
kapur yang terbentuk secra alami.
Goa ini memiliki sekitar 256 m kedalaman, selain itu juga
memiliki 5 jajak pendapat; Rogo Pool, Panguripan Pool, Jiwo Pool,
Kamulyan Pool, dan Ralung Nisto Pool, yang mempunyai nilai magis
untuk menyembuhkan penyakit. Keindahan stalagmit dan stalagtite hampir
tidak membuat kejutan diabadikan oleh Selo Cengger Bumi bernama,
Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro
Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin.
63
Pada hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara musik
tradisional yang disebut "Jaranan" gong (gong tradisional) adalah
instrumen yang paling keras suara dari yang lain. Sampai sekarang,
kadang-kadang suara masih dapat didengar, itulah sebabnya gua ini
dinamai Gua Gong.Gua ini sekitar 256 meter di bawah tanah, memiliki 12
kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.Daerah ini juga tersedia
beberapa fasilitas, seperti; toko suvenir, restoran, tempat parkir, Masjid.
2). Goa Tabuhan
Gambar 2.25. Goa tabuhan
Sumber : Dwi Jatmiko
Disebut goa tabuhan karena jika ditabuh secara tersusun akan
menghasilkan suara seperti irama muysik jawa . gua tyabuhan ini terkenal sebagai
gua tapan karena sejak diterapkan oleh chevaliers untuk beberapa meditasi seperti
sanggargeu, bamabng trigo.
64
c. Wisata khusus
1). Pemandian air hangat tirto husodo
Gambar 2.26. air hangat tirto husodo
Sumber : Dwi Jatmiko
Pemandian air hangat tirta husodo ini menyimpan
berbagai khasiat dan manfaat utamnya bagi kesehatan dan
kebugaran tubuh . terletak 15 km utara dari kota pacitan.
Tepatnya di kecamatan arjosari pacitan.
`dipemandian air hangat ini terdapat 4 kolam dan
satu tempat untuk spa. Kolam tersebut terbagi atas 1 kolam
induk, 2 kolam untuk dewasa dan 2 kolam untuk anak- anak.
65
2). Monument jenderal sudirman
Gambar 2.27. Monument jendral sudirman
Sumber : Dwi Jatmiko
Monument jendral sudirman terletak didesa pakis baru kecamatan
nawangan kurang lebih 60 menit dari pusat kota pacitan. Monument ini
diproyeksikan untuk menjadi wisata internasional . selain terdapat patung
perunggu setinggi 8 meter , juga terdapat pondok atau rumah jendral
sudirman. Pembagunan kawasan ini dimulai sejak 1981 hingga 1993 ats
prakarsa pribadi roto suwarno yang merupakan pengawal jenderal
sudirman pada saat perang gerilya. Pembangunan monument mendapatkan
dukungan dari TNI ,departemen pekerjaan umum, departemen budaya,
pariwisata, pemuda dan olahraga.
66
d. Wisata budaya
1. Ceprotan
Gambar 2.28. Ceprotan
Sumber : Dwi Jatmiko
Upacara ceprotan merupakan upacara ritual khas pacitan khususnya
masyarakat desa sekar kecamatan donorojo yang selalu dilaksanakan pada senin
kliwon , longkang. Acara ini diselengarakan untuk mengenang pendiri desa sekar
dewi sekar taji dan panji amorobangun melalui kegiatan bersih desa upacara ini
diyakini dapt menjauhkan desa dari mara bahaya dan bencana serta memperlancar
kegiatan pertanian. Rangkaian seremoni sakral Ceprotan, dimulai dari
pengumpulan ayam dari beberapa warga. Upacara dipimpin oleh kepala desa dan
melibatkan kepala dusun. Puncak acara Ceprotan berlangsung pada sore hari
dimana matahari mulai terbenam, diawali dengan tarian surup atau "Terbenamnya
Matahari"
kemudian
juru
kunci
membacakan
doa,
serta
lurah
desa
merepresentasikan diri sebagai perwujudan Ki Godeg, sedangkan Istrinya sebagai
Dewi Sekartaji.
67
2. Wayang beber
Gambar 2.29. Ceprotan
Sumber : Dwi Jatmiko
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di
Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah
tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa
lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam
cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana.
Konon oleh para Wali di antaranya adalah Sunan Kalijaga wayang
beber ini dimodifikasi bentuk menjadi wayang kulit dengan bentuk
bentuk yang bersifat ornamentik yang dikenal sekarang, karena ajaran
Islam mengharamkan bentuk gambar makhluk hidup (manusia, hewan)
maupun patung serta diberi tokoh tokoh tambahan yang tidak ada pada
wayang babon (wayang dengan tokoh asli India) diantaranya adalah
Semar dan anak-anaknya serta Pusaka Hyang Kalimusada.
68
3. Adat baritan
Gambar 2.30. Ceprotan
Sumber : Dwi Jatmiko
Upacara adat Baritan merupakan upacara adat yang digelar di dusun Wati
desa Gawang kecamatan Kebonagung kabupaten Pacitan. Upacara ini
dilaksanakan dua tahun sekali, yaitu pada hari Senin bulan Sura dalam kalender
Jawa (bulan Muharram dalam kalender Hijriyah). Penentuan tepatnya dilakukan
oleh sesepuh dan juru kunci daerah setempat sesuai dengan perhitungan hari baik
dan hari buruk pada bulan dan tahun tersebut. Kata baritan berasal dari kata
bareng wiritan (melakukan wirid secara bersama-sama). Oleh karenanya, acara ini
berisi doa untuk memohon perlindungan dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha
Esa agar masyarakat setempat dihindarkan dari marabahaya.
69
4. Kothekan lesung
Gambar 2.31. Ceprotan
Sumber : Dwi Jatmiko
Di Pacitan, Kotekan lesung diawali dari Ammos, yang merupakan cikal
bakal seni kothekan lesung di Pacitan. Ammos telah berkembang di seluruh
kecamatan di Pacitan. Kesenian tradisional kothekan lesung tumbuh dan
berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani. Dulu masyarakat pedesaan apabila menumbuk padi
dalam jumlah besar dilakukan secara gotong royong atau sambatan. Sambil
menumbuk padi mereka bermain musik dengan lesung yang disebut kothekan.
b. Bidang industri
a. Wisata kerajinan
1). Akik kota pacitan
70
Gambar 2.29. Batu akik
Sumber : Dwi Jatmiko
Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan berupa
abtuan mulia karena factor iklim geografisnya. Banyak ditemukan berbgai jenis
akik pada aliran sungai. Batu akik pacitan mempunyai cirri khas tersendiri antara
lain terlihat motif punggung atau cangkang kura-kura pada batu dan ster bak
moonstone atau biduri bulan.
Tabel 2.4 Potensi Wisata dan Investasi
Potensi Wisata dan Investasi
NO.
1
1.
JENIS WISATA
2
Wisata Pantai
LOKASI
3
- Pantai Klayar
- Pantai Srau
- Pantai Watu Karung
- Pantai Tamperan
- Pantai Taman
- Pantai Sidomulyo
- Pantai Teleng Ria
JARAK DARI
PUSAT
KOTA
4
53 Km
20 Km
15 Km
5 Km
45 Km
50 Km
2,5 Km
71
2.
Wisata Goa
- Goa Gong
- Goa Tabuhan
- Goa Putri
- Luweng Jaran
30 Km
31 Km
28 Km
33 Km
3.
Wisata Sejarah /
Budaya
- Monumen Panglima Besar Jendral Soedirman
50 Km
- Monumen Tumpak Rinjing
9,5 Km
- Makam Kanjeng Jimat
0,5 Km
- Padepokan Gunung Limo
20 Km
- Pemandian Air Hangat
15 Km
4.
5.
Wisata Spiritual
Wisata Rekreasi
di Kabupaten Pacitan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
Tabel 2.5 objek wisata
OBYEK WISATA
NO.
OBYEK WISATA
1
2
1.
Pantai Teleng Ria
LOKASI
3
Kel Sidoharjo Kec. Pacitan
2.
Pantai Watu Karung
Desa Watukarng Kec.Pringkuku
3.
Pantai Srau
Desa Candi Kec. Pringkuku
4.
Goa Gong
Desa Bomo Kec. Punung
72
5.
Goa Tabuhan
Desa Wareng Kec. Punung
6.
Pemandian Air Hangat
Desa Karang Rejo Kec. Arjosari
7.
Pantai Tamperan
Kel. Sidoharjo Kec. Pacitan
8.
Pantai Taman
Desa Hadowarno Kec.Ngadirojo
9.
Pantai Sidomulyo
Desa Sidomulyo Kec. Ngadirojo
10.
Palagan Tumpak Rinjing
Desa Dadapan Kec Pringkuku
11.
Monumen Pangsar Jendral Sudirman
Desa Pakis Baru Kec. Nawangan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
2.1.12 Sarana dan prasarana
A. Pendidikan
Terpenuhinya pendidikan yang layak bagi setiap penduduk erat
kaitannya dengan kwalitas sumber daya manusia. Hal ini sangatlah
disadari oleh pemerintah, Sejalan dengan hal tersebut, baik pemerintah
pusat maupun daerah terus berusaha untuk meningkatkan sarana dan
prasarana fisik beserta tenaga guru. Secara umum jumlah sekolah di
Kabupaten Pacitan tidak mengalami perubahan, penambahan hanya terjadi
pada jenjang Madrasah Tsanawiyah Swasta dan Madrasah Aliyah Swasta.
Meskipun tidak semua jenjang pendidikan mengalami penambahan
sekolah, tetapi secara umum jumlah guru mengalami peningkatan.
73
B. Sarana dan prasarana Tempat peribatan
Suasana kerukuna umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat didambakan oleh
masyrakat,
berbagai
temapt
ibadah
merupakan
bukti
terciptanya kerukunan umat beragama tersebut.
Tabel 2.6 tempat ibadah
JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT JENISNYA DAN
KECAMATAN
TAHUN 2014
PEMELUK AGAMA
NO Kecamatan
KET.
GRJ
GRJ
MASJID
PURA VIHARA
KATOLIK
PROTESTAN
1 Donorojo
99
0
0
0
0
2 Punung
114
0
1
0
0
3 Pringkuku
133
0
0
0
0
4 Pacitan
138
0
2
0
0
5 Kebonagung 150
0
0
0
0
6 Arjosari
116
0
0
0
0
7 Nawangan
134
0
1
0
0
8 Bandar
181
0
0
0
0
9 Tegalombo
102
0
0
0
0
10 Tulakan
212
0
0
0
0
11 Ngadirojo
101
0
0
0
0
12 Sudimoro
66
0
0
0
0
C. Sarana dan prasarana kesehatan
Meningkatnya sarana kesehatan menjadi upaya dalam
peningkatan kesejahteraan masyrakat dikota pacitan, selian
pemerintah, peran swata dalam menunjang kesehatan menjadi
cukup tinggi
74
Tabel 2.7 rumah sakit
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenis dan Kecamatan
Tahun 2014
Number of Health Facilities
No Kecamata
n
Disticts
01
0
02
0
03
0
04
0
05
0
06
0
07
0
08
0
09
0
10
0
11
0
12
0
Donorojo
Ruma
h
Sakit
Umu
m
Puskesm Puskesm
as
as
Pemban
Public
tu
Health
Center
Sub
Public
Hospit
al
Health
Center
2
5
Prakt
ek
Dokte
r
Docto
r
Balai Posyand
Pengo
u
-batan
Post of
Privat Integrati
e
on
Hospit Services
al
5
1
68
-
2
6
4
-
48
-
2
3
2
-
52
2
2
7
35
10
112
-
2
5
4
-
86
-
2
5
3
-
67
-
2
3
1
-
54
-
2
2
2
-
49
-
2
3
4
-
58
-
2
6
2
1
102
-
2
6
5
-
66
-
2
4
1
-
50
Jumlah / Total
1
24
54
68
12
812
Tahun / Years
2013
3
24
54
112
11
809
Punung
Pringkuk
u
Pacitan
Kebonagu
ng
Arjosari
Nawanga
n
Bandar
Tegalomb
o
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
75
Tahun / Years
2012
Tahun / Years
2011
Tahun / Years
2010
1
24
55
61
6
804
1
24
55
80
9
804
1
24
55
61
2
797
Sumber Data : Dinas Kesehatan
Tabel 2.9 rumah sakit
Jumlah Tenaga Kesehatan Non RSUD Menurut Kecamatan dan Jenisnya
dan Jenis Tenaga Kesehatan
Tahun 2014
Number of Medical Employees in Health Sevices Non Hospital
No
.
Kecamata
n
Disticts
01
0
02
0
03
0
04
0
05
0
06
0
07
0
Donorojo
Punung
Pringkuk
u
Pacitan
Kebonagu
ng
Arjosari
Nawangan
Tenag Pera
Bidan
a
-wat Puskesm Desa
Medis
as
Nurs
Villag
e
Medic
es
Pub.Heal
al
th Center
Non
Param
e-dis
Lain
-nya
Jumla
h
Othe
rs
Total
22
71
3
14
4
13
Non
Param
e-dic
13
4
16
9
12
17
58
118
2
10
5
12
10
10
53
5
17
4
23
11
20
73
3
12
2
20
11
18
68
4
13
5
16
10
11
59
2
14
4
11
12
13
57
76
08
0
09
0
10
0
11
0
12
0
Bandar
Tegalomb
o
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Dinkes
Jumlah / Total
Tahun / Years
2013
Tahun / Years
2012
Tahun / Years
2011
Tahun / Years
2010
Tahun / Years
2009
4
12
7
8
13
9
59
6
25
6
12
22
13
85
2
17
3
19
10
14
68
4
24
2
20
16
9
75
2
18
4
10
15
7
63
2
43
5
197
1
56
176
28
188
37
241
73
922
45
197
59
107
252
157
817
48
171
43
123
276
165
826
49
160
49
168
213
195
834
40
146
48
160
389
-
783
40
128
31
134
336
-
669
Sumber Data : Dinas Kesehatan
D. Sarana dan prasarana perbankan
BANK JATIM CABANG PACITAN :
Alamat
: Jalan A. Yani No, 43 Pacitan
Telp,
: ( 0357 ) 881320, 881321
BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PACITAN
Alamat
: Jalan A Yani No. 18 Pacitan
Telp.
: ( 0357 ) 881020, 881342
BANK BNI 46 ( PERSERO ) Tbk.
Alamat
: Jln. P. Sudirman No. … Pacitan
Telp
: ( 0357 ) 881985.
77
E. Sarana penunjang Pariwisata
Berdasarkan sumber Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda
dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan sarana dan
prasarna yang terdapt dikudus telah tersedia seperti :
Tabel 2.8 penginapan dan resto makan
HOTEL DAN RUMAH MAKAN
NAMA / ALAMAT / TELEPON / FASILITAS
HOTEL PACITAN
Alamat :
Jl. A. Yani No. 37 Pacitan
Telp. : (0357) 881244
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Ekonomi, Rumah Makan, lokasi di pusat
kota depan alun-alun Pacitan
HOTEL PERMATA & RESTORAN
Alamat :
Jl. Gatot Soebroto No. 26 Pacitan
Telp. : (0357) 883306
Fasilitas :
Kamar VIP (AC) dan Ekonomi, Standar, Restoran, tempat
parkir dan lokasi di pusat kota
HOTEL PERMATA II
Alamat :
Jl. Gatot Soebroto No. 35B Pacitan
Telp. : (0357) 886409
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Ekonomi, Standar tempat parkir & lokasi di
pusat kota
HOTEL BALI ASRI
Alamat :
Jl. A. Yani No. 69 Pacitan
Telp. : (0357) 881170
Fasilitas :
Family Room (AC), VIP (AC), Ekonomi, parkir kendaraan &
lokasi di pusat kota
HOTEL SRIKANDI & RESTORAN
Alamat :
Jl. A. Yani No. 67 Pacitan
Telp. : (0357) 881252
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Rumah Makan, Ruang Pertemuan, tempat
parkir & lokasi di pusat kota
HOTEL REMAJA
78
Alamat :
Jl. A. Yani No. 67 Pacitan
Telp. : (0357) 881188
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Ekonomi, parkir kendaraan dan lokasi di
pusat kota
HOTEL SIDOMULYO (Kelas Ekonomi)
Alamat :
Jl. P. Sudirman No. 25 Pacitan
Telp. : (0357) 881207
Fasilitas :
Kamar, parkir kendaraan
HOTEL WIJAYA (Kelas Ekonomi)
Alamat :
Jl. P. Sudirman No. 41 Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar, parkir kendaraan
HAPPY BAY BEACH BUNGALOWS (Kelas Ekonomi)
Alamat :
Pantai Teleng Ria Kelurahan Sidoarjo, Pacitan
Telp. : (0357) 881474
Fasilitas :
Kamar, parkir kendaraan
HOTEL PURNA YUDHA
Alamat :
Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL GRAHA PRIMA
Alamat :
Jalan Pacitan - Solo Km 5 Tamperan Kel. Sidoharjo Kec.
Pacitan
Telp. : (0357) 5100456
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi, Ruang Pertemuan dan
parkir kendaraan
HOTEL MINANG PERMAI & RUMAH MAKAN
Alamat :
Jl. Gatot Soebroto No. 37B Pacitan
Telp. : (0357) 881939
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL PRASASTI
Alamat :
Jl. Imam Bonjol No. 8 Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Standar, parkir kendaraan dan lokasi
di pusat kota
ALLORO GUEST HOUSE
Alamat :
Jl. K. Umar No. 12 Pacitan
Telp. : (0357) 886690
Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Standar, parkir kendaraan dan lokasi
79
di pusat kota
HOTEL RAJAWALI
Alamat :
Jl. Pramuka, Telengria, Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL BUNDO PERMAI
Alamat :
Jl. Bunga Flamboyan No. 4 Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL SURYA DHARMA
Alamat :
Jl. Raya Nglorok, Kec. Ngadirojo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL MINI SIMPLE
Alamat :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOTEL ISTANA OMBAK
Alamat :
Watukarung, Kec. Pringkuku, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HARRY’s HOUSE OCEAN
Alamat :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOMESTAY ARAYA
Alamat :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOMESTAY DEWI SRI
Alamat :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
HOMESTAY CHOLIFANDA
Alamat :
Telp. : Fasilitas :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
80
HOTEL WIJAYA MULYA
Alamat :
Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan
Telp. : Fasilitas :
Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
Tabel 2.9 hiburan
HIBURAN
NO
NAMA
ALAMAT / LOKASI
KETERANGAN
1
LATANZA
PUNUNG
KARAOKE
2
CAFÉ BENDOT
PUCANGSEWU
COFFEE SHOP
3
CAFÉ MENZA
PLOSO
COFFEE SHOP
4
MARCOPOLO
TELENG
DISKOTEK
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
2.1.13 Hasil Wawancara
Kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan
narasumber dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
81
Pemerintah Kabupaten Pacitan, seksi Promosi dinas pariwisata, dan staf
dinas terkait Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Kota Pacitan sangatlah memiliki wisata yang perlu ditingkatkan
dari fasilitas dan prasarana serta promosi online dan cetak
untuk
meningkatkan pengunjung wisata dikota pacitan serta menarik minta
pengunjung untuk mengenali kota pacitan dan mengekplorasi budaya kota
pacitan.
2.2 Analisis Masalah
2.2.1 Kompetitor
Kompetitor
diambil
berdasarkan
jangkauan
daerah
dan
bidang
pengembangan Potensi Daerah yaitu :
A. Kabupaten Gunungkidul adalah kabupaten di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah
tenggara Kota Yogyakarta. Gunung Kidul Yogyakarta memang
memiliki keunikan dan daya pikat tersendiri bagi para pengunjung. Ini
karena Gunung Kidul memiliki beberapa landmark dan juga destinasi
yang sangat indah.
B. Potensi Wisata Gunung Kidul
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata
kedua setelah Bali di Indonesia. Berbagai daya tarik wisata terdapat di
provinsi ini baik itu alam, budaya maupun minat khusus. Objek wisata alam
di provinsi ini sudah mengalami kemajuan sehingga dapat mengimbangi
wisata budaya yang ada seperti wisataalam di Kabupaten Gunungkidul
yang saat ini terkenal dengan keindahan pantai, goa, air terjun dan wisata
alam lainnya. Seiring dengan populernya wisata alam, ekowisata sedang
dalam proses pergerakannya menuju puncak karena hingga saat ini trend
ekowisata ini sedang digemari oleh berbagai kalangan wisatawan.
Ekowisata yang merupakan pariwisata berkelanjutan ini sudah tidak
diragukan lagi manfaatnya dalam segi ekonomi maupun kelestarian
82
alamnya, tinggal bagaimana insan pariwisata bertindak agar trend
ekowisata ini tidak hanya sebagai musim yang lama – kelamaan
membosankan dan di up-date oleh trend lain. Pariwisata di provinsi ini
terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Beberapa obyek daya
tarik wisata baru yang bermunculan dengan mengusung konsep ekowisata
atau minat khusus seperti Gunungkidul dengan Kawasan Karst Langgeran,
Sleman dengan desa wisatanya yang begitu tertata dan Bantul yang tidak
kalah dengan kerajinan gerabah kasongannya.
2.2.2 Masalah Umum
Secara umum kota pacitan terkenal dengan sebutan kota seribu satu goa (
1001 goa ), dengan citra kuat dengan nama lain “ paradise of java “ sebutan
tersebut melengkapi kota pacitan sebagai kota banyak goa wisata serta wisata
pantai yang sangat menarik untuk dikunjungi. Namun sangat disayang kan dengan
media online dan media promosi yang belum terkelola dengan baik serta media
promosi yang kurang menarik minat wisatawan. Kurangnya informasi kepada
wisatawan sehingga peningkatan pengunjung menjadi melemah sehingga dalam
kurun waktu 4 tahun terkhir mengalami penurunan.
2.2.3 Masalah khusus
Diperlukan sebuah pemecahan masalah untuk meningkatkan pengunjung
kota pacitan supaya menjadi kota destinasi pariwiasata di Indonesia bahkan
mancanegara. Media media yang akan menonjolkan budaya pacitan dengan
konsep konsep budaya untuk menciptakan ingatan kepada masyarakat dan tertarik
untuk berkunjung ke kota pacitan.
2.2.4 Analisis SWOT
A. Analisis Swot
Strength
83
1. Mempunyai berbagai macam wisata seperti : pantai,gua, kuliner,
budaya dll yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri
maupun luar negeri.
2. berbagai alat tranportasi seperti : kendaran pribadi, bus dapat
memasuki area pariwisata
3. Lokasi yang strategis karena kota pacitan terdapat arus lalulintas
JLS ( JALUR LINTAS SELATAN )
4. Lingkungan kota yang masih hijau, asri dengan jalur transportasi
yang tidak padat.
5. Tempat wisata dengan sebutan “ paradise of java “ bisa menjadikan
kesempatan kota pacitan menjadi salah satu kota destinasi di
indonesia
Weakness
1. Sarana dan prasarana masih ada renovasi sedikit mengganggu
pengunjung
2. Media informasi saat ini kureang dikelola dengan baik
3. Penataan pedagang kaki lima yang belum tertata dengan baik.
Opportunity
1. Bisa menjadi salah wisata jawa timur dan menjadi salah satu wisata
visit Indonesia.
2. Keadaan yang masih asri dan alami akan membuat pengunjung
akan menimati lebih lama di Pacitan.
3. Sedang digalakannya program pemerintah pariwisata visit jawa
timur.
4. Dengan membenahi seluruh sarana dan prsarana menjadikan wisata
yang ada menjadi lebih bermutu dan berdaya jual.
84
Threat
1. Banyaknya wisata alam yang berada diluar pacitan yang memiliki
wisata lebih menarik.
2. Masyarakat didekat ptensi potensi wista kurng bias menyesuaikan
dengan pariwisataan,
3. Persaingan pariwisata yang ketat dan investasi yang semakin
menjajikan.
4. Kompetitor lain mempunyai pelayanan yang sudah maksimal.
5. Tingginya tariff tranportasi dikarenakan bahan bakar naik.
B. Matriks SWOT
Tabel 2.10 Matriks SWOT
Matriks SWOT wisata Kabupaten Pacitan
OPPORTUNIES
THREATS
85
1. Bisa
menjadi
salah
wisata jawa timur dan
yang berada diluar pacitan
menjadi
yang memiliki wisata lebih
salah
satu
wisata visit Indonesia.
“Wisata
Pacitan”
1. Banyaknya wisata alam
Kabupaten 2. Keadaan
yang
masih
menarik.
2. Masyarakat didekat ptensi
asri dan alami akan
potensi wista kurang bias
membuat
menyesuaikan dengan
akan
pengunjung
menimati
lebih
lama di Pacitan.
3. Sedang
3. Persaingan pariwisata yang
digalakannya
program
pemerintah
pariwisata
visit
jawa
timur.
membenahi
sarana
prsarana
wisata
ketat dan investasi yang
semakin menjajikan.
4. Kompetitor lain mempunyai
pelayanan yang sudah
4. Dengan
seluruh
pariwisataan,
dan
menjadikan
yang
ada
menjadi lebih bermutu
maksimal.
5. Tingginya tariff tranportasi
dikarenakan bahan bakar
naik.
dan berdaya jual.
STRENGTHS
S-O STRATEGI
S-T STRATEGI
86
1. Mempunyai
berbagai macam
wisata seperti :
pantai,gua, kuliner,
budaya dll yang
dapat dikunjungi
oleh wisatawan
dalam negeri
maupun luar negeri.
2. berbagai alat
tranportasi seperti :
kendaran pribadi,
bus dapat memasuki
area pariwisata
3. Lokasi yang
strategis karena
kota pacitan
terdapat arus
lalulintas JLS (
JALUR LINTAS
SELATAN )
4. Lingkungan kota
yang masih hijau,
asri dengan jalur
transportasi yang
tidak padat.
5. Tempat wisata
dengan sebutan “
paradise of java “
bisa menjadikan
1. (S1-O1), membuat iklan
visual
dengan
mengangkat keragaman
wisata
kabupaten
Pacitan sehingga bisa
menjadi visit Indonesia
dan adalam jalur wisata
jawa timur.
1. (S1-T1)
menekankan
keunggulan yang dimiliki
oleh wisata Pacitan yaitu
dengan menggunakan iklan
secara berkala sehingga
masyarakat dalam pacitan
dan luar pacitan tahu ciri
khas kota Pacitan.
2. (S2-O2),
membuat
kenyamanan
dan
menjaga
keastrian
alamk sehingga dalam
perjalanan lebih terasa
nyaman dan sejuk.
2. (S2-T2), dengan akses yang
bisa
ke
area
wisata
masyarakat disekitar area
wisata untuk menyesuaikan
deangan objek wisata yang
sedang dikembangkan.
3. (S3-O3),dengan lokasi
strategis
serta
membenahi
system
iklan
wisata
akan
membantu pemerintah
pacitan
untuk
memperkenalkan wista
keluar daerah.
3. (S3-T30, melalui media iklan
pengembangan wisata akan
terus
berjalan
agar
wisatawan tertarik dengan
berbagai macam wisata .
4. (S4-O4),
dengan
menjga keasrian dan
membenahi sarana dfan
prasarana
akan
membuat pengunjung
wisata meningkat.
4. (S4-T4)deangan kelebihajn
kota yang masih asri harus
diimbangi
desngan
pelayanan tourism yang
memadai, seperti media
infoemasi yang jelas.
87
kesempatan kota
pacitan menjadi
salah satu kota
destinasi di
indonesia
WEAKNESS
W-O STRATEGI
1. Sarana dan prasarana 1. (W1-O1).perbaikan
sarana dan prasarajna
masih ada renovasi
yang
cepat
akan
sedikit mengganggu
berdampak meningkatnya
pengunjung
wisata
pengunjung
Pacitan.
2. Media informasi saat 2. (W2-O2),
dengan
membuat
iklan
atau
ini kurang dikelola
media informasi dengan
dengan baik
struktur yang baik akan
menunjang bertambahnya
pengunjung wiata.
3. Penataan pedagang
kaki lima yang belum 3. (W3-O3), pembangunan
kios-kios kai lima untuk
tertata dengan baik.
menyediakan
souvenir
untuk pengunjung.
W-T STRATEGI
1. (W1-T1),
mempercepat
pembangunan
supaya
pngunjung lebih mengkat
disbanding kompetitor lain.
2. (W2-T2),
memperbaiki
media informasi( iklan cetak
maupun onbline) untuk
menarik minat pengunjung
wisata Pacitan.
3. (W3-T3), pembangunan kios
dengan program yang baik
akajn memperbaiki investasi
di
dalam
sdm
dan
pemerintah Pacitan.
Sumber : Dwi jatmiko
2.2.5 Strategi Terpilih
( S1-O1+ W2-O2)
a. (S1-O1), membuat iklan visual dengan mengangkat keragaman wisata
kabupaten Pacitan sehingga bisa menjadi visit Indonesia dalam jalur
wisata jawa timur.
b. (W2-O2), dengan membuat iklan atau media informasi dengan struktur
yang baik akan menunjang bertambahnya pengunjung wiata.
88
2.2.6 Usulan Pemecahan Masalah
Jadi kesimpulan dari strategi diatas dalam merancang komunikasi untuk
meningkatkan pengunjung wisata kabupaten pacitan yaitu melalui media iklan
dengan memperbaiki media iklan yang digunakan sebelumnya, dengan
menggunakan media cetak dan media online akan menambah informasi yang
selama ini masih kurang di didapatkan oleh para wisatan dalam kota maupun luar
kota pacitan. Media cetak dan media online akan lebih menonjol karena lebih
kreatif dan lebih informative dalam penyampaian pesan yang di era sekarang
informasi yang singkat dan jelas lenih dibutuhkan.
2.3 Analisis Awal
2.3.1 Asumsi
Dari data yang telah dianalisis bisa disimpulkan bahwa wisata
Kabupaten Pacitan mempunyai bagian yang berpotensi untuk bisa menjadi
destinasi wisata di Indonesia. ciri khas dan daya jual yang mampu bersaing
dengan competitor pariwisata yang lainnya. Meskipun dari aspek
pariwisata kota Pacitan mempunyai pesaing yang hampir sama namun
tidak semua aspek wisata sama dan arena hal itu wisata pacitan jika lebih
dikembangkan lagi dari semua aspek diperbaiki akan mampu bersaing
dalam wisata destinasi di Indonesia. Dalam analisis ini sangat jelas untuk
diangkat adalah bahwa wisata Kabupaten Pacitan merupakan tempat
wisata dimana semua aspek wisasta yang berada didalammnya mampu
bersaing dalam persaingan wisata yang berada di Indonesia saat ini.
2.3.2 Hipotesa
Masyarakat kota Pacitan akan lebih mudah dengan komunikasi
visual dengan konsep yang berbeda, konsep yang lebih simple sehingga
masyarakat kota pacitan maupun luar pacitan mengerti secara cepat
mengenai isi pesan dari iklan komunikasi visual yang disajikan. Selain itu
dengan pengembangan melalui iklan guna membantu informasi dari wisata
kota pacitan akan lebih efektif karena akan mengandung usur-unsur dari
89
komunikasi visual yang sederhana yang memungkinkan audience mampu
menangkap dengan cepat informasi yang disampaikan.
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
3.1 Konsep Pemasaran
3.1.1 Tujuan Pemasaran
a. Tujuan pemasaran jangka pendek
1. Untuk membuat gagasan baru kepada msyarakat atau traveler sehingga
dapan menangkap pesan yang akan disampaikan melalui media visual
iklan.
2. Membentuk image/citra kota Pacitan sebagai kota wisata .
3. Untuk meningkatkan jumlah dan intesitas pengunjung wisata.
4. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan dan
ketertarikan untuk menggali informasi dan pada akhirnya ingin
berkunjung ke kabupaten pacitan.
5. Memperkenalkan serta memberikan informasi produk dan potensi
wisata kabupaten pacitan termasuk tradisi budaya yang menarik untuk
dinikmati saat berkunjung.
b. Tujuan pemasaran jangka panjang
1. Untuk mempertahankan image kabupaten Pacitan kearah yang
positif, kreatif agar mampu bersaing dengan daerah lain sebagai
destinasi wisata.
2. Diharapkan agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki di
kabupaten Pacitan serta dapat meningktkan pendapatan daerah.
3. Melestarikan dan memperkaya nilai budaya tradisi masyarakat
serta mendorong pelaku usaha kecil menengah berkembang
87
88
3.1.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan menentukan bauran
pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari 7P yaitu produk (product), harga
(price), tempat (place), promosi (promotion), Orang (people), bukti nyata
(physical evidence)
1. Produk (Product)
Kabupaten Pacitan mempunyai peluang dari sector pariwisata
Wisata Pantai, Wisata Goa, Wisata Budaya/ Religius, Wisata Rekreasi,
Wisata Industri. Dari masing-masing sector wisata akan menyajikan
keunikan keunikan yang terdapat didalamnya. Seperti keunikan yang
terdapat pada pantai klayar yaitu seruling samudra, patung spinx. Goa
tabuhan pada dinding goa dapat dimainkan dengan cara memukulnya.
Salah satu keunikan itu yang akan dijadikan daya tarik tersendiri untuk
target audience.
2. Tempat (Place)
Karena kota Pacitan berada pada pesisir pantai selatan serta kota pacitan
adalah kota kecil kurang strategis karena masih kalah dengan wisata gunung
kidul yang berdekatan dengan kota Yogyakarta.
3. Harga (Price)
Strategi yang akan dilakukan pada segi harga adalah dengan
memberlakukan tiket disemua asset wisata agar dapat mengembangkan
potensi yang ada didalamnya. Selain itu dengan memberikan 3 tiket gratis
dengan minimal pengunjung wisata 15 orang. Jadi para wistawan akan
tertarik dengan wisata kota Pacitan.
4. Promosi (Promotion)
Strategi
yang
akan
digunakan
adalah
STRENGTHS,
OPPORTUNIES, WEAKNESS (S1-O1), (W2-O2), Yaitu dengan membuat
iklan visual dengan mengangkat keragaman wisata kabupaten Pacitan
sehingga bisa menjadi visit Indonesia dan dalam jalur wisata jawa timur.
89
Selain itu media informasi akan mengemas sebagai wisata yang mempunyai
daya tarik bagi audience. Strategi iklan yang akan digunakan adalah
mengaplikasikan media lini bawah dan lini atas yaitu spanduk, brosur,
baliho, buku panduan, leaflet, youtube, media social, billboard.
5. Proses (procces)
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan proses informasi media yang
terdapat di iklan media cetak : brosure baliho, spanduk lebih
informative serta media online yang mudah diakses seperti youtube,
media sosial.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana seperti
pertunjukan seni keamana event dan kenyamanan saat pengunjung
berada di tempat wisata kota pacitan.
6. Orang (people)
a. People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi
people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi.
Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan
menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge
(pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam
internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting
lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan
dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi
kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting,
dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan
karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan
tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk
mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada
level yang diekspetasikan.
90
7. bukti nyata (physical evidence)
Gambar 3.1 buku panduan
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
leaflet
Gambar 3.2 spanduk
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
91
billboard
Gambar 3.3 baliho
Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah
Kabupaten Pacitan
92
3.2 Media Ulasan
Dalam media leflet, spanduk, billboard yang telah di iklan oleh pihak
dinas pariwisata adalah jenis iklan informative yaitu dengan Bertujuan untuk
membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang
produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada . Media informatif yang
cenderung Menjelaskan kepada konsumen cara kerja sebuah produk/jasa selain itu
iklan informative bertujuanya membentuk atau menciptakan kesadaran atau
pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur – fitur. Dalam perancangan
ini akan membuat perbedaan dengan menggunakan iklan persuasif yang berbeda
dengan iklan informative. Dengan fungsi yang berbeda iklan persuasive akan
mengambil langkah Menganjurkan orang untuk membeli/datang ke wisata kota
pacitan. Selain itu Membujuk konsumen untuk membeli sekarang/atau
mendatangi tempat wisata kota pacitan secepat mungkin. Dalam bidang barang
dan jasa terdapat perbedaan yang dimana iklan informatif hanya Mengoreksi
kelebihan dan kekurangan produk. Namun dalam fungsi iklan persuasif konsumen
akan ditambahkan untuk Menggunakan barang dan jasa, Mempesuasifkan
khalayak ramai untuk memilih barang dan jasa. Serta akan mendapatkan
tambahan dalam pendekatan visual yaitu bersifat provokasi dalam penyampaian
pesan tagline nya.
3.3 Konsep Kreatif
3.3.1 Strategi Kreatif
a. Khalayak sasaran
Target audience dari media iklan ini adalah msyarakat kota pacitan dan
luar kota pacita serta para traveller agar dapat mengetahui seleuk beluk keindahan
wisata yang terdapat pada kota pacitan.
b.
Isi pesan
Konsep iklan wisata pacitan versi “ Pacitan paradise of java “ dalam
konsep ini menjelaskan keindahan surga dunia para wisatawan dipesisir pantai
selatan pulau jawa. Tema dalam konsep ini akan mengangkat “extreme
adventure”, tema ini diambil karena dengan tujuan utama meningkatkan
93
pengunjung wisata daerah kota pacitan. Selain bertujuan tersebut diambil karena
berhubungan dengan fungsi iklan yaitu persuasif serta berhubungan dengan para
traveler dalam menimbulkan peminatan yang membujuk. Dalam konsep ini akan
menampilkan keindahan besifat ekstrim yang dijadikan topik utama. Topik utama
dimaksudkan mereka yang membaca atau melihat iklan ini akan menimbulkan
perasaan tertantang untuk menaklukkan wisata ekstrim kota pacitan.
c. Penentuan “What to say” dan “How to say”
•
What to say
Pesan yang akan disampaiakan dalam media iklan ini kepada target
audience adalah wisata yang berkualiatas, unik, menantang. sebagai
salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungin pengunjung.
•
How to say
Pesan yag akan disampaikan kepada target audience berupa media
iklan berisikan informasi tentang wisata kota pacitan serta event event
yang diadakan oleh kota pacitan. Bentuk pesan akan menggunakan
ilustrasi berupa gambar serta video.
d. Bentuk Pesan
Bentuk pesan dalam iklan yang akan digunakan bersifat persuasif karena
persuasif kegiataan psikologis dalam usaha mempengaruhi sikap, sifat, pendapat,
dan perilaku seseorang atau orang banyak, selain itu akan menggunakan daya
tarik rasional yaitu berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen
optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau
alasan untuk mempunyai atau menngunakan suatu merk atau jasa isi dari daya
tarik ini adalah pesan menekankan fakta.
e. Tema Pesan
Tema dalam perancangan ini adalah menonjolkan setiap keunikan atau
potensi unggulan setiap objek wisata dikota Pacitan. Tema pesan dalam
94
perancangan ini akan mengangkat “extreme adventure”. Yang akan menampilkan
keindahan besifat ekstrim yang dijadikan topik utama. Topik utama dimaksudkan
mereka yang membaca atau melihat iklan ini akan menimbulkan perasaan
tertantang untuk menaklukkan wisata ekstrim kota pacitan.
3.3.2 Program kreatif
a. Copywriting
Headline
: “ Punya nyali datang kesini !!! “
Bodcopy
: “ Pacitan Paradise of java”
b. Model pendekatan persuasi Visual
Model pendekatan visual ini adalah keingintahuan. Pesan verbal
yang akan dirancang pada media iklan ini merupakan beragam potensi
yang ada pada potensi wisata kota pacitan yang akan disesuaikan pada
headline, subheadline, bodycopy.
Pesan non verbal akan disampaikan dengan memanfaatkan bebrapa
elemen peting seperti foto, sketsa,warna, dan elemen pendukung seperti
ilustrasi yang akan menjelaskan potensi wisata kota pacitan yang menjadi
acuan wisatawan.
c. Daya tarik Pesan iklan
Daya tarik pesanl iklan dalam konsep ini akan menggunakan Daya
tarik emosional dengan bertujuan provokasi menimbulkan gejolak
perasaan para pembaca atau audience. Perasaan tertantang untuk
menaklukan wisata kota pacitan akan berpengaruh besar akan minat
wisatawan datang ke kota pacitan. Mereka akan merasa tertantang dan
mencari obbjek wisata pacitan di media social maupun internet, secara
tidak lansung mereka akan melihat objek wisata selain yang disajikan
dalam iklan tersebut
95
d. Pendekatan gaya iklan
Pendekatan gaya iklan pariwisata adalah Suasana / Citra (Mood or
Image)
karena pesan yang disampaikan mengandung provokasi yang
memperngaruhi audience. Hal ini sebagai upaya menimbulkan gejolak
perasaan para pembaca atau audience.
e. Teknik Visualisasi
1. Iklan video
Pada iklan video menggunakan teknik videografi serta disispkan
narasi sebagai penjelas tujuan iklan pariwisata.
2. Iklan Cetak
Pada iklan Cetak menggunakan gabungan gambar ( berupa fotografi
dan vector pada beberapa media ) serta teks headline. Setiap media
cetak yang berbeda akan dimuat pesan iklan yang sama .gaya iklan
tetap simple dan bernuasa extreme Adventure sesuai dengan tema.
3.4 Media Planning
3.4.1 Strategi media
a. Media Utama
1. Billboard
Billboard difungsikan hampir sama seperti poster hanya
perbedaannya hanya billboard ukuranya diperbesar, karateristik
dan media ini adalah mudah diingat dan diserap informasinya oleh
banyak orang di karenakan ukuran besar dan memudahkan target
audience mudah mengatur tempodalam membaca.
Billboard juga akan meningkatkan image profesioal dan
bonafit dimana konsumen akan lebi percaya dengan kualitas
wisata.
96
b. Media Pendukung
1. Spanduk
Spanduk digunakan dalam perncangan media iklan ini
karena dalam penempatkan sangat fleksibel . media ini juga tahan
lama dan dapat dilihat dari jarak jauh. Audience dapat mengulang
bacaannya kembali dan cara mengatur cara membaca. Dalam
media pendukung ini akan digunakan untuk saat tedapat acara
dalam wisata kota Pacitan.
2. Media Sosial advertising
Media social disini yang dimaksud adalah penambahan
iklan baru pada facebook dan instagram yang digunakan pada
target audience yang luas untuk saran dan masukan terhadap
aplikasi serta event event yang pernah dilaksanakan. Media ini
digunakan karena karakteristik yang mudah digunakan serta di
akses banyak orang.
3. Brosure
Penggunaan brosure dalam mempromosikan saat pada
tempat wisata mengadakan acara. Media ini termasuk efektif dalam
mempengaruhi target audience untuk datang ke acara yang sedang
diadakan. Selain itu mengenai harga media iklan ini cukup
terjangkau tapi juga dapat meyakinkan pengunjung untuk membeli
suatu produk dalam kawasan wisata.
Didalamnya kita dapat memperkenalkan kelebihan produk
kawasan wisata tersebut dari apa yang dijual mulai dari fisik
produk, warna produk, ukuran produk. Selain itu brosure mudah di
sebar luaskan dapat dibawa pulang dan dapat dibaca berulang kali
97
sehingga memudahkan audience memahami informasi yang
terkandung didalannya.
4. Buku Panduan
Perkembangan wisata di kota pacitan saat ini memerlukan
pengembangan, salah satu factor yang mendukung perkembangan
wisata di Pacitan adalah buku panduan. Buku paduan yang harus
diperhatikan dalam pembuatan buku karena haruslah menarik
bentuknya dan dapat menimbulkan minat wisatawan untuk
membaca dan memilikinya. Buku panduan akan tersebar di
berbagai wisata dikota Pacitan, dan di khususkan pada dinas
pariwisata.
5. Youtube
Youtube akan digunakan dalam iklan wisata dalam bentuk
animasi. Akan menampilkan secara nyata kondisi wisata pacitan.
Dalam pengaplikasiannya nanti akan menggunakan cara yaitu :
a. iklan pada youtube
3.4.2 Program Media
Program media stategi periklanan yang dilakukan untuk mempublikasikan
berbagai media promosi yang dibuat kedalam bentuk agenda perencanaan supaya
informasi yang terkndung didalam media dapat tersampaikan dengan baik
terhadap target audience. Media iklan akan dilakukan dengan jangka waktu satu
tahun mulai dari tanggal 3 April 2017 sampai 28 desember 2017 yang dibagi
berdasarkan agenda masing-masing media perencanaan.
Pada media utama dalam periklanan ini akan menggunakan media
billboard yang akan dipasang diarea jawa tengah kabupaten batu dan kabupaten
gunung kidul sedangkan untuk jawa timur akan dipasang kabupaten ponorogo dan
trenggalek. Penempatan wilayah ini difokuskan pada media utama karena
menargetkakn kawasan terdekat untuk potensi para wisata berkunjung ke kota
pacitan. Sedangkan untuk media pendukung dibuat untuk jangkauan jauh dari kota
98
pacitan. karena untuk media pendukung bersifat media sosial yang dapat diperoleh
informasi secara meluas.Berikut jadwal rincian program media dalam kurun
waktu kurang lebih satu tahun kedepan :
99
Keterangan program media dari perencanaan :
A. Media Utama
1. Billboard
Billboard akan berjumlah 3 dan akan dipasang dalam 3 tempat
berbeda yaitu
a. Jalan.raya pacitan-ponorogo
Pada jalan ini akan dipasang billboard karena jalur ini merupakan
jalur lintas selatan yang banyak sekali yang melewati jalan ini.
Pemasangan ini akan dimanfatkan bagi mereka yang berwisata
daerah ponorogo dapat melihat iklan ini.
Gambar 3.5 Billboard pemasangan
Sumber : Dwi Jatmiko
b. Jalan raya solo-wonogiri
Arus jalan yang ramai menjadikan alasan mengapa billboard ini
akan dipasang disini, selain itu jalur wonogiri juga dapat dilalui
bagi mereka yang akan pergi ke arah kota magetan, ponorogo dan
kota pacitan.
100
Gambar 3.6 Billboard pemasangan
Sumber : Dwi Jatmiko
c. Jalan nasional III
Sebagai salah satu kota destinasi sainga kota pacitan, akan menjadi
alasan penting untuk kita bersaing untuk sector pariwisata ini.
sebagai jalur utama dari jogja kea rah kota pacitan sangat strategis
jika billboard ini akan diapasang di lokasi ini.
Gambar 3.7 Billboard pemasangan
Sumber : Dwi Jatmiko
101
Jangkauan
: menjangkau seluruh sekitar kota pacitan
Frekuensi
: billboard akan dipasang dalam jangka satu tahun dengan 3
kali pergantian visual billboard, alasan melakukan ini adalah mengikuti
acara atau jadwal yang akan diilaksanakan pada bulan ( januari sampai
dengan april ), ( mei sampai dengan agustus ), ( September sampai dengan
desember )
B. Media Pendukung
1. Brosure
Selain ditempatkan diarea wisata, brosure akan disebarkan luas kan
pada jalan utama pacitan serta sekitar kota pacitan. Dalam melakukan
penyebaran brosure ini akan mengikuti event atau acara yang akan
dilakukan dinas pariwisata. Tujuan penyebaran tidak lain agar diluar kota
pacitan bisa mngetahui acara atau agenda yang akan dilakukan dalam
kurun waktu yang dekat sehingga dapat menarik minat pengunjung wisata
pacitan.
jangkauan
: seluruh masyarakat pacitan dan sekitar kota pacitan
frekuensi
: brosure akan disebarkan mengikuti jadwal/agenda ayang
akan dilaksanakan dai pihak dinas pariwisata.
2. Buku Panduan
Buku panduan akan di fokuskan di dinas pariwisata sebagai
tourism center kota paacitan serta secara umum ke area pariwisata dengan
minat khusus. Selain itu buku panduan akan di upayakan masuk ke took
buku atau gramedia, karena dengan masuk ke gramedia atau percetakan
missal akan lebih berfungsi untuk menarik minat kalangan traveler luar
kota pacitan. buku panduan akan berisi informasi yang lebih lengkap
mengenai kondisi dan wisata kota Pacitan.
102
Jangkauan
: seluruh masyarakat pacitan, wisatawan yang datang dan
luar kota Pacitan.
Frekuensi
: Buku Panduan akan dikeluarkan awal tahun hingga akhir
tahun. dapat digunakan sewaktu-waktu.
3. Media sosial advertising
Media sosial akan digunakan terus menerus hanya akan dilakukan
perubahan tampilan sesuai perkembangan acara pariwisata yang akan
dilakssanakan. Selain itu fungsi dari media sosial sebagai wadah untuk
memberi saran, menjalin hubungan dengan masyarakat.
Jangkauan
: menjangkau seluruh masyarakat pacitan nasional dan
internasional.
Frekuensi
: Dapat digunakan sewaktu-waktu
4. Youtube
Youtube dalam iklan wisata akan menampilkan secara visual dan
video nyata kondisi wisata pacitan. akan menampilkan visual secara nyata
dalam bentuk video.
jangkauan
: menjangkau seluruh masyarakat pacitan nasional dan
internasional.
Frekuensi
: Dapat digunakan sewaktu-waktu
3.5 Media Bugedting
a. Biaya Desain
Biaya Desain
No
Jenis media
1
Iklan online
Keterangan Jumlah
Biaya/item
Biaya(Rp)
Scenario
dan
2.000.000
2.000.000
1
103
storyboard
2
Iklan cetak
Sutradara
1
1.000.000
1.000.000
Camera
2
500.000
500.000
Cameramen
2
650.000
1.300.000
Model
2
1.000.000
1.000.000
DVD
3
30.000
90.000
Editor
1
1.000.000
1.000.000
Studio
Editing
1
500.000
500.000
Print Mater
to VCD,
DVD
1
150.000
150.000
Billboard
1
1.000.000
1.000.000
Spanduk
1
600.000
600.000
Buku
panduan
1
1.500.000
1.500.000
Brosure
1
500.000
500.000
Total
11.140.000
Tabel 3.2 baliho pemasangan
Sumber : Dwi Jatmiko
3.5.1 Biaya Perancangan
No
1
Media
Keteranga
n
Ukura
n
Jumlah
Harga/item
(Rp)
Biaya/tahun
Wonosari
6mx4m
1
Rp.6.000.000
Rp.72.000.000
Wonogiri
6mx4m
1
Rp.8.000.000
Rp.96.000.000
Billboard
104
Ponorogo
6mx4m
1
Rp.4.000.000
Total
2
Brosure
3
Buku
panduan
4
5
Spanduk
Medsos
Rp.48.000.000
Rp.216.000.000
Bahan art
paper 120
gram
A4(21c
mx29,7
cm)
Art paper
120 gram
13 cm x
15 cm
Flexi shina
400 gr
Instagram,
facebook,
twitter,dan
blog
1000
Rp.500.000/ri
m
Rp.1.000.000
800
Rp.25.000/per
buku
Rp.20.000.000
1mx3m
30
Rp.25.000/met
er
Rp.6.000.000
-
1 (1
per satu
akun )
Rp.100.000
Rp.800.000 (
dalam 8 bulan )
(2 rim)
Rp.243.800.000
Total
Tabel 3.3 biaya perancangan
Sumber : Dwi Jatmiko
*keterangan : pada billboard akan dipasang dipasang diarea jawa tengah
kabupaten wonogiri dan kabupaten wonosari sedangkan untuk jawa timur
akan dipasang kabupaten ponorogo. serta biaya billboard sudah termasuk
biaya sewa billboard pertahun dan lokasi selama kontrak , pajak, dan
perawatan
Toatal biaya desain sebesar Rp. 11.140.000
Total keseluruhan biaya desain dan media perancangan Rp. 254.940.000
Sumber data biaya:
105
DELTA total media servise ( baliho, banner ,brosure,)
Astro Print ( Baliho )
BAB IV
VISUALISASI
Visualisasi berasal dari kata dasar visual, Visual
menggunakan
gambar-gambar
melalui
berbgai
media
: penerangan yang
informasi
seperti
televisi,koran majalah.dan lainnya ( poerwadarminta,1999 : 1142. Hal tersebut
diterapkan oleh penulis dalam pembuatan desain media iklan Pariwisata. Gagasan
atau hasil pemikiran kan dituangkan dalam sketsa-sketsa dengan menggunkan
program komputer.
4.1 Penjaringan Ide Visual
4.1.1 Media Utama ( Billboard )
gambar 4.1 sketsa
Sumber : Dwi jatmiko
106
107
4.1.2 Media pendukung
1.brosur
gambar 4.2 sketsa brosure
Sumber : Dwi jatmiko
2. Spanduk
gambar 4.3 sketsa spanduk
Sumber : Dwi jatmiko
108
3. Buku panduan
gambar 4.4 sketsa buku panduan
Sumber : Dwi jatmiko
4. Media Sosial
gambar 4.5 sketsa media sosial
Sumber : Dwi jatmiko
109
5. Iklan youtube
gambar 4.6 sketsa video
Sumber : Dwi jatmiko
110
4.2 Pengembangan Ide
Desain 1 dan 3 dipilih karena komposisiwarnaa,dan jenis
warna font yang senada menggambarkan citra pariwisata.
Dipilihnya gambar gambar visualisasi bukannya tanpa arti,
111
pemilihan penempatan objek untuk menunjukan kondisi wisata di
pacitan.
4.3 Pengarahan Visual
a. Typografi
Tipografi dalam perancangan iklan ini menggunakan font sunset
clouds.font ini mewakili dari alam yang akan di iklannkan karena font ini
terkesan tidak terlalu formal serta lentur sesuai dengan irama tagline dan
mudah terbaca sehingga pesan yang disampaikan melalui tulisan dapat
cepat dipahami. Selain font itu, jenis font Arial rounded MT bold
memiliki tingkat readibilti yang tinggi sehingga informasi detail yang
disampaikan dapat terbaca dengan jelas. Font yang digunakan selain itu
adalah font one direction dan lost in wild sebagai font tambahan pada
beberapa iklan
gambar 4.8 font
Sumber : Dwi jatmiko
gambar 4.9 font
Sumber : Dwi jatmiko
gambar 4.10 font
112
Sumber : Dwi jatmiko
gambar 4.11 font
Sumber : Dwi jatmiko
b. Tone and Manner
Menggunakan tampilan yang sederhana dengan menampilkan
sedikit elemen dalam iklan serta dengan tone warna contras sebagai
background iklan agar semakin terlihat meyakinkan sebagai iklan produk
kesehatan. Utnuk media cetak dipadukan dengan warna contras untuk
menunjukkan pariwisata yang ditawarkan
gambar 4.11 warna
Sumber : Dwi jatmiko
113
gambar 4.12 warna
Sumber : Dwi jatmiko
4.3 Visualisasi
4.3.1 Media utama
a. billboard
Spesifikasi media :
Ukuran : 6 m x 4 m x 2 sisi
Bahan : dasar plat almunium 0,7 finishing dan 2 lampu sorot 250watt
Font : Sunset daan lost in wild
114
gambar 4.1 final desain billboard
Sumber : Dwi jatmiko
115
gambar 4.14 final desain billboard
Sumber : Dwi jatmiko
gambar 4.15 final desain billboard
Sumber : Dwi jatmiko
116
Desain pada baliho di desain agar orang merasa tertantang dengan teks
yang di ilustrasikan. Dengan ajakan atau menantang atau provokasi dengan arti
kalau kalian punya nyali harus mencoba arena atau wisata ini. Ditampilkan juga
orang yang sedang melakukan aktitaas extrem dipacitan, dengan tujuan
menunjukkan inilah wahana extrem itu.
4.3.2 Media Pendukung
a. Brosure
Spesifikasi media :
Ukuran : A4(21cmx29,7cm)
Bahan : paper 120 gram
Font : Sunset daan lost in wild
gambar 4.16 final desain brosure
Sumber : Dwi jatmiko
gambar 4.17 final desain brosure
Sumber : Dwi jatmiko
117
Desain pada brosure tidak hanya berisi visualisasi pariwisataa dan
ilustrrasi serta body copy dan tagline. Tetapi juga berisi sekumpulan
informasi seputar pariwisata extrem yaang berada di kota pacitan,
seehingga audience dapat memahami dan mengetahui mana saja wahana
extrem di pacitan.
b. Spanduk
•
Spesifikasi media :
•
Ukuran : 1mx3m
•
Bahan : Flexi shina 400 gr
•
Font : Sunset daan lost in wild
gambar 4.18 final desain spanduk
Sumber : Dwi jatmiko
118
gambar 4.18 final desain spanduk
Sumber : Dwi jatmiko
Pada desain spanduk digunakan pada saat ada acara atau event yang akan
dilakukan isi dan illustrasi akan menyesuaikan acara. Misalnya spanduk dalam
contoh diatas adalah acara surfing yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Dengan tetap menunjukkkan tema adventure dalam setiap desain ikllannya.
c. Media Sosial
Pembuatan akun media facebook , intagram dilakukan melalui komputer,
sedangkan update bisa dilakukan melalui smartphone dimana saja.
gambar 4.19 final desain media sosial FB
Sumber : Dwi jatmiko
119
gambar 4.20 final desain media sosial instagram
Sumber : Dwi jatmiko
d. Buku Panduan
•
Spesifikasi media :
•
Ukuran : 13 cm x 15 cm
•
Bahan : paper 120 gram
•
Font : Sunset daan lost in wild
120
gambar 4.21 final desain buku panduan
Sumber : Dwi jatmiko
Pada buku panduan kali ini kesan extrem berkurang pada bagian
background depan, disini terlihat lebih nyaman. Dikarenakan buku panduan sudah
berada dalam gengaman sehingga kesan lembut damai juga tersampaikan keepada
audience , meskipun ada beberapa cover di background depan terdapat ilustrasi
adventure.
121
e. Iklan Video
gambar 4.22 final desain video
Sumber : Dwi jatmiko
122
123
a. Sound
Pada iklan video sound yang digunakan adalah soundtrack pesona
indonesia. Pemakaian sound ini adalah sebagai citra yang akan dihadirkan bagi
masyarakat Indonesia terutama di berbagai daerah di Tanah Air. Harapannya kata
'pesona' melekat dan tercitrakan ke berbagai destinasi dan atraksi wisata, bahkan
termasuk kepada orang Indonesia itu sendiri.
b. . capturing
Setelah kegiatan perekaman video dilakukan tahap selanjutnya yaitu
memindahkan file video ke omputer untuk dilakukan proses editing video.
c. Editing
Video yang telah didapat dan sound dipindah dan di proses editing dengan
meenggunnakan Adobe After effect cs6 dan Adobe Ppremiere cs6 dengan cara
menggabungkan bebrapa video dan diisipkan soundtrack lagu pada video.
d. Distribusi
Hasil editing iklan video yang telah selesai di upload ke youtube.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari ulasan dann pemaparan yang telah di sampaikan pada penulisan bab-bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kota Paciitan sebagai salah satu tempat atau destinasi wisata di indonesia
yang sangat menarik untuk dikunjungi. Setiap destinassinya memiliki
kelebihannya masing-masin dan semakin kedepan dapat dikembangkan
sebagai destinasi wissata duunia. Pengalaman dan
pengakuaan para
wisatawan yang hadir di kota pacitan bahwa kota yang
berjulukan
paradise of java ini mampu untuk menjadi wisata dann jalur wisataa di
geopark gunung sewu jawa timur.
2. Baliho dijadikan media utama karena pacitan memiliki pesaing destinasi
wisata yaitu gunung kidul. Kita menempatkan pada jalur yang letaknya
strategis diman jalur inii sering dan menjadi titik tengah wisata gunung
kidul dilalui.Yang kedua penempatann di jalur ponorogo dikarena kan
sebagai
jalur llintas selatan jawa, menjadikan banyak orang yang
melewati jalur tersebut dan melihat atau mebaca informasi yang
terkandung dalam baliho ini karena isi dalam baliho ini terkesan
memprovokasi audience.
3. Dalam perancanngan media komunikasi visual untuk iklan pariwisata
pacitan akan diterapkan sesuaai konsep dan tema untuk mencapai target
yang dituju.Penerapan tersebut terdapaat pada bentuk baliho dan media
pendukung laainnya yang terkesan provokasi tetap simple dan tidak asalasalan. Serta tetap memiliki tujuan utama yaaitu meningkatkan
pengunjung wisata kota pacitan.
124
125
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk perbaikan dan pengembangan bersama untuk
kemajuan yang lebih baik untuk di masa mendatang, antara lain :
1. Dalam promosi bidang pariwisata akan lebih baiknya jika media yang di
iklankan mempunyai tema sehingga pesan yang ingin disampaikan
tersampaikan kepada audience.
2. Mengikuti even / pameran pariwisata yang diselenggarakan pihak-pihak
terkait.
3. Menjalinn kerjasama dengan intaassi hotel, perusahaan swata agar
destinasinya cepat tersebar dan mendatangi destinasi wisata.
4. Dengaan dibuatnya media komunikasi visual ini diharapkan selalu
digunakan dalam usaha mengiklankan pariwisata di indonesia maupun luar
negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Djaslim, S., & Yewis, O. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran.
Bandung: Lindakarya.
Effendy, O. U. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Prof.Dr.I Gde Pitana, M., & I Ketut Surya Diarta,SP.,MA. (2009). Pengantar Ilmu
Pariwisata. CV ANSDI OFFSET.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia
Pusaka Utama.
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga.
Tinarkubo, Sumbo.2009.Semiotika Komunikasi Visual.Yogyakarta: Jalasutra
Internet
Anonym.
2011.
Teori
Warna
dan
Ahlinya.
Diakses
http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620teoriwarna-dan-ahlinya.html, pada 9 April 2016 pukul 21.18.
126
dari
127
LAMPIRAN
Foto Stand Pameran
128
Foto beberapa pengunjung Pameran
Download