LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR A14.7801 TUGAS AKHIR Semester X 2016/2017 Dwi Jatmiko A14.2012.01444 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL-S1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2017 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PERSETUJUAN TUGAS AKHIR JUDUL : PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR : DWI JATMIKO : A14.2012.01444 NAMA NIM Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui , Semarang , 23 Februari 2017 Toto Haryadi, M.Ds Ali Muqoddas, S.Sn, M.Kom Pembimbing 1 Pembimbing 2 Mengetahui, Dr.Drs.Abdul Syukur, MM Dekan Fakultas Ilmu Komputer ii UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PENGESAHAN TUGAS AKHIR JUDUL : PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR : DWI JATMIKO : A14.2012.01444 NAMA NIM Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan Dihadapan Dewan penguji pada sidang Tugas Akhir Semarang , 1 maret 2017 Dewan Penguji Dwi Puji Prabowo S.Sn, M.Kom Erisa Adyati Rahmasari. S.Sn, M.Kom Ketua Penguji Anggota Penguji I Dr. Eszter Tari DLA Anggota Penguji II iii PERNYATAAN SURAT PERJANJIAN Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Mahasiswa : Dwi Jatmiko NIM : A14.2012.01444 Menyatakan bahwa mata kuliah dengan kode MK A14.7801 atau Tugas Akhir yang berjudul : “PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR ” Telah dibuat dengan berdasarkan kebenaran. Segala pernyataan dan data yang saya sertakan dalam tugas akhir ini disusun berdasarkan kebenaran yang telah saya peroleh dari penelitian lapangan. Saya berjanji akan mematuhi aturan main yang berlaku dan mengerjakan seluruh tugas akhir dengan kesungguhan hati dan menjaga kehormatan diri sebagai mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual S-1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro. Saya sadar dan menerima sepenuhnya bentuk sanksi akademis yang diberikan, bila saya melanggar pernyataan diatas. Semarang, 23 Februari 2017 Koordinator Tugas Akhir Godham Eko Saputro, S.Sn M.Kom Dwi Jatmiko NIP. 0686.11.2011.422 A14.2012.01444 iv PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro yang bertanda tangan dibawah ini saya : Nama : Dwi Jatmiko NIM : A14.2012.01444 Menyatakan bahwa karya Tugas Akhir saya yang berjudul : PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Merupakan karya asli saya ( kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing- masing telah saya jelaskan sumbernya ).Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekar pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Semarang, 6 maret 2017 Yang Menyatakan, Dwi Jatmiko v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Dwi Jatmiko NIM : A14.2012.01444 Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan pada Universitas Dian Nuswantoro. Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Nonexclesive)(Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya yang berjudul : PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Beserta perangkat yang diperlukan dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan , menyalin ulang (memperbanyak), menggunakan, mendistribusikan dan mempublikasikan diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Semarang, 6 maret 2017 Yang Menyatakan, Dwi Jatmiko vi KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan judul “PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR ” sebagai syarat untuk tugas akhir perkuliahan dibidang Desain Komunikasi Visual. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimibingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., selaku Rektor Universitas DianNuswantoro Semarang. 3. Bapak Dr.Drs.Abdul Syukur, MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer 4. Ibu Siti Hadiati Nugraini, M.Kom, Ph.D, selaku ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Dian Nuswantoro. 5. Bapak Toto Haryadi, M.Ds dan Bapak Ali Muqoddas, S.Sn, M.Kom selaku dosen pembimbing penulis dalam menyelesaikantugas akhir ini. 6. Drs. Endang Sujasri, S.Sos selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan izin untuk penulis melaksanakan penelitian. 7. Drs.Efi Iftita M.Si selaku Kepala Bidang Pengembangan yang telah memberikan izin untuk penulis membantu penulis seputar pengembangan pariwisata. vii 8. Bapak Tugrianto,S.Sos.M.Se selaku Ka.UPT Pengelolaan objek wisata membantu penulis seputar pengelolaan pariwisata. 9. Bapak Rorik setya budi selaku Staf promosi yang telah membantu mengenai seputar promosi yang pernah dilakukkan. 10. Teman-teman DKv Udinus dan serta atemen-temen seperjuangan 11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelakssanakan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis. Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,intitusi pendidikan,perusahaan dan masyarakat luas. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Penulis, viii ABSTRAK PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG WISATA KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR Kota Pacitan merupakan daerah terpencil di pesisir pantai selatan pulau jawa termasuk dalam pegunungan sewu pulau jawa, tidak banyak yang mengetahui jika kota kecil ini menyimpan surga dunia yang dapy dijadikan sebagai tempat destinasi wisata. Kota yang mendapat julukan Paradise Of Java ini tidak kalah dibandingkan dengan destinasi wisata yang berada di gunung kdul dan jogja, serta wonogiri. Agar hal-hal tersebut dapat terlihat oleh masyarakat luas khususnya para pecinta travelling dan para wisatawan lokal maupun asing. Maka perlu dibuat sebuah media iklan dengan bertujuan media iklan berguna untuk memperkenalkan destinasi wisata Pacitan. Iklan dirancang dengan cara mengumpulkan data melalui proses wawancara dengan pihak-pihak pariwisata dan observasi non- partisipatif guna memperoleh data- data yang valid sebagai informasi sebuah iklan serta mencari data edukatif melalui buk dan internet.Sebagai informasi tambahan yang kemudian dianalisis dengan metode analisi SWOT. Hasil dari analisis tersebut adalah sebuah media iklan dalam bentuk baliho yang menginformasikan tentang destinasi wisata. Iklan juga di iklankan pada media pendukung seperti brosur, buku panduan, spanduk, iklam media social ( facebook dan instagram ) dengan tema extreme Adventure. Dengan adanya perancangan ini diharapkan mampu untuk memabntu meningkatkan para wisatawan berkunjung ke kota Pacitan, banyak yang mengetahui destinasi yang belum terungkap ke khalayak umum. Kata Kunci: Extreme, Wisata,Pacitan, SWOT ix ABSTRACT VISUAL COMMUNICATION DESIGN TO INCREASE TOURISM DISTRICT VISITORS PACITAN EAST JAVA Pacitan city is a remote area on the south coast of the island of Java included in sewu mountainous islands of Java, not many people know if this small town store paradise that can be used as a tourist destination. The town is nicknamed Paradise Of Java is not less than the tourist destinations on the mountain kidul and Jogja, and wonogiri. So that these things can be seen by the public, especially the lovers of traveling and local and foreign tourists. It needs to be made an advertising medium with the aim of advertising media is useful to introduce tourist destinations Pacitan. Ads designed by collecting data through interviews with the parties of tourism and non-participatory observation in order to obtain data that is valid as an advertising information as well as search for data educative through books and the internet. For additional information which is then analyzed by the method of SWOT analysis. The results of the analysis is an advertising medium in the form of a billboard to inform about travel destinations. Ads are also advertised on the supporting media such as brochures, booklets, banners, adverts had social media (Facebook and instagram) with the theme Extreme Adventure. With the design is expected to be able to help boost the tourists visiting the town of Pacitan, many who know the destinations that have not been revealed to the public Kata Kunci: Extreme, Wisata,Pacitan, SWOT x DAFTAR ISI PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ......................................................................... ii PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iii PERNYATAAN SURAT PERJANJIAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..................................................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................. ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3 1.3 Tujuan ............................................................................................................ 3 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3 1.5 Batasan Masalah ............................................................................................ 4 1.6 Metodologi Penelitian ................................................................................... 4 1.6.1 Metode Pengumpulan Data. .................................................................... 4 1.6.2 Metode Analisis Data ............................................................................. 6 1.6.2.1 Definisi SWOT ................................................................................ 6 1.6.2.2 Matriks SWOT ................................................................................. 7 1.6.3 Bagan Alir Perancangan ....................................................................... 10 1.6.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan............................................... 11 xi 1.7 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 11 1.7.1 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Permasalahan . 11 1.7.1.1 Teori Perancangan .......................................................................... 11 1.7.1.2 Teori Pariwisata ............................................................................. 12 1.7.1.3 Teori Wisatawan ............................................................................ 14 1.7.1.4 Teori Iklan ...................................................................................... 15 1.7.2 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Desain Komunikasi Visual ........................................................................................ 23 1.7.2.1 Teori Komunikasi .......................................................................... 23 1.7.2.2 Teori Desain Komunikasi Visual ................................................... 24 BAB II ................................................................................................................... 30 IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISIS MASALAH ....................................... 30 2.1 Identifikasi Data .......................................................................................... 30 2.1.1 Kondisi umum Pacitan .......................................................................... 30 2.1.2 Visi dan misi ......................................................................................... 32 2.1.3 Logo Kabupaten Pacitan ....................................................................... 33 2.1.4 Struktur Perusahaan .............................................................................. 33 2.1.5 USP ....................................................................................................... 39 2.1.6 Informasi tentang produk kabupaten Pacitan........................................ 39 2.1.7 Informasi tentang Pemasaran ................................................................ 49 2.1.8 Data Target Audience ........................................................................... 53 2.1.9 Harga dan Proses .................................................................................. 54 2.1.10 Masyarakat/ penduduk kabupaten Pacitan .......................................... 54 2.1.11 Potensi Pacitan .................................................................................... 57 2.1.12 Sarana dan prasarana .......................................................................... 72 2.1.13 Hasil Wawancara ................................................................................ 80 xii 2.2 Analisis Masalah ........................................................................................ 81 2.2.1 Kompetitor ............................................................................................ 81 2.2.2 Masalah Umum ..................................................................................... 82 2.2.3 Masalah khusus ..................................................................................... 82 2.2.4 Analisis SWOT ..................................................................................... 82 2.2.5 Strategi Terpilih .................................................................................... 87 2.2.6 Usulan Pemecahan Masalah ................................................................. 88 2.3 Analisis Awal .............................................................................................. 88 2.3.1 Asumsi .................................................................................................. 88 2.3.2 Hipotesa ................................................................................................ 88 BAB III ................................................................................................................. 87 KONSEP PERANCANGAN ................................................................................ 87 3.1 Konsep Pemasaran ...................................................................................... 87 3.1.1 Tujuan Pemasaran ................................................................................. 87 3.1.2 Strategi Pemasaran ................................................................................ 88 3.2 Media Ulasan ............................................................................................... 92 3.3 Konsep Kreatif ............................................................................................ 92 3.3.1 Strategi Kreatif ...................................................................................... 92 3.3.2 Program kreatif ..................................................................................... 94 3.4 Media Planning ........................................................................................... 95 3.4.1 Strategi media ....................................................................................... 95 3.4.2 Program Media ..................................................................................... 97 3.5 Media Bugedting ....................................................................................... 102 3.5.1 Biaya Perancangan .......................................................................... 103 BAB IV ............................................................................................................... 106 VISUALISASI .................................................................................................... 106 xiii 4.1 Penjaringan Ide Visual .............................................................................. 106 4.1.1 Media Utama ( Billboard ) ................................................................. 106 4.1.2 Media pendukung ............................................................................... 107 4.2 Pengembangan Ide .................................................................................... 110 4.3 Pengarahan Visual ..................................................................................... 111 4.3 Visualisasi ................................................................................................. 113 4.3.1 Media utama ...................................................................................... 113 4.3.2 Media Pendukung .............................................................................. 116 BAB V................................................................................................................. 124 PENUTUP ........................................................................................................... 124 5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 124 5.2 Saran .......................................................................................................... 125 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 126 LAMPIRAN ........................................................................................................ 127 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Bagan Alir .......................................................................................10 Gambar 2.1 : logo Pacitan .....................................................................................33 Gambar 2.2 : Bagan perusahaan ............................................................................33 Gambar 2.3 : lobster......... .....................................................................................40 Gambar 2.4 : Rumput laut .....................................................................................41 Gambar 2.5 : Ikan Bawal.......................................................................................42 Gambar 2.6 : Sirip hiu............................................................................................42 Gambar 2.7 : Akik..................................................................................................43 Gambar 2.8 : Gerabah............................................................................................44 Gambar 2.9 : Batik Tulis Pacitan...........................................................................45 Gambar 2.10 :Anyaman bambu.............................................................................46 Gambar 2.11 :Terasi Pacitan..................................................................................47 Gambar 2.12 :baliho...............................................................................................47 Gambar 2.13 :baliho...............................................................................................49 Gambar 2.14 :baliho...............................................................................................50 Gambar 2.15 :brosure.............................................................................................50 Gambar 2.16 :brosure.............................................................................................51 Gambar 2.17 : Media online...................................................................................51 Gambar 2.18 : Media online...................................................................................52 Gambar 2.19 : Media online...................................................................................52 Gambar 2.20 : Pantai Klayar.................................................................................53 Gambar 2.21 : Pantai Watu Karung.......................................................................58 Gambar 2.22 : Pantai srau.....................................................................................59 Gambar 2.23 : Pantai soge....................................................................................60 xv Gambar 2.24 : Goa Gong.......................................................................................61 Gambar 2.25 : Goa Tabuhan..................................................................................62 Gambar 2.26 : Air hangat.......................................................................................63 Gambar 2.27 : Monumen Jendral Sudirman..........................................................64 Gambar 2.28 : ceprotan..........................................................................................65 Gambar 2.29 : Batu Akik.......................................................................................66 Gambar 3.1 : Brosure.............................................................................................67 Gambar 3.2 : Spanduk............................................................................................90 Gambar 3.3 : Baliho...............................................................................................90 Gambar 3.4 : Baliho...............................................................................................91 Gambar 3.5 : Media Pemasangan...........................................................................99 Gambar 3.6 : Media Pemasangan.........................................................................100 Gambar 3.7 : Media Pemasangan.........................................................................100 Gambar 4.1 : Sketsa Baliho..................................................................................106 Gambar 4.2 : Sketsa Brosure................................................................................107 Gambar 4.3 : Sketsa spanduk...............................................................................107 Gambar 4.4 : Sketsa Buku panduan.....................................................................108 Gambar 4.5 : Sketsa media sosial........................................................................109 Gambar 4.6 : Sketsa video/ storyboard................................................................110 Gambar 4.7 : Sketsa video/ storyboard................................................................111 Gambar 4.8 : Font................................................................................................113 Gambar 4.9 : Font................................................................................................113 Gambar 4.10 : Font..............................................................................................114 Gambar 4.11 : Warna...........................................................................................114 Gambar 4.12 : Warna...........................................................................................114 Gambar 4.13 : Final desain baliho.......................................................................115 xvi Gambar 4.14 : Final desain baliho.......................................................................116 Gambar 4.15 : Final desain baliho.......................................................................117 Gambar 4.16 : Final desain brosur.......................................................................117 Gambar 4.17 : Final desain baliho.......................................................................118 Gambar 4.18 : Final desain spanduk....................................................................118 Gambar 4.19 : Final desain Fb.............................................................................119 Gambar 4.20 : Final desain instagram..................................................................120 Gambar 4.21 : Final desain buku panduan...........................................................120 Gambar 4.22 : final desain video……….............................................................121 Gambar 4.23 : final desain video……….............................................................124 xvii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Matriks Swot..........................................................................................9 Tabel 2.1 : struktur perusaahaan...........................................................................10 Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk.................................................................................48 Tabel 2.3 : Jumlah Panti asuhan.............................................................................56 Tabel 2.4 : potensi wisata.......................................................................................58 Tabel 2.5 : objek Wisata.........................................................................................68 Tabel 2.6 : tempat ibadah.......................................................................................69 Tabel 2.7 : Rumah sakit.........................................................................................71 Tabel 2.8 : Penginapan...........................................................................................72 Tabel 2.9 : hiburan.................................................................................................73 Tabel 2.9 : Matriks Swot........................................................................................74 Tabel 2.10 : hiburan...............................................................................................77 Tabel 3.1 : program Media....................................................................................98 Tabel 3.2 : Biaya Kreatif.....................................................................................103 Tabel 3.3 : Biaya Perancangan.............................................................................104 xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Jawa Timur terdapat Kabupaten Pacitan terletak di propinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah ± 1.389,87km2, dengan panjang garis pantai 70.709 km melalui 7 wilayah kecamatan yaitu kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, dan Donorojo. Wilayah pesisir Kabupaten Pacitan berbatasan langsung dengan pantai selatan Pulau Jawa,dengan karakteristik gelombang yang cukup besar rata-rata melebihi 1.5 m di tepi pantai, sedangkan karakteristik pantainya berpasir dari yang landai sampai curam. Lingkup perencanaan ruang kawasan pesisir dan laut untuk wilayah daratan meliputi 951.03 km2 ditambah wilayah lautan sejauh 4 mil dari batas pantai (± 523.82 km2 ). Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten Pacitan luas perairan laut untuk wilayah 12 mil dari batas pantai sebesar 1571.44 km2 . Sedangkan perairan (ZEEI) seluas 26.190.62 km2 . Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten dijawa timur yang merupaka sebagai kota wisata alam, budaya/sejarah, kesenian dan industri. Pacitan mempunyai daerah wisata yang dapat menjadi alternative pariwisata yang dapat dikunjungi. Pacitan mempunyai julukan “ kota seribu satu goa “ dengan arti kota yang memiliki banyak goa.Dengan slogan “ PACITAN PARADISE OF JAVA “ yang artinya banyak pantai yang begitu indah yang bias disebut dengan surganya pantai di jawa, untuk dijadikan pemicu kemajuan Pacitan untuk berkembang. Potensi sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan mempunyai peluang yang cukup prospektif untuk dikembangkan menjadi industri pariwisata yang mampu bersaing dengan pariwisata di daerah lain bahkan mancanegara, ini cukup beralasan karena obyek wisata yang ada cukup beragam dan mempunyai ciri khusus dan nilai lebih dibanding dengan daerah lain. Potensi pariwisata di Kabupaten Pacitan meliputi wisata pantai, wisata goa, wisata budaya/religius, wisata rekreasi dan wisata industry. Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh 1 2 Kabupaten Pacitan, antara lain obyek wisata pantai klayar dengan pantai pasir putihnya, serta pantai watu karung bagi pecinta surving. Belum banyak potensi alam yang tersentuh tangan manusia apalagi teknologi. Keasliannya inilah yang merupakan asset Kabupaten Pacitan untuk berkembang menjadi daerah tujuan wisata. Pemerintah Kabupaten Pacitan sudah berusaha menggali sector ini menjadi sector yang diunggulkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Namun masih Banyak yang harus dikaji agar membuat suatu daya tarik tersendiri, Selain itu adat istiadat serta nilai sejarah yang terdapat dikota pacitan yaitu monument jendral sudirman. Kerajinan tangan masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah akik, Batu akik Pacitan banyak di buru oleh pecinta batu akik Nasional maupun Internasional. batu akik kalsedon ini sering di sebut dengan batu akik kaladen.selain untuk olahan makana dikota pacitan terdapat olahan dari laut. Di laut Pacitan ini banyak sekali jenis ikan yang di dapat oleh para nelayan seperti halnya ikan lobster, ikan tuna. Ikan tuna ini sudah banyak di olah menjadi produk seperti tahu tuna, bakso tuna, otak-otak tuna dan masih banyak lagi jenis olahan ikan tuna ini. Namun, Pada data kunjungan dan pendapatan sector pariwisata mengalami penurunan dalam kurun waktu 4 tahun terkahir sebesar 25% dari berbagai aspek wisata. Hal ini akan menjadi sangat disayangkan apabila tidak dilakukan perbaikan secara berkala. Dengan masalah yang timbul akan dilakukan perbaikan melalui iklan kepada masyarakat.Dari hal tersebut maka dibuatlah media informasi guna mengkomunikasikan potensi tersebut. Media komunikasi visual 3 yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga edukatif dan persuasive. Dalam strategi Media komunikasi tersebut harus tetap memperhatikan nilai estetis dengan sisi artistic berbagai potensi objek wisata yang ada di kota Pacitan, diharapkan melalui media komunikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan akan informasi dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Pacitan. Oleh karena itu, itu ada macam macam bentuk sarana dalam meningkatkan wisata Kabupaten Pacitan yang harus diaplikasikan pada suatu media iklan yang kreatif dan komunikatif untuk mensosialisaikan tempat wisata Kabupaten Pacitan diluar pacitan dan dan pada umumnya diluar Kabupaten Pacitan. Dengan begitu akan membantu proses sosialisi dalam rangka meningkatkan pengunjung wisata Kabupaten Pacitan. 1.2 Rumusan Masalah Maka untuk itu diperlukan strategi untuk mempromosikan wisata Kabupaten Pacitan, di dapat permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang komunikasi visual untuk Meningkatkan pengunjung wisata Kabupaten Pacitan ? 2. Media apa saja yang tepat untuk meningkatkan Wisata Kabupaten Pacitan kepada khalayak umum di Pacitan dan Di luar Pacitan ? 1.3 Tujuan Tujuan dari perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Merancang komuikasi visual yang tepat, menarik dan informative bagi wisata Pacitan agar dapat meningkatkan pengunjung di pacitan. 2. Media apa saja yang tepat untuk meningkatkan Wisata Kabupaten Pacitan kepada khalayak umum di Pacitan dan Di luar Pacitan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademis : Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk bahan pengembangan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah komunikasi visual wisata. 4 2. Bagi perancang : Sebagai penerapan metode penelitian dan perancangan komunikasi visual yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. 3. Bagi pemerintah daerah : meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pacitan, memperluas jangkauan promosi wisata Kabupaten Pacitan. 4. Bagi masyarakat : Sebagai media informasi tentang berbagai wisata Pacitan yang mempunyai banyak manfaat serta memberikan referensi liburan yang nyaman. 1.5 Batasan Masalah Agar peracangan tugas akhir ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula direncanakan, maka penulis menetapkan batasan- batasan sebagai berikut : 1. Wilayah studi hanya mencakup Kabupaten Pacitan khususnya pada kawasan potensi wisata. 2. Analisa pengolahan data meliputi analisa daya tarik tempat wisata berdasarkan berbagai faktor diantaranya letak geografis,utilitas, fasilitas, daya tarik obyek wisata, akses menuju lokasi wisata, dan faktor kondisi masyarakat. 1.6 Metodologi Penelitian Cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan penulisan yaitu menggunakan sifat penelitian kualitatif, sifat penelitian ini digunakan dan dipilih karena sesuai dengan kebutuhan kelengkapan data perancangan, sehingga diharapkan bisa selektif dan efisien. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Kualitatif adalah metodologi yang menekankan pada aspek secara mendalam yaitu pengumpulan 5 data melalui perusahaan terkait, yaitu dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten Pacitan dan juga dengan melalui survey kepada target audience yang berkunjung wisata Kabupaten Pacitan. a. Jenis pengumpulan Data Primer : 1. Metode Wawancara Wawancara dapat dilakukan secara langsung, yaitu langsung mendatangi nara sumber dan bertatap muka, maupun tidak langsung seperti melalui email dan telepon ataupun melalui orang lain yang menceritakan tentang orang lain. Wawancara dilakukan pada nara sumber, yaitu : Drs.Efi Iftita MSi. (Bidang Pengembangan), Ka.UPT Pengelolaan objek wisata goa dan air hangat bapak Tugrianto,S.Sos.M.Se., serta Staf promosi rorik setya budi. Penulis mewawancarai narasumber bebas dan tidak dibatasi. Semua hal yang berkaitan dengan wisata kabupaten Pacitan diantaranya adalah: 1. Latarbelakang 2. Visi misi 3. Sejarah 4. Struktur Organisasi 5. Cara promosi yang pernah dilakuakan. 6. Data pengunjung 7. Omset 2. Observasi Metode observasi digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kunjungan wisata Kabupaten Pacitan dari Dinas yang berkaitan, Observasi akan menggunakan jenis observasi partisipasi, yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. a. Jenis pengumpulan Data Sekunder 1. Kepustakaan 6 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis dari beberapa literatur atau bahan bacaan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Misalnya mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar,brosur dan media lainnya. 2.Dokumentasi Adalah suatu metode pengumpulan data untuk memperolehsumber data tertulis melalui gambar-gambar. 1.6.2 Metode Analisis Data 1.6.2.1 Definisi SWOT Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman, maka peranannya cukup penting dalam kemajuan usaha yang saat ini sangat pesat persainganya. SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats (Ancaman). Yang artinya Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan internal. Kekuatan dan Kelemahan dikelompokan kedalam faktor-faktor internal, sedangkan peluang dan ancaan dikelompokan kedalam Eksternal. Tahapan analisa SWOT dimulai dari tahapan pengambilan data yaitu evaluasi faktor eksternal dan dan internal, kemudian tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal eksternal dan matriks SWOT. Terakhir tahap pengambilan keputusan. Lewat analisis SWOT ini akan sangat membantu untuk menentukan bagian-bagian penting yang kemungkinan selama ini terabaikan, sehingga bisa menjadi tambahan saat akan diadakan pengambilan keputusan. Dengan analisis matriks SWOT dapat diperoleh gambaran secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dan kemudian disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. 7 1.6.2.2 Matriks SWOT Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan yang dimiliki. Ada delapan langkah yang terlibat dalam penyusunan matriks SWOT, yaitu : 1. Menulis Peluang Eksternal Mengungkapkan faktor peluang yang timbul dilingkungan eksternal, jika peluang terlewatkan, maka besar kemungkinan para pesaing akan memanfaatkannya, dan lain lain. 2. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan Yaitu kondisi diluar yang dapat mempengaruhi usaha tantangan dapat dinetralisir dengan managemen yang baik atau yang lebih baik menghindarinya. Jika tantangan yang ada sangat kuat perlu reorientasi kegiatan usaha. 3. Menuliskan kekuatan internal perusahaan Dengan cara mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Selain itu dapat juga dengan cara mengidentifikasi USP dan mempertahankan keunggulan bersaing agar pesaing tidak dapat peniru unique selling yang dimiliki. 4. Menuliskan kelemahan internal perusahaan Mengidentifikasi kemampuan yang belum atau tidak dimiliki untuk mencapai tujuan. Mengidentifikasi USP para pesaing, mencari cara menetralisir kekurangan (mengoreksi, meminimalisasi atau menghindari), dan lain lain. 5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat strategi SO dalam sel yang telah ditentukan. 6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat strategi WO dalam sel yang telah ditentukan. 7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat strategi ST dalam sel yang telah ditentukan. 8 8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman dan catat strategi WT dalam sel yang telah ditentukan. Matriks SWOT menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi S-O, strategi S-T, Strategi W-O dan strategi W-T (David, 2004:TH): 1. Strategi S-O Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal perusahaan. Organisasi umum akan menjalankan strategi WO, ST agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. 2. Strategi S-T Strategi ini menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman eksternal. Dalam penilaian strategi ini perubahan memberikan gambaran kekuatan yang dimiliki diiringi dengan mengamati kemungkinan ancaman yang dihadapi dalam industri. 3. Strategi W-O Perusahaan menghadapi peluang eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut. strategi bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. 4. Strategi W-T Strategi ini merupakan taktik defensi yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataan, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan atau memilih likuidasi. 9 Penyajian yang sistematis dan matriks SWOT dapat dilihat pada table Tabel 1.1 Matriks SWOT Faktor internal Strength (S) Weakness (W) Menentukan Menentukan faktor-faktor faktor-faktor kekuatan internal kelemahan internal Faktor Eksternal Opportunities (O) Menentukan faktor Eksternal Threats (T) Menentukan faktor Eksternal Strategi S-O faktor- Menggunakan Peluang kekuatan Strategi W-O Meminimalkan untuk kelemahan untuk memanfaatkan memanfaatkan peluang peluang Strategi S-T Strategi W-T faktor- Menggunakan Meminimalkan Ancaman Kekuatan untuk kelemahan untuk mengatasi menghindari ancaman ancaman Sumber : (David, 2006:TH) 10 1.6.3 Bagan Alir Perancangan Gambar 1 Bagan alir Sumber : Dwi Jatmiko 11 1.6.4 Sistematika Penelitian dan Perancangan BAB I. Pendahuluan, berisi latar belakang penulisan perancangan ini dan permasalahannya, batasan lingkup perancangan, tujuan perancangan, tinjauan teoritis, metode dan sistematika perancangan. BAB II. Identifikasi Data Dan Analisis Data Menguraikan data-data serta analisis tentang wisata Kabupaten Pacitan. BAB III. Konsep Konsep Perancangan Menguraikan tentang konsep branding, konsep kreatif, media planning, dan Bugeting penghitungan media yang akan dipublikasikan. BAB IV. Desain Dan Pengembangan Menguraikan tentang penjaringan ide visual, proses pengembangan ide, pengarahan visual, final desain, dan aplikasi media. BAB V.berisi penutup laporan tugas akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran. 1.7 Tinjauan Pustaka 1.7.1 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Permasalahan 1.7.1.1 Teori Perancangan Dalam ejaan bahsa Indonesia Kamus Besar bahasa Indonesia , kata perancangan adalah kata kerja “ merancang “, kemudian kata tersebut mendapat awalan per- dan akhiran –an. Terjadi peleburan kata dan membentuk kata “ perancangan” . Kata “merancang” mempunyai beberapa arti yaitu merencanakan, mengatur segala sesuatu terlebih dahulu. Jadi dapat disimpulkan kata perancangan adalah mengatur segala sesuatu terlebih dahulu. Pada perancangan ini teori perancangan yang digunakan Pada perancanngan ini, teori perancangan akhirnya dapat diaplikasikan pada sebuah 12 media, dilakukan sebuah perancangan terlebih dahulu, untuk mencari sebuah jawaban atas apa saja yang ingin disampaikan dalam perancangan ini, apa saja yang ingin ditampilkan kepada audience. 1.7.1.2 Teori Pariwisata Pengembangan sektor pariwisata ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan serta dapat memberikan manfaat terhadap pemenuhankebutuhan masyarakat. Dengan mengembangkan sektor pariwisata ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pemerintah terutama dari segi pembiayaan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah. Destinasi Pariwisata merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan temapt lain yang dilalui selama perjalanan. Suatu tempat pasti memiliki batas –batas tertentu, baik secara actual maupun hukum (Prof.Dr.I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta,SP.,MA, 2009). Menurut Pendit (1994), ada beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain: a. Wisata budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan cara mengadakan kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka. b. Wisata kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani. c. Wisata olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermakasud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara. 13 d. Wisata komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameranpameran dan pecan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. e. Wisata industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahhasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian, dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. f. Wisata Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan danau, pantai atau laut. g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. h. Wisata bulan madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasanganpasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitasfasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no 9 tentang kepariwisataan, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 dan 2 dirumuskan. a. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. b. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata 14 1.7.1.3 Teori Wisatawan Seseorang atau sekelompok orang yang melakkan kegiatan perjalanan untuk mengunjungi/berkunjung ke suatu tempat, daerah, atau bahkan suatu Negara, yang biasa disebut dengan pengunjung, yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda, ini disebut sebagai wisatawan, sehingga tidak semua pengunjung adalah wisatawan. menurut World tourism Organization (WTO, 2004), menyebutkan pengunjung untuk tujuan statistic, adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu negara yang bukan merupakan negara tempat tinggalnya sendiri, dengan alasan apapn, terkecuali untuk mendapatakan sebuah pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya tersebut. Dengan demikian terdapat dua kategori pengunjung yaitu : 1. Wisatawan (Tourist) Merupakan pengunjung yang menetap atau tinggal sementara selama kurun waktu 24 jam atau lebih, di suatu daerah lain atau negara lain yang dikunjunginya serta dengan tujuan perjalanannya dapat digolongkan dalam klasifikasi berikut : a. Pesiar (leasure) untuk kepentingan liburan, rekreasi, studi, olah raga, keagamaan dam kesehatan. b. Hubungan dagang (business), konf dan misierensi, keluarga. 2. Pelancong (Exursionist) Merupakan pengunjung sementara yang menetap atau tinggal disuatu tempat, daerah lain atau negara lain yang dikunjunginya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Sedangakn menurut Departemen Pariwisata, menyebutkan bahwa wisatawan merupakn setaip orang yang melakukan sebuah perjalanan dan menetap/tinggal sementara waktu pada suatu tempat lain yang dikunjunginya. Berdasarkan pengertian diatas wisatawan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Wisatawan Nusantara Menurut World Tourism Organization (WTO, 2004), wisatawan dalam negeri merupakan penduduk suatu negear yang melakukan kegiatan perjalanan ke suatu tempat tinggalnya 15 sehari-hari, dalam kurun waktu sekurang-kurangnya satu malam, dan tidak melebihi kurun waktu satu tahun lamanya, dengan bertujuan untuk mendapatkann penghasilan dari te,pat yang dikunjungi tersebut. 2. Wisata Mancanegara Mendefinisikan sebagai seseorang yagn melakukan kegiatan perjalaanan diluar negara tempat tinggalnya sendiri, biasanya sleam kurun waktu sekurang-kurangnya 12 bulan dari negara yang dikunjunginya, dengan tujuan bukan untuk memperoleh penghasilan. Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas, wisatawan yang dimaksud adalah seseorang yang melakukan sebuah kunjunagan pada suatu daerah objek dan daya tarik wisata. 1.7.1.4 Teori Iklan a. Definisi Iklan Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan (advertising) adalah segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa (kotler and amstrong, 2002:153). iklan adalah promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus dibayar oleh sponsor (Supriyanto, 2008:19). Menurut Peter, Olson (2000: 181) iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Fandy Tjiptono, 1997: 229). 16 Iklan merupakan bagian dari informasi. Informasi itu sendiri adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna menggambarkan dan lebih suatu berarti bagi kejadian-kejadian penerimanya yang yang yang nyata digunakan untuk pengambilan keputusan. b. Fungsi Iklan Iklan menjadi hal yang begitu penting dan memiliki fungsi nyata karena calon konsumen yang baik akan memperhatikan bentuk dari iklan produk yang dikonsumsinya. Menurut Shimp (2003) fungsi periklanan terdiri dari beberapa point sebagai berikut : 1. Informing (menginformasi) merupakan upaya agar konsumen sadar dengan adanya produk baru, serta menimbulkan penciptaan citra produk yang positif. 2. Persuading (mengajak) merupakan upaya agar iklan yang efektif mampu mengajak audience agar tertarik untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. 3. Reminding (mengingatkan) merupakan upaya agar produk yang diiklankan tetap terjaga dalam benak audience. 4. Adding Value (memberikan nilai tambah) merupakan upaya untuk memberikan nilai tambah pada produk dengan merubah dan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk. Dengan begitu produk yang diiklankan terkesan lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari produk pesaing. 5. Assisting other Company Efforts (mendampingi) yaitu peranan utama sebuah periklanan adalah sebagai pendamping guna membantu perusahaan untuk mengkomunikasikan pesan dari produk yang akan ditawarkan 17 c. Definisi Periklanan Periklanan menurut Santoso (2009) merupakan bentu komunikasi massa, komunikasi yang dilakukan oleh pengiklan (Advertiser) untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada konsumen(decoder) melalui media (Channel). Dari pengertian diatas yang dipaparkan secara umum, penulis mengutip definisi periklanan menurut 2 ahli sebagai berikut: 1. Definisi periklanan menurut Sutojo (2003 : 279) adalah sebagai berikut: periklanan adalah sebuah promosi penjualan produk kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media non-perorangan,termasuk media masa 2. Tjiptono (2002:223), Iklan sebagai semua bentuk bayaran yang mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa 18 secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. d. Tujuan Periklanan Periklanan mempunyai beberapa tujuan secara umum yang telah dirangkum secara garis besar: 1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupuin perusahaan pasar. 2. Memposisikan Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing. 3. Mendorong prospek untuk mencoba 18 Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan. 4. Mendukung terjadinya penjualan Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk membeli produk 5. Membina loyalitas Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada dipasar. 6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui khalayak melalui iklan. 7. Meningkatkan citra 8. Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan. e. Jenis-Jenis Periklanan Sebagian besar upaya untuk melakukan periklanan menyangkut tujuan untuk mendorong permintaan terhadap merek tertentu. Menurut Lamb, et.al. (2001:205) iklan memiliki dua jenis utama yaitu : 1. Periklanan Institusi (institutional advertising) Didesain untuk meningkatkan citra sebuah perusahaan daripada mempromosikan suatu produk tertentu. Bentuk dari periklanan institusi dikenal dengan periklanan sokongan (advocacy advertising), digunakan untuk mengungkapkan pandangannya mengenai pokok-pokok merespon terhadap serangan media. 2. Periklanan Produk persoalan atau 19 Digunakan untuk mempromosikan manfaat suatu produk maupun jasa tertentu. Tahap produk ini dalam siklus hidupnya sering kali menentukan jenis iklan produk yang digunakan, antara lain : • Periklanan Perintisan (pioneering advertising) Bentuk periklanan yang didisain untuk merangsang permintaan primer terhadap produk atau kategori produk baru. • Periklanan Bersaing (competitive advertising) Bentuk periklanan yang didesain untuk mempengaruhi permintaan suatu merek tertentu. • Periklanan Perbandingan (comparative advertising) Bentuk periklanan yang membandingkan dua atau lebih merek yang bersaing yang dinamai atau ditunjukan secara khusus dalam satu atau lebih atribut tertentu. Selain dua jenis iklan utama tersebut, masih terdapat jenis iklan lain yang sering dijumpai khalayak umum (Machfoedz, 2010:154), antara lain : f. Desain Iklan Periklanan dalam ranah kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (non komersial) yang dimuat diberbagai media lini atas dan media lini bawah. Unsur yang terdapat dalam sebuah iklan tidak hanya visualisainya (meskipun objek utama dari komunikasi visual adalah elemen visual), akan tetapi pada saat ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal, tulisan dan bunyi juga berperan penting dalam suatu kemunikasi visual, dalam hal ini adalah iklan. g. Strategi Kreatif Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan periklanan dalam rangka mencapai tujuan periklanan, meliputi: 20 1. Penetapan target market/audience. 2. Perencanaan media. 3. Perencanaan pesan kreatif. 4. Kebijakan eksekusi gaya dan daya tarik iklan. Strategi kreatif bertujuan untuk menciptakan iklan sebagai senjata pemasaran yang efektif (branding, promosi, positioning). Strategi kreatif dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut : 1. What (positioning), apa yang ditawarkan dari produk yang diiklankan, atau produk tersebut ingin dijual sebagai apa. 2. Who (segmen konsumen), siapa yang cocok untuk dijadikan sasaran pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi. 3. When (penjadwalan), kapa kegiatan tersebut dilaksanakan dan akan memerlukan waktu berapa lama. 4. Where (media dan kegiatan), dimana saja daerah pasar yang perlu digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah tersebut. 5. Why, mengapa harus demikian. 6. How (kreativitas), bagaimana cara membujuk calon pembeli agar tertarik, menyukai dan loyal. h. Media Periklanan. Dalam menyampaikan komunikasi di dunia periklanan perlu adanya media, berikut adalah beberapa media periklanan: 1. Media Cetak Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik tunggal dan satu pemikiran secara bersamaan. Beberapa jenis media cetak antara lain : • Koran/surat kabar Kelebihan: pembaca dapat memilih iklan sesuai dengan keinginan, bersifat fleksibel dan tepat waktu, ukuran iklan 21 dapat bervariasi, halaman untuk iklan dapat ditambah atau dikurangi sehingga tidak terhalang oleh kendala waktu, dapat menjangkau pasar local mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan, biaya per orang yang terjangkau relative murah. Kelemahan: masa berlaku surat kabar sangat pendek karena sering kali dibuang setelah dibaca, kalangan remaja dan mereka yang menginjak dewasa pada umumnya tidak atau jarang membaca surat kabar. • Majalah Kelebihan: cetakan gambar dapat dibuat berwarna sesuai dengan warna produk yang diinginkan, dapat menjangkau pasar nasional dengan biaya per pembaca relative murah, dapat dibaca diberbagai tempat dan waktu, berumur relative lebih lama (dari seminggu sampai sebulan). Kelemahan: iklan yang akan dimuat dalam majalah harus diajukan beberapa minggu sebelum penerbitannya, karena majalah diterbitkan mingguan atau bulanan maka pesan yang sedang hangat dibicarakan menjadi sulit utuk ditayangkan pada waktu yang tepat. 2. Media Elektronik • Radio Kelebihan: radio didengan oleh masyarakat dari semua tingkat social, dapat dibawa dan didengar di mana pun, biaya produksi iklan radio murah dan sangat fleksibel sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, efektif untuk menjangkau pasar sasaran tertentu. Kelemahan: radio menciptakan kesan audio yang seluruhnya ditentukan oleh kemampuan pendengar untuk menangkap informasi setelah mendengarnya, pendengar sering kali tidak sepenuhnya memperhatikan dengan cermat 22 karena radio umumnya didengarkan sebagai latar belakang aktivitas yang dikerjakan seperti bekerja, belajar, atau aktivitas lain, kurang membawa pengaruh yang dapat memotofasi audience, tingkat daya tarik yang rendah dapat menyebapkan sejumllah pesab terabaikan bahkan terlewatkan. • Televisi Kelebihan: produk dapat ditunjukkan dan diterangkan pada waktu yang bersamaan, dapat menjangkau wilayah geografis yang sangat luas dan fleksibel dalam penyampaian pesan. Kelemahan: karena durasi yang singkat untuk setiap kali penayangan maka pesan yang disampaikan harus diulang beberapa kali agar dapat diperhatikan dan diingat oleh audience, hal in membuat biaya pembuatan dan penayangan iklan televisi sangat mahal. 3. Media Luar Ruangan Kelebihan: jangkauannya yang luas, tingkat frekuensinya yang tinggi, fleksibel secara geografis, murah, tahan lama, hemat, dan menggunakan pendekatan visual, efektivitasnya sangat tingggi khususnya daam menjangkau kalangan muda dan usia dewasa yang berdaya beli tinggi. Kelemahan: tidak selektif, waktu exposure yang singkat, sulit untuk mengukur jumlah khalayak periklanan luar ruang, dan masalah lingkungan 4. Media Interaktif Media interaktif meliputi internet, CD-ROM, alam maya (virtual reality), dan nomor-nomor telepon bebas pulsa yang interaktif (Shimp, 2003:540). Alam maya (virtual reality) menggunakan helm alam maya atau kaca mata dan sarung tangan yang dirancang secara khusus, peserta berinteraksi dengan benda-benda yang dianimasi dan menikmati sensi mirip 23 kehidupan ketika menggerakkan kepalanya atau menyentuh sesuatu dengan sarung tangan. 5. Media Alternatif Media Alternatif meliputi periklanan melalui yellow pages, periklanan melalui video, penayangan produk di bioskop, dan rambu-rambu (virtual signage) (Simp,2003:544). 1.7.2 Tinjauan Pustaka Terkait Dengan Teori-teori Seputar Desain Komunikasi Visual 1.7.2.1 Teori Komunikasi Media merupakan peranan penting yang akan disampaikan dalam proses komunikasi. Komunikasi sebgai sarana media ‘ mass media communication ‘ ( komunikasi dengan menggunakan media masssa). Hal ini dikarenakan komunikator harus berhadapan dengan masyarakat daripada pesan atau informasi secara permanen sehingga dapat dimengerti oleh masyrakat.dari proses tersebut Edward Sapir digolongkan menjadi 2 golongan yaitu proses primer dan sekunder : a. Proses komunikasi primer bersifat langsung dibagi menjadi 4 macam yaitu : bahsaa ,gesture, peniru perilaku, dan pola perilaku social. b. Proses sekunder merupakan komunikasi yang menggunakan alat seperti menggunakan surat ( inter-personal), yang berfungsi untuk melipatkan gandakan penerima sehingga dapat mengatasi hambatan geografis dan waktu. Dari proses sekunder iini mempunyai tujuan dan keuntungan berikut: 1) Mencapai masyarakat lebih luas, artinya mencapai komunikan lebih banyak dibanding komunikasi tatap langsung. 2) Kemungkinan imitasi oleh orang banyak, dikarenakan jumlah komunikan lebih luas daripada proses primer. 24 3) Mengetahui batas –bats komunikasi yang dapt diadakan oleh bats ruang serta waktu. Proses sekunder berjalan dengan pesatnya teknologi, media komunikasi komunikasi berupa cetak/elektronik berupa tulisan gambar dan atau media gerak dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu : 1) Media Visual adalah media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan gerak seperti : televise, video, dan film. 2) Medida Cetak adalah media komunikasi dengan memakai tulisan/gambar dengan pengertian yang hanya dapat diterima oleh indera penglihatan seperti: majalah, surat kabar, erasure, poster/iklan. 3) Media audio adalah media komunikasi dengan memekai suara dengan hanya diterima oleh indera pendengaran seperti: radio dan telefon. 1.7.2.2 Teori Desain Komunikasi Visual a) Layout Menurut Rustan (2008) layout merupakan tata letak beberapa elemen pada sebuah media sebagai pendukung konsep atau pesan yang akan disampaikan. Seiring perkembangan zaman, kegiatan melayout mulai disamakan dengan mendesain. Dalam melayout perlu diperhatikan beberapa prinsipnya, yaitu urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. b) Tipografi Menurut Rustan (2011) dalam bukunya “Huruf Font Tipografi†mengemukakan ala disiplin yang 22 bahwa tipografi ad berhubungan dengan huruf. Ada pula jenis-jenis huruf dalam klasifikasi tipografi antara lain : 1. Roman Memiliki kaki (serif) berbentuk lancip, memiliki ketebalan dan ketipisan pada garis-garis huruf secara kontras serta memiliki kesan anggun, klasik, lemah gemulai, dan intelektualitas. 25 2. Egyptian Memiliki kaki (serif) berbentuk persegi dan tidak memiliki kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan kokoh, stabil, dan kuat. 3. Sans Serif Tidak memiliki kaki (serif) serta tidak memiliki kontras tebal tipis pada huruf. Huruf ini menimbulkan kesan modern, kontempores, dan efisien. 4. Script Huruf script merupakan huruf yang menyerupai tulisan atau goresan dari tangan dengan kecondongan miring kearah kanan. Hal ini menimbulkan kesan yang begitu pribadi dan akrab. 5. Miscellaneous Huruf miscellaneous merupakan huruf dekoratif dengan tambahan ornament disekitar huruf dan menimbulkan kesan dekoratif dan ornamental. c) Ilustrasi Ilustrasi adalah sebuah karya seni estetis berupa gambar yang digunakan untuk memperjelas teks dalam buku atau media lainnya. Ilustrasi bukan hanya sekedar gambar karikatur atau kartun, namun fotografi juga termasuk dalam ilustrasi. Ilustrasi fotografi adalah gambar berupa foto menggunakan kamera manual maupun digital. Fotografi memberikan kesan lebih realistis dan persuasif. Kegunaan ilustrasi fotografi menurut Suyanto (2004, 89) adalah sebagai berikut: 1. Sebagai perbandingan sebuah berita, 2. Untuk mengabadikan sesuatu, 3. Untuk menceritakan suasana hati, 4. Untuk membangkitkan rasa kemanusiaan. d) Warna Warna adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam sebuah desain. Dalam mendesain karya tidak semata-mata hanya menekankan pada selera warna desainer itu sendiri, namun juga perlu mengekspresikan karya tersebut 26 kepada audience agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. Warna memiliki beragam kesan yang dapat menimbulkan beberapa persepsi, namun Teori Brewster telah menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok, yaitu : 1. Warna Primer Warna pokok yang bukan hasil dari campuran warna lain, seperti merah, biru, dan kuning. 2. Warna sekunder Hasil dari campuran warna primer dengan proporsi perbandingan 1:1, seperti hijau merupakan campuran dari biru dan kuning, jingga campuran dari merah dan kuning, dan ungu merupakan campuran dari warna merah dan biru. 3. Warna tersier Hasil dari campuran warna primer dan warna sekunder, seperti jingga kekuningan adalah campuran dari jingga dan kuning. 4. Warna Netral Hasil dari pencampuran tiga warna primer dengan perbandingan 1:1:1 yang kemudian akan menghasilkan warna hitam (http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620- e) Desain Iklan Menurut Tinarkubo (2009:29) bahwa “desain iklan dipelajari dalam konteks desain, bukan komunikasi marketing dan penciptaan merek atau aktivitas brandingan . Periklanan dalam ranah kreatif meliputi 2 (dua) macam, yaitu iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (non komersial) yang dimuat diberbagai media lini atas dan media lini bawah. Unsur yang terdapat dalam sebuah iklan tidak hanya visualisasinya (meskipun objek utama dari komunikasi visual adalah elemen visual), akan tetapi pada saat ini, elemen nonvisual, seperti bahasa verbal, tulisan dan bunyi juga berperan penting dalam suatu komunikasi visual, dalam hal ini adalah iklan. 27 f) Strategi Kreatif Strategi kreatif merupakan langkah yang dilakukan untuk menyusun kerangka serta strategi untuk mencapai tujuan periklanan yang meliputi: 1. Penetapan target market atau audience. 2. Perencanaan media iklan. 3. Perencanaan kreatif pesan iklan. 4. Penentuan eksekusi gaya dan daya tarik pesan dalam iklan. Daya tarik pesan merupakan hal yang sangat penting guna menarik perhatian audience. Maka dari itu, beberapa hal yang berkaitan dengan daya tarik pesan menurut Suyanto (2007) sebagai berikut : 1. Daya tarik selebritis Produk atau jasa yang diiklankan oleh para figure masyarakat, seperti tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan lain sebagainya. Hal ini dapat mempengaruhi sikap serta persepsi konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan dalam iklan. Contoh : Iklan Tokopedia menggunakan penyanyi Indonesia bertalenta yang sedang booming, yaitu Isyana Sarasvati yang dinilai oleh CEO Tokopedia memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. 2. Daya tarik humor Produk atau jasa yang ditawarkan menggunakan daya tarik humor guna mencapai sasaran komunikasi yang bervariasi untuk menarik perhatian konsumen, mempengaruhi konsumen, memandu konsumen terhadap tuntutan produk serta meyempurnakan kemampuan dari tuntutan pengiklan yang menciptakan tindakan konsumen terhadap produk. Contoh : Iklan XL yang menggunakan monyet untuk menarik perhatian audience . 3. Daya tarik rasa takut Produk atau jasa yang ditawarkan dengan daya tarik rasa takut berusaha untuk membujuk calon konsumen agar menerapkan perasaan bersalah yang 28 kemudian diganti dengan produk yang diiklankan sehingga kesalahan yang pernah dilakukan konsumen tidak terulang dimasa mendatang. Contoh : Iklan layanan masyarakat tentang himbauan akibat dari merokok. 4. Daya tarik komparatif Dalam hal ini pengiklan mempromosikan produknya dengan cara membandingkan dengan produk pesaing. Contoh : Iklan perdana Simpati yang membandingkan dengan provider lain. 5. Daya tarik informasional/rasional Daya tarik rasional berfokus pada fungsi produk dan kebutuhan konsumen secara optimal serta menekankan pada manfaat produk yang disertai dengan realita atau data ilmiah yang logis. Hal ini guna meyakinkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki banyak manfaat bagi konsumen. Contoh : Iklan susu Anlene yang menekankan pentingnya menjaga kesehatan tulang. 6. Daya tarik emosional Daya tarik emosional merupakan iklan yang menawarkan produk atau jasa dengan menyangkut kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kesedihan, kemarahan, dan kemuakan yang dapat menyebabkan konsumen termotivasi untuk membeli suatu produk karena terbawa perasaan terhadap merek yang mengakibatkan konsumen tidak lagi mementingkan manfaat produk yang ditawarkan. Contoh : Iklan Teh Sariwangi mengubah suasana yang terkesan kurang akur menjadi suasana yang saling menyatukan satu sama lain. 7. Daya tarik kombinasi Daya tarik kombinasi merupakan perpaduan dari segala daya tarik sehingga dapat menimbulkan efek eksekusi pesan iklan yang lebih baik dibandingkan dengan iklan yang hanya menggunakan satu daya tarik. Contoh : Iklan provider XL edisi lebaran 2011 yang menggunakan beberapa figure artis Indonesia yang juga. BAB II IDENTIFIKASI DATA DAN ANALISIS MASALAH 2.1 Identifikasi Data 2.1.1 Kondisi umum Pacitan a. Kondisi Geografis Kabupaten pacitan adalah bagian wilayah Provinsi Jawa timur paling selatan yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Berada 276 km sebelah barat daya kota Surabaya . Batas –batas wilayah Kabupaten Pacitan adalah : Sebelah utara : Kabupaten Ponorogo Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri ( Provinsi jawa Tengah ) Sebelah Selatan : Samudra Indonesia Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek b. Kondisi Geologi Kabupaten Pacitan dengan luas wilayah 1.389,87 Km² yang kondisi fisik alamnya sebagian besar terdiri dari perbukitan yaitu kurang lebih 85 % berupa gunung-gunung kecil lebih kurang 300 buah menyebar diseluruh wilayah kabupaten, sedang selebihnya merupakan dataran rendah.Berdasarkan ciriciri fisik tanahnya, Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan adalah bagian dari gunung kapur selatan yang bermula dari Gunung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai ke daerah Trenggalek yang relatif tanahnya tandus. 30 31 c. Kondisi Topografi Topografi di Kabupaten Pacitan menunjukkan bentang daratannya bervariasi dengan kemiringan sebagai berikut : a. 02 % meliputi ± 4,36 dari luas wilayah merupakan tepi pantai. b. 2-15 % meliputi ± 6,60 % dari luas wilayah merupakan lahan pertanian. c. 15-40 % meliputi ± 25,87 dari luas wilayah merupakan tanaman tahunan. d. 40 % keatas meliputi ± 63,17 % dari luas wilayah merupakan daerah yang difungsikan sebagai daerah penyangga tanah dan air serta menjaga keseimbangan ekosistem di kabupaten Pacitan. d. Kondisi Tanah Bila ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran Tuf dengan Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di dalamnya banyak mengandungn potensi bahan galian mineral. Pacitan disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa dengan rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan Seribu memiliki ciri khas yang tanahnya didominasi oleh endapan gamping bercampur koral dari kala Milosen ( dimulai sekitar 21.000.000 – 10.000.000 tahun silam ). Endapan itu kemudian mengalami pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling muda dan paling singkat (sekitar 18.500.000 tahun silam – sekarang). Gejalagejala kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala Plestosen, yaitu sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi. 32 2.1.2 Visi dan misi Visi: a. Terwujudnya Pariwisata Berbasis Kelestarian Alam, Budaya Lokal, Nilai Religi, Peran serta Generasi Muda dan Prestasi Olah Raga Misi: a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik b. Melakukan Optimalisasi Pengelolaan Aset Seni Budaya Daerah, Nilai Tradisi, Situs Sejarah, dan Kepurbakalaan. c. Melakukan Pembinaan dan Pengembangan Kreatifitas serta Peningkatan Partisipasi Generasi Muda dalam Pembangunan d. Menyelenggarakan Pembinaan dan Penyuluhan Potensi Olah Raga. e. Melakukan Pengenalan dan Expose Poptensi Obyek dan Daya Tarik Wisata dan Potensi Pendukung Lainnya Termasuk Budaya, Kreatifitas Pemuda dan Wisata Olah Raga. f. Melakukan Optimalisasi Pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata, Sarana dan Prasarana Pariwisata sertya Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Kerakyatan 33 2.1.3 Logo Kabupaten Pacitan Gambar 2.1. Logo kabupaten Pacitan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 2.1.4 Struktur Perusahaan 34 Gambar 2.2. Logo kabupaten Pacitan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 1. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin dinas dalam perumusan kebijakan perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan serta penyelenggaraan pembinaan, pengendalian teknis pembangunan. 2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, penyusunan program, evaluasi, dan pelaporan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan dan pengelolaan rumah tangga, sarana dan perlengkapan; b. Pelaksanaan surat-menyurat, kearsipan dan perpustakaan; c. Pembinaan dan Pengembangan serta pengelolaan administrasi kepegawaian; d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan; e. Pengkoordinasian program kerja dan pelaporan serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian; Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; c. Sub Bagian Keuangan. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. 35 2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengelolan surat-menyurat, tata naskah dinas, tata kearsipan, urusan rumah tangga, keamanan kantor dan penyelenggaraan upacara, pertemuan, rapat dinas dan kepustakaan; b. Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan administrasi perjalanan dinas; c. Melaksanakan analisa kebutuhan dan pengadaan serta pengadministrasian perlengkapan kantor dan perbekalan lain serta inventarisasi terhadap barangbarang; d. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris; e. Melaksanakan administrasi kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembinan karier, pengurusan penghargaan dan kesejahteraan pegawai serta pensiun pegawai; f. Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai, menyusun administrasi dan evaluasi kepegawaian serta penyiapan bahan pembinaan pegawai; g. Mempersiapkan dan mengusahakan peningkatan pengetahuan ketrampilan dan disiplin pegawai; h. Melaksanakan koordinasi pengembangan kualitas sumber daya aparatur dengan instansi pelaksana pendidikan dan pelatihan; i. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi ketatausahaan, keprotokolan, rumah tangga, pengadaan dan kepegawaian; dan j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.2 Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : 36 a. Menghimpun dan mengolah data, menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas; b. Melaksanakan pengelolaan anggaran; c. Melaksanakan pembukuan perhitungan anggaran dan verifikasi serta perbendaharaan; d. Menyiapkan keuangan perjalanan dinas dan biaya-biaya lain sebagai pengeluaran dinas; e. Melaksanakan evaluasi, menyusun laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan; dan f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.3 Sub Bagian Program, Evaluasi,dan Pelaporan Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas : a. Menyiapkan dan mengendalikan bahan dalam rangka perumusan rencana dan program pembangunan di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; b. Melaksanakan tata laksana program, evaluasi dan pelaporan; c. Mengadakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan anggaran; d. Menyusun laporan kegiatan bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; e. Mendokumentasikan data hasil pelaksanaan program dan evaluasi bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; f. Melaksanakan pengelolaan data statistik bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga; g. Melaksanakan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan dengan instansi pelaksana penelitian dan pengembangan; 37 h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang perencanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi ; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Bidang Kebudayaan Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di bidang kesenian, sejarah dan nilai tradisional, museum dan kepurbakalaan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Kebudayaan mempunyai fungsi : a. Perencanaan pola pengembangan kebudayaan daerah b. Pelaksanaan kebijakan perlindungan Hak Kekaryaan Intelektual (HK) bidang kebudayaan, pemberian penghargaan / anugrah bagi insan / lembaga yang berjasa di bidang kebudayaan; c. Pelaksanaan kebijaksanaan kerjasama bidang Kebudayaan; d. Pembinaan program pengembangan nilai-nilai sejarah, budaya, tradisional, seni kreasi baru, karya seni, orgtanisasi seni/seniman, karya film dan peredarannya; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan kebudayaan; Bidang Kebudayaan terdiri dari : a. Seksi Kesenian, Sejarah, dan Nilai Tradisional. b. Seksi Museum dan Kepurbakalaan. Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Bidang Kebudayaan. 3.1 Seksi Kesenian, Sejarah dan Nilai Tradisional Seksi Kesenian, Sejarah dan Nilai Tradisional mempunyai tugas : 38 a. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan dibidang kesenian,sejarah dan nilai tradisional; b. Melakukan pembinaan, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai sejarah; c. Melakukan pembinaan dan pengembangan para pelaku seni; d. Mengusulkan pemberian penghargaan / anugrah para pelaku seni dan organisasi seni yang berjasa di bidang seni budaya; e. Melakukan pendataan, identifikasi dan dokumentasi di bidang kesenian, sejarah, dan nilai tradisi f. Melakukan pemeliharaan situs sejarah di Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan instansi terkait g. Melakukan pendataan, pemantauan, dan pembinaan terhadap himpunan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa; h. Melaksanakan pembinaan dan pemberian nomor Induk kesenian bagi seniman dan organisasi kesenian i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan kesenian, sejarah, dan nilai-nilai tradisional j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, sesuai tugas dan fungsinya 3.2. Seksi Museum dan Kepurbakalaan Seksi Museum dan Kepurbakalaan mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan pembinaan dan upaya pengembangan di bidang museum dan kepurbakalaan; b. Melakukan identifikasi, pendataan dan dokumentasi kepustakaan bidang museum purbakala; c. Melakukan pemetaan sebaran situs dan penelitian kepurbakalaan bekerjasama dengan lembaga yang memiliki kompetensi dibidang kepurbakalaan; d. Melakukan pengayaan koleksi benda-benda museum; e. Melaksanakan pemeliharaan situs purbakala di wilayah Kabupaten Pacitan; 39 f. Melakukan sosialisasi nilai kepurbakalaan di dalam dan luar daerah; g. Menerapkan kebijakan pejngelolaan museum, pedoman penelitian arkeologi dan hasil pengangkatan peninggalan bawah air, benda cagar budaya (BCB) dan manfaatnya; h. Melakukan pengawasan mutasi benda-benda purbakala; i. Melaksanakan monitoring, evakuasi dan pelaporan dibidang museum dan kepurbakalaan; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan, sesuai tugas dan fungsinya. 2.1.5 USP Pacitan dengan destinasi wisata yang berada didalamnnya dengan keunggulan – keunggulan daripada competitor lain. Wisata extreme Salah satunya terdapat pada pantai taman yaitu dengan flying fox terpanjang di Indonesia. Terdapat juga sufing serta wisata extreme yaitu luweng ombo gua vertical. Selain itu dengan keadaan kota pacitan sekitarnya yang masih asri membuat wisatawan akan nyaman berada dikota pacitan. Menggunakan media iklan yang bersinggungan langsung dengan kompetitor akan memberitahukan keunikan serta wisata extreme dikota pacitan. 2.1.6 Informasi tentang produk kabupaten Pacitan A. Produk Sektor Perikanan Luas wilayah laut Kabupaten Pacitan mencapai 7.636 Mil persegi dengan 12 pantai merupakan daerah untuk pendaratan ikan oleh nelayan. Adapun potensi wilayah laut tersebut (LPPL 1980) sebesar kurang lebih 84.4330 ton pertahun, dengan perincian ikan dasar (demesral) = 24.577 ton, ikan pelagis 98.310 ton, sejenis udang mencapai kurang lebih 2.220 ton pertahun (8,22 %) berupa Lobster ground yang mempunyai nilai jual tinggi. Potensi budidaya laut yang potensial dikembangkan di Teluk Segoro Anakan di Kecamatan Ngadirojo seluas kurang lebih 400 Ha, yang digunakan untuk budidaya rumput laut mencapai 64 unit rakit dan budidaya ikan kerapu. 40 Potensi budidaya air payau mencapai luas lahan pottensial kurang lebih 866 Ha yang dikembangkan di Desa Kembang, Desa Watu Karung, Desa Sidumulyo dan Hadiwarno; sedang di Desa Watukarung telah dirintis 1,00 Ha.Potensi usaha budidaya air tawar yang dikembangkan di perairan umum yaitu kolam seluas kurang lebih 0,88 Ha, tadah hujan lebih 5,58 Ha melalui budidaya keramba jaring apung dan penebaran jenis ikan di Telaga, Cekdam,Pusat pelelangan ikan (TPI) di Kabupaten Pacitan antara lain: A. Pantai Watukarung Kecamatan Pringkuku - Pantai Tamperan, Pantai Teleng Ria dan Pancer (kembang di kec. Pacitan) - Pantai Wawaran Kecamatan Kebonagung - Pantai Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo - Pantai Sukorejo Kecamatan Sudimoro B. Komoditi perikanan yang sudah dieksport. 1. Udang Lobster Salah satu komoditi bidang perikanan yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual yang sangat bagus dan mempunyai nilai jual sangat tinggi adalah udang Lobster. Jenis udang Lobster yang dihasilkan di perairan Pacitan adalah jenis Mutiara, Pasir, Batu dengan Produksi mencapai 15.625 Kg pertahun. Komoditi ini sudah menembus pasar ekspor seperti Singapura, Hongkong dan Jepang melalui pedagang dan perusahaan yang ada di Surabaya, Semarang, Kediri dan Jakarta. 41 Gambar 2.3. Lobster Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 2. Rumput Laut Rumput laut merupakan salah satu komoditi unggulan yang saat ini mulai di budidayakan di Kabupaten Pacitan kegunaan Rumput Laut adalah pembuatan bahan makanan seperti agar-agar, juga untuk bahan kosmetika dan kesehatan.Produksi setiap tahun mencapai 72.550 kg. Gambar 2.4. Rumput laut Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 42 3.Ikan dan Sirip Ikan Jenis ikan yang berorientasi ekspor ialah: - Bawal mencapai 6.281 Kg.- Layur mencapai 65.647 Kg. Gambar 2.5. Ikan Bawal Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko - Kerapu mencapai 5.631 Kg.Sedang yang dimaksud dengan sirip ikan adalah Sirip Ikan Hiu yang berguna untuk menambah gizi (multi vitamin). Gambar 2.6. Sirip hiu Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 43 B. Produk Sektor Industri Sektor industri mempunyai peranan strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatnya produktifitas, masyarakat, menciptakan langpangan usaha, memperluas lapangan kerja seta meningkatnya pendapatan masyarakat. Kegiatan sektor industri ki Kabupaten Pacitan masih tergolong skala menengah dan kecil, khusus industri kecil yang merupakan industri rumah tangga dan dilakukan oleh kelompok masyarakat serta merupakan kegiatan sampingan. Kegiatan ini berbasis di pedesaan. Dalam perkembangannya sektor ini mulai berorientasi pada kegiatan ekspor baik tingkat regional, nasional maupun Internasional. Beberapa komoditi industri kecil tersebut anatar alain Anyaman Bambu, Mainan Anak (toys), Batu Mulia, Gerabah Seni, Batik Tulis telah mampu menembus pasar ekspor. 1. Batu Aji/ Batu Mulia Berbagai jenis bahan baku akik seperti jasper, Fosil Kayu, Kalsedon dan Pasir Kwarsa banyak dijumpai di sekitar sentra industri kecil batu mulia/akik. Industri kecil batu mulia tidak hanya merupakan kegiatan rumah tangga saja, melainkan sudah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat di beberapa desa Kecamatan Donorojo dan sekitarnya. Unit Bina industri Batu Mulia (UBIBAM) merupakan bapak angkat beberapa industri kecil batu akik yang dibina oleh badan usaha milik negara Pt. Pupuk Pusri Palembang: dimana dalam perkembangannya industri kedil ini telah mencapai sekitar 72 buah unit usaha dan telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pengrajin itu sendiri. 44 Gambar 2.7. Batu akik kalsedon Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 2. Mainan Anak (toys) Berbagai jenis mainan anak dan keperluan assesori rumah tangga terbuat dari kayu Jati, Sono keling dan Pohon kelapa) dengan dimodifikadi model dan sentuhan seni, hasil tosys sangat artistik. Produksi ini dapat dijumpai di Jl Pacitan-Solo tepatnya Desa Punung Kecamatan Punung. Jenis produksi: berbagai jenis dan model mobil-mobilan, assesoris dan perabot rumah tangga, keris dan jam dinding. Daerah Pemasaran: Solo, Surabaya, Jakarta. 3. Keramik/gerabah seni Gerabah seni terbuat dari “tanah liat Plastis”, dimana bahan galian ini mempunyai spesifikasi daya kenyal tinggi, warna abuabu, kemerahan dan butir sangat halus sehingga dalam proses pemanasan tidak terjadi perubahan warna dan bentuk jenis tanah ini terdapat di Desa Ploso Kecamatan Punung. Berbagai produksi 45 ini telah menyentuh berbagai lapisan masyarakat dan mendukung kegiatan kepariwisataan, Jenis Produksi: Tempat bunga, tempat lampu, aneka mainan, Daerah pemasaran: Surabaya, Jakarta, Bali dan Taiwan Gambar 2.8. Gerabah Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 4. Batik Tulis Batik tulis khas pacitan tergolong jenis klasik seperti Motif Sidomulyo, sekar jagat, Semen Romodan kembang-kembang. Kegiatan ini banyak dilakukan sebagai kegiatan sampingan di Kecamatan Pacitan dan Ngadirojo, Jenis: Kain Panjang, Sarung, Baju, Selendang, Ikat Kepala, Taplak Meja dan lain-lain, Daerah pemasaran: Surabaya, Jakarta, Solo, Tanjung Pinang, Singapura dan Yogyakarta. 46 Gambar 2.9. Batik tulis Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 5. Anyaman Bambu/ Rotan Bahan Baku bambu cukup banyak terdapat di sekitar sentra industri ini, sehingga cukup mendukung kegiatan industri rakyat setyta adanya tenaga trampil dan murah. Beberapa jenis produksi seperti tempat koran/majalah, meja kursi, menyekat ruangan, kipas keranjang dan lain-lain. Daerah pemasaran: disamping untuk keperluan domestik, produk industri kecil dipasarkan ke yogyakarta, jakarta serta diekspor ke luar negeri melalui perantara eksportir C.V. Mande Handicraft Jakarta. 47 Gambar 2.10. Anyaman Bambu/ RotanPacitan Sumber : Dwi Jatmiko 6. Terasi Terasi merupakan komponen masakan Indonesia yang sangat digemari, terbuat dari campuran ikan-ikan kecil dan udang. Meningkatnya penangkapan ikan berarti ikut mendukung laju pertumbuhan industri kecil terasi di Pacitan. Daerah pemasaran: Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya. Gambar 2.11. Terasi Pacitan Sumber : Dwi Jatmiko 48 Tabel 2.1 pengusaha Pengusaha di sektor Industri Kecil Usaha Perusahaan Alamat Pemilik UBIBAM Sukodono, Kec. Makful SRIPATI donorojo TIMBUL Sukodono, Kec. Paiman donorojo Pengusaha Batu SIDOMULYO Aji/Batu Mulia Gendaraan, Kec. Mulyadi Donorojo ABDI SELO SIDO DADI Sukodono, Kec. Parto donorojo Wiyono Sukodono, Kec. Teguh donorojo SRIKANDI Arjowinangun, kec. Sukardi Pacitan Perusahaan Batik SRI UTOMO Nanik Pacitan KONDANG Wiyoro, Kec. Ny. BUSONO Ngadirojo Gunawan HANTARIKSA Kel. Ploso, Kec. Sularno Punung Keramik/gerabah Anyaman bambu Mentoro, Kec. ESTI KERAMIK Ploso, Kec. Pacitan Sukirno UD. MEKAR Mujing Kec. Mispani SARI Nawangan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 49 a. 2.1.7 Informasi tentang Pemasaran Promosi Media cetak Dalam promosi media cetak, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota PAcitan menerbitkan beberapa media cetak untuk menunjang kepariwisataan di Pacitan. Media cetak tersebut berupa: Gambar 2.12. Baliho Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 50 Gambar 2.13. Baliho Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan Gambar 2.14. Baliho Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 51 Gambar 2.15. Brosure Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan Gambar 2.16. Brosure Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 52 b. Promosi Media elektronik Gambar 2.17. Media online Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan Gambar 2.18. Media online Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 53 Gambar 2.19. Media online Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 2.1.8 Data Target Audience a. Demografis - Usia - Jenis kelamin : Pria dan Wanita - Pendidikan : 16 - 35 tahun : SMA atau jenjang yang lebih tinggi. - Status Ekonomi : Bawah – menengah keatas b. Geografis - Wilayah Pacitan : Pacitan dan luar kota c. Psikografis Keadaan keuangan yang baik, jenuh dengan aktivitas sehari- hari. 54 d. Behaviouristik Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, aktif,berani dan dinamis. Menghargai peristiwa, serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. 2.1.9 Harga dan Proses Harga yang ditawarkan bervarisi sesuai objek wisata berkisar antara Rp.5.000.00 – Rp. 25.000.00, pada objek wisata yang menyediakan ojek wisata atau kendaraan umum berupa mobil pick up biaya yang harus dikeluarkan Rp.10.000 hingga Rp. 100.000. untuk produk perikanan berupa makan atau olahan lainnya berkisar Rp. 5.000,00 hingga harga Rp. 150.000. untuk produk industry berupa keajinan bekisar Rp 50.000 hingga Rp. 1.000.000. Proses dalam menikmati kota pacitan dengan mendatangi langsung kota pacitan, sebelumnya bisa melihat melalui nedia online atau situ resmi wisata kota pacitan. Jika berwisata dengan kendaraan pribadi bisa menjadi alternative paling tepat, jika menggunakan angkutan umum wisatawan akan menggunakan terminal yang berada dalam pusat kota pacitan. 2.1.10 Masyarakat/ penduduk kabupaten Pacitan Penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Pacitan sebesar 599.476 jiwa, terdiri dari laki-laki sebesar 298.315 jiwa (49,76 persen) dan perempuan sebesar 301.161 jiwa (50,24 persen) dengan rasio jenis kelamin sebesar 99.05 persen. Hal ini berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99-100 penduduk laki-laki. Sedangkan menurut hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010), jumlah penduduk Kabupaten Pacitan sebesar 540.881 jiwa. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri dari laki-laki sebesar 264.112 jiwa (48,83 persen) dan perempuan sebesar 276.769 jiwa (51,17 persen) dengan rasio jenis kelamin sebesar 95,43 persen. Hal ini berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95-96 penduduk laki-laki. 55 Kepadatan penduduk Kabupaten Pacitan tahun 2014 sebesar 431 Jiwa/Km2 . Kepadatan penduduk paling tinggi adalah Kecamtan Pacitan sebagai ibukota kabupaten yang mencapai 993 Jiwa/Km2 , hal ini sangat jauh bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kecamatan lainnya yang hanya berkisar antara 241-538 Jiwa/Km2 . Berdasarkan komposisi umurnya, penduduk Kabupaten Pacitan sebanyak 402.271 jiwa berada pada usia produktif yaitu berusia 15-64 tahun atau sebesar 67,10 persen. Tabel 2.2 jumlah penduduk JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2014 USIA L 2014 P Jumlah (Tahun) 0–4 22.407 17.419 39.826 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+ Jumlah/total 21.572 23.389 24.296 15.127 23.105 20.960 19.196 24.471 22.294 22.307 15.355 15.098 28.108 298.315 22.428 24.476 18.469 20.527 18.448 19.659 22.191 22.555 25.191 19.714 16.598 16.080 37.406 301.161 44.000 47.865 43.395 35.654 41.553 40.619 41.387 47.026 47.485 42.021 31.953 31.178 65.514 599.476 Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mayoritas penduduk Kabupaten Pacitan merupakan pemeluk agama Islam yaitu sebesar 99,85% diikuti dengan Kristen dan Katholik masing-masing sebesar 0,09% dan 0,05% sedang sisanya yang hanya 56 0,01% beragama Hindu, Budha dan Konghucu. Hal ini sebanding dengan jumlah tempat peribadatan yang ada, dimana jumlah masjid, langgar dan mushola mencapai 99,84% dan sisanya 0,16% adalah gereja. Sampai saat ini tidak ada pura dan wihara di Kabupaten Pacitan. Hal ini senada juga dengan jumlah pemuka agama yang ada, dimana terdapat sekitar 1.239 Kyai dan Ulama, 2 Pastor dan 8 Pendeta. Dalam hal permasalahan kesejahteraan sosial pada tahun 2014 menunjukkan data yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sudah tidak ada permasalahan anak balita terlantar di Kabupaten Pacitan. Demikian pula untuk anak terlantar menurun sebesar 35,71%, tinggal menyisakan 1.179 anak terlantar. Sedangkan untuk lanjut usia terlantar menurun sebesar 21,91%, menyisakan 1.861 lanjut usia terlantar.Pembangunan tidak hanya menampakkan sisi positif saja, tetapi juga memberi dampak yang negatif diantaranya dengan adanya bencana alam. Di tahun 2014 berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah, jumlah bencana alam di Kabupaten Pacitan sebanyak 700 kejadian meliputi 5 jenis bencana yaitu tanah longsor 556 kali, banjir 78 kali, angin topan 39 kali, kebakaran 17 kali dan pohon tumbang 10 kali. Bencana alam banyak terjadi di kecamatan Kebonagung dan Arjosari, namun demikian kerugian terbesar terjadi di kecamatan Pacitan sebesar 4,61 milyar rupiah. 57 Tabel 2.3 Jumlah Panti Asuhan Jumlah Panti Asuhan / Panti Wreda Menurut Kapasitas Tampung, Jumlah Penghuni dan Kecamatan Tahun 2014 NO Kecamatan Panti Asuhan/Cacat/ Wreda 060 070 080 090 010 110 120 Donorojo Punung Pringkuku Pacitan Kebonagun g Arjosari Nawangan Bandar Tegalombo Tulakan Ngadirojo Sudimoro Jumlah Penghuni Inhabitants Perem Jumlah puan Female Total Capacity LakiLaki Male 1 2 5 1 40 130 250 50 14 59 111 11 16 56 102 22 30 115 213 33 2 1 2 14 250 50 100 870 119 25 13 352 98 37 7 338 217 62 20 690 Districts 010 020 030 040 050 Kapasitas Sumber Data : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2.1.11 Potensi Pacitan a. Bidang pariwasata Pariwisata Pacitan memilki objek-objek wisata yang berpotensi unutk ditingkatkan baik wisata alam ,budaya kerajinan dan wisata khusus : a. Wisata alam pantai 1). Wisata pantai klayar 58 Gambar 2.20. Pantai Klayar Sumber : Penulis Pantai klayar adalah wilayah pantai yang berada didesa sendang kecamatan donorojo terletak 35 km kea rah barat kota pacitan. Akses menuju pantai klayar cukup mudah akan tetapi fasilitas jalan masih belum maksimal dibenahi. Untuk dapat memasuki wilayah pantai berpasir putih ini wisatawan cukup membayar Rp. 10.000. pantai klayar ini mmeiliki keistimewaan dengan adanya seruling laut yang sesekali bersiul diantara celah bebatuan karang dan semburan ombak yang didukung pula denagn peson alami pantainya. Selain air mancur setinggi 10 m yang menghasilkan gerimis dan embun air laut yang dipercaya berkhasiat obat awet muda . 59 2). Pantai watu karung Gambar 2.21. Pantai Watu karung Sumber : Dwi Jatmiko Pantai watu karung terletak di desa watu karung kecamatan pringkuku. Arah lokasi sekitar 20 km arah barat kota pacitan. Jarak tempuh menuju lokasi tidak lama hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 30 mkenit dari pusat kota pacitan. Keunggulan yang terdapt pada objek pantai watu karung adalah pasir putih dan pasir hitamnya dserta didukung biota laut berupa ikan , udang lobters, serta ikan hias . selain itu wisata kuliner berupa nasi tiwul dengan lauk pauk kalakan ikan hiu dan udang lobster yang juga diproduksi serta pendukung wisata yang lain berupa budaya local berupa sholawatan serta berkembang seni tayub. 60 3). Pantai srau Gambar 2.22. Pantai Srau Sumber : Dwi Jatmiko Pantai srau terletak 25 km dari kota pacitan tepatnya di desa candi kecamatan pringkuku. Akses jalan menuju lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Pantai berpasir putih ini cocok unutk memancing, mandi matahari, renang dll. Wisatawan melakukan kegiatan mereka dengan menikmati pemandangan pantai yang indah dengan deburan ombak pantai yang memukul pasir putih ditepi pantai. Tidak hanya itu saja pantai srau inilah yang dijadikan tempat surfing bagi para wisatawan mancanergara, siri khas dari tempat ini terletak pada bagian timur dari lokasi in terdapt goa laut. 61 4). Pantai soge Gambar 2.23. Pantai Soge Sumber : Dwi Jatmiko Pantai soge merupakan pantai yang baru saja terkenal semenjak dibangunnya JLS . hiburan yang bisa dinikmati oleh pengunjung selain sekadar berdiri memandangi ombak di tepian pantai, bermain air, ataupun sekadar nongkrong di bawah pohon kelapa sembari menikmati sajian es kelapa muda. Wahana itu adalah danau keci yang terbentuk karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air surut, dan terpisah oleh gundukan pasir putih yang membentang di tengah. Danaunya tidak terlalu luas, tetapi sudah cukup untuk manuver speed boat atau kapal cepat kecil ataupun perahu wisata yang disewakan sejumlah nelayan setempat. 62 b. Wisata alam goa 1). Goa gong Gambar 2.24. Goa gong Sumber : Dwi Jatmiko Goa gong memiliki stalagtitte dan stalagmite yang paling indah di asia tenggara. Goa gong berada di permukaan kapur yang terletak di desa bomo kecamatan punung sekitar 30 km dari pusat kota pacitan. Jalan menuju goa sudah sangat bagus sehingga saat menuju lokasi jenis kendaraan bermotoran bias memsaukikanya. Meski begitu teteap waspada jalan menuju lokasi berkelok kelok dan secra langsung disuguhi pemandangan yang menakjubkan panoram dalam goa begitu indah. Batuan kapur yang terbentuk secra alami. Goa ini memiliki sekitar 256 m kedalaman, selain itu juga memiliki 5 jajak pendapat; Rogo Pool, Panguripan Pool, Jiwo Pool, Kamulyan Pool, dan Ralung Nisto Pool, yang mempunyai nilai magis untuk menyembuhkan penyakit. Keindahan stalagmit dan stalagtite hampir tidak membuat kejutan diabadikan oleh Selo Cengger Bumi bernama, Cello Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin. 63 Pada hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara musik tradisional yang disebut "Jaranan" gong (gong tradisional) adalah instrumen yang paling keras suara dari yang lain. Sampai sekarang, kadang-kadang suara masih dapat didengar, itulah sebabnya gua ini dinamai Gua Gong.Gua ini sekitar 256 meter di bawah tanah, memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas, seperti; toko suvenir, restoran, tempat parkir, Masjid. 2). Goa Tabuhan Gambar 2.25. Goa tabuhan Sumber : Dwi Jatmiko Disebut goa tabuhan karena jika ditabuh secara tersusun akan menghasilkan suara seperti irama muysik jawa . gua tyabuhan ini terkenal sebagai gua tapan karena sejak diterapkan oleh chevaliers untuk beberapa meditasi seperti sanggargeu, bamabng trigo. 64 c. Wisata khusus 1). Pemandian air hangat tirto husodo Gambar 2.26. air hangat tirto husodo Sumber : Dwi Jatmiko Pemandian air hangat tirta husodo ini menyimpan berbagai khasiat dan manfaat utamnya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh . terletak 15 km utara dari kota pacitan. Tepatnya di kecamatan arjosari pacitan. `dipemandian air hangat ini terdapat 4 kolam dan satu tempat untuk spa. Kolam tersebut terbagi atas 1 kolam induk, 2 kolam untuk dewasa dan 2 kolam untuk anak- anak. 65 2). Monument jenderal sudirman Gambar 2.27. Monument jendral sudirman Sumber : Dwi Jatmiko Monument jendral sudirman terletak didesa pakis baru kecamatan nawangan kurang lebih 60 menit dari pusat kota pacitan. Monument ini diproyeksikan untuk menjadi wisata internasional . selain terdapat patung perunggu setinggi 8 meter , juga terdapat pondok atau rumah jendral sudirman. Pembagunan kawasan ini dimulai sejak 1981 hingga 1993 ats prakarsa pribadi roto suwarno yang merupakan pengawal jenderal sudirman pada saat perang gerilya. Pembangunan monument mendapatkan dukungan dari TNI ,departemen pekerjaan umum, departemen budaya, pariwisata, pemuda dan olahraga. 66 d. Wisata budaya 1. Ceprotan Gambar 2.28. Ceprotan Sumber : Dwi Jatmiko Upacara ceprotan merupakan upacara ritual khas pacitan khususnya masyarakat desa sekar kecamatan donorojo yang selalu dilaksanakan pada senin kliwon , longkang. Acara ini diselengarakan untuk mengenang pendiri desa sekar dewi sekar taji dan panji amorobangun melalui kegiatan bersih desa upacara ini diyakini dapt menjauhkan desa dari mara bahaya dan bencana serta memperlancar kegiatan pertanian. Rangkaian seremoni sakral Ceprotan, dimulai dari pengumpulan ayam dari beberapa warga. Upacara dipimpin oleh kepala desa dan melibatkan kepala dusun. Puncak acara Ceprotan berlangsung pada sore hari dimana matahari mulai terbenam, diawali dengan tarian surup atau "Terbenamnya Matahari" kemudian juru kunci membacakan doa, serta lurah desa merepresentasikan diri sebagai perwujudan Ki Godeg, sedangkan Istrinya sebagai Dewi Sekartaji. 67 2. Wayang beber Gambar 2.29. Ceprotan Sumber : Dwi Jatmiko Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana. Konon oleh para Wali di antaranya adalah Sunan Kalijaga wayang beber ini dimodifikasi bentuk menjadi wayang kulit dengan bentuk bentuk yang bersifat ornamentik yang dikenal sekarang, karena ajaran Islam mengharamkan bentuk gambar makhluk hidup (manusia, hewan) maupun patung serta diberi tokoh tokoh tambahan yang tidak ada pada wayang babon (wayang dengan tokoh asli India) diantaranya adalah Semar dan anak-anaknya serta Pusaka Hyang Kalimusada. 68 3. Adat baritan Gambar 2.30. Ceprotan Sumber : Dwi Jatmiko Upacara adat Baritan merupakan upacara adat yang digelar di dusun Wati desa Gawang kecamatan Kebonagung kabupaten Pacitan. Upacara ini dilaksanakan dua tahun sekali, yaitu pada hari Senin bulan Sura dalam kalender Jawa (bulan Muharram dalam kalender Hijriyah). Penentuan tepatnya dilakukan oleh sesepuh dan juru kunci daerah setempat sesuai dengan perhitungan hari baik dan hari buruk pada bulan dan tahun tersebut. Kata baritan berasal dari kata bareng wiritan (melakukan wirid secara bersama-sama). Oleh karenanya, acara ini berisi doa untuk memohon perlindungan dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat setempat dihindarkan dari marabahaya. 69 4. Kothekan lesung Gambar 2.31. Ceprotan Sumber : Dwi Jatmiko Di Pacitan, Kotekan lesung diawali dari Ammos, yang merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Pacitan. Ammos telah berkembang di seluruh kecamatan di Pacitan. Kesenian tradisional kothekan lesung tumbuh dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Dulu masyarakat pedesaan apabila menumbuk padi dalam jumlah besar dilakukan secara gotong royong atau sambatan. Sambil menumbuk padi mereka bermain musik dengan lesung yang disebut kothekan. b. Bidang industri a. Wisata kerajinan 1). Akik kota pacitan 70 Gambar 2.29. Batu akik Sumber : Dwi Jatmiko Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan berupa abtuan mulia karena factor iklim geografisnya. Banyak ditemukan berbgai jenis akik pada aliran sungai. Batu akik pacitan mempunyai cirri khas tersendiri antara lain terlihat motif punggung atau cangkang kura-kura pada batu dan ster bak moonstone atau biduri bulan. Tabel 2.4 Potensi Wisata dan Investasi Potensi Wisata dan Investasi NO. 1 1. JENIS WISATA 2 Wisata Pantai LOKASI 3 - Pantai Klayar - Pantai Srau - Pantai Watu Karung - Pantai Tamperan - Pantai Taman - Pantai Sidomulyo - Pantai Teleng Ria JARAK DARI PUSAT KOTA 4 53 Km 20 Km 15 Km 5 Km 45 Km 50 Km 2,5 Km 71 2. Wisata Goa - Goa Gong - Goa Tabuhan - Goa Putri - Luweng Jaran 30 Km 31 Km 28 Km 33 Km 3. Wisata Sejarah / Budaya - Monumen Panglima Besar Jendral Soedirman 50 Km - Monumen Tumpak Rinjing 9,5 Km - Makam Kanjeng Jimat 0,5 Km - Padepokan Gunung Limo 20 Km - Pemandian Air Hangat 15 Km 4. 5. Wisata Spiritual Wisata Rekreasi di Kabupaten Pacitan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan Tabel 2.5 objek wisata OBYEK WISATA NO. OBYEK WISATA 1 2 1. Pantai Teleng Ria LOKASI 3 Kel Sidoharjo Kec. Pacitan 2. Pantai Watu Karung Desa Watukarng Kec.Pringkuku 3. Pantai Srau Desa Candi Kec. Pringkuku 4. Goa Gong Desa Bomo Kec. Punung 72 5. Goa Tabuhan Desa Wareng Kec. Punung 6. Pemandian Air Hangat Desa Karang Rejo Kec. Arjosari 7. Pantai Tamperan Kel. Sidoharjo Kec. Pacitan 8. Pantai Taman Desa Hadowarno Kec.Ngadirojo 9. Pantai Sidomulyo Desa Sidomulyo Kec. Ngadirojo 10. Palagan Tumpak Rinjing Desa Dadapan Kec Pringkuku 11. Monumen Pangsar Jendral Sudirman Desa Pakis Baru Kec. Nawangan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 2.1.12 Sarana dan prasarana A. Pendidikan Terpenuhinya pendidikan yang layak bagi setiap penduduk erat kaitannya dengan kwalitas sumber daya manusia. Hal ini sangatlah disadari oleh pemerintah, Sejalan dengan hal tersebut, baik pemerintah pusat maupun daerah terus berusaha untuk meningkatkan sarana dan prasarana fisik beserta tenaga guru. Secara umum jumlah sekolah di Kabupaten Pacitan tidak mengalami perubahan, penambahan hanya terjadi pada jenjang Madrasah Tsanawiyah Swasta dan Madrasah Aliyah Swasta. Meskipun tidak semua jenjang pendidikan mengalami penambahan sekolah, tetapi secara umum jumlah guru mengalami peningkatan. 73 B. Sarana dan prasarana Tempat peribatan Suasana kerukuna umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat didambakan oleh masyrakat, berbagai temapt ibadah merupakan bukti terciptanya kerukunan umat beragama tersebut. Tabel 2.6 tempat ibadah JUMLAH TEMPAT PERIBADATAN MENURUT JENISNYA DAN KECAMATAN TAHUN 2014 PEMELUK AGAMA NO Kecamatan KET. GRJ GRJ MASJID PURA VIHARA KATOLIK PROTESTAN 1 Donorojo 99 0 0 0 0 2 Punung 114 0 1 0 0 3 Pringkuku 133 0 0 0 0 4 Pacitan 138 0 2 0 0 5 Kebonagung 150 0 0 0 0 6 Arjosari 116 0 0 0 0 7 Nawangan 134 0 1 0 0 8 Bandar 181 0 0 0 0 9 Tegalombo 102 0 0 0 0 10 Tulakan 212 0 0 0 0 11 Ngadirojo 101 0 0 0 0 12 Sudimoro 66 0 0 0 0 C. Sarana dan prasarana kesehatan Meningkatnya sarana kesehatan menjadi upaya dalam peningkatan kesejahteraan masyrakat dikota pacitan, selian pemerintah, peran swata dalam menunjang kesehatan menjadi cukup tinggi 74 Tabel 2.7 rumah sakit Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2014 Number of Health Facilities No Kecamata n Disticts 01 0 02 0 03 0 04 0 05 0 06 0 07 0 08 0 09 0 10 0 11 0 12 0 Donorojo Ruma h Sakit Umu m Puskesm Puskesm as as Pemban Public tu Health Center Sub Public Hospit al Health Center 2 5 Prakt ek Dokte r Docto r Balai Posyand Pengo u -batan Post of Privat Integrati e on Hospit Services al 5 1 68 - 2 6 4 - 48 - 2 3 2 - 52 2 2 7 35 10 112 - 2 5 4 - 86 - 2 5 3 - 67 - 2 3 1 - 54 - 2 2 2 - 49 - 2 3 4 - 58 - 2 6 2 1 102 - 2 6 5 - 66 - 2 4 1 - 50 Jumlah / Total 1 24 54 68 12 812 Tahun / Years 2013 3 24 54 112 11 809 Punung Pringkuk u Pacitan Kebonagu ng Arjosari Nawanga n Bandar Tegalomb o Tulakan Ngadirojo Sudimoro 75 Tahun / Years 2012 Tahun / Years 2011 Tahun / Years 2010 1 24 55 61 6 804 1 24 55 80 9 804 1 24 55 61 2 797 Sumber Data : Dinas Kesehatan Tabel 2.9 rumah sakit Jumlah Tenaga Kesehatan Non RSUD Menurut Kecamatan dan Jenisnya dan Jenis Tenaga Kesehatan Tahun 2014 Number of Medical Employees in Health Sevices Non Hospital No . Kecamata n Disticts 01 0 02 0 03 0 04 0 05 0 06 0 07 0 Donorojo Punung Pringkuk u Pacitan Kebonagu ng Arjosari Nawangan Tenag Pera Bidan a -wat Puskesm Desa Medis as Nurs Villag e Medic es Pub.Heal al th Center Non Param e-dis Lain -nya Jumla h Othe rs Total 22 71 3 14 4 13 Non Param e-dic 13 4 16 9 12 17 58 118 2 10 5 12 10 10 53 5 17 4 23 11 20 73 3 12 2 20 11 18 68 4 13 5 16 10 11 59 2 14 4 11 12 13 57 76 08 0 09 0 10 0 11 0 12 0 Bandar Tegalomb o Tulakan Ngadirojo Sudimoro Dinkes Jumlah / Total Tahun / Years 2013 Tahun / Years 2012 Tahun / Years 2011 Tahun / Years 2010 Tahun / Years 2009 4 12 7 8 13 9 59 6 25 6 12 22 13 85 2 17 3 19 10 14 68 4 24 2 20 16 9 75 2 18 4 10 15 7 63 2 43 5 197 1 56 176 28 188 37 241 73 922 45 197 59 107 252 157 817 48 171 43 123 276 165 826 49 160 49 168 213 195 834 40 146 48 160 389 - 783 40 128 31 134 336 - 669 Sumber Data : Dinas Kesehatan D. Sarana dan prasarana perbankan BANK JATIM CABANG PACITAN : Alamat : Jalan A. Yani No, 43 Pacitan Telp, : ( 0357 ) 881320, 881321 BANK RAKYAT INDONESIA CABANG PACITAN Alamat : Jalan A Yani No. 18 Pacitan Telp. : ( 0357 ) 881020, 881342 BANK BNI 46 ( PERSERO ) Tbk. Alamat : Jln. P. Sudirman No. … Pacitan Telp : ( 0357 ) 881985. 77 E. Sarana penunjang Pariwisata Berdasarkan sumber Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan sarana dan prasarna yang terdapt dikudus telah tersedia seperti : Tabel 2.8 penginapan dan resto makan HOTEL DAN RUMAH MAKAN NAMA / ALAMAT / TELEPON / FASILITAS HOTEL PACITAN Alamat : Jl. A. Yani No. 37 Pacitan Telp. : (0357) 881244 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Ekonomi, Rumah Makan, lokasi di pusat kota depan alun-alun Pacitan HOTEL PERMATA & RESTORAN Alamat : Jl. Gatot Soebroto No. 26 Pacitan Telp. : (0357) 883306 Fasilitas : Kamar VIP (AC) dan Ekonomi, Standar, Restoran, tempat parkir dan lokasi di pusat kota HOTEL PERMATA II Alamat : Jl. Gatot Soebroto No. 35B Pacitan Telp. : (0357) 886409 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Ekonomi, Standar tempat parkir & lokasi di pusat kota HOTEL BALI ASRI Alamat : Jl. A. Yani No. 69 Pacitan Telp. : (0357) 881170 Fasilitas : Family Room (AC), VIP (AC), Ekonomi, parkir kendaraan & lokasi di pusat kota HOTEL SRIKANDI & RESTORAN Alamat : Jl. A. Yani No. 67 Pacitan Telp. : (0357) 881252 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Rumah Makan, Ruang Pertemuan, tempat parkir & lokasi di pusat kota HOTEL REMAJA 78 Alamat : Jl. A. Yani No. 67 Pacitan Telp. : (0357) 881188 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Ekonomi, parkir kendaraan dan lokasi di pusat kota HOTEL SIDOMULYO (Kelas Ekonomi) Alamat : Jl. P. Sudirman No. 25 Pacitan Telp. : (0357) 881207 Fasilitas : Kamar, parkir kendaraan HOTEL WIJAYA (Kelas Ekonomi) Alamat : Jl. P. Sudirman No. 41 Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar, parkir kendaraan HAPPY BAY BEACH BUNGALOWS (Kelas Ekonomi) Alamat : Pantai Teleng Ria Kelurahan Sidoarjo, Pacitan Telp. : (0357) 881474 Fasilitas : Kamar, parkir kendaraan HOTEL PURNA YUDHA Alamat : Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL GRAHA PRIMA Alamat : Jalan Pacitan - Solo Km 5 Tamperan Kel. Sidoharjo Kec. Pacitan Telp. : (0357) 5100456 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi, Ruang Pertemuan dan parkir kendaraan HOTEL MINANG PERMAI & RUMAH MAKAN Alamat : Jl. Gatot Soebroto No. 37B Pacitan Telp. : (0357) 881939 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL PRASASTI Alamat : Jl. Imam Bonjol No. 8 Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Standar, parkir kendaraan dan lokasi di pusat kota ALLORO GUEST HOUSE Alamat : Jl. K. Umar No. 12 Pacitan Telp. : (0357) 886690 Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Standar, parkir kendaraan dan lokasi 79 di pusat kota HOTEL RAJAWALI Alamat : Jl. Pramuka, Telengria, Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL BUNDO PERMAI Alamat : Jl. Bunga Flamboyan No. 4 Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL SURYA DHARMA Alamat : Jl. Raya Nglorok, Kec. Ngadirojo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL MINI SIMPLE Alamat : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOTEL ISTANA OMBAK Alamat : Watukarung, Kec. Pringkuku, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar VIP (AC), Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HARRY’s HOUSE OCEAN Alamat : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOMESTAY ARAYA Alamat : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOMESTAY DEWI SRI Alamat : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan HOMESTAY CHOLIFANDA Alamat : Telp. : Fasilitas : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan 80 HOTEL WIJAYA MULYA Alamat : Telengria, Kel. Sidoharjo, Pacitan Telp. : Fasilitas : Kamar Ekonomi dan parkir kendaraan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan Tabel 2.9 hiburan HIBURAN NO NAMA ALAMAT / LOKASI KETERANGAN 1 LATANZA PUNUNG KARAOKE 2 CAFÉ BENDOT PUCANGSEWU COFFEE SHOP 3 CAFÉ MENZA PLOSO COFFEE SHOP 4 MARCOPOLO TELENG DISKOTEK Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 2.1.13 Hasil Wawancara Kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan narasumber dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga 81 Pemerintah Kabupaten Pacitan, seksi Promosi dinas pariwisata, dan staf dinas terkait Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan. Kota Pacitan sangatlah memiliki wisata yang perlu ditingkatkan dari fasilitas dan prasarana serta promosi online dan cetak untuk meningkatkan pengunjung wisata dikota pacitan serta menarik minta pengunjung untuk mengenali kota pacitan dan mengekplorasi budaya kota pacitan. 2.2 Analisis Masalah 2.2.1 Kompetitor Kompetitor diambil berdasarkan jangkauan daerah dan bidang pengembangan Potensi Daerah yaitu : A. Kabupaten Gunungkidul adalah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah tenggara Kota Yogyakarta. Gunung Kidul Yogyakarta memang memiliki keunikan dan daya pikat tersendiri bagi para pengunjung. Ini karena Gunung Kidul memiliki beberapa landmark dan juga destinasi yang sangat indah. B. Potensi Wisata Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah tujuan wisata kedua setelah Bali di Indonesia. Berbagai daya tarik wisata terdapat di provinsi ini baik itu alam, budaya maupun minat khusus. Objek wisata alam di provinsi ini sudah mengalami kemajuan sehingga dapat mengimbangi wisata budaya yang ada seperti wisataalam di Kabupaten Gunungkidul yang saat ini terkenal dengan keindahan pantai, goa, air terjun dan wisata alam lainnya. Seiring dengan populernya wisata alam, ekowisata sedang dalam proses pergerakannya menuju puncak karena hingga saat ini trend ekowisata ini sedang digemari oleh berbagai kalangan wisatawan. Ekowisata yang merupakan pariwisata berkelanjutan ini sudah tidak diragukan lagi manfaatnya dalam segi ekonomi maupun kelestarian 82 alamnya, tinggal bagaimana insan pariwisata bertindak agar trend ekowisata ini tidak hanya sebagai musim yang lama – kelamaan membosankan dan di up-date oleh trend lain. Pariwisata di provinsi ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Beberapa obyek daya tarik wisata baru yang bermunculan dengan mengusung konsep ekowisata atau minat khusus seperti Gunungkidul dengan Kawasan Karst Langgeran, Sleman dengan desa wisatanya yang begitu tertata dan Bantul yang tidak kalah dengan kerajinan gerabah kasongannya. 2.2.2 Masalah Umum Secara umum kota pacitan terkenal dengan sebutan kota seribu satu goa ( 1001 goa ), dengan citra kuat dengan nama lain “ paradise of java “ sebutan tersebut melengkapi kota pacitan sebagai kota banyak goa wisata serta wisata pantai yang sangat menarik untuk dikunjungi. Namun sangat disayang kan dengan media online dan media promosi yang belum terkelola dengan baik serta media promosi yang kurang menarik minat wisatawan. Kurangnya informasi kepada wisatawan sehingga peningkatan pengunjung menjadi melemah sehingga dalam kurun waktu 4 tahun terkhir mengalami penurunan. 2.2.3 Masalah khusus Diperlukan sebuah pemecahan masalah untuk meningkatkan pengunjung kota pacitan supaya menjadi kota destinasi pariwiasata di Indonesia bahkan mancanegara. Media media yang akan menonjolkan budaya pacitan dengan konsep konsep budaya untuk menciptakan ingatan kepada masyarakat dan tertarik untuk berkunjung ke kota pacitan. 2.2.4 Analisis SWOT A. Analisis Swot Strength 83 1. Mempunyai berbagai macam wisata seperti : pantai,gua, kuliner, budaya dll yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. 2. berbagai alat tranportasi seperti : kendaran pribadi, bus dapat memasuki area pariwisata 3. Lokasi yang strategis karena kota pacitan terdapat arus lalulintas JLS ( JALUR LINTAS SELATAN ) 4. Lingkungan kota yang masih hijau, asri dengan jalur transportasi yang tidak padat. 5. Tempat wisata dengan sebutan “ paradise of java “ bisa menjadikan kesempatan kota pacitan menjadi salah satu kota destinasi di indonesia Weakness 1. Sarana dan prasarana masih ada renovasi sedikit mengganggu pengunjung 2. Media informasi saat ini kureang dikelola dengan baik 3. Penataan pedagang kaki lima yang belum tertata dengan baik. Opportunity 1. Bisa menjadi salah wisata jawa timur dan menjadi salah satu wisata visit Indonesia. 2. Keadaan yang masih asri dan alami akan membuat pengunjung akan menimati lebih lama di Pacitan. 3. Sedang digalakannya program pemerintah pariwisata visit jawa timur. 4. Dengan membenahi seluruh sarana dan prsarana menjadikan wisata yang ada menjadi lebih bermutu dan berdaya jual. 84 Threat 1. Banyaknya wisata alam yang berada diluar pacitan yang memiliki wisata lebih menarik. 2. Masyarakat didekat ptensi potensi wista kurng bias menyesuaikan dengan pariwisataan, 3. Persaingan pariwisata yang ketat dan investasi yang semakin menjajikan. 4. Kompetitor lain mempunyai pelayanan yang sudah maksimal. 5. Tingginya tariff tranportasi dikarenakan bahan bakar naik. B. Matriks SWOT Tabel 2.10 Matriks SWOT Matriks SWOT wisata Kabupaten Pacitan OPPORTUNIES THREATS 85 1. Bisa menjadi salah wisata jawa timur dan yang berada diluar pacitan menjadi yang memiliki wisata lebih salah satu wisata visit Indonesia. “Wisata Pacitan” 1. Banyaknya wisata alam Kabupaten 2. Keadaan yang masih menarik. 2. Masyarakat didekat ptensi asri dan alami akan potensi wista kurang bias membuat menyesuaikan dengan akan pengunjung menimati lebih lama di Pacitan. 3. Sedang 3. Persaingan pariwisata yang digalakannya program pemerintah pariwisata visit jawa timur. membenahi sarana prsarana wisata ketat dan investasi yang semakin menjajikan. 4. Kompetitor lain mempunyai pelayanan yang sudah 4. Dengan seluruh pariwisataan, dan menjadikan yang ada menjadi lebih bermutu maksimal. 5. Tingginya tariff tranportasi dikarenakan bahan bakar naik. dan berdaya jual. STRENGTHS S-O STRATEGI S-T STRATEGI 86 1. Mempunyai berbagai macam wisata seperti : pantai,gua, kuliner, budaya dll yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. 2. berbagai alat tranportasi seperti : kendaran pribadi, bus dapat memasuki area pariwisata 3. Lokasi yang strategis karena kota pacitan terdapat arus lalulintas JLS ( JALUR LINTAS SELATAN ) 4. Lingkungan kota yang masih hijau, asri dengan jalur transportasi yang tidak padat. 5. Tempat wisata dengan sebutan “ paradise of java “ bisa menjadikan 1. (S1-O1), membuat iklan visual dengan mengangkat keragaman wisata kabupaten Pacitan sehingga bisa menjadi visit Indonesia dan adalam jalur wisata jawa timur. 1. (S1-T1) menekankan keunggulan yang dimiliki oleh wisata Pacitan yaitu dengan menggunakan iklan secara berkala sehingga masyarakat dalam pacitan dan luar pacitan tahu ciri khas kota Pacitan. 2. (S2-O2), membuat kenyamanan dan menjaga keastrian alamk sehingga dalam perjalanan lebih terasa nyaman dan sejuk. 2. (S2-T2), dengan akses yang bisa ke area wisata masyarakat disekitar area wisata untuk menyesuaikan deangan objek wisata yang sedang dikembangkan. 3. (S3-O3),dengan lokasi strategis serta membenahi system iklan wisata akan membantu pemerintah pacitan untuk memperkenalkan wista keluar daerah. 3. (S3-T30, melalui media iklan pengembangan wisata akan terus berjalan agar wisatawan tertarik dengan berbagai macam wisata . 4. (S4-O4), dengan menjga keasrian dan membenahi sarana dfan prasarana akan membuat pengunjung wisata meningkat. 4. (S4-T4)deangan kelebihajn kota yang masih asri harus diimbangi desngan pelayanan tourism yang memadai, seperti media infoemasi yang jelas. 87 kesempatan kota pacitan menjadi salah satu kota destinasi di indonesia WEAKNESS W-O STRATEGI 1. Sarana dan prasarana 1. (W1-O1).perbaikan sarana dan prasarajna masih ada renovasi yang cepat akan sedikit mengganggu berdampak meningkatnya pengunjung wisata pengunjung Pacitan. 2. Media informasi saat 2. (W2-O2), dengan membuat iklan atau ini kurang dikelola media informasi dengan dengan baik struktur yang baik akan menunjang bertambahnya pengunjung wiata. 3. Penataan pedagang kaki lima yang belum 3. (W3-O3), pembangunan kios-kios kai lima untuk tertata dengan baik. menyediakan souvenir untuk pengunjung. W-T STRATEGI 1. (W1-T1), mempercepat pembangunan supaya pngunjung lebih mengkat disbanding kompetitor lain. 2. (W2-T2), memperbaiki media informasi( iklan cetak maupun onbline) untuk menarik minat pengunjung wisata Pacitan. 3. (W3-T3), pembangunan kios dengan program yang baik akajn memperbaiki investasi di dalam sdm dan pemerintah Pacitan. Sumber : Dwi jatmiko 2.2.5 Strategi Terpilih ( S1-O1+ W2-O2) a. (S1-O1), membuat iklan visual dengan mengangkat keragaman wisata kabupaten Pacitan sehingga bisa menjadi visit Indonesia dalam jalur wisata jawa timur. b. (W2-O2), dengan membuat iklan atau media informasi dengan struktur yang baik akan menunjang bertambahnya pengunjung wiata. 88 2.2.6 Usulan Pemecahan Masalah Jadi kesimpulan dari strategi diatas dalam merancang komunikasi untuk meningkatkan pengunjung wisata kabupaten pacitan yaitu melalui media iklan dengan memperbaiki media iklan yang digunakan sebelumnya, dengan menggunakan media cetak dan media online akan menambah informasi yang selama ini masih kurang di didapatkan oleh para wisatan dalam kota maupun luar kota pacitan. Media cetak dan media online akan lebih menonjol karena lebih kreatif dan lebih informative dalam penyampaian pesan yang di era sekarang informasi yang singkat dan jelas lenih dibutuhkan. 2.3 Analisis Awal 2.3.1 Asumsi Dari data yang telah dianalisis bisa disimpulkan bahwa wisata Kabupaten Pacitan mempunyai bagian yang berpotensi untuk bisa menjadi destinasi wisata di Indonesia. ciri khas dan daya jual yang mampu bersaing dengan competitor pariwisata yang lainnya. Meskipun dari aspek pariwisata kota Pacitan mempunyai pesaing yang hampir sama namun tidak semua aspek wisata sama dan arena hal itu wisata pacitan jika lebih dikembangkan lagi dari semua aspek diperbaiki akan mampu bersaing dalam wisata destinasi di Indonesia. Dalam analisis ini sangat jelas untuk diangkat adalah bahwa wisata Kabupaten Pacitan merupakan tempat wisata dimana semua aspek wisasta yang berada didalammnya mampu bersaing dalam persaingan wisata yang berada di Indonesia saat ini. 2.3.2 Hipotesa Masyarakat kota Pacitan akan lebih mudah dengan komunikasi visual dengan konsep yang berbeda, konsep yang lebih simple sehingga masyarakat kota pacitan maupun luar pacitan mengerti secara cepat mengenai isi pesan dari iklan komunikasi visual yang disajikan. Selain itu dengan pengembangan melalui iklan guna membantu informasi dari wisata kota pacitan akan lebih efektif karena akan mengandung usur-unsur dari 89 komunikasi visual yang sederhana yang memungkinkan audience mampu menangkap dengan cepat informasi yang disampaikan. BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Konsep Pemasaran 3.1.1 Tujuan Pemasaran a. Tujuan pemasaran jangka pendek 1. Untuk membuat gagasan baru kepada msyarakat atau traveler sehingga dapan menangkap pesan yang akan disampaikan melalui media visual iklan. 2. Membentuk image/citra kota Pacitan sebagai kota wisata . 3. Untuk meningkatkan jumlah dan intesitas pengunjung wisata. 4. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan wisatawan dan ketertarikan untuk menggali informasi dan pada akhirnya ingin berkunjung ke kabupaten pacitan. 5. Memperkenalkan serta memberikan informasi produk dan potensi wisata kabupaten pacitan termasuk tradisi budaya yang menarik untuk dinikmati saat berkunjung. b. Tujuan pemasaran jangka panjang 1. Untuk mempertahankan image kabupaten Pacitan kearah yang positif, kreatif agar mampu bersaing dengan daerah lain sebagai destinasi wisata. 2. Diharapkan agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki di kabupaten Pacitan serta dapat meningktkan pendapatan daerah. 3. Melestarikan dan memperkaya nilai budaya tradisi masyarakat serta mendorong pelaku usaha kecil menengah berkembang 87 88 3.1.2 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan menentukan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), Orang (people), bukti nyata (physical evidence) 1. Produk (Product) Kabupaten Pacitan mempunyai peluang dari sector pariwisata Wisata Pantai, Wisata Goa, Wisata Budaya/ Religius, Wisata Rekreasi, Wisata Industri. Dari masing-masing sector wisata akan menyajikan keunikan keunikan yang terdapat didalamnya. Seperti keunikan yang terdapat pada pantai klayar yaitu seruling samudra, patung spinx. Goa tabuhan pada dinding goa dapat dimainkan dengan cara memukulnya. Salah satu keunikan itu yang akan dijadikan daya tarik tersendiri untuk target audience. 2. Tempat (Place) Karena kota Pacitan berada pada pesisir pantai selatan serta kota pacitan adalah kota kecil kurang strategis karena masih kalah dengan wisata gunung kidul yang berdekatan dengan kota Yogyakarta. 3. Harga (Price) Strategi yang akan dilakukan pada segi harga adalah dengan memberlakukan tiket disemua asset wisata agar dapat mengembangkan potensi yang ada didalamnya. Selain itu dengan memberikan 3 tiket gratis dengan minimal pengunjung wisata 15 orang. Jadi para wistawan akan tertarik dengan wisata kota Pacitan. 4. Promosi (Promotion) Strategi yang akan digunakan adalah STRENGTHS, OPPORTUNIES, WEAKNESS (S1-O1), (W2-O2), Yaitu dengan membuat iklan visual dengan mengangkat keragaman wisata kabupaten Pacitan sehingga bisa menjadi visit Indonesia dan dalam jalur wisata jawa timur. 89 Selain itu media informasi akan mengemas sebagai wisata yang mempunyai daya tarik bagi audience. Strategi iklan yang akan digunakan adalah mengaplikasikan media lini bawah dan lini atas yaitu spanduk, brosur, baliho, buku panduan, leaflet, youtube, media social, billboard. 5. Proses (procces) a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan proses informasi media yang terdapat di iklan media cetak : brosure baliho, spanduk lebih informative serta media online yang mudah diakses seperti youtube, media sosial. b. Meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana seperti pertunjukan seni keamana event dan kenyamanan saat pengunjung berada di tempat wisata kota pacitan. 6. Orang (people) a. People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 90 7. bukti nyata (physical evidence) Gambar 3.1 buku panduan Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan leaflet Gambar 3.2 spanduk Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 91 billboard Gambar 3.3 baliho Sumber : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Kabupaten Pacitan 92 3.2 Media Ulasan Dalam media leflet, spanduk, billboard yang telah di iklan oleh pihak dinas pariwisata adalah jenis iklan informative yaitu dengan Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada . Media informatif yang cenderung Menjelaskan kepada konsumen cara kerja sebuah produk/jasa selain itu iklan informative bertujuanya membentuk atau menciptakan kesadaran atau pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur – fitur. Dalam perancangan ini akan membuat perbedaan dengan menggunakan iklan persuasif yang berbeda dengan iklan informative. Dengan fungsi yang berbeda iklan persuasive akan mengambil langkah Menganjurkan orang untuk membeli/datang ke wisata kota pacitan. Selain itu Membujuk konsumen untuk membeli sekarang/atau mendatangi tempat wisata kota pacitan secepat mungkin. Dalam bidang barang dan jasa terdapat perbedaan yang dimana iklan informatif hanya Mengoreksi kelebihan dan kekurangan produk. Namun dalam fungsi iklan persuasif konsumen akan ditambahkan untuk Menggunakan barang dan jasa, Mempesuasifkan khalayak ramai untuk memilih barang dan jasa. Serta akan mendapatkan tambahan dalam pendekatan visual yaitu bersifat provokasi dalam penyampaian pesan tagline nya. 3.3 Konsep Kreatif 3.3.1 Strategi Kreatif a. Khalayak sasaran Target audience dari media iklan ini adalah msyarakat kota pacitan dan luar kota pacita serta para traveller agar dapat mengetahui seleuk beluk keindahan wisata yang terdapat pada kota pacitan. b. Isi pesan Konsep iklan wisata pacitan versi “ Pacitan paradise of java “ dalam konsep ini menjelaskan keindahan surga dunia para wisatawan dipesisir pantai selatan pulau jawa. Tema dalam konsep ini akan mengangkat “extreme adventure”, tema ini diambil karena dengan tujuan utama meningkatkan 93 pengunjung wisata daerah kota pacitan. Selain bertujuan tersebut diambil karena berhubungan dengan fungsi iklan yaitu persuasif serta berhubungan dengan para traveler dalam menimbulkan peminatan yang membujuk. Dalam konsep ini akan menampilkan keindahan besifat ekstrim yang dijadikan topik utama. Topik utama dimaksudkan mereka yang membaca atau melihat iklan ini akan menimbulkan perasaan tertantang untuk menaklukkan wisata ekstrim kota pacitan. c. Penentuan “What to say” dan “How to say” • What to say Pesan yang akan disampaiakan dalam media iklan ini kepada target audience adalah wisata yang berkualiatas, unik, menantang. sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungin pengunjung. • How to say Pesan yag akan disampaikan kepada target audience berupa media iklan berisikan informasi tentang wisata kota pacitan serta event event yang diadakan oleh kota pacitan. Bentuk pesan akan menggunakan ilustrasi berupa gambar serta video. d. Bentuk Pesan Bentuk pesan dalam iklan yang akan digunakan bersifat persuasif karena persuasif kegiataan psikologis dalam usaha mempengaruhi sikap, sifat, pendapat, dan perilaku seseorang atau orang banyak, selain itu akan menggunakan daya tarik rasional yaitu berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan konsumen optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menngunakan suatu merk atau jasa isi dari daya tarik ini adalah pesan menekankan fakta. e. Tema Pesan Tema dalam perancangan ini adalah menonjolkan setiap keunikan atau potensi unggulan setiap objek wisata dikota Pacitan. Tema pesan dalam 94 perancangan ini akan mengangkat “extreme adventure”. Yang akan menampilkan keindahan besifat ekstrim yang dijadikan topik utama. Topik utama dimaksudkan mereka yang membaca atau melihat iklan ini akan menimbulkan perasaan tertantang untuk menaklukkan wisata ekstrim kota pacitan. 3.3.2 Program kreatif a. Copywriting Headline : “ Punya nyali datang kesini !!! “ Bodcopy : “ Pacitan Paradise of java” b. Model pendekatan persuasi Visual Model pendekatan visual ini adalah keingintahuan. Pesan verbal yang akan dirancang pada media iklan ini merupakan beragam potensi yang ada pada potensi wisata kota pacitan yang akan disesuaikan pada headline, subheadline, bodycopy. Pesan non verbal akan disampaikan dengan memanfaatkan bebrapa elemen peting seperti foto, sketsa,warna, dan elemen pendukung seperti ilustrasi yang akan menjelaskan potensi wisata kota pacitan yang menjadi acuan wisatawan. c. Daya tarik Pesan iklan Daya tarik pesanl iklan dalam konsep ini akan menggunakan Daya tarik emosional dengan bertujuan provokasi menimbulkan gejolak perasaan para pembaca atau audience. Perasaan tertantang untuk menaklukan wisata kota pacitan akan berpengaruh besar akan minat wisatawan datang ke kota pacitan. Mereka akan merasa tertantang dan mencari obbjek wisata pacitan di media social maupun internet, secara tidak lansung mereka akan melihat objek wisata selain yang disajikan dalam iklan tersebut 95 d. Pendekatan gaya iklan Pendekatan gaya iklan pariwisata adalah Suasana / Citra (Mood or Image) karena pesan yang disampaikan mengandung provokasi yang memperngaruhi audience. Hal ini sebagai upaya menimbulkan gejolak perasaan para pembaca atau audience. e. Teknik Visualisasi 1. Iklan video Pada iklan video menggunakan teknik videografi serta disispkan narasi sebagai penjelas tujuan iklan pariwisata. 2. Iklan Cetak Pada iklan Cetak menggunakan gabungan gambar ( berupa fotografi dan vector pada beberapa media ) serta teks headline. Setiap media cetak yang berbeda akan dimuat pesan iklan yang sama .gaya iklan tetap simple dan bernuasa extreme Adventure sesuai dengan tema. 3.4 Media Planning 3.4.1 Strategi media a. Media Utama 1. Billboard Billboard difungsikan hampir sama seperti poster hanya perbedaannya hanya billboard ukuranya diperbesar, karateristik dan media ini adalah mudah diingat dan diserap informasinya oleh banyak orang di karenakan ukuran besar dan memudahkan target audience mudah mengatur tempodalam membaca. Billboard juga akan meningkatkan image profesioal dan bonafit dimana konsumen akan lebi percaya dengan kualitas wisata. 96 b. Media Pendukung 1. Spanduk Spanduk digunakan dalam perncangan media iklan ini karena dalam penempatkan sangat fleksibel . media ini juga tahan lama dan dapat dilihat dari jarak jauh. Audience dapat mengulang bacaannya kembali dan cara mengatur cara membaca. Dalam media pendukung ini akan digunakan untuk saat tedapat acara dalam wisata kota Pacitan. 2. Media Sosial advertising Media social disini yang dimaksud adalah penambahan iklan baru pada facebook dan instagram yang digunakan pada target audience yang luas untuk saran dan masukan terhadap aplikasi serta event event yang pernah dilaksanakan. Media ini digunakan karena karakteristik yang mudah digunakan serta di akses banyak orang. 3. Brosure Penggunaan brosure dalam mempromosikan saat pada tempat wisata mengadakan acara. Media ini termasuk efektif dalam mempengaruhi target audience untuk datang ke acara yang sedang diadakan. Selain itu mengenai harga media iklan ini cukup terjangkau tapi juga dapat meyakinkan pengunjung untuk membeli suatu produk dalam kawasan wisata. Didalamnya kita dapat memperkenalkan kelebihan produk kawasan wisata tersebut dari apa yang dijual mulai dari fisik produk, warna produk, ukuran produk. Selain itu brosure mudah di sebar luaskan dapat dibawa pulang dan dapat dibaca berulang kali 97 sehingga memudahkan audience memahami informasi yang terkandung didalannya. 4. Buku Panduan Perkembangan wisata di kota pacitan saat ini memerlukan pengembangan, salah satu factor yang mendukung perkembangan wisata di Pacitan adalah buku panduan. Buku paduan yang harus diperhatikan dalam pembuatan buku karena haruslah menarik bentuknya dan dapat menimbulkan minat wisatawan untuk membaca dan memilikinya. Buku panduan akan tersebar di berbagai wisata dikota Pacitan, dan di khususkan pada dinas pariwisata. 5. Youtube Youtube akan digunakan dalam iklan wisata dalam bentuk animasi. Akan menampilkan secara nyata kondisi wisata pacitan. Dalam pengaplikasiannya nanti akan menggunakan cara yaitu : a. iklan pada youtube 3.4.2 Program Media Program media stategi periklanan yang dilakukan untuk mempublikasikan berbagai media promosi yang dibuat kedalam bentuk agenda perencanaan supaya informasi yang terkndung didalam media dapat tersampaikan dengan baik terhadap target audience. Media iklan akan dilakukan dengan jangka waktu satu tahun mulai dari tanggal 3 April 2017 sampai 28 desember 2017 yang dibagi berdasarkan agenda masing-masing media perencanaan. Pada media utama dalam periklanan ini akan menggunakan media billboard yang akan dipasang diarea jawa tengah kabupaten batu dan kabupaten gunung kidul sedangkan untuk jawa timur akan dipasang kabupaten ponorogo dan trenggalek. Penempatan wilayah ini difokuskan pada media utama karena menargetkakn kawasan terdekat untuk potensi para wisata berkunjung ke kota pacitan. Sedangkan untuk media pendukung dibuat untuk jangkauan jauh dari kota 98 pacitan. karena untuk media pendukung bersifat media sosial yang dapat diperoleh informasi secara meluas.Berikut jadwal rincian program media dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun kedepan : 99 Keterangan program media dari perencanaan : A. Media Utama 1. Billboard Billboard akan berjumlah 3 dan akan dipasang dalam 3 tempat berbeda yaitu a. Jalan.raya pacitan-ponorogo Pada jalan ini akan dipasang billboard karena jalur ini merupakan jalur lintas selatan yang banyak sekali yang melewati jalan ini. Pemasangan ini akan dimanfatkan bagi mereka yang berwisata daerah ponorogo dapat melihat iklan ini. Gambar 3.5 Billboard pemasangan Sumber : Dwi Jatmiko b. Jalan raya solo-wonogiri Arus jalan yang ramai menjadikan alasan mengapa billboard ini akan dipasang disini, selain itu jalur wonogiri juga dapat dilalui bagi mereka yang akan pergi ke arah kota magetan, ponorogo dan kota pacitan. 100 Gambar 3.6 Billboard pemasangan Sumber : Dwi Jatmiko c. Jalan nasional III Sebagai salah satu kota destinasi sainga kota pacitan, akan menjadi alasan penting untuk kita bersaing untuk sector pariwisata ini. sebagai jalur utama dari jogja kea rah kota pacitan sangat strategis jika billboard ini akan diapasang di lokasi ini. Gambar 3.7 Billboard pemasangan Sumber : Dwi Jatmiko 101 Jangkauan : menjangkau seluruh sekitar kota pacitan Frekuensi : billboard akan dipasang dalam jangka satu tahun dengan 3 kali pergantian visual billboard, alasan melakukan ini adalah mengikuti acara atau jadwal yang akan diilaksanakan pada bulan ( januari sampai dengan april ), ( mei sampai dengan agustus ), ( September sampai dengan desember ) B. Media Pendukung 1. Brosure Selain ditempatkan diarea wisata, brosure akan disebarkan luas kan pada jalan utama pacitan serta sekitar kota pacitan. Dalam melakukan penyebaran brosure ini akan mengikuti event atau acara yang akan dilakukan dinas pariwisata. Tujuan penyebaran tidak lain agar diluar kota pacitan bisa mngetahui acara atau agenda yang akan dilakukan dalam kurun waktu yang dekat sehingga dapat menarik minat pengunjung wisata pacitan. jangkauan : seluruh masyarakat pacitan dan sekitar kota pacitan frekuensi : brosure akan disebarkan mengikuti jadwal/agenda ayang akan dilaksanakan dai pihak dinas pariwisata. 2. Buku Panduan Buku panduan akan di fokuskan di dinas pariwisata sebagai tourism center kota paacitan serta secara umum ke area pariwisata dengan minat khusus. Selain itu buku panduan akan di upayakan masuk ke took buku atau gramedia, karena dengan masuk ke gramedia atau percetakan missal akan lebih berfungsi untuk menarik minat kalangan traveler luar kota pacitan. buku panduan akan berisi informasi yang lebih lengkap mengenai kondisi dan wisata kota Pacitan. 102 Jangkauan : seluruh masyarakat pacitan, wisatawan yang datang dan luar kota Pacitan. Frekuensi : Buku Panduan akan dikeluarkan awal tahun hingga akhir tahun. dapat digunakan sewaktu-waktu. 3. Media sosial advertising Media sosial akan digunakan terus menerus hanya akan dilakukan perubahan tampilan sesuai perkembangan acara pariwisata yang akan dilakssanakan. Selain itu fungsi dari media sosial sebagai wadah untuk memberi saran, menjalin hubungan dengan masyarakat. Jangkauan : menjangkau seluruh masyarakat pacitan nasional dan internasional. Frekuensi : Dapat digunakan sewaktu-waktu 4. Youtube Youtube dalam iklan wisata akan menampilkan secara visual dan video nyata kondisi wisata pacitan. akan menampilkan visual secara nyata dalam bentuk video. jangkauan : menjangkau seluruh masyarakat pacitan nasional dan internasional. Frekuensi : Dapat digunakan sewaktu-waktu 3.5 Media Bugedting a. Biaya Desain Biaya Desain No Jenis media 1 Iklan online Keterangan Jumlah Biaya/item Biaya(Rp) Scenario dan 2.000.000 2.000.000 1 103 storyboard 2 Iklan cetak Sutradara 1 1.000.000 1.000.000 Camera 2 500.000 500.000 Cameramen 2 650.000 1.300.000 Model 2 1.000.000 1.000.000 DVD 3 30.000 90.000 Editor 1 1.000.000 1.000.000 Studio Editing 1 500.000 500.000 Print Mater to VCD, DVD 1 150.000 150.000 Billboard 1 1.000.000 1.000.000 Spanduk 1 600.000 600.000 Buku panduan 1 1.500.000 1.500.000 Brosure 1 500.000 500.000 Total 11.140.000 Tabel 3.2 baliho pemasangan Sumber : Dwi Jatmiko 3.5.1 Biaya Perancangan No 1 Media Keteranga n Ukura n Jumlah Harga/item (Rp) Biaya/tahun Wonosari 6mx4m 1 Rp.6.000.000 Rp.72.000.000 Wonogiri 6mx4m 1 Rp.8.000.000 Rp.96.000.000 Billboard 104 Ponorogo 6mx4m 1 Rp.4.000.000 Total 2 Brosure 3 Buku panduan 4 5 Spanduk Medsos Rp.48.000.000 Rp.216.000.000 Bahan art paper 120 gram A4(21c mx29,7 cm) Art paper 120 gram 13 cm x 15 cm Flexi shina 400 gr Instagram, facebook, twitter,dan blog 1000 Rp.500.000/ri m Rp.1.000.000 800 Rp.25.000/per buku Rp.20.000.000 1mx3m 30 Rp.25.000/met er Rp.6.000.000 - 1 (1 per satu akun ) Rp.100.000 Rp.800.000 ( dalam 8 bulan ) (2 rim) Rp.243.800.000 Total Tabel 3.3 biaya perancangan Sumber : Dwi Jatmiko *keterangan : pada billboard akan dipasang dipasang diarea jawa tengah kabupaten wonogiri dan kabupaten wonosari sedangkan untuk jawa timur akan dipasang kabupaten ponorogo. serta biaya billboard sudah termasuk biaya sewa billboard pertahun dan lokasi selama kontrak , pajak, dan perawatan Toatal biaya desain sebesar Rp. 11.140.000 Total keseluruhan biaya desain dan media perancangan Rp. 254.940.000 Sumber data biaya: 105 DELTA total media servise ( baliho, banner ,brosure,) Astro Print ( Baliho ) BAB IV VISUALISASI Visualisasi berasal dari kata dasar visual, Visual menggunakan gambar-gambar melalui berbgai media : penerangan yang informasi seperti televisi,koran majalah.dan lainnya ( poerwadarminta,1999 : 1142. Hal tersebut diterapkan oleh penulis dalam pembuatan desain media iklan Pariwisata. Gagasan atau hasil pemikiran kan dituangkan dalam sketsa-sketsa dengan menggunkan program komputer. 4.1 Penjaringan Ide Visual 4.1.1 Media Utama ( Billboard ) gambar 4.1 sketsa Sumber : Dwi jatmiko 106 107 4.1.2 Media pendukung 1.brosur gambar 4.2 sketsa brosure Sumber : Dwi jatmiko 2. Spanduk gambar 4.3 sketsa spanduk Sumber : Dwi jatmiko 108 3. Buku panduan gambar 4.4 sketsa buku panduan Sumber : Dwi jatmiko 4. Media Sosial gambar 4.5 sketsa media sosial Sumber : Dwi jatmiko 109 5. Iklan youtube gambar 4.6 sketsa video Sumber : Dwi jatmiko 110 4.2 Pengembangan Ide Desain 1 dan 3 dipilih karena komposisiwarnaa,dan jenis warna font yang senada menggambarkan citra pariwisata. Dipilihnya gambar gambar visualisasi bukannya tanpa arti, 111 pemilihan penempatan objek untuk menunjukan kondisi wisata di pacitan. 4.3 Pengarahan Visual a. Typografi Tipografi dalam perancangan iklan ini menggunakan font sunset clouds.font ini mewakili dari alam yang akan di iklannkan karena font ini terkesan tidak terlalu formal serta lentur sesuai dengan irama tagline dan mudah terbaca sehingga pesan yang disampaikan melalui tulisan dapat cepat dipahami. Selain font itu, jenis font Arial rounded MT bold memiliki tingkat readibilti yang tinggi sehingga informasi detail yang disampaikan dapat terbaca dengan jelas. Font yang digunakan selain itu adalah font one direction dan lost in wild sebagai font tambahan pada beberapa iklan gambar 4.8 font Sumber : Dwi jatmiko gambar 4.9 font Sumber : Dwi jatmiko gambar 4.10 font 112 Sumber : Dwi jatmiko gambar 4.11 font Sumber : Dwi jatmiko b. Tone and Manner Menggunakan tampilan yang sederhana dengan menampilkan sedikit elemen dalam iklan serta dengan tone warna contras sebagai background iklan agar semakin terlihat meyakinkan sebagai iklan produk kesehatan. Utnuk media cetak dipadukan dengan warna contras untuk menunjukkan pariwisata yang ditawarkan gambar 4.11 warna Sumber : Dwi jatmiko 113 gambar 4.12 warna Sumber : Dwi jatmiko 4.3 Visualisasi 4.3.1 Media utama a. billboard Spesifikasi media : Ukuran : 6 m x 4 m x 2 sisi Bahan : dasar plat almunium 0,7 finishing dan 2 lampu sorot 250watt Font : Sunset daan lost in wild 114 gambar 4.1 final desain billboard Sumber : Dwi jatmiko 115 gambar 4.14 final desain billboard Sumber : Dwi jatmiko gambar 4.15 final desain billboard Sumber : Dwi jatmiko 116 Desain pada baliho di desain agar orang merasa tertantang dengan teks yang di ilustrasikan. Dengan ajakan atau menantang atau provokasi dengan arti kalau kalian punya nyali harus mencoba arena atau wisata ini. Ditampilkan juga orang yang sedang melakukan aktitaas extrem dipacitan, dengan tujuan menunjukkan inilah wahana extrem itu. 4.3.2 Media Pendukung a. Brosure Spesifikasi media : Ukuran : A4(21cmx29,7cm) Bahan : paper 120 gram Font : Sunset daan lost in wild gambar 4.16 final desain brosure Sumber : Dwi jatmiko gambar 4.17 final desain brosure Sumber : Dwi jatmiko 117 Desain pada brosure tidak hanya berisi visualisasi pariwisataa dan ilustrrasi serta body copy dan tagline. Tetapi juga berisi sekumpulan informasi seputar pariwisata extrem yaang berada di kota pacitan, seehingga audience dapat memahami dan mengetahui mana saja wahana extrem di pacitan. b. Spanduk • Spesifikasi media : • Ukuran : 1mx3m • Bahan : Flexi shina 400 gr • Font : Sunset daan lost in wild gambar 4.18 final desain spanduk Sumber : Dwi jatmiko 118 gambar 4.18 final desain spanduk Sumber : Dwi jatmiko Pada desain spanduk digunakan pada saat ada acara atau event yang akan dilakukan isi dan illustrasi akan menyesuaikan acara. Misalnya spanduk dalam contoh diatas adalah acara surfing yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Dengan tetap menunjukkkan tema adventure dalam setiap desain ikllannya. c. Media Sosial Pembuatan akun media facebook , intagram dilakukan melalui komputer, sedangkan update bisa dilakukan melalui smartphone dimana saja. gambar 4.19 final desain media sosial FB Sumber : Dwi jatmiko 119 gambar 4.20 final desain media sosial instagram Sumber : Dwi jatmiko d. Buku Panduan • Spesifikasi media : • Ukuran : 13 cm x 15 cm • Bahan : paper 120 gram • Font : Sunset daan lost in wild 120 gambar 4.21 final desain buku panduan Sumber : Dwi jatmiko Pada buku panduan kali ini kesan extrem berkurang pada bagian background depan, disini terlihat lebih nyaman. Dikarenakan buku panduan sudah berada dalam gengaman sehingga kesan lembut damai juga tersampaikan keepada audience , meskipun ada beberapa cover di background depan terdapat ilustrasi adventure. 121 e. Iklan Video gambar 4.22 final desain video Sumber : Dwi jatmiko 122 123 a. Sound Pada iklan video sound yang digunakan adalah soundtrack pesona indonesia. Pemakaian sound ini adalah sebagai citra yang akan dihadirkan bagi masyarakat Indonesia terutama di berbagai daerah di Tanah Air. Harapannya kata 'pesona' melekat dan tercitrakan ke berbagai destinasi dan atraksi wisata, bahkan termasuk kepada orang Indonesia itu sendiri. b. . capturing Setelah kegiatan perekaman video dilakukan tahap selanjutnya yaitu memindahkan file video ke omputer untuk dilakukan proses editing video. c. Editing Video yang telah didapat dan sound dipindah dan di proses editing dengan meenggunnakan Adobe After effect cs6 dan Adobe Ppremiere cs6 dengan cara menggabungkan bebrapa video dan diisipkan soundtrack lagu pada video. d. Distribusi Hasil editing iklan video yang telah selesai di upload ke youtube. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari ulasan dann pemaparan yang telah di sampaikan pada penulisan bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kota Paciitan sebagai salah satu tempat atau destinasi wisata di indonesia yang sangat menarik untuk dikunjungi. Setiap destinassinya memiliki kelebihannya masing-masin dan semakin kedepan dapat dikembangkan sebagai destinasi wissata duunia. Pengalaman dan pengakuaan para wisatawan yang hadir di kota pacitan bahwa kota yang berjulukan paradise of java ini mampu untuk menjadi wisata dann jalur wisataa di geopark gunung sewu jawa timur. 2. Baliho dijadikan media utama karena pacitan memiliki pesaing destinasi wisata yaitu gunung kidul. Kita menempatkan pada jalur yang letaknya strategis diman jalur inii sering dan menjadi titik tengah wisata gunung kidul dilalui.Yang kedua penempatann di jalur ponorogo dikarena kan sebagai jalur llintas selatan jawa, menjadikan banyak orang yang melewati jalur tersebut dan melihat atau mebaca informasi yang terkandung dalam baliho ini karena isi dalam baliho ini terkesan memprovokasi audience. 3. Dalam perancanngan media komunikasi visual untuk iklan pariwisata pacitan akan diterapkan sesuaai konsep dan tema untuk mencapai target yang dituju.Penerapan tersebut terdapaat pada bentuk baliho dan media pendukung laainnya yang terkesan provokasi tetap simple dan tidak asalasalan. Serta tetap memiliki tujuan utama yaaitu meningkatkan pengunjung wisata kota pacitan. 124 125 5.2 Saran Saran dari penulis untuk perbaikan dan pengembangan bersama untuk kemajuan yang lebih baik untuk di masa mendatang, antara lain : 1. Dalam promosi bidang pariwisata akan lebih baiknya jika media yang di iklankan mempunyai tema sehingga pesan yang ingin disampaikan tersampaikan kepada audience. 2. Mengikuti even / pameran pariwisata yang diselenggarakan pihak-pihak terkait. 3. Menjalinn kerjasama dengan intaassi hotel, perusahaan swata agar destinasinya cepat tersebar dan mendatangi destinasi wisata. 4. Dengaan dibuatnya media komunikasi visual ini diharapkan selalu digunakan dalam usaha mengiklankan pariwisata di indonesia maupun luar negeri. DAFTAR PUSTAKA Buku Djaslim, S., & Yewis, O. (2002). Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran. Bandung: Lindakarya. Effendy, O. U. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya. Prof.Dr.I Gde Pitana, M., & I Ketut Surya Diarta,SP.,MA. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. CV ANSDI OFFSET. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. 2008. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia Pusaka Utama. Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi. Jakarta : Erlangga. Tinarkubo, Sumbo.2009.Semiotika Komunikasi Visual.Yogyakarta: Jalasutra Internet Anonym. 2011. Teori Warna dan Ahlinya. Diakses http://www.edupaint.com/warna/roda-warna/505-read-110620teoriwarna-dan-ahlinya.html, pada 9 April 2016 pukul 21.18. 126 dari 127 LAMPIRAN Foto Stand Pameran 128 Foto beberapa pengunjung Pameran